Professional Documents
Culture Documents
BAB IV
BANGUNAN AIR
A. Bendung
Bendung berfungsi untuk mengempang air sehingga permukaan air
menjadi lebih tinggi dan dapat mengairi lahan yang lebih rendah. Pada
bendung air dialirkan melewati pintu pengambilan (intake) dan kelebihan
air akan dialirkan kembali melewati pelimpah dari bendung tersebut.
Bendung harus kuat menahan gaya tekan air yang melewatinya, sehingga
diperlukan perhitungan gaya-gaya akibat tekanan air tersebut. Untuk
menjaga ketahanan dan beban akibat tekanan air tersebut, diperlukan
konstruksi bendung yang kuat yang biasanya terbuat dari pasangan batu,
material beton, ataupun beton bertulang.
81
Hidraulika dan Bangunan Air
82
Hidraulika dan Bangunan Air
83
Hidraulika dan Bangunan Air
Seperti kita ketahui, pada umumnya aliran air akan mencari tempat yang
lebih rendah. Karena sejarah tersebut, terbentuk sungai yang memiliki
kontur lebih rendah dari daerah sekitarnya. Karena posisinya lebih
rendah, terutama pada daerah persawahan, maka untuk keperluan irigasi
dilakukan pembendungan.
84
Hidraulika dan Bangunan Air
B. Stabilitas Bendungan
Prinsip:
1. Bendung akan menerima gaya oleh air sebesar R. Resultan gaya
tersebut akan ditahan oleh berat beton dan berat air, dengan koefisien
geser tanah dasar yang ada, akan menetralkan R. Persyaratan
bendung stabil, bila R jatuh pada jarak 1/3 sampai dengan 2/3 lebar
dasar bendung.
2. Apabila jumlah momen pada tumit bendung (A) akibat air (aksi)
lebih kecil dari momen akibat bendung (reaksi), bendung bebas dari
bahaya ungkit.
Contoh:
1. Bendung terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan BJ = 2400
Kg/M3, dimensi-dimensi diberikan seperti pada gambar. Koefisien
geser antara bendung dan tanah diitentukan sebesar 0.6, lebar
bendung diambil = 1m.
Pertanyaan:
Periksalah stabilitas bendung tersebut ?
85
Hidraulika dan Bangunan Air
Jawab:
1 1 4
Ph = ½ ∂ h2
= ½ x 1 x 102
= 50 ton (bekerja (titik berat gaya) pada jarak 1/3 x 10 m
= 10/3 m dari dasar bendung)
86
Hidraulika dan Bangunan Air
87
Hidraulika dan Bangunan Air
Titik berat
d1 = 1/3x1 = 1/3 m
d2 = 2/3x1 = 2/3 m
d3 = 1+ ½ = 3/2 m
d3 = 1+1+(1/3x4) = 10/3
Am = (PV1xd1+Pv2xd2+Pv3xd3+Pv4xd4)/W
88
Hidraulika dan Bangunan Air
Z = = 1,6m
PH = x x h2
= x 1000x 82
= 32.000kg
Akibat Air
PVA = x Vol air
= 1000 x (1 x 10 x1x x 1)
= 6400kg
Akibat Beton
PV1 = beton x Vol beton 1
= 2400 x ( x 1 x 10 x 1)
= 24.000kg
PV2 = beton x Vol beton 2
= 2400 x (2 x 10 x 1)
= 48.000kg
PV3 = beton x Vol beton 3
= 2400 x ( x 4 x 10 x 1)
= 48.000kg
PVB = PV1+ PV2+ PV3
= 24.000+48.000+48.000
= 120.000kg
W = PVA + PVB
= 6400 + 120.000
= 126.400kg
89
Hidraulika dan Bangunan Air
Titik berat
d1= x 1= 0,33m
d2= x 1= 0,66m
d3= 2+1=3m
d4= 4+ x 4= 5,3m
=
= = 3,4m
X = x
= x
= = 0,84m
Kontrol
90
Hidraulika dan Bangunan Air
C. Saluran Terbuka
Pada pekerjaan-pekerjaan sipil, saluran merupakan komponen
penting untuk menyalurkan air dalam mencukupi kebutuhan manusia.
Saluran air banyak ragamnya, di antaranya saluran irigasi, saluran
drainase, saluran penyediaan air bersih, dan lain sebagainya.
91
Hidraulika dan Bangunan Air
1/2√2h
1:1
1:1
h h
h
b
Gambar 64. Penampang Melintang Saluran
92
Hidraulika dan Bangunan Air
O b 2h 2
Garis energi
V12/2g
Muka air V22/2g
P1/2g
Dasar saluran P2/2g
Z1
elevasi nol Z2
93
Hidraulika dan Bangunan Air
Contoh 1:
Tentukan penampang yang paling efisien dari sebuah saluran
berbentuk trapesium, seperti tergambar di bawah ini. Diketahui n = 0.025,
dengan debit aliran sebesar 12.74 m3/det dan kemiringan sisi saluran 1:2.
B+h+h
1:1 1:1 h
h
h
b
Jawab:
y A by 2( 2 y (2 y )
1
R
2 P b 2 y 5
b 2y 5 4 y ............................................................................. (1)
A = Q/A = 12.74/0.92 = by + 2y3
b = (13,85 -2y2)/y............................................................................. (2)
(1) = (2)
2y 5 4 y = (13,85 -2y2)/y
Y = 2.367 M
b = 1.12 m
94
Hidraulika dan Bangunan Air
1 2 1
0.92 . (2.367 / 2) 3 .I 2
0.025
I = 0.000418
95
Hidraulika dan Bangunan Air
Contoh :
Perencanaan drainase jalan raya dengan penampang melitang seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Panjang jalan 150 m, koefisien
limpasan pada berbagai macam elemen jalan adalah:
a. jalan aspal C = 0,8
b. Parkir dari lapisan rabat beton C = 0,9
c. Bahu jalan dari rabat beton C = 0.2
d. Pemisah jalan (median) beton Pemisah jalur/ median C = 0.9
Bahu jalan
Bahu jalan
Area parkiran
saluran
saluran
Jalan Jalan
96
Hidraulika dan Bangunan Air
Jawab:
1. Menghitung koefisien limpasan
a. Jalan raya = 24 x 150 = 3600 m2
b. Bahun jalan = 4 x 150 = 600 m2
c. Area parkir = 30 x 150 = 4500 m2
d. Pemisah jalur = 1 x 150 = 150 m2
8850 m2
Koefisien limpasan (C) = (0.8 x 3600) + (0.2 x 600) + (0.8 x 4500) +
(1 x150) / 8850
(C) = 0,7627
2. Menghitung besarnya debit air hujan
Q 0,278.C.I . A
= 0,278x 0.7627 x 195/3600 x 10-3 x 8850
= 0,366 m3/det.
3. Menghitung dimensi saluran.
1 2 1
v .R 3 .I 2
n
Q
A
V
Q
A
1 23 1
nR I
. . 2
97
Hidraulika dan Bangunan Air
Rumus Chezy
Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran
melalui saluran terbuka hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus-rumus empiris, karena adanya banyak
variabel yang berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-
rumus empiris yang banyak digunakan untuk merencanakan suatu
saluran terbuka.
Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair yang melalui
saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser (tahanan) pada
dinding saluran, dan akan diimbangi oleh komponen gaya berat
yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam aliran
seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang
dengan tahanan geser, dimana tahanan geser ini tergantung pada
kecepatan aliran. Setelah melalui beberapa penurunan rumus, akan
didapatkan persamaan umum :
B. Rumus Manning
Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran di
saluran terbuka, juga berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus
tersebut mempunyai bentuk:
98
Hidraulika dan Bangunan Air
Atau
D = 4R
Untuk aliran di dalam pipa persamaan menjadi:
99
Hidraulika dan Bangunan Air
Penyelesaian :
Luas tampang basah :
A= B xh
= 10 x 3 = 30 m
Keliling basah :
P = B + 2h
= 10 + 2 x 3 = 16 m
Jari - Jari Hydrolik
R=A/P
= 30 / 16 = 1,875 m
Kecepatan aliran
V=50√(1,875x0,00015)
=0,8385 m/d
Debit Aliran
Q=AxV
= 30 x 0,8385 = 25,155 m3/d
100
Hidraulika dan Bangunan Air
Latihan:
9m
7m
m0
1m 700 600
2m
m0
101