You are on page 1of 6

Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut dan Perizinan Berusaha

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27
Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil;
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015 tentang Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun
2015 tentang Kementerian Kelautan dan Perikanan;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan
Berusaha Terintegrasi secara Elektronik;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang
Laut
6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Penataan Ruang Laut;
8. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
54/Permen-Kp/2020 Tentang Izin Lokasi, Izin Pengelolaan, Dan Izin Lokasi Di
Laut;
9. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 28 Tahun 2021 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang Laut;
10. Peraturan Daerah/Qanun Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang
dan Wilayah Aceh 2013-2033;
11. Peraturan Daerah/Qanun Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Rencana Zonasi
Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Aceh Tahun 2020 – 2040

B. Maksud Dan Tujuan


 Maksud dan tujuan menginformasi pada Pihak Perusahaan kota Fajar.
Mengenai Alur dan pengurusan persetujuan kegiatan pemanfaatan Ruang
Laut di Kecamatan Kluet Utara dan Kluet Selatan Masuk yang masuk ke
dalam Ruang Zona Perikanan Tangkap di dalam Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K).
 Setiap orang yang melakukan kegiatan pemanfaatan ruang laut di pesisir
wilayah perairan dan /atau wilayah Sebagian ruang laut wajib memiliki
kegiatan pemanfaatan ruang laut (KKPRL)
 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja,
sebagaimana RZWP-3K yang sudah terintegrasikan kedalam Rencana
Tata Ruang wilayah Provinsi, disebutkan bahwa setiap pelaku usaha yang
melakukan pemanfaatan perairan ruang laut dimaksud wajib memenuhi
perizinan berusaha di pemerintah daerah setempat. (aceh)
.
C. Alur Penerbitan Proses Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (PKKPRL)

PELAKU USAHA
DIKEMBALIKAN
Pemohon Agar Melengkapi Persyaratan
D. Alur Penerbitan Perizinan Berusaha Online Single Submission

PELAKU USAHA Permohonan Melalui OSS Verifikasi Penerbitan Izin Usaha

DISETUJUI OSS Menerbitkan Izin Berusaha

Notifikasi Penerbitan Izin Berusaha KURANG LENGKAP OSS Menyampaikan Permintaan Melengkapi Kekurangan

DITOLAK OSS Menyampaikan Penolakan


E. Untuk memulai dan melakukan kegiatan usaha, Pelaku Usaha wajib memenuhi
1. Persyaratan dasar Perizinan Berusaha; dan/atau
2. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
F. Syarat Pemberian Izin Lokasi (upload OSS)
1. Pelaku Usaha berkewajiban untuk membuat laporan tentang Pemanfaatan Ruang Laut
paling sedikit Memuat :
a) Kordinat Lokasi;
b) Rencana bangunan dan Instalasi di laut;
c) Kebutuhan luas kegiatan pemanfaatan ruang di laut;
d) Informasi pemanfaatan ruang di sekitarnya; dan
e) Kedalaman lokasi.
2. Pelaku Usaha menyampaikan permohonan pemenuhan Komitmen Izin Lokasi
berupa proposal. upload Aplikasi Online Single Submission (OSS) yang
memuat:
a) Lokasi, luasan dan koordinat geografis lokasi dengan sistem koordinat
lintang (longitude) dan bujur (latitude) pada lembar peta;
b) Peta lokasi dan denah/sketsa yang menggambarkan rancana tapak
(site plan) lokasi yang dimohonkan;
c) Data kondisi terkini lokasi dan sekitarnya yang mendeskripsikan:
1) kondisi ekosistem;
2) hidro-oseanografi, berupa batimetri, arus, dan gelombang; dan
3) pemanfaatan ruang laut yang telah ada;
d) Pakta integritas.
3. Pelaku Usaha melengkapi persyaratan dengan dokumen permohonan upload
pada aplikasi (Kementerian Perikanan) yang memuat.
1. Administrasi Legalitas Perusahaan atau badan usaha
2. Rencana Kegiatan memuat paling sedikit (Jenis Kegiatan dan penunjang;
Kegiatan strategis nasional atau non strategis nasional);
3. Peta Lokasi;
4. Rencana Kegiatan yang dilengkapi dengan rencana bangunan serta
fasilitasnya (Site Plan)
5. Kebutuhan Pelaku Usaha terhadap luasan perairan
6. Infromasi sekitar lokasi pemanfaatan ruang laut;
7. Informasi Penggunaan Perairan (permukaan/kolom/dasar)
8. Kondisi terkini lokasi dan sekitarnya terhadap ekosistem, hidrografi dan
oseanografi).

Dari informasi yang kami dapat saat ini Online Single Submission (oss) masih pada tahap proses
integrasi antara BKPM dan Kementerian Kelautan. maka Langkah selanjutnya kami akan
berkomunikasi dengan PTSP aceh terkait pengurusan permohonan rekomendasi Kegiatan
Pemanfaatan Ruang Laut.

You might also like