You are on page 1of 15

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN BAHAN DAN METROLOGI 1


UJI GESEK

Disusun Oleh :
Fuad Ismail (3.21.19.2.8)
Maulana Abdi A (3.21.19.2.13)
Kelompok 7

PROGRAM STUDI D3-TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya
laporan praktikum yang berjudul” PENGUJIAN BAHAN DAN METROLOGI 1 UJI
GESEK” dapat selesai tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah tugas laporan
praktikum dari mata kuliah pengujian bahan dan metrology 1.Selain itu, laporan ini juga
berrtujuan untuk mengetahui hubungan gerak benda dengan penambang permukaan dan
untuk menetukan koefisien gaya gesek dan percepatan gerak benda bagi para pembaca juga
bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Poedji Haryanto,SST.,M.T.
selaku dosen pengampu pada praktikum uji gesek,orang tua,teman teman yang sudah
membantu dan mendukung,serta semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan
laporan praktikum ini.

Semarang,9 April 2021

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................................ 1


Daftar Isi ....................................................................................................................................... 2
BAB I ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 1
1.3 Manfaat ........................................................................................................................ 1
BAB II ........................................................................................................................................... 2
DASAR TEORI ............................................................................................................................ 2
BAB III .......................................................................................................................................... 5
METODOLOGI ........................................................................................................................... 5
3.1 Alat dan Bahan.................................................................................................................. 5
A. Alat ...................................................................................................................................... 5
B. Bahan / Benda Uji .............................................................................................................. 5
3.2 Prosedur Percobaan........................................................................................................... 5
BAB IV .......................................................................................................................................... 7
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 7
4.1 Data Hasil Pengujian ........................................................................................................... 7
4.2 Analisis Data ......................................................................................................................... 9
BAB V ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP ................................................................................................................................... 11
5.1 KESIMPULAN .................................................................................................................. 11
5.2 SARAN ................................................................................................................................ 11
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gaya gesek selalu ada dalam kehidupan sehari-hari karena pada setiap aktifitas
yang dilakukan selalu ada sentuhan baik pada makhluk hidup maupun benda mati.
Aktifitas berjalan juga dipengaruhi oleh gaya gesek antara kaki dengan lantai atau
tanah. Jika tidak ada gesekan antara kaki dengan tanah, maka akan licin dan
kemungkinan tidak akan bisa berjalan karena tergelincir. Gaya gesek adalah gaya non
konservatif yang bekerja pada dua permukaan yang saling bergerak satu sama lain
(Alonso, 1994).
Pada praktikum “Uji Gesek” kali ini, akan dilakukan praktikum untuk
mengetahui hubungan gerak benda dengan penampang permukaan. Balok tersebut
telah diketahui massanya, dan ditentukan jarak tempuhnya serta sudut kemiringan
lintasan. Praktikum ini akan menghitung dan menentukan koefisien gaya gesek dan
percepatan gerak benda.
Gaya gesek timbul ketika dua benda bersentuhan. Contohnya ketika
meletakkan buku diatas meja. Jika buku tidak bergerak dan tidak digerakkan, disitu
masih terdapat gaya gesek, yang disebut gaya gesek statis. Gaya tersebut akan
menjadi gaya gesek kinetis jika buku atau benda tersebut digerakkan. Gaya gesek
selalu diperlukan dalam kehidupan, tanpa adanya gaya gesek mungkin mobil tidak
akan melaju diatas lintasan, manusia tidak bisa berjalan diatas tanah dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai gaya gesek diperlukan untuk
menjalani kehidupan sehari-hari. Pemahaman mengenai gaya gesek berguna untuk
menentukan dan menyesuaikan besar dan jenis gaya gesekan yang diperlukan dalam
suatu masalah dikehidupan sehari-hari.
1.2 Tujuan
A. Untuk mengetahui hubungan gerak benda dengan penampang permukaan.
B. Untuk menentukan koefisien gaya gesek dan percepatan gerak benda.
1.3 Manfaat
A. Mahasiswa mampu melakukan praktikum uji gesekan sesuai dengan prosedur
standard.
B. Mahasiswa mampu menjelaskan kegunaan gesekan pada kehidupan sehari-hari.
C. Mahasiswa mampu menjelaskan perbedaan kegunaan koefisien gesek statis dan
kinetis.

1
BAB II
DASAR TEORI

Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah kecenderungan
benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda bersentuhan. Benda-benda
yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat, melainkan dapat pula berbentuk cair,
ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan
kinetis, sedangkan gaya antara benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

Leonardo da Vinci dan Charles A. Coulomb mengemukakan ketetapan tahanan gesek


sebagai berikut:
a) Gaya Gesek sebanding dengan gaya Normal.
b) Gaya Gesek tidak bergantung pada luas persinggungan
c) Gaya Gesek tidak bergantung pada kecepatan.
Dari ketetapan ini, gaya gesek dapat dinyatakan sebagai berikut:

ƒ=µ.N

dimana :
f = Gaya Gesek ......................................................................... [ N ]

µ = Tahanan gesek/ koefisien gesek.

N = Gaya normal .................................................................... [ N ]

Dengan demikian, tahanan gesek/koefisien gesek:

µc =ƒc/N

µk =ƒk/N

dimana:
µs = Koefisien gesek statis.

µk = Koefisien gesek kinetik

fs = Gaya gesek statis ................................. [ N ]

fk = Gaya gesek kinetik...............................[ N ]

2
Koefisien gesek µ dapat juga diperoleh dengan metode benda meluncur di atas bidang dengan
kemiringan batas tertentu.

Dari gambar diatas diperoleh:

ƒ
µ = /w. cos 8
Karena: f = W sin θ, maka :

w. sin 8
µ= /w. cos 8
Dengan demikian diperoleh:

µ = tan 8

dimana:
Θ = Sudut batas kemiringan
bidang.
µ = Koefisien gesek.

Metode pengujian ini mencakup penentuan dari koefisien dan gesekan geser dari
lapisan atau lembaran plastik ketika meluncur pada suatu bidang dengan material yang sama
atau zat lain pada kondisi pengujian tertentu. Koefisien gesek merupakan tahanan terhadapat
gerakan relatif antara 2 bidang yang bersentuhan atau bersingungan. Pada metode pengujian
ini koefisien gesek terjadi pada suhu 23o atau pada suhu lain dengan pengkondisian

memanaskan bidang luncur sampai suhu 23o. Apabila pengujian ingin dilakukan di atas suhu

23o maka harus disediakan unit pemanas yang mampu mempertahankan suhu bidang luncur
sebesar ± 2o.
Terdapat beberapa rangkaian peralatan yang dapat dibuat untuk mencari koefisien
gesek yang terjadi seperti ditunjukkan pada gambar dibawah berikut.

3
Gambar lima model rangkaian peralatan untuk menentukan koefisien gesek.

4
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
A. Alat
1. Bidang luncur dengan landasan gesek.
2. Beban 10 gr,50 gr,100 gr,250 gr,500 gr.
3. Water pass
4. Timbangan massa
Secara lengkap peralatan uji geser pada gambar dibawah ini.

B. Bahan / Benda Uji


2. Peluncur baja St 60
3. Aluminium
4. Fiber glass
5. Brons
3.2 Prosedur Percobaan
Peluncur Tanpa Beban dan bidang luncur horizontal.
1. Siapkan semua peralatan untuk uji gesek dua permukaan material/bahan.
2. Timbang massa tiap tiap peluncur dengan timbangan massa.
3. Aturlah bidang luncur pada posisi mendatar dengan menggunakan “water
pass”.
4. Letakkan peluncur di atas bidang luncur dengan tali dililitkan pada pulli.

5. Tambahkan beban pada gantungan bertahap sedikit demi sedikit, sehingga


peluncur dapat meluncur secara lambat dan konstan. (Lakukan langkah ini
berulang 10 kali)

5
6. Jika laju peluncur terlalu cepat, ulang kembali dan kurangi
bebannya. (kemungkinan diperlukan gaya dorong awal agar
peluncur dapat bergerak)
7. Lakukan langkah (4), (5) dan (6) untuk peluncur dengan material/bahan yang
lain.
Peluncur ditambah beban 500 grm dan bidang luncur horizontal.

1. Siapkan beban 500 grm (lakukan penimbangan pada beban tersebut agar tepat)
2. Lakukan langkah langkah (4), (5), (6) dan (7) seperti tersebut di
atas dengan tambahan beban 500 grm pada peluncur.

Perhatian: Jagalah peluncur dan beban agar jangan sampai terpelanting jatuh.

Keterangan:

a. Dalam percobaan ini gaya gesek (f) harganya = Gaya beban +


Penggantung beban.
b. Gaya Normal = Gaya berat peluncur itu sendiri atau berat peluncur +
beban tambahan
c. Harga µ tertinggi adalah koefisien gesek Statis.
d. Harga µ terendah adalah koefisien gesek kinetis.

Peluncur tanpa beban dan bidang luncur miring.

1. Aturlah di awalnya bidang luncur horizontal.


2. Letakkan peluncur tanpa beban di bagian ujung peluncur.

3. Kendurkan sckrup pengunci dan miringkan bidang luncur


perlahan lahan, sehingga peluncur bergerak lambat dan konstan.

4. Jika peluncur melaju terlalu cepat, ulang kembali dan kurangi


kemiringannya. ( Pada gerak awal peluncur mungkin perlu sentuhan
perlahan )

Keterangan :

Harga sudut θ yang diperoleh dimasukkan dalam persamaan:

µ = tang θ

6
BAB IV
ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengujian


1. Peluncur Tanpa Beban dan Bidang Luncur Horizontal
Massa Beban Massa Gaya
Percobaan
NO. Peluncur Peluncur Massa Gaya Total Normal µ=f/n
ke:
(kg) (kg) (N) (kg) (N)
1. Fiber Glass 0.360 1 0,05 0,5 0,41 3,6 0,139
2 0,08 0,8 0,44 3,6 0,222
3 0,095 0,95 0,455 3,6 0,264
4 0,105 1,05 0,465 3,6 0,292
5 0,125 1,25 0,485 3,6 0,347
6 0,135 1,35 0,495 3,6 0,375
7 0,145 1,45 0,505 3,6 0,403
8 0,15 1,5 0,51 3,6 0,417
9 0,155 1.55 0,515 3,6 0,431
10 0,165 1.65 0,525 3,6 0,458
2. ST 60 0,44 1 0,05 0,5 0,49 0,44 0,114
2 0,08 0,8 0,52 0,44 0,182
3 0,09 0,9 0,53 0,44 0,205
4 0,1 1 0,54 0,44 0,227
5 0,13 1,3 0,57 0,44 0,295
6 0,15 1,5 0,59 0,44 0,341
7 0,165 1,65 0,605 0,44 0,375
8 0,185 1,85 0,625 0,44 0,42
9 0,2 2 0,64 0,44 0,455
10 0,215 2,15 0,655 0,44 0,489

7
2. Peluncur Ditambah Beban 500 gram dan Bidang Luncur Horizontal
Massa Beban Massa Gaya
Percobaan
N0 Peluncur Peluncur Massa Gaya Total Normal µ=f/n
ke:
(kg) (kg) (N) (kg) (N)
1. Fiber Glass 0.360 1 0,03 0,3 0,89 8,6 0,035
2 0,08 0,8 0,94 8,6 0,093
3 0,18 1,8 1,04 8,6 0,209
4 0,27 2,7 1,13 8,6 0,314
5 0,38 3,8 1,24 8,6 0,442
2. ST 60 0,44 1 0,03 0,3 0,97 0,44 0,032
2 0,08 0,8 1,02 0,44 0,085
3 0,16 1,6 1,1 0,44 0,17
4 0,28 2,8 1,2 0,44 0,298
5 0,33 3,3 1,27 0,44 0,351

8
3. Peluncur Tanpa Beban dan Bidang Luncur miring

N0 Peluncur Percobaan ke: sudut Ɵ µ= tan Ɵ

1. Fiber Glass 1 3 0,052


2 5 0,087
3 8 0,141
4 13 0,231
5 17 0,306
2. ST 60 1 3 0,052
2 7 0,123
3 9 0,158
4 12 0,213
5 14 0,249
4.2 Analisis Data
Bahan yang digunakan terdapat 2 jenis dalam pengujian gesekan ini,yaitu ST
60, dan fiber glass. Dimana beban dari masing-masing benda tersebut berbeda-
beda.Dengan bantuan alat ukur neraca tercatat beban pada fiber glass 0,360 kg dan ST
60 0,44 kg.
Benda uji tersebut masing-masing dilakukan 3 kali pengukuran yaitu peluncur
tanpa beban dan bidang luncur horizontal, peluncur ditambah beban 500 gram dan
bidang luncur horizontal,peluncur tanpa beban dan bidang luncur miring.
Pengujian pertama peluncur tanpa beban dan bidang horizontal masa beban
yang digunakan berbeda – beda. Dan dari data yang diperoleh koefisien gesek
tertinggi pada pengujian ini didapat oleh benda kerja ST 60 sebesar 0,489 dan
koefisien gesek terendah pada benda brons sebesar 0,028.
Pengujian kedua peluncur ditambah beban 500 gram dan bidang luncur
horizontal memiliki koefisien gesek tertinggi pada benda fiber glass sebesar 0,0442
dan koefisien gesek terendah pada benda ST 60 sebesar 0,032.
9
Gaya gesek sebagaimana diketahui arahnya berlawanan dengan gerak benda.
Gaya gesek ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Gaya gesek
benda kecepatannya juga dipengaruhi oleh penampang permukaan dari benda
tersebut.
Karena ada berbagai macam benda seperti peluncur baja St 60 dan fiber glass
Suatu penampang permukaan yang berbeda akan berpengaruh terhadap kecepatan
benda dari titik awal menuju titik acuan.
Selain dipengaruhi oleh landasan permukaan yang dilewati, gaya gesek juga
dipengaruhi oleh sudut yang digunakan. Sebagaimana diketahui, pada percobaan gaya
gesek statis, di mana sudutnya dibuat bermacam-macam. Dari situ terlihat bahwa
semakin tinggi atau semakin besar sudut, maka benda akan meluncur semakin cepat
dari titik awal ke titik akhir. Berdasarkan dengan persamaan yang telah dibahas di bab
sebelumnya, dapat diketahui semakin besar sudut, maka koefisien geseknya semakin
besar pula. Begitu pula sebaliknya. Sedangkan pada percobaan gaya gesek kinetik,
jika sudut diperbesar, maka benda akan lambat bergerak dari titik awal ke titik
acuan, sehingga waktu untuk sampai semakin lama.
Pada percobaan kedua, yaitu Peluncur Ditambah Beban 500 gram dan Bidang
Luncur Horizontal, dan ini tidak mempengaruhi gaya gesek statis. Karena dalam
rumusnya dapat dilihat bahwa yang mempengaruhi yaitu kemiringan beserta sifat
permukaan benda (halus atau kasar). Dimana prinsip kerja gesekan statis yaitu akan
timbul ketika benda akan bergerak dengan sudut tertentu.
Praktikum ini mengacu pada standar ASTM D1894 dimana standar uji ASTM
D1894 memungkinkan perhitungan koefisien gesek statis dan kinetik (dinamis),µ
antara dua permukaan menggunakan bidang horizontal dan kereta luncur. Pada
prosedurnya ASTM D1894 menentukan karakteristik gesekan dari AIM yang
meluncur seendiri atau zat lain. Untuk langkah kerja sendiri hampir sama dengan
langkah kerja pada uji praktikum ini.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
a.) Koefisien gesek diperoleh dari 2 metode pengujian yaitu dengan Peluncur Tanpa
Beban pada Bidang Luncur Horizontal dan Peluncur Tanpa Beban ditambah beban
500 gram pada Bidang Luncur Horizontal.
b.) Sudut batas gesek (Angle of Friction) antara dua material yang bergesekan diperoleh
menggunakan Peluncur Tanpa Beban pada bidang luncur horizontal dengan
memiringkan bidang luncur sedikit demi sedikit hingga beban bergerak secara
konstan.
5.2 SARAN
Pada laporan praktikum ini kami menyadari bahwa masih banyak hal yang
dilakukan berkaitan dengan laporan praktikum ini.Oleh karena itu untuk menambah
informasi tentang pengujian kami menyarankan agar lebih teliti lagi dalam hal
pengamatan uji gesek terhadap suatu benda.

11
Daftar Pustaka

Ahmad,Zakaria.2019.”LAPORAN_UJI_GESEKAN”,https://www.academia.edu/42274471/L
APORAN_UJI_GESEKAN, diakses 9 April 2021 pukul 10.27

Rozana,Millatie A.” LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR KOEFISIEN GESEK


BAHAN”,https://www.academia.edu/37813666/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_DASA
R_KOEFISIEN_GESEK_BAHAN, diakses 9April 2021 pukul 15.21

Tim Penyusun Job Sheet.2019.Job Sheet Laboratorium Program Studi Sarjana Terapan
Teknik Mesin Produksi Dan Perawatan Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang.Semarang. Politeknik Negeri Semarang.

12

You might also like