You are on page 1of 8

Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

EFEKTIFITAS TERAPI ASMAUL HUSNA TERHADAP PENURUNAN


SKALA NYERI PADA PASIEN FRAKTUR
DI RSUD PROVINSI RIAU
Putri Wulandini*, Andalia Roza, Santi Riska Safitri
Keperawatan Universitas Abdurrab
*Email: putri.wulandini@univrab.ac.id

Submitted :07-02-2018, Reviewed:14-03-2018, Accepted:03-04-2018


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i2.3116

ABSTRACT
Fracture in Indonesia becomes the third rank death causing under the coronary heart attack and
tuberculosis. Fracture is dissolution of the bone continuality which is caused by suddenly or more spirit,
causing the according to licking, bending destruction, twisting and pulling. The research aims to
determine effectivity of the Asmaul Husna therapy on the fracture patient in the dahlia room of Arifin
Achmad general hospital of riau province. The research was operated on 01 March until 26 March.
The research design was quasy experiment by pre test design and post test design with control. Sample
in this research is as many as 30 peoples, 15 peoples for the experiment group and 15 peoples for the
control group. The used measurement equipment was observation sheet and given the Asmaul Husna
therapy for the experiment group. The use analisys was univariate and bivariate by T-test . Outcome of
the T-test showed that there is the difference of asmaul husna therapy average on p = 0,000 / p > 5 %
(0,05), then it can be concluded than Ho rejected. The research outcome shows that the Asmaul Husna
therapy is effective to reduce the pai scale on the fracture patient. Based on the research outcome,
hopefully the nurse teaches the Asmaul Husna therapy for the patient and applies for the fracture
patient.

Keywords : Asmaul Husna therapy, pain

ABSTRAK
Fraktur di Indonesia menjadi penyebab kematian terbesar ketiga di bawah penyakit jantung koroner dan
tuberkulosis. Fraktur adalah terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh kekuatan yang tiba-
tiba dan berlebihan, yang dapat berupa pemukulan, penghancuran penekukan, pemuntiran atau
penarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas terapi Asmaul Husna pada pasien
fraktur di ruangan Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Provinsi Riau. Penelitian ini
dilakukan pada tanggal 01 Maret sampai 26 Maret Desain penelitian ini quasy eksperiment dengan
rancangan pre test and post test design with control. Sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang, 15
orang sampel untuk kelompok eksperimen dan 15 orang untuk kelompok kontrol. Alat ukur yang
digunakan adalah lembaran observasi dan diberikan terapi asmaul husna pada kelompok eksperimen.
Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji T-test. Hasil uji T-test menunjukkan
bahwa terdapat perbedaan rata-rata terapi Asmaul Husna dengan nilai p=0,000 / p<5 % (0,05). Jadi
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi Asmaul Husna
efektif untuk mengurangi skala nyeri pada pasien fraktur. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan
perawat mengajarkan penggunaan terapi asmaul husna pada pasien dan menerapkannya pada pasien
fraktur.

Kata kunci : Terapi Asmaul Husna, Nyeri

PENDAHULUAN Tulang manusia dihubungkan dengan yang


Sistem skelet merupakan susunan lain melalui sambungan tulang atau
tulang (kerangka) yang merupakan salah persendian sehingga terbentuk kerangka
satu unsur sistem penegak dan penggerak. yang merupakan sistem lokomotif pasif,

Kopertis Wilayah X 375


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif Kesehatan Dasar (2011) Menemukan ada
aktif dari otot (Syaifuddin, 2009) sebanyak 45.987 peristiwa terjatuh yang
Tulang manusia saling mengalami fraktur sebanyak 1.775 orang
berhubungan satu dengan yang lain dalam (3,8 %). Kasus kecelakaan lalu lintas
berbagai bentuk untuk memperoleh fungsi sebanyak 20.829 kasus, dan yang
sistem muskuloskeletal yang optimal. mengalami fraktur sebanyak 1.770 orang
Jumlah tulang ada 206 buah, yang terbagi (8,5 %), dari 14.127 trauma benda
dalam empat kategori ; tulang panjang tajam/tumpul, yang mengalami fraktur
(misalnya femur, humerus dan klavikula), sebanyak 236 orang (1,7 %).
tulang pendek (misalnya tulang tarsia dan Berdasarkan data Departemen
karpia), tulang pipih ( misalnya tulang Kesehatan Republik Indonesia (DEPKES
sternum dan skapula) dan tulang tidak RI) 2009 bahwa sekitar delapan juta orang
beraturan (misalnya tulang panggul) mengalami kejadian fraktur dengan jenis
(Lakman & Ningsih, 2011) fraktur yang berbeda dengan penyebab
Kehilangan fungsi utama dari yang berbeda. Hasil survey tim Departemen
tulang dapat menyebabkan gangguan pada kesehatan Republik Indonesia (DEPKES
organ pada organ tubuh lain seperti risiko RI) ini didapatkan 25 % klien fraktur
cedera pada organ dalam bagian rongga mengalami kematian, 45 % mengalami
toraks (jantung, paru dan sebagainya) atau kecacatan fisik, 15 % mengalami stress
kehilangan fungsi penyangga dan gerak. psikologis karena cemas bahkan depresi
Bentuk gangguan pada fungsi dan 10 % mengalami kesembuhan dengan
muskuloskeletal yang paling sering adalah baik.
fraktur (Lakman & Ningsih, 2011) Salah satu manifestasi klinis dari
Fraktur adalah terputusnya fraktur adalah nyeri. Nyeri merupakan
kontinuitas tulang yang disebabkan oleh perasaan yang tidak menyenangkan yang
kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan, sering kali dialami oleh individu yang
yang dapat berupa pemukulan, didefinisikan dalam berbagai perspektif
penghancuran penekukan, pemuntiran atau (Andarmoyo, 2013). Mengantisipasi nyeri
penarikan (Smeltzer dan Bare, 2000 pada pasien fraktur dapat dilakukan secara
dalam(Hasan, 2013). Brunner dan Suddarth farmakologis yaitu dengan menggunakan
(2000) dalam (Suratun, 2008). Fraktur obat-obatan dan nonfarmakologis. Salah
adalah terputusnya kontinuitas jaringan satu pengobatan nonfarmakologis yaitu
tulang dan ditentukan sesuai jenis dan dengan teknik distraksi (Firman, 2012).
luasnya. Distraksi adalah memfokuskan
World Health Organization (WHO) perhatian klien pada sesuatu selain nyeri,
mencatat di tahun 2011 terdapat lebih dari atau dapat diartikan lain bahwa distraksi
5,6 juta orang meninggal dikarenakan adalah suatu tindakan pengalihan perhatian
insiden kecelakaan dan sekitar 1,3 juta klien ke hal-hal diluar nyeri. Dengan
orang mengalami kecacatan fisik. demikian diharapkan, klien tidak terfokus
Kecelakaan memiliki prevalensi cukup pada nyeri lagi dan dapat menurunkan
tinggi yaitu insiden fraktur ekstremitas kewaspadaan klien terhadap nyeri bahkan
bawah sekitar 40% (Depkes RI, 2011). meningkatkan toleransi terhadap nyeri
Fraktur di Indonesia menjadi (Andarmoyo, 2013).
penyebab kematian terbesar ketiga di Mendengarkan musik merupakan
bawah penyakit jantung koroner dan salah satu teknik distraksi yang efektif.
tuberculosis. Menurut hasil data Riset Musik dapat menurunkan nyeri fisiologis,
Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2011, di stress dan kecemasan dengan mengalihkan
Indonesia terjadi fraktur yang disebabkan perhatian seseorang dari nyeri. Musik
oleh cidera seperti terjatuh, kecelakaan lalu terbukti menunjukkan efek antara lain
lintas dan trauma tajam/tumpul. Riset menurunkan frekuensi denyut jantung,

Kopertis Wilayah X 376


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

mengurangi kecemasan dan depresi, penyakit. Secara aplikatif mendengarkan


menghilangkan nyeri , menurunkan Asmaul Husna tidak sulit dilakukan, serta
tekanan darah, dan mengubah persepsi mudah dan cepat dilaksanakan. Terapi ini
waktu. Mendengarkan musik harus dapat dijadikan terapi pelengkap bagi terapi
didengarkan minimal 15 menit supaya farmakologi. Terapi medik saja tidak
dapat memberikan efek terapeutik. Dalam lengkap tanpa disertai dengan agama
keadaan perawatan akut, mendengarkan (agama dan dzikir) dan begitu juga
musik dapat memberikan hasil yang sangat sebaliknya, terapi agama tidak juga lengkap
efektif dalam upaya mengurangi nyeri tanpa terapi medik ( Lukman, 2012).
pascaoperasi klien terhadap nyeri bahkan Penelitian terdahulu yang telah
meningkatkan toleransi terhadap nyeri dilakukan oleh Hasan (2013) menunjukkan
(Firman, 2012). adanya pengaruh yang signifikan setelah
Salah satu bentuk teknik distraksi mendengarkan terapi Asmaul-Husna
yang sering digunakan adalah distraksi terhadap penurunan skala nyeri pada pasien
pendengaran. Distraksi pendengaran pasca operasi fraktur. Penelitian ini juga
biasanya dilakukan dengan mendengarkan didukung oleh penelitian sebelumnya,
suara alam atau instruksi meditasi dan juga penelitian Kartika (2010) tentang pengaruh
dapat berupa suara-suara yang mengandung mendengarkan murottal Al-Quran terhadap
unsur-unsur spiritual sesuai dengan penurunan intensitas nyeri pada pasien
keyakinan yang dianut (Perry & Potter, pasca operasi apendisitis, yang mana
2008). didapatkan bahwa terdapat penurunan skala
Suara-suara yang mengandung nyeri yang signifikan.
unsur spiritual tersebut seperti Data dari rekam medik Rumah
mendengarkan Al-Qur’an, salah satu yang Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin
terkandung dalam Al-Qur’an yaitu Asmaul Achmad Provinsi Riau pada tahun 2010
Husna. Asmaul Husna secara harfiah ialah tercatat kasus fraktur sebanyak 597 kasus.
nama, sebutan, gelar Allah SWT yang baik Pada tahun 2011 penderita fraktur
dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. meningkat sebanyak 671 kasus, dan pada
Membaca atau mendengar Asmaul Husna tahun 2012 penderita fraktur kembali
memiliki banyak manfaat dan setiap nama- meningkat yaitu sebanyak 689 kasus. Pada
nama yang terkandung dalam Asmaul tahun 2013 penderita fraktur meningkat
Husna memiliki manfaat atau khasiat sebanyak 764 kasus. Pada tahun 2014
tersendiri (Al-Ashqiya, 2011). penderita fraktur sebanyak 510 kasus. Pada
Salah satu manfaat dari Asmaul tahun 2015 Januari sampai dengan
Husna yaitu untuk penyembuhan. Nama- September tercatat sebanyak 306 kasus.
nama yang terkandung dalam Asmaul Kasus yang paling sering terjadi dari tahun
Husna bermanfaat untuk penyembuhan ke tahun adalah fraktur tulang panjang
tersebut yaitu As-Salam (Maha seperti fraktur femur, humerus, tibia,
Penyelamat), Al-Ghafur (Maha radius, ulna dan klavikula baik yang
Pengampun), Asy-Syakur (Maha Penerima tertutup maupun yang terbuka. Data ini
syukur), Al-Majid (Maha Mulia), Al-Hayyu menunjukkan tingginya angka kejadian
(Maha Hidup). Nama-nama tersebut fraktur setiap tahunnya (Rekam Medik
diyakini apabila dibaca atau dibacakan RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, 2015).
(diperdengarkan) kepada orang yang sakit Peneliti melakukan studi
dapat mengurangi atau member pendahuluan di RSUD Arifin Achmad
kesembuhan kepada orang yang sakit khususnya di ruangan rawat inap Dahlia.
(Nafisa, 2011). Peneliti menemukan sebanyak 10 klien
Mendengarkan bacaan Asmaul mengalami fraktur, 2 diantaranya
Husna dapat digunakan dalam menangani mengalami nyeri berat, 5 klien mengalami
kecemasan atau nyeri pada berbagai nyeri sedang dan 3 klien mengalami nyeri

Kopertis Wilayah X 377


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

ringan. Penatalaksanaan yang diberikan Asmaul husna terhadap penurunan skala


kepada klien tersebut hanya nyeri pada pasien fraktur.
penatalaksanaan terapi farmakologi, yaitu Populasi merupakan seluruh subjek
dengan pemberian analgetik. atau objek dengan karakteristik tertentu
Berdasarkan latar belakang diatas, yang akan diteliti (Hidayat, 2007). Pada
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian penelitian ini yang akan menjadi populasi
tentang “Efektifitas Terapi Asmaul Husna adalah seluruh pasien yang mengalami
Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada nyeri akibat fraktur di ruangan Dahlia
Pasien Fraktur di Ruangan Dahlia Rumah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Arifin Achmad. Dari survey awal jumlah
Provinsi Riau Pada Tahun 2016”. pasien fraktur diruangan Dahlia Rumah
Tujuan Penelitian Untuk Sakit Umum Daerah Arifin Achmad ini
mengetahui efektifitas terapi Asmaul Husna pada tahun 2015 bulan Januari hingga
pada pasien fraktur di ruangan Dahlia September adalah 306 kasus.pengambilan
Rumah Sakit Umum Daerah Arifin sampel pada penelitian ini menggunakan
Achmad Provinsi Riau. teknik purposive sampling Pengambilan
sampel dilakukan mulai bulan Februari
METODE PENELITIAN hingga Maret 2016. Jumlah sampel pada
Desain penelitian adalah bentuk penelitian ini adalah 30 orang yang dibagi
rancangan yang digunakan dalam menjadi dua kelompok, yaitu lima belas
melakukan prosedur penelitian (Hidayat, untuk kelompok eksperimen dan lima belas
2007). Jenis penelitian ini quasy untuk kelompok kontrol.
eksperiment dengan rancangan pre test and
post test design with control. Rancangan ini HASIL DAN PEMBAHASAN
bertujuan untuk membandingkan hasil yang Analisa Bivariat
didapat sebelum dan sesudah dilakukan a. Uji Dependen T-tes
tindakan. Pada rancangan ini kedua Table 1
kelompok diberikan perlakuan berbeda Distribusi Skala Nyeri Pada Kelompok
(Burns &Groves, 2003 dalam Harmoko, Eksperimen Sebelum Dan Sesudah
2011). Pada kedua kelompok ini diawali Dilakukan Tindakan Terapi Asmaul
dengan pengukuran sebelum pemberian Husna
perlakuan (Pre test) dan setelah pemberian Std. Std. p-
Mean N Deviatio Error Valu
perlakuan diadakan pengukuran kembali n Mean e
Kelompok
(Post test) (Nursalam, 2003 dalam Eksperime Ppretes 5.266 1 .70373 .1817 0,000
Harmoko, 2011). n t 7 5 0
Penelitian ini akan dilakukan di post 4.000 1 .75593 .1951
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) test 0 5 8
ruangan Dahlia. Alasan peneliti ingin
meneliti di Rumah Sakit Umum Daerah Berdasarkan table 1 diatas
(RSUD) Arifin Achmad adalah Rumah menunjukkan bahwa perbedaan rata-rata
Sakit ini merupakan rumah sakit rujukan pemberian terapi asmaul husna pada
utama di Provinsi Riau dan dirumah sakit kelompok eksperimen sebelum dan sesudah
ini penanganan pada pasien Fraktur masih diberikan perlakuan pada terapi Asmaul
berfokus pada terapi farmakologis. Husna pada pasien fraktur . Dapat dilihat
Hipotesis penelitian (1) Hipotesa Nol (Ho) bahwa rata-rata skala nyeri sebelum
yakni Tidak ada pengaruh pemberian terapi diberikan terapi Asmaul Husna adalah 5,
mendengarkan Asmaul husna terhadap 2667 dan setelah diberikan terapi asmaul
penurunan skala nyeri pada pasien fraktur. husna adalah 4,0000. Hasil uji statistik
(2) Hipotesa Alternatif (Ha) yakni Ada didapatkan nila p-Value= 0,000 dengan
pengaruh pemberian terapi mendengarkan nilai α = 0,05 berarti p-Value 0,000 < 0,005

Kopertis Wilayah X 378


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

sehingga Ha gagal ditolak. Hasil penelitian Fraktur”. Pada penelitian ini, peneliti
ini menunjukkan bahwa pemberian terapi melakukan tindakan terapi Asmaul Husna
Asmaul Husna memiliki pengaruh yang pada kelompok eksperimen selama 15
signifikan terhadap penurunan skala nyeri menit.
pada pasien fraktur.
Table 2 1. Karakteristik responden
Distribusi Skala Nyeri Pada Kelompok Berdasarkan dari analisa dapat
Kontrol Sebelum Dan Sesudah dilihat bahwa responden berjenis kelamin
Dilakukan Pengukuran Skala Nyeri laki-laki 28 orang (93%) dan berjenis
Std. Std. P- kelamin perempuan 2 orang (7%). Hasil
Mean N Deviatio Error Valu penelitian ini sejalan dengan hasil
n Mean e
Kelompo Pretest 4.6667 1
penelitian yang dilakukan (Moesbhar, 2007
.97590 .2519 0
k Kontrol a 5 8
dalam Eldawati, 2011). Hal ini disebabkan
oleh aktifitas yang dilakukan laki-laki lebih
Posttes 4.6667 1 .97590 .2519 banyak dan lebih bervariasi dibandingkan
a
t 5 8
perempuan, selain itu laki-laki bergerak
Berdasarkan table 2 diatas lebih aktif dibandingkan perempuan
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata sehingga beresiko lebih tinggi mengalami
skala nyeri pada kelompok kontrol sebelum fraktur, namun setelah menopause,
dan sesudah tanpa diberi perlakuan. Dapat perempuan beresiko lebih tinggi
dilihat bahwa rata-rata skala nyeri sebelum mengalami fraktur, dimana menurut Black
4,6667 dan sesudah 4,6667, terdapat & Hawks, 2005 dalam Eldawati (2011). Hal
perbedaan rata-rata dengan nilai p=0. Jadi ini disebabkan oleh kehilangan estrogen
dapat disimpulkan bahwa Ho gagal ditolak. dan kekurangan protein sehingga terjadi
penurunan masa tulang.
b. Uji independen T-tes Sedangkan berdasarkan
Tabel. 3 karakteristik usia mayoritas responden pada
Perbedaan Skala Nyeri Pada Kelompok kelompok eksperimen dan Kontrol adalah
Eksperimen Dan Kelompok Kontrol dewasa awal (26-35 tahun) 16 orang (53%)
Std.
Mean N
Std.
Error
p- . Hal tersebut didukung oleh pernyataan
Deviation Value
Mean Eldawati (2011), kejadian fraktur dapat
Pair post 4.00 15 .756 .195 0,86 terjadi pada semua tingkatan usia,
1 eksperimen
puncaknya terjadi pada masa usia dewasa.
post control 4.67 15 .976 .252 Usia juga dapat berpengaruh terhadap
persepsi nyeri pada pasien fraktur. Pada
Berdasarkan tabel 3 diatas rata-rata skala usia dewasa umumnya akan melaporkan
nyeri responden pada kelompok kontrol nyeri jika nyeri yang dirasakan bersifat
dengan SD 0, 976 Rata-rata pada kelompok patologis dan merusak fungsi fisik.
eksperimen dengan SD 0, 756 Hasil uji Sejalan dengan penelitian yang
statistik independen didapat nilai P > 5 % dilakukan McCaffrey menemukan bahwa
Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada intensitas nyeri menurun Musik
perbedaan rata-rata yang signifikan antara menghasilkan perubahan status kesadaran
kelompok kontrol dan kelompok melalui bunyi, kesunyian, ruang, dan
eksperimen. waktu. Musik harus didengarkan minimal
15 menit agar dapat memberikan efek
A. Pembahasan teraupeutik. Pada keadaan perawatan akut,
Dari hasil yang telah dilakukan, mendengarkan musik dapat memberikan
maka pada bab ini dibahas tentang “ hasil yang sangat efektif dalam upaya
Efektifitas Terapi Asmaul Husna Terhadap mengurangi nyeri pasca operasi pasien
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien (Chiang, 2012).

Kopertis Wilayah X 379


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

2. Efektifitas Pemberian Terapi kelompok kontrol dan kelompok


Asmaul Husna Terhadap Penurunan eksperimen.
Skala Nyeri Pada Pasien Fraktur Dari hasil penelitian ini juga dapat
a. Hasil Uji Dependen T-Test dilihat perbandingan keefektifan terapi
Dari hasil uji dependen T-test Asmaul Husna terhadap penurunan skala
menunjukkan perbedaan rata-rata skala nyeri pada pasien fraktur. Rata rata
nyeri kelompok eksperimen sebelum dan perubahan skala nyeri sebesar 4.00, saat
sesudah diberikan perlakuan terapi Asmaul diberikan terapi Asmaul Husna pada
Husna pada pasien fraktur. Dapat dilihat responden. Menurut Asmadi (2008) teknik
bahwa rata-rata skala nyeri sebelum relaksasi maupun distraksi didasarkan pada
diberikan terapi adalah 5,2667 dan setelah keyakinan bahwa tubuh berespon pada
diberikan terapi asmaul husna menjadi ansietas yang merangsang pikiran karena
4,0000. Terdapat perbedaan rata-rata terapi terkena nyeri atau kondisi penyakitnya.
dengan nilai p=0,000 dengan nilai α=0,05 Terapi Asmaul Husna dapat
berarti p-Value 0,0000 < 0,05 sehingga menurunkan nyeri fisiologis, stress dan
dapat disimpulkan bahwa Ha gagal ditolak. kecemasan dengan mengalihkan perhatian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa seseorang dari nyeri. Terapi ini dapat
pemberian terapi Asmaul Husna memiliki dijadikan terapi pelengkap bagi terapi
pengaruh yang signifikan terhadap farmakologi. Terapi medik saja tidak
penurunan skala nyeri. Saat diberikan terapi lengkap tanpa disertai dengan agama dan
asmaul husna selama 15 menit pada begitu juga sebaliknya, terapi agama tidak
responden sebagian responden mengatakan juga lengkap tanpa terapi medik ( Lukman,
terapi ini menenangkan fikiran dan 2012).
membuat mereka nyaman. Berdasarkan hasil penelitian
Pada kelompok kontrol peneliti mengasumsikan bahwa ketika
menunjukkan tidak ada perbedaan rata-rata seseorang mendengarkan bacaan Asmaul
skala nyeri pada kelompok kontrol sebelum Husna, hal ini dapat mengurangi
dan sesudah tanpa diberikan perlakuan. kecemasan seseorang bahkan nyeri yang
Dapat dilihat bahwa rata-rata skala nyeri disebabkan dari proses penyembuhan/
sebelum 4,6667 dan sesudah 4,6667. penyakit sehingga terapi asmaul husnah
Terdapat perbedaan rata-rata dengan nilai dapat menjadi salah satu teknik distraksi.
p=0, jadi dapat disimpulkan bahwa Ho
gagal ditolak. SIMPULAN
Penurut asumsi peneliti, Pemberian Setelah dilakukan penelitian
terapi asmaul husnah sendiri merupakan tentang “Efektifitas Terapi Asmaul Husna
salah satu terapi non farmakologis yang Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada
dapat digunakan untuk menjadi analgesic Pasien Fraktur” maka dapat disimpulkan
guna mengurangi nyeri. Dimana asmaul bahwa ada perbedaan yang signifikan
husna dapat menyentuh jiwa, psikologis antara pretest dan posttest. Hal ini
dari sesorang. menunjukkan Ha di terima yang berarti
bahwa terapi Asmaul Husna efektif
b. Hasil uji independen T-test mengurangi skala nyeri pada pasien fraktur.
Berdasarkan hasil independent T-
test menunjukkan rata-rata skala nyeri DAFTAR PUSTAKA
responden pada kelompok kontrol dengan Al-Ashqiya. (2011). Quantum Asmaul
SD 0,252 Rata-rata pada kelompok Husna For Entrepreneur.
eksperimen dengan SD 0,195 Hasil uji Yogyakarta : pustaka raja
statistik independent didapat nilai P = > 5
% hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan rata-rata yang signifikan antara

Kopertis Wilayah X 380


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

Andarmoyo, Sulistyo. (2013). Konsep Dan Achmad Pekanbaru. Karya Tulis


Proses Keperawatan Nyeri. tidak dipublikasikan
Jogjakarta : AR-RUZZ MEDIA
Lakman & Ningsih.(2011). Asuhan
Chiang, L (2012). The effect of music and Keperawatan Pada Klien Dengan
nature sounds on cancer pain and Gangguan System
anxiety in hospice cancer patients. Musculoskeletal. Jakarta :
Frances payne Bolton scool of Salemba
nursing case western reserve
university. (unpublished Lakman. (2012). Pengaruh Intervensi
dissertation paper) Dzikir Asmaul Husna Terhadap
Tingkat Kecemasan Klien
Eldawati. (2011). Pengaruh Latihan Sindrom Koroner Akut Di RSUP
Kekuatan Otot Pre Operasi Dr. Mohammad Hoesin
Terhadap Palembang. Diperoleh pada
tanggal 26 Oktober 2015 dari
Kemampuan Ambulasi Dini Pasien Pasca http://pustaka.unpad.co.id//pengar
Operasi Fraktur Ekstimitas uh-intervensi-dzikir-asmaul-
Bawah Di RSUP Fatmawati husna.html
Jakarta. Diperoleh pada tanggal
26 Oktober 2015. Dari Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan
http://lontar.ui.ac.id Keperawatan Klien Gangguan
System Musculoskeletal. Jakarta :
Fadlani.(2010). Efektifitas EGC
MendengarkanMurrotal Al-
Qur’an Dan Teknik Relaksasi Nafisa. (2011). Asmaul Husnah Untuk Ibu
Nafas Dalam Terhadap Hamil. Jakarta : RinekaCipta
Penurunan Skala Nyeri Pada
Pasien Pasca Bedah Fraktur. Notoatmojo.(2010).Metodologi Penelitian
Skripsi tidak dipublikasikan Kesehatan. Jakarta : RinekaCipta

Firman. (2012). Distraksi Diperoleh Pada Perry & Potter. (2008), Asuhan
Tanggal 26 Oktober 2015 Dari Keperawatan. Jakarta : EGC
http://distraksipadapengolahannye
ri.co.id\ Prasetyo. (2010). Manajemen Nyeri.
Jakarta : EGC
Harmoko.(2011). EfektifitasTeknik
Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Rekam Medik (2015) RSUD Arifin
Perubahan Skala Nyeri Pada Achmad Provinsi Riau.
Pasien Infeksi Saluran Kemih Di
Ruang Murai II RSUD Arifin Ridley, J. (2008) Kesehatan Dan
Achmad Pekanbaru. Karya Tulis Keselamatan Kerja Edisi 3.Jakarta
tidak dipublikasikan : Erlangga

Hasan.(2013). Pengaruh Mendengarkan Rosyidi, Kholid. (2013).


Terapi Asmaul Husna Terhadap Muskuloskeletal. Jakarta : Trans
Penurunan Skala Nyeri Pasien Info Media
Fraktur Di Ruangan
Cendrawasih II RSUD Arifin

Kopertis Wilayah X 381


Jurnal Endurance 3(2) Juni 2018 (375-382)

Suratun.(2008). Asuhan Keperawatan


Klien Gangguan Muskulokeletal.
Jakarta :EGC

Syaifuddin.(2009).Sistem
Muskulokeletal. Jakarta : EGC

Kopertis Wilayah X 382

You might also like