You are on page 1of 21

Hidraulika dan Bangunan Air

BAB IV
BANGUNAN AIR

A. Bendung
Bendung berfungsi untuk mengempang air sehingga permukaan air
menjadi lebih tinggi dan dapat mengairi lahan yang lebih rendah. Pada
bendung air dialirkan melewati pintu pengambilan (intake) dan kelebihan
air akan dialirkan kembali melewati pelimpah dari bendung tersebut.
Bendung harus kuat menahan gaya tekan air yang melewatinya, sehingga
diperlukan perhitungan gaya-gaya akibat tekanan air tersebut. Untuk
menjaga ketahanan dan beban akibat tekanan air tersebut, diperlukan
konstruksi bendung yang kuat yang biasanya terbuat dari pasangan batu,
material beton, ataupun beton bertulang.

Gambar 54. Ilustrasi Bangunan Bendung


Sumber : Bendung Sungai Bentar Pengging Boyolali

81
Hidraulika dan Bangunan Air

Gambar 55. Contoh Desain Bendung


Sumber: Buku petunjuk perencanaan irigasi (DPU, 1986)

82
Hidraulika dan Bangunan Air

Tujuan dari pembuatan bendung ada beberapa macam, antara lain


untuk irigasi, untuk pencegah banjir, dan untuk keperluan pembangkit
listrik skala kecil mikrohidro.

Gambar 56. Ilustrasi Pembangkit Listrik Tenaga Air Microhydro


Sumber : http://dreamindonesia.wordpress.com/. Di download pada 3 Maret
2014

83
Hidraulika dan Bangunan Air

Seperti kita ketahui, pada umumnya aliran air akan mencari tempat yang
lebih rendah. Karena sejarah tersebut, terbentuk sungai yang memiliki
kontur lebih rendah dari daerah sekitarnya. Karena posisinya lebih
rendah, terutama pada daerah persawahan, maka untuk keperluan irigasi
dilakukan pembendungan.

Gambar 57. Alasan Pembendungan Sungai

Gambar 58. Lokasi Pembendungan

84
Hidraulika dan Bangunan Air

B. Stabilitas Bendungan
Prinsip:
1. Bendung akan menerima gaya oleh air sebesar R. Resultan gaya
tersebut akan ditahan oleh berat beton dan berat air, dengan koefisien
geser tanah dasar yang ada, akan menetralkan R. Persyaratan
bendung stabil, bila R jatuh pada jarak 1/3 sampai dengan 2/3 lebar
dasar bendung.
2. Apabila jumlah momen pada tumit bendung (A) akibat air (aksi)
lebih kecil dari momen akibat bendung (reaksi), bendung bebas dari
bahaya ungkit.
Contoh:
1. Bendung terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan BJ = 2400
Kg/M3, dimensi-dimensi diberikan seperti pada gambar. Koefisien
geser antara bendung dan tanah diitentukan sebesar 0.6, lebar
bendung diambil = 1m.

Pertanyaan:
Periksalah stabilitas bendung tersebut ?

85
Hidraulika dan Bangunan Air

Jawab:

Gambar 59. Bendungan Beton Bertulang

1. Menghitung gaya tekan air arah horisontal:

1 1 4

Gambar 60. Gaya- gaya pada Dinding Bendungan

Ph = ½ ∂ h2
= ½ x 1 x 102
= 50 ton (bekerja (titik berat gaya) pada jarak 1/3 x 10 m
= 10/3 m dari dasar bendung)

86
Hidraulika dan Bangunan Air

2. Menghitung Gaya Tekan Vertikal (pias beton + berat air)

Gambar 61. Gaya-gaya pada Dinding Bendungan

3. Akibat tekanan air


PvA = ∂air x volume air
= 1000x(1/2x1x10x1)
= 5000 kg
4. Akibat berat beton
Pv1 = ∂beton x Volume beton segitiga I
= 2400x (1/2x1x10x1)=12000 Kg
PV2 =∂beton x volume beton segi empat
=2400x(1x10x1)=24000 Kg
PV3 = ∂beton x volume beton segitiga II
=2400x(1/2x4x10x1)=48000 Kg
Pvbeton=12000+24000+48000
=84000 Kg
W = Pv air +Pv beton
= 89000 kg

87
Hidraulika dan Bangunan Air

Titik berat
d1 = 1/3x1 = 1/3 m
d2 = 2/3x1 = 2/3 m
d3 = 1+ ½ = 3/2 m
d3 = 1+1+(1/3x4) = 10/3

Am = (PV1xd1+Pv2xd2+Pv3xd3+Pv4xd4)/W

5. Menghitung titik berat bendung


AM x Total Berat vertikal = Berat pias x lengan
berat pias x lengan
AM =
Total Berat Vertikal
AM =
Kontrol

a. + x = 3,4 + 0,84 = 4,24 < AB aman terhadap retak

b. + y = 4,24 < 8 aman dari kehancuran

c. = 0,6 x 126.400 = 75.840kg > PH= 32.000 kg aman


terhadap geser

88
Hidraulika dan Bangunan Air

Gambar 62. Gaya - gaya pada Dinding Bendungan

 Z = = 1,6m

 PH = x x h2

= x 1000x 82

= 32.000kg
 Akibat Air
PVA = x Vol air

= 1000 x (1 x 10 x1x x 1)

= 6400kg
 Akibat Beton
PV1 = beton x Vol beton 1

= 2400 x ( x 1 x 10 x 1)

= 24.000kg
PV2 = beton x Vol beton 2
= 2400 x (2 x 10 x 1)
= 48.000kg
PV3 = beton x Vol beton 3

= 2400 x ( x 4 x 10 x 1)

= 48.000kg
PVB = PV1+ PV2+ PV3
= 24.000+48.000+48.000
= 120.000kg
 W = PVA + PVB
= 6400 + 120.000
= 126.400kg

89
Hidraulika dan Bangunan Air

 Titik berat

d1= x 1= 0,33m

d2= x 1= 0,66m

d3= 2+1=3m

d4= 4+ x 4= 5,3m

 =

= = 3,4m

X = x

= x

= = 0,84m

Kontrol

a. + x = 3,4 + 0,84 = 4,24 < AB aman terhadap tarikan

b. + y = 4,24 < 8 aman dari kehancuran

c. = 0,6 x 126.400 = 75.840kg > PH= 32.000 kg aman


terhadap geser.

90
Hidraulika dan Bangunan Air

C. Saluran Terbuka
Pada pekerjaan-pekerjaan sipil, saluran merupakan komponen
penting untuk menyalurkan air dalam mencukupi kebutuhan manusia.
Saluran air banyak ragamnya, di antaranya saluran irigasi, saluran
drainase, saluran penyediaan air bersih, dan lain sebagainya.

Gambar 63. Saluran Air

Dalam topik ini akan dibahas mengenai perencanaan saluran secara


umum.
1. Teori dan rumus-rumus:
a. Aliran uniform (uniform flow)
Aliran dikatakan uniform apabila besar dan arah kecepatan aliran
di setiap titik untuk setiap saat tidak berubah.
V
0 ............................................................................... (4.1)
S
b. Bilangan Reynold (Reynold Number = Re)
Rumus umum:
V R ........................................................................... (4.2)
Re

Keterangan:
Re = bilangan reynold
V = kecepatan aliran
R = jari-jari hidrolis

91
Hidraulika dan Bangunan Air

A = luas penampang basah


O = keliling penampang basah

 = kekentalan kinematis =

 = kekentalan dinamis
 = rapat massa
c. Menurut penyelidikan (Fluid Mechanics by PN modi (hal. 655,
lihat lampiran)
Jika:
500 < Re< 600 ................ aliran laminar (tetap)
600< Re < 2000 ............... aliran transisi dari laminar ke
turbulen atau sebaliknya.
Re > 2000 ................ aliran turbulen
d. Untuk aliran tetap pada tinggi air yang tetap di dalam saluran,
dipergunakan rumus manning sebagai berikut.
1 2 1
v .R 3 .I 2 .................................................................... (4. 3)
n

V = kecepatan aliran ( m/det)


n = faktor kekasaran manning
A
R = jari-jari hidrolis = P (m)
A = luas penampang basah (m2 )
P = keliling basah (m)
I = kemiringan dasar saluran
b+h+h

1/2√2h
1:1
1:1
h h

h
b
Gambar 64. Penampang Melintang Saluran

92
Hidraulika dan Bangunan Air

e. Menghitung luas basah penampang melintang saluran


A  (b  b  h  h) 1 h ........................................................... (4.4)
2
= (b + h) h (m2)
f. Menghitung keliling basah saluran

O  b  2h 2
Garis energi
V12/2g
Muka air V22/2g
P1/2g
Dasar saluran P2/2g

Z1
elevasi nol Z2

Gambar 65. Penampang Memanjang Saluran

Tabel 11. Faktor Kekasaran Manning


Jenis Material Saluran Harga n Keterangan
Kayu dengan permukaan rata 0.012 – 0.013
Beton 0.012 – 0.014
Bata merah 0.16
Tanah 0.025
Tanah berbatu 0.035
Gravel 0.029

Secara terinci pada lampiran diberikan tabel nilai koefisien


kekasaran manning (n) yang diambil dari buku Hidrolika dan
Saluran Terbuka karangan Ven Te Chow (1989:99–102).

93
Hidraulika dan Bangunan Air

Contoh 1:
Tentukan penampang yang paling efisien dari sebuah saluran
berbentuk trapesium, seperti tergambar di bawah ini. Diketahui n = 0.025,
dengan debit aliran sebesar 12.74 m3/det dan kemiringan sisi saluran 1:2.

B+h+h

1:1 1:1 h
h

h
b

Gambar 66. Penampang Melintang Saluran

Jawab:

y A by  2( 2 y (2 y )
1
R  
2 P b 2 y 5

b  2y 5  4 y ............................................................................. (1)
A = Q/A = 12.74/0.92 = by + 2y3
b = (13,85 -2y2)/y............................................................................. (2)

(1) = (2)

2y 5  4 y = (13,85 -2y2)/y
Y = 2.367 M
b = 1.12 m

94
Hidraulika dan Bangunan Air

Perhitungan kemiringan saluran:


1 2 1
v .R 3 .I 2
n

1 2 1
0.92  . (2.367 / 2) 3 .I 2
0.025

I = 0.000418

2. Contoh aplikasi lapangan


Drainase jalan raya
Pada saat kita berkendara, seringkali kita alami bahwa meskipun
hujan kurang dari 10 menit, tetapi jalan raya yang kita lewati sudah
mengalami genangan, sehingga akan mengganggu perjalanan kita, dan
tentu permukaan aspal akan rusak karena terendam air. Fenomena
tersebut merupakan gejala bahwa saluran drainase di jalan raya sudah
tidak mencukupi kapasitasnya. Oleh karena itu, diperlukan survei
kembali terhadap kemampuan drainase jalan tersebut. Tujuan perencanan
drainase adalah sebagai berikut.
a. Mencegah genangan air hujan melewati badan maupun bahu
jalan yang akan merusak aspal maupun lapisan perkerasan jalan
yang ada.
b. Menjaga kondisi tanah di sekitar jalan tidak tergerus banjir.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan akibat genangan air pada badan
jalan.
Kriteria perencanaan sistem drainase jalan harus memperhatikan
hal-hal berikut.
a. Luas daerah yang akan dikeringkan.
b. Perkiraan hujan maksimum.
c. Kemiringan daerah pada daerah yang akan dibuat saluran
drainasenya.
d. Ketinggian badan jalan dari muka air tanah.

95
Hidraulika dan Bangunan Air

Contoh :
Perencanaan drainase jalan raya dengan penampang melitang seperti
terlihat pada gambar di bawah ini. Panjang jalan 150 m, koefisien
limpasan pada berbagai macam elemen jalan adalah:
a. jalan aspal C = 0,8
b. Parkir dari lapisan rabat beton C = 0,9
c. Bahu jalan dari rabat beton C = 0.2
d. Pemisah jalan (median) beton Pemisah jalur/ median C = 0.9

Bahu jalan
Bahu jalan

Area parkiran
saluran

saluran

Jalan Jalan

Gambar 67. Penampang Memanjang Jalan

Gambar 68. Penampang Melintang Jalan

Kemiringan jalan adalah 3%, bentuk saluran segi empat dengan


perbandingan dimensi kedalaman 1,2 dari lebar saluran. Intensitas hujan
diketahui sebesar 195x10-3 mm/jam.
Pertanyaan:
1. Hitunglah debit limpasan yang terjadi pada konstruksi jalan tersebut!

96
Hidraulika dan Bangunan Air

2. Rencanakan dimensi saluran untuk periode ulang lima tahun!

Jawab:
1. Menghitung koefisien limpasan
a. Jalan raya = 24 x 150 = 3600 m2
b. Bahun jalan = 4 x 150 = 600 m2
c. Area parkir = 30 x 150 = 4500 m2
d. Pemisah jalur = 1 x 150 = 150 m2
8850 m2
Koefisien limpasan (C) = (0.8 x 3600) + (0.2 x 600) + (0.8 x 4500) +
(1 x150) / 8850
(C) = 0,7627
2. Menghitung besarnya debit air hujan
Q  0,278.C.I . A
= 0,278x 0.7627 x 195/3600 x 10-3 x 8850
= 0,366 m3/det.
3. Menghitung dimensi saluran.

1 2 1
v .R 3 .I 2
n
Q
A
V

Q
A
1 23 1

nR I
. . 2

97
Hidraulika dan Bangunan Air

Rumus Chezy
Seperti yang telah diketahui, bahwa perhitungan untuk aliran
melalui saluran terbuka hanya dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus-rumus empiris, karena adanya banyak
variabel yang berubah. Untuk itu berikut ini disampaikan rumus-
rumus empiris yang banyak digunakan untuk merencanakan suatu
saluran terbuka.
Chezy berusaha mencari hubungan bahwa zat cair yang melalui
saluran terbuka akan menimbulkan tegangan geser (tahanan) pada
dinding saluran, dan akan diimbangi oleh komponen gaya berat
yang bekerja pada zat cair dalam arah aliran. Di dalam aliran
seragam, komponen gaya berat dalam arah aliran adalah seimbang
dengan tahanan geser, dimana tahanan geser ini tergantung pada
kecepatan aliran. Setelah melalui beberapa penurunan rumus, akan
didapatkan persamaan umum :

Dengan V adalah Kecepatan aliran (m/det), R adalah Jari-jari


Hydraulik (m), I adalah Kemiringan dasar saluran dan C adalah
Koefisien Chezy

B. Rumus Manning
Rumus Manning yang banyak digunakan pada pengaliran di
saluran terbuka, juga berlaku untuk pengaliran di pipa. Rumus
tersebut mempunyai bentuk:

Dengan n adalah koefisien Manning dan R adalah jari-jari


Hydraulik, yaitu perbandingan antara luas tampang aliran A dan
keliling basah P.

98
Hidraulika dan Bangunan Air

Untuk pipa lingkaran, A = πD2/4 dan P = π D , sehingga:

Atau

D = 4R
Untuk aliran di dalam pipa persamaan menjadi:

Contoh soal hidrolika:


Saluran terbuka berbentuk segiempat terbuat dari pasangan batu
bata yang difinish dengan plester & aci (n=0,025) mempunyai lebar
10 m dan kedalaman air 3 m. Apabila kemiringan dasar saluran
adalah 0,00015 dan koefisien chezy 50. Hitung debit aliran.

99
Hidraulika dan Bangunan Air

Penyelesaian :
Luas tampang basah :
A= B xh
= 10 x 3 = 30 m
Keliling basah :
P = B + 2h
= 10 + 2 x 3 = 16 m
Jari - Jari Hydrolik
R=A/P
= 30 / 16 = 1,875 m
Kecepatan aliran

V=50√(1,875x0,00015)
=0,8385 m/d

Debit Aliran
Q=AxV
= 30 x 0,8385 = 25,155 m3/d

100
Hidraulika dan Bangunan Air

Latihan:

1. Tubuh bendung seperti gambar di bawah ini terbuat dari


pasangan batu kali dengan berat jenis = 1500 Kg/m32,65
Hitung kestabilan bendung tersebut dari gaya geser, momen
guling dan kehancuran ?

9m

7m
m0

1m 700 600

2m
m0

101

You might also like