You are on page 1of 53

KEPERAWATAN KELUARGA

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 23 – 28 MARET 2022

OLEH :

NI MADE SEPTYARI
NIM: 219012702

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2022
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 23 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-1


Tanggal : 23 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan pertama ini, mahasiswa dan keluarga melakukan
pengenalan dan membina hubungan saling percaya untuk mendapatkan
status kesehatan keluarga secara umum. Rasa percaya yang terbina dapat
menjadi modal dasar dalam pengumpulan data, menemukan masalah, dan
alternatif pemecahan masalah. Pada tahap ini, perawat melakukan
pengumpulan data mengenai kondisi bio-psiko-sosial-cultural-spiritual
keluarga. Data yang telah dikumpulkan nantinya akan dirumuskan,
sehingga dapat ditentukan tindakan keperawatan yang tepat untuk
membantu masalah klien dan keluarganya.
2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan
keluarga
b. Mendapatkan data keluarga secara umum
c. Mendapatkan data mengenai tahap perkembangan keluarga
d. Mendapatkan data lingkungan keluarga
e. Mendapatkan data mengenai struktur dan fungsi keluarga
f. Mendapatkan data mengenai stress dan koping keluarga
g. Melakukan kontrak untuk pertemuan kedua
3. Masalah Keperawatan Keluarga
Belum dapat ditegakkan masalah keperawatan karena pengkajian belum
lengkap dilakukan.
B. Prioritas Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan keluarga belum dapat ditegakkan
2. Tujuan Umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa mampu
membina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan keluarga
dan mendapatkan data informasi mengenai status keluarga Bapak “KO”.
3. Tujuan Khusus
a. Dapat membina hubungan saling percaya antara perawat dan
keluarga
b. Mendapatkan data keluarga secara umum
c. Mendapatkan data mengenai tahap perkembangan keluarga
d. Mendapatkan data lingkungan keluarga
e. Mendapatkan data mengenai struktur dan fungsi keluarga
f. Mendapatkan data mengenai stress dan koping keluarga
g. Melakukan kontrak untuk pertemuan kedua dengan keluarga bapak
“KO”

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
a. Wawancara
b. Dokumentasi foto
2. Alat dan Media
a. Alat tulis
b. Kamera
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 23 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga Bapak “KO” yaitu di Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan format pengkajian asuhan keperawatan
keluarga dan melakukan wawancara dengan keluarga Bapak “KO”
c. Mahasiswa sudah mengetahui letak rumah keluarga bapak “KO”
d. Adanya kesepakatan waktu 60 menit antara keluarga dan mahasiswa
2. Kriteria Proses
a. Keluarga menerima kehadiran mahasiswa dan dapat membina
hubungan saling percaya
b. Seluruh anggota keluarga dapat hadir
c. Selama kegiatan, keluarga aktif dan mahasiswa melakukan
komunikasi dua arah untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan
kunjungan mahasiswa ke keluarga.
d. Keluarga kooperatif mengikuti pengkajian yang dilakukan oleh
mahasiswa.
e. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
f. Keluarga memfasilitasi pada saat mahasiswa mengobservasi di
sekitar rumah
3. Kriteria Hasil
a. Terbinanya hubungan saling percayaantara mahasiswa dengan
seluruh anggota keluarga.
b. 100% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi
kesehatan keluarga sesuai pengkajian yang diharapkan.
c. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran petugas
kesehatan/ mahasiswa.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga
pada tanggal 23 Maret 2022 pukul 16.00 wita.

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 24 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-2


Tanggal : 24 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa dan keluarga sudah
melakukan pengenalan dan membina hubungan saling percaya.
Berdasarkan data pengkajian sebelumnya dan hasil analisis data,
didapatkan adanya riwayat Hipertensi pada keluarga bapak “KO”.
Keluarga bapak “KO” termasuk kedalam keluarga besar (extended
family) mengatakan tinggal di rumah bersama istrinya, dan 3 orang anak.
Dalam proses melengkapi data, fokus dari kegiatan kali ini adalah
melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga bapak “KO”
head to toe.
2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Mengindentifikasi riwayat kesehatan dan tahap perkembangan
keluarga bapak “KO” serta nilai-nilai yang bertentangan dengan
kesehatan
b. Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga bapak
“KO”
c. Tindakan yang pernah dilakukan keluarga untuk mengatasi
hipertensi pada keluarga bapak “KO” terkait dengan 5 tugas
perkembangan keluarga
d. Mengkaji harapan keluarga terhadap penyakit yang diderita keluarga
bapak “KO”
Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga
3. Masalah Keperawatan Keluarga
Masalah keperawatan keluarga bapak “KO” dari hasil pemeriksaan fisik
dan wawancara didapatkan:
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”

B. Prioritas Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan keluarga
Masalah keperawatan keluarga bapak “KO” dari hasil pemeriksaan fisik
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”
3. Tujuan Umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan pengkajian, menemukan masalah, dan perencanaan asuhan
keperawatan pada keluarga bapak “KO”.
4. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi riwayat kesehatan dan tahap perkembangan
keluarga Bapak “KO”
b. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe pada seluruh anggota
keluarga Bapak “KO”
c. Mengidentifikasi tindakan yang pernah dilakukan keluarga untuk
mengatasi hipertensi pada keluarga bapak “KO” terkait dengan 5
tugas perkembangan keluarga.
d. Mengkaji harapan keluarga terhadap penyakit yang diderita bapak
“KO”
e. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga dengan keluarga Bapak
“KO”
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Wawancara
b. Pemeriksaan Fisik
2. Alat dan Media
a. Alat tulis
b. Tensimeter
c. Stetoskop
d. Timbangan
e. Meteran
f. Nursing kit
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 24 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga bapak “KO” yaitu di Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan format pengkajian asuhan keperawatan
keluarga dan melakukan wawancara dengan keluarga bapak “KO”
c. Mahasiswa membawa alat pemeriksaan fisik (tensimeter, stetoskop,
timbangan, meteran, nursing kit).
2. Kriteria Proses
a. Selama kegiatan, keluarga aktif dan mahasiswa melakukan
komunikasi dua arah untuk saling mengenal dan menjelaskan tujuan
kunjungan mahasiswa ke keluarga.
b. Keluarga kooperatif mengikuti pengkajian dan pemeriksaan fisik
yang dilakukan oleh mahasiswa.
c. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
d. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah dilakukan head to toe.
b. 100% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi
kesehatan keluarga.
c. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran petugas
kesehatan/ mahasiswa.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga
pada tanggal 25 Maret 2022 pukul 16.00 wita.

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 25 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-3


Tanggal : 25 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan ke-2 sebelumnya, mahasiswa dan keluarga sudah
melakukan pemeriksaan fisik head to toe kepada seluruh anggota
keluarga. Berdasarkan data pengkajian pada pertemuan ke-1 dan ke-2
sebelumnya dan hasil analisis data, didapatkan keluhan ibu “KO” sering
merasa pusing, sakit pada leher belakang serta mata berkunang-kunang
dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 150/100 mmHg. Nyeri
dirasakan ketika melakukan aktifitas berlebih. Nyeri seperti ditusuk-
tusuk, skala nyeri 3, nyeri dirasakan hilang timbul. Ibu “TY” tampak
gelisah sambil sesekali memegang bagian lehernya. Ibu “TY”
mengatakan hanya tahu bahwa dia menderita hipertensi, namun belum
mengerti tentang bagaimana pengobatan, hal-hal yang harus dilakukan
untuk mencegah hipertensi kambuh, dan perawatan hipertensi. Selama ini
ibu “TY” hanya tau untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pada leher
dengan mengurangi aktifitas berat dan istirahat/tidur. Keluarga biasanya
mengajak ibu “TY” kedokter ketika nyeri sudah tidak tertahankan.
Berdasarkan masalah tersebut, mahasiswa mengajak keluarga untuk
menentukan skoring masalah yang ingin keluarga prioritaskan
berdasarkan hasil analisis data dari hasil pengkajian dan menentukan
rencana tindakan keperawatan untuk menyelesaikan masalah keluarga
bapak “KO” tersebut.
2. Data Yang Perlu Dikaji
a. Mengindentifikasi skoring masalah berdasarkan prioritas masalah
yang ingin diselesaikan oleh keluarga.
b. Mengidentifikasi informasi kesehatan apa yang pernah didapatkan
keluarga.
c. Menentukan diagnosis keperawatan keluarga dan prioritas diagnosis
keperawatan keluarga.
e. Menentukan intervensi keperawatan keluarga
f. Melakukan kontrak untuk pertemuan keempat dengan keluarga
bapak “KO”

3. Masalah Keperawatan Keluarga


1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”

B. Prioritas Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”
2. Tujuan Umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa mampu
melakukan skoring masalah, prioritas masalah, diagnosis keperawatan,
dan perencanaan asuhan keperawatan pada keluarga bapak “KO”.
3. Tujuan Khusus
a. Mengindentifikasi skoring masalah berdasarkan prioritas masalah
yang ingin diselesaikan oleh keluarga.
b. Mengidentifikasi informasi kesehatan apa yang pernah didapatkan
keluarga.
c. Menentukan diagnosis keperawatan keluarga dan prioritas diagnosis
keperawatan keluarga.
e. Menentukan intervensi keperawatan keluarga
f. Melakukan kontrak untuk pertemuan keempat dengan keluarga
bapak “KO”
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Wawancara
b. Diskusi/ Tanya jawab
2. Alat dan Media
a. Alat tulis
b. Lembar asuhan keperawatan keluarga
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 25 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga bapak “KO” yaitu Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan lembar asuhan keperawatan keluarga
c. Kontrak waktu sudah disepakati
2. Kriteria Proses
a. Selama kegiatan, keluarga aktif dan mahasiswa melakukan
komunikasi dua arah dengan baik
b. Selama wawancara keluarga aktif menjawab pertanyaan.
c. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
d. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. Keluarga mau menerima kunjungan petugas.
b. Diagnosa keperawatan keluarga sudah ditentukan
c. Keluarga mampu menentukan skoring/prioritas diagnosis
keperawatan keluarga.
d. Intervensi keperawatan keluarga sudah ditentukan
e. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga
pada tanggal 26 Maret 2022 pukul 16.00 wita.

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 26 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-4


Tanggal : 26 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Pada pertemuan sebelumnya mahasiswa dan keluarga sudah
melakukan pengkajian, pemeriksaan fisik, penentuan skoring masalah,
diagnosis keperawatan, dan menentukan intervensi keperawatan bersama
keluarga. Keluarga mengatakan ibu “TY” memiliki hipertensi sejak 3
tahun yang lalu serta sering merasa pusing, sakit pada leher belakang
serta mata berkunang-kunang dengan hasil pemeriksaan tekanan darah
150/100 mmHg. Nyeri dirasakan ketika melakukan aktifitas berlebih.
Nyeri seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri dirasakan hilang timbul.
Ibu “TY” tampak gelisah sambil sesekali memegang bagian lehernya. Ibu
“TY” mengatakan hanya tahu bahwa dia menderita Hipertensi, namun
belum mengerti tentang bagaimana pengobatan, hal-hal yang harus
dilakukan untuk mencegah hipertensi kambuh, dan perawatan hipertensi.
Selama ini ibu “TY” hanya tau untuk mengurangi nyeri yang dirasakan
pada leher dengan mengurangi aktifitas berat dan istirahat/tidur. Keluarga
sangat berharap ibu “TY” bisa sembuh total dari penyakitnya dan tidak
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Keluarga sudah menetapkan bahwa
masalah kesiapan peningkatan manajemen kesehatan sebagai prioritas
yang harus diselesaikan. Keluarga juga mengatakan siap untuk mengikuti
rencana keperawatan menurut 5 tugas perkembangan keluarga untuk
diimplementasikan.
2. Data yang Dikaji
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang mengenal penyakit
hipertensi meliputi pengertian, tanda dan gejala, komplikasi dari
hipertensi.
b. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengambil keputusan untuk
mencegah nyeri timbul pada leher bagian belakang meliputi pola
hidup dan pantangan-pantangan yang bisa dilakukan bagi penderita
hipertensi
c. Mendiskusikan dengan keluarga hal-hal apa saja yang bisa dilakukan
agar nyeri tidak timbul kembali
d. Melakukan kontrak untuk pertemuan kelima dengan keluarga bapak
“KO”
3. Masalah Keperawatan Keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosis Keperawatan Keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”
2. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 60 menit diharapkan mahasiswa
mampu melakukan perencanaan asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Bapak “KO” menurut 5 tugas perkembangan keluarga.
3. Tujuan Khusus
a. Mendiskusikan dengan keluarga tentang mengenal penyakit
hipertensi meliputi pengertian, tanda dan gejala, komplikasi dari
hipertensi
b. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengambil keputusan untuk
mencegah nyeri kembali meliputi pola hidup dan pantangan-
pantangan yang bisa dilakukan bagi penderita hipertensi.
c. Mendiskusikan dengan keluarga hal-hal apa saja yang bisa dilakukan
agar hipertensi tidak bertambah parah
d. Melakukan kontrak untuk pertemuan kelima dengan keluarga bapak
“KO”

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
- Wawancara, tanya jawab, penyuluhan
2. Alat dan media
- Alat tulis
- Leaflet, Laptop
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 26 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga bapak “KO” yaitu Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan telah dibuat dan telah disetorkan
b. Alat dan media telah disipkan
c. Kontrak waktu sudah disepakati oleh keluarga
d. Tempat penyuluhan yang nyaman tersedia di rumah bapak “KO”
2. Kriteria Proses
a. Selama kegiatan, keluarga aktif mendengarkan dan menjawab setiap
pertanyaan.
b. Keluarga antusias mendengarkan tentang penyuluhan
c. Keluarga aktif dalam berdiskusi tentang pola hidup serta pantangan–
pantangan bagi penderita hipertensi.
d. Keluarga aktif dan kooperatif berdiskusi tentang penyakit hipertensi
e. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
f. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 75% keluarga mampu menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari
hipertensi
b. 100 % keluarga aktif berdiskusi dengan mahasiswa
c. 80 % keluarga mampu menyebutkan kembali tentang pola hidup
sehat dari hipertensi
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga
pada tanggal 27 Maret 2022 pukul 16.00 wita.

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 27 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-5


Tanggal : 27 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan
penyuluhan kesehatan tentang penyakit hipertensi dengan keluarga bapak
“KO” serta mendiskusikan tentang 5 tugas perkembangan keluarga yaitu
mengenal penyakit hipertensi meliputi pengertian, tanda dan gejala,
komplikasi dari hipertensi. Mendiskusikan dengan keluarga dalam
mengambil keputusan untuk mencegah hipertensi kambuh meliputi pola
hidup dan pantangan-pantangan yang bisa dilakukan bagi penderita
hipertensi, hal-hal apa saja yang bisa dilakukan agar hipertensi tidak
bertambah parah. Setelah dilakukan penyuluhan keluarga bapak “KO”
tampak mengerti dan memahami cara perawatan penyakit hipertensi.
Fokus kegiatan kali ini adalah melanjutkan tugas perkembangan keluarga
yaitu menjelaskan cara perawatan hipertensi, memodifikasi lingkungan,
dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga tentang mengenal
hipertensi dan mengambil keputusan yang sudah dibahas di
pertemuan sebelumnya
b. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai cara perawatan penyakit
hipertensi
c. Mendiskusikan dengan keluarga cara memodifikasi lingkungan agar
mendukung perawatan hipertensi
d. Mendiskusikan dengan keluarga tentang memanfaatkan fasilitas
kesehatan
e. Melakukan kontrak untuk pertemuan keenam dengan keluarga bapak
“KO”
3. Masalah keperawatan keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan pengetahuan keluarga
bapak “KO” meningkat dalam merawat keluarga dengan hipertensi,
memodifikasi lingkungan rumah, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti dan memahami cara merawat
hipertensi di rumah
b. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti dan memahami memodifikasi
lingkungan.
c. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti dan memahami memanfaatkan
fasilitas kesehatan

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
Diskusi dan Tanya jawab
2. Media
Laptop, leaflet
3. Waktu dan tempat
a. Waktu : 27 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga bapak “KO” yaitu Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
a. Laporan pendahuluan telah dibuat dan telah disetorkan
b. Alat dan media telah disipkan
c. Kontrak waktu sudah disepakati oleh keluarga bapak “KO”
2. Kriteria Proses
a. Selama kegiatan, keluarga aktif mendengarkan dan menjawab setiap
pertanyaan.
b. Keluarga aktif dalam berdiskusi tentang cara perawatan penderita
hipertensi, modifikasi lingkungan, memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
c. Keluarga aktif dan kooperatif berdiskusi tentang penyakit hipertensi
d. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
e. Kontrak telah diingatkan oleh petugas dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 80% keluarga mampu menjelaskan kembali cara perawatan
hipertensi, modifikasi lingkungan, dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan.
b. 100 % keluarga aktif berdiskusi dengan mahasiswa
c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga
pada tanggal 28 Maret 2022 pukul 16.00 wita.

Mahasiswa
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA BAPAK “KO” DENGAN HIPERTENSI DI DESA PELAGA,
KECAMATAN PETANG, KABUPATEN BADUNG
TANGGAL 28 MARET 2022

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-6


Tanggal : 28 Maret 2022, Pkl. 16.00 wita
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan penyuluhan
kesehatan tentang penyakit hipertensi dengan keluarga bapak “KO” serta
mendiskusikan tentang 5 tugas perkembangan keluarga. Setelah
dilakukan penyuluhan keluarga bapak “KO” tampak mengerti dan
memahami cara perawatan penyakit hipertensi. Fokus kegiatan kali ini
adalah melakukan demonstrasi mengenai pengobatan komplementer
hipertensi dan praktek pemberian jus buah melon.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga bapak “KO”
mengenai tujuan dilakukannya demonstrasi pengobatan
komplementer hipertensi.
b. Mengetahui sejauh mana pemahaman keluarga bapak “KO”
mengenai manfaat demonstrasi pengobatan komplementer hipertensi
dan praktek pemberian jus buah melon
c. Keluarga dapat mempraktekkan pemberian jus buah melon pada ibu
“KO”.
3. Masalah keperawatan keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosis keperawatan keluarga
1) Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” Khususnya ibu “TY”
2) Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga bapak
“KO”
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan pengetahuan keluarga
bapak “KO” meningkat dalam merawat keluarga dengan hipertensi
dirumah.
3. Tujuan khusus
a. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti dan memahami tujuan
pengobatan komplementer hipertensi.
b. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti dan memahami manfaat
pengobatan komplementer hipertensi.
c. Keluarga bapak “KO” dapat mengerti cara pembuatan obat
komplementer untuk penyakit hipertensi.
d. Keluarga bapak “KO” bersedia untuk menerapkan pengobatan
komplementer hipertensi dan praktek pemberian jus buah melon
seperti yang di demonstrasikan.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


a. Metode
Demonstrasi
b. Media, alat dan bahan
a. 200 gram buah melon yang sudah dipotong kecil-kecil.
b. Air matang 100 ml, gelas, blender.
2. Waktu dan tempat
a. Waktu : 28 Maret 2022, pukul 16.00 wita
b. Tempat : di rumah keluarga bapak “PM” yaitu Desa Pelaga,
Kecamatan Petang, Kabupaten Badung
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan telah disiapkan
b. Alat dan bahan demonstrasi telah disiapkan
2. Kriteria proses
a. Selama kegiatan keluarga aktif dan mahasiswa melakukan
komunikasi dua arah.
b. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria hasil
a. Dari 100% anggota keluarga yang hadir, sekitar 80% anggota
keluarga mampu memahami pengobatan komplementer hipertensi
dan praktek pembuatan jus buah melon untuk mengurangi nyeri serta
menurunkan hipertensi.

Mahasiswa
YAYASAN SAMODRA ILMU CENDEKIA
STIKES WIRA MEDIKA BALI
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Jln. Kecak no. 9A Gatot Subroto Timur Denpasar-Bali 80239

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada tanggal 23 Maret 2022 pukul 16.00 wita dirumah
keluarga bapak “KO” di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung,
data diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik.
I. IDENTITAS UMUM KELUARGA
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Bapak KO
Pendidikan : SMA
Umur : 52 tahun
Pekerjaan : Pedagang
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung

2. Komposisi Keluarga
Nama Umur Sex Hub.dg KK Pendidikan Pekerjaan Ket
Bapak KO 54 th L KK SMA Pedagang Sehat
Ibu TY 52 th P Istri SD Pedagang Hipertensi
An. YI 25 th L Anak SMA Pegawai Sehat
Swasta
An. YG 23 th L Anak SMA Pegawai Sehat
swasta
An. YW 18 th L Anak SMP Tidak Bekerja Sehat
3. Genogram

Keterangan ;

= Laki-laki

= Perempuan
= Meninggal
= Tinggal Serumah
= Pasien

4. Tipe Keluarga
a). Jenis tipe keluarga : Jenis tipe keluarga Bapak “KO” adalah extended family.
b). Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Tidak ada masalah yang terjadi
dalam keluaga bapak “KO” yang keluarganya termasuk dalam jenis tipe
keluarga besar (extended family).
5. Suku Bangsa
a). Asal suku bangsa : Keluarga Bapak “KO” merupakan keluarga suku Bali,
bahasa yang digunakan sehari-hari Bahasa Bali, tidak ada kebiasaan keluarga
yang dipengaruhi oleh suku yang dapat mempengaruhi kesehatannya.

6. Agama dan Kepercayaan yang Mempengaruhi Kesehatan


Keluarga bapak “KO” beragama hindu, keluarganya percaya bahwa dengan
rajin sembahyang dan beryadnya maka akan mempengaruhi kesehatan
seluruh anggota keluarganya.

7. Status Sosial Ekonomi Keluarga


a). Anggota keluarga yang mencari nafkah : dalam keluarga bapak “KO” adalah
seorang pedagang dan ibu “TY” pun membantu perekonomian keluarga
sebagai pedagang juga.
b). Penghasilan : kurang lebih penghasilan yang didapat sekitar 2 juta/bulan
menurut keluarga cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
c). Upaya lain : Keluarga rutin mengeluarkan uang setiap bulan untuk
pembelanjaan kebutuhan rumah tangga, pembayaran listrik, pulsa telfon, dan
sisanya di tabung.
d). Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : perabotan yang
dimiliki keluarga antara lain TV, handphone, kipas angin, kulkas, 4 buah
sepeda motor.
e). Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan bulanan keluarga,
pembayaran listrik, pulsa telfon, asuransi kesehatan, biaya sekolah anak.
f). Tabungan khusus kesehatan : keluarga mengatakan memiliki jaminan
kesehatan (BPJS).

8. Aktifitas Rekreasi Keluarga


Keluarga jarang melakukan rekreasi bersama-sama, biasanya saat hari libur
keluarga akan menghabiskan waktu bersama dengan hanya sekedar menonton
tv bersama.
II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap Perkembangan Keluarga saat ini :
Tahap perkembangan keluarga bapak “KO” saat ini termasuk keluarga pada
tahap V (keluarga dengan anak remaja). Tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini seperti :
 Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat
remaja sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya. Keluarga bapak
“KO” membebaskan anaknya untuk memilih bidang yang dia sukai di
sekolah maupun di kegiatan ekstrakurikuler namun tetap memberikan
pengawasan.
 Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga. Keluarga Bapak
“KO” selalu berusaha menjaga hubugan baik dengan istri, dan anaknya.
Musyawarah digunakan sebagai solusi memecahkan permasalahan yang
dihadapi keluarga.
 Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindari
perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan. Bapak “KO” selalu menerapkan
diskusi atau bertanya secara aktif kepada istri, dan anaknya bila terjadi suatu
permasalahan dan saling memberikan opini terbuka diantara anggota
keluarga.
 Perubahan sistem dan peraturan untuk tumbuh keluarga. Bapak “KO”
menerapkan kedisiplinan terhadap anaknya dalam pemakaian internet
handphone, waktu bermain, dan belajar.

2. Tahap Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :


Tahap keluarga yang belum terlampaui adalah keluarga dengan usia lanjut.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti :


a). Riwayat terbentuknya keluarga inti :
Bapak “KO” dan Ibu “TY” menikah atas dasar cinta, tanpa paksaan dari
pihak lain. Mereka menikah dengan usia yang tidak jauh berbeda dan direstui
oleh keluarga dari kedua belah pihak. Bapak “KO” dan Ibu “TY” mengatakan
bahwa mereka merasa bahagia dengan perkawinannya selama ini, meskipun
kadang ada pertengkaran-pertengkaran kecil. Usia pernikahan mereka ±32
tahun.
b). Riwayat kesehatan keluarga inti :
Keluarga Bapak “KO” sebelumnya tidak pernah mengalami sakit yang serius.
Biasanya mereka hanya menderita batuk, pilek, ataupun demam yang
biasanya berobat ke praktek dokter umum. Tapi sejak 3 tahun yang lalu ibu
“TY” mulai sering merasa pusing, sakit pada leher belakang serta mata
berkunang-kunang dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 150/100 mmHg.
Nyeri dirasakan ketika melakukan aktifitas berlebih. Nyeri seperti ditusuk-
tusuk, skala nyeri 3, nyeri dirasakan hilang timbul. Ibu “TY” tampak gelisah
sambil sesekali memegang bagian lehernya. Ibu “TY” mengatakan hanya
tahu bahwa dia menderita Hipertensi, namun belum mengerti tentang
bagaimana pengobatan, hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah
hipertensi kambuh, dan perawatan hipertensi. Selama ini ibu “TY” hanya tau
untuk mengurangi nyeri yang dirasakan pada leher dengan mengurangi
aktifitas berat dan istirahat/tidur.
c) Riwayat penyakit keturunan :
Dalam keluarga bapak “KO” tidak ada yang memiliki riwayat hipertensi.
d). Riwayat Kesehatan Masing-masing Keluarga :
No Nama Umur BB/TB Kead Imuni Masalah Tindakan
a sasi Kesehatan yang telah
an dilakukan
1 Bapak 54 th 160 cm/ Sehat Leng- Tidak ada -
“KO” 75 kg kap
2 Ibu 52 th 150 cm/ Sehat Leng- Hipertensi Mengurangi
“TY” 65 kg kap aktivitas
berlebihan
serta istirahat
3 An. 25 th 170 cm/ Sehat Leng- Tidak ada -
“YI” 60 kg kap
4 An. 23 th 165 cm/ Sehat Leng- Tidak ada -
“YG” 55 kg kap
5 An. 18 th 156 cm/50 Sehat Leng- Tidak ada -
“YW” kg kap

e). Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan


Keluarga Bapak “KO” bila sakit atau merasa ada gangguan kesehatan selalu
berobat ke dokter praktek dekat rumah atau puskesmas terdekat bila tidak
sembuh barulah dirujuk ke rumah sakit.

4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Bapak “KO” tidak pernah sampai dirawat inap di RS, ibu “TY” dirawat di RS
saat post melahirkan.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


1. Karateristik Rumah :
a). Luas rumah : Luas rumah yang dihuni bapak “KO” seluas 3 are. Areal
pekarangan bapak “KO” ditempati oleh 1 KK.
b). Tipe rumah : tipe rumah bapak “KO” permanen dengan tembok bata.
c). Kepemilikan : rumah yang ditempati keluarga bapak “KO” kepemilikannya
atas nama bapak “KO” sendiri dan sudah tersertifikasi.
d). Jumlah dan rasio kamar/ruangan : dalam rumah terdapat 4 kamar tidur, 1
dapur, 1 ruang keluarga, 1 kamar mandi, dan 1 tempat sembahyang.
e). Ventilasi/ jendela : sirkulasi udara diperoleh dari pintu depan, jendela depan,
dan samping rumah.
f). Pemanfaatan ruangan : keluarga memanfaatkan halaman rumahnya dengan
berbagai tanaman seperti taman bunga, pohon jambu biji, dan beberapa
tanaman obat keluarga seperti kunyit, jahe dan kumis kucing.
g). Septic tank : ada letaknya dibelakang rumah berjarak 3 meter dari kamar
mandi.
h). Sumber air minum : sumber air minum dari air kemasan, dan untuk keperluan
sehari-hari dalam rumah tangga keluarga menggunakan air PDAM.
i). Kamar mandi/ WC : kondisi kamar mandi bersih, keluarga memiliki 1 buah
kamar mandi yang didalamnya berisi closet jongkok dengan bak mandi yang
tidak ada jentik-jentik nyamuk, lantai ubin dan tidak licin.
j). Sampah : ditampung sementara, dipisahkan organik dan anorganik kemudian
dibuang di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)
k). Kebersihan lingkungan : kondisi lingkungan keluarga didalam dan diluar
rumah bersih, penataan barang cukup teratur.
Denah Rumah :
U

Keterangan :

Penugu Dapur
n Ru
Karang an
Kamar g
Mandi K
Kamar el
Tidur ua
rg
a
G
ap
ur
a
2. Karateristik Tetangga dan Komunitas RW (kepedulian tetangga dengan
keluarga):
Keluarga bapak “KO” tinggal di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten
Badung dengan jarak antar tentangga berdekatan, mayoritas penduduk
bersuku bali, sebagian besar bekerja sebagai PNS, petani, dan pedagang.
Lingkungan tetangga cukup akrab dan saling menolong apabila ada yang
mengalami kesulitan.

3. Mobilitas Geografis Keluarga (lama tinggal, jalur transportasi) :


Keluarga bapak “KO” sudah lama tinggal dirumah ini sejak tahun 90-an dan
sudah mengalami 1 kali renovasi rumah, rumah bapak “KO” berjarak 5 meter
dari jalan raya, dengan kondisi rumah lebih tinggi dari jalan. Jenis kendaraan
yang dipakai biasanya sepeda motor.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat (keaktifan


keluarga dalam masyarakat : arisan PKK, dll)
Bapak “KO” dan ibu “TY” selalu berpartisipasi apabila ada kegiatan di balai
banjar maupun acara yadnya di pura.

5. Sistem Pendukung Keluarga (terutama masalah keuangan)


Bila keluarga bapak “KO” ada masalah, biasanya keluarga selalu
mendiskusikannya secara musyawarah bersama, dan terbuka mendengarkan
pendapat dari seluruh anggota keluarga.

6. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola/cara Komunikasi Keluarga : interaksi dalam keluarga paling sering
dilakukan sore atau malam hari saat semua anggota keluarga berkumpul, pola
komunikasi keluarga terbuka antara keluarga apabila terdapat masalah
keluarga biasanya mendiskusikannya bersama-sama
2. Struktur Kekuatan Keluarga : keluarga saling mendukung satu sama lain,
respon keluarga bila ada anggota keluarganya yang bermasalah selalu
mencari jalan keluarnya bersama-sama.
3. Struktur Peran (peran masing-masing anggota keluarga)
 Bapak “KO” sebagai kepala keluarga dan masih aktif sebagai pedagang
menjadi tulang punggung dan penanggung jawab pengeluaran keluarga.
 Ibu “TY” sebagai istri Bapak “KO” adalah seorang pedagang di pasar, selain
ikut mencari nafkah membantu Bapak “KO”, juga berperan sebagai ibu
rumah tangga, melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak,
menyapu, mencuci, menyetrika, dan bersih-bersih rumah.
 Anak I “YI” adalah lulusan di salah satu perguruan swasta yang telah lulus
pada tahun 2018 dan telah bekerja disalah satu restaurant sebagai chef. Anak
“YI” tergolong anak yang tekun dalam pekerjaan serta aktif mengikuti
kegiatan STT.
 Anak II “YG” adalah mahasiswa yang telah lulus pada tahun 2020 dan
sedang bekerja disalah satu café di daerah nusa dua.
 Anak III “YW” adalah salah satu siswa yang masih duduk di bangku SMA.
saat ini kelas 3, anak “YW” tergolong anak yang aktif mengikuti kegiatan di
sekolah, namun sejak pandemic covid 19 ini anak “YW” hanya mengikuti
kelas secara daring (online) dari rumah sambil membantu orang tua berjualan.
4. Nilai dan Norma Keluarga
Keluarga menerapkan nilai-nilai agama pada setiap anggota keluarganya,
seperti kebiasaan sembahyang bersama setiap hari dan saat hari-hari besar
keagamaan. Anggota keluarga menganut kebudayaan Bali karena bapak
“KO” adalah orang bali asli dan tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan serta selalu mengikuti kegiatan keagamaan rutin seperti piodalan di
banjar/desa. Keluarga menganggap kesehatan adalah hal yang penting dan
bila ada keluarga yang sakit biasanya di bawa ke pelayanan kesehatan.
Pandangan keluarga terhadap penyakit bapak “KO” adalah murni penyakit
medis.
7. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
a). Perasaan saling memiliki : respon keluarga sangat bangga bila ada anggota
keluarga yang berhasil dan keluarga sangat sedih bila anggota keluarga ada
yang sakit/ meninggal
b). Dukungan terhadap anggota keluarga : keluarga selalu saling mendukung
apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota keluarga
c). Kehangatan : keluarga saling perhatian dalam membina rumah tangga dan
menjaga kondisi kesehatannya
d). Saling menghargai : keluarga saling mengerti, menghargai satu sama lainnya.

2. Fungsi Sosialisasi
a). Kerukunan hidup dalam keluarga : keluarga hidup rukun bersama anggota
lainnya
b). Interaksi dan hubungan dalam keluarga : keluarga selalu mengajarkan dan
menanamkan perilaku sosial yang baik yaitu perlunya berhubungan baik
berinteraksi dalam keluarga maupun masyarakat
c). Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : pengambil
keputusan biasanya dilakukan oleh bapak “KO” dengan didukung oleh semua
anggota keluarganya
d). Kegiatan keluarga di waktu senggang : keluarga biasanya mengobrol saat
minum teh bersama, menonton TV, atau saat bermain dan berolahraga dengan
anak-anak.
e). Partisipasi dalam kegiatan sosial : keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan
mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat sekitar.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan


a) Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang penyakit/ masalah kesehatan
keluarga :
Menurut keluarga, sakit yang dialami ibu “TY” ini tidak terlalu dirasakan
karena saat kambuh ibu “TY” terkadang membeli obat penurun tensi di
apotek terdekat atau pergi ke dokter jika sakitnya tidak tertahankan. Anggota
keluarga mengatakan bahwa tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat
dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol serta cara merawat anggota
keluarga yang sakit. Keluarga Ibu “TY” mengatakan tidak mengetahui
pengobatan komplementer selain mendapat obat dari dokter atau apotek.
b). Kemampuan keluarga mengambil keputusan :
Keluarga mengatakan ketika Ibu “TY” merasa sakit yang hebat pada
tengkuknya dan sakit pada kepala baru di bawa ke pelayanan kesehatan dan
apabila ada anggota keluarganya menderita penyakit seperti batuk, pilek,
ataupun demam keluarga biasanya berobat ke puskesmas.
c). Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit :
Keluarga mengatakan kurang paham cara merawat anggota keluarganya yang
menderita hipertensi mengenai makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi. Bila Ibu “TY” sakit kepala yang tidak tertahankan keluarga
segera mengajak Ibu “TY” berobat ke puskesmas atau dokter praktek dan
memperoleh obat anti hipertensi.
d). Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat :
Keluarga mengatakan menyapu rumahnya setiap hari dan mengepel lantai
seminggu sekali, bapak “KO” rajin merawat taman, pohon buah-buahan dan
tanaman obat keluarga bersama dengan Ibu “TY”. Anak I “YI”, Anak II
“YG” dan Anak III “YW” juga rajin membantu orang tuanya untuk menyiram
dan bersih-bersih rumah.
e). Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Selama ini keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pada saat kontrol
penyakit Hipertensi yang diderita ibu “TY”.

IV. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek : stresor jangka pendek bersumber dari kebutuhan
perekonomian keluarga yang semakin meningkat.
b. Stresor jangka panjang : ibu “TY” hanya berharap selalu sehat agar bisa
membesarkan anak-anaknya dengan baik.
c. Respon keluarga terhadap stresor : upaya ibu “TY” mengatasi stress biasanya
mengobrol dengan anak-anaknya, atau pergi rekreasi bersama anggota
keluarga nya ke taman dekat rumah.
d. Strategi koping : dalam menghadapi masalah biasanya keluarga berdiskusi.
Biasanya keluarga merasa nyaman setelah berkomunikasi dengan anggota
keluarganya yang lain karena bapak “KO” dan ibu “TY” sangat terbuka.
e. Strategi adaptasi fungsional : dari hasil pengkajian, tidak didapatkan cara-cara
maladaptif dalam mengatasi masalah.

V. PEMERIKSAAN FISIK
Hari/tanggal : 23 Maret 2022 Jam : 16.00 wita
Pemeriksaan Nama Anggota Keluarga

Bapak Ibu “TY” An. “YI” An. “YG” An.


“KO” “YW”
1 2 3 4 5 6
Tensi 120/90 150/100 120/80 110/80 120/80
mmHg, mmHg mmHg mmHg mmHg
Nadi 88x/mnt 88x/mnt 84x/mnt 80x/mnt 80x/mnt
Suhu C 36,7 36,4 36,3 36,5 36,5
Respirasi 20x/mnt 20x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt 20 x/mnt
BB/TB 75 Kg/160 65kg/150 60kg/ 55kg/165 50kg/156
cm cm 170 cm cm cm
Kepala Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk
normal, normal, normal, normal, normal,
rambut rambut rambut rambut rambut
lurus, lurus, lurus, lurus, lurus,
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada
luka, nyeri luka, nyeri luka, luka, nyeri luka,
tekan (-) tekan (-) nyeri tekan (-) nyeri
tekan (-) tekan (-)
Mata, telinga, Normal, Normal, Normal, Normal, Normal,
hidung, reflek reflek reflek reflek reflek
tenggorokan, pupil +/+, pupil +/+, pupil pupil +/+, pupil
mulut kebersihan kebersihan +/+, kebersihan +/+,
mulut mulut kebersih mulut kebersiha
cukup, cukup, an mulut cukup, n mulut
tenggorok tenggorok cukup, tenggorok cukup,
an normal an normal tenggoro an normal tenggoro
kan kan
normal normal
Leher Kaku Terdapat Kaku Kaku Kaku
kuduk (-), nyeri pada kuduk (-) kuduk kuduk
pemb vena bagian pemb (-), pemb (-), pemb
jugularis leher vena vena vena
(-), pem belakang, jugularis jugularis jugularis
kel tiroid Kaku (-), pem (-), pem (-), pem
(-) kuduk (-), kel tiroid kel tiroid kel tiroid
pemb vena (-) (-) (-)
jugularis
(-), pem
kel tiroid
(-)
Thorax Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
bunyi bunyi bunyi bunyi bunyi
jantung jantung jantung jantung jantung
normal normal normal normal normal
S1/S2 S1/S2 S1/S2 S1/S2 S1/S2
tunggal, tunggal, tunggal, tunggal, tunggal,
suara suara suara suara suara
nafas nafas nafas nafas nafas
vesikuler, vesikuler, vesikuler vesikuler, vesikuler,
wheezing/ wheezing/ , wheezing/ wheezing
ronchi ronchi wheezin ronchi /ronchi
tidak ada tidak ada g/ronchi tidak ada tidak ada
tidak ada
Abdomen Simetris, Simetris, Simetris, Simetris, Simetris,
pemb pemb pemb pemb pemb
hepar, hepar, hepar, hepar, hepar,
ginjal, ginjal, ginjal, ginjal, ginjal,
limpa (-), limpa (-), limpa limpa (-), limpa (-),
benjolan benjolan (-), benjolan benjolan
(-), nyeri (-), nyeri benjolan (-), nyeri (-), nyeri
tekan (-), tekan (-), (-), nyeri tekan (-), tekan (-),
bising bising tekan (-), bising bising
usus (+) usus (+) bising usus (+) usus (+)
usus (+)
Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak Tidak ada Tidak
atas-bawah kelainan kelainan ada kelainan ada
dan pergeraka pergeraka kelainan pergeraka kelainan
persendian n ROM n ROM pergerak n ROM pergeraka
aktif aktif an ROM aktif n ROM
Kekuatan Kekuatan aktif Kekuatan aktif
otot 5 otot 5 Kekuata otot 5 Kekuatan
n otot 5 otot 5

Sistem Tidak Tidak Tidak Tidak Tidak


Genetalia terkaji terkaji terkaji terkaji terkaji
Lainnya
Sasaran terutama pada yang mempunyai masalah kesehatan (sakit) dengan
metode Head to toe

VI. HARAPAN KELUARGA


a. Terhadap masalah kesehatan : keluarga berharap penyakit hipertensi ibu
“TY” bisa dikontrol agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : keluarga berharap petugas pelayanan
kesehatan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk membantu
pengobatan ibu “TY”. Penyuluhan kesehatan yang rutin juga diharapkan
keluarga untuk menambah pengetahuan keluarga tentang kesehatan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


1. Analisa Data
No Data Diagnosa Keperawatan
1. DS : Nyeri kronis pada keluarga bapak
- Ibu “TY” mengeluh sering merasa “KO” khususnya pada ibu “TY”
pusing, sakit pada leher belakang
serta mata berkunang-kunang.
Nyeri dirasakan ketika melakukan
aktifitas berlebih. Nyeri seperti
ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri
dirasakan hilang timbul
- Ibu “TY” mengatakan memiliki
hipertensi sejak 3 tahun yang lalu

DO :
- Ibu “TY” tampak gelisah sambil
sesekali memegang bagian
lehernya
- Hasil pemeriksaan tekanan darah
150/100 mmHg
2 DS : Manajemen kesehatan keluarga tidak
- Ibu “TY” mengatakan menderita efektif pada keluarga Bapak “KO”
hipertensi sejak 3 tahun yang lalu,
namun jarang dikontrol.
- Ibu “TY” mengatakan tidak
mengetahui bagaimana caranya
mengurangi nyeri yang dirasakan
selain dengan istirahat.
- Keluarga mengatakan hanya
mengajak ibu “TY” ke dokter
ketika nyeri sudah tidak
tertahankan.

DO :
- Hasil pengukuran TD 150/100
mmHg.
- Makanan yang disajikan oleh
keluarga Bapak “KO” nampak
tidak dilakukan pemisahan dan
berada dalam satu meja makan.
- Keluarga tampak ingin tahu
tentang cara perawatan pada ibu
“TY” dengan bertanya bagaimana
cara merawat ibu “TY”.

2. Penapisan Masalah
Setelah data dianalisis dan ditetapkan masalah keluarga, maka diprioritaskan
bersama keluarga dengan memperhatikan sumber daya dan sumber dana yang
dimiliki keluarga. Prioritas masalah asuhan keperawatan keluarga seperti
tabel di bawah ini.
1. Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” khususnya pada ibu “TY”
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah Ibu “TY” mengalami hambatan
a. Aktual 3 dalam beraktivitas akibat nyeri.
b. Resiko 2
c. Potensial 1
Kemungkinan Keinginan keluarga terhadap
masalah untuk kesembuhan tinggi namun
diubah: keluarga Bapak “KO”
a. Mudah 2 menganggap ini merupakan
b. Sebagian 1 penyakit yang wajar akibat usia.
c. Tidak dapat 0
Potensi masalah Keluarga Bapak “KO”
dapat dicegah : khususnya ibu “TY”
a. Tinggi 3 mengetahui bahwa jika nyeri
b. Cukup 2 akan berkurang jika istirahat
c. Rendah 1
Menonjolnya Keluarga Bapak “KO”
masalah 2 khususnya ibu “TY”
a. Masalah berat, 1 menganggap bahwa
harus segera 0 penyakitnya mengganggu
ditangani aktivitas sehari-hari.
b. Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera
diatangani
c. Masalah tidak
dirasakan
Total skor : 4
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Bapak “KO”
Kriteria Nilai Skor Pembenaran
Sifat Masalah Ibu “TY” tidak mengetahui
d. Aktual 3 cara yang tepat untuk
e. Resiko 2 mengatasi penyakitnya
f. Potensial 1
Kemungkinan Keluarga memiliki
masalah untuk pendidikan yang tinggi dan
diubah: memiliki perhatian terhadap
d. Mudah 2 kesehatan anggota keluarga
e. Sebagian 1
f. Tidak dapat 0
Potensi masalah Keluarga ibu “TY” belum
dapat dicegah : mengetahui cara perawatan
d. Tinggi 3 terhadap ibu “TY”
2/3x1=2/3
e. Cukup 2
f. Rendah 1
Menonjolnya Keluarga menganggap
masalah pengetahuan mengenai
d. Masalah berat, perawatan terhadap anggota
harus segera keluarga dengan hipertensi
ditangani 2 diperlukan untuk membantu
e. Ada masalah, 1 anggota keluarga mengatasi
tetapi tidak perlu 0 masalah kesehatannya.
segera diatangani
f. Masalah tidak
dirasakan
Total skor : 3 2/3
C. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” khususnya pada ibu “TY”
2. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada keluarga Bapak “KO”
INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Data Diagnonis NOC NIC


Keperawatan
Diagnosis Hasil Intervensi
Data Pendukung Masalah Kesehatan Keluarga dengan Hipertensi
DS : Setelah dilakukan asuhan keperawatan Menejemen Nyeri
- Ibu “TY” mengeluh sering Nyeri kronis selama 1 x 45 menit diharapkan : Observasi
merasa pusing, sakit pada 1. Nyeri dapat terkontrol a. Identifikasi lokasi, karakteristik,
leher belakang serta mata 2. Gelisah menurun durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
berkunang-kunang. Nyeri 3. Kemampuan menuntaskan aktivitas nyeri
dirasakan ketika melakukan meningkat b. Identifikasi skala nyeri
aktifitas berlebih. Nyeri c. Identifikasi respon nyeri non verbal
seperti ditusuk-tusuk, skala 1. Keluarga mampu mengenal d. Identifikasi faktor yang memperberat
nyeri 3, nyeri dirasakan masalah pada nyeri kronis dan memperingan nyeri
hilang timbul dengan : e. Identifikasi pengetahuan dan
- Ibu “TY” mengatakan a. Menjelaskan pengertian tentang nyeri keyakinan tentang nyeri
memiliki hipertensi sejak 3 kronis pada penyakit hipertensi f. Monitor keberhasilan terapi
tahun yang lalu komplementer yang sudah diberikan
DO : b. Menjelaskan penyebab nyeri, kualitas Terapeutik
- Ibu “TY” tampak gelisah nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri a. Berikan teknik nonfarmakologis
sambil sesekali memegang dan waktu terjadinya nyeri untuk mengurangi rasa nyeri.
bagian lehernya b. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
- Hasil pemeriksaan tekanan 2. Keluarga mampu mengambil dalam pemilihan strategi meredakan
darah 150/100 mmHg keputusan untuk mencegah nyeri
hipertensi Edukasi
a. Menjelaskan akibat bila hipertensi a. Jelaskan penyebab, periode, dan
tidak diatasi pemicu nyeri
b. Jelaskan strategi meredakan nyeri
b. Mengambil keputusan untuk c. Anjurkan memonitor nyeri secara
mencegah hipertensi agar tidak mandiri
bertambah parah d. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
3. Keluarga mampu merawat Kolaborasi
anggota keluarga yang mengalami a. Kolaborasi distraksi nafas dalam dan
penyakit hipertensi dengan: pemberian terapi komplementer yaitu
a. Manajemen diri: hipertensi jus buah melon.
b. Pemberian analgetik, jika perlu
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan untuk mengatasi
hipertensi agar tidak terjadi
cedera
5. Keluarga mampu memanfaatkan
pelayanan kesehatan
DS : Manajemen Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1. Dukungan koping keluarga
- Ibu “TY” mengatakan kesehatan keluarga selama 1x45 menit diharapkan: Observasi
menderita hipertensi sejak 3 tidak efektif 1.Mengenal masalah hipertensi d. Identifikasi antara kesesuaian antar
tahun yang lalu, namun a. Menyebutkan pengertian hipertensi harapan pasien, keluarga dan tenaga
jarang dikontrol. b. Menyebutkan penyebab hipertensi Kesehatan.
- Ibu “TY” mengatakan tidak c. Menyebutkan tanda dan gejala e. Identifikasi respon emosional saat ini
mengetahui bagaimana hipertensi
caranya mengurangi nyeri 2. Mengambil keputusan untuk Terapiutik
yang dirasakan selain merawat anggota keluarga yang 1. Dengarkan masalah dan pertanyaan
dengan istirahat. menderita hipertensi dengan cara keluarga
- Keluarga mengatakan hanya a. Menyebutkan akibat lanjut dari 2. Terima nilai-nilai keluarga tanpa
mengajak ibu “TY” ke tidak diobatinya hipertensi menghakimi
dokter ketika nyeri sudah b. Memutuskan untuk merawat 3. Diskusikan dengan keluarga tentang
tidak tertahankan. keputusan keluarga untuk mengatasi
hipertensi agar tidak bertambah parah
DO :
3. Keluarga mampu merawat 4. Diskusikan renacana pengobatan
- Hasil pengukuran TD
150/100 mmHg. anggota keluarga dengan 5. Gunakan fasilitas dan sarana yang
- Makanan yang disajikan oleh
hipertensi ada dalam keluarga
keluarga Bapak “KO”
nampak tidak dilakukan cara: 6. Fasilitasi pasien dan keluarga dalam
pemisahan dan berada dalam
a. Menyebutkan cara perawatan memperoleh pengetahuan tentang
satu meja makan.
- Keluarga tampak ingin tahu hipertensi Kesehatan
tentang cara perawatan pada
b. Mendemonstrasikan cara pembuatan
ibu “TY” dengan bertanya
bagaimana cara merawat ibu jus buah melon
“TY”.
c. Menyebutkan jenis makanan untuk
hipertensi
Edukasi
4. Keluarga mampu memodifikasi 1. Jelaskan kepada keluarga pengertian,
lingkungan dalam perawatan penyebab, tanda dan gejala, atritis
hipertensi rematoid dengan poster
2. Anjurkan keluarga untuk mengucapkan
kembali
3. Ajarkan perawatan yang bisa dilakukan
di keluarga seperti distraksi nafas dalam
serta pemberian jus buah melon
Kolaborasi
5. Keluarga mampu memanfaatkan 1. Rujuk untuk terapi keluarga (jika
pelayanan Kesehatan bila nyeri perlu)
bagian leher belakang berlanjut
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN

Hari/Tgl No Implementasi Evaluasi Paraf


Dx
23 Maret 1 S: Tyari
2022 1. Memperkenalkan diri, membina hubungan saling 1. Bapak “KO” mengatakan namanya Bapak “KO”
percaya, dan menyampaikan tujuan kunjungan 2. Ibu “TY” mengatakan namanya Ibu “TY”
16.00 kepada keluarga 3. Anak I “YI” mengatakan namanya “YI”
wita 2. Mengkaji data keluarga secara umum, tahap 4. Anak II “YG” mengatakan namanya “YG”
perkembangan keluarga 5. Anak III “YW” mengatakan namanya “YW”
3. Mengkaji data lingkungan keluarga, struktur dan 6. Bapak “KO” mengatakan ada keluarganya yang menderita
fungsi keluarga hipertensi sejak 3 tahun yang lalu yaitu ibu “TY” mengeluh sering
4. Mengkaji data mengenai stress dan koping keluarga merasa pusing, sakit pada leher belakang serta mata berkunang-
5. Melakukan kontrak untuk pertemuan kedua dengan kunang ketika melakukan aktifitas berat atau berlebihan.
keluarga bapak “KO” 7. Bapak “KO” mengatakan ketika bekerja berlebihan/stres nyeri
leher bagian belakang ibu “TY” selalu timbul hingga menghambat
aktivitas ibu “TY”.
8. Bapak “KO” juga mendukung diit ibu “TY” dengan mengurangi
mengkonsumsi garam.
9. Keluarga bapak “KO” adala extended family dan dalam tahap
perkembangan anak remaja hingga dewasa
10. Bapak “KO” mengatakan sebagai kepala keluarga dan bekerja
sebagai pedagang menjadi tulang punggung dan penanggung jawab
pengeluaran keluarga
11. Bapak “KO” mengatakan kebutuhan perekonomian keluarga
semakin meningkat
12. Bapak “KO” hanya berharap selalu sehat agar bisa menafkahi
keluarga dan menyekolahkan anak-anaknya, bila stress biasanya
bapak “KO” mengobrol dengan anak-anaknya, atau pergi rekreasi
bersama anggota keluarganya ke taman dekat rumah.
O:
1. Bapak “KO” tampak kooperatif menjawab pertanyaan mahasiswa
2. Bapak “KO” dan keluarga mengajak mahasiswa berkeliling untuk
melihat kondisi rumahnya
A:
1. BHSP tercapai
2. Pengkajian awal tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu selanjutnya
(pertemuan ke-2) yang telah disepakati tanggal 24 Maret 2022 pukul
16.00 wita
24 Maret 1 1. Mengkaji riwayat kesehatan dan tahap S : Tyari
2022 perkembangan keluarga Bapak “KO” 1. Bapak “KO” mengatakan bila nyeri ibu “TY” kambuh biasanya
2. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe pada hanya beristirahat
16.00 seluruh anggota keluarga Bapak “KO” 2. Ibu “TY” mengatakan sering merasa pusing, nyeri pada bagian
wita 3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, belakang leher serta berkunang-kunang pada saat melakukan aktifitas
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, dan berat, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk, nyeri dirasakan hilang
mengidentifikasi skala nyeri ibu “TY” timbul, nyeri memberat saat melakukan aktivitas, skala nyeri 3
4. Mengkaji tindakan yang pernah dilakukan keluarga 3. Bapak “KO” mengatakan jika nyeri Ibu “TY” tidak tertahankan baru
untuk mengatasi hipertensi pada ibu “TY” terkait akan diajak berobat ke dokter atau saat obat Ibu “TY” habis dan
dengan 5 tugas perkembangan keluarga. timbul nyeri baru akan diajak berobat kedokter.
5. Mengkaji harapan keluarga terhadap penyakit yang 4. Keluarga bapak “KO” berharap Ibu “TY” bisa sembuh dari
diderita ibu “TY” penyakitnya dan tidak kambuh lagi
6. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga dengan 5. Bapak “KO” mengatakan membebaskan anaknya yang sudah remaja
keluarga Bapak “KO” untuk memilih bidang yang dia sukai di sekolah maupun di kegiatan
ekstrakurikuler namun tetap memberikan pengawasan.
O:
1. Keluarga bapak “KO” kooperatif saat pemeriksaan fisik dilakukan
2. Bapak “KO” dengan TD 120/90 mmHg
3. Ibu “TY” dengan TD 150/100 mmHg
4. Anak I “YI” dengan TD 120/80 mmHg
5. Anak II “YG” dengan TD 110/80 mmHg
6. Anak III “YW” dengan TD 120/80 mmHg
7. Pemeriksaan fisik head to toe didapatkan normal untuk semua
anggota keluarga kecuali ibu “TY” terdapat nyeri pada bagian
belakang leher
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu selanjutnya
(pertemuan ke-3) yang telah disepakati tanggal 25 Maret 2022 pukul
16.00 wita

25 Maret 1. Mendiskusikan skoring masalah berdasarkan S : Tyari


2022 prioritas masalah yang ingin diselesaikan oleh 1. Keluarga bapak “KO” mengatakan sepakat untuk menyelesaikan
16.00 keluarga. masalah 1 nyeri kronis pada keluarga bapak “KO” khususnya ibu
wita 2. Mengkaji informasi kesehatan apa yang pernah “TY” dan diagnosa 2 manajamen keluarga tidak efektif pada
didapatkan keluarga. keluarga bapak “KO”
3. Mendiskusikan diagnosis keperawatan keluarga dan 2. Keluarga bapak “KO” mengatakan mau mengikuti rencana
prioritas diagnosis keperawatan keluarga. perawatan yang sudah disusun
4. Mendiskusikan intervensi keperawatan keluarga O:
5. Melakukan kontrak untuk pertemuan keempat Keluarga tampak kooperatif dan mengerti dengan rencana
dengan keluarga bapak “KO” keperawatan yang akan diberikan
A:
Masalah belum tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu selanjutnya
(pertemuan ke-4) yang telah disepakati tanggal 26 Maret 2022 pukul
16.00 wita

26 Maret 1. Memberi penyuluhan kesehatan hipertensi S: Tyari


2022 2. Mendiskusikan dengan keluarga dalam mengambil 1. Keluarga bapak “KO” mengatakan mengerti dengan penyuluhan
16.00 keputusan untuk mencegah nyeri hipertensi pada kesehatan yang diberikan dan akan mengaplikasikannya.
wita ibu “TY” meliputi pola hidup dan pantangan- O :
pantangan yang bisa dilakukan bagi penderita Keluarga tampak kooperatif dan mampu mengulang kembali
hipertensi tentang penyuluhan kesehatan yang diberikan
3. Mendiskusikan dengan keluarga hal-hal apa saja A :
yang bisa dilakukan untuk menurunkan nyeri Masalah tercapai
hipertensi tidak kambuh kembali P:
4. Melakukan kontrak untuk pertemuan kelima Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu selanjutnya
dengan keluarga bapak “KO” (pertemuan ke-5) yang telah disepakati tanggal 27 Maret 2022
pukul 16.00 wita

27 Maret 1. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai cara S : Tyari


2022 perawatan penyakit hipertensi Keluarga bapak “KO” mengatakan mengerti dengan cara perawatan
2. Mendiskusikan dengan keluarga cara memodifikasi penyakit hipertensi, memodifikasi lingkungan, dan akan rajin
16.00 lingkungan agar mendukung perawatan hipertensi mengajak ibu “TY” kontrol ke pelayanan kesehatan.
wita 3. Mendiskusikan dengan keluarga tentang O :
memanfaatkan fasilitas kesehatan Keluarga tampak kooperatif dan mampu mengulang kembali
4. Melakukan kontrak untuk pertemuan ke-enam penyuluhan kesehatan yang sudah diberikan
dengan keluarga bapak “KO” A:
Masalah tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan melakukan kontrak waktu selanjutnya
(pertemuan ke-6) yang telah disepakati tanggal 28 Maret 2022
pukul 16.00 wita

28 Maret 1. Mempraktekkan pembuatan jus melon, dan S : Tyari


2022 pengobatan komplementer secara mandiri. 1. Keluarga bapak “KO” mengatakan sangat senang dengan
demonstrasi pengobatan komplementer yang diajarkan.
16.00 2. Ibu “TY” mengatakan setelah diberikan jus buah melon selama 2
wita kali dalam sehari merasa lebih nyaman dan nyeri sedikit berkurang,
skala nyeri 2, nyeri dirasakan hilang timbul.
3. Ibu “TY” mengatakan akan rajin membuat jus melon untuk
dimunum pada pagi dan sore hari
O:
Keluarga bapak “KO” tampak kooperatif dan antusias mengikuti
demonstrasi pembuatan jus melon
Ibu “TY” tampak senang diberikan jus buah melon
A:
Masalah tercapai
P:
Pertahankan kondisi pasien
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Dx Kep Evaluasi Paraf


1 28 Maret Nyeri kronis pada S : Tyari
2022 keluarga bapak “KO” - Keluarga bapak “KO” mengatakan sangat senang dengan demonstrasi pengobatan
khususnya ibu “TY” komplementer yang diajarkan.
- Ibu “TY” mengatakan setelah diberikan jus buah melon merasa lebih nyaman dan nyeri sedikit
berkurang, skala nyeri 2, nyeri dirasakan hilang timbul.
- Ibu “TY” mengatakan akan rajin membuat jus melon untuk dikonsumsi pada pagi dan sore
hari.

O:
- Keluarga bapak “KO” tampak kooperatif dan antusias mengikuti demonstrasi pembuatan jus
melon
- Ibu “TY” tampak senang diberikan jus buah melon.
- Setelah dilakukan tindakan pemberian jus melon selama 2 x 30 menit didapatkan hasil, yaitu:
1. Nyeri Ibu “TY” dapat terkontrol
2. Gelisah menurun pada Ibu “TY”
3. Kemampuan menuntaskan aktivitas meningkat pada Ibu “TY”

A : Masalah tercapai sebagian


P : Lanjutkan pemberian jus buah melon selama kurang lebih 7 hari pada pagi dan sore hari
2 28 Maret Manajemen kesehatan S : Keluarga bapak “KO” mengatakan sangat senang mendapat kunjungan dari mahasiswa, Tyari
2022 keluarga tidak efektif menambah pengetahuan tentang perawatan hipertensi dan pengobatan komplementernya”
pada keluarga Bapak O : Keluarga nampak kooperatif dan antusias di setiap kunjungan
“KO” A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi yaitu anjurkan untuk rutin mengkonsumsi jus buah melon dan juga
mengurangi mengonsumsi garam.

You might also like