You are on page 1of 50

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN


GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

OLEH:

NI KADEK ARI SANTI


219012710

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-1


Tanggal : 22 Maret 2022, pukul 16.00 wita

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pengkajian dalam keluarga perlu dilakukan untuk mendapatkan data-data yang
akurat. Adanya data-data yang akurat mengenai karakteristik dan permasalahan dalam
keluarga memudahkan untuk memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan
komprehensif dengan menerapkan teori-teori keperawatan yang telah diajarkan sesuai
tahap perkembangan keluarga.
Sebelum melakukan pengkajian yang paling utama harus ditanamkan adalah bina
hubungan saling percaya (BHSP) antara perawat dengan keluarga. Karena jika sudah
terbina hubungan saling percaya (BHSP) asuhan keperawatan akan dapat dilakukan
dengan baik. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Mahasiswa mendapatkan tugas mencari satu keluarga binaan untuk Asuhan
Keperawatan Keluarga. Diketahui ada Ibu teman yang memiliki gout arthritis yaitu pada
keluarga Bapak M khususnya Ibu T. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa ingin menggali
lebih dalam lagi tentang kesehatan keluarga Bapak M terkait dengan gout arthritis.
Keluarga Bapak M merupakan keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan 2
orang anak, yang hidup dalam rumah tangga yang sama. Pertemuan pertama akan
dilakukan pada hari Selasa, 22 Maret 2022, pukul 16.00 wita di rumah Bapak M yang
sudah diketahui alamatnya. Dalam proses melengkapi data, fokus kegiatan pertemuan ke-1
adalah menjelaskan kepada Bapak M bahwa selama beberapa hari kedepan saya akan
mengunjungi keluarga Bapak M untuk mengetahui masalah kesehatan yang sedang
dialami oleh keluarga Bapak M dan membina hubungan saling percaya (PHBS) dengan
keluarga Bapak M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Memperkenalkan diri, membina hubungan saling percaya dan menyampaikan tujuan
kunjungan pada keluarga.
2. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya.
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 30 menit diharapkan mahasiswa dan keluarga saling
mengenal dan membina hubungan saling percaya.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 30 menit, diharapkan mahasiswa :
a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Bapak M
b. Mengklarifikasi informasi tentang adanya anggota keluarga yang sakit.
c. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya

C. Implementasi
1. Metode : wawancara dan observasi.
2. Media dan alat : alat tulis (kertas dan pulpen)
3. Waktu dan tempat : Selasa, 22 Maret 2022/16.00 wita di rumah keluarga Bapak M
Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Media telah disiapkan
c. Lokasi rumah sudah diketahui
d. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. 80% keluarga mau menerima kunjungan dari mahasiswa
b. 80% keluarga kooperatif menjawab pertanyaan dari mahasiswa
c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama kelaurga yaitu tanggal 23
Maret 2022 pukul 10.00 wita

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-2


Tanggal : 23 Maret 2022 pukul 10.00 wita

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan BHSP dengan
keluarga Bapak M pada tanggal 22 Maret 2022, pukul 16.00 wita. Keluarga Bapak M
menerima kunjungan dari mahasiswa, kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa. Asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan
proses yang terdiri dari empat tahap. Tahap tersebut meliputi: pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Tahap pengkajian menggunakan model Family Centre
Nursing Friedma, dimana pengkajian merupakan hal yang penting dan menjadi dasar
untuk merumuskan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Sebelum melakukan
pengkajian yang paling utama harus ditanamkan adalah bina hubungan saling percaya
(BHSP) antara perawat dengan keluarga. Dengan terbinanya hubungan saling percaya
(BHSP), maka asuhan keperawatan akan dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Teknik pengkajian dapat dilakukan dengan wawancara,
diskusi, observasi serta melakukan pemeriksaan fisik.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum (identitas keluarga, komposisi anggota keluarga, genogram, tipe
keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi
keluarga)
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga (tahap perkembangan keluarga saat ini,
tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti, riwayat
keluarga sebelumnya)
c. Lingkungan (karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas tempat
tinggal, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dalam
masyarakat, sistem pendukung keluarga)
d. Struktur keluarga (pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga, struktur
peran, nilai dan norma keluarga)
e. Fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi
reproduksi, fungsi ekonomi)
f. Stres dan koping keluarga (stres jangka pendek dan panjang, respon keluarga
terhadap stres, strategi koping, strategi adaptasi)
g. Mengindentifikasi riwayat kesehatan serta nilai-nilai yang bertentangan dengan
kesehatan.
h. Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga Bapak M
i. Harapan keluarga
j. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan data-data yang perlu dikaji lebih lanjut
dapat terkumpul.
3. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian yang meliputi data umum, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
serta harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
b. Melakukan pengkajian terhadap pengetahuan keluarga Bapak M khususnya tentang
penyakit Gout Arthritis
c. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga.
d. Mengidentifikasi riwayat kesehatan dan tahap perkembangan keluarga Bapak M
e. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan ketiga.

C. Implementasi
1. Metode : Wawancara, observasi, dan pemerksaan fisik
2. Media dan alat : Lembar pengkajian, alat tulis, stetoskop, tensi meter,
thermometer, jam tangan, lampu senter dan meteran.
3. Waktu dan tempat : 23 Maret 2022 pukul 10.00 wita di rumah keluarga Bapak M di
Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar

D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Instrumen pengkajian sudah disiapkan
c. Sudah melakukan kontrak waktu sebelumnya
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Keluarga kooperatif dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh mahasiswa.
e. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. Didapatkan 90% data umum keluarga
b. Didapatkan 80% data riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Didapatkan 85% data keadaan lingkungan
d. Didapatkan 80% data struktur keluarga
e. Didapatkan 80% data fungsi keluarga
f. Didapatkan 80% data stres dan koping keluarga
g. 100% anggota keluarga telah dilakukan head to toe dan pemeriksaan fisik.
h. 100% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi kesehatan keluarga.
i. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
j. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 24
Maret 2022 pukul 14.00 wita.

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

Laporan pendahuluan kunjungan ke-3


Tanggal : 24 Maret 2022 pukul 14.00 wita.

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan pengkajian mengenai
masalah kesehatan pada keluarga Bapak M. Berdasarkan hasil pengkajian dan
pemeriksaan fisik, didapatkan benar adanya gout arthritis pada keluarga Bapak M
khususnya pada Ibu T sejak 2 tahun yang lalu. Ibu T mengatakan tidak mengetahui
penyebab dari gout arthritis yang diderita. Keluarga Bapak M mengatakan tidak
mengetahui pengobatan komplementer untuk mengatasi nyeri yang dirasakan akibat dari
gout arthritis yang dialami. Ibu T mengatakan sering mengkonsumsi obat montalin untuk
mengatasi nyeri yang dialami. Ibu T juga mengatakan bahwa dia biasa memakan kacang-
kacangan serta tempe dan setelah memakan kacang dan tempe nyeri kembali dialami oleh
Ibu T. Fokus kegiatan hari ini adalah memprioritaskan diagnosa atau masalah
keperawatan keluarga sekaligus memilih intervensi keperawatan pada keluarga Bapak
M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-4 dengan keluarga Bapak M
3. Masalah keperawatan keluarga
Dari analisis didapatkan dua masalah keperawatan yaitu:
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga
Kedua masalah tersebut kemudian diangkat sebagai diagnose keperawatan dan
selanjutnya dilakukan penapisan masalah. Penapisan masalah didasari atas empat
indicator yaitu:
Sifat masalah bobotnya 1 dengan scor: actual scornya 3, risiko scornya 2, dan
potensial scornya 1, Kemungkinan masalah untuk dipecahkan bobotnya 2 dengan
scor: mudah scornya 2, sebagian scornya 1, dan tidak dapat, scornya 0, Potensi masalah
untuk dicegah bobotnya 1 dengan scor: tinggi scornya 3, cukup scornya 2, dan rendah
scornya 1 , Menonjolnya masalah bobotnya 1 dengan scor: segera diatasi scornya 2,
tidak segera diatasi scornya 1, dan tidak dirasakan adanya masalah scornya 0. Penapisan
masalah untuk sifat masalah dan potensi masalah untuk dicegah ditentukan oleh perawat,
sedangkan kemungkinan masalah untuk dipecahkan, dan menonjolnya masalah harus
diputuskan oleh keluarga.

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M. Khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa dan keluarga mampu
memprioritaskan masalah keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga Bapak M.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan :
a. Keluarga Bapak M dapat ikut serta dalam memprioritaskan masalah keperawatan
keluarga.
b. Keluarga Bapak M dapat ikut serta dalam memilih rencana tindakan keperawatan.
c. Melakukan kontrak untuk pertemuan keempat dengan keluarga Bapak M.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Diskusi
2. Alat dan Media
a. Alat tulis (Kertas dan pulpen)
b. Susunan diagnosa keperawatan dengan kisi-kisi skoring
c. Susunan intervensi keperawatan
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 24 Maret 2022 pukul 14.00 wita
b. Tempat : di Banjar Manyar, Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan susunan diagnosa keperawatan dengan kisi-kisi skoring
c. Mahasiswa mempersiapkan susunan intervensi keperawatan
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga kooperatif dalam ikut serta memperioritaskan masalah bersama mahasiswa.
b. Keluarga kooperatif dalam ikut serta memilih intervensi untuk mengatasi masalah
dalam keluarga Bapak M bersama mahasiswa.
c. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
d. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah mampu memperioritaskan masalah bersama mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga telah mampu serta memilih intervensi untuk mengatasi
masalah dalam keluarga Bapak M bersama mahasiswa.
c. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 25
Maret 2022 pukul 17.00 wita.

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

LaporanPendahuluanKunjungan ke-4
Tanggal : 25 Maret 2022 pukul 17.00 wita.

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa dan keluarga Bapak M sudah menentukan
prioritas diagnosa keperawatan keluarga dan memilih intervensi yang akan
diimplementasikan untuk keluarga Bapak M. Fokus kegiatan pada hari ini adalah
memberikan penyuluhan tentang penyakit gout arthritis pada keluarga Bapak M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengevaluasi hasil penyuluhan tentang gout arthritis
b. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-5 dengan keluarga Bapak M
3. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T.
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x45 menit, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
perencanaan asuhan keperawatan keluarga dengan melakukan implementasi pada
keluarga Bapak M.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan :
a. Keluarga Bapak M mengerti dan memahami tentang gout arthritis seperti pengertian
gout arthritis, penyebab gout arthritis, tanda dan gejala gout arthritis, perawatan atau
penatalaksanaan gout arthritis.
b. Keluarga Bapak M dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis yang
telah di sampaikan oleh mahasiswa.
c. Melakukan kontrak untuk pertemuan kelima dengan keluarga Bapak M.

C. ImplementasiTindakanKeperawatan
1. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat dan Media
a. Leaflet, laptop
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 25 Maret 2022 pukul 17.00 wita.
b. Tempat : Di Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan materi penyuluhan gout arthritis pada keluarga Bapak M
c. Mahasiswa membawa alat leaflet, laptop
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga kooperatif mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa.
b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.

3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah menerima informasi penyuluhan dari mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
c. 100% anggota keluarga dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 26
Maret 2022 pukul 15.00 wita.

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-5


Tanggal : 26 Maret 2022 pukul 15.00 wita.

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah memberikan implementasi mengenai
penyuluhan kesehatan tentang konsep gouth arthritis kepada keluarga Bapak M. Pada
pertemuan sebelumnya kelurga Bapak M sangat kooperatif dan memperhatikan apa yang
sudah dijelaskan oleh mahasiswa. Pada tahap evaluasi penyuluhan mengenai gout
arthritis keluarga Bapak M khususnya Ibu T mampu menyampaikan kembali mengenai
konsep gout arthritis yang telah disampaikan. Kegiatan hari ini berfokus pada melakukan
demonstrasi terapi komplementer untuk menurukan tingkat nyeri akibat gout arthritis
pada keluarga Bapak M.
2. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x45 menit, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
perencanaan asuhan keperawatan keluarga dengan melakukan demonstrasi terapi
komplementer untuk menurunkan tingkat nyeri akibat gout arthritis pada keluarga Bapak
M khususnya Ibu T.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x 45menit, diharapkan :
a. Perilaku keluarga Bapak M sesuai anjuran
b. Keluarga Bapak M khusususnya Ibu T mengerti dan memahami cara melakukan
terapi komplementer kompres hangat dengan jahe merah untuk membantu
menurunkan tingkat nyeri yang telah di demonstrasikan.
c. Keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat mendemonstrasikan kembali cara
melakukan kompres hangat jahe merah.
d. Melakukan kontrak untuk pertemuan keenam dengan keluarga Bapak M.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
a. Demonstrasi
2. Alat dan Media
a. Handuk/waslap, air hangat, jahe merah
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 26 Maret 2022 pukul 15.00 wita.
b. Tempat : Di Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Alat dan media sudah disiapkan

2. Evaluasi Proses
a. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat berperilaku sesuai anjuran.
c. 100% anggota keluarga dapat mengerti dan memahami cara melakukan terapi
komplementer kompres hangat dengan jahe merah untuk membantu menurunkan
tingkat nyeri yang telah di demonstrasikan.
e. 100% anggota keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat mendemonstrasikan kembali
cara melakukan kompres hangat jahe merah.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 27
Maret 2022 pukul 15.00 wita.

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR

Laporan Pendahuluan Kunjungan ke-6


Tanggal : 27 Maret 2022 pukul 15.00 wita.

A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah memberikan implementasi mengenai
demonstrasi terapi komplementer kompres hangat jahe merah kepada keluarga Bapak M
khususnya Ibu T. Keluarga Bapak M sangat kooperatif pada saat mahasiswa melakukan
demonstrasi. Keluarga Bapak M khusususnya Ibu T dapat mengerti dan memahami serta
dapat mendemosntrasikan kembali cara melakukan terapi komplementer kompres hangat
dengan jahe merah untuk membantu menurunkan tingkat nyeri. Fokus kegiatan pada hari
ini adalah melakukan evaluasi pada keluarga Bapak M. Evaluasi merupakan proses
keperawatan paling akhir dimana evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dari intervensi keperawatan yang sudah diterapkan. Dari hasil evaluasi maka
perawat akan menentukan planning selanjutnya. Intervensi keperawatan pada keluarga
Bapak M.
2. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan pengetahuan keluarga Bapak M
meningkat mengenai gout arthritis dan dapat memanajemen kesehatan keluarga dengan
baik.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60menit, diharapkan :
a. Perilaku keluarga Bapak M sesuai anjuran
b. Keluarga Bapak M dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis.
c. Keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat menggunakan terapi komplementer
kompres hangat jahe merah untuk membantu menurunkan tingkat nyeri akibat dari
gout arthritis.

C. Implementasi Tindakan Keperawatan


1. Metode
a. Diskusi
2. Alat dan Media
a. Alat tulis (kertas dan pulpen)
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 27 Maret 2022 pukul 15.00 wita.
b. Tempat : Di Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar

D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Alat dan media sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat berperilaku sesuai anjuran.
c. 100% anggota keluarga dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis
d. 100% anggota keluarga mengerti, memahami dan mampu mendemonstrasikan cara
melakukan komplementer untuk menurunkan tingkat nyeri pada gout arthritis salah
satunya kompres hangat memakai parutan jahe merah.

Mahasiswa

Ni Kadek Ari Santi


NIM: 219012710
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.M DENGAN
GOUT ARTHRITIS KHUSUSNYA PADA Ny.T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL GIANYAR
TANGGAL 21 MARET – 31 MARET 2022

A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.M
2. Umur (KK) : 48 tahun
3. Pekerjaan kepala keluarga (KK) : Wiraswasta
4. Pendidikan kepala keluarga (KK): SMP
5. Alamat dan nomor telepon : Br Manyar Ketewel
6. Komposisi anggota keluarga
No Nama Umur Jenis Hub. Pendidikan Pekerjaan Ket.
. Kelamin dengan KK
1. Ny.T 45 Perempuan Ibu SMP Wiraswasta Sehat
2. An.E 23 Laki-laki Anak S1 Mahasiswa Sehat
3. An. K 17 Perempuan Anak SMA Pelajar Sehat

b. Genogram
Keterangan
Laki-laki :

Perempuan :

Meninggal dunia :

Tinggal serumah : --------

Kawin :

c. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.M adalah Nuclear family (keluarga inti) terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
d. Suku bangsa
Keluarga Tn.M berasal dari suku Bali. Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn.M
dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Bali & Indonesia. Tidak ada kebiasaan
keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.M adalah agama Hindu.
f. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan utama keluarga ini berasal dari usaha yang dijalankan oleh Tn.M yaitu
menjual ikan segar yang mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 3.500.000,-. Anak
Tn.M belum bekerja dan belum memiliki penghasilan. Pengeluaran rerata keluarga
Tn.M dalam sebulan sekitar adalah Rp. 2.000.000,- yang diambil dari penghasilan
Tn.M dan Ny.T, sedangkan sisa uang ditabung di koperasi.
g. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi dilakukan oleh Tn.M bersama keluarga jika ada waktu luang adalah
kepantai.
II. Riwayat dan Tahap Perkembahan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.M berada pada tahap perkembangan keluarga dan anak dewasa
(pelepasan).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk
mandiri di masyarakat karena belum menikah dan anak belum bekerja.
c. Riwayat keluarga inti
Tn.M dan Ny.T menikah sudah 34 tahun yang lalu, Ny.T merupakan pilihan sendiri
dari Tn.M perkawinannya direstui oleh kedua orangtua masing-masing. Secara status
kesehatan, Tn.A dan Ny.T hanya pernah menderita penyakit ringan seperti batuk,
pilek, demam, dan terkadang hanya mengalami pusing-pusing dan pegal. Tetapi
sekitar 2 tahun yang lalu Ny.T mengalami sakit pada kakinya sehingga pergi ke
dokter untuk di periksa dan mengatakan jika sakit pada kakinya tersebut disebabkan
oleh asam urat (gout arthritis). Sedangkan An.E dan An.K sehat. An.K juga
terkadang mengalami demam,flu dan sakit kepala karena pengaruh cuaca.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua dari Tn.M tidak ada memiliki riwayat sakit, keadaan sekarangpun masih
sehat. Dari keluarga Ny.T, orang tuanya tidak memiliki riwayat sakit keturunan
maupun menular.

III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn.M dibangun pada lahan berukuran 2 are. Rumah ini terdiri dari beberapa
ruangan, yaitu ruang tamu, 3 ruang kamar tidur, 1 toilet, dan dapur. Di rumah juga
terdapat merajan (tempat sembahyang). Lingkungan di dalam rumah tampak rapih
dan bersih. Halaman di depan rumah tidak terlalu luas karena rumah terletak di dalam
gang. Jenis bangunan adalah bangunan permanen. Tiap-tiap ruangan memiliki jendela
yang selalu dibuka setiap pagi hari, lantai tiap bangunan sudah diubin. Sampah
dikumpulkan dalam satu wadah dan akan dikumpulkan di depan gang dan akan di
angkut kembali oleh petugas kebersihan menggunakan truck sampah yang akan
dibuang ke TPA.
Denah rumah:
U
1 2
3

7
4 5 6

Ket:
1. Kamar tidur
2. Mrajan/tempat suci
3. Bale dauh
4. Dapur
5. Kamar tidur + toilet
6. Kamar tidur
7. Ruang tamu

b. Karakteristik tetangga dan komunitas tempat tinggal


Karakteristik tetangga sangat terbuka dan saling berinteraksi sehari-hari. Hubungan
keluarga Tn.M dengan tetangga sekitar rumah sangat baik, dan saling membantu.
Perasaan Tn.M dan keluarga selama tinggal di lingkungan rumahnya cukup nyaman.
Masalah kesehatan yang sering terjadi di lingkungan rumah Tn.M yaitu pilek, batuk,
dan demam. Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di lingkungan sekitar rumah
yaitu Dokter umum, Bidan, Puskesmas dan Apotek. Jarak dari rumah ke tempat
fasilitas kesehatan tidak terlalu jauh. Selain fasilitas kesehatan, adapun fasilitas umum
yang ada di lingkungan ini yaitu pasar dan sekolah. Tingkat kriminalitas dan
kecelakaan di lingkungan ini tidak tinggi.
c. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.M sudah tinggal di rumah itu selama 27 tahun. Rumah yang ditempati
merupakan rumah yang dibangun sendiri oleh Tn.M. Tidak ada sarana transportasi
publik yang dekat dengan rumah Tn.M. Tn.M memiliki 3 buah sepeda motor yang
biasa digunakan untuk keperluan keluar.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.M dan Ny.T sangat dekat dengan kedua anaknya. Hubungan keluarga Tn.M
dengan tetangga sekitar rumah sangat baik dan saling membantu apabila mengalami
kesulitan. Perasaan Tn.M dan Ny.T selama tinggal di lingkungan rumahnya cukup
nyaman. Ny.T juga kerap mengikuti kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh PKK
yang terdapat di banjar tersebut begitu juga dengan Tn.M rutin mengikuti rapat
warga, begitu pun dengan kedua anak Tn.M rutin mengikuti kegiatan STT.
e. Sistem Pendukung keluarga
Jika salah satu keluarga dari Tn.M sedang mengalami masalah maka yang akan
terlibat dalam menyelesaikan masalah adalah semua pihak keluarga.

IV. Struktur Keluarga


a. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi yang terjalin antara Tn.M dan Ny.T dengan anaknya terbilang baik
karena Tn.M dan Ny.T selalu mengupayakan agar anaknya bersikap terbuka kepada
orang tua mengenai masalah yang dialami.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambil keputusan dalam keluarga lebih sering diputuskan oleh Tn.M sebagai
kepala keluarga. Apabila ada masalah dalam keluarga Tn.M, biasanya akan mengajak
Ny.T dan anak-anaknya untuk berdiskusi agar masalah tidak berlarut-larut dan bisa
menemukan solusinya.
c. Struktur peran
 Tn.M beperan sebagai kepala keluarga sekaligus sebagai pencari nafkah dari
usaha menjual ikan segar.
 Ny.T berperan sebagai istri dan ibu rumah tangga untuk membantu memenuhi
semua yang diperlukan dalam rumah tangganya.
 An.E berperan sebagai anak pertama, belum menikah dan sedang menempuh
pendidikan
 An.K berperan sebagai anak kedua,belum menikah dan bekerja, An.K masih
pelajar SMA.
d. Nilai dan norma keluarga
Nilai dan norma keluarga ini didasarkaan pada agama dan kepercayaan suku yang
dianut. Keluarga tidak memaksakan kehendak, nilai dan norma harus dipatuhi anak
secara tepat, keluarga mencoba membimbing anak mengetahui nilai benar dan salah
melalui fenomena yang ada di sekitar. Biasanya keluarga menerapkan nilai – nilai
agama pada setiap anggota keluarga seperti sembahyang setiap akan bepergian atau
sembahyang tiap hari di merajan dan tiap hari raya tertentu pergi maturan ke pura
bersama – sama.

V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Respon afekif pada anak ditunjukkan sama pada kedua anak. Kasih sayang Tn.M dan
Ny.T pada anak dicurahkan dengan sepenuh hati. Tn.M dan Ny.T menunjukkan kasih
sayang dengan cara selalu tanggap pada setiap kebutuhan anaknya, selalu menjadi
pendengar yang baik dan selalu memberi dukungan terhadap kedua anaknya.
Keluarga selalu saling mendukung apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota
keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga berinteraksi aktif dengan tetangga dan sekitar. Keluarga memiliki aturan
tertentu mengenai bagaimana cara bergaul anak khususnya dengan lawan jenis sesuai
dengan norma, nilai dan agama yang dianut. Tn.M sering menasehati anaknya untuk
memahami batas-batas berperilaku, dan menunjukkan rasa hormat antar anggota
keluarga. Keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Bagi keluarga Tn.M, sakit adalah suatu keadaan ketika tubuh mengalami gejala-gejala
tidak normal yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari seperti pusing, panas,
nyeri, dan lain-lain. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga
tersebut akan mengungkapkan apa yang dirasakan kepada anggota lain. Tindakan
pertama saat sakit dirasa adalah menggunakan P3K yang tersedia di rumah seperti
minyak angin, minyak urut, obat tetes, dan balsem, jika setidaknya tidak berkurang
baru pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah tempat tinggal Tn. M.
Masalah kesehatan aktual yang saat ini ada di keluarga Tn.M adalah gout arthritis
yang dialami oleh Ny.T. Ny.T mengatakan menderita penyakit gout arthritis sejak 2
tahun yang lalu, terkadang Ny.T memeriksakan kadar gout arthritisnya. Ny.T
mengatakan kakinya terasa sakit atau nyeri pada saat berjalan. Ny.T mengatakan
sering makan kacang-kacangan dan setelah makan kacang-kacangan kakinya terasa
sakit dan nyeri. Keluarga Tn.M mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda yang pasti
dari gout arthritis. Ny.R mengatakan hanya mengetahui gout arthritis itu adalah nyeri
pada sendi, tidak megetahui penyebab pastinya. Biasanya Ny.T mengkonsumsi obat
jamu yang bernama montalin saat merasakan sakit dan nyeri pada kakinya. Keluarga
Tn.M mengatakan tidak mengetahui pengobatan komplementer untuk menurunkan
nyeri yang dirasakan ketika mengalami gout arthritis selain obat yang diminum. Pada
saat pengkajian Tn.M dan Ny.T mengatakan tidak mengalami keluhan.
d. Fungsi Reproduksi
Ny.T memiliki 2 orang anak dalam pernikahannya bersama Tn.M. Ny.T tidak
mengalami masalah pada kesehatan reproduksinya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari
pendapatan yang dihasilkan dari usaha menjual ayam potong, serta keluarga cukup
mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada
iuran warga, maupun yang lainnya.

VI. Stress Dan Koping Keluarga


a. Stressor jangka panjang dan stressor jangka pendek
Saat pengkajian keluarga Tn.M mengatakan baik-baik saja tidak ada masalah yang
dihadapi.
b. Respon keluarga terhadap stress
Keluarga tidak menganggap hal itu sebagai masalah/stressor karena masih dapat
diatasi dengan membicarakannya.
c. Strategi koping yang digunakan
Apabila mengalami masalah, keluarga akan mendiskusikannya bersama-sama untuk
mencari solusi yang terbaik.
d. Strategi adaptasi yang disfungsional
Tidak ada.

VII. Pemeriksaan Fisik


a. Tanggal pemeriksaan fisik (head to toe)
Keluarga : Tn.M
Tanggal pengkajian : 23 Maret 2021 pukul 10.00 wita

No. Pemeriksaan Tn.M Ny.T An.E An. K


1. Kepala
Rambut Hitam sedikit putih, Hitam sedikit putih, Hitam, tidak rontok Hitam, tidak rontok
tidak rontok. tidak rontok.
Mata Simetris,Ananemis, Simetris, Ananemis, Simetris, Ananemis, Simetris, Ananemis,
anikterik, tidak ada anikterik, tidak ada anikterik, tidak ada anikterik, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
Hidung Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
polip. polip. polip. polip.
Telinga Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih, Simetris, bersih,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
penumpukan penumpukan penumpukan penumpukan
serumen serumen serumen serumen
Mulut Simetris, mulut Simetris, mulut Simetris, mulut Simetris, mulut
bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada bersih, tidak ada
stomatitis stomatitis stomatitis stomatitis
Leher Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjar kelenjar kelenjar kelenjar
tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada tiroid, tidak ada
nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan. nyeri tekan.
2. Dada
Inspeksi Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri,
tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan tidak ada kelainan
bentuk dada bentuk dada bentuk dada bentuk dada
Palpasi Taktil focal Taktil focal Taktil focal fremitus Taktil focal fremitus
fremitus terba jelas fremitus terba jelas terba jelas kanan terba jelas kanan
kanan kiri kanan kiri kiri kiri
Perkusi Suara paru Sonor, Suara paru Sonor, Suara paru Sonor, Suara paru Sonor,
suara jantung suara jantung suara jantung suara jantung
dullness dullness dullnes dullnes
Auskultasi Suara napas Suara napas Suara napas Suara napas
vesikuler vesikuler. vesikuler. vesikuler.
3. Abdomen
Inspeksi Tidak ada distensi. Tidak ada distensi. Tidak ada distensi. Tidak ada distensi.
Auskultasi Bising usus Bising usus Bising usus Bising usus
terdengar 10 terdengar 8 terdengar 15 terdengar 15
kali/menit. kali/menit. kali/menit. kali/menit.
Palpasi Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tekan tekan tekan tekan
Perkusi Timpani Timpani Timpani Timpani
4. Ekstremitas
Atas Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri,
tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema,
tidak ada tidak ada tidak ada kelemahan tidak ada kelemahan
kelemahan kelemahan anggota gerak,CRT anggota gerak,CRT
anggota gerak, anggota gerak, CRT <2 detik, persebaran <2 detik, persebaran
CRT<2 detik <2 detik rambut merata rambut merata
Bawah Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri, Simetris kanan kiri,
tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema,
tidak ada tidak ada tidak ada kelemahan tidak ada kelemahan
kelemahan kelemahan anggota gerak, anggota gerak,
anggota gerak, anggota gerak, CRT<2 detik, CRT<2 detik,
CRT<2 detik CRT<2 detik persebaran rambut persebaran rambut
merata merata
5. Vital Sign
Suhu 36,60C 36,50C 36,20C 36,80C
Nadi 84 x/menit 72 x/menit 80 x/menit 80x/menit
RR 20 x/menit 20 x/menit 16 x/menit 17x/menit
Tekanan Darah 120/80 mmHg 120/70 mmHg 110/80 mmHg 100/70mmHg

VIII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap agar keluarga tetap sehat, nyeri akibat gout arthritis dapat diatasi
bukan hanya dengan obat, berharap tidak ada masalah pergaulan yang timbul pada
anak, anak dapat selalu mengikuti kegiatan di masyarakat dan harmonis.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
Keluarga : Tn.M
Tanggal Pengkajian : 24 Maret 2022 pukul 15.00 wita.
No Tanda dan Gejala Diagnosa Keperawatan
1. Data Subjektif Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan Keluarga
1. Ny.T mengatakan menderita gout arthritis sejak 2
tahun yang lalu, jarang melakukan pemeriksaan ke
dokter.
2. Ny.T mengatakan ketika merasa sakit pada kakinya
dia selalu meminum obat.
3. Ny.T mengatakan merasa nyeri atau sakit pada
kakinya ketika berjalan.
4. Ny.T mengatakan setelah minum obat nyeri yang
dirasakan berkurang tetapi setelah makan kacang-
kacangan nyeri itu timbul kembali.

Data Objektif
1. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk
memenuhi tujuan kesehatan

2. Data Subjektif Defisiensi Pengetahuan


1. Ny.T mengatakan gout arthritis yang dialami karena
umurnya sudah tidak muda lagi
2. Ny.T mengatakan hanya mengetahui gout arthritis
itu adalah nyeri pada sendi dan tidak megetahui
penyebab pastinya.
3. Keluarga Tn.M mengatakan tidak mengetahui secara
pasti tanda-tanda dari gout arthritis.
4. Keluarga Tn.M mengatakan tidak mengetahui
pengobatan komplementer untuk menurunkan nyeri
yang dirasakan ketika mengalami gout arthritis
selain obat yang diminum.
Data Objektif
1. Saat pengkajian keluarga Tn.M tampak
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah.
2. Scoring Diagnosa Keperawatan
Diagnosa 1. Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga
Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah: aktual 1 Aktual =3 Masalah bersifat aktual karena sudah
Risiko =2 terjadi di dalam keluarga Tn.M,
Potensial =1 dimana Ny.T yang memiliki gout
3/3x1= 1 arthritis dan tidak bisa
memanajemen kesehatan nya.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Ny.T masih sering makan makanan
masalah untuk Sebagian =1 yang tinggi purin seperti kacang-
diubah : sebagian
Tidak dapat = 0 kacangan atau tempe sehingga
1/2x2= 1 sangat sulit untuk diberitahu
mengenai pola hidup sehat,
kemungkinan masalah untuk diubah
yaitu sebagian karena kurangnya
kesadaran dan ketidaktauan dari
Ny.T mengenai kesehatannya.
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Disamping karena umur sudah mulai
untuk dicegah : Cukup =2 tua, penyakit gout arthritis dapat
cukup
Rendah =1 diatasi dengan melakukan diet tinggi
2/3x1= 2/3 purin seperti mengurangi makan
daging, ikan kacang-kacangan,
jeroan. Disini Ny.T masih sering
makan kacang-kacangan dan
mengatakan kalau setelah makan
kacang sakit pada kakinya akan
kambuh lagi sehingga potensi
masalah untuk dicegah cukup
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Keluarga menganggap masalah dari
masalah : segera Tidak segera diatasi sakitnya kaki Ny.T merupakan suatu
diatasi
=1 masalah yang harus segera diatasi
Tidak dirasakan agar rasa nyeri yang dialami tidak
adanya masalah = 0 semakin memburuk. Ny.T
2/2x1= 1 mengatakan akan melakukan diet
maknan tinggi purin terutama
kacang-kacangan yang sering
dimakan.
Total 3 2/3

Diagnosa 2. Defisiensi Pengetahuan


Kriteria Bobot Skor Pembenaran
Sifat masalah: aktual 1 Aktual =3 Masalah bersifat aktual karena sudah
Risiko =2 terjadi di dalam keluarga Tn.M
Potensial =1 dimana keluarga kurang memahami
3/3x1= 1 konsep dari gout arthritis.
Kemungkinan 2 Mudah =2 Masalah mungkin mudah diubah
masalah untuk Sebagian =1 karena dari pendidikan terakhir
diubah : mudah
Tidak dapat = 0 Tn.M dan Ny.T yaitu SMP jadi
2/2x2= 2 masih mudah dalam memahami
informasi yang disampaikan, begitu
juga dengan An.E yang pendidikan
terakhir di perguruan tinggi akan
mudah memahami informasi
kesehatan dan akan mampu untuk
mengingatkan Ny.T sehingga
kemungkinanan masalah untuk
diubah mudah
Potensi masalah 1 Tinggi =3 Masih ada peluang untuk menerima
untuk dicegah : Cukup =2 informasi untuk mencegah masalah
tinggi
Rendah =1 defisiensi pengetahuan pada keluarga
Tn.M, jadi potensi masalah untuk
3/3x1= 1 dicegah tersebut tinggi
Menonjolnya 1 Segera diatasi = 2 Masalah harus segera diatasi karena
masalah : segera Tidak segera diatasi pengetahuan harus dimiliki terlebih
diatasi
=1 dahulu oleh keluarga Tn.M untuk
Tidak dirasakan meningkatkan pengetahuan keluarga
adanya masalah = 0 yang nantinya memberikan perilaku
2/2x1= 1 kesehatan sesuai anjuran yang dapat
membantu mengatasi rasa sakit pada
kaki dan mencegah sakit itu sering
timbul kembali dengan memiliki
pengetahuan mengenai gout arthritis.
Total 5

3. Prioritas Diagnosa Keperawatan


1) Defisiensi Pengetahuan pada keluarga Tn.M
2) Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Tn.M khususnya
Ny.T
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa
Hasil Intervensi
Keperawatan
Defisiensi 1. Keluarga mampu mengenal masalah 1. Keluarga mampu mengenal masalah
Pengetahuan a. Pengetahuan: Manajemen Arthritis a. Berikan Pendidikan
1) Faktor-faktor penyebab dan faktor yang Kesehatan
berkontribusi 1) Tentukan pengetahuan kesehatan
2) Tanda dan gejala awal penyakit dan gaya hidup perilaku saat ini
2. Keluarga mampu mengambil keputusan pada keluarga.
a. Partisipasi dalam Keputusan Perawatan 2) Letakkan iklan (poster) yang
Kesehatan: menarik di tempat strategis untuk
1) Menentukan pilihan yang diharapkan mendapatkan perhatian keluarga.
terkait denga outcome kesehatan 3) Berikan ceramah untuk
2) Menggunakan teknik penyelesaian menyampaikan informasi pada
masalah untuk mencapai outcome yang keluarga.
diinginkan. 4) Tekan pentingnya pola makan yang
3) Mencari pelyanan perawatan kesehatan sehat, tidur, berolahraga, dan lain-
untuk memnuhi outcome yang lain bagi keluarga.
diinginkan. b. Pengajaran: Proses
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga penyakit
yang sakit 1) Kaji tingkat pengetahuan pasien
a. Pengetahuan: Manajemen Arthritis terkait dengan proses penyakit
1) Modivikasi diet yang spesifik
2) Modivikasi aktivitas aktivitas harian 2) Review pengetahuan pasien
3) Penggunaan alat bantu yang benar mengenai kondisisnya
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan 3) Jelaskan tanda dan gejala yang
a. Pengendalian faktor resiko umum dari penyakit, sesuai
b. Langkah-langkah keamanan rumah kebutuhan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 4) Jelaskan mengenai proses penyakit,
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
a. Perilaku pencarian kesehatan 2. Keluarga mampu mengambil keputusan
1) Mendapat bantuan dari professional a. Dukungan pengambilan
kesehatan keputusan
2) Melakukan perilaku kesehatan dengan 1) Bantu pasien mengidentifikasi nilai
inisiatif sendiri. dan harapan yang mungkin akan
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan membantu dalam membuat pilihan
yang berhubungan dengan kesehatan. 2) Bantu pasien mengidentifikasi
4) Mencari bantuan bila diperlukan keuntungan dan kerugian dari
setiap alternative pilihan
3) Berikan informasi sesuai
permintaan
3. Keluarga mampu merawat anggota
keluarga yang sakit
a. Modifikasi perilaku
1) Bantu pasien untuk dapat
mengidentifikasi kekuatan diri
sendiri dan menguatkannya.
2) Dukung untuk mengganti
kebiasaan yang tidak diinginkan
dengan kebiasaan yang
diinginkan.
3) Dukung pasien untuk memeriksa
perilakunya sendiri.
4) Pilah perilaku menjadi bagian-
bagian kecil untuk dirubah
menjadi unit perilaku yang
terukur.
5) Kembangkan program perubahan
perilaku.
b. Pengajaran: Peresepan diet
1) Ajarkan pasien nama-nama
makanan yang sesuai dengan diet
yang disarankan.
2) Instruksikan pasien untuk
menghindari makanan yang
dipantang dan mengkonsumsi
makanan yang diperbolehkan.
3) Bantu pasien untuk memilih
makanan kesukaan yang sesuai
dengan diet yang disarankan.
4) Observasi bagaimana pasien
memilih makanan.
5) Sediakan contoh menu makanan
yang sesuai.
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
a. Manajemen lingkungan: Kenyamanan
1) Hindari gangguan yang tidak perlu
dan berikan untuk waktu istirahat.
2) Ciptaka lingkungan yang tenang
dan mendukung.
3) Sediakan lingkungan yang aman
dan bersih
b. Identifikasi Risiko
1) Pertimbangkan ketersediaan dan
kualitas sumber yang ada (missal
psikologis, finansial, tingkat
pendidikan, keluarga dan
komunitas).
2) Identifikasi risiko biologis,
lingkungan dan perilaku serta
hubungan timbale balik.
3) Identifikasi strategi koping yang
dgunakan.
4) Instruksikan faktor risiko dan
rencana untuk mengurangi faktor
risiko.
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan
a. Konseling
1) Bina hubungan terpeutik
2) Tetapkan lama konseling
3) Bantu pasien untuk
mengidentifikasi maslah.

Ketidakefektifan 1. Keluarga mampu mengenal masalah 1. Keluarga mampu mengenal masalah


manajemen a. Perilaku patuh: Pengobatan a. Pengajaran: Proses
kesehatan yang disarankan Penyakit
keluarga 1) Memperoleh obat 1) Kaji tingkat pengetahuan pasien
yang dibutuhkan terkait dengan proses penyakit
2) Minum obat sesuai yang spesifik
dosis 2) Review pengetahuan pasien
3) Mengkonsumsi obat dengan atau tanpa mengenai kondisisnya
makanan seperti yang ditentukan 3) Jelaskan tanda dan gejala yang
4) Menghindari makanan dan minuman umum dari penyakit, sesuai
jika ada kontraindikasi kebutuhan
5) Menyimpan obat dengan tepat 4) Jelaskan mengenai proses penyakit,
6) Mengkonsumsi semua obat dengan sesuai kebutuhan.
dengan interval yang ditentukan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan
2. Keluarga mampu mengambil keputusan a. Dukungan pengambilan
a. Partisipasi dalam Keputusan Perawatan keputusan
Kesehatan: 1) Bantu pasien mengidentifikasi nilai
1) Menentukan pilihan yang diharapkan dan harapan yang mungkin akan
terkait denga outcome kesehatan membantu dalam membuat pilihan
2) Menggunakan teknik penyelesaian 2) Bantu pasien mengidentifikasi
masalah untuk mencapai outcome yang keuntungan dan kerugian dari
diinginkan. setiap alternative pilihan
3) Mencari pelyanan perawatan kesehatan 3) Berikan informasi sesuai
untuk memnuhi outcome yang permintaan
diinginkan.
3. Keluarga mampu merawat anggota
3. Keluarga mampu merawat anggota keluarga keluarga yang sakit
yang sakit a. Pengajaran: Prosedur/demonstrasi
a. Pengetahuan: Manajemen Arthritis pengobatan komplementer nyeri gouth
1) Modivikasi diet arthritis (Kompres hangat memakai
2) Modivikasi aktivitas parutan jahe merah)
aktivitas harian
3) Penggunaan alat 1) Kaji pengalaman keluarga
bantu yang benar sebelumnya dan tingkat pengetahuan
4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan pasien terkait tindakan yang akan
a. Pengendalian faktor resiko dilakukan.
b. Langkah-langkah keamanan rumah 2) Jelaskan tujuan tindakan yang akan
dilakukan
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas 3) Jelaskan prosedur /demonstrasi
pelayanan kesehatan pengobatan komplementer nyeri gout
a. Perilaku pencarian kesehatan arthritis (kompres hangat jahe merah)
1) Mendapat bantuan dari professional 4) Kaji harapan pasien mengenai
kesehatan tindakan yang dilakukan
2) Melakukan perilaku kesehatan dengan 5) Diskusikan pilihan-pilihan tindakan
inisiatif sendiri. yang memungkinkan
3) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan 6) Libatkan keluarga atau orang terdekat
yang berhubungan dengan kesehatan. pada saat melakukan
4) Mencari bantuan bila prosedur/demonstrasi (kompres
diperlukan hangat jahe merah)
4. Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan
a. Identifikasi Risiko
1) Pertimbangkan ketersediaan dan
kualitas sumber yang ada (missal
psikologis, finansial, tingkat
pendidikan, keluarga dan komunitas).
2) Identifikasi risiko biologis,
lingkungan dan perilaku serta
hubungan timbale balik.
3) Identifikasi strategi koping yang
dgunakan.
4) Instruksikan faktor risiko dan rencana
untuk mengurangi faktor risiko.

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


pelayanan kesehatan
a. Konseling
1) Bina hubungan terpeutik
2) Tetapkan lama konseling
3) Bantu pasien untuk mengidentifikasi
masalah.

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


Tanggal No Dx Implementasi Evaluasi Paraf
26 Maret I 1. Memberikan pendidikan kesehatan tentang gout S: Pitri
2022 arthritis:  Keluarga Tn.M khususnya
a. Pengertian gout arthritis Ny.T mengatakan mulai
b. Tanda dan gejala mengerti tentang konsep
c. Faktor resiko gout arthritis penyakit gout arthritis yang
d. Perawatan gout arthritis sudah dijelaskan secara
2. Menanyakan pada keluarga tentang hal-hal yang spesifik.
belum dimengerti mengenai materi yang sudah  Keluarga mengatakan
dijelaskan seperti pengertian gout arthritis, tanda bahwa gout arthritis/ asam
dan gejala, faktor resiko gout arthritis dan urat adalah penyakit yang
perawatan gout arthritis. disebabkan oleh kelebihan
3. Meminta keluarga untuk menjelaskan kembali kadar senyawa urat di dalam
pengertian gout arthritis, tanda dan gejala, faktor tubuh.
resiko gout arthritis dan perawatan gout arthritis.  Keluarga mengatakan tanda
4. Memberi pujian atas jawaban yang benar dari dan gejala dari gout arthritis/
keluarga. asam urat yaitu adanya
kesemutan dan linu, nyeri
pada malam hari atau pagi
hari saat bangun tidur, sendi
tampak bengkak, kemerahan
dan panas.
 Keluarga mengatakan fakor
resiko/ penyebab dari gout
arthritis adalah kegemukan,
kurang minum, asupan
senyawa purin berlebohan,
stress, usia, konsumsi
alcohol berlebihan, genetic,
dan obat-obatan tertentu.
 Keluarga mengatakan cara
perawatan nyeri dari gout
arthritis yaitu dengan minum
obat anti nyeri, obat anti
radang, melakukan diet
rendah purin, melakukan
kompres hangat memakai
parutan jahe merah,
akupunktur, herbal compress
ball, dan kompres hangat
kayu manis.
 Keluarga Tn.M mengatakan
kunjungan selanjutnya bisa
dilakukan pada tanggal 26
Maret 2022 pukul 14.00
wita
O:
 Keluarga kooperatif dan
menyimak penjelasan
dengan baik
 Keluarga tampak berusaha
menjawab setiap pertanyaan
yang diajukan
 Keluarga tampak mampu
menjelaskan kembali
mengenai pengertian gout
arthritis, tanda dan gejala,
faktor resiko gout arthritis
dan perawatan gout arthritis.
A:
Pemberian penyuluhan kesehatan
tercapai
P:
Lanjutkan intervensi dengan
melakukan demonstrasi pemberian
kompres hangat memakai parutan
jahe merah dengan kontrak waktu
yang telah disepakati yaitu tanggal
26 Maret 2022.
26 Maret II Mendemonstrasikan pengobatan komplementer untuk Subjektif: S : Pitri
2022 menurunkan tingkat nyeri gout arthritis (kompres  Keluarga mengatakan sudah
hangat memakai parutan jahe merah) mengerti cara melakukan
Bahan (100gr/12cm jahe merah, air hangat suhu 40- kompres hangan memakai
50oC, wasslap atau handuk) parutan jahe merah
Cara membuat:  Ny.T mengatakan akan
 Parut 100gr/12cm jahe merah melakukan kompres hangat
 Siapkan air hangat dengan suhu 40-50oC memakai parutan jahe merah
 Rendam wasslap atau handuk di dalam air hangat  Keluarga Tn.M mengatakan
 Taruh parutan jahe merah diatas wasslap atau kunjungan selanjutnya bisa
handuk yang sudah di rendam di air hangat dilakukan pada tanggal
 Taruh wasslap atau handuk yang sudah berisi 27/03/2022 pukul 10.00 wita
parutan jahe di atas sendi yang nyeri selama 20
menit. O:
 Lakukan kompres hangat dengan parutan jahe  Ny.T dan keluarga tampak
merah selama 2x sehari pada pagi dan sore hari kooperatif
selama 7 hari  Keluarga tampak mengerti
dengan demonstrasi cara
melakuakn kompres hangat
memakai parutan jahe merah
A:
Demonstrasi tercapai
P:
Lanjutkan evaluasi dengan kontrak
waktu yang sudah disepakati yaitu
tanggal 27 Maret 2022

E. EVALUASI

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi


1 Minggu, 27 Maret 2022 Defisiensi pengetahuan pada S:
keluarga Tn.M Keluarga mengatakan paham mengenai penyakit
gout arthritis khususnya Ny.T
O:
Keluarga khususnya Ny.T tampak mampu
menjelaskan kembali tentang konsep dari gout
arthritis
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan pengetahuan keluarga
2 Minggu, 27 Maret 2022 Ketidakefektifan manajemen Subjektif:
kesehatan keluarga Tn.M  Ny.T mengatakan sudah menerapkan cara
pengobatan nyeri gout arthritis/ asam
uratnya dengan melakukan kompres
hangat memakai parutan jahe merah dan
mengatur pola makan mengurangi
makanan tinggi purin.
 Tn.M, An.E dan An.K juga mengatakan
bahwa Ny.T sudah melakukan kompres
hangat memakai parutan jahe sesuai
dengan yang di demonstrasikan
O:
Keluarga Tn.M tampak antusias dan kooperatif
saat dilakukan kunjungan oleh mahasiswa.
A:
Masalah tercapai
P:
Pertahankan perilaku untuk tetap patuh melakukan
kompres hangat memakai parutan jahe agar nyeri
berkurang.

You might also like