Professional Documents
Culture Documents
KEL. 3 LAPORAN MANAJEMEN Fix
KEL. 3 LAPORAN MANAJEMEN Fix
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 3
RAISA TAATIYAH MUSA PO7120421033
NUR HIDAYAH PO7120421046
DZUL ADHAN GIFARI PO7120421053
NOVIA RENZA PAEMBONAN PO7120421044
NURFITRIA PO7120421047
EKA MURDANTY DEWI PO7120421037
SONIA FRANSISKA MOHI PO7120421030
(……………………) (…………………..)
Preceptor Institusi Pendidikan Preceptor Klinik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ners
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha Kuasa atas
dikembangkan lebih jauh ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua
Laporan ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi
laporan ini masih banyak memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat
Kelompok 3
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
D. Cara Pengkajian
E. Kategori Penilaian
F. Praktikan
BAB II PEMBAHASAN
A. Profil dan Gambaran Umum Rumah Sakit…………………
B. Profil dan gambaran umum Ruangan Bougenville
C. Sistem Manajemen Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut WHO (World Health Organization), rumah sakit adalah bagian
integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga
merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik
(Irwandy, 2019). Rumah sakit merupakan unit pelayanan kesehatan dari sistem
pelayanan kesehatan dan merupakan unsur strategis dilihat dari konteks jumlah
biaya yang dikeluarkan, dimana sebagian besar dana kesehatan terserap dalam
sektor pengelolaan rumah sakit baik di negara maju maupun di negara
berkembang. Pelayanan medik dan perawatan merupakan subsistem dari sistem
pelayanan yang ada di rumah sakit. Bentuk pelayanan yang diberikan disesuaikan
dengan kedaan pasien, sehingga lebih bersifat individual. (Depkes RI, 2016).
Pelayanan kesehatan bermutu merupakan salah satu wujud dari tuntunan
masyarakat di era globalisasi saat ini. Masyarakat yang semakin kritis dan
terdidik kian menguatkan agar pelayanan kesehatan lebih responsive atas
kebutuhan masyarakat, menerapkan manajemen yang transparan, partisipatif dan
akuntabel (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional 2011 dalam Komapo
2013). Selain itu, masyarakat menuntut rumah sakit harus dapat memberikan
pelayanan kesehatan yang terkait dengan kebutuhan pasien harus dapat dilayani
oleh rumah sakit secara mudah, cepat, akurat, dengan biaya terjangkau (Ilyas,
2014).
Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Pelayanan keperawatan
merupakan bagian tercepat dari pelayanan kesehatan yang menentukan kualitas
pelayanan di tatanan pelayanan di Rumah Sakit, 40 – 60% pelayanan Rumah
1 3
2
6
7 8
10 10
4 5
2
10
Keterangan :
2. Jenis pelayanan
Ruang perawatan Bougenville merupakan ruang rawat inap dewasa
dengan spesialisasi penyakit dalam (TB Paru).
Tabel 2.2
10 penyakit terbanyak bulan Oktober 2021 – Maret 2022
Tabel 2.10
Jumlah Pasien
Rata-rata Rata-rata
Klasifikasi 21/ 22/ 23/ 24/ 25/ 26/ Jumlah
Shift jumlah ketergantungan
Ketergantungan 03/ 03/ 03/ 03/ 03/ 03/ perawat
pasien perawat
22 22 22 22 22 22
Minimal 0 0 0 0 0 0 0 - -
Partial 1 1 1 1 0 0 0,6 0,6 × 0,27 0.162
Pagi
=0.162
Total 0 0 0 0 0 0 0 - -
Jumlah Pasien 1 1 1 1 0 0 0,6 0.162
Minimal 0 0 0 0 0 0 0 - -
Partial 1 1 1 0 0 0 0,5 0,5 × 0,15 = 0,075
Siang
0,075
Total 0 0 0 0 0 0 0 - -
Jumlah Pasien 1 1 1 0 0 0 0,5 0,075
Minimal 0 0 0 0 0 0 0 - -
Malam Partial 1 1 1 0 0 0 0,5 0,5 × 0,7 =0,35 0,35
Total 0 0 0 0 0 0 0 - -
Jumlah Pasien 1 1 1 0 0 0 0,5 0,35
Sumber: Buku Register Ruangan Bougenville 2022
Rata-rata kebutuhan tenaga keperawatan perhari menurut douglas
adalah:
Total Tenaga Perawat:
Pagi :1
Sore :1
Malam : 1
Jumlah : 3
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan perhari yang bertugas di
Ruangan Bougenville berjumlah 3 orang.
Jumlah hari tak kerja pertahun x jumlah tenaga yang diperlukan/24 jam
Jumlah hari kerja efektif perorang/pertahun
89 x 3 = 267 = 0,96
276
orang (kepala ruangan dan dua ketua tim) + 2 orang lepas dinas + 3
orang = 11 orang
c) Analisa Data
Perawat diruangan Bougenville RSU Undata Palu berjumlah 15
orang dengan jenjang pendidikan terakhir 5 orang berprofesi
Ners, 2 orang Sarjana Keperawatan, 7 orang D3 Keperawatan
dan 1 orang SPK. Adapun pelatihan yang penah diikuti oleh
perawat diruangan Bougenville yaitu 3 orang mengikuti
pelatihan Clinikal Instruktur (CI), dan 12 orang mengikuti
pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD).
d) Problem
Adapun masalah yang didapatkan yaitu belum adanya tenaga
kesehatan khususnya perawat yang mengikuti pelatihan
tentang penangan pasien dengan Tubercolosis.
Tabel 2.12
Tabel 2.16
Jumlah alat kesehatan dan keperawatan di Ruangan Boungenville
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama Alat Data Kondisi
1 Kursi roda 1 Baik
2 Tiang infus 11 Baik
3 Tensimeter aneroid/ 1 Baik
digital
4 Trolly obat - Tidak ada
5 Instrumen trolly 1 Baik
6 Tabung oksigen 4 Baik
7 O2 transfer 1 Baik
8 Pulse oxymetry 1 Baik
9 Tempat tidur pasien 13 1 rusak 12
elektrik/manual baik
10 Kasur 12 Baik
11 Lemari pasien 18 Baik
12 Stetoskop 1 Baik
13 Regulator 5 Baik
14 Bak instrumen 1 Baik
15 Kom - Tidak ada
16 Termometer 1 Baik
raksa/digital
17 Alat nebulizer 1 Baik
18 Nirbeken 1 Baik
20 Brangkar 1 Baik
21 Meja trolly 5 Baik
22 Timbangan 1 Baik
23 Pispot 4 Baik
Sumber: Standar fasilitas dan peralatan keperawatan ruangan
Bougenville 2022 dan hasil observasi
Tabel 2.17
Laporan Kelompok 3 Page 26
Stase Manajemen Keperawatan
Perlengkapan Atribut di Ruangan Bougenville
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama Atribut Data Analisa
1 Struktur organisasi ruangan 1 Ada
2 Poster five moment - Tidak ada
3 Poster 6 langkah cuci tangan 3 Ada
4 Poster etika batuk dan bersin - Tidak ada
5 Poster Filosofi ruangan - Tidak ada
6 Poster peringatan dilarang - Tidak ada
mengambil gambar
7 Papan pengenal ruangan - Tidak sesuai
Sumber: Hasil observasi keperawatan ruangan Bougenville
2022
Tabel 2.18
Jumlah alat rumah tangga di Ruangan Bougenville
RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah
No Nama Alat Data Kondisi
1 Lemari 2 pintu 1 Baik
2 Jam dinding 2 Baik
3 Televisi 1 Baik
4 Meja komputer 1 Baik
5 Meja kerja 2 Baik
6 Komputer 1 Rusak
7 Lemari obat 1 Baik
8 Tempat obat 7 Baik
9 Ac 5 Baik
10 Kipas angin 3 Baik
11 Dispenser 1 Baik
12 Nurse station 1 Baik
13 Rak blangko 2 Baik
14 Rak alat 1 Baik
15 Kulkas 2 Baik
16 Box Panel 1 Baik
17 Tabung Apar - Tidak ada
18 Tempat sampah infeksius 3 Baik
19 Tempat sampah non infeksius 2 Baik
20 Printer - Tidak ada
21 Iphone 1 Baik
3) Analisa Data
Dari data alat-alat inventaris ruangan Bougenville dapat
dilihat bahwa alat-alat inventaris ruangan Bougenville data yang
didapat sebagian besar dalam kondisi baik, dan masih ada beberapa
alat dan perlengkapan yang belum ada seperti buku laporan karu
dan katim, buku operan, printer, sampiran, tabung apar, poster five
momen, Poster etika batuk dan bersin, Poster filosofi ruangan,
Poster peringatan dilarang mengambil gambar dan beberapa alat
dalam keadaan rusak seperti komputer.
2. Unsur Proses
a. Proses Asuhan Keperawatan
1) Kajian Teori
a) Pengertian
Asuhan keperawatan merupakan proses atau rangkaian
kegiatan pada praktik keperawatan yang diberikan secara
langsung kepada klien/pasien di berbagai tatanan pelayanan
kesehatan. Dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
keperawatan sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan
kiat keperawatan, bersifat humanistic, dan berdasarkan pada
.
b) Tahap-tahap proses keperawatan pengkajian
Pengkajian adalah upaya mengumpulkan data secara
lengkap dan sistematik untuk dikaji dan dianalisis sehingga
masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi pasien baik
fisik, mental, social maupun spiritual dapat ditentukan. Tahap
ini mencakup tiga kegiatan, yaitu pengumpulan data, analisa
data, dan penentuan masalah kesehatan serta keperawatan.
c) Diagnosa keperawatan
Menurut buku Tim Pokja SDKI (2017), diagnosis
keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai
respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses
kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsungaktual
maupun potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk
mengidentifikasi respon klien individu, keluarga dan komunitas
terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.
Perumusan diagnose keperawatan :
(1) Actual : menggambarkan respon klien terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupannya yang menyebabkan
klien beresiko mengalami masalah kesehatan. Tanda atau
gejala mayor dan minor dapat ditemukan dan divalidasi
pada klien.
(2) Resiko : menggambarkan respon klien terhadap kondisi
kesehatan atau proses kehidupannya yang dapat
menyebabkan klien beresiko mengalami masalah
kesehatan. Tidak ditemukan tanda atau gejala mayor dan
Laporan Kelompok 3 Page 29
Stase Manajemen Keperawatan
minor pada klien, namun klien memiliki faktor resiko
mengalami masalah kesehatan.
(3) Promosi kesehatan : menggambarkan adanya keinginan
dan motivasi klien untuk meningkatkan kondisi
kesehatannya ketingkay yang lebih baik atau optimal.
d) Rencana Keperawatan
Menurut buku Tim Pokja SIKI (2018) intervensi
keperawatan adalah segala treatmen yang dikerjakan oleh
perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis
untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan.
e) Implementasi Keperawatan
Merupakan inisiatif dari rencana tindakan untuk
mencapai tujuan yang spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai
setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada nursing
orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang
diharapkan. Oleh karena itu rencana tindakan yang spesifik
dilaksanakan untuk memodifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi masalah kesehatan klien. Adapun tahap – tahap
dalam tindakan keperawatan adalah sebagai berikut :
(1) Tahap 1 : Persiapan
Tahap awal tindakan keperawatan ini menuntut
perawat untuk mengevaluasi yang diidentifikasi pada tahap
perencanaan.
(2) Tahap 2 : Intervensi
Focus tahap pelaksanaan tindakan perawatan adalah
kegiatan dari pelaksanaan tindakan dari perencanaan untuk
memnuhi kebutuhab fisik dan emosional. Pendekatan
tindakan keperawatan meliputi tindakan : independen,
dependen, dan interdependen
Laporan Kelompok 3 Page 30
Stase Manajemen Keperawatan
(3) Tahap 3 : Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh
pencatatan yang lengkap dan akurat terhadap suatu
kejadian dalam proses keperawatan.
f) Evaluasi
Perencanaan evaluasi memuat kriteria keberhasilan
proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan
proses dapat dilihat dengan jalan membandingkan antara proses
dengan pedoman/rencana proses tersebut. Sedangkan
keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan
antara tingkat kemandirian pasien dalam kehidupan sehari-hari
dan tingkat kemajuan kesehatan pasien dengan tujuan yang
telah dirumuskan sebelumnya. Sasaran evaluasi adalah sebagai
berikut :
(1) Proses asuhan keperawatan, berdasarkan kriteria/rencana
yang telah disusun.
(2) Hasil tindakan keperawatan, berdasarkan kriteria
keberhasilan yang telah dirumuskan dalam rencana
evaluasi. Terdapat 3 kemungkinan hasil evaluasi yaitu:
(a) Tujuan tercapai, apabila pasien telah menunjukan
perbaikan/kemajuan sesuai dengan kriteria yang telah
di tetapkan.
(b) Tujuan tercapai sebagian, apabila tujuan itu tidak
tercapai secara maksimal, sehingga perlu di cari
penyebab dan cara mengatasinya.
(c) Tujuan tidak tercapai, apabila pasien tidak
menunjukan perubahan/kemajuan sama sekali bahkan
Laporan Kelompok 3 Page 31
Stase Manajemen Keperawatan
timbul masalah baru.dalam hal ini perawat perlu untuk
mengkaji secara lebih mendalam apakah terdapat data,
analisis, diagnose, tindakan, dan faktor-faktor lain
yang tidak sesuai yang menjadi penyebab tidak
tercapainya tujuan. Setelah seorang perawat
melakukan seluruh proses keperawatan dari
pengkajian sampai dengan evaluasi kepada pasien,
seluruh tindakannya harus di dokumentasikan dengan
benar dalam dokumentasi keperawatan.
g) Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi adalah segala sesuatu yang tertulis atau
tercetak yang dapat di andalkan sebagai catatan tentang bukti
bagi individu yang berwenang (potter 2015). Potter (2015) juga
menjelaskan tentang tujuan dalam pendokumentasian yaitu :
(1) Komunikasi
Sebagai cara bagi tim kesehatan untuk
mengkomunikasikan (menjelaskan) perawatan klien
termasuk perawatan individual, edukasi klien dan
penggunaan rujukan untuk rencana pemulangan.
(2) Tagihan financial
Dokumentasi dapat menjelaskan sejauh mana
lembaga perawatan mendapatkan ganti rugi (reimburse)
atas pelayanan yang dibagikan bagi klien.
(3) Edukasi
Dengan catatan ini peserta didik belajar tentang pola
yang harus ditemui dalam berbagai masalah kesehatan dan
menjadi mampu untuk mengantisipasi tipe perawatan yang
dibutuhkan klien.
3) Analisa data
Berdasarkan kajian data yang diperoleh dari hasil observasi
di ruangan Bougenville selama 4 hari, kesimpulan yang dapat
diambil adalah sebagai berikut :
a) Pengkajian
Pengkajian keperawatan pada pasien di ruangan
Bougenville sudah mulai dilakukan secara sistematis, akurat,
singkat, serta berkesinambungan dan ada beberapa
pendokumentasian status pasien belum diisi dengan lengkap.
b) Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan dinilai relevan dengan kondisi
yang ditemukan pada pasien dan sudah mengandung unsure
PES sesuai standar asuhan keperawatan yang berlaku di RSUD
Undata.
c) Perencanaan
Tujuan dan kriteria hasil sudah sesuai kaidah NOC, serta
rencana tindakan sudah sesuai dengan kaidah NIC dan sesuai
kondisi dan kebutuhan pasien.
d) Implementasi
Melakukan Tidak
No Kriteria
Melakukan
No Tidak
Kriteria Melakukan
. Melakukan
1. Bertugas pada pagi hari
2. Bersama perawat pelaksana menerima operan
tugas jaga dari dinas malam
3. Bersama perawat pelaksana melakukan
konfirnasi/supervise tentang kondisi pasien
segera setelah selesai operan tugas jaga malam
4. Bersama perawat pelaksana doa bersama
sebagai awal dan akhir tugas dilakukan setelah
selesai tugas jaga
5. Melakukan pre conference dengan semua
perawat di timnya di awal jaga
6. Membagi tugas (pasien) kepada perawat di
timnya sesuai dengan kemampuan dan beban
kerja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan diagnose
keperawatan, kepada semua pasien yang
menjadi kelolaan tim, ada bukti di rekam medik
8. Memonitor dan membimbing perawat pelaksana
9. Memfasilitasi kelancaran tugas perawat
pelaksana di timnya dalam melakukan asuhan
keperawatan
10. Mengoreksi/merevisi dan melengkapi catatan
askep yang dilakukan perawat pelaksana di
timnya
11. Melakukan evaluasi kepada setiap pasien sesuai
tujuan yang sudah direncanakan dalam askep
dan ada bukti di rekam medic
12. Melakukan post conference menerima laporan
akhir tugas jaga dari perawat pelaksana untuk
persiapan operan berikutnya
13. Mendampingi perawat pelaksana dalam operan
tugas jaga kepada perawat pelaksana yang tugas
jaga berikutnya
14. Memperkenalkan perawat pelaksana yang ada
Tabel 2.22
Tidak
No Kriteria Melakukan
melakukan
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan
akhir jaga dari dan kepada perawat pelaksana
yang ada dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau supervise tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan
setiap pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir
tugas yang dilakukan setelah selesai serah
terima operan tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan ketua
tim setiap awal tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada
pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan
ada bukti di rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada
bukti di rekam keperawatan
SKALA
No KEGIATAN
M TM
A. Persiapan (Ners Station)
1. Operan dilaksanakan saat pergantian di ruangan
2. Pasien yang memiliki permasalahan yang belum teratasi di
utamakan
3. a. jumlah pasien
b. identitas pasien dan diagnose medis
c. data (keluhan subjektif dan objektif)
d. masalah keperawatan yang masih muncul
e. intervensi kolaborasi dan dependen
f. rencana umum yang perlu di lakukan (persiapan operasi,
pemeriksaan penunjang, dll)
B Pelaksanaan operan
4. Kedua kelompok dinas sudah siap
5. Kelompok yang akan bertugas menyediakan catatan
6. Kepala ruangan membuka acara operan
7. Perawat yang melakukanoperan dapat melakukan klarifikasi,
tanya jawab terhadap hal-hal yang di operkan dan berhak
menanyakan yang kurang jelas
8. Karu atau katim/PP menanyakan kebutuhan dasar pasien
9. Penyampaian yang jelas padat dan singkat
10. Perawat yang melakukan operan mengkaji secara penuh
terhadap masalah keperawatan, kebutuhan tindakan yang
telah/belum dilaksanakan dan hal-hal penting lainnya selama
masa perawatan
C. Paska operan
11. Hal-hal yang sifatnya penting dan khusus memerlukan
perincian yang matang di catat secara khusus kemudian di
serah terimakan kepada petugas berikutnya
12. Lama operan tiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali
kondisi khusus yang memerlukan keterangan yang rumit
13. Di ners station
Di lakukan diskusi
14. Pelaporan untuk operan ditulis secara langsung yang ditanda
tangani oleh PP/katim pada saat itu dan PP/katim berikutnya
diketahui oleh karu
Tabel 2.24
No Pelaksanaan
Kegiatan
. M TM
A. Tahap pra-ronde
a. Penentuan kasus dan topic √
b. Menentukan Tim Ronde √
d. Membuat proposal √
B. Tahap Ronde
Pembukaan √
a. Salam pembukaan
b. Memperkenalkan Tim Ronde √
Penyajian Masalah √
a.. Memberikan salam dan mempernalkan pasien dan
keluarga kepada Tim ronde
b. Menjelaskan Riwayat penyakit dan keperawatan pasien. √
b. Penutup. √
Jumlah 20
Tabel 2.26
BOR =
ƩJumlah hari perawatan
x100%
Jumlah tempat tidur x Periode
LOS =
Jumlah lama perawatan
JumlahOver
c)TOI (Turn pasien keluar hidup+mati
Internal), menunjukkan waktu rata-rata suatu
tempat tidur kosong atau waktu antara satu tempat tidur
ditinggalkan oleh pasien sampai dengan diisi lagi. Standar 1 – 3
hari untuk RSU dalam satu tahun.
Perhitungan TOI:
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
TOI=
(ƩPasien keluar hidup+meninggal)
d)BTO (Bed Turn Over), menunjukkan frekuensi pemakaian tempat
tidur rumah sakit satu satuan waktu tertentu. BTO
menggambarkan tentang tingkat pemakaian tempat tidur. Standar
40 – 50 kali untuk RSU dalam satu tahun, sedangkan yang baik
lebih dari 40 kali (Depkes RI, 2005).
1. BOR 60-85 %
2)Kajian Data
Pengumpulan data untuk efisiensi ruang rawat inap khususnya
Ruangan Bougenville dilakukan dengan studi dokumentasi dengan
menggunakan data rekam medik. Berdasarkan rekam medik Rumah
Sakit Daerah Umum Undata tahun 2021-2022, data yang diperoleh
untuk Ruangan Bougenville adalah sebagai berikut :
Jumlah tempat tidur : 11 tempat tidur
Jumlah hari perawatan (Oktober-maret) :
Oktober : 22 hari
November : 45 hari
Desember : 62 hari
Januari :69 hari
Februari : 76 hari
Maret : 27 hari
Total : 300
Jumlah hari dalam 6 bulan (Oktober-maret) : 182 hari
Jumlah pasien keluar dan meninggal :
Oktober : 3 orang
a)BOR
(1). Oktober
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode
22
= x 100 %
13 x 31
= 5,45%
(2). November
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode
45
= x 100 %
13 x 30
= 11,5%
(3). Desember
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode
62
= x 100 %
13 x 31
= 15,3%
(4). Januari
jumlah hari perawatan
BOR= x 100%
jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1 periode
69
= x 100 %
13 x 31
= 17,1%
b)LOS
(1). Oktober
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
22
=
3
= 7,3 Hari = 7 Hari
(2). November
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
45
=
5
= 9 Hari
(3). Desember
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
62
=
11
= 5,6 Hari = 6 Hari
Laporan Kelompok 3 Page 54
Stase Manajemen Keperawatan
(4). Januari
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
69
=
10
= 6,9 Hari = 7 Hari
(5). Februari
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
76
=
10
= 7,6 Hari = 8 Hari
(6). Maret
jumlah hari perawatan
LOS =
jumlah psien keluar atau mati
37
=
7
= 5,2 Hari = 5 Hari
c)TOI
(1). Oktober
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
TOI =
(ƩPasien keluar hidup+meninggal)
( 13 x 31 )−22
=
3
= 127 hari
(2). November
( ƩJumlah Tempat Tidur x Periode ) - Jumlah hari perawatan
TOI =
(ƩPasien keluar hidup+meninggal)
( 13 x 30 )−45
=
9
d)BTO
(1). Oktober
Jumlah pasien keluar (hidup+meninggal)
BTO =
Jumlah tempat tidur
3) Analisa Data
a)BOR
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Bougenville di atas, nilai
BOR 6 bulan terakhir yaitu 11,2 % artinya tidak memenuhi
standar menurut Depkes RI 2005.
b)LOS
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Bougenville di atas, nilai LOS
6 bulan terakhir yaitu 7 hari artinya memenuhi standar menurut
Depkes RI 2005.
c)TOI
Dari hasil tabel efisiensi Ruangan Bougenville di atas, nilai TOI
6 bulan terakhir yaitu 52 hari artinya tidak memenuhi standar
menurut Depkes RI 2005.
1) Kajian Data
Tabel 2.24
Tabel tingkat kepuasan kerja perawat
Kemampuan dalam 0 8 6 1 15
menggunakan waktu bekerja
14.
dengan penugasan yang
diberikan
Kemampuan supervisi/pengawas 0 1 8 6 15
15.
dalam membuat keputusan
Kesempatan untuk 1 4 6 4 15
meningkatkan kemampuan kerja
18.
melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan
2) Analisa Data :
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Bougenville dari 15 orang
perawat yaitu:
Tabel 2.25
Tabel Penilaian Kinerja perawat
1) Kajian Data
Petunjuk
Berilah tanda (√)pada angka :
4 Bila telah dilakukan sepenuhnya dengan tepat
3 Bila dilakukan sepenuhnya dengan tidak tepat
2 Bila dilaksanakan hanya sebagian
1 Bila hanya sedikit yang dilaksanakan
0 Bila tidak dikerjakan sama sekali
2) Analisa Data
Tingkat kepuasan perawat di Ruangan Bougenville dari 15 orang
perawat yaitu:
Jawaban dilakukan sepenuhnya dengan tepat dari 15 Instrumen
adalah 89,82 %
Jawaban dilakukan sepenuhnya dengan tidak tepat dari 15
instrumen adalah 7,02 %
BAB III
MASALAH DAN RENCANA KEGIATAN
A. IDENTIFIKASI MASALAH
a) Strength (kekuatan)
pendidikan.
- Pembagian jam dinas dikakukan secara sift baik pagi, siang ataupun
malam.
b) Weakness (Kelemahan)
Bougenville.
c) Oportunity (peluang)
(MAKP) secara baik dan benar sesuai dengan model MAKP (tim)
keperawatan
keperawatan
d) Tgreat (ancaman)
profesional
2. Analisis SWOT
IFE MATRIX
5 Memiliki pendokumentasian
0,1 3 1,2
yang baik
6 Terdapat Nurse Station dibagian
0,1 3 0,3
depan dan dalam ruangan.
7 Jenis ketenagaan kerja diruagan
Bougenville yaitu memiliki 6
orang D3 keperawatan, 1 orang
0,1 4 0,4
Sarjana keperawatan, 6 orang
dengan profesi Ners dan 1 orang
clening servis.
Total 1 4,7
No Analisis SWOT Bobot Rating Score
Weakness (Kelemahan)
1 Memiliki saran dan prasanan
yang belum memadai diruangan 0.3 3 0,9
Bougenville.
2 Ruangan yang gunakan untuk
perawatan Tubercolosis ruangan
0.3 4 1,2
inap kelas perempuan belum
memenuhi standar.
3 Belum adanya tenaga kesehatan
khususnya perawat Bougenville
0,4 4 1,6
yang mengikuti pelatihan
penangan pasien Tubercolosis
EFE MATRIX
a. Ketenagaan
Perawat diruangan Bougenville secara kuantitas sudah sesuai dengan
standar perhitungan kebutuhan tenaga kerja, dimana menurut rumus
Douglas jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk ruangan Bougenville per
hari adalah 3 perawat., sementara jumlah tenaga yang ada saat ini adalah
15 orang. Perawat diruagan Bougenville memiliki jenjang pendidikan
terakhir 6 orang D3 keperawatan, 1 orang Sarjana keperawatan dan 6
orang dengan profesi Ners, namun masih ada 1 orang perawat yang
memiliki jenjang tamatan SPK. Secara kualitas semua tenaga kerja
diruang Bougenville sudah mengikuti pelatihan BHD , BTCLS dan
pelatihan Clincal Instruktur RSU Undata Palu. Akan tetapi belum adanya
tenaga kesehatan khususnya perawat yang mengikuti pelatihan tentang
penangan pasien dengan Tubercolosis.
b. Fasilitas/Alat
Alat-alat inventaris ruang Bougenville dari segi jumlah sudah
memenuhi standar yang telah ditentukan,hanya saja ada beberapa alat
yang belum tersedia di ruangan seperti : Bantal pasien, infusion pump,
sampiran, tabung apar, buku laporan karu, buku laporan katim, papan
pengenal ruangan tidak sesuai, dan poster PHBS belum memadai.
c. Mesin
Masih banyak peralatan yang seharusnya tersedia di ruangan tetapi
belum tersedia, khususnya peralatan emergency dan sterilisator.
4. Proses
B. PRIORITAS MASALAH
1. Sarana Dan Belum memadainya Mahasiswa Melengkapi Dan Tersedianya Minggu Ke II Mahasiswa
Prasarana Yang sarana dan prasarana : Dan Karu Memperbaharui Sarana Dan Profesi Ners
Ada Di Ruang 1. Bantal pasien Bekerjasama Sarana Dan Prasarana Di Poltekkes Palu
Bougenville 2. infusion pump Dalam Prasarana Yang Ruangan Palu
Belum 3. sampiran (sketsel) Pengadaan Ada Di Bougenville
Memadai. 4. tabung apar Sarana Dan Ruangan.
5. papan pengenal Prasarana.
ruangan tidak sesuai
6. poster PHBS belum
memadai
2. Belum adanya Dari hasil pembagian Mahasiswa Berdikusi antara Adanya adanya Minggu Ke II Mahasiswa
tenaga kuesioner dan dan karu mahasiswa,kepa tenaga kesehatan Profesi Ners
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 75
kesehatan wawancara yang berkoordinasi la ruangan, dan khususnya Poltekkes Palu
khususnya dilakukan, diketahui dengan pihak juga pihak perawat yang Palu
perawat yang bahwa belum adanya menajemen menajemen diikutkan dalam
mengikuti keikut sertaan perawat keperawatan keperawatan. pelatihan
pelatihan diruangan bougenville untuk proses penaganan pasien
tentang untuk pelatihan perencanaan dengan
penangan penaganan pasien pengikut Tubercolosis .
pasien dengan dengan Tubercolosis sertaan
Tubercolosis. perawat
Bougenville
dalam
pelatiahan
penaganan
pasien dengan
Tubercolosis
Laporan Kelompok 3
Stase majemen Keperawatan Page 76