Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
PT. Akzonobel Car Refinishes Indonesia is a car paint factory located in East Jakarta
that has a finished warehouse located in the area of the factory. The problems faced are
irregularities in the laying of products, this will hamper the search process and movement
which is quite high so that the use of space becomes less effective and many are not in
accordance with the warehouse layout system, it will be improved warehouse layout with
Dedicated storage method.
This research was conducted by collecting data on warehouse area, box dimensions
on each product, material handling dimensions, car paint product data in the period October-
December 2018. Then calculating the development of warehouse needs which included
storage space requirements, warehouse area, activity retrieval of goods, distance calculation
by rectilinear distance method and classification of goods based on the frequency of ABC
analysis.
The results of the analysis and discussion of the new warehouse with the dedicated
storage method and the results of ABC analysis classifications consisting of classification A:
Clear, Putty, and Thiner, while classification B: Hardener and classification C: Toner. The
mileage calculation of material handling processes becomes more efficient, which is reduced
from 58,065m / month to 46,440m / month or there is efficiency of 20.02%.
81
pasti dan tidak berpindah akan lebih cepat bersifat fastmoving dan slowmoving.
dalam proses Material Handling. Barang yang bersifat fastmoving
disimpan di lokasi yang dekat
METODE dengan pintu keluar. Sebaliknya,
Konsep Tata Letak barang yang bersifat slowmoving
Penyimpanan Barang Menurut disimpan di lokasi yang dekat
Hadiguna (2008), tujuan perencanaan tata dengan pintu masuk.
letak gudang adalah sebagai berikut: b. Arus “U”, Dengan menggunakan
a. Utilitas luas lantai secara efektif. layout arus “U”, Arus barang
b. Menyediakan pemindahan bahan berbentuk “U”. Proses keluar masuk
yang efisien. barang melalui lorong/gang yang
c. Meminimalisasi biaya penyimpanan berkelok-kelok sehingga proses
pada saat menyediakan tingkat penyimpanan dan pengambilan
pelayanan yang dibutuhkan. barang relatif lebih lama. Lokasi
d. Mencapai fleksibilitas maksimum. barang yang akan disimpan
e. Menyediakan housekeeping yang dibedakan antara barang yang
baik. bersifat fastmoving dan slowmoving.
Untuk mencapai tujuan di atas, terdapat Barang yang bersifat fastmoving
prinsip-prinsip (konsep) mengenai tata disimpan di lokasi yang dekat
letak penyimpanan barang, yaitu dengan pintu keluar. Sebaliknya
(Hadiguna, 2008): barang yang bersifat slowmoving
a. Kepopuleran (Popularity), Popularity disimpan di lokasi yang dekat
merupakan prinsip meletakan item dengan pintu masuk.
yang memiliki accesibility terbesar di c. Arus “L”, Dengan menggunakan
dekat titik I/O (titik Input-Output) layout arus “L”, arus barang
tertentu. berbentuk “L” dan proses keluar
b. Kemiripan (Similarity), Similarity masuk barang melalui lorong/gang
(kemiripan) item yang disimpan, yaitu yang tidak terlalu berkelok-kelok
item yang diterima dan dikirim sehingga proses penyimpanan dan
bersama harus disimpan bersama- pengambilan barang relatif cepat.
sama pula. Lokasi barang yang akan disimpan
c. Ukuran, Komponen-komponen kecil dibedakan antara barang yang
yang disimpan dalam gudang yang bersifat fastmoving dan slowmoving.
dirancang khusus untuk komponen- Barang yang bersifat fastmoving
komponen besar akan sangat disimpan di lokasi yang dekat
membuang-buang luas lantai gudang. dengan pintu keluar. Sebaliknya
d. Karakteristik, contoh: Material mudah barang yang bersifat slowmoving
rusak, Material mudah hancur, Material disimpan di lokasi yang dekat
berbahaya, Zat kimia yang mudah dengan pintu masuk.
bereaksi.
Kebijakan Penyimpanan dalam Gudang
Jenis Layout Gudang Beberapa kebijakan (metode)
Berdasarkan arus keluar masuk penyimpanan yang biasa digunakan
barang, terdapat beberapa bentuk layout menurut Francis & White (1992), antara
gudang yang dapat diterapkan, yaitu: lain:
a. Arus garis lurus sederhana, Dengan
menggunakan layout arus garis a. Metode Dedicated Storage,
lurus sederhana, arus barang akan Dedicated storage atau yang disebut
berbentuk garis lurus. Proses keluar juga sebagai lokasi penyimpanan
masuk barang tidak melalui yang tetap (fixed slot storage),
lorong/gang yang berkelok-kelok menggunakan penempatan lokasi
sehingga proses penyimpanan dan atau tempat simpanan yang spesifik
pengambilan barang relatif lebih untuk tiap barang yang disimpan.
cepat. Lokasi barang yang disimpan Hal ini dikarenakan suatu lokasi
dibedakan antara barang yang
82
simpanan diberikan pada satu retrieval, kelas A diletakkan terdekat
produk yang spesifik. dengan input/output point,
b. Metode Randomized Storage, selanjutnya kelas B, dan kelas C
Randomized storage yang juga yang terjatuh (Francis & White,
disebut sebagai petak penyimpanan 1992).
yang tersebar (floating slot storage), d. Metode Shared Storage, Metode
membuat lokasi penyimpanan untuk shared storage bisa dianggap
produk tertentu berubah atau sebagai sistem pemindahan barang
“mengambang” setiap waktu. Dalam yang cepat terhadap suatu produk,
prakteknya, randomized storage jika masing-masing palet diisi di
didefinisikan seperti berikut. Saat dalam area gudang yang berbeda
barang datang untuk disimpan dari waktu ke waktu. Tergantung
barang itu ditempatkan di loksi pada jumlah dari produk di dalam
memungkinkan yang terdekat gudang pada waktu pengiriman tiba,
retrieval dilakukan berbasis first- in, akan mungkin bahwa 5 palet yang
first-out. terisi akan berada di ruang simpan
c. Metode Class-based Dedicated hanya 1 hari. Sedangkan 5 palet
Storage, Aturan lokasi yang lain di dalam pengiriman yang
penyimpanan ini berada di antara sama akan berada di gudang untuk
aturan dedicated storage dan 20 hari. Dari perspektif terhadap
randomized storage. Class-based posisi ruang simpan di dalam
storage ini didasarkan pada hukum gudang, 5 palet akan bersifat sangat
Pareto dengan memperhatikan level cepat berpindah; palet sisa
aktivitas storage dan retrieval (S/R) dipandang menjadi lebih lambat,
yang dikembangkan untuk item mungkin perpindahan bersifat
berbeda. Dalam gudang 80 % sedang. Shared storage dapat
aktivitas S/R diberikan pada 20 % mengambill keuntungan dari
dari item, 15 % pada 30 % dari item, perbedaan- perbedaan yang tidak
dan yang terakhir 5 % aktivitas S/R bisa dipisahkan yaitu lamanya waktu
pada 50 % dari item. Item yang dari palet secara individu untuk
masuk diklasifikasikan pada tiga tinggal di dalam gudang (Francis &
kelas sebagai A, B, dan C, White, 1992).
berdasarkan level aktivitas S/R (dari
tinggi ke rendah) dikembangkan. Perhitungan frekuensi penyimpanan
Untuk meminimumkan waktu/ jarak dan pengeluaran gudang (tj)
yang dihabiskan dalam storage dan
𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐢 𝐚𝐤𝐭𝐢𝐯𝐢𝐭𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐢𝐫𝐢𝐦𝐚𝐧 𝐫𝐚𝐭𝐚 − 𝐫𝐚𝐭𝐚 𝐩𝐞𝐫 𝐡𝐚𝐫𝐢
𝐭𝐣 = +
𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐞𝐦𝐢𝐧𝐝𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢 𝐚𝐧𝐠𝐤𝐮𝐭
83
jenis barang yang dikelola. tidak termasuk kategori A dan B) dan
c. Kategori C, Kategori ini termasuk kuantitas barangnya sekitar 50% dari
jenis barang dengan penyerapan semua jenis barang yang dikelola.
dana sekitar
5% dari seluruh modal yang Metodologi Penelitian
disediakan untuk inventori (yang
84
HASIL DAN PEMBAHASAN terkemuka untuk memenuhi tuntutan
PT. Akzo Nobel Car Refinishes pertumbuhan dunia PT. Akzo Nobel Car
Indonesia adalah perusahaan Refinishes Indonesia yang cepat
multinasional yang bergerak dalam bidang berubah.
cat dan kimia. Perusahaan ini bermarkas Pengumpulan Data
di Amsterdam, Belanda. Perusahaan ini Data yang dikumpulkan pada
aktif di 80 negara dan mempekerjakan saat penelitian tersebut berupa data
sekitar 50.000 orang. Penjualan pada pengukuran gudang ,alat material handling
tahun 2007 sekitar EUR 14 miliar. PT. ,data jenis-jenis barang yang ada pada
Akzo Nobel Car Refinishes Indonesia gudang, data pengamatan langsung, dan
bergerak di bidang industri pelapisan dan juga berdasarkan wawancara dengan
cat, khususnya cat untuk perbaikan karyawan PT AkzoNobel Car Refinishes
kendaraan. Perusahaan didirikan pada Indonesia.
tahun 1995 dan berlokasi di Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur. PT. Luas gudang
Akzo Nobel Car Refinishes Luas pada gudang barang jadi cat di
Indonesia adalah perusahaan cat dan PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia
pelapis global terkemuka dan produsen yang beralamat di Jala raya Pulogadung
utama bahan kimia khusus. No.37, Kawasan Industri Pulogadung,
PT. Akzo Nobel Car Refinishes Jakarta dengan ukuran dimensinya panjang
Indonesia menyediakan industri dan 36 m x lebar 18 m = 648 m2.
konsumen di seluruh dunia dengan produk Alat
inovatif dan sangat antusias untuk Alat yang digunakan unutk
mengembangkan jawaban berkelanjutan pengangkutan pemindahan barang yaitu
bagi pelanggan kami. Portofolio kami menggunakan handtruck (troli), Reachtruck
mencakup merek-merek terkenal seperti dan Forklift untuk pemidahan barang masuk
sikkens dan wanda. Berkantor pusat di peletakan sampai barang keluar untuk
Amsterdam, Belanda, PT. Akzo Nobel Car memudahkan pengankutan dan pengiriman.
Refinishes Indonesia secara konsisten
digolongkan sebagai salah satu pemimpin Data Produk
di bidang keberlanjutan. Dengan Data produk PT Akzo Nobel Car
Refinishes Indonesia periode Oktober-
beroperasi di lebih dari 80 negara, 50.000
Desember 2018 adalah seperti terlihat pada
orang di seluruh dunia berkomitmen untuk tabel 1.
memberikan produk dan teknologi
Tabel 1. Data Produk PT AkzoNobel Car Refinishes Indonesia
Periode Oktober-Desember 2018
Berat
No Nama jenis cat Kemasan Ukuran karton (mm)
(kg)
1 Toner 2x1L 230 x 120 x 145 2
2 Thiner 4x5L 345 x 220 x 340 20
3 Hardener 6x1L 240 x 200 x 210 6
4 Putty 4x1L 330 x 330 x 130 4
5 Clear 4x5L 345 x 220 x 340 20
85
Pengolahan Data
Setelah mendapatkan data transaksi c. Klasifikasi C
produk, maka dapat dilakukan perhitungan Produk yang diklasifikasikan dalam
klasifikasi ABC. klasifikasi C adalah produk yang
a. Klasifikasi A total akumulasi transaksinya
Produk yang diklasifikasikan dalam mencapai 5% dari total seluruh
klasifikasi A adalah produk yang transaksi selama 3 periode sehingga
total akumulasi transaksinya rumus klasifikasi C= 5% x transaksi
mencapai 80% dari total seluruh keluar seluruh produk.
transaksi selama 3 periode sehingga Dari hasil data produk keluar di
rumus klasifikasi A = 80% x klasifikasikan berdasarakan frekuensi
transaksi keluar seluruh produk. jumlah barang periode Oktober-Desember
b. Klasifikasi B 2018, terlihat produk yang diklasifikasikan
Produk yang diklasifikasikan dalam yang tertinggi hanya diatas 19% maka
klasifikasi B adalah produk yang dalam klasifikasi A ada 3 jenis diatas
total akumulasi transaksinya 19.43%, dan 16,19% diklasfikasi B ada 1
mencapai 15% dari total seluruh jenis dan terkecil 5.32% diklasifikasi C ada
transaksi selama 3 periode sehingga 1 jenis.
rumus klasifikasi B = 15% x
transaksi keluar seluruh produk.
87
Tabel 5. Urutan Klasifikasi Produk berdasarkan Analisis ABC
: Klasifikasi A
: Klasifikasi B
: Klasifikasi C
88
Penempatan barang di rak:
89
Jarak Tempuh Area Penyimpanan Jarak yang ditempuh material handling
pada tata letak awal adalah seperti terlihat
pada tabel 6.
Tabel 6. Jarak Yang Ditempuh Area Penyimpanan Berdasarkan Tata Letak Awal
Kode Jarak (m) x+y Aktivitas Total jarak 1
No
barang x y 1bulan bulan (m)
1 To 23.8 38 91 5638,22
2 Ti 23.8 38 324 20040,05
3 H 23.8 38 62 3829,51
4 P 23.8 18 64 2658,48
5 C 23.8 38 419 25899,82
Total 960 58065,08
Setelah menghitung jarak tempuh handling tata letak usulan untuk
material handling awal setiap jenis barang perbandingan dan mengetahui efisiesi jika
dan peletakan di gudang dapat pada mengguna metode analisis ABC .
dilihat tabel diatas dengan total Jarak yang ditempuh material handling
perhitungan 1 bulan adalah 58.065,08m. setelah tata letak usulan adalah seperti
Setelah perhitunga tata letak awal akan terlihat pada tabel 7.
dilakukan perhitungan jarak material
Tabel 7. Jarak Yang Ditempuh Area Penyimpanan Berdasarkan Tata Letak Usulan
Kode Jarak (m) x+y Aktivitas Total jarak 1
No
barang x y 1bulan bulan (m)
1 To 23.8 38 91 5638,22
2 Ti 23.8 28 324 16797,30
3 H 23.8 38 62 3828,51
4 P 23.8 18 64 2658,48
5 C 23.8 18 419 17518,00
Total 960 46440,55
Perhitungan jarak tempuh material 46.440,55m dari smua peletakan barang.
handling tata letak usulan pada tabel diatas Jarak yang ditempuh lebih pendek dari
dari setiap peletakan barang berdasarkan jarak material handling pada tata letak
klasifikasi dedicated storage memiliki jarak awal dengan total 11.624,53m/bulan.
tempuh dengan 1 bulan dengan total
90
Gambar 4. Diagram Aliran Barang Berdasarkan Tata Letak Awal
91
Klasifikasi Berdasarkan Analisis ABC update di bincard. Pada klasifikasi ABC
Tata letak awal tidak memperhatikan frekuensi barang keluar yang dipriotaskan
klasifikasi analisis ABC sehingga barang adalah produk yang memiliki frekuensi
diletakan sesuai dengan tempat yang diatas 19% (Putty) dan tertinggi 31,58%
kosong dan diperlukan update lokasi (Clear) dengan klasifikasi A, maka pada
barang di bincard, setelah dilakukan tata letak usulan diletakkan pada posisi
klasifikasi analisis ABC maka tata letak paling depan yaitu dekat dengan gerbang
usulan akan lebih mudah dalam masuk/keluar.
penempatan barang dan tidak perlu
93