You are on page 1of 10

Invest Ais :

12345

Pasca-persalinan (post partum) adalah masa waktu antara kelahiran plasenta

dan membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu

menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil

(Varney, 2007). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berakhir kira-kira 6

minggu (Saleha, 2009).

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali

alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak

bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal

sebelum hamil (Bobak, 2010).

Berdasarkan dua literatur diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari

post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil.

Pasca-persalinan (post partum) adalah masa waktu antara kelahiran plasenta

dan membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu

menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil

(Varney, 2007). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berakhir kira-kira 6

minggu (Saleha, 2009).


Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali

alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak

bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal

sebelum hamil (Bobak, 2010).

Berdasarkan dua literatur diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari

post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil.

Pasca-persalinan (post partum) adalah masa waktu antara kelahiran plasenta

dan membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu

menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil

(Varney, 2007). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berakhir kira-kira 6

minggu (Saleha, 2009).

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali

alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak

bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal

sebelum hamil (Bobak, 2010).

Berdasarkan dua literatur diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari

post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil.


Pasca-persalinan (post partum) adalah masa waktu antara kelahiran plasenta

dan membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu

menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil

(Varney, 2007). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berakhir kira-kira 6

minggu (Saleha, 2009).

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali

alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak

bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal

sebelum hamil (Bobak, 2010).

Berdasarkan dua literatur diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari

post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil.

Pasca-persalinan (post partum) adalah masa waktu antara kelahiran plasenta

dan membran yang menandai berakhirnya periode intra partum sampai waktu

menuju kembalinya sistem reproduksi wanita tersebut ke kondisi tidak hamil

(Varney, 2007). Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika

alat- alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil dan berakhir kira-kira 6

minggu (Saleha, 2009).

Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa nifas

(puerperium) yaitu masa sesudah persalinan yang diperlukan untuk pulihnya kembali

alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah masa 6 minggu sejak
bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali ke keadaan normal

sebelum hamil (Bobak, 2010).

Berdasarkan dua literatur diatas maka dapat disimpulkan pengertian dari

post partum adalah masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi

sampai kembali ke keadaan normal sebelum hamil.

Rumah Sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan atau
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan atau penyuluhan diberikan
ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas
kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan. Mengingat
banyak staf terfibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini penting
diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada
kebutuhan pembelajaran pasien.
Rumah Sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan atau
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan atau penyuluhan diberikan
ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas
kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan. Mengingat
banyak staf terfibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini penting
diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada
kebutuhan pembelajaran pasien.
Rumah Sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan atau
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan atau penyuluhan diberikan
ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas
kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan. Mengingat
banyak staf terfibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini penting
diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada
kebutuhan pembelajaran pasien.
Rumah Sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan atau
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan atau penyuluhan diberikan
ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas
kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan. Mengingat
banyak staf terfibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini penting
diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada
kebutuhan pembelajaran pasien.
Rumah Sakit membantu pasien berpartisipasi lebih baik dalam asuhan yang
diberikan dan mendapat informasi dalam mengambil keputusan tentang asuhannya.
Berbagai staf yang berbeda dalam rumah sakit memberikan pendidikan atau
penyuluhan kepada pasien dan keluarganya. Pendidikan atau penyuluhan diberikan
ketika pasien berinteraksi dengan dokter atau perawatnya. Demikian juga petugas
kesehatan lainnya memberikan pendidikan secara spesifik, diantaranya terapi diet,
rehabilitasi atau persiapan pasien pulang dan asuhan pasien berkelanjutan. Mengingat
banyak staf terfibat dalam pendidikan pasien dan keluarganya, hal ini penting
diperhatikan bahwa anggota yang terlibat dikoordinasikan kegiatannya dan fokus pada
kebutuhan pembelajaran pasien.
Laporan ini berisi draft yang meliputi komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta komunikasi antar staf klinis
Laporan ini berisi draft yang meliputi komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta komunikasi antar staf klinis
Laporan ini berisi draft yang meliputi komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta komunikasi antar staf klinis
Laporan ini berisi draft yang meliputi komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta komunikasi antar staf klinis
Laporan ini berisi draft yang meliputi komunikasi dengan masyarakat, dengan pasien
dan keluarga, serta komunikasi antar staf klinis
- Melibatkan SDM RS dan Kelg
- Efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan
- Libatkan px dalam pengambilan keputusan secara benar
- Berikan informasi sebenar dan seluasnya
- Melibatkan SDM RS dan Kelg
- Efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan
- Libatkan px dalam pengambilan keputusan secara benar
- Berikan informasi sebenar dan seluasnya
- Melibatkan SDM RS dan Kelg
- Efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan
- Libatkan px dalam pengambilan keputusan secara benar
- Berikan informasi sebenar dan seluasnya
- Melibatkan SDM RS dan Kelg
- Efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan
- Libatkan px dalam pengambilan keputusan secara benar
- Berikan informasi sebenar dan seluasnya
- Melibatkan SDM RS dan Kelg
- Efektif dan efisien dalam pengambilan keputusan
- Libatkan px dalam pengambilan keputusan secara benar
- Berikan informasi sebenar dan seluasnya

- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan
- Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan memonitor efek
dari pengobatan Menyiapkan pasien untuk mendapatkan pengobatan yang aman dan
memonitor efek dari pengobatan

Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan mikroorganisme pada tangan
yang di dapat melalui kontak dengan pasien, petugas kesehatan lain dan permukaan
lingkungan (flora transien) dengan menggunakan sabun/antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.

Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara


individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
a. Prosedur
1) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
b. Prosedur
2) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
c. Prosedur
3) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
d. Prosedur
4) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
e. Prosedur
5) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
f. Prosedur
6) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan
Kegiatan menyampaikan edukasi kepada pasien rawat jalan secara
individu agar pasien dapat mengetahui alur atau prosedur yang diperlukan
g. Prosedur
7) Berikan edukasi tentang alur pelayanan rawat jalan

Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada


pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.
Merupakan proses pencatatan informasi dan edukasi dari petugas kepada
pasien atau keluarga pasien terkait dengan pengetahuan serta ketrampilan
spesifik yang berhubungan dengan diagnosis dan asuhan perawatan selanjutnya
sesuai pemahaman dan kebutuhan pasien.

Merupakan laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan / pendidikan yang diberikan


kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien dipulangkan. Merupakan laporan
tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan / pendidikan yang diberikan kepada pasien selama
proses perawatan sampai pasien dipulangkan. Merupakan laporan tertulis mengenai
penyuluhan pengetahuan / pendidikan yang diberikan kepada pasien selama proses perawatan
sampai pasien dipulangkan. Merupakan laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan /
pendidikan yang diberikan kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien
dipulangkan. Merupakan laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan / pendidikan
yang diberikan kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien dipulangkan.
Merupakan laporan tertulis mengenai penyuluhan pengetahuan / pendidikan yang diberikan
kepada pasien selama proses perawatan sampai pasien dipulangkan.

1) Dokter menulis dalam rekam medis pasien advis untuk disiplin klinis atau
bagian lain yang dibutuhkan pasien
2) Perawat / bidan menyampaikan advis tersebut kepada disiplin klinis atau
bagian yang dituju
3) Perawat / bidan mempersilakan petugas untuk melakukan edukasi,
pemeriksaan atau tindakan kepada pasien sesuai dengan kompetensinya
4) Apabila dalam melakukan asesmen kepada pasien didapatkan
permasalahan. maka petugas berkomunikasi dengan disiplin klinis atau
bagian yang dituju secara langsung atau dengan menuliskan dalam lembar
asuhan komprehensif untuk mencari Sousi yang relevan bagi pasien
5) Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis
6) Dokter menulis dalam rekam medis pasien advis untuk disiplin klinis atau
bagian lain yang dibutuhkan pasien
7) Perawat / bidan menyampaikan advis tersebut kepada disiplin klinis atau
bagian yang dituju
8) Perawat / bidan mempersilakan petugas untuk melakukan edukasi,
pemeriksaan atau tindakan kepada pasien sesuai dengan kompetensinya
9) Apabila dalam melakukan asesmen kepada pasien didapatkan
permasalahan. maka petugas berkomunikasi dengan disiplin klinis atau
bagian yang dituju secara langsung atau dengan menuliskan dalam lembar
asuhan komprehensif untuk mencari Sousi yang relevan bagi pasien
10) Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis
11) Dokter menulis dalam rekam medis pasien advis untuk disiplin klinis atau
bagian lain yang dibutuhkan pasien
12) Perawat / bidan menyampaikan advis tersebut kepada disiplin klinis atau
bagian yang dituju
13) Perawat / bidan mempersilakan petugas untuk melakukan edukasi,
pemeriksaan atau tindakan kepada pasien sesuai dengan kompetensinya
14) Apabila dalam melakukan asesmen kepada pasien didapatkan
permasalahan. maka petugas berkomunikasi dengan disiplin klinis atau
bagian yang dituju secara langsung atau dengan menuliskan dalam lembar
asuhan komprehensif untuk mencari Sousi yang relevan bagi pasien
15) Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis
16) Dokter menulis dalam rekam medis pasien advis untuk disiplin klinis atau
bagian lain yang dibutuhkan pasien
17) Perawat / bidan menyampaikan advis tersebut kepada disiplin klinis atau
bagian yang dituju
18) Perawat / bidan mempersilakan petugas untuk melakukan edukasi,
pemeriksaan atau tindakan kepada pasien sesuai dengan kompetensinya
19) Apabila dalam melakukan asesmen kepada pasien didapatkan
permasalahan. maka petugas berkomunikasi dengan disiplin klinis atau
bagian yang dituju secara langsung atau dengan menuliskan dalam lembar
asuhan komprehensif untuk mencari Sousi yang relevan bagi pasien
20) Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis
21) Dokter menulis dalam rekam medis pasien advis untuk disiplin klinis atau
bagian lain yang dibutuhkan pasien
22) Perawat / bidan menyampaikan advis tersebut kepada disiplin klinis atau
bagian yang dituju
23) Perawat / bidan mempersilakan petugas untuk melakukan edukasi,
pemeriksaan atau tindakan kepada pasien sesuai dengan kompetensinya
24) Apabila dalam melakukan asesmen kepada pasien didapatkan
permasalahan. maka petugas berkomunikasi dengan disiplin klinis atau
bagian yang dituju secara langsung atau dengan menuliskan dalam lembar
asuhan komprehensif untuk mencari Sousi yang relevan bagi pasien
25) Petugas mendokumentasikan kegiatan dalam rekam medis

You might also like