You are on page 1of 9
ETIKA & PRAKTEK BERARSITEKTUR DA184802 TUGAS 2 KASUS ETIKA YANG TERJADI DALAM LINGKUP AKADEMIK Kelompok 1 | Gusti Ayu Seskiara Viveka Hani (08111840000074) Rendy Prastyono (0811184000040) Itham Iryansyah Bauw (0811184007003) INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2022 BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kata etika berasal dari bahasa Yunani, ethos, yang artinya the science of morale. Dalam terjemahannya, etika berarti prinsip moral yang mengatur perilaku seseorang dalam melakukan suatu kegiatan.’ Etika dalam kedisiplinan memiliki beberapa cabang, salah satu contohnya adalah dalam bidang akademik. Sama seperti kehidupan bermasyarakat, dalam lingkup pendidikan perlu adanya suatu peraturan yang mengatur individu atau kelompok yang terlibat agar suatu kegiatan dapat berjalan dengan baik. 1.2. Etika dalam Akademik Dalam paper mengenai etika akademik / kode etik yang ditulis oleh Fakultas Keguruan dan imu Pendidikan Universitas Siliwangi, etika akademik adalah nilai-nilai luhur yang wajib ditaati insan akademik dalam berpikir, berperilaku, bersikap, bertindak, baik sebagai seorang intelektual guna mengemban tugas-tugas keilmuan di Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan maupun sebagai pribadi unggul di tengah masyarakat? Apabila kita bertanya tentang pengertian etika akademik, jawaban yang didapat akan beragam. Namun pengertiannya memiliki mufakat yang sama yaitu suatu prinsip moral yang mengatur suatu individu atau kelompok dalam lingkup pendidikan. Pelanggaran etika dalam akademik adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja, tanpa izin yang berwenang mengganti atau mengubah/ memalsukan nama, tanda tangan, nilai atau transkrip akademik, jjazah, kartu tanda mahasiswa, tugas-tugas, laporan praktikum, keterangan, atau laporan dalam lingkup kegiatan akademik. + Google.com, ethics meaning, diakses dari hittps:/www.google.com/search?q=ethics*meaningSriz=1C1SQJL_eniD9241D9248oq-ethics&aqs=chro me. 0,69156159)69157)69159)015 1212)6916013.2807)1/7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 2 httos/fkip unsi,ac id BAB II STUDI KASUS 2.4, Kronologi Kasus Pada tahun 2010 terjadi sebuah pelanggaran kode etik dalam bidang akademik yang melibatkan seorang mahasiswa S3 dari instansi ITB yang bernama Mochammad Zuliansyah. Pelanggaran tersebut tidak lain adalah sebuah kasus plagiarisme. Kasus Plagiat ini mengemuka pada IEEE, sebuah lembaga ilmiah internasional prestisius dalam bidang teknologi elektronika. Penemuan kasus ini disebut-sebut menghebohkan masyarakat peneliti_ internasional. Makalah yang dipermasalahkan adalah tulisan bertajuk Topological Relations for 3D Spatial Analysis, yang dipresentasikan mahasiswa Sekolah Teknik Elektro & Informatika (STE!) ITB, dalam seminar IEEE di China pada 2008 bertajuk Proceedings of The 2008 IEEE Conference on Cybernetics and Intelligent Systems. Lalu sejumiah kejanggalan ditemukan, hingga akhimya IEEE menyatakan makalah tersebut menjiplak karya Siyka Zlatanova, berjudul On 3D Topological Relationship, yang telah dipublikasikan pada 2000, dalam Seminar IEEE bertajuk 11th International Workshop on Database and Expert System, Applications, DEXA 2000. ‘Temyata, kasus ini melibatkan dosen pembimbing yang tak lain adalah guru besar ITB dan dosen lainnya. Ketiga dosen Mochammad Zuliansyah, Suhono Harso Supangkat, Yoga Priyana, Carmadi Machbub. * Gambar 1, Mochammad Zullansyah ® Ginulur, G. G. T, (2010, April 16). Plagiat, IEEE Jatuhi Sanksi Mahasiswa $3 ITB. https://edukasi.okezone.comv. ledukasi,okezone.comiread/2010/04/16 Kasus ini sempat gempar terutama dalam kalangan civitas dan alumni ITB pada tahun itu, karena kasus ini melibatkan mahasiswa $3 dan berasal dari kampus ITB yang di Indonesia merupakan kampus yang terkenal. 2.2. Penyelesaian Kasus Gambar 2. Peryataan Sikap ITS Melalui pertimbangan dan masukan dari Majelis Wali Amanat (MWA), pimpinan Senat Akademik (SA), pimpinan Majelis Guru Besar (MGB), dan Rektor ITB, maka pihak institusi menyatakan bahwa plagiarisme yang dilakukan MZ telah dilakukan dengan kesengajaan tanpa diketahui sama sekali oleh para pembimbing disertasinya. Permintaan maaf secara langsung dikirimkan oleh pihak institusi kepada Dr. Siyka Ziatanova dan IEEE. ITB juga menyatakan permintaan maaf kepada seluruh pemangku kepentingan ITB, serta komunitas akademik nasional dan internasional, ITB menyatakan bahwa disertasi dan ijazah program doktor MZ tidak berlaku. Sementara surat teguran langsung dari rektor diberikan kepada para pembimbing MZ karena dinilai telah kurang cermat dalam proses pembimbingan disertasi. Selanjutnya, sebagai upaya perbaikan di masa mendatang, ITB akan melaksanakan upaya penyempurnaan academic environment. ¢ “ Pemyataan Sikap ITB Terhadap Plagiarisme Mochammad Zuliansyah -, (2010), Institut Teknologi Bandung, Retrieved March 23, 2022, from hitos:/Awwwith ac id/beritaldetall2813/pernyataan-sikap-‘th-terhadap-plagiarisme-mochammad-zulansya 2.3. Etika dalam Scientific Research Dalam bidang etika akademik sendiri terdapat beberapa cabang etika, salah satunya dalam penelitian ilmiah yang mencakup berbagai permasalahan. Hal yang menjadi pertimbangan dalam penelitian ilmiah antara lain: keaslian penelitian (novelty), dialog ilmiah, teamwork, dan juga kebenaran dalam penulisan. Dengan demikian, penelitian harus mewakili "jawaban sendiri, berlabuh dalam studi literatur saat ini, mengikuti disiplin standar metodologis "S ® Poland, G. & "Vasile Alecsandri’ University of Bacau, Romania. (2020). Academic Ethics in the Context of Using Technological Resources, Journal of Intemational Scientific Publications, 18, 209-218, BAB Ill DISKUSI 3.1. Pengaruh Perkembangan Teknologi Pada era globalisasi dewasa ini, akses informasi sangat mudah didapatkan. Kemudahan ini menimbulkan dampak positif maupun negatif. Salah satu dampak yang terasa dalam bidang akademik adalah mudahnya mendapatkan jurnal di intemet. Sebelum adanya teknologi internet seperti sekarang, plagiarisme sangat sulit dilakukan karena sumber berasal dari buku cetak (paper), namun sekarang plagiarisme dapat dilakukan hanya dengan dua tombol. Plagiarisme sendiri juga dapat terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Kebanyakan dari kasus plagiarisme dikarenakan mahasiswa tidak mengetahui bagaimana mensitasi sumber dari internet. Maka dari itu sangat diperlukan bimbingan mengenai bagaimana penulisan sitasi yang baik dan benar. Selain dari itu, mudahnya akses informasi sekarang membuat mahasiswa berpikir bahwa sumber dari internet merupakan milik bersama dan tidak perlu mencantumkan sumber® Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, teknologi informasi bagaikan pisau bermata dua, dimana apabila digunakan secara bijak hal ini akan sangat membantu bagi mahasiswa dan juga dosen pengajar. 3.2. Kewajiban Akademik Dalam lingkungan akademik terdapat “mutual responsibility" dimana sikap mahasiswa dan pengajar saling mempengaruhi walaupun hal ini tidak selalu terjadi. Adapun kewajiban pemimpin yang tercantum dalam jurnal Fakultas Keguruan dan llmu Pendidikan Universitas Siliwangi 2019 adalah sebagai berikut: © Menjadi contoh, teladan, dan panutan bagi dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa dalam perilaku maupun dalam kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; Poland, G. & “Vasile Alecsandri" University of Bacdu, Romania. (2020). Academic Ethics in the Context, of Using Technological Resources, Journal of Intemational Scientific Publications, 18, 209-218, © Menjaga etika dan moral akademik seperti kejujuran, keadilan, transparan, dan kesantunan serta menghindarkan diri dari perbuatan yang dapat merugikan derajat dan martabat sebagai pimpinan BAB IV KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Dalam bermasyarakat, ada yang dinamakan norma dan sanksi dimana sebuah sanksi ini digunakan sebagai pelajaran apabila melanggar norma dalam masyarakat. Maka dari itu pembelajaran etika akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa sebagai landasan moral. Berkaca dari kasus sebelumnya pelanggaran etika seperti plagiarisme ini sangat rawan terjadi, hal ini sangat berpeluang besar apalagi dengan adanya kesenjangan dalam kemampuan teknologi antara mahasiswa dan pengajar terutama yang sudah berusia. Maka dari itu selain mahasiswa, para pengajar diharapkan bisa mengejar perkembangan teknologi yang berkembang sangat pesat seperti sekarang ini DAFTAR PUSTAKA Poiana, G. & “Vasile Alecsandri” University of Bacdu, Romania. (2020). Academic Ethics in the Context of Using Technological Resources. Journal of International Scientific Publications, 18, 209-215. Ginulur, G. G. T. (2010, April 16). Plagiat, IEEE Jatuhi Sanksi Mahasiswa $3 ITB. https://edukasi,okezone.com/. ty kasi,okezone.com/read/2010/04/1 23294 /plagiat-ieee-jatuhi-sanksi-mah asiswa-s3-itb Pemyataan Sikap ITB Terhadap Plagiarisme Mochammad Zuliansyah -. (2010). Institut Teknologi Bandung. Retrieved March 23, 2022, from https://www.itb.ac.id/beritaldetail/2813/pemyataan-sikap-ith-terhadap-plagiarisme-moch ammad-zuliansyah Pelanggaran Akademik, (2016, December 29). Universitas Diponegoro. https://fkip unsil.ac,id/wp-contentuploads/2020/02/Etika-Akademik-FKIP-2019.pdf

You might also like