You are on page 1of 19

LAPORAN KASUS PADA TN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENGLIHATAN : KATARAK

Ditujukan untuk memenuhi tugas Mata kuliah KMB II

Disusun oleh :
Agnes Ayu Agra Eni E.0105.20.001
Ilma Anugrah E.0105.20.021
Siti Maryam E.0105.20.042

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


BUDI LUHUR CIMAHI
2022
Kasus

Seorang laki-laki berumur 64 thun datang ke poli mata dengan keluhan pandangan mata kanan
kabur dan kadang mata berair pada pemeriksaan didapatkan hasil bloored vision (+) tanpa nyeri,
fotophobia (+), lensa mata keruh dan buram seperti susu, pupil bulat central, reflex cahaya (+)
dan pada pemeriksaan funduskopi tidak ditemukan pendarahan retina (-). Dokter menganjurkan
kepada perawat untuk menyampaikan bahwa pasien harus dioperasi, istri pasien bertanya kepada
perawat tentang operasi pasien tetapi perawat tidak menjelaskan dan meninggalkan istri pasien.

Seminggu kemuadian mata kanan pasien di operasi, dan ketika sampai di ruang perawatan,
pasien turun ke kamar mandi, dan membungkuk mecari sandal dan tiba-tiba pasien merasa
kesakitan dimata kanannya.
LAPORAN KASUS PADA TN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENGLIHATAN:KATARAK

Ruang perawatan :

No. MR/CM :

Tgl masuk RS :

Tgl Pengkajian :

Pukul :

A. BIODATA
a. Nama Pasien : TN

Umur/Tgl Lahir : 64 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama :-

Pendidikan :-

Pekerjaan :-

Suku/Bangsa :

Diagnosa Medis :

Alamat :

b. Penanggung Jawab

Nama : NY

Agama :
Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

B. RIWAYAT KESEHATAN KLIEN


a. Keluhan Utama : Pasien mengeluh pandangan mata kanan kabur dan berair
b. Keluhan Penyerta :
 Keluarga pasien mengeluh tidak mengetahui tentang operasi
 Pada saat membungkuk pasien mengeluh kesakitan pada mata kanannya
c. Riwayat Penyakit Sekarang
TN usia 64 tahun datang ke poli mata dengan keluhan pandangan mata kabur dan kadang
mata berair. Setalah dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil bloored vision (+) tanpa
nyeri, fotophobia (+), lensa mata keruh dan buram seperti susu, pupil bulat central, reflex
cahaya (+) dan pada pemeriksaan funduskopi tidak ditemukan pendarahan retina (-).
Kemudian dokter menganjurkan pasien untuk operasi.
d. Riwayat penyakit dahulu
-
e. Riwayat kesehatan keluarga
Genogram (Minimal 3 generasi)

C. Data Psikologis, Sosial dan Spiritual


-
D. Lingkungan
1. Rumah
 Kebersihan : -
 Polusi : -
 Bahaya : -
2. Pekerjaan
 Kebersihan : -
 Polusi : -
 Bahaya : -
E. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan Umum
 Kesadaran: -
 Tekanan Darah : -
 Nadi : -
 Respirasi : -
 Suhu : -
 BB/TB : -
2. Pemeriksaan Fisik Persistem
a. Sistem Penglihatan (inspeksi,palpasi)
Hasil bloored vision (+) tanpa nyeri, fotophobia (+), lensa mata keruh dan buram
seperti susu, pupil bulat central, reflex cahaya (+) dan pada pemeriksaan funduskopi
tidak ditemukan pendarahan retina (-).

F. Analisa Data

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

1. ( Pre Operasi ) Usia lanjut dan proses penuaan Risiko


DS: Pasien mengeluh pandangan  Cedera
mata kanan kabur dan berair Nuklus mengalami perubahan warna
menjadi coklat ke kunungan
DO: 
- Lensa mata pasien keruh dan Terjadi perubahan fisik
buram 
- Pupil pasien bulat central Hilangnya tranparansi lensa
- Adanya reflex cahaya

Perubahan kimia dalam protein
lensa

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

Koagulasi

Mengaburkan pandangan

Gangguan penerimaan sensori

Resiko cedera

2. ( Pre Operasi ) Usia lanjut dan proses penuaan Defisit


DS : Keluarga pasien mengeluh  Pengetahuan
tidak mengetahui tentang operasi Nuklus mengalami perubahan warna
menjadi coklat ke kunungan
DO : 
- Lensa mata pasien keruh dan Terjadi perubahan fisik
buram 
- Pupil pasien bulat central Hilangnya tranparansi lensa
- Adanya reflex cahaya

Perubahan kimia dalam protein
lensa

Koagulasi

Mengaburkan pandangan

Gangguan penerimaan sensori

Tidak menenal sumber informasi

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

Defisit Pengetahuan

3. ( Post Operasi ) Usia lanjut dan proses penuaan Nyeri Akut


DS : Pada saat membungkuk 
pasien mengeluh kesakitan pada Nuklus mengalami perubahan warna
mata kanannya menjadi coklat ke kunungan

DO : Terjadi perubahan fisik
- Lensa mata pasien keruh dan 
buram Hilangnya tranparansi lensa
- Pupil pasien bulat central

- Adanya reflex cahaya
Perubahan kimia dalam protein
lensa

Koagulasi

Mengaburkan pandangan

Terputusnya protein lensa disertai


influxs air kedalam lensa

Usia meningkat

Enzim menurun

Degenearsi pada lensa



NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

Katarak

Post operasi

Nyeri akut
4. ( Post Operasi ) Usia lanjut dan proses penuaan Resiko
DS : Pada saat membungkuk  Infeksi
pasien mengeluh kesakitan pada Nuklus mengalami perubahan warna
mata kanannya menjadi coklat ke kunungan

DO : Terjadi perubahan fisik
- Lensa mata pasien keruh dan 
buram Hilangnya tranparansi lensa
- Pupil pasien bulat central

- Adanya reflex cahaya
Perubahan kimia dalam protein
lensa

Koagulasi

Mengaburkan pandangan

Terputusnya protein lensa disertai


influxs air kedalam lensa

Usia meningkat

NO. DATA ETIOLOGI MASALAH

Enzim menurun

Degenearsi pada lensa


Katarak

Prosedur infasip pengangkatan
katarak

Resiko infeksi

G. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Cedera d.d Pasien mengeluh pandangan mata kanan kabur dan berair, lensa mata
pasien keruh dan buram, pupil pasien bulat central, adanya reflex cahaya
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi d.d Keluarga pasien mengeluh tidak
mengetahui tentang operasi, lensa mata pasien keruh dan buram, pupil pasien bulat
central, adanya reflex cahaya
3. Nyeri akut b.d Degenearsi pada lensa d.d Pada saat membungkuk pasien mengeluh
kesakitan pada mata kanannya, lensa mata pasien keruh dan buram, pupil pasien bulat
central, adanya reflex cahaya
4. Resiko Infeksi d.d Pada saat membungkuk pasien mengeluh kesakitan pada mata
kanannya, lensa mata pasien keruh dan buram, pupil pasien bulat central, adanya reflex
cahaya

H. Intervensi keperawatan

NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


1 Resiko Setelah dilakukan Intervensi utama Intervensi utama
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Cedera d.d tindakan Pencegahan cedera Pencegahan cedera
Pasien keperawatan 1x24
mengeluh jam maka tingkat Observasi Observasi
pandangan cedera menurun 1. Identifikasi area 1. Untuk mengetahui
mata kanan dengan kriteria lingkungan yang penyebab cedera
kabur dan hasil : berpotensi pasien
berair, lensa 1. Kejadian cedera menyebabkan
mata pasien menurun cedera Terapeutik

keruh dan 2. Toleransi 1. Agar memberikan

buram, pupil aktivitas Terapeutik kenyamanan pada

pasien bulat meningkat 1. Sediakan pasien

central, pencahayaan yang 2. Agar pasien

adanya reflex memadai mengetahui

cahaya 2. Sosialisasikan penggunaan fasilitas


pasien dan keluarga disekitar ruang
dengan lingkungan rawat
ruang rawat 3. Agar mengurangi
3. Tingkatkan cedera pada pasien
frekuensi observasi
dan pengawasan Edukasi
pasien, sesuai 1. Untuk mengetahui
kebutuhan penyebab cederanya
pada pasien
Edukasi
1. Jelaskan alasan
intervensi
pencegahan jatuh ke
pasien dan keluarga.
2 Defisit Setelah dilakukan Intervensi utama Intervensi utama
pengetahuan tindakan Edukasi kesehatan Edukasi kesehatan
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
b.d kurang keperawatan 1x24
terpapar jam maka tingkat Observasi Observasi
informasi d.d pengetahuan 1. Identifikasi kesiapan 1. Agar informasi
Keluarga meningkat dengan dan kemampuan dapat diterima
pasien kriteria hasil : menerima informasi dengan baik oleh
mengeluh 1. Pertanyaan 2. Identifikasi pasien
tidak tentang kebutuhan 2. Untuk memenuhi
mengetahui masalah yang keselamatan kebutuhan
tentang dihadapi berdasarkan fungsi keselamatan pasien
operasi, menurun fisik, kognitif dan berdasarkan fungsi
lensa mata 2. Perilaku kebiasaan fisik, kognitif dan
pasien keruh sesuai 3. Identifikasi bahaya kebiasaan
dan buram, dengan berdasarkan 3. Agar mengurangi
pupil pasien pengetahuan lingkungan misalnya bahaya lingkungan
bulat central, meningkat fisik biologi, dan sekitar pasien
adanya kimia
reflex Terapeutik

cahaya Terapeutik
1. Berikan kesempatan 1. Agar pasien dapat
untuk bertanya menanyakan yang
ingin diketahui
Edukasi
1. Anjurkan keluarga Edukasi
menghilangkan 1. Agar tidak
bahaya lingkungan membahayakan
sekitar pasien
2. Anjurkan 2. Untuk membantu
menyediakan alat aktivitas gerak
bantu ( misalnya pasien
pegangan tangan,
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
keset anti slip ) Kolaborasi
1. Untuk
Kolaborasi meningkatkan
1. Kolaborasi dengan keamanan
pihak lain lingkungan

3 Nyeri akut Setelah dilakukan Intervensi utama Intervensi utama


b.d tindakan Menejemen nyeri Menejemen nyeri
Degenearsi keperawatan 1x24
pada lensa jam maka tingkat Observasi Observasi
d.d Pada saat nyeri menurun 1. Identifikasi lokasi 1. Untuk mengetahui
membungku dengan kriteria karakteristik dan lokasi dan intensitas
k pasien hasil : intensitas nyeri nyeri
mengeluh 1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala 2. Untuk mengetahui
kesakitan menurun nyeri berapa tingkat nyeri
pada mata pasien
kanannya, Terapeutik

lensa mata 1. Berikan teknik Terapeutik

pasien keruh nonfarmakologi 1. Untuk membuat

dan buram, untuk mengurangi pasien nyaman dan

pupil pasien rasa nyeri mengurangi rasa

bulat central, 2. Control lingkungan nyeri

adanya yang memperberat 2. Untuk mengurangi

reflex rasa nyeri rasa nyeri pasien

cahaya (pencahayaan)
Edukasi
Edukasi 1. Untuk mengurangi
1. Jelaskan strategi dan memonitor nyeri
meredakan nyeri secara mandiri
2. Jelaskan penyebab 2. Agar pasien
dan pemicu nyeri mengetahui
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
penyebab terjadinya
Kolaborasi rasa nyeri
1. Kolaborasi
pemberian obat
Kolaborasi
analgetik jika perlu
1. Agar bisa
mengurangi rasa
nyeri dengan
pemberian analgetik
4 Resiko Setelah dilakukan Intervensi Utama Intervensi Utama
Infeksi d.d tindakan Dukungan emosional Dukungan emosional
Pada saat keperawatan selama
membungku 1x 24 jam status Observasi Observasi
k pasien koping membaik , 1. Identifikasi fungsi 1. Untuk mengetahui
mengeluh dengan kriteria marah, frustasi dan fungsu marah pasien
kesakitan hasil : amuk bagi pasien
pada mata 1. Kemampuan Terapeutik

kanannya, memenuhi peran Terapeutik 1. Berikan pasien

lensa mata sesuai usia 1. Fasilitas waktu untuk

pasien keruh meningkat mengungkapkan mengungkapkan

dan buram, 2. Perilaku koping perasaan cemas , rasa marah dan

pupil pasien adaptif marah atau sedih frustasi

bulat central, meningkat 2. Tetap bersama 2. Agar tidak terjadi

adanya reflex 3. Verbalisasi pasien saat pasien hal yang tidak

cahaya menyalahkan ansietas diinginkan

oranglain
menurun Edukasi Edukasi

4. Minat mengikuti 1. Jelaskan 1. Agar pasien

perawatan konsekuensi tidak mengetahui

/pengobatan menghadapi rasa Konsekuensi rasa


bersalah atau malu
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
meningkat marah dan malu
Kolaborasi
1. Rujuk untuk Kolaborasi
konseling 1. Bila perlu lakukan
untuk mempercepat
sembuh pasien

I. Implementasi Keperawatan

Dx
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

1. Resiko Cedera - 1. Mengidentifikasi area S:


d.d Pasien lingkungan yang berpotensi Pasien mengeluh
mengeluh menyebabkan cedera pandangan mata kanan
pandangan mata kabur dan berair
kanan kabur dan 2. Menyediakan
berair, lensa pencahayaan yang memadai O:
mata pasien - Lensa mata
keruh dan 3. Mengsosialisasikan pasien keruh dan buram
buram, pupil pasien dan keluarga dengan - Pupil pasien
pasien bulat lingkungan ruang rawat bulat central
central, adanya - Adanya reflex
reflex cahaya 4. Meningkatkan frekuensi cahaya
observasi dan pengawasan
pasien, sesuai kebutuhan A:
Masalah resiko cedera
5. Menjelaskan alasan
Dx
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

intervensi pencegahan jatuh teratasi


ke pasien dan keluarga.
P:
Intervensi Dihentikan

2. Defisit - 1. Mengidentifikasi S:
pengetahuan b.d kesiapan dan kemampuan Keluarga pasien
kurang terpapar menerima informasi mengeluh tidak
informasi d.d 2. Mengidentifikasi mengetahui tentang
Keluarga pasien kebutuhan keselamatan operasi
mengeluh tidak berdasarkan fungsi fisik, O:
mengetahui kognitif dan kebiasaan - Lensa mata pasien
tentang operasi, 3. Mengidentifikasi bahaya keruh dan buram
lensa mata berdasarkan lingkungan - Pupil pasien bulat
pasien keruh dan misalnya fisik biologi, dan central
buram, pupil kimia - Adanya reflex
pasien bulat 4. Memberikan kesempatan cahaya
central, adanya untuk bertanya
A:
reflex cahaya 5.Menganjurkan keluarga
Masalah Defisit
menghilangkan bahaya
Pengetahuan Teratasi
lingkungan sekitar
P:
6. Menganjurkan
Intervensi dihentikan
menyediakan alat bantu
( misalnya pegangan
tangan, keset anti slip )
7. Mengkolaborasi dengan
pihak lain
3. Nyeri akut b.d 1. Mengidentifikasi lokasi S:
Degenearsi pada karakteristik dan intensitas Pada saat membungkuk
Dx
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

lensa d.d Pada nyeri pasien mengeluh


saat 2. Mengidentifikasi skala kesakitan pada mata
membungkuk nyeri kanannya
pasien mengeluh 3. Memberikan teknik O:
kesakitan pada nonfarmakologi untuk - Lensa mata pasien
mata kanannya, mengurangi rasa nyeri keruh dan buram
lensa mata 4. Mengkontrol lingkungan - Pupil pasien bulat
pasien keruh dan yang memperberat rasa central
buram, pupil nyeri (pencahayaan) - Adanya reflex
pasien bulat 5. Menjelaskan strategi cahaya
central, adanya meredakan nyeri A:
reflex cahaya 6. Menjelaskan penyebab Masalah Nyeri Teratasi
dan pemicu nyeri P:
7. Mengkolaborasi Intervensi dihentikan
pemberian obat analgetik
jika perlu
4. Resiko Infeksi - 1. Mengidentifikasi fungsi S:
d.d Pada saat marah, frustasi dan amuk Pada saat membungkuk
membungkuk bagi pasien pasien mengeluh
pasien mengeluh Memfasilitas kesakitan pada mata
kesakitan pada mengungkapkan perasaan kanannya
mata kanannya, cemas , marah atau sedih O:
lensa mata 2. Tetap bersama pasien saat - Lensa mata pasien
pasien keruh dan pasien ansietas keruh dan buram
buram, pupil 3. Menjelaskan konsekuensi - Pupil pasien bulat
pasien bulat tidak menghadapi rasa central
central, adanya bersalah atau malu - Adanya reflex
reflex cahaya 4. Merujuk untuk konseling cahaya
Dx
No Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Keperawatan

A:
Masalah resiko infeksi
teratasi
P:
Intervensi dihentikan

J. Catatan Perkembangan

No DX Hari/ Taggal Catatan Perkembangan Paraf


Kep

1. S : Pasien sudah tidak mengeluh pandangan mata kanannya


kabur dan berair
O : Lensa mata pasien tidak keruh dan buram, Pupil pasien
normal ,reflex cahaya normal
A : Masalah Risiko Cedera Teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Implementasi dihentikan
E : Tingkat Cedera Menurun
R : Memberikan Pencegahan Cedera pada saat pasien akan
pulang

2. S : Keluarga pasien mengetahui tentang operasi


O : Lensa mata pasien tidak keruh dan buram, Pupil pasien
normal ,reflex cahaya normal
A : Masalah Defisit Pengetahuan Teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Implementasi dihentikan
E : Tingkat Pengetahuan meningkat
R : Memberikan Edukasi Kesehatan pada saat pasien akan
pulang

3. S : Pada saat membungkuk pasien sudah tidak mengeluh


kesakitan pada mata kanannya
O : Lensa mata pasien tidak keruh dan buram, Pupil pasien
normal ,reflex cahaya normal
A : Masalah NyeriTeratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Implementasi dihentikan
E : Tingkat Nyeri menurun
R : Memberikan Menejemen Nyeri pada saat pasien akan
pulang

4. S : Pada saat membungkuk pasien sudah tidak mengeluh


kesakitan pada mata kanannya
O : Lensa mata pasien tidak keruh dan buram, Pupil pasien
normal ,reflex cahaya normal
A : Masalah Risiko Infeksi Teratasi
P : Intervensi dihentikan
I : Implementasi dihentikan
E : Status Koping Membaik
R : Memberikan Dukungan Emosional pada saat pasien akan
pulang

You might also like