Professional Documents
Culture Documents
Sosiologi Komunikasi Massa Kelompok 4-1
Sosiologi Komunikasi Massa Kelompok 4-1
BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI
1443 H/ 2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami ucapkan
puji syukur kepada Allah, karena berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul " BENTUK BENTUK KOMUNIKASI " dengan tepat waktu, makalah ini
merupakan lanjutan dari makalah sebelumnya. Shalawat serta salam tak lupa kita junjung
agungkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
Yaumil Akhir kelak aamiin yarabbal alamiin. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Robby
Aditya Putra M.A selaku dosen mata kuliah Pengantar Sosiologi Komunikasi Masa UIN Raden
Intan Lampung yang telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan manfaat bagi para
pembacanya serta dapat dijadikan acuan dalam proses pembelajaran. kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini
kedepannya.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................3
A. Latar Belakang......................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................4
A. Pengertian Komunikasi Personal..........................................................................................4
B. Pengertian Komunikasi Organisasi......................................................................................6
C. Komunikasi Massa................................................................................................................7
D. Komunikasi lintas budaya.....................................................................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................12
A. KESIMPULAN...................................................................................................................12
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan bahasa lisan.
Contohnya, ketika kita berbicara dengan teman, dosen, keluarga. Sedangkan komunikasi
non verbal adalah bentuk komunikasi yang disampaikan melalui isyarat, simbol, tanpa
menggunakan kata-kata.
Maka dari itu, didalam makalah ini kita akan membahas mengenai bentuk-bentuk
komunikasi seperti apa yang sudah di paparkan.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
1. Komunikasi Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal atau komunikasi intrapribadi (intrapersonal
comunication) adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Dia
berbicara pada dirinya sendiri. Berdialog dengan dirinya sendiri. Bertanya
dengan dirinya sendiri. Komunikasi intrapersonal dapat didefinisikan sebagai
komunikasi dengan diri sendiri, dan itu mungkin termasuk percakapan diri,
tindakan imajinasi dan visualisasi, dan bahkan ingatan dan ingatan (McLean,
2005).
Komunikasi intrapersonal dipahami sebagai penggunaan bahasa atau
pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri, antara diri sendiri
dengan suatu subyek yang tidak tampak, misalkan Tuhan. Ia merupakan
“dialog internal” dan bahkan dapat terjadi saat bersama dengan orang lain
sekalipun. Pengertian lainnya, komunikasi intrapersonal adalah komunikasi
yang Anda lakukan dengan diri Anda sendiri, baik lisan, tertulis, atau pikiran.
Komunikasi intrapersonal dapat berupa apa saja, mulai dari memecahkan
masalah yang kompleks di benak Anda hingga memikirkan apa yang akan
dikenakan hari ini atau apa yang akan Anda pesan untuk sarapan.
Rangsangan eksternal sering kali membuat Anda berpikir dan sebelum
Anda menyadarinya Anda terlibat dalam diskusi pemikiran yang mendalam
dengan diri Anda sendiri, yaitu komunikasi intrapersonal. Selain komunikasi
intrapersonal normal yang berulang sepanjang waktu, terdapat juga teknik dan
metode afirmasi positif untuk menjalani hidup yang lebih baik, sehat, dan
sukses dengan menggunakan komunikasi intrapersonal. Semua komunikasi
intrapersonal dipicu oleh rangsangan eksternal atau internal. Semua pemikiran
ulang dan renungan dengan diri sendiri adalah komunikasi intrapersonal. Ya,
melakukan percakapan dengan diri sendiri dalam skenario imajiner juga
merupakan bagian dari komunikasi intrapersonal! (Sumber)
Komunikasi internal dalam diri seseorang ini tidak salah kalau disebut
“melamun”. Tetapi kalau melamun bisa dalam segala hal. Komuniukasi
intrapersonal terjadi saat kita berbicara kepada diri kita sendiri, sedang
melakukan perenungan, perencanaan, dan penilaian yang membentuk
landasan-landasan bagi tanggapan, motivasi, dan komunikasi kita dengan
orang-orang atau faktor-faktor di lingkungan kita (Casmir, 1974). Ronald L.
Aapplbaum, et. Al dalam Fundamental Concept in Human Comunication
4
(1973) mendefinisikan komunikasi intrapersinal sebagai berikut:
“Komunikasi intapersonal adalah komunikasi yang berlangsung didalam
diri kita. Ia meliputi kegiatan berbicara kepada diri kita sendiri dan kegiatan-
kegiatan mengamati dan memberikan makna (intellectual dan emosional)
kepada lingkungan kita”. Menurut pengertian diatas, jika mampu menrdialog
dengan diri sendiri, berarti mampu mengenal diri sendiri. Karena begitu
penting mengenal diri sendiri bagi kita, belajar mengenal diri sendiri berarti
belajar bagaimana kita berpikir dan berasa dan bagaimana kita mengamati,
menginterpretaskan, dan mereaksi lingkungan kita.
2. Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal (interpersonal communication) atau komunikasi
antarpribadi adalah komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih.
Komunikasi antarpribadi didefinisikan oleh Joseph A. Devito dalam bukunya
The Interpersonal Comunication Book (1989) sebagai berikut: “Komunikasi
antarpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua
orang, atau di antara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan
beberapa unpan balik seketika.” Komunikasi pribadi dapat berupa surat
pribadi, memo, email, wawancara pribadi, atau percakapan telepon. Dari
pengertian di atas bahwa komunikasi antar pribadi dapat berlasung antar dua
orang yang sedang berdua-duaan, seperti antara suami dan istri. Proses
komunikasi interpersonal umumnya berlangsung secara dialogis. Dialog
adalah bentuk komuniukasi antar pribadi yang menunjukan terjadinya
interaksi yang menjadikan fungsi ganda yaitu masing-masing bergatian
menjadi pendengar dan pembicara. Komunikasi interpersonal dan dialog
membuka terjadinya pengertian bersama (mutual understanding) dan empati
sehingga terjadi saling menghargai.
Komunikasi antarpribadi dalam situasi tertentu bisa berbeda. Komunikasi
horizontal selalu menimbulkan derajat keakraban yang lebih tinggi ketimbang
komunikasi secara vertikal. Komunikasi secara horizontal adalah komunikasi
anatar orang-orang yang mempunyai kesamaan dengan apa yang disebut
Wilbur Schramm sebagai frame of reference (kerangka referensi) atau field of
experience (bidang pengalaman).
6
organisasi yang hanya terdiri dari 10 orang tidak akan lebih kompleks komunikasi
organisasi, dibandingkan dengan organisasi yang memiliki 1.000 anggota.
Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai sebuah pertunjukan dan
penafsiran pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu
organisasi tertentu. Suatu organisasi yang terdiri dari unit-unit komunikasi akan
berinteraksi satu sama lain dan komunikasi tersebut berfungsi dalam lingkungannya
untuk menyampaikan dan menerima pesan.
Pada dasarnya, komunikasi organisasi ini bisa bersifat formal maupun informal.
Kesepakatan berlangsungnya komunikasi di sebuah organisasi tersebut berdasarkan
persetujuan dari organisasi itu sendiri dan biasanya memandang mengenai orientasi
kepentingan organisasi tersebut.
Komunikasi organisasi biasanya terwujud dan berlangsung dan membahas
mengenai bagaimana cara kerja suatu organisasi, bagaimana produktivitas organisasi
tersebut, dan apa saja pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi tersebut,
misalnya: membuat memo, kebijakan, pernyataan, surat-surat resmi, dan lain
sebagainya.
Oleh sebab itu, proses komunikasi organisasi dipilih berdasarkan persetujuan
secara sosial. Namun biasanya, proses komunikasi dalam suatu organisasi bukan
berorientasi pada organisasi tersebut, melainkan kepada para anggotanya secara
individual.
C. Komunikasi Massa
3. Motivasi
Komunikasi massa juga dapat digunakan sebagai media untuk
memberikan motivasi kepada seseorang, berdebat dan beradu argument
hingga berdiskusi ringan. Komunikasi massa yang fleksibel dan dapat
dijangkau seluruh lapisan masyarakat, dapat menjadi pendorong semangat
seseorang hingga dapat mematahkan argument orang lain dengan fakta-
fakta yang ada.
4. Hiburan
Komunikasi massa juga berfungsi sebagai hiburan masyarakat melalui
berita, informasi ataupun hal-hal lainnya yang diberitakan atau dimuat
melalui media massa. Biasanya berita ini mengandung unsur kelucuan,
humor dan cerita – cerita jenaka lainnya dengan tujuan menghibur setiap
pembaca atau pendengarnya.
5. Pendidikan
6. Kemajuan budaya
7. Bahan Diskusi
8. Integrasi
8
Komunikasi lintas budaya sangat krusial, terutama buat mencapai hubungan
kerja sama yg saling menguntungkan. Pentingnya komunikasi lintas budaya buat
membangu hubungan internasional yang harmonis dapat ditemukan misalnya dari
hubungan Amerika perkumpulan serta Korea Selatan. hubungan kedua negara
tersebut berjalin harmonis sejak 1884, ketika pemerintah Amerika perkumpulan
mengirim warganya yang menjadi konsumen pertama produk property sintesis korea
selatan. dari fenomena hubungan ekonomi Amerika serikat-Korea Selatan, diketahui
bahwa produktivitas serta profitabilitas semakin tinggi ketika organisasi mampu
menyerap budaya dan mengomunikasikan harapan secara kentara. Bagi poly Negara,
proses komunikasi yang ditunjukkan kedua Negara tersebut dijadikan menjadi
replikasi buat mencapai kemajuan dalam menjalin hubungan internasional. Replikasi
tersebut tidak terbatas hanya pada hubungan perdagangan saja, melainkan jua
hubungan pertukaran pelajar, aktivitas riset serta kebudayaan, hingga masalah
pertahanan keamanan. Kunci keberhasilan ini terletak pada aspek koorientasi yang
diperlihatkan kedua belah pihak. Budaya-budaya yang tidak sama mempunyai sistem-
sistem nilai yg berbeda dankarenanya ikut memilih tujuan hidup yg berbeda, juga
memilih cara berkomunikasi kita yang sangat ditentukan sang bahasa, aturan dan adat
yang terdapat pada masing-masing budaya. sebagai akibatnya sebenarnya pada setiap
kegiatan komunikasi kitadengan orang lain selalu mengandung potensi Komunikasi
Lintas Budaya atau antar budaya, karena kita akan selalu berada pada “budaya” yg
tidak sama dengan orang lain,seberapa pun kecilnya disparitas itu. perbedaan–
perbedaan ekspektasi budaya dapatmenimbulkan resiko yang fatal, setidaknya akan
menyebabkan komunikasi yg tidak lancar, ada perasaan tak nyaman atau timbul
kesalahpahaman. akibat darikesalahpahaman-kesalahpahaman itu poly kita temui
pada aneka macam peristiwa yang mengandung etnosentrisme dewasa ini dalam
wujud perseteruan–pertarungan yang berujung padakerusuhan atau kontradiksi
antaretnis. menjadi galat satu jalan keluar untuk meminimalisir kesalahpahaman-
kesalahpahaman akibat disparitas budaya ialah dengan mengerti atau paling tidak
mengetahui bahasa serta perilaku budaya orang lain,mengetahui prinsip-prinsip
Komunikasi Lintas Budaya serta mempraktikkannya pada berkomunikasi dengan
orang lain.
6. Hubungan-Hubungan
Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia dan hubungan-hubungan
organisasi berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan,
kekuasaan, dan kebijaksanaan.
10
sangat tertutup dan menentukan tempat seseorang secara persis, sementara budaya -
budaya lain lebih terbuka dan berubah.
Ada dua atau lebih kebudayaan yang terlibat dalam komunikasi Ada jalan
atau tujuan yang sama yang akhirnya menciptakan komunikasi itu Komunikasi Lintas
Budaya menghasilkan keuntungan dan kerugian diantara dua budaya atau lebih yang
terlibat Komunikasi lintas budaya dijalin baik secara individu anggota masyarakat
maupun dijallin secara berkelompok atau dewasa ini dapat dilakukan melalui media
Tidak semua komunikasi lintas budaya menghasilkan feedback yang dimaksud, hal
ini tergantung kepada penafsiran dan penerimaan dari sebuah kebudayaan yang
terlibat, mau atau tidaknya dipengaruhi Bila dua kebudayaan melebur karena
pengaruh komunikasi yang dijalin maka akan menghasilkan kebudayaan baru, dan
inilah yang disebut akulturasi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
12