You are on page 1of 17

1.

1 BAJA TEKAN dan BAJA TARIK

Makalah ini di susun untuk memenuhi


tugas Mata Kuliah Baja II dan Baton II

Dosen Pengampu :

Eko Haryanto,ST.,MT

Oleh
1. Jamilatul Khasanah (19101120021)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR
2020/2021
1.2 KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bja Tekan dan Baja Tarik” Makalah ini
diajukan guna melengkapi tugas Mata Kuliah Baja II dan Beton II pada Semester IV.
Dalam pelaksanaan penyusunan Makalah ini, kami mendapat banyak bantuan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus kepada :
1. Bapak Eko Haryanto,ST.,MT, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dan memberi dorongan
sampai Makalah ini terwujud.
2. Semua pihak yang membantu kami, baik berupa dorongan serta semangat,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini.
3. Rekan-rekan Senasib dan Seperjuangan yang telah memberikan bantuan
Kritikan dan Saran.
Semoga Arahan, Motivasi dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal
ibadah bagi ibu dan rekan-rekan sehingga memperoleh balasan yang lebih baik dari
Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan penelitian atau tulisan penulis berikutnya. Semoga penelitian ini
bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pikiran untuk
perkembangan pendidikan khususnya di bidang Kontruksi Bangunan.

Blitar, Agustus 2021

Penyusun

ii
1.3 DAFTAR ISI

1.4

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3. Tujuan.........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Baja Tekan ...............................................................................3
2.2.Pengertian Batang Tarik.............................................................................4
2.3.sifat-sifat Baja Tekan..................................................................................5
2.4.Tekuk Elastis Euler.....................................................................................6
2.5.Stabilitas Batang Tekan..............................................................................7
2.6.Rumus Baja Tarik.......................................................................................8
2.7.Contoh Profil batang Tarik.........................................................................9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................11
3.2 Saran..........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12

ii
i
1.5 BAB I

1.6 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Logam sebagai bahan struktur diawali dengan besi tuang tahun1777-1779
di Inggris, diaplikasikan pada pembuatan jembatanlengkung dengan bentang 30
meter.Perkembangan berikutnya, tahun 1840 penggunaan besi tuangdigantikan
oleh besi tempa, dan diaplikasikan pada jembatanBritania di selat Menai, Wales
yang dibangun tahun 1846-1850.Bersamaan dengan pemakaian besi tuang dan
besi tempa,pada tahun 1780 diproduksi besi batang bulat dalam sekalabesar.
Kemudian diproduksi besi rel kereta api tahun 1820,selanjutnya tahun 1870
dapat diproduksi besi profil I, danakhirnya di tahun 1890 penggunaan besi
tempa diganti olehbaja.
Baja adalah material yang kuat. Material pada tower dan bangunan
denganbentang yang menakjubkan. Ringan jika dilihat dari dari proporsi
dengankekuatannya, cocok untuk konstruksi yang butuh pengerjaan cepat.
Rangkabangunan yang sangat repetitif dan detail arsitektural yang
memuaskanpenglihatan dengan dengan keeleganan suatu struktur mekanik yang
rapi.Diantara semua logam lain merupakan logam yang memiliki keunikan dan
tidak mahal.
Profil baja standar yaitu profil baja standar Jerman yang terdiri dari profil
balok dengan flens sempit, profil balok dengan flens lebar, baja kanal, baja siku
sama kaki dan tidak sama kaki, dan baja T. Profil baja standar Amerika yang
terdiri dari Wide Flange Shapes ( profil balok dengan flens lebar, dan Structural
Tees ( baja T yang bentuknya mirip dengan baja.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.7 Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini ada
empat rumusan, rumusan masalah tersebut sebagai berikut:
1. Apa pengertian Baja Tekan dan Baja Tarik ?
2. Bagaimana sifat dari Baja Tekan ?
3. Bagaimana sifat dari Baja Tarik ?
4. Bagaimana tekuk elastis Euler?
5. Bagaimana stabilitas batang tekan?
6. Bagaimana Rumus baja Tarik?
7. Bagaimana contoh Profil Batang Tarik?

1.3. Tujuan
Ada empat tujuan dalam pembuatan makalah ini, adapun empat tujuan
tersebut adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Baja Tekan dan Baja Tarik.
2. Untuk mengetahui sifat dari Baja Tekan.
3. Untuk mengetahui sifat dari Baja Tarik.
4. Untuk mengetahui tekuk elastis Euler
5. Untuk mengetahui stabilitas batang tekan.
6. Untuk mengetahui Rumus baja Tarik.
7. Untuk mengetahui contoh Profil Batang Tarik.

2
1.8 BAB II

1.9 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Baja Tekan


Batang tekan merupakan batang dari suatu rangka batang. Gaya tekan searah
panjang batang. Batang tekan yang hanya menerima gaya tekan secara sentris saja
dijumpai pada struktur rangka atap, jembatan, menara dan struktur lain yang bersifat
rangka. Pada struktur rangka atap dan jembatan umumnya dijumpai pada batang-
batang tepi atas, sedikit pada batang-batang diagonal dan vertikal, lihat gambar
berikut. Batang ini tidak mengalami momen dan gaya lintang, hanya ada gaya normal
tekan yang bekerja sentris, tepat pada garis berat penampang, oleh karena sifat dari
struktur rangka itu sendiri dimana buhul-buhulnya dapat berotasi sehingga gaya-gaya
dalam yang lain seperti momen dan gaya lintang akan tereduksi dengan sendirinya.

Gambar 1. : Struktur Rangka Atap


Umumnya pada rangka batang, batang tepi atas adalah batang tekan. Pada
struktur baja terdapat 2 macam batang tekan, yaitu:

3
1. Batang yang merupakan bagian dari suatu rangka batang. Batang ini
dibebani gaya tekan aksial searah panjang batangnya. Umumnya pada suatu
rangka batang maka batang-batang tepi atas merupakan batang tekan.
2. Kolom merupakan batang tekan tegak yang bekerja untuk menahan balok-
balok loteng, balok lantai dan rangka atap, dan selanjutnya menyalurkan
beban tersebut ke pondasi.
Batang-batang lurus yang mengalami tekanan akibat bekerjanya gaya-gaya
aksial dikenal dengan sebutan kolom. Untuk kolom-kolom yang pendek ukurannya,
kekuatannya ditentukan berdasarkan kekuatan leleh dari bahannya. Untuk kolom-
kolom yang panjang kekuatannya ditentukan faktor tekuk elastis yang terjadi,
sedangkan untuk kolom-kolom yang ukurannya sedang, kekuatannya ditentukan oleh
faktor tekuk plastis yang terjadi. Sebuah kolom yang sempurna yaitu kolom yang
dibuat dari bahan yang bersifat isotropis, bebas dari tegangan-tegangan sampingan,
dibebani pada pusatnya serta mempunyai bentuk yang lurus, akan mengalami
perpendekan yang seragarn akibat terjadinya regangan tekan yang seragam pada
penampangnya. Kalau beban yang bekerja pada kolom ditambah besarnya secara
berangsur-angsur, maka akan mengakibatkan kolom mengalami lenturan lateral dan
kemudian mengalami keruntuhan akibat terjadinya lenturan tersebut. Beban yang
mengakibatkan terjadinya lenturan lateral pada kolom disebut beban kritis dan
merupakan beban maksimum yang masih dapat ditahan oleh kolom dengan aman.

2.2. Pengaertian Batang Tarik


Batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik aksial yang
diakibatkan oleh bekerjanya gaya tarik aksial pada ujung–ujunga batang.
Kestabilan batang ini sangat baik sehingga tidak perlu ditinjau
l a g i d a l a m perencanaan bahkan tegangan tarik batas dapat dicapai dengan
mudah bila sambungan ujung direncanakan lebih kuat dari pada kekuatan
batangnya. Ditinjau dari segi besar dan distribusi tegangannya, batang tarik
merupakan batang yang paling evisien dalam hal penggunaan material baja
struktur. Sebagai perbandingan balok dan kolom tidak memanfaatkan secara efisien

4
karena kegagalan local dilokalisir ditempat–tempat yang bertegangan tinggi, dan
tipe kegagalan tekuk selalu terjadi padaa t a u d i b a w a h t e g a n g a n l e l e h ,
s e d a n g k a n k u a t t a r i k b a t a s m a t e r i a l t i d a k p e r n a h tercapai. Karena
perencanaan yang sederhanaserta efisien dalam pemanfatan material, maka
perlu diupayakan penggunaannya dalam struktur seoptimal mungkin. U n t u k
batang tarik yang disambung dengan alat sambung baut dan paku
keeling, profil baja perlu dilubangi. Lubang-lubang bagi profil baja
merupakan perlemahan dan harus diperhitungkan dalam perencanaan. Konsentrasi
tegangan pada tampang batang tarik dapat disebabkan oleh perubahan luas
tampang batang missal dengan adanya lubang – lubang untuk sambungan,
bentuk tampang yang berubah atau karena bekerjanya beban terpusat disuatu titik.
Karena tidak ada batang yang lurus secara sempurna batang tarik dibebani secara
tidak sentris. Bahkan pada keadaan tertentu menerima beban transversal
sehingga profil menderita kombinasi tegangan lentur dan tarik. Akibat proses
pedinginan yang tidak bersamaan, pada profil gilas yang dihasilkan selalu
didapati tegangan sisa. Untuk batang tarik yang mempunyai daktilitas
atau keliatan yang cukup, tegangan sisa tersebut dapat diabaikan
mengingat terjadinya redistribusi tegangan pada tampang batang. Untuk
mencegah terjadinya defleksi yang terlalu besar serta untuk mencegah
bergetarnya oleh angina atau beban getar, maka baik untuk batang utama
maupun batang sekunder kelangsinganya perlu dibatasi. Beban berulang dapat
mengakibatkan kegagalan karena batang mengalami kelelahan. Hal ini harus
diperhatikan dalam perencanaan.

2.3. Sifat-sifat Baja Tekan


Keruntuhan batang tekan dapat terjadi dalam 2 kategori, yaitu :
1.) Keruntuhan yang diakibatkan terlampauinya tegangan leleh. Hal ini
umumnya terjadi pada batang tekan yang pendek.
2.) Keruntuhan yang diakibatkan terjadinya tekuk. Hal ini terjadi pada batang
tekan yang langsing.

5
Keruntuhan akibar batang tekuk, asalkan tegangannya pada seluruh
penampang masih dalam keadaan elastis maka gaya tekuknya dihitung menurut
rumus Euler.
π 2 EI
Pkr =
Lk
Keterangan :
Lk = panjang tekuk
L = panjang batang tekan
K = koefisien panjang tekuk

2.4. Tekuk Elastis Euler.


Pada tekuk elastis, komponen struktur yang dibebani gaya tekan, masih dalam
dalam keadaan elastis, akan melengkung secara perlahan-lahan, seperti gambar 2.
Gaya yang bekerja sentris pada batang menyebabkan batang tersebut melentur sejauh
y, sehingga terjadi momen lentur tambahan sekunder yang besarnya,
Mx = P . y
Garis lentur diberikan oleh persamaan berikut,
2
d y −Mx P
= = .y
dx
2
EI EI

Gambar 2 : batang tekuk Euler


Keterangan :
E = modulus elastisitas baja
I = momen inersia batang.
Persamaan diatas adalah persamaan homogen linear orde kedua (second-
order homogeneous linear differential equation) apabila di integralkan akan

6
menghasilkan persamaan beban kritis yang bekerja pada batang tekan,

π 2. E . I
Pcr=
Lk 2
Keterangan :
Lk = panjang tekuk batang
Pendekatan Euler di atas hanya terjadi pada batang tekan dalam kondisi
elastis dengan kelangsingan yang besar ( λ > 110, batang panjang), artinya
batang tekan sudah menekuk sebelum tegangan mencapai leleh. Untuk
kelangsingan sedang ( λ < 110, batang sedang ) akan terjadi tekuk inelastis,
yaitu pada sebagian penampang sudah leleh dan untuk batang pendek ( λ < 20)
seluruh penampang leleh, seperti dilukiskan gambar 4 berikut.

Gambar 4 : Kurva panjang batang/kolom versus kekuatan kritis

2.5. Stabilitas Batang Tekan


Tegangan tekan adalah tegangan yang timbul pada suatu batang alibat
mengalami gaya tekan. Sebagaimana diketahui, kalau batang mengalami tekan, maka
ada kemungkinan batang tersebut akan mengalami perpendekan ataupun tekuk.

7
Semakin besar gaya tekan yang bekerja pada suatu batang akan mengakibatkan
tegangan tekan yang besar pula. Yang selanjutnya akan mengalami bahaya tekuk.

Karena itu dalam perencanaan batang tekan harus memperhitungkan faktor


tekuk. Batang tekan harus direncanakan dengan baik sehingga terjamin tidak ada
bahaya tekuk. Keadaan seperti ini dapat diperoleh dengan menggunakan persamaan
N
ω ≤σ
A
Keterangan
N = gaya tekan pada batang
A = Luas penampang batang
σ = tegangan dasar baja
ω = faktor tekuk yang tergantung dari kelangsingan ( λ )dan macam
bajanya.
Untuk memperoleh harga ω, dapat dilihat dari tabel 2, 3, 4, dan 5 yang tersedia
di PPBBI bab 4. Dan untuk harga λ yang berada diantara harga – harga yang
tercantum dalam tabel tersebut, harga ω dapat dihitung dengan interpolasi linier.

2.6. Rumus Baja Tarik

Contoh umum pada batang tarik adalah batang-batang bawah dari sebuah
rangka batang dan batang lentur yang biasa dipakai untuk memeriksa kelurusan.
Rumus tegangan tarik merupakan dasar perhitungan analisis atau desain
elemen struktur tarik rumus tersebut dapat ditulis :

Dimana :

P = Gaya aksial yang dialami

tr = tegangan tarik aksial izin

An = Luas netto penampang melintang elemen struktur yang dialami


8
gaya aksial.

2.4.1 Rangka batang (Planar Truss )

 Berbentuk lurus, prismatis dan langsing Dimensi penampang


lebih kecil dibanding dengan panjang batang. Berat dari batang
juga cukup kecil dibanding dengan beban luar dan dapat
diabaikan

 Titik kumpul diasumsikan sebagai internal hinge atau


frictionless pins.

 Beban hanya diberikan pada titik kumpul dalam bentuk beban


terpusat.

 Sebagai konsekuensi dari asumsi tersebut, rangka batang


menjadi struktur hanya menanggung beban aksial saja
2.4.2 Struktur batang tarik banyak dijumpai di kontruksi,antara lain :

 Jembatan

 Rangka Atap

 Menara.

 Ikatan angin dan lain lain.

2.7. Contoh Profil Batang Tarik

9
Penampang bruto dan luas efektif bruto

 Luas penampang bruto : sebuah batang Ag yang didefinisikan sebagai


hasil perkalian antara tebal dan lebar bruto batang.

 Luas penampang netto : didefinisikan sebagai perkalian anatara lebar


batang dan lebar nettonya

 Lebar netto didapat dengan mengurangi lebar bruto dengan lebar dari
lubang tempat sambungan yang terdapat pada suatu penampang. Ag =
LUAS PENAMPANG BRUTO
1.10
1.11
1.12
1.13
1.14
1.15
1.16
1.17
1.18

10
1.19
1.20
1.21
1.22
1.23
1.24
1.25
1.26
1.27
1.28
1.29
1.30 BAB III
1.31 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Batang tekan merupakan batang dari suatu rangka batang. Gaya tekan searah
panjang batang. Batang tekan yang hanya menerima gaya tekan secara
sentris saja dijumpai pada struktur rangka atap, jembatan, menara dan
struktur lain yang bersifat rangka.
 Batang tarik adalah batang yang mendukung tegangan tarik aksial yang
diakibatkan oleh bekerjanya gaya tarik aksial pada ujung–ujunga batang.
Kestabilan batang ini sangat baik sehingga tidak perlu
d i t i n j a u l a g i d a l a m perencanaan bahkan tegangan tarik batas
dapat dicapai dengan mudah bila sambungan ujung direncanakan lebih
kuat dari pada kekuatan batangnya.
 Keruntuhan batang tekan dapat terjadi dalam 2 kategori : Keruntuhan yang
diakibatkan terlampauinya tegangan leleh dan Keruntuhan yang diakibatkan
terjadinya tekuk.
3.2 Saran
Jika ada penulisan yang salah atau materi yang kurang tepat yang telah
disampaikan diatas penulis memohon bantuan untuk membantu mengisi atau

11
memperjelas penulisan yang kurang atau yang keliru, karena penulis juga manusia
yang tempatnya salah dan khilaf.

12
1.32 DAFTAR PUSTAKA

Tps306-Perancangan Struktur Baja-TPS306-P2-Universitas Pembangunan


Jaya.pdf
http://zacoeb.lecture.ub.ac.id/files/2014/10/3-Batang-Tarik.pdf
https://www.studocu.com/id/document/universitas-udayana/engineering
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jss/article
https://ejournal3.undip.ac.id

13

You might also like