You are on page 1of 32
BAB 4 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN Susanti Faipri Selegi, M.Pd A. Landasan Perkembangan IPTEK di Indonesia Perkembangan ilmu pengetahuan dan_ teknologi (IPTEK) di Indonesia tentunya sangat berpengaruh pada semua bidang. IPTEK diartikan sebagai suatu https://WWWhEbRAK-GABMETEEGRER informasi dan Google Books: Bowntoad Demo Version bidang. Pengetahuan mengenai teknologi tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan melainkan melainkan bidang-bidang lain yang membutuhkan teknologi untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimilikinya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjelaskan bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis 61 BAB 4 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN Susanti Faipri Selegi, M.Pd A. Landasan Perkembangan IPTEK di Indonesia Perkembangan ilmu pengetahuan dan_ teknologi (IPTEK) di Indonesia tentunya sangat berpengaruh pada semua bidang. IPTEK diartikan sebagai suatu https://www.ebook-converter.com Google Books DowniaWiDehaerstaqmpelajari berbagai informasi dan pengetahuan terkait teknologi diberbagai bidang. Pengetahuan mengenai teknologi tidak hanya terbatas pada bidang pendidikan melainkan melainkan bidang-bidang lain yang membutuhkan teknologi untuk mengoptimalkan segala sumber daya yang dimilikinya. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menjelaskan bahwa pengertian ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan dikembangkan secara sistematis 61 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN dengan menggunakan pendekatan tertentu yang dilandasi oleh metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif, maupun eksploratif untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan/atau gejala kemasyarakatan tertentu. Untuk memaksimalkan peran ilmu pengetahuan maka diperlukan teknologi. Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan dari penerapan dan pemanfaatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan peningkatan mutu kehidupan manusia, Oleh karena itu, iimu pengetahuan dan teknologi yang strategis adalah berbagai cabang ilmu pengetahuan dan Cocgle Books Dow een Os ang memiliki keterkaitan yang luas dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara menyeluruh, atau berpotensi memberikan dukungan yang besar bagi kesejahteraan masyarakat, kemajuan bangsa, keamanan dan ketahanan bagi perlindungan negara, pelestarian fungsi lingkungan hidup, pelestarian nilai luhur budaya bangsa, _ serta peningkatan kehidupan kemanusiaan. Perkembangan zaman mengakibatkan kebutuhan manusia akan teknologi semakin tinggi. Tuntutan ini mendorong pemerintah mengganti Undang-undang nomor 18 tahun 2002 yang dianggap tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan 62 LANDASAN YURIDIS Profil Penulis Abdul Kholil, S.Sy., M.H. merupakan anak Kedua dari tiga bersaudara Putra dari Ayahanda A. Fuad : (Alm) dan Ibunda Siti Fatimah (Alm). Lahir di Desa Baru Kec. Air Hitam Kab. Sarolangun pada tanggal 08 April 1985. Memulai Pendidikan Dasar di SDN 268 Desa Baru, dan meneruskan Pendidikan pada tingkat pertama Tsanawiyah, di Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren As-Syafiiyah Pauh Kabupaten Sarolangun. Kemudian melanjutkan pada tingkat menengah di Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darussyafiiyah Rantau Puri Muara Bulian, Batanghari. Setelah lulus pada tahun 2005, pada tahun 2007 meneruskan kepada jenjang Pendidikan Sarjana (S1) di IAIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, dengan jurusan Jinayah Siyasah (Hukum Pidana dan Tata Negara Islam) di Fakultas Syari’ah dan lulus pada tahun 2012, yang saat ini kampus IAIN telah berganti menjadi UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Setelah menyelesaikan perkuliahan S1 pada tahun 2012 tersebut, meneruskan kembali Studi di Program Studi Hukum Kepidanaan Magister Hukum Universitas Jambi (UNJA) dan lulus pada tahun 2014. Setelah sah menyandang gelar Magister. Kembali mengabdi di kampus IAIN Sulthan https:/www.ebddlaean needy pada tahun 2014 dan mengajar di Fakultas i us Dosen Luar Biasa (DLB). Setelah Google Books painieih OFne SiG Dosen Luar Biasa (DLB) di IAIN STS Jambi pada tahun 2016, kemudian menjadi dosen tidak tetap di STIT Al-Falah Rimbo Bujang pada tahun 2016, kemudian menjadi dosen tetap pada tahun 2019 sampai sekarang, selain itu kemudian ditunjuk sebagai Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama di STIT Al-Falah Rimbo Bujang hingga saat ini. 60 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN perkembangan zaman menjadi Undang-undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Adapun yang menjadi pertimbangan pemerintah yaitu untuk memenuhi kontribusi ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional dan memenuhi hak asasi setiap orang dalam memperoleh manfaat, ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga perlu diatur mengenai sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai landasan dalam perumusan kebijakan pembangunan agar mampu memperkuat daya dukung ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mencapai tujuan negara, serta meningkatkan daya saing dan kemandirian bangsa. https://www.ebook-converter.com Google Books Downtenyolenggaaam ilmu pengetahuan dan teknologi dilakukan melalui proses atau aktivitas dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, pengembangan, pengkajian dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam bidang pendidikan penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi berfokus pada penyiapan sumber daya manusia untuk penyelenggaraan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan mutu dan kesesuaian ilmu pengetahuan dan teknologi dan pengabdian kepada masyarakat sebagai wujud penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan pelaksanaan ilmu pengetahuan dan teknologi ini dalam rangka 63 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN meningkarkan kapasitas bangsa dalam mengelola sumber daya dan diutamakan untuk memenuhi kebutuhan nasional agar dapat meningkatkan daya saing serta mewujudkan kemandirian bangsa. Pelaksanaan sistem nasional ilmu pengetahuan dan teknologi bertujuan untuk; (a) memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan invensi dan inovasi; (b) meningkatkan intensitas dan kualitas interaksi, kemitraan, sinergi antarunsur pemangku kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi; (c) meningkatkan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pembangunan https://www.ebook-converter.com . . . Google Books Downhasioaalo vaerelanjutan, kualitas hidup, dan kesejahteraan masyarakat; dan (d) meningkatkan kemandirian, daya saing bangsa, dan daya tarik bangsa dalam rangka memajukan peradaban bangsa melalui pergaulan internasional. Berdasarkan pada landasan IPTEK di atas, kiranya kita dapat memahami bahwa peran teknologi saat ini telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakan, sehingga diperlukan kebijakan strategis agar kualitas bangsa kita tidak tertinggal jauh dari bangsa-bangsa lainnya. Teknologi dalam Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi atau yang lebih dikenal dengan IPTEK merupakan suatu sumber 64 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN dimana seseorang dapat mengelola dan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam kehidupannya. Teknologi informasi dan komunikasi dipandang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia agar tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan teknologi yang digunakan untuk mengolah data, memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, relevan, akurat dan tepat waktu, yang dimanfaatkan untuk keperluan pribadi, pendidikan, bisnis, pemerintahan sebagai informasi yang strategis untuk pengambilan see seemccRERERLGHE Susanti (2015) strategi yang dis dilakukan agar mengurangi efek negatif dari berekmbangnya arus komunikasi dan informasi adalah menyiapkan dan memperkuat sumber daya manusia melalui pendidikan dengan memanfaatkan teknologi. Oleh karena itu, perkembangan ilmu infromasi dan teknologi dibuat dengan tujuan untuk semakin mempermudah kehidupan manusia dalam menemukan kebutuhan hidupnya. Perubahan dunia pendidikanabad ke- 21 melalui perkembangan teknologi pendidikan tanpa disadari telah mempengaruhi pergeseran paradigma dunia pendidikan dari pembelajaran tatap muka yang 65 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN https://www.ebook- bersifat tradisional ke arah pendidikan yang lebih terbuka (digitalisasi) dan persaingan global sehingga orang ditantang untuk lebih kreatif dan inovatif. Dampak positif yang ditimbulkan adalah akan dapat memperluas kualitas pembelajaran dan mutu pendidikan mulai dari mendesain video pembelajaran, modul interaktif, maupun berbagai jenis materi pembelajaran yang dapat didesain dengan menarik, mendapatkan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi yang mendukung aktivitas pendidikan dapat berjalan dengan baik. Budiman (2017) mengatakan bahwa peran teknologi informasi dalam pendidikan selain membantu siswa dalam belajar juga memiliki peran yang cukup penting bagi guru fheealam penggunaan fasilitas/sarana dalam Google Books Download Demo Version upaya memperkaya kemampuan mengajar guru. Suryadi (2015) mengatakan bahwa = untuk meningkatan kualitas pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan media teknologi pendidikan dan pemilihan aplikasi teknologi informasi yang tepat. Upaya pemecahan permasalahan pendidikan dapat ditempuh dengan berbagai sumber belajar dan penggunaan media pembelajaran yang berfungsi sebagai alat bantu dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun pentingnya teknologi informasi bagi pendidikan yaitu (1) dapat membantu proses 66 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN pembelajaran melalui sarana pendukung pembelajaran, (2) sebagai alat bantu) untuk memperoleh informasi, (3) sebagai sumber pembelajaran yang sesuai dengan perkembanan zaman, (4) sebagai media pembelajaran yang efektif dalam menyampaikan materi yang menarik dan mudah dimengerti, (5) meningkatkan kualitas pembelajaran yang tepat berdasarkan kebutuhan saat ini. Berdasarkan kelima hal tersebut, pendidikan akan maju jika didukung sarana prasana pendidikan. Karena tak jarang kita masih menemukan sekolah- sekolah yang memiliki keterbatasan sarana padahal tuntutan dunia pendidikan sudah sangat tinggi. Percepatan kemajuan ini terkadang tidak diikuti Google Books Dow ipa” “deve ; dukung, sumber daya manusia yang berkualitas sehingg tidak salah jika masih ditemukan sekolah yang memiliki kualitas pendidikannya rendah. Oleh karena itu, dapat kita katakan bahwa tolak ukur pendidikan saat ini ditentukan oleh kemajuan teknologi. Teknologi yang baik yaitu teknologi yang dapat berdampingan dengan kebutuhan-kebutuhan pendidikan untuk mewujdukan kualitas pendidikan. C. Transformasi Pendidikan 1. Perkembangan Generasi Manusia Perkembangan teknologi saat ini sangat dipengaruhi oleh perkembangan generasi 67 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN manusia. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir, setidaknya ada 6 perkembangan kelompok generasi manusia berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall. Adapun keenam __ generasi tersebut sebagai berikut. a. Tradisionalis (1922-1945). Mereka yang tergolong generasi tradisionalis, terlahir pada zaman The Great Depression akibat krisis ekonomi global. b. Baby Boomers (1946-1964). Generasi baby boomer adalah generasi yang lahir pada tahun 1946 hingga tahun 1964. Dinamakan baby https://www.ebook-converter.amer, karena angka kelahiran bayi yang Google Books Download Dema,Version besar seperti boom setelah berakhirnya Perang Dunia II. c. Generasi X (1965-1980). Generasi ini juga sudah mulai mengenal yang namanya komputer dan video game dengan _ versi sederhana. d. Milenial (1981-1994). Selain mengalami transisi dari segala hal yang bersifat analog ke digital, milenial atau generasi Y juga ini tumbuh seiring dengan semakin matangnya nilai-nilai persamaan dan hak asasi manusia, 68 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN sehingga mempengaruhi pembawaan mereka yang bisa dinilai lebih demokratis. e. Generasi Z (1995-2010). Perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat di generasi Z, mereka seolah tak bisa lepas dari gadget dan aktivitas media sosial. f. Alpha (>2010). Seperti dua _ generasi sebelumnya, mereka yang lahir setelah tahun 2010 sudah familiar dengan teknologi bahkan sejak usia yang sangat belia. Generasi alpha lebih tertarik bermain gadget dibandingkan permainan tradisional anak di_ era sebelumnya. https:/)www.ebook-convegefga@hrkan pada perkembangan generasi Google Books Download Demo Version manusia yang berperan saat ini didominasi oleh generasi Z dan alpha, sehingga dalam perkembangannya pendidikan dapat menyesuaikan pola pembelajaran berdasarkan pada karater generasinya. Hal ini menjadi penting mengingat ketercapaian tujuan pendidikan dipengarahui oleh kesesuaian sasaran pendidikan dan target capaiannya. Melalui cara ini, maka penggunaan teknologi dalam pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhannya. Pada dunia pendidikan peran teknologi informasi dan komunikasi dijadikan nilai mutlak yang 69 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN harus dikuasai pada abad ke-21 dengan persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Melalui generasi Z ini perkembangan teknologi menghasilkan generasi hiper kognitif, mengumpulkan referensi dari banyak sumber informasi dan mengintegrasikan pengalaman virtual dengan kehidupan nyata. Adapun karakteristik generasi Z, yaitu (a) berambisi besar untuk memperoleh kesuksesan, (b) lebih menyukai hal-hal yang praktis dan instan termasuk dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi, (c) menginginkan kebebasan dalam berpendapat dan tidak suka peraturan yang mengikat, (d) memiliki rasa percaya diri yang ee scenced MEE Toptimis (e) menyua a-ha yang fbi terinci atau detail, (f}) biasanya ingin mendapat pengakuan, (g) memiliki pengetahuan yang baik tentang teknologi, (h) realistis, (i) toleran dan menghargai perbedaan. Dengan memahami karaktersitik seperti ini, seorang guru dapat dengan mudah menentukan sumber belajar yang tepat agar menarik dan tepat sasaran. 2. Peran Digitaliasi Pendidikan Revolusi Industri 4.0 menekankan pada teknologi yang menuntut pendidikan dapat merespon dengan cepat kondisi ini. Diperlukan penyesuaian yang tepat dalam proses pembelajaran agar dapat 70 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN memenuhi kebutuhan peserta didik dan tujuan pendidikan sehingga pemahaman dan penguasaan teknologi digital menjadi keniscayaan yang tak terelakkan dalam dunia pendidikan. Dalam konteks pendidikan, digitalisasi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengubah berbagai aspek dan proses pendidikan ke dalam berbagai jenis digitalisasi. Proses digitalisasi akan berdampak pada proses dalam pendidikan terutama perubahan dalam organisasi dan kepemimpinan transformatif. Digitalisasi dipercaya sebagai salah satu jawaban yang tak terelakkan dan diperlukan untuk menjawab tantangan pendidikan di masa depan. Gleason see eemescsemease,,2019)_masyarakat dunia sedang mengalami perubahan sehingga diperlukan adanya penyesuaian untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Penyesuaian tersebut diperlukan berbagai upaya dari semua pihak agar tujuan pendidikan era digitalisasi dapat terwujud dengan baik. Selain itu, pendidikan perlu meningkatan kualitas sumber daya manusia yang memahami teknologi agar terjadi akselerasi yang harmonis. Di Indonesia upaya dan inisiatif digitalisasi pendidikan telah cukup lama dimulai meskipun berjalan dengan lambat. Pandemi covid-19 yang melanda sejak awal 2020 semakin membuka 71 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN banyak fakta masih rendahnya lembaga pendidikan dalam melakukan transformasi digital. Persoalan umum yang dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia terkait dengan faktor- faktor teknis seperti tersedianya infrastruktur dan teknologi yang mendukung proses perubahan. Namun, sesungguhnya terdapat faktor lain yang lebih penting; terkait dengan persepsi, kebutuhan, dan kemampuan adaptasi/adaptabilitas dalam merespons digitalisasi pendidikan. Keberhasilan digitalisasi pendidikan di Indonesia bergantung pada kesiapan baik lembaganya maupun sumber daya manusianya. Rinawati (2015) pendidikan akan see seomseseneftfktgan petanjulk arah dalam menyikap perubahan. Pendidikan harus menjadi pilar utama dalam perubahan agar dapat mewujudkan transformasi pendidikan seutuhnya. Adapun dampak yang ditimbulkan dari digitalisasi pendidikan, antara lain; (a) daya serap tenaga kerja lebih besar, (b) adanya inovasi teknologi, dan (c) dapat meningkatkan daya saing ditingkat global. Selain itu, dapat membantu guru dan peserta didik mengenal lebih dekat dengan teknologi. Dengan demikian peranan digitalisasi sangat membantu mengubah sesuatu yang sulit menjadi mudah dan modern. Perubahan ini 72 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN merupakan salah satu bentuk inovasi manusia yang membuat semakin majunya era digitalisasi. Dalam pembelajaran, seorang guru tak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi dalam mata pelajaran yang diampu, tetapi kondisi saat ini menuntut seorang guru untuk berlatih memahami internet secara utuh. Selain itu, guru juga sudah dituntut untuk rutin mengikuti pelatihan-pelatihan mengenai penggunaan power point, media pembelajaran interaktif, mobile learning, dan juga pengolahan visualisasi digital agar guru dapat menyajikan sebuah media pembelajaran yang mudah dipahami, memiliki tampilan yang menarik minat siswa, dan juga https://www.ebook-converter.com . , a Google Books DownloadtpaamMARaAPSUai dengan jenjang pendidikan yang diampu oleh guru. Media pembelajaran yang baik dapat mendorong ketertarikan belajar siswa dalam _ belajar memahami materi, akan tetapi seorang guru tak boleh lupa agar dapat memberikan dukungan secara berkelanjutan kepada siswa. Peserta didik mungkin saja merasa bosan dengan penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah, akan tetapi guru harus” selalu.§ memperhatikan antusiasme peserta didik agar dapat semangat belajar siswa dalam misi perbaikan generasi bangsa yang cerdas. 73 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN D. Literasi Digital Sebagai Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan 1. Pentingnya Literasi Digital Literasi digital diartikan sebagai pengetahuan maupun kecakapan dalam menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, mengevaluasi, membuat informasi dan memanfaatkan secara tepat untuk berinteraksi dalam kehidupan sehari- hari. Pembiasaan membaca di sekolah menjadi bagian penting dalam rangka menumbuhkan budi pekert melalui penumbuhan kecakapan berbahasa (Kemendikbud, 2016). Indonesia sebagai bangsa yang besar harus https://)www.ebook-convatensen| mengembangkan budaya literasi sebagai Google Books Download Demo Version prasyarat kecakapan hidup abad 21, cara yang dapat dilakukan melalui pendidikan terintegrasi baik dari keluarga, sekolah, masyarakat. Untuk meningkatkan kemampuan literasi digital, kita harus menguasai enam literasi dasar, yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan. Upaya yang harus dilakukan yaitu dengan menyediakan bahan bacaan dan meningkatkan minat baca peserta didik, dimulai sejak dini dari lingkungan keluarga. Peserta didik akan dapat memiliki minat baca yang tinggi jika adanya ketersediaan bahan 74 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN bacaan yang menarik, bermutu dan terjangkau, sehingga akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat. Untuk mewujudkan budaya literasi tentunya dibutuhkan kesadaran semua pihak agar pelaksanaan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang merupakan bagian dari implementasi Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti dapat terlaksana dengan baik. Gerakan literasi ini diharapkan mendapatkan dukungan dari keluarga, sekolah, masyarakat, dan masyarakat perkotaan sampai wilayah terjauh https://www.ebook-converter.com Google Books Download Wetrdvasihat aktif dalam menumbuhkan budaya literasi. Melalui literasi digital kita dapat memproses berbagai infomasi dan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dalam upaya menciptakan, mengolaborasi, mengomunikasikan dan bekerja berdasarkan aturan agar teknologi menjadi efektif untuk mencapai tujuan. Termasuk adanya kesadaran dan berpikir kritis terhadap berbagai dampk positif maupun negatif yang mungkin saja_ terjadi akibat penggunaan teknologi. Keberhasilan dalam menciptakan budaya literasi merupakan indikator pencapaian dalam bidang 75 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN pendidikan dan kebudayaa. Dengan demikian, literasi digital akan mewudujkan suatu tatanan kehidupan masyarakat yang memiliki pola pikir yang kritis dan kreatif. Tentunya kompetensi literasi digital tidak hanya memiliki kecapakan life skills akan tetapi kecakapan dalam bersosialisasi, pembelajaran, berpikir kritis, kreatif, dan inspiratif menjadi faktor pendukung mewujudkan budaya literasi. 2. Strategi Gerakan Literasi Digital di Sekolah Pembelajaran literasi digital di sekolah menjadikan peserta didik dapat membuat keputusan sendiri, keputusan tersebut https://www.ebook-conver@eghungan dengan kemampuan mencari Google Books Download; ReaVesion mempelajari, menganalisis dan membandingkan. Pemerolehan informasi yang tepat akan berdampak positif bagi peserta didik, baik dari aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotoriknya. Literasi digital di sekolah harus dikembangkan sebagai pembelajaran terintegrasi baik dari kurikulum maupun sistem belajar mengajar. Oleh karena itu, keterampilan literasi digital tidah hanya ditujukan pada peserta didik akan tetapi melibatkan guru, tenaga kependidikan, dan kepala sekolah. Guru dapat mengembangkan keterampilan mengajarnya dengan sumber-sumber informasi yang terpacaya 76 IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN sehingga informasi yang diterima dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Begitupun kepala sekolah harus mampu memfasilitasi kebutuhan guru, peserta didik, dan tenaga kependidikan agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan baik. (Kemendikbud, 2017) adapun strategi yang dapat dilakukan dalam gerakan literasi di sekolah, sebagai berikut. a. Diperlukan penguatan kapasitas fasilitator. Penguatan ini difokuskan pada pelatihan kepala sekolah, pengawas, guru, dan tenaga kependidikan tentang literasi digital. https://www.ebook-convester.e2Hingkatan sumber belajar bermutu. Google Books Download Demo Version Sekolah dituntut meningkatkan jumlah dan sumber belajar yang mendukung warga sekolahnya terutama peserta didik dalam bentuk; (a) penambahan bahan bacaan literasi di perpustakaan, (b) penyediaan situs- situs edukasi, (c) penggunaan aplikasi- aplikasi edukatif, dan (d) membuat majalah dinding sekolah dan majalah dinding kelas. c. Perluasan akses sumber belajar. Sekolah dapat menyediakan fasilitas pendukung pembelajaran, seperti komputer, akses 77 image svesencmeonf ot available IPTEK: TRANSFORMASI PENDIDIKAN MENUJU DIGITALISASI PENDIDIKAN peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 yang meliputi (1) standar isi, (2) standar proses, (3) standar kompetensi lulusan, (4) standar pendidik dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana dan prasarana, (6) standar pengelolaan sekolah, (’7) standar pembiayaan, dan (8) standar penilaian pendidikan. Untuk melaksanakan pendidikan yang berkualitas, maka kedelapan standar tersebut harus didukung dengan Undang-undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berfokus pada penyiapan sumber daya manusia untuk penyelengaaraan ilmu pengetahuan dan teknologi, peningkatan mutu dan kesesuaian ilmu https:/www.ebook-converierseMhuan dan teknologi dan pengabdian Google Books Download Demo Version kepada masyarakat sebagai wujud penerapan iimu pengetahuan dan _ teknologi. Dengan demikian, untuk melakukan proses transformasi pendidikan diperlukan perubahan yang berkelanjutan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. 79 LANDASAN YURIDIS menyatakan bahwa orang tua dan anak harus membina batasan melaui praktek berikut: 1. Orang tua perlu menjelaskan bagi diri mereka sendiri apa yang mereka harapkan untuk dilakukan atau tidak dilakukan. 2. Apa yang diharapkan, termasuk tanggung jawab untuk pekerjaan dan tugas, perlu dinyatakan dengan cara yang bisa dipahami anak. 3. Kedua orang tua perlu berpartisipasi dalam menjelaskan aturan kepada anak. (Harris, 2001: 19). Pada dasarnya, orang tua adalah madrasatul ula atau sekolah pertama bagi seorang anak, pendidikan dini https://www.ebook-converter.com Google Books DownfdgaweakhversRgPuah tanggungjawab yang harus diemban oleh orang tua sebelum melepaskan anak untuk pendidikan yang lebih tinggi dengan kurikulum dan ketentuan yang telah diatur oleh pemerintah, pendidikan keluarga yang baik akan menghasilkan anak yang baik pula di sekolah nanti tentunya. D. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Tenaga pendidik merupakan sebuah profesi yang diatur oleh negara, aturan tersebut berguna untuk menjamin secara hukum kegiatan pendidikan berjalan sesuai dengan ketentuan dan aturan hukum yang berlaku di negara yang berdasarkan hukum, 50 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN Enkulturasi tidak hanya terjadi di lingkungan pendidikan tetapi dapat juga terjadi dibeberapa tempat seperti lingkungan keluarga, komunitas, organisasi, agama, politik, dan lain sebagainya. Enkulturasi dapat terjadi kapanpun dan dimanapun di setiap tempat hidup seseorang. Lingkungan Pendidikan memiliki peran yang cukup_ kuat dibanding lingkungan yang lain karena sebagian besar manusia menghabiskan waktu hidupnya untuk menempuh pendidikan. Setiap hari siswa datang ke sekolah selama minimal 12 tahun mereka menempuh pendidikan dari jenjang SD sampai SMA, belum lagi jika di tambah sejak masa PAUD, TK sampai kuliah jenjang S3. Dengan kata lain, setiap orang akan Google Books Downie alae enkulturasi yang terjadi dalam proses pendidikan melalui segala aktifitas di sekolah. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa budaya sekolah merupakan kumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol- simbol tertentu yang dilakukan oleh setiap orang yang memiliki peran di sekolah baik sebagai siswa, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, dan masyarakat sekitar. Kebudayaan tentu akan senantiasa berubah sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan akal dan kepandaian manusia dalam melakukan 11 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN peserta didik akan merasa simpati kepadanya. Begitu pula ketika berada dalam proses belajar mengajar, maka guru harus mampu mengkondisikan kelas agar agar sosialisasi tidak terhambat sehingga kompetensi dalam pembelajaran dapat tercapai dengan baik. B. Kebudayaan dan Pendidikan Pendidikan dan kebudayaan memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan dan sebaliknya. Tanpa proses pendidikan tidak mungkin kebudayaan itu berlangsung dan berkembang. Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan dalam kesamaan paradigma dimana pendidikan merupakan proses https:/www.ebook-cOhveAea3m (pembudayaan), imparting Google Books Downipad Renm¥eariemn), explain (menjelaskan), justify (membenarkan), directing (mengarahkan), transfer (mengalihkan), dan institusionalisasi. Pendidikan merupakan proses transformasi dalam sistem sosial dan budaya yang terjadi dari generasi sebelumnya kepada generasi berikutnya dalam suatu masyarakat. Pendidikan adalah suatu_ proses memasukan budaya kepada peserta didik, baik dalam sikap maupun pengetahuan, sehingga membuat siswa dapat berperilaku mengikuti sesuai budaya yang ditanamkan kepada _ dirinya. Proses_ tersebut dinamakan enkulturasi. 10 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN Kebudayaan berisi beberapa aspek seperti norma- norma, folkways yang mencakup kebiasaan, adat, dan tradisi, dan moral. Aspek dalam kebudayaan tersebut dapat ditanamkan melalui pendidikan. Peserta didik perlu dididik menghargai budaya dan mampu berpikir kritis. Kemampuan untuk mempertimbangkan segala sesuatu yang bersifat pengetahuan harus terus dikembangkan agar tidak mudah terbawa dan terpengaruh oleh budaya yang tidak semestinya. Cara mengembangkan kemampuan dalam mempertimbangkan dan _ berpikir kritis dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati, menghayati, menilai, dan melaksanakan kebudayaan itu. Kebiasaan https://www.ebook-converter.com Google Books Downleaacant aAkagianembuat peserta didik tidak menerima begitu saja suatu kebudayaan melainkan melalui pemahaman dan interpretasi maka mereka akan menentukan untuk memilih baik mengikuti budaya, merevisi, bahkan menolak budaya tersebut. Budaya-budaya yang ada dan _ bermunculan merupakan bahan masukan maupun pertimbangan bagi peserta didik dalam mengembangkan dirinya. Budaya yang bermunculan dapat dipakai secara terus menerus, dapat pula diperbaiki, bahkan dapat juga dibuang dan diganti dengan budaya yang baru. Hal tersebut tergantung bagaimana pengajar dalam membimbing dan mengarahkan siswanya, lingkungan 14 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN Pendidikan adalah tempat manusia dibina dan dikembangkan setiap potensi yang dimilikinya. Semakin potensi seseorang dikembangkan maka semakin mampu pula ia untuk menciptakan atau mengembangkan kebudayaan. Terdapat faktor yang menjadi dasar bahwa kebudayaan merupakan bagian penting dalam pendidikan. Faktor tersebut atas dasar pertimbangan bahwa individu lahir tidak membawa budaya maupun tidak memiliki budaya. Individu akan memperoleh kebudayaan melalui interaksi yang dilakukan seiring pertumbuhannya dari bayi sampi orang tua. Oleh sebab itu. pendidikan mempunyai peran dalam memberikan pengalaman kepada peserta_ didik https://www.ebook-converter.com Google Books Dow ovsenagangan pada sebuah perangkat instrumen yang disebut dengan kurikulum. Dasar kedua yaitu kurikulum, Kurikulum pada prinsipnya harus mampu mengakomodasikan hal-hal yang terdapat pada aspek sosial dan budaya. Aspek sosiologi berkaitan dengan kondisi kehidupan sosial masyarakat yang penuh dengan ragam, sedangkan aspek budaya berkaitan bahwa_ kurikulum merupakan alat yang harus berimplikasi dalam memenuhi tujuan dalam pendidikan yang didalamnya memuat unsur kebudayaan yang meliputi nilai-nilai, sikap-sikap, pengetahuan, dan kecakapan. 13 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN penemuan-penemuan baru. Kneller mengatakan bahwa perubahan kebudayaan dapat bersumber dan ketiga hal yaitu originasi, difusi, dan reinterpretasi. Originasi, yaitu sesuatu yang baru atau penemuan- penemuan baru. Hasil penemuan ini akan menggeser atau memperbarui yang lama. Sedangkan difusi merupakan pembentukan kebudayaan baru sebagai akibat dari masuknya elemen budaya baru ke dalam budaya yang ada _ sebelumnya. Sementara Reinterpretasi merupakan proses perubahan budaya karena adanya modifikasi pada elemen kebudayaan yang sebelumnya sudah ada kemudian disesuaikan dengan keadaan zaman. Ketiga elemen diatas dapat merubah kebudayaan https://www.ebook-converter.com Google Books Downleapsms veRaaya dalam pendidikan karena pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan. Pendidikan dan kebudayaan mempunyai hubungan yang saling mempengaruhi. Apabila suatu kebudayaan berubah maka akan berdampak pada perubahan pendidikan dan sebaliknya pula apabila pendidikan berubah maka akan berdampak pada berubahnya suatu kebudayaan. Berdasarkan hubungan tersebut, maka terlihat bahwa pendidikan memiliki peranan yang cukup penting dalam mengembangkan kebudayaan. Pendidikan memiliki peran dalam mengembangkan kebudayaan melalui ketiga hal yang telah disebutkan sebelumnya. 12 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN memberikan contoh yang tidak baik maka ia melakukan sosialisasi negatif terhadap siswanya. Cara kedua yaitu melalui sugesti. Sugesti dapat terjadi secara maksimal apabila siswa menerima apa yang dikatakan guru. Apabila siswa tidak menerima, minimal siswa dibuat tertarik pada pandangan atau sikap guru yang berwibawa dan memiliki otoritas. Cara ketiga dapat dilakukan dengan identifikasi. Siswa diberikan kesempatan untuk berusaha menyamakan diri dengan orang lain, baik disadari maupun tidak sadari. Hal ini biasanya terjadi secara otomatis tanpa arahan tertentu. Semakin tinggi jenjang sekolah, maka semakin tinggi pula kemampuan identifikasi siswa. Cara keempat yaitu https://www.ebook-converter.com Google Books DowntdaepatinSigmah dapat terjadi apabila siswa merasa tertarik kepada orang lain baik rekan maupun gurunya. Simpati melibatkan unsur perasaan hati, maka perlu terjalin hubungan yang akrab antara guru dengan siswanya agar simpati dapat muncul. Dengan adanya rasa simpati, maka siswa akan lebih mudah untuk diarahkan sehingga sosialisasi dapat dilakukan dengan baik. Guru memiliki peran besar dalam menciptakan situasi agar memudahkan terjadinya sosialisasi dalam pendidikan. Misalnya guru menjadi contoh dalam berperilaku dan berpakaian agar ditiru, kemudian siswa akan melakukan identifikasi, pada akhirnya 9 LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN lebih percaya diri dan membuka diri terhadap orang lain. Peserta didik berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda, namun mereka layak mendapat hak pendidikan yang sama baik secara informal, formal, maupun nonformal dalam _lingkungan masyarakat dan pendidikannya. Tujuan akhir dari pendidikan tidak lain adalah agar siswa mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia lapangan pekerjaan yang penuh dengan sistem dan tatanan sosial, bahkan adanya kasta atau level sesuai kompetensi yang dimiliki. Oleh karena itu, pendidikan dibangun dengan berdasarkan kurikulum agar terdapat kesesuaian antara tujuan, isi, maupun https://www.ebook-converter.com Google Books Downs aseensndidixan yang harus sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan perkembangan masyarakat. Proses interaksi dalam sosiologi pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, dan simpati. Imitasi atau peniruan bisa bersifat positif maupun negatif. Imitasi dalam lingkup pendidikan dapat dilakukan dengan pemberian contoh yang baik dari guru baik cara bersikap, cara berbicara, cara berpakaian, dan lain sebagainya. Apabila pengajar memberikan contoh yang baik, maka siswanya akan tersosialisasikan secara positif dari gurunya. Sebaliknya jika guru LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN Konsep dalam ilmu sosiologi dapat memberikan petunjuk bagi guru dalam membina siswa agar mereka dapat memiliki kebiasaan dan pola hidup yang harmonis, selaras, membangun keakraban, dan bersahabat. Setiap guru hendaknya memiliki kompetensi dalam menerapkan konsep sosiologi di lingkungan mereka masing-masing. Terdapat empat indikator dalam sosiologi pendidikan yaitu adanya interaksi guru dan siswa, aktivitas kelompok yang dilakukan baik di dalam kelas maupun pada sebuah organisasi siswa intra sekolah, fungsi dan struktur dalam sistem di sekolah, dan berbagai sistem yang ada di masyarakat serta pengaruhnya terhadap lingkungan pendidikan. https://www.ebook-converter.com . Google Books DownRRtiMES vélaien Pendidikan merupakan rumpun keilmuan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan memiliki peran besar terhadap sosiologi. Begitu pula sosiologi memiliki peran dalam memberikan kontribusi kepada dunia pendidikan dalam wujud sosiologi pendidikan. Salah satu manfaat fenomena sosiologi dalam pendidikan yaitu sebuah kegiatan yang dilakukan melalui interaksi sosial dapat menjadikan seseorang atau kelompok yang belum tersosialisasi atau masih rendah tingkat sosialnya menjadi tersosialisasi atau sosialisasinya semakin memngkat. Dia akan semakin dikenal, semakin akrab, dan lebih mudah bergaul, bahkan LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN karena adanya tuntutan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Adanya tuntutan tersebut maka pendidikan dapat berperan dalam memberikan bekal bagi masyarakat dalam mempersiapkan kehidupan mendatang. Selain itu, pendidikan juga berperan dalam mempertahankan ideologi masyarakat melalui landasan-landasan pendidikan yang diberikan selama menempuh pendidikan. Terdapat beberapa landasan sosial budaya dalam pendidikan antara lain sosiologi dan pendidikan, kebudayaan dan pendidikan, masyarakat dan sekolah, masyarakat Indonesia dan pendidikan, dan implikasi konsep pendidikan. https:/www.ebddk-coMsiAlogi dan Pendidikan Google Books Download Demo Version . Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bagaimana manusia dapat berhubungan satu dengan yang lain baik secara individu maupun kelompok. Hubungan dapat terjalin melalui kegiatan interaksi yang dilakukan dalam dimensi ruang dan waktu tertentu. Kesamaan dimensi ruang dan waktu antar individu satu dengan yang lain dalam hal ini adalah siswa dengan siswa dan siswa dengan guru dapat dilakukan di sekolah. Dengan demikian, pendidikan memiliki peran sebagai media atau tempat mempertemukan kegiatan sosial. LANDASAN SOSIAL BUDAYA PENDIDIKAN siswa banyak terjadi perilaku menyimpang dari konsep sosiologi dan budaya. Beberapa diantaranya seperti membuat kelompok atau’ geng yang kerap_ kali meresahkan masyarakat dengan melakukan balapan liar, perampokan, tindak kekerasan, perkelahian antar pelajar atau tawuran, kehidupan seks bebas yang menyebabkan hamil diluar nikah hingga pada akhirnya melakukan aborsi. Selain perilaku menyimpang dari konsep sosiologi tersebut, ada pula tanda-tanda pada usia remaja mulai meninggalkan budaya lokal dan beralih ke budaya barat. Hal tersebut terlihat dari gaya berpakaian, gaya hidup, hal yang disukai, bahasa yang digunakan, selera makanan, cara interaksi yang dilakukan anak terhadap orang tuanya, interaksi yang dilakukan siswa terhadap gurunya, Google Books Senos is fa Widaya asing seperti paham pragmatisme, hedonisme, dan sekularisme,. Oleh sebab itu, pendidikan memiliki peran penting untuk menjaga masyarakat kita agar tidak terbawa budaya asing yang dapat menyebabkan hilangnya budaya asli bangsa kita. Upaya dalam menjaga budaya memang tidak mudah karena adanya tuntutan dinamika masyarakat, sehingga tuntutannya turut bersifat dinamis dan berbeda-beda. Adanya sifat dinamis serta karakteristik masyarakat yang berbeda-beda maka menimbulkan adanya perbedaan antara individu satu dan lainya serta sekelompok masyarakat satu dengan kelompok masyarakat yang lain. Perbedaan-perbedaan yang ada di masyarakat muncul

You might also like