Professional Documents
Culture Documents
Jalan Menuju
ASN BerAKHLAK
Upaya Menjaga
Ketahanan Industri
Secangkir Kopi
Ada tujuh nilai dasar bagi ASN yang Selaku pembina sektor industri
termaktub dalam BerAKHLAK, yakni: manufaktur, Kementerian Perindustrian
Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, tentunya sangat concern dalam menjaga
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, ketahanan industri nasional. Salah satu
dan Kolaboratif. Dengan diluncurkannya unit kerja yang bertugas merumuskan
core values dan employer branding ASN dan melaksanakan kebijakan di bidang
tersebut boleh dikata merupakan langkah pengamanan dan penyelamatan industri
perubahan besar dan menjadi momentum adalah Ditjen Ketahanan, Perwilayahan,
percepatan transformasi ASN di seluruh dan Akses Industri Internasional (KPAII)
Indonesia. cq Direktorat Ketahanan dan Iklim Usaha
Industri. Dalam merumuskan berbagai
Mengingat pentingnya core values kebijakan menjaga ketahanan industri
dan employer branding ASN tersebut, dilakukan melalui kolaborasi dan
maka Majalah Pengawasan SOLUSI koordinasi dengan stakeholder terkait,
kali ini mengangkat tema laporan baik pelaku usaha industri maupun instansi
utamanya tentang jalan menuju ASN pemerintah lainnya.
BerAKHLAK. Dalam laporan utama
ini kami coba mengupas makna yang Sebagai majalah yang berorientasi
terkandung dalam nilai-nilai dasar ASN pada pengawasan intern pemerintah, kami
tersebut, termasuk juga komitmen untuk juga menyajikan artikel-artikel tentang
mengimplementasikannya dalam tugas- pengawasan yang ditulis oleh beberapa
tugas kedinasan, khususnya terkait dengan auditor sebagai bentuk pengembangan
percepatan reformasi birokrasi. profesioniltas jabatan fungsional
auditor. Semoga tulisan-tulisan tersebut
Selain laporan utama tentang nilai- bermanfaat bagi kita semua, dan untuk itu
nilai dasar ASN BerAKHLAK, kami juga kami ucapkan selamat membaca.
Wujudkan Kenyamanan Lingkungan
Melalui Industri Hijau SOLUSI NOVEMBER 2021 3
06 JENDELA
KITA
SOLUSI 08
ISSN : 2088 - 0073
Majalah Pengawasan
Pelindung
Drs, Masrokhan, MPA
Inspektur Jenderal
Dewan Redaksi
Y.L. Didid Kristiawan, ST
20 Telaah
Strategi Pengawasan
terhadap Program
26
Edwardsyah Nurdin, BSc Majalah Pengawasan SOLUSI Pemulihan Ekonomi
Heri Purnomo, ST Redaksi menerima tulisan berupa opini / Nasional (PEN)
saran / kritik / komentar / foto ke alamat
Editor E-mail redaksi : solusi@kemenperin.go.id
51
Trinanti Sulamit, S.I.Kom
Dyan Garneta Paramita Sari, M.Sc
Diterbitkan oleh :
Desain Grafis Inspektorat Jenderal Kementerian Perindustrian
Ratno Adi Hartanto, SH
Justino Candra Putra, S. Tr Garis Bawah
Fotografer
Noa Salfhali, ST Hari-hari Sekitar
Pandemi: Ketika
Tenaga Sekretariat Melonjak lalu Melandai
Gusnaldi, SMI Kabar Industri
Augus Napitupulu
Tetap Disiplin
dengan instruksi dan arahan pimpinan. dalam kerangka sistem manajemen
Program kerja ini sekaligus dapat kinerja PNS yang terdiri atas perencanaan
digunakan sebagai alat kendali dari kinerja, pelaksanaan, pemantauan dan
mendukung kecepatan dan ketepatan kualitas, serta pertanggungjawaban yang dilakukan untuk mendorong pencapaian Kelima, BPK akan memeriksa per
dalam penanganannya. Di samping itu, tidak benar dan atau tidak didukung bukti tujuan Program PEN melalui pemberian tanggungjawaban pelaksanaan APBN/
kebijakan dan implementasi pengelolaan yang memadai. keyakinan dan konsultasi. Pemberian APBD dengan mempertimbangan
keuangan negara dalam penanganan keyakinan dilaksanakan secara memadai, kesesuaian terhadap standar akuntansi
Covid-19 juga memiliki risiko yang cukup Secara umum, anggaran Program terbatas, dan/atau cukup atas ketaatan, pemerintah, efektifitas SPIP, kecukupan
tinggi. PEN berada di Kementerian Keuangan kehematan, efisiensi, dan efektivitas atas pengungkapan, dan kepatuhan terhadap
selaku Bagian Anggaran Bendaharawan pencapaian tujuan serta pengendalian peraturan. Keenam, BPK membuka opsi
Berkaitan dengan hal tersebut, agar Umum Negara (BA BUN), namun dalam risiko. untuk melaksanakan pemeriksaan interim
pelaksanaan Program PEN berjalan secara pelaksanaannya tersebar di beberapa pada semester II tahun 2020 yang fokus
efektif dan efisien dengan sendirinya harus kementerian, lembaga, serta pemerintah Strategi Pengawasan Ekstern Pemerintah kepada audit atas pergeseran dana
didukung dan dikawal melalui pengawasan daerah. Oleh sebab itu, dibutuhkan sinergi APBN/APBD 2020 yang dialokasikan
yang memadai. Aparat Pengawas Internal antar APIP di lingkungan kementarian/ Pengawasan ekstern pemeruntah untuk penanganan COVID-19. Ketujuh,
Pemerintah (APIP), dalam hal ini BPKP lembaga/pemerintah daerah agar tidak dilaksanakan oleh Badan Pemeriksa BPK melakukan pemeriksaan kinerja
dan Inspektorat Jenderal Kementerian ada program yang tidak terawasi atau Keuangan (BPK). Dalam hal ini, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu
Keuangan ditugaskan untuk melakukan tumpang tindih. Dalam hal ini, koordinasi pengawasan ekstern yang dilaksanakan sebagai bagian dari pemeriksaan
evaluasi pengendalian internal, reviu dan dan kolaborasi antar APIP dalam oleh BPK juga punya strategi tersendiri. menyeluruh atas pengelolaan dan
audit kinerja. Sementara untuk memperkuat mengawal Program PEN merupakan hal Sebagaimana dipaparkan oleh Ketua pertanggungjawaban dana penanganan
proses pengawasan, dilibatkan pula aparat penting dalam strategi pengawasan. APIP BPK Agung Firman Sampurna di hadapan pandemi COVID-19. Kedelapan, BPK dapat
penegak hukum seperti KPK, Kejaksaan diharapkan dapat terus berkoordinasi dewan pengawas DPR pada 29 Mei melakukan pemeriksaan pendahuluan
dan POLRI. Sementara pengawasan ekstern dalam perencanaan, pelaksanaan, hingga 2020, strategi pengawasan terhadap untuk menyusun strategi pemeriksaan
dilaksanakan oleh BPK. pelaporan hasil pengawasan, serta penanganan pandemi Covid-19 terdiri dengan menentukan area kunci dan
berbagai hal terkait pengawalan atas dari 8 (delapan) strategi utama. Pertama, kriteria pemeriksaan yang akan dilakukan.
Strategi Pengawasan Intern Pemerintah program PEN. BPK akan melakukan pemeriksaan (audit)
berbasis risiko secara menyeluruh secara Beberapa strategi pengawasan
Terkait dengan pengawasan terhadap Sedangkan strategi pengawasan comprehensive audit. Comprehensive sebagaimana diuraikan di atas, pada
program PEN, Menteri Keuangan telah percepatan penanganan pandemi audit akan dilakukan melalui tiga jenis intinya bertujuan untuk mengawal dan
menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan Covid-19 oleh BPKP adalah melalui pemeriksaan; yakni keuangan, kinerja, mengamankan pencapaian tujuan program
No. 75/PMK.09/2020 tentang Pedoman koordinasi dengan Gugus Tugas Nasional; dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu penanggulangan bencana dan pemulihan
Pelaksanaan Pengawasan Pelaksanaan berkoordinasi pada level kebijakan dengan terhadap pengelolaan dan tanggung jawab ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Program PEN. Dalam peraturan tersebut, Kementerian/Lembaga/Pemerintah keuangan negara dalam penanganan Dalam mengimplementasikan strategi
strategi pengawasan yang dilaksanakan Daerah dan pemberian atensi; serta COVID-19. pengawasan di tengah kedaruratan
oleh Inspektorat Jenderal Kementerian melakukan mitigasi risiko kebijakan penanganan bencana tersebut, maka
Keuangan adalah dengan berkoordinasi pemerintah dan pengawalan atas program Kedua, melakukan pemeriksaan agility serta sense of crisis dari APIP
dan bersinergi dalam perencanaan, pemerintah terkait Covid-19. dengan cakupan terkait refocusing dan betul-betul diuji dan harus diterapkan
pelaksanaan, pelaporan serta penjaminan realokasi anggaran COVID-19 yang seoptimal mungkin. Metode dan teknik
kualitas pengawasan bersama APIP Pedoman Pengawasan Program PEN juga berlaku untuk tambahan belanja pengujian harus dikembangkan agar tidak
Kementerian/Lembaga/Pemerintah oleh BPKP dituangkan dalam Peraturan pemerintah pusat dan daerah serta skema menghambat proses tanpa mengorbankan
Daerah dan BPKP serta Aparat Penegak BPKP No. 4 Tahun 2020 tentang Pedoman Program PEN. Ketiga, observasi terstruktur kualitas pengawasan. Apalagi dalam
Hukum (Polri, KPK, Kejaksaan Agung). Yang Pengawasan Intern Program Pemulihan atas perkembangan kebijakan pemerintah menghadapi pandemi ini, kita juga harus
menjadi fokus risiko dari pengawasan Ekonomi Nasional. Peraturan BPKP ini dan implementasinya. Keempat, berhadapan dengan keterbatasan gerak
tersebut diantaranya adalah perencanaan merupakan acuan umum bagi BPKP dan melakukan kajian komprehensif dengan dan mobilitas pekerjaan sebagai bagian
dan pergeseran anggaran yang tidak APIP dalam merencanakan, melaksanakan, fokus kepada identifikasi, penilaian dan dari upaya meredam penyebaran penyakit
sesuai kebutuhan, realisasi belanja dan mengkoordinasikan, melaporkan, dan mitigasi risiko keuangan negara dalam tersebut.
pembiayaan yang tidak tepat sasaran, memantau pelaksanaan pengawasan penanganan COVID-19.
tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat intern program PEN. Pengawasan tersebut
Barang Milik Negara Melalui Audit negara dan kepentingan umum; serta
dilakukan dengan tidak mengubah status
Adapun bentuk pemanfaatan BMN
yang dapat didorong untuk menambah
kepemilikan BMN. pendapatan negara meliputi: (a) Sewa; (b)
Pinjam Pakai; (c) Kerja Sama Pemanfaatan;
Untuk melakukan pemanfaatan BMN (d) Bangun Serah Guna; (e) Kerja Sama
Oleh : Rachmat Muhbianto dalam bentuk pendapatan, namun juga
maka terhadap BMN tersebut terlebih Penyediaan Infrastruktur; (f) Kerja Sama
Auditor Muda pada Inspektorat I dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan
dahulu telah mendapat penetapan Terbatas untuk Penyediaan Infrastruktur.
Inspektorat Jenderal Kemenperin masyarakat, antara lain sebagai tempat
status penggunaannya. Apabila belum
aktivitas umum, tempat berjualan dan
ditetapkan status penggunaannya, Bentuk sewa yaitu pemanfaatan
berbagai hal lainnya.
Pandemi Covid 19 telah mempengaruhi pengelola barang yang menerima BMN oleh pihak lain dalam jangka
perekonomian semua negara di seluruh permohonan pemanfaatan BMN terlebih waktu tertentu dan menerima imbalan
Total aset negara yang berupa Barang
dunia, termasuk Indonesia. Salah satu dahulu menetapkan status penggunaan uang tunai. Berikutnya adalah Kerja
Milik Negara mencapai Rp 11.098,67 Trilyun
upaya pemerintah mengatasi dampak BMN tersebut. Selanjutnya, untuk biaya Sama Pemanfaatan (KSP); yaitu
pada tahun 2020. Namun pemanfaatannya
dari pandemi tersebut adalah dengan pemeliharaan dan pengamanan BMN serta pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam
untuk mendorong pemulihan ekonomi
merumuskan program Pemulihan biaya pelaksanaan yang berkaitan dengan jangka waktu tertentu dalam rangka
nasional belum terlihat. Barang Milik
Ekonomi Nasional (PEN). Dalam salah satu pemanfataan BMN dibebankan pada peningkatan penerimaan negara bukan
Negara (BMN) adalah semua barang yang
kesempatan, Menteri Keuangan Sri Mulyani mitra pemanfaatan BMN. Penerimaan pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan
dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Indrawati mengatakan bahwa aset negara negara dari pemanfaatan BMN tersebut lainnya. Selanjutnya. Bangun Serah Guna
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
merupakan alat fiskal yang penting untuk merupakan penerimaan negara yang (BSG), yaitu pemanfaatan BMN berupa
atau berasal dari perolehan lainnya yang
mendukung pemulihan ekonomi nasional. wajib disetorkan seluruhnya ke rekening tanah oleh pihak lain dengan cara
sah.
Optimalisasi aset negara tidak hanya Kas Umum Negara, kecuali ditentukan mendirikan bangunan dan/atau sarana
lain oleh undang-undang dan ketentuan berikut fasilitasnya, dan setelah selesai
perundang-undangan yang ditetapkan
Presiden.
pembangunannya diserahkan untuk baik di tingkat pengguna maupun untuk memberikan masukan dan pelaksanaan pemilihan mitra KSP. Sasaran
didayagunakan oleh pihak lain tersebut pengelola BMN. pemahaman serta mendorong agar Kuasa lainnya adalah terkait dengan kesesuaian
dalam jangka waktu tertentu yang Pengguna Barang di instansinya dapat pelaksanaan KSP dengan persetujuan
disepakati. Dalam peraturan tersebut disebutkan mengoptimalkan pemanfaatan BMN Pengelola Barang; kesesuaian penyetoran
bahwa Pengguna Barang/Kuasa Pengguna dalam rangka meningkatkan penerimaan besaran kontribusi tetap dan pembagian
Bentuk pemanfaatan BMN selanjutnya Barang berwenang dan bertanggungjawab negara; serta memastikan kepatuhan keuntungan ke Kas Negara dengan
adalah Kerja Sama Penyediaan Infrastruk atas Wasdal BMN, yang diantaranya pelaksanaan pemanfaatan BMN tersebut perjanjian KSP; dan kepatuhan perekaman
tur (KSPI), yaitu pemanfaatan BMN melalui adalah meliputi melakukan pemantauan melalui audit. ke aplikasi SIMAN.
kerja sama antara pemerintah dan atas pelaksanaan penggunaan, pe
badan usaha untuk kegiatan penyediaan mindahtanganan, penatausahaan, Terkait dengan aspek audit, Selanjutnya, yang berkaitan dengan
infrastruktur sesuai dengan ketentuan pemeliharaan dan pengamanan BMN. Inspektorat Jenderal Kementerian Wasdal atas Pemanfaatan BMN, sasaran
peraturan perundang-undangan. Terakhir, Di samping itu, Pengguna Barang/Kuasa Keuangan telah menyusun Panduan audit ditujukan kepada kepatuhan
Kerja Sama Terbatas untuk Pembiayaan Pengguna Barang juga dapat meminta Teknis Audit Pemanfaatan BMN bagi terhadap pelaksanaan Wasdal, seperti:
Infrastruktur (KETUPI) adalah pemanfaatan APIP untuk melakukan audit atas tindak APIP Kementerian/Lembaga. Panduan pemantauan periodik, pemantauan
BMN melalui optimalisasi BMN untuk lanjut hasil pemantauan dan penertiban teknis tersebut diharapkan dapat menjadi insidentil, dan penertiban. Demikian
meningkatkan fungsi operasional BMN BMN; serta menindaklanjuti hasil audit referensi tambahan bagi APIP dalam pula dalam hal kepatuhan penyampaian
guna mendapatkan pendanaan untuk sesuai peraturan perundang-undangan. mengembangkan program kerja audit laporan pelaksanaan Wasdal oleh
pembiayaan penyediaan infrastruktur untuk melaksanakan audit pemanfaatan Pengguna Barang, baik dalam hal
lainnya. Adapun permasalahan dalam BMN sesuai dengan karakteristik dari penyusunan maupun ketepatan waktu.
pemanfaatan BMN diantaranya adalah masing-masing Kementerian/Lembaga.
Dari bentuk-bentuk tersebut, kurang optimalnya pendapatan negara Melihat betapa urgennya pengawasan
pemanfaatan BMN yang paling sering yang berupa PNBP. Hal ini dikarenakan Objek pengawasan yang ditetapkan terhadap pemanfaatan BMN, maka APIP
dilakukan adalah berbentuk sewa, seperti prosedur pemanfaatan BMN belum pada panduan teknis audit tersebut adalah hendaknya melakukan pengawasan
gedung aula yang disewakan untuk ruang sepenuhnya dilakukan secara tertib, yang berkaitan dengan Sewa, KSP, dan terhadap kegiatan pemanfaatan BMN
pertemuan, ruang mesin ATM, kantin dan seperti: pemanfaatan BMN tanpa Wasdal atas pemanfaatan BMN. Hal ini secara berkesinambungan dan terencana
sebagainya. Petunjuk Teknis pelaksanaan persetujuan Pengelola Barang; hasil dikarenakan kegiatan pemanfaatan BMN berdasarkan manajemen risiko dan/atau
pemanfaatan BMN dapat dilihat dalam pemanfaatan BMN tidak disetor ke Kas tersebut merupakan yang paling banyak pengawasan sewaktu-waktu. APIP juga
PMK Nomor 115 Tahun 2020 tentang Negara; atau disetor ke Kas Negara tetapi dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga. hendaknya memahami Proses Alur dan
Pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN). nilainya tidak sesuai/lebih kecil dari nilai Risk and control matrix (RCM) dari masing-
persetujuan. Dalam hal pemanfaatan BMN melalui masing proses bisnis pemanfaatan BMN
Pengawasan Pemanfaatan BMN Sewa, sasaran audit difokuskan kepada untuk menentukan langkah audit yang
Demikian pula halnya dengan realisasi hal-hal yang berkaitan kesesuaian usulan akan dilaksanakan sesuai karakteristik
Untuk mengoptimalisasikan peman PNBP atas sewa BMN yang masih tergolong permohonan dengan rencana sewa; instansi masing-masing. Akhir kata, mudah-
faatan BMN, maka Aparat Pengawas rendah. Hal ini disebabkan karena masih kesesuaian pelaksanaan sewa (perjanjian, mudahan dengan adanya pengawasan
Internal Pemerintah (APIP) perlu kurang optimalnya Wasdal atas tindak jangka waktu sewa, besaran sewa) dari APIP dapat memberi hasil yang
melakukan pengawasan yang optimal lanjut persetujuan pemanfaatan BMN. Di dengan persetujuan pengelola barang; optimal bagi pemanfaatan BMN, sehingga
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan samping itu, rendahnya tingkat kepatuhan kesesuaian penyetoran besaran sewa tercapai penerimaan/pendapatan negara
BMN oleh seluruh satuan kerja di bawah perekaman oleh Pengguna Barang untuk dengan perjanjian sewa; dan kepatuhan yang optimal sesuai dengan peraturan
pengawasannya. Pengawasan dan meng-input nilai realisasi PNBP dalam perekaman pelaksanaan sewa ke aplikasi perundang undangan.
pengendalian BMN secara umum sudah Aplikasi Sistem Manajemen Aset Negara SIMAN.
diatur dalam PMK Nomor 244 tahun 2012 (SIMAN) dan keakuratan nilai persetujuan
jo. PMK Nomor 52 tahun 2016 tentang pemanfaatan yang dicantumkan dalam Sedangkan yang berkaitan dengan
Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan aplikasi SIMAN. KSP, sasaran audit ditujukan kepada
Pengendalian BMN. Dalam aturan tersebut kepatuhan atas penyusunan rencana
pemanfaatan BMN masuk ke dalam objek Menyikapi permasalahan tersebut, umum pemilihan; pembentukan dan
pengawasan dan pengendalian (Wasdal) maka peran APIP sangat dibutuhkan kompetensi panitia pemilihan mitra KSP;
ideal apabila dikombinasikan dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) di instansi atau yang dikenal dengan remote audit meningkatkan peran dan layanan
Continuous Monitoring yang dilakukan pusat/daerah serta solusinya terhadap sudah mulai dicoba pelaksanaannya. pengawasan yang efektif dengan
oleh manajemen. permasalahan kepegawaian tersebut. Dalam melaksanakan remote audit memanfaatkan teknologi informasi,
Contoh lain adalah penerapan EWS tersebut, seyogyanya EWS dapat dengan beberapa kegiatan yang
Continuous Auditing dapat pada Kementerian Pekerjaan Umum digunakan sebagai salah satu tools merupakan satu kesatuan yang tidak ter
diartikan sebagai metode audit yang dan Perumahan Rakyat (PUPR), yaitu dalam melakukan pengawasan jarak pisahkan. Secara teknis, sistem ini terdiri
melakukan penilaian terhadap risiko sistem yang dapat meningkatkan kualitas jauh oleh APIP, tentunya dengan tidak dari sistem informasi yang telah ada
dan pengendalian (risk and control) pengendalian intern kementerian yang mengesampingkan nilai akuntabilitas pada tingkat Kementerian Perindustrian
secara otomatis dan terus menerus. akan membuat APIP lebih waspada dari hasil pengawasan tersebut. kemudian diintegrasikan dengan sistem
Dalam pelaksanaannya, metode ini terhadap kecurangan yang mungkin yang terdapat pada Inspektorat Jenderal.
membutuhkan teknologi informasi yang terjadi. Selanjutnya, tantangan yang
memungkinkan proses penilaian dapat mungkin dihadapi dalam penerapan EWS Pada tingkat Kementerian, data
berlangsung secara otomatis. Auditor sebagai aparat pengawas pada masa pandemi Covid-19 dewasa yang telah tersedia antara lain meliputi
intern memiliki peran dan posisi strategis, ini adalah munculnya risiko yang timbul data-data umum yang diperoleh pada
Sedangkan Continuous Monitoring baik ditinjau dari aspek fungsi-fungsi dikarenakan tidak update-nya database sistem informasi yang dikelola oleh Pusat
meliputi proses yang dilakukan oleh manajemen maupun dari segi pencapaian pengawasan. Sebagai contoh, terkait Data dan Informasi dan Unit Eselon I di
manajemen untuk meyakinkan bahwa visi dan misi, serta program-program dengan program bantuan sosial yang lingkungan Kementerian Perindustrian.
kebijakan, prosedur, dan proses organisasi. Dari segi fungsi-fungsi dasar ternyata data jumlah penerima dana Sistem data tersebut seperti Aplikasi
bisnis berjalan secara efektif. Melalui manajemen, ia memiliki kedudukan bantuan sosial tidak akurat. Demikian Laporan Kegiatan Internal (ALKI), Monev
Continuous Monitoring, manajemen yang setara dengan fungsi perencanaan pula dengan Program Pemulihan PP 39, e-Monitoring APBN, profil auditi,
diwajibkan untuk menilai kecukupan dan dan fungsi pelaksanaan. Sedangkan Ekonomi Nasional (PEN), yaitu masih data pegawai, monev perjanjian kinerja,
efektifitas pengendalian. Teknik-teknik dari segi pencapaian visi dan misi serta terjadinya kesimpangsiuran data dan sebagainya. Sedangkan sistem
Continuous Monitoring yang dilakukan program, auditor intern bertugas sebagai realisasi anggaran, sehingga dibutuhkan informasi yang dirancang Inspektorat
oleh manajemen pada dasarnya sama ‘pengawas’ sekaligus sebagai ‘pengawal’ pengawasan APIP dengan lebih efektif Jenderal meliputi aplikasi pelaksanaan
dengan teknik yang dilakukan oleh dalam pelaksanaan program-program dan efisien. pengawasan, antara lain: reviu laporan
internal auditor dalam Continuous yang dijalankan oleh organisasi. keuangan, reviu RKAKL, audit kinerja,
Auditing. Lantas, bagaimanakah agar EWS ini audit tujuan tertentu, audit PNBP, monev
Dengan demikian, auditor selaku dapat dibangun dan berlaku efektif dalam tindak lanjut hasil pengawasan, monev
Aktivitas Pengawasan dan Early warning Aparat Pengawas Intern Pemerintah hasil pengawasan pada Inspektorat peta risiko dan pengendalian risiko
system dituntut untuk dapat menjalankan Jenderal Kemenperin, khususnya di satker, dan sebagainya.
fungsinya sebagai early warning system, masa new normal saat ini? Menurut
Terkait dengan aktivitas pengawasan, yang dapat mendeteksi lebih dini atas hemat kami, harus dimulai dari database Ketersediaan database dalam sistem
Early warning system (selanjutnya permasalahan-permasalahan yang yang terpantau dan di-update secara real informasi pengawasan tersebut sangat
disingkat EWS) dapat diartikan sebagai terjadi di institusinya sebelum pihak lain time sehingga fungsi pengawasan yang membantu auditor dalam melaksanakan
suatu sistem peringatan dini bagi mengetahui. Dengan demikian, selain dilaksanakan oleh auditor dapat berjalan audit jarak jauh, khususnya di era new
manajemen untuk mengantisipasi melaksanakan post-audit, auditor intern dengan efektif dan efisien. Kemudian, normal dewasa ini. Sistem tersebut
terjadinya kesalahan, pelanggaran tata juga sudah seharusnya menjalankan yang tidak kalah pentingnya adalah juga dapat dimanfaatkan oleh auditor
kelola, atau kecurangan di lingkungan pre-audit sebagai pengejawantahan dari kualitas SDM Auditor yang mumpuni untuk “membaca” dan menyampaikan
organisasi. Di lingkungan organisasi peran sebagai EWS. dan berkompetensi baik, sehingga EWS kepada pihak manajemen dalam
pemerintahan, EWS pada kementerian/ dapat menjalankan tanggungjawab pelaksanaan consultant activity
lembaga dapat berbeda-beda Peran EWS di Era Pandemi pengawasan dengan sebaik-baiknya. yang dibutuhkan oleh unit kerja atau
tergantung core business, tupoksi dan auditi. Bagaimanapun, pengawasan
kebutuhan organisasi masing-masing. Di masa pandemi Covid-19 dewasa Terkait dengan ketersediaan yang terbaik adalah pengawasan yang
Sebagai contoh, EWS yang dimiliki oleh ini, di mana pembatasan sosial database, Inspektorat Jenderal bersifat preventif; seperti misalnya
Badan Kepegawaian Nasional (BKN) diberlakukan sebagai salah satu upaya Kemenperin telah mengembangkan dengan melakukan pendampingan dan
yang difungsikan untuk dapat melihat penanggulangan penyebaran virus Sistem Informasi Pengawasan (SINGA) pengawalan pada kegiatan unit kerja/
potensi pelanggaran manajemen tersebut, maka pengawasan jarak jauh yang terintegrasi dalam rangka auditi di tahun berjalan.
realisasinya jauh di bawah alokasi di Ditjen IKFT dan Ditjen IKMA bahkan Di samping itu, realisasi anggaran sebut terlalu mendadak dan waktu
yang tersedia. Realisasi subsidi BMDTP tidak terealisasi sama sekali. BMDTP juga terkendala komitmen dari pelaksanaan yang terlalu singkat.
untuk industri terdampak Covid-19 perusahaan pengguna, dimana mereka
tercatat sebesar Rp 91.076.746.670,00 Adapun rincian alokasi anggaran membatalkan pemanfaatan fasilitas Realisasi BMDTP pada sektor
atau 15,61% dari pagu anggaran. dan realisasi BMDTP sektor industri BMDTP yang telah dialokasikan. industri di bawah binaan Ditjen ILMATE
Dalam hal ini, alokasi subsidi BMDTP tahun 2020 adalah sebagai berikut: Kurangnya komitmen dari perusahaan juga tergolong rendah. Kendala dan
tersebut dikarenakan beberapa hal, permasalahan yang dihadapi antara
antara lain harga barang di supplier lain disebabkan perbedaan kurs saat
kurang kompetitif; sudah menggunakan pengajuan RIB yang mempengaruhi
fasilitas USDFS IJEPA; bahan baku nilai realisasi; permintaan bahan baku
tidak tercantum dalam daftar bahan menurun karena stock bahan baku
baku sebagaimana dinyatakan dalam masih ada; serta beberapa jenis bahan
PMK No. 12 tahun 2020 (untuk BMDTP baku telah diproduksi di dalam negeri.
Reguler) dan PMK No. 134 tahun Di samping itu, dampak dari pandemi
2020 (untuk BMDTP Covid-19); serta Covid-19 yang mengurangi rencana
perusahan yang tidak bisa dihubungi produksi komponen; serta Penetapan
oleh Pembina sektor maupun oleh PT. kebijakan BMDTP Covid-19 terlalu
Surveyor Indonesia. mendadak dan waktu pelaksanaan
yang terlalu singkat.
Dari beberapa kendala dan
permasalahan tersebut, pada sektor Untuk sektor industri di bawah
industri di bawah binaan Ditjen binaan Ditjen IKMA pada tahun 2020
Industri Agro, menurunnya impor tidak memperoleh anggaran belanja
disebabkan dampak dari Covid-19 subsidi BMDTP. Sedangkan dalam
Beberapa Kendala dan Permasalahan ketidakpastian pesanan sehingga kalah yang menyebabkan usaha industri rangka penanganan pandemi Covid-19,
tender; serta kondisi perekonomian mengurangi produksinya. Di samping Ditjen IKMA memperoleh alokasi
Memperhatikan data realisasi global yang tidak menentu sehingga itu, juga dikarenakan beberapa jenis anggaran sebesar Rp 412.000.000,00.
anggaran insentif fiskal BMDTP menimbulkan ketidakpastian bahan baku telah diproduksi di dalam Namun dikarenakan terkendala oleh
tersebut di atas, tergambar rendahnya permintaan. negeri. waktu pelaksanaannya hanya dua
serapan BMDTP atas impor barang atau bulan, mengakibatkan terjadinya
bahan yang dibutuhkan bagi berbagai Kondisi-kondisi tersebut meng Sedangkan pada sektor industri di perubahan rencana produksi dari
sektor industri, baik serapan BMDTP akibatkan penyerapan yang rendah bawah binaan Ditjen IKFT, rendahnya perusahaan pemohon sehingga fasilitas
Reguler maupun BMDTP Covid-19. bagi beberapa perusahaan, sedangkan realisasi BMDTP dikarenakan beberapa BMDTP tersebut tidak terealisasikan.
Rendahnya realisasi BMDTP tersebut proses untuk merealokasikan sisa kuota hal, seperti: kegiatan ekspor dan impor
utamanya disebabkan oleh terjadinya ke perusahaan lain yang memiliki yang terhenti dikarenakan pandemi Memperhatikan realisasi fasilitas
pandemi Covid-19 yang menyebabkan kemampuan penyerapan yang tinggi Covid-19; pengajuan RIB tidak lolos fiskal BMDTP sebagaimana diuraikan
kondisi perekonomian global terpuruk membutuhkan waktu sehingga pada verifikasi karena negara pengimpor di atas, dapat disimpulkan bahwa
dan penerapan kebijakan lockdown beberapa sektor industri penyerapan sudah memiliki perjanjian Free dampak dari pandemi Covid-19 telah
di negara-negara asal bahan baku tidak optimal. Pertimbangan peng Trade Agremeent (FTA); perusahaan memukul beberapa sektor industri di
yang diimpor. Selain itu, ada beberapa alokasian kuota untuk masing-masing industri mengurangi produksi karena tanah air pada tahun 2020 lalu. Kita
permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan juga masih memiliki permintaan menurun sebagai dampak berharap, mudah-mudahan pandemi
beberapa perusahaan industri, seperti: kelemahan dikarenakan belum adanya dari pandemi Covid-19. Sedangkan ini segera berakhir dan sektor industri
kemampuan untuk merealisasikan petunjuk teknis internal sebagai dasar terkait dengan kebijakan BMDTP yang terpukul bisa kembali bangkit
impor bahan baku sangat rentan acuan dalam menentukan alokasi Covid-19 yang tidak terealisasi, dan menggairahkan industri di dalam
terhadap volatilitas harga dan kurs; kuota per perusahaan. disebabkan karena kebijakan ter negeri.
Menggeluti Bisnis
pembelinya. lepasan tersebut ada yang dibayar
bulanan, dan ada pula yang dibayar
“Suatu waktu, saya dapat order dengan cara borongan,” papar Khoirul.
dari klien sebanyak 200 pieces “Sedangkan karyawan tetap hanya 7
Terlahir dari keluarga sederhana, siapa sangka garis tangannya menjadi pengusaha untuk merchandise mereka. Tahun orang,” tambahnya.
tas yang mampu menembus omset ratusan juta per bulan. berikutnya, saya tawarkan jam tangan itu
lagi ke kantornya. Tapi, waktu itu mereka Di masa pandemi dewasa ini, jumlah
Boleh jadi, semangat juang yang Selulusnya dari pesantren, Khoirul mau ganti merchandise-nya dengan pegawai lepasan tersebut merosot
dimiliki Khoirul Anam telah menjadi memutuskan untuk bekerja di restoran- tas. Mereka tanya, bisa nggak carikan tajam. Turunnya jumlah pekerja lepasan
energi yang mendorongnya untuk restoran dan foodcourt. Meskipun merchandise berupa tas?,” kata Khoirul tersebut dikarenakan merosotnya jumlah
meraih mimpi. Walaupun hanya lulusan tak memiliki ijazah SMA, namun kepada Redaksi Majalah SOLUSI akhir produksi sebagai dampak dari Pandemi
pesantren (setingkat SLTA), Khoirul keberuntungan ternyata melekat dalam Oktober lalu, ketika menceritakan Covid-19, salah satu diantaranya adalah
mampu membuktikan keberhasilan dirinya. Suatu ketika ia dibawa oleh pertama kali terjun ke usaha produksi tas.dikarenakan dihentikannya sementara
mengelola bisnis. Dan itu dimulai atasannya untuk bergabung di Restoran pemberangkatan jemaah haji dan umroh.
semasa dirinya menuntut ilmu di sebuah Papa Ron’s Pizza di daerah Mega Gayung pun bersambut. Sontak Akibat dari merosotnya jumlah produksi
pesantren di Bogor. Khoirul semasa di Kuningan, Jakarta Selatan. Dari tahun saja Khoirul menyanggupi order tas tersebut, tak urung para pekerja lepasan
pesantren sudah mulai terlihat bakat 2007 hingga 2010 bekerja di restoran jenis ransel yang diminta kliennya. tersebut diberhentikan sementara.
dagangnya. Di waktu senggang, ia pizza ini ia banyak belajar tentang ilmu Senjutnya, Ia memutar otak bagaimana
meminta ijin pengurus pesantren untuk marketing. Bahkan ia bisa nyambi bekerja bisa mendapatkan tas ransel untuk “Sekarang tidak ada keberangkatan
membantu neneknya berdagang nasi paruh waktu di tempat lain. merchandise kantor tersebut. Suatu haji dan umroh, otomatis usaha tas
uduk di pasar dekat pesantren. Di pasar kebetulan, ia bertemu dengan saya ikut terimbas. Untuk travel umrah
itu juga, selain membantu neneknya, ia Bermula dari Nyambi seorang teman yang bisa membuat tas. saja, biasanya satu usaha travel saja bisa
berjualan kantong plastik sambil sekali- Tapi dia tak punya mesin jahit. “Akhirnya pesan sampai 4.000 koper per bulan,”
sekali bekerja menjadi kuli panggul. Tempatnya nyambi bekerja adalah saya putuskan untuk membeli mesin jahit ungkap Khoirul.
di perusahaan advertising yang
Tindak Lanjut Hasil Audit dalam melaksanakan tugas pokok dan tindak lanjut atas rekomendasi audit
fungsinya dapat segera diperbaiki untuk sebelumnya. Apabila masih terdapat
mencapai tujuan organisasi. rekomendasi yang belum ditindaklanjuti,
auditor harus memperoleh penjelasan
Oleh : Wuryanto Sebagai bagian dari proses audit, yang cukup mengenai penyebab
Auditor Muda pada Inspektorat III auditor berkewajiban melakukan rekomendasi dari audit terdahulu belum
Inspektorat Jenderal Kemenperin pemantauan tindak lanjut. Dalam Standar dilaksanakan. Selanjutnya auditor wajib
Audit Intern Pemerintah disebutkan mempertimbangkan kejadian tersebut
Alur proses audit secara umum terdiri kemudian menyusun rencana aksi bahwa auditor harus memantau dan dalam program kerja penugasan yang
dari perencanaan audit, pelaksanaan tindak lanjut dari hasil audit tersebut. mendorong tindak lanjut atas simpulan, akan disusun. Demikian pula terhadap
audit, pelaporan audit dan tindak lanjut Rencana aksi tersebut tertuang fakta dan rekomendasi audit. Dalam hal tindak lanjut yang sudah dilaksanakan
hasil audit. Proses audit dinyatakan dalam surat pernyataan kesanggupan ini auditor harus mendokumentasikan harus pula menjadi perhatian dalam
selesai apabila laporan hasil audit telah menindaklanjuti hasil audit. Rencana fakta untuk keperluan pemantauan penyusunan program kerja penugasan.
disampaikan kepada unit kerja (auditi) aksi setidaknya berisi uraian rencana tindak lanjut dan memutakhirkan fakta
dan unit kerja telah menindaklanjuti hasil tindak lanjut itu sendiri, kapan waktu tersebut sesuai dengan informasi tentang Terkait dengan hal tersebut, maka
audit sesuai rekomendasi yang diberikan penyelesaian tindak lanjut, dan tindak lanjut yang telah dilaksanakan auditor harus menilai pengaruh simpulan,
auditor. personil/penanggungjawab yang akan auditi. fakta, dan rekomendasi yang tidak atau
melaksanakan tindak lanjut tersebut. belum ditindaklanjuti terhadap simpulan
Pada akhir pelaksanaan audit, auditor Pelaksanaan tindak lanjut didasarkan Pemantauan dan penilaian tindak atau pendapat atas audit yang sedang
mengkomunikasikan temuan hasil audit pada rekomendasi yang disampaikan lanjut tersebut bertujuan untuk dilaksanakan.
dan memberikan rekomendasi kepada auditor pada laporan hasil audit. memastikan bahwa tindakan yang tepat
unit kerja (auditi) untuk menyelesaikan Dalam hal ini, rekomendasi yang baik telah dilaksanakan oleh auditi sesuai Temu Teknis Pemantauan Tindak Lanjut
temuan hasil audit tersebut. Bentuk adalah rekomendasi yang relevan rekomendasi. Tindakan yang tepat tidak
komunikasi tertulis dari pelaksanaan dengan kondisi atau temuan, bersifat hanya terletak pada banyaknya fakta Terkait dengan tindak lanjut atas
audit adalah melalui laporan hasil audit. menghilangkan penyebab temuan dan yang dilaporkan, namun juga terletak laporan hasil audit, satuan kerja atau
dapat ditindaklanjuti oleh unit kerja, pada efektifitas tindak lanjut berdasarkan auditi di lingkungan Kementerian
Setelah adanya kesepakatan hasil sehingga membantu pencapaian tujuan rekomendasi yang disampaikan oleh Perindustrian diharapkan melaksanakan
audit berikut rekomendasinya, auditi organisasi.
BMDTP
diserahkan kepada Inspektorat Jenderal, ketika melaksanakan tindak lanjut.
yang selanjutnya akan diteliti apakah Diantaraanya adalah kesalahpahaman
tindak lanjut tersebut telah sesuai auditi dalam menterjemahkan
dengan rekomendasi atau belum. rekomendasi yang diberikan auditor;
adanya perubahan struktur organisasi;
Selanjutnya, Inspektorat Jenderal Ke serta terjadinya mutasi pejabat/pegawai
menperin akan melakukan penilaian ter pada satuan kerja bersangkutan.
hadap penjelasan dan bukti pendukung
atas pelaksanaan tindak lanjut dari auditi Apabila auditi kurang memahami
untuk menentukan status tindak lanjut rekomendasi yang diberikan auditor,
hasil audit. Dengan demikian terdapat auditi dapat menanyakan rekomendasi
status tindak lanjut terhadap temuan ini kepada auditor pada saat forum temu
audit, yaitu: temuan telah ditindaklanjuti teknis tindak lanjut yang diselenggarakan
sesuai dengan rekomendasi; tindak lanjut oleh Inspektorat Jenderal. Di sisi lain,
dilakukan namun belum sesuai dengan
rekomendasi; rekomendasi belum
ditindaklanjuti; atau rekomendasi tidak
apabila terjadi perubahan struktur
organisasi atau mutasi pejabat/pegawai,
maka penyelesaian tindak lanjut
Evaluasi Pelaksanaan BMDTP
dapat ditindaklanjuti. diserahkan kepada unit kerja /personil
yang memiliki tugas dan fungsi yang
Kementerian Perindustrian Tahun 2020
Inspektorat Jenderal juga akan menjadi ruang lingkup dari pengawasan
melakukan pemantauan atas tindak intern. Oleh : Tjahyono
lanjut yang dilaksanakan oleh auditi. Auditor Muda pada Inspektorat III
Dengan adanya pemantauan tindak Untuk diketahui, Inspektorat Inspektorat Jenderal Kemenperin
lanjut, Inspektorat Jenderal dapat meng Jenderal Kemenperin setiap tahun
identifikasi dan mendokumentasikan menyelenggarakan forum temu teknis
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah Fasilitas BMDTP diberikan kepada
kemajuan auditi dalam melaksanakan tindak lanjut. Acara tersebut sebagai
(BMDTP) sesuai dengan Peraturan industri sektor tertentu sesuai dengan
rekomendasi hasil audit. sarana forum komunikasi antara
auditor dan auditi untuk pemutakhiran Menteri Keuangan Nomor 248 Tahun ke
bijakan industri nasional berdasar
Pemantauan terhadap tindak lanjut data tindak lanjut, di samping juga 2014 adalah bea masuk terutang kan beberapa kriteria yang ditentukan.
dimaksud bertujuan untuk mengetahui membahas temuan-temuan yang belum yang dibayar oleh Pemerintah dengan Adapun kriteria-kriteria dimaksud
apakah auditi telah melakukan tindakan ditindaklanjuti, atau telah ditindaklanjuti alokasi dana yang telah ditetapkan adalah: memenuhi penyediaan barang
perbaikan secara memadai dan tepat namun belum sesuai rekomendasi. Selain dalam Anggaran Pendapatan dan dan/atau jasa untuk kepentingan
waktu berdasarkan rekomendasi itu, forum temu teknis juga membahas Belanja Negara (APBN) dan/atau umum, dikonsumsi masyarakat luas,
temuan audit. Di samping itu, juga untuk kendala-kendala yang terjadi pada auditi Anggaran Pendapatan dan Belanja dan/atau melindungi kepentingan
mengetahui perkembangan tindak lanjut dalam melaksanakan tindak lanjut hasil Negara Perubahan (APBN-P). konsumen; meningkatkan daya saing;
yang masih belum selesai; memonitor audit. Pemberian fasilitas BMDTP bertujuan meningkatkan penyerapan tenaga
tindakan perbaikan yang sudah dilakukan untuk meningkatkan daya saing kerja; dan meningkatkan pendapatan
auditi serta hasil dan pengaruhnya Pada akhirnya, apabila temuan industri, memperdalam struktur industri negara.
bagi auditi; dan mengetahui apakah audit telah ditindaklanjuti, harapannya nasional, menciptakan iklim usaha
auditi menghadapi kendala dalam adalah temuan tersebut tidak terulang yang kondusif, serta mengurangi beban Sedangkan kriteria barang dan
melaksanakan tindakan perbaikan lagi di masa yang akan datang. atau cost bea masuk untuk bahan bahan yang mendapatkan subsidi
tersebut. baku/bahan penolong/komponen yang BMDTP adalah: belum diproduksi di
diperlukan bagi industri. dalam negeri; sudah diproduksi di
dalam negeri, namun belum memenuhi oleh Industri Sektor Tertentu yang Namun demikian, penyaluran jumlah kontainer pengiriman yang
spesifikasi yang dibutuhkan; dan Terdampak Pandemi Corona Virus fasilitas BMDTP dimaksud nyatanya diperhitungkan melebihi waktu 1
sudah diproduksi di dalam negeri, Disease 2019 (Covid-19). masih menghadapi kendala dalam (satu) bulan dalam pengiriman sampai
namun jumlahnya belum mencukupi merealisasikannya. Beberapa kendala diterbitkannya Pemberitahuan Impor
kebutuhan industri. Berdasarkan hasil evaluasi yang yang dihadapi diantaranya disebabkan Barang (PIB) yang dapat direalisasikan
dilakukan oleh Inspektorat Jenderal oleh: negara asal impor yang diajukan menggunakan fasilitasi BMDTP,
BMDTP Kementerian Perindustrian Kemenperin, penyaluran fasilitas berasal dari negara yang sudah baik yang Reguler maupun Covid-19
BMDTP secara umum telah tepat menerapkan Free trade agreement sehingga beberapa perusahaan
Kementerian Perindustrian obyek. Hal ini dapat dilihat dari (FTA); spesifikasi barang yang diajukan membatalkan penggunaan fasilitasi
dalam melaksanakan anggaran realisasi penyaluran fasilitas BMDTP tidak sesuai dengan PMK Nomor 12 BMDTP.
Bagian Anggaran Bendahara Umum yang sesuai dengan sektor industri Tahun 2020 atau PMK Nomor 134
Negara (BA-BUN) melalui skema tertentu yang ditetapkan dalam Tahun 2020; perusahaan tidak dapat Selain itu, perusahaan belum
BMDTP dilaksanakan oleh Direktorat peraturan menteri keuangan. Selain dihubungi oleh PT.SI maupun pembina mengajukan fasilitasi BMDTP Covid-19
Jenderal Industri Logam, Mesin, itu, secara umum verifikasi yang sektor. karena waktu yang terlalu singkat
Alat Transportasi, dan Elektronika dilakukan PT. Surveyor Indonesia (SI) disebabkan perencanaan yang kurang
(ILMATE), Direktorat Jenderal Industri selaku lembaga pelaksana verifikasi Di samping itu, kendala lain memadai. Hal ini mengingat PMK Nomor
Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT), sudah mengacu pada ketentuan adalah dikarenakan sebagian besar 134 Tahun 2020 baru terbit tanggal
Direktorat Jenderal Industri Agro (IA), umum pemberian fasilitasi BMDTP perusahaan mengalami penurunan 21 September 2020, yang kemudian
dan Direktorat Jenderal Industri Kecil sebagaimana tercantum pada PMK produksi di masa pandemi yang dilakukan penelaahan anggaran
Menengah dan Aneka (IKMA). Pada Nomor 248/PMK.011/2014 jo. PMK berpengaruh pada realisasi impor. karena adanya pergeseran anggaran
tahun 2020, Kementerian Perindustrian Nomor 14/PMK.010/2018 tentang Demikian pula dengan verifikasi tahap sehingga DIPA BMDTP Covid-19 baru
melaksanakan anggaran BA-BUN BMDTP atas Impor Barang dan Bahan awal yang dilakukan di awal pandemi terbit tanggal 12 November 2020.
melalui dua skema. Pertama, BMDTP untuk Memproduksi Barang dan/atau menyebabkan banyak perusahaan yang Mengingat peruntukannya bagi industri
Reguler yang merupakan fasilitas Jasa Guna Kepentingan Umum dan tidak bersedia dilakukan kunjungan yang baru mendapatkan fasilitasi
BMDTP Rutin setiap tahun yang Peningkatan Daya Saing Industri Sektor menjadi penyebab keterlambatan BMDTP sehingga waktu impor fasilitasi
dialokasikan bagi sektor industri Tertentu. pemenuhan data yang dibutuhkan BMDTP Covid-19 hanya 1 (satu) bulan,
tertentu. Pada tahun 2020, ditetapkan karena verifikasi dilakukan secara yakni bulan Desember 2020, sementara
berdasarkan Peraturan Menteri Verifikasi yang dilaksanakan oleh daring. tren impor sudah dilakukan sebelum
Keuangan Nomor 12/PMK.010/2020 PT. SI juga mengacu pada pedoman bulan Desember.
tentang BMDTP Sektor Industri Tertentu pelaksanaan fasilitasi BMDTP di Pada industri plastik, terjadi
Tahun Anggaran 2020. lingkungan Kemenperin sebagaimana penurunan produksi yang disebabkan Selain itu, fasilitas BMDTP belum
tercantum pada Peraturan Menteri selain karena pandemi juga memberikan dampak terhadap
Kedua, BMDTP Covid-19 yang Perindustrian Nomor 27 Tahun 2019 karena adanya kebijakan larangan peningkatan daya saing, penyerapan
merupakan program insentif BMDTP tentang Pedoman Pelaksanaan penggunaan plastik serta kesulitan tenaga kerja, dan pendapatan negara
bagi sektor industri tertentu khususnya Pemanfaatan Fasilitas Bea Masuk memperoleh biji plastik baik dari karena jumlah produksi, jumlah tenaga
di tahun 2020 untuk menanggulangi Ditanggung Pemerintah Sektor Industri dalam negeri maupun luar negeri. kerja, dan besaran pajak serta bea
dampak pandemi Covid-19 bagi sektor Tertentu, serta Peraturan Menteri Demikian pula dengan adanya kendala masuk yang disetorkan ke negara
industri tertentu dengan anggaran Perindustrian Nomor 31 Tahun 2020 dari pemasok serta negara asal yang relatif stabil; bahkan terjadi penurunan
yang bersumber dari Program tentang Pedoman Pelaksanaan sempat lockdown akibat pandemi di tahun 2020 karena adanya pandemi
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pemanfaatan Fasilitas Bea Masuk sehingga memundurkan jadwal impor. covid-19. Pemberian fasilitas BMDTP
Skema ini ditetapkan berdasarkan Ditanggung Pemerintah atas Impor hanya untuk sebagian kecil kebutuhan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor Barang dan Bahan untuk Memproduksi Pada bulan Desember 2020 bahan baku, yang belum berdampak
134/PMK.010/2020 tentang BMDTP Barang dan/atau Jasa oleh Industri terdapat kendala proses pengapalan/ signifikan untuk meningkatkan daya
atas Impor Barang dan Bahan untuk Sektor Tertentu yang Terdampak loading bahan baku dari negara asal. saing industri yang masih dominan
Memproduksi Barang dan/atau Jasa Pandemi Covid-19. Penyebabnya dikarenakan terbatasnya dipengaruhi oleh kondisi pasar.
pada target. Misalnya, dengan membuat produksi harus cepat beradaptasi dan
promo content di media sosial. Dalam hal selalu menjaga protokol kesehatan sesuai
ini, menurut Imam, diperlukan ide kreatif dengan peraturan pemerintah. Sebagai
agar menyajikan content yang berkaitan pendukungnya, manajemen mengatur
dan berguna untuk beberapa audience. layout pabrik dan juga mengatur shift
Oleh karenanya, materi yang ditampilkan kerja.
harus berisi info positif dan diposting
secara rutin. “Stabilitas menjadi kunci Beberapa industri banyaki yang
dari kesuksesan sebuah konten promo,” terkena dampak pandemi dan penjualan
tukas Imam yang mulai bergabung di PT. produknya menurun. Namun demikian,
Osha Asia sejak tahun 2014 lalu. tipe-tipe customer Dr. OSHA sangat luas.
Dr. OSHA memiliki banyak customer yang
Membangun Layanan
Apalagi berpromosi di media essential dan critical. Mereka beroperasi
digital biayanya rendah namun high normal dan pertumbuhan bisnisnya pun
impact. Bisa memaksimalkan sesuai forecast.
keterbatasan budget yang dimiliki
perusahaan dengan memakai taktik
marketing yang tepat sasaran. “Memang
“Sepatu safety tidak seperti sepatu
fashion. Safety di tempat kerja adalah
Advis APIP
tidak diarahkan ke proses pembelian sesuatu yang wajib. Kita percaya bahwa Oleh : Trinanti Sulamit,
langsung, tetapi iklan yang dikenang semua customer sangat menghargai Auditor Muda pada Inspektorat I
oleh customer pada periode kritis ini keamanan dan keselamatan kerja, Inspektorat Jenderal Kemenperin
akan membuat usaha masih tetap kuat demikian pula mereka percaya kita
dan bisa lebih stabil serta cepat growth- konsisten membuat sepatu safety
nya. Bahkan juga sesudah masa kritis ini terbaik,” urai Imam lebih lanjut. Penilaian kapabilitas Aparat kapabilitas memiliki satu atau lebih
usai,” ujarnya. Pengawas Intern Pemerintah (APIP) area proses kunci ( key process area).
Terkait dengan posisi karyawan di di Indonesia menggunakan kerangka Kelima tingkatan itu yakni: Level 1
Di masa pandemi ini, pelaku masa pandemi ini, keadaannya cukup pikir yang mengacu pada Internal Audit (Initial); Level 2 (Infrastructure); Level
bisnis perlu memperhatikan penataan stabil. Sementara untuk saat ini tidak Capability Model (IACM). IACM, yang 3 (Integrated); Level 4 (Managed); dan
keuangan perusahaan secara baik. ada penambahan karyawan baru, namun dikembangkan organisasi profesi The Level 5 (Optimizing). Tulisan ini mengulas
Perusahaan harus mengatur ulang juga tidak ada pengurangan sama sekali. Institute of Internal Auditor (IIA), terdiri layanan advis atau advisory servicess
mekanisme keuangan mereka, supaya “Kami masih di sektor bisnis yang cukup dari enam elemen yang harus terpenuhi. pada APIP Kementerian Perindustrian
usaha tetap berjalan lancar meski aman ketika di saat pandemi ini banyak Keenam elemen tersebut terdiri dari: (1) dalam upayanya mencapai Level 3.
ditengah wabah. Flow chat keuangan sekali yang terkena PHK. Kami juga masih Peran dan Layanan; (2) Pengelolaan SDM;
menjadi satu di antara pilihan yang bisa menjalankan bisnis via online dan hanya (3) Praktik Profesional; (4) Akuntabilitas Peran dan Layanan
diterapkan oleh beberapa pelaku bisnis. bertemu klien di saat tertentu saja. Semua dan Manajemen Kinerja; (5) Budaya dan
Hal ini bisa dilakukan melalui perbedaan bisa kami lakukan remote dari rumah Hubungan Kerja; dan (6) Struktur Tata Pada elemen Peran dan Layanan,
budget setiap minggunya, menunda dengan mudah dan tetap mendapatkan Kelola. Seluruh elemen itu merangkum semakin tinggi level organisasi APIP,
pengeluaran yang tak perlu, mengajukan permintaan kebutuhan sepatu safety 240 pernyataan dan pemenuhannya akan semakin banyak pula jenis cakupan
kemudahan angsuran jika mempunyai yang maksimal,” pungkasnya mengakhiri menyimpulkan pada level mana sebuah layanan yang diberikan sesuai dengan
utang tertentu, dan memanfaatkan wawancara. Tentu, kita juga bersyukur organisasi APIP berada. peran yang dijalankan. Secara umum
stimulus perpajakan yang dikeluarkan bahwa usaha industri ini tetap bertahan, terdapat dua peran APIP, yakni: peran
oleh pemerintah. Selanjutnya, di lini di tengah badai pandemi. Ada lima tingkatan atau level dalam sebagai penjamin (assurance); dan
(EN/SB/Gsn). IACM. Tiap level mendeskripsikan peran sebagai pemberi saran (advisory
karakteristik dan kapabilitas aktivitas servicess). Layanan dalam peran penjamin
audit internnya. Masing-masing level
antara lain audit, reviu dan evaluasi. jasa advis, APIP menjamin independensi cakupan pekerjaan, pihak yang terlibat Dalam hal standar waktu pelayanan,
Sementara layanan dalam peran pemberi dan obyektivitas tidak tercederai. dalam pendelegasian dan pelaksanaan layanan advis merupakan layanan yang
saran antara lain kegiatan pelatihan, Independensi dan obyektivitas diyakini tugas, standar waktu, alur dan dokumen dimulai dari kebutuhan pengguna. Tentu
reviu pengembangan sistem, penilaian melalui adanya pernyataan yang dibuat yang menjadi output perencanaan, diperlukan standar waktu pelayanan agar
mandiri atas pengendalian (control self APIP dan feedback pengguna layanan pelaksanaan dan pelaporan. layanan yang diberikan berkualitas dan
assessment), dan pemberian nasihat lain. berupa survei kepuasan pelanggan. dapat menjawab kebutuhan pengguna.
Peran dan layanan yang diberikan APIP Terkait dengan pihak yang terlibat,
sangat tergantung kepada kewenangan Sejauh ini, kita dapat mengidentifikasi layanan advis yang terorganisasi dengan Selanjutnya, setiap layanan advis
yang diterima dan komitmen pimpinan dokumen yang diperlukan dalam baik dijalankan para pihak sesuai yang diberikan harus didokumentasikan
organisasi yang tercermin pada dokumen mendukung peran dan layanan advis, dengan kewenangannya. Misalnya mulai dari pendelegasian tugas, hingga
Internal Audit Charter. antara lain: PKPT yang memuat dalam organisasi APIP penyedia layanan pelaksanaan layanan jasa. Misalnya,
perencanaan jasa advis; Internal Audit advis, harus ada tim yang melakukan untuk jasa berupa konsultasi terdapat
Setidaknya, ada empat pernyataan Charter yang memuat jenis layanan yang pendelegasian, tim yang melaksanakan riwayat konsultasi yang berisi pihak
yang harus dipenuhi ketika sebuah diberikan; pedoman/SOP yang meliputi layanan advis tersebut, serta tim pengguna, uraian masalah, serta hasil
organisasi APIP dapat dikatakan telah tahap perencanaan, pelaksanaan, yang melakukan penatausahaan dan kajian; sedangkan untuk jasa bimbingan
memberikan advisory servicess. Pertama, dan pelaporan; kuesioner monitoring monitoring. Alur layanan mulai dari teknis berupa materi yang disampaikan,
telah melakukan penugasan pengawasan dampak jasa advis yang diberikan; permohonan pengguna, pemberian serta kertas kerja yang dihasilkan dalam
berupa pemberian jasa advis tanpa Surat Pernyataan independensi; serta layanan hingga pelaporan pelaksanaan kegiatan workshop. Setiap dokumen
mengambil alih tanggung jawab kuesioner kepuasan pelanggan. harus berjalan jelas. Misalnya, tidak bisa tersebut perlu dilakukan penatausahaan,
manajemen. Misalnya, APIP memberikan pengguna melayangkan permohonan sehingga terdistribusi dengan baik dan
layanan konsultasi mengenai pengadaan Dalam tulisan ini, penulis jasa advis langsung kepada tim pada suatu waktu dibutuhkan dapat
barang jasa terkait penyusunan HPS mempelajari pedoman advisory servicess pelaksana. Atau tidak bisa pengguna dicari dengan mudah.
(Harga Perkiraan Sendiri) yang baik yang dikeluarkan Badan Pengawasan memperoleh output dokumen riwayat
dan sesuai ketentuan pada awal tahun Keuangan dan Pembangunan (BPKP), konsultasi langsung dari tim pelaksana. Demikian pula dalam hal monitoring
anggaran, tanpa mengambil alih yaitu “Buku Saku Panduan Praktis dan kompilasi data. Dalam jangka waktu
tanggung jawab PPK tertentu/terkait. Advisory servicess” serta Peraturan tertentu diperlukan laporan kompilasi
Adanya penugasan pengawasan ini Inspektur Jenderal Kementerian Para pihak yang terlibat harus dan monitoring terhadap dampak
harus tertuang dalam Program Kerja Kelautan dan Perikanan Nomor 371/ berjalan dalam koridor independensi layanan advis yang diberikan sebagai
Pengawasan Tahunan (PKPT). PER-ITJEN/2019 tentang Pedoman Teknis dan obyektivitas. Tim pendelegasian masukan perbaikan pelayanan.
Penyelenggaraan Layanan Konsultasi, harus memastikan bahwa personil
Kedua, APIP telah memiliki Internal disamping mengidentifikasi beberapa tim pelaksana yang ditunjuk memiliki Penting untuk diingat, bahwa
Audit Charter yang mengungkapkan sifat hal penting dalam penyusunan pedoman. kompetensi, bebas dari benturan kemajuan layanan advis juga
dan jenis jasa advis yang dapat diberikan kepentingan, tidak mengambil alih berpengaruh pada pencapaian Level
oleh APIP. Ketiga, jasa advis yang Lingkup Kegiatan Layanan Advis tanggung jawab manajemen (pengguna), 5 elemen Peran dan Layanan; Level 3
diberikan APIP memberikan nilai tambah serta tidak memberikan layanan di elemen Pengelolaan SDM; Level 3 elemen
bagi organisasi. Dalam hal ini diperlukan Layanan advis yang diatur dalam luar yang tertera pada Internal Audit Budaya dan Hubungan Organisasi; dan
Pedoman Perencanaan, Pelaksanaan pedoman advisory servicess harus Charter. Begitu pula sebaliknya, tim Level 3 elemen Struktur Tata Kelola.
dan Pelaporan advisory servicess untuk sesuai dengan yang tertera pada pelaksana yang ditunjuk perlu menolak Mirip dalam membangun rumah
memastikan bahwa pemberian jasa Internal Audit Charter. Selain itu, pendelegasian jika tidak kompeten, bertingkat, pencapaian suatu level IACM
memiliki standar, serta menghasilkan setiap layanan advis yang diatur dalam serta memiliki irisan kepentingan. Pada bukan pencapaian yang tiba-tiba, tetapi
rekomendasi yang memberi nilai tambah pedoman masing-masing harus dirinci. sisi pengguna, perlu juga dilakukan dilakukan secara bertahap dan penuh
bagi organisasi. Afirmasi bahwa jasa Misalnya, dinyatakan layanan advis penjaringan umpan balik (feedback) komitmen.
advis memberi nilai tambah, misalnya, yang disediakan: sosialisasi, verifikasi, melalui survei kepuasan pelanggan
diperoleh melalui perangkat monitoring penelaahan dan pemberian saran. Maka mengenai kinerja tim pelaksana.
dampak terhadap layanan jasa advis yang dalam pedoman perlu dirinci masing-
diberikan. Keempat, dalam pemberian masing layanan tersebut, mulai dari
Untuk Kejayaan
Indonesia
Bangun Indonesia