You are on page 1of 13

PERANCANGAN TATA LETAK GUDANG PRODUK JADI CAT

DENGAN METODE DEDICATED STORAGE DI PT. AKZONOBEL


CAR REFINISHES INDONESIA.

SUWARNO, BASUKI ARIANTO DAN KAREL L. MANDAGIE


Email: warno1332@gmail.com
Program Studi Teknik Industri, Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma,
Jakarta.

ABSTRACT
PT. Akzonobel Car Refinishes Indonesia is a car paint factory located in East Jakarta
that has a finished warehouse located in the area of the factory. The problems faced are
irregularities in the laying of products, this will hamper the search process and movement
which is quite high so that the use of space becomes less effective and many are not in
accordance with the warehouse layout system, it will be improved warehouse layout with
Dedicated storage method.
This research was conducted by collecting data on warehouse area, box dimensions
on each product, material handling dimensions, car paint product data in the period October-
December 2018. Then calculating the development of warehouse needs which included
storage space requirements, warehouse area, activity retrieval of goods, distance calculation
by rectilinear distance method and classification of goods based on the frequency of ABC
analysis.
The results of the analysis and discussion of the new warehouse with the dedicated
storage method and the results of ABC analysis classifications consisting of classification A:
Clear, Putty, and Thiner, while classification B: Hardener and classification C: Toner. The
mileage calculation of material handling processes becomes more efficient, which is reduced
from 58,065m / month to 46,440m / month or there is efficiency of 20.02%.

Keywords: Dedicated Storage Method, Warehouse Layout, Rectilinear Distance

PENDAHULUAN didirikan pada tahun 1995 dan beralamat


Perkembangan teknologi dan ilmu di Jl. Raya Pulogadung no. 37, Kawasan
pengetahuan saat ini membuat banyak Industri Pulogadung, Jakarta, Indonesia.
perusahaan mengurangi atau bahkan Oleh karena itu penataan gudang produk
menghapus adanya tempat penyimpanan cat yang belum optimal di PT AkzoNobel
(gudang) karena dianggap menambah Car Refinishes Indonesia, seperti belum
biaya yang harus dikeluarkan. Gudang adanya label untuk mengidentifikasi
merupakan tempat penyimpanan barang, produk cat di setiap rak dan tata letak
tetapi banyak aktivitas yang terjadi di produk yang belum baik sehingga
dalam proses pengambilan bahan dari memperlambat proses pencarian barang
masuk sampai keluar dari gudang. Jenis yang diminta, dan sudah ada
gudang yang terdapat pada perusahaan pengklasifikasian barang menurut jenisnya
yaitu gudang bahan baku utama, gudang tetapi produk cat diletakkan secara
bahan baku penunjang dan gudang sembarang, kurang teratur, dan belum
barang jadi. baik.
Penataan gudang yang baik juga Metode Dedicated Storage
dibutuhkan oleh PT AkzoNobel Car diharapkan bisa meberikan solusi untuk
Refinishes Indonesia bergerak di bidang masalah di gudang produk jadi PT
industri pelapisan dan cat, khususnya cat AkzoNobel dengan mempertimbangkan
untuk perbaikan kendaraan. Perusahaan jenis produknya, tata letak barang yang

81
pasti dan tidak berpindah akan lebih cepat bersifat fastmoving dan slowmoving.
dalam proses Material Handling. Barang yang bersifat fastmoving
disimpan di lokasi yang dekat
METODE dengan pintu keluar. Sebaliknya,
Konsep Tata Letak barang yang bersifat slowmoving
Penyimpanan Barang Menurut disimpan di lokasi yang dekat
Hadiguna (2008), tujuan perencanaan tata dengan pintu masuk.
letak gudang adalah sebagai berikut: b. Arus “U”, Dengan menggunakan
a. Utilitas luas lantai secara efektif. layout arus “U”, Arus barang
b. Menyediakan pemindahan bahan berbentuk “U”. Proses keluar masuk
yang efisien. barang melalui lorong/gang yang
c. Meminimalisasi biaya penyimpanan berkelok-kelok sehingga proses
pada saat menyediakan tingkat penyimpanan dan pengambilan
pelayanan yang dibutuhkan. barang relatif lebih lama. Lokasi
d. Mencapai fleksibilitas maksimum. barang yang akan disimpan
e. Menyediakan housekeeping yang dibedakan antara barang yang
baik. bersifat fastmoving dan slowmoving.
Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat Barang yang bersifat fastmoving
prinsip-prinsip (konsep) mengenai tata disimpan di lokasi yang dekat
letak penyimpanan barang, yaitu dengan pintu keluar. Sebaliknya
(Hadiguna, 2008): barang yang bersifat slowmoving
a. Kepopuleran (Popularity), Popularity disimpan di lokasi yang dekat
merupakan prinsip meletakan item dengan pintu masuk.
yang memiliki accesibility terbesar di c. Arus “L”, Dengan menggunakan
dekat titik I/O (titik Input-Output) layout arus “L”, arus barang
tertentu. berbentuk “L” dan proses keluar
b. Kemiripan (Similarity), Similarity masuk barang melalui lorong/gang
(kemiripan) item yang disimpan, yaitu yang tidak terlalu berkelok-kelok
item yang diterima dan dikirim sehingga proses penyimpanan dan
bersama harus disimpan bersama- pengambilan barang relatif cepat.
sama pula. Lokasi barang yang akan disimpan
c. Ukuran, Komponen-komponen kecil dibedakan antara barang yang
yang disimpan dalam gudang yang bersifat fastmoving dan slowmoving.
dirancang khusus untuk komponen- Barang yang bersifat fastmoving
komponen besar akan sangat disimpan di lokasi yang dekat
membuang-buang luas lantai gudang. dengan pintu keluar. Sebaliknya
d. Karakteristik, contoh: Material mudah barang yang bersifat slowmoving
rusak, Material mudah hancur, Material disimpan di lokasi yang dekat
berbahaya, Zat kimia yang mudah dengan pintu masuk.
bereaksi.
Kebijakan Penyimpanan dalam Gudang
Jenis Layout Gudang Beberapa kebijakan (metode)
Berdasarkan arus keluar masuk penyimpanan yang biasa digunakan
barang, terdapat beberapa bentuk layout menurut Francis & White (1992), antara
gudang yang dapat diterapkan, yaitu: lain:
a. Arus garis lurus sederhana, Dengan
menggunakan layout arus garis a. Metode Dedicated Storage,
lurus sederhana, arus barang akan Dedicated storage atau yang disebut
berbentuk garis lurus. Proses keluar juga sebagai lokasi penyimpanan
masuk barang tidak melalui yang tetap (fixed slot storage),
lorong/gang yang berkelok-kelok menggunakan penempatan lokasi
sehingga proses penyimpanan dan atau tempat simpanan yang spesifik
pengambilan barang relatif lebih untuk tiap barang yang disimpan.
cepat. Lokasi barang yang disimpan Hal ini dikarenakan suatu lokasi
dibedakan antara barang yang
82
simpanan diberikan pada satu retrieval, kelas A diletakkan terdekat
produk yang spesifik. dengan input/output point,
b. Metode Randomized Storage, selanjutnya kelas B, dan kelas C
Randomized storage yang juga yang terjatuh (Francis & White,
disebut sebagai petak penyimpanan 1992).
yang tersebar (floating slot storage), d. Metode Shared Storage, Metode
membuat lokasi penyimpanan untuk shared storage bisa dianggap
produk tertentu berubah atau sebagai sistem pemindahan barang
“mengambang” setiap waktu. Dalam yang cepat terhadap suatu produk,
prakteknya, randomized storage jika masing-masing palet diisi di
didefinisikan seperti berikut. Saat dalam area gudang yang berbeda
barang datang untuk disimpan dari waktu ke waktu. Tergantung
barang itu ditempatkan di loksi pada jumlah dari produk di dalam
memungkinkan yang terdekat gudang pada waktu pengiriman tiba,
retrieval dilakukan berbasis first- in, akan mungkin bahwa 5 palet yang
first-out. terisi akan berada di ruang simpan
c. Metode Class-based Dedicated hanya 1 hari. Sedangkan 5 palet
Storage, Aturan lokasi yang lain di dalam pengiriman yang
penyimpanan ini berada di antara sama akan berada di gudang untuk
aturan dedicated storage dan 20 hari. Dari perspektif terhadap
randomized storage. Class-based posisi ruang simpan di dalam
storage ini didasarkan pada hukum gudang, 5 palet akan bersifat sangat
Pareto dengan memperhatikan level cepat berpindah; palet sisa
aktivitas storage dan retrieval (S/R) dipandang menjadi lebih lambat,
yang dikembangkan untuk item mungkin perpindahan bersifat
berbeda. Dalam gudang 80 % sedang. Shared storage dapat
aktivitas S/R diberikan pada 20 % mengambill keuntungan dari
dari item, 15 % pada 30 % dari item, perbedaan- perbedaan yang tidak
dan yang terakhir 5 % aktivitas S/R bisa dipisahkan yaitu lamanya waktu
pada 50 % dari item. Item yang dari palet secara individu untuk
masuk diklasifikasikan pada tiga tinggal di dalam gudang (Francis &
kelas sebagai A, B, dan C, White, 1992).
berdasarkan level aktivitas S/R (dari
tinggi ke rendah) dikembangkan. Perhitungan frekuensi penyimpanan
Untuk meminimumkan waktu/ jarak dan pengeluaran gudang (tj)
yang dihabiskan dalam storage dan

𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐢𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐢
𝐭𝐣 = +
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭

Ukuran Jarak Prinsip Klasifikasi ABC


a. Jarak Euclidean : dij = [(xi – xj)2 + a. Kategori A, Kategori ini termasuk
(yi – yj)2]1/2 jenis barang dengan penyerapan
b. Jarak Rectilinear : dij = |xi – xj| + |yi dana sekitar 80% dari seluruh
+ yj| modal yang disediakan untuk
c. Square Euclidean : dij = [(xi – xj)2 + inventori dan kuantitas barangnya
(yi – yj)2] sekitar 20% dari semua jenis barang
Di mana: Xi = koordinat x pada pusat yang dikelola.
fasilitas i b. Kategori B, Kategori ini termasuk
Yi = koordinat y pada pusat jenis barang dengan penyerapan
fasilitas i dana sekitar
dij = jarak antara pusat 15% dari seluruh modal yang
fasilitas i dan j disediakan untuk inventori (sesudah
kategori A), sedangkan kuantitas
barangnya sekitar 30% dari semua

83
jenis barang yang dikelola. tidak termasuk kategori A dan B) dan
c. Kategori C, Kategori ini termasuk kuantitas barangnya sekitar 50% dari
jenis barang dengan penyerapan semua jenis barang yang dikelola.
dana sekitar
5% dari seluruh modal yang Metodologi Penelitian
disediakan untuk inventori (yang

Gambar 1. Diagram Alir Metodologi Penelitian Perancangan Layout


Gudang Produk Cat

84
HASIL DAN PEMBAHASAN terkemuka untuk memenuhi tuntutan
PT. Akzo Nobel Car Refinishes pertumbuhan dunia PT. Akzo Nobel Car
Indonesia adalah perusahaan Refinishes Indonesia yang cepat
multinasional yang bergerak dalam bidang berubah.
cat dan kimia. Perusahaan ini bermarkas Pengumpulan Data
di Amsterdam, Belanda. Perusahaan ini Data yang dikumpulkan pada
aktif di 80 negara dan mempekerjakan saat penelitian tersebut berupa data
sekitar 50.000 orang. Penjualan pada pengukuran gudang ,alat material handling
tahun 2007 sekitar EUR 14 miliar. PT. ,data jenis-jenis barang yang ada pada
Akzo Nobel Car Refinishes Indonesia gudang, data pengamatan langsung, dan
bergerak di bidang industri pelapisan dan juga berdasarkan wawancara dengan
cat, khususnya cat untuk perbaikan karyawan PT AkzoNobel Car Refinishes
kendaraan. Perusahaan didirikan pada Indonesia.
tahun 1995 dan berlokasi di Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT. Luas gudang
Akzo Nobel Car Refinishes Luas pada gudang barang jadi cat di
Indonesia adalah perusahaan cat dan PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia
pelapis global terkemuka dan produsen yang beralamat di Jala raya Pulogadung
utama bahan kimia khusus. No.37, Kawasan Industri Pulogadung,
PT. Akzo Nobel Car Refinishes Jakarta dengan ukuran dimensinya panjang
Indonesia menyediakan industri dan 36 m x lebar 18 m = 648 m2.
konsumen di seluruh dunia dengan produk Alat
inovatif dan sangat antusias untuk Alat yang digunakan unutk
mengembangkan jawaban berkelanjutan pengangkutan pemindahan barang yaitu
bagi pelanggan kami. Portofolio kami menggunakan handtruck (troli), Reachtruck
mencakup merek-merek terkenal seperti dan Forklift untuk pemidahan barang masuk
sikkens dan wanda. Berkantor pusat di peletakan sampai barang keluar untuk
Amsterdam, Belanda, PT. Akzo Nobel Car memudahkan pengankutan dan pengiriman.
Refinishes Indonesia secara konsisten
digolongkan sebagai salah satu pemimpin Data Produk
di bidang keberlanjutan. Dengan Data produk PT Akzo Nobel Car
Refinishes Indonesia periode Oktober-
beroperasi di lebih dari 80 negara, 50.000
Desember 2018 adalah seperti terlihat pada
orang di seluruh dunia berkomitmen untuk tabel 1.
memberikan produk dan teknologi
Tabel 1. Data Produk PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia
Periode Oktober-Desember 2018
Berat
No Nama jenis cat Kemasan Ukuran karton (mm)
(kg)
1 Toner 2x1L 230 x 120 x 145 2
2 Thiner 4x5L 345 x 220 x 340 20
3 Hardener 6x1L 240 x 200 x 210 6
4 Putty 4x1L 330 x 330 x 130 4
5 Clear 4x5L 345 x 220 x 340 20

85
Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data transaksi c. Klasifikasi C
produk, maka dapat dilakukan perhitungan Produk yang diklasifikasikan dalam
klasifikasi ABC. klasifikasi C adalah produk yang
a. Klasifikasi A total akumulasi transaksinya
Produk yang diklasifikasikan dalam mencapai 5% dari total seluruh
klasifikasi A adalah produk yang transaksi selama 3 periode sehingga
total akumulasi transaksinya rumus klasifikasi C= 5% x transaksi
mencapai 80% dari total seluruh keluar seluruh produk.
transaksi selama 3 periode sehingga Dari hasil data produk keluar di
rumus klasifikasi A = 80% x klasifikasikan berdasarakan frekuensi
transaksi keluar seluruh produk. jumlah barang periode Oktober-Desember
b. Klasifikasi B 2018, terlihat produk yang diklasifikasikan
Produk yang diklasifikasikan dalam yang tertinggi hanya diatas 19% maka
klasifikasi B adalah produk yang dalam klasifikasi A ada 3 jenis diatas
total akumulasi transaksinya 19.43%, dan 16,19% diklasfikasi B ada 1
mencapai 15% dari total seluruh jenis dan terkecil 5.32% diklasifikasi C ada
transaksi selama 3 periode sehingga 1 jenis.
rumus klasifikasi B = 15% x
transaksi keluar seluruh produk.

Tabel 2. Hasil Klasifikasi Produk PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia


Total 3 Rata-rata
No Nama % Klasifikasi
bulan perbulan
1 Toner 369 123 5,58% C
2 Thiner 1796 599 27,18% A
3 Hardener 1075 358 16,24% B
4 Putty 1284 428 19,42% A
5 Clear 2087 696 31,58% A
Total 6611 2204 100,00%

Kebutuhan Ruang Area Penyimpanan Awal


Dari hasil pengolahan data, luas area yang dibutuhkan untuk barang adalah 485 pallet. Jadi
total yang dibutuhkan untuk menyimpan produk 485x0.96m2= 465.6m2.

Kebutuhan Lebar Gang Lebar = 1,25 x 2 = 2,5m


Dalam sebuah gudang perlu Dari lebar 2 reachtruck diperoleh 2,5m
memperhatikan gang. Untuk menentukan maka untuk gang utama agar dapat
lebar gang diperoleh dari besarnya berlawanan arah standarnya menjadi
materal handling yang digunakan yaitu 2,8m. sedangkan lebar gang yang ada
reachtruck, yang dilakukan dalam 3,24m jadi sudah mencukupi untuk 2
menentukan lebar gang pengambilan reachtruck.
barang diperoleh dari lebarnya reachtruck
dan untuk gang utama agar dapat Luas Palet
mencakup 2 reachtruck berlawanan akan Perhitungan Luas palet yang tiap
akan didapat dari 2x lebar reachtruck. palet dapat menampung barang
Dimensi reachtruck : berdasarkan tabel 4.6 ditentukan
Panjang = 2,50 bedasarkan box yang nantinya akan dapat
Lebar = 1,25 menentukan kebutuhan slot tiap rak, yang
Lebar gang yang dibutuhkan untuk ukuranya paling besar adalah ukuran box
lalu lintas reachtruck dan supaya dapat kemasan 4x5L
untuk berlawanan arah.
86
Palet : 11 x (p x l) atau 0.96m, jadi ukuran pallet masih
memenuhi standar.
: 11 x (0.345 x 0.22) =
0.835 ~1 m2 tinggi palet : 10cm Perhitungan Aktivitas (Througput)
Aktivitas tiap jenis produk berdasarkan
Maka untuk ukuran palet diambil yang rata-rata masuk dan rata-rata keluar
paling besar yaitu 0.835m sedangkan perbulan sebagai berikut:
pallet yang digunakan saat ini yaitu
mempunyai panjang 1,2m dan lebar 0,8m

Tabel 3. Aktivitas Tiap Jenis Produk Berdasarkan Rata-Rata Masuk


Dan Rata-Rata Keluar tiap Bulan
rata-rata rata-rata
Kapasitas
No Nama Kemasan masuk keluar aktivitas
per pallet
perbulan perbulan
1 Toner 2x1L 420 123 115 91
2 Thiner 4x5L 132 599 590 324
3 Hardener 6x1L 480 358 350 62
4 Putty 4x1L 120 428 420 64
5 Clear 4x5L 132 696 687 419

Total 2204 2162 960

Dari hasil perhitungan aktivitas perbulan Perhitungan Space yang Dibutuhkan


dapat dilihat pada masing-masing aktivitas Kebutuhan space tiap jenis produk seperti
dalam tabel di atas. Dari hasil total terlihat pada tabel 4 adalah sebagai
aktivitas menjadi 960 aktivitas perbulan berikut:
dari total semua barang.
Tabel 4. Kebutuhan Space Tiap Jenis Produk
rata-rata
Kapasitas Jumlah
No Nama Kemasan masuk Space
per blok jenis
perbulan
1 Toner 2x1L 420 123 161 47
2 Thiner 4x5L 132 599 36 163
3 Hardener 6x1L 480 358 42 31
4 Putty 4x1L 120 428 9 32
5 Clear 4x5L 132 696 40 211
Total 2204 288 485

Peletakan Barang Usulan hasil dari metode analisis ABC, barang


Setelah mengetahui kebutuhan akan diurutkan berdasakan klasifikasi A
ruang dan besar gang maka dapat diatur frekuensi jumlah penjualannya terbanyak,
sedemikian rupa susunan peletakan area klasifikasi B frekuensi penjualannya
penyimpanan barang pada gudang sedang, dan C yang frekuensi
berdasarkan kebutuhan ruang (lebar gang penjualannya sedikit.
dan luas area penyimpanan). Desain
peletakan area penyimpanan lama dan Urutan Klasifikasi Barang dengan Analisis
area penyimpanan usulan berdasarkan ABC seperti tabel 5.
frekuensi barang keluar paling banyak

87
Tabel 5. Urutan Klasifikasi Produk berdasarkan Analisis ABC

No Nama Klasifikasi Kode barang


1 Clear A Cl
2 Putty A P
3 Thiner A Ti
4 Hardener B H
5 Toner C To

Dari hasil urutan klasifikasi dengan jarak paling dekat dengan


analisis ABC dalam periode Oktober- gerbang/pintu masuk pada tata letak
Desember tabel diatas barang pada usulan. Semua barang dikodekan agar
klasifikasi A (Clear, Putty, dan Thiner) lebih mudah dalam membaca peletakan
atau barang yang akan diprioritaskan barang.

Keterangan warna dan kode:

: Klasifikasi A
: Klasifikasi B

: Klasifikasi C

Gambar 2. Tata Letak Usulan Penempatan Produk Cat


PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia

88
Penempatan barang di rak:

Gambar 3. Penempatan Produk Cat di Rak Berdasarkan Tata Letak Usulan

89
Jarak Tempuh Area Penyimpanan Jarak yang ditempuh material handling
pada tata letak awal adalah seperti terlihat
pada tabel 6.

Tabel 6. Jarak Yang Ditempuh Area Penyimpanan Berdasarkan Tata Letak Awal
Kode Jarak (m) x+y Aktivitas Total jarak 1
No
barang x y 1bulan bulan (m)
1 To 23.8 38 91 5638,22
2 Ti 23.8 38 324 20040,05
3 H 23.8 38 62 3829,51
4 P 23.8 18 64 2658,48
5 C 23.8 38 419 25899,82
Total 960 58065,08
Setelah menghitung jarak tempuh handling tata letak usulan untuk
material handling awal setiap jenis barang perbandingan dan mengetahui efisiesi jika
dan peletakan di gudang dapat pada mengguna metode analisis ABC .
dilihat tabel diatas dengan total Jarak yang ditempuh material handling
perhitungan 1 bulan adalah 58.065,08m. setelah tata letak usulan adalah seperti
Setelah perhitunga tata letak awal akan terlihat pada tabel 7.
dilakukan perhitungan jarak material

Tabel 7. Jarak Yang Ditempuh Area Penyimpanan Berdasarkan Tata Letak Usulan
Kode Jarak (m) x+y Aktivitas Total jarak 1
No
barang x y 1bulan bulan (m)
1 To 23.8 38 91 5638,22
2 Ti 23.8 28 324 16797,30
3 H 23.8 38 62 3828,51
4 P 23.8 18 64 2658,48
5 C 23.8 18 419 17518,00
Total 960 46440,55
Perhitungan jarak tempuh material 46.440,55m dari smua peletakan barang.
handling tata letak usulan pada tabel diatas Jarak yang ditempuh lebih pendek dari
dari setiap peletakan barang berdasarkan jarak material handling pada tata letak
klasifikasi dedicated storage memiliki jarak awal dengan total 11.624,53m/bulan.
tempuh dengan 1 bulan dengan total

Tabel 8. Perbandingan Jarak Tempuh Tata Letak Awal dan Usulan

No Perbandingan Total 1 bulan

1 Jarak tempuh awal 58.065,08m


2 Jarak tempuh usulan 46.440,55m
Total selisih jarak tempuh awal dan usulan 11.624,53m

Diagram aliran barang dibakukan sehingga jelas dan terstruktur,


Di gudang PT ANCRI standar diagram aliran barang sebagai berikut:
barang yang masuk dan keluar sudah Diagram aliran barang berdasarkan tata
letak awal seperti terlihat pada gambar 4.

90
Gambar 4. Diagram Aliran Barang Berdasarkan Tata Letak Awal

Diagram aliran barang berdasarkan tata


letak usulan seperti terlihat pada gambar
5.

Gambar 5. Diagram Aliran Barang Berdasarkan Tata Letak Usulan

91
Klasifikasi Berdasarkan Analisis ABC update di bincard. Pada klasifikasi ABC
Tata letak awal tidak memperhatikan frekuensi barang keluar yang dipriotaskan
klasifikasi analisis ABC sehingga barang adalah produk yang memiliki frekuensi
diletakan sesuai dengan tempat yang diatas 19% (Putty) dan tertinggi 31,58%
kosong dan diperlukan update lokasi (Clear) dengan klasifikasi A, maka pada
barang di bincard, setelah dilakukan tata letak usulan diletakkan pada posisi
klasifikasi analisis ABC maka tata letak paling depan yaitu dekat dengan gerbang
usulan akan lebih mudah dalam masuk/keluar.
penempatan barang dan tidak perlu

Tabel 9. Hasil Penempatan Produk Cat Berdasarkan Tata Letak Usulan


Frekuensi
Rata-rata
No Nama Selama % Klasifikasi
perbulan
3 bulan
1 Clear 2062 687 31,78% A
2 Thiner 1771 590 27,29% A
3 Putty 1259 420 19,43% A
4 Hardener 1050 350 16,19% B
5 Toner 344 115 5,32% C
Total 6486 2162 100,00%

Layout gudang usulan terlihat lebih rapi memperpendek jarak tempuh


dan penempatan barang juga lebih mudah pengambilan barang.
karena barang sudah diklasifikasikan
sesuai analisis ABC dan dapat KESIMPULAN
mengurangi jarak pengambilan barang Setelah dilakukan pengumpulan
dari 58.065,08m/bulan menjadi dan pengolahan data dengan
46.440,55m, sehingga selisih jarak dari perancangan tata letak gudang dengan
layout gudang awal dan layout gudang metode dedicated storage di PT.
usulan adalah 11.624,53m/perbulan atau Akzonobel Car Refinishes Indonesia maka
terdapat efisiensi dengan presentasi dapat diambil beberapa kesimpulan.
20,02%. a. Tata letak barang di gudang PT ANCRI
masih belum diatur dengan kaidah teori
Pembahasan tata letak gudang sehingga
Gudang PT ANCRI akan lebih baik menyulitkan operator untuk mencari
apabila tata letak usulan diberlakukan barang dan jarak yang dibutuhkan
karena ada perbedaan jarak antara tata untuk proses pencarian barang lebih
letak awal dan tata letak usulan. Jarak jauh dan membutuhkan waktu lebih
yang ditempuh material handling dari lama. Metode dedicated storage dapat
setiap peletakan barang pada tata letak mempermudah dalam pencarian
awal memiliki total jarak tempuh sebesar barang karena peletakan barang yang
58.065,08m/bulan, sedangakan jarak pasti dalam rak tertentu dengan
tempuh material handling dengan tata mempertimbangkan data penyimpanan
letak usulan berdasarkan frekuensi barang dan pengiriman barang.
yang keluar dari hasil metode dedicated b. Metode dedicated storage dapat
storage memiliki total jarak tempuh yang diterapkan pada gudang yang ada di
lebih pendek 46.440,55m/bulan. Dengan PT ANCRI, yang harus diprioritaskan
perbandingan jarak 11.624,53m/bulan dan dalam tata letak gudang adalah jarak
efisiensi sebesar 20,02%. Jadi tata letak paling dekat dan frekuensi yang
dengan dedicated storage dapat terbesar yaitu produk Clear 31,78%
didekatkan dengan pintu masuk dan
92
pintu keluar, sehingga akan Purnomo,Hari. 2004. Perencaan dan
mengurangi jarak dalam pencarian Perancangan Fasilita, PenerbitGraha
barang. Jarak dihitung dengan rumus Ilmu ,Yogyakarta.
jarak rectilinear dan juga diterapkan Sutarman .H. 2017, Dasar-Dasar
klasifikasi analisis ABC, dimana Manajemen Logistik, Penerbit Refika
klasifikasi A: Thinner, Putty, dan Clear, Aditama ,Bandung.
klasifikasi B: Hardener, dan klasifikasi Sugiharto. 2010, Analisis Manajemen
C: Toner. Pergudangan pada PD. Sinar Agung
c. Hasil perhitungan jarak tempuh Jaya Untuk Meningkatkan Efektivitas,
material handling peletakan dengan Universitas Bina Nusantara,Jakarta.
metode dedicated storage berdasarkan Wignjosoebroto,Sritomo. 2009, Tata Letak
frekuensi penyimpanan dan pengiriman Pabrik dan Pemindahan Bahan, Guna
dapat memperpendek jarak tempuh Widya, Jakarta.
dari 58.065,08m/bulan menjadi Basuki, “Implementasi Penempatan dan
46.440,50m/bulan yaitu sebesar Penyusunan Barang di Gudang
11.624,58m/bulan dan efisiensi sebesar Finished Goods Menggunakan
20,02%. Metode Class Based Storage”
Industrial Engineering Journal Vol.5
DAFTAR PUSTAKA No.2 (2016) 11-16 ISSN 2302 934X
Apple, James M.1990. Tataletak Pabrik .Program Studi Manajemen Logistik,
dan Pemindahan Bahan, Institut Politeknik Kelapa Sawit Citra Widya
Teknologi Bandung,Bandung. Edukasi, Bekasi 17520, Indonesia
Assauri Sofjan 2016. Mnajemen Operasi Prasetyaningtyas Ayunda “Usulan Tata
Produksi Edisi 3,Raja Grafindo Letak Gudang Untuk Meminimasi
Persada ,Depok. Jarak Material Handling
Claudya Cindi. 2015. Usulan Perbaikan Menggunakan Metode Dedicated
Inventori dan Tata Letak KSU Dengan Storage” Jurnal Teknik Industri Untirta,
Metode ABC PT . Daya Adicipta jurnal on line http: //jurnal. untirta.ac.id
Mustika ,Teknik Industri,Institut /index.php /jti /article/view/114/76
Harapan Bangsa,Bandung. A. Vildha Efrataditama , “Perancangan
Hendra Suyanto. 2017. Perbaikan Tata Tata Letak Gudang dengan Metode
Letak Gudang Produk Jadi Dengan Dedicated Storage di Toko Listrik
Metode Sub-Class,Teknik Industri, Anugrah Jaya” Program Studi Teknik
Semarang. Industri, Fakultas Teknologi Industri
Heizer, J & Render, B. 2015. Alih bahasa Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
oleh Sungkono, Manajemen Operasi Jalan Babarsari No. 44, Depok, Kec.
edisi 11, Penerbit Salemba Empat , Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Jakarta. 55281.
Mandagie K. L. 2009. Dosen Teknik Indutri,
DiktatTata Letak Pabrik Plan Layout,
Universitas Dirgantara Marsekal
Suryadarma,Jakarta.

93

You might also like