Professional Documents
Culture Documents
Adinda Putri I (P27820319052)
Adinda Putri I (P27820319052)
Adinda Putri I (P27820319052)
Tingkat 1 Reguler B
Disusun oleh:
A. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) bagian atas adalah penyakit infeksi
yang sangat umum dijumpai pada nak-anak dengan gejala batuk, pilek, panas atau
ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2002:153).
ISPA adalah infeksi-infeksi yang terutama mengenai struktur-struktur saluran
nafas di sebelah atas laring. Kebanyakan penyakit saluran nafas mengenai bagian atas
dan bawah secara bersama-sama atau berurutan, tetapi beberapa di antaranya
melibatkan bagian-bagian spesifik saluran nafas secara nyata. Yang tergolong ISPA
bagian atas di antaranya adalah: Nasofaring akut (selesma), Faringitis akut (termasuk
tonsilitis dan faringotosilitis) dan rhinitis.
Penyebaran infeksi (bila terjadi)tergantung pada pertahanan tubuh dan infeksi
agent/kuman. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu,
usia dari bayi/neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak
tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca.
B. Etiologi
Penyebab ISPA terdiri dari 300 jenis bakteri, virus dan richetsia. Bakteri
penyebab ISPA antara lain adalah dari genus streptococcus, staphylococcus,
pneumococcus, haemophylus, bordetella dan corinebacterium. Virus penyebab ISPA
antara lain adalah golongan miksovirus, adenovirus, coronavirus, picornavirus,
micoplasma, herpesvirus dan lain-lain (Suriadi, Yuliani R, 2001).
Pada bayi dan anak-anak, virus-virus influenza merupakan penyebab
terjadinya lebih banyak penyakit saluran nafas bagian atas daripada saluran nafas
bagian bawah (DepKes RI, 2007). Faktor lain dari penyakit ISPA antara lain:
1) Usia
Anak bayi kemungkinan untuk menderita atau terkena penyakit ini lebih besar
dibanding dengan anak yang usia lebih tua karena daya tahan tubuh yang berbeda
2) Status Imunisasi
Anak yang status imunisasi yang lengkap dan tergolong daya tahan tubuhnya yang
bail lebih baik dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki status imunisasi
yang baik
3) Lingkungan
Menjadi faktor yang penting. Apabila udara yang dihirup tidak bagus seperti
polusi udara di kota-kota besar dan suhu cuaca yang berbeda-beda dapat
menyebabkan timbulnya ISPA pada anak.
C. Manifestasi Klinis
a) Batuk
b) Nafas cepat
c) Bersin
d) Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
e) Nyeri kepala
f) Demam tinggi
g) Tidak enak badan
h) Hidung tersumbat atau pilek
i) Kadang-kadang sakit menelan
D. Patofisiologi
ISPA disebabkan oleh virus atau kuman, haemophylus influenzae, clamydia
trachomatis, mycoplasma, dan pneomokokus yang menyerang dan menginflamasi
saluran pernafasan (hidung, faring, laring) dan memiliki manifestasi klinis seperti
demam, meningismus, anorexia, vomiting, sumbatan jalan napas dan lain-lain. Dan
suara nafas wheezing, stridor, crackless, dan lain-lain
E. Pathway
Invasi kuman
Merangsang pengeluaran
zat-zat seperti mediator Kuman melepas Kurang pengetahuan
kimia, bradikinin, seroton endotoksin orang tua
n, histamin, dan ?
prostaglandin Merangsang tubuh untuk
melepas zat pirogen oleh Perubahan status
leukosit kesehatan pada anak
Nociseptor
G. Penatalaksanaan Medis
Tujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan
adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisapan lendir
baik melalui hidung maupun melalui mulut. Serta obat yang lain seperti analgesik
serta antipiretik. Antibiotik tidak dianjurkan kecuali ada komplikasi purulenta pada
secret
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi
telengkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase
sekret akan lebih mudah keluar.
Prinsip perawatn ISPA antara lain:
1. Meningkatkan istirahat minimal 8 jam perhari,
2. Meningkatkan makanan bergizi
3. Bila demam beri kompres dan banyak minum,
4. Bila hidnung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu
tangan/tissue yang bersih
5. Bila badan seseorang demam gunakan pakaian tipis yang cukup tipis tidak
terlalu ketat
6. Mengatasi panas (demam) dengan memberikan kompres, dengan
menggunakan kain bersih, celupkan pada air (tidak perlu air es)
7. Mengatasi batuk, dianjurkan memberi obat bantuk yang aman yaitu ramuan
tradisional yaitu jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu
½ sendok teh, diberikan tiga kali sehari.
Daftar pustaka
Ruang/Kelas : 2
I. IDENTITAS
1. Identitas Pasien 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Nn. T Nama : Ny. M
Umur : 5 tahun Umur : 30 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan :- Pekerjaan : Guru Sma
Pekerjaan :- Alamat : Jln. Kali Sari No. 8
Gol. Darah :O Hubungan dengan Klien : Ibu
Alamat : Jln. Kali Sari No. 8
ADL Di Rumah
Di Rumah Sakit
Pola persepsi - manajemen Klien tidak mengetahui penyakit Setelah dirumah sakit, klien
kesehatan yang diderita anaknya mengetahui penyakit yang
diderita anaknya
Pola nutrisi - metabolik Klien mengatakan tidak ada Klien makan 3 kali sehari
alergi dalam makanan tetapi dengan makan-makanan yang
alergi pada susu sapi, selain itu mengandung nutrisi yang baik.
klien sering minum air putih Kaya dengan lemak, protein,
dingin dan susu formula soya vitamin yang tinggi. Selain itu
(kedelai) dan kurang nafsu klien juga minum susu formula
makan. Barat badannya pun soya sesuai kebutuhan.
menurun
Pola eliminasi - Klien BAB 1 kali sehari, dengan -klien BAB 1 kali sehari,
warna coklat kegelapan dengan warna coklat
- Klien BAK ±5 kali sehari - klien BAK ±5 kali sehari
dengan warna kuning kehitaman dengan warna kuning cerah
- Kulit klien terasa kering - Kulit klien terasa kering
Pola latihan – aktivitas Klien dapat melakukan aktifitas - Klien tidak dapat bergerak
seperti bermain didalam rumah dan merasa lemas untuk
maupun diluar rumah melakukan aktivitas
- Klien berbaring diatas tempat
tidur
- Klien beristirahat dengan
dengan cukup
ADL Di Rumah
Di Rumah Sakit
- klien melakukan aktivitas
dibantu oleh orangtuanya
Pola kognitif perseptual Klien mampu berkomunikasi Klien tidak mampu
dengan baik dengan kedua berkomunikasi dan hanya
orang tuanya. Indra penciuman istirahat ditempat tidur atau
anak terganggu digendong oleh orangtua nya.
Indra penciuman anak mulai
membaik
Pola istirahat tidur Klien tidur ±7 jam dalam sehari -Klien lebih banyak istirahat
mulai jam 23.00-05.00 (jam tidur karena badan lemah dan
tidak tertentu) sering mengeluh dalam susah
bernafas
Pola konsep diri – persepsi diri Keluarga klien tidak menyadari Keluarga klien cuti beberapa
anaknya sedang sakit. Maka dari hari untuk menjaga anaknya di
itu keluarga klien menitipkan rumah sakit karena khawatir
anaknya kepada neneknya dengan kondisi anaknya
karena sibuk bekerja
Pola peran dan hubungan Hubungan klien dengan keluarga Hubungan klien dan keluarga
baik-baik saja klien baik-baik saja
Pola pertahanan diri (koping toleransi Klien tidak merasakan stres Klien merasa jenuh, mudah
stress) atapun sedih, karena ia selalu marah, dan menangis karena
ADL Di Rumah
Di Rumah Sakit
dihibur ataupun bermain denga bosan tidur ditempat tidur.
kakek dan neneknya ketika Jalan-jalan pun tidak mampu
orangtuanya sibuk bekerja, karena pusing
selain itu saat waktu liburan
orangtuanya mengajak pergi
jalan-jalan
Pola keyakinan dan nilai Keluarga klien mengajarkan Klien lemas dan tidak bisa
anaknya ibadah sholat 5 waktu melakukan apapun karena
dan terus mengaji disaat waktu emosionalnya tidak terkendali
luang (rewel, nangis)
A. Keadaan Umum
Pada saat pengkajian keadaan pasien tampah lemah
C. Pemeriksaan Wajah
1. Mata
Kesimetrisan mata normal
Kelopak mata normal
Warna iris hitam
Ketajaman pengelihatan kurang
Tidak ada benjolan atau luka
Reaksi pupil terhadap cahaya normal
Tidak ada lesi
2. Hidung
Adanya pembengkakan didalam hidung
Ketajaman penciuman tidak normal
Pembesaran/polip nomal
Membran mukosa hidung tampak kemerahan
3. Mulut
Bibir tampak pucak
Warna lidah pucat
Adanya nyeri telan
Adanya sekret di bagian laring
Tenggorokkan adanya pembengkakan
4. Telinga
Bentuk simetris
Ukuran telinga normal
Tidak ada pendarahan
Tidak ada perforasi
Tidak ada lesi
2. Leher
Bentuk leher simetris
Tidak ada peradangan
Teraba adanya pembesaran kelenjar limfe pada daerah leher/nyeri tekan pada nodus
limfe servikalis
G. Pemeriksaan Thoraks/dada
1. Pemeriksaan Paru
Inspeksi:
Bentuk torak normal (normal chest)
Susunan ruas tulang belakang normal
Pernapasan cuping hidung tidak normal
Getaran anatara kanan dan kiri sama
Adanya suara nafas tambahan yaitu wheezing
Batuk produktif
Palpasi:
getaran antara kanan dan kiri sama
2. pemeriksaan Jantung
Palpasi:
dinding torak terasa lemah
H. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi:
bentuk perut agak cembung
bentuk simetris perut normal
Auskultasi:
suara usus/peristaltik normal
Perkusi:
adanya suara tymphani
J. Pemeriksaan Kulit/Integument
Inspeksi:
tidak ada lesi
tidak ada jaringan parut
warna kulit coklat kuning normal
Palpasi:
tekstur halus
turgor kulit normal
tidak ada nyeri tekan
Ttd
( Nama Lengkap )
ANALISIS DATA
Penumpukkan sekret di
daerah saluran napas
Hipertemi
RUMUSAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif dihubungan dengan penurunan kemampuan untuk mengeluarkan
sekret yang terakumulasi di jalan napas
..........................................................................................................................................................
2. Gangguan menelan berhubungan dengan pola nafsu yang menurun akibat tertumpuknya sekret di
daerah laring
..........................................................................................................................................................
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif dihubungan dengan penurunan kemampuan untuk mengeluarkan
sekret yang terakumulasi dijalan napas
..............................................................................................................................................................
2. Gangguan menelan berhubungan dengan pola nafsu makan menurun akibat tertumpuknya sekret
di daerah laring
..............................................................................................................................................................
PERENCANAAN
NAMA JELAS