You are on page 1of 10

e-Business SIMT Semester Gasal 2021 2022

MK. E Business BM185452.


Pertemuan 16 (15 Desember 2021)

UAS
Ngr. Putu Raka Novandra Asta dan Nomer Tugas: 2.2
Examination questions, pn. 74

DikumpulkanTanggal 17 Desember 2021


Nama NRP Nilai
Ngr. Putu Raka Novandra Asta 6032201048

Sekolah Interdisiplin Manajemen Teknologi-ITS


2021

Komentar:
UAS: Case Study, Essay and discussion questions, atau Examination questions
Setiap orang mengerjakan Case Study, Essay and discussion questions, atau Examination
questions sesuai dengan Tugas yang diberikan, untuk Chapter 2 sampai 12.
- Rangkum dan Tulis dalam Bahasa Indonesia untuk Case Study, lakukan paraprase, lalu
berikan jawaban.
- Essay and discussion questions, atau Examination-Tulis soalnya dalam bahasa Indonesia
lalu berikan Jawaban. Jawaban diberikan berasal dari textbook Dafe Chaffey.
- Berikan Gambar yang sesuai dari jawaban yang diberikan (Gambar termasuk penilaian).
- Gunanakan huruf TNR 12, Spasi Rapat. Tugas dalam Pdf, dikumpulkan di satu Google
Drive pada Folder “UAS” dengan nama File “NRP Nama”

No Task Nama
Chapter 2
2.1 Case Study 2.1 i‑to‑i – a global marketplace for a start‑up company, pn 69
2.2 Essay and discussion questions, pn. 74 FIKRI RIZKY ADINATA
2.3 Examination questions, pn. 74 NGR PUTU RAKA NOVANDRA ASTA
Chapter 3
3.1 Case Study 3.1 Innovation at Google, pn. 121
3.2 Essay and discussion questions, pn. 123 AFRIZAL DWI KUSUMA
3.3 Examination questions, pn. 123 DIMAS TRI HANDOKO
Chapter 4
4.1 Case Study 4.1. The implications of globalisation for consumer attitudes1, pn
160
4.2 Essay and discussion questions, pn. 171 RIZKI MUTIA AYYU KUSUMA WARDHANI
4.3 Examination questions, pn. 171 MAUFTHAUDDIN MUSTAQIM
Chapter 5
5.1 Case Study 5.1 Debenhams creates value through mobile commerce, pn. 208
5.2 Case Study 5.2 Setting the Internet revenue contribution at Sandvik Steel, pn. ANGELICHA AMINAH ZAIRUNI USSU
213 FAISAL ARIF RAHMAWAN
5.3 Case Study 5.3 Boo hoo – learning from the largest European dot-com failure,
pn. 234
5.4 Essay and discussion questions, pn. 243 DIVA IRMA AYUNITA
5.5 Examination questions, pn. 243 SUGENG RIYADI
Chapter 6
6.1 Case Study 6.1 Shell Chemicals redefines its customers’ supply chains MUHAMMAD BAGUS SYAIFULLAH
customers’ supply chains, pn. 259 HISAR DESMON YOSUA
6.2 Case Study 6.2 Argos uses e-supply chain management to improve customer ADIB MUHAMMAD VISOKA
convenience, pn. 278
6.3 Case Study 6.3 RFID: keeping track starts its move to a faster track, pn. 290
6.4 Essay and discussion questions pn. 293 CAYZA ANGKA MAULANA
Chapter 7
7.1 Case Study 7.1 Cambridge Consultants reduces costs through e-procurement, IVAN WIDIYANTO
pn. 306 TIMUR SAHADEWA
7.2 Case Study 7.2 Covisint – a typical history of a B2B marketplace?, pn. 317
7.3 Examination questions, pn. 321 TAUFIK URROHMAN
Chapter 8
8.1 Case Study 8.1 The evolution of easyJet’s online revenue contribution, pn.
347
8.2 Case Study 8.2 Dell gets closer to its customers online, pn 368.
8.3 Self- assessment questions, pn. 384 MUCH ANDI NOUVAL RAMADHANI
8.4 Essay and discussion questions, pn. 384 MUHAMMAD REZA PAHLEVI
8.5 Examination questions, pn. 384 RUMAISAH HIDAYATILLAH
Chapter 9
9.1 Case Study 9.1 Tesco.com increases product range and uses triggered
communications to support CRM, pn. 457
9.2 Self-assessment questions, pn 460 M. BURHANUDDIN MUFLIHUL HASAN
9.3 Examination questions, pn 460 CARAKA PRASETYA UTAMA
Chapter 10
10.1 Case Study 10.1 Process management: making complex business simpler, pn.
481
10.2 Case Study 10.2 Using collaborative tools to support knowledge management NI PUTU MANISSAR TRI RATIH
at Janssen-Cilag Australia ASKI YUNIAR ROSADI
10.3 Essay and discussion questions, pn. 513 ZAINUL ARIFIN
10.4 Examination questions, pn. 514 GHORAPURLA ADI PRADHANA
Chapter 11
11.1 Case Study 11.1 Providing an effective online experience for local markets,
pn. 570
11.2 Essay and discussion questions. 592 AULIA ARIF WARDANA
11.3 Examination questions, pn. 592 NIDIA AVISYAH PUTRI
Chapter 12
12.1 Case Study 12.1 Learning from Amazon’s culture of metrics, pn. 642 MASTUTY AYU NINGTYAS
KARTINI APRILIA PRATIWI N
12.2 Essay and discussion questions, pn. 647 OLLANDIO GRACIELA
12.3 Examination questions, 648 IRFANI WIDYA PRATIDINA
Chapter 2.
Sub 2.3
Examination Questions:
1. Explain disintermediation and reintermediation using examples.
2 Describe three different revenue models for a portal such as Yahoo!
3 What is meant by buy-side, sell-side and marketplace-based e-commerce?
4 What are the different mechanisms for online auctions?
5 Describe two alternative approaches for using digital business to change a company’s value
chain.
6 Explain what a business model is and relate it to an Internet pureplay of your choice.
7 Outline the elements of the digital business environment for an organisation and explain its
relevance to the organisation.
8 Give three different transaction types that an industry marketplace could offer to facilitate trade
between buyers and suppliers.

Translate Soal:
1.Menjelaskan disintermediasi dan reinterpretasi menggunakan contoh
2. Jelaskan tiga model pendapatan yang berbeda untuk portal seperti Yahoo!
3. Apa yang dimaksud dengan sisi membeli, sisi penjual dan pasar berbasis e-commerce?
4. Apa mekanisme yang berbeda untuk lelang online?
5. Jelaskan dua pendekatan alternatif untuk menggunakan bisnis digital untuk mengubah rantai
nilai perusahaan.
6. Jelaskan apa itu model bisnis dan hubungkan dengan pureplay Internet pilihan Anda.
7. Garis besar elemen lingkungan bisnis digital untuk suatu organisasi dan menjelaskan
relevansinya dengan organisasi.
8. Berikan tiga jenis transaksi berbeda yang dapat ditawarkan pasar industri untuk memfasilitasi
perdagangan antara pembeli dan pemasok.

Jawaban:

1. Dikutip dari Buku Dave Chaffey, halaman 53. Disintermediasi merupakan proses penghapusan
perantara sebagai seperti sebagai distributor atau broker yang sebelumnya menghubungkan
perusahaan dengan pelanggannya. Sebagai contoh: Misalnya, perusahaan musik yang ada pada
saat ini dapat mendistribusikan trek digital langsung ke situs-situs seperti iTunes dan Napster,
perubahan besar pada strategi channel mereka telah menyebabkan penutupan banyak toko musik.
Band bahkan dapat melewati pengecer dan menjual langsung; Misalnya, pada tahun 2008
Radiohead merilis sebuah album In Rainbows dan menjualnya langsung dari situs mereka, yang
memungkinkan pembeli untuk menyebutkan harga mereka sendiri! Untuk ilustrasi dapat dilihat
pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Ilustrasi Disintermediasi
[Sumber: Dave Chaffey, 54]

Gambar 2.1 merupakan ilustrasi Disitermediasi dalam bentuk grafis pada channel ritel yang
disederhanakan. Perantara lebih lanjut seperti distributor bisa mendapatkan tambahan yang terjadi
pada business to market. Selain itu untuk gambar A. menjelaskan posisi sebelumnya dimana
perusahaan memasarkan dan menjual produknya dengan 'mendorong' mereka melalui channel
penjualan. Bagian B dan C menjelaskan dua jenis disintermediasi yang berbeda di mana grosir (b)
atau grosir dan pengecer (c) dilewati, memungkinkan produsen untuk menjual dan
mempromosikan langsung ke konsumen. Manfaat disintermediasi kepada produsen jelas mampu
menghilangkan biaya penjualan dan infrastruktur penjualan melalui channel.
Sedangkan untuk reinterpretasi dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 54 merupakan
penciptaan perantara baru antara pelanggan dan pemasok menyediakan layanan seperti pencarian
pemasok dan evaluasi produk. Untuk menerangkan ilustrasi contoh dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 menggambarkan konsep ini. Gambar 2.2 (a) menunjukkan situasi tradisional di mana
banyak penjualan melalui broker seperti Automobile Association (www.theaa.co.uk). Dengan
disintermediasi (Gambar 2.8 (b)) ada kesempatan untuk menjual langsung, awalnya melalui call
center seperti dengan Direct Line (www.directline.co.uk) dan kemudian baru-baru ini oleh situs
web transaksional mereka. Pembeli produk masih membutuhkan bantuan dalam pemilihan produk
dan ini menyebabkan penciptaan perantara baru, proses yang disebut sebagai reinterpretasi
(Gambar 2.8 (c)). Di Inggris MoneySupermarket.com dan Confused.com adalah contoh Perantara
baru yang menyediakan layanan bagi orang untuk menemukan asuransi online dengan harga yang
kompetitif. Esurance.com dan Insurance.com adalah contoh AS.

Gambar 2.2 Ilustrasi Reinterpretasi


[Sumber: Dave Chaffey, 55]
2. Sebelum menjelaskan tiga model pendapatan (revenue model), maka saya akan menjelaskan
dahulu pengertian revenue model. Dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 62, revenue model
merupakan sebuah metode untuk mendapatkan pendapatan (keutungan) untuk sebuah organisasi
atau perusahaan. Tiga model pendapatan (revenue model) dengan studi kasus: Yahoo dapat
dijabarkan pada Gambar 2.3 yang dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 62.
1.Marketplace Position 2. Revenue Model 3. Commercial Model

Manufacturer or Direct product Y


Fixed-price sale
primary service sales of product
provide or service
B B B A

Reseller/retailer Y B Y
Subscription or Brokered or
(intermediary) rental of service negotiated deal
A
Commission-based Y
Marketplace/exchange sales (afliate, auction, Auction or spot Y
(intermediary) marketplace
Y A

Media owner or Advertising (banner Y Product or service


publisher Y ads, sponsorship) bundling
(intermediary)

Supply chain provider Sales of syndicated Loyalty-based pricing


or integrator content or services (for or promotions
media owner)

Not-for-prot
Key:
organisation
B = Books Publisher
A = Amazon
Gambar 2.3 Ilustrasi Business Model
Y = Yahoo
[Sumber: Dave Chaffey, 62]

Gambar 2.3 menjelaskan mengenai gambar ilustrasi dari Business Model perusahaan yang
mirip antara satu dengan yang lain. Perusahaan yang dimaksud diambil contoh dengan kode B
untuk Books Publisher, A untuk Amazon, dan Y untuk Yahoo. Untuk fokus pembahan kali ini
yaitu pada revenue model. Ditinjau dari studi kasus Yahoo, revenue model utama yang digunakan
adalah Advertising. Dikutip dari buku Loudon, halaman 58 yang dimaksud advertising revenue
model adalah sebuah bisnis model dimana perusahaan menyediakan forum untuk iklan dan
menerima biaya dari pengiklan contohnya yaitu banner ads dan sponsorship. Revenue kedua yang
digunakan adalah sales revenue model. Dikutip dari buku Loudon, halaman 59 yang dimaksud
dengan sales revenue model adalah sebuah bisnis model dimana perusahaan memperoleh
pendapatan dengan cara menjual barang, informasi, atau jasa. Model revenue ketiga yang
digunakan adalah affiliate revenue model. Dimana dikutip dari buku Loudon, halaman 59 yang
dimaksud affiliate revenue model adalah sebuah bisnis model dimana perusahaan mengarahkan
bisnis ke afiliasi dan menerima biaya rujukan atau persentase pendapatan dari setiap penjualan
yang dihasilkan.
3. Sebelum mengetahui apa yang dimaksud sisi pembeli dan sisi penjual pada marketplace: e-
commerce. Saya akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan online marketplace. Dikutip dari
buku Dave Chaffey, halaman 42 yang dimaksud dengan online marketplace adalah sebuah pasar
online untuk pertukaran informasi, dan transaksi komersial antara konsumen, bisnis dan
pemerintah yang diselesaikan melalui berbagai bentuk kehadiran online. Untuk menggambarkan
sisi pembeli dan sisi penjual pada marketplace: e-commerce dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Ilustrasi sisi penjual dan pembeli dalam e-commerce


[Sumber: David Kosiur, 1997]
Gambar 2.4 menjelaskan mengenai ilustrai sisi penjual dan pembeli dalam e-commerce
dimana terdapat dua sisi. Sisi pertama dinamakan seller, dimana seller bertugas untuk memberikan
informasi produk yang akan dijual, mencari customer, menerima orderan masuk, serta
mengirimkan produk untuk dikemas dan dibawa ke ekspedisi. Sedangkan sisi pembeli bertugas
untuk mengidentifikasi produk apa yang ingin dibeli, mencari produk yang diinginkan, membeli
produk yang diinginkan, melakukan pembayaran produk, serta terakhir yaitu melakukan
pengecekan barang jika sudah diterima oleh sisi pembeli.
4. Mekanisme yang membedakan pada lelang online yaitu dengan mengambil contoh case pada
perusahaan e-bay dimana pada e-bay sendiri merupakan sebuah perusahaan yang menggunakan
jasa auction online. E-bay sendiri memiliki dua model bisnis yang berkembang. Untuk alamat url
(www.ebay.com); menggunakan model bisnis C2C (customer to customer) sedangkan untuk
alamat url: (http://business.ebay.co.uk/) menggunkan model bisnis B2B (business to business).
Untuk auction online yang membedakan dapat diambil contoh dari proses online transactionnya
dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 57 bahwa pembayaran auction online dari sisi seller
auction (penjual lelang), dimana tawaran pembeli menentukan harga akhir penjual. Sisi kedua
yaitu penawaran, Dimana seller auction dapat mengajukan atau menentukan harga yang lebih
kepada pembeli. Terakhir yaitu tahap menjual. Dari sisi pembeli dimana dapat memposting harya
yang diinginkan untuk penerimaan kepada sisi penjual.
Dikutip dari https://journalsofindia.com/, terdapat dua pelelangan. Pertama disebut sebagai
forward dan kedua yaitu reverse yang dapat dijabarkan sebagai berikut perbedaanya:
Forward:
1. Lelang ke depan adalah lelang, yang dapat digunakan oleh penjual untuk menjual barang-
barang mereka kepada banyak pembeli potensial.
2. Penjual dan pembeli dapat menjadi individu, organisasi dll
3. Item biasanya ditempatkan di situs khusus untuk dilelang (misalnya eBay.com atau
marketdojo.com atau opt-source.com).
4. Pembeli dapat terus menawar barang-barang yang mereka minati.
5. Akhirnya penawar tertinggi memenangkan item.
6. Dua jenis lelang ke depan adalah umum.
7. Yang pertama adalah lelang likuidasi. Di sini pembeli berusaha untuk mendapatkan harga
terendah untuk item yang mereka minati.
8. Jenis kedua adalah lelang efisiensi pemasaran. Pembeli ingin mendapatkan barang yang
unik.
Reverse:
1. Lelang terbalik adalah jenis lelang di mana peran tradisional pembeli dan penjual dibalik.
2. Dengan demikian, ada satu pembeli dan banyak penjual potensial. Dalam lelang biasa (juga
dikenal sebagai 'lelang ke depan'), pembeli bersaing untuk mendapatkan barang atau jasa
dengan menawarkan harga yang semakin tinggi.
3. Sebaliknya, dalam lelang terbalik, penjual bersaing untuk mendapatkan bisnis dari pembeli
dan harga biasanya akan berkurang karena penjual underbid satu sama lain.
4. Lelang terbalik mirip dengan lelang penawaran unik karena prinsip dasarnya tetap sama;
Namun, lelang penawaran unik mengikuti format lelang tradisional lebih dekat karena
setiap tawaran dirahasiakan dan satu pemenang yang jelas didefinisikan setelah lelang
selesai.
5. Untuk lelang bisnis, istilah ini mengacu pada jenis proses lelang tertentu (juga disebut
lelang pengadaan, e-lelang, acara sumber, e-sourcing atau eRA, eRFP, e-RFO, e-
procurement, B2B Auction).
6. Proses pengadaan terbuka, yang merupakan bentuk lelang terbalik, telah umum digunakan
dalam pengadaan pemerintah dan di sektor swasta di banyak negara selama beberapa
dekade.
5. Dua alternatif yang dapat ditawarkan untuk menggunakan bisnis digital untuk mengubah rantai
nilai perusahaan. Dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 53 dan 54 dapat dijabarkan sebagai
berikut:
1. Disintermediation
Merupakan sebuah penghapusan perantara sebagai distributor atau broker yang
sebelumnya menghubungkan perusahaan dengan pelanggan.
2. Reintermediation
Merupakan sebuah penciptaan perantara baru yang melibatkan pelanggan dan pemasok
serta menyediakan layanan pencarian untuk pemasok dan untuk evaluasi produk.

6. Business model yang relate pada internet pureplay menurut pilihan saya dapat dijabarkan
sebagai berikut:
Sebelum menjabarkan pilihan saya, saya ingin menjelaskan mengertian dari bisnis model
jika dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 58. Business model merupakan sebuah ringkasan
tentang bagaimana suatu perusahaan akan menghasilkan pendapatan yang mengidentifikasi
penawaran produknya, layanan bernilai tambah, sumber pendapatan, dan target pelanggan. Contoh
case untuk revenue source for pure-play yaitu lastminutes.com yang terdiri dari:
1. Subscription: Pembayaran per-bulan.
2. Pay per view: Membayar untuk setiap artikel atau artikel dengan nilai.
3. Advertising revenue: Untuk pendapatan iklan di situs atau daftar di direktori.
4. Affiliate revenue: Untuk rujukan ke sisi lain yang mengarah ke penjualan
5. Transaction revenue: Proporsi dari semua transaksi yang diselesaikan

7. Garis besar elemen lingkungan bisnis digital untuk suatu organisasi dan menjelaskan
relevansinya dengan organisasi. Dikutip dari buku Dave Chaffey, halaman 128. Ruang lingkup
bisnis dapat dibagi menjadi dua. Pertama ruang lingkup micro dan kedua yaitu ruang lingkup
macro.
Ruang lingkup micro dan macro dalam organisasi atau perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Ruang lingkup micro dan macro organisasi


Macro-environment Micro-environment
Social Organisation
Legal Customers
Economic Suppliers
Political Competitors
Technological Intermediaries
Competitive The public at large
[Sumber: Dave Chaffey, 128]
Tabel 2.1 merupakan pembagian ruang lingkup micro dan macro pada organisasi. Pada
ruang lingkup macro yang menjadi aspek yaitu social, legal, economic, political, technological,
dan competitive. Sedangkan pada ruang lingkup micro dimulai dari organization, customers,
suppliers, competitors, intermediaries, dan the public at large. Organisasi perlu mengaudit
pengaruh ini ketika mengembangkan strategi dan memantau mereka secara terus-menurs untuk
menanggapi sebuah perubahan.
8. Tiga jenis transaksi berbeda yang dapat ditawarkan pasar industri untuk memfasilitasi
perdagangan antara pembeli dan pemasok dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Straight fixed -price transaction


Dimana transaksi ini merupakan sebuah transaksi mengenai harga secara langsung.
2. Auction to lowest bidder – reverse auction
Dimana transaksi ini merupakan kebalikan dari transaksi saat melakukan lelang online.
Dimana pelelang melelang pada harga terendah.
3. Barter
Dimana transaksi ini sifatnya bertukar sesuatu barang dengan nilai harga yang sama.
Penjual dan pembeli dapat melakukan pertukaran barang jika harga dari kedua belah pihak
memiliki nilai yang sama.

You might also like