You are on page 1of 34
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MARKAS BESAR z JalanTrurojoyo 3, KebayoranBaru Jakarta 12110 Jakarta, 1S FEbTU>TL 2019 Nomor 3/404 VKEP/2019/Pusdokkes Klasifikasi : 314SA Lampiran : saty eksemplar Perihal —: sengiriman Suku Panduan, Kepada Yth. 1, PARA KAPOLDA 2. DANKORBRIMOB POLRI di Jakarta up. Kaiddokies, Kabidkesias, Karumkit Bhavanakara 1. Rujekan Peraturan Kapolri Nomor 6 tahun 2017 tanggal 6 April 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada Tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; 2 Sehuisungan dengan ryjukan tersebut di atas, bersama ini disampaikxan kepada Ka Draft Panduan Peleksanaan Program Beasiswa Pendicikan Tenaga Kesehatan di Lingkungan Kepolisian Negara Rapudlk indonesia (terfampir) 3. Berkenaan butir 2 (dua), dimohon kepada Ka untuk diinformasikan kepada seluruh anggotenya sebagai pedoman dalam pengajuan pendidikan 4. Demikian untuk menjadi makium, a.n. KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA o DOKK | Tembusan 41. Kapoiri 2. Wakeoolri 3. Iewasum Poldi 4. As SDM Kapolri 5, Karo SDM Polda Metro Jaya. ™ MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA JAKARTA ,14 SEPTEMBER 2018 MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Buku Panduan Pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan Tenaga Kesehatan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia selesai dibuat. Buku panduan ini dibuat sebagai pedoman pelaksanaan bagi Pegawai Negeri pada Polri yang akan melanjutkan pendidikan umum dengan biaya beasiswa bagi dari Polri, Kementrian Kesehatan ataupun lainnya, dengan harapan terdapat persepsi dan tindakan yang sama bagi setiap pegawai negeri pada Polri yang akan melaksanakan pendidikan umum lanjutan. Atas selesainya buku panduan ini diucapkan terima kasih kepada : 1. Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kaiemdiklat Polri) yang telah memberikan masukan pada buku panduan ini dan yang telah memasukkan program pendidikan umum lanjutan fungsi Kedokteran dan Kesehatan Polri pada Program Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia setiap tahunnya. 2. Asisten Staf Sumber Daya Manusia Kepolisian Negara Republik Indonesia (As SDM Polri) yang telah memberikan masukan pada buku panduan ini dan yang telah membantu dalam menerbitkan surat perintah Kapolri untuk pelaksanaan pendidikan bagi Pegawai Negeri Dokkes Polri yang telah dinyatakan lulus seleksi dan mengikuti pendidikan umum lanjutan. 3. Pejabat utama Pusdokkes Polri dan Rumkit Bhayangkara tk I RS Sukanto Pusdokkes Polri yang telah memberikan masukan pada buku panduan ini. 4. Tim pembuat Buku panduan Pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan Tenaga Kesehatan di lingkutan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang telah memberikan kontribusi materi dan masukan pada penyelesaian Buku Panduan Pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan tenaga Kesehatan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia Semoga .... i Semoga dengan adanya buku panduan ini dapat memudahkan dan memotivasi Pegawai Negeri pada Dokkes Polri untuk meningkatkan profesionalismenya dengan mengikutinya pendidikan umum ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Ilmu yang diperoleh di jenjang pendidikan tentunya akan sangat bermanfaat bagi organisasi Dokkes Polri. Semoga Bermanfaat. (4 Sopteplber 2018 (N KESEHATAN POLRI UR TAMPL JENDERAL POLISI DAFTAR ISI NO URAIAN HALAMAN | Kata Pengantar i Daftar Isi ii I. PENDAHULUAN 1. |Latar Belakang 2._| Dasar 3._|Pengertian 4._|Tujuan Jo} |to|+ Il. | PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA KESEHATAN MELALUI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI LINGKUNGAN POLRI Tl. | KUALIFIKASI PESERTA PROGRAM BEASISWA 11 PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN IV. | PEMBIAYAAN 14 V. | TATA LAKSANA BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA 15 KESEHATAN 1__| Persiapan Pelaksanaan Program 15 2__| Satuan Kerja yang mengusulkan 18 3__| Sekretariat Koordinasi 18 4__[Koordinasi Pelaksanaan sécara administrasi 19 Vi. | PENGENDALIAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN 19 BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN Vil KETENTUAN PENUTUP: 21 MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN PANDUAN PELAKSANAAN PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PENDAHULUAN a Latar Belakang Bahwa dalam rangka menjadikan sumber daya manusia Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian (Dokkes) Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya guna mewujudkan pelayanan prima, diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang Kedokteran dan Kesehatan Polri sebagai pelaksana fungsional melalui program pendidikan dengan biaya dari Pemerintah atau sumber dana lainnya; bahwa dalam rangka partnership building telah dilaksanakaan Perjanjian Kerja Sama antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Penyelenggaraan Kerja Sama dalam Bidang Kedokteran dan Kesehatan termasuk pendidikan dan pelatihan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan b maka dipandang perlu membuat panduan Pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan Tenaga Kesehatan dilingkungan Polri. Dasar Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tentang tenaga Kesehatan; Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 tentang perubahan Perpres Nomor 52 Tahun 2010 Susunan Organisasi dan Tata kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Kapolri Nomor 14 Tahun 2015 tentang Sistem Pendidikan Kepolisian Kepolisian Negara Republik Indonesia; Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2017 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia; Nota Kesepahaman antara Kementerian Kesehatan dengan Kepolisian Negara Republik = Indonesia. Nomor: HK.05.01/Menkes/681/2016 dan Nomor: B/72/VIII/2016 tanggal 30 Desember 2016 tentang Penyelenggaraan Kerja Sama dalam Bidang Kesehatan dan Kedokteran. Pengertian Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Kemenkes RI adalah kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan kesehatan. Kemenkes RI berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Polri adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan _perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat BPPSDMK Kemenkes RI adalah unsur pendukung di Kemenkes RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. BPPSDMK Kemenkes RI mempunyai tugas melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia di bidang kesehatan. Pusat Peningkatan Mutu BPPSDMK Kemenkes RI yang selanjutnya disebut Puskatmutu BPPSDMK Kemenkes RI adalah Sub bagian dari BPPSDMK Kemenkes RI. Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri yang selanjutnya disingkat Lemdiklat Polri adalah unsur pendukung sebagai pelaksana pendidikan pembentukan, pengembangan dan pelatihan pada tingkat Mabes Polri yang berada di bawah Kapolri Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri yang selanjutnya disingkat Pusdokkes Polri adalah unsur pendukung di bidang kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian pada tingkat Mabes Polri yang berada di bawah Kapolri. Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda yang selanjutnya disingkat Biddokkes Polda adalah unsur pendukung dalam bidang kedokteran dan kesehatan pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda. Rumah Sakit Bhayangkara yang selanjutnya disingkat Rumkit adalah Institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan prima adalah pelayanan yang lebih dari pelayanan yang diberikan sebelumnya, lebih baik dari tempat lain, dilakukan dengan tulus ikhlas dan melibatkan seluruh karyawan untuk =~—smencapai_-—kepuasan pelanggan/pasien. Pegawai Negeri pada Polri adalah anggota Polri dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pendidikan Pengembangan Spesialisasi_ Polri yang selanjutnya disingkat Dikbangspes Polri adalah pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan khusus fungsi Kepolisian. Pendidikan Pengembangan Spesialisasi_ Kedokteran Kepolisian yang selanjutnya disingkat Dikbangspes Dokpol adalah program pendidikan © pengembangan —_yang diselenggarakan oleh Pusdokkes Polri. Institusi Pendidikan adalah Perguruan Tinggi Negeri tempat pendidikan peserta tugas belajar yang mendapatkan beasiswa yang telah kerjasama dengan Polri. Peserta Didik adalah Pegawai Negeri pada Polri yang telah diterima untuk melaksanakan pendidikan $3/Sub Spesialis. $2/Spesialis, $1 /DIV dan DIII Kesehatan. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran disingkat DIPA adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang disusun oleh pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran, DIPA disusun berdasarkan keputusan Presiden mengenai rincian anggaran belanja pemerintah pusat, DIPA berfungsi sebagai dasar pelaksanaan anggaran setelah mendapat pengesahan Menteri Keuangan. Sistem Manajemen Kinerja selanjutnya disingkat SMK adalah sistem yg digunakan untuk mengidentifikasi dan mengukur kinerja anggota Polri agar selaras dengan Visi dan Misi Organisasi. Penilaian Prestasi Kinerja selanjutnya disingkat PPK adalah penilaian untuk menjamin objektivitas pembinaan PNS yang dilakukan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Surat Tanda Registrasi selanjutnya disingkat STR adalah merupakan dokumen hukum/tanda bukti__tertulis bagi dokter/dokter gigi/spesialis bahwa yang bersangkutan telah mendaftarkan diri dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan serta telah diregistrasi pada Konsil Kedokteran Indonesia. Beasiswa Pendidikan $3/Sub Spesialis, S2/Spesialis, S1/DIV dan D Ill Kesehatan dari Kemenkes RI adalah program beasiswa yang dibiayai oleh Pemerintah Indonesia melalui pemanfaatan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan dikelola oleh Kemenkes RI untuk pembiayaan studi lanjut pada program spesialis di Perguruan Tinggi di dalam Negeri dan sumber dana resmi lainnya. Beasiswa Pendidikan dari Polri adalah program beasiswa yang dibiayai oleh Pemerintah Indonesia melalui 5 pemanfaatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Polri untuk pembiayaan studi lanjut pada program S3/Sub Spesialis, S2/Spesialis, S1/DIV dan DIll Kesehatan di Perguruan Tinggi dan Sekolah/Politeknik Kesehatan di dalam Negeri. t. _ Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah beasiswa yang berasal dari Pemerintah Indonesia yaitu dibawah Kementerian Keuangan merupekan program beasiswa yang terdiri dari yaitu program Magister atau S2 baik dalam maupun luar negeri serta program Doktor atau S3 untuk dalam dan luar negeri. Tujuan a sebagai pedoman _pelaksanaan program _ beasiswa pendidikan tenaga kesehatan di lingkungan Polri dengan biaya dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Kepolisian Negara Republik Indonesia atau dari sumber lainnya agar dapat dilakukan dengan tertib, obyektif dan transparan sesuai dengan peraturan perundangan; b. Terwujudnya pelayanan Dokkes Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya (Promoter) yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Polri. PENINGKATAN PROFESIONALISME TENAGA KESEHATAN MELALUI PELAKSANAAN PROGRAM PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN DI LINGKUNGAN POLRI Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kesehatan dilaksanakan untuk pegawai negeri pada Polri melalui program beasiswa pendidikan tenaga kesehatan di lingkungan Polri meliputi: 1. Beasiswa Pendidikan terdiri dari: a Jenis Pendidikan $3/Sub Spesialis, S2/Spesialis, $1/DIV, Dill Tenaga Kesehatan Polri terdiri dari ; (1) Kualifikasi Peserta Beasiswa Pendidikan; (2) Persyaratan peserta pendidikan; (3) Pembiayaan Pendidikan. Tata Laksana Beasiswa Pendidikan meliputi: (1) Persiapan Pelaksanaan Program Pendidikan; (2) Prosedur Pengajuan Pendidikan; (3) Organisasi; (4) Persyaratan administrasi. (1) Pelaporan peserta Beasiswa Pendidikan. 2. Beasiswa pendidikan yang diberikan untuk S3/Sub Spesialis, S2/Spesialis , $1/DIV dan D3 Tenaga Kesehatan Polri terdiri dari: isi gp a9 Pendidikan Dokter Sub Spesialis: Ilmu Bedah; lmu Penyakit Dalam; lmu Kesehatan Anak; Imu Obstetry dan Ginekologi; lmu Penyakit Syaraf, Imu Kedokteran Jiwa; epeoB gr Imu Penyakit Mata; Iimu Penyakit Kulit dan Kelamin; Imu Penyakit THT-KL Imu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah; lmu Penyakit Paru-Paru; Imu Radiologi; Imu Anestesiologi dan Terapi Intensif; Imu Kedokteran Forensik; Imu Patologi Anatomi; Ilmu Patologi Klinik; Ilmu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi; Imu Bedah Urologi; Ilmu Bedah Syaraf; Imu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi; Imv Bedah Plastik; Iimu Kedokteran Olah Raga; Imu Kedokteran Nuklir; Imu Mikrobiologi Klinik; Imu Farmakologi Klinik; Imu Kedokteran Okupasi; Imu Kedokteran Emergensi; Pendidikan $3 bagi tenaga kesehatan lainnya. Pendidikan Dokter Spesialis: a me 29 lmu Bedah; limu Penyakit Dalam; limu Kesehatan Anak; Imu Obstetry dan Ginekologi; Imu Penyakit Syaraf; Ilmu Kedokteran Jiwa; ere Bem oo Bp ” rue eg 2 'F Imu Penyakit Mata; Imu Penyakit Kulit dan Kelamin; Imu Penyakit THT-KL; Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah; Imu Penyakit Paru-Paru; Imu Radiologi; Iimu Anestesiologi dan Terapi Intensif; Imu Kedokteran Forensik; Imu Patologi Anatomi; Iimu Patologi Klinil; Imu Bedah Orthopaedi dan Traumatologi; Imu Bedah Urologi; Imu Bedah Syaraf; Imu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi; Imu Bedah Plastik; lmu Kedokteran Olah Raga; lmu Kedokteran Nuklir; Imu Mikrobiologi Klinik; Imu Farmakologi Klinik; Imu Kedokteran Okupasi; Ilmu Kedokteran Emergensi. pendidikan Dokter Gigi Spesialis: a. oz a9 pa mo Imu Bedah Mulut; Imu Penyakit Mulut; Imu Periodonsia; Imu Konservasi Gigi; Imu Kesehatan Gigi Anak; Imu Orthodonsia; Imu Prostodonsia; Iimu Radiologi Kedokteran Gigi; Pendidikan $2 tenaga kesehatan lainnya. Pendidikan $1/DIV Kesehatan: a. Keperawatan; Kebidanan; Kesehatan Lingkungan; Gizi; Analis Kesehatan; seo Pendidikan D III Kesehatan: a. Keperawatan; s Fisioterapi; Analis Medis; Analis Kesehatan; Teknik Kesehatan Gigi; Kebidanan; Gizi; Kesehatan Lingkungan; ra me ao Farmasi; Anestesi; ‘Transfusi Darah; Teknik Elektro Medik; Rekam Medik; Radiologi; PB) 10 Il. KUALIFIKASI PESERTA PROGRAM BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 1. Peserta Program beasiswa pendidikan adalah Pegawai Negeri pada Polri dengan kualifikasi pendidikan : Ts s pe po Dokter spesialis; Dokter umum; Dokter Gigi; S1 Kesehatan; DIV Kesehatan; Dill Kesehatan; SPR/SPK/SMK Kesehatan /SMU Sederajat. 2. Persyaratan untuk mengikuti pendidikan a. Persyaratan Umum: y) 2) 3) 4) Pegawai Negeri pada Polri; dinilai baik oleh Kasatker masing-masing yang dinyatakan dengan SMK untuk anggota Polri dan PPK untuk PNS Polri sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Polri; untuk Dokter dan Dokter gigi telah mempunyai masa dinas aktif selama 3 (tiga) tahun di luar Jawa, 5 (lima) tahun di dalam Jawa dan Bali dan untuk Dill Kesehatan selama 5 (lima) tahun serta untuk calon peserta didik sebagai anggota Polri/PNS Polri terhitung mulai tanggal (TMT) pengangkatan pertama; berusia paling tinggi lima tahun sebelum pensiun ditambah masa pendidikan sesuai kurikulum, bagi peserta dan Dokter spesialis menjadi Dokter Sub Spesialis; aw 5) 6) 7 8) 9) 10) berusia paling tinggi 35 (tiga puluh lima) tahun, bagi peserta dan Dokter/Dokter Gigi menjadi Dokter spesialis /Dokter Gigi Spesialis; berusia paling tinggi 45 (empat puluh lima) tahun bagi peserta pendidikan S3/Sub Spesialis. S2/Spesialis, S1 /DIV dan Dill Kesehatan; wajib bekerja kembali pada Polri sampai dengan usia 58 (lima puluh delapan) tahun bagi Pegawai Negeri pada Polri; selama proses pendidikan _spesialisasi/Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi Kesehatan/Akademi Kesehatan tidak diperkenankan pindah jurusan spesialisasi/pindah program studi; khusus calon peserta pendidikan spesialisasi mampu berbahasa Inggris baik secara lisan maupun tertulis dengan minimal toefl 450 atau sesuai dengan persyaratan dari perguruan tinggi; tidak diperbolehkan mengundurkan diri selama proses pendidikan spesialisasi/Perguruan _Tinggi/Sekolah Tinggi Kesehatan / Akademi Kesehatan. Persyaratan khusus: 1) Dokter/Dokter Gigi Spesialis: a) diutamakan telah mengikuti__pendidikan pengembangan spesialisasi Perwira Kedokteran Kepolisian; b) — jangka waktu pendidikan yang akan diikuti dengan _pendidikan _—spesialisasi_ dan subspesialisasi sebelumnya minimal 24 (dua puluh empat) bulan; 2 c) — pendidikan — dilaksanakan Pendidikan yang Institusi melaksanakan kerjasama dengan Kemenkes RI dan Polri; d) __selesai pendidikan spesialis paling lambat masa pendidikan (n) ditambah setengah n‘ atau (n+1/2n), jika lebih dari masa pendidikan (n) ditambah setengah n° citanggung sendiri; ) tidak diperbolehkan mengikuti kembali dengan program yang berbeda; » biaya spesialisasi f) Bila tidak dapat menyelesaikan pendidikan spesialis, wajib mengembalikan biaya yang telah dikeluarkan oleh Negara. 2. $1/DIV dan DIII Kesehatan: a) diutamakan telah mengikuti pengembangan _spesialisasi Golongan II Kedokteran Kepolisian; pendidikan Bintara/PNS b) — jangka _waktu pendidikan yang akan diikuti dengan pendidikan sebelumnya minimal 12 (dua belas bulan); dan ©) pendidikan dilaksanakan pada Sekolah Tinggi Kesehatan/Akademi Kesehatan yang sudah melaksanakan perjanjian kerjasama dengan Polri. * adalat lamanya waktu mengikuti pencidikan dalam suatu program 13 Iv. PEMBIAYAAN 1. Sumber Pembiayaan untuk program pendidikan S3/Sub Spesialis, $2/Spesialis, S1/DIV dan DIII Kesehatan dari APBN Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, APBN Polri atau APBN Kementian Lembaga Lainnya serta dari sumber resmi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan; a. Koordinasi secara anggaran terdiri dari: Biaya Kemenkes RI yaitu: setelah personel pendidikan spesialis yang ditunjuk telah Tulus seleksi, Pusdokkes Polri mengajukan permohonan biaya ke BPPSDMK Kemenkes RI. Biaya Polri yaitu: Pusdokkes Polri mengajukan anggaran pendidikan $3/Sub Spesialis, $2/Spesialis dan Dill Kesehatan ke Lemdiklat Polri dan mendapat persetujuan serta alokasi anggaran tahun berikutnya. Biaya LPDP Kemenkeu yaitu: Personel Pusdokkes Polri mengajukan ijin seleksi untuk biaya dari LPDP, setelah ada ijin mendaftar dan seleksi, setelah lulus mengajukan surat perintah ke As SDM Kapolri. Biaya sumber resmi_ lainnya Pusdokkes Polri mengajukan biaya pendidikan kepada sumber resmi lainnya dan setelah mendapat persetujuan diteruskan kepada As SDM untuk diterbitkan surat perintah mengikuti pendidikan. 3. Pembiayaan ini bisa berlaku bagi peserta didik baru dan peserta didik yang telah mengikuti pendidikan sampai dengan semester II untuk biaya kemenkes RI, Semester 1 (satu) untuk biaya Polri dan sumber lainnya. 14 v. ‘TATA LAKSANA BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 1, Persiapan Pelaksanaan Program a. Perencanaan pelaksanaan program terdiri dari: 1) 2) 3) 4) 5) Analisa dan evaluasi beban tugas Rumah Sakit Bhayangkara dan Poliklinik/FKTP sehubungan dengan kebutuhan SDM S3/Sub Spesialis, S2/Spesialis, $1/DIV dan D Ill Kesehatan; Berpedoman pada Renstra Dokkes Polri, disusun rencana kebutuhan Dokter dan Dokter Gigi Spesialis serta Perguruan Tinggi/ Sekolah Tinggi Kesehatan/Akademi Kesehatan kesehatan guna peningkatan kualitas pelayanan cakupan di Rumah Sakit Bhayangkara; Sosialisasi ke jajaran Dokkes Polri tentang Program Pendidikan $3/Sub Spesialis, $2/Spesialis, S1/DIV dan DI Kesehatan di perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi Kesehatan/Akademi Kesehatan/Akademi/Abli Madya Kesehatan; Penerbitan direktif Kapolri tentang program Pendidikan Dokter $3/Sub Spesialis, S2/Spesialis dan serta Perguruan ‘Tinggi/Sekolah__Tinggi Keschatan/Akademi Kesehatan/Akademi/Ahli Madya Kesehatan; Menghimpun usulan dari jajaran Dokkes Polri bagi calon peserta program $3/Sub Spesialis, 2/Spesialis, $1/DIV dan Dill Kesehatan. 15 Prosedur Pengajuan Pendidikan Prosedur pengajuan program pendidikan atas biaya dari Kemenkes RI dan Polri serta pemberi beasiswa pendidikan lainnya sebagai berikut: yy 2) 3) 4) 5) 6) 7) Telah ada direktif Kapolri tentang pelaksanaan pendidikan Kesehatan Polri ; Calon peserta didik mengajukan _ permohonan rekomendasi untuk mengikuti pendidikan dan permohonan mutasi ke Pusdokkes Polri (dalam rangka Pendidikan Spesialis) kepada Kapolda/Kasatker dengan tembusan Biro SDM Polda/Pejabat fungsi SDM; Kapolda/Kasatker mengajukan rekomendasi calon peserta didik dengan melampirkan persyaratan umum. dan persyaratan administrasi kepada Kapusdokkes Polri; Kapusdokkes Polri_memberikan persetujuan atau penolakan untuk mengikuti seleksi pendidikan bagi calon peserta didik sesuai dengan kebutuhan organsiasi dan Renstra Dokkes Polri; Calon peserta didik yang telah mendapat persetujuan rekomendasi Kapusdokkes Polri mendaftar ke Perguruan Tinggi dan mengikuti seleksi; Setelah ada pemberitahuan penetapan hasil seleksi, Kapusdokkes Polri mengajukan pemohonan ijin dan mengusulkan penerbitan surat perintah Kapolri bagi peserta didik kepada As SDM kapolri; Calon peserta didik yang telah mendapat persetujuan dari As SDM kapolri menerima sprin Kapolri untuk 16 8) 9) pelaksanaan pendidikan dan menandatangani surat perjanjian ikatan dinas sesuai dengan lampiran; Kapusdokkes Polri_mengajukan surat permohonan bantuan biaya Pendidikan Spesialis kepada Kemenkes RI (biaya Kemenkes RI) atau Lemdiklat Polri (Biaya Polri); Calon peserta didik penerima biaya pendidikan yang telah mendapat persetujuan dari BPPSDMK Kemenkes RI (biaya Kemenkes Rl) atau Lemdiklat Polri (Biaya Polri) dan menerima surat keputusan penerima bantuan biaya pendidikan spesialis. Persyaratan Administrasi Persyaratan Administrasi meliputi : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 11) Surat permohonan mengikut pendidikan diajukan calon peserta didik kepada Kasatker bermaterai; Surat ijin dari Kasatker/Kapolda; DRH (Daftar Riwayat Hidup); Transkrip nilai_ pendidikan Dokter/Dokter Gigi, Sekolah Menengah Atas/Kejuruan dilegalisir; STR bagi dokter/dokter gigi; Surat Rekomendasi dari Ikatan Dokter Indonesia (ID})/Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI); Surat keputusan pengangkatan pertama dan terakhi Surat keputusan jabatan terakhir; Surat Keterangan Dokter tentang kesehatan fisik dan kesehatan jiwa; Surat keterangan rekomendasi Psikologi; Surat keterangan hasil penelitian Personel (SKHP); wv 12) pas foto terakhir, pakaian PDH, berwarna dengan latar belakang merah bagi anggota Polri dan biru bagi PNS Polri, ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 lembar; 13) Menandatangani surat pernyataan sebagaimana tersebut dalam lampiran. 2. Satuan Kerja yang mengusulkan : a. tingkat Mabes Polri: Calon peserta pendidikan spesialisasi dapat diusulkan dari Satuan Organisasi tingkat Markas Besar meliputi Lemdiklat Polri, Badan, Kor, dan Pusat yang membawahi Rumah Sakit Bhayangkara maupun Poliklinik. tingkat Kewilayahan: Calon peserta pendidikan spesialisasi dapat diusulkan dari Satuan Organisasi tingkat Kewilayahan meliputi Polda, Polres dan SPN yang membawahi © Rumah Sakit Bhayangkara maupun Poliklinik; 3. Sekretariat koordinasi: a. Calon peserta progam pendidikan $3/Sub Spesialis, $2/Spesialis, $1/DIV dan DIll Kesehatan dapat mengikuti proses seleksi yang dikoordinir pada Subbagsumda Set Pusdokkes Polri; Peserta program pendidikan S3/Sub Spesialis, S2/Spesialis, S1/DIV dan Dill Kesehatan mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi /Akademi Kesehatan diutamakan berada di Polda asal peserta didik, kecuali di Polda tersebut tidak ada Perguruan Tinggi/Sekolah Tinggi/ Akademi Kesehatan yang telah ada kerjasama pendidikan dan tidak ada program pendidikan spesialis sesuai peminatan. 18 4, Administrasi Koordinasi Pelaksanaan, yaitu: ia Tingkat Mabes Poli Poliklinik Baharkam Polri, Poliklinik Korlantas_Polri, Pusdik dan Sekolah di jajaran Lemdiklat Polri, Bidkesjas Korbrimob Polri, Rumkit Bhayangkara melalui Kasatker masing-masing mengajukan Pusdokkes Polri permohonan mengikuti pendidikan program $3/Sub __Spesialis, S2/Spesialis, $1/DIV dan DIll Kesehatan. Tingkat Polda: Poliklinik Polres, Satbrimobda_ dan SPN, Rumkit Bhayangkara, Biddokkes Polda, Biro SDM Polda, Kapolda ke Pusdokkes Polri. VI. PENGENDALIAN, PENILAIAN, DAN PELAPORAN BEASISWA PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN 1. Pengendalian Pengendalian pelaksanaan pendidikan dilaksanakan secara obyektif, profesional dan transparan oleh : a Kapusdokkes Polri berkoordinasi dengan Karobindiklat Lemdiklat Polri, Karojianstra SDM Polri dan Kapuskatmutu BPPSDMK Kemenkes RI memantau perkembangan kegiatan pendidikan; Kapusdokkes Polri berkoordinasi dengan Karobindiklat Lemdiklat Polri, Karojiantra SSDM Polri, Kapuskatmutu BPPSDMK Kemenkes RI, melaksanakan supervisi ke Institusi Pendidikan Program Dokter/Dokter Gigi spesilisasi dan Sekolah Tinggi/Akademi Kesehatan untuk mengetahui hambatan dan permasalahan yang dihadapi setiap peserta didik; 19 Kapusdokkes Polri dan Kabiddokkes Polda setempat melakukan pembinaan peserta didik dengan mewajibkan peserta didik rnengikuti apel bendera setiap tanggal 17 serta hari-hari besar Nasional dan mengikutsertakan pada setiap kegiatan penting yang dilaksanakan oleh Polri. 2. Penilaian a. Kapusdokkes Polri bersama dengan Karobindiklat Lemdiklat Polri, Karojianstra SSDM Polri, Kapuskatmutu BPPSDMK Kemenkes RI melaksanaken penilaian ke _ Institusi Pendidikan Dokter/Dokter Spesialisasi serta Sekolah Tinggi Kesehatan/Akademi Kesehatan untuk ~—mengetahui perkembangan dan kemajuan setiap peserta didik; Penilaian meliputi integritas, akademik dan anggaran. 3. Pelaporan a Peserta Pendidikan Dokter/Dokter Gigi Spesialisasi serta Sekolah Ti menyampaikan laporan hasil pendidikan S3/Sub Spesialis, $2/Spesialis, S1/DIV dan Dill Kesehatan setiap Semester kepada Menkes RI u.p Kepala Badan PPSDMK, Kapusdokkes Polri., As SDM Kapolri dan Kalemdiklat Polri; Peserta Pendidikan S3/Sub Spesialis, $2/Spesialis, $1/DIV dan Dill Kesehatan menyampaikan laporan akhir Pendidikan Spesialisasi kepada Menkes RI up. Kepala Badan PPSDMK, Kapusdokkes Polri, As SDM Kapolri dan Kelemdiklat Polri; Kapusdokkes Polri melaporkan hasil _pelaksanakaan Kesehatan / Akademi Kesehatan, pengendalian dan penilaian kepada Kapolri; 20 vu. Selesai_ melaksanakan pendidikan melapor kepada Kapusdokkes Polri beserta surat dari Perguruan ‘Tinggi/Sekolah Tinggi Kesehatan /Akademi Kesehatan untuk dikembalikan ke Satker asal; Peserta didik diwajibkan mengirim Laporan pendidikan secara tertulis tiap semester kepada Kapusdokkes Polri yang ditandatangani oleh peserta didik dan diketahui oleh Ketua Prodik. KETENTUAN PENUTUP Buku Panduan Pelaksanaan Program Beasiswa Pendidikan Tenaga Kesehatan di Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia ini dibuat sebagaim pedoman bagi Pegawai Negeri Pada Polri Kedokteran dan Kesehatan Polri yang akan mengikuti pendidikan . Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 2018 KEPALA PUSAT KED ro N DAN KESEHATAN KEPOLISIAN 2 LAMPIRAN “A” LAMPIRAN “8” LAMPIRAN “C” LAMPIRAN “D” LAMPIRAN “E” LAMPIRAN *F” LAMPIRAN *G”" LAMPIRAN “H” IKATAN DINAS KHUSUS PERNYATAAN PENEMPATAN DAN PENGABDIAN SURAT REKOMENDAS! KASATWIL SURAT REKOMENDASI KABIDDOKKES POLDA SURAT REKOMENDASI KAPUSDOKKES POLRI SURAT PERNYATAAN PEMBIAYAAN SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN SUAMI/ISTRI DAN TIDAK ADA PERMASALAHAN KELUARGA ATAU DENGAN PIHAK KETIGA SURAT PERNYATAAN TUGAS PENDIDIKAN SURAT PERNYATAAN BERSEDIA MENERIMA SANKSI 22 LAMPIRAN “A” KOP SATWIL SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawab ini : Nama PangkatNrp/Nip Jabatan Kesatuan Sebagai calon peserta didik dengan ini menyatakan : 1 Bersedia ditempatkan diseluruh wilayah Republik Indonesia selesai melaksanakan| pendidikan; 2. Bersedia mengabdikan diri sampai dengan usia 58 (lima puluh delapan) tahun terhitung setelah menyelesaikan pendidikan di lingkungan Kedokteran dan Kesehatan Polri, 3. Bersedia untuk mengikuti pendidikan spesialis dengan biaya sendiri Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Jakarta, KAPUSDOKKES POLRI Hormat Saya Materai Rp 6000 Nama Nama BRIGADIR JENDERAL POLIS! PANGKATINRPINIP LAMPIRAN “B" KOP SATWIL SURAT REKOMENDASI Nomor Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama PangkatNrp eee nie Jabatan : Kapolda / Kakor / Kalemdikpol Kesatuan Hate Dengan ini memberikan rekomendasi kepada : Nama PangkatNrp/Nip Jabatan Kesatuan Untuk _mengikuti_pendidikan Pegawai Negeri pada Polri medik dan fae dengan, KAPOLDA . NAMA PANGKAT LAMPIRAN KOP BIDDOKKES POLDA SURAT REKOMENDASI Nomor : Yang bertanda tangan di bawah ini Names ete ea Pangkat/Nrp : ee Jabatan » Kabiddokkes Polda ....... / Kasi Kesjas / Karumkit Bhayangkara Kesatuan : PoldalKor...../Lemdik..... Dengan ini memberikan rekomendasi kepada : Nama PangkatNrp/Nio Jabatan Kesatuan Untuk mengikuti pendidikan Pegawai Negeri pada Polri medik dan paramedik dengan pendidikan D3/D4/S1/S2/Spesialis/Sub Spesialis : : : Dass eo aiieeaaneeae Alasan diberikan rekomendasi $8.0 | Saseamee one 4. 7 7 . . Dernikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya KARUMKIT BHAYANGKARA NAMA PANGKAT 25 LAMPIRAN “D” (dibuat oleh Pusdokkes) MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT KEDOKTERAN DAN KESEHATAN / SURAT REKOMENDASI Nomor Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Pangkat thease Jabatan pusdokkes Polri Kesatuan Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Dengan ini memberikan rekomendasi kepada Nama PangkatiNrp/Nip Jabatan Kesatuan Untuk mengikui pendisiean Pegawal Negeri péca Pol! medk dan pater eigen pea, D3/D4/S1/S2/Spesialis/Sub Sp gli DI alee Alasan diberikan rekomendasi 1 ‘Sesuai dengan Rencana Strategi Pusdokkes Polri tahun 2. Untuk memenuhi kebutuhan SDM medik dan paramedik dengan pertimbangan a. Kebutuhan SDM " b. SDM........ saat ini c. _ Sedang pendidikan d. Kurang Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. KAPUSDOKKES POLRI NAMA PANGKAT 26 LAMPIRAN “F” ' KOP SATWIL / SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Pekerjaan Alamat Adalah Suami/istri dari : Nama PangkaNrp/Nip Jabatan Dengan ini menyatakan : 1, Menyetujui_ Suami/istri yang tersebut diatas untuk —mengikuti__ pendidikan 53/D4/S1/S2/Spesialis/Sub Spesialis : eae iH Discs aor i : 2. Tidak ada permasalahan dengan keluarga / pihak ketiga Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Jakarta, KABIDDOKKES POLDA Hormat Saya Materai Rp. 6000 Nama Nama Pangkat LAMPIRAN “G" / KOP SATWIL / SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini Nama Pangkat/Nrp/Nip Jabatan Kesatuan Sebagai calon peserta didik dengan ini menyatakan 1, Melaksanakan tugas pendidikan sebaik-baiknya dan meninggalkan tugas pendidikan apabila diperlukan dinas Polri; 2. Tidak menyalahgunakan status sebagai anggota Polri dalam kegiatan kampus dan status ‘sebagai mahasiswa dalam kegiatan non dinas Polri; 3. Tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan citra Polri dan citra Institusi pendidikan. Demikian surat pemyatdan ini saya buat dengan sebenamya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahi Jakarta, ....... KAPUSDO| POLRI Hormat Saya } Materai Rp. 6000 lama Nama BRIGADIR JENDERAL POLIS! PANGKAT/NRPINIP 29 LAMPIRAN H/ KOP SATWIL / SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Pangkat/Nrp/Nip Jabatan Kesatuan Sebagai calon peserta didik dengan ini menyatakan bahwa saya bersedia menerima sanksi apabila tidak mentaati pernyataan-peryataan dalam pendidikan Pegawai Negeri pada Polri medik dan paramedik yang telah saya tanda tangani; Demikian surat pernyaigan ini saya buat dengan sebenamnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui Jakarta, oe... KAPUS! POLRI Hormat Saya Materai Rp. 6000 1 _ Dr. ARTHUR TAMPI Nama BRIGADIR JENDERAL POLIS! PANGKAT/NRP/NIP 30

You might also like