You are on page 1of 13

ANALISIS INTERNAL AUDIT PENYALURAN KREDIT

PADA BANK BRI UNIT BARAKA


CABANG ENREKANG

Oleh :
Darmiaty M
Email : Darmiatymarwan@yahoo.co.id
Pembimbing I :
Faridah
Email : faridah_ku@yahoo.co.id
Pembimbing II :
Thanwain
Email : thanwainak@yahoo.com

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi


Universitas Bosowa

ABSTRACT

DARMIATI M. 2016. Analysis of Internal Audit Lending at Bank BRI branch Baraka
Enrekang, Guided by Faridah, SE., M.Sc., Ak.CA as a mentor I and Thanwain, SE, M.Si
selaku supervising II). The purpose of the study was to investigate the application of
internal audit lending, deposits, and current accounts and to assess and analyze the
internal audit lending, deposits, and currentaccounts at the Bank BRI Branch Enrekang
Baraka. Model studies conducted that research directly in the company by conducting
direct interviews with the leaders and employees of the company as well as library
research (library research), the research done by using the technique to collect data or
important information by doing a special interview, especially the internal auditors and
officials Baraka Bank BRI Branch Enrekang. This interview techniques implemented
efficiently and effectively by first making a clear question, the question of material
relating to the implementation of internal audit at the Bank BRI Branch Enrekang
Baraka. The results showed that the relative would know the level of the role of internal
audit, ie, 26% - 50% = the role of internal audit at the Bank BRI Branch Enrekang less
support the effectiveness of the internal audit of bank lending, 51% - 75% = the role of
internal audit at the Bank BRI Branch Enrekang sufficient to support the internal audit of
the effectiveness of bank lending and 76% - 100% = internal audit role at Bank BRI
Branch Enrekang strongly support the effectiveness of the internal audit of bank lending.
If the calculation results of respondents were between 76% - 100% means that the
implementation of internal audit at the Bank BRI branch Baraka Enrekang strongly
support the effectiveness of the internal audit of bank lending.
-------------
Keywords : Credit Distribution, Internal Audit, Bank

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 15


PENDAHULUAN
Bank sebagai lembaga keuangan sangat berperan dalam memajukan
perekonomian suatu negara atau daerah. Untuk memelihara kesinambungan
pelaksanaan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945,
pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berasaskan kekeluargaan harus lebih
memperhatikan keserasian, keselarasan, dan kesinambungan unsur-unsur Trilogi
Pembangunan.
Bank merupakan badan usaha yang bergerak di bidang keuangan yang
memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal
masyarakat terutama pengusaha. Hal ini disebabkan perusahaan keuangan, bidang
utama usahanya adalah menyediakan fasilitas pembiayaan dana bagi perusahaan
lainnya dan hampir tidak ada bidang usaha yang tidak memerlukan dana. Dana
merupakan masalah pokok yang selalu ada dan selalu muncul dalam setiap usaha.
Di sisi lain, sumber dana dari masyarakat terutama tabungan, deposito masyarakat
yang ada pada bank perlu pengelolaan oleh pihak bank yang akan memberikan
penghasilan atau pendapatan yang memadai untuk eksistensi dan perkembangan
bank itu sendiri.
Undang-undang Bagian Kedua Pasal 6, usaha bank umum, dua di antaranya yaitu
;
Menghimpun Republik Indonesia Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan
Bab III :
1. dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
Bank memiliki empat fungsi fungsi utama sebagai lembaga keuangan bank
(bank financial instituon), dua di antaranya, yaitu pertama sebagai lembaga
perantara keuangan (financial intermediary institution), berfungsi meningkatkan
mobilitas dana, tabungan, dan deposito masyarakat untuk dialokasikan pada
sektor investasi atau sektor riel, dan kedua bank sebagai agent of development,

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 16


lembaga keuangan berfungsi menunjang pembiayaan pembangunan dan
pemerataan hasil-hasil pembangunan, serta meningkatkan stabilitas perekonomian
nasional.
Agar masyarakat tertarik untuk menyimpan uang di bank, faktor penting
yang perlu diperhatikan adalah penentuan harga yaitu bunga (bagi bank yang
berdasarkan prinsip konvensional) dan bagi hasil bagi bank berdasarkan prinsip
syariah. Besarnya bunga yang ditawarkan untuk simpanan akan sangat
berpengaruh terhadap bunga pinjaman. Dan hal ini juga akan mempengaruhi
keuntungan bank karena keuntungan bank yang utama diperoleh dari selisih
bunga simpanan dan pinjaman ini kita kenal dengan istilah spread based.
Dari pengelolaan dana bank berupa tabungan, deposito dari masyarakat yang
dialokasikan sebagai kredit ke sektor pengusaha relatif akan memberikan hasil
atau pendapatan yang lumayan. Untuk memelihara dan lebih mengembangkan
hasil pendapatan tabungan, sangat diperlukan pemeriksaan atau audit internal.
Di samping itu, dan paling penting sesuai inti penelitian ini, yaitu sangat
perlu menerapkan audit internal yang professional, dan tepat.

TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Akuntansi
Pada umumnya, setiap perusahaan baik perusahaan dagang, lembaga
keuangan terutama bank sangat memerlukan system akuntansi yang efesien,
operasional dan general, sebagai instrument komunikasi yang handal terutama
dalam pengembilan keputusan operasional sehingga perusahaan semakin maju
dan berkembang.
Thomas Sumaran (2012: 1) menulis pengertian akuntansi, yaitu “ Akuntansi
dapat diartikan sebagai semi untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mencatat
dan menghasilkan laporan, yaitu laporan keuangan yang dapat digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) baik pihak dalam perusahaan
atau pihak luar perusahaan”.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 17


Dari pengertian ini, ada empat unsur utama yang terkandung dalam
akuntansi sebagai seni, yaitu; (1) mengumpulkan (collecting), (2) mengklasifikasi,
(3) mencatat, dan (4) laporan keuangan yang meliputi neraca (balance sheet),
laporan rugi laba (income statement) dan laporan perubahan modal, dan
perubahan arus kas perusahaan.
Akuntansi sering diistilahkan sebagai “business language” atau bahasa bisnis
atau bahasa pengambilan keputusan. Semakin baik system akuntansi suatu
perusahaan, maka semakin baik dan terjamin pencatatan transaksi sampai
pembuatan laporan keuangan perusahaan. Sebaliknya, perusahaan yang masih
kurang baik pelaksanaan sistem akuntansinya, maka perusahaan tersebut relatif
menghadapi kerumitan dalam memajukan bisnisnya.
Sesuai dengan AICPA (American Institute of Certified Public Accountants)
dalam Zaki Baridwan (2000: 1) bahwa “ Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa,
yang berfungsi menyediakan data kuantitatif terutama yang mempunyai sifat
keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu
keadaan”.
Selanjutnya, dalam AICPA (American Institute of Certified Public
Accountants) bahwa: “ Akuntansi adalah seni mencatat, mengelompokkan,
mengikhtisarkan menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang,
semua transaksi serta kejadian yang sedikit-dikitnya bersifat finansial dan dari
catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya.
Dari kedua pengertian ini, dapat diartikan bahwa akuntansi dapat diartikan
sebagai suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan
tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Akuntansi dapat pula
dikatakan sebagai suatu seni dalam mencatat, menggolongkan dan
mengikhtisarkan serta menafsirkan bagaimana pengaruh oleh kegiatan perusahaan
yang bersangkutan dan sebagai dasar pertimbangan untuk langkah-langkah
selanjutnya.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 18


Internal Audit
Untuk menjalankan pengendalian internal secara baik tentu saja harus
diikuti dengan kerelaan perusahaan untuk mengeluarkan beberapa tambahan
biaya. Sistem pengendalian internal akan dijumpai dalam perusahaan yang di
mana kategori ukuran bisnisnya adalah menengah ke atas.
Boynton,johnson dan kell ( 999 ) di kemukakan audit internal adalah suatu
aktivitas pemberiaan jaminan keyakinan dan konsultasi yang independen dan
objektif yang dirancang untuk memberikan nilai tambah serta meningkatkan
kegiatan operasi organisasi.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan tujuh unsur penting dari audit
internal, yaitu berturut-turut:
1. Independent yaitu audit bersifat bebas dari pembatasan ruang lingkup dan
efektifitas hasil audit yang berupa temuan dan pendapat.
2. Appraisal yaitu keyakinan penelitian audit atas kesimpulan yang dibuatnya.
3. Established yaitu pengakuan perusahaan atas peranan audit internal.
4. Examine and evaluate yaitu kegiatan audit internal sebagai auditor menguji
serta menilai terhadap fakta-fakta yang ditemukan dalam perusahaan.
5. Its Actifies yaitu ruang lingkup pekerjaan audit internal mencakup seluruh
aktivitas seluruh organisasi.
6. Service yaitu audit internal berusaha untuk membantu manajemen dalam
melaksanakan fungsi pengendalian. Karena itu, hasil pekerjaan audit internal
pun harus diserahkan kepada manajemen.
7. Organization yaitu audit internal ditujukan kepada seluruh bagian organisasi,
termasuk semua personil perusahaan, dewan komisaris dan pemegang saham.
Sedangkan menurut Mulyadi (2002;29) pengertian audit internal yaitu:
merupakan kegiatan penilaian bebas yang terdapat dalam organisasi, yang
dilakukan dengan cara memeriksa akuntansi keuangan dan kegiatan lain untuk
memberikan jasa bagi manajemen dalam melaksanakan tanggung jawab mereka
dengan cara menyajikan analisis penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar
penting terhadap kegiatan manajemen.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 19


Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa internal audit adalah
pemeriksaan akuntansi keuangan dan kegiatan lain dengan cara menyajikan
analisis penilaian, rekomendasi dan pendapat atau komentar penting terhadap
kegiatan manajemen.

Hakikat Audit
Hakikat dari audit menurut Hery, (2012. 92-93) adalah ”proses pembuktian
oleh orang independen (imparsial ) terhadap suatu asersi manajemen dengan
menggunakan judgement (pertimbangan) dan bukti yang membuktikan
(evidemtial matter)”. Selanjutnya (ibid) “Pengauditan adalah suatu kegiatan yang
penting. Setiap organisasi atau perusahaan selayaknya secara suka rela melakukan
audit untuk memberikan umpan balik atas kinerja yang telah, dilakukan”.
Perlu dipahami bahwa aktifitas audit terutama audit internal dilakukan oleh
auditor yang jati dirinya adalah seorang manusia. komputer atau malahan robot
sekalipun bisa saja membantu proses pengauditan, tetapi tetap saja manusia yang
menentukan dalam memberikan pertimbangan dan pengambilan keputusan.
Pengendalian internal biasanya akan mutlak diperlukan seiring dengan tumbuh
dan berkembangnya transaksi atau bisnis perusahaan.
Audit internal berfungsi sebagai penilaian bebas dalam suatu organisasi,
sebagaimana dikemukakan oleh Hiro Tugiman yaitu “fungsi audit internal adalah
suatu fungsi penilaian yang bebas dalam suatu organisasi, menelaah dan
mempelajari, serta menilai kegiatan-kegiatan perusahaan untuk memberikan
saran-saran kepada manajemen”.
pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindah bukuan. Tabungan adalah
simpanan
Kredit Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)
Kredit yang disalurkan BanK BRI adalah kredit yang disalurkan kepada
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
1. Kredit kepada Usaha Mikro adalah pemberian kredit kepada debitur usaha
mikro yang memenuhsi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU No.
20 Tahun 2008 Tentang UMKM.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 20


Berdasar UU tersebut, Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro, yaitu :
a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga
ratus juta rupiah).
2. Kredit kepada Usaha Kecil adalah pemberian kredit kepada debitur usaha
kecil yang memenuhi kriteria kecil sebagaimana diatur dalam UU No. 20
Tahun 2008 Tantang UMKM. Berdasarkan UU tersebut, Usaha Kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar, yaitu:
a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00(lima puluh juta
rupiah) sampai dengan banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar
lima ratus juta rupiah).
3. Kredit kepada Usaha Menengah adalah pemberian kredit kepada debitur usaha
menengah yang memenuhi kriteria usaha menengah sebagaimana diatur dalam
UU No. 20 Tahun 2008 Tentang UMKM. Berdasarkan UU tersebut, Usaha
Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Kecil atau
usaha besar yang jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam memenuhi Kriteria Usaha Kecil sebagaimana diatur
dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008, yaitu:

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 21


a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00(lima ratus juta
rupiah)sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000.000,00 (dua
milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00
(lima puluh milyar rupiah).

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Analisis
Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk membuktikan atau
menguji hipotesis yang telah ditetapkan, yaitu metode deskriptif. Metode ini
bertujuan memberikan gambaran yang jelas tentang peranan internal audit dalam
menunjang efektifitas pengendalian internal pendapatan penyaluran kredit pada
Bank BRI Unit Baraka Cabang Enrekang. Data yang sudah dihimpun akan
dianalisis kemudian dibandingkan dengan landasan teori yang ada untuk
menentukan kesimpulan yang sesuai atau tepat. Pengujian hipotesis dilakukan
dengan cara menghitung presentase dari hasil jawaban kuesioner yang
menunjukkan berapa besar peranan audit internal dalam menunjang efektifitas
pengendalian internal pendapatan penyaluran kredit.
Untuk menghitung persentase tersebut digunakan rumus :

Persentase = x 100%

Penulis menyediakan jawaban secara “close ended questioner” atau


kuesioner secara tertutup, yaitu responden hanya memberi jawaban satudari tiga
alternatif jawaban yang telah ditentukan sebelumnya oleh penulis, yaitu: 1. Ya,
2. Tidak dan 3 Ragu-ragu, sebagai ukuran tingkat kesesuaian dengan kriteria-
kriteria tertentu.
Dean J.Champion (1990) dalam Juwita P.Tanduk (2015 : 52)
mengemukakan tehnik penilaian hasil persentase yang diklasifikasi menurut
ketentuan sebagai berikut:

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 22


Selanjutnya, dari batasan klasifikasi di atas dalam hubungannya dengan
internal audit, maka hasil penelitian relatif akan diketahui tingkat peranan
internal audit, yaitu:
1. 26% - 50% = peranan internal audit pada Bank BRI Cabang Enrekang kurang
menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank
2. 51% - 75% = peranan internal audit pada Bank BRI Cabang Enrekang cukup
menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank
3. 76% - 100% = peranan internal audit pada Bank BRI Cabang Enrekang sangat
menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank
Apabila hasil perhitungan jawaban responden berada antara 76% - 100%
berarti bahwa pelaksanaan internal audit pada Bank BRI Unit Baraka Cabang
Enrekang sangat menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank.

Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan sebagai definisi variabel penelitian yang
bersifat operasional, dan bukan berdasarkan teori saja. Definisi operasional
berfungsi sebagai pengarah atau acuan dalam melaksanakan penelitian secara
operasional.
Adapun definisi operasional dalam hubungannya dengan keperluan penelitian ini,
yaitu:
1. Akuntansi adalah system akuntansi yang dilaksanakan pada Bank BRI
Kabupaten Enrekang. Sistem akuntansi yang diterapkan pada Bank BRI relatif
sama untuk semua Bank BRI yang ada di Indonesia, bahkan sama dengan
system akuntansi sesuai teori, yaitu proses mengidentifikasi, mengukur dan
melaporkan informasi ekonomi dan keuangan untuk membuat pertimbangan-
pertimbangan untuk pengambilan keputusan yang tepat bagi pemakai informasi
tersebut.
2. Bank, yaitu Bank BRI sebagai Bank Umum Pemerintah adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak terutama
masyarakat Kabupaten Enrekang.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 23


3. Pengendalian internal dilaksanakan oleh individu yang relatif profesional
sebagai pejabat pada Bank BRI Unit Baraka Cabang Enrekang. Pengendalian
internal diarahkan untuk pencapaian visi dan misi serta tujuan dan target Bank
BRI Unit Baraka Cabang Enrekang. Audit dilakukan oleh auditor yang jati
dirinya adalah seorang manusia dengan menggunakan komputer atau malahan
robot sekalipun bisa saja membantu proses pengauditan, tetapi tetap saja
manusia yang menentukan dalam memberikan pertimbangan dan pengambilan
keputusan.
4. Pengendalian internal adalah suatu kegiatan yang penting bagi setiap
organisasi atau perusahaan, dan selayaknya secara suka rela melakukan audit
untuk memberikan umpan balik atas kinerja yang telah dilakukan.

TABEL 1
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
KUISIONER EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN
AUDIT INTERNAL PEMBERIAN KREDIT
Pertanyaan di bawah ini dijawab dengan kode “√” pada kolom ya atau
tidak
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
TAHAP PENYELESAIAN
KREDIT
1 Tidak Adanya penyelesaian
kredit dikarenakan adanya √
tunggakan pembayaran kredit√
TAHAP PENGAWASAN
PEMBINAAN
2 Sudah dilakukan sesuai dengan

pengawasan yang ada.
TAHAP PERSETUJUAN &
PENCAIRAN KREDIT
3 Memeriksan pembuatan
perjanjian kredit antara pemohon √
dengan bank.
TAHAP KEPUTUSAN
KREDIT
4 Memeriksa penandatangan yang

dilakukan oleh anggota Rapat

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 24


Komite kredit.
TAHAP ANALISIS KREDIT
5 Memeriksa kebenaran seluruh

dokumen pemohon.
6 (Ditemukan salah penulisan
pada saat wawancara dan
banyak syarat yang tidak √
terpenuhi dan data tidak
sesuai keadaan.)
Sumber : Hasil interview dengan staf personil pada Bank BRI Unit Baraka
Berdasarkan jawaban daftar kuisioner di atas, penulis merumuskan prosentase
responden terhadap jawaban kuisioner tersebut sebagai berikut :

TABEL 2
PROSENTASE RESPONDEN DAFTAR KUISIONER
EVALUASI PENGENDALIAN PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL
PEMBERIAN KREDIT
Jumlah Pertanyaan dan % Responden

Ya 4 = 80 %

Tidak 1 = 20 %

Total 5 = 100 %
Berdasarkan tabel tersebut di atas, penulis berkesimpulan bahwa evaluasi
pengendalian pelaksana audit internal pemberian kredit yang menjawab Ya adalah
80% sedangkan yang menjawab tidak 20%.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 25


KESIMPULAN
Berdasaran hasil dari penelitian dan pembahasan yang telah diemukaan
pada bab-bab sebelumnya,penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa relatif akan diketahui tingkat peranan
internal audit, yaitu,26% - 50% = peranan internal audit pada Bank BRI
Cabang Enrekang kurang menunjang efektifitas internal audit penyaluran
kredit bank,51% - 75% = peranan internal audit pada Bank BRI Cabang
Enrekang cukup menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank
dan 76% - 100% = peranan internal audit pada Bank BRI Cabang Enrekang
sangat menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank.
2. Apabila hasil perhitungan jawaban responden berada antara 76% - 100%
berarti bahwa pelaksanaan internal audit pada Bank BRI Unit Baraka Cabang
Enrekang sangat menunjang efektifitas internal audit penyaluran kredit bank.

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 26


DAFTAR PUSTAKA

Anastasia Diana,Lilis Setiawati, 2011 Sistem Informasi Akuntansi,Yogyakarta,


Penerbit Andi Yogyakarta

Bank Indonesia, 2016, Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah Provinsi Sulawesi
Selatan Vol. XVII, No.2, Makassar, Bank Indonesia.

------------------, 2016, Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Sulawesi

Hery, 2011, Auditing, Dasar-dasar Pemeriksaan Akuntansi, Jakarta, Kencana


Prenada Media Group

Boynton,Jhonson dan Kell, 2003, Standar Propesional Audit Internal, Cetakan


Kelima, Jakarta, PA.Gania

Mulyadi, dkk., 2002, Auditing, Edisi Kelima, Jakarta, Salemba Empat

Sofyan Syafri Harahap, 2011, Teori Akuntansi, Edisi Revisi, Jakarta, Rajawali
Pers

Thomas Sumaran, 2012, Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta, Indeks Jakarta

Zaky Baridwan 2000, AICPA (American Institute of Certifiet Public Accoumtants

Vol 3, No. 002 (2017) Darmiaty M. 27

You might also like