You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIK KOMUNITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANAN

DI DUSUN II & III PEKON TANJUNG ANOM


KECAMATAN KOTAAGUNG TIMUR
KABUPATEN TANGGAMUS
TAHUN 2022

DI SUSUN OLEH :
Ade Yane Khoiruzan Azzuhrowati
Aina Sari Maritha
Angelia Puspita Maya Sofya
Anita Sakdiah Novianingsih
Atik Syaria’h Silfa Riany
Diana Sri Indriyanti
Dian Aprima Sari Sulistiani Alibasa

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
TA. 2021/2022

1
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN

Laporan Praktik Kebidanan Komunitas ini telah diseminarkan


Di Pekon Tanjung Anom Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus
Pada Tanggal 31 Maret 2022

Disahkan dan disetujui oleh:

Kepala Pekon Tanjung Anom Kepala Dusun II

Sumardi

Pembimbing I Pembimbing II

Nopi Anggista Putri,SST,M.Keb Kholia Trisyani, S.Tr.Keb


NIDN. 0222119102 NIP. 19881028201001 2011

Mengetahui
Ka.Prodi Pendidikan Profesi Bidan

Beniqna Maharani Besmaya, S.Tr.Keb,M.Tr.Keb


NIDN. 0223049501

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebidanan komunitas tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat,
keberhasilan kebidanan komunitas dalam rangka upaya peningkatan kesehatan ibu, anak
dan keluarga bergantung kepada dukungan masyarakat itu sendiri.(Lusiana, dkk 2017)
Sebagai warga Negara Indonesia yang mempunyai pandangan hidup pancasila,
seorang bidan harus menganut filosofi yang mempunyai keyakinan bahwa setiap
manusia adalah biopsikososio kultural spiritual yang unik mempunyai satu kesatuan
jasmani yang utuh dan tidak ada individu yang sama. Bidan berkeyakinan bahwa setiap
individu berhak memperoleh keyakinan bahwa setiap individu berhak memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman dan memuaskan sesuai dengan kebutuhan manusia dan
perbedaan budaya. (Lusiana, dkk 2017)
Keberadaan bidan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan
janinnya pelayanan kesehatan terutama kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja
selama ada proses reproduksi manusia.
Untuk mendapatkan Asuhan Kebidanan yang berkualitas perlu didukung dengan
tersedinya standar Asuhan. Standar asuhan itu sendiri dilandasi dasar-dasar kebidanan
sebagai filosofi. Mengacu pada keadaan tersebut maka seorang bidan harus
mengetahui : Falsafah Asuahan Kebidanan dan Asuahan Kebidanan. (Lusiana, dkk
2017)
Peran serta masyarakat proses dimana individu, keluarga, lembaga swadaya
masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya. Bidan bersama sektor
yang bersangkutan menggerakan peran serta masyarakat dalam bentuk pengorganisasian
masyarakat adalah proses pembentukan organisasi di masyarakat dan dapat
mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan
keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
(Lusiana, dkk 2017)
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitas yang
bersifat persuasif dan melalui pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap, perilaku, dan kemampuan masyarakat dalam menemukan,
merencanakan serta memecahkan masalah menggunakan sumber daya atau potensi yang
mereka miliki termasuk partisipasi dan dukungan tokoh – tokoh masyarakat serta LSM
(Lembaga Sosial Masyarakat) yang masih ada dan hidup di masyarakat. (Lusiana, dkk
2017)
Penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan akan
menghasilkan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan dengan demikian

3
penggerakkan dan pemberdayaan masyarakat merupakan proses sedangkan kemandirian
merupakan hasil, karenanya kemandirian masyarakat dibidang kesehatan dapat diartikan
sebagai kemampuan untuk dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
lingkungannya. (Lusiana, dkk 2017)
Peran serta masyarakat di dalam pembangunan kesehatan dapat diukur dengan
makin banyaknya jumlah anggota masyarakat yang mau memanfaatkan pelayanan
kesehatan seperti, Puskesmas, Pustu (Puskesmas Pembantu), Polindes (Poli Bersalin
Desa), mau hadir ketika ada kegiatan penyuluhan kesehatan, mau menjadi kader
kesehatan, mau menjadi peserta Tabulin (Tabungan Ibu Bersalin), JPKM (Jaminan
Kesehatan Pra-bayar), dan lain sebagainya. (Lusiana, dkk 2017)
Peran serta masyarakat adalah proses dimana individu, keluarga, lembaga
swadaya masyarakat, dunia usaha dan masyarakat luas pada umumnya. Bidan bersama
sektor yang bersangkutan menggerakkan masyarakat dalam bentuk pengorganisasian
masyarakat yaitu proses pembentukkan organisasi di masyarakat dan dapat
mengidentifikasi kebutuhan prioritas dari kebutuhan tersebut, serta mengembangkan
keyakinan dan berusaha memenuhi atas sumber – sumber yang ada di masyarakat.
(Lusiana, dkk 2017)
Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesehatan, kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Visi pembangunan kesehatan Indonesia yaitu suatu keadaan
dimana bangsa Indonesia dalam lingkungan yang sehat, berprilaku hidup bersih dan
sehat serta mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan
merata sehingga memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Untuk mencapai visi tersebut,
pemerintah menetapkan tenaga kesehatan di tingkat desa di seluruh Indonesia. Dalam
penempatan tersebut di tuntut untuk mendata, menganalisa, membuat program kerja,
baik harian, bulanan, maupun tahunan, sekaligus mengevaluasi program yang telah di
targetkan.

Tenaga kesehatan dan jajaran juga tak luput harus mengantisipasi masalah-masalah
kesehatan. Untuk mengantisipasi hal tersebut telah diprogramkan ketingkat desa untuk
mengkoordinasikan tingkat kader-kader yang telah ditentukan. Dengan rencana kerja ini
diharapkan dapat terarah dan terencana sesuai dengan Juklak dan Juklis untuk membina
masyarakat terutama dibidang kesehatan.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum

4
Mahasiswa mampu meningkatkan kompetensi dan perilaku profesional dalam
memberikan asuhan kebidanan pada seluruh siklus kehidupan perempuan dan anak
dikomunitas.

2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap seluruh siklus kehidupan
perempuan dan anak dikomunitas.
b. Mahasiswa mampu melakukan manajemen kebidanan komunitas termasuk upaya
negosiasi, advokasi, kolaborasi interprofesional dalam upaya peningkatan status
kesehatan ibu dan anak.
c. Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada seluruh siklus kehidupan
perempuan dan anak secara komprehensif dan berkesinambungan yang didukung
keampuan berpikir kritis, rasionalisasi klinis dan reflektif.
d. Mahasiswa mampu melakukan KIE, promosi kesehatan dan konseling tentang
kesehatan repoduksi, kehidupan berkeluarga sehat antara lai; perilaku reproduksi
sehat, perencanaan keluarga, keadilan dan kesetaraan gender.
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri dapat memberikan pengetahuan, pengalaman dan
mengembangkan kemampuan peneliti dalam melakukan asuhan kebidanan pada
seluruh siklus kehidupan perempuan dan anak dikomunitas
2. Bagi Pekon Tanjung Anom
Sebagai masukan dan dapat menjadi suatu penegtahuan bagi seluruh warga
khusunya seluruh siklus kehidupan wanita dan anak dalam menjalankan program
yang telah disusun secara bersama dan terus dikembangkan guna mewujudkan
keluarga yang sehat, sejahtera dan terwujudnya keluarga yang sehat dan
lingkungan sehat dan nyaman.
3. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu
Laporan kelompok ini dapat dipergunakan sebagai bahan referensi bagi penulisan
selanjutnya untuk memperbaiki praktik-praktik laporan kebidanan di komunitas.
4. Bagi Mahasiswa
Laporan kelompok ini dapat menjadi referensi dan rujukan dalam pembuatan
ataupun pengaplikasian asuhan kebidan pada seluruh siklus kehidupan perempuan
dan anak dikomunitas.

5
BAB II
PENGKAJIAN

A. Profil Wilayah

Asal kata Tanjung Anom berasal dari dua kata, yaitu tanjung dan anom. Kata tanjung
berarti daratan yang menjorok ke laut, karena secara geografis merupakan bagian dari
daratan yang menjorok ke laut teluk Semaka. Sedangkan anom berasal dari bahasa Jawa
yang berarti muda. Kampung Tanjung Anom adalah kampung muda yang merupakan
pemekaran Kampung Kagungan, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Lampung Selatan
pada tahun 1946. Pada kala itu, Kampung Kagungan di pimpin oleh Kepala Kampung
yang dijabat oleh Bapak Mat Sirat. Pada awal pembentukan, Kampung Tanjung Anom,
Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Lampung Selatan dipimpin oleh Kepala Kampung
yang pertama yaitu Bapak Senggot.

Istilah kampung dari masa ke masa mengalami perubahan. Pada tahun 1983 istilah
"kampung” diubah menjadi “desa”. Perubahan istilah tersebut berpengaruh pula terhadap
sebutan bagi pimpinan desa yaitu disebut dengan “kepala desa”. Pada tahun 1997
Kabupaten Lampung Selatan dimekarkan, di mana hal tersebut diatur oleh Undang-
undang Nomor 02 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tk. II di Tulang
Bawang dan Kabupaten Daerah Tk. II Tanggamus. Secara geografis Desa Tanjung
Anom adalah terletak di Kabupaten Tanggamus.  Kemudian pada tahun 1999, mengacu
pada Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan
Daerah Kabupaten Tanggamus Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan,
Penghapusan, dan atau Penggabungan Pekon, maka sejak saat itu istilah “desa” diubah
menjadi “pekon” yang berasal dari istilah dalam bahasa daerah Lampung yang berarti
“desa” atau “kampung” dan istilah “kepala desa” menjadi “kepala pekon” yang berarti
“kepala desa” atau “kepala kampung”. Hal tersebutlah yang mendasari sebutan nama
yang sampai saat ini kita kenal dengan sebutan sebagai “Pekon Tanjung Anom,
Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus”.

Masyarakat Pekon Tanjung Anom adalah masyarakat yang heterogen yang terdiri dari
beragam suku dan agama. Walaupun terdapat perbedaan, namun masyarakat Pekon
Tanjung Anom selalu menjunjung tinggi ke-Bhinekaan serta senantiasa menjaga
kerukunan antar suku dan antar umat beragama. Diibaratkan sebuah taman, akan terlihat

6
indah jika di dalamnya ditanam beraneka ragam jenis bunga yang berwarna-warni.
Dengan adanya perbedaan, justru akan menimbulkan keindahan tersendiri dalam
kehidupan masyarakat Pekon Tanjung Anom.

Gambar 1.1
Peta Wilayah Kerja Pekon Tanjung Anom

B. Identifikasi Wilayah
1. Gambaran Umum
Pekon ini terdiri dari 6 dusun yang dipimpin oleh Kepala Pekon dengan luas wilayah
1500.375 ha. Pekon Tanjung Anom bagian dari Puskesmas Pasar Simpang di bawah
naungan Kecamatan Kota Agung Timur yang terdiri dari dusun yaitu Dusun I
sampai Dusun VI. Pekon Tanjung Anom terletak 2.5 km dari ibu kota Kecamatan
dengan luas wilayah kerja 1500.375 Ha, dengan tempuh jarak waktu perjalanan + 15
menit. Sedangkan jarak dari kabupaten 2,5 Km. dari ibu kota provinsi 90 km. Batas
wilayah Pekon Tanjung Anom adalah :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Hutan Kawasan
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Pekon Kagungan / Karta
c. Sebelah Barat berbatasan dengan Pekon Campang Tiga
d. Sebelah Timur berbatasan dengan Pekon Talang Rejo / Umbul Buah

7
2. Data Geografis
a. Geologi
Pekon Tanjung Anom merupakan wilayah kerja Kecamatan Kotaagung Timur,
dan segi geologi. Pekon Tanjung Anom memiliki ciri yaitu tanah yang subur, dan
kontur tanahnya agak kehitaman.
b. Topografi
Dari keadaan topografi dapat kami gambarkan bahwa Pekon Tanjung Anom
mempunyai luas wilayah dengan topografi wilayah dataran tinggi 25%, yang
sebagian merupakan daerah berbukit sampai bergunung 75%.

c. Hidrologi
Keadaan air yang berada diwilayah pekon Tanjung Anom berasal dari mata air dan
sumur galian.Umumnya sebagian besar warga memanfaatkan air sumur dan mata
air sebagai kebutuhan rumah tangga seperti untuk mandi, mencuci, memasak,
buang air besar (MCK), dan irigasi.

d. Sumber Daya Alam


Potensi Sumber daya alam yang sangat besar di wilayah Pekon Tanjung Anom
adalah hasil dari perkebunan dan persawahan milik pribadi masyarakat.

3. Data Demografi
Jumlah penduduk wilayah Pekon Tanjung Anom yaitu 2492 jiwa, dengan jumlah
802 KK. Suku mayoritas Pekon Tanjung Anom yaitu suku Jawa.

Tabel 2.1.
Jumlah Penduduk Per Dusun
Tahun 2022

N Jenis Golongan umur (tahun)


o Kelamin 0-1 1-5 5- 11- 17-21 22-34 36-46 46-55 56- >65
10 16 65
1 Laki-laki 1 9 31 43 37 85 57 47 47 34
2 Perempuan 1 14 22 41 39 78 85 53 44 28
Jumlah 2 23 53 84 76 163 142 100 91 62

8
4. Data KIA / KB Kespro

CAKUPAN KIA/ KB
K1
400

KB AKTIF K4
200
240
JUMLAH
12
6
0
66

340
PUS BURESTI

KF 3

CAKUPAN KIA
KN 1
40

20
SDIDTK ANBAL KN 3 JUMLAH
24 6
6
0
1 1

NEO RESTI BBLR

C. Hasil Survey
1. Cakupan Ibu Hamil
Keteranga
No. Nama Bumil TM I TM2 TM2
Dusun n
12-28 12-28
≤ 12 mgg
mgg mgg
Cantika
II 39 mgg Riwayat SC
1 Auditia
Gemelli
2 II Aurelia Kafka 34 mgg usia 16
tahun
3 II Vava Vionika 27 mgg KEK
4 II Santi Yani 34 mgg Hb 8 gr/dl

9
5 II Jumiah 21 mgg Normal
Huwati
III 27 mgg Normal
6 apriliani
KEK +
7 III Eka Yuliati 27 mgg Anemia
Ringan
8 III Diana Dwi 23 mgg KEK
9 III Fitri 22 mgg Normal
10 III Ani Safitri 27 mgg Normal

2. Cakupan Ibu Nifas dan Meneteki

No. Nama Bufas Usia Nifas Masalah

1 Suratmi 20 hari Produksi ASI sedikit

2 Noviana Sari 3 hari Bendungan ASI

3. Cakupan Bayi

No. Nama Bayi Usia Keterangan


1 By. Ny.Suratmi 20 hari -
2 By. Ny. Noviana Sari 3 hari -

4. Cakupan Balita

No Dusu Jumlah Yang Imunisas Status Status


. n Balita memiliki Datang i Gizi Gizi Ket.
Keposyand Buru
KMS u Lengkap Baik k
1 II 20 20 20 20 20 0 -
2 III 3 3 3 3 3 0 -

5. Cakupan PUS Ber- KB

PUS Tidak
No Dusun Jumlah PUS Ber Kb Keterangan
BerKB

Ingin Menambah
1 II 65 55 10
Jumlah Anak

2 III 40 40 - -

10
6. Cakupan Remaja

Remaja Yang Yang Tidak


Yang Mengalami Ketera
No. Dusun Sudah Mengalami
Desminore Ngan
Menstrusi Desminore

1 II 43 14 29 -
2 III 29 9 20 -

7. Cakupan Pre-Menopause

Yang Tidak
Mengetahui Tanda-
No Dusun Jumlah Mengetahui Tanda-
Tanda Pre Menopause
Tanda Pre Menopause

1 II 18 6 12
2 III 13 3 10

JUMLAH 31 9 22

8. Cakupan Menopause

No Dusun Jumlah Ada Keluhan Tidak Ada Keluhan


1 II 35 14 21
2 III 9 6 3
JUMLAH 44 20 24

9. Cakupan Penyakit Lansia


No. Jenis Penyakit Jumlah
1 Diabetes Melitus 2
2 Rematik 19
3 Hipertensi 13
4 Insomnia 5
5 Lain-lain 3

D. Identifikasi Masalah
1. Terdapat 2 orang ( 20%) ibu hamil yang mengalami anemia ( anemia berat dan
anemia ringan).
2. Terdapat 3 (30 %) orang ibu hamil dengan KEK
3. Terdapat 1(10%) orang ibu hamil dengan usia 16 tahun dan hamil Gemelli (kembar)
4. Terdapat 2 (100%)orang ibu nifas dengan masalah produksi ASI

11
5. Terdapat 25 (35%) orang remaja putri yang mengalami keluhan desminore.
6. Terdapat 22 (71 %) lansia yang tidak mengetahui tanda-tanda pre menopause
7. Terdapat 20 orang (45%) lansia yang sudah menopause dan mengalami keluhan

E. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah menggunakan pendekatan sistem (kriteria matriks USG)
1. Tingkat Urgensi (U)
2. Tingkat Keseriusan (S)
3. Tingkat Perkembangan (G)

TOTA L
NO Masalah U S G
(U+S+G
1 Terdapat 2 bumil Anemia 5 5 5 15

2 Terdapat 3 bumil KEK 5 5 4 14

3 Terdapat 1 bumil gemelli 5 4 4 13

4 Terdapat 2 orang bufas 4 4 4 12

5 Terdapat 25 remaja putri mengalami desminore 3 2 2 7

Terdapat 22 lansia yang tidak mengetahui tanda-tanda


6 3 3 3 9
pre menopause

Terdapat 20 orang lansia yang sudah menopause yang


7 4 4 3 11
mengalami keluhan

12
BAB IV
PELAKSANAAN

B. Kegiatan Pembentukan Posyandu Remaja


1. Persiapan
Sebelum dilakukan kegiatan pembentukan posyandu remaja diperlukan beberapa
persiapan yaitu:
1. Mengkoordinasikan program posyandu remaja dengan kepala pekon bersama
bidan desa
2. Menentukan sasaran posyandu remaja (10-18 tahun)
3. Melakukan pembentukan kader posyandu remaja
4. Menyiapakan alat posyandu remaja
5. Menentukan jadwal dan tempat pelaksanaan posyandu
6. Memberitahukan jadwal posyandu kepada sasaran melalui pengumuman di masjid
dan media social.

2. Pelaksanaan
Pelaksanaan posyandu remaja dipekon Tanjung Anom dilakukan pada hari Sabtu
tanggal 19 Maret 2022 pukul 13.00 WIB. Jumlah remaja yang hadir sebanyak 33
orang ( 18 orang remaja putri dan 14 orang remaja putra). Posyandu remaja dibentuk
untuk mengatasi masalah pada remaja dipekon tanjung anom yaitu salah satunya
kehamilan pada remaja. Dilakukan pengukuran meliputi Berat Badan, Tinggi Badan,
LILA, dan pemeriksaan Tekanan Darah. Diberikan penyuluhan tentang Kesehatan
Reproduksi dan diberikan Tablet Tambah Darah pada remaja putri. Dilakukan pre test
dan post test setelah dilakukan penyuluhan.

3. Hambatan dan Dukungan


Hambatan pelaksanaan posyandu remaja adalah waktu mengumpulkan remaja
karena remaja memiliki banyak kegiatan seperti sekolah dan estrakulikuler selain itu
terdapat hambatan mengenai honor untuk kader yang belum bisa dianggarkan oleh
pekon. Akan tetapi kepala pekon dan bidan desa memberikan dukungan penuh atas
pembentukan posyandu remaja untuk mengurangi kejadian kehamilan pada remaja
dan dapat menimbulkan dampak positif untuk para remaja.

C. Kegiatan Pemberian Olahan kacang hijau dan penyuluhan cara konsumsi Tablet
Tambah Daerah (TTD)

13
1. Persiapan
Sebelum dilakukan kegiatan pemberian olahan kacang hijau dan penyuluhan cara
konsumsi Tablet Tambah Daerah (TTD) yaitu:
1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberian ola han kacang hijau dan penyuluhan cara
konsumsi Tablet Tambah Daerah (TTD) kepada kepala pekon dan bidan desa.
2. Menentukan jadwal kegiatan pemberian olahan kacang hijau dan penyuluhan cara
konsumsi Tablet Tambah Daerah (TTD) bersama bidan desa.
3. Menyiapkan alat dan bahan pemberian olahan kacang hijau dan penyuluhan cara
konsumsi Tablet Tambah Daerah (TTD).
4. Memberitahukan jadwal pemberian olahan kacang hijau dan penyuluhan cara
konsumsi Tablet Tambah Daerah (TTD) kepada bumil KEK dan anemia.

2. Pelaksanaan
Pemberian Olahan Kacang Hijau untuk meningkatkan kadar Haemoglobin dan
gizi ibu hamil dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 24 maret 2022 pukul 10.00
WIB bertempat di Pustu Tanjung anom. Dilakukan demonstrasi pembuatan olahan
kacang hijau berupa bolu kacang hijau dan diberikan penyuluhan tentang cara
mengkonsumsi Tablet Tambah Darah kepada 4 orang ibu hamil dengan KEK dan
Anemia. Dilakukan pengukuran LILA dan Kadar HB sebelum dan setelah
dilakukan pemantauan.Serta diberikan PMT berupa telur, kacang hijau, susu ibu
hamil, dan biskuit ibu hamil.
Kacang hijau dipilih sebagai salah satu makanan untuk menaikan kadar
haemoglobin pada ibu hamil dengan anemia disamping dengan pemberian tablet
FE karena kacang hijau merupakan asupan makanan yang kaya zat besi. Kacang
hijau mengandung zat-zat yang diperlukan untuk pembentukan sel darah sehingga
dapat mengatasi efek penurunan haemoglobin. Selain mengandung zat besi,
kacang hijau juga mengandung vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat
besi sampai 4 kali lipat.

3. Hambatan dan Dukungan


Hambatan pelaksanaan Pemberian Olahan Kacang Hijau untuk meningkatkan
kadar Haemoglobin dan gizi ibu hamil adalah memastikan ibu hamil
mengkonsumsi kacang hijau yang diberikan dan mengkonsumsi Tablet Tambah
Darah dengan rutin untuk meningkatkan kadar haemoglobin dan gizi ibu hamil
agar tidak terjadi ibu hamil KEK dan anemia.
Pelaksanaan Pemberian Olahan Kacang Hijau untuk meningkatkan kadar
Haemoglobin dan gizi ibu hamil mendapatkan dukungan penuh dari kepala pekon

14
dan bidan desa karena dipekon tanjung anom karena kegiatan tersebut bisa
mengatasi masalah KEK dan anemia pada ibu hamil.

D. Kegiatan penyuluhan tanda-tanda pre menopause dan menopause kepada lansia


1. Persiapan
Sebelum dilakukan kegiatan penyuluhan tanda-tanda menopause dan menopause
yaitu:
1. Mengkoordinasikan kegiatan penyuluhan tanda-tanda menopause dan
menopause kepada kepala pekon dan bidan desa.
2. Menetukan jadwal dan tempat penyuluhan tanda-tanda menopause bersama
bidan desa
3. Mempersiapkan alat dan bahan penyuluhan tanda-tanda menopause bersama
bidan desa
4. Memberitahukan jadwal penyuluhan kepada sasaran melalui pengumuman di
masjid.

2. Pelaksanaan
Dilakukan penyuluhan tanda-tanda premenopause dan menopause kepada lansia
pada hari kamis tanggal 24 maret 2022 pukul 09.00 WIB bertempat di rumah
warga pekon tanjung anom. Dilakukan penyuluhan pre menopause dan menopause
agar lansia wanita khususnya siap dalam mengatasi keluhan pada masa pre
menopause dan menopause. Diberikan pre test dan post test setelah dilakukan
penyuluhan.

3. Hambatan dan Dukungan


Hambatan pelaksanaan penyuluhan tanda-tanda premenopause dan menopause
adalah mengumpulkan para lansia untuk datang. Dan Pelaksanaan penyuluhan
tanda-tanda premenopause dan menopause mendapatkan dukungan penuh dari
kepala pekon dan bidan desa karena kegiatan tersebut bermanfaat untuk
pengetahuan lansia dan bisa mengatasi keluhan pada masa pre menopause dan
menopause.

15
BAB V
EVALUASI

A. Hasil Kegiatan I
Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap remaja tentang kesehatan reproduksi
remaja. Pelaksanaan posyandu remaja dipekon Tanjung Anom dilakukan pada hari
Sabtu tanggal 19 Maret 2022 pukul 13.00 WIB. Jumlah remaja yang hadir sebanyak
33 orang ( 18 orang remaja putri dan 14 orang remaja putra). Posyandu remaja
dibentuk untuk mengatasi masalah pada remaja dipekon tanjung anom yaitu salah
satunya kehamilan pada remaja. Dilakukan pengukuran meliputi Berat Badan, Tinggi
Badan, LILA, dan pemeriksaan Tekanan Darah. Diberikan penyuluhan tentang
Kesehatan Reproduksi dan diberikan Tablet Tambah Darah pada remaja putri.
Dilakukan pre test dan post test setelah dilakukan penyuluhan. Diberikan penyuluhan
tentang dismenorea pada remaja putri. Diberikan kuesioner penggetahuan tentang
dismenorea yang terdiri dari 6 soal yaitu
NO SOAL NILAI PRETES NILAI POSTEST
1 Apakah penggertian Disminorea 12 17
2 Siapakah yang menggalami 8 18
dismenorea
3 Apa saja tanda dan gejala 9 18
dismenorea
4 Kapan terjadinya dismenorea 10 18
5 Bagaimana cara untuk mengurangi 8 18
nyeri dismenorea
6 Apa saja gerakan senam 1 17
dismenorea

B. Hasil Kegiatan II
Untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang penyuluhan anemia dan
KEK.Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 24 maret 2022 pukul 10.00 wib Dilakukan
demonstrasi pembuatan olahan kacang hijau berupa bolu kacang hijau dan diberikan
penyuluhan tentang cara mengkonsumsi Tablet Tambah Darah kepada 4 orang ibu
hamil dengan KEK dan Anemia. Dilakukan pengukuran LILA dan Kadar HB
sebelum dan setelah dilakukan pemantauan.Serta diberikan PMT berupa telur,
kacang hijau, susu ibu hamil, dan biskuit ibu hamil. Dilakukan pemantauan selama 2
minggu, pada mingggu ke 2 sudah ada peningkatan kadar HB dan peningkatan Berat
badan ibu hamil.

16
C. Hasil Kegiatan III
Untuk meningkatkan pengetahuan pada lansia khususnya wanita. Dilakukan
penyuluhan tanda-tanda premenopause dan menopause kepada lansia pada hari
kamis tanggal 24 maret 2022 pukul 09.00 WIB bertempat di rumah warga pekon
tanjung anom. Dilakukan penyuluhan pre menopause dan menopause agar lansia
wanita khususnya siap dalam mengatasi keluhan pada masa pre menopause dan
menopause. Diberrikan kuesioner terhadap 10 orang lansia,sebanyak 3 soal yaitu
NO SOAL NILAI PRETES NILAI POSTES
1 Apa itu menopause 3 8

2 Apa saja gejala menopause 4 9

3 Bagaimana cara mengatasi 2 8


menopause

Dari Tabel diatas dapatt dilihat nilai sebelum diberikan penyuluhan dan setelah
diberikan penyuluhan. Lansia sudah menggerti tanda – tanda premenopause dan
menopause.

17
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang dilakukan di Pekon Tanjung Anom
Kecamatan Kotaagung Timur dapat disimpulkan :
1. Mahasiswa mampu meningkatkan kompetensi dan perilaku profesional dalam
memberikan asuhan kebidanan pada seluruh siklus kehidupan perempuan dan
anak dikomunitas.
2. Mahasiswa mampu melakukan pengkajian terhadap seluruh siklus kehidupan
perempuan dan anak dikomunitas.
3. Mahasiswa mampu melakukan manajemen kebidanan komunitas termasuk
upaya negosiasi, advokasi, kolaborasi interprofesional dalam upaya peningkatan
status kesehatan ibu dan anak.
4. Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan pada seluruh siklus
kehidupan perempuan dan anak secara komprehensif dan berkesinambungan
yang didukung keampuan berpikir kritis, rasionalisasi klinis dan reflektif.
5. Mahasiswa mampu melakukan KIE, promosi kesehatan dan konseling tentang
kesehatan repoduksi, kehidupan berkeluarga sehat antara lai; perilaku reproduksi
sehat, perencanaan keluarga, keadilan dan kesetaraan gender.

B. SARAN
Berdasarkan atas tinjauan dan pembahasan kasus penulis memberikan saran yang
diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan pelayanan kesehatan yang baik

1. Bagi Pekon Tanjung Anom


Meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan merata terhadap masyarakat
Masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam mengembangkan kesehatan
lingkungannya dan lebih meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
pentingnya kesehatan,.

2. Bagi Universitas Aisyah Pringsewu


Agar institusi pendidikan dapat lebih meningkatkan dan menambah referensi
terbaru sehingga dapat membantu penulis ataupun mahasiswa lainnya dalam
mengerjakan laporan pendahuluan.

18
3. Bagi Tenaga kesehatan atau Bidan
Terus meningkatkan pelayanan yang menyeluruh dan merata pada masyarakat
dengan melakukan kunjungan kepada masyarakat.

19

You might also like