Professional Documents
Culture Documents
Proposal Lengkap-1
Proposal Lengkap-1
Oleh :
SANDY
01707010057
PENDAHULUAN
Melihat begitu luas dan kompleksnya tugas dan fungsi dari perawat
(Mangkunegara, 2004)
ilmu dan terampil serta dapat memegang teguh etika profesi ketenagaan
kesehatan. (Sumijatun,2010).
buruknya mutu dan citra rumah sakit, akan tetapi seperti yang kita lihat
rumah sakit. Peran dan tanggung jawab kedua profesi tersebut secara
yang paling tinggi dengan pasien dan keluarga dalam memberikan pelayanan
kesehatan. Karena itu kinerja perawat terus menjadi perhatian berbagai pihak.
Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan keperawatan yang
pada hasil pasien yang lebih baik. Kondisi tersebut dapat tercapai apabila
ditunjang oleh sumber daya manusia yang memadai secara kualitas maupun
dalam dua hal, yaitu faktor internal dan faktor eksternal .Salah satu faktor
akan dapat diselesaikan dengan baik tanpa didukung oleh suatu kemauan dan
motivasi. Jika seorang telah melaksanakan tugas dengan baik, maka dia akan
memberikan penghargaan yang dicapai, baik berupa fisik maupun psikis dan
kebutuhan yang belum terpenuhi, tujuan yang ingin dicapai, atau karena
2013).
terutama adalah faktor motivasi kerja dari perawat itu sendiri (Mangkunegara,
atas dua faktor antara lain faktor diri sendiri (internal) meliputi: kepuasan
hubungan dengan teman sejawat, suasana kerja, dan jaminan kerja. Maka bila
hal tersebut kurang optimal dapat berdampak terhadap prestasi kerja (kinerja)
yang akibatnya pada kepuasan kerja dan kepuasan pasien terhadap pelayanan
aman dan efektifitas serta penilaian dengan proses yang diperlukan untuk
dikembangkan dalam memotivasi diri sendiri dan pihak rumah juga harus
kerja, karena semakin tinggi motivasi kerja seseorang maka semakin baik
pula kinerja dari orang itu. Hal ini sejalan dengan penelitian (Stinger,2011)
mengunakan potensinya.
ramah, kurang peduli kepada pasien, dimana kalau ada keluhan dari pasien
keluarga yang harus memanggil perawat ke ruang jaga, sedang yang aktif
adanya keterkaitan erat antara kinerja dan motivasi dalam bekerja sehingga
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis dapat
Monompia kotamobagu.
TINJAUAN PUSTAKA
semangat kerja atau dengan kata lain pendorong semangat kerja. Dengan
untuk mempertahankan hidup. Kunci terpenting untuk itu tak lain adalah
yakni:
1. Fisiologis
2. Keamanan
3. Sosial
4. Penghargaan
5. Aktualisasi diri
berikut:
tugasnya
jenis yang satu sama lain memberi warna terhadap aktivitas manusia.
yang negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan
pendek saja.
a. Materiil Insentif yaitu alat motivasi yang diberikan itu berupa uang
b. Non materiil insentif yaitu alat motivasi yang diberikan itu berupa
a. Kombinasi materiil dan non materiil insentif yaitu alat motivasi yang
diberikan itu berupa materiil (uang dan barang) dan non materil
kepuasan/kebanggaan rohani.
suatu saat ditentukan oleh kebutuhan yang paling mendesak. Jika pada
manusia.
(Faiz, 2009).
pekerjaan itu sendiri. Orang akan mau bekerja keras dengan harapan ia
utama dari setiap orang; manusia bekerja untuk dapat makan dan makan
merupakan keinginan manusia yang kedua dan ini salah satu sebab
(Martoyo, 2007)
dikatakan bahwa setiap orang mempunyai keinginan dan kebutuhan
(Martoyo, 2007)
sesuatu yang baik. Hanya dengan keyakinan yang kuatlah orang akan
2. Kekuatan Organisatoris
3. Kekuatan Intelektual
4. Kekuatan Teknokrat
5. Kekuatan Demokratik
Kekuatan ini erat dengan sikap atau gaya seseorang. Dengan memiliki
bijak mengatakan, “no one of us as all of us”, artinya tak seorang pun
dari kita sekuat semua kita. Dengan kata lain, tidak ada individu yang
mengapa tenaga kerja terdorong untuk bekerja atau tidak, apa yang
instansi, dan seberapa jauh berbagai cara pengubahan dapat efektif dalam
2003).
menciptakan kondisi kerja yang baik seperti tunjangan, gaji, dan bonus
yang tinggi.
bawahan dan atasan terhadap hasil kerja yang dicapai sesui dengan
kemampuannya.
memiliki tujuan yang jelas dan menantang, ada umpan balik atas
yang dikerjakannya.
(Astuti, 2017).
mempunyai arti yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja (prestasi kerja),
demikian maka kinerja itu adalah berkenaan dengan melakukan pekerjaan dan
hasil yang dicapai pekerjaan tersebut juga bisa dipahami kinerja itu berkenaan
2014).
target/sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
(Abdullah, 2014).
Antara lain meliputi faktor yang ada dalam diri, pengetahun dan
Antara lain meliputi faktor fluktuasi nilan rupiah terhadap dolar AS,
kenaikan harga BBM dalam negeri, kenaikan suku bunga BI dan suku
kepemimpian yang kurang favorable. Dari semua faktor mau tidak mau
(Abdullah, 2014).
6) Kreatifitas dalam bekerja dan berada jalur yang benar dalam kerja.
2009) meliputi :
1) Sikap mental
3)Keterampilan
Pada aspek tertentu apabila tenaga kerja semakin trampil, maka akan
4)Manajemen
6)Tingkat penghasilan
sehat, maka akan lebih kuat bekerja dan semangat kerja yang tinggi
kinerja:
1. Umur
kurang luwes dan menolak teknologi baru. Namun di lain pihak ada
sejumlah kualitas positif yang ada pada karyawan yang lebih tua,
Tidak ada perbedaan yang konsisten antara pria dan wanita dalam
sukses. Masih terdapat debat soal perbedaan pria dan wanita mengenai
pekerja yang lebih baik. Hanya dalam bidang absensi perbedaan sering
3. Masa kerja
4. Tingkat Pendidikan
5. Status Perkawinan
membuat yang dapat membuat suatu pekerjaan yang tetap menjadi lebih
yang mengadakan penilaian kinerja bagi orang kulit hitam dan kulit
putih ternyata, orang yang berkulit hitam memiliki kinerja yang lebih
berikut :
a. Kompetensi
b. Pemberdayaan
c. Kompensasi
d. Penghargaan
(Abdullah, 2014).
2.2.4 Pengukuran Kinerja
dilakukan terhadap berbagai aktivitas dalam rantai nilai yang ada pada
untuk :
organisasi.
(Harlen, 2008)
obat, dan keterlambatan dalam melakukan injeksi. Hal ini tentu sangat
pasien, serta dituntut untuk selalu tampil sebagai profil perawat yang
baik oleh pasiennya. Selain itu, perawat juga dibebani tugas tambahan
dan/atau keluarganya.
diberikan;
37) :
Perundang-undangan;
tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan lingkup dan
tingkat kompetensinya;
sebagai:
d) peneliti Keperawatan;
f) melakukan rujukan;
dengan kompetensi;
dengan dokter;
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat
bebas terbatas.
masyarakat;
alternatif
Perawat berwenang:
masyarakat;
dan
Keperawatan; dan
c) mengelola kasus.
3. Dalam menjalankan tugasnya sebagai peneliti Keperawatan, Perawat
berwenang:
lingkungan pekerjaannya
melaksanakan tugasnya
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan
khususnya perawatan
masyarakat
kesehatannya
bagian integral dari suatu organisasi social dan kesehatan dengan fungsi
upaya rujukan.
kebutuhan medis.
kesehatan.
bidang kesehatan.
kepada masyarakat;
kemampuan pelayanannya;
atau miskin;
bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi
kemanusiaan;
bencana;
(hospital by laws);
tanpa rokok.
Menteri.
perundang-undangan;
mengembangkan pelayanan;
peraturan perundang-undangan.
kesehatan;
Peraturan Menteri.
Pemerintah.
1. Pelayanan jasa yaitu : rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, rawat
kerja, dll.
pasien, dimana unit rawat inap merupakan salah satu revenew center rumah
sakit sehingga tingkat kepuasan pelanggan atau pasien bisa dipakai sebagai
fungsi pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien
rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta
2004).
pasien pulang.
baik, apabila :
4. Ruang yang bersih dan nyaman, memberikan nilai tambah kepada rumah
sakit.
oleh Parasuraman”.
serius oleh perusahaan, yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki
perusahaan.
kenikmatan, hiburan, santai) bersifat tidak berwujud dan apabila jasa yang
keinginan konsumen merasa belum terpenuhi. Ada dua faktor utama yang
atau kualitas jasa yang diharapkan dan kualitas jasa yang diterima atau
dirasakan. Apabila jasa yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang
Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan
maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai kualitas yang buruk. Kualitas harus
menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan lembaga atau instansi pemberi
pelayanan jasa. Ikatan hubungan yang baik ini akan memungkinkan lembaga
kebutuhan mereka.
kualitas layanan adalah suatu daya tanggap dan realitas dari jasa yang
pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan”. Hal ini berarti bahwa
prima, mereka bukan lagi sekedar membutuhkan produk yang bermutu tetapi
Motivasi Umur
Positif Jenis Kelamin
Motivasi Masa Kerja
Tingkat Pendidikan
Status perkawinan
Tabel 2.1 Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat Inap
RS GMIBM Monompia
BAB III
KERANGKA KONSEP
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau
antara variable yang satu dengan variablel yang lain dari masalah yang
Variabel Bebas
Keterangan :
: Hubungan : Diteliti
variabel bebas yang akan diteliti yaitu motivasi kerja antara lain ada 2
pujian, insentif dan perhatian. Variabel terikat yang akan diteliti yaitu
METODOLOGI PENELITIAN
atau pengamatan pada saat bersamaan (sekali waktu) (Aziz, 2011). Cross
sectional dalam penelitian ini adalah variabel motivasi kerja perawat dan
4.2.1 Populasi
4.2.2 Sampel
rumus Slovin:
n= N
1 + ( N x (e)2))
Keterangan :
n = Besar sampel
N = Populasi
berikut:
N= 133
1 + ( 133x (0,05)2))
= 133
1 + ( 133 x 0,0025 )
= 133
1 + 0,245
= 133
1,245
N = 94
Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 94 perawat di ruang rawat
berikut:
(1) Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi
(Notoatmodjo, 2010).
Monompia.
random atau acak disebut random sampling dan sampel yang diperoleh
2008).
Populasi
Seluruh perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
Madiun dengan jumlah 98 perawat.
Sampel
Sebagian perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah
Madiun dengan jumlah 79 perawat.
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Hubungan Antara Motivasi Kerja Dengan Kinerja
Perawat di Ruang Rawat Inap RS GMIBM Monompia Kotamobagu
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok
2. Motivasi eksternal :
a. Kebutuhan : untuk
mencakupi kebutuhan
hidup.
b. Pujian : mendapat pujian
dari hasil kinerja yang
baik.
c. Insentif : merupakan
penghargaan yang
diberikan kepada mereka
yang dapat
bekerja melampaui
standar yang telah
ditentukan.
d. Perhatian : dalam
melakukan pekerjaan
petugas juga butuh
diperhatikan atas kerja
Variabe Hasil kerja secara yang dilakukan. Kuesioner Ordinal Favorable : 1. Baik
l kualitas dan kuantitas SS : 4 (X) >Mean
depend yang dicapai oleh 1. Sikap kerja : perasaan S :3 + 1 SD
en seorang pegawai seseorang terhadap suatu TS : 2
Kinerja dalam pekerjaan. STS : 1 2.Cukup
perawat 2. Tingkat ketrampilan : Mean – 1 SD ≤
melaksanakan kemampuan dalam pekerjaan Unfavorable X
tugasnya sesuai meningkat. : SS : 1 ≤ Mean + 1 SD
dengan tanggung 3. Hubungan antara tenaga kerja S :2
jawab yang diberikan dan pimpinan : mempunyai TS : 3 3. Kurang
kepadanya. hubungan baik antara teman STS : 4 (X) <Mean
sejawat dan pimpinan. – 1 SD
4. Manajemen kinerja : proses
yang mencakup perencanaan, (Riwidiko, 2009)
pengorganisasian,
pengarahan dan pengendalian
terhadap penggunaan sumber
daya yang dimiliki.
5. Efisien tenaga kerja : segala
sesuatunya dapat siselesaikan
dengan tepat, cepat, hemat,
dan selamat.
6. Kreatifitas dalam bekerja :
cara yang dilakukan suatu
pekerjaan dengan
menggunakan teknik yang
berbeda. Suatu pekerjaan
sulit akan mudah
diselesaikan bila strategi
dalam bekerja dipelajari
dengan baik.
4.8 Instrumen Penelitian
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang
standart adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas
pernyataan valid dan 3 pernyataan tidak valid pada kuesioner motivasi kerja,
dikategorikan menjadi :
inap rumah sakit griya husada mendapatkan hasil dari spss 16 Alpha
Cronbach 0,944 pada kuesioner motivasi kerja dan hasil Alpha Cronbach
4.9.1 Editing
Kalau masih ada data atau informasi yang tidaka lengkap, dan tidak
dikeluarkan(droupout)(Soekidjo,2010).
4.9.2 Coding
diteliti:
a. Umur
23 – 28 : kode 1
29 – 34 : kode 2
35 – 40 : kode 3
> 41 : kode 4
b. Jenis Kelamin
Perempuan : kode 1
c. Pendidikan Terakhir
D3 Keperawatan : kode 1
S1 Keperawatan : kode 2
d.Lama Bekerja
dan Unfavorable.
SS (Sangat Setuju) =4
S (Setuju) =3
TS(Tidak Setuju) =2
SS (Sangat Setuju) =1
S (Setuju) =2
TS (Tidak Setuju) =3
4.9.4 Tabulating
perawat di ruang rawat inap RSI Siti Aisyah Madiun. Data hasil analisa
a. Distribusi frekuensi
N=
Keterangan :
SM = Skor maksimal
4.10.2 Analisis Bivariat
16 sebagai berikut :
Bila nilai p < 0,05 berarti adanya hubungan antara motivasi kerja
dengan kinerja perawat dan bila p > 0,05 maka disimpulkan bahwa