You are on page 1of 10

e-ISSN 2715-3312 Medical Scope Journal (MSJ).

2020;2(1):26-35
DOI: https://doi.org/10.35790/msj.2.1.2020.31669
Available from:https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/msj

Aspek Fisiologik Short Chain Fatty Acid (SCFA)

William S. Wangko

Rumah Sakit Gereja Masehi Injili di Minahasa Pancaran Kasih Manado, Sulawesi Utara,
Indonesia
Email: william.wangko06@gmail.com

Abstract: Consumption of fiber-rich diet and undigested carbohydrate is very beneficial in the
maintance of optimal health and control of metabolic and cardiovascular diseases. Short chain
fatty acid (SCFA) is an end-product of carbohydrate and protein fermented by gut microbiota.
There are three main SCFAs, as follows: acetate, propionate, and butyrate. Acetate and propionate
are mainly synthezised by Bacteroidetes meanwhile butyrate by Firmicutes. Physiological aspects
of SCFA are inter alia maintenance of homeostasis, modulation of metabolic process and immune
system, and direct protection against pathogens in varied body tissues including intra and extra
intestinal tissues. The physiological aspects of SCFAs are very promising, albeit, their implemen-
tation in therapy is still very limited. There are still challenges in translation the SCFAs’ effects
from animal model to human being due to differences in physiological processes and diet, as well
as implementation of a certain amount of SCFA to the target tissue/organ.
Keywords: short chain fatty acid (SCFA), functions of SCFA, gut microbiota

Abstrak: Dewasa ini telah diketahui bahwa konsumsi diet berserat dan karbohidrat yang tak
tercerna sangat bermanfaat dalam mempertahankan status kesehatan yang optimal dan mengatasi
berbagai penyakit metabolik dan kardiovaskular. Short chain fatty acid (SCFA) merupakan
produk akhir hasil fermentasi karbohidrat dan protein oleh mikrobiota usus. Terdapat tiga jenis
SCFA yang utama pada manusia yaitu asetat, propionat, dan butirat. Mikrobiota Bacteroidetes
terutama menyintesis asetat dan propionat sedangkan Firmicutes terutama menyintesis butirat.
Aspek fisiologik SCFA yaitu antara lain mempertahankan homeostasis tubuh. memodulasi proses
metabolism dan sistem imun, serta memroteksi secara langsung terhadap patogen pada berbagai
jaringan tubuh termasuk jaringan intra dan ekstraintestinal. Walaupun efek fisiologik SCFA sangat
menjanjikan namun pemanfaatannya dalam pengobatan masih sangat terbatas. Hal ini disebabkan
oleh karena adanya tantangan dalam mentranslasi efek SCFA dari hewan model ke manusia yang
disebabkan perbedaan fisiologik dan diet, serta cara memasok sejumlah SCFA yg cukup ke
jaringan/organ target.
Kata kunci: short chain fatty acid (SCFA), fungsi SCFA, mikrobiota usus

Pendahuluan (low-grade) disertai adanya disfungsi kese-


Secara global telah terjadi perubahan imbangan energi.1,3 Selain itu, obesitas
pola makan dari diet kaya lemak sehat dan meningkatkan risiko berbagai penyakit,
serat ke arah diet kaya lemak jenuh dan termasuk diabetes melitus, hipertensi, infark
karbohidrat terutama pada masyarakat per- miokard, perlemakan hati, stroke, demensia,
kotaan.1 Hal ini tertuang dalam prevalensi osteoartritis, obstructive sleep apnoea, dan
obesitas yang telah meningkat di seluruh kanker.2,3 Saeedi et al4 mengemukakan bah-
dunia dalam 50 tahun terakhir.2 Seperti hal- wa hampir setengah biliun penduduk di
nya diabetes melitus dan penyakit kardio- seluruh dunia menyandang diabetes, dan
vaskular, obesitas juga merupakan suatu angka ini diproyeksikan akan meningkat
kondisi inflamasi kronis gradasi rendah sebesar 25% di tahun 2030 dan 51% di tahun

26
Wangko: Aspek fisiologik short chain fatty acid 27

2045. Demikian pula Alexander5 melapor- suri aspek fisiologik dari SCFA dan diharap-
kan secara global 26% penduduk dunia (972 kan agar dapat memberi wawasan yang
juta) menyandang hipertensi, dan prevalensi lebih luas untuk penelitian di masa depan.
ini diperkirakan akan meningkat sampai
29% di tahun 2025. Hipertensi merupakan Mikrobiota Usus
kontributor utama untuk penyakit jantung Salah satu permukaan terbesar dalam
dan stroke yang merupakan penyebab kema- tubuh manusia yang memerantarai pejamu,
tian pertama dan ketiga di seluruh dunia. lingkungan, dan antigen ialah saluran cerna
Obesitas juga berhubungan langsung yang mencakup luas sekitar 250-400 m2.
dengan inflamasi patologik lainnya seperti Selama rerata masa hidup, sekitar 60 ton
asma, kolitis, dan beberapa jenis keganasan makanan melalui saluaran cerna disertai
termasuk kanker kolon. Hal-hal tersebut dengan mikroorganisme berasal dari ling-
menarik perhatian para peneliti untuk mene- kungan luar yang dapat mengancam inte-
lusuri metabolit yang berperan dan aspek gritas usus.12
fisiologiknya baik pada keadaan sehat mau- Saluran cerna dihuni oleh kelompok
pun patologik, termasuk hubungan meta- mikroorganisme yang besar dan sangat
bolit tersebut dengan sistem imun.1,6 bervariasi, terdiri dari bakteri, archaea,
Short chain fatty acid (SCFA) adalah protozoa, eukarya, dan virus; keseluruhan-
asam organik rantai pendek yang disintesis nya disebut mikrobiota usus yang telah
oleh mikrobiota usus melalui fermentasi berevolusi bersama pejamu selama beribu-
sebagian besar karbohidrat yang tak tercerna ribu tahun dan membentuk suatu kerjasama
dan sebagian kecil oleh protein diet dan yang mutualistik. Jumlah mikrobiota salur-
endogen.7,8 Short chain fatty acid telah dike- an cerna dapat melampaui 1014 yang diper-
tahui merupakan produk akhir utama (major kirakan lebih dari 10x lipat jumlah sel tubuh
end-product) fermentasi mikrobiota usus manusia, dan 100x jumlah kandungan geno-
dalam kolon dan usus halus dital dan mik manusia.11-15 Menurut data Metahit dan
memiliki berbagai peran terhadap fisiologi Human microbiome project telah teriden-
manusia.9 Berbagai studi pre-klinik menyo- tifikasi 2172 spesies terdiri dari 12 phyla;
kong peran SCFA sebagai modulator fungsi 93,5% terdiri dari Proteobacteria, Firmi-
saluran cerna maupun pada proses infla- cutes, Actinobacteria, dan Bacteroidetes.16.17
masi, metabolik, dan autoimun. Studi epide- Pada manusia terdapat 386 spesies yang
miologi turut menunjang adanya hubungan absolut anaerobik dan ditemukan pada
antara konsumsi serat dalam diet dan mukosa seperti rongga mulut dan saluran
turunnya risiko penyakit kardiovaskular, cerna.16
diabetes, dan kanker kolon. Penelitian Mikrobiota yang diperoleh setelah
terutama pada hewan model memperlihat- kelahiran biasanya menetap sepanjang
kan bahwa SCFA memengaruhi luaran hidup dengan dipengaruhi oleh regulasi geo-
kesehatan dan berbagai jenis penyakit. spasial.18,19 Pada individu dewasa, mikro-
Namun translasi efek SCFA dari hewan biota umumnya didominasi oleh Firmicutes
model ke manusia masih sangat terbatas dan Bacteriodetes sedangkan Actinobacteria,
karena adanya perbedaan fisiologik dan Proteobacteria, and Verrucomicrobia juga
jenis diet. Selain itu, yang turut menjadi cukup sering ditemukan walaupun dalam
tantangan ialah bagaimana memasok sejum- jumlah kecil.15 Lambung, duodenum, dan
lah SCFA yang cukup ke tempat target baik jejunum proksimal terutama dihuni oleh
saluran cerna maupun sistem sirkulasi.10 mikrobiota aerobik termasuk Streptococci
Pada dekade terakhir ini SCFAs telah spp. dan Lactobacilli spp. sedangkan ileum
mendapat banyak perhatian karena efek distal lebih banyak dihuni oleh mikrobiota
fisologik dan farmakologiknya, serta hu- anerobik yang menyerupai penghuni kolon
bungan diet kaya serat dengan risiko penya- yaitu Bacteroidetes, Bifidobacterium, dan
kit kardiovaskular, diabetes, dan kanker Clostridium spp.18,19 Bacteroidetes terutama
kolon.11 Telaah ini bertujuan untuk menelu- menyintesis asetat dan propionat sedang-
28 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 1, Juli-Desember 2020, hlm. 26-35

kan Firmicutes terutama menyintesis menghasilkan metabolit (antara lain SCFA)


butirat.11 Beban mikrobiota terbanyak ialah seperti propionat koA transferase dan
dalam kolon. Walaupun jumlah mikrobiota propionataldehida dehidrase.10-12 Demikian
lebih sedikit ditemukan dalam usus halus pula karbohidrat kompleks dan polisakarida
namun jumlah spesiesnya lebih banyak.20 juga dapat dimetablolisir olah mikrobiota
Mikrobiota memiliki molekul pengikat usus untuk menghasilkan metabolit,21 yang
karbohidrat (carbohydrate-binding mole- meliputi SCFA (terutama), derivat indol,
cules) dan berbagai enzim termasuk gliko- poliamin, asam organik, dan vitamin.11
sida hidrolase, glikosiltransferase, polisaka- Postler dan Ghosh23 membagi metabolit
rida hidrolase, dan esterase karbohidrat yang menjadi tiga jenis, yaitu metabolit yang
dapat melakukan hidrolisis berbagai serat diproduksi oleh mikrobiota usus dari obat-
makanan.21 Dengan demikian, mikrobiota obatan atau komponen diet, metabolit yang
usus dapat memroses produk makanan yang diproduksi oleh pejamu dan dimodifikasi
tidak dapat dicerna dalam saluran cerna oleh mikrobiota usus, dan metabolit yang
manusia menjadi berbagai metabolit, antara disintesis de novo oleh mikrobiota usus.
lain SCFA.20 Short chain fatty acid adalah golongan
Mikrobiota usus sangat dipengaruhi asam organik lemah dengan jumlah ion
oleh berbagai faktor, antara lain genetik, karbon sebanyak 1-6.7,8,10,11,24,25 SCFA ter-
fisiologi pejamu (usia, penyakit penyerta, utama diproduksi oleh mikrobiota usus
stress, dll), pola hidup, faktor lingkungan, dalam kolon dan distal usus halus melalui
pemakaian obat-obatan, dan diet. Perubahan fermentasi karbohidrat (khususnya resistant
pada mikrobiota usus baik komposisi mau- starch dan serat makanan) dan dalam jumlah
pun metabolismenya dapat memengaruhi lebih kecil protein. Karbohidrat yang dicer-
respons imun dan homeostasis tubuh. na dapat berasal dari makanan maupun
11,13,18,20,21
Studi epidemiologi memperlihat- endogen, demikian pula halnya dengan
kan hubungan perubahan komunitas mikro- protein.7,8,10,11,24,25 Jenis SCFA yang terba-
biota dengan kepekaan terhadap alergi, nyak ditemukan pada manusia ialah asetat
misalnya turunnya diversitas mikrobiota (C2), propionat (C3), dan butirat (C4) yang
usus selama masa infant dapat mening- mencapai ≥95% dari total SCFA; sisanya
katkan perkembangan penyakit asma. ialah antara lain format, valerat, isovalerat,
Demikian pula penggunaan antibiotik dapat isobutirat, kaproat, dan isokaproat.10,11,19,26-
28
disertai predisposisi penyakit alergi saluran Asetat diproduksi oleh sebagian besar
napas.13,18 Melalui 16S rRNA dan meta- mikrobiota usus sedangkan propionat dan
genomic sequencing diestimasi saluran cerna butirat oleh subset bakteri usus yang ber-
yang sehat didominasi oleh bakteri phyla beda melalui jalur molekular. Butirat dipro-
Firmicutes dan Bacteroidetes.13 duksi dari karbohidrat melalui glikolisis dan
asetil-koA sedangkan 2 jalur lain yaitu
Short chain fatty acids (SCFA) suksinat atau propanodiol untuk pemben-
Mikrobiota usus telah mengembangkan tukan propionat tergantung dari jenis bahan
hubungan mutalistik simbiotik dengan peja- dasar karbohidrat.11,12,28
munya.22 Enzim usus manusia hanya dapat Mayoritas SCFA akan diabsorpsi oleh
mencerna sebagian kecil karbohidrat dalam enterosit dan dipergunakan sebagai sumber
diet melalui kerja amilase pankreas dan energi tetapi sebagian akan dilepaskan
saliva, serta disakaridase, sukrase, dan melalui membran basolateral ke vena porta
laktase pada brush border enterosit namun dan mencapai sirklulasi sistemik.25 Selain
enzim-enzim tersebut tidak dapat mencerna itu, SCFA yang telah diabsorpsi akan ter-
sebagian besar karbohidrat kompleks dan libat dalam regulasi proses intrasel seperti
polisakarida yang berasal dari tumbuh- ekspresi gen, kemotaksis, diferensiasi, proli-
an.10,11,21 Berbeda halnya dengan mikrobiota ferasi, dan apoptosis.11,12,28
usus yang dapat mengekspresikan enzim Rasio konsentrasi SCFA dalam lumen
aktif terhadap fermentasi karbohidrat untuk kolon ialah 60% asetat, 25% propionat, dan
Wangko: Aspek fisiologik short chain fatty acid 29

15% butirat.7,8,10,24,25 Rasio molar dan kan- propionat dan butirat dengan rasio molar
dungan SCFA di dalam kolon dipengaruhi 3:1:1.11,22
oleh beberapa faktor, termasuk strain dan Tubuh manusia tidak dapat memro-
jumlah mikrobiota usus, sumber substrat, duksi enzim yang mengkatalisis fermentasi
genotip pejamu, dan waktu transit usus.- karbohidrat sedangkan mikrobiota usus
11,12,28
Dengan meningkatnya produk yang dapat menghasilkan sejumlah enizm untuk
bersifat asam maka pH lumen kolon memetabolisir karbohidrat menjadi SCFA.
proksimal menjadi lebih rendah yang dapat Umumnya mikrobiota menyintesis asetat
memengaruhi pertumbuhan mikroba pato- yang berasal dari asetil-koA atau alterna-
gen seperti Escherichia coli dan Salmonella tifnya dengan menggunakan format, hidro-
spp.7,8,10,24,25 Tampaknya mikrobiota lebih gen, dan karbon dioksida melalui jalur
menyenangi fermentasi karbohidrat dari- Wood-Ljungdahl.22 Produksi propionat
pada protein sehingga konsentrasi SCFA umumnya melalui jalur suksinat, yang
dijumpai tertinggi di kolon proksimal memerlukan heksosa dan pentose yang
dimana sebagian besar substrat untuk didominasi oleh filum Bacteroidetes. Selain
fermentasi tersedia, dan berkurang kearah itu, propionat juga dapat diproduksi oleh
kolon distal.8 Pada kasus sudden death spesies Veilonella dengan menggunakan
didapatkan bahwa konsentrasi SCFA ter- laktat melalui jalur akrilat atau jalur
tinggi pada kolon proksimal yaitu 69, 25, propanediol pada Roseburia dan Rumino-
dan 25 mMol/L untuk asetat, propionat, dan coccus yang menggunakan fukose dan
butirat secara berurut. Konsentrasi yang rhamnose. Berbeda halnya dengan butirat
tinggi dari SCFA merefleksikan pH rendah yang terutama diproduksi melalui konden-
dalam kolon asenden yang sangat berbeda sasi grup thio dari koenzim-A dengan group
dengan pH tinggi dan konsentrasi SCFA karboksi dari asetil-koA yang menghasilkan
rendah dalam feses.10 butiril-koA yang selanjutnya dikonversi
menjadi butirat. Filum Firmicutes merupa-
Produksi SCFA kan spesies utama yang menyintesis butirat
Short chain fatty acid terutama dipro- di dalam kolon.11,22
duksi oleh mikrobiota usus dalam kolon Protein atau peptida diet yang mengan-
melalui fermentasi karbohidrat yang berasal dung asam lemak bercabang dapat dimeta-
dari tumbuhan dan juga protein atau peptida bolisir menjadi SCFA antara lain sebagai 2-
yang lolos dari pencernaan dan absorpsi di metilbutirat, isobutirat, dan isovalerat.11
usus halus.11 Produksi SCFA oleh mikro-
biota usus sangat berperan terhadap kese- Transpor SCFA
hatan namun sangat dipengaruhi oleh jum- Short chain fatty acid diabsorpsi pada
lah dan jenis serat makanan yang dapat setiap segmen usus yang dibuktikan melalui
difermentasi.9 Baxter et al9 melaporkan bah- percobaan pada hewan dan manusia.7
wa serat yang dapat difermentasi tidak Absorpsi SCFA di kolon terjadi melalui tiga
seluruhnya mempunyai kemampuan yang mekanisme, yaitu: difusi pasif, elekroneural,
sama dalam menstimulasi produksi SCFA. dan elektrogenik. Muatan SCFA menentu-
Selain itu, komposisi mikrobiota individu kan jenis mekanisme absorpsinya. Difusi
turut menentukan apakah mikrobiota terse- pasif SCFA terutama bila SCFA dalam
but akan berespon terhadap suplemen pentuk proton dan merupakan mekanisme
makanan tertentu. transpor utama pada pH fisiologik. Berbeda
Fermentasi mikrobiota terhadap serat halnya dengan SCFA dalam bentuk anion
diet yang tidak diserap dalam usus halus yang tergantung pada carrier-mediated
tetapi dilanjutkan ke kolon akan menghasil- uptake yang terjadi melalui empat transpor-
kan metabolit antara lain SCFA. Terdapat ter utama, yaitu monocarboxylate trans-
tiga jenis SCFA utama yaitu butirat, asetat, porter 1 (MCT1) dan MCT4 sebagai trans-
dan propionat. Asetat merupakan SCFA porter elektroneutral yang memerlukan
yang terbanyak diproduksi disusul oleh hidrogen, dan sodium coupled monocarbo-
30 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 1, Juli-Desember 2020, hlm. 26-35

xylate transport 1 (SMCT1) dan SCMT2 metabolit yang berkerja dengan saling
yang mengandalkan sodium dan elektro- berinteraksi.11 Berbagai studi telah menun-
genik, serta elektroneutral secara berurut.7,11 jukkan bahwa mikrobiota usus melalui
Oleh karena SCFA terutama butirat metabolitnya yaitu SCFA berfungsi antara
memasok 80% energi kolonosit per hari lain mempertahankan homeostasis tubuh.
maka butirat tidak ditemukan dalam jumlah memodulasi proses metabolisme dan sistem
besar dalam darah portal. Berbeda halnya imun, serta proteksi langsung terhadap
dengan asetat dan propionat yang sebagian patogen.11,21,22
besar diambil oleh kolonosit dan ditranspor
ke vena portal untuk metabolime jaringan Fungsi SCFA intraintestinal
perifef antara lain jaringan otot.7,11 Selain SCFA terutama butirat merupakan
itu, sebagian besar propionat dimetabolisir sumber energi kolonosit,7,12,18,28,29 dan
di dalam tubuh sehingga asetat merupakan diperkirakan memasok 60-80% energi yang
SCFA terbesar dalam sirkulasi sistemik. dibutuhkan sel-sel tersebut dan 5-15% dari
Sekum dan kolon mengabsorpsi secara kalori total kebutuhan manusia.8,12,20,26
cepat dan efisien SCFA yang dihasilkan Secara fisiologik, untuk memper-
oleh kolonosit, dan hanya tersisa 5% SCFA tahankan homeostasis hubungan mikrobiota
yang diekskresikan melalui feses.11 usus dan pejamu maka kontak langsung
antara sel epital dan mikrobiota yang
Mekanisme kerja SCFA berkolonisasi diminimalkan dengan berba-
Efek SCFA di dalam usus dan di tempat gai mekanisme pertahanan termasuk pro-
lainnya berdasarkan kemampuannya men- duksi musin, sekresi imunoglobulin A, dan
stimulasi tiga jenis G-protein coupled peptida antimikrobial. Short chain fatty acid
receptors (GPRs), yaitu: GPR41, GPR43, dapat memodulasi berbagai aspek meka-
dan GPR109a. GPR41 terekspresi pada nisme pertahanan melalui imunitas mukosa,
banyak jenis sel dan jaringan terutama pada antara lain meningkatkan diferensiasi dan
monosit darah tepi, monosit jaringan perifer, produksi musin oleh sel goblet, serta per-
sel dendritik, dan neutrofil polimorfo- meabilitas taut sekap.13,28 Produksi musin
nuklear (PMN) serta di limpa, limfonodus, juga berperan sebagai penyekat antara
sumsum tulang, usus halus, dan jaringan lingkungan eksternal dan sel epitel usus.11,22
lemak. Afinitas tertinggi dari GPR 41 ialah Pengaturan sintesis musin oleh SCFA
terhadap propionat, diikuti oleh butirat dan sangat penting agar pejamu dapat mening-
asetat. Ekspresi GPR43 lebih terbatas, yaitu katkan kolonisasi bakteri yang bermanfaat
terutama di usus dan populasi imun spesifik sehingga dapat berkompetisi dengan bakteri
seperti PMN, monosit perifer, dan limfosit. patogen.22 Hatayama et al30 melaporkan
Afinitasnya terhadap SCFA yang tertinggi bahwa butirat menstimulasi ekspresi musin
pada propionat, diikuti oleh asetat dan (MUC2) pada sel epitel kolon yang menye-
butirat. Berbeda halnya dengan GPR 109a rupai sel goblet LS174T. MUC2 nerupakan
yang hanya berikatan dengan butirat dan musin utama yang menyusun lapisan mukus
terekspresi di usus, makrofag, monosit, kolon. Jung et al31 mendapatkan bahwa
PMN, sel dendritik, adiposit, dan sel butirat juga meningkatkan ekspresi MUC 3,
Langerhans.3,6,13,22,26,27,29 4, dan 12 sambil meningkatkan adherensi
SCFA juga bekerja sebagai histone lactobacillus dan menurunkan adherensi
deacetylase inhibitor (HDACi) kuat (secara Escherichia coli in vitro. SCFA dapat mem-
berurut butirat>propionate>asetat) yang beri sinyal melalui PR43 dan GPR109A
berperan dalam memodulasi stabilitas dan pada sel epitel usus untuk menginduksi
aktivasi protein melalui asetilasi.13,22,26 aktivasi NLRP3 inflamasom yang berperan
penting dalam mekanisme pertahanan dan
Aspek Fisiologik SCFA perbaikan kehidupan sel, serta mencegah
Tubuh manusia dan mikrobiota usus terjadinya dextran sulfate sodium (DSS)
bersama-sama memroduksi serangkaian induced colitis.13 Selain itu, SCFA mening-
Wangko: Aspek fisiologik short chain fatty acid 31

katkan produksi IgA usus melalui pening- enkoding gen FOXP3. SCFA juga merang-
katan metabolisme sel plasma,22 serta sang perkembangan sel dendritik dan sitokin
memodulasi sistem imun intraepitelial dan inflamasi, dan oleh karenanya meregulasi
lamina propria usus untuk meregulasi makrofag intestinal. Berbagai peran SCFA
homeostasis pejamu terhadap mikroba.11,22 dalam energi dan metabolism menyokong
Dalam usus besar, sel epitel dapat menye- aktivasi/diferensiasi sel B dan produksi
kresi peptida antimikrobial (antimicrobial antibodi (IgM/IgG).11
peptides/AMPs) yang penting sebagai perta- Penelitian pada tikus secara in vivo dan
hanan terhadap perlekatan dan invasi baik in vitro menunjukkan bahwa butirat dan
dari patogen internal maupun eksternal. propionat dapat menginduksi produksi hor-
Proses ini disertai induksi produksi Il-37. mon oleh bakteri usus.28
SCFA dapat menstimulasi AMPs yang Turunnya gradien butirat dari lumen ke
berperan sebagai pertahanan imunitas awal kripta diduga untuk mengontrol turnover sel
(innate) terhadap patogen yang berfungsi epitel usus dan homeostasis dengan memro-
sebagai pertahanan lini pertama dari sel mosikan proliferasi sel epitel kolon pada
epitel usus.11,22 dasar kripta serta meningkatkan apoptosis
Short chain fatty acid berperan meng- dan eksfoliasi sel dekat lumen. Butirat dapat
atur respons inflamasi serta merangsang melemahkan translokasi bakteri dan mening-
produksi sitokin misalnya Il-18 yang terlibat katkan fungsi barier usus dengan mengatur
dalam mempertahankan dan memperbaiki taut sekap dan sintesis musin.12
integritas epitel.28 SCFA juga mengatur Secara langsung, SCFA dapat meme-
turnover lapisan epitel saluran cerna, mere- ngaruhi komposisi mikrobiota. SCFA dapat
gulasi proliferasi sel punca, dan memelihata menjadi sumber karbon bagi mikrobiota
taut sekap.11,14,22 Selain itu, SCFA dapat tetapi di sisi lain pada konsentrasi tinggi
mempertahankan integritas barrier epitel dapat bersifat toksik terhadap beberapa
melalui regulasi protein taut sekap yaitu spesies mikrobiota. SCFA yang tidak ter-
claudin-1, occuldin dan zonila occuldens-1. ionisasi dapat berdifusi melalui membran
Penurunan kadar protein-protein ini dapat bakteri dan menyebabkan rentetan variasi
memfasilitasi translokasi bakteri dan keseimbangan osmotik, sintesis DNA,
lipopolisakarida yang memicu terjadinya uptake asam amino, dan metabolism oksi-
reaksi inflamasi. SCFA dapat meningkatkan datif ke respons kemotaksis. Sebagai
pengaturan membran sel, migrasi sel contoh, pada konsentrasi tinggi dan pH
mukosa, serta proliferasi dan diferensiasi rendah, SCFA dapat menghambat secara
kolonosit.11 kuat pertumbuhan Salmonella melalui
Short chain fatty acid dalam usus reduksi ekspresi gen invasif.11,26
menurunkan pH luminal yang mereduksi Dengan menurunkan pH luminal SCFA
pertumbuhan mikroorganisme patogen. dapat meningkatkan absorpsi beberapa jenis
Produksi asetat oleh Bifidobacteria telah nutrien.32 Beberapa studi menyatakan bahwa
diteliti dapat menghambat pertumbuhan peningkatan absorpsi mineral berhubungan
enteropatogen pada tikus. Penelitian in vivo dengan meningkatnya taxa mikrobiota
dan in vitro mengindikasikan kadar butirat tertentu dan menurunnya pH feses yang
yang tinggi menyebabkan peningkatan menyokong akibat langsung produksi
produksi musin yang mereduksi adhesi SCFA. SCFA juga dapat menginduksi
bakteri dan memperbaiki integritas epitel.28 ekspresi retinal-dehyde dehydrogenase
Studi pada tikus memperlihatkan bahwa (RALDH1) yaitu enzim yang mengonversi
produksi butirat menyebabkan peningkatan vitamin A dalam sel epitel usus halus baik
jumlah sel Treg. Studi in vitro melaporkan secara in vivo maupun in vitro.20
bahwa butirat meregulasi forkhead tran-
scription factor FOXP3, berkerja sebagai Fungsi SCFA ekstraintestinal
inhibitor histon deasetilase (HDACi) dan Baik secara lokal maupun perifer SCFA
promosi asetilasi histon H3 pada promotor sangat berperan dalam mengembangkan
32 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 1, Juli-Desember 2020, hlm. 26-35

fungsi pleiotrofiknya pada berbagai sel yang dapat melemahkan eosinofil dalam beberapa
meliputi pemeliharaan dan perbaikan inte- hal, yaitu: adhesi ke endotel, migrasi, dan
gritas epitel sampai ke penghambatan survival; kesemuanya ini tidak tergantung
inflamasi pada usus dan saluran napas. pada GRP41 dan GRP43 tetapi disertai
Mekanisme yang menghubungkan SCFA dengan asetilasi histon. Secara in vivo,
dari usus dan paru masih belum jelas namun butirat memperbaiki saluran napas yang
dengan kemampuan pleiotrofiknya dapat diinduksi alergen dan eosinofilia paru,
dipahami bahwa SCFA baik secara lang- menurunkan kadar sitokin tipe 2 dalam
sung maupun tidak langsung dapat meme- cairan bronkial, dan memperbaiki hiper-
ngaruhi fungsi berbagai sel dan jaringan responsif saluran napas pada tikus.27 SCFA
termasuk sel-sel epitel serta sel imun innate terutama butirat dapat meningkatkan akti-
dan adaptif.13,24,27 vitas anti-inflamasi melalui kerja terhadap
Fungsi proteksi SCFA telah banyak migrasi sel imun, adhesi, ekspresi sitokin,
dipelajari pada hewan coba. Efek anti- dan efek terhadap proses selular (proliferasi,
inflamasi dan kerja imunomodulator juga aktivasi, dan apoptosis).3
ditemukan di daerah perifer terutama Wangko33 meneliti hubungan antara
sepanjang gut-lung axis. Seperti halnya SCFA butirat dengan tes kontrol asma
dengan efek intraintestinal, SCFA juga (TKA), IgE total, dan arus puncak ekspirasi
dapat menghasilkan kelompok sel Treg (APE) dan mendapatkan hubungan linear
perifer ekstratimik terkait penyakit alergi positif antara SCFA butirat dengan TKA
saluran napas melalui inhibisi HDAC.13 dan APE serta hubungan linear negatif
Short chain fatty acid yang bersirkulasi dengan IgE total. Pada subyek normal
tidak terakumulasi dalam jaringan paru, dan didapatkan hubungan linear positif antara
bakteri dalam paru tidak memroduksi SCFA butirat dengan APE dan hubungan
SCFA. Asetat dan propionat dalam sirkulasi linear negatif pada IgE total, namun tidak
dapat memodulasi hematopoiesis dan fungsi didapatkan perbedaan bermakna pada nilai
sel dendritik dalam sumsum tulang pada SCFA butirat. Hal ini dapat disebabkan
inflamasi saluran napas yang dimediasi oleh karena jumlah sampel yang terbatas yaitu 16
Th2. Metabolit ini dapat meningkatkan pengidap asma dan 19 subyek normal.
pembentukan makrofag dan progenitor sel Short chain fatty acid dapat meregulasi
dendritik. Data penelitian menyokong bah- lipid hati dan homeostasis glukosa melalui
wa melalui gut-lung axis, SCFA memu- mekanisme yang kompleks. Di dalam hati,
dahkan sel mieloid sumsum tulang ber- propionat dapat mengaktivasi glukoneo-
migrasi ke paru dan membentuk mileu anti- genesis sedangkan asetat dan butirat bersifat
inflamasi.13 lipogenik. Butirat dan propionat merupakan
Short chain fatty acid memromosikan HDACi yang secara epigenetik mengatur
rekrutmen dan maturasi sel-sel imun yang ekspresi gen. SCFA juga memodulasi nafsu
berfungsi proteksi terhadap respons infla- makan dan asupan energi melalui meka-
masi. SCFA merangsang aktivitas meta- nisme yang dimediasi oleh reseptor.
bolik pejamu melalui perannya sebagai Propionat berperan dalam mengatur sel beta
jembatan antara diet berserat, mikrobiota pankreas dan mengurangi kebiasaan makan
komensal, dan pejamu. SCFA yang dipro- melalui jalur striata.28 SCFA dapat mensti-
duksi dalam usus didistribusikan secara mulasi skeresi inkretin, menghambat oksi-
sistemik dan dipergunakan sebagai peng- dasi asam lemak dan sintesis kolesterol, dan
hasil energi atau molekul pesinyal.28 Cait et mengaktifkan GPR 40-43.18
al24 menyatakan bahwa SCFA memodulasi Mikrobiota usus telah dilaporkan dapat
respons imun sistemik dengan penekanan memromosi hematopoiesis progenitor mie-
respons Th2 melalui efek langsung pada sel loid dalam limpa namun efek SCFA terha-
T dan sel dendritik. dap hematopoiesis ekstramedular masih
Theiler et al27 melaporkan bahwa SCFA perlu ditelusuri lebih lanjut.13
Wangko: Aspek fisiologik short chain fatty acid 33

Beberapa penyakit/gangguan yang ber- kanker kolorektal, Parkinson, asma, dan


hubungan dengan mikrobiota usus dan lainnya. Hal ini disebabkan karena SCFA
SCFA mepunyai efek anti inflamasi pada saluran
Dengan kemajuan teknologi dalam cerna dan jaringan lainnya yang dapat
memperoleh gambaran dan karakteristik menekan perkembangan berbagai penyakit
yang kompleks dari ekosistem maka peran inflamasi.11 Telah diketahui bahwa SCFA
mikrobiota pada berbagai penyakit intra dan berikatan dengan reseptor G-protein (G-
ekstrainterstinal telah menjadi lebih jelas. protein coupled receptors, GPCRs) dan
Manfaat mikrobiota usus terhadap pejamu memicu jalur sinyaling yang berefek anti-
melalui berbagai fungsi fisiologik antara inflamasi pada respons imun pejamu.28
lain menguatkan integritas usus (shaping), Yuan et al25 menyatakan bahwa SCFA
menghasilkan energi, proteksi terhadap pato- memiliki efek berbeda terhadap aktivasi
gen, dan mengatur imunitas pejamu. Kelang- inflamasom Nlrp3 endotel dan disertai pem-
sungan mekanisme ini dapat terganggu bila bentukan neointima karotis. Butirat dapat
terjadi perubahan komposisi mikrobiota bermanfaat terhadap inflamasi vaskular atau
yang dikenal sebagai disbiosis.12 aterosklerosis melalui penghambatan pro-
Telah terdata bahwa mood dan perilaku duksi O2- dan pembentukan dan aktivasi
juga turut berperan dalam hal perubahan inflamasom Nlrp3.
komposisi dan fungsi mikrobiota usus.23 Diet sangat berperan dalam membentuk
Mikrobiota usus juga memengaruhi mikrobiota usus dan merupakan cara yang
hematopoiesis di sumsum tulang dalam hal paling mudah dan menarik sebagai inter-
memromosi steady-state myelopoiesis na- vensi terapi.13 Konsumsi makanan dapat
mun hal ini masih memerlukan studi lanjut mengubah komposisi mikrobiota yang
mengenai mekanisme dasar untuk memodu- menyintesis SCFA baik di dalam kolon
lasi sistem imun yang merupakan dasar maupun usus halus distal. Selain itu, peng-
tujuan pengobatan.13 aturan makanan dapat memengaruhi sel
Saluran cerna manusia ditempati oleh epitel usus halus dan dapat dipergunakan
berbagai mikrobiota yang sangat mutualis- untuk memodulasi sistem imun mukosa.20
tik.23 SCFA dapat memroteksi epitel kolon Peran SCFA yaitu butirat telah dikenal
melalui peningkatan ekspresi musin 2, serta juga sebagai anti-inflamasi dan anti-
modulasi stres oksidatif dan respons imun. neoplasma.7,12,29 Butirat dapat bekerja seba-
Disbiosis dapat disertai oleh gangguan gai kemoprevensi sekunder dengan cara
patologik yang serius pada pejamu termasuk memperlambat pertumbuhan dan mengakti-
penyakit metabolik, kanker kolorektal, dan vasi apoptosis pada sel kanker kolon; hal ini
inflammatory bowel disease seperti penyakit diduga melalui upregulasi traskripsional
Crohn dan kolitis ulseratif.11,23 dari enzim detoksifikasi seperti glutation-S-
Sebagian besar SCFA yang diproduksi transferase (GSTs).7
dalam usus digunakan sebagai sumber Hubungan mutualistik antara pejamu
energi dan dapat menghasilkan sebesar 5- dan mikrobiota usus memberi pencerahan
15% dari kebutuhan kalori per hari; hal ini terhadap pentingnya komponen mikrobiota
mengasumsikan adanya hubungan SCFA usus dan metabolitnya dalam memper-
dengan gangguan metabolik seperti obesitas tahankan homeostasis jaringan dan sistem
dan DM.28 imun. Dari berbagai metabolit yang diha-
Dalam keadaan sehat, SCFA berperan silkan tampaknya SCFA merupakan mole-
sebagai regulator kunci untuk memodulasi kul pesinyal dalam usus dan jaringan perifer
integritas usus, nafsu makan, homeostasis untuk menekan inflamasi dan memberikan
energi, produksi hormon usus, dan fungsi respons proteksi langsung.13
imun. Dalam keadaan sakit, SCFA dapat Walaupun SCFA sebagai hasil fermen-
menampilkan berbagai efek protektif terha- tasi dan metabolisme mikrobiota usus belum
dap obesitas, diabetes, kolitis ulseratif, dapat ditetapkan sebagai endpoint fisiologik
proktitis akibat radiasi, penyakit Crohn, namun telah diterima sebagai metabolit
34 Medical Scope Journal (MSJ), Volume 2, Nomor 1, Juli-Desember 2020, hlm. 26-35

yang bermanfaat terhadap kesehatan.33 (9th ed). IDF Diabetes Atlas


Dengan melihat fungsi proteksi terhadap Committee, 2019. DOI: https://doi.org/
penyakit saluran cerna dan saluran napas, 10.1016/j.diabres.2019.107843
maka SCFA dan diet dapat menjadi pende- 5. Alexander MR, Yang EH, Madhur MS. What is
katan terapeutik yang menjanjikan. Untuk the global prevalence of hypertension
(high blood pressure)? Updated: Feb 22,
itu diperlukan pemahaman yang mendalam 2019. Available from: https://www.
mengenai mekanisme molekular dan selular medscape.com/answers/241381-
yang mendasari kerja SCFA.13 7614/what-is-the-global-prevalence-of-
hypertension-high-blood-pressure
Simpulan 6. Thorburn AN, McKenzie CI, Shen SJ, Stanley
SCFA merupakan produk akhir hasil D, Marcia L, et al. Evidence that asthma
fermentasi karbohidrat dan protein oleh is a developmental origin disease
mikrobiota usus. Jenis SCFA yang terutama influenced by maternal diet and bacterial
didapatkan pada manusia ialah asetat, metabolites. Nat Commun. 2015:1-11.
propionat, dan butirat. SCFA berfungsi Doi: 10.1038/ncomms8320.
antara lain mempertahankan homeostasis 7. Canani RB, Di Costanzo M, Leone L, Pedata M,
Meli R, Calignano A. Potential bene-
tubuh. memodulasi proses metabolism dan
ficial effects of butyrate in intestinal and
sistem imun, serta proteksi langsung terha- extraintestinal diseases. WJG. 2011;
dap patogen pada berbagai jaringan tubuh 17(12):1519-28.
termasuk jaringan ekstraintestinal. 8. Liu H, Wang J, He T, Becker S, Zhang G, Li D,
Walaupun efek fisiologik SCFA sangat Ma X. Butyrate: a doubled-edged sword
menjanjikan namun pemanfaatannya dalam for health? Adv Nutr. 2018;9:21-9.
pengobatan masih sangat terbatas oleh 9. Baxter NT, Schmidt AW, Venkataraman A,
karena adanya perbedaan fisiologik dan diet. Kim KS, Waldron C, Schmidt TM.
Selain itu, yang turut menjadi tantangan Dynamics of human gut microbiota and
ialah bagaimana memasok sejumlah SCFA short-chain fatty acids in response to
yg cukup ke tempat target antara lain saluran dietary interventions with three ferment-
cerna dan sistem sirkulasi. able fibers. MBio. 2019;10(1):1-11.
10. Gill PA, van Zelm MC, Muir JG, Gibson PR.
Review article: short chain fatty acids as
Konflik Kepentingan potential therapeutic agents in human
Penulis menyatakan tidak terdapat gastrointestinal and inflammatory disor-
konflik kepentingan dalam studi ini. ders. Aliment Pharmacol Ther. 2018;
48:15-34.
DAFTAR PUSTAKA 11. Feng W, Ao H, Peng Ch. Gut microbiota,
1. Alvarez-Curto E, Milligan G. Metabolism short-chain fatty acids, and herbal
meets immunity: The role of free fatty medicines. Front Pharmacol. 2018;
acid receptors in the immune system. 9(1354):1-9.
Biochem Pharmacol. 2016;114:3-13. 12. Thursby E, Juge N. Introduction to the human
2. Blüher M. Obesity: global epidemiology and gut microbiota. Biochem J. 2017;
pathogenesis. Nat Rev Endocrinol. 474:1823-36.
2019;15:288-98. 13. Dang AT, Marsland BJ. Microbes, meta
3. Meijer K, de Vos P, Priebe MG. Butyrate and bolites, and the gut-lung axis. Mucosal
other short chain fatty acids as Immunol. 2019;12:843-50.
modulators of immunity: what rele- 14. Fujimura KE, Lynch SV. Microbiota in allergy
vance for health? Curr Opin Clin Nutr and asthma and the emerging relation
Metab Care. 2010;13:715-21. ship with the gut microbiome. Cell Host
4. Saeedi P, Petersohn I, Salpea P, Malanda B, Microbe. 2015;17(5):592-602.
Karuranga S, Unwin N, et al. Global and 15. Lozupone CA, Stombaugh JI, Gordon JI,
regional diabetes prevalence estimates Jansson JK, Knight R. Diversity,
for 2019 and projections for 2030 and stability and resilience of the human gut
2045: Results from the International microbiota. Nature. 2012;489(7415):
Diabetes Federation Diabetes Atlas 220-30.
Wangko: Aspek fisiologik short chain fatty acid 35

16. Hugon P, Dufour JC, Colson P, Fournier PE, masome activation and neointima
Sallah K, Raoult D. A comprehensive formation: Antioxidant action of
repertoire of prokaryotic species butyrate. Redox Biol. 2018;16:21-31.
identified in human beings. Lancet 26. Trompette A, Gollwitzer ES, Yadava K,
Infect Dis. 2015;15:1211-19. Sichelstiel AK, Sprenger N, Ngom-Bru
17. Li J, Jia H, Cai X, Zhong H, Feng Q, Sunagawa C, et al. Gut microbiota metabolism of
A, et al. An intergrated catalog of dietary fiber influences allergic airway
reference genes in human gut disease and hematopoiesis. Nat Med.
microbiome. Nat Biotechnol. 2014; 2014:1-7. Doi:10.1038/nm.3444.
32:834-41. 27. Theiler A, Barnthaler T, Platzer W, Richtig G,
18. McAleer JP, Kolls JK. Contributions of the Peinhaupt M, Rittchen S, et al. Butyrate
intestinal microbiome in lung immunity. ameliorates allergic airway inflame-
Eur J Immunol. 2018;48(1):39-49. mation by limiting eosinophil traffick-
19. Ivashkin V, Zolnikova O, Potskherashvili N, ing and survival. J Allergy Clin
Trukhmanov A, Kokina N, Dzhakhaya Immunol. 2019;144(3):764-75.
N, et al. Metabolic activity of intestinal 28. Anand S, Mande SS. Diet, microbiota and gut-
microflora in patients with bronchial lung connection. Front Microbiol.
asthma. Clin Pract. 2019;9(1126):18-22. 2018;9:2147.
20. Goverse G, Molenaar R, Macia L, Tan J, 29. Lewis SJ, Heatlon KW. Increasing butyrate
Erkelens MN, Konijn T, et al. Diet- concentration in the distal colon by
derived short chain fatty acids stimulate accelerating intestinal transit. Gut.
intestinal epithelial cells to induce 199;41:245-51.
mucosal tolerogenic dendritic cells. J 30. Hatayama H, Iwashita J, Kuwajima A, Abe T.
Immunol. 2017;198(5):2172-81. The short chain fatty acid, butyrate,
21. Holscher HD. Dietary fiber and prebiotic and stimulates MUC2 mucin production in
the gastrointestinal microbiota. Gut the human colon cancer cell line,
Microbes. 2017;8(2):172-84. LS174T. Biochem Biophys Res
22. Bilotta AJ, Yingzi Cong. Gut microbiota Commun. 2007;356:599–603.
metabolite regulation of host defenses at 31. Jung T, Park JH, Jeon W-M, Han K-S.
mucosal surfaces: implication in Butyrate modulates bacterial adherence
precision medicine. Precis Clin Med. on LS174T human colorectal cells by
2019;2(2):110-9. stimulating mucin secretion and MAPK
23. Postler TS, Ghosh S. Understanding the signaling pathway. Nutr Res Pract.
holobiont: how microbial metabolites 2015;9:343-9.
affect human health and shape the 32. Alexander C, Swanson KS, Fahey GC Jr,
immune system. Cell Metab. 2017; Garleb KA. Perspective: Physiologic
26(1):110-30. importance of short-chain fatty acids
24. Cait A, Hughes MR, Antignano F, Cait J, from nondigestible carbohydrate fer-
Dimitriu PA, Maas KR, et al. Micro- mentation. Adv Nutr. 2019;10:576-89.
biome-driven allergic lung inflamma- 33. Wangko WS. Hubungan short chain fatty acid
tion is ameliorated by short-chain fatty butirat dengan tes control asma,
acids. Mucosal Immunol. 2018;11(3):- immunoglobulin E total, dan arus
785-94. puncak ekspirasi pada asma bronkial
25. Yuan X, Wang L, Bhat OM, Lohner H, Li P- dewasa dan perbedaannya dengan
L. Differential effects of short chain subyek normal [Tesis]. Manado,
fatty acids on endothelial Nlrep3 inflam- Universitas Sam Ratulangi; 2020.

You might also like