You are on page 1of 24

LAPORAN KASUS PADA SISTEM PENCERNAAN :TYPHOID

Dosen Pembimbing : Ns.Briefman Tampubolon,M.Kep


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Medikal Bedah I

Disusun oleh :

Kelompok 5

Andika Aji Maulana E.0105.20.004

Annika Seadra Eugenia Haryanto E.0105.20.005

Devina Rahmadantry E.0105.20.012

Dikin E.0105.20.013

Dita Risa Nirwanti E.0105.20.014

Rosa Ina E.0105.20.038

Sephia Ananda Sukmana E.0105.20.039

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDI LUHUR CIMAHI

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


Kasus Thypoid Abdominalis

Ny “E” usia 34 tahun bekerja di sebuah perusahaan pengepakan makanan, dan memiliki BB
84 Kg dan tinggi 135 Cm, melihat kondisi badanya yang sehat Ny E berusaha untuk
menurunkan BB dengan mengurangi pola makan, selang waktu 8 bulan klien mengalami
penurunan BB menjadi 56 Kg tetapi klien mengalami badan lemas disertai nyeri pada ulu
hati, mual dan muntah serta selera makan berkurang sudah 7 hari. Dan klien mendapat
perawatan di Rumah Sakit, dengan diagnosa medis S.Typhi dari hasil pengkajian TD 130/75
mmHg, Nadi 78x/m, Respirasi 26x/menit, suhu 39⁰c, mulut tampak kering lidah tampak
kotor, nafas berbau busuk, kulit tampak lembab dan berkeringat, klien mengatakan susah
tidur dan sering terbangun , klien bisa tidur hanya 3-4 jam dalam setiap hari, selama sakit
klien hanya makan bubur 1/4 porsi dan minum hanya 3-4 gelas dalam sehari karena mersa
pahit, dan saat ini BB klien menjadi 50 kg, wajah klien tampak pucat dan kelihatan kelopak
mata cekung, terpasang RL 28 tetes/menit. Hasil pemeriksaan penunjang laboraotrium tdd:
Hb: 13g/dl, eritrosit 4jt/ul, leukosit: 12.000/ul, Trombosit: 420.000/uL, Kimia darah:
Glukosa sewaktu 98mg/dl, widal serologi ++, mendapat pengobatan: omeprazol 2x 1 tablet,
thiampenicol 2x 500 mg paracetamol 3x500mg.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN NY. E DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN : TYPHOID DIRUANG - RS –

A. PENGKAJIAN
1. PENGUMPULAN DATA
a. Identitas
1) Identitas pasien
Nama : NY. E
Umur : 34
Jenis kelamin : Perempuan
Agama :-
Pendidikan :-
Pekerjaan : Pengepak Makanan
Suku bangsa :-
Status perkawinan :-
Golongan darah :-
No. CM :-
Tanggal masuk :-
Tanggal pengkajian : 13 April 2022
Diagnose medis : Salmonela Typhi
Alamat :-

2) Identitas Penanggung Jawab


Nama :-
Umur :-
Jenis kelamin :-
Agama :-
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Suku Bangsa :-
Hubungan dengan klien : -
Alamat :-
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Badan lemas disertai nyeri ulu hati

2) Riwayat Penyakit sekarang


Klien mengalami mual, muntah serta selera makan berkurang sudah 7 hari
disertai suhu tinggi ( 39 0C)., klien mengatakan susah tidur dan sering
terbangun (klien bisa tidur hanya 3-4 jam dalam setiap hari), selama sakit
klien hanya makan bubur 1/4 porsi dan minum hanya 3-4 gelas dalam
sehari. Wajah klien tampak pucat dan kelihatan kelopak mata
cekung.Riwayat Penyakit dahulu
Klien hendak menurunkan berat badan dengan mengurangi pola makan.
Delapan bulan lalu klien menurunkan berat badan dengan mengurangi pola
makan.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Klien hendak menurunkan berat badan dan dengan mengurangi pola
mengurangi porsi makan.
c. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual
1) Data psikologis : Klien memiliki berat badan 84 kg dan tinggi 135 cm,
sehingga klien menurunkan berat badan dengan menguranggi pola makan
dalam 8 bulan menjadi 56kg.
2) Data Sosial : -
3) Data spiritual (wawancara) meliputi: -

d. Lingkungan
a) Rumah
 Kebersihan : -
 Polusi : -
 Bahaya : -
b) Pekerjaan
 Kebersihan : -
 Polusi :
 Bahaya :
e. Pola Aktivitas sehari- hari
NO Jenis Pengkajian Dirumah Di Rumah Sakit

A Pola Nutrisi
1. Makan - -
Frekuensi - -
Jenis - Bubur
Porsi - 1/4
Cara - Oral
Keluhan - Merasa pahit
2. Minum
Frekuensi - 3 – 4 gelas

Jenis - Air putih

Cara - Oral

Keluhan - Merasa pahit

B Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi - -

Konsistensi - -

Warna - -

Bau - -

Cara - -

Keluhan
2. BAK
- -
Frekuensi
- -
Jumlah
- -
Warna
- -
Bau
- -
Cara
- -
Keluhan

C Pola istirahat tidur


- 3 – 4 jam/ hari
Lama tidur
Kwalitas tidur - Kurang
Keluhan - Sulit tidur dan
sering terbangun

Kebiasaan menggunakan obat


- -
tidur

D Personal Hygiene
Mandi - -
Gosok gigi - -
Ganti pakaian - -
Cara - -
Keluhan - -

E Pola Aktivitas
- Kegiatan dalam pekerjaan Mengepak -
makana -
- Waktu bekerja - -
- Kegiatan waktu luang - -
- Keluhan dalam beraktivitas - -
- Olah raga - -
- Keterbatasan dalam hal - -
Menggunakan pakaian,
Berhias
F Pola kebiasaan yang
mempengaruhi kesehatan
a. Merokok - -

Frekwensi - -

Jumlah/hari - -

Lama pemakaian - -

b. Minuman keras - -

Frekwensi - -
Jumlah/hari - -
Lama pemakaian - -
Ketergantungan obat - -
(Alasannya)

f. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
 Tekanan Darah : 130/75 mmHg
 Nadi : 78 X/mnt
 Respirasi : 26 X/mnt
 Suhu : 39oC
 BB/TB : Awal : 50/135 Kg/Cm
Pengkajian : 56/135 Kg/Cm

2. Pemeriksaan Fisik Persistem


a) Sistem Pencernaan
Mulut tampak kering, lidah tampak kotor, nafas berbau busuk, nyeri
pada ulu hati, mual dan muntah serta selera makan berkurang sudah 7
hari
b) Sistem Pernafasan
Respirasi 26x/menit
c) Sistem Kardiovaskuler
Nadi 78x/m, suhu 39⁰c
d) Sistem integument
kulit tampak lembab dan berkeringat, wajah klien tampak pucat
e) Sistem Penglihatan
Kelopak mata cekung
b) Sistem musculoskeletal
klien mengalami badan lemas

3. Data Penunjang
a) Pemeriksaan Laboratorium
Jenis pemeriksaan Hasil Niai Normal
Hemoglobin 13 g/Dl 12–16 g/dL

eritrosit 4jt/uL 3,9–5,1jt/uL

leukosit 12rb/uL 3,6-11rb/uL

Trombosit 4,2rb/uL 150-440rb/uL

Kimia darah: Glukosa 98mg/dL <200mg/dL


sewaktu

widal serologi ++ Negatif

4. Penatalaksanaan
a) Penatalaksanaan Medis
mendapat pengobatan:
1. omeprazol 2x 1 tablet
2. thiampenicol 2x 500 mg
3. paracetamol 3x500mg
4. Infus RL 28 tetes/menit

Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Masuk reticuloendothelial Nyeri akut
Klien mengeluh nyeri pada (RES) terutama hati dan limfa
bagian ulu hati

Berkembangbiak di linfa dan


DO: hati
 klien tampak meringis
 klien sulit tidur
 frekuensi nadi Pembesaran limfa
meningkat
 klien sulit tidur

Solenomegali
Lase plak peyer

Nyeri akut

2 DS : Masuk reticuloendothelial Deficit nutrisi


Klien mengatakan kurang (RES) terutama hati dan limfa
nafsu makan, mual dan
muntah
Berkembang biak di limfa dan
DO : di hati
 klien tampak lesu
 mulut kering
 terpasang infus RL 28 Pembesaran limfa
tetes/menit
 klien makan ¼ porsi
bubur dan minum
hanya 3-4 gelas / hari Solenomegali

Peningkatan mobilitas usus

Peningkatan peristaltic usus

Peningkatan asam lambung

Deficit nutrisi

3. DS : Klien mengatakan nafsu Kuman Salmonella Resiko Infeksi


makan berkurang, mual,
muntah
Bakteri masuk ke usus halus
DO: Suhu tinggi 39oC, kulit
lembab, leukosit 12000/uL,
Minum kurang 3-4 gelas, Berkembangbiak di hati dan
terpasang cairan RL 28 limfe

tetes/menit

Pembesaran limfe
Terjadi luka di saluran
pencernaan

Adanya peningkatan leukosit

Resiko infeksi

4 DS : Masuk reticuloendothelial Hipertermi


(RES) terutama hati dan limfa

DO : Masuk ke aliran darah


 Klien tampak lemah (Bakteremia sekunder)
 Klien menggigil
 Kulit kemerahan
 Kulit lembab Endotoksin
 Leukosit 12.000/uL

Terjadi kerusakan sel

Mempengaruhi pusat
thermoregulasi di hipotalamus

Hipertermi

5 DS : Terjadi gangguan mobilitas Gangguan pola tidur


klien mengeluh sulit tidur usus

DO : Hiperperistaltik
Wajah pucat dan kelopak mata
cekung, sering terbangun, jam
Anoreksia mual muntah
tidur 3-4 jam

Kelemahan fisik
Dirawat dirumah sakit

Bedrest total

Dampak hospitalisasi

Gangguan pola tidur

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI DENGAN PRIORITAS


1. Nyeri akut b.d proses peradangan d.d nyeri pada bagian ulu hati, tampak meringis,
klien sulit tidur, frekuensi nadi meningkat, klien sulit tidur
2. Deficit nutrisi b.d ketidakmamuan mencerna makanan d.d kurang nafsu makan,
mual, muntah, tampak lesu, mulut kering, terpasang infus RL 28 tetes/menit, porsi
makan ¼ porsi bubur dan minum hanya 3-4 gelas / hari
3. Resiko infeksi b.d kuman salmonella d.d nafsu makan berkurang, mual, muntah,
Suhu tinggi 39oC, kulit lembab, leukosit 12000/uL, Minum kurang 3-4 gelas,
terpasang cairan RL 28 tetes/menit
4. Hipertermi b.d proses penyakit (infeksi bakteri Salmonella thypi) d.d tampak lemah,
Klien mengigil, Kulit kemerahan, Kulit lembab, Leukosit 12.000/uL
5. Gangguan pola tidur b.d kurang control tidur d.d mengeluh sulit tidur, Wajah pucat
dan kelopak mata cekung, sering terbangun, jam tidur 3-4 jam

C. INTERVENSI
N Hari / Tujuan
Dx kep Intervensi Rasional
o tanggal (SMART)
1. Rabu/ Nyeri akut b.d Setelah dilakuk Intervensi Utama Intervensi Utama
proses peradan an asuhana kep (Manajement Nyeri) (Manajement Nyeri)
13 april
gan d.d nyeri p erawatan selam
2022 ada bagian ulu a 3 X 24 jam n Observasi Observasi
hati, tampak m yeri akut bisa t
eringis, klien s eratasi dengan 1. Identifikasi lokasi, 1. Untuk mengetah
ui lokasi karakte
ulit tidur, freku kriteria hasil : karateristik, duras ristik, durasi,fre
ensi nadi meni 1. Keluhan n i, frekuensi, kualit kuensi nyeri
ngkat, klien sul yeri menur as, intensitas nyeri
it tidur un 2. Untuk mengetah
2. Meringis ui respons nyeri
menurun 2. Identifikasi respon non verbal
3. Kesulitan t
s nyeri non verbal.
idur menur 3. Untuk mengetah
un ui faktor yang m
4. Frekuensi
emperberat dan
nadi memb 3. Identifikasi faktor
yang memperberat memperingan ny
aik
5. Tekanan d dan memperingan eri.
arah memb nyeri
aik
6. Nafsu mak Terapeutik
an membai 1. Untuk membant
k u dalam pengura
7. Pola napas Terapeutik ngan rasa nyeri
membaik 1. Kontrol lingkunga
8. Muntah n yang memperber
menurun
at rasa nyeri (mis:
9. Mual
menurun suhu ruangan, pen 2. Agar dapat mem
cahayaan, kebisin berikan tindakan
10. Pola tidur
gan) yang sesual
membaik

2. Pertimbangkan jen Edukasi


is dan sumber nye 1. Memberikan pen
ri dalam pemilihan getahuan bagi pa
strategi meredaka sien
n nyeri

2. Supaya pasien bi
sa memantau sk
Edukasi ala nyerinya
1. Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
3. agar pasien bisa
meredakan nyeri
2. Anjurkan memoni nya dengan send
tor nyeri secara m iri
andiri

3. Ajarkan teknik no Kolaborasi


n farmakologis unt 1. Membantu meng
uk mengurangi ras urangi rasa nyer
a nyeri. i.

Kolaborasi
1. Kolaborasi pembe Intervensi
rian analgetik, jika Pendukung
perlu (PemberianAnalgetik
)

Observasi
1. Untuk mengetah
IntervensiPendukung ui karakteristik n
(Pemberian Analgetik) yeri
Observasi
1. Identifikasi karater
istik nyeri ( mis. Pe
2. Untuk mengetah
ncetus, pereda, kua
ui kesesuaian je
litas, lokasi, intensi
nis analgesic
tas, frekuensi, dura
si)
3. Untuk mengetah
ui TTV sebelum
2. Identifikasi kesesu
dan sesudah pe
aian jenis analgesik
mberian analgesi
k
3. Monitor tanda-tan
da vital sebelum d
ans esudah pemeb Terapeutik
erian analgesik 1. Untuk mengopti
malkan respon p
asien
Terapeutik
1. Tetapkan target ef
ektifitas analgesik
untuk mengoptima Kolaborasi
lkan respon pasien 1. Agar efektifitas
analgesik optima
Kolaborasi l
1. Kolaborasi
pemberian
dosis dan jenis
analgesik, jika
perlu.

2. Rabu/ Deficit nutrisi Setelah Intervensi Utama Intervensi Utama


13 april b.d dilakukan (Manajemen Nutrisi) (Manajemen
Nutrisi)
2022 ketidakmamua tindakan
keperawatan Observasi
n mencerna Observasi
1. Untuk mengetah
makanan d.d selama 2 x 12 1. Identifikasi status ui status nutrisi n
kurang nafsu jam nutrisi utrisi pasien
2. Agar asupan nutr
makan, mual, diharapkan
2. Identifikasi makan isi pasien bisa ter
muntah, defisit nutrisi an yang disukai penuhi
tampak lesu, membaik
3. Monitor asupan ma
mulut kering, dengan
kanan 3. Agar asupan nutr
terpasang infus kriteria hasil: isi terpantau
RL 28 1. Lelah/ lesu 4. Monitor berat bada 4. Agar berat badan
tetes/menit, menurun n pasien tetap terpa
2. Berkeringa ntau
porsi makan ¼ t menurun Terapeutik
porsi bubur 3. Mulut keri 1. Lakukan oral hygie Terapeutik
dan minum
ng menuru ne sebelum makan, 1. Agar mulut pasie
n jika perlu n bersih, dan asu
hanya 3-4 pan makanan lebi
Edukasi h banyak
gelas / hari
1. Anjurkan posisi du Edukasi
duk, jika mampu)
1. Agar pasien bisa
Kolaborasi melakukan ambu
1. Kolaborasi dengan lasi
ahli gizi untuk men Kolaborasi
entukan jumlah kal
ori dan jenis nutrie 1. Agar program di
n yang dibutuhkan et yang telah dite
ntukan bisa berja
lan dengan baik
3. Rabu/ Resiko infeksi Setelah Intervensi Utama Intervensi Utama
13 april b.d kuman dilakukan
(Pencegahan Infeksi) (Pencegahan Infeksi)
2022 salmonella d.d asuhan
nafsu makan keperawatan Observasi Observasi
berkurang, selama 2X24
1. Monitor tanda 1. Untuk memantau
mual, muntah, jam risiko
gejala infeksi tanda gejala infeksi
Suhu tinggi infeksi bisa

39oC, kulit teratasi Terapeutik Terapeutik


lembab, dengan
1. Batasi jumlah 1. Agar klien bisa
leukosit
12000/uL, kriteria hasil : pengunjung beristtirahat dengan
Minum kurang 1. Nafsu baik
3-4 gelas, makan Edukasi
terpasang meningkat Edukasi
cairan RL 28 1.Agar klien dapat
2. Demam 1. jelaskan tanda dan
tetes/menit tanda dan gejala
menurun gejala infeksi
infeksi
3. nyeri 2. Ajarkan cara
menurun 2. Agar asupan
meningkatkan asupan
nutrisi terjaga
4. Kadar sel nutrisi
darah putih 3. Agar asupan
3. Ajarkan cairan tercukupi
membaik
meningkatkan asupan
1. cairan
Intervensi
Pendukung
Intervensi
Pendukung (Pemberian obat
intravena)
(Pemberian obat
intravena) Observasi

Observasi 1. untuk mengetahui


kemungkinan alergi
1. Identifikasi
intertaksi dan kontra
kemungkinan alergi
indikasi obat
intertaksi dan kontra
indikasi obat 2. untuk memantau
tanda vital dan nilai
2. Monitor tanda vital
laboratorium
dan nilai laboratorium

Terapeutik
Terapeutik

1. untuk menghindari
1. Lakukan prinsip 6
kesalahan pemberian
benar(pasien,obat,dosi
obat
s, waktu,
dokumentasi,rute) 2. Untukmemberikan
2. Campurkan obat obat sesuai prosedur
kedalam kantung,
botol, atau buret,
sesuai kebutuhan

Edukasi Edukasi

1. jelaskan faktor yang 1. memberikan


dapat meningkatkan pengetahuan tentang
dan menurunkan obat
efektifitas obat

4. Rabu/ Hipertermi b.d Setelah Intervensi Utama Intervensi Utama


13 april proses dilakukan
(Manajemen (Manajemen
2022 penyakit tindakan
Hipertermia) Hipertermia)
(infeksi bakteri keperawatan
Salmonella selama 3×24 Observasi Observasi
thypi) d.d jam maka
1. Identifikasi 1.Untuk mengetahui
tampak lemah, Termoregulasi
penyebab hipertermia penyebab
Klien membaik
(mis.terpapar hipertermia Pada
mengigil, Kulit dengan kriteria
lingkungan pasien
kemerahan, hasil :
panas,penggunaan
Kulit lembab,
1.Menggigil inkubator).
Leukosit
menurun
12.000/uL 2. Monitor suhu tubuh
2. Kulit merah 2.Untuk memantau
menurun perkembangan suhu
3. Monitor kadar tubuh pasien
3. Takipnea
elektralit
menurun 3.Untuk memantau
Terapeutik kadar elektralit
4. Bradikardi
1.Sediakan lingkungan pasien
menurun
yang dingin
Terapeutik
5. Suhu tubuh
1.Untuk membantu
membaik penurunan suhu
tubuh pasien yang
6. Suhu kulit
mengalami
membaik
2. Longgarkan atau hipotermia
7. Tekanan lepaskan pakaian
2. Untuk
darah membaik
mempermudah
pasien mengeluarkan
keringat sehingga
suhu tubuh mulai
menurun
3. Berikan cairan oral
3. Untuk membantu
mempercepat
penurunan suhu
tubuhnya
4. Ganti linen setiap
hari atau lebih sering 4. Untuk
jika mengalami menghindari ruam
hiperhidrosis (keringat dikulit akibat
berlebih) keringat berlebih dan
agar pasien nyaman
Edukasi

1.Anjurkan tirah
baring Edukasi

1.Untuk memberikan
rasa nyaman
Kolaborasi
Kolaborasi
1.Kolaborasi
pemberian cairan dan 1.Untuk membantu
elektrolit pasien agar tidak
intravena,jika perlu dehidrasi

Intervensi Intervensi
Pendukung Pendukung

(Kompres panas) (Kompres panas)

Observasi Observasi

1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui


kontraindikasi tekhnik pengobatan
kompres panas yang sesuai
(mis.penurunan
sensasi, penurunan
sirkulasi) Terapeutik

Terapeutik 1. Untuk
mempermudah
1.Pilih metode
dalam pemilihan alat
kompres yang nyaman
kompres
dan mudah didapat
(mis.kantong platik
tahan air,botol air
2. Untuk
panas,bantalan
memastikan
pemanas listrik)
lokasi kompres
2. Pilih lokasi kompres yang sesuai

3. Untuk
menghindari cedera
pada jaringan yang
3. Hindari penggunaan terpapar terapi
kompres pada jaringan radiasi
yang terpapar terapi
radiasi
Edukasi
Edukasi
1.Agar pasien
1. Jelaskan prosedur
mengerti prosedur
penggunaan kompres
penggunaan kompres
panas
panas
2. Anjurkan tidak 2. Untuk
menyesuaikan menghindari
pengaturan suhu secara kesalahan
mandiri tanpa pengaturan suhu
pemberitahuan
sebelumnya

3. Ajarkan cara
menghindari 3. Untuk
kerusakan jaringan menghindari cedera.
akibat panas.

5. Rabu/ Gangguan pola Setelah Intervensi Utama Intervensi Utama


13 april tidur b.d dilakukan (Dukungan tidur) (Dukungan tidur)
2022 kurang control tindakan Observasi Observasi
tidur d.d keperawatan 1. Identifikasi pola 1. Untuk
mengeluh sulit selama 3×24 aktivitas dan tidur mengetahui pola
aktivitas dan
tidur, Wajah jam maka pola tidur
pucat dan tidur membaik 2. Identifikasi faktor
penggnggu tidur 2. Untuk
kelopak mata dengan kriteria
mengetahui
cekung, sering hasil : faktor penggnggu
terbangun, jam tidur
1. Keluhan
tidur 3-4 jam Terapeutik
sulit tidur
menurun 1. Modifikasi
2. Keluhan lingkungan Terapeutik
sering 1. Meningkatkan
terjaga 2. Lakukan prosedur kenyamanan
menurun untuk
3. Keluhan meningkatkan 2. Untuk
tidak puas kenyamanaan (mis. merileksasikan
tidur Relaksasi) tubuh
menurun
4. Keluhan
pola tidur Edukasi
berubah 1. Jelaskan
menurun pentingnya tidur
cukup selama sakit
5. Keluhan 2. Anjurkan menepati Edukasi
istirahat kebiasaan waktu 1. Untuk
tidak cukup tidur menambah
menurun pengetahuan
pasien
Intervensi
2. Untuk
Pendukung membiasakan
(Bimbingan sistem pola tidur

kesehatan) Intervensi
Observasi Pendukung
1. Identifikasi (Bimbingan sistem
masalah kesehatan kesehatan)
individu
Observasi
1. Untuk
mengetahui
masalah
kesehatan
individu,keluarga
Terapeutik
, masyarakat
1. Fasilitasi
pemenuhan Terapeutik
kebutuhan 1. Untuk
kesehatan mempercepat
proses
Edukasi
penyembuhan
1. Bimbing untuk
bertanggung jawab Edukasi
mengidentifikasi 1. Untuk
dan meningkatkan
mengembangkan keterampilan
kemampuan pasien
memecahkan
masalah kesehatan
secara mandiri

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tanggal/ Implementasi Evaluasi Paraf
Kep
jam (Respon/ hasil)
1. Nyeri akut 13-04- 08.00 S: Klien mengatakan Kel. 5
2022 1.Kontrol Memberikan obat s sudah tidak lemas dan
esuai nyeri pada ulu hati
1. 2. Memberi minum sering
3. Makan tepat waktu O: Hasil pengkajian
4. Memberikan obat
TD 130/75 mmHg,
Ranitidin
Nadi 78x/m,

10.00 Respirasi 26x/menit


5. melakukan distraksi
6. mengontrol lingkungan suhu 36⁰c
dengan mengganti sprei
mulut sudah tidak
tampak kering , lidah
13.00 Sudah bersih , nafas
7. Melakukan distraksi tidak berbau busuk,
kulit tampak normal
dan tidak berkeringat

A: Masalah teratasi

P: Intervensi dihentikan
2. Defisit 13-04-22 08.00 S : Klien mengatakan Kel.5
Nutrisi 1. Memeriksa Berat badan nafsu makannya sudah
2.Melakukan oral hygien meningkat dan tidak
sebelum makan merasa mual

10.00
1. mengecek turgor O : Klien sudah tidak
2. mengecek intake dan
tampak lesu, mulut
output cairan
sudah tidak kering
12.00
1. Mengontrol makanan yang
A : Masalah teratasi
masuk
2. menganjurkan posisi
duduk P : Intervensi

13.00 dihentikan
1. Pemberian gizi sesuai
kebutuhan
3. Risiko 13-04-22 08.00 S : Klien mengatakan Kel.5
infeksi
1. Memonitor tanda gejala Nafsu makan membaik,
infeksi masih ada mual,
2. memonitor tanda vital dan muntah
hasil lab
10.00
O : suhu 38oC, kulit
1. membatasi jumlah
pengunjung lembab, Leukosis

2. melakukan prinsip 6 benar 12000 /uL, Minumnya

12.00 5-6 gelas, terpasang


cairan Rl 28 tetes/menit
1.menjelaskan tentang nurisi
yang dibutuhkan klien
2. menganjurkan minum A : Masalah teratasi
yang cukup
sebagian

P : Intervensi
dilanjutkan
4. Hipertermi 13-04-22 08.00 S: Klien mengatakan Kel.5
1. memonitor suhu tubuh sudah tidak lemas
2. menggunakan pakaian
dingin O: Hasil pengkajian
3. menyediakan lingkungan TD 130/75 mmHg,
dingin Nadi 90x/m,
Respirasi 24x/menit
10.00 suhu 36⁰c
1. memberikan cairan oral Klien sudah tidak
tampak lemah, tidak
12.00 menggigil, Kulit tidak
1. monitor suhu tubuh terlihat kemerahan
1.
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di
hentikan
5. Gangguan 13-04-22 08.00 S : klien tidak Kel.5
Pola Tidur 1. menjelaskan pentinya mengeluh sulit tidur,
kebutuhan tidur dan sudah tidak
terbangun
2. mengganti sprei

12.00 O: wajah sudah tidak


pucat, kelopak mata
1. memberikan musik untuk
sudah tidak cekung,
mempermudah tidur
jam tidur 6-7 jam
2. mengatur ruanganya lebih
nyaman A: masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

E. CATATAN PERKEMBANGAN
Dx Kep Hari / tanggal
Catatan Perkembangan Paraf
Risiko 13-04 2022 S : klien mengatakan masih ada demam Kel. 5
Infeksi pada sore hati

O: suhunya 38oC, leukositnya 12.000/uL

A: Masalah belum teratasi

P: Intervensi dilanjutkan

I : - Memonitor tanda gejala infeksi


-Memonitor tanda vital dan hasil lab

E : Hasil lab belum normal

R: Setelah melihat hasil catatan


perkembangan pasien belum membaik

You might also like