Professional Documents
Culture Documents
net/publication/335754599
CITATIONS READS
0 246
2 authors:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Muhamad Roem on 12 September 2019.
ABSTRACT
The perception of the coastal regions that identic with poor fishermens, low level of the
economy, uneducated and unhealthy environment was as a raw portrait. It also found on
coastal area of Tanjung Palas Timur District of Bulungan. There are factors causing low
accessibility of people to markets and capital as well as the informal system formed
trading marine fishermen bargaining position unfavorable. This study is intended to find
a formulation of draft strategies, programs and action plans in order to facilitate the
potential and prospects in the region of the study. The results of this study include
potential into capital as a force to be developed as well as the prospects of the existing
opportunities to be handled appropriately, provide alternative overcome weaknesses in
order to cope with market competition outside of the study area.
ABSTRAK
390,8 km Kabupaten Bulungan memiliki pada tataran kebijakan hingga kondisi fakta
potensi sumber daya pesisir dan laut yang di wilayah kajian meliputi potensi, dan isu
cukup prospektif untuk dikembangkan dan permasalahan yang menjadi kendala (bottle
bukan tidak mungkin untuk menjadi salah neck) dalam pembangunan di wilayah
satu sektor andalan (leading sectors) Tanah Kuning umumnya wilayah pesisir
kedepannya. Namun demikian sektor-sektor khususnya. Diharapkan dari perencanaan
minyak, gas (migas) dan perkebunan pembangunan ekonomi wilayah pesisir ini
memang menjadi primadona saat ini karena dapat mengurangi kesenjangan yang terjadi
dipandang memiliki kontribusi (share) yang dimasa mendatang.
cukup signifikan pada roda pembangunan
daerah. Sedangkan sektor kelautan dan Tujuan
pesisir sendiri masih menjadi sektor yang Kajian ini bertujuan untuk
tidak banyak memberi kontribusi bagi merumuskan suatu konsep perencanaan
pembangunan daerah. Kebijakan-kebijakan pembangunan pesisir Desa Tanah Kuning
pembangunan sektoral saat ini pun berbasis sumberdaya lokal yang terintegrasi
cenderung fokus pada usaha ekstraksi hasil dengan perencanaan pembangunan
bumi/sumber daya alam. Hal ini dipandang Kabupaten Bulungan. Diharapkan hasil
cukup wajar mengingat kondisi seperti ini kajian ini mampu menghasilkan sebuah
juga banyak terjadi pada daerah lainnya, rumusan pengelolaan sumber daya
usaha untuk meningkatkan Pendapatan Asli perikanan dan kelautan yang dapat menjadi
Daerah pada era otonomi daerah menjadi sumber ekonomi baru yang kompetitif dan
hal yang penting sebagai upaya bermuara pada pengurangan kemiskinan
mempercepat pendapatan yang diharapkan masyarakat sekitar wilayah tersebut
akan berimplikasi pada pembangunan umumnya dan masyarakat pesisir
daerah itu sendiri, sehingga dengan khususnya.
demikian nuansa keberpihakan pada sektor
tertentu sangat mendominasi dalam BAHAN DAN METODE
kebijakan yang dihasilkan.
Marjinalisasi secara tidak langsung Pendekatan Kajian
diakibatkan dari kondisi diatas terjadi pada Pendekatan yang digunakan dalam
sektor kelautan perikanan. Wilayah Pesisir kajian meliputi beberapa aspek antara lain;
Dasa Tanah Kuning memiliki potensi dan (1) Pendekatan Kebijakan Penataan Ruang,
keunggulan yang khas. Daerah ini (2) Pendekatan Ekonomi Wilayah, dan (3)
merupakan penghasil beberapa komoditas Pendekatan Sumberdaya Perikanan. Kajian
perikanan yang memiliki nilai ekonomis ini merupakan model kajian terintegrasi
penting seperti lobster, ikan teri, dan udang antara pendekatan kebijakan/regulasi
rebon. Sementara itu lambannya proses pemerintah dan arahan pembangunan
pembangunan di wilayah tersebut dan terhadap pola dan trend perkembangan
kurangnya akses terhadap sumber-sumber ekonomi kewilayahan berbasis komoditas
baik informasi maupun aspek permodalan perikanan potensial dan prospektif untuk
bagi nelayan berdampak pada tingkat dikembangkan.
kesejahteraan masyarakat. Implikasinya Bahan kajian berasal dari dokumen
terlihat secara keruangan (spatial) pada kabupaten Bulungan antara lain; Rencana
pembangunan eksisiting di Tanah Kuning. Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten
Perencanaan pengembangan ekonomi Bulungan, Rencana Pembangunan Jangka
wilayah pesisir merupakan suatu konsepsi Menengah (RPJM) Kabupaten Bulungan,
langkah awal untuk menemukan alternatif- serta publikasi resmi Pemerintah Kabupaten
alternatif dalam rangka pembangunan Bulungan lainnya. Adapun inventarisasi isu
ekonomi wilayah pesisir. Dalam prosesnya dan permasalahan pesisir kontemporer di
dibutuhkan kajian yang komprehensif baik wilayah kajian dilakukan dengan teknik
Keterangan
Sijk : Indeks Spesialisasi Daerah j dan k
Ejk : PDRB Sektor i pada Daerah j
Ej : Total PDRB Daerah j
Eik : PDRB Sektor i pada Daerah k
Ek : Total PDRB Daerah k
dalam lapangan kerja dan 40% sisanya komunikasi, serta jasa-jasa. Sektor
merupakan pengangguran. Hal ini berarti pertanian dengan subsektor perikanan yang
hanya sebagian penduduk usia kerja yang memiliki nilai LQ > 1 yakni nilai LQ
terserap dalam lapangan kerja yang tersedia sebesar 4,85 menunjukkan subsektor
dengan tingkat produktivitas tergolong perikanan memiliki keunggulan komparatif
sedang sementara masih ada sebagian dan menjadi kekuatan Kabupaten
penduduk lagi yang belum bekerja. Bulungan. Hasil perikanan tersebut selain
memenuhi kebutuhan Kabupaten Bulungan,
B. Aspek Ekonomi Wilayah Pesisir juga mampu mengekspor hasilnya keluar
Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan.
Analisa ekonomi keruangan wilayah
pesisir bertujuan untuk mengetahui potensi Analisa indeks spesialisasi
ekonomi yang terdapat pada wilayah kajian Analisa indeks spesialisasi
pesisir Tanjung Palas Timur meliputi Desa merupakan salah satu cara mengukur
Tanah Kuning, Mangkupadi, dan Kampung potensi kegiatan ekonomi pesisir
Baru. Potensi ekonomi keruangan ini dikaji Kabupaten Bulungan. Input analisa IS ini
dari data PDRB. Analisa ekonomi ini sama halnya dengan analisa LQ yaitu
nantinya akan menjadi salah satu input PDRB menurut lapangan usaha. Hasil yang
dalam menentukan prospek pengembangan didapatkan dari nilai IS ini adalah makin
pesisir Tanjung Palas Timur. Analisa tinggi nilai IS maka semakin tinggi tingkat
ekonomi keruangan menggunakan metode spesialisasi sektoral perikanan di pesisir
LQ (Location Quotient), IS (Indeks Kabupaten Bulungan yang terkonsentrasi
Spesialisasi), dan Shift-Share. pada kegiatan-kegiatan yang mempunyai
nilai selisih persentase positif.
Analisa LQ (Location Quotient)
Analisa yang digunakan untuk Tabel 2. Analisa indeks spesialisasi
mengetahui mengetahui sektor basis dan
non basis di wilayah pesisir Tanjung Palas
Timur adalah dengan pendekatan LQ
(Location Quotient), menggunakan data
PDRB menurut lapangan usaha.