You are on page 1of 16

PENGKAJIAN

PROSES KEPERAWATAN DAN BERFIKIR KRITIS

DOSEN PENGAJAR :

Ns. DIA RESTI DND, M.Kep.

DISUSUN OLEH :

ANDINI DWI ALSANDI (2120242048)

MUHAMMAD IQBAL (2120242066)

AGNISA DHEA PUTRI (2120242045)

PARA PERMATASARI (2120242068)

RINDU ATIKA FIRLY (2120242075)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021/2022
FORMAT PENGKAJIAN

Tgl/ jam MRS : 15 Maret 2022 / 11.03 WIB


Ruangan : Anggrek
No. Rek. Medis : 00047.09.IV.2022
Dx. Medis :
Tgl/Jam Pengkajian :

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Umur : 22 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Indonesia
Bahasa : Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah
Alamat : Piladang

Penanggung Jawab : Suami/Istri/Orang tua


Nama : Tn. A
Umur : 29 Tahun
Pekerjaan : Supir
Alamat : Piladang

B. ALASAN MASUK :
Klien menyatakan nyeri pada daerah bekas sayatan luka operasi.

C. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :


Klien susah untuk tidur karena nyeri pada bagian luka bekas operasi pada luka bekas
operasi klien hanya tidur 2-4 jam.

D. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU


Klien menyatakan persalinan sebelumnya juga di operasi caesar.

Obat-Obatan
Dosis Dosis Terakhir Frekuensi
(Resep/obat bebas)
Asamefenafat 500 mg 250 × 6 jam / 7 hari 3×1
Nipedipin 5 mg 5 menit 3 jam / jika sakit
Inj Dexamethason 40 mg 40 menit 3×1
IFVD 20 tetes RL 20 tetes / menit

E. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Dalam kondisi sehat

Genogram

F. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan


Persepsi terhadap penyakit :
.
.

PENGGUNAAN:
Tembakau : () Tidak ( ) Ya Berhenti (Tanggal) : ( ) Pipa ( ) Cerutu
( ) <1 bks/hari ( ) 1-2 bks/hari ( ) >2 bks/hari Riwayat bks/tahun : .
Alkohol : () Tidak ( ) Ya Jenis/jumlah : /hari /minggu /bulan
Obat lain : () Tidak ( ) Ya Jenis : Penggunaan : .
Alergi (obat-obatan, makanan, plester, zat warna) : Tidak ada
Reaksi : Tidak ada.
Obat-obatan warung/tanpa resep dokter : Tidak ada.

2. Pola Nutrisi / Metabolisme


Diet/Suplemen Khusus : Tidak ada
Instruksi Diet Sebelumnya : ( )Ya ()Tidak
Nafsu makan : () Normal ( )Meningkat ( ) Menurun ( ) Menurun
( ) Penurunan Sensasi Kecap () Mual () Muntah ( ) Stomatitis
Perubahan BB 6 bulan terakhir : ( )Tak ada ()Ada _5__ kg (Peningkatan / Penurunan)
Kesulitan Menelan (Disfagia) : () Tidak ( ) Makanan Padat ( ) Makanan Cair
Gigi :  Atas ( __ Parsial __ Lengkap)  Bawah ( __ Parsial  Lengkap)
Riwayat Masalah Kulit / Penyembuhan () Tak ada ( ) Penyembuhan abnormal
( ) Ruam ( ) Kering ( ) Keringat Berlebihan

Pantangan/Alergi :
Keluhan :

N AKTIVITAS SEHAT SAKIT


O
Makan
 Menu 4 sehat 5 sempurna Bubur
 Porsi 3 porsi 3 porsi
 Makanan Kesukaan Sup sayur Tahu telur
 Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minum
 Jumlah 2 Liter 2 Liter
 Minuman kesukaan Jus Jus
Tidak ada Tidak ada
 Pantangan

3. Pola Eliminasi
Kebiasaan Defekasi Lancar Defekasi/hari 1 Tgl defekasi terakhir 12 – 03 DBN
_______ Konstipasi ____ Diare ____ Inkontinensia
_______ Ostomi ____ Jenis _____ Alat _____ karakter stoma
Kebiasaan berkemih _____ DBN _____ Frekuensi _____ Disuria ______ Nokturia
_____ Hematuria  Retensi
Inkontinensia  Tidak ___ Ya ____ Total ____ Siang Hari ____ Malam Hari
_____ Kadang-kadang _____ Kesulitan menahan berkemih
_____ Kesulitan mencapai toilet
Alat bantu _____ Kateterisasi intermitten
 Kateter indwelling _____ Kateter Eksternal
_____ Jenis implantasi penis
Keluhan :
N AKTIVITAS SEHAT SAKIT
O
Eliminasi
BAB
 Frekuensi 1 Belum BAB
 Warna Cokelat
 Bau Bau
 Konsistensi Tidak keras
 Kesulitan Tidak
BAK
 Frekuensi 5 – 6 × 1 hari Tidak menentu
Kuning muda Kuning muda
 Warna
Berbau Berbau
 Bau
Cair Cair
 Konsistensi Tidak ada Terpasang kateter
 Kesulitan

4. Pola Aktivitas / Olahraga


Kemampuan Perawatan Diri :
0 = Mandiri 2 = Bantuan Orang Lain 4 = Tergantung / tidak mampu
1 = Dengan Alat Bantu 3 = Bantuan peralatan dan orang lain

0 1 2 3 4
Makan/Minum 
Mandi 
Berpakaian/berdandan 
Toileting 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpindah 
Berjalan 
Menaiki Tangga 
Berbelanja 
Memasak 
Pemeliharaan Rumah 

ALAT BANTU:  Tidak ada Kruk pispot ditempat tidur walker


tongkat Belat/Mitela Kursi Roda
Kekuatan Otot :
.
Keluhan saat beraktivitas:
Lemah karena nyeri.
N AKTIVITAS SEHAT SAKIT
O
Personal Hygiene
 Mandi Sakit Sakit
 Cuci Rambut Bisa Sakit
 Gosok gigi Bisa Sakit
 Potong kuku Bisa Sakit

5. Pola Istirahat Tidur


Kebiasaan : 2 – 4 Jam/malam ( ) Tidur siang ( ) Tidur sore
Merasa segar setelah tidur ( ) Ya () Tidak
Masalah : ( )Tidak ada ( )Terbangun ( )Terbangun dini ()Insomnia ( )Mimpi buruk
Lain – lain : .
Keluhan :
N AKTIVITAS SEHAT SAKIT
O
Istirahat dan Tidur
 Waktu Tidur Jam 9 Jam 01.30
 Lamatidur 8 jam 2 – 4 jam
 Hal yang mempermudah tidur Kecapean Tidak ada
 Kesulitan tidur Tidak ada Nyeri

6. Pola Kognitif – Persepsi


Status mental : () Sadar ( ) Afasia reseptif ( ) Mengingat cerita buruk
( )Terorientasi ( ) Kelam pikir ( ) Kombatif ( ) Tidak responsif
Bicara: ()Normal ( ) Tidak jelas ( ) Gagap ( ) Afasia ekspresif
Bahasa sehari – hari : ( ) Indonesia () Daerah Lain – lain : .
Kemampuan membaca Bahasa Indonesia : () Ya ( ) Tidak
Kemampuan memahami : () Ya ( ) Tidak
Tingkat ansietas : ( ) Ringan () Sedang ( ) Berat ( ) Panik
Keterampilan interaksi : ( ) Tepat Lain – lain : .
Pendengaran : () DBN ( ) Kerusakan ( kanan kiri) ( ) Tuli ( kanan
_____ Kiri ____ Alat bantu dengar ____ Tinitus
Penglihatan : () DBN ( )Kacamata ( ) Lensa kontak
( ) Kerusakan ____ Kanan _____ Kiri ____ Buta _____ Kanan kiri
Vertigo : Ringan.
Ketidaknyamanan / nyeri : ( ) Tidak ada () Akut ( ) Kronik
Observasi tingkat Nyeri (PGRST) : Skala 6
Penalaksanaan nyeri : Konsumsi obat.
Keluhan : Nyeri bagian perut bekas operasi

7. Pola Persepsi Diri – Konsep Diri


Gambaran Diri :
Identitas Diri :
Peran Diri :
Ideal Diri :
Harga Diri :
8. Pola Peran Hubungan
Pekerjaan : Supir .
Status Pekerjaan : () Bekerja ( ) Ketidakmampuan Jangka Pendek
( ) Ketidakmampuan jangka panjang ( ) Tidak bekerja
Sistem Pendukung : ( ) Tidak Ada ( ) Pasangan ( ) Tetangga ( ) Teman
( ) Keluarga serumah ( ) Keluarga tinggal berjauhan
Lain-lain : .
Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah Sakit :
Tidak ada.

Kegiatan Sosial :
Tidak ada.

Lain-lain : .

9. Pola Seksualitas / Reproduksi


Tanggal Menstruasi Terakhir (TMA) : Agustus.
Masalah menstruasi : Lancar.
Pap Smear Terakhir : Tidak ada pap smear.
Pemeriksaan payudara/testis mandiri bulanan : () Ya ( ) Tidak
Masalah seksualitas b.d penyakit : Tidak ada.
Lain-lain : Tidak ada.

10. Pola Koping – Toleransi Stres


Perhatian utama tentang perawatan di rumah sakit atau penyakit ( finansial, perawatan diri ) :
Finansial.

Kehilangan / perubahan di masa lalu : () Tidak ( ) Ya


Hal yang dilakukan jika ada masalah : Melaporkan kepada perawat.
.
Penggunaan obat untuk menghilangkan stres : Tidak ada.
.
Keadaan emosi dalam sehari-hari : () Santai ( ) Tegang ( ) Lain-lain .

11. POLA KEYAKINAN-NILAI


Agama : () Islam ( ) Kristen ( ) Protestan ( ) Hindu ( ) Budha
Pantangan keagamaan : () Tidak ( ) Ya
.
Pengaruh agama dalam kehidupan/saat : Agak sedikit susah.
Kegiatan ibadah dirumah dan saat sakit :
G. PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda vital

Kepala
Inspeksi : Rambut warna hitam dan bersih
Palpasi : Tidak ada lesi dan benjolan
Mata
Inspeksi : Konjungtiva anemis (-), sklera interik (-)
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Hidung
Inspeksi : Tidak adanya bentuk kelainan hidung
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Mulut
Inspeksi : Warna mukosa bibir berwarna pink, lembab, tidak
ada lesi.
Palpasi : Sempat mengalami muntah selama kehamilan.
Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak adanya kelainan pada
keduanya.
Palpasi : Tidak ada masalah pendengaran.
Leher
Inspeksi : Bentuk normal
Palpasi : Tidak terdapat luka, permukaan normal dalam suhu
normal dan tidak ada nyeri.
Dada
Inspeksi : Bentuk dada normal, warna normal seperti biasanya
Palpasi : Pola pernapasan normal, ritme pernapasan normal
Abdomen
Inspeksi : Terdapat luka operasi, luka tertutup perban, nyeri
(+) dengan skala nyeri : 6
Palpasi : Tfu sama tinggi dengan umbilikus, kontraksi, baik.
Perkusi : Redup
Auskultasi : Terdengar bising usus 18×
Pulmonal
Inspeksi : Pleura, bronkus, bronkiolus, alveoli tidak terlihat
Palpasi : Tidak terdapat permasalahan bernafas
Perkusi : Bunyi normal dan nada bleg-bleg 3×
Auskultasi : Irama pola pernapasan paru teratur

Payudara
Inspeksi : Bentuk simetris kiri kanan tampak besar dan papila
mammae menonjol
Palpasi : Mengeras karena pemumpukan produksi ASI

Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba pada intercosta v
Perkusi : Redup
Auskultasi : Irama bunyi jantung teratur
Punggung
Inspeksi : Tidak terlihat benjolan atau sesuatu yang luka,
bentuk simetris.
Palpasi : Pasien tidak merasa nyeri pada punggung
Perkusi : Tidak ada
Auskultasi : Tidak ada
Genitalia
Inspeksi : Terlihat normal, bersih karena vulva hygene, tidak
ada sayatan
Palpasi : Keluarnya lochia, dan berbau amis dengan
konsistensi cair

Ekstremitas
Tidak terdapat kecacatan

Vaskuler perifer Tidak ada penumpukan di dinding arteri

Neurologi
 Status mental/GCS Tidak mengalami gangguan mental
 Saraf kranial Saraf normal
 Motoris Normal
 Sensoris Normal
 Reflek Normal
 Lainnya Normal

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Diagnostik :

Laboratorium :
 Hb : 96 g/dl normal 12 – 16 g/dl
 Leukosit : 13200 normal 4000 – 10.000/mm3
 Trombosit : 270.000 mm3 normal 150.000 – 400.000 sel/mm3
 Hematokrit : 31% normal 37 – 43%
 HBSAG : Negatif

I. THERAPY
 Asamefenafat 3x1
 Nipedipin 3 jam/jika sakit
 Inj Dexamethason 3x1
 IFVD RL 20 tts/menit

J. RENCANA PEMULANGAN
Rencana Tindak Lanjut :

Penilaian Kasus ( Pengkajian Ibu Post Partum )

1. Data subjektif
 Keluhan utama : Klien menyatakan nyeri pada daerah bekas sayatan luka
operasi dan pasien mual muntah
 Kesehatan dahulu : Klien menyatakan persalinan sebelumnya juga dioperasi
caesar

2. Data Objektif
 Tanda – tanda vital
TD : 110/80 mmgh
N : 85 x/i
P : 20 x/i
S : 36.2 c

 Pemeriksaan kepala hingga kaki


a. Kepala
 Inspeksi : Rambut warna hitam rata dan bersih
 Palpasi : Tidak ada lesi dan benjolan
b. Mata
 Inspeksi : Konjungtiva anemis (-), sklera interik (-)
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c. Payudara
 Inspeksi : Bentuk simetris kirim kanan, tampak besar
 Palpasi : Keras karena penumpukan produksi ASI
d. Abdomen
 Inspeksi : Terdapat luka operasi, luka tertutup perban, nyeri (+) dengan
skala nyeri 6
 Palpasi : Tfu sama tinggi dengan umbilikus, kontraksi, baik
 Perkusi : Redup
 Auskultasi : Terdengar bising usus 18x
e. Jantung
 Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Iktus cordis teraba pada intercosta v
 Perkusi : Redup
 Auskultasi : Irama bunyi jantung teratur

 Laboratorium :
 Hb : 96 g/dl normal 12 – 16 g/dl
 Leukosit : 13200 normal 4000 – 10.000/mm3
 Trombosit : 270.000 mm3 normal 150.000 – 400.000
sel/mm3
 Hematokrit : 31% normal 37 – 43%
 HBSAG : Negatif
 Terapi yang diberikan
 Asamefenafat 3x1
 Nipedipin 3 jam/jika sakit
 Inj Dexamethason 3x1
 IFVD RL 20 tts/menit
Kasus diatas adalah pengkajian ibu post partum. Tugas yang akan dikerjakan :
1. Kelompokkan data subjektif dan objektif
2. Buat analisa data
3. Tentukanlah minimal 3 buah diagnose menurut SDKI

Jawaban

Data Subjektif Data Objektif


 Keluhan utama : Klien  Tanda – tanda vital
menyatakan nyeri pada daerah TD : 110/80 mmHg
bekas sayatan luka operasi dan N : 85 x/i
pasien mual muntah P : 20 x/i
 Kesehatan dahulu : Klien S : 36.2 c
menyatakan persalinan
sebelumnya juga dioperasi caesar  Pemeriksaan kepala hingga kaki
a) Kepala
 Inspeksi : Rambut warna hitam
rata dan bersih
 Palpasi : Tidak ada lesi dan
benjolan
b) Mata
 Inspeksi : Konjungtiva anemis
(-), sklera interik (-)
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
c) Payudara
 Inspeksi : Bentuk simetris kirim
kanan, tampak besar
 Palpasi : Keras karena
penumpukan produksi ASI
d) Abdomen
 Inspeksi : Terdapat luka operasi,
luka tertutup perban, nyeri (+)
dengan skala nyeri 6
 Palpasi : Tfu sama tinggi
dengan umbilikus, kontraksi, baik
 Perkusi : Redup
 Auskultasi : Terdengar bising
usus 18x
e) Jantung
 Inspeksi : Iktus cordis tidak
terlihat
 Palpasi : Iktus cordis teraba
pada intercosta v
 Perkusi : Redup
 Auskultasi : Irama bunyi jantung
teratur

 Laboratorium :
 Hb : 96 g/dl
normal 12 – 16 g/dl
 Leukosit : 13200
normal 4000 – 10.000/mm3
 Trombosit : 270.000 mm3
normal 150.000 – 400.000 sel/mm3
 Hematokrit : 31%
normal 37 – 43%
 HBSAG : Negatif

 Terapi yang diberikan


 Asamefenafat 3x1
 Nipedipin 3 jam/jika sakit
 Inj Dexamethason 3x1
 IFVD RL 20 tts/menit

B. Analisa Data
- Ny. S mengatakan bahwa ia merasa nyeri pada daerah bekas sayatan luka setelah
operasi sectio caesar atas indikasi CPD namun pada operasi pertama, Ny. S tidak
merasakan nyeri seperti ini.
- Ny. S mengatakan bahwa ia telah dua kali operasi namun pada saat operasi pertama
dia tidak merasakan sakit nyeri pada bekas sayatan luka operasi tersebut. Tapi pada
saat operasi caesar kedua tiba-tiba Ny. S merasakan nyeri di daerah sayatan bekas
operasinya yang menyebabkan ia susah tidur dan BAK tidak menentu dan Ny. S
mengalami penurunan berat badan selama kehamilan dan sering mengalami mual
muntah dimasa kehamilan

1. Diagnosa
1. Diagnosa Aktual
Nyeri akut b.d agen pencedera fisik (bekas luka operasi) d.d pasien mengeluh nyeri
2. Diagnosa Aktual
Risiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer d.d Ketuban Pecah
Sebelum Waktunya
3. Diagnosa Aktual
Gangguan pola tidur b.d nyeri bekas luka operasi d.d mengeluh sulit tidur, dan klien
hanya tidur 2-4 jam

Format
Rencana Asuhan Keperawatan

Nama pasien : Ny. S

Diagnosa Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)


Keperawatan
Nyeri akut b.d Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
agen pencedera Setelah dilakukan intervensi Definisi
fisik (bekas luka keperawatan selama 1x24 jam,  Mengidentifikasi dan
operasi) d.d maka tingkat nyeri menurun dengan mengelola pengalaman
pasien mengeluh kriteria hasil : sensorik atau emosional
nyeri yang berkaitan dengan
(Hal 172) Kemampuan menuntaskan aktifitas kerusakan jaringan atau
(meningkat) fungsional dengan onset
mendadak atau lambat dan
Keluhan nyeri (menurun) berinteraksi ringan hingga
Meringis (menurun) berat dan konstan.
Sikap protektif (menurun)
Gelisah (menurun) Observasi
Kesulitan tidur (menurun)  Identifikasi lokasi,
Menarik diri (menurun) karakteristik, durasi,
Berfokus pada diri sendiri frekuensi, kualitasi
(menurun) intesintas nyeri.
Diaforens (menurun)  Identifikasi skala nyeri
Perasaan depresi/tertekan  Identifikasi respon nyeri
(menurun) non verbal
Cedera berulang (menurun)  Identifikasi faktor yang
Terasa takut mengalami (menurun) memperberatdan
Anoreksia (menurun) memperingan nyeri
Uterus teraba membulat (menurun)
 Identifikasi pengetahuan
Keteganggan otot (menurun)
dan keyakinan tentang nyeri
Pupil dilates (menurun)
 Identifikasi pengaruh
Muntah (menurun)
budaya terhadap respon
Mual (menurun)
nyeri
Frekuensi nadi (membaik)  Identifikasi pengaruh nyeri
Pola nafas (membaik) pada kualitas hidup
Tekanan darah (membaik)  Monitor keberhasilan terapi
Proses berpikir (membaik) komplementer yang sudah
Fokus (membaik) diberikan
Perilaku (membaik)  Monitor efek samping
Fungsi berkemih (membaik) penggunaan analgetik.
Nafsu membaik (membaik) Terapeutik
Pola tidur (membaik)  Berikan teknik
(Hal 145) nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
(mis. TENS, hypnosis,
akupresur, terapi musik,
biofeedback, terapi pijat,
aromaterapi, teknik
imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
 Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
 Fasilitas istirahat dan tidur
 Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri.
Edukasi
 Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri
 Jelaskan strategi meredakan
nyeri
 Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
(Hal 201)
Risiko infeksi Kontrol Risiko Pencegahan Infeksi
Setelah dilakukan intervensi Definisi
b.d
keperawatan selama 1x24 jam  Mengidentifikasi dan
ketidakadekuatan maka tingkat kontrol risiko menurunkan risiko
meningkat dengan kriteria hasil : terserang organisme
pertahanan tubuh
patogenik.
primer d.d Kemampuan mencari informasi Observasi
tentang faktor risiko (meningkat)  Monitor tanda dan gejala
Ketuban Pecah Kemampuan mengidentifikasi infeksi lokal dan sistemik
Sebelum faktor risiko (meningkat)
Terapeutik
Kemampuan melakukan strategi
Waktunya kontrol resiko (meningkat)  Batasi jumlah pengunjung
Kemampuan mengubah perilaku  Berikan perawatan kulit
pada area edema
Komitmen terhadap strategi  Cuci tangan sebelum dan
(meningkat) sesudah kontak dengan
Kemampuan modifikasi gaya hidup pasien dan lingkungan
(meningkat) pasien
Kemampuan menghindari faktor  Pertahankan teknik aseptik
risiko (meningkat) pada pasien berisiko tinggi
Kemampuan mengenali perubahan Edukasi
status kesehatann (meningkat)
Kemampuan berpartisipasi dalam  Jelaskan tanda dan gejala
skrining risiko (meningkat) infeksi
Penggunaan fasilitas kesehatan  Ajarkan cara mencuci
(meningkat) tangan dengan benar -
Penggunaan sistem pendukung Ajarkan etika batuk
(meningkat)  Ajarkan cara memeriksa
Pemantauan perubahan status kondisi luka atau luka
kesehatan (meningkat) operasi
Imunisasi (meningkat)  Anjurkan meningkatkan
(Hal 60) asupan nutrisi
 Anjurkan meningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
(Hal 278)
Gangguan pola Pola Tidur Dukungan Tidur
tidur b.d nyeri Setelah dilakukan intervensi Definisi
bekas luka keperawatan selama 1x24 jam  Memfasilitasi siklus tidur
maka tingkat kualitas dan kuantitas dan terjaga yang teratur
operasi d.d
tidur membaik, dengan kriteria Observasi
mengeluh sulit hasil :  Identifikasi pola aktivitas
tidur, dan klien Keluhan sulit tidur (menurun) dan tidur
hanya tidur 2-4 Keluhan sering terjaga (menurun)
 Identifikasi faktor
jam Keluhan tidak puas tidur (menurun)
Keluhan pola tidur berubah pengganggu tidur (fisik atau
(Hal 126)
(menurun) psikologis)
Keluhan istirahat tidak cukup  Identifikasi makanan dan
(menurun) minuman yang
mengganggu tidur
Kemampuan beraktivitas
(meningkat)  Identifikasi obat tidur yang
(Hal 96) dikonsumsi
Terapeutik :
 Modifikasi lingkungan
(mis. Pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,
dan tempat tidur) Batasi
tidur siang, jika perlu
 Fasilitasi menghilangkan
stres sebelum tidur
 Tetapkan jadwal tidur rutin
 Lakukan prosedur untuk
meningkatkan kenyamanan
(mis. Pijat, pengaturan
posisi terapi akupresur)
 Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan/
tindakan untuk menunjang
siklus tidur terjaga
Edukasi :
 Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
 Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
 Anjurkan menghindari
makanan/minuman yang
mengganggu tidur
 Anjurkan penggunaan obat
tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
 Ajarkan faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap
gangguan pola tidur (mis.
Psikologis, gaya hidup,
sering berubah shift kerja)
 Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya.
(Hal 48)

You might also like