You are on page 1of 5

Nama : Avira Berlianna Salsa

Nim : 2011136837
Kelas : A 2020 2

STRATEGI PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN


KEHILANGAN DAN BERDUKA PADA PASIEN

Skenario :
Bu Diva (32thn) mengalami perasaan kehilangan dan berduka setelah meninggalnya anak
terakhirnya yang baru lahir dan hanya mampu hidup 1 jam. Pertama-tama berita duka dikabarkan
dokter kepada suami Bu Diva sedangkan Bu Diva masih belum sadar akibat pasca operasi cesar
yang dijalaninya. Bu Diva dikabarkan berita tersebut ketika pagi hari, Bu Diva tidak
mempercayai hal itu dan meminta anaknya di kembalikan. Bu Diva sangat shock dan merasa
tidak terima bayi nya meninggal terlebih lagi bayinya laki-laki, anak yang sangat dinantikan
kehadirannya karna Bu Diva sangat mengiginkan anak laki-laki. Bu Diva sering melamun dan
memandangi foto bayinya yang meninggal, terkadang Bu Diva masih terlihat menangis.

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Klien tampak sering diam dan melamun sambil memndangi foto bayinya yang sudah
meninggal. Klien enggan berbicara dengan orang lain dan menarik diri dari
lingkungannya.
2. Diagnosa Keperawatan
 Isolasi sosial berhubungan dengan koping individu tidak efektif terhadap
respon kehilangan anak
 Ketidakberdayaan dalam melakukan peran hubungan dengan kehilangan dan
berduka
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien
dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat
 Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya
 Klien merasa lebih tenang
4. Tindakan keperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan dengan klien
 Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan
setiap perkataan klien. Beri respon, tetapi tidak bersifat menghakimi
 Ajarkan klien teknik relaksasi

B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
Perawat : Assalamualaikum buk, nama saya suster Avira Berlianna Salsa, Ibu bisa panggil

saya Rara, Nama Ibu siapa?

Pasien : Iya suster, nama saya Diva.

Perawat : Ibu suka dipanggil apa, bu?

Pasien : Panggil saja saya Diva.

Perawat : Oh, baik. Saya perawat yang bertugas dari jam 09.00-15.00 yang akan merawat

ibu selama di sini. Bagaimana perasaan ibu pagi ini?Apakah tidur ibu nyenyak?

Pasien : Saya sedang sedih suster.

Perawat : Bagaimana kalau kita berbicara tentang masalah - masalah yang ibu alami, kita

ngobrol selama 15 menit bu, ibu bersedia? Dimana menurut Ibu tempat yang

cocok untuk kita ngobrol?

Pasien : Di sini saja suster.

Perawat : Oh disini saja bu, baiklah kalau begitu.


2. Fase Kerja

 “Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini “ “ iya bu, saya
mengerti apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”
 “coba sekarang ibu berpikir kembali jika ibu pulang ke rumah ibu masih ada dua
putri cantik ibu yang menunggu ibu dan ibu harus ikhlas karena ia memang sudah
meninggal dan itu sudah menjadi kehendak Tuhan bu”
 “ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha kuasa “
“ tidak ada satupun yang mau orang yang disayanginya dipanggil yang Maha
Kuasa dan tidak ada yang bisa mngetehauinya kapan hal tersebut terjadi”
 “Ibu tidak perlu cemas, ibu masih punya keluarga dan ingat bu ibu masih harus
menjaga dua putri kecil ibu yang masih butuh ibu yang bersedia mendukung dan
membantu ibu dan saya juga yakin ibu pasti memiliki keahlian yang bisa ibu
manfaatkan untuk menunjang kehidupan ibu “ “apakah ibu bisa memahaminya?”
 “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk mengatasi rasa
cemas yang ibu alami? Caranya dengan melakukan teknik relaksasi, ibu bisa
melakukan tarik napas dalam, tahan sebentar, dan hembuskan perlahan-lahan
melalui mulut”
 “Coba ibu sekarang lakukan sendiri” “ iya bu, bagus sekali, benar seperti itu”

3. Fase terminasi

 Evaluasi ( subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang
sebenarnya terjadi pada ibu ?”
 Evaluasi (objektif)
“Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam
perasaan cemas”
 Rencana tindak lanjut
“Iya bu betul sekali, ibu melakukan teknik relaksasi menarik napas dalam jika ibu
sedang dalam kondisi cemas”
 Kontrak yang akan datang
“Ya bu karena sudah 15 menit kita berdiskusi, saya akhiri diskusi kali ini ya bu,
besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan kembali ke ruangan ibu untuk
mendiskusikan tentang hobi ibu” “ dimana ibu bisa melakukan diskusi dengan
saya, bu? baiklah kita akan berdiskusi di taman saja ya? apakah 20 menit cukup
bu? baiklah kalau begitu, besok kita akan berdiskusi selama 20 menit di taman ya
bu “ sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi”
Contoh Dokumentasi Keperawatan Sp. Kehilangan dan Berduka

Nama : Ny. D Dx.Medis : Kehilangan dan Berduka


Umur : 32 tahun No. RM :-

Implementasi Evaluasi
Tanggal : 12 April 2022 S:
Pukul : 10.00 WIB - Klien bercerita bahwa dia tidak
mempercayai anaknya meninggal dan
Data : meminta anaknya dikembalikan
- Klien menceritakan bahwa dia sangat
menginginkan anak laki-laki

O:
- Klien sangat shock
- Klien belum mampu menerima fakta
Diagnosa : bahwa bayinya meninggal
- Klien belum sadar ketika bayinya
- Kehilangan dan berduka meninggal dikarenakan sehabis operasi
- Isolasi sosial berhubungan dengan cesar
koping individu tidak efektif terhadap - Klien tampak sering melamun sambil
respon kehilangan anak memandangi foto bayinya yang
- Ketidakberdayaan dalam melakukan meninggal
peran hubungan dengan kehilangan - Klien terkadang masih tampak
dan berduka menangis

Tindakan : A:
- Isolasi Mandiri (+)
- Pukul 10.00 mengajarkan klien untuk - Halusinasi (+)
identifikasi masalah yang dialami - Ketidakberdayaan (+)
- Pukul 10.10 mengajarkan klien teknik
relaksasi nafas dalam agar pasien lebih
tenang

RTL : P:
- Minta klien melakukan kegiatan yang
- Latih koping stress pada pasien bermanfaat dan menceritakan masalah
yang belum diceritakan pada
pertemuan berikutnya

You might also like