Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
DENPASAR
2022
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK M DENGAN
GOUT ATRITHIS KHUSUSNYA PADA IBU T
DI BANJAR MANYAR DESA KETEWEL KABUPATEN GIANYAR
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pengkajian dalam keluarga perlu dilakukan untuk mendapatkan data-data yang
akurat. Adanya data-data yang akurat mengenai karakteristik dan permasalahan dalam
keluarga memudahkan untuk memberikan asuhan keperawatan yang sistematis dan
komprehensif dengan menerapkan teori-teori keperawatan yang telah diajarkan sesuai
tahap perkembangan keluarga.
Sebelum melakukan pengkajian yang paling utama harus ditanamkan adalah bina
hubungan saling percaya (BHSP) antara perawat dengan keluarga. Karena jika sudah
terbina hubungan saling percaya (BHSP) asuhan keperawatan akan dapat dilakukan
dengan baik. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Mahasiswa mendapatkan tugas mencari satu keluarga binaan untuk Asuhan
Keperawatan Keluarga. Diketahui ada Ibu teman yang memiliki gout arthritis yaitu pada
keluarga Bapak M khususnya Ibu T. Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa ingin menggali
lebih dalam lagi tentang kesehatan keluarga Bapak M terkait dengan gout arthritis.
Keluarga Bapak M merupakan keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan 2
orang anak, yang hidup dalam rumah tangga yang sama. Pertemuan pertama akan
dilakukan pada hari Selasa, 22 Maret 2022, pukul 16.00 wita di rumah Bapak M yang
sudah diketahui alamatnya. Dalam proses melengkapi data, fokus kegiatan pertemuan ke-1
adalah menjelaskan kepada Bapak M bahwa selama beberapa hari kedepan saya akan
mengunjungi keluarga Bapak M untuk mengetahui masalah kesehatan yang sedang
dialami oleh keluarga Bapak M dan membina hubungan saling percaya (PHBS) dengan
keluarga Bapak M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
1. Memperkenalkan diri, membina hubungan saling percaya dan menyampaikan tujuan
kunjungan pada keluarga.
2. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya.
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah dilakukan pertemuan selama 30 menit diharapkan mahasiswa dan keluarga saling
mengenal dan membina hubungan saling percaya.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 30 menit, diharapkan mahasiswa :
a. Membina hubungan saling percaya dengan keluarga Bapak M
b. Mengklarifikasi informasi tentang adanya anggota keluarga yang sakit.
c. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan berikutnya
C. Implementasi
1. Metode : wawancara dan observasi.
2. Media dan alat : alat tulis (kertas dan pulpen)
3. Waktu dan tempat : Selasa, 22 Maret 2022/16.00 wita di rumah keluarga Bapak M
Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Media telah disiapkan
c. Lokasi rumah sudah diketahui
d. Mahasiswa hadir tepat waktu
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. 80% keluarga mau menerima kunjungan dari mahasiswa
b. 80% keluarga kooperatif menjawab pertanyaan dari mahasiswa
c. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama kelaurga yaitu tanggal 23
Maret 2022 pukul 10.00 wita
Mahasiswa
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan BHSP dengan
keluarga Bapak M pada tanggal 22 Maret 2022, pukul 16.00 wita. Keluarga Bapak M
menerima kunjungan dari mahasiswa, kooperatif dalam menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh mahasiswa. Asuhan keperawatan keluarga menggunakan pendekatan
proses yang terdiri dari empat tahap. Tahap tersebut meliputi: pengkajian, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Tahap pengkajian menggunakan model Family Centre
Nursing Friedma, dimana pengkajian merupakan hal yang penting dan menjadi dasar
untuk merumuskan intervensi, implementasi, dan evaluasi. Sebelum melakukan
pengkajian yang paling utama harus ditanamkan adalah bina hubungan saling percaya
(BHSP) antara perawat dengan keluarga. Dengan terbinanya hubungan saling percaya
(BHSP), maka asuhan keperawatan akan dapat dilakukan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Teknik pengkajian dapat dilakukan dengan wawancara,
diskusi, observasi serta melakukan pemeriksaan fisik.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Data umum (identitas keluarga, komposisi anggota keluarga, genogram, tipe
keluarga, suku bangsa, agama, status sosial ekonomi keluarga, aktivitas rekreasi
keluarga)
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga (tahap perkembangan keluarga saat ini,
tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti, riwayat
keluarga sebelumnya)
c. Lingkungan (karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas tempat
tinggal, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dalam
masyarakat, sistem pendukung keluarga)
d. Struktur keluarga (pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga, struktur
peran, nilai dan norma keluarga)
e. Fungsi keluarga (fungsi afektif, fungsi sosialisasi, fungsi perawatan kesehatan, fungsi
reproduksi, fungsi ekonomi)
f. Stres dan koping keluarga (stres jangka pendek dan panjang, respon keluarga
terhadap stres, strategi koping, strategi adaptasi)
g. Mengindentifikasi riwayat kesehatan serta nilai-nilai yang bertentangan dengan
kesehatan.
h. Melakukan pemeriksaan fisik pada seluruh anggota keluarga Bapak M
i. Harapan keluarga
j. Melakukan kontrak untuk pertemuan ketiga
3. Masalah keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
Belum dapat ditegakkan
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan data-data yang perlu dikaji lebih lanjut
dapat terkumpul.
3. Tujuan khusus
a. Melakukan pengkajian yang meliputi data umum, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga,
serta harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
b. Melakukan pengkajian terhadap pengetahuan keluarga Bapak M khususnya tentang
penyakit Gout Arthritis
c. Melakukan pemeriksaan fisik terhadap seluruh anggota keluarga.
d. Mengidentifikasi riwayat kesehatan dan tahap perkembangan keluarga Bapak M
e. Menentukan kontrak waktu untuk kunjungan ketiga.
C. Implementasi
1. Metode : Wawancara, observasi, dan pemerksaan fisik
2. Media dan alat : Lembar pengkajian, alat tulis, stetoskop, tensi meter,
thermometer, jam tangan, lampu senter dan meteran.
3. Waktu dan tempat : 23 Maret 2022 pukul 10.00 wita di rumah keluarga Bapak M di
Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Instrumen pengkajian sudah disiapkan
c. Sudah melakukan kontrak waktu sebelumnya
2. Kriteria proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan waktu yang direncanakan
b. Keluarga menerima kehadiran perawat/mahasiswa dan memberikan respon yang baik
c. Keluarga bersedia menjawab pertanyaan yang diberikan
d. Keluarga kooperatif dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh mahasiswa.
e. Keluarga mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
3. Kriteria hasil
a. Didapatkan 90% data umum keluarga
b. Didapatkan 80% data riwayat dan tahap perkembangan keluarga
c. Didapatkan 85% data keadaan lingkungan
d. Didapatkan 80% data struktur keluarga
e. Didapatkan 80% data fungsi keluarga
f. Didapatkan 80% data stres dan koping keluarga
g. 100% anggota keluarga telah dilakukan head to toe dan pemeriksaan fisik.
h. 100% anggota keluarga dapat memberikan informasi kondisi kesehatan keluarga.
i. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
j. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 24
Maret 2022 pukul 14.00 wita.
Mahasiswa
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah melakukan pengkajian mengenai
masalah kesehatan pada keluarga Bapak M. Berdasarkan hasil pengkajian dan
pemeriksaan fisik, didapatkan benar adanya gout arthritis pada keluarga Bapak M
khususnya pada Ibu T sejak 2 tahun yang lalu. Ibu T mengatakan tidak mengetahui
penyebab dari gout arthritis yang diderita. Keluarga Bapak M mengatakan tidak
mengetahui pengobatan komplementer untuk mengatasi nyeri yang dirasakan akibat dari
gout arthritis yang dialami. Ibu T mengatakan sering mengkonsumsi obat montalin untuk
mengatasi nyeri yang dialami. Ibu T juga mengatakan bahwa dia biasa memakan kacang-
kacangan serta tempe dan setelah memakan kacang dan tempe nyeri kembali dialami oleh
Ibu T. Fokus kegiatan hari ini adalah memprioritaskan diagnosa atau masalah
keperawatan keluarga sekaligus memilih intervensi keperawatan pada keluarga Bapak
M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-4 dengan keluarga Bapak M
3. Masalah keperawatan keluarga
Dari analisis didapatkan dua masalah keperawatan yaitu:
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidak efektifan manajemen kesehatan keluarga
Kedua masalah tersebut kemudian diangkat sebagai diagnose keperawatan dan
selanjutnya dilakukan penapisan masalah. Penapisan masalah didasari atas empat
indicator yaitu:
Sifat masalah bobotnya 1 dengan scor: actual scornya 3, risiko scornya 2, dan
potensial scornya 1, Kemungkinan masalah untuk dipecahkan bobotnya 2 dengan
scor: mudah scornya 2, sebagian scornya 1, dan tidak dapat, scornya 0, Potensi masalah
untuk dicegah bobotnya 1 dengan scor: tinggi scornya 3, cukup scornya 2, dan rendah
scornya 1 , Menonjolnya masalah bobotnya 1 dengan scor: segera diatasi scornya 2,
tidak segera diatasi scornya 1, dan tidak dirasakan adanya masalah scornya 0. Penapisan
masalah untuk sifat masalah dan potensi masalah untuk dicegah ditentukan oleh perawat,
sedangkan kemungkinan masalah untuk dipecahkan, dan menonjolnya masalah harus
diputuskan oleh keluarga.
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M. Khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 60 menit, diharapkan mahasiswa dan keluarga mampu
memprioritaskan masalah keperawatan dan perencanaan asuhan keperawatan keluarga
pada keluarga Bapak M.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan :
a. Keluarga Bapak M dapat ikut serta dalam memprioritaskan masalah keperawatan
keluarga.
b. Keluarga Bapak M dapat ikut serta dalam memilih rencana tindakan keperawatan.
c. Melakukan kontrak untuk pertemuan keempat dengan keluarga Bapak M.
C. Implementasi Tindakan Keperawatan
1. Metode
a. Diskusi
2. Alat dan Media
a. Alat tulis (Kertas dan pulpen)
b. Susunan diagnosa keperawatan dengan kisi-kisi skoring
c. Susunan intervensi keperawatan
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 24 Maret 2022 pukul 14.00 wita
b. Tempat : di Banjar Manyar, Desa Ketewel, Kabupaten Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan susunan diagnosa keperawatan dengan kisi-kisi skoring
c. Mahasiswa mempersiapkan susunan intervensi keperawatan
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga kooperatif dalam ikut serta memperioritaskan masalah bersama mahasiswa.
b. Keluarga kooperatif dalam ikut serta memilih intervensi untuk mengatasi masalah
dalam keluarga Bapak M bersama mahasiswa.
c. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
d. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah mampu memperioritaskan masalah bersama mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga telah mampu serta memilih intervensi untuk mengatasi
masalah dalam keluarga Bapak M bersama mahasiswa.
c. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 25
Maret 2022 pukul 17.00 wita.
Mahasiswa
LaporanPendahuluanKunjungan ke-4
Tanggal : 25 Maret 2022 pukul 17.00 wita.
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa dan keluarga Bapak M sudah menentukan
prioritas diagnosa keperawatan keluarga dan memilih intervensi yang akan
diimplementasikan untuk keluarga Bapak M. Fokus kegiatan pada hari ini adalah
memberikan penyuluhan tentang penyakit gout arthritis pada keluarga Bapak M.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
a. Mengevaluasi hasil penyuluhan tentang gout arthritis
b. Kontrak waktu untuk pertemuan ke-5 dengan keluarga Bapak M
3. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T.
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x45 menit, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
perencanaan asuhan keperawatan keluarga dengan melakukan implementasi pada
keluarga Bapak M.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan :
a. Keluarga Bapak M mengerti dan memahami tentang gout arthritis seperti pengertian
gout arthritis, penyebab gout arthritis, tanda dan gejala gout arthritis, perawatan atau
penatalaksanaan gout arthritis.
b. Keluarga Bapak M dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis yang
telah di sampaikan oleh mahasiswa.
c. Melakukan kontrak untuk pertemuan kelima dengan keluarga Bapak M.
C. ImplementasiTindakanKeperawatan
1. Metode
a. Diskusi dan Tanya jawab
2. Alat dan Media
a. Leaflet, laptop
3. Waktu dan Tempat
a. Waktu : 25 Maret 2022 pukul 17.00 wita.
b. Tempat : Di Banjar Manyar Desa Ketewel Kabupaten Gianyar
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Mahasiswa mempersiapkan materi penyuluhan gout arthritis pada keluarga Bapak M
c. Mahasiswa membawa alat leaflet, laptop
2. Evaluasi Proses
a. Keluarga kooperatif mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh mahasiswa.
b. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
c. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga telah menerima informasi penyuluhan dari mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
c. 100% anggota keluarga dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 26
Maret 2022 pukul 15.00 wita.
Mahasiswa
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah memberikan implementasi mengenai
penyuluhan kesehatan tentang konsep gouth arthritis kepada keluarga Bapak M. Pada
pertemuan sebelumnya kelurga Bapak M sangat kooperatif dan memperhatikan apa yang
sudah dijelaskan oleh mahasiswa. Pada tahap evaluasi penyuluhan mengenai gout
arthritis keluarga Bapak M khususnya Ibu T mampu menyampaikan kembali mengenai
konsep gout arthritis yang telah disampaikan. Kegiatan hari ini berfokus pada melakukan
demonstrasi terapi komplementer untuk menurukan tingkat nyeri akibat gout arthritis
pada keluarga Bapak M.
2. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x45 menit, diharapkan mahasiswa mampu melakukan
perencanaan asuhan keperawatan keluarga dengan melakukan demonstrasi terapi
komplementer untuk menurunkan tingkat nyeri akibat gout arthritis pada keluarga Bapak
M khususnya Ibu T.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x 45menit, diharapkan :
a. Perilaku keluarga Bapak M sesuai anjuran
b. Keluarga Bapak M khusususnya Ibu T mengerti dan memahami cara melakukan
terapi komplementer kompres hangat dengan jahe merah untuk membantu
menurunkan tingkat nyeri yang telah di demonstrasikan.
c. Keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat mendemonstrasikan kembali cara
melakukan kompres hangat jahe merah.
d. Melakukan kontrak untuk pertemuan keenam dengan keluarga Bapak M.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Alat dan media sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat berperilaku sesuai anjuran.
c. 100% anggota keluarga dapat mengerti dan memahami cara melakukan terapi
komplementer kompres hangat dengan jahe merah untuk membantu menurunkan
tingkat nyeri yang telah di demonstrasikan.
e. 100% anggota keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat mendemonstrasikan kembali
cara melakukan kompres hangat jahe merah.
d. Kontrak pertemuan selanjutnya dapat disepakati bersama keluarga pada tanggal 27
Maret 2022 pukul 15.00 wita.
Mahasiswa
A. Latar Belakang
1. Karakteristik keluarga
Pada pertemuan sebelumnya, mahasiswa sudah memberikan implementasi mengenai
demonstrasi terapi komplementer kompres hangat jahe merah kepada keluarga Bapak M
khususnya Ibu T. Keluarga Bapak M sangat kooperatif pada saat mahasiswa melakukan
demonstrasi. Keluarga Bapak M khusususnya Ibu T dapat mengerti dan memahami serta
dapat mendemosntrasikan kembali cara melakukan terapi komplementer kompres hangat
dengan jahe merah untuk membantu menurunkan tingkat nyeri. Fokus kegiatan pada hari
ini adalah melakukan evaluasi pada keluarga Bapak M. Evaluasi merupakan proses
keperawatan paling akhir dimana evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan dari intervensi keperawatan yang sudah diterapkan. Dari hasil evaluasi maka
perawat akan menentukan planning selanjutnya. Intervensi keperawatan pada keluarga
Bapak M.
2. Masalah keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa keperawatan keluarga
a. Defisit pengetahuan pada keluarga Bapak M
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga pada keluarga Bapak M khususnya
Ibu T
2. Tujuan umum
Setelah pertemuan selama 1x60 menit, diharapkan pengetahuan keluarga Bapak M
meningkat mengenai gout arthritis dan dapat memanajemen kesehatan keluarga dengan
baik.
3. Tujuan khusus
Setelah pertemuan selama 1x60menit, diharapkan :
a. Perilaku keluarga Bapak M sesuai anjuran
b. Keluarga Bapak M dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis.
c. Keluarga Bapak M khususnya Ibu T dapat menggunakan terapi komplementer
kompres hangat jahe merah untuk membantu menurunkan tingkat nyeri akibat dari
gout arthritis.
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan pendahuluan sudah disiapkan
b. Alat dan media sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Kontrak telah diingatkan oleh mahasiswa dan keluarga.
3. Kriteria Hasil
a. 100% anggota keluarga dapat menerima kehadiran mahasiswa.
b. 100% anggota keluarga dapat berperilaku sesuai anjuran.
c. 100% anggota keluarga dapat menyampaikan kembali tentang konsep gout arthritis
d. 100% anggota keluarga mengerti, memahami dan mampu mendemonstrasikan cara
melakukan komplementer untuk menurunkan tingkat nyeri pada gout arthritis salah
satunya kompres hangat memakai parutan jahe merah.
Mahasiswa
A. PENGKAJIAN
I. Data Umum
a. Identitas kepala keluarga
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn.M
2. Umur (KK) : 48 tahun
3. Pekerjaan kepala keluarga (KK) : Wiraswasta
4. Pendidikan kepala keluarga (KK): SMP
5. Alamat dan nomor telepon : Br Manyar Ketewel
6. Komposisi anggota keluarga
No Nama Umur Jenis Hub. Pendidikan Pekerjaan Ket.
. Kelamin dengan KK
1. Ny.T 45 Perempuan Ibu SMP Wiraswasta Sehat
2. An.E 23 Laki-laki Anak S1 Mahasiswa Sehat
3. An. K 17 Perempuan Anak SMA Pelajar Sehat
b. Genogram
Keterangan
Laki-laki :
Perempuan :
Meninggal dunia :
Kawin :
c. Tipe keluarga
Tipe keluarga Tn.M adalah Nuclear family (keluarga inti) terdiri dari ayah, ibu, dan
anak.
d. Suku bangsa
Keluarga Tn.M berasal dari suku Bali. Bahasa yang digunakan oleh keluarga Tn.M
dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Bali & Indonesia. Tidak ada kebiasaan
keluarga yang dipengaruhi suku yang dapat mempengaruhi kesehatan.
e. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn.M adalah agama Hindu.
f. Status sosial ekonomi keluarga
Penghasilan utama keluarga ini berasal dari usaha yang dijalankan oleh Tn.M yaitu
menjual ikan segar yang mendapatkan penghasilan sekitar Rp. 3.500.000,-. Anak
Tn.M belum bekerja dan belum memiliki penghasilan. Pengeluaran rerata keluarga
Tn.M dalam sebulan sekitar adalah Rp. 2.000.000,- yang diambil dari penghasilan
Tn.M dan Ny.T, sedangkan sisa uang ditabung di koperasi.
g. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi dilakukan oleh Tn.M bersama keluarga jika ada waktu luang adalah
kepantai.
II. Riwayat dan Tahap Perkembahan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Keluarga Tn.M berada pada tahap perkembangan keluarga dan anak dewasa
(pelepasan).
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk
mandiri di masyarakat karena belum menikah dan anak belum bekerja.
c. Riwayat keluarga inti
Tn.M dan Ny.T menikah sudah 34 tahun yang lalu, Ny.T merupakan pilihan sendiri
dari Tn.M perkawinannya direstui oleh kedua orangtua masing-masing. Secara status
kesehatan, Tn.A dan Ny.T hanya pernah menderita penyakit ringan seperti batuk,
pilek, demam, dan terkadang hanya mengalami pusing-pusing dan pegal. Tetapi
sekitar 2 tahun yang lalu Ny.T mengalami sakit pada kakinya sehingga pergi ke
dokter untuk di periksa dan mengatakan jika sakit pada kakinya tersebut disebabkan
oleh asam urat (gout arthritis). Sedangkan An.E dan An.K sehat. An.K juga
terkadang mengalami demam,flu dan sakit kepala karena pengaruh cuaca.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Orang tua dari Tn.M tidak ada memiliki riwayat sakit, keadaan sekarangpun masih
sehat. Dari keluarga Ny.T, orang tuanya tidak memiliki riwayat sakit keturunan
maupun menular.
III. Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Rumah Tn.M dibangun pada lahan berukuran 2 are. Rumah ini terdiri dari beberapa
ruangan, yaitu ruang tamu, 3 ruang kamar tidur, 1 toilet, dan dapur. Di rumah juga
terdapat merajan (tempat sembahyang). Lingkungan di dalam rumah tampak rapih
dan bersih. Halaman di depan rumah tidak terlalu luas karena rumah terletak di dalam
gang. Jenis bangunan adalah bangunan permanen. Tiap-tiap ruangan memiliki jendela
yang selalu dibuka setiap pagi hari, lantai tiap bangunan sudah diubin. Sampah
dikumpulkan dalam satu wadah dan akan dikumpulkan di depan gang dan akan di
angkut kembali oleh petugas kebersihan menggunakan truck sampah yang akan
dibuang ke TPA.
Denah rumah:
U
1 2
3
7
4 5 6
Ket:
1. Kamar tidur
2. Mrajan/tempat suci
3. Bale dauh
4. Dapur
5. Kamar tidur + toilet
6. Kamar tidur
7. Ruang tamu
V. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Respon afekif pada anak ditunjukkan sama pada kedua anak. Kasih sayang Tn.M dan
Ny.T pada anak dicurahkan dengan sepenuh hati. Tn.M dan Ny.T menunjukkan kasih
sayang dengan cara selalu tanggap pada setiap kebutuhan anaknya, selalu menjadi
pendengar yang baik dan selalu memberi dukungan terhadap kedua anaknya.
Keluarga selalu saling mendukung apapun kegiatan positif yang dilakukan anggota
keluarga.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga berinteraksi aktif dengan tetangga dan sekitar. Keluarga memiliki aturan
tertentu mengenai bagaimana cara bergaul anak khususnya dengan lawan jenis sesuai
dengan norma, nilai dan agama yang dianut. Tn.M sering menasehati anaknya untuk
memahami batas-batas berperilaku, dan menunjukkan rasa hormat antar anggota
keluarga. Keluarga cukup aktif bermasyarakat dengan mengikuti kegiatan-kegiatan
yang diadakan oleh masyarakat sekitar.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Bagi keluarga Tn.M, sakit adalah suatu keadaan ketika tubuh mengalami gejala-gejala
tidak normal yang dapat menghambat aktivitas sehari-hari seperti pusing, panas,
nyeri, dan lain-lain. Apabila ada anggota keluarga yang sakit, maka anggota keluarga
tersebut akan mengungkapkan apa yang dirasakan kepada anggota lain. Tindakan
pertama saat sakit dirasa adalah menggunakan P3K yang tersedia di rumah seperti
minyak angin, minyak urut, obat tetes, dan balsem, jika setidaknya tidak berkurang
baru pergi ke fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di wilayah tempat tinggal Tn. M.
Masalah kesehatan aktual yang saat ini ada di keluarga Tn.M adalah gout arthritis
yang dialami oleh Ny.T. Ny.T mengatakan menderita penyakit gout arthritis sejak 2
tahun yang lalu, terkadang Ny.T memeriksakan kadar gout arthritisnya. Ny.T
mengatakan kakinya terasa sakit atau nyeri pada saat berjalan. Ny.T mengatakan
sering makan kacang-kacangan dan setelah makan kacang-kacangan kakinya terasa
sakit dan nyeri. Keluarga Tn.M mengatakan tidak mengetahui tanda-tanda yang pasti
dari gout arthritis. Ny.R mengatakan hanya mengetahui gout arthritis itu adalah nyeri
pada sendi, tidak megetahui penyebab pastinya. Biasanya Ny.T mengkonsumsi obat
jamu yang bernama montalin saat merasakan sakit dan nyeri pada kakinya. Keluarga
Tn.M mengatakan tidak mengetahui pengobatan komplementer untuk menurunkan
nyeri yang dirasakan ketika mengalami gout arthritis selain obat yang diminum. Pada
saat pengkajian Tn.M dan Ny.T mengatakan tidak mengalami keluhan.
d. Fungsi Reproduksi
Ny.T memiliki 2 orang anak dalam pernikahannya bersama Tn.M. Ny.T tidak
mengalami masalah pada kesehatan reproduksinya.
e. Fungsi Ekonomi
Keluarga cukup mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari
pendapatan yang dihasilkan dari usaha menjual ayam potong, serta keluarga cukup
mampu menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tidak terduga seperti ada
iuran warga, maupun yang lainnya.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
Keluarga : Tn.M
Tanggal Pengkajian : 24 Maret 2022 pukul 15.00 wita.
No Tanda dan Gejala Diagnosa Keperawatan
1. Data Subjektif Ketidakefektifan Manajemen
Kesehatan Keluarga
1. Ny.T mengatakan menderita gout arthritis sejak 2
tahun yang lalu, jarang melakukan pemeriksaan ke
dokter.
2. Ny.T mengatakan ketika merasa sakit pada kakinya
dia selalu meminum obat.
3. Ny.T mengatakan merasa nyeri atau sakit pada
kakinya ketika berjalan.
4. Ny.T mengatakan setelah minum obat nyeri yang
dirasakan berkurang tetapi setelah makan kacang-
kacangan nyeri itu timbul kembali.
Data Objektif
1. Aktivitas hidup sehari-hari tidak efektif untuk
memenuhi tujuan kesehatan
E. EVALUASI