Professional Documents
Culture Documents
Metode Palanggabaito
Metode Palanggabaito
DIVISI 7. STRUKTUR
7.1.(7a) Beton Struktur Fc’20 MPa
7.3.(1) Baja Tulangan Polos BjTP 280
7.9.(1) Pasangan Batu
DIVISI I. UMUM
1.2 Mobilisasi
Mulai dilaksanakan pada minggu pertama waktu pelaksanaan pekerjaan pengaspalan
ruas jalan. Jadwal Pelaksanaan Mobilisasi sesuai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.
Jadwal tahapan mobilisasi peralatan utama dan personil diajukan permohonan kepada
Direksi pekerjaan. Penyediaan dan pemeliharaan base camp, termasuk kantor lapangan,
tempat tiggal, bengkel, gudang, ruang laboratorium beserta alat uji yang diperlukan.
Sedangkan Demobilisasi setelah seluruh pekerjaan telah rampung.
Untuk penyediaan alat Asphalt Mixing Plant (AMP) harus berada di wilayah daratan
Sulawesi tenggara yang mencakup Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Konawe,
Kabupaten Konawe Utara dan kota Kendari
Pengajuan RMKL berdasarkan analisa arus lalu lintas tingkat makro dan
mikro dan tidak hanya terfokus di daerah konstruksi. Penyusunan
RMKL dilakukan oleh Tenaga Ahli Keselamatan Jalan dan disampaikan
pada saat rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan konstruksi (PCM).
Pekerjaan pada malam hari harus diterangi dengan lampu dan atau
sistem reflektif yang disetujui Direksi Pekerjaan. Sistem penerangan
darus ditempatkan dan dioperasikan sedemikian agar sorot cahaya
tidak silau atau mengganggu pengguna jalan pada lokasi tersebut.
Cara Pelaksanaan :
a. Material timbunan diambil dari Quarry yang telah disetujui oleh pihak
direksi. Diangkut oleh dump truck dan dibawa ke lokasi penghamparan
dengan metode penghamparan yang merata dan simetris.
b. Tanah Timbunan Pilihan dihampar oleh Motor Grader/Bulldozer per
lapisan dan dipadatkan dengan menggunakan alat Vibrator Roller.
c. Ukuran serta ketinggian disesuaikan dengan gambar kerja dan disetujui
oleh pihak direksi.
d. Untuk memaksimalkan kepadatan timbunan pilihan dilakukan
penyiraman menggunakan water tank dan di padatkan kembali sampai
diperoleh kepadatan yang di syaratkan dan disetujui oleh pihak direksi.
Penghamparan Material Timbunan
Tiimbunan harus diukur dalam jumlah meter kubik bahan dalam kondisi
padat yang disyaratkan. Volume yang diukur harus berdasarkan gambar
penampang melintang profil tanah asli yang disetujui.
✓ Alat yang digunakan :
1. Excavator
2. Dump Truck
3. Tandem
4. Water Tank Truck
5. Alat Bantu
Untuk faktor Keselamatan Kerja baik Pekerja maupun Pengguna lalu lintas,
maka setiap pekerjaan berlangsung harus ada petugas K3 dan rambu-
rambu yang dibutuhkan dari 2 arah jalan yang berlawanan
Perataan/Pembersihan badan jalan Pemadatan badan jalan
Penyemprotan Material
1. Cleaning Badan Jalan dari debu atau
bahan organik sebelum pelaksanaan
penyemprotan dengan menggunakan Air
Compressor.
2. Bahan asphalt emulsi sesuai yang
disyaratkan dimasukkan ke d al am
Asphalt Sprayer.
3. Dilakukan penyemprotan secara
merata pada permukaan lapis perkerasan.
4. Hasil penyemprotan dibiarkan beberapa
saat sampai benar-benar kering, meresap
dan mengikat.
Metode Pelaksanaan Lapis Resap Pengikat –Aspal Cair/Emulsi
Campuran beraspal panas dengan Aspal beton Lapis AC-BC adalah campuran
panas antara Agregat dengan bahan pengikat asphalt keras pen 60 yang prosentase
bitumennya disesuaikan dengan peruntukannya yang dicampur diunit
pencampuran Asphalt (AMP), kemudian dengan angkutan Dump truck dihampar
dan dipadatkan dalam keadaan panas pada temperatur tertentu, dengan ketebalan
6 cm untuk AC-BC atau sesuai gambar rencana / petunjuk direksi.
Urutan Kerja :
1. Material dicampur di tempat pencampuran (Batching plant) atau di Truck
Mixer dengan campuran sesuai dengan JMF yang ditentukan terlebih
dahulu.
2. Campuran beton dituang sedemikian rupa untuk kemudian diratakan
dengan peralatan Tukang batu (Perata)
3. Setelah pekerjaan selesai diratakan, maka beton mulai dirawat/dijaga
(masa curing) dari pengaruh temperatur & cuaca dengan melindungi
beton dengan lapisan pelindung selama 1 s/d 2 minggu.
Urutan Kerja :
Sesuai dengan rencana yang ada dalam Gambar rencana, letak pasangan batu
dibuat sedemikian rupa untuk pengamanan lereng atau badan jalan terutama
jika ada timbunan/peninggian badan jalan.
Prosedur Pelaksanaan :