You are on page 1of 4
LAS Yot.3 Nomor2 | als Agustus 2033 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA LINN) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZIL) Test Antioxidant Activity of Soursop Leaf (Annona Muricata Linn) Extract Against DPPH (1, 1-Diphenyl-2-Picrylhydrazil) INISA NASPIAH *, MUHAMMAD AMIR MASRUHIM 4, VICTORIA YULITA FITRIANI * * Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman * Pascasarjana Fakultas Keguruan dan tImu Pendidikan, Universitas Mulawarman, email korespondensi: nnaspiah@ yahoo.com Abstrak Telah dilakukan penelit'an dengan judul Uji Aktvitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata Linn) terhadap DPPH (1,.-¢ipheny1-2-pleryhydrazy) Sirsak termasuk naman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun. Tanaman ini selain ditenal buahnya, daunnya juga sering digunakan sebagai obat, Daun sitsak secara empiris sering digunakan dalam pengobatan kanker (penyakit yang salah satunya disebabkan oleh radikal bebas/oksidan), sehingga ingin ciketahui aktivitas antioksidan dar! daun sirsak. Penelitian ini salah satunya bertujuan untuk mengetahui nila IC5O ekstrak dau sirsak. Uji daya antioksidan pada peneiitian ini dilakukan dengan metode DPPH (1,1-dipheryl-2-pcrylhydrazyl) secara spektrofotometr Ekstrak yang digunakan dalam penelitan ini adalah ekstrakkasar dan ekstrakfaksi dengan berbagalpelarut, yakni metanol,0- butanol, etl aseta, dan n-heksana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rilaiIC5O ekstrak metanol adalah 23,6 ppm, ekstrak fraksi n-heksana 30,1 ppm, ekstrakfraksi etl asetat 18,05 ppm, dan esktrak fraksi n-butanol sebesar 14,8 ppm. Dari has tersebut dapat diketahui bahwa ekstrak daun sirsak memilik aktivtas antioksidan yang sangat kuat Kata Kuncl: annona muricatalinnantioksidan, daun srsak, DPPH, ICs Abstract Has done research with the title of Soursop Leaf Extract Antioxidant Activity Assay (Annona muricata Linn) against OPPH (1,1- diphenyl-2-pierylhydrazyl). Soursop including the annual plant thet can grow and bear fruit throughout the year. This plant is known besides the fruit, leaves are also commonly used as a drug. Soursop leaf Is often used empirically inthe treatment of cancer (a disease ane caused by free radicals oxidants), so we want to know the antioxidant activity of the soursop leaves. This research aims to determine IC50 value of soursop leaf extract. Tet the power of antioxidants inthis research wos conducted by DPPH (1,1-dipheny-2-picrylhydrazy) by spectrophatometry. Extract has been used in this research is crude extract and extract {fractions with different solvents, namely methanol, n-butanol, ethyl acetate, and n-hexane. The results showed that the ‘methanol extract IC50 value 23,6 pom, the extract fraction of 30,1 ppm n-hexane, ethyl acetate extract fraction of 18,05 ppm, ‘and n-butanol extract fractions of 14,8 ppm. From these results it can be seen that the Soursop leaf extract has avery strong antioxidant activity. Keyword :annona muricatalinn, antioxidant, DPPH, IC30, soursop leaf Pendahuluan Sirsak (Annona muricata Linn) atau yang sering disebut dengan nangka belanda merupakan tanaman, yang buahnya berasa manis-manis asam, sehingga agak kurang disukai atau jarang dikonsumsi oleh ‘masyarakat. Tanaman ini berbuah sepanjang tahun dan, ‘memillkibuah yangberdurilunak. ‘Tanaman ini selain buahnya berasa khas, ternyata agian daunnya dapat digunakan sebagai obat. Berbagai pengalaman empiris di masyarakat, khususnya masyarakat Kalimantan Timur, daun sirsak digunakan sebagai resep tradisional untuk menyembuhkan kanker. Berbagal informasi juga menunjukkan tanaman sirsak memilikiaktivitas antikanker (Alaliet al., 1999). Kanker adalah suatu penyakit yang salah satunya disebabkan oleh senyawa radikal bebas. Senyawa radikal bebas merupakan senyawa yang memiliki elektron bebas, sehingga mencari pasangan elektron bebasnya atau bersifat reaktif. Senyawa radikal bebas ini dapat dihambat dengan suatu senyawa antioksidan, Senyawa antioksidan dari tanaman biasanya berupa senyawa-senyawa fenol dan turunannya. Senyawa: senyawa ini bersifat antioksidan kuat (Heinrich et al, 2008). Penelitian yang dilakukan oleh Erna Candra Asih ada tahun 1992, menunjukkan adanya kandungan metabolit sekunder berupa senyawa flavonoid pada ekstrak daun sirsak yang menunjukkan adanya aktivitas antioksidan pada ekstrak tanaman inl. Masyarakat pada umumnya kurang mengetahul khasiat daun sirsak ini sebagai antioksidan dan penelitian mengenai potensi ddaun sirsak sebagal antioksidan di Indonesia pun masih kurang, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk rmengetahui aktivitas antioksidan dari daun sirsak yang umumnya digunakan masyarakat untuk mengatasi kanker. ‘Adapun tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak daun sirsak, sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai ICso (Inhibition Concentration 50) dari ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) jika dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol dan mengetahui pengaruh variasi konsentrasi ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn} terhadap aktivitas antioksidannya. Metode 1. Alat Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, |e | antara lain timbangan analitik, wadah kaca (toples kaca), rotary evaporator, water bath, botol kaca, corong Buchner, corong pisah 500 mL, Spektrofotometer UV- Visible, dan beberapa alat kaca lainnya (labu ukur, labu ukur gelap, corong, gelas kimia, pipet, batang pengaduk, kaca aroji, cawan penguap, dan lain-lin). 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain daun sirsak (Annona muricata Linn), aquadest, metanol, n-heksana, etil asetat, n-butanol, vitamin C, dan pereaksi DPPH. 3. Prosedur Penelitian a. Penyiapan Sampel, Sampel daun sirsak yang diambil adalah daun sirsak yang berwarna hijau tua, Sampel dicuci, dikeringkan dengan diangin-anginkan pada udara terbuka tanpa terpapar sinar matahari secara langsung, dan dipotongkecil-kecl b.Pembuatan Ekstrak, Sebanyak 200 g simplisia daun sirsak direndam dalam 2,6 L pelarut metanol. Sampel direndam selama lima hari hingga didapatkan tekstrak metanol cair. Sampel disaring dan divapkan dengan menggunakan rotary evaporator. Setelah itu, dikeringkan di water bath untuk mendapatkan ekstrak metanol Ekstrak metanol kering sebanyak 5 g dilarutkan dalam 50 mL aquades. Dimasukkan fitrat ke dalam corong pisah. Kemudian ditambahkan pelarut n- heksana sebanyak 50 mL dan dilakukan pengocokan di dalam corong pisah. Setelah itu, didiamkan beberapa saat hingga terbentuk dua lapisan, yakni lapisan n= heksana (ekstrak fraksi n-heksana) dan lapisan air (ekstrak fraksi air). Selanjutnya, ekstrak fraksi_ n- heksana dipisahkan dari ekstrak fraksl air untuk divapkan, Untuk ekstrak fraksi alr, akan dilakukan fraksinasi selanjutnya dengan pelarut etl asetat dan n- butanol untuk mendapatkan ekstrak fraksi etil asetat dan ekstrak fraksi n-butanol. Proses ini dilakukan berulang kali untuk masing-masing pelarut. «. UjiAntioksidan, Larutan DPPH 40 yg.mL"* dibuat dengan cara melarutkan 4 mg serbuk DPPH dalam 100 mL metanol di dalam labu ukur gelap, lalu divorteks. Ekstrak metanol 1530 yg.ml diencerkan_hingga diperoleh konsentrasi 7,65, 15,3, 22,95, 30,6, 38,25 ig.mt. Sementara itu, ekstrak fraksi n-heksana 1260 g.mt™ diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 3,78, 8,82, 13,86, 16,38, 18,9 jugmL* dan untuk ekstrak fraksi til asetat 1180 ug.ml™ diencerkan_ hingga diperoleh konsentrasi 2,36, 7,08, 11,8, 17,7, 23,6 hg.mL. Ekstrak fraksi n-butanol 1110 yg.mL diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 2,22, 6,66, 11,1, 16,65, 22,2 gmt dan untuk vitamin C 50 ig.mt" diencerkan hingga diperoleh konsentrasi 4, 5, 6, 7, 8 ug.ml™. Masing-masing konsentrasi dibuat replikasinya sebanyak3kali. Ke dalam 2 mL ekstrak dimasukkan 2 mL larutan DPPH 40 ppm dalam tabung reaksi bertutup. Kemudian dihomogenkan dan dibiarkan di tempat gelap selama 30 menit pada suhu kamar, Kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 515 nm dengan menggunakan alat Spektrofotometer UV- Vol. 3 Nomor 2| ais Agustus 2013 JAS. Visible (Prakash et al,, 2001). Panjang gelombang ini merupakan panjang gelombang maksimum yang diperoleh pada ujipendahuluan. Besarnya aktivitas antioksidan dihitung dengan menggunakan rumus: 4% Aktivitas Antioksidan = ‘Acontral™-Asampel Rrontrary —_ X 100% Dari data absorbansi yang diperoleh, dengan menghubungkan konsentrasi (x) terhadap % aktivitas antioksidan ekstrak (y), maka didapat nilalintersep (a) dan slop (b), serta resultan (r) yang kemudian dimasukkan ke dalam persamaan garis regresi linear berikut. YEDRHA snnninnnnnninnnnnnnnnnne YD Berdasarkan "Persamaan 1", maka didapat nila so ekstrak yang merupakan konsentrasi ekstrak yang, dapat menghambat 50% radial. Hasil Dan Pembahasan Ctrkdaun sisak mrupatansimpladaunssok yang elahmengalam proses ektraks Elatraks adalah fuatu proses penaran atau penarian komponen- Komponen tat dat suatu bahan dengan meggunskan Suatt pela, Ekstralsl pada peneltian in élakakan dengan care maseas, Pada penltian in, masers) diakukan_ dengan menggunakan pelarut_metanol Pela ini ph rena temampuannya bak dalam Imenark komponenfomponen senyawa dalam Sut baton ehtrak metanl has maseras dialsnai dengan rmenggunalan ga pear, yaa mhetsana, ti arta, dan butanol. Fraksinas diakukan dengan cara fratsinai cece raksinas in betjuan untck tmengelompakiansenyava dar suatu bahan dengan menggunakan pelarut yang tinglat keplaranya berbeda, yak tings sedang, danrendah, Atte aniolsidenettakdaun steak deta rel! uf antesidan menggunatan metode DPPH Attias antaksidonaaloh Kemompuan yon di oleh ust 2atuntukmencepah eradnys oka atay mmenetralan senyawa yang teh terkadas dengan cara. menyumbangkan eleKtromya. Metode DPPH merupskan metode yang dapat digunatan untuk Imengur okthtasanostan sua senyewa dengan Imenggunakan alt Spektrofotometer UV-Vsbe Metodeinidgunatan Karena merupatan metod yng sederhana, cepat, dan harya membutuhian sedi sampel Princip dari mete in adalah DPPH yang meri satu elektro yang tidak berpasangan akan bereaks dengan senyawa antosidan yang terdapat dalam sarpel (Glan alin eltrak dun sea) dengan cara Senyowa_antioksidan menyumbangkan satu tletronnya untuk DPPH, sehingg erbenuk enyawa vangstab || LAS ol. Nomor 2 | East Agustus 2033 Setelah bereaksi dengan senyawa antioksidan, intensitas warna larutan DPPH akan berkurang dari lungu gelap menjadi kuning. Reaksi ini menyebabkan menurunnya konsentrasi DPPH yang tidak berikatan dengan senyawa antioksidan, sehingga absorbansi DPPH akan menurun selring dengan meningkatnya konsentrasi senyawa antioksidan yang diberikan. Hal ikarenakan absorbansi yang terbaca pada alat Spektrofotometer UV-Visible adalah absorbansi DPPH yang tersisa atau yang tidak bereaksi dengan senyawa antioksidan pada sampel. Dengan semakin turunnya absorbansi DPPH, maka menunjukkan semakin tingg! aktivitas antioksidan suatu senyawa karena semakin banyak DPPH yang bereaksi dengan senyawa tersebut, Parameter yang dipakai untuk menunjukkan aktivitas antioksidan suatu senyawa adalah rilal konsentrasi penghambatan (Inhibition Concentration) atau yang disebut dengan ICso, Nilai ICso adalah suatu nilai_yang menunjukkan konsentrasi yang dapat menghambat 50% radikal. Senyawa atau zat dikatakan ‘memiliki aktivitas antioksidan jtka memiliki nila ICso kurang dari 200 ppm (ug/ml) (Brand-Williams et al., 1995). Secara spesifik, suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan yang sangat kuat jika nila ICso kurang dari 50 ug.“ (Mardawatiet al, 2008) ‘eel Mas Penguin Aboan dn M30 hak dn Vain Seta aren smpet_|tonsopn| Absorb |x atv Anta) Peramaan Ree Une | ° oss ° (tanko) 7s [oa Ee thnk nent [153 058 3 ae Beat | oar a soe) ea sat sans [0am m3 (atanko) oart ° am) eo a yotain- ai Saks: 3g) oa Ee m1 aac | eae Ze 0908 ear | ons ae ug [om 20 2 ewe | 256 0 ae | Eas er 7 8 0s na | ose ar ty [nas 9a Re oe oy | ose 0 2m | 207 aa vo3ner0 3516 Sat atin | S66 | 9 er ua Bi) ea 2 ‘0908 eas | 0398 so ma) ee se 7 ww | ot 0 — yotast- sas wane [3 aas0 ss [one rome or Berdasarkan data tabel 1, terlihat ekstrak fraksi n= butanol memiliki aktivitas antioksidan yang paling tinggi di antara ekstrak yang lain jika dibandingkan ddengn vitamin C sebagai kontrol. Hal ini dikarenakan nilai ICso ekstrak fraksi n-butanol paling rendah di antara ekstrak yang lain, dimana semakin rendab nial Iso suatu ekstrak, maka semakin tinggi aktivitas antioksidannya. Hal ini diperkirakan karena telah terjadi pengelompokkan senyawa antioksidan didalam cckstrak fraksi tersebut, sehingga aktivitasnya menjadi lebih tinggi dari ekstrak yang lain. Dari penelitian ini juga, diketahui bahwa nila ICso dari ekstrak daun sirsak berada di bawah 50 ppm, dimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa nila ICso di bawah 50 ppm menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dari suatu senyawa. Selain itu, dari hasil analisis statistika, konsentrasi terkecil dari tiap ekstrak, yakni konsentrasi di bawah 10 ppm, sudah dapat menimbulkan aktivitas peredaman terhadap radikal bebas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan dan disimpulkan bahwa daun sirsak memilik aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan konsentrasi yang kecil. Selain itu, diketahui dari penelitian ini ekstrak fraks' n-butanol memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat diantara ekstrak yang lain. Dari penelitian ini juga, diketahui bahwa nilai so dari ekstrak daun sirsak berada di bawah 50 ppm, dimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa nilal C50 di bawah SO ppm menunjukkan aktivitas antioksidan yang sangat kuat dari suatu senyawa. Selain itu, dari hasil analisis statistika, konsentrasi terkecil dari tiap ekstrak, yakni konsentrasi di bawah 10 ppm, sudah dapat menimbulkan aktivitas peredaman terhadap radikal bebas. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat dikatakan dan disimpulkan bahwa daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan konsentrasi yang kecil. Selain itu, diketahui dari ppenelitian ini ekstrak fraksi n-butanol memiliki aktivitas antioksidan yang paling kuat di antara ekstrak yang lain, Daftar Pustaka ‘Agoes,G.2007. Teknologi Bahan Alom. Bandung: PenerbitTB. Nal, F 2, Uv, XX, and Meaugiin, 1993. Annonaceous ‘Acetogenins : Recent Progress, dalam Shyng-Shiow F. Yuan, Hsueh-Ling Chang, Hslao-Wen Chen, Yao-Isung Yeh, Ying-Hsien Kao, Kue Hangin Yarg chang Wu. Jiu Huang Su Annonaci, ‘a Monosttrahydrofuran Acetogenin, Arrests Cancer Cells A The (G1 Phase and Causes Cyttawcty In @ Bax- and Caspase ‘elated Pathway, ural. Taiwan : Department of Obstetris and (Gynecology, Kaohsiung Medial Univers Hosp “Andayeni, Regina, Usawati, Y, dan Maimunah. 2003. Penentuan “Aktivitos Antoksidon, Kedar Fenolt Totl don tikopen Pode ‘uah Tomot (Solanum Lycpersicum L.). Padang : Fakultas armas UniverstasAndal, Asi, EC 1992 ols! don idertilas! Senyowe Golongan Flavonoid ‘ria Ssak (Annonge murcatoe flim) Surabaya: Fakultas armas Universitas Arlene. tranc-Wiliams, W, Cave, ME, dan Breet, C2995, Use ofa Free Radical Method to Evaluate Anioisont Act, dalam Ruth ‘Marian Salah. Keroteriss!Simplisia, krning Fitokimia dan Lj Antiosidan Eletrok Etonol dan Froks! Bunga Tumbuhan Brokat (Brassica oleracea L. vor. Botrytis), skips. Medan Universitas Sumatera tar. Haliwel, 8. and Guterdge, LMC. 1999. Fee Racasin Biology ond ‘Medline, dolam Ruth Morlan Sola. KaroktesosiSimplii, ‘Skriniag tokimie dan Ut Anvcksidan Ekstrok Etanol don Fraks ‘Bunga Tumbukan Brotol (Brosiea oleracea L vr. batts L), skripsi Medan: Universitas Sumatera Utara Heinrich, Michael, Joanne Barnes, Simon Gibbons, dan Elzabeth M. Wiliamson. 2008. Farmakognos! dan Fitoterpl. Jakarta Penerlt Bika KedokteranGe Mardawati, Eri CS, Achyar, Marta, dan Herlina, 2008, Kajin Aktivitos Antioksidan Ekstrok Kullt Manggls (Garcinia ‘mangestana 1) dalam fangka Pemanfeatan Limbah Kult Mangais a Kecamotan Puspohiang Kabupaten Taikmolya. Bandung : Fokultas Teknolog) Indust Pertanian Universitas Padjadaran Molyneux, P. 2004. The use of the stoble free radical Aliphenyiblryhydrazyl (OPPH) for estimating antioxtdant activity Songlianakrin. Sei Technol Prakash, A, Rigeho, Fan Miley, €. 2001. Antioldont Activity, elo Rohoyu. 2010. Penentuan Akitas Anticksidon dor lstrok Etanol Daun Ketapang (Terminale cetoppe l) dengan Metode 1,1-Difen-2-Pikrihidrenl (OPPH). Universitas Diponegor, Radi, 1. 1997. Sirsok Bud Daya don Pemanfaatonnya. penerbit anisius:Yogyakar Rohman, A. dan R,Sugeng. 2005, Daya Antioksidan EkstrokEtonol ‘Doun Kemuning(Murraye ponculta(.) Jock) Seeara I Vitro. Vopvakarta: Faults Farmasi Universitas Gajah Mada 65] Vol. 3 Nomor 2| ais Agustus 2013 JAS.

You might also like