You are on page 1of 7

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

The honorable to all of the judges


The excellency to all of the audience
Hello I’m Aqilla Nurramdhani A.D and Nuning Sulis Setyawati. We're from Health
Vocational School Aditapa Madiun
May I tell you, first of all how pleased I’m to have an opportunity to stand here and
deliver a speech in front of you.

Ladies and Gentleman,


Have you ever imagined how an industry develops? In the past they only relied on
human labor in making or producing goods, but now goods or products are mass
produced only with the help of machines and technology. The use of technology in
terms of production is currently better known as the industrial revolution 4.0.

This Industrial Revolution has brought changes in various aspects of human life.
Such as economic, work, to educational aspects. The impact given by the industrial
revolution 4.0 indirectly requires people to adapt and make habits, especially in the
world of education. So, based on the above conditions, we would like to discuss
about the change of education in industrial revolution 4.O in every positive and
negative way.
Ladies and gentleman,
Before, I start to explain the changes of education in industrial revolution 4.O. First, I
would like to explain about what the industrial revolution 4.O is. We often hear the
term "Industrial Revolution 4.0", a term that emerged and was popularized recently
when the world community entered the new millennium era of civilization history.
Many people actually still don't understand what the 4.0 industrial revolution is and
its influence on the world of education in Indonesia.
Industry 4.0 is commonly known as cyber physical system, because it is a
collaboration between cyber and automation technology. So that, the internet of
things is able to transform data without being limited by space and time.
According to Kagermann et al (2013) that Industry is the integration of Cyber
Physical System (CPS) and Internet of Things and Services (IoT and IoS) into
industrial processes including manufacturing and logistics as well as other
processes. So, in short,the industrial revolution is a time when human work in
various fields is being replaced by machines.

The development of the industrial revolution 4.0 era certainly has an impact on the
world of education. The era of the industrial revolution 4.0 has changed the way of
thinking about education. The changes made are not only in the way of teaching, but
the most important thing is a change in the perspective of the concept of education
itself. Information and technology affect school activities very strongly massive. New
information and knowledge spreads easily and accessiblyfor anyone who needs it.
Education is experiencing a very deep disruption. It's great. The role of teachers who
have been the only provider of science Knowledge shifted a little bit away from him.
In the future, the role and the presence of teachers in the classroom will be
increasingly challenging and in need very high creativity.
The era of the industrial revolution 4.0 is a severe challenge for Indonesian teachers.
Quoting from Jack Ma at the annual meeting of the World Economic Forum 2018,
Education is the great challenge of the century. If you don't change the way you
educate. And teaching and learning, in the next 30 years we will have great
difficulties. Education and learning loaded with knowledge overriding the charge of
attitude and skill as it is today implemented, will produce learners who are not able to
Competing with machines. The dominance of knowledge in education and Learning
must be changed so that later young Indonesians can outperforming machine
intelligence while being able to be wise in using machines for good.
Curriculum development is also one of the things that can direct and shape the
character of students to be ready to face the industrial revolution 4.0. Therefore,
curriculum development for the present and the future must complement the abilities
of students iln the pedagogical dimensions, life skills, ability to live together
(collaboration), think critically and creatively. Develop soft skills and transversal
skills, as well as invisible skills that are useful in many work situations such as
interpersonal skills, cohabitation, ability to be a global-minded citizen, media and
information literacy.
Therefore, the industrial revolution 4.0 for the world of education has both positive
and negative impacts. The positive impact is that it makes it easier to get information
and transform, and triggers having special skills in innovative communication. The
negative impact for disadvantaged areas that have not been reached by the internet
must be missing information, transformation, etc. Therefore, it is necessary to have
an even distribution of communication support infrastructure development in all
regions of Indonesia.
Based on the statements above, this means that we don't just focus on positive or
negative things, but focus on how we react to them. If we use it well and positively,
then we will also get a good impact on ourselves. On the other hand, if we use it
arbitrarily, it will harm ourselves. As young generation, we must always be open to
the wider environment and existing changes.

Finally, ladies and gentleman. That’s all for my speech. I hope we get something
new from it and enjoy it. Thank you very much for your attention.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat untuk semua juri

Yang terbaik untuk semua penonton

Halo saya Aqilla Nurramadhani Aldiaddetya dan Maghfirah Nur Rahmadani. Kami
dari SMK Kesehatan AditapaMadiun

Izinkan saya memberi tahu Anda, pertama-tama betapa senangnya saya memiliki
kesempatan untuk berdiri di sini dan menyampaikan pidato di depan Anda.

Ibu-ibu dan bapak-bapak,

Pernahkah Anda membayangkan bagaimana sebuah industri berkembang? Dulu


mereka hanya mengandalkan tenaga manusia dalam membuat atau memproduksi
barang, namun sekarang barang atau produk diproduksi secara masal hanya
dengan bantuan mesin dan teknologi. Pemanfaatan teknologi dalam hal produksi
saat ini lebih dikenal dengan revolusi industri 4.0.

Revolusi Industri ini telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan
manusia. Seperti aspek ekonomi, pekerjaan, hingga pendidikan. Dampak yang
diberikan oleh revolusi industri 4.0 secara tidak langsung menuntut masyarakat
untuk beradaptasi dan melakukan kebiasaan, khususnya dalam dunia pendidikan.
Maka berdasarkan kondisi di atas, saya ingin membahas tentang perubahan
pendidikan dalam revolusi industri 4.O dalam segala hal positif dan negatif.

Ibu-ibu dan bapak-bapak,

Sebelumnya, saya mulai menjelaskan perubahan pendidikan dalam revolusi industri


4.O. Pertama, saya ingin menjelaskan tentang apa itu revolusi industri 4.O. Kita
sering mendengar istilah “Revolusi Industri 4.0 ”, sebuah istilah yang muncul dan
dipopulerkan akhir-akhir ini ketika masyarakat dunia memasuki era milenium baru
sejarah peradaban. Banyak orang yang sebenarnya masih belum memahami apa itu
revolusi industri 4.0 dan pengaruhnya terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

Industri 4.0 umumnya dikenal sebagai sistem fisik siber, karena merupakan
kolaborasi antara teknologi siber dan otomasi. Sehingga internet of things mampu
mentransformasikan data tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

Menurut Kagermannetal (2013) bahwa Industri adalah integrasi CyberPhysical


System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke dalam proses
industri termasuk manufaktur dan logistik serta proses lainnya. Jadi, singkatnya,
revolusi industri adalah saat ketika pekerjaan manusia di berbagai bidang digantikan
oleh mesin.

Perkembangan era revolusi industri 4.0 tentunya berdampak pada dunia pendidikan.
Era revolusi industri 4.0 telah mengubah cara berpikir tentang pendidikan.
Perubahan yang dilakukan tidak hanya pada cara mengajar, tetapi yang terpenting
adalah perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. Informasi
dan teknologi mempengaruhi aktivitas sekolah dengan sangat masif. Informasi dan
pengetahuan baru menyebar dengan mudah dan dapat diakses oleh siapa saja yang
membutuhkan. Pendidikan sedang mengalami disrupsi yang sangat dalam. Itu
bagus. Peran guru yang selama ini menjadi satu-satunya pemberi Ilmu Pengetahuan
sedikit bergeser darinya. Ke depan, peran dan kehadiran guru di dalam kelas akan
semakin menantang dan membutuhkan kreativitas yang sangat tinggi.

Era revolusi industri 4.0 menjadi tantangan berat bagi guru Indonesia. Mengutip dari
Jack Ma pada pertemuan tahunan World Economic Forum 2018, Pendidikan adalah
tantangan besar abad ini. Jika Anda tidak mengubah cara Anda mendidik. Dan
belajar dan mengajar, dalam 30 tahun ke depan kita akan mengalami kesulitan
besar. Pendidikan dan pembelajaran yang sarat dengan pengetahuan yang
mengesampingkan muatan sikap dan keterampilan seperti yang diterapkan saat ini,
akan menghasilkan peserta didik yang tidak mampu bersaing dengan mesin.
Dominasi pengetahuan dalam pendidikan dan Pembelajaran harus diubah agar
nantinya anak-anak muda Indonesia bisa mengungguli kecerdasan mesin sekaligus
bisa bijak dalam menggunakan mesin untuk kebaikan.
Pengembangan kurikulum juga menjadi salah satu hal yang dapat mengarahkan dan
membentuk karakter peserta didik agar siap menghadapi revolusi industri 4.0. Oleh
karena itu, pengembangan kurikulum untuk masa kini dan masa yang akan datang
harus melengkapi kemampuan peserta didik dalam dimensi pedagogis, kecakapan
hidup, kemampuan hidup bersama (kolaborasi), serta berpikir kritis dan kreatif.
Mengembangkan soft skill dan transversal skill, serta invisible skill yang berguna
dalam banyak situasi kerja seperti interpersonal skill, kohabitasi, kemampuan
menjadi warga negara yang berwawasan global, dan literasi media dan informasi.

Oleh karena itu, revolusi industri 4.0 bagi dunia pendidikan memiliki dampak positif
dan negatif. Dampak positifnya adalah mempermudah dalam mendapatkan
informasi dan bertransformasi, serta memicu memiliki keahlian khusus dalam
komunikasi yang inovatif. Dampak negatifnya bagi daerah tertinggal yang belum
terjangkau internet pasti hilang informasi, transformasi, dll. Oleh karena itu, perlu
adanya pemerataan pembangunan infrastruktur pendukung komunikasi di seluruh
wilayah Indonesia.

Berdasarkan pernyataan di atas, ini berarti kita tidak hanya fokus pada hal-hal positif
atau negatif, tetapi fokus pada bagaimana kita bereaksi terhadapnya. Jika kita
menggunakannya dengan baik dan positif, maka kita juga akan mendapatkan
dampak yang baik pada diri kita sendiri. Di sisi lain, jika kita menggunakannya
secara sewenang-wenang, itu akan merugikan diri kita sendiri. Sebagai generasi
muda, kita harus selalu terbuka terhadap lingkungan yang lebih luas dan perubahan
yang ada.

Akhirnya, tuan dan nyonya. Itu saja untuk pidato saya. Saya harap kita mendapatkan
sesuatu yang baru darinya dan menikmatinya. Terima kasih banyak atas
perhatiannya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

You might also like