Professional Documents
Culture Documents
Pengamatan Ugi Indo 45
Pengamatan Ugi Indo 45
Dosen Pembimbing
Andi Maulana,SPd.,MPd
Disusun oleh:
Mohammad Sugiono
Nim: 2005031
Menyetujui
D, hasil pengamatan
sekali orang yang tahu tentang PJK dan faktor risikonya. Dalam ilmu
epidemiologi, jika faktor
risiko suatu penyakit telah diketahui maka akan lebih mudah untuk
melakukan tindakan pencegahan. Karena bagaimanapun mencegah
lebih baik dari pada mengobati. 5,6,7 Penderita PJK banyak
didapatkan adanya faktor – faktor risiko. Faktor risiko utama atau
fundamental yaitu faktor risiko lipida yang meliputi kadar kolesterol
dan trigliserida, karena pentingnya sifat – sifat substansi ini dalam
mendorong timbulnya plak di arteri koroner.Negara Amerika pada
saat ini 50% orang dewasa didapatkan kadar kolesterolnya > 200
mg/dl dan ± 25% dari orang dewasa umur > 20 tahun dengan kadar
kolesterol > 240 mg/dl, sehingga risiko terhadap penyakit jantung
koroner akan meningkat. Penderita penyakit jantung koroner akan
mengalami hipertensi 2,25 kali dibanding dengan yang bukan
E, Kesimpulan Pengamatan
Ancaman koroner di Indonesia di era masyarakat digital yang
makin mencemaskan . jumlah kematian penyakit kardiovaskular
(terutama penyakit jantung koroner, stroke, dan penyakit jantung
rematik) meningkat secara global menjadi 17,5 juta dari 14,4 juta
pada tahun 1990. Berdasarkan jumlah tersebut, 7,6 juta dikaitkan
dengan penyakit jantung koroner. American Heart Association (AHA)
pada tahun 2004 memperkirakan prevalensi penyakit jantung
koroner di Amerika Serikat sekitar 13.200.000.3,4 Hasil Riskesdas
tahun 2007 menunjukkan PJK menempati peringkat ke-3 penyebab
kematian setelah stroke dan hipertensi. Angka kejadian penyakit
jantung koroner berdasarkan data Riset kesehatan dasar (Riskesdas)
Kementerian Kesehatan 2007, ada sebanyak 7,2%. Di Provinsi Jawa
Tengah berdasarkan laporan dari rumah sakit dan puskesmas tahun
2006, kasus Penyakit Jantung Koroner sebesar 26,38 per 1.000
penduduk.