You are on page 1of 12

KESATUAN KEKUASAAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Ebu Kosmas
Fakultas Hukum Universitas Nusa Cendana,
Jl. Adisucipto, Penfui, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang
Email: ebukosmas25@gmail.com

ABSTRACT: The president and vice president are unity of power as a presidential institution whose
constitutional duties and authority are very broadly regulated in full in the 1945 Constitution of the
Republic of Indonesia, while the functions and administration of the vice president do not get any ar-
rangements at all. By not getting the vice president's duties and authority arrangements, there is a
presumption that the position of vice president is only a helper who is very dependent on the president
if the president needs it. This what happened in the Indonesian state administration every time the
regime of the president and vice president's leadership until now the regulation on the assignment of
vice presidents by the president was very varied and not uniform depending on the president. The
position of the vice president who is a unitary power with the president as a presidential institution,
the duties, and authority of the vice president must also regulate in the 1945 Constitution of the Re-
public of Indonesia or the implementing regulations, namely the Law on Presidential Institutions.
These laws and regulations are intended to restrict the duties and authority of the vice president. That
is about the president being absent (temporary or permanent), as well as ways of assigning or delegat-
ing the power of the president to the vice president, and which assignments to the vice president and
who remain exclusive powers of the president that can't be a delegate.

Keywords: President, Vice president, Unity of powe, Presidential institution.

ABSTRAK: Presiden dan wakil presiden merupakan kesatuan kekuasaan sebagai lembaga
kepresidenan yang secara konstitisional tugas dan wewenang presiden yang sangat luas dia-
tur secara lengkap di dalam UUD Negara RI Tahun 1945, sementara tugas dan wewenang
wakil presiden tidak mendapatkan pengaturan sama sekali. Dengan tidak mendapatkan
pengaturan tugas dan wewenang wakil presiden, memunculkan anggapan bahwa
kedudukan wakil presiden hanyalah sebagai pembantu yang sangat tergantung dari presi-
den apabila presiden membutuhkan. Hal inilah yang terjadi dalam ketatanegaraan Indonesia
setiap rezim kepemimpinan presiden dan wakil presiden sampai saat ini pengaturan tentang
penugasan wakil presiden oleh presiden sangat bervariasi dan tidak seragam tergantung
dari presidennya. Kedudukan wakil presiden yang merupakan kesatuan kekuasaan dengan
presiden sebagai lembaga kepresidenan, maka tugas dan wewenang wakil presiden juga ha-
rus diatur di dalam UUD Negara RI Tahun 1945 atau peraturan perundang-undangan
pelaksanaannya yaitu Undang-Undang tentang Lembaga Kepresidenan. Peraturan perun-
dangan ini dimaksudkan antara lain mengatur perihal tugas dan wewenang wakil presiden,
tentang presiden berhalangan (sementara atau tetap), serta cara-cara penugasan atau pelim-
pahan kekuasaan presiden kepada wakil presiden, dan bidang tugas mana yang boleh
dilimpahakan kepada wakil presiden dan yang tetap menjadi kekuasaan eksklusif presiden
yang tidak boleh dilimpahan.
Kata Kunci: Presiden, wakil presiden, kesatuan kekuasaan, lembaga kepresidenan.

Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 157


PENDAHULUAN melakukan tindakan tertentu. Berdasar-
Negara dibentuk pada prinsipnya kan pengertian tersebut, presiden dan
untuk mewujudkan tujuan bersama yakni wakil presiden secara konstitusional
tercapainya keadilan kesejahteraan bagi memiliki hak dan kewajiban dalam penye-
seluruh rakyat. Oleh karena itu negara lenggaraan peme-rintahaan untuk mewu-
harus memiliki kekuatan (power) dan judkan tujuan bersama atau tujuan nega-
kekuasaan yang dipercayakan rakyat un- ra. Tema ini diangkat sebagai dasar ber-
tuk mewujudkan tujuan negara tersebut. pikir yang dibangun dalam dinamika
Sehingga dengan demikian sangatlah ketatanegaraan Indonesia berdasasrkan
mustahil kalau negara tanpa kekuasaan, UUD 1945 sebelum dan setelah perubahan
atau katakanlah bahwa negara akan men- tentang kedudukan wakil presiden masih
jadi lemah dan tidak memiliki kekuatan menimbulkan pro kontra dalam masyara-
apa-apa tanpa kekuasaan. Kekuasaan ju- kat, bahwa wakil presiden hanyalah se-
ga akan menjadi sewenang-wenang dan bagai pembantu presiden yang tidak
otoriter apabila kekuasaan itu tanpa di- dapat berbuat apa-apa kalau presiden tid-
batasi oleh konstitusi. ak menghendaki (wakil presiden ban
E. Utrecht dalam pelaksanaan fungsi seref).
pemerintahan membedakan istilah “ke- Fenomena ini terjadi dalam praktek
kuasaan” (gezag, authority) dan “kekuat- ketatanegaraan sekarang, karena secara
an” (macht, power). Di dalam Lukman Ha- konstitusional tugas dan wewenang wakil
kim1, dikatakan bahwa “keku-atan” se- presiden tidak diatur sama sekali baik di
bagai istilah politik yang berarti paksaan dalam UUD 1945 sebelum perubahan
dari suatu badan yang lebih tinggi kepada maupun di dalam UUD 1945 setelah pe-
seseorang, biarpun orang itu belum rubahan (kekosongan hukum/kekosongan
menerima paksaan tersebut sebagai sesua- norma). Wakil presiden hanya disebutkan
tu yang sah sebagai tertib hukum positif. di dalam Pasal 4 ayat (2) Undang Undang
“Kekuasaan” adalah istilah hukum. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
Kekuatan akan menjadi kekuasaan apabi- 1945 yang sama dan tidak mengalami pe-
la diterima sebagai sesuatu yang sah atau rubahan dengan UUD 1945 pasca
sebagai tertib hukum positif dan badan amandemen, yang menyatakan: “Dalam
yang lebih tinggi itu diakui sebagai pen- melakukan kewajibannya Presiden diban-
guasa (otoriteit). tu oleh satu orang Wakil Presiden”. Hal
Bagir Manan di dalam Lukman Ha- inilah yang menyebabkan adanya asumsi
kim , menjelaskan bahwa kekuasaan
2 masyarakat bahwa wakil presiden hanya
menggambarkan hak untuk berbuat atau sebagai pembantu presiden, sehingga ka-
tidak berbuat. Hampir senada dengan Ni- pan presiden membutuhkan bantuan dari
colai3 memberikan pengertian bahwa hak seorang wakil presiden sangat tergantung
mengandung kebebasan untuk melaku- dari presiden.
kan atau tidak melakukan tindakan ter- Berdasarkan hal tersebut di atas,
tentu. Sedang kewajiban memuat keha- maka perlu menempatkan wakil presiden
rusan untuk melakukan atau tidak pada kedudukan yang secara konsti-
tusional dapat memberikan legitimasi
1 Lukman Hakim, Filosofi Kewenangan Organ & Lem- pelaksanaan tugas dan wewenangnya
baga Daerah, Perspektif Teori Otonomi & Desentralisasi
berdasarkan Pasal 4 ayat (2) dengan
dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Negara Hukum
dan Kesatuan, Setara Press, Malang 2012, h. 118 menganalisis pasal-pasal yang terkait un-
2 Ibid tuk bisa memberikan asumsi-asumsi (te-
3 Ibid

158 | Kesatuan Kekuasaan Presiden dan Wakil Presiden


sis) bahwa wakil presiden merupakan dalam arti yang luas yang meliputi
kesatuan kekuasaan eksekutif (unitary ex- kekuasaan legislatif, kekuasaan yudikatif,
ecutive) sama dengan presiden sebagai sa- dan kekuasaan inspektif. Atau dengan
tu kesatuan lembaga kepresidenan. Dalam menggunakan istilah kekuasaan eksekutif
unitary executive power di mana preisiden adalah untuk disepadankan dengan aja-
diberikan hak istimewa prerogatif.4 De- ran pemisahan kekuasaan Montesquieu
ngan demikian penulis merasa perlu tema yang terdiri atas tiga cabang kekuasaan
ini diangkat dalam sebuah tulisan ilmiah yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
dengan judul “Kesatuan Kekuasaan Pres- Jadi berdasarkan Undang-Undang Dasar
iden dan Wakil Presiden”. 1945 sebelum maupun pasca amandemen
memaknai kekuasaan pemerintahan nega-
PEMBAHASAN ra pada judul Bab III yaitu kekuasaan
1. Kekuasaan Presiden presiden atau juga disebut kekuasaan
Prinsip pembentukan negara adalah eksekutif yang dipertegas dalam pasal-
untuk mewujudkan tujuan negara yakni pasal lainnya terutama Pasal 4 ayat (1)
tercapainya kesejahteraan bagi seluruh UUD Negara RI Tahun 1945 menjadi da-
rakyat. Oleh karena itu negara harus sar bagi presiden dalam menyelenggara-
memiliki power atau kekuatan dan kan pemerintahan Undang-Undang Da-
kekuasaan yang dipercayakan rakyat un- sar 1945 sebelum perubahan memberikan
tuk mewujudkan tujuan negara tersebut. kekuasaan yang sangat luas kepada presi-
Sehingga dengan demikian sangatlah den dengan posisi yang sangat penting
mustahil kalau negara tanpa kekuasaan dalam struktur ketatanegaraan Indonesia.
atau katakanlah bahwa negara akan men- Kedudukan yang sangat luas dan
jadi lemah dan tidak memiliki kekuatan penting itu dapat dilihat dari fungsinya
apa-apa tanpa kekuasaan. Kekuasaan ju- sebagai kepala negara dan sebagai kepala
ga akan menjadi sewenang-wenang dan pemerintahan. Oleh karena itu sebagai-
otoriter apabila kekuasaan itu tanpa di- mana disebutkan oleh Abdul Ghoffar5
batasi oleh konstitusi. bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh pres-
Kekuasaan presiden disebutkan di iden menembus pada area kekuasaan-
dalam Undang-Undang Dasar Negara kekuasaan yang lain seperti kekuasaan
Republik Indonesia Tahun 1945 di dalam legislatif dan kekuasaan yudi-sial. Di
judul Bab III yang disebut dengan Kekua- samping kekuasaan di bidang pemerinta-
saan Pemerintahan Negara. Kekua-saan han, presiden memiliki kekua-saan di bi-
Pemerintahan Negara pada judul Bab III dang legislatif yang memberikan kekua-
Undang-Undang Dasar tersebut sesung- saan yang lebih besar daripada DPR.
guhnya untuk menyebut kekua-saan pres- Selain mempunyai kekuasaan mem-
iden, atau juga disebut kekua-saan bentuk undang-undang bersama DPR,
eksekutif. Kekuasaan eksekutif dimaksud dalam hal kegentingan yang memaksa
untuk membedakan fungsi kenegaraan presiden mempunyai kekuasaan memben-
tuk peraturan pemerintah pengganti un-
4 Ku, Julian G., Unitery Executive Theory and Exclu- dang-undang (perppu), serta berhak
sive Presidential Powers, Presid Presidential Studies
Quarterly, Vol. 39. No. 1. The Administrative Presi-
dency (February, 2011), Center for the Study of the
Presidency and Congress, Wiley are collaborating 5Abdul Ghoffar, Perbandingan Kekuasaan Presiden
with JSTOR to digitize, preserve and extend ac- Indonesia Setelah Perubahan UUD 1945 Dengan
cessto Presidential Studies Quarterly Delapan Negara Maju, Kencana Prenada Media
Group, Jakarta, 2009, h. 77
Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 159
menetapkan peraturan pemerintah untuk Strong yang dikutip oleh Sumali6, penger-
menjalankan undang-undang. tian eksekutif adalah kepala pemerintahan
Kekuasaan dalam bidang yudisial bersama-sama dengan para menteri yang
presiden dapat memberikan grasi baik umumnya disebut kabinet. Atau dalam
berupa penghapusan hukuman maupun kalimat berbeda, berarti “that body in the
pengurangan hukuman. Memberikan state to which the constitution gives authority
abolisi yaitu menghentikan penuntutan to execute the law when it has received the
terhadap orang atau segolongan orang sanction of the legislature”.
yang telah melakukan suatu tindak pi- Pengertian kekuasaan eksekutif
dana. Kekuasaan memberikan amnesti yang dikemukakan oleh C.F. Strong ada-
dan rehabilitasi terhadap seseorang yang lah pengertian dalam arti yang khusus
haknya telah hilang akibat putusan pen- atau sempit yang hanya menyangkut
gadilan. Sebelum perubahan UUD 1945 presiden dan para menteri atau kabinet.
pemberian grasi, abolisi, amnesti, dan re- Sementara dalam pengertian yang luas
habilitasi menjadi kekuasaan penuh pres- atau umum bahwa kekuasaan pemerintah
iden tanpa harus meminta pertimbangan tidak hanya terbatas pada kekuasaan
Mahkamah Agung untuk grasi dan reha- eksekutif sebagaimana yang dikemukakan
bilitasi, dan pertimbangan DPR untuk oleh W. Ansley Wynes dalam karyanya
amnesti dan abolisi. Setelah perubahan Legislative, Executive and Judicial Powers in
Undang-Undang Dasar 1945 maka pem- Australia7, kekuasaan eksekutif didefinisi-
berian grasi dan rehabilitasi harus terlebih kan sebagai kekuasaan dalam negara yang
dahulu meminta pertimbangan Mah- melaksanakan undang-undang, menye-
kamah Agung, sementara amnesti dan lenggarakan urusan pemerintahan dan
abolisi harus meminta pertimbangan DPR. mempertahankan tata tertib dan kea-
Undang-Undang Dasar 1945 setelah manan, baik di dalam maupun di luar
perubahan, di bidang legislatif presiden negeri. Senada dengan itu sebagaimana
tidak lagi berkuasa membentuk undang- dikemukakan oleh Ismail Suny8 bahwa
undang, tetapi berhak menga-jukan kekuasaan eksekutif meliputi antara lain:
rancangan undang-undang, memba- (i) Kekuasaan Administratif yaitu
hasnya bersama DPR untuk mendapatkan pelaksanaan Undang-undang dan politik
persetujuan bersama. Di bidang yudisial administratif; (ii) Kekuasaan Legislatif yai-
pemberian grasi dan rehabilitasi harus tu memajukan Rancangan Undang-
memperhatikan pertimbangan Mahkamah undang dan menge-sahkan Undang-
Agung, dan pemberian amnesti dan aboli- undang; (iii) Kekuasaan Judikatif yaitu
si harus memperhatikan pertimbangan kekuasaan untuk memberi grasi dan am-
DPR. nesti; (iv) Kekuasaan Militer yaitu
Kekuasaan negara yang sering dise- kekuasaan mengenai angkatan perang
but sebagai kekuasaan eksekutif adalah dan pertahanan; (v) Kekuasaan Diplomat-
suatu istilah yang digunakan untuk ik yaitu kekuasaan mengenai hubungan
menunjuk pada jabatan presiden pada sis- luar negeri; dan (vi) Kekuasaan Darurat
tem pemerintahan presidensiil, atau per-
dana menteri pada sistem pemerintahan 6 Sumali, Reduksi Kekuasaan Eksekutif Di Bidang Pera-
parlementer. Kadang juga dipakai untuk turan Pengganti Undang-undang (PERPU), UMM
Press, Malang, 2003, h. 39
menyebut seluruh organisasi pelayan 7 Ibid
publik, sipil dan militer. Menurut C.F. 8Ismail Suny, Pergeseran Kekuasaan Eksekutif: Suatu

Penyelidikan Dalam Hukum Tata Negara, Aksara Baru,


Jakarta,1983, h. 44

160 | Kesatuan Kekuasaan Presiden dan Wakil Presiden


yaitu untuk mengantisipasi keadaan bersifat umum adalah kekuasaan menye-
negara dalam keadaan tidak normal. lenggarakan administrasi negara. Presiden
Kekuasaan pemerintahan negara da- adalah pimpinan tertinggi penyeleng-
lam sistem ketatanegaraan Indonesia be- garaan administrasi negara yang tugas
rasal dari kekuasaan rakyat melalui wakil- dan wewenangnya dapat dikelompokan:
wakilnya sebagai organ yang berwenang a. Tugas dan wewenang administrasi di
untuk membuat keputusan berdasarkan bidang keamanan dan ketertiban
peraturan perundang-undangan yang ber- umum;
laku. Pembentukan dan pendistribusian b. Tugas dan wewenang menyeleng-
wewenang utamanya ditetapkan dalam garakan tata usaha pemerintahan mu-
Undang-Undang Dasar Negara Republik lai dari surat menyurat sampai kepa-
Indonesia Tahun 1945. Artinya bahwa da dokumentasi dan lain-lain;
kekuasaan pemerintahan negara itu c. Tugas dan wewenang administrasi
dibentuk atau bersumber dari Undang- negara di bidang pelayanan umum;
Undang Dasar Negara Republik Indonesia d. Tugas dan wewenang administrasi
Tahun 1945. Sesuai Pasal 4 ayat (1) Un- negara di bidang penyelenggaraan
dang-Undang Dasar Negara Republik In- kesejahteraan umum.
donesia Tahun 1945 menyebutkan bahwa Sementara kekuasaan penyelengga-
“Presiden Republik Indonesia memegang raan pemerintahan yang bersifat khusus
kekuasaan pemerintahan menurut Un- sebagaimana disebutkan Bagir Manan
dang-Undangt Dasar.” Pasal 4 ayat (1) ini yang dikutip Abdul Ghoffar11, adalah
yang menjadi dasar presiden menyeleng- penyelenggaraan tugas dan wewenang
garakan pemerintahan. Undang-Undang peme-rintahan secara konstitusional be-
Dasar 1945 (sebelum amandemen) yang rada di tangan presiden yang memiliki
merupakan satu kesatuan dengan penjela- sifat prerogatif (di bidang pemerintahan),
san hanya menyatakan bahwa yang di- yaitu; Presiden sebagai pimpinan tertinggi
maksud dengan kekuasaan pemerintahan angkatan bersenjata, dalam hubungan
adalah kekuasaan eksekutif. Disebutkan dengan luar negeri, dan hak memberi ge-
bahwa di dalam Penjelasan Pasal 4 bahwa lar dan tanda jasa. Meskipun kekuasaan
“Presiden ialah kepala kekuasaan ekseku- tersebut bersifat “prerogatif” tetapi karena
tif dalam negara.” berada dalam lingkungan kekuasaan
Bagir Manan9 menyebutkan bahwa pemerintahan maka menjadi bagian dari
ditinjau dari teori pembagian kekuasaan, obyek administrasi negara.
yang dimaksud kekuasaan pemerintahan Kekuasaan presiden yang sangat lu-
adalah kekuasaan eksekutif. Sebagai as ini, pertanyaan letak posisi wakil presi-
kekuasaan eksekutif, penyelenggaraan den dalam penyelenggaraan pemerinta-
pemerintahan yang dilaksanakan presiden han yang secara konstitusional dikatakan
dapat dibedakan antara kekuasaan penye- sebagai norma yang kosong karena tidak
lenggaraan pemerintahan yang bersifat ada pembagian tugas dan wewenang. Se-
umum dan kekuasaan penyelenggaraan hingga dengan demikian tugas dan
pemerintahan yang bersifat khusus. Lebih wewenang mana yang bisa dibantu oleh
lanjut Bagir Manan menyebutkan bahwa10 wakil presiden akan dibahas pada bagian
kekuasaan pemerintahan negara yang berikut.

9 Bagir Manan, Lembaga Kepresidenan, FH UII Press,


Cetakan Kedua, Yogyakarta 2003, h. 122-123
10 Ibid 11 Abdul Ghoffar, Op Cit, h. 99
Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 161
2. Kedudukan dan Hubungan Konsti- hakikat kedaulatan rakyat. Pemilihan
tusional Kekuasaan Presiden dan langsung presiden dan wakil presiden
Wakil Presiden mensyaratkan kesejajaran kualifikasi anta-
Memaknai Kekuasaan Wakil Presi- ra presiden dan wakil presiden, namun
den Berdasarkan Konstitusi Memaknai pada saat menjabat terdapat kesenjangan
kekuasaan wakil presiden berdasarkan tugas dan wewenang antara presiden dan
Pasal 4 ayat (2) Undang-Undang Dasar wakil presiden. Kekuasaan dan kewe-
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 nangan presiden diatur secara luas dalam
tidak saja dilakukan dengan pendekatan konstitusi, sementara wakil presiden
historis yang memperlihatkan praktek umumnya ditentukan oleh presiden, se-
ketatanegaraan yang selama ini berlaku, hingga tampak ketidakberdayaan wakil
tetapi guna mendapatkan pemahaman presiden dalam mewujudkan kedaulatan
yang utuh mengenai kedudukan dan dari pemilihnya. Sehingga secara yuridis
hubungan kekuasaan wakil presiden se- ilmiah perlu dicarikan jawaban tentang
bagai lembaga kepresidenan maka harus praktik tugas dan wewenang, serta hub-
dilakukan melalui pendekatan penafsiran ungan kerja antara presiden dan wakil
atau inter-pretasi. Mengapa dilakukan presiden.
pendekatan interpretasi, sebagaimana Wakil Presiden berdasarkan Pasal 4
dikatakan di awal tulisan ini yaitu pada ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara
dasar pemikiran, bahwa secara konsti- Republik Indonesia Tahun 1945 harus tid-
tusional tugas dan wewenang wakil pres- ak boleh ditafsirkan sebagai pembantu
iden tidak diatur, sehingga disebut se- yang berkedudukan antara atasan dengan
bagai keko-songan hukum/kekosongan bawahan, atau dengan kata lain wakil
norma (rechts-vacuum). Kajian mengenai presiden itu bukan merupakan bawahan
kekuasaan presiden dan wakil presiden dari presiden. Wakil presiden tidak dapat
menjadi menarik manakala kedaulatan diberhentikan oleh presiden karena wakil
rakyat dalam menentukan presiden dan presiden tidak diangkat oleh presiden.
wakil presiden dilakukan secara langsung Calon presiden dan wakil presiden di-
dalam pemilihan umum yang demokratis. usulkan oleh partai politik atau gabungan
Berbeda dengan masa sebelum perubahan partai politik peserta pemilihan umum
(amandemen) UUD 1945 dan masa perali- dan dipilih dalam satu pasangan secara
han tahun 1999 - 2004, di mana presiden langsung oleh rakyat sesuai Pasal 6A ayat
dan wakil presiden dipilih oleh MPR yang (1) dan ayat (2). sehingga dengan demi-
salah satu unsurnya adalah terdiri dari kian wakil presiden kedudukannya ada-
seluruh anggota DPR yang dipilih oleh lah sederajat sebagai lembaga kepresi-
rakyat. Menariknya adalah putusnya ja- denan yang seharusnya tugas, wewenang
ringan antara rakyat selaku pemilik ked- dan tanggung jawabnya diatur di dalam
aulatan dengan presiden dan wakil presi- konstitusi, bukan tergantung dari presi-
den sebagai pejabat yang dipilihnya. den. Dengan tidak diaturnya tugas,
Demikian dikatakan Mochamad Isnaeni wewenang, dan tanggung jawab (cara per-
Ramdhan12 bahwa hilangnya jaringan an- tanggungjawaban terkait dengan tugas
tara pemilik kedaulatan dengan pejabat baik pada saat presiden berhalangan
yang dipilihnya merupakan anomaly maupun saat presiden tidak berhalangan),
serta hubungannya dengan lembaga
12Mochamad Isnaeni Ramdhan, Jabatan Wakil Presi- negara yang lain, yang oleh Mochamad
den Menurut Hukum Tata Negara Indonesia, Sinar
Grafika, Jakarta,2015, h. 1-2

162 | Kesatuan Kekuasaan Presiden dan Wakil Presiden


Isnaeni Ramdhan13 menyebutnya sebagai wa Wakil Presiden sama dengan orang
kekosongan hukum. yang dikuasakan menggantikan presiden
Pasal 4 ayat (2) UUD Negara RI dalam kondisi tertentu atau jabatan kedua
Tahun 1945 yang menyatakan “Dalam setelah jabatan presiden. Selanjutnya
melakukan kewajibannya Presiden diban- disebutkan bahwa dalam Kamus Hukum,
tu oleh satu orang Wakil Presiden”. Untuk kata “wakil” diartikan sebagai pengganti
dapat memahami makna kata “dibantu” atau orang kedua yang dapat mengambil
dalam Pasal 4 ayat (2) tersebut salah keputusan.
satunya dengan menggunakan penafsiran Sedangkan istilah yang digunakan
leksiografis-terminologis sebagai suatu dalam Pasal 4 ayat (2) UUD Negara RI
cara pemahaman terhadap sebuah ke- Tahun 1945 tersebut yakni kata “dibantu”
tentuan berdasarkan penelusuran istilah menurut Muchamad Isnaeni Ramdhan18
serta arti yang diberikan dalam kamus. menunjuk pada kalimat pasif sehingga
Secara leksiografi, Dalam Kamus Besar dapat dipahami bahwa presiden (secara
Bahasa Indonesia14 kata “dibantu” berasal pasif) dibantu oleh wakil presiden (secara
dari kata kerja “bantu” yang dapat di- aktif) dalam melakukan kewajibannya.
artikan sebagai tolong, sehingga muncul Oleh karena itu lebih lanjut menurut Mo-
kata kerja “membantu” yang berarti chamad Isnaeni Ramdhan19, presiden
memberi sokongan (tenaga dan se- wajib meminta bantuan wakil presiden
bagainya) supaya kuat (kukuh, berhasil dalam melaksanakan kewajibannya, se-
baik, dan sebagainya); Sepadan dengan mentara wakil presiden berkewajiban
kata kerja menolong menurut Kamus Be- membantu presiden.
sar Bahasa Indonesia15 yang berarti 1. Mochamad Isnaeni Ramdhan20
Membantu untuk meringankan beban dapat menggunakan juga penafsiran fu-
(penderitaan, kesukaran, dan sebagainya; turistik yaitu suatu cara perolehan pema-
2. Membantu supaya dapat melalukan haman yang didasarkan pada pertim-
sesuatu; 3. Melepaskan diri dari (bahaya, bangan terhadap kecenderungan gejala
bencana, dan sebagainya); 4. Dapat me- yang terkait dengan jabatan wakil presi-
ringankan (penderitaan, dan sebagainya). den dan kemungkinan perwujudannya
Kata “wakil” adalah kata benda pada masa yang akan datang. Bahwa
yang menurut Kamus Besar Bahasa Indo- dengan tidak diberikan tugas dan wewe-
nesia16 berarti: 1. Orang yang dikuasakan nang konstitusional yang jelas kepada
menggantikan orang lain; 2. Orang yang wakil presiden, maka pandangan yang
dipilih sebagai utusan negara; duta; 3. menganggap bahwa wakil presiden ada-
Orang yang menguruskan perdagangan lah sebagai ban seref yang dipakai bila-
dan sebagainya untuk orang lain; 4. Jab- mana presiden membutuhkan. Untuk itu-
atan yang kedua setelah yang tersebut di lah pola berpikir dan pola pandangan
depannya. Berdasarkan arti kata wakil seperti ini harus diubah dengan menem-
tersebut maka sebagaimana disimpulkan patkan posisi kedudukan wakil presiden
oleh Mochamad Isnaeni Ramdhan17 bah- yang adalah kesatuan kekuasaan dengan
presiden sebagai lembaga kepresidenan
13 Ibid, h. 5 yang dipilih lngsung oleh rakyat dalam
14 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Edisi Keempat, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2008, h. 137
15 Ibid 18 Ibid
16 Ibid, h. 1154 19 Ibid
17Muhamad Isnaeni Ramdhan, Op Cit, h. 79 20 Ibid, h. 83

Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 163


satu pasangan calon presiden dan wakil Sehingga dengan demikian, kata “diban-
presiden. tu” yang ada di dalam Pasal 4 ayat (2) tid-
ak ditafsirkan sebagai atasan dengan
2. Kedudukan dan Hubungan Kekua- bawahan yang mempunyai kedu-dukan
saan Wakil Presiden Dengan Presiden yang tidak seimbang (subordinate). Kata
Sebagaimana telah disebutkan sebe- “bantu di sini lebih diartikan sebagai kerja
lumnya bahwa kata “dibantu” yang ter- sama, atau tepatnya dikatakan sebagai
dapat di dalam Pasal 4 ayat (2) UUD pembagian kerja karena keduanya meru-
Negara RI Tahun 1945 yang menyatakan pakan kolegial, dipilih dalam satu paket
bahwa “Dalam melakukan kewajibannya dalam pemilihan umum secara langsung
Presiden dibantu oleh satu orang Wakil oleh rakyat.
Presiden”, dari sisi leksiografis-termi- Presiden dan wakil presiden dika-
nologis tentu tidak berbeda dengan kata takan mempunyai kedudukan yang setara
“dibantu” yang ada pada Pasal 17 ayat (1) sebagai lembaga kepresidenan dapat
yang menyatakan “Presiden dibantu oleh ditelusuri dari beberapa ketentuan di da-
menteri-menteri negara”. lam Undang-Undang Dasar Negara Re-
Kata dibantu bermakna menolong publik Indonesia Tahun 1945, namun
meringankan tugas dan wewenang presi- hanya dibedakan (sampai saat ini belum
den agar dalam pelaksannya dapat ber- diatur) yakni dalam hal pembagian tugas
hasil dengan baik. Akan tetapi bila dikait- dan wewenang. Sesuai Pasal 6A ayat (1)
kan dengan kedudukan lembaga mana yang menyatakan bahwa “presiden dan
yang melaksanakan pembantuan kepada wakil presiden dipilih dalam satu pasan-
presiden, maka kata “dibantu” yang ter- gan secara langsung oleh rakyat”. Dan
dapat di dalam Pasal 4 ayat (2) berbeda pada ayat (2) disebutkan bahwa “pasan-
maknanya dengan kata “dibantu” yang gan calon presiden dan wakil presiden
terdapat di dalam Pasal 17 ayat (1). Kata diusulkan oleh partai politik atau gabun-
“dibantu” pada Pasal 17 ayat (1) menun- gan partai politik peserta pemilihan
jukkan bahwa menteri-menteri negara se- umum sebelum pelaksanaan pemilihan
bagai pembantu kerena tugas dan umum”.
wewenang presiden yang sangat luas Selanjutnya Pasal 7 menyatakan
maka presiden memiliki kekuasaan ek- bahwa “presiden dan wakil presiden me-
sklusif sebagai hak prerogatif untuk megang jabatan selama lima tahun, dan
mengangkat dan memberhentikan men- sesudahnya dapat dipilih kembali dalam
teri. jabatan yang sama, hanya untuk satu kali
Berbeda dengan Pasal 4 ayat (2) masa jabatan”. Pasal lainnya yaitu yang
bahwa pembantuan itu dalam posisi yang mengatur tentang sumpah presiden dan
sederajat. Disebutkan sebelumnya bahwa wakil presiden di hadapan Majelis Per-
untuk melengkapi penafsiran leksiografis- musyawaratan Rakyat (MPR) sebelum
terminologi maka dilakukan dengan pen- memangku jabatan sesuai Pasal 9 ayat (1).
dekatan penafsiran sistematis-teleologis Oleh karena itu pembantu yang disebut-
terhadap kedudukan wakil presiden un- kan dalam Pasal 4 ayat (2) tidak diartikan
tuk memperoleh komposisi proporsional presiden sebagai atasan dari wakil presi-
substansi pembantuan yang ada di dalam den. Wakil presiden tidak dapat diberhen-
Pasal 4 ayat (2), serta dilakukan pengka- tikan oleh presiden.
jian secara menyeluruh pasal-pasal yang Secara lembaga, wakil presiden ada-
berkaitan dengan jabatan wakil presiden. lah sama-sama merupakan lembaga nega-

164 | Kesatuan Kekuasaan Presiden dan Wakil Presiden


ra yaitu lembaga kepresidenan. Disebut- rus diatur, dan kalaupun melaksanakan
kan oleh Jazim Hamidi et al21, bahwa se- tugas dan wewenang presiden maka ha-
bagai lembaga kepresidenan diartikan se- rus dibatasi hanya tugas dan wewenang
bagai institusi atau organisasi jabatan yang tidak termasuk bidang kekuasaan
yang dalam sistem pemerintahan ber- eksklusif presiden yang hanya ada pada
dasarkan UUD 1945 berisi dua jabatan tangan seorang presiden, kecuali wakil
yaitu presiden dan wakil presiden. Na- presiden menggantikan presiden ber-
mun demikian tugas dan wewenang pres- dasarkan alasan Pasal 8 ayat (1`) UUD
iden disebutkan seca lengkap di dalam Negara RI Tahun 1945 (berkedudukan se-
konstitusi, sementara tugas dan bagai pengganti). Dan kedudukan sebagai
wewenang wakil presiden hanya disebut- wakil yang mewakili presiden hanya
kan sebagai pembantu presiden sesuai terbatas pada tugas dan wewenang terten-
Pasal 4 ayat (2) yang menyatakan bahwa tu karena alasan presiden berhalangan
dalam melakukan kewajibannya presiden (sementara).
dibantu oleh satu orang wakil presiden.
Jadi wakil presiden dapat membantu pres- 3. Pembagian tugas dan wewenang
iden dalam melakukan kewajiban kepres- kepada Wakil Presiden
idenan. Kesatuan kekuasaan presiden dan
Jimly Asshiddiqie22 mengatakan wakil presiden tidak dimaknai bahwa
bahwa wakil presiden dapat disebut 1. semua kekuasaan presiden dapat dil-
sebagai pembantu, wakil presiden meru- aksanakan oleh wakil presiden. Makna
pakan pembantu dalam melakukan ke- kesatuan kekuasaan presiden dan wakil
wajiban kepresidenan; 2. Sebagai wakil, presiden adalah sebagai penyelenggara
wakil presiden bertindak mewakili presi- kekuasaan eksekutif yang terdiri dari dua
den dalam hal presiden berhalangan jabatan yaitu presiden dan wakil presiden
(penulis: berhalangan sementara); 3. Se- dengan pembagian tugas dan wewenang
bagai pengganti, wakil presiden dapat yang jelas, khusus tugas dan wewenang
sekaligus sebagai pengganti presiden wakil presiden. Dengan hanya ber-
apabila presiden tidak dapat memenuhi landaskan Pasal 4 ayat (2) UUD Negara RI
kewajiban konstitusionalnya (alasan Pasal Tahun 1945, maka tugas dan wewenang
8 ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945; wakil presiden sangat tergantung dari
penulis: berhalangan tetap); 4. Dapat ber- presiden.
tindak sebagai pendamping presiden da- Berdasarkan luas cakupan luas tu-
lam melakukan kewajibannya. gas dan wewenang presiden, maka yang
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat ditugaskan oleh presiden hanyalah
maka dilihat dari kedudukan wakil presi- sebagian tugas-tugas rutin presiden yang
den adalah sama sebagai lembaga kepres- tidak termasuk tugas dan wewenang yang
idenan yang setara dengan presiden yang merupakan kekuasaan eksklusif presiden.
merupakan satu kesatuan kekuasaan Praktek ketatanegaraan menunjukkan
eksekutif dengan pembagian tugas dan bentuk penugasan/pelimpahan tugas dan
wewenang yang secara konstitusional ha- wewenang dalam hal presiden berhala-
ngan (sementara), yaitu presiden berkun-
jung keluar negeri, berkunjung ke daerah,
21 Jazim Hamidi et al, Teori dan Politik Hukum Tata
cuti, sakit, atau sedang melaksanakan
Negara, Total Media, Yogyakarta, 2009, h. 73
22 Jimly Asshidiqie, Perkembangan dan Konsolidasi urusan kenegaraan lainnya dalam waktu
Lembaga Negara Pasca Reformasi, Konstitusi Press, yang bersamaan.
Jakarta, 2006, h. 31
Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 165
Berikut contoh masa pemerintahan b. Memberi pengarahan pelaksanaan ke-
Presiden Abdurrahman Wahid dan Wakil bijakan pada para menteri;
Presiden Megawati Soekarnoputri, ke- c. Melakukan koordinasi dengan pimpi-
tentuan yang mengatur tentang pelaksa- nan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara;
naan tugas presiden oleh wakil presiden d. Menerima tamu negara;
selama presiden berada di luar negeri e. Melantik Duta Besar dan Berkuasa Pe-
yakni Keputusan Presiden (Keppres) No- nuh Republik Indonesia dan menerima
mor 132 Tahun 1999 saat Presiden Ab- surat kepercayaan dari Duta Besar
durrahman Wahid berkunjung ke Singa- pemerintah negara asing;
pura, Malaysia, Myanmar, Thailand, Laos, f. Meresmikan, membuka dan atau
Kamboja, Vietnam, Philipina (5 November menghadiri acara kenegaraan atau
1999). Keppres Nomor 133 Tahun 1999 acara resmi lainnya; dan
saat presiden berkunjung ke Amerika g. Tugas pemerintahan sehari-hari lain-
Serikat dan Jepang (10 November 1999). nya.
Keppres Nomor 139 Tahun 1999, saat Berdasarkan hal-hal tersebut di atas,
presiden berkunjung ke beberapa negara maka dapat dibatasi bahwa kekuasaan
sahabat di Timur Tengah (20 November yang bersifat khusus yaitu kekuasaan ek-
1999). Keppres Nomor 142 saat Presiden sklusif presiden seperti hak prerogatif
Abdurrahman Wahid berkunjung ke Phil- presiden, dan beberapa kekuasaan sebagai
ipina dalam rangka Sidang Konferensi kepala negara tidak boleh dilimpahkan
Tingkat Tinggi Asociation of South East kepada wakil presiden, kecuali kekuasaan
Asian Nations (26 November 1999), dan yang bersifat umum.
Keppres Nomor 143 Tahun 1999 saat pres-
iden berkunjung ke Republik Rakyat Cina PENUTUP
(30 November 1999). Hubungan dan kekududukan presi-
Keppres-Keppres tersebut tidak me- den dan wakil presiden merupakan
nyebutkan batas kewenangan yang diatur kesatuan kekuasaan sebagai lembaga
dalam diktumnya. Baru dengan Keppres kepresidenan. Sebagai lembaga kepresi-
Nomor 8 Tahun 2000 membe-rikan batas- denan, secara konstitusional tugas dan
batas tugas dan wewenang kepada wakil wewenang presiden diatur secara jelas
presiden dalam hal presiden berhalangan dan konprehensip, sementara tugas dan
yaitu berkunjung ke luar negeri dan ini wewenang wakil presiden tidak diatur.
dapat dijadikan referensi untuk memban- Sehingga dengan demikian, setiap rezim
tu pemetaan tugas-tugas mana yang dapat kepemimpinan presiden dan wakil presi-
dilimpahkan kepada wakil presiden. Pasal den dari awal kemerdekaan sampai saat
1 ayat (1) menyatakan: “Apabila presiden ini tugas dan wewenang wakil presiden
sedang berada di luar negeri, presiden tidak ada kepastian hukum dan sangat
dapat menugaskan wakil presiden untuk tergantung dari presiden.
melaksanakan tugas sehari-hari presiden”. Hal inilah yang melahirkan pan-
Pada ayat (2) disebutkan: Tugas sehari- dangan yang tidak pas di dalam masyara-
hari presiden sebagaimana dimaksud pa- kat mengenai kedudukan dan hubungan
da ayat (1) sebagaimana dikutip Mo- kekuasaan presiden dan wakil presiden,
chamad Isnaeni Ramdhan23 adalah: bahwa wakil presiden hanyalah sebagai
a. Memimpin sidang kabinet; pembantu yang baru berfungsi manakala
presiden menghendakinya. Bahwa se-
sungguhnya wakil presiden adalah wakil
23 Muhamad Isnaeni Ramdhan, Op Cit, h. 102-103

166 | Kesatuan Kekuasaan Presiden dan Wakil Presiden


yang “mewakili” dan wakil yang “meng- dential Studies Quarterly, Vol. 39.
gantikan” presiden yang tidak dapat di- No. 1. The Administrative Presiden-
gantikan oleh pejabat lain dalam hal pres- cy (February, 2011), Center for the
iden berhalangan (tetap). Study of the Presidency and Con-
Berdasarkan hal tersebut di atas, gress, Wiley are collaborating with
maka rekomendasinya bahwa kendati JSTOR to digitize, preserve and ex-
presiden dan wakil presiden merupakan tend accessto Presidential Studies
kesatuan kekuasaan dengan presiden dan Quarterly
berkedudukan sebagai lembaga kepresi- Manan, Bagir, Lembaga Kepresidenan, FH
denan, akan tetapi tugas dan kewenangan UII Press, Cetakan Kedua, Yogya-
wakil presiden harus diatur secara tegas karta, 2003
di dalam undang-undang dasar. Beri- Ramdhan, Mochamad Isnaeni, Jabatan
kutnya tentang kekuasaan yang di- Wakil Presiden Menurut Hukum Tata
tugaskan kepada wakil presiden dalam Negara Indonesia, Sinar Grafika, Ja-
hal presiden berhalangan (sementara) juga karta, 2015
secara konstitusional harus diatur secara Sumali, Reduksi Kekuasaan Eksekutif Di Bi-
jelas, tidak tergantung dari presiden.+++ dang Peraturan Pengganti Undang-
Undang (PERPU), UMM Press, Ma-
lang, 2003.
DAFTAR PUSTAKA Suny, Ismail, Pergeseran Kekuasaan Ekseku-
tif: Suatu Penyelidikan Dalam Hukum
A. Buku Tata Negara, Aksara Baru, Jakarta,
1983.
Asshiddiqie, Jimly, Perkembangan Dan
Konsolidasi Lembaga Negara Pasca
B. Peraturan Perundang-Undangan:
Reformasi, Konstitusi Press, Jakarta,
2006
Undang-Undang Dasar 1945 sebe-
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
lum dan sesudah perubahan
Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa,
Ketetapan MPR No. VII/MPR/1973
Edisi keempat, Gramedia Pustaka
di dalam Himpunan Ketetapan-Ketetapan
Utama, Jakarta, 2008.
MPRS Tahun 1966, 1967, 1968, dan Keteta-
Ghoffar, Abdul, Perbandingan Kekuasaan
pan-Ketetapan MPR Tahun 1973, 1978, 1988,
Presiden Indonesia Setelah Perubahan
1993.
UUD 1945 Dengan Delapan Negara
Keppres Nomor 8 Tahun 2000 ten-
Maju, Kencana Prenada Media
tang Penugasan Wakil Presiden untuk
Group, Jakarta, 2009.
Melaksanakan Tugas Presiden Dalam Hal
Hakim, Lukman, Filosofi Kewenangan Or-
Presiden Berada Di Luar Negeri
gan & Lembaga Daerah, Perspektif Te-
ori Otonomi & Desentralisasi dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Hukum dan Kesatuan, Setara Press,
Malang, 2012
Hamidi, Jazim, et, al, Teori dan Politik
Hukum Tata Negara, Total Media,
Yogyakarta, 2009
Ku, Julian G., Unitery Executive Theory and
Exclusive Presidential Powers, Presi-
Jurnal Proyuris Vol. 2 No. 1 April 2020 | 167

You might also like