You are on page 1of 3

TUGAS TUTORIAL 1

Nama : Mardiah
NIM 858294659
Program Studi : S1 PGSD BI
Kelas :B
Mata Kuliah : Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Kode Mata Kuliah : PDGK4407
Nama Tutor : Norweda Arifah, S.Ag., S.Pd., MM.

Pertanyaan:

1. Sebutkan jenis-jenis kelainan di bawah normal!

2. Apa perbedaan antara penyebab Prenatal, penyebab Perinatal, dan penyebab Postnatal?

3. Dalam Bab IV Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, ada empat ayat pada Pasal 6 yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan hak

para penyandang kelainan, tuliskan empat ayat tersebut dan jelaskan dengan pemahaman

kalian sendiri salah satu dari empat ayat tersebut!

4. Apa saja kekuatan dan kelemahan dari jenis pelayanan pendidikan khusus bagi ABK

berupa Layanan di Sekolah Biasa?

5. Menurut Kitano dan Kirby (1986) yang dikutip oleh Mulyono Abdurrahman (1994)

mengemukakan karakteristik keberbakatan bidang akademik, sebutkan!

Jawaban:

1. Jenis kelainan di bawah normal yaitu:


a) Tunanetra
b) Tunarungu
c) Gangguan komunikasi
d) Tunagrahita
e) Tunadaksa
f) Tunalaras
g) Anak berkesulitan belajar
h) Tunaganda
2. Perbedaan antara penyebab Prenatal, penyebab Perinatal, dan penyebab Postnatal yaitu:
a) Penyebab Prenatal adalah penyebab terjadinya kelainan dimulai ketika masih
berada dalam kandungan, misalnya sang ibu terserang virus, mengalami
trauma, atau salah minum obat ketika masih mengandung.
b) Penyebab Perinatal adalah penyebab kelainan yang terjadi saat atau waktu
proses kelahiran, misalnya adanya proses kelahiran dengan penyedotan,
pemberian oksigen bagi bayi yang prematur tetapi mengalami keteledoran seperti
keterlambatan memberi oksigen atau kecerobohan penggunaan alat.
c) Penyebab Postnatal adalah penyebab kelaianan yang muncul setelah kelahiran,
misalnya kecelakaan, jatuh, atau terkena penyakit tertentu.

3. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 5
berbunyi:
Ayat 1 : Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu.
Ayat 2: Warga negara yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, intelektual,
dan/atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus.
Ayat 3: Warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang
terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus.
Ayat 4: Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak
memperoleh pendidikan khusus.
Ayat 5: Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan pendidikan
sepanjang hayat.
Pada pasal 5 ini dapat dijadikan acuan dalam menentukan hak para penyandang kelainan,
maupun yang memiliki bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan khusus. Setiap ada
kewajiban maka juga ada hak. Kewajiban para penyandang kelainan untuk tetap menaati
peraturan, berperilaku sopan santun, bersikap kemanusiaan, dan lain-lain, maka mereka
juga memiliki hak terkhusus dalam pendidikan hingga sepanjang hayat dan juga bermutu
tanpa terkecuali.

4. Kekuatan dan kelemahan dari jenis pelayanan pendidikan khusus bagi ABK berupa
Layanan di Sekolah Biasa:
a) Kekuatan dari Layanan di Sekolah Biasa untuk ABK yaitu:
1) mereka mendapat kesempatan yang luas untuk berinteraksi dengan anak
normal,
2) tidak digunakan lagi label kelainan,
3) mereka tidak perlu mengadakan perjalanan terlampau jauh untuk pergi ke
sekolah.
b) Kelemahan dari Layanan di Sekolah Biasa untuk ABK yaitu:
1) pembelajaran di kelas biasa mungkin menimbulkan kesulitan belajar,
2) Jumlah siswa yang banyak di satu kelas membuat perhatian guru untuk
ABK terbatas,
3) kegiatan kelompok kecil dan kegiatan individual sering tidak tersedia di
sekolah baisa,
4) guru tidak mendapat pelatihan khusus untuk menangani ABK.

5. Menurut Kitano dan Kirby (1986) karakteristik keberbakatan bidang akademik adalah:
a) Memiliki perhatian yang lama terhadap suatu bidang akademik khusus,
b) memiliki suatu pemahaman yang sangat maju tentang konsep, metode, dan
terminologi dari bidang akademik khusus,
c) mampu mengaplikasikan berbagai konsep dari bidang akademik khusus yang
dipelajari pada aktivitas-aktivitas bidang lain,
d) kesediaan mencurahkan sejumlah besar perhatian dan usaha untuk mencapai
standar yang lebih tinggi dalam suatu bidang akademik,
e) memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik dan motivasi
yang tinggi untuk berbuat yang terbaik,
f) belajar dengan cepatdalam suatu bidang akademik khusus.

You might also like