You are on page 1of 4

Tugas Personal ke-1

Week 2

Sumber: Lawrence J. Gitman, Chad J. Zutter (2012) Principles of Managerial Finance. Pearson.
Global Edition. 13th Edition.

Essay

1. Apakah yang dimaksud dengan agency issue dan bagaimana cara penyelesaiannya?
- Agency issue adalah konflik yang terjadi karena adanya konflik kepentingan dalam diri
manajer sebagai pengelola jalannya perusahaan untuk mengutamakan kepentingan pribadi
diatas tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan kesejahteraan pemegang saham.
- Cara penyelesaiannya :
1. Menyamakan kepentingan agen
2. Pengawasan agen
3. Pemberian penghargaan dan hukuman
4. Intervensi langsung oleh pemegang saham

2. Sebut dan jelaskan tentang rasio untuk jenis rasio dibawah ini

Rasio Rumus Penjelasan


Current Ratio Curent Assets ÷ Current Ratio mengukur kemampuan sebuah
Current Liabillities perusahaan untuk menutup liabilitas jangka
pendeknya dengan aset yang dimiliki saat
ini.
Quick Ratio Current Assets – Quick Ratio adalah indicator posisi
Inventory / Current likuiditas jangka pendek perusahaan.
Liabillities
Cash Ratio Cash Equivalents + Cash Ratio digunakan untuk mengukur
Cash / Current kemampuan perusahaan dalam membayar
Liabillities kewajiban jangka pendek dengan kas yang
tersedia dan yang disimpan di bank
Gross Profit Margin Ratio Sales – COGS / Gross Profit Margin Ratio adalah
Sales = Gross perbandingan antara laba kotor dengan
Profit / Sales penjualan atau pendapatan yang ada.
Net Profit Margin Ratio Earnings Available Net Profit Margin Ratio adalah
for Common perbandingan total jumlah laba bersih
Stockholders ÷ Sales dengan total jumlah pendapatan perusahaan.
Return on Asset Ratio Earnings Available Return on Asset Ratio adalah rasio yang

FINC6046 - Financial Management


for Common mengukur seberapa efisien suatu perusahaan
Stockholders ÷ Total dalam mengelola asetnya untuk
Asset menghasilkan laba selama suatu periode.
Return on Equity ratio Earnings Available Return on Equity Ratio adalah asio
for Common profitabilitas yang mengukur kemampuan
Stockholders ÷ perusahaan untuk menghasilkan laba dari
Common Stock investasi pemegang saham di perusahaan
Equity tersebut.
Debt to Asset Ratio Total Liabilities ÷ Debt to Asset Ratio adalah rasio hutang
Total Assets yang digunakan untuk mengukur
perbandingan antara total hutang dengan
total aktiva.
Inventory Turnover Cost of Goods Sold Inventory Turnover adalah pengukuran
÷ Inventory berapa kali persediaan terjual dalam periode
tertentu.
Days of Account Receivable Average Age of Days of Account Receivable adalah rasio
Inventory = 365 ÷ untuk mengukur berapa lama waktu yang
Inventory Turnover dibutuhkan oleh perusahaan dalam
menerima seluruh tagihan dari konsumen.
Days of Account Payable Annual Purchases ÷ Days of Account Payable menunjukkan rata-
Accounts Payable rata hari yang dibutuhkan perusahaan untuk
membayar hutang dagang dari pembelian
yang dilakukan.

3. Hasil perhitungan rasio sebuah Perusahaan sebagai berikut:


Current ratio > 2
Quick ratio > 1
Cash ratio < 1
Days of AP 30 hari
Days of AR 45 hari
Menurut Anda, apa yang terjadi di Perusahaan tersebut?

- Menurut pendapat saya, pada dasarnya semakin tinggi rasio cepat ini maka akan semakin
baik likuiditas perusahaan yang bersangkutan. Tetapi harus dipahami juga bahwa angka
rasio yang terlalu tinggi bisa mengindikasikan terlalu banyak menyimpan uang tunai yang
menganggur atau tidak dimanfaatkan. Selain itu, terlalu tingginya quick ratio ini bisa juga
menunjukkan kalau perusahaan punya terlalu banyak piutang, dan bisa jadi sedang
mengalami kesulitan dalam menagih piutang tersebut. Tapi hal di atas juga tidak bisa serta
merta dijadikan sebagai penilaian buruk. Ada baiknya bandingkan dengan perusahaan
sejenis yang masih dalam sektor yang serupa.

FINC6046 - Financial Management


Kasus

1. Calculator Company mempunyai laba sebelum pajak 1,2 juta rupiah di tahun 2018. Tarif
pajak sebesar 25%. Jika dividen saham preferen sebesar 300 ribu pada akhir tahun 2018 dan
jumlah saham biasa sebesar 300 ribu lembar, maka Hitunglah EPS pada Calculator
Company.
- EPS = Laba Bersih ÷ Jumlah Saham
= Rp 1.200.000 x 25% = Rp 300.000
= Rp 1.200.000 – Rp 300.000 = Rp 900.000 (Laba Bersih)
= Rp 900.000 ÷ Rp 300.000 = Rp 3
Earning per share atau laba per share merupakan bagian dari laba perusahaan yang dialokasikan
untuk tiap saham yang beredar. Fungsinya yaitu sebagai indikator kesehatan keuangan
perusahaan. Artinya, laba per saham perusahaan merupakan bagian dari laba bersih perusahaan
yang akan diperoleh per saham, apabila semua keuntungannya dibayarkan pada pemegang
saham. EPS biasanya digunakan oleh analis dan pedagang untuk membangun kekuatan keuangan
perusahaan, dan kerap dianggap sebagai salah satu variabel penting dalam menentukan nilai
saham.
2. Berikut ini adalah financial highlight dari PT ABC pada akhir bulan Desember 2018:
Asset lancar 4,000
Penjualan 12,000
Persediaan 2,460
Utang lancar 1240
Hitunglah rasio-rasio yang terdapat pada rasio likuiditas dan rasio aktivitas
a. Current Ratio = 4,000 ÷ 1240 = 3.2
b. Quick Ratio = (4,000 – 2,460) / 1240 = 1.2
c. Cash Ratio = 4,000/1240 = 3.2
d. Days of Account Payable = (1240 ÷ 12,000) x 365 = 38 Hari
e. Days of Account Receivable = (4,000 ÷ 12,000) x 365 = 122 Hari

FINC6046 - Financial Management


3. PT XYZ mempunyai laba bersih sebesar 2 Miliar Rupiah. Total Aset sebesar 10 Miliar
Rupiah dan Total Utang sebesar 5 Miliar Rupiah dan 5 Miliar Rupiah Total Ekuitas,
Hitunglah ROE dan ROA serta jelaskan kegunaan dari rasio tersebut.
Laba Bersih = 2 Miliar Rupiah
Total Aset = 10 Miliar Rupiah
Total Utang = 5 Miliar Rupiah

Total Ekuitas = 5 Miliar Rupiah


a. ROE = Earnings Available for Common Stockholders ÷ Common Stock Equity x 100%
= Rp 2.000.000.000 ÷ Rp 5.000.000.000 x 100 %
= 40 %

b. ROA = Earnings Available for Common Stockholders ÷ Total Asset x 100 %


= Rp 2.000.000.000 ÷ Rp 10.000.000.000 x 100 %
= 20 %
ROA ini biasanya merupakan ukuran kinerja manajemen tingkat atas, karena melihat bagaimana
manajemen dapat memanfaatkan aset ini menjadi laba perusahaan. Sementara ROE merupakan
imbal hasil atau tingkat pengembalian laba atas total ekuitas, yang menjadi ukuran kinerja
perusahaan sekaligus pemegang saham.

Ditinjau dari nilai standar ROA yang baik yaitu harus di atas nilai 5,98%, jika nilai tersebut di


atas 5,98% berarti nilai ROA dapat dikategorikan baik, dan sebaliknya jika nilai ROA berada di
bawah 5,98% berarti nilai ROA tersebut dapat dikategorikan tidak baik.

Ditinjau dari nilai standart ROE yang baik yaitu harus di atas nilai 8,32%, jika nilai tersebut di
atas 8,32% berarti nilai ROE dapat dikategorikan baik, dan sebaliknya jika nilai ROE berada di
bawah 8,32% berarti nilai ROE tersebut dapat dikategorikan tidak baik.

NAMA : Sanaya Theresia Haniku

NIM : 240118226

FINC6046 - Financial Management

You might also like