You are on page 1of 4

NAMA : Nila Permatasari

NPM : 2106784775
TUGAS : Review Iklan yang menyesatkan
MATA KULIAH : Hukum Perlindungan Konsumen
Hukum Ekonomi Sore

Kasus ini bermula ketika PT. Exelcomindo Pratama pada tanggal 30 Maret
2006 membagikan pamflet/brosur mengenai Program Gratis Tarif Malam kepada
pelanggan (Program Bebas Tarif XL) yang akan berlaku efektif dari tanggal 1 April
2006 sampai dengan 30 Juni 2006.

Pada tanggal 31 Maret 2006 PT. Exelcomindo menemukan bahwa flyer/brosur


yang dibagikan salah ketik, yang seharusnya berlaku. dimulai pada tanggal 06 April
2006, namun nyatanya pencetakan mulai berlaku pada tanggal 1 April 2006. Bapak
Jhon Parlyn H. Sinaga pada tanggal 01 April 2006 mengunjungi toko handphone yang
juga menjual produk XL yang beralamat di Jalan Halat Medan dan setelah membaca
flyer/ Dalam brosur tersebut Bapak Jhon Parlyn H. Sinaga tertarik dengan Program
Tarif Ngirit Malam (Program XL Gratis Tarif) sehingga beliau memanfaatkan dan
membeli paket perdana XL Free dengan nomor 0819720594.

Bahwa ternyata menurut Pak Jhon Parlyn H. Sinaga, Program Tarif Malam
(Tarif Program) Hemat XL (Gratis) tidak sesuai. informasi pada flyer/brosur yang
diterimanya. Hal ini diketahui oleh Bpk Jhon Parlyn H. Sinaga pada tanggal 02 April
2006. Tanggal 2 April 2006 Bpk Jhon Parlyn pada malam hari menelpon ke nomor XL
lain selama 23 detik dan setelah menelpon dia mengecek pulsanya dan pulsanya
berkurang Rp 0,624 dari pulsa. Dalam program dia hanya perlu mengeluarkan Rp.149
seperti yang tertera di brosur Dan untuk membuktikan bahwa XL tidak menerapkan
Program Tarif Ngirit Malam (Program Tarif XL Gratis), dapat dilihat bahwa ketika
konsumen kembali berkomunikasi dengan nomor XL yang sama selama 52 detik setelah
pengecekan pulsa, pulsanya berkurang sebesar Rp.1.248 Saya XL hanya dengan Rp298
atau dua kali lipat dari tarif di brosur, yaitu Rp. 149 per detik. Berdasarkan iklan
tersebut, Bapak Jhon Parlyn telah mengirimkan surat elektronik (e-mail) ke customer
service dan corporate communication PT. Excelcomindo Pratama. Sampai 02 April
2006 PT.

Berdasarkan iklan tersebut, Bapak Jhon Parlyn telah mengirimkan surat


elektronik (e-mail) ke customer service dan corporate communication PT.
Excelcomindo Pratama. Sampai dengan 2 April 2006 PT. Exelcomindo mohon maaf
kepada Bpk. Jhon Parlyn. Pada tanggal 2 April 2006 PT. Exelcomindo beritikad baik
karena kesalahan pencetakan dan telah menawarkan kerjasama dalam periklanan di
perusahaannya, namun sebagai konsumen Bapak Jhon menginginkan penyelesaian
dilakukan di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Medan.

Melihat pada kasus diatas dan dilihat dari pasal 4 huruf c membahas tentang
halk konsumen untuk mendapatkan informasi yang benar, jelas dan jujur dari pelaku
usaha yang dimana pada kasus ini tidak mendapatkan hak tersebut karena kecerobohan
PT. Excelcomindo yang menerbitkan flyer atau brosur yang tidak benar atau
membohongi konsumen. Lalu pada pasal 7 huruf b dijelaskan puhla bahwa kewajiban
sebagai pelauk usaha harus memberikan layanan informasi yang benar, jelas dan jujur.
Jelas pula bahwa PT. Excelcomindo sudah melanggar 2 pasal ini karema iklan yang
disebarkan adalah tidak benar dan merugikan konsumen.

Selain itu juga terdapat dalam pasal 8 Undang-Undang Perlindungan konsumen


bahwa:

1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang


dan/atau jasa yang:
a. tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundangundangan;
b. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam
hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang
tersebut;
c. tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan
menurut ukuran yang sebenarnya;
d. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran
sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau
jasa tersebut;
e. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya,
mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau
keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
f. tidak sesuai dengan janji yang dinyatakan dalam label, etiket, keterangan,
iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut
g. tidak mencantumkan tanggal kadaluwarsa atau jangka waktu
penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;
h. tidak mengikuti ketentuan berproduksi secara halal, sebagaimana pernyataan
"halal" yang dicantumkan dalam label;
i. tidak memasang label atau membuat penjelasan barang yang memuat nama
barang, ukuran, berat/isi bersih atau netto, komposisi, aturan pakai, tanggal
pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta
keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus di
pasang/dibuat;
j. tidak mencantumkan informasi dan/atau petunjuk penggunaan barang dalam
bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas,
dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang
dimaksud.
3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan farmasi dan pangan yang
rusak, cacat atau bekas dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan informasi
secara lengkap dan benar.
4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang
memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari
peredaran.

Dalam pasal 8 Undang-Undang Perlindungan Konsumen berkaitan dengan kasus ini


adalah pada ayat 1 huruf f yaitu tidak seasuai dengan janji yang dinyatakan dalam
label,etiket, keterangan, iklan atau promosi penjualan barang dan atau jasa tersebut. PT.
Excelcomindo tidak memberilkan janji yang benar pada flyer atau brosur yang
dibuatnya.

Selanjutnya terdapat pasal yang dilanggar oleh PT. Excelcomindo selanjutnya


adalah pasal 10 huruf c tentang:

Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk
diperdagangkan dilarang menawarkan, mempromosikan, mengiklankan atau membuat
pernyataan yang tidak benar atau menyesatkan mengenai:

a. harga atau tarif suatu barang dan/atau jasa;


b. kegunaan suatu barang dan/atau jasa;
c. kondisi, tanggungan, jaminan, hak atau ganti rugi atas suatu barang dan/atau
jasa;
d. tawaran potongan harga atau hadiah menarik yang ditawarkan
e. bahaya penggunaan barang dan/atau jasa

Bahwa dalam pasal 10 Undang-Undang Perlindungan Konsumken berkenaan


dengan upaya pemberian informasi menyesatkan melalui iklan, yaitu , menyangkut
informasi menyesatkanmelalui iklan. Bahwa keseluruhan informasi tersebut merupakan
‘fakta material” karena sangat penting bagi konsumen untuk memilih atau membeli
produk sesuai dengan kebutuhan. Apabila konsumen tidak berhati-hati dalam
mencermati iklan-iklan yang menyesatkan tersebut, maka konsumen akan salah dalam
menjatuhkan pilihan atau akan mengalami kerugian.

You might also like