You are on page 1of 3

Kegiatan Belajar 1

Definisi, Klasifikasi, Penyebab, dan Cara Pencegahan Tunagrahita


A. Definisi Tunagrahita
Peristilahan
Banyak terminologi (istilah) yang digunakan untuk menyebut mereka yang kondisi
kecerdasannya di bawah rata-rata, istilah-istilah tersebut sebagai berikut:
1. Mental retardation
2. Feebleminded
3. Mentall subnormality
4. Mental deficiency
5. Mentally handicapped
6. Intelectually handicapped
7. Intelectual disabled
8. Developement mental disability

Perkembangan Istilah Tunagrahita di Indonesia:


1. Lemah pikiran, lemah ingatan : 1967
2. Terbelakang mnetal : 1967-1983
3. Tunagrahita : 1983-sekarang, diperkuat dengan PP No.72 Tahun 1991 tentang
Pendidikan Luar Biasa

Pengertian Tunagrahita
Grossman (1983) yang secara resmi digunakan AAMD (American Association on
Mental Deficiency) mengemukakan bahwa ketunagrahitaan mengacu pada fungsi
intelektual umum yang secara nyata (signifikan) berada di bawah rata-rata (normal)
bersamaan dengan kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian da berlangsung
(termanifestasi) pada masa perkembangannya.
AFMR (Vivian Navaratnam, 1987: 404) menggariskan bahwa seseorang yang
dikategorikan tunagrahita harus melebihi komponen keadaan kecerdasannya yang jelas-
jelas di bawah rata-rata, adanya ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri dengan
norma dan tuntutan yang berlaku di masyarakat.
Kategori penyandang tunagrahita harus memiliki ketiga ciri-ciri sebagai berikut:
1. Fungsi intelektual umum secara signifikan berada di bawah rata-rata
2. Kekurangan dalam tingkah laku penyesuaian (perilaku adaftif)
3. Ketunagrahitaan berlangsung pada periode perkembangan

B. Klasifikasi Anak Tunagrahita


Klasifikasi yang digunakan oleh AAMD yaitu:
1. Mild mental retardation (tunagrahita IQ-nya 70-55, ringan)
2. Moderate mental retardation (tunagrahita IQ-nya 55-40, sedang)
3. Severe mental retardation (tunagrahita IQ-nya 40-25, berat)
4. Profound mental retardation (tunagrahita IQ-nya 25 ke bawah, sangat berat)
Klasifikasi yang di gunakan di Indonesia saat ini sesuai dengan PP 72 Tahun 1991
yaitu:
1. Tunagrahita ringan, IQ-nya antara 50 – 70.
2. Tunagrahita sedang, IQ-nya antara 30 – 50.
3. Tunagrahita berat dan sangat berat, IQ-nya kurang dari 30.
Pengelompokan berdasarkan kelainan jasmani/Tipe klinis, yaitu:
1. Down Syindrome (Mongoloid)
2. Kretin (Cebol)
3. Hydrocephalus
4. Microcephalus
5. Macrocephalus

C. Penyebab dan Cara Pencegahan Ketunagrahitaan


Penyebabnya
1. Penyebab Genetik dan Kromosom
2. Penyebab pada prakelahiran
3. Penyebab pada saat kelahiran
4. Penyebab-penyebab selama masa perkembangan anak-anak dan remaja
Cara Pencegahan
1. Penyuluhan genetik
2. Diagnosis prenatal
3. Tes darah
4. Melalui program keluarga berencana
5. Tindakan operasi
6. Sanitasi lingkungan
7. Pemeliharaan kesehatan
8. Pemeriksaan kesehatan selama hamil
9. Intervensi diri
10. Diet sasuai dengan petunjuk ahli kesehatan

You might also like