Professional Documents
Culture Documents
02 (2021)
1. PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu mengalami
perubahan sanggat vantastis, bisa dilihat dari segi pasar/pusat perbelanjaan. Pasar ialah suatu
pertemuan antara pembeli dan penjual untuk mencapai kesepakatan, bagi penjual menggiginkan
keuntungan dan bagi pembeli mendapatkan barang sesuai keingginan. Pasar terdiri dari dua yaitu
pasar modern dan pasar tradisional, Pasar modern ialah tempat dimana konsumen melakukan
pelayanan sendiri,memilih barang sesuai kebutuhan dan harga sudah tertera dilebel (tidak
ada tawar-menawar). Salah satu contoh dari pasar modern (minimarket) seperti alfamart,
indomart, alfamedi dan lain-lain. Pasar tradisional merupakan tempat bertemu perjual dan
pembeli dimana konsumen masih bisa melakukan tawar-menawar (barang masih bisa di ecer
sesuai kebutuhan pembeli). Salah satu contoh dari pasar tradisional (toko kelontong) seperti
kios-kios, warung, ruko dan lain-lain. Menurut penelitian (Raharjo, 2015) Hasil penelitian
menunjukan adanya perubahan omsed, hasil responden menunjukan valid dan reliabel
Seiring berkembangnya zaman, pasar tradisional semakin menurun pamornya, hal ini
terjadi karena maraknya pusat perbelanjaan seperti minimarket modern, muncul dengan wajah
menarik yang dinilai cukup potensial oleh para pembisnis rintal yang masuk diIndonesia,
sehingga mengalami perubahan sangat pesat untuk saat ini. Hal ini dikarenakan para pembisnis
rintal mempunyai visi misi yang kuat untuk memikat konsumen dengan kehadiran mereka,
minimarket modern hampir dapat ditemui disetiap jalan raya yang dinilai cukup stategis, para
Sri Lestari, Burhanudin Ahmad Yani, Ida Aryati DPW / Edunomika Vol. 05, No. 02 (2021)
pembisnis rintal lain pun juga ikut berlomba-lomba dalam mengelola manajemen yang disusun
semanarik mungkin untuk memikat para konsumen. Bahkan lokasi yang dijadikan lapak pun
saling berdekatan dengan perusahan lain, jika kondisi tersebut dibiyarkan para pelapak
tradisional/toko kelontong yang didalamnya berdominasi masyarakat menengah kebawah mulai
punah. Hadirnya minimarket menjadi ancaman bagi toko kelontong, bahkan banyak dari mereka
yang akhirnya gulung tikar karena tidak dapat bertahan dan bersaing dari maraknya minimarket
modern. Menurut penelitian ( Taufik, 2010) Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwwa
variabel omzet penjualan pasar tradisional menunjukan perbedaan yang signifikan antara sebelum
dan sesudah hadirnya pasar moderen dimana omzet setelah ada pasar modern lebih rendah
dibandingkan sebelum hadirnya pasar modern. sedangkan variabel lainnya,yaitu jumlah tenaga
kerja dan harga jual barang tidak menujukan perbedaan yang signifikan.
Melihat minimarket modern yang semakin hari mulai menjamur, tentu membuat resah
pengusaha menengah kebawah yang tak mampu bersaing dengan teknologi modern, seperti toko
kelontong yang menjual produk yang serupa. Karena konsumen memilih belanja di minimarket
modern, disamping tempatnya bersih, nyaman, pelayanan memuaskan, dan banyak promo-promo
yang menarik yang ditawarkan, tentu saja membuat konsumen semakin tergiyur. Menurut
penelitian (Hutabarat, 2009) Hasil penelitian adalah perkembangan pasar moderen yang cukup
pesat menimbulkan dampak bagi pasar tradisional dikota medan variabel jam buka toko margin
laba ,pedagang idak berbeda signifikan antara sebelum dan sesudah ada pasar modern.terdapat
perbedaan para pedangang sejak munculnya pasar modern brastagi.
Terdapat beberapa hal yang menjelaskan bahwa minimarket banyak diminati konsumen.
pertama, harga di minimarket banyak memberi diskon. Kedua, fasilitas seperti AC dan musik
yang membuat konsumen merasa nyaman untuk berbelanja. ketiga, pelayanan yang sangat puas,
misal kesopanan, penyambutan, sampai dengan mencarikan barang diinginkan oleh konsumen.
Toko kelontong juga mempunyai keunggulan. Pertama menjual produk dengan diecer
sesuai kebutuhan konsumen. Kedua, memudahkan kebutuhan sehari-hari karena dekat
permukiman warga. Ketiga, jadi lebih memasyarakat dengan kata lain anda telah berusaha
membuat diri anda lebih berbaur dengan masyarakat atau mengakrabkan diri.
Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin melakukan sebuah penelitian yang ntikberjudul
“Analisis Perbedaan Persepsi Konsumen Minimarket Modern Dan Toko Kelontong Di Desa
Kartonatan, Kartasura, Sukoharjo (Studi Pada Alfamart Dan Toko Kelontong)”
2. METODE PENELITIAN
Metode Penelitian
Metode penelitian secara sederhana dapat diartikan sebagai cara yang digunakan agar
penelitian dapat dilaksanakan secara sistematika dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Suatu penelitian dapat dipandang suatu usaha kegiatan yang bertujuan untuk memecahkan
masalah-masalah dengan mengunakan metode yang sesuai, alat dan fasilitas yang
memungkinkan agar dapat mencapai hasil yang dapat di pertanggung jawabkan.
Metode adalah suatu cara yang digunakan para peneliti untuk mencari kebenaran suatu
subyek, untuk menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan mengunakan metode ilmiah dalam
rangka mencapai tujuan tertentu .
Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis metode komparatif. Menurut (Sugiono, 2009)
metode komparatif yaitu metode penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan suatu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda. Penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif.
1033
Sri Lestari, Burhanudin Ahmad Yani, Ida Aryati DPW / Edunomika Vol. 05, No. 02 (2021)
Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di didesa kartonatan, kecamatan kartasura, kabupaten
sukoharjo
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki pada populasi. Sugiyono
(2011:81) Besarnya sampel dipengaruhi oleh banyaknya faktor antara lain tujuan peneliti. Jika
penelitian diskriptif, umumnya membutuhkan sampel yang besar, tetapi jika peneliti hanya
menguji hipotesis dibutuhkan sampel yang sedikit.
Dalam penelitian ini yang dijadikan subyek penelitian adalah para konsumen yang belanja di
toko kelontong dan alfamart. Populasi penelitian ini ada 100 responden karena jumlah populasi
tak terbatas, sempel yang digunakan sampling insidential merupakan teknik penentuan sampel
secara kebetulan atau siapa saja yang kebetulan (insidential) bertemu dengan penelitian
yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel.
1034
Sri Lestari, Burhanudin Ahmad Yani, Ida Aryati DPW / Edunomika Vol. 05, No. 02 (2021)
2. Toko kelontong
Istilah kelontong sebenarnya berasal dari sebuah alat bunyi-bunyian yang berbentuk
tambur dalam ukuran kecil/mini dan bertangkai. Jika alat ini digerak- gerakan atau dipukul akan
menghasikan bunyi “klontong-kelontong”, oleh pedagang Tionghoa yang berkeliling kampung
menawarkan barang dagangannya
Dalam perkembangan mereka tak lagi berjualan keliling, melainkan mendirikan toko atau
kios. Toko kelontong berdiri sekitar akhir abad ke-19 banyak didirikan oleh para pedagang yang
membawa kelontongan, kemudian dikenal dengan toko kelontong. Toko/kios kelontong tidak
menjual alat atau mainan yang disebut kelontong, tapi menjual aneka ragam kebutuhan sehari-
hari.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukan bahwa intensitas konsumen berpengaruh terhadap harga,
pelayanan, produk dan harga, dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) Harga
Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah persepsi harga. Pengertian harga
adalah sejumlah uang yang dibedakan atas suatu produk atau jasa atau sejumlah dari nilai yang
ditukarkan konsumen karena mengunakan jasa tersebut.
Persepsi harga dapat dijadikan sebagai ukuran kuatitas produk berikut perbedaan harga
Alfamart lebih mahal karena harga jual udah ditentukan atau dikenai pajak, untuk beberapa event
harga jual produk mengalami potongan harga atau diskon, sedangkan harga Toko kelontong bisa
seper empat dari harga barang yang ditawarkan diAlfamart. Selain itu harga yang ditawarkan
mendapatkan harga yang lebih murah. Maka konsumen memilih produk yang sesuai yang
diinginkan.
1035
Sri Lestari, Burhanudin Ahmad Yani, Ida Aryati DPW / Edunomika Vol. 05, No. 02 (2021)
Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arif (2018) dengan judul “
Analisis Pengaruh Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Dalam Perspektif
ekonomi Islam” (bahwa harga tidak berpengaruh terhadap kepuasan konsumen indomaret)
b) Pelayanan
Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah persepsi pelayanan. Menurut
Kotler (2008) Pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh
suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak terwujud dan tidak mengakibatkan
kepemilikan apapun.
Kualitas Pelayanan yang diberikan oleh penjual yaitu bertujuan untuk memudahkan
konsumen dalam traksaksi. Berikut perbedaan Pelayanan Alfamart lebih memuaskan sebagai
besar orang suka dilayani, tapi waktu belanja orang suka dilayani sendiri seperti hal lihat-
lihat kemasan, tanggal kadar luasa, komposisi dan memilih barang sesuka hati tidak ada yang
melarang, sedangkan Pelayanan diToko kelontong kurang memuaskan kita harus menunggu
pedanganya yang melayani pembeli yang lebih awal, kadang kalau memilih-milih barang terlalu
lama di tegur.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumya yang dilakukan Widodo (2016) dalam
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Kelengkapan Produk Dan Kualiatas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembeli”. Menyatakan bahwa variabel kualitas pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembeli, semakin baik kualitas pelayanan yang diberikan pegawai, maka akan
tinggi tingkat keputusan pembeli.
c) Produk
Faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen adalah persepsi produk Menurut Kotler dan
Amstong (2012) kualitas produk adalah suatu produk yang mampu memberikan kemanfaatan dan
nilai guna lebih.
Produk merupakan barang yang sanggat banyak dicari para konsumen, beberapa perbedaan
Alfamart memiliki Stok produk lebih banyak dan Pemasok dari berbagai produksi yang berbeda,
sedangkan Toko kelontong memiliki Stok produk kurang lengkap karena mereka tidak berkerja
sama dari perbagai pemasok (usaha sendiri)
d) Lokasi
Faktor yang mempengaruhi perbedaan persepsi Lokasi atara Alfamart dan Toko kelontong
adalah Harga, Pelayanan ,Produk dan harga. Suatu dapat mempertahankan Usahanya apabila
dapat memberikan pelayanan baik pada kepuasan pembeli. Perilaku konsumen sebelum
menentukan Produk mana yang dipilih biasanya akan membandingkan harga, lokasi dan
pelayanan.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya Guratu (2013) dalam
penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelayanan, Harga Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembeli
Pada Toko Ramayana Motor Poso Sulawesi Tenggah”. Menyatakan pelayanan, harga, dan lokasi
secara bersama-sama berpengaruh signifikasi terhadap keputusan pembeli pada toko Ramayana
Motor Poso
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsumen memilih toko kelontong dalam memilih
tempat belanja. Hal ini didukung oleh hasil survay dan hasil jawaban kuesioner .
1036
Sri Lestari, Burhanudin Ahmad Yani, Ida Aryati DPW / Edunomika Vol. 05, No. 02 (2021)
4. KESIMPULAN
1. Uji Beda Variabel Harga (X1) antara Alfamart dan Toko Kelontong
Pada tabel 4.21 menunjukkan nilai rata rata Harga (X1) pada Alfamart sebesar 17,45
sedangkan nilai rata-rata Harga (X1) pada Toko Kelontong sebesar 17,85.
Uji t hitung -0,755 < t tabel 1,660 maka Ho diterima, ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikasi Harga (X1) antara Alfamart dan Toko kelontong.
3. Uji Beda Variabel Produk (X3) antara Alfamart dan Toko Kelontong
Pada tabel 4.25 menunjukkan nilai rata rata Produk (X3) pada Alfamart sebesar 21,05
sedangkan nilai rata-rata Produk (X3) pada Toko Kelontong sebesar 21,33
Uji t hitung -0,472 < t tabel 1,972 maka H0 diterima, ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan Produk (X3) antara Alfamart dan Toko Kelontong.
4. Uji Beda Variabel Lokasi (X4) antara Alfamart dan Toko Kelontong
Pada tabel 4.27 menunjukkan nilai rata rata Lokasi (X4) pada Alfamart sebesar 14,17
sedangkan nilai rata-rata Lokasi (X4) pada Toko Kelontong sebesar 14,19.
Uji t hitung -0,047< t tabel 1,972 maka H0 diterima, ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan Lokasi (X4) antara Alfamart dan Toko Kelontong
Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa kartonatan lebih suka
berbelanja di Toko kelontong dari pada Alfamart
DAFTAR PUSAKA
Agus susilo, Taufik,2010. Dampak keberadaan passr moderen terdapat usaha ritel
koperasi/Waserda dan pasar tradisional
https://iilmumanajemenpemasaran .wardpres.com/2009/10.31/fakta-pngarh-kep- pmblian/ akses
(26 november 2018)
Https://id.m.wikipedia.org/wiki/konsumen
1037