You are on page 1of 12
PERTIMBANGAN DASAR RENCANA PENAMBANGAN |. Pertimbangan teknis dalam menentukan metode penambangan meliputi ; = dimensi jenjang (ultimate pit slope ) = kemiringan leremg (pit slope ) =~ struktur geologi = striping ratio = hidrologi dan hidrogeologi Adalah : 1, dimensi jenjang (iltimate pit slope) adalah kemiringan umum pada akhir operasi penambangan yang tidak menyebabkan longsor atau jenjang masih dalam keadaan stabil sehingga masih bisa dilakukan penambangan. Penentuan dimensi jenjang (lebar, panjang dan tinggi jenjang) dengan mempertimbangkan : = ukuran peralatan (alat angkut, alat muat dan alat bor ) untuk produksi = kemantapan lereng = geometti peledakan ¥ _lebar jenjang produksi lebar jenjang produksi dipengaruhi oleh dimensi peralatan yang digunakan, bahwa lebar minimum jenjang produksi setidaknya sama dengan penjumlahan lebar alat alat yang akan digunakan. ¥ _ panjang jenjang ditentukan berdasarkan sasaran produksi yang diinginkan seperti ; - untuk penambangan tanpa bahan peledak ditentukan oleh kemampuan alat gali untuk memenuhi target produksi perhari. - penambangan dengan bahan peledak ditentukan oleh jumlah lubang tembak tiap baris (row) dan berapa kali dilakukan peledakan dalam perharinya. ¥ tinggi jenjang adalah jarak tegak antara masing masing level mendatar dari pit. Tinggi jenjang berdasarkan dari pertimbamgan komdisi geologi_ berkisar antara 5 - 15 meter. untuk tambang bijih besi antara 20 — 40 ft untuk tambang bijih logam antara 30 - 70 ft untuk limestone sampai 200 ft 2. kemiringan lereng (pit slope) merupakan kemiringan lereng dinding yang akan mempengaruhi ukuran dan bentuk pit. Pit slope akan membantu menentukan berapa jumlah waste yang harus dipindahkan. Kemiringan lereng tidak harus sama namun harus dikaji berdasarkan perubahan jenis batuan, ketinggian dan orientasi pit. Penentuan kemiringan harus berdasarkan pada ; = kondisi dinding pit tetap stabil = walaupun dinding pit securam mungkin, namun harus masih dalam batas batas keselamatan kerja. = menentukan sudut antara jalan dengan dinding pit. Kemiringan lereng tergantung dari kandungan air pada material, kalau materiainya basah, biasanya memungkinkan kemiringan jenjangyang lebih besar, berkisar antara 12 - 15 m dengan kemiringan untuk ; — batuan beku 70 - 80° — batuan sedimen 50 - 60° ~ pasir kering 40 - 50° Sifat fisik seperti kekuatan batuan, patahan, kekar, resapan air dan data geologi lainnya merupakan faktor penting dalam mengevaluasi arah kemiringan lereng. Lereng sangat stabil pada kemiringan 45° , namun biasanya kemiringan lereng berbeda untuk tiap jenis batuan dilihat dari sifat fisik batuan. 3. Struktur geologi salah satu pengaruh terbesar yang mengganggu dalam suatu pembukaan tambang, dimana dengan adanya struktur geologi yang berkembang pada lokasi penambangan akan mempengaruhi perancangan tambang yang akan dibuat. Struktur geologi berupa perlipatan, sesar, maupun kekar kekar. Dengan adanya struktur geologi mempengaruhi batas batas daerah yang akan ditambang menjadikan lokasi tersebut menjadi zona lemah. 4. Striping ratio striping ratio atau nisbah pengupasan merupakan perbandingan antara tonase waste yang harus dipindahkan terhadap 1 ton bijh yang ditambang. 5. Hidrologi dan hidrogeologi kondisi hidrologi dan hidrogeologi suatu lokasi sangatlah berpengaruh dalam proses penambamgan, oleh karena itu harus diperhatikan manajemen pengelolaan air, baik air hujan maupun air tanah yang merembes masuk kedalam area tambang. Perlu dibuat saluran air guna Menghindari dan menanggulangi air yang akan dan sudah ada dalam area tambang. Adapun penanganannya adalah ; - mine drainage suatu upaya untuk mencegah mengalimya air masuk ketempat pengaliran, hal ini dilakukan untuk penanganan air tanah dan air yang berasal dari sumber air permukaan seperti danau, sungai dan laut. Sedangkan air tanah berasal dari lapisan pembawa air tanah (aquifer) naik yang terletak diatas endapan bahan galian maupun dibawahnya, yang dapat mengalir sampai kelaut atau keluar melalui dinding lereng. ~ Mine dewatering upaya untuk mengeluarkan air yang telah masuk ketempat penggalian terutama untuk penanganan air hujan. Sumber utama air permukaan adalah berasal dari air hujan, curah hujan yang relatif tinggi akan mempengaruhi penambangan, dimana kegitan penambangan akan menurun. Penirisan air permukaan = air hujan merupakan sumner utama = hidrologi merupakan ilmu pengetahuan geofisika yamg berhubungan dengan kejadian dan penyebaran sifat sifat dan pergerakan air diatas dan dibawah lapisan permukaan bumi. = daur hidrologi merupakan sirkulasi air yang berevaporasi dari lautan, daratan dan tumbuhan menuju atmosferyang kemudian jatuh kebumi sebagai presipitasi (hujan). Model penirisan tambang ; = lubang penirisan horisontal = lubang peririsan vertikal = galeri penirisan. Penanganan masalaj air permukaan dapat dilakukan dengan membuat saluran air dan sumuran. Saluran air berfungsi untuk mengalirkan air permukaan sedangkan sumuran berfungsi untuk menampung air permukaan dan selanjutnya dipompa keluar tambang sehingga kemajuan kegiatan penambangan dapat terus dilakukan. TI, Pertimbangan Ekonomis merupakan faktor yang harus dipertimbangkan dalam me,buka suatu tambang, yang menyangkut anggaran, data data pertimbangan ekonomis adalah antara lain ; 1. cut of grade(COG) kadar suatu endapan bahan galian terendah yang masih memberikan keuntungan jika ditambang, cog memberikan batasan atas banyaknya cadangan serta diperlukannya pencampuran endapan bahan galian agar dapat diproses dalam kegiatan pengolahan . 2. break even striping ratio (BESR) suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui sistem penmbangan yang lebin menguntungkan.perbandingan antara keuntungan kotor dengan dengan ongkos pembuangan overburden. Adapun rumus BESR adalah ; - BESR > 1 akan menguntungkan jika ditambang dengan sistem tambang terbuka. - BESR < 1 akan memberikan kerugian jika ditambang dengan sistem tambang terbuka, kemudian dicoba dengan _ sistem tambang bawah tanah. - BESR - 1 akan sama sama memberikan keuntungan, baik secara tambang terbuka maupun tambang bawah tanah. BESR dipengaruhi oleh kadar endapan, harga pasaran dan produknya. 3. nilai (value) Nilai dari endapan bijih perunit bera, biasanya dinyatakan dalam bentuk dolar/ton atau rupiah/ton. 4, ongkos produksi ‘ongkos yang diperlukan sampe mendapatkan produknya diluar dari ongkos stripping yang dinyatakan dalam perton bijih. 5. ongkos striping of over burden ‘ongkos stripping of over burden dinyatakan dalam perton bijih yang dpt dicari dengan mengetahui lebih dahulu stripping rationya Misalkan dari hasil pembuangan OB = 1000 ton, dan akan didapatkan bijih 500 ton. Sedangkan ongkos untuk striping ‘over burdennya Rp 100 /ton, maka dapat dihitung berapa harga perton bijih : Ton OB / ton ore x ongkos penggalian perton = 1000 / 500 x Rp/ton = 200 /ton bij. PEMILIHAN METODE PENAMBANGAN Dalam kegiatan penambangan, aturan utamanya adalah memilih suatu met ode penambangan yang paling sesuai dengan karakteristik unik (alam, geologi, lingkungan dsb) dari endapan mineral yang ditambang didalam batas keamanan, teknologi dan ekonomi untuk mencapai ongkos yang rendah dan keuntungan yang maksimum. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi pemilihan tersebut adalah ; 1. karakteristik spasial dari endapan. merupakan faktor yang dominan karena pada umumnya_ sangat menentukan dalam pemilinan metode penambangan antara tambng terbuka atau tambang bawah tanah, penentuan tingkat produksi, metode Penanganan material dan bentuk tambang dalam bijih, seperti = ukuran ( dimensi, terutama tinggi dan tebal ) = bentuk ( tabular, lentikular, massive, irreguler) * — orientasi (dip atau inklinasi ) = kedalaman (rata rata dan nilai ekstrim yang akan berimbas pada SR) 2. kondisi geologi dan hidrogeologi — karakteristik geologi baik dari badan bijin maupun dari batuan samping akan mempengaruhi pemilihan metode penambangan terutama dalam pemilihan antara metode selektif dan non selektif serta pemilinan sistem penyanggaan pada sistem penambangan bawah tanah. = hidrogeologi berdampak pada kebutuhan akan penyaliran dan pemompaan. Kondisi geologi dan hidrogeologi meliputi : = mineralogi petrologi ( sulfida atau oksida ) = komposisi kimia batuan dan mineral = struktur endapan (lipatan dan sesar ) * bidang lemah ( kekar dan rekahan ) "= keseragaman, alterasi, erosi ( zona dan daerah pembatas ) = air tanah dan hidrologi ( kemunculan debit air ). 3. sifat sifat geoteknik untuk bijih dan batuan sekelilingnya. - sifat sifat mekanik tanah dan mekanika batuan, hal ini akan mempengaruhi pemilinan peralatan pada sistem penambangan terbuka dan metode pemilihan kelas dalam metode penambngan bawah tanah ( swasangga, berpenyangga dan ambrukan). ~ sifat sifat geoteknik meliputi ; = bobot isi, porositas * _ sifatsifat elastik ( kekuatan ) = prilaku elastic atau visko elastik = keadaan tegangan atau tegangan awal dan induksi = konsolidasi, kompetisi dan kompoten ( kemampuan bukaan pada kondisi tanpa penyangga ). 4. konsiderasi ekonomi mempengaruhi hasil, investasi, aliran kas, masa pengambilan dan keuntungan. Faktor faktor ini meliputi ; * cadangan atau tonase dan kadar = produksi = umur tambang = produktifitas = perbandingan ongkos penambangan untuk metode penambangan yang sesuai. 5, faktor tekhnologi kondisi yang paling cocok antara keadaaan alamiah endapan dengan metode penambangan adalah hal yang paling diinginkan. Antara lain ; = perolehan tambang, dilusi ( jumlah waste yang dihasilkan dengan bijih ) = fleksibilitas metode dengan perubahan kondisi = selektivitas metode untuk memisahkan bijih dan waste * — konsentrasi = modal, pekerja dan intensitas mekanisasi. 6. faktor lingkungan. Tidak hanya berupa lingkungan fisik saja, tetapi juga meliputi lingkungan sosial, politik dan ekonomi, antara lain ; = kontrol bawah permukaan untuk merawat kondisi bukaan = penurunan permukaan tanah (subsidance) atau efek ambrukan pada permukaan tanah = kontrol atmosfer ( ventilasi, kontrol kwalitas ), kontrol panas dan kelembaban udara. = kekuatan kerja (pelatihan , recruikmant, kesehatan dan keselamatan, kehidupan dan kondisi pemukiman penduduk ). TAMBANG TERBUKA Tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian yng berhubungan langsung dengan udara luar. Tambng temnuka disebut juga dengan open pit atau open cut mining. Open cut mining adalah metode Penmbangan yang digunakan untuk menggali mineral deposite yang berada atau dekat dengan permukaan. . ‘Ada 4 karakteristk endapan yang cocok untuk tambang terbuka antara lain adalah 1. endapan alluvial adalah endapan yang terjadi karena adanya proses konsentrasi oleh alam terhadap hasil pelapukan batuan sumber yang telah terangkut pada jarak kurang dari 100 m 2. endapan placer adalah kebalikan dari endapan alluvial tetapi telah terangkut lebih dari 100 m. 3. endapan vein adalah endapan dengan ketebalan lebih dri 5 meter dan telah tersingkap 4. endapan horisntal adalah endapan mendatar seperti endapan batubara, garam garam dan ilmenit. Faktor faktor yang harus diperhatikan dalam merencanakan suatu tambngterbuka adalah ; 1. keuntungan atau laba yang diinginkan 2. jumlah cadangan dan umur tambang yang akan menentukan jumlah produksinya 3. ukuran dan batas maksimum dari kedalaman tambng pada akhir operasi 4. kemiringan tebing, semakin curam akan semakinmengu tungkan karena apabila tebing landai mungkin ukuran tambang akan besar dan volume OB yang dibuang akan lebih besar pula. 5. stripping ratio karena dalam rencana penambangan ditentukan berapa luas daerah kuasa pertambangan yang diminta, maka seberapa banyak pula ob yang perlu dibuang, kemana akan dibuang, apakah seluar daerah yang diminta dapat mena,pung ob nya, karena untung atau tidaknya perusahaan dioengaruhi oleh nilai bahan galian itu sendiri. 6. cut of grade, ada dua pengertian yaitu ; = kadar terendah yang masih memberikan keuntungan apabila bijih tersebut ditambang. = kadar terendah rata rata yang masih menguntungkan apabila bijih tersebut ditambang. Macam macam over burden : 1. materia yang paling lunak terdiri dari 2 = materil yang mengandung sedikit pasir dan air, tanah pucuk, clay = material yang banyak mengandung air, pasir lempungan, lumpur dan quicksend, pasir yang banyak mengandung air. . Material yang lebih keras Misalnya tanah biasa yang bercampur kerikil, pasir yang bercampur kerikil. material yang setengah keras Misalnya , batubara , clay yang sudah mulai kompak, batuan kerikil yang disemen dan kompak, batuan beku sudah mulai lapuk, batuan beku yang sudah banyak rekahan rekahan. 4. material yang keras Misalnya sand stone, metamorficrock, breksi batuan beku agak lapuk . material sangat keras Misalnya , batuan beku dan batuan metamorf, granit, andesit, slate dan kwarsit. batuan masive Misalnya , batuan beku yang berbutir halus. Untuk material 1 dan 2 masih bisa menggunakan alat manual Material 3 menggunakan alat alat gali seperti draglinealat bor Material 4 memerlukan peledakan namun handaknya asih sedikit Material 5 dan 6 tidak dapat digali tetapi diledakkan. no a & Ada beberapa cara dalam pekerjaan pengupasan tanah penutup adalah ; 1. backfilling digging system diterapkan untuk penambngan batubara dengan metode open cast mining , dimana lapisan tanah penutup dibuang atau ditimbun dibelakang front penambangan ditempat lapisan bahan galian telah selesei ditambang. 2. multi bucket excavator digunakan untuk lapisan bahan galian yang tidak terlalu tebal, proses pengupasannya dibuangatau ditimbun ketempat penimbunan khusus 3. drag screper sistem adalah pengupasan tanah penutup yang dilkuti_ dengan penggalian bahan galian setelah over burden dibuang. 4. stuckline cable way 5, benching sistem Diterapkan untuk lapisan OB yang tebal, cara ini digunakan pada sistem open pit mining, mengupas sambil membuat jenjang. Tempat penimbunan overburden dibagi 2 antara lain ; 1. waste dump adalah suatu daerah dimana operasi tambang terbuka dapat membuang material kadarrendah untuk memperoleh mayerial kadar tinggi. 2. stockpile adalah digunakan untuk menyimpan material yang akan digunakan pada saat yang akan datang, adapun material yang disimpan adalah ; + bijlh kadar rendah yang akan diproses pada saat yang akan datang. = tanah penutup yang digunakan untuk reklamasi. Dalam kegiatan penambangan hal yang pertama dilakukan adalah kegiatan Pengupasan lapisan tanah penutup dimana prosesnya dimulai dari pemindahan lapisantanah penutup yang bertujuan untuk mengambil bahan galian yang berada dibawahnya, diperlukan alat mekanis atau alat gali muat dan angkut. pembersihan lahan dilakukan sebelum tahap pengupasan lahan lapisan tanah penutup yang dimulai dari pekerjaan pembabatan dan pengumpulan Pohon yang tumbuh pada permukaan daerah yang akan ditambang dengan tujuan untuk membersihkan daerah tambng tersebut, sehingga kegiatan Ppenambangan dapat dilakukan dengan mudah. Kegiatan pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan buldozer. pembersihan dilakukan pada daerah yang ditambng dengan ketebalan overburden beberapa meter dengan menggunakan buldozer dan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pengupasan lapisan tanah penutup. Dalam pembabatan, pohon didorong kearah bawah lereng untuk dikumpulkan, dimana penanganan selanjutnya diserahkan pada penduduk didaerah setempat. Tahap tahap pembersihan lahan antara lain : 1. under brushing adalah kegiatan yang lebih menjurus pada pembabatan pohon yang berdiameter mzksimum 30 cm dengan tujuan agar mempermudah pelaksanaan penumbangan pepohonan yang lebih besar. 2. felling atu cutting adalah kegitan penumbangan pepohonan yang berdiameter besar dari 30cm. 3. pilling adalah kegiatan yang bertujuan untuk menumpuk kayu kayu atau tumpukan kayu pada jarak jarak tertentu 4. burning Pembakaran kayu kayu yang telah mengering atau tumbang dengan tidak melalaikan kayu yang dapat dimanfaatkan, pembakaran diharuskan untuk mendapatkan abu abu sisa pembakaran yang dapat meningkatkan kesuburan dari tanah sekitamya.

You might also like