Professional Documents
Culture Documents
proof for internal business use only by the author(s), editor(s), reviewer(s), Elsevier and
tion. typesetter Thomson Digital. It is not allowed to publish this proof online or in print. This proof copy is the copyright property of the publisher and is confidential until formal publication.
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
1
c0005 Tubuh Manusia
Apakah anatomi itu? 2 u0010
p0155
st0010 ADDITIONAL LEARNING
RESOURCES FOR CHAPTER 1, THE Bagaimana cara mempelajari anatomi u0015
BODY, ON STUDENT CONSULT makroskopik? 2
(www.studentconsult.com): Istilah-istilah penting anatomi 2 u0020
p0160
u0155 j Short Questions—These are questions requiring Pencitraan 3 u0025
short responses, Chapter 1
u0160 j Clinical Case
Teknik pencitraan diagnostik 3 u0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
st0045 Anterior (ventral) dan posterior (dorsal), Cangkir untuk Tabung kaca
medial dan lateral, superior dan inferior memfokuskan sinar-X
p0235 Tiga pasang istilah utama yang digunakan untuk meng-
gambarkan lokasi relatif struktur-struktur terhadap tubuh
secara keseluruhan atau terhadap struktur yang lainnya
(Gambar 1.1).
u0195 j Anterior (atau ventral) dan posterior (atau dorsal)
p0315
st0060 Pencitraan
st0065 TEKNIK PENCITRAAN DIAGNOSTIK
p0280 Pada tahun 1895 Wilhelm Röntgen menggunakan sinar-
X dari tabung sinar katoda untuk memapar plat fotografi
dan menghasilkan paparan radiograf pertama dari tangan
istrinya. Selama 35 tahun terakhir telah terjadi revolusi
dalam pencitraan medis, yang terjadi bersamaan dengan
Gambar 1.3 Unit fluoroskopi. 3
perkembangan teknologi komputer.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
f0035 f0040
st0075
p0320
Gambar 1.4 Barium sulfat follow-through/gambaran pencitraan Gambar 1.5 Digital subtraction angiogram/angiogram substraksi
4 dari barium sulfat. digital.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
p0325
st0080
p0330 f0045
p0355
Gambar 1.6 Pemeriksaan ultrasound/USG abdomen.
Gambar 1.7 CT scanner/pemindai CT.
ini probe-probe telah diletakkan/dipasang secara rutin
pada endoskopi, dan USG endoluminal dari esophagus, dalam medan magnet yang kuat, yang meluruskan
gaster, dan duodenum. USG endocavity/intraluminal paling batang-batang magnet. Bila sebuah pulsasi gelombang
umum dilakukan untuk memeriksa tractus genitalia femi- radio dilewatkan melalui pasien, batang-batang magnet st0095
nina menggunakan jalur transvaginal atau transrectal. dibelokkan, dan saat batang-batang magnet kembali lurus
Pada pria, USG transrectal adalah metode pencitraan pili- p0360
batang-batang magnet tersebut memancarkan sedikit pul-
han untuk memeriksa prostat pada mereka yang dicurigai sasi gelombang radio. Kekuatan dan frekuensi pulsasi yang
menderita hipertrofi prostat atau keganasan. dipancarkan dan waktu yang diperlukan proton-proton
USG Doppler memungkinkan penentuan aliran, arah, untuk kembali pada kondisi pre-eksitasi menghasilkan
st0085 dan kecepatan cairan di dalam pembuluh darah menggu- suatu sinyal. Sinyal-sinyal ini dianalisis oleh komputer
p0335 nakan teknik USG sederhana. Gelombang suara memantul canggih, dan dihasilkanlah sebuah gambar (Gambar 1.9).
dari struktur-struktur yang bergerak dan dikembalikan. Dengan mengubah urutan pulsasi proton target, per-
p0340 Tingkat pergeseran frekuensi menentukan apakah obyek bedaan sifat proton dapat dinilai. Sifat ini disebut sebagai
bergerak menjauh dari atau menuju ke arah probe, dan
kecepatan berjalannya obyek tersebut.
Computed tomography (CT)
st0100
Computed tomography (CT) ditemukan pada tahun 1970
p0365
oleh Sir Godfrey Hounsfield, yang dianugerahi Penghar-
gaan Nobel dalam Kedokteran pada tahun 1979. Sejak
penemuan yang menginspirasi ini, telah banyak mun-
st0090 cul generasi-generasi pemindai CT. Sebuah pemindai CT
p0345 memperoleh serangkaian gambar (irisan) dari tubuh pada
bidang axial. Pasien berbaring di atas tempat tidur, sebuah
tabung sinar-X melewati sekeliling tubuh (Gambar 1.7),
p0350 dan diperoleh serangkaian gambar. Komputer melakukan
transformasi matematika kompleks pada gambar-gambar
tersebut untuk menghasilkan gambar akhir (Gambar 1.8).
Magnetic resonance imaging (MRI)
Proses magnetic resonance imaging (MRI) tergantung pada
proton-proton bebas dalam inti hidrogen di dalam mole-
kul air (H2O). Karena air terdapat di hampir semua jarin-
gan biologis, proton hidrogen adalah sangat ideal sebagai
medium. Proton-proton di dalam inti hidrogen pasien dapat
dianggap sebagai batang-batang magnet kecil, yang tersu- Gambar 1.8 Computed tomography scan/pindaian computed p0370
tomography abdomen setinggi vertebra LII. 5
sun secara acak di dalam ruangan. Pasien ditempatkan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
terang dari cairan dan sebuah sinyal intermedium pakan gambar yang paling sering dijumpai di rumah sakit
dari lemak—misalnya, liquor cerebrospinalis di dalam atau praktik medis lokal. Sebelum interpretasi, penting
encephalon tampak putih. untuk mengetahui teknik pencitraan dan tampilan stan-
dar yang diperoleh.
p0390 MRI dapat juga digunakan untuk menilai aliran cairan Pada kebanyakan kasus (terlepas dari radiograf dada), p0435
di dalam pembuluh-pembuluh darah dan untuk meng- tabung sinar-X diletakkan 1 m dari film sinar-X. Obyek
hasilkan angiogram kompleks dari sirkulasi perifer dan tersebut, misalnya tangan atau kaki, diletakkan di atas
sirkulasi di dalam encephalon. film. Ketika mendeskripsikan penempatan subyek untuk
radiograf, bagian yang paling dekat dengan tabung sinar-X
st0105 Pencitraan kedokteran nuklir disebutkan pertama dan yang paling dekat dengan film dise-
p0395 Kedokteran nuklir melibatkan pencitraan menggunakan butkan kedua. Sebagai contoh, ketika memposisikan seorang
sinar gamma, yang merupakan jenis radiasi elektromag- pasien untuk radiograf anteroposterior (AP), bagian tubuh
netik yang lain. Perbedaan yang penting antara sinar yang lebih anterior adalah yang paling dekat dengan tabung
gamma dan sinar-X adalah sinar gamma dihasilkan dari dan bagian posterior adalah yang paling dekat dengan film.
dalam inti sebuah atom ketika sebuah inti yang tidak stabil Ketika sinar-X dilihat pada kotak penglihatan, sisi p0440
meluruh, sedangkan sinar-X dihasilkan dengan menghu- kanan pasien diletakkan di sebelah kiri pengamat; karena
jani atom dengan elektron-elektron. itu, pengamat melihat radiograf seolah-olah melihat
p0400 Agar area dapat tergambarkan, pasien harus menerima pasien dalam posisi anatomis.
pancaran sinar gamma, yang memiliki beberapa sifat pent-
ing, meliputi waktu paruh yang wajar (misal: 6-24 jam); Radiograf thorax/dada st0125
dapat terukur; dan deposisi energinya di dalam jaringan Radiograf thorax adalah salah satu radiograf foto polos p0445
tubuh pasien serendah mungkin. yang paling sering diminta. Sebuah gambar diambil den-
p0405 Radionuklida (radioisotop) yang paling banyak digu- gan posisi pasien tegak dan ditempatkan secara posteroan-
nakan adalah technetium-99m. Radionuklida ini dapat terior (radiograf thorax PA); yaitu, dengan posisi punggung
diinjeksikan sebagai garam technetium atau dikombinasi- pasien paling dekat dengan tabung sinar-X.
kan dengan molekul kompleks yang lain. Misalnya, dengan Ada kalanya, bila pasien terlalu sakit/tidak memung- p0450
mengkombinasikan technetium-99m dengan methylene kinkan untuk berdiri tegak, film diperoleh di atas tempat
6 diphosphonate (MDP), dihasilkan sebuah radiofarmaseu- tidur dalam posisi anteroposterior (AP). Film-film ini kurang
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
standar dibandingkan film PA, dan kecermatan harus selalu Computed tomography (CT) st0145
ditekankan ketika menginterpretasikan radiograf AP. Computed tomography adalah istilah yang lebih disukai p0480
p0455 Radiograf thorax yang berkualitas baik akan memper- dibandingkan computerized tomography, meskipun dokter
lihatkan gambar pulmo/paru, kontur cardiomediastinum, menggunakan kedua istilah tersebut secara bergantian.
diaphragma, costae, dan jaringan lunak perifer. Sebagian besar gambar diperoleh pada bidang axialis p0485
st0130 Radiograf abdomen dan dilihat sedemikian rupa sehingga pengamat melihat
p0460 Radiograf foto polos abdomen diperoleh pada posisi ter- dari bawah ke atas, ke arah regio capitis (dari kaki tempat
lentang AP. Dari waktu ke waktu radiograf foto polos tidur). Sehingga:
j sisi kanan pasien adalah sebelah kiri gambar; dan u0250
abdomen dalam posisi tegak digunakan bila dicurigai ada
j tepi paling atas gambar adalah anterior. u0255
obstruksi intestinum tenue/usus halus.
Banyak pasien diberi media kontras per oral dan intrav- p0500
st0135 Pemeriksaan tractus gastrointestinalis dengan ena untuk membedakan flexura coli dengan organ-organ
bahan/media kontras abdomen yang lain dan untuk menilai vaskularisasi struktur
p0465 Media kontras densitas tinggi ditelan untuk mendapat- anatomi yang normal. Ketika kontras intravena diberikan,
kan gambaran opaque dari esophagus, gaster/lambung, semakin awal gambar diperoleh, semakin lebih besar kemung-
intestinum tenue, dan intestinum crassum/usus besar. kinan penguatan gambaran arteria. Seiring penundaan
Intestinum dipompa dengan udara (atau karbondiok- waktu antara penyuntikan dan pengambilan gambar, maka
sida) pada studi kontras ganda/double-contrast. Di banyak fase vena dan fase keseimbangan juga tercapai.
negara, endoskopi telah menggantikan pencitraan gastro- Keuntungan besar dari pemindaian CT adalah kemam- p0505
intestinal bagian atas, tetapi andalan untuk pencitraan puan untuk memperluas dan memadatkan skala abu-
intestinum crassum adalah dengan barium enema double- abu/gray scale untuk menggambarkan tulang, jaringan
contrast/kontras ganda. Biasanya, pasien perlu menjalani lunak, dan organ-organ viscera. Mengubah window setting
persiapan usus, di mana katartik/pencahar kuat digu- dan window centering memberikan dokter informasi spesifik
nakan untuk mengosongkan usus. Pada saat pemeriksaan tentang struktur-struktur tersebut.
selang kecil dimasukkan ke dalam rectum dan suspensi
barium dimasukkan sampai ke intestinum crassum. Pasien Magnetic resonance imaging (MRI) st0150
menjalani serangkaian posisi dibolak balik sehingga kon- Tidak diragukan bahwa MRI telah merevolusi pemaha- p0510
tras dapat mengisi keseluruhan intestinum crassum. Kon- man dan interpretasi dari encephalon dan lapisan-lapisan
tras kemudian dialirkan keluar, dan udara dipompakan penutupnya (Gambar 1.10). Selain itu, secara signifikan
melalui selang yang sama untuk mengisi intestinum MRI mengubah praktek kedokteran muskuloskeletal dan
crassum. Lapisan tipis barium melapisi mukosa normal pembedahan. Gambar-gambar dapat diperoleh dalam ber-
intestinum, memungkinkan tampak gambaran detail bagai bidang dan sebagian besar sekuen. Biasanya, gam-
mukosa intestinum crassum (lihat gambar 1.4). bar-gambar didapat dengan menggunakan prinsip yang
sama seperti computed tomography. Bahan kontras intra-
st0140 Studi urologi dengan bahan/media kontras
vena juga digunakan untuk lebih meningkatkan kontras
p0470 Urografi intravena adalah pemeriksaan standar untuk jaringan. Biasanya, bahan kontras MRI mengandung zat
menilai tractus renale. Media kontras diinjeksikan intrav- paramagnetik (misalnya, gadolinium dan mangan).
ena, dan gambar diperoleh saat media diekskresikan melalui
ren. Sejumlah film diperoleh selama periode ini dari sesaat Pencitraan kedokteran nuklir st0155
setelah injeksi sampai kira-kira 20 menit sesudahnya, ketika Sebagian besar gambar-gambar kedokteran nuklir meru- p0515
vesica urinaria penuh dengan media kontras. pakan studi fungsional. Gambar-gambar biasanya diin-
p0475 Seri radiograf ini dapat menampilkan ren, ureter, dan vesica terpretasikan secara langsung dari sebuah komputer, dan
urinaria dan memungkinkan penilaian retroperitoneum dan serangkaian film yang representatif diperoleh untuk peng-
struktur lainnya yang mungkin menekan tractus renale. gunaan klinis. 7
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
rongga dalam dengan arteria nutriciae adalah serabut Transplantasi sumsum tulang
nervus vasomotorius yang mengatur aliran darah. Tulang Ada dua jenis sumsum tulang, sumsum tulang merah p0665
sendiri mempunyai sedikit serabut nervus sensorius. Di sisi (atau dikenal sebagai jaringan myeloid) dan sumsum
lain, periosteum disuplai oleh banyak serabut nervus sen- tulang kuning. Eritrosit, trombosit, dan sebagian besar
sorius dan sangat sensitif terhadap setiap jenis cedera. leukosit berasal dari dalam sumsum tulang merah. Di
p0650 Dalam perkembangannya, semua tulang berasal dari dalam sumsum tulang kuning sedikit leukosit dibuat;
jaringan mesenchyma, baik melalui ossifikasi/penulangan namun sumsum ini didominasi oleh gelembung-gelem-
intramembranosum, di mana model mesenchyma dari bung lemak besar (sehingga tampak berwarna kuning)
tulang mengalami ossifikasi, atau ossifikasi endochon- Dari lahir sebagian besar sumsum tulang tubuh adalah p0670
drale, di mana model tulang rawan dari tulang berasal dari sumsum tulang merah; namun dengan bertambahnya
mesenchyma dan mengalami ossifikasi. usia, banyak sumsum tulang merah diubah menjadi sum-
sum tulang kuning di dalam medulla tulang panjang dan
b0015 Aplikasi pencitraan tulang pipih.
Ada sejumlah penyakit yang melibatkan sumsum p0675
Penentuan usia tulang kerangka tulang, meliputi infeksi dan karsinoma/keganasan. Pada
p0655 Sepanjang hidup tulang berkembang dengan cara pasien yang menderita karsinoma sumsum tulang (misal-
yang dapat diperkirakan untuk membentuk tulang nya, leukemia), adalah memungkinkan untuk memanen
kerangka dewasa yang matang pada akhir masa puber- sel-sel jinak dari sumsum tulang pasien atau sel-sel dari
tas. Di negara-negara barat, kematangan tulang kerangka sumsum tulang orang lain. Sumsum tulang pasien terse-
cenderung terjadi antara usia 20 dan 25 tahun. but bisa dihancurkan dengan menggunakan kemoterapi
p0660 Hingga usia kematangan tulang kerangka terca- atau radiasi dan sel-sel baru ditanamkan. Terapi ini dise-
pai, pertumbuhan dan perkembangan tulang biasanya but sebagai transplantasi sumsum tulang. 9
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
Tulang
Tulang Cavitas articularis Tulang Tulang
A Tulang
rawan
Articulatio fibrosa/sendi fibrosa Tulang hyalin
Tulang rawan hyalin
A Cavitas articularis Tulang
Membrana
fibrosum
Membrana
B Kulit Bursa synovialis
B Tulang Jaringan ikat Tulang
Gambar 1.14 Sendi synovialis A. Ciri-ciri utama sendi synovialis. f0075
f0070 Gambar 1.13 Articulatio/sendi A. Sendi synovialis. B. Sendi fibrosa. B. Struktur-struktur tambahan yang berkaitan dengan sendi synovialis.
Sendi st0185
b0030 Aplikasi klinis Tempat di mana dua elemen tulang kerangka bergabung p0705
Nekrosis avaskuler bersama disebut sendi. Dua kategori umum sendi (Gam-
p0690 Nekrosis avaskuler adalah kematian seluler tulang yang bar 1.13) adalah:
j elemen-elemen tulang kerangka dipisahkan oleh suatu u0340
merupakan akibat dari kehilangan sementara atau per-
manen suplai darah tulang. Nekrosis avaskuler biasanya rongga/cavitas (misalnya, sendi synovialis); dan
j tidak ada rongga/cavitas dan komponen-komponen u0345
terjadi di collum ossis femoris pada pasien-pasien usia
lanjut. Pada pasien ini aliran darah pada caput ossis femo- disatukan oleh jaringan ikat (misalnya, sendi fibrosa/
ris terganggu. Caput ossis femoris kemudian mengalami compacta)
nekrosis dan kolaps. Pada pasien ini diperlukan penggan-
tian caput ossis femoris dengan suatu prothesis. Pembuluh-pembuluh darah yang melintasi sendi dan p0720
nervi/saraf-saraf yang menyuplai musculi yang berperan
pada sendi biasanya memberikan rami articulares/cabang-
b0035 Aplikasi klinis cabang sendi pada sendi tersebut.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
sendi yang saling berhadapan di antara tulang rawan Gambaran sendi synovialis berdasarkan st0195
dan tulang dan menutupi cavitas articularis. Mem- bentuk dan gerakan
brana synovialis banyak mengandung pembuluh darah Sendi synovialis digambarkan berdasarkan bentuk dan p0770
dan memproduksi cairan synovialis, yang merembes gerakan:
ke dalam cavitas articularis dan melumasi permukaan j Berdasarkan bentuk permukaan sendinya, sendi syno- u0375
sendi. Kantung tertutup membrana synovialis juga vialis digambarkan sebagai planar/meluncur, gingly-
ada di luar sendi di mana kantong tertutup tersebut mus/engsel, trochoidea/poros, bicondylaris (dua set
membentuk bursae synovialis atau pembungkus tendo. titik kontak), condylaris (ellipsoidea), sellaris /pelana,
Bursae sering terletak di antara struktur-struktur, sep- dan spheroidea/ball and socket (Gambar 1.15).
erti tendo dan tulang, tendo dan sendi, atau kulit dan j Berdasarkan gerakan, sendi synovialis digambarkan u0380
tulang, dan mengurangi gesekan gerak satu struktur sebagai uniaxiale (gerakan dalam satu bidang), biaxiale
dengan yang lain. Pembungkus tendo mengelilingi (gerakan dalam dua bidang), dan multiaxiale (gerakan
tendo dan juga mengurangi gesekan. dalam tiga bidang).
u0355 j Membrana fibrosum dibentuk oleh jaringan ikat
Sendi ginglymus/engsel adalah uniaxiale, sedangkan p0785
padat dan mengelilingi serta menstabilkan sendi.
sendi spheroidea/ball and socket adalah multiaxiale.
Bagian dari membrana fibrosum dapat menebal untuk
membentuk ligamentum, yang lebih lanjut menstabil-
Jenis khusus sendi synovialis (Gambar 1.15) st0200
kan sendi. Biasanya ligamentum di luar capsula articu- j Sendi planar/meluncur—memungkinkan gerakan u0385
p0790
laris memberikan penguatan tambahan.
menggeser atau meluncur ketika satu tulang bergerak
p0750 Ciri-ciri umum yang lain, tapi bukan ciri universal dari melintasi permukaan tulang yang lain (misalnya, sendi
sendi synovialis adalah adanya struktur-struktur tamba- acromioclavicularis).
han di dalam daerah yang tertutup capsula atau mem- j Sendi ginglymus/engsel—memungkinkan ger- u0390
brana synovialis. akan mengelilingi satu sumbu yang berjalan secara
B
Humerus
Ulna Radius
Membrana
synovialis
Sendi
Discus radiocarpea/ Radius
articularis pergelangan
tangan
Olecranon
Cavitas synovialis
A C Ulna
Atlas
Metacarpale I
Membrana
Femur synovialis
D E F
f0080 Gambar 1.15 Berbagai jenis sendi synovialis A. Condylaris/ellipsoidea (pergelangan tangan/radiocarpea). B. Planar/meluncur (radioulnaris).
C. Ginglymus/engsel (cubiti/siku). D. Spheroidea/ball and socket (coxae/panggul). E. Sellaris/pelana (carpometacarpalis pollicis).
F. Trochoidea/poros (atlanto-axialis mediana). 11
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
Fibrosum/fibrosa Cartilaginosa
Sutura
Ligamentum
suturale
Cranium Synchondrosis
Caput
Corpus
Ligamentum
periodontale
Tulang
Symphysis
Discus
Syndesmosis intervertebralis
Radius Ulna
Membrana
interossea
Symphysis
pubica
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
ini berkaitan dengan penuaan tetapi tidak disebab- epidermis dan dermis. Epidermis adalah lapisan seluler
terluar dari epithelium berlapis pipih, yang avaskuler dan 13
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
ketebalannya bervariasi. Dermis adalah bantalan jaringan Namun, ada dua jenis jaringan otot lainnya ditemukan
ikat padat yang vaskuler. dalam tubuh, otot polos dan otot jantung, yang meru-
p0905 Kulit berfungsi sebagai sawar mekanik dan permea- pakan komponen penting dari sistem-sistem yang lain.
bilitas, serta sebagai organ sensorium dan termoregulator. Ketiga jenis otot ini dapat dikarakterisasikan melalui sifat
Kulit juga dapat menginisiasi respon imun primer. otot-otot tersebut, apakah dikendalikan dengan kehen-
dak/secara volunter atau tanpa disadari/secara involunter,
st0220 Fascia apakah bergaris atau polos, dan apakah berkaitan dengan
p0910 Fascia adalah jaringan ikat yang mengandung lemak dinding tubuh (somaticae), atau dengan organ-organ
dalam jumlah yang bervariasi, yang memisahkan, men- dalam/viscera dan pembuluh-pembuluh darah (viscera-
yokong, dan menghubungkan organ dan struktur satu les).
dengan yang lain, memungkinkan gerakan satu struktur j Otot rangka membentuk mayoritas jaringan otot di u0460
relatif terhadap yang lain, dan memungkinkan transit dalam tubuh. Otot rangka terdiri dari spindel/gelon-
pembuluh-pembuluh darah dan nervi dari satu daerah dong-gelondong paralel yang panjang, serabut-serabut
ke daerah yang lain. Ada dua kategori umum dari fascia: berinti banyak dengan garis-garis tranversus, mampu
supeficialis dan profundus. berkontraksi kuat, dan dipersarafi oleh nervi somaticae
u0450 j Fascia supeficialis (subcutaneus) terletak sebelah dalam dan motorius branchiales. Otot ini digunakan untuk
dan melekat pada dermis kulit. Fascia ini terdiri dari menggerakkan tulang dan struktur-struktur lainnya,
jaringan ikat longgar, biasanya mengandung sejum- dan menyokong dan memberikan bentuk pada tubuh.
lah besar lemak. Ketebalan fascia superficialis (jarin- Masing-masing otot rangka sering dinamakan ber-
gan subcutaneus) sangat beragam, baik dari satu area dasarkan orientasi bentuknya (misalnya, musculus
tubuh ke area tubuh yang lain dan dari satu individu rhomboideus major), perlekatan-perlekatannya (mis-
ke individu lainnya. Fascia superficialis memungkinkan alnya, musculus sternohyoideus), fungsinya (misalnya,
gerakan kulit di atas area tubuh yang lebih dalam, musculus flexor pollicis longus), posisinya (misalnya,
berperan sebagai saluran untuk pembuluh-pembuluh musculi interossei palmares), atau arah serabutnya
darah dan nervi yang mengalir ke dan dari kulit, dan (misalnya, musculus obliquus externus abdominis).
berfungsi sebagai cadangan energi (lemak). j Otot jantung adalah otot bergaris yang hanya dite- u0465
u0455 j Fascia profundus biasanya terdiri dari jaringan ikat mukan pada dinding cor (myocardium) dan di dalam
padat, teratur. Lapisan luar dari fascia profundus beberapa pembuluh darah besar yang dekat dengan
melekat pada permukaan dalam dari fascia superficialis tempat bergabung dengan cor. Otot jantung terdiri
dan membentuk jaringan fibrosum tipis yang menutupi dari percabangan jejaring dari masing-masing sel yang
sebagian besar area tubuh yang lebih dalam. Perluasan terhubung secara elektrik dan mekanik untuk bekerja
ke arah dalam dari lapisan fascia ini membentuk sep- sebagai satu unit. Kontraksi otot ini kurang kuat diband-
tum intermusculare yang memilah kelompok-kelom- ingkan otot rangka dan tahan terhadap kelelahan. Otot
pok musculi dengan fungsi dan persarafan yang sama. jantung dipersarafi oleh nervi motorius viscerales.
Perluasan yang lain mengelilingi musculi yang berdiri j Otot polos (tidak memiliki garis-garis) terdiri dari sera- u0470
sendiri dan kelompok pembuluh-pembuluh darah dan but-serabut memanjang atau berbentuk gelondong/
nervus, membentuk lamina superficialis. Di dekat beber- spindel yang mampu berkontraksi lambat dan ber-
apa persendian fascia profundus menebal, membentuk kesinambungan. Otot ini di temukan di dalam dinding
retinacula. Fascia retinacularis ini menahan tendo pembuluh-pembuluh darah (tunica media), berkaitan
pada tempatnya dan mencegah tendo melesat selama dengan folliculi rambut di dalam kulit, terletak di dalam
bergerak di persendian. Terakhir, terdapat lapisan dari bulbus oculi/bola mata, dan ditemukan pada dinding
fascia profundus yang memisahkan membrana yang berbagai macam struktur yang berkaitan dengan sys-
melapisi cavitas abdominalis (peritoneum parietalis) tema digestorium, respiratorium, dan urogenitale. Otot
dari fascia yang menutup permukaan dalam musculi polos dipersarafi oleh nervi motorius viscerales.
abdominis (fascia tranversalis). Lapisan ini disebut seb-
agai fascia extraperitonealis. Lapisan fascia yang
serupa di dalam thorax disebut fascia endothoracica. Aplikasi klinis b0065
Paralisis otot
b0060 Aplikasi klinis Paralisis otot adalah ketidakmampuan untuk memin- p0950
dahkan otot atau kelompok otot tertentu dan dapat
Pentingnya fascia
berkaitan dengan kelainan neurologis lainnya, termasuk
p0925 Secara klinis, fascia sangat penting karena sering
hilangnya sensasi. Paralisis dapat disebabkan karena
membatasi penyebaran infeksi dan penyakit keganasan.
kelainan pada encephalon, medulla spinalis, dan nervi
Ketika penyakit infeksi atau keganasan melintasi bidang
yang menyuplai otot-otot. Penyebab utama paralisis
fascialis, pada pembedahan primer mungkin memerlu-
meliputi stroke, trauma, poliomyelitis, dan faktor-faktor
kan diseksi yang lebih luas untuk membuat area tersebut
iatrogenik. Paralisis dapat juga disebabkan karena obat-
benar-benar terbebas dari neoplasia atau infeksi.
obatan yang mempengaruhi neurotransmiter di akhiran
saraf dan aksinya pada otot tersebut.
st0225 SYSTEMA MUSCULORUM/SISTEM OTOT Dalam jangka panjang, paralisis otot akan menyebab- p0955
kan atrofi otot sekunder dan atrofi seluruh area karena
p0930 Secara umum sistem otot terdiri dari satu jenis otot yang otot tidak digunakan.
14 ditemukan dalam tubuh—otot rangka/lurik/bergaris.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
dan venae, merupakan pembuluh darah yang terkecil, Aplikasi klinis b0080
dan di mana oksigen, nutrisi, dan limbah dipertukarkan
antar jaringan. Atherosklerosis
Atherosklerosis adalah penyakit yang mempengaruhi p1085
p0995 Dinding pembuluh-pembuluh darah sistem kardio-
arteriae. Terdapat reaksi peradangan kronik pada dind-
vaskuler biasanya terdiri dari tiga lapisan atau tunica:
j tunica externa (adventitia)—lapisan jaringan ikat yang
ing arteriae, dengan timbunan kolesterol dan protein
u0490
berlemak. Hal ini, selanjutnya menyebabkan kalsifikasi
terluar,
j tunica media—lapisan tengah otot polos (juga men-
sekunder, dengan penyempitan pada diameter pem-
u0495
buluh-pembuluh darah yang dapat menghambat aliran
gandung sabut-sabut elastis yang jumlahnya bervariasi
distal. Plak/sumbatan tersebut merupakan tempat untuk
di dalam arteria sedang dan arteria besar), dan
j tunica intima—lapisan endothelium yang paling dalam
menarik trombosit-trombosit yang mungkin “terlepas”
u0500
(membentuk emboli) di bagian distal. Plak/sumbatan
dari pembuluh darah.
dapat terjadi, yang memungkinkan bekuan-bekuan
p1015 Arteriae umumnya dibagi lagi menjadi tiga kelas, berkai- darah baru terbentuk dan membuntu pembuluh darah.
tan dengan variasi jumlah otot polos dan sabut-sabut elas-
tis yang berperan terhadap ketebalan tunica media, ukuran
keseluruhan pembuluh darah, dan fungsinya. Aplikasi klinis b0085
u0505 j Arteriae besar mengandung sejumlah besar sabut elas-
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
venae profundus. Katup pada venae perforantes ini dapat berawal sebagai “pori-pori” vas lymphocapillare yang
mengalami kerusakan, sehingga darah berjalan ke arah buntu di dalam jaringan tubuh dan bertemu untuk mem-
yang berlawanan. Peningkatan volume dan tekanan ini bentuk sejumlah pembuluh yang lebih besar, yang akh-
menyebabkan venae superficialis mengalami dilatasi dan irnya berhubungan dengan venae besar di pangkal leher.
berkelok-kelok (Gambar 1.19). Vasa lymphatica terutama mengumpulkan cairan yang p1120
keluar dari jaringan vaskuler capillare/vascular capillary
=HYPRVZPZ]LUHL bed selama proses pertukaran nutrisi dan mengirim-kan-
nya kembali ke venae sistem vaskuler (Gambar 1.20). Juga
termasuk berada di cairan interstitiale ini, yang bermuara
ke dalam vas lymphocapillare, adalah bahan-bahan pato-
genik, sel-sel systema lymphaticum, produk-produk sel
(seperti hormon), dan debris sel.
Pada intestinum tenue, lemak-lemak tertentu diab- p1125
f0100 Gambar 1.19 Fotografi sorbsi dan diproses oleh epithelium intestinum, dikemas
yang menunjukkan menjadi tetesan lemak yang dilapisi protein (chylomi-
varikosis venae. crons/kilomikron), yang dilepaskan dari sel-sel epithe-
lium dan memasuki kompartemen interstitiale. Bersama
dengan komponen-komponen yang lain dari cairan inter-
stitiale, chylomicrons/kilomikron bermuara ke dalam vas
lymphocapillare (disebut sebagai lacteals di dalam inte-
stinum tenue) dan akhirnya dikirimkan ke sistem vena
di leher. Sistem vasa lymphatica juga merupakan jalur
utama transportasi untuk lemak yang diabsorpsi oleh
intestinum.
Sebagian besar cairan pada vasa lymphatica jernih dan p1130
tidak bewarna dan dikenal sebagai lymphaticus. Cairan
b0090 Aplikasi klinis yang dibawa oleh vasa lymphatica dari intestinum tenue
Anastomosis dan sirkulasi kolateral adalah opaque dan seperti susu karena adanya chylomi-
p1100 Semua organ memerlukan suplai darah arteriae dan crons/kilomikron dan disebut chyle.
drainase vena. Pada sebagian besar organ terdapat Vasa lymphatica terdapat di sebagian besar area tubuh, p1135
beberapa cara perfusi jaringan, sehingga apabila pem- termasuk yang terkait dengan sistem saraf pusat.* Pengec-
buluh darah utama yang memberikan nutrisi organ atau ualian meliputisumsum tulang, dan jaringan avaskuler
drainase vena organ tertutup, sejumlah pembuluh-pem- seperti epithelium dan tulang rawan.
buluh darah yang lebih kecil (vas collaterale) melanjutkan Pergerakan lymphaticus melalui vasa lymphatica diben- p1140
untuk menyuplai dan menerima aliran organ. tuk terutama secara tidak langsung oleh aksi struktur-
p1105 Beberapa organ mempunyai lebih dari satu pembuluh struktur yang berdekatan, khususnya oleh kontraksi
darah yang mengalirinya, seperti pada manus/tangan, otot-otot rangka dan pulsasi arteria. Aliran satu arah diper-
yang disuplai oleh arteria radialis dan arteria ulnaris. Hilan- tahankan oleh adanya katup-katup pada vasa lymphatica.
gnya suplai darah baik arteria radialis atau arteria ulnaris
tidak menimbulkan gejala apapun dari penurunan perfusi
Nodi lymphatici st0245
pada manus. Encephalon juga disuplai oleh pembuluh- Nodi lymphatici berukuran kecil (panjang 0.1-2.5 cm), p1145
pembuluh darah yang banyak, didominasi oleh arteria struktur berkapsul yang memutuskan aliran vasa lym-
carotis dan arteria vertebralis. Namun, pembuluh-pembu- phatica dan mengandung elemen-elemen sistem pertah-
luh darah di dalam encephalon adalah end-arteriae/arte- anan tubuh, seperti sekelompok limfosit dan makrofag.
riae akhir dan mempunyai sirkulasi kolateral yang buruk; Nodi lymphatici bertindak sebagai filter kompleks yang
oleh karena itu setiap oklusi/pembuntuan akan menye- menjebak dan memfagositosis materi partikel di dalam
babkan kerusakan encephalon jangka panjang. lymphaticus yang merembes melewatinya. Selain itu, nodi
lymphatici mendeteksi dan melawan antigen asing yang
berada dalam lymphaticus.
p1110 Anastomosis vaskuler normal penting berkaitan den- Karena nodi lymphatici merupakan filter yang efisien p1150
gan kelangsungan organ. Beberapa organ, seperti duode- dan aliran yang melaluinya lambat, sel-sel yang berme-
num, mempunyai suplai darah ganda yang berasal dari tastasis dari (bermigrasi menjauh dari) tumor primer dan
percabangan truncus coeliacus dan juga berasal dari per- memasuki vasa lymphatica sering mengendap dan tum-
cabangan arteria mesenterica superior. Bila pembuluh- buh sebagai tumor sekunder di dalam nodi lymphatici.
pembuluh darah ini rusak, suplai darah ke organ tersebut Nodi lymphatici yang merupakan muara daerah-daerah
akan dipertahankan. yang terinfeksi atau mengandung bentuk lain dari penya-
kit dapat membesar atau mengalami perubahan fisik ter-
st0235 SYSTEMA LYMPHATICUM/SISTEM LIMFATIK tentu, seperti menjadi “keras” atau “lunak”. Perubahan
perubahan ini dapat digunakan oleh para klinisi untuk
st0240 Vasa lymphatica
p1115 Vasa lymphatica membentuk saluran-saluran jarin- *Louveau A et al. Nature 2015;523:337; Aspelund A et al. J Exp Med fn0010
16 gan kompleks yang saling berhubungan dan luas, yang 2015;212:991.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
1HYPUNHUS`TWOVPK 7LTI\S\O
TLUNHUK\UNZLSZLS WLTI\S\OKHYHO
SPTMVZP[KHUTHRYVMHN
*VY
*HWZ\SH
1HYPUNHUJHWPSSHYL
Gambar 1.20 Gambaran umum dari struktur dan f0105
fungsi systema lymphaticum.
5VK\Z
S`TWOH[PJ\Z
*HPYHU
7YVK\R
PU[LYZ[P[PHSL
WYVK\RZLS
KHUKLIYPZ
=HZHS`TWOH[PJH :LSZLS 7H[VNLU
TLTIH^H
S`TWOH[PJ\Z
=HZS`TWOVJHWPSSHYL
mendeteksi perubahan-perubahan patologis atau untuk Trunci dan ductus lymphatici st0250
melacak penyebaran penyakit. Semua vasa lymphatica bergabung untuk membentuk p1165
Sejumlah daerah pada tubuh berkaitan dengan kelom- trunci atau ductus yang lebih besar, yang bermuara ke
pok-kelompok atau sejumlah tertentu nodi lymphatici dalam sistem venae yang berlokasi pada leher di mana
(Gambar 1.21). Tidak mengherankan, banyak nodi pada vena jugularis interna bergabung dengan vena subclavia
daerah ini mengaliri permukaan tubuh, systema digestorium, untuk membentuk vena brachiocephalica (Gambar 1.22):
atau systema respiratorium. Ketiga daerah ini merupakan
lokasi beresiko tinggi sebagai tempat masuknya patogen asing.
Nodi lymphatici melimpah dan dapat dipalpasi di regio
axillaris, inguinalis dan femoralis, dan cervicales. Lokasi
nodi lymphatici yang profundus tidak dapat dipalpasi,
termasuk yang berhubungan dengan trachea dan bronchi
Truncus jugularis dexter Truncus jugularis sinister
di dalam thorax, dan dengan aorta dan percabangannya
Truncus Truncus
yang berada di dalam abdomen. subclavius
subclavius
dexter sinister
Nodi lymphatici Truncus
cervicales bronchom-
Cincin pericraniale Truncus
(sepanjang ediastinalis
(dasar kepala) bronchome-
lintasan vena sinister
diastinalis
jugularis interna)
dexter
Nodi lymphatici Ductus
Nodi lymphatici tracheales thoracicus
f0110 axillares (nodi yang
(pada regio axillaris) berkaitan dengan
trachea dan bronchi)
Nodi lymphatici
profundi
(berkaitan dengan Nodi lymphatici
aorta dan truncus inguinales
p1155 coeliacus dan (sepanjang lintasan
arteriae mesenterica ligamentum inguinale)
superior dan inferior)
Gambar 1.21 Daerah-daerah yang terkait dengan kelompok- Gambar 1.22 Vasa lymphatica utama yang bermuara ke dalam f0115
kelompok atau sejumlah tertentu nodi lymphatici. venae besar pada regio cervicalis. 17
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
u0555 j Aliran lymphaticus dari sisi kanan regiones capitis dan Sistem saraf Sistem saraf
cervicales, extremitas superior kanan, dan sisi kanan tepi (SST) pusat (SSP)
thorax, dibawa oleh vasa lymphatica yang berhubun-
gan dengan venae pada sisi kanan regiones cervicales. Nervus Encephalon/
j Aliran lymphaticus dari semua daerah tubuh yang lain cranialis otak
u0560
dibawa oleh vasa lymphatica yang bermuara ke dalam
venae pada sisi kiri regiones cervicales.
p1180 Informasi spesifik tentang susunan sistem vasa lymphat-
ica pada setiap daerah tubuh dibahas dalam bab yang sesuai. Medulla
Nervus spinalis
spinalis
b0095
Aplikasi klinis
Nodi lymphatici
p1185
Nodi lymphatici merupakan filter yang efisien dan
mempunyai jaringan ikat reticulare yang bagian dalam-
nya, seperti sarang lebah berisi sel-sel limfosit. Sel-sel
limfosit ini bertindak melawan bakteri, virus, dan sel-sel
tubuh lainnya untuk menghancurkannya. Nodi lymphatici
cenderung untuk mengalir ke area yang spesifik, dan bila
terjadi infeksi di dalam area pengalirannya, nodi lym-
phatici akan menjadi aktif. Pergantian sel yang cepat dan
produksi mediator-mediator inflamasi lokal dapat menye-
babkan nodus membesar dan menjadi lunak. Demikian
pula, pada pasien dengan keganasan, vasa lymphatica
dapat mengalirkan sel-sel metastasis ke nodi lymphatici.
Nodi lymphatici ini dapat membesar dan meradang dan
perlu dihilangkan jika memberikan gejala klinis.
p1190
Nodi lymphatici dapat membesar secara difus pada
penyakit sistemik tertentu (misalnya, infeksi virus), atau
kelompok-kelompok lokal dapat membesar dengan keg-
anasan nodus lymphaticus primer, seperti lymphoma.
Gambar 1.23 SSP (sistem saraf pusat) dan SST (sistem saraf tepi). f0120
st0255 SYSTEMA NERVOSUM/SISTEM SARAF
p1195 Sistem saraf dapat dipisahkan menjadi bagian-bagian ber-
dasarkan struktur dan fungsi: terdiri dari bagian terluar, atau substantia grisea, men-
u0565 j Secara struktural, dapat dibagi menjadi systema nervo-
gandung soma neuron (perikaryon); bagian dalam, atau
sum centrale/sistem saraf pusat (SSP) dan systema nervo- substantia alba, terdiri dari axon-axon yang membentuk
sum periphericum/sistem saraf tepi (SST) (Gambar 1.23) tractus-tractus atau jalur; dan ventriculus, yang ruan-
u0570 j Secara fungsional, dapat dibagi menjadi bagian somati-
gannya berisi liquor cerebrospinalis.
cae dan viscerales. Cerebellum mempunyai dua lobus lateral dan satu p1225
p1210 Sistem saraf pusat (SSP) terdiri dari encephalon dan bagian tengah. Komponen-komponen truncus encephali
medulla spinalis, keduanya berkembang dari tubus neura- secara klasik didefinisikan sebagai diencephalon, mesen-
lis (neural tube) pada masa embrio. cephalon, pons, dan medulla oblongata. Namun, saat ini
p1215 Sistem saraf tepi (SST) terdiri dari semua struktur saraf penggunaan pada umumnya, istilah “truncus encephali/
di luar SSP yang menghubungkan SSP dengan tubuh. batang otak” biasanya merujuk pada mesencephalon,
Elemen-elemen sistem ini berkembang dari sel-sel crista pons, dan medulla oblongata. Pembahasan lebih lanjut
neuralis dan sebagai pertumbuhan dari SSP. Sistem saraf dari encephalon dapat ditemukan pada Bab 8.
tepi (SST) terdiri dari nervi craniales dan spinales, nervi
dan plexus viscerales, dan systema entericum. Anatomi Medulla spinalis st0270
yang detail dari nervus spinalis dijelaskan pada Bab 2, Medulla spinalis adalah bagian dari SSP yang terletak pada p1230
sebagaimana cara pemberian nomer untuk nervi spina- 2/3 superior dari canalis vertebralis. Medulla spinalis kurang
les. Nervi craniales dijelaskan pada Bab 8. Rincian plexus lebih berbentuk silinder, dan berbentuk sirkuler sampai oval
nervus dijelaskan pada bab yang berhubungan dengan pada potongan lintang canalis centralis. Pembahasan lebih
daerah-daerah spesifik di mana plexus berada. lanjut dari medulla spinalis dapat ditemukan pada Bab 2.
st0260 Systema nervosum centrales/Sistem saraf Meninges st0275
pusat (SSP) Meninges (Gambar 1.24) adalah tiga jaringan ikat penu- p1235
st0265 Encephalon/Otak tup yang mengelilingi, melindungi, dan menggantung
18 Bagian-bagian encephalon adalah hemispherium cerebri,
p1220 encephalon dan medulla spinalis di dalam cavitas cranii
cerebellum, dan truncus encephali. Hemispherium cerebri dan canalis vertebralis. Meninges terdiri dari:
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Arteria cerebri Bagian somaticae dari systema nervosum terdiri dari: p1280
j nervi yang membawa sensasi sadar dari daerah perifer u0600
Cortex cerebri kembali ke SSP, dan
j nervi yang mempersarafi otot-otot volunter. u0605
p1255 Di antara arachnoidea dan pia mater terdapat cavitas Sel-sel neuron yang berkembang pada regio anterior p1310
subarachnoidea, yang berisi liquor cerebrospinalis. dari tubus neuralis memperluas processus/serabut-serabut
p1260 Pembahasan lebih lanjut dari meninges encephali dapat sarafnya ke perifer menuju regio posterior dan anterior dari
ditemukan pada Bab 8 dan meninges spinalis pada Bab 2. dermatomyotom setiap somiti yang sedang berdiferensiasi
(Gambar 1.25).
st0280 Subdivisi fungsional SSP Secara bersamaan, turunan dari sel-sel crista neuralis p1315
p1265 Secara fungsional, systema nervosum dapat dibagi men- (sel-sel berasal dari plica neuralis selama pembentukan
jadi bagian somaticae dan viscerales. tubus neuralis) berdiferensiasi menjadi sel-sel neuron pada
u0590 j Bagian somaticae (soma, dari Bahasa Yunani untuk setiap sisi dari tubus neuralis dan memperluas processus-
“tubuh”) mempersarafi struktur-struktur (kulit dan nya ke medial dan lateral (Gambar 1.25).
Sel neuron somaticae Musculi epaxialis
yang berkembang (regiones dorsales)
dari sel-sel Tubus neuralis dan dermis
crista neuralis Crista neuralis
Somiti
Notochorda
Sel neuron
motorium
Musculi hypaxialis
Dermatomyotom dan dermis
f0130 Gambar 1.25 Sel-sel neuron sensorium dan motorium somaticae. Garis-garis biru mengindikasikan sel-sel neuron motorium dan garis-garis 19
merah mengindikasikan sel-sel neuron sensorium.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
u0620 j Processus medial memasuki aspectus posterior tubus dan proprioseptif. Proprioseptif adalah rasa menentukan
neuralis. posisi dan gerakan sistem muskuloskeletal yang dideteksi
u0625 j Processus lateral memasuki daerah-daerah yang ber- oleh reseptor khusus pada musculi dan tendo.
diferensiasi dari dermatomyotom yang berdekatan. Serabut-serabut motorium somaticae membawa p1355
informasi dari SSP menuju otot-otot rangka dan juga dise-
p1330 Neuron yang berkembang dari sel-sel di dalam medulla but efferentes motorium somaticae atau efferentes
spinalis adalah sel-sel neuron motorium dan yang somaticae umum/general somatic efferentes (GSEs).
berkembang dari crista neuralis adalah sel-sel neuron Seperti serabut-serabut sensorium somaticae yang berasal
sensorium. dari perifer, serabut-serabut motorium somaticae dapat
p1335 Serabut-serabut sensorium dan motorium somaticae sangat panjang. Serabut-serabut tersebut memanjang dari
yang tersusun secara segmental di sepanjang tubus neura- soma neuron di dalam medulla spinalis menuju sel-sel otot
lis menjadi bagian dari semua nervi spinales dan beberapa yang dipersarafinya.
nervi craniales.
p1340 Sekelompok soma sel neuron sensorium yang berasal Dermatom st0290
dari sel-sel crista neuralis dan terletak di luar SSP mem- Karena sel-sel dari somiti tertentu berkembang menjadi p1360
bentuk ganglia spinalia. dermis kulit di lokasi yang tertentu pula, serabut-serabut
p1345 Secara umum, semua informasi sensorium memasuki sensorium somaticae awalnya berkaitan dengan somiti
aspectus posterior dari medulla spinalis, dan semua serabut yang memasuki regio posterior dari medulla spinalis di
motorium meninggalkan medulla spinalis ke arah anterior. level tertentu dan menjadi bagian dari satu nervus spinalis
p1350 Serabut-serabut sensorium somaticae membawa tertentu (Gambar 1.26). Setiap nervus spinalis karenanya
informasi dari perifer menuju SSP dan juga disebut affer- membawa informasi sensorium somaticae dari area ter-
entes sensorium somaticae atau afferentes somaticae tentu pada kulit di atas permukaan tubuh. Dermatom
umum/general somatic afferents (GSAs). Modalitas yang adalah area kulit yang dipersarafi oleh satu level medulla
dibawa oleh nervi tersebut meliputi temperatur, nyeri, raba, spinalis, atau pada satu sisi, oleh satu nervus spinalis.
Caudalis
Somite
Dermatomyotom
Cranialis
Daerah autonomicum
(dimana kemungkinan
kecil terjadi tumpang
tindih dermatom)
dermatom C6
(bantalan pollex)
Kulit pada sisi lateral antebrachium dan pada pollex dipersarafi oleh medulla
spinalis level C6 (nervus spinalis). Dermis kulit pada daerah ini berkembang
dari somiti yang awalnya berkaitan dengan level C6 dari medulla spinalis
yang sedang berkembang.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Dermatomyotom [V1]
Nervus cranialis [V]
[V2]
(Nervus trigeminus)
[V3]
C2
C3
C4
C5 T2
T3
T2 T4
T5
T6
T7
T8
T1 T9
Musculi yang mengabduksikan brachium T10
dipersarafi oleh medulla spinalis level C5 T11
dan C6 (nervi spinales) dan berkembang T12
dari somiti yang awalnya berkaitan dengan
C6 L1
daerah C5 dan C6 dari medulla spinalis
C7 C8
yang sedang berkembang
L2
f0140 Gambar 1.27 Myotom.
L3
st0295 Myotom
p1370 Nervi motorius somaticae yang asalnya berkaitan dengan Gambar 1.28 Dermatom (pandangan anterior). f0145
somiti tertentu muncul dari regio anterior medulla spina-
lis dan, bersama dengan nervi sensorius dari level yang
sama, menjadi bagian dari satu nervus spinalis. Karena
itu setiap nervus spinalis membawa serabut-serabut moto-
Bagian viscerales systema nervosum st0300
rium somaticae menuju otot-otot yang asalnya berkem-
bang dari somiti yang terkait. Myotom adalah bagian dari Bagian viscerales dari systema nervosum, seperti pada p1390
suatu otot rangka yang dipersarafi oleh satu level medulla bagian somaticae, terdiri dari komponen motorium dan
spinalis atau, pada satu sisi, oleh satu nervus spinalis. sensorium:
j Nervi sensorius memantau perubahan-perubahan di u0630
p1375 Pada umumnya myotom lebih sulit diuji dibanding-
kan dermatom, karena setiap otot rangka di dalam tubuh dalam viscera.
j Nervi motorius terutama mempersarafi otot polos, otot u0635
sering berkembang dari lebih dari satu somiti dan karena
itu dipersarafi oleh saraf-saraf yang berasal dari lebih dari jantung, dan kelenjar-kelenjar.
satu level medulla spinalis (Gambar 1.27).
Komponen motorium viscerales sering disebut sebagai p1405
divisi autonomicum dari SST dan dibagi lagi menjadi pars
b0100 Aplikasi klinis sympathicum dan pars parasympathicum.
Seperti bagian somaticae systema nervosum, bagian p1410
Dermatom dan myotom viscerales tersusun secara segmental dan berkembang
p1380 Pengetahuan mengenai dermatom dan myotom secara paralel(Gambar 1.29).
merupakan hal yang sangat mendasar untuk melakukan Sel-sel neuron sensorium viscerales yang ber- p1415
pemeriksaan neurologis. Peta dermatom ditunjukkan asal dari sel-sel crista neuralis mengeluarkan processus
pada Gambar 1.28. ke medial menuju tubus neuralis yang berdekatan dan
ke lateral menuju daerah-daerah yang berkaitan dengan 21
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
Rongga tubuh
(coeloma)
f0150 Gambar 1.29 Perkembangan bagian viscerales dari systema nervosum/sistem saraf.
perkembangan tubuh. Sel-sel neuron sensorium dan pro- sensorium dan motorium somaticaenya yang setara (Gam-
cessusnya ini, disebut sebagai serabut-serabut afferen- bar 1.30). Serabut-serabut sensorium viscerales memasuki
tes viscerales umum/general visceral afferent fibers medulla spinalis bersama dengan serabut-serabut senso-
(GVAs), yang terutama berkaitan dengan reseptor kimia, rium somaticae melalui radices posterior nervi spinales.
reseptor mekanik, dan reseptor regang. Serabut-serabut preganglionares dari sel-sel neuron moto-
p1420 Sel-sel neuron motorium viscerales yang berasal dari rium viscerales keluar dari medulla spinalis pada radices
sel-sel pada daerah lateral tubus neuralis mengirimkan anteriores nervi spinales beserta serabut-serabut sel neu-
processusnya keluar dari aspectus anterior tubus neuralis. ron motorium somaticae.
Tidak seperti bagian somaticae, processus ini, mengandung Serabut-serabut postganglionares yang berjalan ke ele- p1440
serabut-serabut efferentes viscerales umum/general men-elemen viscerales di perifer ditemukan di dalam rami
visceral efferent fibers (GVEs), bersinaps dengan sel-sel (cabang-cabang) posteriores dan anteriores nervi spinales.
yang lain—biasanya sel-sel neuron motorium viscerales Serabut-serabut motorium dan sensorium viscerales p1445
lainnya—yang berkembang di luar SSP dari sel-sel crista yang berjalan menuju dan dari viscera dinamakan rami
neuralis yang bermigrasi jauh dari letak asalnya, berdeka- viscerales yang terpisah dari rami somaticae. Nervi ini
tan dengan tubus neuralis yang berkembang. secara umum membentuk plexus yang mengeluarkan
p1425 Sel-sel neuron motorium viscerales terletak pada cabang-cabang untuk viscera.
medulla spinalis disebut sebagai sel-sel neuron motorium Serabut-serabut motorium dan sensorium viscerales p1450
preganglionares dan axon-axonnya disebut serabut- tidak memasuki dan meninggalkan SSP di semua level
serabut preganglionares; sel-sel neuron motorium vis- (Gambar 1.31):
cerales terletak diluar SSP disebut sebagai sel-sel neuron j Pada regiones capitis, komponen-komponen viscerales u0640
motorium post ganglionares dan axon-axonnya disebut berkaitan dengan 4 dari 12 nervi craniales (serabut
serabut-serabut postganglionares. efferentes viscerales dengan nervi craniales III, VII, IX,
p1430 Soma neuron sel-sel neuron motorium viscerales di dan X; serabut afferentes viscerales dengan nervi cra-
luar SSP sering berhubungan satu dengan yang lainnya di niales IX dan XI).
dalam suatu massa yang terpisah disebut ganglion. j Pada medulla spinalis, komponen-komponen viscerales u0645
p1435 Serabut-serabut sensorium dan motorium viscerales memasuki dan meninggalkan medulla spinales di level
22 memasuki dan meninggalkan SSP dengan serabut-serabut T1 sampai L2 dan S2 sampai S4.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Truncus encephali
nervi craniales
III, VII, IX, X
Serabut-serabut sensorium
somaticae dan sensorium Radix posterior
viscerales (sensoria)
Ganglion
spinale
Nervus
spinalis
Parasympathicum
Ramus Sympathicum
posterior
Segmen medulla
spinalis
T1 sampai L2
Segmen
medulla spinalis
Serabut-serabut S2 sampai S4
motorium somaticae
dan motorium viscerales Ramus
anterior
Radix anterior (motoria)
f0155 Gambar 1.30 Anatomi dasar dari nervus spinalis thoracica. Gambar 1.31 Bagian-bagian SSP yang berkaitan dengan komponen- f0160
komponen motorium viscerales.
p1465 Komponen-komponen motorium viscerales yang T1 sampai L2 terhubung dengan truncus sympathicus
berkaitan dengan medulla spinalis level T1 sampai L2 atau ganglion, oleh ramus communicans albus, yang
disebut sympathicum. Komponen-komponen motorium membawa serabut-serabut sympathicum preganglionares
viscerales tersebut di dalam regiones capitis dan regio dan tampak putih karena mengandung serabut-serabut
sacralis, pada kedua sisi daerah sympathicum, disebut yang bermyelin (Gambar 1.33).
parasympathicum: Serabut-serabut sympathicum preganglionares yang p1490
u0650 j sistema sympathicum mempersarafi struktur-struktur memasuki ganglion paravertebralis atau truncus sym-
di daerah perifer tubuh dan viscera; pathicus melalui ramus communicans albus dapat men-
u0655 j sistema parasympathicum lebih terbatas hanya untuk gambil empat jalur berikut menuju jaringan target:
persarafan viscera.
1. Persarafan sympathicum perifer pada level st0310
st0305 Systema sympathicum asal dari serabut preganglionares
p1480 Pars sympathicum dari divisi autonomicum SST menin- Serabut-serabut sympathicum preganglionares bersinaps p1495
ggalkan regio thoracolumbalis medulla spinalis dengan dengan sel-sel neuron motorium postganglionares di
komponen-komponen somaticae nervi spinales T1 sampai dalam ganglia yang berhubungan dengan truncus sym-
L2 (Gambar 1.31, 1.32). Pada setiap sisi, truncus sym- pathicus, setelah serabut–serabut postganglionares mema-
pathicus paravertebralis terbentang dari basis cranii ke suki ramus anterior yang sama dan didistribusikan dengan
ujung inferior columna vertebralis di mana dua trunci cabang-cabang perifer rami posteriores dan anterior nevus
bertemu di sebelah anterior dari coccyx pada ganglion spinalis (Gambar 1.33). Serabut tersebut mempersarafi
impar. Setiap truncus melekat pada rami anteriores nervi struktur-struktur di bagian perifer tubuh pada daerah
spinales dan menjadi jalur di mana sympathicum didistri- yang dipersarafi oleh nervus spinalis. Ramus communi-
busikan ke perifer dan ke semua viscera. cans griseus menghubungkan truncus sympathicus atau
p1485 Serabut-serabut motorium viscerales preganglionares ganglion ke ramus anterior dan mengandung serabut-sera-
meninggalkan bagian T1 sampai L2 medulla spinalis pada but sympathicum postganglionares. Ramus communicans
radix anterior. Kemudian serabut-serabut tersebut mema- griseus tampak abu-abu karena serabut-serabut postgan-
suki nervi spinales, melewati rami anteriores dan menuju glionares tidak bermyelin. Ramus communicans griseus
truncus sympathicus. Satu truncus terletak pada setiap terletak di sebelah medial dari ramus communicans albus.
sisi dari columna vertebralis (paravertebralis) dan di depan
rami anteriores. Sepanjang truncus adalah serangkaian 2. Persarafan sympathicum perifer di st0315
ganglia yang tersusun secara segmental, yang dibentuk atas atau di bawah level asal serabut
dari kumpulan soma sel-sel neuron postganglionares di preganglionares
mana sel-sel neuron preganglionares bersinaps dengan Serabut-serabut sympathicum preganglionares dapat naik p1500
sel-sel neuron postganglionares. Rami anteriores dari atau turun ke level vertebrae yang lain di mana serabut 23
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
tersebut bersinaps di dalam ganglia yang berkaitan dengan didistribusikan ke daerah perifer yang dipersarafi oleh
nervi spinales yang mempunyai atau tidak mempunyai semua nervi spinales.
input motorium viscerales secara langsung dari medulla Rami communicans albus hanya berkaitan dengan p1515
spinalis (yaitu, selain nervi T1 sampai L2) (Gambar 1.34). nervi spinales T1 sampai L2, sedangkan rami communi-
p1505 Serabut-serabut postganglionares meninggalkan gan- cans griseus berkaitan dengan semua nervi spinales.
glia yang jauh melalui rami communicans griseus dan Serabut-serabut dari level medulla spinalis T1 sampai p1520
didistribusikan sepanjang rami posteriores dan anteriores T5 sebagian besar berjalan ke superior, sedangkan sera-
nervi spinales. but-serabut dari T5 sampai L2 berjalan ke inferior. Semua
p1510 Serabut-serabut ascendens dan descendens, bersama sympathicum yang melewati regiones capitis mempun-
dengan semua ganglia, membentuk truncus sympathi- yai serabut-serabut preganglionares yang muncul dari
cus paravertebralis, yang membentang di sepanjang medulla spinalis level T1 dan naik melalui truncus sym-
columna vertebralis (Gambar 1.32). Pembentukan trun- pathicus menuju ganglion paling atas pada regiones cer-
cus ini, pada setiap sisi, memungkinkan serabut-serabut vicales (ganglion cervicale superius), di mana serabut
motorium viscerales pars sympathicum divisi autonomi- tersebut bersinaps. Kemudian serabut postganglionares
cum SST, yang pada akhirnya muncul hanya dari sebuah berjalan di sepanjang pembuluh-pembuluh darah menuju
daerah kecil dari medulla spinalis (T1 sampai L2), untuk jaringan target di regiones capitis, termasuk vasa, glandula
Perifer/tepi Organ-organ
Cor/jantung
Plexus prevertebralis
Viscera abdomen
Gambar 1.32 Pars sympathicum divisi autonomicum dari SST (sistem saraf tepi).
24
f0165
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Ramus
posterior
Segmen medulla
spinalis T10
f0170 Gambar 1.33 Jalur serabut sympathicum yang berjalan ke perifer di dalam nervi spinales yang sama di mana serabut sympathicum berjalan ke
luar dari medulla spinalis.
Radix anterior
f0175 Gambar 1.34 Jalur nervi sympathici yang berjalan menuju perifer tidak satupun yang lewat dalam nervi spinales, ketika nervi sympathici ini
meninggalkan medulla spinalis.
25
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
sudorifera, otot-otot polos kecil yang berkaitan dengan Serabut-serabut preganglionares pada saraf ini berasal
palpebra superior, dan dilatasi pupil. dari medulla spinalis level T5 sampai L2.
Pada umumnya nervi splanchnici berhubungan dengan p1535
st0320 3. Persarafan sympathicum dari viscera ganglia trunci sympathici sekitar pangkal arteria utama
thorax dan regiones cervicales yang merupakan cabang aorta abominalis. Ganglia ini
p1525 Serabut-serabut sympathicum preganglionares dapat ber- merupakan bagian dari plexus prevertebralis yang besar,
sinaps dengan sel-sel neuron postganglionares di dalam yang juga mempunyai input dari pars parasympathicum
ganglia dan kemudian meninggalkan ganglia ke medial divisi autonomicum SST. Serabut-serabut sympathicum
untuk mempersarafi viscera thorax dan regiones cervicales postganglionares didistribusikan di dalam perluasan
(Gambar 1.35). Serabut tersebut naik di dalam truncus plexus ini, sebagian besar di sepanjang arteria, menuju
sebelum bersinaps, setelah bersinaps, serabut-serabut viscera di dalam regiones abdominales dan pelvis.
postganglionares bergabung dengan serabut dari level Beberapa serabut preganglionares pada plexus prever- p1540
yang lain untuk membentuk yang disebut nervi viscera- tebralis tidak bersinaps di dalam ganglia trunci sympathici
les, seperti nervi cardiaci. Sering, nervi ini bergabung den- plexus, tetapi melewati sistem glandula suprarenalis/glan-
gan cabang-cabang dari sistema parasympathicum untuk dula adrenalis di mana serabut tersebut bersinaps secara
membentuk plexus pada atau dekat permukaan organ langsung dengan sel-sel dari medulla adrenalis. Sel-sel ini
target; misalnya, plexus cardiacus dan plexus pulmonalis. homolog dengan neuron-neuron sympathicum postgan-
Cabang-cabang dari plexus tersebut mempersarafi organ. glionares dan mensekresi adrenalin dan noradrenalin ke
Level medulla spinalis T1 sampai T5 terutama memper- dalam sistem vaskuler.
sarafi viscera regiones craniales, cervicales, dan thorax.
Systema parasympathicum st0330
st0325 4. Persarafan sympathicum dari regiones Pars parasympathicum divisi autonomicum SST (Gam- p1545
abdominales dan pelvis dan glandula adrenalis bar 1.37) meninggalkan regiones cranialis dan sacralis
p1530 Serabut-serabut sympathicum preganglionares berjalan SSP dalam hubungannya dengan:
melewati truncus sympathicus dan ganglia paravertebralis j nervi craniales III, VII, IX, dan X: III, VII, dan IX mem- u0660
tanpa bersinaps dan, bersama dengan serabut yang serupa bawa serabut-serabut parasympathicum hanya menuju
dari level yang lain, membentuk nervi splanchnici struktur-struktur di dalam regiones capitis dan cervi-
(major, minor, imus, lumbales, sacrales), yang masuk cales, sedangkan X (nervus vagus) juga mempersarafi
ke dalam regiones abdominales dan pelvis (Gambar 1.36). viscera thorax dan sebagian besar viscera abdomen; dan
Cervicalis
Truncus sympathicus
Nervi cardiaci sympathici
Ramus
communicans
griseus
T1 sampai T4
Ramus
communicans
Plexus cardiacus albus
Nervi cardiaci sympathici
f0180 Gambar 1.35 Jalur nervi sympathici yang berjalan menuju cor.
26
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
T12
Nervi splanchnici lumbales
Ramus
communicans
L1 sampai L2 griseus
Ramus
communicans
Ganglia dan albus
plexus
Aorta prevertebralis
Truncus sympathicus
paravertebralis
Viscera abdomen
dan pelvis
f0185
Gambar 1.36 Jalur nervi sympathici yang berjalan menuju viscera regiones abdominales dan pelvis.
u0665 j nervi spinales S2 sampai S4: serabut parasympathicum Serabut parasympathicum preganglionares st0340
sacralis mempersarafi viscera abdomen bagian inferior, nervi craniales
viscera pelvis, dan arteriae yang berkaitan dengan jar- Serabut-serabut motorium parasympathicum pregangli- p1570
ingan erektil perineum. onares di dalam nervi craniales III, VII, dan IX memisahkan
diri dari nervi tersebut dan berhubungan dengan satu
p1560 Seperti nervi motorius viscerales pars sympathicum, nervi dari empat ganglia yang berbeda, yang menampung sel-
motorius viscerales pars parasympathicum pada umum- sel neuron motorium postganglionares. Empat ganglia ini
nya mempunyai dua sel neuron pada jalurnya. Sel-sel neu- berada dekat cabang-cabang utama nervus trigeminus
ron preganglionares berada di dalam SSP, dan serabutnya [V]. Serabut-serabut postganglionares meninggalkan gan-
meninggalkan nervi craniales atau nervi splanchnici pelvici. glia, bergabung dengan cabang-cabang nervus trigeminus
[V], dan dibawa menuju jaringan target (glandula sali-
st0335 Serabut-serabut parasympathicum varia, mucosa kelenjar, dan glandula lacrimalis; musculus
preganglionares sacrales constrictor/sphincter pupillae; dan musculus ciliaris pada
p1565 Pada regio sacralis, serabut-serabut parasympathicum mata) dengan cabang-cabang ini.
preganglionares membentuk nervi viscerales khusus Nervus vagus [X] memberikan cabang-cabang viscera- p1575
(nervi splanchnici pelvici), yang berasal dari rami ante- les di sepanjang lintasannya. Cabang-cabang ini berkon-
riores S2 sampai S4 dan memasuki perluasan pelvis dari tribusi pada plexus-plexus yang berkaitan dengan viscera
plexus prevertebralis yang besar, yang terbentuk di sekitar thorax atau plexus prevertebralis yang besar di dalam
aorta abdominalis. Serabut-serabut ini didistribusikan regiones abdominales dan pelvis. Banyak dari plexus ini
menuju viscera pelvis dan abdomen, terutama di sepan- juga mengandung serabut-serabut sympathicum.
jang pembuluh-pembuluh darah. Sel-sel neuron moto- Bila ada, sel-sel neuron parasympathicum postgangli- p1580
rium postganglionares berada pada dinding viscera. Pada onares terletak pada dinding viscera target.
organ-organ systema digestorium, serabut-serabut pre-
ganglionares tidak mempunyai sel-sel neuron motorium Persarafan sensorium viscerales (afferentes st0345
parasympathicum postganglionares pada jalurnya; tetapi, viscerales)
serabut-serabut preganglionares bersinaps secara lang- Pada umumnya serabut-serabut sensorium viscerales p1585
sung pada sel-sel neuron di ganglia systema entericum. menyertai serabut-serabut motorium viscerales. 27
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
Ganglion ciliare
Konstriksi pupil
Ganglion oticum
Glandula salivaria
[X]
Ganglion
Aliran keluar parasympathicum submandibulare
pars cranialis melalui
nervi craniales
Cor/jantung
Peralihan dari suplai oleh [X] ke
nervi splanchnici pelvici
Plexus prevertebralis
S2 sampai S4
Viscera pelvis
f0190 Gambar 1.37 Pars parasympathicum divisi autonomicum dari SST (sistem saraf tepi).
st0350 Serabut-serabut sensorium viscerales yang Serabut-serabut sensorium viscerales yang st0355
menyertai serabut-serabut sympathicum menyertai serabut-serabut parasympathicum
p1590 Serabut-serabut sensorium viscerales mengikuti jalan- Serabut-serabut sensorium viscerales yang menyertai p1595
nya serabut-serabut sympathicum memasuki medulla serabut-serabut parasympathicum dibawa terutama oleh
spinalis di level medulla spinalis yang sama. Namun, nervus glossopharyngeus [IX] dan nervus vagus [X] dan
serabut-serabut sensorium viscerales dapat juga mema- di dalam nervi spinales S2 sampai S4. Serabut-serabut
suki medulla spinalis pada level yang lain dengan level ini terutama memberikan informasi menuju SSP tentang
keluaran motorium. Misalnya, serabut-serabut senso- keadaan proses fisiologis normal dan aktifitas refleks.
rium viscerales dari cor dapat masuk pada level yang Serabut-serabut sensorium viscerales pada nervus glos- p1600
lebih tinggi daripada level medulla spinalis T1. Sera- sopharyngeus [IX] membawa informasi dari reseptor kimia
but-serabut sensorium viscerales yang menyertai sera- (chemoreceptor) dan reseptor tekanan (baroreseptor) yang
but-serabut sympathicum terutama berkaitan dengan berkaitan dengan dinding arteriae utama pada regiones
28 deteksi nyeri. cervicales, dan dari reseptor-reseptor pada pharynx.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Sympathicum
preganglionares Ganglion
Sympathicum sympathicum
postganglionares prevertebralis
Parasympathicum Pembuluh
preganglionares darah
Afferentes
viscerales Mesenterium
Afferentes
vagalis
Tunica
muscularis stratum
longitudinale
Tunica Gambar 1.38 Systema nervosum f0195
muscularis entericum.
stratum circulare
Peritoneum
Plexus nervorum
myentericum Systema nervosum
Plexus nervorum entericum
Otot submucosa submucosus
Submucosa
u0675 j berkas serabut-serabut saraf, yang berjalan di antara Plexus nervus viscerales dibentuk dalam hubungannya p1655
ganglia dan dari ganglia menuju jaringan sekitar. dengan viscera dan umumnya mengandung komponen
efferentes (sympathicum dan parasympathicum) dan
p1630 Sel-sel neuron systema entericum berasal dari sel-sel afferentes (Gambar 1.39). Plexus ini meliputi plexus car-
crista neuralis yang awalnya berkaitan dengan regio- diacus dan plexus pulmonalis di dalam thorax, serta plexus
nes occipitocervicales dan regio sacralis. Uniknya, sel-sel prevertebralis yang besar pada regiones abdominales di
neuron lebih banyak dilaporkan berada di dalam systema anterior dari aorta, yang meluas ke inferior menuju dind-
entericum dibandingkan di dalam medulla spinalis sendiri. ing lateral pelvis. Plexus prevertebralis yang luas menyup-
p1635 Sel-sel neuron motorium dan sensorium di dalam sys- lai masukan menuju dan menerima keluaran dari semua
tema entericum mengendalikan aktifitas refleks di dalam viscera abdomen dan pelvis.
dan di antara bagian-bagian systema digestorium. Refleks ini
mengatur peristaltik, aktifitas sekretomotorium, dan tonus Aplikasi klinis b0105
vaskuler. Aktifitas ini dapat terjadi secara mandiri pada
encephalon dan medulla spinalis, tetapi dapat juga dimodi- Nyeri alih
fikasi oleh masukan dari serabut-serabut parasympathicum Nyeri alih terjadi ketika informasi sensorium yang p1660
preganglionares dan sympathicum postganglionares. datang menuju medulla spinalis dari suatu lokasi,
p1640 Informasi sensorium dari systema entericum dibawa tetapi ditafsirkan oleh SSP berasal dari lokasi lain yang
kembali ke SSP oleh serabut-serabut sensorium viscerales. 29
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
Tubuh Manusia
Alih bahasa: Dewi Ratna Sari
dipersarafi oleh medulla spinalis pada level yang sama. Nyeri dapat juga dialihkan dari satu regio somaticae ke p1670
Biasanya, ini terjadi ketika informasi nyeri berasal dari regio yang lainnya. Misalnya, iritasi peritoneum pada per-
suatu area, seperti enteron, yang mempunyai jumlah kel- mukaan inferior diaphragma, yang dipersarafi oleh ner-
uaran sensorium yang sedikit. Serabut-serabut afferentes vus phrenicus, dapat dialihkan ke kulit pada atas bahu,
ini bertemu pada sel-sel neuron di level medulla spina- yang dipersarafi oleh nervi somaticae lainnya, yang ber-
lis yang sama, yang menerima informasi dari kulit, yang asal dari level medulla spinalis yang sama.
merupakan area dengan jumlah keluaran sensorium
yang banyak. Akibatnya, nyeri dari daerah yang keluaran
normalnya rendah ditafsirkan sebagai yang berasal dari
daerah yang keluaran normalnya tinggi.
p1665 Nyeri paling sering dialihkan dari daerah yang diper- SISTEM-SISTEM LAINNYA st0380
sarafi oleh pars viscerales systema nervosum menuju
daerah yang dipersarafi, pada level medulla spinalis yang Informasi spesifik tentang susunan dan komponen-kom- p1675
sama, oleh bagian somaticae systema nervosum. ponen systema respiratorium, digestorium, dan urogeni-
tale akan dibahas di setiap bab berikutnya pada buku ini.
T8 Plexus aorticus
thoracicus
T9
30
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00001-2; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00001; Chapter ID: c0005
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
2
c0010 Regiones Dorsales/
Punggung
Anatomi regional 32 u0010
p8155
st0010 ADDITIONAL LEARNING
RESOURCES FOR CHAPTER 2, Kerangka tulang 32 u0015
BACK, ON STUDENT CONSULT Vertebrae 32 u0020
(www.studentconsult.com): Foramen intervertebrale 37 u0025
Ruangan posterior di antara arcus u0030
p0125
u0125 j Image Library—illustrations of back anatomy,
Chapter 2 vertebrae 37
u0130 j Self-Assessment—National Board style multiple- Kurvatura columna vertebralis 38 u0035
choice questions, Chapter 2 Articulatio/sendi 39 u0040
u0135 j Short Questions—these are questions requiring Sendi antar vertebrae pada regiones u0045
short responses, Chapter 2 dorsales 39
u0140 j Interactive Surface Anatomy—interactive surface Ligamenta 41 u0050
animations, Chapter 2 Ligamentum longitudinale anterius dan u0055
u0145 j PT Case Studies
posterius 41
u0150 j Low back instability
Ligamenta flava 42 u0060
u0155 j Stenosis
Ligamentum supraspinosum dan ligamentum u0065
u0160 j Herniated nucleus pulposus
j Atlanto-occipital dysfunction
nuchae 42
u0165
u0170 j Atlanto-axialis dysfunction
Ligamentum interspinosum 42 u0070
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
(U[LYPVY
Elemen costalis Foramen
yang menyatu processus
transversi
7 Vertebrae
cervicales
=LY[LIYHJLY]PJHSPZ
12 Vertebrae
thoracicae
Costa
=LY[LIYH[OVYHJPJH 5 Vertebrae
lumbales
Sacrum
Elemen costalis Coccyx
yang menyatu
=LY[LIYHS\TIHSPZ
f0010
7VZ[LYPVY
32 Gambar 2.1 Vertebrae.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
p0305 Gambaran umum vertebrae thoracicae Gambaran umum vertebra lumbalis p0310
Pediculus
Costa
Costa
Lokasi dari
Lokasi dari
discus
discus
intervertebralis
intervertebralis
tulang kecil tunggal berbentuk segitiga yang disebut Foramen vertebrale dari semua vertebrae bersama- p0330
coccyx. sama membentuk canalis vertebralis, yang berisi dan
melindungi medulla spinalis. Ke arah superior, canalis ver-
st0030 Karakteristik umum vertebra tebralis berlanjut, melewati foramen magnum cranium,
p0315 Sebuah vertebra umumnya terdiri dari satu corpus ver- berhubungan dengan cavum cranii.
tebrae dan satu arcus vertebrae di bagian posterior Arcus vertebrae dari tiap vertebra terdiri dari pediculus p0335
(Gambar 2.5). Terbentang dari arcus vertebrae terdapat dan laminae (Gambar 2.5):
sejumlah processus untuk tempat perlekatan otot dan j Dua buah pediculus merupakan pilar tulang yang u0280
persendian dengan tulang yang berdekatan. melekatkan arcus vertebrae ke corpus vertebrae.
p0320 Corpus vertebrae merupakan bagian dari vertebra j Dua buah laminae merupakan lembaran tulang u0285
yang merupakan penopang berat badan dan dihubung- datar yang membentang dari tiap pediculus untuk
kan dengan corpus vertebrae yang berdekatan oleh discus bertemu di garis tengah dan membentuk atap dari
intervertebralis dan beberapa ligamenta. Ukuran corpus arcus vertebrae.
vertebrae semakin besar ke arah inferior seiring bertam-
bahnya berat yang ditopang. Processus spinosus menonjol ke arah posterior dan p0350
p0325 Arcus vertebrae membentuk bagian lateral dan poste- inferior dari pertemuan kedua laminae dan merupakan
rior foramen vertebrale. tempat perlekatan otot dan ligamentum.
Incisura
vertebralis superior
Processus
Corpus
articularis
vertebrae
superior
Pediculus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Processus
transversus
Atlas (vertebra CI) Atlas (vertebra CI) dan Axis (vertebra CII)
Tuberculum anterius Arcus anterior Transverse ligament of atlas
Facies untuk Facies articularis superior
dens pada massa lateralis
Processus
transversus
Impressio
untuk Foramen
ligamenta processus transversi
alaria
Facies untuk condylus occipitalis
Ligamenta
alaria
Ligamentum
longitudinale
posterius
B Pandangan superior Pandangan posterior Pandangan posterosuperior
Fovea costalis superior
Corpus vertebrae
(demifacies untuk bersendi
dengan caput costa tersebut) Fovea costalis
processus transversus
(facies untuk
bersendi dengan
tuberculum costa
tersebut)
f0035 Gambar 2.6 Vertebrae regional. A. Gambaran umum vertebra cervicalis. B. Atlas dan axis. C. Gambaran umum vertebra thoracica. D. Gambaran
umum vertebra lumbalis.
34
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Cornu coccygeum
Foramina
Foramina sacralia
sacralia
posteriora
anteriora
Facies untuk Canalis
bersendi dengan sacralis yang
tulang pelvis tidak sempurna
p0355 Processus transversus membentang ke arah postero- CII (axis). Facies articularis superior berbentuk seperti
lateral dari pertemuan pediculus dan lamina di tiap sisi kacang dan cekung, sedangkan facies articularis infe-
dan merupakan tempat perlekatan otot dan ligamentum rior hampir bulat dan datar.
serta persendian dengan costae pada daerah thoracica. Articulatio atlanto-occipitalis memungkinkan p0410
p0360 Terdapat pula penonjolan dari daerah pertemuan pedic- kepala mengangguk ke atas dan ke bawah pada columna
ulus dengan laminae, yaitu processus articularis supe- vertebralis.
rior dan processus articularis inferior (Gambar 2.5), Permukaan posterior arcus anterior memiliki facies p0415
yang masing-masing bersendi dengan processus articu- untuk bersendi dengan dens, yang menonjol dari corpus
laris inferior dan processus articularis superior dari verte- vertebrae axis ke arah superior. Dens dipertahankan oleh
bra yang berdekatan. ligamentum transversum atlantis yang kuat di pos-
p0365 Di antara corpus vertebrae dan pangkal processus artic- teriornya dan membentang sepanjang jarak facies ovalis
ularis, masing-masing pediculus melekuk pada permukaan yang menjadi perlekatannya pada permukaan medial dari
superior dan inferiornya. Lekukan ini adalah incisura massa lateralis atlas (Gambar 2.6B).
vertebralis superior dan incisura vertebralis inferior Dens bertindak sebagai poros/sumbu yang memung- p0420
yang berperan membentuk foramen intervertebrale. kinkan atlas beserta kepala yang melekat padanya dapat
berputar pada axis, dari sisi yang satu ke sisi yang lain.
st0035 Vertebrae cervicales Processus transversus atlas besar dan menonjol jauh ke p0425
p0370 Ketujuh vertebrae cervicales ditandai dengan ukurannya lateral dibanding processus transversus vertebrae cervi-
yang kecil dan adanya sebuah foramen pada setiap pro- cales lainnya. Processus transversus ini bertindak sebagai
cessus transversusnya. Vertebra cervicalis secara umum tuas untuk gerakan otot, khususnya otot-otot yang meng-
memiliki karakteristik sebagai berikut (Gambar 2.6A): gerakkan kepala pada articulatio atlanto-axialis.
u0290 j Corpus vertebrae pendek dan berbentuk persegi empat
bila dilihat dari atas serta memiliki permukaan superior Aplikasi pencitraan b0025
yang cekung dan permukaan inferior yang cembung.
u0295 j Setiap processus transversus berbentuk palung dan Persendian antara atlas dan axis p0430
mempunyai lubang foramen processus transversi
yang bulat.
u0300 j Processus spinosus pendek dan bercabang dua/bifida.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
p0435 Axis ditandai dengan adanya dens yang besar seperti bersendi dengan caput costae pada levelnya dan caput cos-
gigi, yang memanjang ke arah superior dari corpus ver- tae di bawahnya (Gambar 2.6C). Facies costalis superior
tebrae (Gambar 2.6B dan 2.7). Permukaan anterior dens lebih besar dari facies costalis inferior.
memiliki facies ovalis untuk bersendi dengan arcus ante- Setiap processus transversus juga memiliki facies p0450
rior atlas. (facies/ fovea costalis processus transversus) untuk ber-
p0440 Dua permukaan superolateral dens memiliki impresio sendi dengan tuberculum costae pada level yang sama.
circularis yang berperan sebagai tempat perlekatan bagi Corpus vertebrae berbentuk seperti jantung bila dilihat
ligamenta alaria yang kuat, jumlahnya satu pada tiap sisi, dari atas, dengan foramen vertebrale yang bulat.
yang menghubungkan dens dengan permukaan medial
dari condylus occipitalis. Ligamenta alaria ini menjaga Vertebrae lumbales
rotasi yang berlebihan dari kepala dan atlas relatif terha- Lima vertebrae lumbales dapat dibedakan dengan ver- st0050
dap axis (Gambar 2.6B). tebrae di daerah lain oleh ukurannya yang besar (Gam- p0455
bar 2.6D). Selain itu, vertebrae lumbales tidak memiliki
st0045 Vertebrae thoracicae facies costalis. Pada umumnya processus transversusnya
p0445 Dua belas vertebrae thoracicae ditandai oleh adanya tipis dan panjang, kecuali pada vertebra LV, yang san-
persendian dengan costae. Vertebrae thoracicae secara gat besar dan agak berbentuk kerucut, sebagai tempat
umum memiliki dua facies (facies/ fovea costalis supe- perlekatan bagi ligamentum iliolumbale untuk meng-
36 rior dan inferior), pada tiap sisi corpus vertebrae untuk hubungkan processus transversus dengan tulang pelvis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Vertebrae thoracicae
Lamina
Processus spinosus
Lamina
Ruangan di antara
f0055 laminae yang
berdekatan
37
Gambar 2.10 Ruangan di antara arcus vertebrae yang berdekatan pada daerah lumbalis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
melebar seiring dengan gerakan fleksi columna vertebralis. membawa pusat gravitasi sebagai suatu garis verti-
Celah-celah ini memungkinkan akses yang relatif mudah kal, yang memungkinkan berat badan diseimbangkan
ke dalam canalis vertebralis untuk prosedur-prosedur klinis. pada columna vertebralis dengan cara sedemikian
rupa sehingga hanya membutuhkan sedikit energi otot
st0075 Kurvatura columna vertebralis untuk mempertahankan postur tegak berdiri pada dua
p0575 Columna vertebralis memiliki beberapa kelengkungan kaki (bipedal).
(Gambar 2.11):
u0320 j Kurvatura primer dari columna vertebralis berbentuk
Kurvatura sekunder
Somiti regio cervicalis
Kurvatura primer
Kurvatura primer regio thoracica
yang cekung dari
regiones dorsales
Kurvatura sekunder
Dewasa regio lumbalis
Kurvatura primer
regio sacralis/
coccygeae
Kurvatura cervicalis Gambar 2.12 Kurvatura normal dari columna vertebralis f0065
(kurvatura sekunder)
Kurvatura thoracica
(kurvatura primer) Aplikasi klinis b0040
Spina bifida
Spina bifida merupakan kelainan pada kedua sisi p0595
Kurvatura lumbalis arcus vertebrae, sering terjadi pada vertebra bagian
(kurvatura sekunder) bawah, yang gagal menyatu pada masa perkembangan,
Kurvatura sacralis/coccygeae sehingga menghasilkan canalis vertebralis yang “ter-
(kurvatura primer) buka”. Terdapat dua tipe spina bifida.
j Tipe yang paling sering adalah spina bifida occulta, u0330
di mana terdapat defek arcus vertebrae LV atau
SI. Defek ini terjadi pada sekitar 10% populasi dan
Garis gravitasi mengakibatkan kegagalan penyatuan arcus poste-
rior di garis tengah. Secara klinis, pasien tidak memi-
liki gejala, walaupun mungkin bisa terdapat berkas
rambut di atas processus spinosus.
j Bentuk spina bifida yang lebih berat melibatkan u0335
kegagalan total penyatuan arcus posterior pada
sendi lumbosacralis dengan kantung meninges
besar yang menonjol keluar. Kantung ini bisa berisi
liquor cerebrospinalis/ cerebrospinal fluid (CSF)
(dinamakan meningocele) atau berisi sebagian
medulla spinalis (dinamakan myelomeningocele).
Abnormalitas ini mengakibatkan berbagai defisit
neurologis, antara lain masalah dalam berjalan dan
f0060 fungsi berkemih.
Gambar 2.11 Kurvatura columna vertebralis.
38
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
adalah infeksi sekunder tuberkulosis dari corpus vertebrae Dua tipe persendian utama antar vertebrae adalah: p0675
j symphysis antara corpus vertebrae, dan u0340
thoracicae, di mana kifosis melekuk tepat di daerah lesi.
j sendi synovialis antar processus articularis. u0345
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Pandangan lateral
Lapisan
tulang Thoracica
rawan Vertikal
hyalin
Articulatio
zygapophysialis
p0730 Perubahan degeneratif pada annulus fibrosus dapat range of movement, walaupun fleksi dan ekstensi masih
menyebabkan herniasi nucleus pulposus. Herniasi ke arah menjadi gerakan utama di daerah lumbalis.
posterolateral dapat menekan radix nervus spinalis di
dalam foramen intervertebralis (Gambar 2.17). Sendi “uncovertebral” st0100
Tepi-tepi lateral dari permukaan atas vertebrae cervicales p0745
st0095 Sendi di antara arcus vertebrae (articulatio pada umumnya terangkat membentuk crista atau bibir
zygapophysialis) yang disebut uncus corporis. Uncus corporis akan berartiku-
p0735 Articulationes synoviales/ sendi synovialis antara processus lasi dengan corpus vertebrae di atasnya untuk membentuk
articularis superior dan inferior pada vertebrae yang berdeka- sendi synovialis “uncovertebral” yang kecil (Gambar 2.16).
tan disebut articulatio zygapophysialis (Gambar 2.15). Suatu
capsula sendi yang tipis melekat pada tepi-tepi facies articu- Aplikasi klinis b0080
laris untuk membungkus sendi.
p0740 Pada daerah cervicalis, articulatio zygapophysialis mir- Nyeri punggung
ing ke arah inferior dari anterior ke posterior dan bentuk Nyeri punggung merupakan gangguan yang sangat p0750
demikian dapat mempermudah fleksi dan ekstensi. Pada umum. Hal tersebut dapat dikaitkan dengan masalah
daerah thoracica, sendi ini berorientasi vertikal dan ben- mekanik atau adanya protrusi/ penonjolan discus yang
tuk demikian dapat membatasi fleksi dan ekstensi, namun menekan nervus. Pada kasus yang melibatkan discus,
mempermudah rotasi. Pada daerah lumbalis, permukaan mungkin dibutuhkan operasi untuk menyingkirkan dis-
sendi ini melengkung dan processus yang bersebelahan cus yang menekan nervus.
40 saling terpaut, sehingga membatasi jangkauan gerakan/
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Penyakit-penyakit sendi
Beberapa penyakit memiliki kecenderungan untuk p0765
CIV menyerang sendi synovialis daripada symphysis. Con-
toh yang umum adalah arthritis rheumatoid, yang secara
primer menyerang sendi synovialis dan bursae syno-
CV viales, mengakibatkan kerusakan sendi dan pelapisnya.
Symphysis seringkali terlindungi dari penyakit tersebut.
Sendi uncovertebral
LIGAMENTA st0105
Uncus corporis/
processus uncinatus Sendi antar vertebrae diperkuat dan ditopang oleh sejum- p0770
lah ligamenta, yang melintas di antara corpus vertebrae
dan komponen-komponen arcus vertebrae yang saling
berhubungan.
f0085 Gambar 2.16 Sendi uncovertebral.
Ligamentum longitudinale anterius dan st0110
posterius
Ligamentum longitudinale anterius dan posterius terdapat p0775
pada permukaan anterior dan posterior corpus vertebrae
dan membentang di sepanjang sebagian besar columna
b0085 Aplikasi klinis vertebralis (Gambar 2.18).
Ligamentum longitudinale anterius melekat di p0780
Herniasi discus intervertebralis superior pada basis cranii dan memanjang ke arah inferior
p0755 Discus di antara vertebrae terdiri dari bagian pusat untuk melekat pada permukaan anterior sacrum. Pada
(nucleus pulposus) dan suatu serial kompleks cincin- sepanjang perjalanannya, ligamentum ini melekat pada
cincin fibrosa (annulus fibrosus). Sebuah robekan corpus vertebrae dan discus intervertebralis.
dapat terjadi pada annulus fibrosus dimana nucleus Ligamentum longitudinale posterius terdapat p0785
pulposus dapat menelusurinya. Setelah beberapa pada permukaan posterior corpus vertebrae dan menan-
waktu, bahan tersebut dapat lewat masuk ke dalam dai permukaan anterior canalis vertebralis. Seperti liga-
canalis vertebralis atau ke dalam foramen interver- mentum longitudinale anterius, ligamentum ini melekat
tebrale sehingga menekan struktur nervus (Gam- di sepanjang perjalanannya pada corpus vertebrae dan
bar 2.17). Hal tersebut menjadi penyebab utama nyeri discus intervertebralis. Bagian atas ligamentum longitudi-
punggung. Discus mungkin dapat menonjol ke arah nale posterius yang menghubungkan CII dengan aspectus
posterior sehingga langsung menekan medulla spinalis intracraniale basis cranii disebut membrana tectoria.
atau radices nervi lumbales, tergantung letak levelnya,
atau mungkin dapat menonjol ke arah posterolateral
berdekatan dengan pediculus sehingga menekan Ligamentum longitudinale posterius
ramus descendens.
p0760 Pada columna vertebralis daerah cervicalis, penonjo-
lan discus seringkali mengalami penulangan/ ossifikasi
dan disebut batang-batang osteophyte pada discus
intervertebralis.
A B
Penonjolan/protrusi discus
f0090 Gambar 2.17 Penonjolan/ protrusi discus-gambaran T2-weighted Ligamentum longitudinale anterius
magnetic resonance images (MRI) pada daerah lumbalis columna
Gambar 2.18 Ligamentum longitudinale anterius dan posterius f0095
vertebralis. A. Bidang sagittalis. B. Bidang axialis.
dari columna vertebralis.
41
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Superior Superior
Ligamenta flava Protuberantia
Ligamenta flava occipitalis externa
Ligamentum nuchae
Processus spinosus
Posterior vertebra CVII
bra CVII.
u0370 j Sisi sebelah dalam dari segitiga melekat pada tubercu-
p0820 Ligamentum nuchae berperan menyangga kepala. Gambar 2.21 Ligamentum interspinosum. f0110
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
nya merupakan cedera yang stabil dan membutuhkan Musculi dorsi terorganisasi ke dalam kelompok superficia- p0865
beberapa waktu untuk beristirahat serta analgesik yang lis, intermedius, dan profundus.
tepat. Kerusakan pada dua columna merupakan keadaan Musculi dorsi superficialis dan intermedius merupakan p0870
yang tidak stabil dan membutuhkan tindakan fiksasi dan otot-otot ekstrinsik, karena secara embriologis otot-otot
imobilisasi. Cedera tulang belakang yang melibatkan tersebut berasal dari luar regiones dorsales. Otot-otot ini
ketiga columna seringkali menimbulkan efek neurologis dipersarafi oleh rami anteriores nervi spinales:
yang signifikan dan membutuhkan tindakan fiksasi untuk j Kelompok superficialis terdiri dari otot-otot yang ber- u0375
mencegah terjadinya defek neurologis lebih lanjut dan hubungan dengan dan terlibat dalam gerakan-gerakan
untuk menciptakan stabilitas columna vertebralis. extremitas superior.
j Kelompok intermedius terdiri dari otot-otot yang u0380
melekat pada costae dan berperan dalam fungsi perna-
fasan.
b0105 Aplikasi klinis
Patah tulang pars interarticularis Musculi dorsi profundus merupakan otot-otot intrin- p0885
p0845 Pars interarticularis merupakan istilah klinis yang sik, karena otot-otot ini berkembang di regiones dorsales.
digunakan untuk menggambarkan daerah spesifik pada Otot-otot tersebut dipersarafi oleh rami posteriores nervi
vertebra di antara facies superior dan inferior sendi (zyg- spinales dan berhubungan secara langsung dengan ger-
apophysialis). Daerah tersebut merupakan daerah rawan akan-gerakan columna vertebralis dan kepala.
trauma, khususnya pada olahragawan.
p0850 Bila patah tulang terjadi di sekitar pars interarticularis, Kelompok superficialis musculi dorsi st0145
corpus vertebra mungkin dapat tergelincir ke arah anterior Otot-otot pada kelompok superficialis berada langsung di p0890
dan menekan canalis vertebralis. Patah tulang pars interar- bawah kulit dan fascia superficialis. Otot-otot ini melekat
ticularis paling sering terjadi pada level LIV dan LV. Masih pada skeleton appendiculare pars superior (clavicula, scap-
terdapat kemungkinan terjadi pergeseran vertebra ke arah ula, dan humerus) menuju ke skeleton axiale (cranium,
anterior pada pasangan di bawahnya meskipun tidak ada costae, dan columna vertebralis). Karena secara primer
patah tulang pars interarticularis. Hal tersebut seringkali terlibat dalam gerakan-gerakan skeleton appendiculare,
dihubungkan dengan kelainan anatomis dari facies sendi: maka otot-otot ini terkadang disebut sebagai kelompok
perubahan degeneratif facies sendi/facet joint degenera- appendiculare.
tive change. Kelainan ini disebut spondylolisthesis. Otot-otot pada kelompok superficialis meliputi trape- p0895
zius, latissimus dorsi, rhomboideus major, rhom-
boideus minor, dan levator scapulae (Gambar 2.22).
Rhomboideus major, rhomboideus minor, dan levator
b0110 Aplikasi klinis scapulae berada profundus dari trapezius pada bagian
superior regiones dorsales.
Prosedur pembedahan pada regiones dorsales
st0130 Disektomi/Discectomy Trapezius st0150
p0855 Discus intervertebralis yang prolaps dapat menekan Musculus trapezius datar dan berbentuk segitiga, den- p0900
kantung meningealis (thecalis), medulla spinalis, dan gan basis segitiga terletak di sepanjang columna vertebra-
terutama radix nervus, menimbulkan gejala-gejala ses- lis (origo musculus) dan apexnya menuju ke arah ujung
uai dengan levelnya. Pada beberapa kasus penonjolan/ bahu (insertio musculus) (Tabel 2.1, Gambar 2.22). Otot
protrusi discus dapat mengalami involusi yang memung- ini pada kedua sisi bersama-sama membentuk musculus
kinkan gejala-gejala dapat teratasi tanpa membutuhkan trapezoid.
tindakan. Pada beberapa kasus yang lain, nyeri, hilangnya Persarafan motorium trapezius adalah oleh nervus p0905
fungsi, dan kegagalan untuk membaik mungkin membu- accessorius [XI], yang berjalan turun dari leher menuju
tuhkan tindakan pembedahan untuk membuang penon- permukaan bagian dalam musculus (Gambar 2.23). Serat-
jolan discus. serat proprioseptif dari trapezius berjalan melalui perca-
st0135 Fusi spinal bangan plexus cervicalis dan memasuki medulla spinalis
p0860 Fusi spinal (vertebral) dilaksanakan saat dibutuhkan pada level C3 dan C4.
untuk meleburkan/ menggabungkan satu vertebra den- Suplai darah untuk musculus trapezius berasal p0910
dari ramus superficialis arteria transversa cervicis 43
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Ligamentum
nuchae
Levator Ramus superficialis
scapulae arteria transversa
cervicis
Trapezius Rhomboideus Trapezius
Nervus
minor
accessorius
[XI]
Rhomboideus
major
Rhomboideus
minor
Latissimus Latissimus
dorsi Rhomboideus
dorsi
major
Trapezius Linea nuchae superior, 1/3 lateral clavicula, Motorius—nervus Membantu rotasi scapula saat abduksi
protuberantia occipitalis externa, acromion, spina accessorius [XI]; humerus di atas garis horisontal;
ligamentum nuchae, processus scapulae proprioseptif—C3 dan sabut-sabut bagian atas untuk elevasi,
spinosus CVII–TXII C4 sabut-sabut tengah untuk adduksi,
dan sabut-sabut bagian bawah untuk
depresi scapula.
Latissimus Processus spinosus TVII–LV dan Dasar sulcus Nervus thoracodorsalis Ekstensi, adduksi, dan rotasi humerus
dorsi sacrum, crista iliaca, costae X-XII intertubercularis ossis (C6–C8) ke medial
humeri
Levator Processus transversus CI–CIV Bagian atas margo C3–C4 dan nervus Elevasi scapula
scapulae medialis scapula dorsalis scapulae (C4, C5)
Rhomboideus Processus spinosus TII–TV Margo medialis scapula Nervus dorsalis scapulae Retraksi (adduksi) dan elevasi scapula
major di antara spina scapulae (C4, C5)
dan angulus inferior
Rhomboideus Bagian bawah ligamentum nuchae, Margo medialis scapula Nervus dorsalis scapulae Retraksi (adduksi) dan elevasi scapula
minor processus spinosus CVII dan TI pada spina scapulae (C4, C5)
44
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Serratus Bagian bawah ligamentum nuchae, Tepi atas costae Rami anteriores nervi Elevasi costae II-V
posterior processus spinosus CVII–TIII dan II-V di lateral thoracici bagian atas
superior ligamentum supraspinosum angulus costae (T2–T5)
Serratus Processus spinosus TXI–LIII dan Tepi bawah costae Rami anteriores nervi Depresi costae IX-XII dan mungkin
posterior ligamentum supraspinosum IX-XII di lateral thoracici bagian mencegah elevasi costae bawah saat
inferior angulus costae bawah (T9–T12) diaphragma berkontraksi
45
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Splenius capitis 1/2 bawah Processus mastoideus, Rami posteriores Bersamaan—menarik kepala ke belakang,
ligamentum nuchae, cranium di bawah nervi cervicales ekstensi leher; secara individu— menarik dan
processus spinosus dari 1/3 lateral linea bagian tengah merotasikan kepala ke satu sisi (memutar wajah
CVII-TIV nuchae superior ke sisi yang sama)
Splenius cervicis Processus spinosus Processus transversus Rami posteriores Bersamaan—ekstensi leher; secara individu—
TIII-TVI CI-CIII nervi cervicales menarik dan merotasikan kepala ke satu sisi
bagian bawah (memutar wajah ke sisi yang sama)
latissimus dorsi. Musculi serratus posterior superior dan Musculi erector spinae st0185
inferior dipersarafi oleh rami segmentales dari rami anteri- Erector spinae merupakan kelompok terbesar dari otot p0985
ores nervi intercostales. Suplai darahnya didapat dari arte- intrinsik musculi dorsi. Otot-otot tersebut terletak pos-
riae intercostales dengan pola percabangan yang serupa. terolateral dari columna vertebralis, di antara processus
spinosus di sebelah medial dan angulus costae di sebelah
st0175 Kelompok profundus musculi dorsi lateral (Tabel 2.4, Gambar 2.27). Pada daerah lumbalis
p0965 Kelompok profundus atau otot intrinsik musculi dorsi bagian atas, erector spinae terbagi menjadi tiga lajur ver-
membentang dari pelvis ke cranium dan dipersarafi oleh tikal otot, yang tiap lajurnya akan dibagi lagi berdasarkan
cabang-cabang segmental rami posteriores nervi spina-
les. Otot-otot yang termasuk dalam kelompok ini meliputi
musculi spinotransversales, erector spinae, transversospi- Tabel 2.4 Kelompok erector spinae musculi dorsi t0025
nales, segmentales, dan suboccipitales.
Musculus Origo Insertio
st0180 Musculi spinotransversales Iliocostalis Sacrum, processus Enam atau tujuh
p0970 Dua musculi spinotransversales berjalan dari processus lumborum spinosus lumbalis dan angulus costae
spinosus dan ligamentum nuchae ke arah atas dan lateral dua vertebrae thoracicae terbawah
(Tabel 2.3, Gambar 2.26): terbawah dan ligamentum
u0385 j Splenius capitis merupakan otot lebar yang melekat supraspinosumnya, dan
crista iliaca
pada tulang occipital dan processus mastoideus tulang
temporal. Iliocostalis Enam angulus costae Enam angulus costae
u0390 j Splenius cervicis merupakan otot ramping yang melekat thoracis terbawah teratas dan processus
pada processus transversus vertebrae cervicales bagian transversus CVII
atas. Iliocostalis Angulus costae III-VI Processus transversus
cervicis CIV–CVI
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Crista iliaca
sabut otot kelompok transversospinales yang terletak
paling superficialis. Musculi semispinales bermula dari
daerah thoracica bawah dan berakhir dengan melekat
pada cranium, melintas di antara empat sampai enam
vertebrae.
j Profundus dari musculi semispinales ada sub kelompok u0415
kedua, yaitu musculi multifidi. Otot-otot pada kelom-
f0140 Gambar 2.27 Kelompok profundus musculi dorsi—musculi erector pok ini terletak di sepanjang columna vertebralis mem-
spinae. bentang di antara dua sampai empat vertebrae.
j Musculi rotatores yang kecil merupakan kelompok u0420
transversospinales yang paling profundus dan terletak
di sepanjang columna vertebralis, melintasi dua verte-
daerahnya (lumbalis, thoracica, cervicalis, dan capitis), brae (musculi rotatores longus) atau melekat pada ver-
tergantung di daerah mana bagian superior otot tersebut tebra berikutnya (musculi rotatores brevis).
melekat.
u0395 j Lajur yang terletak paling luar atau paling lateral dari Bila otot-otot pada kelompok transversospinales berkon- p1030
musculi erector spinae adalah musculus iliocostalis. traksi secara bilateral, akan memperpanjang columna ver-
u0400 j Lajur tengah atau intermedius adalah musculus lon- tebralis, mirip dengan kinerja kelompok erector spinae.
gissimus. Namun, ketika otot-otot tersebut berkontraksi hanya pada
u0405 j Lajur paling medial adalah musculus spinalis. satu sisi, processus spinosus akan tertarik ke arah proces-
sus transversus pada sisi tersebut, akibatnya truncus akan
p1005 Otot-otot pada kelompok erector spinae merupakan berputar ke arah berlawanan.
extensor utama bagi columna vertebralis dan kepala. Salah satu otot pada kelompok transversospinales, yaitu p1035
Secara bilateral, otot-otot ini bekerja meluruskan pung- musculus semispinalis capitis, memiliki cara kerja yang
gung, mengembalikannyadari posisi fleksi ke posisi tegak, unik karena berlekatan dengan cranium. Bila berkontraksi
dan menarik kepala ke arah posterior. Otot-otot ini juga secara bilateral, otot ini akan menarik kepala ke posterior,
Semispinalis thoracis Processus transversus TVI–TX Processus spinosus empat vertebrae thoracicae
teratas dan dua vertebrae cervicales terbawah
Semispinalis cervicis Processus transversus lima atau enam vertebrae thoracicae teratas Processus spinosus CII (axis)–CV
Semispinalis capitis Processus transversus TI–TVI (atau TVII) dan CVII dan processus Daerah medial di antara linea nuchae superior
articularis CIV–CVI dan inferior tulang occipitalis
Multifidus Sacrum, origo erector spinae, spina iliaca posterior superior, Basis processus spinosus seluruh vertebrae, dari
processus mammillaris vertebrae lumbales, processus transversus LV–CII (axis)
vertebrae thoracicae, dan processus articularis empat vertebrae
cervicales terbawah
Rotatores lumborum Processus mammillaris vertebrae lumbales Processus spinosus vertebrae lumbales
Rotatores thoracis Processus transversus vertebrae thoracicae Processus spinosus vertebrae thoracicae
Rotatores cervicis Processus articularis vertebrae cervicales Processus spinosus vertebrae cervicales
47
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
Levatores costarum Otot-otot pendek berpasangan yang berasal Costae di bawah Kontraksi dan elevasi costae
dari processus transversus CVII–TXI vertebra asalnya dekat
tuberculum costae
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Rectus capitis posterior Processus spinosus axis Bagian lateral tulang Ramus posterior C1 Ekstensi kepala; rotasi
major (CII) occipitalis di bawah linea wajah ke sisi yang sama
nuchae inferior dengan musculus
Rectus capitis posterior Tuberculum posterius Bagian medial tulang Ramus posterior C1 Ekstensi kepala
minor atlas (CI) occipitalis di bawah linea
nuchae inferior
Obliquus capitis superior Processus transversus Tulang occipitalis di Ramus posterior C1 Ekstensi kepala dan
atlas (CI) antara linea nuchae menekuk kepala ke sisi
superior dan inferior yang sama
Obliquus capitis inferior Processus spinosus axis Processus transversus Ramus posterior C1 Rotasi wajah ke sisi yang
(CII) atlas (CI) sama
Splenius 4\ZJ\S\Z
4\ZJ\S\ZWZVHZTHQVY [YHUZ]LYZ\Z
capitis
Semisp- Obliquus HIKVTPUPZ
inalis 4\ZJ\S\Z
capitis
capitis superior X\HKYH[\Z
Rectus Arteria S\TIVY\T
capitis vertebralis
posterior Ramus posterior/
minor ramus dorsalis C1
Obliquus Rectus capitis
capitis posterior major
inferior
Processus
spinosus CII
Semispinalis Semispinalis
capitis cervicis 4\ZJ\S\Z
Longissimus SH[PZZPT\ZKVYZP
Splenius 4\ZJ\SPLYLJ[VYZWPUHL
capitis capitis
)DVFLDWKRUDFROXPEDOLV
3HWPZHUHU[LYPVY
f0150 Gambar 2.29 Kelompok profundus musculi dorsi—musculi 3HWPZHUTLKP\Z
suboccipitales. Tampak juga batas-batas trigonum suboccipitale.
3HWPZHUWVZ[LYPVY
p1145 Pada daerah lumbalis, fascia thoracolumbalis terbagi Gambar 2.30 Fascia thoracolumbalis dan kelompok profundus
musculi dorsi pada daerah lumbalis (potongan transversus).
menjadi tiga lapisan:
u0495 j Lapisan posterior tebal dan melekat pada processus spi-
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
*HUHSPZJLU[YHSPZ
0U[\TLZJLU[PH
JLY]PJHSPZ
:\IZ[HU[PHNYPZLH
KHYPTLK\SSH
ZWPUHSPZ
:\IZ[HU[PHHSIH
-PZZ\YHTLKPHUH :\SJ\ZTLKPHU\Z
7LKPJ\S\Z
HU[LYPVY WVZ[LYPVY
HYJ\Z
]LY[LIYHL :\SJ\Z
WVZ[LYVSH[LYHSPZ
-PZZ\YHTLKPHUHHU[LYPVY
0U[\TLZJLU[PH
S\TIVZHJYHSPZ Gambar 2.32 Struktur pada medulla spinalis. f0165
KHYPTLK\SSH
ZWPUHSPZ *VU\ZTLK\SSHYPZ j Substantia grisea kaya akan soma sel neuron, yang u0525
membentuk columna-columna secara longitudinal
<Q\UNHROPYHU di sepanjang medulla, dan pada penampang lintang
TLK\SSHZWPUHSPZ30300 columna-columna ini membentuk huruf-H yang khas
7HYZWPHSPZ
pada daerah tengah medulla.
(YHJOUVPKLHTH[LY j Substantia alba mengelilingi substantia grisea dan kaya
IHNPHUPUMLYPVY u0530
akan processus-processus sel neuron, yang membentuk
-PS\T berkas-berkas atau tractus besar yang naik dan turun di
[LYTPUHSL
dalam medulla menuju level medulla spinalis yang lain
<Q\UNHROPYHUJH]P[HZ atau membawa informasi ke- dan dari- encephalon.
7HYZK\YHSPZ Z\IHYHJOUVPKLH:00
Vaskularisasi st0215
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Ramus
=LUHZWPUHSPZ
Arteria posterior HU[LYPVY
medullaris arteria
segmentalis intercostalis
posterior
Arteria spinalis sinistra
anterior Arteria spinalis +\YHTH[LY
segmentalis
Aorta Arteria
intercostalis
3LTHR
B posterior sinistra L_[YHK\YHSPZ
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
segmental dan berhubungan dengan vena-vena sistemik Gambaran ujung inferior medulla spinalis dan
utama, seperti sistem vena azygos di regio thorax. Plexus cavitas subarachnoidea
venosus vertebralis internus juga berhubungan dengan Medulla spinalis tidak menempati keseluruhan pan- p1310
venae intracraniales. jang canalis vertebralis. Pada dewasa normal, medulla
spinalis berakhir setinggi discus antara vertebrae LI dan
st0230 Meninges LII; meskipun dapat juga berakhir setinggi-tingginya
st0235 Dura mater spinalis pada vertebra TXII atau serendah-rendahnya pada discus
p1280 Dura mater spinalis (Gambar 2.35) merupakan lapisan antara vertebrae LII dan LIII. Cavitas subarachnoidea bera-
meninges yang paling luar dan dipisahkan dari tulang khir pada sekitar level vertebra SII (Gambar 2.36A).
yang membentuk canalis vertebralis oleh suatu cavitas Karena cavitas subarachnoidea dapat diakses pada p1315
extraduralis (epiduralis). Ke arah superior, dura mater daerah lumbalis bawah tanpa membahayakan medulla
spinalis berlanjut dengan lapisan meninges bagian dalam spinalis, menjadi penting untuk dapat mengidentifikasi
dari dura mater encephali di foramen magnum cranium. posisi processus spinosus vertebrae lumbales. Processus
Ke arah inferior, saccus duralis menyempit secara drastis
pada level tepi bawah vertebra SII dan membentuk suatu Ujung inferior
selubung untuk bagian pial dari filum terminale medulla medulla spinalis Processus
(normalnya di spinosus
spinalis. Perpanjangan seperti tali pada akhiran dura antara vertebrae vertebra TXII
mater (filum terminale duralis/ externum) ini melekat LI dan LII)
pada permukaan posterior corpus vertebrae coccyx. Processus
p1285 Ketika nervi spinales dan radix spinalis berjalan ke arah spinosus
lateral, kedua struktur tersebut dikelilingi oleh selubung vertebra LIV
tubuler dura mater, yang menyatu dan menjadi bagian
dari pembungkus luar (epineurium) nervus. Ujung Processus
inferior spinosus
st0240 Arachnoidea mater cavitas vertebra SII
subarachnoidea
p1290 Arachnoidea mater merupakan lapisan tipis halus yang Ujung coccyx
A
berhadapan, tetapi tidak melekat pada, permukaan dalam
dura mater (Gambar 2.35). Arachnoidea mater dipisahkan Processus Processus
dari pia mater oleh cavitas subarachnoidea. Arachnoidea spinosus spinosus
mater berakhir pada level vertebra SII (lihat Gambar 2.31). vertebra vertebra LV
LIV
Ujung
st0245 Cavitas subarachnoidea Jarum coccyx
p1295 Cavitas subarachnoidea di antara arachnoidea dan pia
mater berisi liquor cerebrospinalis/ cerebrospinal fluid (CSF)
(Gambar 2.35). Cavitas subarachnoidea di sekitar medulla B
spinalis berlanjut pada foramen magnum dengan cavitas Gambar 2.36 Regiones dorsales dengan ujungakhiran medulla f0185
subarachnoidea di sekeliling otak. Ke arah inferior, cavitas spinalis dan cavitas subarachnoidea yang diperlihatkan. A. Pada
subarachnoidea berakhir pada level sekitar tepi bawah ver- pria. B. Pada wanita yang berbaring pada satu sisinya seperti posisi
tebra SII (lihat Gambar 2.31). janin, yang menonjolkan processus spinosus vertebrae lumbalis dan
p1300 Serabut-serabut halus jaringan (trabeculae arach- membuka jarak di antara arcus vertebrae. Liquor cerebrospinalis
dapat diambil dari cavitas subarachnoidea pada daerah lumbalis
noidea) berkesinambungan dengan arachnoidea mater
bagian bawah tanpa membahayakan medulla spinalis.
52 pada satu sisi dan dengan pia mater pada sisi lainnya,
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
Regiones Dorsales/Punggung
Alih bahasa: Rimbun
tuhkan anestesi umum. musculi dorsi (musculi epaxialis) dan daerah sempit
p1385 Ketika sedang melakukan anestesi epidurale, jarum yang terkait pada kulit punggung.
j Rami anteriores mempersarafi sebagian besar otot-otot u0610
ditembuskan melalui kulit, ligamentum supraspinosum,
ligamentum intespinosum, dan ligamenta flava menuju skeletal (musculi hypaxialis) tubuh, termasuk otot-otot
jaringan areolar dan lemak di sekeliling dura mater. Obat pada extremitas dan truncus, dan sebagian besar area
anestesi dimasukkan dan berdifusi di sekitar canalis ver- kulit, kecuali beberapa daerah tertentu pada cranium.
tebralis untuk menganestesi radix nervus yang keluar dari
Di dekat titik pisah rami anteriores dan posteriores, tiap p1435
area tersebut.
nervus spinalis mengeluarkan dua sampai empat nervi/
p1390 Pada anestesi spinal, jarum masuk melalui dura dan
rami meningeus recurrens (sinuvertebralis) yang kecil
arachnoidea mater ke dalam cavitas subarachnoidea
(lihat Gambar 2.35). Nervi ini kembali masuk ke dalam
untuk secara langsung menganestesi radix nervus.
foramen intervertebrale untuk mempersarafi dura, liga-
menta, disci intervertebrales, dan pembuluh-pembuluh
darah.
st0260 Nervi spinales Seluruh plexus somaticae utama (cervicalis, brachialis, p1440
p1395 Setiap nervus spinalis terhubung dengan medulla spinalis lumbalis, dan sacralis) dibentuk oleh rami anteriores.
melalui radix posterior dan radix anterior (Gambar 2.38): Karena medulla spinalis lebih pendek dari pada columna p1445
j Radix posterior berisi processus-processus sel neuron
u0595 vertebralis, radices nervi spinales menjadi lebih panjang
sensorium yang membawa informasi ke SSP. Soma dari dan berjalan obliq mulai dari daerah cervicalis hingga coc-
sel neuron sensorium, yang secara embriologis berasal cygeae canalis vertebralis (Gambar 2.39).
dari sel-sel crista neuralis, terkumpul di dalam gan-
glion spinale pada ujung distal radix posterior, sering-
kali terletak pada foramen intervertebrale.
u0600 j Radix anterior berisi serabut-serabut nervus moto- 1
2 C1
rius, yang membawa sinyal keluar dari SSP. Soma dari 3 C2
sel neuron motorium primer berada di cornu anterior Intumescentia cervicalis 4 C3
medulla spinalis. 5 C4
(dari medulla spinalis)
6 C5
p1410 Di medial, radix posterior dan radix anterior terbagi 7 C6
dalam sejumlah fila radicularia, yang melekat pada 8 C7
1 C8
medulla spinalis.
Pediculus arcus 2 T1
p1415 Segmen medulla spinalis merupakan suatu daerah T2
vertebrae 3
pada medulla spinalis tempat munculnya fila radicularia
T3
posterior dan fila radicularia anterior, yang akan 4
Ganglion spinale
membentuk sepasang nervi spinales. Di lateral, radix pos- 5 T4
terior dan radix anterior pada tiap sisi bergabung untuk T5
6
membentuk satu nervus spinalis.
p1420 Setiap nervus spinalis, ketika keluar dari foramen inter- 7 T6
vertebrale, terbagi menjadi dua cabang utama: ramus pos- 8 T7
terior yang kecil dan ramus anterior yang jauh lebih besar 9
(Gambar 2.38): T8
10
11 T9
:LYHI\[ULY]\Z
TV[VYP\ZZVTH[PJHL 12 T10
4\ZJ\SPPU[YPUZPRKVYZP 1
2
3 T11
(ROPYHUULY]\ZZLUZVYP\Z Intumescentia 4
9HKP_WVZ[LYPVY 5
1
ZVTH[PJHLKPR\SP[ lumbosacralis 2
KVYZHSPZ 3 T12
(dari medulla spinalis) 4
5
.HUNSPVUZWPUHSL 1
L1
5LY]\ZZWPUHSPZ
-PSHYHKPJ\SHYPH 9HT\ZWVZ[LYPVY L2
WVZ[LYPVY KVYZHSPZ Cauda equina
L3
9HKP_HU[LYPVY L4
]LU[YHSPZ
9HT\ZHU[LYPVY L5
LU[YHSPZ
-PSHYHKPJ\SHYPH
HU[LYPVY
S1
:LT\HV[V[RLJ\HSP S2
T\ZJ\SPPU[YPUZPRKVYZP S3
S4
(ROPYHUULY]\ZZLUZVYP\Z :LYHI\[ULY]\Z S5
ZVTH[PJHLKPR\SP[ TV[VYP\ZZVTH[PJHL Co
Gambar 2.38 Susunan dasar nervus spinalis. Gambar 2.39 Perjalanan nervi spinalis di dalam canalis vertebralis. f0200
54
f0195
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
C2
C3
C7
Peralihan pada CVII Nervi C8 keluar di inferior
nomenklatur nervi C8 dari pediculus arcus
spinales TI vertebra CVII yang
T1 sama levelnya
Pediculus Nervi T1 sampai Co keluar
T2 di inferior dari pediculus
arcus vertebrae yang
sama levelnya.
p1450 Pada dewasa, medulla spinalis berakhir pada sekitar Nervus cervicalis pertama (C1) keluar dari canalis ver- p1490
level di antara vertebrae LI dan LII, namun dapat juga tebralis di antara cranium dan vertebra CI (Gambar 2.40).
berakhir di antara vertebra TXII dan discus di antara ver- Dengan demikian nervi cervicales C2 sampai C7 juga kel-
tebrae LII dan LIII. Konsekuensinya, radix posterior dan uar dari canalis vertebralis di atas masing-masing verte-
radix anterior membentuk nervi spinales yang keluar di branya. Karena hanya terdapat tujuh vertebrae cervicales,
antara vertebrae pada daerah columna vertebralis yang nervus C8 keluar di antara vertebrae CVII dan TI. Seb-
lebih rendah dan terhubung dengan segmen medulla spi- agai konsekuensinya, seluruh nervi spinales yang tersisa,
nalis pada level vertebrae yang lebih tinggi. dimulai dari nervus T1, keluar dari canalis vertebralis di
p1455 Di bawah ujung medulla spinalis, radix posterior dan bawah masing-masing vertebranya.
radix anterior nervi lumbales, nervi sacrales, dan nervus
coccygeus berjalan ke arah inferior menuju titik keluarnya
dari canalis vertebralis. Kumpulan akhir radices tersebut
adalah cauda equina (Gambar 2.39).
Aplikasi klinis b0135
Herpes zoster
st0265 Nomenklatur nervi spinales Herpes zoster merupakan virus yang mengakibatkan p1495
p1460 Terdapat kurang lebih 31 pasang nervi spinales (Gam- chickenpox/cacar air pada anak-anak. Pada beberapa
bar 2.39), dinamakan berdasarkan posisinya dengan pasien virus tersebut tetap tinggal di dalam sel-sel gan-
mempertimbangkan vertebrae yang terkait: glion spinale. Dalam keadaan tertentu, virus tersebut
u0615 j delapan nervi cervicales—C1 sampai C8, dapat teraktivasi dan berjalan di sepanjang berkas neuro-
u0620 j dua belas nervi thoracici—T1 sampai T12, nal menuju daerah yang dipersarafi oleh nervus tersebut
u0625 j lima nervi lumbales—L1 sampai L5, (dermatom). Timbul ruam, disertai rasa sakit yang sangat
u0630 j lima nervi sacrales—S1 sampai S5, dan hebat.
u0635 j satu nervus coccygeus-Co.
55
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00002-4; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00002; Chapter ID: c0010
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
3
c0015 Regiones
Pectorales/Dada
Anatomi regional 58 u0010
p0115 ADDITIONAL LEARNING RESOURCES
FOR CHAPTER 3, CAVITAS THORACIS, Regiones pectorales 58 u0015
ON STUDENT CONSULT Glandula mammaria/Payudara 58 u0020
(www.studentconsult.com): Musculi regiones pectorales 60 u0025
Dinding thorax 60 u0030
p0120 j Self-Assessment (scored)—National Board style
Apertura thoracis superior 61 u0035
multiple-choice questions, Chapter 3
u0120 j Short Questions (not scored)—these are ques- Apertura thoracis inferior 62 u0040
tions requiring short responses, Chapter 3 Kerangka tulang 63 u0045
u0125 j Medical Clinical Case Studies Spatium intercostale 69 u0050
u0130 Cardiaca tamponade Diaphragma 75 u0055
u0135 Patent ductus arteriaeosus Drainase vena 76 u0060
u0140 Subclavian steal syndrome Persarafan 76 u0065
u0145 Sinus of Valsalva aneurysm Pergerakan dinding thorax dan diaphragma u0070
u0150 j Clinical Cases
selama bernafas 76
u0155 Cervical rib Cavitas pleuralis 77 u0075
u0160 Lung cancer
Pleura 78 u0080
u0165 Chest wound
Pulmo 80 u0085
u0170 Myocardial infarction
u0175 Broken pacemaker Mediastinum 93 u0090
u0180 Coarctation of the aorta Mediastinum medium 94 u0095
u0185 Aortic dissection Mediastinum superius 116 u0100
u0190 Pneumonia Mediastinum posterius 123 u0105
u0195 Esophageal cancer Mediastinum anterius 129 u0110
u0200 Venous access
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Manubrium sterni
Angulus sternalis
Corpus sterni
Ribs
Processus
Diaphragm xiphoideus
Apertura
thoracis inferior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Ramus pectoralis
arteria thoracoacromialis Musculus pectoralis major
Lobuli sekretorius
Arteria thoracica Ligamenta
lateralis suspensoria
mammaria
Nodi axillares Ductus lactiferi
laterales
Nodi axillares
pectorales
Sinus lactiferi
Nodi parasternales
Drainase lymphatici
dan vena lewat dari bagian
lateral dan superior regio
mammaria ke dalam axilla
Rami mammaria
arteria thoracica
Areola interna
p0305 Basis, atau tempat perlekatan, setiap payudara memben- karena itu, suplai vaskuler dan drainase dapat berasal dari
tang vertikal dari pada costae II sampai VI, dan membujur dari berbagai rute (Gambar 3.2):
sternum sampai sejauh linea axillaris media di sebelah lateral. j di lateral, pembuluh-pembuluh darah dari arteria axil- u0250
laris—arteria thoracica superior, thoracoacromialis,
arteria thoracica lateralis, dan arteria subscapularis;
b0015 Aplikasi klinis j di medial, cabang-cabang dari arteria thoracica interna; u0255
Processus axillaris mammaria dan
p0310 Penting bagi klinisi untuk mengingat ketika mengeval- j dari arteriae intercostales - kedua sampai keempat u0260
uasi patologi payudara bahwa regio superolateral glandula melalui cabang-cabang yang menembus dinding tho-
mammaria dan jaringan pendukungnya dapat meluas rax dan musculi yang terletak di atasnya.
sampai dengan batas lateral M. pectoralis major hingga
regio axillaris. Processus axillaris (ekor axillaris) ini dapat Drainase vena st0035
menembus fascia profundus dan dapat meluas hingga ke Pembuluh-pembuluh vena payudara berjalan paralel den- p0335
bagian superior dari apex regio axillaris (Gambar 3.2). gan arteria-nya dan akhirnya bermuara ke vena axillaris,
vena thoracica interna, dan vena intercostalis.
st0030 Suplai arterial Persarafan st0040
p0315 Payudara berhubungan dengan dinding thorax dan struk- Persarafan payudara berasal dari ramus cutaneus ante- 59
p0340
tur-struktur yang berkaitan dengan extremitas superior; rior dan ramus cutaneus lateral nervus intercostalis kedua
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
B
b0020 Aplikasi klinis
Gambar 3.3 A. Pandangan jarak dekat puting payudara dan areola f0020
Karsinoma payudara mammae yang mengitarinya. B. Pandangan lateral dinding dada
p0375 Karsinoma payudara adalah salah satu keganasan yang seorang wanita yang memperlihatkan processus axillaris payudara.
paling sering terjadi pada wanita. Karsinoma payudara
berkembang dari sel-sel acini, ductus lactiferi, dan lobuli
payudara. Perkembangan dan penyebaran jaringan karsi-
noma tergantung dari lokasi sel tempat asal mula karsinoma Musculi regiones pectorales st0055
berada. Sel-sel karsinoma payudara menyebar melalui vasa Tiap regiones pectorales terdiri dari musculi pectoralis p0390
lymphatica dan vena atau melalui penyebaran langsung. major, pectoralis minor, dan subclavius (Tabel 3.1,
p0380 Obstruksi aliran lymphaticus subcutaneus payudara Gambar 3.4). Kesemuanya berasal dari dinding anterior tho-
dan pembesaran tumor menyebabkan tertariknya liga- rax dan berinsertio pada tulang-tulang extremitas superior.
menta jaringan ikat, ligamenta suspensoria, dan hal ini Suatu lapisan bersinambungan dari fascia profundus, p0395
menyebabkan penampakan seperti kulit jeruk (peau fascia clavipectoralis, menyelubungi musculi subcla-
d’orange) pada permukaan payudara. Penyebaran sub- vius dan pectoralis minor dan melekat pada clavicula di
cutaneus lebih lanjut dapat menimbulkan suatu gejala atasnya dan pada basis axilla di bagian bawahnya.
yang jarang terjadi, yang menyebabkan kulit menjadi Musculi regiones pectorales membentuk dinding ante- p0400
keras, seperti permukaan kulit kayu (cancer en cuirasse). rior axilla, suatu regio di antara extremitas superior dan
leher, tempat berbagai struktur besar melintas.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Pectoralis minor
Nervus pectoralis
medialis
Arteria thoracica
lateralis
Fascia clavipectoralis
Pectoralis major Separuh bagian medial clavicula dan Bibir lateral sulcus Nervi pectoralis Adduksi, rotasi medial, dan fleksi
facies anterior sternum, cartilago intertubercularis medialis dan humerus pada sendi bahu
costalis costae I – VII, aponeurosis humerus lateralis
musculi obliquus externus
Subclavius Costa I pada batas antara costa dan Sulcus pada facies Nervus untuk Menarik clavicula ke medial
cartilago costalis inferior sepertiga subclavius untuk menstabilkan articulatio
tengah clavicula sternoclaviculare; depresi ujung bahu
Pectoralis minor Facies anterior costae ketiga, Processus Nervi pectoralis Depresi ujung bahu; protraksi scapula
keempat, dan kelima dan fascia coracoideus medialis
profundus yang menutupi spatium scapula
intercostalenya
61
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
f0035 Gambar 3.6 Apertura thoracis superior dan pintu masuk axilla.
bang-kempis, dan tulang, tulang rawan, serta ligamentum-
ligamentum membentuk batas-batasnya (Gambar 3.7).
Apertura ini ditutup oleh diaphragma (3.7B), dan struk-
tur-struktur yang melintas di antara abdomen dan thorax
akan menembus atau melewati sisi posteriornya. Elemen
p0470 Pada apertura thoracis superior, aspectus superior cavi- skeletal apertura thoracis inferior adalah:
tas pleuralis, yang mengelilingi pulmo, terletak di setiap j Corpus vertebrae TXII di posterior, u0320
sisi pintu masuk mediastinum (Gambar 3.6). j Costa XII dan ujung distal costa XI di posterolateral, u0325
p0475 Struktur-struktur yang lewat di antara extremi- j Ujung distal cartilagines costae VII - X, yang menyatu u0330
tas superior dan cavitas thoracis akan melewati costa untuk membentuk arcus costalis di anterolateral, dan
I dan sisi superior dari cavitas pleuralis saat struktur j Processus xiphoideus di anterior. u0335
tersebut memasuki dan meninggalkan mediastinum
(Gambar 3.6). Struktur-struktur yang lewat di antara Sendi-sendi di antara arcus costalis dan sternum kira- p0510
leher dan kepala serta cavitas thoracis akan berja- kira terletak sebidang horisontal dengan discus interverte-
lan lebih verticalis melalui apertura thoracis superior bralis vertebra TIX dan TX. Dengan demikian, tepi posterior
(Gambar 3.5). apertura thoracis inferior berada di inferior tepi anteriornya.
Kubah kanan
Centrum
tendineum
Processus
xiphoideus
Apertura
thoracis inferior Kubah kiri
Ujung
distal cartilago
costalis VII - X;
arcus costalis
Hiatus
esophageus
Costa XI
Costa XII Hiatus
aorticus
Vertebra TXII
A B
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Foramen
Pediculus Posterior Anterior
vertebralis
arcus
vertebrae
Processus Inferior
spinosus Lamina
arcus
Facies articularis vertebrae Processus Processus articularis Demifacies untuk persendian
tuberculi costae transversus inferior dengan caput costae
Posterior
Pandangan superior Pandangan superolateral
st0075 Kerangka tulang Tidak semua vertebrae thoracicae bersendi dengan p0545
p0515 Elemen skeletal dinding thorax terdiri dari vertebra thorac- costa dengan cara yang sama (Gambar 3.9):
j Facies costa superior corpus vertebrae TI adalah leng- u0350
ica, discus intervertebralis, costae, dan sternum.
kap dan bersendi dengan satu facies pada caput costae
yang bersesuaian dengannya—dengan kata lain, caput
st0080 Vertebrae thoracicae costae I tidak bersendi dengan vertebra CVII.
p0520 Ada 12 vertebrae thoracicae, masing-masing ditandai j Hal yang serupa, vertebra TX (dan seringkali TIX) hanya u0355
oleh persendian dengan costae. bersendi dengan costae yang bersesuaian dengannya
sehingga tidak memiliki demifacies inferior pada corpusnya.
st0085 Karakteristik vertebrae thoracicae j Vertebra TXI dan TXII hanya bersendi dengan caput u0360
p0525 Vertebra thoracica memiliki bentuk corpus verte- costae yang bersesuaian dengannya—vertebrae ini
brae seperti jantung, dengan diameter transversus dan tidak memiliki facies costalis dan hanya memiliki satu
antero-posterior yang kira-kira sama lebar, serta pro- facies yang lengkap di setiap sisi corpusnya.
cessus spinosus yang panjang (Gambar 3.8). Biasanya
foramen vertebrale melingkar dan laminanya lebar Costae st0095
serta tumpang tindih dengan lamina vertebralis di Terdapat 12 pasang costae, masing-masing berakhir den- p0565
bawahnya. Processus articularis superior berben- gan cartilago costalis di sisi anterior (Gambar 3.10).
tuk datar, dengan facies articularis yang menghadap Meskipun semua costae bersendi dengan columna p0570
hampir lurus ke arah posterior, sedangkan processus vertebralis, hanya cartilago costalis I - VII yang dikenal
articularis inferior terbentang dari lamina dan facies sebagai costae sejati/costae verae, bersendi langsung
articularisnya menghadap ke anterior. Processus dengan sternum. Costae- VIII - XII merupakan costae
transversus berujung membulat dan menghadap ke palsu/costae spuriae:
posterolateral. j Cartilago costalis VIII - X bersendi di anterior dengan u0365
cartilago costalis di bagian atasnya.
st0090 Persendian dengan costae j Costae XI dan XII tidak memiliki hubungan anterior den- u0370
p0530 Vertebrae thoracicae yang khas memiliki 3 tempat sendi gan costae lainnya ataupun dengan sternum dan sering
dengan costae pada masing-masing sisi (Gambar 3.8). disebut sebagai costae melayang/costae fluitantes.
u0340 j Dua demifacies (yakni, facies parsial) terdapat pada
aspectus superior dan inferior corpus vertebrae untuk Costa pada umumnya tersusun dari lengkungan cor- p0585
bersendi dengan tempat-tempat yang sesuai pada pus dengan ujung anterior dan posterior (Gambar 3.11).
caput costae yang berdekatan. Facies costalis superior Ujung anteriorberlanjut dengan cartilago costalis.. Ujung
bersendi dengan sebagian dari caput costae yang ber- posterior bersendi dengan columna vertebralis dan dapat
sesuaian dengannya, dan facies costalis inferior ber- dikenali dari caput, collum, dan tuberculum.
sendi dengan sebagian dari caput costae yang terletak Caput biasanya memanjang dan memiliki 2 facies artic- p0590
di bawahnya. ularis capitis costae yang dipisahkan oleh suatu crista
u0345 j Facies ovalis (facies costalis transversus) pada bagian capitis costae. Permukaan superior yang lebih sempit
akhir processus transversus bersendi dengan tubercu- bersendi dengan facies costa inferior pada corpus vertebrae
lum costae yang bersesuaian dengannya. di atasnya, sedangkan permukaan inferior yang lebih luas 63
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Spatium intercostale
Cartilago
costalis
Costae
verae
I – VII
Vertebra TI
False ribs
VIII–XII
Costae
fluitantes
Margo
costalis
Collum costae
Facies internal
Sulcus
Satu Facies costalis lengkap untuk caput costae X costae
Cartilago costalis
Vertebra TXI
Facies eksternal
A Anterior
Tuberculum Collum
costae costae
Crista
capitis
costae
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Costa cervicalis
Costa cervicalis terdapat pada kira-kira 1% populasi. p0650
Costa cervicalis adalah costa accesorius yang bersendi p0655
dengan vertebra CVII; ujung anteriornya melekat pada
tepi superior aspectus anterior costaI.
Radiograf foto polos dapat memperagakan costa cer- p0660
Scalene vicalis sebagai struktur seperti tanduk kecil.
tubercle
Seringkali para klinisi mengabaikan adanya suatu pita p0665
Sulcus jaringan ikat yang biasanya membentang dari ujung ante-
rior costa cervicalis yang kecil ke costa I, yang membentuk
“pita cervicalis” yang tidak nampak pada radiograf. Pasien
dengan costa cervicalis dan pita cervicalis, struktur-struk-
tur yang normalnya melewati costa I akan terangkat oleh,
dan melewati, costa cervicalis dan pita cervicalis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
pulmo dan menyebabkan terjadinya pergerakan yang ber- Pada tepi inferior corpus sterni terdapat demifacies p0710
lawanan. Bila segmen lepas dinding dada ini luas, ventilasi untuk persendian dengan demifacies superior pada car-
dapat terganggu dan ventilasi bantuan mungkin diperlu- tilago costalis ketujuh. Tepi inferior corpus sterni melekat
kan sampai costae tersebut sembuh. pada processus xiphoideus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Capsula
articularis
Ligamentum
costotransversarium Costa
superius Discus
Ligamentum
intraarticulare
Cavitas Vertebra
articularis/
ruang sendi
Ligamentum
costotransversarium
Ligamentum
costotransversarium
Sendi dengan corpus vertebrae laterale
Articulatio costotransversaria
u0395 j Ligamentum costotransversarium terletak medial Sendi-sendi ini biasanya bertipe synovialis, dengan capsula
dari sendi dan melekat pada collum costae sampai pada fibrosa tipis yang diperkuat ligamentum interchondrale.
processus transversus.
u0400 j Ligamentum costotransversarium laterale ter- Sendi manubriosternale dan sendi st0175
letak di lateral sendi dan melekatkan ujung processus xiphisternale
transversus sampai di bagian bukan sendi yang kasar Sendi-sendi antara manubrium dan corpus sterni serta antara p0800
dari tuberculum costae. corpus sterni dan processus xiphoideus biasanya adalah sym-
physis (Gambar 3.15). Hanya gerakan angulasi ringan yang
p0765 Ligamentum ketiga, ligamentum costotransversar- terjadi antara manubrium dan corpus sterni selama respirasi.
ium superius, melekat pada permukaan superior collum Sendi antara corpus sterni dan processus xiphoideus sering-
costae sampai processus transversus vertebra di atasnya. kali mengalami osifikasi seiring bertambahnya usia.
p0770 Gerakan menggeser ringan terjadi pada articulatiocos- Lebih lanjut, angulus sternalis terletak di bidang horison- p0805
totransversaria. tal yang melewati discus intervertebralis antara vertebra
TIV dan TV (Gambar 3.16). Bidang ini memisahkan medi-
st0165 Articulationes sternocostales astinum superius dari mediastinum inferius dan menandai
p0775 Sendi-sendi sternocostalis adalah sendi-sendi antara carti- tepi superior pericardium. Angulus sternalis juga memisah-
lago costalis I-VII dan sternum (Gambar 3.15). kan akhiran aorta ascendens dari permulaan arcus aortae,
p0780 Sendi di antara costae I dan manubrium sterni bukan akhiran arcus aortae dari permulaan aorta thoracica, dan
merupakan sendi synovialis dan terdiri dari pertemuan melewati bifurcatio trachea di superior truncus pulmonalis.
fibrocartilago antara manubrium dan cartilago costalis.
Sendi-sendi antara costae II-VII dan sternum adalah sendi
synovialis dan memiliki capsula tipis yang diperkuat oleh Aplikasi klinis b0050
ligamentum sternocostale yang mengelilinginya.
p0785 Sendi di antara cartilago costalis II dan sternum terbagi Sendi manubriosternale sebagai referensi/penanda
menjadi dua kompartemen oleh suatu ligamentum intra- Ciri sendi manubriosternale yang berguna secara klinis p0810
articulare. Ligamentum ini melekat pada cartilago costalis adalah sendi ini dapat terpalpasi dengan mudah. Hal ini
kedua sampai ke pertemuan manubrium dan corpus sterni. karena pada keadaan normal manubrium sterni membentuk
sudut ke arah posterior pada corpus sterni, membentuk
st0170 Articulationes interchondrales tanda yang menonjol, disebut sebagai angulus sternalis/
p0790 Articulationes interchondrales terbentuk antara cartilago sternal angle. Peninggian ini menandai tempat persendian
costalis dari costae yang bersebelahan (Gambar 3.15), antara costa II dengan sternum. Costa I tidak dapat dipalpasi
terutama antara cartilago costalis VII - X, tapi juga dapat karena terletak di inferior clavicula dan terbenam dalam jar-
melibatkan cartilago costalis V dan VI. ingan pangkal leher. Oleh karena itu, costa II berguna seb-
p0795 Sendi-sendi interchondrale merupakan tempat melekat agai rujukan/penanda untuk menghitung costae dan dapat
tidak langsung ke sternum dan sekaligus menyebab- dengan mudah dipalpasi di sisi lateral angulus sternalis. 67
kan terbentuknya tepi inferior arcus costalis yang halus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Sendi fibrocartilago
Sendi synovialis
Angulus sterni (dua kompartemen)
Sendi synovialis
Sendi
xiphisternale
(symphysis)
Articulationes
interchondrales
Trachea
Mediastinum superius
CostaII
Arcus aortae
TIV
Angulus sterni
TV
Mediastinum
inferius
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Incisura jugularis
Articulatio sternoclaviculare Clavicula
Costa I Processus
Manubrium sterni coracoideus
II Angulus sterni
Corpus sterni III
IV
Cartilago
V costalis
Processus xiphoideus
VI
VII Margo costalis
VIII
IX
Costa X
f0090 Gambar 3.17 Pandangan anterior dinding dada dengan terlihat lokasi struktur-struktur skeletal. Pada wanita, lokasi relatif puting payudara
terhadap spatium intercostale bervariasi, tergantung pada ukuran payudaranya, yang mungkin tidak selalu simetris. Pada pria, lokasi puting
payudara adalah di spatium intercostale keempat.
num inferius.
u0415 j Aorta ascendens berakhir dan arcus aortae dimulai.
Gambar 3.18 Pandangan anterior dinding dada seorang pria yang f0095
memperlihatkan lokasi beberapa struktur setinggi TIV/V.
st0180 Spatium intercostale di dalam sulcus costae. Arteria terletak di bawah vena, dan
p0850 Spatium intercostale terletak di antara costae didekat- nervus terletak di inferior arteria dan seringkali tidak ter-
nya dan berisi musculi intercostales (Gambar 3.19). lindungi oleh sulcus costae. Oleh karena itu, nervus adalah
p0855 Nervus intercostalis dan arteriae dan venae utama yang struktur yang paling beresiko terkena trauma saat terjadi
terkait terletak di dalam sulcus costae/costal groove di sepan- perforasi di aspectus superior spatium intercostale.
jang tepi inferior costae superior dan lewat pada bidang di Di profundus spatium intercostale dan costae, dan yang p0860
antara dua lapisan musculus bagian dalam (Gambar 3.19). memisahkan struktur-struktur ini dari pleura yang di
Di dalam setiap ruangan, vena adalah struktur yang bawahnya, terdapat suatu jaringan penyambung longgar
terletak paling superior dan karena itu terletak paling tinggi yang disebut fascia endothoracica, yang berisi sejumlah
lemak (Gambar 3.19B). 69
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Ramus
cutaneus lateralis
nervus dan vasa Nervus intercostalis Aorta
intercostales
Arteria dan vena
thoracica interna
Sulcus costae
Ramus cutaneus
anterior nervus
intercostalis
Rami perforantes
anteriores vasa
intercostales
Arteria dan vena intercostalis anterior
Pulmo
Fascia superficialis
Fascia endothoracica
B
f0100 Gambar 3.19 Spatium intercostale. A. Pandangan anterolateral. B. Detil spatium intercostale dan hubungan-hubungannya.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Intercostalis externa Margo inferior costa atas Margo superior costa bawah Nervi intercostales; Paling aktif selama inspirasi;
T1-T11 menyokong spatium
intercostale; menggerakkan
costae ke superior
Intercostalis interna Tepi lateral sulcus costae Margo superior costa di Nervi intercostales; Paling aktif selama ekspirasi;
dari costa di atasnya bawahnya, profundus dari T1-T11 menyokong spatium
perlekatan intercostalis intercostale; menggerakkan
externa terkait costae ke inferior
Intercostalis intima Tepi medial sulcus costae Aspectus internum margo Nervi intercostales; Bekerja bersama musculi
dari costae di atasnya superior costa di bawahnya T1-T11 intercostales interni
Subcostalis Facies internum (dekat Facies internum 2-3 costae di Nervi intercostales Dapat menekan costae
angulus costae) dari bawahnya terkait
costae bawah
Thoracis transversus Margo inferior dan Aspectus inferior permukaan Nervi intercostales Depresi cartilago costalis
facies internum cartilago dalam corpus sterni, processus terkait
costalis costae II - VI xiphoideus, dan cartilago
costalis IV-VII
levatores costarum, musculus serratus posterior dari costa di atas ke costa di bawahnya (musculi ini terben-
superior, dan musculus serratus posterior inferior), tang di sekeliling dinding thorax dari regio tuberculum
mengubah posisi costae dan sternum sehingga volume costae sampai cartilago costalis, dimana setiap musculus
thorax saat bernafas berubah-ubah. Musculi ini juga berlanjut sebagai aponeurosis jaringan penyambung tipis
memperkuat dinding thorax. yang disebut membrana intercostalis externa).
j Musculi intercostales interni terjepit di antara mus- u0435
st0190 Musculi intercostales culus intercostalis externa dan musculus intercosta-
p0875 Musculi intercostales terdiri dari tiga musculus pipih lis intima, sabut-sabutnya berjalan dalam arah yang
yang terdapat di setiap spatium intercostale, yang mele- berlawanan dengan musculus intercostalis externa
wati antar costae yang berdekatan (Gambar 3.19B, 3.20). (musculus intercostalis interna terbentang mengel-
Setiap musculus dalam kelompok ini dinamai sesuai den- ilingi dinding thorax dari sternum ke angulus costae,
gan posisi musculus tersebut: dimana setiap musculus berlanjut sebagai aponeurosis
u0430 j Musculi intercostales externi terletak paling superficial jaringan penyambung tipis yang disebut sebagai mem-
dan sabut-sabutnya berjalan dengan arah anteroinferior brana intercostalis interna).
j Musculi intercostales intimi terletak paling profundus u0440
dari ketiga musculi intercostales dan sabut-sabutnya
Musculus Arteria berjalan dalam arah yang sama dengan musculus inter-
intercostalis intercostalis costalis interna.
externa Nervus
Vena
intercostalis intercostalis Musculi intercostales dipersarafi oleh nervi intercostales p0895
yang terkait. Sebagai suatu kelompok, musculi intercos-
tales berfungsi sebagai penyangga struktur untuk spatium
intercostale selama proses bernafas. Musculi ini juga dapat
menggerakkan costae.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Aorta
Arteria intercostalis
posterior
Arteria thoracica interna
Ramus collateralis arteria
intercostalis posterior
Rami perforantes
anteriores
Arteria intercostalis
anterior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
p0990 Vasa lymphatica pada dinding thorax bermuara terutama lateralis kecil dapat ditemui di spatium intercostale yang
menuju nodi lymphatici yang berkaitan dengan arteria berjalan di sepanjang tepi superior costae bawah.
thoracica interna (nodi parasternales), dengan caput Pada cavitas thoracis, nervi intercostales membawa: p1030
j persarafan somatomotorium untuk musculi dinding u0465
dan collum costae (nodi intercostales), dan dengan dia-
phragma (nodi diaphragmatici) (Gambar 3.24). Nodi dia- thorax (intercostalis, subcostalis, dan transversus
phragmatica terletak di posterior xiphoid dan pada tempat thoracis),
j persarafan somatosensorium dari kulit dan pleura pari- u0470
nervus phrenicus menembus diaphragma. Nodi ini juga ada
di daerah diaphragma melekat pada columna vertebralis. etalis, dan
j serabut-serabut sympathicum postganglionares untuk u0475
p0995 Nodi parasternales mengalir ke truncus bronchome-
diastinalis. Nodi intercostales pada cavitas thoracis atas daerah perifer.
mengalir ke truncus bronchomediastinalis, sedangkan
nodi intercostales pada cavitas thoracis bawah mengalir ke Persarafan sensorius dari kulit di atas dinding thorax p1050
ductus thoracicus. bagian atas disuplai oleh rami cutaneus (nervi supracla-
p1000 Nodi terkait dengan diaphragma saling hubungan den- viculares), yang turun dari plexus cervicalis di leher.
gan nodi parasternales, prevertebrales, juxtaesophageales, Selain persarafan untuk dinding thorax, nervi intercos- p1055
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
gakses pulmo dan struktur-struktur mediastinum yang Diaphragma adalah struktur musculotendineum tipis yang p1125
lebih lateral. mengisi apertura thoracis inferior dan memisahkan cavitas
thoracis dari cavitas abdominalis (Gambar 3.26, 3.27, dan
lihat Bab 4). Di perifer, diaphragma melekat pada:
j processus xiphoideus sterni, u0495
j arcus costalis dinding thorax,
b0070 Aplikasi klinis u0500
j ujung costae XI dan XII, u0505
Thorakostomi insersi selang/pipa dada j ligamentum yang terbentang menyeberangi struktur- u0510
p1090 Insersi selang dada merupakan prosedur yang umum struktur dinding posterior abdomen, dan
dilakukan dan diindikasikan untuk mengurangi udara j vertebrae regio lumbalis. u0515
atau cairan yang terjebak di dalam thorax, di antara
pulmo dan dinding dada (cavitas pleuralis). Prosedur ini Dari perlekatan perifer ini, sabut-sabut musculus ber- p1155
dilakukan pada kasus pneumothorax, hematothorax, gabung dengan centrum tendineum. Pericardium melekat
hematopneumothorax, effusi empiema pleurale pada pada bagian tengah centrum tendineum.
keganasan, hydrothorax, chylothorax, dan juga setelah Pada bidang sagittalis median, diaphragma miring p1160
pembedahan cavitas thoracis. ke inferior dari perlekatan anteriornya sampai xiphoid,
p1095 Posisi selang thorakostomi seharusnya berada di kira-kira setinggi vertebrae TVIII/IX, menuju perleka-
antara linea axillaris anterior dan linea axillaris media, tan posteriornya pada ligamentum arcuatum mediale,
dari anterior ke posterior, dan juga di spatium intercos- yang melintas di anterior aorta kira-kira setinggi verte-
tale IV atau V, dari atas ke bawah. Posisi costae di daerah bra TXII.
ini harus ditandai jelas. Anestesi seharusnya dilakukan
di tepi superior costa dan di aspectus inferior spatium
intercostale, termasuk satu costa dan satu spatium Vena cava
Esophagus
intercostale di atas dan di bawahnya. Berkas neuro- inferior
Aorta
vaskuler berjalan di bidang neurovaskuler, yang terle- Foramen venae cavae Centrum tendineum
tak di aspectus superior spatium intercostale (tepat di (level vertebra TVIII) diaphragma
bawah costa), sehingga beralasan untuk menempatkan
selang di tepi superior costa (yakni, di posisi terbawah
dalam suatu spatium intercostale).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteriae phrenicae
inferiores
Arteria epigastrica
superior
Arteria musculophrenica
Crus dextrum
Aorta abdominalis
p1165 Struktur-struktur yang berjalan di antara thorax dan phrenica inferior, yang merupakan cabang langsung
abdomen melewati diaphragma atau di antara diaphragma aorta abdominalis.
dan perlekatan perifernya (Gambar 3.26, 3.27):
u0520 j Vena cava inferior melewati centrum tendineum kira- Drainase vena st0240
kira setinggi TVIII. Drainase vena diaphragma adalah melalui venae yang p1210
u0525 j Esophagus melewati bagian musculus diaphragma, biasanya paralel dengan arteriaenya. Venae mengalir menuju:
tepat di kiri garis tengah, kira-kira setinggi TX. j venae brachiocephalica di leher, u0550
u0530 j Nervus vagus melewati diaphragma bersama esopha- j systema vena azygos, atau u0555
gus. j venae di abdomen (vena suprarenalis sinistra dan vena u0560
u0535 j Aorta lewat di belakang perlekatan posterior dia- cava inferior).
phragma setinggi vertebra TXII.
j Ductus thoracicus lewat di belakang diaphragma ber-
u0540 Persarafan st0245
sama aorta. Diaphragma dipersarafi oleh nervus phrenicus (C3, C4, p1230
u0545 j Venae azygos dan hemiazygos dapat juga melewati hia-
dan C5), yang menembus diaphragma dan mempersarafi-
tus aorticus atau melewati crura diaphragma. nya dari permukaan abdominalis (Gambar 3.27).
Kontraksi kubah diaphragma membuat diaphragma p1235
p1200 Struktur-struktur lain di luar perlekatan posterior dia-
mendatar, menambah volume cavitas thoracis. Perger-
phragma lateral dari hiatus aorticus termasuk truncus
akan diaphragma penting untuk bernafas normal.
sympathicus. Nervus splanchnicus thoracicus major, ner-
vus splanchnicus thoracicus minor dan nervus splanchni-
cus imus menembus crura diaphragma. PERGERAKAN DINDING THORAX DAN st0250
DIAPHRAGMA SELAMA BERNAFAS
st0235 Suplai arteri Selama bernafas, dimensi thorax berubah dalam arah p1240
p1205 Suplai arteri menuju diaphragma berasal dari pembuluh- verticalis, lateralis, dan anteroposterior. Secara signifikan
pembuluh yang muncul di superior dan inferiornya (lihat elevasi dan depresi diaphragma mengubah dimensi verti-
Gambar 3.27). Dari atas, arteria pericardiacophrenica calis thorax. Depresi dihasilkan saat sabut-sabut musculus
dan arteria musculophrenica menyuplai diaphragma. diaphragma berkontraksi. Elevasi terjadi saat diaphragma
Pembuluh-pembuluh ini merupakan cabang arteria tho- relaksasi.
racica interna. Arteria phrenica superior, yang muncul Perubahan pada dimensi anteroposterior dan lateral p1245
langsung dari bagian bawah aorta thoracica, dan cabang- dihasilkan dari elevasi dan depresi costae (Gambar 3.28).
cabang kecil dari arteriae intercostales juga ikut memberi- Ujung posterior costae bersendi dengan columna vertebra-
kan suplai. Arteria terbesar yang menyuplai diaphragma lis, sedangkan ujung anterior dari hampir semua costae
76 muncul dari sisi bawahnya. Arteria ini adalah arteria bersendi dengan sternum atau costae yang berdekatan.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Pleura
parietalis
Pleura
viscerali
Recessus
costodiap-
hragmaticus
A
Diaphragma
Gerakan
gagang Gambar 3.29 Cavitas pleuralis. f0150
ember
f0145 Gambar 3.28 Gerakan dinding thorax selama bernafas. A. Gerakan Aplikasi klinis b0080
gagang pompa dari sternum dan costae. B. Gerakan gagang ember
dari costae. Penataan cavitas pleuralis signifikan secara klinis
Cavitas pleuralis terpisah sempurna satu dengan p1280
yang lain oleh mediastinum. Oleh karenanya, kejadian
p1250 Karena ujung-ujung anterior costae berada di infe- abnormal pada satu cavitas pleuralis tidak serta-merta
rior dari ujung posteriornya, saat costae berelevasi, cos- melibatkan cavitas yang lain. Hal ini juga berarti bahwa
tae akan menggerakkan sternum ke atas dan ke muka. mediastinum dapat dibedah tanpa membuka cavitas
Juga, sudut antara corpus sterni dan manubrium bisa pleuralis.
berkurang. Saat costae tertekan, sternum bergerak ke Ciri penting yang lain dari cavitas pleuralis adalah p1285
bawah dan ke belakang. Gerakan “gagang pompa” ini cavitas ini berada di atas level costa I. Apex tiap pulmo
mengubah dimensi cavitas thoracis pada arah anteropos- terletak sampai di pangkal leher. Konsekuensinya, proses
terior (Gambar 3.28A). patologis di pangkal leher dapat mengenai pleura dan
p1255 Begitu pula ujung-ujung anterior costae berada lebih pulmo yang berdekatan letaknya, dan begitu pula seba-
bawah daripada ujung-ujung posteriornya, pertenga- liknya.
han corpus costae cenderung untuk berada lebih bawah 77
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Pleura parietalis
Pleura visceralis Membrana suprapleuralis
Cavitas pleuralis
Pleura cervicalis
Mediastinum
Costa I
Spatium untuk
radix pulmonis
Pars costalis
Pars
mediastinalis
Pars
Costa diaphragmatica
VIII
Costa
X
Diaphragma
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Linea
medioclavicularis
Axillaris
media
Recessus
Vertebra TX costodiaphragmaticus
(posterior)
Costa VIII
(lateral)
Recessus
costomediastinalis
Costa VI (anterior)
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Hilum
Bronchus
Arteria
pulmonalis
Venae
pulmonales
Margo
posterior
p1435 Normal pulmo dexter sedikit lebih besar dibandingkan struktur-struktur di mediastinum (Gambar 3.36). Radix
pulmo sinister karena mediastinum medium, yang berisi ditutupi oleh selubung pleura mediastinalis yang ter-
jantung, lebih menonjol ke kiri dibandingkan ke kanan. refleksi ke permukaan pulmo sebagai pleura visceralis.
p1440 Tiap pulmo memiliki bentuk separuh kerucut, dengan basis, Daerah yang dibatasi oleh refleksi pleura di permukaan
apex, dua permukaan, dan tiga batas-batas (Gambar 3.35). medial pulmo ini adalah hilum, tempat struktur-struktur
u0610 j Basis berada di atas diaphragma. masuk dan keluar.
u0615 j Apex berproyeksi di atas costa I dan ke dalam pangkal Proyeksi ke inferior dari pleura berbentuk tipis sep- p1475
leher. erti mata pedang yang berasal dari radix pulmonis dan
u0620 j Dua permukaan—facies costalis terletak langsung terbentang dari hilum sampai mediastinum. Struktur
berdekatan dengan costae dan spatium intercostale ini merupakan ligamentum pulmonale (Gambar 3.36).
dinding cavitas thoracis. Di anterior, facies mediasti- Struktur ini dapat menstabilisasi posisi lobus inferior dan
nalis terletak berhadapan dengan mediastinum dan di dapat mengakomodasi perpindahan naik turunnya struk-
posterior dengan columna vertebralis dan berisi hilum tur-struktur pada radix selama bernafas.
pulmonis yang berbentuk koma, yang melaluinya ban- Di mediastinum, nervus vagus melewati tepat bagian p1480
yak struktur masuk dan keluar. posterior radix pulmonis, sedangkan nervus phrenicus
u0625 j Tiga batas—margo inferior pulmo tajam dan terpisah melewati tepat bagian anteriornya.
dari basis permukaan costalis. Margo anterior dan Di dalam setiap radix pulmonis dan hilum terdapat: p1485
posterior memisahkan facies costalis dari permukaan j arteria pulmonalis, u0630
medial. Tidak seperti margines anterior dan inferior, j dua venae pulmonales, u0635
yang tajam, margo posterior halus dan membulat. j satu bronchus principalis, u0640
j pembuluh-pembuluh darah bronchialis, u0645
p1465 Pulmo terletak langsung berdekatan dengan, dan terde- j nervi, dan u0650
sak oleh, struktur-struktur yang terdapat di daerah atas- j lymphatici. u0655
nya. Cor dan pembuluh-pembuluh darah besar menonjol
pada mediastinum sehingga mendesak permukaan medial Biasanya, arteria pulmonalis dextra dan sinistra berada p1520
pulmo; costae mendesak facies costalis. Patologi, seperti di bagian superior hilum, venae pulmonales di bagian infe-
tumor, atau abnormalitas di satu struktur dapat mempen- rior, dan bronchus berada di bagian posteriornya.
garuhi struktur sekitar. Pada sisi kanan, bronchus lobaris menuju lobus supe- p1525
rior bercabang dari bronchus principalis di radix pulmo-
st0295 Radix dan hilum nis, tidak seperti di sisi kiri, bronchus lobaris bercabang di
p1470 Radix setiap pulmo merupakan kumpulan struktur dalam pulmo itu sendiri, terletak di superior dari arteria
tabung pendek yang bersama-sama melekatkan pulmo ke pulmonalis. 81
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteria pulmonalis
(darah deoksigenasi)
Radix
Hilum Venae pulmonales
Bronchus (darah teroksigenasi)
Arteria
pulmonalis
Venae
pulmonales
Ligamentum pulmonale
Pulmo dexter Pulmo sinister
st0300 Pulmo dexter Permukaan medial pulmo dexter terletak berdekatan p1555
p1530 Pulmo dexter memiliki tiga lobus dan dua fissura dengan beberapa struktur penting di mediastinum dan
(Gambar 3.37A). Normal, lobus bergerak bebas terhadap pangkal leher (Gambar 3.37B). Struktur – struktur ini
satu dengan yang lain karena lobus-lobus ini terpisah, meliputi:
j cor, u0670
hampir sampai hilum, oleh invaginasi pleura visceralis.
j vena cava inferior, u0675
Invaginasi ini membentuk:
j fissura obliqua memisahkan lobus inferior (lobus j vena cava superior, u0680
u0660
j vena azygos, dan u0685
bawah) dari lobus superior (lobus atas) dan lobus
j esophagus. u0690
medius pulmo dexter;
u0665 j fisura horizontalis memisahkan lobus superior
(lobus atas) dari lobus medius. Arteria dan vena subclavia dextra melengkung di atas p1585
dan berhubungan dengan lobus superior pulmo dexter
saat pembuluh tersebut melintasi kubah pleura cervicalis
p1545 Fissura horizontalis mengikuti spatium intercostale IV
dan saat menuju axilla.
dari sternum sampai bertemunya dengan fissura obliqua
saat fisura ini menyilang costa V.
p1550 Permukaan terbesar lobus superior berkontak dengan Pulmo sinister st0305
bagian atas dinding anterolateral dan apex lobus ini ber- Pulmo sinister lebih kecil dibandingkan pulmo dexter p1590
proyeksi sampai pangkal leher. Permukaan lobus medius ter- dan memiliki dua lobus yang terpisah oleh fissura obliqua
utama terletak berdekatan dengan dinding anterior bawah (Gambar 3.38A). Fissura obliqua pulmo sinister sedikit
dan dinding lateral. Facies costalis lobus inferior berkontak lebih serong dibandingkan dengan fissura yang sesuai
dengan dinding posterior dan inferior. pulmo dexter.
82
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Lobus superior
Lobus superior
Fissura obliqua Fissura obliqua
Fisura horizontalis
Lobus inferior
Lobus medius Lobus inferior
Lingula
A A
Anterior Posterior
Arteria subclavia Posterior Anterior
Costa I
Vena subclavia Costa I Arteria subclavia sinistra
Vena
brachiocephalica Vena brachiocephalica
dextra sinistra
Vena
brachiocephalica Bronchus
sinistra lobaris Arcus aortae
Vena cava superior
superior Arteria
Bronchus Bronchus pulmonalis
Arteriae
pulmonales Esophagus Esophagus
Vena Aorta
azygos thoracica
Cor Venae Venae
pulmonales pulmonales
Cor
B Diaphragma
B Diaphragma
f0190 Gambar 3.37 A. Pulmo dexter. B. Struktur-struktur utama terkait
dengan pulmo dexter.
Gambar 3.38 A. Pulmo sinister. B. Struktur-struktur utama terkait f0195
dengan pulmo sinister.
p1595 Permukaan terbesar lobus superior berkontak dengan Permukaan medial pulmo sinister terletak berdekatan p1610
bagian atas dinding anterolateral, dan apex lobus ini dengan beberapa struktur penting di medistinum dan pan-
berproyeksi ke dalam pangkal leher. Facies costalis lobus gkal leher (Gambar 3.38B). Struktur-struktur ini termasuk:
inferior berkontak dengan dinding posterior dan inferior. j cor, u0695
p1600 Bagian inferior permukaan medial pulmo sinister, tidak j arcus aortae, u0700
seperti pulmo dexter, mempunyai lekukan/incisura akibat j aorta thoracica, dan u0705
proyeksi cor ke dalam cavitas pleuralis sinister dari medias- j esophagus. u0710
tinum medium.
p1605 Dari margo anterior bagian bawah lobus superior, Arteria dan vena subclavia sinistra melengkung di atas p1635
pemanjangan berbentuk seperti lidah (lingula pul- dan terkait dengan lobus superior pulmo sinister saat pem-
monis sinistri) berproyeksi di atas tonjolan cor (Gam- buluh tersebut melewati kubah pleura cervicalis menuju
bar 3.38A). ke dalam axilla.
83
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Lobus superior
Fissura
horizontalis Lobus superior
Lobus
medius Recessus Lobus superior
Costa VI costomediastinalis Processus
Lobus inferior spinosus TIV
Lobus inferior
Costa VIII Costa V
Recessus Costa VI Fissura horizontalis
Pleura costodiaphragmaticus Lobus medius
parietalis Fissura obliqua
Lobus inferior Pleura parietalis
A Costa X
Costa VIII
Recessus
Costa X costodiaphragmaticus
Linea axillaris
B media media
Costa V Lobus superior
TIV Gambar 3.40 Pandangan-pandangan dinding dada. A. Pandangan f0205
posterior pada wanita dengan posisi lengan abduksi dan tangan
Costa VI Fissura obliqua berada di belakang regiones capitis/kepala. Di kedua sisi, nampak
lobus superior dan inferior pulmo. Saat scapula dirotasikan ke
Lobus inferior posisi ini, margo medialis scapulae paralel dengan posisi fissura
TX
Costa X obliqua dan dapat dipakai sebagai panduan untuk menentukan
TXII proyeksi permukaan lobus superior dan inferior pulmo. B.
Pandangan lateral pada pria dengan posisi lengan kanan abduksi.
Pleura parietalis Pada ilustrasi nampak lobus superior, medius, dan inferior
B dari pulmo dexter. Fissura obliqua mulai di posterior setinggi
level processus spinosus vertebra TIV dan berjalan ke inferior,
menyeberangi costa IV, spatium intercostale IV, dan costa V. Fissura
f0200 Gambar 3.39 Pandangan-pandangan dinding dada memperlihatkan obliqua menyeberangi spatium intercostale V di linea axillaris
proyeksi permukaan lobus dan fissura pulmonis. A. Pandangan anterior media dan terus menuju ke anterior sepanjang kontur costa VI.
pada wanita. Di sisi kanan, nampak lobus superior, medius, dan inferior. Fisura horizontalis menyeberangi costa V di ruang axillaris medial
Di sisi kiri, nampak lobus superior dan inferior. B. Pandangan posterior dan terus ke arah anterior, menyeberangi spatium intercostale
pada wanita. Di kedua sisi, nampak lobus superior dan inferior. Lobus IV dan mengikuti kontur costa IV dan cartilago costalis menuju
medius sisi kanan tidak nampak pada pandangan ini. sternum.
84
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
I
II Lobus superior pulmo dexter
Apex pulmonis dexter
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
X
I
II
III
IV
V
Apex pulmonis sinister VI
VII
VIII
IX
X
XI
Lobus superior pulmo sinister
XII
f0210 Gambar 3.41 Pandangan dinding dada pria dengan penempatan stetoskop untuk mendengarkan lobus-lobus pulmo. A. Pandangan anterior.
B. Pandangan posterior
85
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
st0310 Arbor bronchialis dan, akhirnya, menjadi bronchioli, yang selanjutnya ter-
p1690 Trachea merupakan pipa fleksibel yang terletak dari bagi dan menyuplai permukaan respiratorius. Terbukanya
vertebra level CVI di leher bagian bawah sampai ver- dinding bronchi dipertahankan oleh lempengan-lempen-
tebra level TIV/V di mediastinum, di sini trachea berca- gan tulang rawan memanjang yang tidak berkelanjutan,
bang menjadi bronchus principalis dexter dan sinister tetapi struktur ini tidak dijumpai di bronchioli.
(Gambar 3.42). Terbukanya trachea dipertahankan oleh
cincin tulang rawan transversus berbentuk huruf C yang
tertanam pada dindingnya—bagian yang terbuka meng- Aplikasi klinis b0115
hadap ke sisi posterior. Cincin trachea terbawah memiliki
struktur seperti mata kail, carina, yang menghadap ke Benda-benda yang terhirup
belakang pada garis tengah antara permulaan dua bron- Bronchus principalis dexter lebih lebar dan berjalan p1715
chi principalis. Dinding posterior trachea terutama terdiri lebih verticalis melalui radix dan hilum dibandingkan
dari otot polos. bronchus principalis sinister (Gambar 3.42A). Oleh karena
p1695 Setiap bronchus principalis memasuki radix pulmonis itu, benda asing yang terhirup cenderung lebih sering
dan melewati hilum pulmonis ke dalam pulmo itu sendiri. tersangkut di sisi kanan dibandingkan di sisi kiri.
p1700 Di dalam pulmo bronchus principalis terbagi menjadi
bronchi lobares (bronchi secundus), yang masing-mas-
ing menyuplai satu lobus. Di sisi kanan, bronchus lobaris
superior berasal di dalam radix pulmonis. Segmen-segmen bronchopulmonales st0315
p1705 Selanjutnya bronchi lobares terbagi menjadi bronchi Segmen bronchopulmonalis merupakan daerah pulmo p1720
segmentales (bronchi tertius),yang menyuplai segmen- yang disuplai oleh satu bronchus segmentalis (tertius) dan
segmen bronchopulmonalis (Gambar 3.42B). disertai oleh cabang arteria pulmonalis.
p1710 Di dalam setiap segmen bronchopulmonalis, bron- Cabang-cabang vena pulmonalis cenderung lewat inter- p1725
chi segmentales bercabang-cabang menjadi divisi-divisi segmentale di antara dan di sekeliling tepi-tepi segmen.
Trachea
Bronchus principalis
dexter
Carina
Bronchi segmentales
lobus medius
A
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Segmentum apicoposterius
(S I dan II)
Pulmo sinister
lobus superior
Segmentum anterius
(S III) Segmentum superius
(S VI)
Segmentum
superius (S VI) Segmentum lingulare
superius (S IV)
Pulmo sinister
Segmentum
lobus inferior Segmentum basale
lingulare
Segmentum inferius (S V) posterius (S X)
basale
posterius (S X) Segmentum basale
anterius (S VIII)
Segmentum basale
mediale (S VII)
B Segmentum basale
laterale (S IX)
f0220 Gambar 3.43 Segmen-segmen bronchopulmonales. A. Pulmo dexter. B. Pulmo sinister. (Segmen-segmen bronchopulmonales diberi nomer dan
dinamai.)
87
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteria pulmonalis
Vasa bronchiales pada sinistra
facies posterior bronchi
Venae pulmonales
Venae pulmonales sinistra
dextra
Arteria pulmonalis
Bronchus Esophagus sinistra Arteria pulmonalis dextra Esophagus Aorta thoracica
A principalis dexter B
Aorta thoracica
f0230 Gambar 3.45 Pembuluh-pembuluh pulmonalis. A. Gambaran computed tomography axialis memperlihatkan arteria pulmonalis sinistra
bercabang dari truncus pulmonalis. B. Gambaran computed tomography axialis (di inferior gambar A) memperlihatkan arteria pulmonalis
dextra bercabang dari truncus pulmonalis.
88
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
p1860 Pembuluh-pembuluh efferentes dari nodi ini melin- membentuk truncus bronchomediastinalis dexter
tas ke superior sepanjang trachea untuk menyatu den- dan sinister. Trunci ini bermuara ke dalam vena-vena
gan pembuluh-pembuluh serupa dari nodi parasternales bagian dalam di pangkal leher, atau dapat bermuara ke
dan brachiocephalici, yang berada di anterior dari vena dalam truncus lymphaticus dexter atau ductus tho-
brachiocephalica pada mediastinum superius, untuk racicus.
Bronchus principalis
Carina dexter Bronchus principalis dexter
A B
f0245 Gambar 3.48 Evaluasi bronchoskopi. A. Ujung bawah trachea normal dan cabang-cabang utamanya. B. Bifurcatio trachea menunjukkan tumor
pada carina.
90
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Lobus superior
pulmo sinister
Lobus superior
pulmo dexter
Lobus superior
Lobus superior
pulmo dexter
pulmo sinister
Lobus medius
pulmo dexter
Fissura obliqua
Fissura obliqua
Fissura obliqua
f0250 Gambar 3.49 Gambaran CT, dengan kontras, dalam bidang axialis: A. Pulmo dexter dan sinister memperlihatkan lobus superior dan inferior.
Tampak fissura obliqua. B. Pulmo dexter memperlihatkan lobus superior, medius, and inferior, dan pulmo sinister memperlihatkan lobus
superior and inferior. Tampak fissura obliqua di pulmo sinister. C. Pulmo dexter memperlihatkan lobus medius dan inferior dan pulmo sinister
memperlihatkan lobus superior and inferior. Tampak fissura obliqua.
91
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Trachea
Clavicula
Costa
Vena cava
superior Arcus aortae
Truncus
pulmonalis
Atrium dextrum
Ventriculus
sinister
Kubah
Kubah kiri
kanan
diaphragma
diaphragma
Recessus
costodiaph-
ragmaticus
92
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Mediastinum VII
V
inferius VIII
Sternum VI
IX
VII
X
VIII
IX XI
XI
XII
Mediastinum posterius
Diaphragma
Cavitas
p1955 Daerah di sebelah anterior terhadap saccus pericardii pericardialis
dan posterior terhadap corpus sterni adalah mediasti-
num anterius. Daerah posterior terhadap saccus pericardii
dan diaphragma dan anterior terhadap corpus vertebrae
adalah mediastinum posterius. Daerah di tengah, yang
meliputi saccus pericardii dan isinya, adalah mediastinum
medium (Gambar 3.53).
st0370 Mediastinum medium
p1960 Mediastinum medium berlokasi di tengah cavitas thora-
Lamina parietalis
cis. Mediastinum medium berisi pericardium, cor, permu- pericardium serosum
laan pembuluh-pembuluh darah besar, beberapa nervus, Pericardium
dan pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil. fibrosum
Gambar 3.54 Potongan sagittalis pericardium. f0275
st0375 Pericardium
p1965 Pericardium adalah suatu saccus fibroserosum yang
mengelilingi cor dan radix pembuluh-pembuluh darah j Lamina parietalis melapisi permukaan dalam fibrosum. u0790
besar. Terdiri dari dua komponen, pericardium fibrosum j Lamina visceralis (epicardium) pericardium serosum u0795
dan serosum (Gambar 3.54). melekat pada cor dan membentuk pelapis luarnya.
p1970 Pericardium fibrosum adalah jaringan ikat padat
lapis bagian luar yang membatasi mediastinum medium. Lamina parietalis dan visceralis pericardium serosum p1985
94 Pericardium serosum tipis dan terdiri dari 2 bagian: berlanjut hingga radix pembuluh-pembuluh darah besar.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Trachea
Arteria carotis communis sinistra
Nervus phrenicus
dextra
Vasa
pericardia-
cophrenicae
Vasa sinistra
pericardiac-
ophrenicae
dextra
Diaphragma Pericardium
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Venae pulmonales
sinistra
Venae pulmonales
dextra
Potongan tepi-tepi
pericardium
Vena cava inferior
Aorta thoracica
f0285 Gambar 3.56 Pars posterior saccus pericardii memperlihatkan refleksi pericardium serosum.
96
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
anterior,
u0820 j facies pulmonalis kanan, dan
u0825 j facies pulmonalis kiri.
Margo
st0405 Facies posterior (basis) dan apex obtusus
p2095 Basis cordis adalah berbentuk persegi empat dan meng-
Facies
hadap posterior (Gambar 3.58). Terdiri dari: Apex
pulmonalis
u0830 j atrium sinistrum,
dexter
u0835 j sebagian kecil atrium dextrum, dan Margo inferior
u0840 j bagian proximal venae besar (venae cava superior dan (acutus)
inferior dan venae pulmonales).
p2115 Karena venae besar memasuki basis cordis, dengan Facies diaphragmatica
venae pulmonales memasuki sisi dextra dan sinistra atrium
sinistrum dan venae cava superior dan inferior pada ujung
atas dan bawah atrium dextrum, basis cordis terfiksasi di Gambar 3.57 Ilustrasi skematik cor memperlihatkan orientasi, f0290
posterior pada dinding pericardium, berhadapan dengan facies/permukaan, dan margo cordis.
corpus vertebrae TV-TVIII (TVI-TIX saat posisi berdiri).
Esophagus terletak tepat di posterior basis cordis.
Arcus aortae
Arteria pulmonalis
sinistra
Vena cava superior
Vena pulmonalis
superior sinistra
Arteria pulmonalis
dextra
Atrium
sinistrum
Right pulmonary veins
Vena pulmonalis
inferior sinistra
Atrium dextrum
Sinus
coronarius Sulcus terminalis
Ventriculus
sinister Vena cava inferior
97
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Aorta ascendens
Truncus pulmonalis
Auricula sinistra
Arteria coronaria Ramus interventricularis
dextra anterior arteria coronaria
sinistra
Vena cardiaca magna
Atrium dextrum
Sulcus interventricularis
anterior
Ventriculus Ventriculus sinister
dexter
Margo obtusus
Vena cardiaca parva
Vena cava inferior
Apex
Margo Inferior Gambar 3.59 Facies anterior cordis (sternocostale). f0300
Arcus aortae
Arteria pulmonalis
dextra
Venae pulmonales
sinistra Venae pulmonales
dextra
Atrium sinistrum
Atrium dextrum
Sinus coronarius
Ventriculus
sinister Ramus marginalis
arteria coronaria
dextra
Ramus
interventricularis Ventriculus dexter
posterior
arteria coronaria
dextra Vena cardiaca media
f0305 Gambar 3.60 Facies posterior cordis
(diaphragmatica). Apex Sulcus interventricularis posterior
p2120 Dari basis cordis, cor berproyeksi ke depan, bawah, dan Cor pada posisi anatomis berada di atas facies diaphrag- p2130
ke kiri, berakhir di apex cordis. Apex cordis terbentuk dari matica, yang terdiri dari ventriculus sinister dan sebagian
bagian inferolateral ventriculus sinister (Gambar 3.59) kecil ventriculus dexter yang terpisah oleh sulcus interventric-
dan berada di posterior dari spatium intercostale V kiri, ularis posterior (Gambar 3.60). Facies ini menghadap ke infe-
8-9 cm dari linea mediosternalis. rior, di atas diaphragma, terpisah dari basis cordis oleh sinus
coronarius, dan membentang dari basis sampai apex cordis.
st0410 Facies cordis Facies pulmonalis sinistra menghadap pulmo sinister, p2135
p2125 Facies anterior menghadap ke anterior dan terutama lebar dan cembung, terdiri dari ventriculus sinister dan
terdiri atas ventriculus dexter, sebagian atrium dextrum di sebagian atrium sinistrum.
sebelah kanan dan sebagian ventriculus sinister di sebelah Facies pulmonalis dextra menghadap pulmo dexter, p2140
98 kiri (Gambar 3.59). lebar dan cembung, terdiri dari atrium dextrum.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Pompa
kanan
Pulmones Tubuh
Valvula sistemik
Ventriculus
Venae pulmonales dexter
Darah teroksigenasi
p2220
Ventriculus dexter
Ventriculus sinister
Atrium dextrum Septum interventriculare
Atrium sinistrum
Aorta thoracica
f0325 Gambar 3.64 Magnetic resonance image dari medial cavitas thoracis memperlihatkan keempat ruang cordis dan septa-septanya.
sternalis cartilago costalis VI kanan sampai di Gambar 3.65 Pandangan anterior dinding dada pada seorang pria yang f0330
apex pada spatium intercostale V, dekat linea memperlihatkan struktur-struktur tulang skeletal dan proyeksi permukaan
medioclavicularis. cor.
100
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Arcus aortae
Musculi pectinati
Fossa ovalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
atrium dextrum. Suatu cekungan tampak jelas terlihat pada (infundibulum) (Gambar 3.67). Daerah ini memiliki
septum tepat di atas ostium venae cavae inferioris. Struktur dinding halus dan berasal dari bulbus cordis pada masa
ini adalah fossa ovalis, dengan tepi yang jelas, yaitu limbus embrio.
fossae ovalis (tepi fossa ovalis) (Gambar 3.66). Dinding-dinding bagian aliran masuk ventricu- p2325
p2305 Fossa ovalis menandai lokasi foramen ovale, yang lus dexter memiliki banyak pars muscularis, struk-
merupakan bagian penting dari sirkulasi fetus. Foramen turnya tak beraturan dan disebut trabeculae carneae
ovale memungkinkan darah teroksigenasi memasuki (Gambar 3.67). Sebagian besar struktur ini melekat secara
atrium dextrum lewat vena cava inferior langsung menuju keseluruhan di dinding ventriculus, membentuk rigi-rigi,
atrium sinistrum tanpa melalui pulmo, yang tidak ber- atau hanya melekat di ujung-ujungnya, membentuk jem-
fungsi sebelum lahir. batan-jembatan.
p2310 Terakhir, beberapa lubang kecil—lubang venae car- Beberapa trabeculae carneae (musculi papillares) p2330
diacae minimae (foramina venarum minimarum)— hanya memiliki satu ujung yang melekat ke permukaan
tersebar di sepanjang atrium dextrum. Ini adalah venae ventriculus, sedangkan ujung lainnya berfungsi untuk
kecil dari myocardium yang bermuara langsung ke atrium perlekatan pita fibrosa seperti tendo (chordae tendin-
dextrum. eae), yang menghubungkan tepi-tepi bebas cuspis valvula
atrioventricularis dextra/valvula tricuspidalis.
st0435 Ventriculus dexter Terdapat tiga musculi papillares di ventriculus dexter. p2335
p2315 Pada posisi anatomis, ventriculus dexter membentuk Namanya relatif disesuaikan dengan titik origonya di per-
sebagian besar facies anterior cordis dan sebagian pars mukaan ventriculus, yaitu musculi papillares anterior,
diaphragmatica (Gambar 3.67). Ventriculus dexter ini ter- posterior, dan septalis (Gambar 3.67).
letak di kanan atrium dextrum dan berlokasi di depan dan j Musculus papillaris anterior adalah musculus pap- u0900
sebelah kiri ostium atrioventriculare dextrum. Darah yang illaris yang terbesar dan paling sering didapatkan, dan
memasuki ventriculus dexter dari atrium dextrum, dengan berasal dari dinding anterior ventriculus.
demikian bergerak ke arah horisontal dan ke depan. j Musculus papillaris posterior dapat terdiri dari satu, u0905
p2320 Jalur aliran keluar dari ventriculus dexter, yang men- dua, atau tiga struktur, dengan beberapa chordae ten-
garah ke truncus pulmonalis, adalah conus arteriosus dineae yang berasal langsung dari dinding ventriculus.
Truncus pulmonalis
Conus arteriosus
Cuspis anterior
Valvula Musculus papillaris septalis
Cuspis septalis
tricuspidalis
Cuspis posterior
Trabecula septomarginalis
Chordae tendineae
Trabeculae carneae
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arcus aortae
Auricula sinistra
Arteria pulmonalis
Venae pulmonales
Valvula mitralis/
valvula atrioventricularis
sinistra
Atrium sinistrum
Ventriculu
sinister
Left ventricle
p2410 Separuh bagian posterior, atau bagian aliran (vestibulum aortae) terletak posterior dari infundibulum
masuk, menerima darah dari 4 venae pulmonales ventriculus dexter, memiliki dinding halus, dan berasal
(Gambar 3.70). Bagian ini memiliki dinding halus dan dari bulbus cordis pada masa embrio.
berasal dari pars proximalis venae pulmonales yang ber- Trabeculae carneae di ventriculus sinister berben- p2440
sinambungan ke dalam atrium sinistrum selama masa tuk halus dan kontras dengan yang di dalam ventriculus
perkembangan. Separuh bagian anterior bersinambun- dexter. Penampilan umum trabeculae bersama rigi dan
gan dengan auricula sinistra. Bagian ini berisi musculi jembatan musculorum ini serupa dengan yang ada di ven-
pectinati dan berasal dari atrium primitivum. Tidak triculus dexter (Gambar 3.71).
seperti crista terminalis pada atrium dextrum, tidak ter- Musculi papillares, bersama dengan chordae tendin- p2445
dapat struktur jelas yang memisahkan dua komponen eae, juga teramati dan strukturnya seperti yang telah
atrium sinistrum ini. digambarkan di atas pada ventriculus dexter. Dua mus-
p2415 Septum interatriale merupakan bagian dinding anterior culi papillares, musculi papillares anterior dan poste-
atrium sinistrum. Daerah tipis atau cekungan di septum rior, biasanya ditemukan di ventriculus sinister dan lebih
adalah valvula foraminis ovalis dan berlawanan dengan besar dibandingkan dengan yang ada di ventriculus dexter
lantai fossa ovalis atrium dextrum. (Gambar 3.71).
p2420 Selama perkembangan, valvula foraminis ovalis Pada posisi anatomis, ventriculus sinister terletak di p2450
mencegah darah lewat dari atrium sinistrum ke atrium posterior ventriculus dexter. Dengan demikian septum
dextrum. Valvula ini mungkin tidak menutup sempurna interventriculare membentuk dinding anterior dan seba-
pada usia dewasa, mengakibatkan terbentuknya suatu gian dinding di sisi kanan ventriculus sinister. Septum
“ductus paten” saluran antara atrium dextrum dan atrium digambarkan sebagai struktur dengan dua bagian:
sinistrum. j pars muscularis, dan u0915
j pars membranacea. u0920
st0455 Ventriculus sinister
p2430 Ventriculus sinister terletak di anterior atrium sinistrum. Pars muscularis tebal dan membentuk bagian utama p2465
Struktur ini membentuk facies anterior, diaphragmatica, septum, sedangkan pars membranacea tipis, membentuk
dan pulmonalis sinistra cordis, serta membentuk apex. bagian atas septum. Bagian ketiga septum mungkin diang-
p2435 Darah memasuki ventriculus melalui ostium atrio- gap sebagai bagian atrioventriculare karena posisinya
ventriculare sinistrum dan mengalir ke arah depan yang berada di atas cuspis septalis valvula atrioventricu-
menuju apex (Gambar 3.71). Ruangan ini berbentuk laris dextra/valvula tricuspidalis. Posisi superior ini bagian
kerucut, lebih panjang dari ventriculus dexter, dan memi- septum ini berada di antara ventriculus sinister dan atrium
104 liki lapisan myocardium paling tebal. Jalur aliran keluar dextrum.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Arcus aortae
Arteria pulmonalis
Chordate tendianeae
Venae pulmonales
Musculus papillaris
anterior
Trabeculae carneae
Atrium sinistrum
Sinus coronarius
Musculus papillaris
posterior Valvula mitralis cuspis anterior
st0460 Valvula mitralis sinus-sinus aortae, secara otomatis darah akan dipaksa
p2470 Ostium atrioventriculare sinistrum membuka ke dalam masuk ke dalam arteria coronaria karena pembuluh-pem-
sisi posterior kanan ventriculus sinister bagian supe- buluh darah ini berasal dari sinus-sinus aortae dextra dan
rior. Ostium ini tertutup selama kontraksi ventriculus sinistra.
oleh valvula mitralis (valvula atrioventricularis
sinistra), yang juga disebut sebagai valvula bicuspidalis
karena memiliki dua cuspis, cuspis anterior dan pos-
terior (Gambar 3.71). Di dasarnya, cuspis diamankan
oleh suatu cincin fibrosa yang mengelilingi ostium, dan
saling bersinambungan pada commisurae. Aksi terkoor- Nodulus
dinasi musculi papillares dan chordae tendineae di sini
serupa dengan yang telah digambarkan pada ventricu-
lus dexter.
Sinus aortae
st0465 Valva aortae
p2475 Vestibulum aortae, atau jalur aliran keluar ventriculus
sinister, bersinambungan dengan aorta ascendens di supe- Nodulus
Ostium
Sinus aortae Lunulae
rior. Lubang dari ventriculus sinister ke aorta tertutup arteria
oleh valva aortae. Valva ini serupa dengan struktur valva coronaria Arteria
pulmonalis. Valva ini terdiri dari tiga valvula semiluna- dextra coronaria
ris dengan tepi bebas yang menghadap ke atas, ke dalam sinistra
lumen aorta ascendens (Gambar 3.72).
p2480 Di antara cuspis semilunaris dan dinding aorta ascen-
dens terdapat sinus-sinus menyerupai kantung— sinus
aortae dextra, sinistra dan posterior. Arteriae coro-
naria dextra dan sinistra berasal dari sinus aortae dextra
dan sinistra. Karena itu, sinus aortae posterior dan cuspis- Arteria
nya terkadang disebut juga sinus dan cuspis/valva non- coronaria
coronaria. Dextra Posterior Sinistra
dextra
p2485 Fungsi valva aortae serupa dengan valva pulmona- Valvula semilunaris
lis dengan satu proses tambahan yang penting: saat
Gambar 3.72 Pandangan anterior valva aortae. f0365
darah kembali setelah kontraksi ventriculus dan mengisi
105
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
f0370 Gambar 3.73 Pandangan anterior dinding dada pada seorang pria memperlihatkan struktur-struktur tulang skeletal, cor, lokasi valva cordis,
dan titik-titik auskultasi suara jantung.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Anterior
Annulus fibrosus valva
Ant trunci pulmonalis
Rt
Lt
Trigonum fibrosum
sinistrum
Rt Annulus fibrosus valva aortae
Lt
Post
Kiri Kanan
Ant
Ant
Fasciculus
Annulus atrioventricularis
Septal
atrioventricularis
sinistra
Post
Post Annulus atrioventricularis
dextra
(Gambar 3.76). Sesampainya di margo inferior cordis, laterales besar dapat muncul dan turun diagonal
arteria ini membelok ke posterior dan berlanjut pada menyilang facies anterior ventriculus sinister.
sulcus sampai ke facies diaphragmatica dan basis cordis. j Ramus circumflexus berjalan terus di kiri sulcus u1010
Selama perjalanannya, arteria ini memberikan perca- coronarius dan sampai di permukaan basis/facies dia-
bangan: phragmatica cordis. Biasanya rami ini berakhir sebe-
u0985 j suatu cabang awal rami atriales, lewat di antara auric- lum mencapai sulcus interventricularis posterior. Satu
ula dextra dan aorta ascendens, memberikan cabang cabang yang besar, ramus marginalis sinistra,
ramus nodus sinuatrialisis, yang lewat di poste- biasanya muncul dari sini dan berjalan menyilang
rior mengelilingi vena cava superior untuk menyuplai margo obtusus cordis yang membulat.
nodus sinuatrialis;
u0990 j suatu ramus marginales dextra muncul saat arteria Arteria coronaria sinistra menyuplai sebagian besar p2665
coronaria dextra mendekati margo inferior (acutus) atrium sinistrum dan ventriculus sinister, dan sebagian besar
cordis. Cabang ini terus berjalan di sepanjang margo septum interventriculare, termasuk fasciculus atrioventricul
inferior sampai di apex cordis; aris/atrioventriculare bundle dan cabang-cabangnya.
u0995 j satu cabang kecil untuk nodus atrioventricularis saat
arteria coronaria dextra berjalan pada basis/facies dia- Variasi pola distribusi arteria coronaria. Terdapat beber- st0485
phragmatica cordis; dan apa variasi besar pada pola distribusi dasar arteria coro-
u1000 j ramus interventriculares posteriores, merupakan naria.
cabang terakhir, yang terletak di sulcus interventricu- j Pola distribusi yang telah digambarkan di atas untuk u1015
laris posterior. arteria coronaria dextra dan arteria coronaria sinistra
adalah yang paling umum ditemukan dan terdiri dari
p2645 Arteria coronaria dextra menyuplai atrium dextrum arteria coronaria dextra yang dominan. Ini berarti
dan ventriculus dexter, nodi sinuatrialisis dan atrioven- ramus interventricularis posterior berasal dari arteria
triculare, septum interatriale, sebagian atrium sinistrum, coronaria dextra. Dengan demikian, arteria coronaria
sepertiga bagian posteroinferior septum interventriculare, dextra menyuplai sebagian besar dinding posterior ven-
dan sebagian pars posterior ventriculus sinister. triculus sinister, dan ramus circumflexus arteria coro-
p2650 Arteria coronaria sinistra berasal dari sinus aor- naria sinistra relatif kecil.
tae sinistra aorta ascendens, lewat di antara truncus j Sebaliknya, pada cor dengan arteria coronaria sinis- u1020
pulmonalis dan auricula sinistra sebelum memasuki tra yang dominan, ramus interventricularis posterior
sulcus coronarius. Posterior dari truncus pulmonalis, berasal dari ramus circumflexus yang membesar dan
arteria ini terbagi menjadi dua cabang terminal, ramus menyuplai sebagian besar dinding posterior ventriculus
interventricularis anterior dan ramus circumflexus sinister (Gambar 3.77).
(Gambar 3.76). j Titik variasi lain berkaitan dengan suplai arterial untuk u1025
u1005 j Ramus interventricularis anterior (left anterior nodi sinuatrialisis dan atrioventriculare. Pada seba-
descending artery—LAD) berjalan terus di sekeliling gian besar kasus, dua struktur ini disuplai oleh arteria
sisi kiri truncus pulmonalis dan turun serong menuju coronaria dextra. Tetapi, pembuluh-pembuluh darah
apex cordis di sulcus interventricularis anterior. Selama dari ramus circumflexus arteria coronaria sinistra ter-
108 perjalanannya, satu atau dua rami diagonales/ kadang menyuplai struktur-struktur ini.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Ramus atrialis
Ventriculus sinister
f0385 Gambar 3.76 Pandangan anterior systema arteria coronaria. Arteria coronaria dextra dominan.
Circumflex branch
of left coronary artery
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Sinus coronarius
Vena interventricularis
anterior
Vena cardiaca
Sinus coronarius parva
f0395 Gambar 3.78 Venae cardiacae utama. A. Pandangan anterior venae cardiacae utama. B. Pandangan posteroinferior venae cardiacae utama.
ostium sinus coronarius, dekat dengan perlekatan cuspis papillaris anterior. Di titik ini, struktur ini bercabang dan
septalis valvula atrioventricularis dextra/valvula tricuspida- bersinambungan dengan komponen final sistem konduksi
lis, dan di dalam septum atrioventriculare (Gambar 3.79A). jantung, plexus subendocardialis sel-sel konduksi ventric-
p2805 Nodus atrioventricularis adalah kumpulan sel-sel khu- ularis atau serabut-serabut Purkinje. Jejaring sel-sel khu-
sus yang membentuk permulaan suatu sistem kompleks sus ini menyebar ke seluruh ventriculus untuk menyuplai
jaringan konduksi, yakni fasciculus atrioventricularis, musculature ventricularis termasuk musculi papillares.
yang mengembangkan impuls eksitasi ke seluruh muscu- Crus sinistrum/left bundle branch melewati sisi p2820
lature ventricularis. kiri musculi septum interventriculare dan turun ke apex
ventriculus sinister (Gambar 3.79B). Di sepanjang perjala-
st0515 Fasciculus atrioventricularis/atrioventriculare bundle nannya, struktur ini memberikan cabang-cabang yang
p2810 Fasciculus atrioventricularis adalah suatu terusan akhirnya akan bersinambungan dengan plexus suben-
langsung nodus atrioventricularis (Gambar 3.79A). Struk- docardialis sel-sel konduksi (serabut-serabut Pur-
tur ini mengikuti batas bawah pars membranacea septum kinje). Seperti dengan sisi kanan, jejaring sel-sel khusus
interventriculare sebelum pecah menjadi crus dextrum ini menyebarkan impuls eksitasi ke seluruh ventriculus
dan sinistrum. sinister.
p2815 Crus dextrum/right bundle branch berlanjut di
sisi kanan septum interventriculare menuju apex ven- Persarafan cor st0520
triculus dexter. Dari septum, struktur ini memasuki tra- Divisi otonom sistem saraf perifer langsung bertanggung p2825
becula septomarginalis untuk menuju basis musculus jawab untuk meregulasi: 111
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Aorta
Truncus pulmonalis
Fasciculus
atrioventricularis
Nodus
atrioventricularis
Trabecula
Vena cava inferior septomarginalis
Ventriculus dexter
A
Musculus papillaris anterior
Aorta
Truncus pulmonalis
Crus sinistrum/
left bundle branch
Musculus Venae
papillaris pulmonales
anterior dextra
Atrium
sinistrum
Musculus
papillaris
posterior
B Ventriculus
sinister
f0400 Gambar 3.79 Systema conducens cordis. A. Ruang-ruang kanan. B. Ruang-ruang kiri.
u1070 j detak jantung, Dari plexus cardiacus, cabang-cabang kecil yang meru- p2850
u1075 j kekuatan setiap kontraksi, dan pakan saraf campuran yang berisi baik serabut-serabut
u1080 j luaran jantung. sympathicum dan parasympathicum menyuplai cor.
Cabang-cabang ini mempengaruhi jaringan nodus dan
p2845 Cabang-cabang dari systema parasympathicum dan jaringan lain sistem konduksi jantung, vasa coronaria, dan
sympathicum berkontribusi membentuk plexus car- musculature atria dan ventriculi.
diacus. Plexus ini terdiri dari pars superficialis, infe-
rior dari arcus aortae dan di antara arcus aortea dan Persarafan parasympathicum st0525
truncus pulmonalis (Gambar 3.80A), dan pars pro- Stimulasi sistem parasympathicum: p2855
fundus, di antara arcus aortae dan bifurcatio trachea j menurunkan detak jantung, u1085
(Gambar 3.80B). j menurunkan kekuatan kontraksi, dan u1090
112 j mengkontriksi arteriae coronariae. u1095
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Nervus vagus
Nervus vagus dextra sinistra
A
Nervi cardiaci dari truncus sympathicus
Nervus laryngeus
recurrens dextra Nervus laryngeus recurrens
sinistra
Nervus vagus dextra
Nervus vagus sinistra
Rami cardiaci nervi vagi
Rami cardiaci nervi vagi
Plexus cardiacus profundus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
p2930
Pencangkokan memintas/Bypass grafts arteria
coronaria
Bila penyakit arteria coronaria terlalu luas untuk Nervus sensorius
viscerales
diterapi dengan intervensi percutaneus, pembedahan Nervus sensorius
pencangkokan memintas arteria coronaria mungkin somaticae
diperlukan. Vena saphena magna, pada extremitas infe-
rior, diambil dan digunakan sebagai cangkokan. Vena
T2
ini dibagi menjadi beberapa potongan, setiap potongan T3
yang akan digunakan untuk memintas (jalan pintas) dae-
rah-daerah arteria coronaria yang tertutup. Arteria tho- T4
racica interna dan arteria radialis juga dapat digunakan.
b0220 T1
Aplikasi klinis
p2935 Gejala-gejala klasik serangan jantung
Pasien mempersepsi
Gejala-gejala klasik serangan jantung adalah rasa nyeri difus/ menyebar
berat atau tertekan di dada, yang dapat memburuk, ber- pada dermatom T1-4
langsung selama lebih dari 20 menit, dan sering disertai
dengan berkeringat. Nyeri di dada (yang dapat digambar-
kan seperti “seekor gajah duduk di atas dada saya” atau
Gambar 3.81 Mekanisme untuk merasakan nyeri jantung pada f0410
dengan menggunakan seberapa kuatnya kepalan tangan
dermatom T1–T4.
114
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Truncus
pulmonalis Arcus aortae
Aorta
ascendens Vena cava superior
Arteria pulmonalis
Vena cava sinistra Arteria pulmonalis
superior dextra
Venae pulmonales
sinistra Venae pulmonales
dextra
Atrium dextrum
f0415 Gambar 3.82 Pembuluh-pembuluh darah besar di dalam mediastinum medius. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posterior.
115
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
st0565 Pembuluh darah yang lain Perluasan bagian atas thymus dapat memanjang p3090
p2980 Melewati pericardium fibrosum kira-kira di level cartilago hingga leher sampai setinggi glandula thyroidea dan batas
costalis II, separuh bagian inferior vena cava superior bawahnya biasanya dapat mencapai mediastinum ante-
berada di dalam cavitas pericardialis (Gambar 3.82B). rius di atas cavitas pericardialis.
Vena ini memasuki atrium dextrum pada setinggi bagian Terlibat dalam perkembangan awal sistem imunologi, p3095
bawah cartilago costalis III. Bagian yang ada di dalam thymus merupakan struktur besar saat usia kanak-kanak,
cavitas pericardialis tertutup pericardium serosum kecuali mulai mengalami atrofi setelah masa pubertas, dan ber-
sedikit bagian facies posteriornya. variasi besarnya saat usia dewasa. Di masa tua, jarang
p2985 Setelah melewati diaphragma, kira-kira setinggi ver- dapat didentifikasi sebagai suatu organ, sebagian besar ter-
tebra TVIII, vena cava inferior memasuki pericardium diri dari jaringan lemak yang terkadang tersusun sebagai
fibrosum. Bagian pendek pembuluh darah ini ada di dalam struktur lemak dua lobi.
cavitas pericardialis sebelum memasuki atrium dextrum. Arteriae untuk thymus merupakan cabang-cabang p3105
Saat di dalam cavitas pericardialis, pembuluh darah ini kecil dari arteria thoracica interna. Drainase vena biasanya
ditutupi oleh pericardium serosum kecuali sebagian kecil bermuara ke vena brachiocephalica sinistra dan mungkin
facies posteriornya (Gambar 3.82B). juga ke vena thoracica interna.
p2990 Suatu segmen yang sangat pendek setiap venae pul- Drainase lymphatici kembali ke beberapa kelompok p3110
monales juga berada di dalam cavitas pericardialis. Venae nodi di satu atau beberapa lokasi berikut:
j sepanjang arteria thoracica interna (parasternalis), u1195
ini, biasanya dua dari setiap pulmo, melewati pericar-
j di bifurcatio trachea (tracheobronchialis), dan u1200
dium fibrosum dan memasuki regio superior atrium
j dalam pangkal leher. u1205
sinistrum pada facies posteriornya. Di dalam cavitas
pericardialis, semua, kecuali sebagian facies posterior
dari venae ini, tertutup pericardium serosum. Selain itu, Aplikasi klinis b0240
sinus obliquus pericardii di antara venae pulmonales
dextra dan sinistra, berada di dalam cavitas pericardialis Glandulae parathyroidea ectopic di dalam thymus
(Gambar 3.82B). Glandula parathyroidea berkembang dari kantung p3130
pharyngealis ketiga, yang juga membentuk thymus. Den-
st0570 Mediastinum superius gan demikian thymus merupakan lokasi umum terdapat-
p2995 Posterior dari menubrium sterni dan anterior dari corpus nya glandulae parathyroidea ectopic dan, mungkin juga,
vertebrae thoracicae I-IV adalah mediastinum superius produksi hormon parathyroidea ectopic.
(lihat Gambar 3.53).
u1120 j Batas superior—suatu bidang serong yang melintas
f0420
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Arteria carotis
communis sinistra
Arteria subclavia
sinistra
Nervus laryngeus
recurrens sinistra
TIII
Nervus vagus dextra Trachea Arteria subclavia sinistra
Esophagus Ductus thoracicus Esophagus Arteria carotis communis sinistra
f0425 Gambar 3.84 Potongan melintang/cross-section melewati mediastinum superius pada level vertebra TIII. A. Diagram. B. Gambaran computed
tomography axialis.
Nervus vagus
dextra
Arteria thoracica Arteria thoracica Vena brachiocephalica
Vena
interna dextra interna sinistra sinistra
brachiocephalica
dextra Nervus vagus sinistra
Level vertebra
TIV/TV Vena azygos Arteria pulmonalis
sinistra
Vena cava Venae pulmonales
Thymus superior sinistra
Saccus
pericardii
f0430 Gambar 3.85 Thymus. Gambar 3.86 Mediastinum superius dengan thymus dihilangkan. f0435
117
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Esophagus Costa I
Arteria subclavia
sinistra
Vena brachiocephalica
sinistra
Nervus phrenicus
sinistra
Nervus vagus sinistra
Vena hemiazygos
accessoria
Aorta thoracica
Diaphragma
dewasa. Pada bayi dan kanak-kanak, vena ini muncul di tas pericardialis dan terkandung di dalam mediastinum
atas margo superior manubrium sterni dan karenanya medium.
kurang terlindungi. Vena cava superior menerima aliran vena azygos tepat p3170
sebelum memasuki cavitas pericardialis dan juga dapat
menerima venae pericardiaci dan mediastinales.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Esophagus
Trachea
Nervus laryngeus recurrens dextra Nervus laryngeus recurrens sinistra
Arteria carotis communis
Arteria carotis sinistra
Arteria subclavia
communis dextra
sinistra
Truncus brachiocephalicus
Nervus vagus sinistra
Nervus vagus dextra
Ligamentum arteriosum
Vena cava superior
Venae pulmonales
dextra
f0445 Gambar 3.88 Mediastinum superius dengan thymus dan pembuluh-pembuluh vena dihilangkan.
119
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arcus aortae
Nervus phrenicus
dextra Nervus
phrenicus
sinistra
Arcus vena
azygos Nervus
vagus sinistra
Nervus vagus
dextra
Nervus laryngeus
Trachea TIV
recurrens sinistra
B
A Esophagus Ductus thoracicus
Arcus vena azygos Trachea Esophagus
f0450 Gambar 3.89 Potongan penampang melintang melewati mediastinum superius di level vertebrae TIV. A. Diagram. B. Gambar computed
tomography axialis.
120
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Truncus Vena
brachioce- brachiocephalica Trachea dan esophagus st0620
phalicus sinistra
Vena cava Arcus aortae Trachea adalah struktur di garis tengah tubuh yang dapat p3330
superior dipalpasi pada incisura jugularis saat trachea memasuki
Level vertebra
mediastinum superius. Di posteriornya terdapat esophagus,
TIV/TV yang tepat berada di anterior columna vertebralis (Gam-
Bronchus bar 3.89; lihat juga Gambar 3.83). Mobilitas yang signifikan
principalis dapat terjadi pada posisi verticalis struktur-struktur ini saat
sinister trachea dan esophagus melintasi mediastinum superius.
Saat trachea dan esophagus melintasi mediastinum p3335
Bronchus principalis dexter Truncus pulmonalis superius, keduanya disilang oleh vena azygos di sisi kanan
dan oleh arcus aortae di sisi kiri.
f0455 Gambar 3.90 Trachea pada mediastinum superius. Trachea bercabang menjadi bronchi principalis dexter p3340
dan sinister di, atau tepat di inferior dari, bidang trans-
versus antara angulus sternalis dan level vertebrae TIV/V
b0275 Aplikasi klinis (Gambar 3.90), sedangkan esophagus berlanjut sampai ke
mediastinum posterius.
Aorta dissecans
p3300 Pada keadaan tertentu, seperti pada penyakit arteria Nervi pada mediastinum superius st0625
vaskuler parah, dinding aorta dapat membelah secara lon-
gitudinal, menyebabkan saluran palsu, yang dapat atau
Nervus vagus st0630
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Clavicula Costa I
Arteria carotis Arteria
communis sinistra Trachea subclavia sinistra
Esophagus
Vena Arteria
brachiocephalica subclavia sinistra Nervus vagus
sinistra Nervus vagus sinistra
Nervus sinistra
phrenicus Arcus aortae
Nervus laryngeus
sinistra recurrens sinistra Bronchus Ligamentum
principalis arteriosum
Arteria pulmonalis dexter
sinistra Arteria
Level pulmonalis
Bronchus \vertebra sinistra
TIV/TV
Aorta thoracica
Bronchus
Diaphragma principalis
Truncus pulmonalis sinister
Ligamentum
arteriosum
f0465 Gambar 3.92 Nervus vagus sinistra melewati mediastinum Gambar 3.93 Nervus laryngeus recurrens sinistra melewati f0470
superius. mediastinum superius.
122
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Esophagus Diaphragma
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
st0685 Persarafan
p3595 Persarafan esophagus, pada umumnya, kompleks. Rami
esophageales berasal dari nervus vagus dan truncus sym-
pathicus. Truncus vagalis
anterior
p3600 Sabut-sabut otot lurik di pars superior esophagus ber- Plexus
asal dari arcus branchialis dan dipersarafi oleh efferentes esophageus Gaster
branchiales dari nervus vagus.
p3605 Sabut-sabut otot polos dipersarafi oleh komponen pars
parasympathicum divisi autonomica systema nervosum
perifer, efferentes viscerales dari nervus vagus. Ini meru- Truncus vagalis
pakan serabut-serabut preganglionares yang bersinaps di posterior
dalam plexus myentericum dan submucosa systema ner-
vosum entericum di dinding esophagus.
p3610 Persarafan sensorius esophagus melibatkan serabut-
serabut afferentes viscerales dari nervus vagus, truncus
sympathicus, dan nervi splanchnici.
p3615 Afferentes viscerales dari nervus vagus terlibat dalam
Gambar 3.97 Plexus esophageus. f0490
meneruskan informasi kembali ke sistem saraf pusat ten-
tang proses-proses fisiologi normal dan aktivitas refleks.
Serabut-serabut ini tidak terlibat untuk meneruskan pen-
genalan rasa nyeri.
p3620 Afferentes viscerales yang melewati truncus sym-
Aplikasi klinis b0305
gus, terutama dari serabut-serabut yang berasal dari Aplikasi klinis b0310
nervus vagus sinistra;
u1380 j truncus vagalis posterior pada facies posterior Ruptur esophagus
esophagus, terutama dari serabut-serabut nervus vagus Kasus perdana ruptur esophagus dilaporkan oleh Her- p3660
dextra. man Boerhaave tahun 1724. Kasus ini fatal, tetapi diagno-
sis dini meningkatkan kemungkinan hidup sampai 65%.
p3640 Trunci vagales berlanjut di permukaan esophagus saat Bila tidak tertangani, tingkat kematian adalah 100%.
melintasi diaphragma menuju abdomen.
125
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
sisi kiri.
Rami pericardiales Pembuluh-pembuluh darah kecil menuju permukaan posterior saccus pericardii
Rami bronchiales Jumlah, ukuran, dan asalnya bervariasi—biasanya 2 arteriae bronchiales sinistra dari aorta thoracica dan 1 arteriae
bronchiales dextra berasal dari arteriae intercostales posteriores III atau arteriae bronchiales superiores sinistra
Rami esophageales Empat atau 5 pembuluh dari aspectus anterior aorta thoracica, yang membentuk rantai anastomosis
bersinambungan—koneksi anastomosis termasuk rami esophageales arteriae thyroidea inferior di bagian superior,
dan rami esophageales arteriae phrenica inferior sinistra dan gastrica sinistra di bagian inferior
Rami mediastinales Beberapa cabang kecil yang menyuplai nodi lymphatici, pembuluh-pembuluh darah, nervus, dan jaringan areolares
dalam mediastinum posterius
Arteriae intercostales Biasanya 9 pasang pembuluh darah bercabang dari permukaan posterior aorta thoracica— biasanya menyuplai 9
posteriores spatium intercostale terbawah (2 spatium intercostale teratas disuplai oleh arteria intercostalis suprema—cabang
truncus costocervicalis)
Arteria phrenica superior Pembuluh-pembuluh darah kecil dari bagian bawah aorta thoracica menyuplai bagian posterior permukaan
superior diaphragma—pembuluh tersebut beranastomosis dengan arteria musculophrenica dan
pericardiacophrenica
Arteria subcostalis Pasangan terbawah cabang-cabang dari aorta thoracica berada di inferior costa XII
126
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Vena intercostalis
posterior
Vena hemiazygos
Vena subcostalis
dextra
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Esophagus
Ductus thoracicus
Vena brachiocephalica
Vena cava superior
sinistra
Vena hemiazygos
Vena azygos accessoria
Vena hemiazygos
Ductus
thoracicus
Cisterna chyli
sacculus yang disebut cisterna chyli (chyle cistern), j ductus dari nodi lymphatici mediastinales posteriores, u1475
yang merupakan muara dari viscera dan dinding abdo- dan
men, pelvis, perineum, dan extremitas inferior. j ductus dari nodi lymphatici diaphragmatica posterior. u1480
p3820 Ductus thoracicus berada pada level vertebra LII sampai
pangkal regiones cervicales/leher. Truncus sympathicus st0725
p3825 Memasuki cavitas thoracis, posterior dari aorta, mele- Truncus sympathicus adalah komponen penting dari p3870
wati hiatus aorticus diaphragma, ductus thoracicus naik pars sympathicus divisi autonomica dari systema ner-
melewati mediastinum posterius sampai ke sisi kanan garis vosum periphericum dan biasanya dimasukkan sebagai
tengah antara aorta thoracica di sisi kiri dan vena azygos komponen mediastinum posterius saat melewati cavitas
di sisi kanan (Gambar 3.100). Struktur ini terletak di pos- thoracis (lihat juga Bab 1, hal. 23-26).
terior diaphragma dan esophagus dan di anterior corpus Bagian dari truncus sympathicus ini terdiri dari dua p3875
vertebrae. cordae yang sejajar dengan penonjolan dari 11 atau 12
p3830 Pada level vertebra TV, ductus thoracicus bergerak ke ganglia (Gambar 3.101). Ganglia ini berhubungan den-
kiri dari garis tengah dan masuk ke mediastinum superius gan nervi spinalis thoracica yang berdekatan oleh rami
menuju regiones cervicales/leher. communicans griseus dan albus dan dinomeri sesuai
p3835 Setelah digabung dengan, pada umumnya oleh, trun- dengan nervus spinalis thoracica yang terkait dengannya.
cus jugularis sinister, yang merupakan muara sisi kiri Di bagian superior dari medistinum posterius, truncus p3880
regiones capitis dan regiones cervicalis, dan oleh truncus terletak di anterior dari collum costae. Di inferior, truncus
subclavius sinister, yang merupakan muara extremitas menjadi lebih di medial sampai terletaknya di aspectus
superior sinistra, ductus thoracicus bermuara ke dalam lateralis corpus vertebrae. Truncus sympathicus mening-
pertemuan venae subclavia sinistra dan jugularis interna galkan cavitas thoracis melewati posterior diaphragma
sinistra. di bawah ligamentum arcuatum mediale atau melewati
p3840 Ductus thoracicus biasanya menerima aliran dari: crura diaphragma. Sepanjang perjalanannya truncus
u1460 j pertemuan truncus lymphaticus di abdomen, ditutupi oleh pleura parietalis.
u1465 j truncus lymphaticus thoracicus descendens yang
menerima aliran dari kedua sisi spatium intercostale 6 Cabang-cabang dari ganglia st0730
atau 7 terbawah, Dua tipe cabang-cabang medial berasal dari ganglia: p3885
u1470 j truncus lymphaticus intercostalis atas menerima aliran j Tipe pertama termasuk cabang-cabang dari lima gan- u1485
128 dari spatium intercostale 5 atau 6 kiri teratas, glia atas pertama.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
berasal dari ganglia thoracicae V-IX atau X. Nervus Struktur besar di mediastinum anterius adalah seba- p3945
ini turun melewati corpus vertebrae di sisi medialnya, gian thymus, seperti yang telah disebutkan sebelumnya
lewat sampai ke abdomen melintasi crura diaphragma, (lihat Gambar 3.85). Juga terdapat lemak, jaringan ikat,
dan berakhir di ganglion coeliaca. nodi lymphatici, cabang-cabang mediastinalis dari pembu-
u1500 j Nervus splanchnicus minor biasanya berasal luh-pembuluh darah thoracica interna, dan ligamentum
dari ganglia thoracicae IX - X atau X - XI. Nervus ini sternopericardiaca, yang lewat dari facies posterior corpus
turun melewati corpus vertebrae di sisi medialnya, dan sternum sampai ke pericardium fibrosum.
TI
Ganglion sympathicum
Truncus sympathicus
TV
Rami
communicans
griseus dan albus
Nervus
intercostalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteria carotis
communis dextra
Vena
brachiocephalica
sinistra
Vena
brachiocephalica
dextra Arteria carotis
communis sinistra
Arteria subclavia
dextra
Arteria subclavia
Trachea sinistra
Esophagus
Vena
brachiocephalica
sinistra
Vena
brachiocephalica Truncus
dextra brachiocephalicus
Arteria carotis
communis sinistra
Trachea
Arteria subclavia
sinistra
Esophagus
B TIII B
Truncus
Vena cava brachiocephalicus
superior Arteria carotis
communis sinistra
Trachea
Arteria subclavia
sinistra
Esophagus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Arteria pulmonalis
dextra
Atrium
sinistrum Aorta thoracica
Ventriculus dexter
Atrium dextrum
Ventriculus sinister
Atrium
sinistrum
Aorta thoracica
Esophagus
Hepar
Ventriculus sinister
Vena cava inferior
Esophagus
Aorta thoracica
131
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
Regiones Pectorales/Dada
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Azygos vein
Esophagus
TIV
Aorta ascendens
Truncus pulmonalis
Aorta ascendens
Truncus pulmonalis
Vena cava superior
Arteria pulmonalis
dextra Arteria pulmonalis
sinistra
Bronchus principalis
dexter Bronchus principalis
sinister
Esophagus
Aorta thoracica
TV
F
132
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00003-6; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00003; Chapter ID: c0015
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
4
c0020 Regiones
Abdominales/Perut
st0010
p0155 ADDITIONAL LEARNING Anatomi regional 134 u0010
p0160
u0155 j Self-Assessment—National Board style multiple- Dinding abdomen 136 u0030
choice questions, Chapter 4 Fascia superficialis 136 u0035
u0160 j Short Questions—these are questions requiring Musculi anterolateralis 137 u0040
short responses, Chapter 4 Fascia extraperitonealis 140 u0045
u0165 j Medical Clinical Case Studies Peritoneum 141 u0050
u0170 Aorto-iliac occlusive disease Persarafan 141 u0055
u0175 Colon cancer Suplai arterial dan drainase vena 142 u0060
u0180 Intussusception Drainase lymphatici 143 u0065
u0185 Zollinger-Ellison syndrome Regio inguinalis 143 u0070
u0190 j Clinical Cases
Canalis inguinalis 144 u0075
u0195 Traumatic rupture of the diaphragma
u0200 Chronic thrombosis of the inferior vena cava Viscera abdomen 150 u0080
u0205 Liver biopsy in patients with suspected liver Peritoneum 150 u0085
cirrhosis Cavitas peritonealis 150 u0090
u0210 Hodgkin’s lymphoma Organ-organ 154 u0095
u0215 Inguinal hernia Suplai arterial untuk tractus u0100
u0220 Ureteric stone gastrointestinalis 173
u0225 Intra-abdominal abscess Drainase vena 179 u0105
u0230 Complications of an abdominoperineal resection Drainase lymphatici 181 u0110
u0235 Carcinoma of the head of the pancreas Persarafan 181 u0115
u0240 Caval obstruction Regio abdominalis posterior 186 u0120
u0245 Diverticular disease
Dinding posterior abdomen 186 u0125
u0250 Endoleak after endovascular repair of abdominal
aortic aneurysm Viscera 190 u0130
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Bidang medioclavicularis
:[LYU\T
+PHWOYHNTH
Regio Regio
*H]P[HZHIKVTPUHSPZ hypochondrium Regio hypochondrium
dextra epigastrium sinistra
Bidang
7LS]PJPUSL[
subcostalis
HWLY[\YHWLS]PZZ\WLYPVY
Regio lateralis Regio Regio lateralis
WPU[\THZ\RWLS]PZ
dextra umbilicalis sinistra
Bidang
*H]P[HZWLS]PZ intertubercularis
Regio inguinalis Regio pubicum Regio inguinalis
:`TWO`ZPZW\IPJH
dextra sinistra
f0010 Gambar 4.1 Batas-batas cavitas abdominalis. Gambar 4.3 Pola organisasi 9 regio. f0020
134
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
belah inferior menuju titik pertengahan antara SIAS Anatomi permukaan b0020
dan symphysis pubica.
Menentukan area-area permukaan dari nyeri alih
p0360 Keempat bidang ini membentuk divisi topografis tractus gastrointestinalis
pengelompokan 9 (sembilan) regio. Penamaan berikut Abdomen dapat dibagi menjadi 9 regio oleh suatu p0365
digunakan untuk setiap regio: bagian superior adalah bidang sagital medioclavicularis di setiap sisi tubuh dan
hypochondrium dextra, epigastrium dan hypochondrium oleh planum subcostale dan intertubercularis, yang
sinistra; bagian inferior adalah inguinalis dextra, pubi- melewati tubuh secara transversus (Gambar 4.5).
cum, inguinalis sinistra; di tengah-tengah adalah lateralis Nyeri dari bagian awalan tractus gastrointestinalis p0370
dextra, umbilicalis, lateralis sinistra (Gambar 4.3). dialihkan ke regio epigastrium, nyeri dari pertengahan
tractus gastrointestinalis (midgut) dialihkan ke regio
umbilicalis, dan nyeri dari bagian akhir tractus gastroin-
testinalis dialihkan ke regio pubica/hypogastrium.
Bidang
sagittalis
Aplikasi klinis b0025
Hepar
Insisi/irisan pembedahan
Diaphragma Lien
Dahulu, insisi dilakukan pada dan sekitar regio di mana p0375
Margo costalis Gaster operasi hendak ditujukan. Ukuran irisan ini biasanya
Vesica biliaris/ fellea besar untuk mendapatkan akses yang baik dan pandan-
Bidang gan yang optimal cavitas abdominalis.
Titik McBurney transumbilicalis
Appendix vermiformis Sekarang, insisi besar pada abdomen yang paling p0380
Colon
Spina iliaca anterior sering dilakukan adalah insisi craniocaudalis centralis dari
descendens
superior/ SIAS
Ligamentum inguinale Colon processus xiphoideus sampai symphysis pubica, yang
StomachTuberculum sigmoideum memungkinkan akses luas untuk menjangkau seluruh isi
pubicum abdomen dan memungkinkan prosedur eksplorasi untuk
dikerjakan (laparotomi).
f0025 Gambar 4.4 Kuadran-kuadran abdomen dan posisi viscera Dengan adanya perkembangan penemuan berupa p0385
utama. Pandangan anterior pada pria
kamera mini dan akses pembedahan minimal, insisi kecil
135
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Fascia superficialis
Aponeurosis
musculus
obliquus externus
Lapisan lemak abdominis
(fascia camper)
Lapisan membranosa
(fascia scarpa)
Penis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
3HWPZHU
TLTIYHUVZ\T
MHZJPH
(WVUL\YVZPZKHU Z\WLYÄJPHSPZ
T\ZJ\S\Z MHZJPHZJHYWH
2LSHUQ\[HU 7LYSLRH[HURL
KLUNHUMHZJPH MHZJPHSH[H
Gambar 4.8 Kelanjutan lapisan f0045
Z\WLYÄJPHSPZWLUPZ
-HZJPHWLYPULHSPZ membranosum fascia superficialis ke daerah-
Z\WLYÄJPHSPZ daerah lain.
7LYSLRH[HURL
YHTPPZJOPVW\IPJH MHZJPHJVSSLZ
2LSHUQ\[HUKLUNHU
MHZJPHKHY[VZ
pada pria, perluasan lapisan profundus membranosum aponeurosis saat musculi ini berlanjut ke garis tengah
fascia superficialis ini melekat pada symphysis pubica dan tubuh—obliquus externus abdominis, obliquus inter-
melintas di inferior sampai pada dorsum dan sisi-sisi penis nus abdominis, dan transversus abdominis;
untuk membentuk ligamentum fundiforme penis. j Dua musculi verticalis, dekat dengan garis tengah tubuh, u0315
Pada wanita, lapisan profundus membranosum fascia yang tertutup pembungkus tendinum dari aponeurosis
superficialis ini berlanjut ke dalam labium majus pudendi musculi pipih—rectus abdominis dan pyramidalis.
dan bagian anterior perineum.
Masing-masing dari kelima musculus ini memiliki kerja p0440
st0055 Musculi anterolateralis khusus, namun bersama-sama musculi ini berperan penting:
p0425 Terdapat lima musculi di kelompok anterolateralis dinding j untuk mempertahankan beberapa fungsi fisiologis, u0320
abdomen (Tabel 4.1): j untuk menjaga viscera abdomen tetap di dalam cavitas u0325
u0310 j Tiga musculi pipih yang sabut-sabutnya dimulai di pos- abdominalis,
terolateral, lewat ke anterior, dan digantikan dengan j untuk melindungi viscera dari trauma, dan u0330
Obliquus externus Lembar-lembar musculus Labium lateral Rami anteriores Kompresi isi abdomen; kedua musculi
abdominis dari facies externum 8 crista iliaca; ujung 6 nervi spinales memfleksikan batang tubuh; setiap musculus
costae terbawah (costae aponeurosis di thoracica terbawah menekuk batang tubuh ke sisi yang sama,
V-XII) raphe mediana (T7-T12) mengarahkan pars anterior abdomen ke sisi
(linea alba) yang berlawanan
Obliquus internus Fascia thoracolumbalis; Margo inferior 3-4 Rami anteriores Kompresi isi abdomen; kedua musculi
abdominis crista iliaca antara origo costae terbawah; 6 nervi spinales memfleksikan batang tubuh; setiap musculus
obliquus externus ujung aponeurosis thoracica menekuk batang tubuh dan mengarahkan
abdominis dan di linea alba; crista terbawah pars anterior abdomen ke sisi yang sama
transversus abdominis; pubicum dan linea (T7-T12) dan L1
2/3 lateral ligamentum pectinea
inguinale
Transversus Fascia thoracolumbalis; Ujung aponeurosis Rami anteriores Kompresi isi abdomen
abdominis labium medial crista di linea alba; crista 6 nervi spinales
iliaca; 1/3 lateral pubicum dan linea thoracica terbawah
ligamentum inguinale; pectinea (T7-T12) dan L1
cartilago costalislis 6
costae terbawah (costae
VII - XII)
Rectus abdominis Crista pubicum, Cartilago costalislis Rami anteriores Kompresi isi abdomen; fleksi columna
tuberculum pubicum, V-VII; processus 6 nervi spinales vertebralis; menegangkan dinding abdomen
dan symphysis pubica xiphoideus thoracica terbawah
(T7-T12)
Pyramidalis Bagian depan pubis dan Menuju ke linea Ramus anterior T12 Menegangkan linea alba
symphysis pubica alba
137
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
4\ZJ\S\ZVISPX\\Z
4\ZJ\S\Z L_[LYU\ZHIKVTPUPZ
SH[PZZPT\Z 7HYZHIKVTPUHSPZ :WPUH0SPHJHHU[LYPVY (WVUL\YVZPZT\ZJ\S\Z
KVYZP WLJ[VYHSPZTHQVY Z\WLYPVY:0(: VISPX\\ZL_[LYU\Z
HIKVTPUPZ
3PULH 4\ZJ\S\ZVISPX\\Z
HSIH L_[LYU\ZHIKVTPUPZ
(WVUL\YVZPZVISPX\\Z
L_[LYU\ZHIKVTPUPZ
:WPUH
PSPHJHHU[LYPVY
Z\WLYPVY:0(: 3PNHTLU[\TPUN\PUHSL
3PNHTLU[\TPUN\PUHSL 3PNHTLU[\T
SHJ\UHYL
u0335 j untuk membantu mempertahankan posisi viscera saat (Y[LYPHKHU]LUHMLTVYHSPZ ;\ILYJ\S\T
posisi berdiri melawan gravitasi. W\IPJ\T
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Musculus
obliquus
externus
Costa X Musculus
obliquus Aponeurosis
Aponeurosis externus musculus
dan abdominis Costa X obliquus
musculus externus
Aponeurosis abdominis
obliquus Linea alba dan musculus
internus transversus Aponeurosis
Aponeurosis
abdominis abdominis musculus
musculus
obliquus obliquus
Spina internus
externus iliaca anterior
Spina iliaca abdominis
abdominis superior/ SIAS
anterior
superior/ Linea alba
SIAS
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Musculus rectus
Linea alba abdominis Musculus obliquus
externus abdominis
Fascia transversalis
Musculus obliquus
internus abdominis
A Peritoneum parietale Musculus Transversus abdominis
Musculus rectus
Linea alba abdominis Musculus obliquus
externus abdominis
f0080 Gambar 4.15 Organisasi vagina musculi recti abdominis. A. Irisan transversus melewati 3/4 bagian atas vagina musculi recti abdominis. B. Irisan
transversus melewati 1/4 bagian bawah vagina musculi recti abdominis.
dari symphysis pubica menuju ke arcus costalis. Di sepan- rior musculi recti. Tidak ada dinding posterior vagina
jang perjalanannya, musculus ini disilang oleh 3-4 pita musculi recti abdominis dan dinding anteriornya terdiri
fibrosum transversus, intersectiones tendineae (Gam- dari aponeurosis musculus obliquus externus abdominis,
bar 4.14). Struktur ini mudah dilihat pada individu den- obliquus internus abdominis, dan transversus abdominis.
gan rectus abdominis yang berkembang dengan baik. Dari titik ini ke arah inferior, musculus rectus abdominis
berkontak langsung dengan fascia transversalis. Penanda
st0100 Pyramidalis titik transisi ini adalah sebuah lengkung serabut-serabut
p0540 Musculus verticalis kedua adalah pyramidalis. Muscu- (linea arcuata; lihat Gambar 4.14).
lus ini kecil, berbentuk segitiga, yang mungkin tidak ada,
berada di anterior rectus abdominis, memiliki dasar di Fascia extraperitonealis st0110
pubis, dan apex yang melekat di superior dan medial linea Di sebelah dalam dari fascia transversalis ada suatu lapisan p0575
alba (Gambar 4.14). jaringan ikat, fascia extraperitonealis, yang memisah-
kan fascia transversalis dari peritoneum (Gambar 4.16).
st0105 Vagina musculi recti abdominis Terdiri dari sejumlah lemak, lapisan ini tidak hanya
p0545 Musculi rectus abdominis dan pyramidalis terbungkus di melapisi cavitas abdominalis tetapi juga bersinambungan
dalam sarung aponeurosis tendinum (vagina musculi dengan lapisan serupa yang melapisi cavitas pelvis. Fascia
recti abdominis) yang terbentuk oleh suatu lapisan unik ini banyak terdapat pada dinding posterior abdomen, khu-
aponeurosis musculi obliquus externus abdominis dan susnya di sekitar ren, berlanjut di atas organ-organ yang
internus, dan transversus abdominis (Gambar 4.15).
p0550 Vagina musculi recti abdominis membungkus sempurna
3/4 bagian atas rectus abdominis dan menutupi facies ante- Fascia superficialis
rior 1/4 bawahnya. Karena tidak ada sarung menutupi 1/4 Lapisan membranosa
Lapisan lemak (Fascia Camper)
bagian bawah facies posterior rectus abdominis, di sini mus- (Fascia Scarpa)
culus ini berkontak langsung dengan fascia transversalis. Kulit
Fascia transversalis
p0555 Pembentukan vagina musculi recti abdominis yang Aponeurosis
mengelilingi 3/4 bagian atas rectus abdominis memiliki Musculus Peritoneum parietale Fascia
obliquus extraperitonealis
pola sebagai berikut: externus
u0350 j Dinding anterior terdiri dari aponeurosis musculus abdominis Peritoneum
obliquus externus abdominis dan separuh aponeurosis Musculus viscerale
musculus obliquus internus abdominis, yang membe- obliquus
lah di margo lateralis rectus abdominis. internus
abdominis
u0355 j Dinding posterior vagina musculi recti abdominis terdiri
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
7YVJLZZ\Z
7YLWLYP[VULHSL 9L[YVWLYP[VULHSL _PWOVPKL\Z
9HTPJ\[HULP
HU[LYPVYLZ
;; 9HTPJ\[HULP
SH[LYHSLZ
;;
(WVUL\YVZPZ
KHUT\ZJ\S\Z *YPZ[HPSPHJH
VISPX\\Z
L_[LYU\Z
HIKVTPUPZ 5LY]\Z
PSPVPUN\PUHSPZ3
5LY]\Z
PSPVO`WVN
HZ[YPJ\Z3
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
(Y[LYPHLPU[LYJVZ[HSLZ (Y[LYPH[OVYHJPJHPU[LYUH
(Y[LYPHLWPNHZ[YPJHZ\WLYPVY
(Y[LYPHT\ZJ\SVWOYLUPJH
(Y[LYPHJPYJ\TÅL_H
PSPHJHWYVM\UKH
(Y[LYPHJPYJ\TÅL_H (Y[LYPHLWPNHZ[YPJHPUMLYPVY
PSPHJHZ\WLYÄJPHSPZ
(Y[LYPHLWPNHZ[YPJH
Z\WLYÄJPHSPZ
142
f0110 Gambar 4.21 Suplai arteri dinding anterolateral abdomen.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
(Y[LYPH[OVYHJPJHPU[LYUH
(Y[LYPHLWPNHZ[YPJHZ\WLYPVY
(Y[LYPHT\ZJ\SVWOYLUPJH
4\ZJ\S\ZYLJ[\ZHIKVTPUPZ
(Y[LYPHJPYJ\TÅL_HPSPHJHWYVM\UKH
4\ZJ\S\Z[YHUZ]LYZ\ZHIKVTPUPZ (Y[LYPHLWPNHZ[YPJHPUMLYPVY
f0115
Gambar 4.22 Arteria epigastrica superior dan inferior.
u0400 j Bagian inferior dinding disuplai oleh arteria epigas- inguinalis. Hernia tipe ini dapat terjadi pada pria dan
trica inferior di medial dan arteria circumflexa ili- wanita, tetapi lebih sering terjadi pada pria.
aca profunda di lateral, keduanya adalah cabang dari Kelemahan yang ada di dinding anterior abdomen pada p0700
arteria iliaca externa. regio inguinalis ini dikarenakan oleh perubahan-peruba-
han yang terjadi semasa perkembangan gonad. Sebelum
p0670 Arteria epigastrica superior dan arteria epigastrica infe- testis dan ovarium turun dari posisi asalnya yang tinggi di
rior keduanya memasuki vagina musculi recti abdominis. dinding posterior abdomen, terbentuklah kantong keluar
Struktur ini di posterior musculus rectus abdominis di peritoneeum (processus vaginalis) (Gambar 4.23), yang
sepanjang perjalanannya, dan beranastomosis satu den- menonjol melalui beberapa lapisan dinding anterior abdo-
gan yang lain (Gambar 4.22). men dan mendapatkan penutup dari masing-masing:
p0675 Venaenya bernama serupa dengan arteriaenya, mengi- j Fascia transversalis yang membentuk lapisan paling u0415
kuti arteriae dan bertanggung jawab untuk drainase vena. profundus.
st0130 Drainase lymphatici
p0680 Drainase lymphatici dinding anterolateral abdomen 7LYP[VUL\TWHYPL[HSL
mengikuti prinsip-prinsip dasar drainase lymphatici: -HZJPHL_[YHWLYP[VULHSPZ
j Lymphaticus superficialis di atas umbilicus melintas ke
-HZJPH[YHUZ]LYZHSPZ
u0405
4\ZJ\S\ZVISPX\\Z
jurusan superior menuju nodi axillares, sedangkan PU[LYU\ZHIKVTPUPZ
drainase di bawah umbilicus melintas ke jurusan infe- 4\ZJ\S\Z[YHUZ]LYZ\ZHIKVTPUPZ
rior menuju nodi inguinales superficiales. 4\ZJ\S\ZVISPX\\ZL_[LYU\Z
;LZ[PZ HIKVTPUPZ
u0410 j Lymphaticus profundus mengikuti arteriae bagian
.\ILYUHJ\S\T 7YVJLZZ\Z]HNPUHSPZ
dalam kembali menuju nodi parasternaless di seki-
tar perjalanan arteria thoracica interna, nodi lumbales
di sekitar perjalanan aorta abdominalis, dan nodi iliaci
externi di sekitar perjalanan aretria iliaca externa.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
sus abdominis tidak didapatkan karena processus vagi- Hernia inguinalis pada olahragawan sportsmen’s
nalis lewat di bawah sabut-sabut melengkung musculi groin/sportsmen’s hernia
dinding abdomen ini). Regio inguinalis dapat didefinisikan sebagai daerah p0750
u0425 j Lapisan yang paling superficialis adalah aponeurosis
pertemuan extermitas inferior dengan batang tubuh
musculus obliquus externus abdominis. di dekat garis tengah tubuh. Di sini musculi abdominis
batang tubuh menyatu dengan musculi adductores regio
p0720 Sebagai hasilnya processus vaginalis berubah menjadi femoralis, ujung medial ligamentum inguinale melekat
suatu struktur tabung tubuler dengan penutup berlapis pada tuberculum pubicum, symphysis pubica melekat-
dari lapisan dinding anterior abdomen. Ini membentuk kan kedua tulang pubicum, dan annulus inguinalis super-
struktur dasar canalis inguinalis. ficialis/externum terbentuk. Juga, pada dan di sekeliling
p0725 Peristiwa akhir pada perkembangan ini adalah turunnya daerah ini terdapat pemindahan kekuatan yang signifi-
testis ke dalam scrotum atau ovarium ke dalam cavitas pel- kan pada sebagian besar jenis aktifitas atletik/olah raga.
vis. Proses ini tergantung pada perkembangan gubernac- Nyeri pada regio inguinalis atau pubicum dapat disebab-
ulum (Gambar 4.23), yang terbentang dari batas inferior kan oleh beberapa hal, termasuk perubahan inflamasi
gonad yang sedang berkembang sampai ke tonjol labioscro- pada symphysis pubica, problem insersi rectus abdomi-
talis di dalam perineum yang juga sedang berkembang. nis/adductor longus, dan bermacam-macam hernia.
p0730 Processus vaginalis berada tepat di anterior gubernacu-
lum di dalam canalis inguinalis.
p0735 Pada pria, ketika testis turun, testis dan vasa, ductus,
dan nervi yang menyertainya melewati canalis inguinalis Canalis inguinalis st0140
dan karenanya dikelilingi oleh lapisan-lapisan fascia yang Canalis inguinalis adalah suatu saluran sempit yang ter- p0755
sama dari dinding abdomen. Turunnya testis menyempur- bentang dengan arah ke bawah dan ke medial, tepat di atas
nakan pembentukan funiculus spermaticus pada pria. dan paralel dengan separuh bagian bawah ligamentum
p0740 Pada wanita, ovarium turun ke dalam cavitas pelvis dan inguinale. Struktur ini dimulai pada annulus inguinalis
terkait dengan perkembangan uterus. Oleh karenanya, profundus dan berlanjut sampai kira-kira 4 cm, berakhir di
struktur yang melewati canalis inguinalis hanyalah liga- annulus inguinalis superficialis (Gambar 4.24). Isi canalis
mentum teres uteri, yang merupakan sisa gubernaculum. inguinalis adalah ramus genitalis nervus genitofemora-
p0745 Pada kedua jenis kelamin rangkaian perkembangan lis, funiculus spermaticus pada pria, dan ligamentum
ini diakhiri saat processus vaginalis menutup. Jika tidak teres uteri pada wanita. Selain itu, pada pria dan wanita,
menutup atau tidak sempurna menutup, kelemahan nervus ilioinguinalis berjalan melewati bagian canalis
dapat terjadi di dinding anterior abdomen dan hernia inguinalis, keluar melalui annulus inguinalis superficialis
inguinalis dapat terjadi. Pada pria, hanya regio proxi- dengan isi yang lain.
mal tunica vaginalis yang menutup. Bagian distalnya
terbentang untuk melapisi sebagian besar testis di scro- Annulus inguinalis profundus st0145
tum. Dengan kata lain, cavitas tunica vaginalis pada pria Annulus inguinalis profundus adalah permulaan canalis p0760
terbentuk seperti perpanjangan cavitas peritonealis yang inguinalis dan berada pada titik pertengahan antara SIAS
sedang berkembang dan menjadi terpisah selama masa dan symphysis pubica (Gambar 4.25). Struktur ini berada
perkembangan itu. tepat di atas ligamentum inguinale dan tepat di lateral vasa
Funiculus
spermaticus
Symphysis
pubica
f0125 Gambar 4.24 Canalis inguinalis. Gambar 4.25 Annulus inguinalis profundus dan fascia transversalis. f0130
144
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
4\ZJ\S\ZVISPX\\Z
L_[LYU\ZHIKVTPUPZ
:WPUHPSPHJHHU[LYPVY (WVUL\YVZPZT\ZJ\S\Z
Z\WLYPVY:0(: VISPX\\ZL_[LYU\Z
HIKVTPUPZ
Gambar 4.26 Annulus inguinalis superficialis f0135
(UU\S\Z dan aponeurosis musculus obliquus externus
3PNHTLU[\T PUN\PUHSPZ
PUN\PUHSL abdominis.
Z\WLYÄJPHSPZ
-\UPJ\S\Z
ZWLYTH[PJ\Z
(Y[LYPHKHU
]LUHMLTVYHSPZ
4\ZJ\SPZVISPX\\Z
PU[LYU\ZHIKVTPUPZ
(WVUL\YVZPZT\ZJ\S\Z
:WPUHPSPHJHHU[LYPVY
VISPX\\ZPU[LYU\Z
Z\WLYPVY:0(:
HIKVTPUPZ
3PNHTLU[\T
f0140 Gambar 4.27 Musculus obliquus internus PUN\PUHSL
abdominis dan canalis inguinalis.
;LUKVJVUQ\UJ[P]\Z
-\UPJ\S\ZZWLYTH[PJ\Z
(Y[LYPHKHU
]LUHMLTVYHSPZ
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Ligamentum
lus inguinalis profundus dan berisi struktur-struktur yang
inguinale berjalan di antara cavitas abdominopelvicum dan testis,
dan tiga fascia penutup yang membungkus struktur-struk-
tur ini (Gambar 4.29A).
Funiculus Struktur-struktur di dalam funiculus spermaticus meliputi: p0835
spermaticus j ductus deferens, u0445
j arteria untuk ductus deferens (dari arteria vesicalis infe- u0450
rior),
j arteria testicularis (dari aorta abdominalis), u0455
j plexus venosus pampiniformis (venae testiculares), u0460
j arteria dan vena cremasterica (vasa kecil terkait fascia u0465
cremasterica),
Arteria dan vena femoralis j ramus genitalis nervus genitofemoralis (mempersarafi u0470
musculus cremaster),
f0145 Gambar 4.28 Musculus transversus abdominis dan canalis j serabut-serabut nervus afferentes viscerales dan sym- u0475
inguinalis.
pathicum,
j lymphatici, dan u0480
j sisa-sisa processus vaginalis. u0485
posisi tendo conjunctivus di sebelah posterior terhadap
annulus inguinalis superficialis menyediakan tambahan
penopang bagi daerah potensi lemah dinding anterior Struktur-struktur ini memasuki annulus inguinalis pro- p0885
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Nervus
ilioinguinalis
Aponeurosis
musculus obliquus
externus abdominis
Musculus
Musculus obliquus
transversus
internus abdominis
abdominis
Tendo
Annulus inguinalis profundus
conjunctivus
Nervus ilioinguinalis
Annulus inguinalis superificialis
Aponeurosis
musculus obliquus Fascia spermatica externa
externus abdominis
Fascia cremasterica
Fascia spermatica interna
Ramus genitalis
nervus genitofemoralis
Ligamentum teres uteri Peritoneum parietale
Tendo conjunctivus
Nervus
inguinalis
Aponeurosis
musculus obliquus
externus abdominis
Musculus obliquus
internus abdominis
Musculus
transversus abdominis
Fascia superficialis
lapisan membranosum
Aponeurosis
fascia superficialis
musculus obliquus
(lapisan lemak)
externus abdominis
Kulit mons pubis nervus inguinalis
Ramus genitalis untaian jaringan
B nervus genitofemoralis ikat longgar
f0150 Gambar 4.29 A. Funiculus spermaticus (pria). B. Ligamentum teres uteri (wanita)
147
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
(UU\S\ZPUN\PUHSPZ
Hernia femoralis
;LUKVJVUQ\UJ[P]\Z Hernia femoralis melewati canalis femoralis dan masuk p1030
WYVM\UK\Z
ke dalam aspectus medialis regio femoralis. Canalis femo-
(UU\S\ZPUN\PUHSPZ ralis terletak di tepi medial femoral sheath/sarung femo-
Z\WLYÄJPHSPZ
ralis, yang berisi arteria femoralis, vena femoralis, dan
:HJJ\ZWLYP[VULHSPZ
nodi lymphatici. Leher canalis femoralis sangat sempit
dan sering menjadi lokasi terjepitnya intestinum di dalam
saccus, sehingga pada hernia tipe ini massa tidak dapat
dimasukkan kembali dan sering menyebabkan strangu-
;LZ[PZ lasi intestinum. Hernia femoralis biasanya didapat, dan
paling sering terjadi pada populasi usia pertengahan dan
lanjut. Selain itu, biasanya karena wanita memiliki pelvis
yang lebih lebar dibandingkan pria, wanita lebih sering
f0160 Gambar 4.31 Hernia inguinalis indirecta. terkena hernia femoralis.
149
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Intestinum
tenue
Aplikasi klinis b0105
Pirau ventriculoperitoneale/Ventriculoperitoneal
shunts
Pasien dengan hydrocephalus obstruktif (akumulasi p1120
berlebih liquor cerebrospinalis di dalam sistem ventriculi
encephalon) memerlukan drainase liquor ini secara terus-
menerus. Hal ini dapat dicapai dengan menempatkan
f0175 Gambar 4.34 Saccus majus dan saccus minus cavitas peritonealis. sebuah kateter menembus cranium ke dalam ventriculi
encephalon dan menempatkan bagian extracraniale dari
kateter tersebut di bawah scalp dan kulit dinding tho-
3PNHTLU[\TMHSJPMVYTL rax dan meneruskannya ke dalam dinding abdomen di
(Y[LYPHOLWH[PJHWYVWYPH 6TLU[\TTPU\Z dalam cavitas peritonealis. Liquor cerebrospinalis dialir-
+\J[\Z =HZH kan melalui kateter tersebut ke dalam cavitas peritonealis
IPSPHYPZ NHZ[YPJHL dan liquor ini akan diserap.
=LUHWVY[HL
OLWH[PZ .HZ[LY
/LWHY )\YZH
-VYHTLU VTLU[HSL
VTLU[HSL
Aplikasi klinis b0110
:HJJ\Z
THQ\Z 3PLU Hemodialisis dan dialisis peritoneale
Pasien gagal ginjal kronik memerlukan dialisis untuk p1125
bertahan hidup. Terdapat dua metode.
9LUKL_[LY Metode pertama (hemodialisis), darah diambil dari p1130
9LUZPUPZ[LY
=LUHJH]HPUMLYPVY ;?00 (VY[H sirkulasi, kemudian didialisis melalui suatu kompleks
membrana artificialis, dan kembali ke dalam tubuh. Aliran
f0180 Gambar 4.35 Irisan transversus memperlihatkan kesinambungan darah yang cepat diperlukan untuk membuang kelebi-
antara saccus majus dan saccus minus melewati foramen han cairan tubuh, mengganti elektrolit, dan membuang
epiploicae (omentale). metabolit-metabolit yang tidak diperlukan. Untuk men-
capainya, suatu fistula arteriovenosus dibuat dengan
pembedahan dan dikanulasi setiap saat pasien memerlu-
u0565 j lobus caudatus hepatis di superior; dan kan dialisis, atau suatu lubang kanula besar ditempatkan
u0570 j bagian pertama duodenum di inferior. di atrium dextrum, yang melalui struktur ini darah dapat
diaspirasi dan dikembalikan.
Pada metode kedua (dialisis peritoneale), perito- p1135
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Omentum majus
p1205 Saat laparotomi dikerjakan dan cavitas peritonealis
dibuka, biasanya struktur pertama yang tampak adalah
omentum majus. Lapisan ganda berlemak dan terdiri
dari membrana vaskuler ini tergantung seperti apron
dari curvatura gastrica/ventriculi major, menutup di
atas colon transversum, dan tergantung bebas di dalam
cavitas abdominalis. Struktur ini sering disebut sebagai
“polisi penjaga abdomen/policeman of the abdomen”
karena kemampuannya untuk bermigrasi ke daerah yang
terkena inflamasi dan membungkus dinding organ yang
terkena proses inflamasi tersebut.
p1210 Omentum majus juga merupakan tempat penting
untuk penyebaran tumor ganas. Penyebaran langsung
lewat omentum melalui rute transcoelomica sering ter-
jadi pada karsinoma ovarium.
st0225 Mesenterium
p1215 Mesenterium merupakan lipatan peritoneum yang
melekatkan viscera ke dinding posterior abdomen. Mes- 9HKP_ 9HKP_TLZVJVSVU
enterium memungkinkan adanya pergerakan dan TLZLU[LYP\T ZPNTVPKL\T
menyediakan tempat untuk lewatnya vasa, nervi, dan
Gambar 4.38 Refleksi peritoneum, pembentukan mesenterium, f0195
lymphaticus untuk mencapai viscera dan termasuk dalam
tergambar pada dinding posterior abdomen.
struktur ini adalah: 153
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
st0245 Ligamenta
p1255 Ligamenta peritoneum terdiri dari dua lapis peritoneum
yang menghubungkan dua organ satu dengan yang lain
atau melekatkan organ pada dinding tubuh, dan dapat
mem-bentuk bagian dari omentum. Biasanya ligamenta ini
dinamakan sesuai dengan struktur yang dihubungkannya. *Y\ZKL_[Y\T ,ZVWOHN\ZWHYZ
Sebagai contoh, ligamentum splenorenale menghubung- KPHWOYHNTH HIKVTPUHSPZ
kan ren sinistra dengan lien dan ligamentum gastrophreni- (VY[H
cum menghubungkan gaster dengan diaphragma.
st0250 Organ-organ Gambar 4.39 Esophagus pars abdominalis. f0200
st0255 Esophagus pars abdominalis
p1260 Esophagus pars abdominalis mewakili bagian distal
esophagus yang pendek, yang berada di cavitas abdomi-
nalis. Struktur ini berawal dari crus dextrum diaphragma,
biasanya pada level vertebra TX, esophagus pars abdomi-
nalis berjalan dari hiatus esophageus sampai ke ostium Arteriae gastricae breves
cardiacum gaster, tepat di kiri dari garis tengah tubuh Arteria splenica/lienalis
(Gambar 4.39).
Arteria gastrica
p1265 Struktur-struktur yang terkait dengan esophagus, sinistra
ketika memasuki cavitas abdominalis, adalah truncus vag- Arteria gastrica dextra
alis anterior dan posterior:
u0610 j Truncus vagalis anterior terdiri dari beberapa trunci
Arteria
kecil yang serabut-serabutnya terutama berasal dari hepatica propria
nervus vagus sinistra; rotasi tractus gastrointestinalis
selama masa perkembangan menyebabkan truncus ini
berpindah ke permukaan anterior esophagus;
u0615 j Begitu pula truncus vagalis posterior yang terdiri
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
*\Y]H[\YH
NHZ[YPJHTHQVY
*VYW\Z
*HUHSPZW`SVYPJ\Z NHZ[YPJ\T
+\VKLU\T :WOPUJ[LYW`SVYPJ\T (U[Y\TW`SVYPJ\T
2VUZ[YPRZPW`SVYPJ\T
dalam gaster;
u0635 j fundus gastricus, yang merupakan area di atas Pars descendens duodeni Corpus gastricum
ostium cardiacum; Flexura duodenojejunalis
u0640 j corpus gastricum, yang merupakan daerah terluas
dari gaster; dan Gambar 4.42 Radiograf kontras ganda/double contrast dari gaster f0215
u0645 j pars pylorica, yang terbagi menjadi antrum pylori-
dan duodenum.
cum dan canalis pyloricus dan merupakan ujung dis-
tal dari gaster (Gambar 4.41).
Intestinum tenue st0265
p1325 Bagian paling distal dari pars pylorica gaster adalah Intestinum tenue merupakan bagian terpanjang dari trac- p1390
pylorus (Gambar 4.41). Pylorus terlihat pada permukaan tus gastrointestinalis dan terbentang dari ostium pylori-
gaster dengan adanya konstriksi pyloricus yang berisi cum gaster sampai plica ileocaecale. Struktur berupa
suatu cincin musculorum gaster yang menebal, sphinc- tabung ini panjangnya sekitar 6-7 meter dengan diameter
ter pyloricum, yang mengelilingi lubang distal gaster, yang menyempit dari permulaan sampai ujung akhir, yang
ostium pyloricum. Ostium pyloricum berada tepat di sisi terdiri dari duodenum, jejunum, dan ileum.
kanan garis tengah pada suatu bidang yang melewati tepi
bawah vertebra LI (planum transpyloricum). Duodenum st0270
p1330 Ciri-ciri lain dari gaster meliputi: Bagian pertama dari intestinum tenue adalah duodenum. p1395
u0650 j curvatura gastrica/ventriculi major, yang meru- Struktur ini berbentuk seperti huruf C, bersebelahan den-
pakan suatu tempat perlekatan ligamentum gastro- gan caput pancreas, panjangnya sekitar 20-25 cm dan
splenicum/gastrolienale dan omentum majus; berada di atas umbilicus; lumennya adalah yang terlebar
u0655 j curvatura gastrica/ventriculi minor, yang meru- dibandingkan bagian intestinum tenue yang lain (Gam-
pakan suatu tempat perlekatan untuk omentum minus; bar 4.43). Struktur ini terletak retroperitoneale kecuali
u0660 j incisura cardiaca, yang membentuk sudut superior bagian awalnya, yang dihubungkan dengan hepar oleh
saat esophagus memasuki gaster; dan suatu ligamentum hepatoduodenale, yang merupakan
u0665 j incisura angularis, merupakan takik pada curvatura bagian dari omentum minus.
gastrica/ventriculi minor. Duodeni terbagi menjadi 4 bagian (Gambar 4.43). p1400
j Pars superior (bagian pertama) terbentang dari ostium u0695
p1355 Suplai arterial gaster (Gambar 4.40) meliputi: pyloricum gaster sampai collum vesicae fellea, berada
u0670 j arteria gastrica sinistra dari truncus coeliacus, tepat di sisi kanan corpus vertebrae LI, dan berjalan di
u0675 j arteria gastrica dextra sering berasal dari arteria hepat- anterior ductus choledochus, arteria gastroduodenalis,
ica propria, vena portae hepatis, dan vena cava inferior. Secara kli-
u0680 j arteria gastro-omentalis (epiploica) dextra dari arteria nis, permulaan bagian ini disebut sebagai ampulla atau
gastroduodenalis, duodenal cap, dan ulcus duodenalis paling sering ditemui. 155
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Ductus Esophagus
biliaris
Duodeni
—pars superior Lien
Vesica fellea
Ren dexter
Pancreas
Posisi papilla L1
duodeni minor Ren sinister
L2
Posisi papilla Arteria dan vena
duodeni major mesenterica superior
Pars L3
descendens Colon descendens
duodeni
Pars ascendens
Pars inferior
duodeni
duodeni
Aorta abdominalis
Colon
ascendens
u0700 j Pars descendens (bagian kedua) duodeni berada tepat Arteria pancreaticoduodenalis
di sisi kanan garis tengah tubuh dan terbentang dari superior posterior Arteria gastrica sinistra
collum vesica fellea sampai ke tepi bawah vertebra LIII. Arteria hepatica propria Arteria
Permukaan anteriornya disilang oleh colon transver- Arteria gastroomentalis
sum, di posteriornya terdapat ren dextra, dan di medial- gastroduodenalis dextra
nya terdapat caput pancreas. Bagian duodeni ini berisi Arteria
papilla duodeni major, yang merupakan pintu masuk supraduodenalis
bersama bagi ductus choledochus dan ductus pancre-
aticus, dan papilla duodeni minor, yang merupakan
pintu masuk bagi ductus pancreaticus accessorius, dan
pertemuan dari pre-enteron dan mesenteron tepat di
bawah papilla duodeni major.
u0705 j Pars inferior/horizontalis (bagian ketiga) duo-
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
(YJHKLHY[LYPHS
Ileum st0280
Ileum menyusun tiga perlima bagian distal intestinum p1485
tenue dan sebagian besar berada di kuadran kanan bawah.
Dibandingkan dengan jejunum, ileum memiliki dinding
yang lebih tipis, lipatan-lipatan mucosa (plicae circulares)
yang lebih sedikit dan kurang menonjol, vasa recta yang
lebih pendek, lemak mesenterium lebih banyak, dan lebih
banyak arcade arteriae (Gambar 4.46).
(Y[LYPHTLZLU[LYPJHZ\WLYPVY
0SL\T .HZ[LY
st0275 Jejunum
p1475 Jejunum dan ileum merupakan dua bagian akhir inte-
stinum tenue (Gambar 4.45). Jejunum merupakan 2/5
bagian proximal. Sebagian besar jejunum berada di
kuadran kiri atas abdomen dan lebih besar diameternya
serta memiliki dinding yang lebih tebal dibandingkan
ileum. Lapisan bagian dalam mukosa jejunum ditandai
dengan adanya banyak lipatan menonjol yang mengel-
ilingi lumennya (plicae circulares). Karakteristik unik jeju-
num lainnya adalah adanya arcade arteriae yang kurang
jelas dan vasa recta (arteri-arteri lurus) yang lebih panjang
dibandingkan dengan yang ada di ileum (Gambar 4.46). (Y[LYPHLQLQ\UHSLZKHUPSLHSLZ
p1480 Suplai arterial jejunum termasuk arteriae jejunales dari
Gambar 4.47 Suplai arterial jejunum dan ileum. f0240
arteria mesenterica superior (Gambar 4.47). 157
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Lembaran
plica
ileocaecale Aplikasi klinis b0150
Ulcerasi duodenum
Caecum Appendix Biasanya ulcus duodenalis terjadi di pars superior duodeni: p1530
vermiformis j Ulcus duodenalis posterior mengikis langsung u0760
arteria gastroduodenalis atau, yang lebih sering
terjadi adalah mengikis arteria pancreaticoduode-
f0245 Gambar 4.48 Ilustrasi memperlihatkan pertemuan ileocaecale/ nalis superior posterior, yang dapat menyebabkan
ileocecal junction dan plica ileocaecale. perdarahan yang tidak terkontrol dan bisa berakibat
fatal pada beberapa pasien. Terapinya dapat berupa
pembedahan abdomen bagian atas secara ekstensif
p1490 Ileum bermuara ke dalam intestinum crassum, tempat dengan ligasi vasa atau dengan cara endovaskuler,
caecum dan colon ascendens bertemu. Daerah pertemuan di mana ahli radiologi menempatkan suatu kateter
ini dikelilingi oleh dua lipatan yang menonjol ke dalam halus secara retrograde/berlawanan arah jarum jam
lumen intestinum crassum (plica ileocaecale) (Gam- dari arteria femoralis sampai masuk ke dalam arteria
bar 4.48). Lipatan-lipatan plica ileocaecale ini bertemu pada coeliaca. Arteria hepatica communis dan arteria gas-
ujung-ujungnya dan membentuk peninggian. Musculature troduodenalis dikanulasi dan daerah perdarahan
ileum berlanjut sampai di setiap lipatan, membentuk suatu dapat dihentikan dengan menggunakan spiral kecil,
sphincter. Fungsi plica ileocaecale termasuk mencegah ref- yang memecah arus aliran darah.
luks/kembalinya isi lumen dari caecum ke dalam ileum, dan j Ulcus duodenalis anterior mengikis sampai ke u0765
mengatur jalannya isi lumen ileum menuju caecum. dalam cavitas peritonealis, menyebabkan peritoni-
p1495 Suplai arterial untuk ileum (Gambar 4.47) berasal dari: tis. Reaksi inflamasi berat serta ileus lokal tersebut
u0750 j arteriae ileales dari arteria mesenterica superior, dan memicu perlekatan omentum majus, sehingga
u0755 j suatu cabang dari arteria ileocolica (dari arteria mesen- dapat menyumbat perforasi. Gaster dan duodemum
terica superior). yang biasanya berisi sejumlah besar udara/gas,
akan mengalami kebocoran sehingga gas masuk
ke dalam cavitas peritonealis dan dapat diobservasi
b0140 Aplikasi klinis pada radiograf dada saat pasien posisi berdiri seb-
agai penampakan gas subdiaphragmatica.
Transisi epithelium antara esophagus pars
abdominalis dan gaster
p1510 Daerah pertemuan gastroesophageales ditandai oleh
suatu transisi pergantian tipe epithelium yang satu ke
tipe epithelium yang lain. Pada beberapa individu, dae- Aplikasi klinis b0155
rah pergantian histologis ini tidak terletak pada daerah Pemeriksaan lumen tractus gastrointestinalis
pergantian fisiologi gastroesophageales, tetapi terletak Larutan barium sulfat dapat ditelan oleh pasien dan p1545
pada 1/3 bagian bawah esophagus. Hal ini dapat menye- akan dapat ditayangkan menggunakan unit fluoroskopi
babkan individu-individu tersebut rawan terkena ulcerasi sinar-X. Lumen dapat diperiksa apakah terdapat massa
esophagus, dan juga dikaitkan dengan naiknya resiko ter- (misalnya, polip dan tumor) dan gelombang peristaltik
kena adenokarsinoma. juga dapat diperiksa. Pasien dapat juga diberi granula
yang melepaskan karbon dioksida untuk mengisi gaster
sehingga barium melapisi mukosa secara tipis, menye-
babkan pencitraan rinci mukosa dapat dilakukan.
b0145 Aplikasi klinis
st0285 Pembedahan pada kasus obesitas
p1515 Prosedur pembedahan untuk obesitas dibagi menjadi Aplikasi klinis b0160
prosedur malabsorbsi dan prosedur restriksi.
st0290 Prosedur malabsorbsi Diverticulum Meckel
p1520 Pada prosedur ini, dengan pembedahan gaster dis- Diverticulum Meckel adalah suatu sisa-sisa bagian p1550
ambung dengan jejunum distal/ileum sehingga isi gaster proximal tangkai kuning telur/yolk stalk (ductus vitel-
memintas sebagian besar intestinum tenue. Terdapat linus), yang terbentang hingga ke dalam funiculus
158
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Bidang medioclavicularis
Regio hypochondrium Regio
kanan hypochondrium kiri
;HLUPHLJVSP
Regio
epigastrium
*VSVUHZJLUKLUZ
Regio
Regio lateralis
Regio lateralis
kanan
umbilicalis kiri
0SL\T
Regio Regio
inguinalis Regio inguinalis
kanan pubica kiri 4LZVHWWLUKP_
(WWLUKP_
]LYTPMVYTPZ
Bidang intertubercularis Bidang subcostalis *HLJ\T
st0305 Caecum dan appendix vermiformis Caecum berlanjut sebagai colon ascendens pada tem- p1615
p1610 Caecum merupakan bagian pertama dari intestinum pat pertemuannya dengan ileum dan biasanya berkontak
crassum (Gambar 4.52). Caecum berada di inferior ostium dengan dinding anterior abdomen. Caecum dapat meny-
ileocaecale dan pada fossa iliaca dextra. Caecum adalah ilang apertura pelvis untuk kemudian terletak di dalam
struktur intraperitoneale karena mobilitasnya bukan pelvis minor. Appendix vermiformis melekat pada dinding
karena perlekatannya oleh mesenterium. posteromedial caecum, tepat di inferior dari ujung ileum
(Gambar 4.52).
Appendix vermiformis adalah struktur tabung sem- p1620
pit, berongga, berujung buntu dan berhubungan dengan
(WWLUKP_ caecum di ujung yang lain. Dinding appendix vermiformis
*VSVUHZJLUKLUZ 0SL\T ]LYTPMVYTPZ memiliki agregasi jaringan lymphaticum yang luas, dan
menggantung pada ileum terminal oleh mesoappendix
(Gambar 4.53), yang berisi vasa appendicularis. Titik
perlekatnnya dengan caecum konsisten dengan alur tae-
niae coli libera yang tampak jelas mengarah ke basis appen-
dix vermiformis, tetapi lokasi bagian appendix vermiformis
yang lain sangat bervariasi (Gambar 4.54). Bagian appen-
dix vermiformis yang lain dapat berada di:
j posterior dari caecum atau bagian bawah colon ascen- u0790
;HLUPHL
JVSP dens, atau keduanya, dengan posisi retrocaecalis atau
retrocolicae;
j menggantung di atas apertura pelvis, di dalam pelvis u0795
atau dalam posisi descendens;
j di bawah caecum pada lokasi subcaecale; atau u0800
*HLJ\T
j anterior dari ileum terminal, kemungkinan berhubun- u0805
gan dengan dinding tubuh, pada posisi pre-ileale atau
posterior dari ileum terminal pada posisi post-ileale.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
7LS]PJHL
tama kali, serabut-serabut nervus sensorius viscerales
9L[YVJHLJHSL
terstimulasi (Gambar 4.56). Serabut-serabut ini memasuki
*HLJ\T medulla spinalis di level T10. Nyeri dialihkan ke derma-
tom T10 di regio periumbilicalis. Nyeri bersifat menyebar,
tidak terlokalisasi; setiap timbul gelombang peristaltik
:\IJHLJHSL
melewati regio ileocaecale, nyeri timbul. Tipe nyeri hilang
f0275 Gambar 4.54 Posisi appendix.
timbul ini disebut sebagai kolik.
Pada tahap lanjut, appendix vermiformis akan ber- p1685
hubungan dan mengiritasi peritoneum parietale di regio
fosa iliaca kanan, yang dipersarafi oleh nervi sensorius
(Y[LYPHTLZLU[LYPJHZ\WLYPVY somaticae. Hal ini menyebabkan terjadinya nyeri tetap
yang terlokalisasi, yang mendominasi kolik yang dira-
(Y[LYPHPSLVJVSPJH
sakan pasien beberapa jam yang lalu sehingga pasien
tidak lagi merasakan nyeri alihan.
(Y[LYPHJHLJHSPZHU[LYPVY
(Y[LYPHJHLJHSPZ
WVZ[LYPVY
5`LYPKPPU[LYWYL[HZPRHU
ILYHZHSKHYPKPZ[YPI\ZP
ULY]PZLUZVYP\ZZVTH[PJHL
(Y[LYPHHWWLUKPJ\SHYPZ
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Colon descendens Suplai arterial untuk colon transversum berasal dari p1735
(Gambar 4.59):
Colon j arteria colica dextra dari arteria mesenterica superior, u0845
sigmoideum j arteria colica media dari arteria mesenterica superior, u0850
dan
j arteria colica sinistra dari arteria mesenterica inferior. u0855
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Colon descendens
(Y[LYPHPSLVJVSPJH
(Y[LYPHLYLJ[HL
(Y[LYPHJVSPJHKL_[YH
(Y[LYPHLZPNTVPKLHL
(Y[LYPHYLJ[HSPZZ\WLYPVY
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteria iliaca
communis sinistra Karena posisi anatomis colon sigmoideum, beberapa p1840
Arteria iliaca Arteria iliaca komplikasi dapat terjadi. Diverticulum dapat menyebabkan
interna sinistra communis dextra perforasi dan absess di pelvis. Inflamasi dapat menyebabkan
massa inflamasi, yang membuntu ureter sinister. Inflamasi
Arteria rectalis superior
dapat juga menyebar ke vesica urinaria, menyebabkan suatu
Arteria iliaca interna dextra fistula antara colon sigmoideum dengan vesica urinaria.
Colon descendens
Arteria
rectalis
media
Arteria
pudenda
interna
Diverticulae
Arteria rectalis inferior
Gambar 4.62 Barium enema double-contras/kontras ganda f0315
memperlihatkan sejumlah kantung-kantung di sepanjang
f0310 Gambar 4.61 Suplai arterial rectum dan canalis analis. Pandangan intestinum crassum bagian distal, terutama di dalam colon
posterior. descendens dan sigmoideum. Kantung-kantung kecil ini
adalah diverticulae dan pada sebagian besar kasus tetap
tidak aktif.
kondisi pasca operasi di mana terjadi penanganan
intestinum yang berlebihan selama pembedahan/
excessive intraoperative bowel handling. Biasanya
obstruksi intestinum tenue disebabkan oleh perle-
katan yang terjadi setelah pembedahan terdahulu, Aplikasi klinis b0195
dan adanya riwayat operasi atau intervensi abdo-
men harus selalu ditanyakan (misalnya, appendek- Ostomies/Ostomi
tomi terdahulu). Sebab-sebab lain termasuk Kadang-kadang diperlukan pembedahan untuk p1845
intestinum yang masuk ke dalam hernia (misalnya melubangi intestinum guna berhubungan dengan dunia
hernia inguinalis), dan intestinum terpuntir pada luar pada dinding anterior abdomen. Peletakan keluar
mesenteriumnya sendiri (volvulus). Obstruksi inte- intestinum memainkan peranan penting pada manaje-
stinum crassum biasanya disebabkan oleh tumor. men terapi pasien.
Penyebab potensial lain termasuk hernia dan Gastrostomi dikerjakan ketika gaster berbatasan p1850
penyakit inflamasi diverticulum colon sigmoideum. pada dinding anterior abdomen dan suatu pipa ditem-
patkan melalui kulit menuju gaster. Biasanya prosedur
ini dikerjakan untuk memberi makan pasien yang tidak
dapat menelan makanan dan minuman per oral (misal-
nya, karsinoma kompleks kepala dan leher).
b0190 Aplikasi klinis Pada jejunostomi, jejunum dihubungkan dengan p1855
dunia luar pada dinding anterior abdomen dan difiksasi.
Penyakit diverticulum
Jejunostomi digunakan sebagai tempat pipa makanan
p1830 Penyakit diverticulum berkembang dari diverticulum
diletakkan menembus dinding anterior abdomen ke
multipel colon, terutama pada colon sigmoideum, meski-
dalam bagian proximal yang menuju intestinum tenue.
pun seluruh bagian colon dapat terjangkit (Gambar 4.62).
Colon sigmoideum memiliki diameter terkecil dibanding-
kan bagian colon yang lain sehingga daerah ini paling
rawan terkena tekanan intraluminal. Hepar st0320
p1835 Pasien-pasien cenderung mengalami gejala dan tanda Hepar merupakan organ viscera terbesar pada tubuh p1860
bilamana leher diverticulum mengalami obstruksi oleh manusia dan terutama terletak di regio hypochondrium
feces dan terinfeksi. Inflamasi dapat menyebar di sepan- dextra dan epigastrium, meluas ke dalam regio hypochon-
jang dinding, menyebabkan nyeri abdomen. drium sinistra (atau di dalam kuadran kanan atas, terben-
164 tang hingga kuadran kiri atas) (lihat Gambar 4.4).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
A B C
D E F
G H I
165
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
9LJLZZ\Z Lobus
/LWHY +PHWOYHNTH Lobus dexter hepatis
Z\IWOYLUPJ\Z sinister hepatis Diaphragma
Ligamentum
falciforme
hepatis
Vesica biliaris/fellea
f0325 Gambar 4.64 Facies hepatis dan recessus yang berhubungan Facies visceralis st0330
dengan hepar. Facies visceralis hepar tertutup peritoneum viscerale, kec- p1915
uali pada fossa vesicae billiaris/felleae dan pada porta
hepatis (pintu gerbang menuju hepar; Gambar 4.66).
p1880 Facies hepar meliputi: Struktur-struktur yang berhubungan dengan facies ini
u0885 j facies diaphragmatica ke arah anterior, superior, dan meliputi yang berikut (Gambar 4.66):
posterior, dan j esophagus, u0905
u0890 j facies visceralis ke arah inferior (Gambar 4.64).
j pars anterior bagian kanan gaster, u0910
j pars superior duodeni, u0915
st0325 Facies diaphragmatica j omentum minus, u0920
p1895 Facies diaphragmatica hepar, yang halus dan berbentuk j vesica fellea (biliaris), u0925
kubah, terletak berhadapan dengan facies inferior dia- j flexura coli dextra, u0930
phragma (Gambar 4.65). Facies ini berhubungan dengan j sisi kanan colon transversum, u0935
recessus subphrenici dan hepatorenalis (Gambar 4.64): j ren dexter, dan u0940
u0895 j Recessus subphrenici memisahkan facies diaphrag-
j glandula suprarenalis dextra. u0945
matica hepar dari diaphragma dan dibagi menjadi pars
dextra dan sinistra oleh ligamentum falciforme, Porta hepatis berperan sebagai titik masuk ke dalam p1965
suatu struktur yang berasal dari mesenterium ventralis hepar bagi arteriae hepatica dan vena portae hepatis, dan
pada embrio. titik keluar bagi ductus hepaticus (Gambar 4.66).
u0900 j Recessus hepatorenalis adalah bagian cavitas perito-
nealis pada sisi kanan antara hepar dan ren dextra dan
glandula suprarenalis/adrenalis dextra.
f0335 Gambar 4.66 Pandangan posterior area nuda/bare area hepar dan ligamenta terkait.
166
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Anterior
Fundus Ductus hepaticus
Vesicae Lobus quadratus
biliaris Corpus
Collum Fissura ligamenti teretis
Porta hepatis
Ductus cysticus
Gambar 4.67 Facies visceralis hepatis. f0340
Ductus choledochus/
biliaris
Vena Portae hepatis
Lobus caudatus
Arteria hepatica propria Fissura ligamenti
Posterior venosi
p2025
3VI\ZX\HKYH[\Z 3VI\ZZPUPZ[LYOLWH[PZ
=LZPJHIPSPHYPZMLSSLH *VSS\TWHUJYLH[PZ
=LUHWVY[HLOLWH[PZ .HZ[LY Gambar 4.68 Computed f0345
tomogram abdomen,
=LUHJH]HPUMLYPVY (VY[H dengan kontras,
3PLU pada bidang axialis,
3VI\ZKL_[LYOLWH[PZ memperlihatkan facies
*Y\ZZPUPZ[Y\T visceralis hepar.
9LUZPUPZ[LY
*Y\ZKL_[Y\T
167
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
+\J[\ZIPSPHYPZ
+\J[\ZWHUJYLH[PJ\Z
HJJLZZVYP\Z
7HWPSSHK\VKLUPTPUVY +\J[\ZWHUJYLH[PJ\Z
THQVY
(TW\SSH
OLWH[VWHUJYLH[PJH
7HWPSSHK\VKLUPTHQVY
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
(Y[LYPHNHZ[YVVTLU[HSPZZPUPZ[YH
=LUHZWSLUPJHSPLUHSPZ (Y[LYPHNHZ[YPJHZPUPZ[YH
(Y[LYPHWHUJYLH[PJH
THNUH
;Y\UJ\ZJVLSPHJ\Z
(Y[LYPHOLWH[PJH
JVTT\UPZ
Lobus
dexter hepatis Crus dextrum (Y[LYPH
Vena cava inferior Aorta Ren sinister NHZ[YVK\VKLUHSPZ
(Y[LYPHWHUJYLH[PJH
KVYZHSPZ
corpus pancreatis dan, setelah memasuki caput pancrea-
tis, berbelok ke inferior. Pada bagian bawah caput pan- (Y[LYPHWHUJYLH[PJVK\VKLUHSPZ
PUMLYPVY
creatis, ductus pancreaticus bergabung dengan ductus
choledochus. Gabungan dari kedua struktur ini memben- (Y[LYPHWHUJYLH[PJVK\VKLUHSPZ
tuk ampulla hepatopancreatica (ampulla Vaterii), yang PUMLYPVYHU[LYPVY
masuk ke pars descendens duodeni pada papilla duodeni (Y[LYPHWHUJYLH[PJVK\VKLUHSPZ
major. Di sekeliling ampulla terdapat sphincter ampulla PUMLYPVYWVZ[LYPVY
(sphincter Oddii), yang merupakan kumpulan sel –sel otot (Y[LYPHTLZLU[LYPJHZ\WLYPVY
polos. (Y[LYPHWHUJYLH[PJVK\VKLUHSPZZ\WLYPVYWVZ[LYPVY
p2140 Ductus pancreaticus accessorius bermuara ke
duodenum tepat di atas papilla duodeni major yaitu pada Gambar 4.74 Suplai arterial pancreas. Pandangan posterior. f0375
papilla duodeni minor (Gambar 4.72). Bila ductus pan-
creaticus accessorius diikuti dari papilla duodeni minor
sampai caput pancreatis, suatu titik per-cabangan dapat
ditemukan: Aplikasi klinis b0225
u1015 j Satu cabang berlanjut ke kiri, melewati caput pancrea-
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
B
st0355 Sistem ductus untuk empedu
Sistem ductus untuk saluran empedu dimulai dari hepar, Vesica Ductus pancreaticus
p2230
biliaris/fellea Duodenum Ductus biliaris major
berhubungan dengan vesica biliaris/fellea, dan bermuara
ke dalam pars descendens duodeni (Gambar 4.75). Peng- Ductus cysticus
gabungan ductus-ductus dimulai dari parenchyma hepar
dan berlanjut sampai ke ductus hepaticus dexter dan Gambar 4.75 Drainase biliaris. A. Sistem ductus biliaris. B. f0380
Percutaneous transhepatic cholangiogram memperlihatkan sistem
sinister terbentuk. Ductus-ductus tersebut mengalirkan ductus biliaris.
masing-masing lobus hepatis.
p2235 Kedua ductus hepaticus tersebut bergabung memben-
tuk ductus hepaticus communis, yang berjalan, dekat
dengan hepar, bersama arteria hepatica propria dan vena
portae hepatis di dalam tepi bebas omentum minus. bebas omentum minus (lihat Gambar 4.35). Foramen
p2240 Saat ductus hepaticus communis berlanjut ke bawah, omentale/epiploicum berada di posterior dari struktur-
struktur ini bergabung dengan ductus cysticus dari struktur tersebut.
vesica biliaris/fellea. Keduanya membentuk ductus Ductus biliaris berlanjut ke bawah, lewat di posterior p2245
biliaris/choledochus. Pada titik ini, ductus biliaris terle- pars superior duodeni sebelum bergabung dengan ductus
tak di kanan arteria hepatica propria dan biasanya di sisi pancreaticus untuk memasuki pars descendens duodeni
kanan dan anterior dari, vena portae hepatis di dalam tepi pada papilla duodeni major (Gambar 4.75). 171
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
7VS\ZZ\WLYPVY
+PHWOYHNTH
/LWHY
-HJPLZ
KPHWOYHNTH[PJH
3PNHTLU[\T .HZ[LY
MHSJPMVYTL
3PLU
*VZ[H?
*VSVU
KLZJLUKLUZ
7LYP[VUL\T
WHYPL[HSL 6TLU[\T
THQ\Z
/PS\T
0U[LZ[PU\T SPLUHSPZ
[LU\L
-HJPLZ]PZJLYHSPZ
7VS\ZPUMLYPVY
f0385 Gambar 4.76 Lokasi lien pada pandangan lateral. Gambar 4.78 Facies dan hilum lienalis. f0395
172
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Truncus coeliacus
Pre-enteron
Arteria
mesenterica
superior
Aorta
Mesenteron abdominalis
Metenteron Arteria
(dan proctodeum) mesenterica
inferior
f0410 Gambar 4.81 Divisi tractus gastrointestinalis menjadi pre-enteron, mesenteron, dan metenteron (dan proctodeum), yang menyimpulkan suplai
arterial utama untuk setiap segmen.
descendens, colon sigmoideum, rectum, dan bagian ligamentum splenorenale/lienorenale dan terbagi menjadi
atas canalis analis. Metenteron disuplai oleh arteria banyak cabang, yang memasuki hilum lienalis.
mesenterica inferior (Gambar 4.81). Saat arteria lienalis/splenica lewat di sepanjang tepi p2355
superior pancreas, arteria ini memberikan banyak cabang
st0385 Truncus coeliacus kecil untuk menyuplai daerah collum, corpus, dan cauda
p2340 Truncus coeliacus adalah cabang anterior aorta abdominalis pancreatis (Gambar 4.83).
yang menyuplai pre-enteron. Truncus ini berasal dari aorta Saat mendekati lien, arteria lienalis/splenica memberi- p2360
abdominalis tepat di bawah hiatus aorticus diaphragma kan cabang arteriae gastricae breves, yang melewati
(Gambar 4.82), anterior dari bagian atas vertebra LI. Trun- ligamentum gastrosplenicum/gastrolienale untuk menyu-
cus ini segera terbagi menjadi arteria gastrica sinistra, arteria plai fundus gastricus/ventriculi. Arteria ini juga memberi-
lienalis/splenica, dan arteria hepatica communis. kan cabang, yaitu arteria gastro-omentalis (epiploica)
sinistra, yang berjalan di sisi kanan sepanjang curvatura
st0390 Arteria gastrica sinistra gastrica/ventriculi major, dan beranastomosis dengan
p2345 Arteria gastrica sinistra adalah cabang terkecil truncus arteria gastro-omentalis dextra.
coeliacus. Arteria ini naik ke pertemuan cardioesophageal
dan mengeluarkan cabang-cabang esophageales ke Arteria hepatica communis st0400
atas menuju esophagus pars abdominalis (Gambar 4.82). Arteria hepatica communis adalah suatu cabang trun- p2365
Beberapa cabang ini berlanjut sampai ke hiatus esoph- cus coeliacus yang berukuran sedang yang berjalan ke sisi
agicus diaphragma dan beranastomosis dengan rami kanan dan terbagi menjadi dua cabang terminal, arteria
esophageales dari aorta thoracica. Arteria gastrica sinistra hepatica propria dan arteria gastroduodenalis (Gam-
sendiri berbelok ke kanan dan turun di sepanjang curva- bar 4.82, 4.83).
tura gastrica/ventriculi minor di omentum minus. Arteria Arteria hepatica propria naik menuju hepar di dalam p2370
ini menyuplai kedua permukaan gaster di area ini dan ber- tepi bebas omentum minus. Arteria ini berjalan di sebe-
anastomosis dengan arteria gastrica dextra. lah kiri ductus choledochus dan di anterior vena portae
hepatis, dan terbagi menjadi arteriae hepatica dextra
st0395 Arteria splenica/Arteria lienalis dan sinistra dekat dengan porta hepatis (Gambar 4.84).
p2350 Arteria splenica/lienalis, cabang terbesar truncus coe- Saat arteria hepatica dextra dekat dengan hepar, arteria ini
liacus, jalannya berkelok-kelok ke sisi kiri, sepanjang tepi memberikan cabang arteria cystica untuk vesica biliaris/
174 superior pancreas (Gambar 4.82). Arteria ini berjalan di fellea.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Arteria Lien
gastroduodenalis
Arteria gastroomentalis
Arteria gastrica
sinistra
dextra
Arteria splenica/ lienalis
Arteriae
pancreaticoduodenales
Arteria gastroomentalis dextra
superiores
Lien
Arteriae gastricae
breves
Truncus coeliacus
Arteria hepatica communis Arteria gastrica
Arteria hepatica propria sinistra
Arteria
splenica/ lienalis
Arteria gastrica dextra
Arteria gastroduodenalis
Arteria
pancreaticoduodenalis
superior posterior
Arteria
Arteria gastroomentalis gastroomentalis
dextra sinistra
Arteria
pancreaticoduodenalis Pancreas
superior anterior
Duodenum
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Arteria hepatica dextra minor di omentum minus, mensuplai area di sekitar gaster,
Vesica Ductus hepaticus communis dan beranastomosis dengan arteria gastrica sinistra.
biliaris/ fellea Arteria hepatica Arteria gastroduodenalis dapat memberikan cabang p2380
sinistra
Arteria hepatica
arteria supraduodenalis dan juga memberikan arteria
Hepar propria pancreaticoduodenalis superior posterior di dekat batas
Vena portae hepatis atas pars superior duodeni. Setelah memberikan cabang-
Arteria Arteria cabang tersebut arteria gastroduodenalis tetap ke bawah
cystica gastroduodenalis di sebelah posterior dari pars superior duodeni. Saat men-
Arteria gastrica
Ductus sinistra capai batas bawah pars superior duodeni, arteria gastro-
cysticus Truncus duodenalis terbagi menjadi cabang-cabang terminalnya,
Ductus coeliacus arteria gastro-omentalis dextra dan arteria pancre-
biliaris Arteria splenica/
Arteria lienalis aticoduodenalis superior anterior (Gambar 4.83).
Arteria
Arteria hepatica
Arteria gastro-omentalis dextra berjalan ke kiri, sepan- p2385
supraduodenalis jang curvatura gastrica/ventriculi major, yang pada akh-
communis
Arteria irnya beranastomosis dengan arteria gastro-omentalis
gastrica dextra Gaster sinistra cabang dari arteria lienalis/splenica. Arteria gas-
Duodenum
tro-omentalis dextra memberikan cabang-cabang untuk
kedua permukaan gaster dan cabang-cabang tambahan
yang turun ke dalam omentum majus.
Arteria pancreaticoduodenalis superior anterior turun p2390
dan, bersama arteria pancreaticoduodenalis superior pos-
terior, menyuplai caput pancreatis dan duodenum (Gam-
bar 4.83). Pada akhirnya pembuluh-pembuluh darah ini
f0425 Gambar 4.84 Distribusi arteria hepatica communis. akan beranastomosis dengan cabang-cabang anterior dan
posterior arteria pancreaticoduodenalis inferior.
p2375 Arteria gastrica dextra sering berasal dari arteria hepat- Arteria mesenterica superior st0405
ica propia, tetapi dapat juga keluar dari arteria hepatica Arteria mesenterica superior adalah cabang anterior aorta p2395
communis atau dari arteriae hepatica sinistra, gastroduo- abdominalis yang menyuplai mesenteron. Arteria ini ber-
denalis atau arteria supraduodenalis. Arteri ini berjalan asal dari aorta abdominalis tepat di bawah arteria coeliaca
ke kiri dan ke atas sepanjang curvatura gastrica/ventriculi (Gambar 4.85), anterior dari bagian bawah vertebra LI.
Pancreas
Hiatus aorticus
Arteria gastroduodenalis
Arteria pancreaticoduodenalis
superior posterior
Vena splenica/
lienalis
Duodenum
Arteria Arterieae jejunales
pancreaticoduodenalis
inferior anterior
Arteria pancreaticoduodenalis
inferior posterior
f0430 Gambar 4.85 Percabangan awal dan hubungan-hubungan arteria mesenterica superior.
176
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Arteria colica
dextra Arterieae jejunales
Colon ascendens
Ramus colica
Arteria caecalis
anterior
Arteria caecalis
posterior Arteriae ileales Ileum
Arteria Appendix
appendicularis vermiformis
p2400 Arteria mesenterica superior disilang di anterior oleh Pada jejunum mungkin dapat ditemukan satu atau p2415
vena splenica dan collum pancreatis. Di posterior arteria dua arcade, dengan jumlah yang semakin meningkat
ini terdapat vena renalis sinistra, processus uncinatus, dan saat berlanjut menuju ileum (Gambar 4.86). Vasa recta
pars inferior duodeni (Gambar 4.85). Setelah memberikan terbentang dari arcade terminal, yang merupakan sup-
satu cabang pertama (arteria pancreaticoduodena- lai vaskuler langsung menuju dinding intestinum tenue.
lis inferior), arteria mesenterica superior memberikan Vasa recta yang menyuplai jejunum biasanya panjang dan
cabang arteriae jejunales dan ileales di sisi kirinya dekat jaraknya satu dengan yang lain, membentuk suatu
(Gambar 4.85, 4.86). Percabangan dari sisi kanan batang jendela-jendela sempit yang tampak di mesenterium. Vasa
utama arteria mesenterica superior adalah 3 arteriae— recta yang menyuplai ileum biasanya pendek dan jaraknya
arteriae colica dextra, colica media, dan ileocolica— berjauhan, membentuk jendela-jendela yang rendah dan
yang menyuplai ileum terminal, caecum, colon ascendens, lebar.
dan 2/3 colon transversum (Gambar 4.86).
Arteria colica media st0420
st0410 Arteria pancreaticoduodenalis inferior Arteria colica media adalah cabang pertama dari tiga p2420
p2405 Arteria pancreaticoduodenalis inferior adalah cabang per- cabang dari sisi kanan batang utama aretria mesenterica
tama arteria mesenterica superior (Gambar 4.85). Arteria superior (Gambar 4.86). Berasal dari arteria mesenterica
ini segera terbagi menjadi rami anteriores dan posteriores, superior, arteria ini muncul dari bawah pancreas, arteria
yang naik di kedua sisi caput pancreatis. Di superior, arte- colica media masuk ke mesocolon transversum dan terbagi
riae ini beranastomosis dengan arteriae pancreaticoduode- menjadi rami dextra dan sinistra. Ramus dextra beranasto-
nalis superior anterior dan posterior (Gambar 4.83, 4.85). mosis dengan artreia colica dextra sedangkan ramus sinis-
Jejaring arterial ini menyuplai caput pancreatis dan pro- tra beranastomosis dengan arteria colica sinistra, yang
cessus uncinatus dan duodenum. merupakan cabang dari arteria mesenterica inferior.
st0415 Arteria jejunales dan arteria ileales Arteria colica dextra st0425
p2410 Distal dari arteria pancreaticoduodenalis inferior, arteria Berlanjut ke distal di sepanjang batang utama arteria mes- p2425
mesenterica superior memberikan banyak percabangan. Di enterica superior, arteria colica dextra adalah cabang kedua
sisi kiri adalah sejumlah arteriae jejunales dan ileales yang dari tiga percabangan di sisi kanan batang utama aretria
menyuplai jejunum dan sebagian besar ileum (Gambar 4.86). mesenterica superior (Gambar 4.86). Arteria ini tidak kon-
Cabang-cabang ini meninggalkan batang utamanya, lewat sisten, dan melintas ke kanan secara retroperitoneale untuk
di antara dua lapisan mesenterium, dan membentuk arcus menyuplai colon ascendens. Dekat dengan colon, arteria
anastomosis atau arcade saat arteriae tersebut keluar untuk ini terbagi menjadi ramus descendens, yang beranastomo-
menyuplai intestinum tenue. Jumlah arcade arterial ini sema- sis dengan arteria ileocolica, dan ramus ascendens, yang
kin ke distal enteron semakin meningkat. beranastomosis dengan arteria colica media. 177
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
p2505 Drainase vena dari lien, pancreas, vesica biliaris/fellea, dan jadi ramus dextra dan ramus sinistra, yang masuk ke
pars abdominalis tractus gastrointestinalis, kecuali bagian dalam parenchyma hepatis. Aliran untuk vena portae
inferior rectum, memiliki drainase melalui sistem vena hepatis termasuk dari:
j venae gastricae dextra dan sinistra yang meru- u1130
porta, yang mengalirkan darah dari struktur-struktur ini
menuju hepar. Setelah darah melewati sinusoid hepatis, pakan aliran vena dari curvatura gastrica/ventriculi
dengan progresif darah memasuki vena yang lebih besar minor dan esophagus pars abdominalis,
j venae cysticae dari vesica biliaris/fellea, dan u1135
sampai darah memasuki venae hepaticae, yang mengalir-
j venae paraumbilicales, yang normalnya venae kecil u1140
kan darah kembali ke dalam vena cava inferior, tepat di
inferior diaphragma. yang berhubungan dengan vena umbilicalis, dan ber-
hubungan dengan venae pada dinding anterior abdo-
st0460 Vena portae hepatis men (Gambar 4.90).
p2510 Vena portae hepatis adalah jalur akhir bersama untuk
transportasi darah vena dari lien, pancreas, vesica biliaris/ Vena splenica/Vena lienalis st0465
fellea, dan pars abdominalis tractus gastrointestinalis. Vena splenica terbentuk dari banyak venae kecil yang p2540
Vena ini terbentuk dari gabungan antara vena splenica/ meninggalkan hilum lienalis (Gambar 4.89). Vena ini
lienalis dan vena mesenterica superior yang terletak berjalan ke kanan, melintasi ligamentum splenorenale
di posterior dari collum pancreatis pada level vertebra LII bersama arteria splenica/lienalis dan cauda pancreatis.
(Gambar 4.88, 4.89). Berlanjut ke kanan, vena splenica yang besar dan lurus
p2515 Naik menuju hepar, vena portae hepatis berjalan di pos- berhubungan dengan corpus pancreatis saat vena ini
terior dari pars superior duodeni dan masuk ke tepi kanan menyeberangi dinding posterior abdomen. Posterior dari
omentum minus. Saat vena ini melewati bagian tepi kanan collum pancreatis, vena splenica/lienalis bergabung den-
omentum minus, vena terletak di anterior dari foramen gan vena mesenterica superior untuk membentuk vena
omentale dan di posterior dari ductus choledochus/duc- portae hepatis.
tus biliaris, yang berada sedikit di sisi kanan, dan arteria Aliran darah untuk vena splenica berasal dari: p2545
j venae gastricae breves dari fundus dan bagian kiri u1145
hepatica propria, yang sedikit berada di sisi kirinya (lihat
Gambar 4.84). curvatura gastrica/ventriculi major,
Vena portae
hepatis
Vena splenica/
lienalis
Pancreas
Vena mesenterica inferior
Vena mesenterica
superior
Vena colica media
Venae jejunales dan ileales
Vena colica dextra
Vena ileocolica
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
geale, dan
u1200 j caput medusae pada umbilicus.
Vena
portae
hepatis Vena
Venae splenica/
paraumbilicales lienalis
yang Inferior
menyertai mesenteric
ligamentum vein Vena
teres hepatis Vena cava
mesenterica inferior
inferior Nodi
mesenterici
Venae superficiales Vena cava inferiores
pada dinding abdomen inferior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
st0505 Nervi splanchnici lumbales dan nervi Ganglia dan plexus prevertebrales abdominales st0515
splanchnici sacrales Plexus prevertebralis abdominalis merupakan suatu kum- p2805
p2790 Biasanya terdapat 2-4 nervi splanchnici lumbales, pulan serabut-serabut nervus yang mengelilingi aorta
yang berjalan dari pars lumbales truncus sympathicus abdominalis dan berlanjut hingga ke cabang-cabang
atau ganglianya dan memasuki plexus prevertebralis besarnya. Tersebar di seluruh panjang plexus prevertebra-
(Gambar 4.93). lis abdominalis ada soma sel-sel neuron serabut-serabut
p2795 Serupa, nervi splanchnici sacrales berjalan dari sympathicum postganglionares. Sebagian dari soma sel
pars sacrales truncus sympathicus atau ganglianya yang tersebut terorganisasi menjadi ganglia yang jelas, sedan-
terkait dan memasuki plexus hypogastricus inferior, yang gkan sebagian yang lain terdistribusi lebih acak. Biasanya
merupakan perpanjangan dari plexus prevertebralis ke ganglia tersebut terkait dengan cabang-cabang spesifik
dalam pelvis. aorta abdominalis dan dinamakan sesuai dengan nama
cabang-cabang tersebut.
st0510 Nervi splanchnici pelvici Tiga divisi utama plexus prevertebralis abdominalis dan p2810
p2800 Nervi splanchnici pelvici (radix parasympathicum) ganglia yang terkait adalah plexus coeliacus, plexus aorti-
merupakan suatu struktur yang unik. Nervi ini meru- cus, dan plexus hypogastricus superior (Gambar 4.94).
.HUNSPHJLY]PJHSL
5LY]PZWSHUJOUPJP
[OVYHJPJP
5LY]\ZZWSHUJOUPJ\ZTHQVY
5LY]\ZZWSHUJOUPJ\ZTPUVY .HUNSPH[OVYHJPJH
5LY]\ZZWSHUJOUPJ\ZPT\Z
7SL_\ZWYL]LY[LIYHSPZ
5LY]PZWSHUJOUPJPS\TIHSLZ
.HUNSPHS\TIHSPH
7SL_\Z
O`WVNHZ[YPJ\ZPUMLYPVY
WSL_\ZWLS]PJ\Z
.HUNSPHZHJYHSPH
5LY]PZWSHUJOUPJPZHJYHSLZ .HUNSPVUPTWHY
5LY]P:WSHUJOUPJPWLS]PJP
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Plexus
prevertebralis
Ganglia coeliaca
Plexus
coeliacus Ganglion aorticorenale
Ganglion mesentericum
superius
Plexus Ganglion mesentericum
aorticus inferius
Plexus
hypogastricus
superior
Nervus hypogastricus
Plexus hypogastricus
inferior
u1280 j Plexus coeliacus adalah kumpulan besar serabut- cabang truncus coeliacus. Juga, plexus aorticus memiliki
serabut saraf dan ganglia yang terkait dengan radices plexus secundus yang terdiri dari plexus mesentericus infe-
truncus coeliacus dan arteria mesenterica superior rior, plexus spermaticus, dan plexus iliacus externus.
tepat di bawah hiatus aorticus diaphragma. Ganglia Di inferior, plexus hypogastricus superior terbagi men- p2835
yang terkait dengan plexus coeliacus termasuk dua jadi nervi hypogastrici, yang turun ke dalam pelvis dan
ganglia coeliaca, satu ganglion mesentericum superius, ikut membentuk plexus hypogastricus inferior atau plexus
dan dua ganglia aorticorenalia. pelvicus (Gambar 4.94).
u1285 j Plexus aorticus terdiri dari serabut-serabut saraf dan Plexus prevertebralis abdominalis menerima: p2840
ganglia terkait yang terletak pada facies anterior dan j serabut-serabut parasympathicum preganglionares dan u1295
lateralis aorta abdominalis yang terbentang dari tepat afferentes viscerales dari nervus vagus [X],
di bawah pangkal arteria mesenterica superior sampai j serabut-serabut sympathicum preganglionares dan u1300
ke bifurcatio aortae yang menjadi dua arteriae iliaca afferentes viscerales dari nervi splanchnici thoracici
communis. Ganglion utama pada plexus ini adalah dan nervi splanchnici lumbales, dan
ganglion mesentericum inferius pada pangkal arteria j serabut-serabut parasympathicum preganglionares u1305
mesenterica inferior. dari nervi splanchnici pelvici.
u1290 j Plexus hypogastricus superior terdiri dari banyak
ganglia kecil dan merupakan bagian terakhir plexus Persarafan parasympathicum st0520
prevertebralis abdominalis sebelum plexus prevertebra- Persarafan parasympathicum pars abdominalis tractus p2860
lis berlanjut ke dalam cavitas pelvis. gastrointestinalis, dan lien, pancreas, vesica biliaris/fellea,
dan hepar berasal dari dua sumber—nervus vagus [X] dan
p2830 Tiap plexus utama tersebut memberikan beberapa per- nervi splanchnici pelvici.
cabangan plexus secundus, yang dapat pula berisi beber-
apa ganglia kecil. Biasanya plexus-plexus tersebut dinamai Nervus vagus st0525
sesuai dengan vasa yang terletak berdekatan. Sebagai Nervus vagus [X] memasuki abdomen dan berhubungan p2865
contoh, plexus coeliacus biasanya digambarkan sebagai dengan esophagus saat esophagus melewati diaphragma
asal dari plexus mesentericus superior dan plexus renalis, (Gambar 4.95) dan menyuplai persarafan parasympathi-
184 juga plexus-plexus lain yang terletak di sepanjang berbagai cum untuk pre-enteron and mesenteron.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
3HTPUHT\ZJ\S\Z
SVUNP[\KPUHSPZ
3HTPUHT\ZJ\S\Z
JPYJ\SHYPZ
;Y\UJ\Z
JVLSPHJ\Z
(Y[LYPH
TLZLU[LYPJH
PUMLYPVY
4\JVZH
T\ZJ\S\Z 7LYP[VUL\T
0UMLYPVY
TLZLU[LYPJ
HY[LY` 7SL_\ZT`LU[LYPJ\Z
:\IT\JVZH 7SL_\ZZ\IT\JVZ\Z
5LY]P
ZWSHUJOUPJP
WLS]PJP
dari plexus tersebut menuju jaringan yang berdekatan
(Gambar 4.96).
Systema entericum mengatur dan mengkoordinasi ber- p2885
bagai macam aktifitas tractus gastrointestinalis, termasuk
aktifitas sekresi gaster, aliran darah gastrointestinalis, dan
f0480 Gambar 4.95 Persarafan parasympathicum pars abdominalis siklus kontraksi dan relaksasi otot polos (peristalsis).
tractus gastrointestinalis. Meskipun biasanya systema entericum bergantung p2890
pada SSP, systema ini menerima juga masukan dari neu-
ron-neuron sympathicum postganglionares dan para-
sympathicum preganglionares yang dapat memodifikasi
p2870 Setelah memasuki abdomen sebagai truncus vaga- aktifitas gastrointestinalis.
lis anterior dan truncus vagalis posterior, trunci ini
memberikan cabang-cabang untuk plexus prevertebralis Contoh—Persarafan sympathicum gaster st0540
abdominalis. Cabang-cabang ini berisi serabut parasym- Jalur persarafan sympathicum gaster mengikuti pola seb- p2895
pathicum preganglionares dan afferentes viscerales, yang agai berikut:
terdistribusi dengan komponen-komponen lain dari plexus j Serabut sympathicum preganglionares yang berasal u1310
prevertebralis di sepanjang cabang-cabang aorta abdomi- dari medulla spinalis level T6 memasuki radix anterior
nalis. untuk meninggalkan medulla spinalis.
j Pada level foramen intervertebrale, radix anterior (yang u1315
st0530 Nervi splanchnici pelvici berisi serabut preganglionares) dan radix posterior ber-
p2875 Nervi splanchnici pelvici, membawa serabut-serabut gabung untuk membentuk satu nervus spinalis.
parasympathicum preganglionares dari medulla spinalis j Di luar columna vertebralis, serabut preganglionares u1320
level S2 sampai S4, masuk ke plexus hypogastricus infe- meninggalkan ramus anterior nervus spinalis melalui
rior di dalam pelvis. Sebagian serabut tersebut pindah ke ramus communicans albus.
atas, ke dalam pars mesentericus inferior plexus prever- j Ramus communicans albus, berisi serabut preganglion- u1325
tebralis di dalam abdomen (Gambar 4.95). Begitu berada ares, terhubung dengan truncus sympathicus.
di abdomen, serabut-serabut tersebut terdistribusi dengan j Memasuki truncus sympathicus, serabut pregangli- u1330
cabang-cabang arteria mesenterica inferior dan menyup- onares tidak bersinaps, namun melewati truncus, dan
lai persarafan parasympathicum untuk metenteron (dan masuk ke nervus splanchnicus major.
proctodeum). j Nervus splanchnicus major melewati crura diaphragma u1335
dan masuk ke ganglia coeliaca.
st0535 Systema entericum j Di dalam ganglion coeliacum, serabut preganglionares u1340
p2880 Systema entericum merupakan suatu divisi pars viscerales bersinaps dengan suatu neuron postganglionares.
systema nervosum dan merupakan suatu sirkuit lokal di j Serabut postganglionares bergabung dengan plexus u1345
dinding tractus gastrointestinalis. Systema ini terdiri dari serabut-serabut saraf yang mengelilingi truncus coelia-
neuron-neuron motorium dan sensorium yang tersusun cus dan berlanjut di sepanjang percabangannya.
ke dalam dua plexus yang saling terkait (plexus myen- j Serabut postganglionares berjalan melewati plexus u1350
tericus dan submucosus) di antara lapisan-lapisan dind- yang menyertai cabang-cabang truncus coeliacus
ing tractus gastrointestinalis, dan serabut-serabut saraf untuk menyuplai gaster dan akhirnya mencapai titik
terkait yang lewat di antara plexus-plexus tersebut dan distribusinya. 185
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
=LUHJH]HPUMLYPVY ,ZVWOHN\Z
+PHWOYHNTH
.SHUK\SH .SHUK\SHZ\WYHYLUHSPZ
Z\WYHYLUHSPZKL_[LY ZPUPZ[LY
9LUKL_[LY 9LUZPUPZ[LY
(VY[HHIKVTPUHSPZ
<YL[LY
=HZHNVUHKHY[LYPH
KHU]LUH[LZ[PJ\SHYPZ
WHKHWYPHV]HYPJHWHKH
^HUP[H
=LZPJH\YPUHYPH
u1355 j Masukan dari sistem sympathicum ini dapat memodi- Vertebrae lumbales dapat dibedakan dari vertebrae tho- p2960
fikasi aktifitas tractus gastrointestinalis yang dikendal- racicae dan cervicales dilihat dari ukurannya. Vertebrae
ikan oleh systema nervosum entericum. lumbales lebih besar dibandingkan vertebrae di daerah
lainnya. Corpus vertebrae lumbales besar dan semakin
bertambah besar dari vertebrae LI sampai LV. Pediculus
st0545 REGIO ABDOMINALIS POSTERIOR arcus vertebrae lumbales pendek dan padat, processus
transversusnya panjang dan ramping, dan processus spi-
p2950 Regio abdominalis posterior berada di sewbelah poste-
nosusnya besar dan tebal. Processus articularisnya besar
rior terhadap pars abdominalis tractus gastrointestinalis,
dan berorientasi ke arah medial dan lateral, yang memu-
lien, dan pancreas (Gambar 4.97). Daerah ini, dibatasi
dahkan gerakan fleksi dan ekstensi dari bagian columna
oleh tulang-tulang dan musculi yang membentuk dind-
vertebralis ini.
ing posterior abdomen, berisi banyak struktur yang tidak
Di antara masing-masing vertebrae lumbales terdapat p2965
hanya langsung berhubungan dengan aktifitas isi abdo-
discus intervertebralis, yang melengkapi bagian tengah
men, namun juga daerah ini merupakan jalur peng-
dinding posterior abdomen ini.
hubung antar regio-regio tubuh. Sebagai contoh, aorta
Batas tengah dinding posterior abdomen, inferior dari p2970
abdominalis dan plexus nervorum yang terkait, vena
vertebrae lumbales, terdiri dari tepi atas sacrum (Gam-
cava inferior, truncus sympathicus, dan vasa lymphatica.
bar 4.98). Sacrum terbentuk dari penyatuan lima ver-
Juga beberapa struktur yang berasal dari daerah ini san-
tebrae sacrales menjadi satu kesatuan, struktur tulang
gat penting bagi kelangsungan fungsi normal regiones
berbentuk baji yang lebar di bagian superior dan meny-
tubuh yang lain (termasuk, plexus nervorum lumbalis),
empit di bagian inferiornya. Sacrum memiliki facies ante-
dan beberapa organ yang berhubungan dengan daerah
rior yang cekung dan facies posterior yang cembung yang
ini selama masa perkembangan dan tetap berada di dae-
berisi foramina sacralia anteriora dan foramina sacralia
rah ini saat masa dewasa (misalnya, ren dan glandula
posteriora untuk lewatnya rami anteriores dan rami pos-
suprarenalis).
teriores nervi spinales.
st0550 Dinding posterior abdomen
Tulang pelvicum st0565
st0555 Kerangka tulang Ilium, yang merupakan komponen dari setiap tulang p2975
st0560 Vertebrae lumbales dan sacrum pelvicum, melekat di sebelah lateral dengan sacrum pada
p2955 Berproyeksi pada garis tengah tubuh di daerah posterior sendi sacroiliacum (Gambar 4.98). Bagian atas setiap
abdomen adalah corpus vertebrae LI-LV (Gambar 4.98). ilium melebar ke luar menjadi daerah tipis seperti sayap
Penonjolan struktur di regio ini disebabkan oleh kurvatura (fossa iliaca). Sisi medial regio tulang ilium ini, dan mus-
sekunder (kecembungan ke depan) pars lumbalis columna culi yang berhubungan dengannya, merupakan kompo-
vertebralis. nen dinding posterior abdomen.
186
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Psoas major Facies lateralis corpus vertebrae TXII dan LI-LV, processus Trochanter major femoris Rami Fleksi paha/regio
transversus vertebrae lumbalis, dan discus intervertebralis anteriores femoralis pada
antara TXII dan LI-LV L1- L3 sendi coxae
Psoas minor Facies lateralis corpus vertebrae TXII dan LI dan discus Linea pectinea apertura Rami Fleksi lemah
intervertebralis terkait pelvis dan eminentia anteriores columna
iliopubica L1 vertebralis
lumbalis
Quadratus Processus transversus vertebra LV, ligamentum iliolumbale, Processus transversus Rami Depresi dan
lumborum dan crista iliaca vertebrae LI-LIV dan anteriores stabilisasi costa
margo inferior costa XII T12 dan XIIdan sedikit
L1-L4 gerak laterofleksio
truncus
Iliacus 2/3 atas fossa iliaca, ligamenta sacroiliaca anterior dan Trochanter minor femoris Nervus Fleksi paha/regio
iliolumbale, dan facies lateral atas sacrum Femoralis femoralis pada
(L2-L4) sendi coxae
187
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Iliacus st0590
Di inferior, musculus iliacus mengisi fossa iliaca di setiap p3010
sisi (Tabel 4.2, Gambar 4.99). Dari asalnya yang luas yang
mengisi fossa iliaca, musculus iliacus lewat ke inferior,
bergabung dengan musculus psoas major, dan memasuki
regio femoralis. Kombinasi musculi ini disebut dengan
musculus iliopsoas.
0SPHJ\Z 8\HKYH[\Z
S\TIVY\T Diaphragma st0595
Di superior, diaphragma membentuk batas regio abdomi- p3015
nalis posterior. Lembaran musculotendinosus ini memisah-
kan cavitas abdominalis dari cavitas thoracis.
Struktur diaphragma terdiri dari pars centrum ten- p3020
dineum, yang kepadanya melekat struktur berupa
sabut-sabut musculorum yang tersusun melingkar
(Gambar 4.100). Diaphragma melekat pada verte-
brae lumbalis melalui crura musculotendinosus, yang
menyatu dengan ligamentum longitudinale anterius
columna vertebralis.
j Crus dextrum adalah yang terpanjang dan terluas u1360
f0500 Gambar 4.99 Musculi dinding posterior abdomen.
dari kedua crura dan struktur ini melekat pada corpus
Arteria
phrenica Nervus splanchnicus major
inferior
LI Vena hemiazygos
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Hernia diaphragmatica
Untuk memahami penyebab terjadinya hernia pada p3185
diaphragma, adalah penting untuk mempertimbangkan
embryogenesis diaphragma.
Diaphragma terbentuk dari 4 struktur—septum p3190
transversum, mesenterium posterior esophagus, mem-
brane pleuroperitonealis, dan batas perifer—yang pada
akhirnya menyatu, memisahkan cavitas abdominalis
dari cavitas thoracis. Septum transversum berkembang
dari suatu lapisan mesodermis yang berasal dari bagian
depan kepala embrio yang kemudian pindah ke posisinya
saat makin dewasa selama pembentukan lipatan kepala.
Fusi/penyatuan beberapa komponen diaphragma p3195
dapat gagal, dan hernia dapat terjadi melalui titik-titik
yang gagal menyatu tersebut. Daerah-daerah yang pal-
ing sering adalah:
j di antara processus xiphoideus dan arcus costalis di u1450
sisi kanan (hernia Morgagni), dan
j melalui celah di sisi kiri saat membrana pleuroperi- u1455
tonealis gagal menutup canalis pericardioperitone-
alis (hernia Bochdalek).
Hernia juga dapat terjadi melalui centrum tendineum p3210
dan melalui hiatus esophageus yang besar yang meru-
Cor pakan kelainan bawaan/kongenital.
Hernia Morgagni dan Bochdalek cenderung terjadi p3215
f0515 Gambar 4.102 Kubah-kubah diaphragma dextra dan sinistra.
Radiograf dada. di sekitar masa kelahiran atau perinatal. Keadaan ini
menyebabkan intestinum di cavitas abdominalis masuk
ke cavitas thoracis, sehingga dapat menekan pulmo dan
menurunkan fungsi respirasi. Sebagian besar hernia ini
memerlukan prosedur pembedahan untuk menutup
defek/kelainan celah diaphragma.
st0610 Vaskularisasi
p3160 Vaskularisasi diaphragma berada pada facies superior dan
inferior:
u1440 j di superior, arteria musculophrenica dan arteria Aplikasi klinis b0275
pericardiacophrenica, keduanya merupakan cabang
arteria thoracica interna, dan arteria phrenica Hernia hiatus esophageus
superior, cabang dari aorta thoracica, menyuplai Pada level hiatus esophageus, diaphragma dapat p3220
diaphragma; melemah, menyebabkan fundus gastricus untuk berher-
u1445 j di inferior, arteriae phrenicae inferiores, cabang niasi ke dalam mediastinum posterius. Keadaan ini akan
dari aorta abdominalis, menyuplai diaphragma (lihat menyebabkan terjadinya refluks asam lambung. Ulcerasi
Gambar 4.100). dapat terjadi dan dapat menyebabkan perdarahan dan
anemia.
p3175 Drainase vena melalui venae yang menyertai arteriae
tersebut di atas.
st0615
Persarafan
Viscera st0620
p3180 Ren
Persarafan diaphragma disuplai oleh nervi phrenici. st0625
Nervi ini berasal dari medulla spinalis C3-C5, yang Ren yang berbentuk seperti biji kacang terletak retroperi- p3225
menyediakan semua persarafan motorium untuk dia- toneale di regio abdominalis posterior (Gambar 4.103).
phragma dan serabut-serabut sensorium pada pars cen- Ren terletak dalam jaringan ikat extraperitoneale tepat
tralis. Struktur-struktur ini melewati cavitas thoracis, di di lateral columna vertebralis. Pada posisi supinasi, ren
sebelah dalam dari pleura mediastinalis, di dalam pericar- terletak kira-kira setinggi vertebra TXII di superior dan
dium fibrosum, ke facies superior diaphragma. Pada titik vertebra LIII di inferior, dengan ren dextra terletak lebih
ini, nervus phrenicus dextra menyertai vena cava inferior rendah dibandingkan ren sinistra karena posisinya terha-
melewati diaphragma dan nervus phrenicus sinistra mele- dap hepar. Meskipun ren dextra dan sinistra serupa dalam
190 wati diaphragma sendirian (lihat Gambar 4.100). Serabut ukuran dan bentuk, ren sinistra lebih panjang dan lebih
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
.SHUK\SHZ\WYHYLUHSPZ
.SHUK\SHZ\WYHYLUHSPZ ZPUPZ[LY
KL_[LY .HZ[LY
/LWHY 3PLU
7HUJYLHZ
7HYZKLZJLUKLUZ -SL_\YHJVSP
K\VKLU\T ZPUPZ[YH
*VSVUKLZJLUKLUZ
-SL_\YHJVSPKL_[YH
0U[LZ[PU\T[LU\L 1LQ\U\T
f0525 Gambar 4.104 Struktur-struktur yang berhubungan dengan facies anterior setiap ren.
191
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Ren sinister Ren dexter vena cava inferior (Gambar 4.106). Pada beberapa kasus,
lamina anterior dapat menyilang garis tengah menuju sisi
Costa XI yang lain dan bergabung dengan lamina di sisi yang lain.
Lamina posterior fascia renalis lewat di medial antara p3315
Diaphragma
ren dan fascia yang melapisi musculus quadrates lumbo-
rum untuk menyatu dengan fascia yang melapisi muscu-
Musculus lus psoas major.
psoas major Di inferior, laminae anterior dan posterior fascia renalis p3320
menyelimuti ureter.
Costa XII Costa XII
Sebagai tambahan untuk corpus adiposum perirenale p3325
Musculus quadratus dan fascia renalis, terdapat suatu lapisan terakhir yaitu
lumborum lemak pararenale (corpus adiposum pararenale)
yang melengkapi lapisan lemak dan fascia renalis (Gam-
Musculus transversus
bar 4.106). Akumulasi lemak terdapat di bagian posterior
abdominis dan posterolateral masing-masing ren.
4\ZJ\S\ZKPUKPUN
HU[LYVSH[LYHSHIKVTLU 7LYP[VUL\T
9LU
*VYW\ZHKPWVZ\T
-HZJPH
WLYPYLUHSL
[YHUZ]LYZHSPZ
=LUHJH]HPUMLYPVY
-HZJPHYLUHSPZ
4\ZJ\S\ZWZVHZ
THQVY
*VYW\ZHKPWVZ\T
WHYHYLUHSL
4\ZJ\S\ZX\HKYH[\ZS\TIVY\T
f0535 Gambar 4.106 Organisasi lemak dan fascia yang menyelubungi ren.
192
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Lien
Hepar
Ren sinister
Pelvis renalis
Ren dexter
Ureter dexter
Psoas major
Ureter sinister
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
p3560 Drainase venanya berlawanan dengan suplai arterial di posterior, saat venae ini memasuki vena cava inferior.
j Pada sisi kanan terdapat cisterna chyli, ductus thoraci- u1570
yang multipel, biasanya terdiri dari sebuah vena yang
meninggalkan hilum masing-masing glandula. Pada sisi cus, vena azygos, crus dextrum diaphragma, dan vena
kanan, vena suprarenalis dextra pendek dan hampir cava inferior.
j Pada sisi kirinya terdapat crura diaphragma. u1575
langsung masuk ke vena cava inferior; sedangkan pada sisi
kiri, vena suprarenalis sinistra lewat ke inferior untuk Cabang-cabang aorta abdominalis (Tabel 4.3) dapat p3600
memasuki vena renalis sinistra. diklasifikasikan sebagai berikut:
j rami viscerales menyuplai organ-organ, u1580
j cabang-cabang posterior menyuplai diaphragma atau u1585
dinding tubuh, atau
j cabang-cabang terminal. u1590
Arteriae phrenicae
inferiores Rami viscerales st0710
Arteria suprarenalis Rami viscerales dapat berpasangan ataupun tidak berpa- p3620
superior sangan.
Tiga rami viscerales yang tidak berpasangan, yang p3625
Glandula
suprarenalis
berasal dari facies anterior aorta abdominalis (Tabel 4.3,
Glandula Gambar 4.113) adalah:
sinister
suprarenalis j truncus coeliacus, yang menyuplai pre-enteron abdo- u1595
dexter Arteria
suprarenalis men,
media j arteria mesenterica superior, yang menyuplai mesen- u1600
Arteria teron abdomen, dan
suprarenalis j arteria mesenterica inferior, yang menyuplai meten- u1605
inferior teron abdomen.
Ren sinister
(Tabel 4.3; lihat juga Gambar 4.113) termasuk:
Aorta abdominalis j arteriae suprarenalis media—cabang lateral aorta u1610
Ren dexter Vena cava inferior abdominalis yang kecil, yang berawal tepat di atas arte-
riae renalis, yakni bagian dari suplai vaskuler multipel
f0565 Gambar 4.112 Suplai arterial untuk glandula suprarenalis.
196 untuk glandula suprarenalis,
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
+PHWOYHNTH
;Y\UJ\ZJVLSPHJ\Z
(Y[LYPHZ\WYHYLUHSPZTLKPH
(Y[LYPHZ\WYHYLUHSPZTLKPH
(Y[LYPHYLUHSPZZPUPZ[YH
(Y[LYPHTLZLU[LYPJHZ\WLYPVY
(Y[LYPH[LZ[PJ\SHYPZ
H[H\V]HYPJH
(Y[LYPHTLZLU[LYPJHPUMLYPVY
(Y[LYPHLS\TIHSLZ
(Y[LYPHPSPHJHJVTT\UPZ 4\ZJ\S\ZWZVHZTHQVY
(Y[LYPHZHJYHSPZTLKPHUH
Truncus coeliacus Anterior Tepat di inferior dari hiatus aorticus Pre-enteron abdomen
diaphragma
Arteria mesenterica Anterior Inferior dari arteria renalis Metenteron (dan proctodeum)
inferior abdomen
Arteria suprarenalis media Lateral Tepat di superior arteria renalis Glandula suprarenalis
Arteriae testicularis atau Anterior berpasangan Inferior dari arteria renalis Testis pada pria dan ovarium pada
ovarica wanita
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Venae hepaticae
Esophagus
Vena azygos Vena
Vena cava hemiazygos
inferior
Ren dexter
Ren
sinister
Vena
renalis
sinistra
Vena Vena renalis
testicularis sinistra
atau Vena lumbalis Vena lumbalis
ovarica ascendens ascendens
Aorta
dextra
abdominalis
Vena dan
Vena lumbalis Vena lumbalis
arteria
Vena dan iliaca Vena cava
arteria iliaca externa inferior
externa dextra sinistra Vena iliolumbalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
st0725 Systema lymphaticum Nodi pre-aortici dan aortici laterales atau nodi st0730
p3835 Drainase lymphatici dari struktur-struktur paling dalam lumbales (nodi paraaortici)
dan regio-regio tubuh di bawah diaphragma bergabung Mendekati bifurcatio aortae, kumpulan lymphatici yang p3840
terutama pada kumpulan nodi lymphatici dan vasa lym- terkait dengan dua arteriae iliaca communis dan venae-
phatica yang terkait dengan pembuluh-pembuluh darah nya bergabung, dan banyak kelompok vasa lymphatica dan
besar regio abdominalis posterior (Gambar 4.118). Lymphe nodi terkait dengan aorta abdominalis dan vena cava infe-
terutama akan bermuara ke ductus thoracicus (Tabel 4.4). rior berjalan ke arah superior. Kumpulan ini dapat terbagi
5VKPJVLSPHJP
;Y\UJ\ZPU[LZ[PUHSPZ 5VKPTLZLU[LYPJPZ\WLYPVYLZ
*`Z[LYUHJO`SP
5VKPWYLHVY[PJP
;Y\UJ\ZD
S\TIHYPZKL_[LYKLUNHUUVKP ;Y\UJ\ZS\TIHYPZZPUPZ[LY
HVY[PJSH[LYHSLZS\TIHSLZ KLUNHUUVKPHVY[PJPSH[LYHSLZ
S\TIHSLZ
=LUHJH]HPUMLYPVY 5VKPPSPHJPJVTT\ULZ
5VKPTLZLU[LYPJPPUMLYPVYLZ
5VKPPSPHJPL_[LYUP 5VKPPSPHJPL_[LYUP
5VKPPSPHJPPU[LYUH
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Truncus jugularis dexter Sisi kanan regiones capitis/kepala dan regiones cervicales/leher
Truncus jugularis sinister Sisi kiri regiones capitis/kepala dan regiones cervicales/leher
Truncus subclavius dexter Extremitas superior dextra, regio superficialis thoracica dan dinding atas abdomen
Truncus subclavius sinister Extremitas superior sinistra, regio superficialis thoracica dan dinding atas abdomen
Truncus bronchomediastinalis dexter Pulmo dan bronchi, struktur-struktur mediastinum, dinding thorax dexter
Truncus bronchomediastinalis sinister Pulmo dan bronchi, struktur-struktur mediastinum, dinding thorax sinister
Ductus thoracicus Extremitas inferior, dinding dan viscera abdomen, dinding dan viscera pelvis, dinding thorax
dalam nodi pre-aortici, yang terletak di anterior aorta merupakan penanda adanya infeksi dan penyebaran sel-
abdominalis, dan nodi aortici dextra dan sinistra atau sel karsinoma metastasis (misalnya, karsinoma colon).
nodi lumbales (nodi paraaortici), yang terletak di salah Pendekatan operasi untuk reseksi nodi lymphatici p3870
satu sisi aorta abdominalis (Tabel 4.4, Gambar 4.118). retroperitoneales meliputi insisi paramediana lateral di
p3845 Saat kumpulan lymphatici melewati regio abdominalis linea medioclavicularis. Tiga lapisan dinding anterolat-
posterior, struktur ini berlanjut ke kumpulan lymphatici eral abdomen (obliquus externus abdominis, obliquus
dari berbagai struktur. Nodi lymphatici aortici laterales internus abdominis, dan transversus abdominis) dibuka
atau lumbales (nodi paraaortici) menerima lymphaticus dan fascia transversalis dibelah. Struktur yang selanjut-
dari dinding tubuh, ren, glandula suprarenalis, dan testis nya dilihat oleh ahli bedah adalah peritoneum parietale.
atau ovarium. Tidak memasuki peritoneum parietale, yang merupakan
p3850 Nodi pre-aortici terorganisasi disekeliling 3 cabang prosedur standar pada hampir sebagian besar operasi
anterior aorta abdominalis yang menyuplai pars abdomi- intraabdominalise, ahli bedah dengan hati-hati menekan
nalis tractus gastrointestinalis, juga lien, pancreas, vesica peritoneum parietale ke arah garis tengah tubuh,
fellea, dan hepar. Nodi ini terbagi menjadi nodi coeliaci, sehingga isi intraabdominalis bergeser dan memung-
mesenterici superiores, dan mesenterici inferiores, dan kinkan pandangan yang jelas ke struktur-struktur ret-
menerima lymphe dari organ-organ yang disuplai oleh roperitoneale. Di sisi kiri, kelompok nodi lymphatici
arteriae dengan nama yang serupa. paraaortici (nodi aortici laterales atau lumbales) dengan
p3855 Terakhir, nodi aortici laterales atau lumbales mem- mudah terlihat dan juga aorta abdominalis dan ren. Di
bentuk truncus lumbalis dexter dan sinister, sedang- sisi kanan, vena cava inferior terlihat, dan harus disisih-
kan nodi pre-aortici membentuk truncus intestinalis kan untuk melihat kelompok nodi lymphatici paraaortici
(Gambar 4.118). Trunci ini bergabung membentuk suatu (nodi aortici laterales atau lumbales) dextra.
kumpulan, yang pada titik ini, nampak seperti dilatasi sac- Prosedur diseksi nodi lymphatici retroperitoneale p3875
culus (yakni, cisterna chyli). Kumpulan truncus lymphati- sangat mudah dan terhindar dari masalah-masalah saat
cus ini berada di posterior sisi kanan aorta abdominalis harus memasuki cavitas peritonealis (misalnya, ileus
dan anterior dari corpus vertebrae LI dan LII. Struktur ini paralytic). Sayangnya, komplikasi insisi verticalis di linea
menandakan permulaan ductus thoracicus. medioclavicularis menyebabkan terbelahnya suplai ner-
vus segmentalis untuk musculus rectus abdominis. Ini
b0315 Aplikasi klinis dapat menyebabkan atrofi musculus dan proporsi asime-
tris dinding anterior abdomen.
Pembedahan nodi lymphatici retroperitoneales Systema nervosum di regio abdominalis posterior st0735
p3860 Dari sisi klinis, nodi lymphatici retroperitoneales ter- Beberapa komponen penting systema nervosum ter- p3880
bagi menjadi dua kelompok. Kelompok nodi pre-aortici dapat di regio abdominalis posterior. Hal ini meliputi
merupakan muara lymphaticus dari struktur-struktur truncus symphaticus dan nervi splanchnici terkait, plexus
yang berada di garis tengah tubuh pada masa embrio, nervorum dan ganglia terkait aorta abdominalis, dan
seperti hepar, gaster, dan pancreas. Kelompok nodi lym- plexus lumbales.
phatici paraaortici (nodi aortici laterales atau lumbales), di
sisi manapun dari aorta, merupakan muara lymphaticus
dari struktur-struktur bilateral, seperti ren dan glandula
adrenalis. Organ-organ yang secara embryogenesis ber- Truncus sympathicus dan nervi splanchnici st0740
asal dari dinding posterior abdomen mengalirkan lym- Truncus sympathicus melewati regio abdominalis poste- p3885
phe ke nodi ini juga. Organ-organ ini termasuk ovarium rior di anterolateral corpus vertebrae lumbales, sebelum
dan testis (penting, testis tidak mengalirkan lymphe ke berlanjut menyilang promontorium sacrum dan masuk
regio inguinalis). ke dalam cavitas pelvis (Gambar 4.119). Di sepanjang
p3865 Ada beberapa penyebab pembesaran nodi lymphatici lintasannya, beberapa area penonjolan dapat terlihat.
retroperitoneales. Pembesaran yang masif merupakan Hal ini menunjukkan kumpulan soma sel neuron—teru-
ciri lymphoma, sedangkan pembesaran yang lebih kecil tama soma sel-sel neuron postganglionares—yang terle-
tak di luar systema nervosum centrale/sistem saraf pusat. 201
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Ganglion coeliacum
Plexus prevertebrales Ganglion mesentericum
abdominales superius
Ganglion aorticorenale
Plexus
coeliacus
Plexus
hypogastricus
superior
Nervus hypogastricus
f0600 Gambar 4.119 Ganglia dan plexus prevertebralis abdominalis di regio abdominalis posterior.
Penonjolan ini adalah ganglia paravertebrale sympathi- j serabut-serabut sympathicum preganglionares dan u1725
cum. Biasanya terdapat empat ganglia di sepanjang trun- afferentes viscerales dari nervi splanchnici thoracici
cus sympathicus di regio abdominalis posterior (lumbales). dan lumbales (Gambar 4.120),
p3890 Struktur yang juga berhubungan dengan truncus j serabut-serabut parasympathicum preganglionares u1730
sympathicus di regio abdominalis posterior adalah nervi dan afferentes viscerales dari nervi vagus [X] (Gam-
splanchnici lumbales (Gambar 4.119). Komponen sistem bar 4.120), dan
saraf ini melintas dari truncus symphaticus menuju plexus j serabut-serabut parasympathicum preganglionares u1735
nervorum dan ganglia terkait dengan aorta abdominalis. dari nervi splanchnici pelvici.
Biasanya 2-4 nervi splanchnici lumbales membawa sera-
but-serabut sympathicum preganglionares dan afferentes Terkait dengan plexus prevertebralis abdominalis p3935
viscerales. adalah suatu kelompok-kelompok jaringan nervosum
(ganglia prevertebralia), yang merupakan kumpu-
st0745 Ganglia dan plexus prevertebrales abdominales lan soma sel-sel neuron sympathicum postganglionares
p3895 Plexus prevertebralis abdominalis adalah suatu jejar- yang membentuk agregat yang menonjol di sepanjang
ing serabut-serabut nervosum yang mengelilingi aorta plexus prevertebralis abdominal; biasanya struktur ini
abdominalis. Struktur ini membentang dari hiatus aorti- dinamakan sesuai dengan cabang-cabang terdekat dari
cus diaphragma sampai bifurcatio aortae menjadi arteriae aorta abdominalis. Struktur ini disebut sebagai ganglia
iliaca communis dextra dan sinistra. Di sepanjang perjala- coeliaca, mesenterica superior, aorticorenalis, dan,
nannya, terbagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mesenterica inferior (Gambar 4.119). Struktur-struk-
dinamakan plexus (Gambar 4.119): tur ini, di sepanjang plexus prevertebralis abdominalis,
u1710 j Dimulai dari diaphragma dan berjalan ke inferior, aku- berperan penting untuk persarafan viscera abdomen.
mulasi awal dari serabut-serabut nervosum ini disebut Lokasi umum untuk nyeri alih dari viscera abdomen p3940
sebagai plexus coeliacus—subdivisi ini termasuk sera- diuraikan pada Tabel 4.5.
but-serabut nervosum terkait radices truncus coeliacus
dan arteria mesenterica superior. Plexus lumbalis st0750
u1715 j Berlanjut ke inferior, plexus dari serabut-serabut nervo- Plexus lumbalis dibentuk oleh rami anteriores nervi L1-L3, p3945
sum ini membentang dari tepat di bawah arteria mes- dan sebagian besar ramus anterior L4 (Tabel 4.6, Gam-
enterica superior sampai ke bifurcatio aortae adalah bar 4.121). Plexus ini juga menerima cabang dari nervus
plexus aorticus abdominalis (Gambar 4.119). T12 (subcostalis).
u1720 j Pada bifurcatio aortae abdominalis, plexus preverte- Cabang plexus lumbalis termasuk nervus iliohypogastri- p3950
bralis abdominalis berlanjut ke inferior sebagai plexus cus, nervus ilioinguinalis, nervus genitofemoralis, nervus
hypogastricus superior (Gambar 4.119). cutaneus femoris lateralis, nervus femoralis, dan nervus
obturatorius. Plexus lumbalis terbentuk di dalam substansi
p3915 Di sepanjang perjalanannya, plexus prevertebralis musculus psoas major, di anterior perlekatannya pada
202 abdominalis merupakan tempat lewatnya: processus transversus vertebrae lumbalis (Gambar 4.122).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
5LY]\Z]HN\Z
9HT\Z
(VY[H JVTT\UPJHUZ
HSI\Z
.HUNSPHJVLSPHJH .HUNSPVUKHU
7HYHZ`TWH[OPJ\T [Y\UJ\ZZ`TWH[OPJ\Z
WYLNHUNSPVUHYLZ
5L\YVU
LU[LYPJ\T 5LY]\ZZWSHUJOUPJ\ZTHQVY
(MMLYLU[LZ]PZJLYHSLZ
(MMLYLU[LZ]PZJLYHSLZ
:`TWH[OPJ\TWYLNHUNSPVUHYLZ
:`TWH[OPJ\TWVZ[NHUNSPVUHYLZ
f0605 Gambar 4.120 Serabut-serabut nervus yang melewati ganglia dan plexus prevertebralis abdominalis.
Sehingga, relatif, terhadap musculus psoas major, berbagai (Gambar 4.122). Bisa sebelum atau segera sesudah mun-
cabang muncul: cul dari tepi lateral musculus psoas major, batang tunggal
u1740 j anterior—nervus genitofemoralis, ini terbagi menjadi nervus iliohypogastricus dan nervus
u1745 j medial—nervus obturatorius, atau ilioinguinalis.
u1750 j lateral— nervus iliohypogastricus, nervus ilioinguina-
lis, nervus femoralis dan nervus cutaneus femoris late- Nervus iliohypogastricus st0760
ralis regio femoralis. Nervus iliohypogastricus menyilang facies anterior p3975
musculus quadratus lumborum, posterior dari ren. Nervus
st0755 Nervus iliohypogastricus dan nervus ini menembus musculus transversus abdominis dan ber-
ilioinguinalis (L1) lanjut ke anterior mengelilingi tubuh, di antara musculus
p3970 Nervus iliohypogastricus dan nervus ilioinguinalis mun- transversus abdominis dan musculus obliquus internus
cul sebagai batang tunggal dari ramus anterior nervus L1 abdominis. Di atas crista iliaca, suatu ramus cutaneus
Pre-enteron (organ-organ yang Nervus splanchnicus major T5-T9 (atau T10) Thorax bawah dan regio epigastrium
disuplai oleh truncus coeliacus)
Mesenteron (organ-organ yang Nervus splanchnicus minor T9, T10 (atau T10, T11) Regio umbilicalis
disuplai oleh arteria mesenterica
superior)
Ren dan ureter bagian atas Nervus splanchnicus imus T12 Abdomen lateral (pinggang) dan regio pubica
Metenteron dan proctodeum Nervi splanchnici lumbales L1, L2 Pinggang dan regio inguinalis dextra dan
(organ-organ yang disuplai oleh sinistra, regio femoralis anterior dan regio
arteria mesenterica inferior) femoralis lateralis
203
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
Iliohypogastricus Ramus L1 Obliquus internus abdominis Kulit posterolateral regio glutealis dan
anterior L1 dan transversus abdominis kulit di regio pubica
Ilioinguinalis Ramus L1 Obliquus internus abdominis Kulit di regio femoralis medialis atas,
anterior L1 dan transversus abdominis dan kulit di atas radix penis dan
scrotum anterior atau mons pubis dan
labium majus pudendi
Obturatorius Rami L2-L4 Obturator externus, pectineus, Kulit aspectus medialis regio femoralis
anteriores dan musculi kompartemen
L2-L4 medial regio femoralis
Femoralis Rami L2-L4 Iliacus, pectineus, musculi di Kulit pada permukaan anterior regio
anteriores kompartemen anterior regio femoralis dan permukaan medial regio
L2-L4 femoralis cruralis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
5LY]\ZZ\IJVZ[HSPZ 5LY]\ZZ\IJVZ[HSPZ;
4\ZJ\S\ZWZVHZTHQVY
5LY]\Z0SPVO`WVNHZ[YPJ\Z
5LY]\ZPSPVO`WVNHZ[YPJ\Z3
5LY]\ZPSPVPUN\PUHSPZ 5LY]\ZPSPVPUN\PUHSPZ3
5LY]\ZJ\[HUL\Z
MLTVYPZSH[LYHSPZ 5LY]\ZNLUP[VMLTVYHSPZ33
4\ZJ\S\ZPSPHJ\Z
5LY]\ZMLTVYHSPZ 5LY]\ZJ\[HUL\ZMLTVYPZ
SH[LYHSPZ33
5LY]\ZNLUP[VMLTVYHSPZ
5LY]\ZMLTVYHSPZ33
5LY]\ZVI[\YH[VYP\Z
5LY]\ZVI[\YH[VYP\Z33
;Y\UJ\ZS\TIVZHJYHSPZ33
u1755 j Pada pria, mempersarafi musculus cremaster dan bera- Nervus obturatorius (L2-L4) st0780
khir pada kulit di bagian anterior atas scrotum; dan Nervus obturatorius muncul dari rami anteriores L2-L4 p4030
u1760 j Pada wanita, bersama dengan ligamentum teres uteri (lihat Gambar 4.121). Nervus ini turun melalui musculus
dan berakhir di kulit mons pubis dan labium majus psoas major, muncul di sisi medialnya dekat dengan aper-
pudendi. tura pelvis (lihat Gambar 4.122).
Nervus obturatorius berlanjut ke sisi posterior vasa p4035
p4015 Ramus femoralis turun di sisi lateral arteria iliaca iliaca communis, menyilang dinding lateral cavitas pelvis,
externa dan lewat di posterior ligamentum inguinale, dan memasuki canalis obturatorius, yang melaluinya ner-
memasuki femoral sheath/sarung femoralis di sebelah lat- vus ini dapat memasuki kompartemen medial regio femo-
eral dari arteria femoralis. Nervus ini menembus lapisan ralis (lihat Gambar 4.122).
anterior femoral sheath/sarung femoralis untuk menyuplai Di daerah canalis obturatorius, nervus ini terbagi men- p4040
kulit di regio femoralis bagian atas (Gambar 4.123). jadi rami anteriores dan rami posteriores. Setelah
memasuki kompartemen medial regio femoralis, dua
st0775 Nervus cutaneus femoralis lateralis cabang ini dipisahkan oleh musculus obturator externus
(L2 dan L3) dan musculus adductor brevis. Sepanjang perjalanannya
p4020 Nervus cutaneus femoralis lateralis muncul dari rami ke kompartemen medial, dua cabang ini menyuplai:
anteriores nervi L2 dan L3 (lihat Gambar 4.121). Nervus j rami articulares sendi coxae, u1765
ini muncul dari tepi lateral musculus psoas major, lewat j rami musculares untuk musculus obturator externus, u1770
secara obliq ke bawah menyilang musculus iliacus sampai musculus pectineus, musculus adductor longus, mus-
ke SIAS (lihat Gambar 4.122). Nervus ini lewat di posterior culus gracilis, musculus adductor brevis, dan musculus
ligamentum inguinale dan masuk ke regio femoralis. adductor magnus,
p4025 Nervus ini menyuplai kulit anterior dan lateral regio j rami cutanei untuk aspectus medialis regio femoralis, u1775
femoralis sampai lutut (Gambar 4.123). dan 205
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
Regiones Abdominales/Perut
Alih bahasa: Lucky Prasetiowati, Viskasari Pintoko Kalanjati
;
;
; ;
9HT\ZJ\[HUL\ZSH[LYHSPZULY]\Z
; PSPVO`WVNHZ[YPJ\Z3
; ; 9HT\ZJ\[HUL\ZHU[LYPVYULY]\Z
3 PSPVO`WVNHZ[YPJ\Z3
5LY]\ZNLUP[VMLTVYHSPZ33 5LY]\ZPSPVPUN\PUHSPZ3
9HT\ZMLTVYHSPZULY]\Z
5LY]\ZPSPVPUN\PUHSPZ3 NLUP[VMLTVYHSPZ33
5LY]\ZJ\[HUL\Z 5LY]\ZJ\[HUL\Z
MLTVYPZSH[LYHSPZ33 MLTVYPZSH[LYHSPZ33
5LY]\ZVI[\YH[VYP\Z33 9HT\ZJ\[HUL\ZULY]\Z
VI[\YH[VYP\Z33
9HT\ZJ\[HUL\ZPU[LYTLKP\Z
ULY]\ZMLTVYHSPZ
5LY]\ZMLTVYHSPZ33 9HT\ZJ\[HUL\ZTLKPHSPZ
ULY]\ZMLTVYHSPZ
5LY]\ZZHWOLU\ZKHYPULY]\Z
MLTVYHSPZ
u1780 j berkaitan dengan nervus saphenus, rami cutanei untuk aat setelah memasuki regio ini, nervus ini langsung ter-
aspectus medialis bagian atas regio cruralis, dan rami bagi menjadi beberapa cabang.
articulares sendi genus (Gambar 4.123). Rami cutanei nervus femoralis meliputi (Gam- p4070
bar 4.123):
st0785 Nervus femoralis (L2-L4) j nervus cutaneus medialis dan intermedius yang menyu- u1785
p4065 Nervus femoralis muncul dari rami anteriores nervispina- plai kulit di sisi anterior regio femoralis,
les L2-L4 (lihat Gambar 4.121). Nervus ini turun melalui j nervus saphenus yang menyuplai kulit di permukaan u1790
substansi musculus psoas major, muncul dari tepi lat- medial regio cruralis (Gambar 4.123).
eral bawah psoas major (lihat Gambar 4.122). Terus ke
bawah, nervus ini terletak antara tepi lateral psoas major Rami muscularis mempersarafi musculus iliacus, mus- p4085
dan facies anterior musculus iliacus. Nervus ini terletak culus pectineus, musculus sartorius, musculus rectus
di sebelah dalam dari fascia iliacus dan lateral dari arteria femoris, musculus vastus medialis, musculus vastus inter-
femoralis saat melintas di posterior ligamentum inguinale medius, dan musculus vastus lateralis. Rami articulares
dan memasuki kompartemen anterior regio femoralis. Ses- menyuplai sendi coxae dan genus.
206
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00004-8; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00004; Chapter ID: c0020
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour figures
will appear in colour in all electronic versions of this book.
5
c0025 Regio Perinealis/
Pelvis dan
Perineum
Anatomi regional 208 u0010
p0125
st0010 ADDITIONAL LEARNING
RESOURCES FOR CHAPTER 5, Pelvis 208 u0015
PELVIS AND PERINEUM, ON Tulang 208 u0020
STUDENT CONSULT Sendi 211 u0025
(www.studentconsult.com): Orientasi 212 u0030
u0125
p0130 j Self-Assessment (scored)—National Board style Perbedaan jenis kelamin 212 u0035
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
st0015 Anatomi regional sacrum pada sendi sacroiliaca dan ke arah anterior dengan
tulang pelvicum yang lainnya pada symphysis pubica.
p0200 Regio perinealis/pelvis dan perineum merupakan dae- Tulang pelvicum st0030
rah-daerah yang saling berhubungan berkaitan dengan Tulang pelvicum berbentuk tidak beraturan dan mempu- p0230
tulang-tulang pelvicum dan bagian-bagian akhir columna nyai dua bagian utama yang dipisahkan oleh garis obliq/
vertebralis. Pelvis dibagi menjadi dua daerah (Gambar 5.1): serong pada permukaan medial tulang (Gambar 5.2A):
u0190 j Daerah superior berkaitan dengan bagian atas tulang- j Tulang pelvicum di atas garis obliq tersebut membentuk u0200
tulang pelvicum dan bagian bawah vertebrae lumbales, dinding lateral pelvis major, yang merupakan bagian
merupakan false pelvis (pelvis major) dan umumnya cavitas abdominalis.
dianggap sebagai bagian dari regiones abdominales. j Tulang pelvicum di bawah garis obliq tersebut memben- u0205
u0195 j True pelvis (pelvis minor) berkaitan dengan bagian bawah tuk dinding lateral pelvis minor, yang berisi cavitas pelvis.
tulang-tulang pelvicum, sacrum, coccyx, dan mempunyai
sebuah pintu masuk dan sebuah pintu keluar. Linea teminalis adalah 2/3 bagian bawah garis obliq ini p0245
dan berkontribusi terhadap batas apertura pelvis superior.
p0215 Cavitas pelvis yang berbentuk mangkuk (Gambar 5.1) Permukaan lateral tulang pelvicum mempunyai soket p0250
ditutupi oleh pelvis minor yang terdiri dari apertura pel- articularis yang besar, acetabulum, yang bersama-
vis superior/pelvic inlet, dinding, dan dasar. Cavitas pelvis sama dengan caput ossis femoris, membentuk sendi coxae
ini berlanjut ke superior dengan cavitas abdominalis dan (Gambar 5.2B).
berisi serta menyangga elemen-elemen systema urogeni- Inferior dari acetabulum ada foramen obturatum, yang p0255
tale dan digestorium. sebagian besar ditutupi oleh suatu membrana jaringan ikat
p0220 Perineum (Gambar 5.1) berada di inferior dari dasar datar, membrana obturatoria. Sebuah canalis obturato-
cavitas pelvis, dan batas-batasnya membentuk aper- rius kecil tetap terbuka ke arah superior di antara membrana
tura pelvis inferior/pelvic outlet. Perineum berisi dan dan tulang yang berdekatan, yang membentuk jalur komu-
menyangga genitalia externa serta lokasi lubang keluar nikasi antara extremitas inferior dan cavitas pelvis.
systema urogenitale dan digestorium. Tepi posterior tulang ditandai oleh dua incisurae yang p0260
dipisahkan oleh spina ischiadica (Gambar 5.2):
st0020 PELVIS
Anterior Posterior
st0025 Tulang
Spina iliaca
p0225 Tulang-tulang pelvicum terdiri dari tulang pelvicum (coxae) anterior
kanan dan kiri, sacrum, dan coccyx. Ke arah superior sacrum superior
bersendi dengan vertebra LV pada sendi lumbosacralis. Ke (SIAS) Pars
arah posterior tulang-tulang pelvicum bersendi dengan articularis
Pars Spina iliaca
abdomi- anterior
nalis inferior
Pars
(SIAI) Incisura pelvis
Linea ischiadica
terminalis major
Columna Incisura
vertebralis ischiadica
Tuberculum minor
pubicum
Tuber
Facies articularis ischiadicum
untuk symphysis pubica
A Obturator foramen
Posterior Anterior
Cavitas abdominalis
Spina iliaca
Spina iliaca anterior anterior
superior (SIAS) Sacrum superior
(SIAS)
Cavitas pelvis
Spina iliaca
Pelvis major anterior inferior
(SIAI)
Pelvis
minor Acetabulum
Incisura ischiadica major
Lubang anus Tuberculum
Coccyx
Penis Spina ischiadica pubicum
Incisura ischiadica minor Canalis
Perineum obturatorius
Tuber ischiadicum Membrana
B obturatoria
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
p0275 Tepi posterior berakhir ke inferior sebagai tuber ischia- Ilium st0040
dicum yang besar. Dari tiga komponen tulang pelvicum, posisi ilium terletak p0290
p0280 Tepi anterior yang tidak beraturan dari tulang pelvicum paling superior.
ditandai oleh spina iliaca anterior superior (SIAS), Ilium dipisahkan menjadi bagian atas dan bawah oleh p0295
spina iliaca anterior inferior (SIAI), dan tuberculum peninggian pada permukaan medial (Gambar 5.4A).
pubicum. j Ke arah posterior, peninggian tersebut tajam dan terle- u0220
tak tepat di superior terhadap permukaan tulang yang
st0035 Komponen-komponen tulang pelvicum bersendi dengan sacrum. Facies sacropelvica ini mem-
p0285 Setiap tulang pelvicum dibentuk oleh tiga elemen: ilium, punyai permukaan berbentuk-L yang besar untuk ber-
pubis, dan ischium (Gambar 5.3). Saat lahir, tulang- sendi dengan sacrum dan suatu daerah posterior yang
tulang tersebut dihubungkan oleh tulang rawan di daerah kasar, dan luas untuk perlekatan ligamenta yang kuat,
yang menopang sendi sacroiliaca (Gambar 5.4).
j Ke arah anterior, peninggian tersebut memisahkan u0225
bagian atas dan bagian bawah ilium membulat dan
disebut linea arcuata (Gambar 5.4).
Perlekatan-perlekatan
ligamentum Iliac tuberosity Crista iliaca Tuberculum iliacum
Facies articularis
untuk sacrum Facies glutea
Spina iliaca posterior
Fossa iliaca superior (SIPS) Spina iliaca
anterior superior
Linea
(SIAS)
arcuata
Corpus ossis
ilii
Tuberositas
iliaca
Sulcus
obturatorius Spina iliaca
Linea anterior inferior (SIAI)
pectinea Spina iliaca posterior
Ramus superior inferior (SIPI)
ossis pubis Corpus Ramus superior
ossis ischii ossis pubis
Tuberculum
pubicum Spina
ischiadica
Crista pubica
Ramus inferior
Incisura ossis pubis
Corpus ossis pubis ischiadica minor
Ramus inferior ossis pubis Tuber ischiadicum Tuber ischiadicum
A Ramus ossis ischii B Ramus ossis ischii
f0025 Gambar 5.4 Komponen-komponen tulang pelvicum. A. Permukaan medial. B. Permukaan lateral.
209
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
punggung, dan extremitas inferior dan berakhir di anterior j sebuah ramus yang mengarah ke anterior untuk ber- u0250
sebagai SIAS dan ke arah posterior sebagai spina iliaca gabung dengan ramus inferior ossis pubis.
posterior superior (SIPS) (Gambar 5.4).
p0330 Tuberculum yang menonjol, tuberculum iliacum, Margo posterior tulang ditandai oleh spina ischiadica p0380
mengarah ke lateral dekat ujung anterior crista; ujung yang menonjol (Gambar 5.4), yang memisahkan incisura
posterior crista menebal untuk membentuk tuberositas ischiadica minor, di bawah, dari incisura ischiadica major,
iliaca (Gambar 5.4). di atas.
p0335 Inferior terhadap SIAS crista, pada margo anterior Ciri yang paling menonjol dari ischium adalah ter- p0385
ilium, terdapat suatu tonjolan membulat yang disebut dapat suatu tuberositas besar (tuber ischiadicum) pada
spina iliaca anterior inferior (SIAI) (Gambar 5.4). SIAI aspectus posteroinferior tulang (Gambar 5.4). Tuberosi-
berfungsi sebagai titik perlekatan untuk musculus rectus tas ini merupakan tempat yang penting untuk perlekatan
femoris kompartemen anterior regio femoralis dan liga- otot-otot extremitas inferior dan untuk menyangga tubuh
mentum iliofemorale yang berkaitan dengan sendi coxae. ketika duduk.
Spina iliaca posterior inferior (SIPI) yang kurang
menonjol (Gambar 5.4) terletak di sepanjang tepi pos- Sacrum st0055
terior facies sacropelvica ilium, di mana tulang tersebut Sacrum, yang memiliki tampilan seperti segitiga yang ter- p0390
membentuk sudut ke depan untuk membentuk margo balik, dibentuk oleh penyatuan lima vertebrae sacrales
superior dari incisura ischiadica major. (Gambar 5.5). Basis ossis sacri bersendi dengan vertebra LV,
dan apex ossis sacri bersendi dengan coccyx. Setiap permu-
kaan lateral tulang memiliki facies berbentuk–L yang besar
b0015 Aplikasi klinis untuk persendian dengan ilium tulang pelvicum. Posterior
Biopsi sumsum tulang dari facies tersebut terdapat suatu area kasar yang luas
p0340 Pada penyakit tertentu (misalnya, leukemia), sampel untuk perlekatan ligamenta yang menopang sendi sacro-
sumsum tulang harus diperoleh untuk menilai tahap dan iliaca. Permukaan superior sacrum ditandai oleh aspectus
derajat keparahan penyakit. Crista iliaca sering digunakan superior corpus vertebra SI dan diapit di setiap sisinya oleh
sebagai lokasi pengambilan biopsi sumsum tulang. Crista suatu processus transversus berbentuk seperti sayap yang
iliaca terletak dekat dengan permukaan, dapat diraba, luas yang disebut ala sacralis (Gambar 5.5A).
dan mudah diakses. Tepi anterior corpus vertebra mengarah ke depan p0395
sebagai promontorium. Permukaan anterior sacrum
adalah cekung; permukaan posteriornya cembung.
st0045 Pubis Karena processus transversus vertebrae sacrales yang
p0345 Bagian anterior dan inferior tulang pelvicum adalah pubis berdekatan menyatu di sisi lateral terhadap posisi foramen
(Gambar 5.4). Pubis mempunyai satu corpus dan dua len- intervertebrale dan terletak di lateral dari percabangan
gan (rami). nervi spinales menjadi rami posteriores dan anteriores,
u0230 j Corpus ossis pubis datar ke arah dorsoventral dan rami posteriores dan anteriores nervi spinales S1 sampai
bersendi dengan corpus ossis pubis pada sisi yang lain S4 keluar dari sacrum melalui foramina yang terpisah.
di symphysis pubica. Corpus ossis pubis mempunyai Terdapat empat pasang foramina sacralia anteriora
crista pubica yang bulat pada permukaan superiornya pada permukaan anterior sacrum untuk rami anteriores
yang berakhir ke arah lateral sebagai tuberculum (Gambar 5.5A), dan empat pasang foramina sacralia
pubicum yang menonjol. posteriora pada permukaan posterior untuk rami pos-
u0235 j Ramus superior ossis pubis mengarah ke postero- teriores (Gambar 5.5B). Canalis sacralis merupakan
lateral dari corpus ossis pubis dan bergabung dengan lanjutan dari canalis vertebralis yang berakhir sebagai
ilium dan ischium pada basisnya, yang terletak meng- hiatus sacralis.
hadap acetabulum. Margo superior yang tajam dari
permukaan segitiga ini disebut pecten ossis pubis Coccyx st0060
(linea pectinea), yang membentuk bagian linea termi- Bagian akhir yang kecil dari columna vertebralis adalah p0400
nalis tulang pelvicum dan apertura pelvis superior. Ke coccyx, yang terdiri dari empat vertebrae coccygeae yang
arah anterior, linea pectinea berlanjut dengan crista menyatu (Gambar 5.5A) dan, seperti sacrum, memiliki
pubica, yang juga merupakan bagian linea terminalis bentuk segitiga yang terbalik. Basis coccyx mengarah
dan apertura pelvis superior. Ramus superior ossis ke superior. Permukaan superior memiliki facies untuk
pubis ditandai pada permukaan inferiornya oleh sul- persendian dengan sacrum dan dua tanduk, atau cornu
cus obturatorius, yang membentuk tepi atas canalis coccygeum, satu pada setiap sisi, yang mengarah ke
obturatorius. atas untuk bersendi atau menyatu dengan cornu serupa
u0240 j Ramus inferior ossis pubis mengarah ke lateral dan dari sacrum yang mengarah ke bawah. Tonjolan-tonjo-
inferior untuk bergabung dengan ramus ossis ischii. lan tersebut merupakan modifikasi processus articularis
superior dan processus articularis inferior yang terdapat
st0050 Ischium pada vertebrae yang lain. Setiap permukaan lateral coc-
p0365 Ischium merupakan bagian posterior dan inferior tulang cyx memiliki sebuah processus transversus rudimenter
pelvicum (Gambar 5.4). Ischium mempunyai: yang kecil, yang meluas dari vertebra coccygea pertama.
u0245 j sebuah corpus besar yang mengarah ke superior untuk Arcus vertebrae tidak didapatkan pada vertebrae coc-
bergabung dengan ilium dan ramus superior ossis cygeae; sehingga canalis vertebralis tidak didapatkan
210 pubis; dan pada coccyx.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Sacrum
Foramina
Ala sacralis sacralia
posteriora
Hiatus sacralis
Promontorium
Cornu sacrale
B
Processus
Ala sacralis articularis
Foramina superior
sacralia
anteriora Promontorium
f0030 Gambar 5.5 Vertebra
LV, sacrum, dan coccyx.
A. Pandangan anterior.
B. Pandangan posterior.
C. Pandangan lateral. Cornu coccygeum
Coccyx Processus Facies articularis
transversus untuk tulang pelvicum
A
st0065 Sendi
Persendian-persendian ini serupa dengan persendian di p0420
st0070 Sendi lumbosacralis antara vertebrae yang lain, dengan pengecualian bahwa
p0405 Di sebelah superior sacrum bersendi dengan bagian lum- sacrum membentuk sudut ke arah posterior pada vertebra
balis columna vertebralis. Sendi lumbosacralis diben- LV. Akibatnya, bagian anterior dari discus intervertebralis
tuk antara vertebra LV dan sacrum dan terdiri dari di antara dua tulang lebih tebal dibandingkan di bagian
(Gambar 5.6 A): posteriornya.
u0255 j dua sendi zygapophysiales, yang terjadi antara pro- Sendi lumbosacralis diperkuat oleh ligamentum ilio- p0425
cessus articularis inferior dan processus articularis lumbale dan ligamentum lumbosacrale yang kuat dan
superior yang berdekatan, dan membentang dari perluasan processus transversus verte-
u0260 j satu discus intervertebralis yang menggabungkan cor- bra LV, secara berturut-turut menuju ilium dan sacrum
pus vertebrae LV dan SI. (Gambar 5.6B).
Ligamentum longitudinale
Ligamentum anterius
Ligamentum longitudinale anterius Foramen
lumbosacrale Ligamentum iliolumbale
intervertebrale
untuk nervus
spinalis L5
Sendi
zygapophysialis
Discus Untuk
intervertebralis ligamenta
sacroiliaca
posteriora
Promontorium Ligamenta
sacroiliaca
anteriora
Untuk ligamenta
Facies sacroiliaca interossea Discus Ilium
articularis intervertebralis
A B
f0035 Gambar 5.6 Sendi lumbosacralis dan ligamenta yang terkait. A. Pandangan lateral. B. Pandangan anterior.
211
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
sendi; dan
u0285 j ligamentum pubicum inferius, terletak di bawah sendi. Perbedaan jenis kelamin st0090
Pelvis wanita dan pria berbeda dalam beberapa hal, ban- p0480
st0085 Orientasi yak dari hal tersebut berhubungan dengan lewatnya bayi
p0475 Pada posisi anatomis, pelvis berorientasi sedemikian melalui cavitas pelvis wanita selama proses persalinan.
sehingga tepi depan puncak symphysis pubica dan SIAS j Apertura pelvis superior pada wanita berbentuk lebih u0290
terletak pada bidang vertikal yang sama (Gambar 5.9). Seb- membulat (Gambar 5.10A) dibandingkan dengan
agai konsekuensinya, apertura pelvis superior, yang menan- apertura pelvis superior pada pria yang berbentuk hati
dai pintu masuk menuju cavitas pelvis, miring menghadap (Gambar 5.10B). Bentuk yang lebih bulat tersebut seba-
ke anterior, dan corpus ossis pubis dan arcus pubis terletak gian disebabkan oleh promontorium yang kurang jelas
212 mendekati bidang horisontal menghadap ke dasar. dan ala sacralis yang lebih luas pada wanita.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Apertura pelvis
Apertura pelvis superior
superior berbentuk
berbentuk bulat jantung
80–85º 50–60º
A B
f0055 Gambar 5.10 Struktur tulang pelvicum A. Pada wanita B. Pada pria. Sudut yang dibentuk oleh arcus pubis dapat diperkirakan dengan sudut di
antara ibu jari dan jari telunjuk untuk wanita dan sudut di antara jari telunjuk dan jari tengah untuk pria, seperti yang ditunjukkan pada inset/
sisipan.
213
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Sendi sacroiliaca Tepi ala sacralis sacrum agar tidak miring ke atas (Gambar 5.12B). Liga-
Promontorium menta tersebut juga mengubah incisura ischiadica major
dan incisura ischiadica minor tulang pelvicum menjadi
dua foramina (Gambar 5.12AB).
j Foramen ischiadicum majus terletak superior dari u0315
ligamentum sacrospinale dan spina ischiadica.
j Foramen ischiadicum minus terletak inferior dari u0320
spina ischiadica dan ligamentum sacrospinale di antara
ligamentum sacrospinale dan ligamentum sacrotu-
berale.
Tuberculum Musculi dinding pelvis st0115
pubicum
Dua musculi, musculus obturator internus dan p0550
musculus piriformis, berperan pada dinding lateral
Symphysis pubica
Crista Pecten Linea
cavitas pelvis. Musculi tersebut berorigo di cavitas pel-
pubica ossis pubis arcuata vis, tetapi ke arah perifer melekat pada femur (Tabel 5.1,
Gambar 5.13).
Linea terminalis
Apertura/pintu pada dinding pelvis st0120
f0060 Gambar 5.11 Apertura pelvis superior. Setiap dinding pelvis memiliki tiga apertura utama di mana p0555
struktur-struktur berjalan melewati di antara cavitas pel-
vis dan daerah-daerah lainnya (Gambar 5.14):
antara cavitas pelvis dan daerah-daerah yang berdekatan, j canalis obturatorius, u0325
di mana struktur-struktur berjalan melewatinya. j foramen ischiadicum majus, dan u0330
u0305 j Ligamentum yang lebih kecil dari kedua ligamenta
j foramen ischiadicum minus. u0335
tersebut, ligamentum sacrospinale, berbentuk segitiga,
dengan apex melekat pada spina ischiadica dan basis-
nya melekat pada tepi-tepi yang berhubungan dengan Canalis obturatorius st0125
sacrum dan coccyx (Gambar 5.12A). Di puncak foramen obturatum terdapat canalis obturato- p0575
u0310 j Ligamentum sacrotuberale juga berbentuk segitiga dan rius, yang dibatasi oleh membrana obturatoria, musculi
superficial terhadap ligamentum sacrospinale. Basisnya obturator yang terkait, dan ramus superior ossis pubis
memiliki perlekatan yang luas, membentang dari SIPS (Gambar 5.14). Nervus obturatorius dan vasa obturatoria
tulang pelvicum, di sepanjang aspectus dorsalis dan berjalan dari cavitas pelvis menuju regio femoralis melalui
margo lateral sacrum, dan menuju permukaan dorsolat- saluran tersebut.
eral coccyx, Ke arah lateral, apex ligamentum melekat
pada tepi medial tuber ischiadicum (Gambar 5.12A). Foramen ischiadicum majus st0130
Foramen ischiadicum majus merupakan jalur komuni- p0580
p0535 Kedua ligamenta tersebut menstabilkan sacrum pada kasi utama di antara cavitas pelvis dan extremitas inferior
tulang pelvicum dengan menahan aspectus inferior (Gambar 5.14). Foramen tersebut dibentuk oleh incisura
Beban
Foramen ischiadicum
Columna
majus
vertebralis
Foramen ischiadicum
minus
Ligamenta
mencegah
sacrum miring ke
atas
Foramen ischiadicum
majus
Ligamentum
sacrospinale Ligamentum
sacrospinale
Ligamentum Ligamentum
Canalis obturatorius sacrotuberale sacrotuberale
Foramen
Membrana obturatoria ischiadicum
A B minus
Membrana obturatoria
f0065 Gambar 5.12 Ligamentum sacrospinale dan ligamentum sacrotuberale. A. Pandangan medial dari sisi kanan pelvis. B. Fungsi ligamenta.
214
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Obturator Dinding anterolateral pelvis minor (permukaan Permukaan medialis Nervus untuk Rotasi lateral sendi coxae
internus dalam membrana obturatoria dan tulang di trochanter major musculus yang diekstensikan;
sekitarnya). Sabut-sabut musculus obturator femoris obturator internus abduksi coxae yang
internus menyatu untuk membentuk sebuah tendo L5, S1 difleksikan
yang meninggalkan cavitas pelvis melalui foramen
ischiadicum minus, membuat suatu belokan 90° di
sekitar ischium di antara spina ischiadica dan tuber
ischiadicum, dan kemudian berjalan ke posterior
dari sendi coxae untuk mencapai insertionya.
Piriformis Permukaan anterior sacrum di antara foramina Sisi medialis tepi Cabang-cabang Rotasi lateral sendi coxae
sacralia anteriora superior trochanter dari L5, S1, dan S2 yang diekstensikan,
major femoris abduksi coxae yang
difleksikan
ischiadica major pada tulang pelvicum, ligamentum lis. Nervus pudendus dan vasa pudenda interna berjalan di
sacrotuberale dan ligamentum sacrospinale, dan spina antara cavitas pelvis (di atas dasar pelvis) dan perineum (di
ischiadica. bawah dasar pelvis), dengan terlebih dahulu keluar mele-
p0585 Musculus piriformis berjalan melewati foramen ischia- wati cavitas pelvis melalui foramen ischiadicum majus,
dicum majus, membagi foramen tersebut menjadi dua kemudian melingkar sekitar spina ischiadica dan ligamen-
bagian. tum sacrospinale untuk melewati foramen ischiadicum
u0340 j Nervus gluteus superior dan vasa glutea superior mele- minus guna memasuki perineum. Nervus untuk musculus
wati foramen di atas musculus piriformis. obturator internus berjalan mengikuti jalur yang serupa.
u0345 j Struktur-struktur yang melewati foramen di bawah
musculus piriformis adalah nervus gluteus inferior Apertura pelvis inferior/pelvic outlet st0140
dan vasa glutea inferior, nervus ischiadicus, nervus Apertura pelvis inferior berbentuk belah ketupat, dengan p0610
pudendus, dan vasa pudenda interna, nervus cutaneus bagian anterior belah ketupat ini dibatasi terutama oleh
femoris posterior, dan nervus untuk musculus obtura- tulang dan bagian posterior terutama oleh ligamenta
tor internus dan nervus untuk musculus quadratus (Gambar 5.15). Di anterior garis tengah, batas apertura
femoris. pelvis inferior adalah symphysis pubica.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Symphysis pubica Daerah yang ditutupi oleh batas-batas apertura pelvis p0655
u0360 j diameter bispinosus/distansia interspinosa/distan- Pada garis tengah, musculi menyatu di posterior p0705
tia spinarum (jarak di antara spina ischiadica); dan dari vagina pada wanita dan di sekitar lubang anus
u0365 j conjugata recta pelvis (jarak di antara puncak coc- pada kedua jenis kelamin. Posterior dari lubang anus,
cyx dan margo inferior dari symphysis pubica). musculi bersatu sebagai suatu ligamentum atau raphe
yang disebut ligamentum anococcygeum (corpus
Levator ani Pada sebuah garis di sekitar Bagian anterior melekat Cabang-cabang Berperan pada pembentukan
dinding pelvis berawal pada pada permukaan superior langsung dari diaphragma pelvis/dasar pelvis,
aspectus posterior tulang membrana perinei; bagian ramus anterior S4, yang menyangga viscera pelvis;
pubis dan meluas melintasi posterior bertemu dengan dan oleh nervus mempertahankan suatu sudut di
musculus obturator internus pasangannya pada sisi yang rectalis inferior antara rectum dan canalis analis.
sebagai suatu arcus tendineus lain di corpus perinealis, di cabang nervus Memperkuat musculus sphinter ani
fascia pelvis (penebalan fascia sekitar canalis analis, dan pudendus (S2-S4) externus dan, pada wanita, berfungsi
obturator internus) menuju di sepanjang ligamentum sebagai suatu sphincter vagina
spina ischiadica anococcygeum
Coccygeus Spina ischiadica dan Tepi lateral coccyx dan Cabang-cabang Berperan pada pembentukan
permukaan pelvis dari batas yang terkait sacrum dari rami anteriores diaphragma pelvis/dasar pelvis, yang
ligamentum sacrospinale S3 dan S4 menyangga viscera pelvis; menarik
coccyx ke depan setelah defekasi
216
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Musculus
coccygeus
Ligamentum
anococcygeum
Musculus obturator internus
Arcus tendineus Musculus
coccygeus
Canalis obturatorius
Ligamentum
Musculus sacrospinale
iliococcygeus
Musculus Musculus Lubang anus
levator ani pubococcygeus
Musculus
puborectalis
Hiatus urogenitalis
anococcygeum) dan melekat pada coccyx (Gam- yang disebut flexura perinealis/sudut anorectalis,
bar 5.16). Ke arah anterior, musculi dipisahkan oleh pada batas anorectalis. Sudut tersebut berfungsi seb-
defek atau celah yang berbentuk huruf U yang disebut agai bagian dari mekanisme yang menjaga ujung akhir
hiatus urogenitalis. Batas-batas hiatus tersebut ber- systema digestorium tetap tertutup.
gabung dengan dinding viscera yang terkait dan den- j Bagian akhir musculus levator ani adalah musculus u0405
gan musculi pada spatium perinei profundum di bawah. iliococcygeus. Bagian otot tersebut berorigo pada
Hiatus tersebut memungkinkan urethra (baik pada pria fascia yang menutupi musculus obturator internus.
dan wanita), dan vagina (pada wanita), untuk melewati Bagian tersebut bergabung dengan otot yang sama
diaphragma pelvis (Gambar 5.16). pada sisi yang lain di garis tengah untuk membentuk
p0710 Sedikitnya musculi levator ani dibagi menjadi tiga suatu ligamentum atau raphe yang membentang dari
kumpulan sabut-sabut otot, berdasarkan tempat origo- lubang anus menuju coccyx.
nya/lokasi asalnya dan hubungannya dengan viscera
pada garis tengah: musculus pubococcygeus, musculus Musculi levator ani membantu menyangga viscera pel- p0730
puborectalis, dan musculus iliococcygeus (Gambar 5.16). vis dan mempertahankan penutupan rectum dan vagina.
u0395 j Musculus pubococcygeus berorigo pada corpus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
feces bergerak melewati canalis analis. Secara normal, Spatium perinei profundum terbuka di atas dan tidak p0760
selempang musculus puborectalis mempertahankan dipisahkan dari struktur-struktur yang lebih superior oleh
sudut di antara rectum dan canalis analis sekitar 90° suatu lapisan fascia yang jelas. Bagian-bagian membrana
dan bertindak sebagai “katup darurat” untuk mencegah perinei dan struktur-struktur di dalam spatium perinei
defekasi. Ketika musculus puborectalis relaksasi, sudut profundum, ditutupi oleh hiatus urogenitalis di bagian
flexura perinealis melebar menjadi sekitar 130° sampai atas, sehingga berkontribusi terhadap dasar pelvis dan
140°. menyangga elemen-elemen systema urogenitale di dalam
p0740 Corpus adiposum fossae ischioanalis memungkinkan cavitas pelvis, meskipun membrana perinei dan spatium
adanya perubahan posisi dan ukuran canalis analis dan perinei profundum pada umumnya dianggap sebagai
anus selama defekasi. Selama evakuasi, batas anorec- bagian dari perineum.
talis bergerak turun dan ke belakang dan dasar pelvis Membrana perinei dan arcus pubicus yang berdekatan p0765
biasanya sedikit turun. merupakan perlekatan untuk radix genetalia externa dan
p0745 Selama defekasi, musculi circulares dinding rectum musculi yang berkaitan dengannya (Gambar 5.17C).
mengalami gelombang kontraksi untuk mendorong Urethra menembus secara vertikal melewati suatu p0770
feces menuju ke anus. Ketika feces keluar dari anus, lubang yang bulat pada membrana perinei saat melintas
musculi longitudinales rectum dan musculus levator ani dari cavitas pelvis, di atas, menuju perineum, di bawah.
membawa canalis analis kembali ke atas, feces dikeluar- Pada wanita, vagina juga berjalan melewati suatu lubang
kan, dan anus dan rectum kembali ke posisi normal. pada membrana perinei tepat di posterior dari hiatus ure-
thra/lubang urethra.
Di dalam spatium perinei profundum, terdapat suatu p0775
lembaran otot rangka yang berfungsi sebagai sphinc-
st0160 Membrana perinei dan spatium perinei ter, terutama untuk urethra, dan sebagai suatu sta-
profundum bilisator tepi posterior membrana perinei (Tabel 5.3,
p0750 Membrana perinei merupakan fascia yang tebal, struk- Gambar 5.18).
tur berbentuk segitiga yang melekat pada kerangka tulang j Ke arah anterior, sekelompok sabut-sabut otot mengelilingi u0410
arcus pubicus (Gambar 5.17A). Membrana tersebut berada urethra dan secara bersama-sama membentuk muscu-
pada bidang horisontal dan memiliki margo posterior yang lus sphincter urethrae externum (Gambar 5.18).
bebas. Ke arah anterior, terdapat celah kecil di antara mem- j Dua kelompok tambahan sabut-sabut otot berkai- u0415
brana dan ligamentum pubicum inferius (sebuah liga- tan dengan urethra dan vagina pada wanita (Gam-
mentum yang terhubung dengan symphysis pubica). bar 5.18A). Satu kelompok membentuk musculus
p0755 Di sebelah atas, membrana perinei berhubungan den- sphincter urethrovaginalis, yang mengelilingi ure-
gan ruangan tipis yang disebut spatium perinei profun- thra dan vagina sebagai suatu unit. Kelompok kedua
dum (saccus profundus perinei) (Gambar 5.17B), yang membentuk musculus compressor urethrae pada
berisi sebuah lapisan otot rangka dan berbagai elemen setiap sisi, yang berorigo pada rami ischiopubica dan
neurovaskuler. bertemu di anterior dari urethra. Bersama dengan
Symphysis pubica
Ligamentum pubicum
Ramus ischiopubicum inferius
Foramen obturatum Tuber ischiadicum
Musculus coccygeus
Musculus
Membrana obturator Ligamentum
perinei internus sacrospinale
A Ligamentum
anococcygeum
Ostium Musculus levator ani
urethrae Garis perlekatan untuk tepi hiatus
externum urogenitalis dari musculus levator ani Spatium perinei profundum
Membrana perinei
Radix penis
f0090 Gambar 5.17 Membrana perinei dan spatium perinei profundum. A. Pandangan inferior. B. Pandangan superolateral. C. Pandangan medial.
218
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Sphincter urethrae Dari ramus inferior ossis Mengelilingi urethra pars Nervi perineales dari Menekan urethra pars
externum pubis pada masing-masing membranacea nervus pudendus membranacea; relaksasi
sisi dan dinding-dinding (S2 sampai S4) selama berkemih
spatium perinei profundum
yang berdekatan
Transversus perinei Aspectus medialis ramus Corpus perinealis Nervi perineales dari Menstabilkan posisi
profundus ossis ischii nervus pudendus corpus perinealis
(S2 sampai S4)
Compressor urethrae Ramus ischiopubicum pada Menyatu dengan pasangannya Nervi perinealesdari Berfungsi sebagai
(hanya pada wanita) masing-masing sisi di anterior dari urethra nervus pudendus suatu sphincter urethra
(S2 sampai S4) tambahan
Sphincter Corpus perinealis Melintas ke depan di sebelah Nervi perineales dari Berfungsi sebagai
urethrovaginalis lateral dari vagina untuk nervus pudendus suatu sphincter urethra
(hanya pada wanita) menyatu dengan pasangannya (S2 sampai S4) tambahan (juga
pada sisi yang lainnya di anterior dapat memfasilitasi
dari urethra penutupan vagina)
musculus sphincter urethrae externum, musculus menstabilkan posisi corpus perinealis, yang merupakan
sphincter urethrovaginalis dan musculus compressor suatu struktur di garis tengah sepanjang tepi posterior
urethrae memfasilitasi penutupan urethra. membarana perinei.
u0420 j Pada pria maupun wanita, musculus transversus
perinei profundus pada setiap sisi sejajar dengan tepi Corpus perinealis st0165
bebas membrana perinei dan bergabung dengan pasan- Corpus perinealis merupakan struktur jaringan ikat yang p0795
gannya di garis tengah. Musculus tersebut diduga untuk tidak berbatas tegas, tetapi penting karena merupakan
tempat musculi dasar pelvis dan perineum melekat (Gam-
bar 5.19). Struktur tersebut terletak pada garis tengah
Ostium urethrae Ostium vaginae sepanjang tepi posterior membrana perinei, tempat struk-
externum
tur tersebut melekat. Ujung posterior hiatus urogenitalis
Musculus
sphincter
pada musculi levator ani juga terhubung dengan struktur
Musculus transversus
urethrae perinei profundus tersebut.
externum Musculi transversus perinei profundus bertemu di p0800
corpus perinealis; pada wanita, musculus sphincter ure-
throvaginalis juga melekat pada corpus perinealis. Mus-
culi lain yang terhubung pada corpus perinealis meliputi
musculus sphincter ani externus, musculus tansversus
perinei superficialis, dan musculus bulbospongiosus dari
perineum.
Musculus compressor
urethrae
Musculus sphincter
urethrovaginalis Spatium perinei profundum
A Membrana perinei Aplikasi klinis b0040
Episiotomi
Ostium urethrae externum Selama persalinan corpus perinealis dapat teregang p0805
Musculus sphincter Musculus transversus dan robek. Secara tradisional bila kemungkinan besar ter-
urethrae externum perinei profundus jadi robekan perineum, ahli kandungan dapat melakukan
episiotomi. Episiotomi merupakan suatu prosedur insisi
yang dilakukan pada corpus perinealis untuk memung-
kinkan kepala janin melewati vagina. Terdapat dua jenis
episiotomi: episiotomi mediana memotong melalui
corpus perinealis, sedangkan episiotomi mediolateralis
adalah insisi 45° dari garis tengah. Manfaat bagi ibu dari
prosedur tersebut diduga adalah trauma pada perineum
lebih sedikit dan menurunkan disfungsi dasar pelvis.
Membrana Spatium perinei Namun, bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa epi-
B perinei profundum siotomi seharusnya tidak dilakukan secara rutin. Ulasan
data tidak dapat menunjukkan adanya penurunan keru-
f0095 Gambar 5.18 Musculi pada spatium perinei profundum. A. Pada
sakan dasar pelvis dengan melakukan episiotomi rutin.
wanita. B. Pada pria.
219
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Viscera st0170
Corpus perinealis
Viscera pelvis meliputi bagian-bagian systema digestorium p0810
dan, systema urinarium, dan systema genitale. Viscera ter-
susun pada garis tengah, dari depan ke belakang; suplai
neurovaskuler melalui cabang-cabang yang berjalan ke
medial dari pembuluh-pembuluh darah dan nervi yang
berkaitan dengan dinding pelvis.
f0105 Gambar 5.20 Rectum dan canalis analis. A. Tulang pelvicum sinistra dihilangkan. B. Potongan longitudinal.
220
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
dengan lapisan rectum dan dibedakan oleh sejumlah lipa- Ureter st0195
tan-lipatan dengan arah longitudinalis, yang dikenal seb- Ureter memasuki cavitas pelvis dari abdomen dengan ber- p0890
agai columnae anales, yang disatukan di inferior oleh jalan melewati apertura pelvis superior (Gambar 5.21).
lipatan seperti bulan sabit yang disebut valvulae anales. Pada setiap sisi, ureter melintasi apertura pelvis superior
Superior dari setiap katup tersebut terdapat suatu depresi dan memasuki cavitas pelvis pada area yang terletak di
yang disebut sinus anales. Valvulae anales bersama- anterior dari percabangan arteria iliaca communis. Dari
sama membentuk lingkaran di sekitar canalis analis di titik tersebut, ureter berlanjut di sepanjang dinding dan
tempat yang disebut linea pectinata, yang menandai dasar pelvis untuk bergabung dengan basis vesica urinaria.
perkiraan posisi membrana analis pada janin. Di dalam pelvis, ureter disilang oleh: p0895
j Inferior dari linea pectinata merupakan zona peralihan j ductus deferens pada pria, dan u0445
u0440
j arteria uterina pada wanita. u0450
yang dikenal sebagai pecten analis, yang dilapisi oleh
epithelium stratificatum squamosum noncornificatum/
epitel skuamosa berlapis tak bertanduk. Pecten analis Vesica urinaria st0200
berakhir ke inferior di linea anocutanea (“garis putih”), Vesica urinaria merupakan elemen yang paling anterior p0910
atau di tempat lapisan canalis analis menjadi kulit yang dari viscera pelvis. Meskipun vesica urinaria sepenuhnya
sebenarnya. terletak di dalam cavitas pelvis ketika keadaan kosong,
vesica urinaria mengembang ke superior ke dalam cavitas
b0050 Aplikasi klinis abdominalis ketika keadaan penuh (Gambar 5.21).
Vesica urinaria yang kosong berbentuk seperti sebuah p0915
Karsinoma colon dan karsinoma rectum piramida dengan tiga sisi yang memiliki ujung yang ter-
p0875 Karsinoma colon dan karsinoma rectum (colorectal) letak pada salah satu tepinya (Gambar 5.22A). Vesica
merupakan penyakit yang umum. urinaria memiliki sebuah apex, sebuah basis, dan sebuah
p0880 Mengingat posisi colon dan rectum di dalam cavitas permukaan superior, dan dua permukaan inferolateral
abdominopelvis dan letaknya yang dekat dengan organ- (Gambar 5.22A).
organ lainnya, menjadi sangat penting untuk menentu- j Apex vesicae menghadap ke bagian atas symphysis u0455
kan stadium tumor colorectal secara akurat: suatu tumor pubica; struktur yang dikenal sebagai ligamentum
di dalam pelvis, misalnya, dapat menginvasi uterus atau umbilicale medianum (sisa chorda urachus/chorda
vesica urinaria. umbilicalis embryonicum yang berkontribusi pada
pembentukan vesica urinaria) berlanjut dari bagian
superiornya naik ke dinding anterior abdomen menuju
st0190 Systema urinarium umbilicus.
p0885 Bagian pelvis systema urinarium terdiri dari bagian akhir j Basis vesica urinaria berbentuk seperti sebuah segi- u0460
ureter, vesica urinaria, dan bagian proximal urethra tiga terbalik dan menghadap ke posteroinferior. Kedua
(Gambar 5.21). ureter memasuki vesica urinaria di setiap sudut atas 221
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ureter
Trigonum Basis
vesicae vesica
urinaria
Permukaan superior
Ligamentum
umbilicale
medianum
Ostium vaginae
Apex vesicae
pada spatium perinei
Permukaan profundum dan
inferolateralis Ligamentum membrana perinei
Urethra pubovesicale
A A
Ureter
Ostium ureteris
Trigonum
vesicae
Urethra Ostium urethrae Ligamentum
B internum puboprostaticum
B Prostata
f0115 Gambar 5.22 Vesica urinaria A. Pandangan superolateral. B.
Trigonum vesicae. Pandangan anterior dengan bagian anterior Gambar 5.23 Ligamenta yang mengaitkan cervix vesicae dan bagian f0120
vesica urinaria dihilangkan. pelvis urethra menuju tulang-tulang pelvicum. A. Pada wanita B. Pada pria.
basis vesica urinaria, dan urethra berjalan ke inferior j Pada pria, sepasang pita fibromusculare dikenal seb- u0475
dari sudut bawah basis vesica urinaria (Gambar 5.22A, agai ligamenta puboprostaticum karena ligamenta
B). Di bagian dalam, lapisan mucosa pada basis vesica tersebut menyatu dengan capsula fibrosa prostata, yang
urinaria halus dan melekat erat pada lapisan otot polos mengelilingi cervix vesicae dan bagian urethra yang
dinding yang mendasarinya—tidak seperti di tempat berdekatan (Gambar 5.23B).
lain di dalam vesica urinaria yang mucosanya terlipat
Meskipun vesica urinaria dianggap sebagai organ pel- p0955
dan melekat secara longgar pada dinding. Area segi-
vis pada orang dewasa, vesica urinaria memiliki posisi
tiga yang halus di antara ostium ureteris dan urethra di
yang lebih tinggi pada anak-anak. Saat lahir, vesica uri-
bagian dalam vesica urinaria dikenal sebagai trigonum
naria hampir seluruhnya berada di cavitas abdominalis;
vesicae (Gambar 5.22B).
j Permukaan inferolateral dari vesica urinaria dito-
urethra dimulai kira-kira di batas atas symphysis pubica.
u0465
Dengan bertambahnya usia, vesica urinaria turun sampai
pang di antara musculi levator ani diaphragma pelvis
setelah pubertas ketika vesica urinaria dalam posisi orang
dan musculi obturator internus yang berdekatan, di
dewasa.
atas perlekatan diaphragma pelvis. Permukaan superior
hampir berbentuk kubah ketika vesica urinaria kosong;
permukaan superior mengembang ke atas ketika vesica
urinaria terisi. Aplikasi klinis b0055
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Musculus Urethra
sphincter Vesica urinaria
urethrae
externum Glandulae paraurethrales
(glandulae Skene) Musculus sphincter
Spatium perinei
profundum urethrae internum Sinus prostaticus
Glandula vestibularis (otot polos)
Membrana perinei major Crista urethralis
Glans clitoridis Ostium vaginae pada spatium perinei Prostata Colliculus
Ostium urethrae externum profundum dan membrana perinei seminalis
A Ductus paraurethralis/ Ductus dari glandulae Skene Utriculus prostaticus Elemen-
elemen
Muara-muara glandula
elemen glandula prostata
ductuli prostatici
Musculus Vesica urinaria
sphincter 1. Urethra pars preprostatica Stroma
urethrae internum Muara ductus fibromusculare
(otot polos) ejaculatorius (otot polos dan
Prostata 2. Urethra pars prostatica jaringan ikat
Musculus sphincter
urethrae externum fibrosum)
(otot rangka) Spatium perinei profundum
Spatium perinei
Lekukan Membrana perinei profundum
kedua ketika Musculus sphincter
Glandula bulbourethralis dan Membrana
penis dalam urethrae externum
ductus glandula bulbourethralis C perinei
keadaan (otot rangka)
lemas 3. Urethra pars membranacea
Penis
Lekukan pertama
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
penis dalam keadaan lemas, urethra membuat lengkun- melalui ureter menuju ginjal, selanjutnya, infeksi dapat
gan yang lain, kali ini ke arah inferior, ketika berjalan dari menyebabkan kerusakan ginjal dan akhirnya dapat
radix penis menuju corpus penis. Selama ereksi, lengkung menyebabkan gagal ginjal. Diagnosis dan penanganan
di antara radix penis dan corpus penis menghilang. lebih awal sangatlah penting.
p1010 Urethra pada pria dibagi menjadi pars preprostatica,
pars prostatica, pars membranacea, dan pars spongiosa
(Gambar 5.24B).
st0225 Pars preprostatica. Urethra pars preprostatica memiliki Aplikasi klinis b0075
panjang sekitar 1 cm, membentang dari basis vesica uri-
naria menuju prostata, dan berhubungan dengan manset Kateterisasi urethra
circulare dari sabut-sabut otot polos (musculus sphinc- Kateterisasi urethra sering dilakukan untuk drainase p1050
ter urethrae internum) (Gambar 5.24B). Kontraksi urin dari vesica urinaria pasien apabila pasien tidak dapat
sphincter tersebut mencegah aliran balik dari semen ke mikturisi/berkemih. Ketika memasukkan kateter urin,
dalam vesica urinaria selama ejakulasi. penting untuk mengetahui anatomi genitalia dari pasien.
Pada pria, urethra pars spongiosa membelok ke supe- p1055
st0230 Pars prostatica. Urethra pars prostatica (Gambar 5.24C) rior untuk berjalan melewati membrana perinei dan
memiliki panjang 3 sampai 4 cm dan dikelilingi oleh pros- menuju pelvis. Tepat di inferior membrana perinei, dind-
tata. Di daerah ini, lumen urethra ditandai oleh lipatan ing bulbus/gelembung urethra relatif tipis dan dapat
longitudinalis mucosa yang terletak di garis tengah (crista mengalami kerusakan ketika memasukkan kateter atau
urethralis). Depresi pada masing-masing sisi crista ure- melakukan sitoskopi. Pada wanita, prosedur tersebut jauh
thralis adalah sinus prostaticus; ductuli prostatici ber- lebih sederhana karena urethra wanita pendek dan lurus.
muara ke dalam kedua sinus tersebut.
p1025 Di pertengahan sepanjang perjalanannya, crista ure-
thralis melebar untuk membentuk peninggian yang ham- Systema genitale st0245
pir melingkar (colliculus seminalis) (Gambar 5.24C). Pada
pria, colliculus seminalis digunakan untuk menentukan Pada pria st0250
posisi prostata selama transeksi transurethralis prostata. Systema genitale masculina memiliki komponen-kom- p1060
p1030 Sebuah saluran tertutup—utriculus prostaticus ponen di dalam abdomen, pelvis, dan perineum (Gam-
(dianggap sebagai homolog dari uterus pada wanita)— bar 5.25A). Komponen utamanya adalah sebuah testis,
terbuka di tengah colliculus seminalis (Gambar 5.24C). epididymis, ductus deferens, dan ductus ejaculatorius
Pada setiap sisi utriculus prostaticus terdapat muara duc- pada setiap sisi, dan urethra serta penis pada garis tengah.
tus ejaculatorius sistem reproduksi pria. Oleh karena itu Selain itu, tiga jenis glandulae genitales accessoriae yang
hubungan antara tractus urinarius dan tractus genitale berkaitan dengan systema genitale:
j sebuah prostata, u0480
pada pria terletak di urethra pars prostatica.
j sepasang vesicula seminalis, dan u0485
st0235 Pars membranacea. Urethra pars membranacea sempit j sepasang glandulae bulbourethrales u0490
dan berjalan melewati spatium perinei profundum (Gam-
bar 5.24B). Selama perjalanannya melewati spatium Rancangan systema genitale masculina pada dasarnya p1080
tersebut, baik pada pria maupun wanita, urethra dikel- merupakan serangkaian ductuli dan tubuli. Susunan
ilingi oleh otot rangka dari musculus sphincter ure- bagian-bagian dan hubungan dengan tractus urinarius
thrae externum. menggambarkan perkembangan embryologinya.
st0240 Pars spongiosa. Urethra pars spongiosa dikelilingi oleh Testis st0255
jaringan erektil (corpus spongiosum) penis. Pars spon- Mulanya testis berkembang terletak pada dinding posterior p1085
giosa membesar untuk membentuk suatu bulbus/gelem- abdomen dan kemudian turun, secara normal sebelum
bung di pangkal penis dan menggelembung lagi di ujung kelahiran, melalui canalis inguinalis pada dinding ante-
penis untuk membentuk fossa navicularis urethrae rior abdomen dan ke dalam scrotum perineum. Selama
(Gambar 5.24B). Dua glandulae bulbourethrales di dalam proses tersebut, testis membawa pembuluh-pembuluh
spatium perinei profundum merupakan bagian systema darah, vasa lymphatica, dan nervi, serta saluran drainase
genitale masculina dan bermuara ke dalam urethra pars utamanya, ductus deferens (vas deferens) turun ber-
spongiosa pada bulbus penis. Ostium urethrae externum samanya. Aliran lymphaticus testis kemudian menuju ke
merupakan celah sagittalis di ujung penis. nodi lymphatici aortici laterales atau nodi lymphatici lum-
bales dan nodi lymphatici pre-aortici di dalam abdomen,
b0070 Aplikasi klinis dan tidak menuju ke nodi lymphotici inguinales atau nodi
lymphatici pelvis.
Infeksi vesica urinaria Masing-masing testis berbentuk ellipsoid yang tertutup p1090
p1045 Panjang urethra yang relatif pendek pada wanita di dalam ujung kantong musculofasciale yang meman-
menyebabkan wanita lebih rentan mengalami infeksi jang, yang berlanjut dengan dinding anterior abdomen dan
vesica urinaria dibandingkan pada pria. Gejala utama mengarah ke dalam scrotum. Funiculus spermaticus
infeksi tractus urinarius pada wanita biasanya berupa merupakan hubungan yang berbentuk tabung di antara
inflamasi vesica urinaria (sistitis/cystitis). Pada anak usia kantong scrotum dan dinding abdomen (Gambar 5.25A).
di bawah 1 tahun, infeksi vesica urinaria dapat menyebar Facies lateralis dan margo anterior testis ditutup p1095
224 oleh suatu kantung peritoneum yang tertutup (tunica
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ductuli
Tubulus seminiferus efferentes
rectus
Tubulus seminiferus
Arteria contortus
epigastrica
inferior Lamina
Annulus Tunica parietalis
inguinalis vaginalis Cavitas
profundus testis Lamina
Canalis inguinalis Ampulla visceralis
ductus
Ductus deferens deferentis Capsula
(vas deferens) (tunica albuginea)
Annulus inguinalis Vesicula Cauda
supercialis seminalis epididymis
Rete testis di
Funiculus Ductus dalam mediastinum Corpus
spermaticus ejaculatorius B testis epididymis
Prostata Glandula bulbourethralis
Ductus deferens pada spatium perinei
(vas deferens) profundum
Kantong Caput epididymis
musculofasciale
Corpus epididymis
Testis
Cauda epididymis
Scrotum
Gambar 5.25 Systema genitale masculina. A. Ringkasan B. Testis f0130
dan struktur-struktur di sekitarnya.
A Tunica vaginalis testis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ovarium st0290
Seperti testis pada pria, ovarium mula-mula berkembang p1255
pada dinding posterior abdomen dan kemudian berjalan
turun sebelum kelahiran, bersama dengan pembuluh-pem-
buluh darah, vasa lymphatica, dan nervinya. Tidak seperti
testis, ovarium tidak bermigrasi melalui canalis inguinalis
ke dalam perineum, tetapi berhenti dan mengambil posisi
pada dinding lateral cavitas pelvis (Gambar 5.28).
Ovarium merupakan tempat produksi ovum (oogen- p1260
Rectum Musculus obturator esis). Ovum yang matang diovulasikan ke dalam cavitas
internus peritonealis dan secara normal diarahkan oleh fimbriae
tubae pada ujung tuba uterina ke dalam ostium abdomi-
f0135 Gambar 5.26 Potongan axialis gambar T2-weighted MR hipertrofi
nale tubae uterinae yang berdekatan.
prostata yang jinak/benign prostatic hypertrophy (BPH).
Ovarium terletak berdekatan dengan dinding lateral p1265
pelvis, tepat di inferior dari apertura pelvis superior. Mas-
ing-masing dari kedua ovarium berbentuk buah almond
st0280 Glandulae bulbourethrales dengan panjang sekitar 3 cm dan digantung oleh suatu
p1225 Glandulae bulbourethrales (lihat Gambar 5.25A), satu mesenterium (mesovarium) yang merupakan suatu per-
pada setiap sisi, merupakan glandulae mucosus yang ber- luasan ke posterior ligamentum latum uteri.
bentuk kacang dan berukuran kecil, yang terletak di dalam
spatium perinei profundum. Glandula tersebut terletak lat-
eral dari urethra pars membranacea. Saluran dari setiap Aplikasi klinis b0105
glandula berjalan ke inferomedial melewati membrana
perinei untuk bermuara ke dalam urethra pars spongiosa Karsinoma ovarium
pada bulbus penis. Karsinoma ovarium tetap menjadi salah satu tantangan p1270
p1230 Bersama dengan glandulae kecil yang terletak di sepan- utama di dalam onkologi. Ovarium mengandung berbagai
jang urethra pars spongiosa, glandulae bulbourethrales jenis sel, yang semuanya dapat mengalami perubahan keg-
berkontribusi untuk melumasi urethra dan untuk emisi anasan dan memerlukan pencitraan dan protokol penanga-
pre-ejakulasi dari penis. nan yang berbeda dan pada akhirnya memiliki prognosis
yang berbeda. Karsinoma ovarium dapat terjadi pada semua
st0285 Pada wanita usia, tetapi lebih sering terjadi pada wanita yang lebih tua.
p1235 Tractus genitalia feminina terutama terdapat di dalam Banyak faktor telah dikaitkan dengan perkembangan p1275
cavitas pelvis dan perineum, meskipun selama kehamilan, tumor ovarium, termasuk adanya riwayat keluarga yang
uterus mengembang ke dalam cavitas abdominalis. Kom- jelas.
ponen-komponen utama systema genitale ini terdiri dari Karsinoma ovarium dapat menyebar melalui darah dan p1280
(Gambar 5.27): lymphaticus, dan sering bermetastasis secara langsung ke
u0505 j sebuah ovarium pada setiap sisi, dan dalam cavitas peritonealis. Penyebaran secara langsung
u0510 j sebuah uterus, vagina, dan clitoris pada garis tengah. 227
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Vasa ovarica
Ligamentum latum
uteri
Ligamentum
suspensorium
ovarii (ligamentum
infundibulopelvicum)
Mesovarium
Annulus inguinalis
profundus
Ligamentum
teres uteri/
ligamentum rotundum
Canalis inguinalis
Ligamentum ovarii
Annulus inguinalis proprium
superficialis
f0145 Gambar 5.28 Ovarium dan ligamentum latum uteri. Labium majus pudendi
di sepanjang sulci paracolici dan melewati liver sehingga Uterus merupakan organ berdinding otot yang tebal pada p1300
penyakit tersebut dapat menyebar dengan mudah. Say- garis tengah di antara vesica urinaria dan rectum (lihat
angnya, banyak pasien telah mengalami metastasis dan Gambar 5.28). Uterus terdiri dari corpus uteri dan cervix
penyebaran penyakit pada saat terdiagnosis. uteri, dan ke inferior bergabung dengan vagina (Gam-
bar 5.29). Ke arah superior, tuba uterina mengarah ke lat-
eral dari uterus dan terbuka ke dalam cavitas peritonealis
yang langsung berdekatan dengan ovarium.
b0110 Aplikasi klinis Corpus uteri mendatar secara anteroposterior dan, di p1305
atas level dari asal tuba uterina (Gambar 5.29), memiliki
Histerektomi ujung superior yang membulat (fundus uteri). Cavitas
p1285 Histerektomi adalah pembedahan pengangkatan uteri merupakan celah sempit bila dilihat dari lateral, dan
uterus. Biasanya histerektomi merupakan suatu eksisi berbentuk seperti segitiga terbalik bila dilihat dari ante-
lengkap corpus uteri, fundus uteri, dan cervix uteri, meski rior. Setiap sudut superior cavitas uteri berlanjut dengan
terkadang cervix uteri ditinggalkan di tempat. Pada ostium uterinum tubae dan sudut inferiornya berlanjut
beberapa kasus tuba uterina (fallopii) dan ovarium juga dengan canalis cervicis uteri.
diangkat. Prosedur ini disebut histerektomi abdominal Biasanya implantasi blastocystis terjadi pada corpus p1310
total dan salphingo-oophorektomi bilateral. uteri. Selama kehamilan, secara drastis uterus mengem-
p1290 Histerektomi, oophorektomi, dan salphingo-oophorek- bang ke superior hingga mencapai cavitas abdominalis.
tomi dapat dilakukan pada pasien yang menderita kega-
nasan pada systema genitale, seperti karsinoma uterus, Tuba uterina st0300
karsinoma cervix uteri, dan karsinoma ovarium. Indikasi Tuba uterina memanjang dari setiap sisi ujung superior p1315
lain termasuk adanya riwayat keluarga yang menderita corpus uteri menuju dinding lateral pelvis dan tertutup
kelainan-kelainan systema genitale, endometriosis, dan di dalam tepi atas bagian mesosalpinx ligamentum latum
perdarahan yang berlebihan. Terkadang mungkin diper- uteri. Karena ovarium digantung pada aspectus posterior
lukan pengangkatan uterus setelah persalinan karena ligamentum latum uteri, tuba uterina berjalan ke superior
adanya perdarahan yang berlebihan setelah persalinan. di atas, dan berakhir di lateral dari, ovarium.
p1295 Histerektomi dilakukan melalui suatu insisi suprapu- Setiap tuba uterina memiliki ujung yang berbentuk p1320
bica transversus (insisi Pfannenstiel). Selama prosedur terompet yang meluas (infundibulum tubae uteri-
berlangsung, diperlukan kehati-hatian yang besar untuk nae), yang melengkung mengelilingi polus supero-
mengidentifikasi ureter bagian distal dan meligasi arteria lateral ovarium yang terkait (Gambar 5.30). Tepi
uterina yang berdekatan tanpa merusak ureter. infundibulum tubae uterinae dikelilingi dengan tonjolan
228 seperti jari kecil yang disebut fimbriae tubae. Lumen
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Sumbu
Cervix uteri corpus
uteri
Vagina
Sumbu cervix
Sudut uteri
f0150 Gambar 5.29 Uterus. Pandangan anterior. Setengah anterior dari antefleksi
uterus dan vagina telah dihilangkan.
A Sudut anteversi
Ostium abdominale
tubae uterinae Ostium uteri
Lateral internum
Ovarium Infundi-
bulum
Posterior tubae
Anterior
uterinae
Ampulla
tubae Medial Fimbriae Fornix vaginae
uterinae Ligamentum tubae
pars posterior
ovarii proprium
Fornix vaginae pars
anterior
Ostium uteri
Saluran vagina externum
Ligamentum
teres uteri
Isthmus Fundus
uteri uteri B
Gambar 5.30 Tuba uterina.
Gambar 5.31 Uterus dan vagina. A. Sudut antefleksi dan sudut f0160
anteversi. B. Cervix uteri menonjol ke dalam vagina.
f0155 tuba uterina terbuka ke dalam cavitas peritonealis di
ujung infundibulum tubae uterinae yang menyempit.
Medial dari infundibulum tubae uterinae, tuba uterina di tengah yang sempit. Secara normal corpus uteri meleng-
meluas untuk membentuk ampulla tubae uterinae kung ke depan (antefleksi pada cevix uteri) di atas permu-
dan kemudian menyempit untuk membentuk isthmus kaan superior vesica urinaria yang kosong (Gambar 5.31A).
tubae uterinae, sebelum bergabung dengan corpus Selain itu, cervix uteri membentuk sudut ke depan (ante-
uteri (Gambar 5.30). versi) pada vagina sehingga ujung inferior cervix uteri
p1325 Infundibulum tubae uterina yang berfimbrae memfasili- mengarah pada bagian atas aspectus anterior dari vagina
tasi pengumpulan ovum yang telah diovulasikan dari ovar- (Gambar 5.31A, 5.32). Karena ujung cervix uteri berbentuk
ium. Biasanya pembuahan terjadi di ampulla tubae uterinae. kubah, ujung cervix uteri menonjol ke dalam vagina, dan
sebuah saluran, atau fornix vaginae, terbentuk mengelilingi
tepi cervix uteri di mana fornix vaginae bergabung dengan
b0115 Aplikasi klinis dinding vagina (Gambar 5.31B). Canalis cervicis uteri berben-
tuk tabung terbuka, ke bawah, sebagai ostium uteri exter-
Ligasi tuba uterina
num, menuju rongga vagina, dan ke atas, sebagai ostium
p1330 Sebuah metode pengendalian kelahiran yang
uteri internum, menuju cavitas uteri (Gambar 5.31B).
sederhana dan efektif adalah pembedahan ligasi
(penjepitan/clip) tuba uterina, untuk mencegah sperma-
tozoa mencapai ampulla tubae uterinae. Aplikasi klinis b0120
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
melalui inspeksi, sitologi (pemeriksaan sel-sel cervix uteri), masuk ke dalam cavitas pelvis, di mana vagina dilekatkan
pencitraan, biopsi, dan dilatasi serta kuretase uterus. oleh dinding anteriornya ke tepi cervix uteri yang melingkar.
p1345 Karsinoma cervix uteri dan uterus dapat ditangani Fornix vaginae adalah recessus yang terbentuk di antara p1370
dengan reseksi lokal, pengangkatan uterus (histerek- tepi cervix uteri dan dinding vagina. Berdasarkan posisinya,
tomi), dan kemoterapi tambahan. Tumor menyebar fornix vaginae dibagi lagi menjadi sebuah fornix vaginae
melalui aliran lymphaticus menuju nodi lymphatici iliaci pars posterior, sebuah fornix vaginae pars anterior, dan dua
interni dan nodi lymphatici iliaci communes. fornix vaginae pars lateralis (Gambar 5.31B, 5.32B).
Saluran vagina biasanya kolaps, sehingga dinding ante- p1375
rior berkontak dengan dinding posterior. Dengan menggu-
st0310 Vagina nakan sebuah spekulum untuk membuka saluran vagina,
p1350 Vagina adalah organ kopulasi pada wanita. Vagina adalah seorang dokter dapat melihat ujung inferior kubah cervix
sebuah tabung fibromusculorum yang dapat melebar, uteri, fornix vaginae, dan ostium uteri externum canalis
yang memanjang dari perineum melewati dasar pelvis dan cervicis uteri pada seorang pasien (Gambar 5.32B).
masuk ke dalam cavitas pelvis (Gambar 5.32A). Ujung Selama berhubungan seksual, semen disimpan di dalam p1380
bagian dalam vagina meluas untuk membentuk suatu kubah vagina. Spermatozoa melakukan perjalanannya
daerah yang disebut kubah vagina. masuk ke dalam ostium uteri externum canalis cervicis,
p1355 Dinding anterior vagina berhubungan dengan basis melintasi canalis cervicis uteri menuju cavitas uteri, dan
vesica urinaria dan urethra; bahkan, urethra tertanam kemudian melanjutkan perjalanannya melewati cavitas
di dalam, atau menyatu dengan, dinding anterior vagina uteri menuju tuba uterina.
(Gambar 5.32A).
p1360 Ke arah posterior, vagina terutama berhubungan den- Fascia st0315
gan rectum. Fascia pada cavitas pelvis melapisi dinding pelvis, mengel- p1385
p1365 Ke inferior, vagina membuka ke dalam vestibulum vaginae ilingi dasar viscera pelvis, dan membentuk selubung di
dari perineum tepat di posterior dari ostium urethrae exter- sekitar pembuluh-pembuluh darah dan nervi yang berja-
num. Dari lubang luar vagina (introitus vaginae), vagina lan ke medial dari dinding pelvis untuk mencapai viscera
berjalan ke posterosuperior melewati membrana perinei dan pada garis tengah. Fascia pelvis tersebut merupakan suatu
lanjutan lapisan jaringan ikat extraperitoneale yang dite-
mukan di dalam abdomen.
Ligamentum Uterus
teres uteri Pada wanita st0320
Rectum
Pada wanita, suatu septum rectovaginale memisahkan p1390
permukaan posterior vagina dari rectum (Gambar 5.33A).
Pemadatan fascia ini membentuk ligamenta yang mem-
bentang dari cervix uteri menuju anterior (ligamentum
pubocervicale), lateral (ligamentum transversal cer-
vicale atau ligamentum cardinale), dan posterior (lig-
amentum sacrouterinum) dinding pelvis. Ligamenta
tersebut, bersama dengan membrana perinei, musculi
levator ani, dan corpus perinealis, diperkirakan untuk
menstabilkan uterus di dalam cavitas pelvis. Ligamentum
Kubah vagina yang paling penting dari ketiga ligamenta tersebut adalah
ligamentum transversal cervicale atau ligamentum cardi-
nale, yang memanjang ke lateral dari setiap sisi cervix uteri
Vesica dan kubah vagina menuju dinding pelvis yang terkait.
urinaria Vagina
Pada pria st0325
A Ostium vaginae/ introitus vaginae
Pada pria, suatu pemadatan fascia di sekitar daerah ante- p1395
rior dan lateral prostata (capsula prostatica) berisi dan
Bilah spekulum mengelilingi plexus venosus prostaticus dan berlanjut ke
Fornix vaginae posterior dengan septum rectovesicale, yang memisah-
pars anterior kan facies posterior prostata dan basis vesica urinaria dari
Cervix rectum (Gambar 5.33B).
uteri
Fornix vaginae Fornix vaginae
Peritoneum st0330
pars lateralis pars lateralis Peritoneum pelvis berlanjut di apertura pelvis superior p1400
dengan peritoneum abdomen. Di dalam pelvis, peritoneum
Fornix vaginae menutupi viscera pelvis pada garis tengah, membentuk:
j kantung-kantung di antara viscera yang berdekatan, dan u0515
pars posterior
Bilah spekulum j lipatan-lipatan dan ligamenta di antara viscera dan u0520
B dinding pelvis.
f0165 Gambar 5.32 Vagina. A. Setengah bagian kiri pelvis dihilangkan.
B. Fonix vaginae dan cervix uteri dilihat melalui sebuah spekulum.
Ke arah anterior, plica umbilicalis mediana dan p1415
230 plica umbilicalis medialis peritoneum menutupi secara
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ligamentum
sacrouterinum
Septum
Ligamentum rectovesicale
transversal
cervicale/ Rectum
ligamentum
cardinale Ligamentum Canalis
puboprostaticum analis
Prostata
Ligamentum Capsula prostatica
pubocervicale Plexus venosus
B prostaticus
Septum
rectovaginale
A
f0170 Gambar 5.33 Fascia pelvis A. Pada wanita. B. Pada pria.
berturut-turut, sisa-sisa embryologi chorda urachus dan aspectus anterior dan aspectus lateralis 1/3 atas rectum,
arteria umbilicalis (Gambar 5.34). Plica-plica tersebut ber- tetapi hanya permukaan anterior 1/3 tengah rectum ditu-
jalan naik keluar dari pelvis dan menuju ke dinding ante- tupi oleh peritoneum; 1/3 bawah rectum tidak tertutupi
rior abdomen. Ke arah posterior, peritoneum menutupi sama sekali.
Ureter
Ligamentum
suspensorium
ovarii
Plica
rectouterina
Ligamentum
latum uteri
Ligamentum
teres uteri Ureter
Arteria Arteria
epigastrica epigastrica
inferior inferior
Plica umbilicalis
Plica
lateralis
umbilicalis
Plica umbilicalis lateralis
medialis Plica
Ligamentum ovarii Excavatio rectovesicalis
proprium rectouterina yang kecil
Plica umbilicalis mediana (cavum Douglasi) Plica
Excavatio vesicouterina umbilicalis
medialis
Potongan sagittalis ligamentum latum uteri
Mesosalpinx Plica umbilicalis mediana Excavatio
Tuba uterina Ovarium B rectovesicalis
Mesovarium
Ligamentum Mesometrium
latum uteri
Ureter
Ligamentum Gambar 5.34 Peritoneum pada pelvis. A. Pada wanita. B. Pada pria. f0175
Arteria uterina 231
A teres uteri
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
st0335 Pada wanita berjalan melintasi apertura pelvis superior untuk menca-
p1420 Pada wanita, uterus terletak di antara vesica urinaria dan pai annulus inguinalis profundus dan kemudian berjalan
rectum, dan tuba uterina membentang dari aspectus supe- melewati canalis inguinalis untuk berakhir pada jaringan
rior uterus menuju dinding lateral pelvis (Gambar 5.34A). ikat yang berkaitan dengan labium majus pudendi pada
Sebagai akibatnya, suatu excavatio vesicouterina yang perineum. Ligamentum ovarii proprium dan ligamentum
dangkal terbentuk di anterior, di antara vesica urinaria teres uteri merupakan sisa gubernaculum, yang melekat-
dan uterus, dan sebuah excavatio rectouterina yang kan gonad terhadap tonjolan labioscrotalis pada embryo.
dalam (cavum Douglasi) terbentuk di posterior, di antara
uterus dan rectum. Selain itu, suatu lipatan peritoneum Pada pria st0345
yang besar (ligamentum latum uteri), dengan sebuah Pada pria, peritoneum viscerale menutupi bagian atas p1460
tuba uterina yang tertutup di tepi superiornya dan ovar- vesica urinaria menuju polus superior vesicula seminalis
ium melekat di posterior, terletak pada setiap sisi uterus dan kemudian menuju permukaan anterior dan lateral
dan membentang ke dinding lateral pelvis. rectum (Gambar 5.34B). Suatu excavatio rectovesicalis
p1425 Pada garis tengah, peritoneum berjalan turun melintasi terbentuk di antara vesica urinaria dan rectum.
permukaan posterior uterus dan cervix uteri dan menuju
dinding vagina yang berdekatan dengan fornix vaginae pars Aplikasi klinis b0125
posterior. Kemudian peritoneum menuju pada dinding ante-
rior dan dinding lateral rectum. Lekukan peritoneum yang Excavatio rectouterina
dalam terbentuk di antara permukaan anterior rectum dan Excavatio rectouterina (cavum Douglasi) adalah dae- p1465
permukaan posterior uterus, cervix uteri, dan vagina adalah rah yang sangat penting secara klinis, yang terletak di
excavatio rectouterina. Sebuah peninggian dari peritoneum antara rectum dan uterus. Apabila pasien dalam posisi
berbentuk sabit yang tajam (plica rectouterina) terbentuk supinasi, excavatio rectouterina merupakan bagian ter-
pada setiap sisi dekat dengan dasar excavatio rectouterina. bawah cavitas abdominopelvica dan merupakan tem-
Plica rectouterina melintasi ligamenta sacrouterina, pat yang biasanya infeksi dan cairan berkumpul. Tidak
yang merupakan pemadatan fascia pelvis yang memben- memungkinkan untuk meraba daerah tersebut secara
tang dari cervix uteri ke dinding posterolateral pelvis. transabdominal, tetapi daerah tersebut dapat diperiksa
melalui palpasi digital transvaginal dan transrectal. Apa-
st0340 Ligamentum latum uteri bila diduga terdapat suatu abses, abses dapat didrainase
p1430 Ligamentum latum uteri adalah suatu lipatan peri- melalui sebuah jarum yang ditempatkan menembus for-
toneum yang berbentuk seperti lembaran, terletak pada nix vaginae pars posterior atau dinding anterior rectum.
bidang coronalis yang berjalan dari dinding pelvis lateral
menuju dinding uterus, dan menutupi tuba uterina pada
tepi superiornya dan menggantung ovarium dari aspec- Persarafan st0350
tus posteriornya (Gambar 5.34). Arteria uterina meny- Plexus somaticae st0355
ilang ureter di dasar ligamentum latum uteri, dan secara
berturut-turut, ligamentum ovarii proprium dan ligamen- Plexus sacralis dan plexus coccygeus st0360
tum teres uteri/ligamentum rotundum tertutup di dalam Plexus sacralis dan plexus coccygeus terletak pada dinding p1470
bagian-bagian ligamentum latum uteri, yang berkaitan posterolateral cavitas pelvis dan pada umumnya berada pada
dengan ovarium dan uterus. Ligamentum latum uteri bidang di antara musculi dan pembuluh-pembuluh darah.
memiliki tiga bagian (Gambar 5.34A): Plexus tersebut dibentuk oleh rami ventrales dari S1 sampai
u0525 j mesometrium, bagian yang terbesar ligamentum Co, dengan kontribusi yang bermakna dari segmen medulla
latum uteri, yang membentang dari dinding lateral pel- spinalis L4 dan L5, yang memasuki pelvis dari plexus lumba-
vis menuju corpus uteri; lis (Gambar 5.35, 5.36). Nervi dari plexus somaticae ini ter-
u0530 j mesosalpinx, bagian paling superior ligamentum utama berkontribusi untuk persarafan extremitas inferior
latum uteri, yang menggantung tuba uterina di dalam dan musculi pelvis dan perineum. Cabang-cabang cutaneus
cavitas pelvis; dan menyuplai kulit pada sisi lateral pedis, aspectus posterior
u0535 j mesovarium, suatu perluasan ke posterior ligamen- extremitas inferior, dan sebagian besar perineum.
tum latum uteri, yang melekat pada ovarium.
Plexus sacralis st0365
p1450 Peritoneum mesovarium melekat dengan kuat pada Plexus sacralis pada setiap sisi dibentuk oleh rami anteri- p1475
ovarium sebagai epithelium permukaan ovarium. Ovarium ores dari S1 sampai S4, dan trucus lumbosacralis (L4 dan
terletak dengan sumbu panjangnya pada bidang vertikal. L5) (Gambar 5.36). Plexus yang terbentuk berhubungan
Pembuluh-pembuluh darah, nervi, vasa lymphatica ovar- dengan permukaan anterior musculus piriformis, yang
ium memasuki polus superior ovarium dari posisi lateral merupakan bagian dari dinding posterolateral pelvis. Kon-
dan ditutupi oleh lipatan peritoneum lain yang meninggi, tribusi pars sacralis pada plexus ini berjalan keluar dari
dengan struktur-struktur yang terkandung di dalamnya foramina sacralia anteriora dan berjalan ke lateral dan
membentuk ligamentum suspensorium ovarii (liga- inferior pada dinding pelvis. Truncus lumbosacralis, terdiri
mentum infundibulopelvicum) (Gambar 5.34A). dari bagian ramus anterior L4 dan semua ramus anterior
p1455 Polus inferior ovarium melekat pada suatu pita jaringan L5, berjalan vertikal ke dalam cavitas pelvis dari abdomen
fibromusculorum (ligamentum ovarii proprium), yang dengan berjalan tepat di anterior dari sendi sacroiliaca.
berjalan ke medial pada tepi mesovarium menuju uterus Rami communicans griseus dari ganglia truncus sym- p1480
dan kemudian berlanjut ke anterolateral sebagai ligamen- pathicus berhubungan dengan tiap rami anteriores dan
232 tum teres uteri (Gambar 5.34). Ligamentum teres uteri membawa serabut-serabut sympathicum postganglionares
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
L4 Truncus lumbosacralis
Nervus gluteus superior
Nervus untuk L5
musculus piriformis
Nervi splanchnici pelvici
Nervus cutaneus perforans (serabut-serabut
S1 parasympathicum dari
S2 S2 sampai S4)
Nervus cutaneus femoris posterior S3
Nervus pudendus
Truncus lumbosacralis L5
Nervus gluteus
superior
Nervus S1 Plexus
gluteus
sacralis
inferior
Untuk S2 Nervus Nervi
musculus splanchnicus splanchnici
piriformis pelvicus sacrales
Pars S3 menuju plexus
fibularis Nervus hypogastricus
communis cutaneus inferior
S4 perforans
Nervus
ischiadicus Plexus
S5 coccygeus
Pars tibialis Co
Untuk musculus Ganglion impar
quadratus femoris
dan musculus Untuk musculus
gemellus inferior coccygeus, musculus Gambar 5.37 Truncus sympathicus pada pelvis. f0190
Untuk musculus levator ani, musculus
obturator internus Nervus sphincter ani externus
pudendus
preganglionares menuju bagian pelvis plexus prevertebra-
Nervus cutaneus lis (Gambar 5.38, hal. 238).
femoris posterior Nervi Nervi
splanchnici anococcygei Setiap ramus anterior memiliki divisi ventralis dan dor- p1485
pelvici salis yang berkombinasi dengan divisi yang sama dari level
yang lain untuk membentuk nervi terminal (Gambar 5.36).
f0185 Gambar 5.36 Komponen-komponen dan cabang-cabang plexus
sacralis dan plexus coccygeus. Ramus anterior S4 hanya memiliki sebuah divisi ventralis.
Cabang-cabang plexus sacralis meliputi nervus ischia- p1490
dicus dan nervus gluteus superior dan nervus gluteus
menuju ke perifer untuk nervi somaticae (Gambar 5.37). inferior, yang merupakan nervi utama extremitas inferior,
Selain itu, nervi viscerales yang khusus (nervi splanch- serta nervus pudendus, yang merupakan nervus perineum
nici pelvici) berasal dari segmen medulla spinalis S2 (Tabel 5.4). Sejumlah cabang-cabang yang lebih kecil
sampai S4, mengirim serabut-serabut parasympathicum menyuplai dinding pelvis, dasar, dan extremitas inferior. 233
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Plexus sacralis
Nervus ishiadicus Segmen medulla spinalis Fungsi motorium
L4-S3
Semua musculi pada kompartemen posterior atau hamstring regio
femoralis (termasuk pars hamstring musculus adductor magnus)
kecuali musculus biceps femoris caput breve
f0320
Gluteus superior
L5-S2 Fungsi motorium
f0325
Gluteus inferior
Nervus untuk musculus obturator internus L5-S2 Fungsi motorium Musculus obturator internus dan musculus
dan musculus gemellus superior gemellus superior
f0330
234
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
f0335
Nervus untuk musculus quadratus femoris
dan musculus gemellus inferior
S1, S3 Fungsi sensorium (cutaneus)
f0340
Nervus cutaneus femoris posterior (nervus
cutaneus posterior regio femoralis)
S2, S3 Fungsi sensorium (cutaneus)
f0345
Nervus cutaneus perforans
(L5), S1, S2 Fungsi motorium
Musculus piriformis
f0350
Nervus untuk musculus piriformis
S4 Fungsi motorium
Kulit perianalis
f0360
Nervi anococcygei 235
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
p1495 Sebagian besar nervi yang berasal dari plexus sacralis dengan waktu persalinan). Blok nervus pudendus juga
meninggalkan cavitas pelvis dengan berjalan melewati digunakan untuk beberapa jenis nyeri pelvis yang kronis.
foramen ischiadicum majus di inferior dari musculus piri- Biasanya injeksi dilakukan di tempat nervus pudendus p1555
formis, dan memasuki regio glutealis extremitas inferior. menyilang aspectus lateralis ligamentum sacrospinale, di
Nervi yang lain meninggalkan cavitas pelvis menggu- dekat perlekatannya pada spina ischiadica. Selama per-
nakan jalur yang berbeda; sejumlah kecil nervi tidak salinan, sebuah jari dimasukkan ke dalam vagina dapat
meninggalkan cavitas pelvis dan berjalan secara langsung meraba spina ischiadica. Jarum ditusukkan secara trans-
menuju musculi pada cavitas pelvis. Akhirnya, dua nervi cutaneus ke aspectus medialis spina ischiadica dan di
meninggalkan cavitas pelvis melewati foramen ischiadi- sekitar ligamentum sacrospinale. Infiltrasi dilakukan dan
cum majus melengkung mengelilingi spina ischiadica dan perineum teranestesi.
ligamentum sacrospinale dan berjalan ke medial melewati
foramen ischiadicum minus untuk menyuplai struktur-
struktur pada perineum dan dinding lateral pelvis.
p1500 Nervus ischiadicus merupakan nervus terbesar dalam Cabang-cabang lain plexus sacralis (lihat tabel 5.4). st0370
tubuh dan mendapatkan kontribusi dari segmen medulla Cabang-cabang lain plexus sacralis meliputi:
spinalis L4 sampai S3 (Tabel 5.4, Gambar 5.35, 5.36). Ner- j cabang-cabang motorium untuk musculi regio glu- u0580
vus ischiadicus: tealis, dinding pelvis, dan dasar pelvis (nervus gluteus
u0540 j terbentuk pada permukaan anterior musculus pirifor-
superior dan nervus gluteus inferior, nervus untuk
mis dan meninggalkan cavitas pelvis melalui foramen musculus obturator internus dan musculus gemellus
ischiadicum majus di inferior dari musculus piriformis; superior, nervus untuk musculus quadratus femoris
u0545 j berjalan melewati regio glutealis menuju regio femora-
dan musculus gemellus inferior, nervus untuk mus-
lis, dan nervus tersebut terbagi menjadi dua cabang uta- culus piriformis, nervus untuk musculus levator ani);
manya, nervus fibularis communis (nervus peroneus dan
communis) dan nervus tibialis—divisi dorsalis L4, L5, j nervi sensorius untuk kulit yang menutupi bagian infe- u0585
S1, dan S2 dibawa pars fibularis communis dan divisi rior regio glutealis dan aspectus posterior regio femo-
ventralis L4, L5, S1, S2, dan S3 dibawa pars tibialis; ralis dan bagian atas regio cruralis (nervus cutaneus
u0550 j mempersarafi musculi kompartemen posterior regio
perforans dan nervus cutaneus femoris posterior) (lihat
femoralis dan musculi regio cruralis dan pedis, dan Gambar 5.35, 5.36).
u0555 j membawa serabut-serabut sensorium dari kulit pedis
dan regio cruralis bagian lateral. Nervus gluteus superior meninggalkan cavitas pelvis p1575
p1525 Nervus pudendus terbentuk di anterior terhadap melalui foramen ischiadicum majus di superior dari muscu-
bagian bawah musculus piriformis dari divisi ventralis S2 lus piriformis dan menyuplai musculi pada regio glutealis.
sampai S4 (Tabel 5.4; lihat juga Gambar 5.35, 5.36). Ner- Nervus gluteus inferior meninggalkan cavitas pelvis p1580
vus pudendus: melalui foramen ischiadicum majus di inferior dari muscu-
u0560 j meninggalkan cavitas pelvis melalui foramen ischia- lus piriformis dan menyuplai musculus gluteus maximus.
dicum majus, inferior dari musculus piriformis, dan Nervus untuk musculus obturator internus dan p1585
memasuki regio glutealis; musculus gemellus superior yang terkait meninggalkan
u0565 j berjalan menuju perineum dengan langsung berjalan cavitas pelvis melalui foramen ischiadicum majus di infe-
mengelilingi ligamentum sacrospinale, di mana liga- rior dari musculus piriformis. Seperti nervus pudendus,
mentum tersebut menyatu dengan spina ischiadica, dan nervus tersebut berjalan mengelilingi spina ischiadica dan
melewati foramen ischiadicum minus (perjalanan ini melewati foramen ischiadicum minus untuk memasuki
mengarahkan nervus keluar dari cavitas pelvis, di sekitar perineum dan menyuplai musculus obturator internus dari
perlekatan perifer dasar pelvis, dan menuju ke perineum); sisi medial musculus, di inferior dari perlekatan musculus
u0570 j di sepanjang perjalanannya disertai oleh vasa pudenda levator ani.
interna; dan Nervus untuk musculus quadratus femoris dan p1590
u0575 j mempersarafi kulit dan otot-otot rangka perineum, ter- musculus gemellus inferior, dan nervus cutaneus
masuk musculus sphincter ani externus dan musculus femoris posterior juga meninggalkan cavitas pelvis
sphincter urethrae externum. melalui foramen ischiadicum majus di inferior dari muscu-
lus piriformis dan masing-masing berjalan menuju mus-
culi dan kulit, pada extremitas inferior.
Tidak seperti sebagian besar nervi lainnya yang ber- p1595
b0130 Aplikasi klinis asal dari plexus sacralis, yang meninggalkan cavitas pel-
Blok nervus pudendus vis melalui foramen ischiadicum majus, di atas atau di
p1550 Anestesi blok nervus pudendus dilakukan untuk bawah musculus piriformis, nervus cutaneus perforans
menghilangkan rasa sakit yang berkaitan dengan persali- meninggalkan cavitas pelvis dengan menembus langsung
nan. Meskipun prosedur tersebut jarang digunakan sejak melewati ligamentum sacrotuberale dan kemudian berja-
meluasnya penggunaan anestesi epidurale, anestesi blok lan menuju kulit di atas aspectus inferior bokong.
nervus pudendus merupakan sebuah pilihan yang baik Nervus untuk musculus piriformis dan sejum- p1600
bagi wanita yang memiliki suatu kontraindikasi terhadap lah nervi kecil untuk musculus levator ani dan musculus
anestesi neuroaxiale (misalnya, anatomi tulang belakang, coccygeus berasal dari plexus sacralis dan berjalan secara
trombosit yang rendah, periode yang terlalu dekat langsung menuju otot-otot targetnya tanpa meninggalkan
236 cavitas pelvis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Truncus
sympathicus
Ramus
communicans
griseus Plexus
hypogastricus
L5
superior
S1
Nervus
hypogastricus
S2
S3
Nerv
splanchnici pelvici Nervi
(serabut-serabut splanchnici
parasympathicum S4 sacrales
dari S2 sampai S4)
Ganglion
impar
Plexus
hypogastricus
inferior
A
f0195 Gambar 5.38 Perluasan bagian pelvis plexus prevertebralis. A. Pandangan anterior
238
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Nervus
hypogastricus
Nervi splanchnici
Nervi splanchnici sacrales
pelvici
Plexus hypogastricus
inferior
Plexus prostaticus
Gambar 5.38 Perluasan bagian pelvis plexus prevertebralis. B. Pandangan anteromedial sisi kanan plexus prevertebralis.
239
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ramus lumbalis
b0135 Aplikasi klinis
Arteria iliaca
Prostatektomi dan impotensi communis
Ramus spinalis
p1720 Prostatektomi mungkin diperlukan untuk melakukan
pembedahan radikal pada terapi karsinoma prostata. Ramus iliacus
Arteria
Untuk melakukan prostatektomi, prostata dan perleka- Arteria iliolumbalis
tannya di sekitar basis vesica urinaria, termasuk vesicula iliaca
seminalis, harus diangkat seluruhnya. Bagian-bagian interna
plexus hypogastricus inferior pada daerah ini memberi- Arteria Arteriae
kan nervi yang mempersarafi jaringan-jaringan erektil iliaca sacrales
penis. Impotensi dapat terjadi apabila nervi tersebut externa laterales
tidak dapat atau tidak dipertahankan selama pengangka- Truncus
tan prostata. posterior
p1725 Untuk alasan yang sama, wanita dapat mengalami dis- Truncus
fungsi seksual bila nervi yang serupa mengalami cedera/ anterior
kerusakan selama pembedahan pelvis, misalnya, pada Arteria
histerektomi total. glutea
superior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
S1 Ureter
dextra
Arteria S2
umbilicalis Arteria
S3 glutea
inferior
Arteria S4 Arteria
obturatoria pudenda
Arteria interna
vesicalis Arteria uterina
superior Arteria umbilicalis
Arteria Arteria Arteria vaginalis
vesicalis rectalis Arteria obturatoria
inferior media
Arteria Arteria vesicalis superior
dorsalis penis Arteria pudenda B Ligamentum umbilicale mediale
A interna
f0205 Gambar 5.40 Cabang-cabang truncus anterior arteria iliaca interna. A. Pria. B. Wanita.
u0670 j Arteria vesicalis superior secara normal berasal dari lateral menuju spina ischiadica dan kemudian mele-
pangkal arteria umbilicalis dan berjalan ke medial dan wati foramen ischiadicum minus untuk memasuki
inferior untuk menyuplai aspectus superior vesica uri- perineum. Arteria pudenda interna merupakan arte-
naria dan bagian distal dari ureter. Pada pria, arteria ria utama perineum. Di antara struktur-struktur yang
tersebut juga merupakan asal dari sebuah arteria yang disuplainya adalah jaringan erektil clitoris dan penis.
menyuplai ductus deferens. j Arteria glutea inferior merupakan sebuah cabang u0695
u0675 j Arteria vesicalis inferior terdapat pada pria dan akhir yang besar dari truncus anterior arteria iliaca
menyuplai cabang-cabang untuk vesica urinaria, ure- interna. Arteria tersebut berjalan di antara rami ante-
ter, vesicula seminalis, dan prostata. Arteria vagina- riores S1 dan S2 atau S2 dan S3 plexus sacralis dan
lis pada wanita setara dengan arteria vesicalis inferior meninggalkan cavitas pelvis melalui foramen ischiadi-
pada pria dan, berjalan turun menuju vagina, menyu- cum majus di inferior dari musculus piriformis. Arteria
plai cabang-cabang untuk vagina dan untuk bagian- tersebut memasuki dan berkontribusi untuk suplai darah
bagian vesica urinaria dan rectum yang berdekatan. regio glutealis dan beranastomosis dengan suatu anya-
Arteria vaginalis dan arteria uterina dapat muncul man pembuluh-pembuluh darah di sekitar sendi coxae.
sebagai suatu cabang bersama dari truncus anterior, j Arteria uterina pada wanita berjalan ke medial dan u0700
atau arteria vaginalis dapat muncul sebagai cabang ke anterior pada dasar ligamentum latum uteri untuk
tersendiri. mencapai cervix uteri (Gambar 5.40B, 5.41). Di sepan-
u0680 j Arteria rectalis media berjalan ke medial utnuk jang perjalanannya, arteria uterina menyilang ureter
menyuplai rectum. Arteria tersebut beranastomosis dan berjalan di superior dari fornix vaginae pars latera-
dengan arteria rectalis superior, yang berasal dari arte- lis. Setelah arteria uterina mencapai cervix uteri, arteria
ria mesenterica inferior pada abdomen, dan arteria rec- tersebut berjalan naik di sepanjang tepi lateral uterus
talis inferior, yang berasal dari arteria pudenda interna untuk mencapai tuba uterina, dan arteria uterina
pada perineum. melengkung ke lateral dan beranatomosis dengan
u0685 j Arteria obturatoria berjalan ke anterior di sepan- arteria ovarica. Arteria uterina merupakan penyuplai
jang dinding pelvis dan meninggalkan cavitas pelvis darah utama untuk uterus dan membesar secara ber-
melalui canalis obturatorius. Bersama dengan nervus makna selama kehamilan. Melalui anastomosis dengan
obturatorius, di atas, dan,vena obturatoria, di bawah, arteria yang lain, arteria tersebut berkontribusi untuk
arteria tersebut memasuki dan menyuplai pars adduc- suplai darah kedua ovarium dan juga vagina.
tores dari regio femoralis.
u0690 j Arteria pudenda interna berjalan ke inferior dari Arteria ovarica st0435
asalnya pada truncus anterior dan meninggalkan cavi- Pada wanita, arteria ovarica berasal dari aorta abdominalis p1805
tas pelvis melalui foramen ischiadicum majus di infe- dan kemudian berjalan turun untuk menyilang apertura
rior dari musculus piriformis. Bersama dengan nervus pelvis superior dan menyuplai kedua ovarium (lihat Gam-
pudendus pada sisi medialnya, arteria ini berjalan ke bar 5.41). Arteriae tersebut beranastomosis dengan bagian 241
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ureter
Arteria sacralis
mediana
Arteria ovarica
Vasa ovarica
Ureter
Cabang-cabang
Arteria uterina dari truncus
Ligamentum latum Arteria vaginalis anterior arteria
uteri iliaca interna
terminal arteria uterina. Pada setiap sisi, arteria tersebut sus pelvicus. Bagian plexus venosus yang mengelilingi
berjalan pada ligamentum suspensorium ovarii (liga- rectum dan canalis analis bermuara melalui vena rectalis
mentum infudibulopelvicum) saat arteria tersebut superior (cabang vena mesenterica inferior) menuju sistem
melintasi apertura pelvis superior menuju ovarium. Cabang- porta hepatis, dan melalui vena rectalis media dan vena
cabangnya berjalan melewati mesovarium untuk mencapai rectalis inferior menuju sistem vena cava. Plexus venosus
ovarium dan melewati mesometrium ligamentum latum pelvicus tersebut merupakan pirau portacaval yang pent-
uteri untuk beranastomosis dengan arteria uterina. Arte- ing ketika sistem porta hepatis tersumbat (Gambar 5.42B).
ria ovarica membesar secara bermakna selama kehamilan Bagian inferior plexus venosus rectalis di sekitar cana- p1825
untuk meningkatkan suplai darah uterus. lis analis memiliki dua bagian, bagian interna dan bagian
externa. Plexus venosus rectalis internus berada di
st0440 Arteria sacralis mediana dalam jaringan ikat di antara musculus sphincter ani
p1810 Arteria sacralis mediana (lihat Gambar 5.40A dan 5.41) internus dan epithelium yang melapisi canalis analis.
berasal dari permukaan posterior aorta tepat di superior Plexus tersebut berhubungan ke superior dengan cabang-
dari bifurcatio aortae setinggi vertebra LIV pada abdo- cabang vena rectalis superior yang tersusun secara longi-
men. Arteria tersebut berjalan turun pada garis tengah, tudinalis, yang terletak satu pada setiap columna analis.
menyilang apertura pelvis superior, dan kemudian berja- Plexus venosus rectalis externus melingkari musculus
lan di sepanjang permukaan anterior sacrum dan coccyx. sphincter ani externus dan terletak subcutaneus.
Arteria tersebut memberikan pasangan terakhir arteriae Vena dorsalis profundus tunggal yang merupakan p1830
lumbales dan cabang-cabangyang beranastomosis dengan muara jaringan erektil clitoris dan penis berjalan secara
arteria iliolumbalis dan arteriae sacrales laterales. langsung menuju cavitas pelvis melewati sebuah celah
yang terbentuk di antara ligamentum arcuatum pubis
st0445 Drainase vena dan tepi anterior membrana perinei. Vena tersebut ber-
p1815 Vena-vena di pelvis mengikuti aliran semua cabang arteria gabung dengan plexus venosus prostaticus pada pria dan
iliaca interna kecuali untuk arteria umbilicalis dan arte- plexus venosus vesicalis pada wanita. Venae superficiales
ria iliolumbalis (Gambar 5.42A). Pada masing-masing sisi, yang merupakan muara dari drainase vena kulit penis dan
vena-vena bermuara ke dalam vena iliaca interna, yang daerah yang berkaitan dengan clitoris mengalir menuju
meninggalkan cavitas pelvis untuk bergabung dengan venae pudendae externae, yang merupakan cabang vena
vena iliaca communis yang terletak tepat di superior dan saphena magna pada regio femoralis.
lateral dari apertura pelvis superior. Selain cabang vena iliaca interna, vena sacralis medi- p1835
p1820 Di dalam cavitas pelvis, plexus venosus yang saling ana dan vena ovarica, secara berturut-turut, sejajar den-
berhubungan luas berkaitan dengan permukaan viscera gan aliran arteria sacralis mediana dan arteria ovarica,
(vesica urinaria, rectum, prostata, uterus, dan vagina). dan meninggalkan cavitas pelvis untuk bergabung dengan
242 Bersama-sama, plexus tersebut membentuk plexus veno- venae di dalam abdomen:
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Vena sacralis
mediana
Vena
obturatoria
Vena rectalis
media
Plexus
vesicales
Plexus venosus
prostaticus
Menuju sistem
porta hepatis
Menuju sistem
vena cava Menuju sistem
vena cava
Rectum
A
Vena rectalis superior
f0215 Gambar 5.42 Vena-vena pelvis. A. Pada seorang pria dengan sisi kiri pelvis dan sebagian besar viscera dihilangkan. B. Venae yang berkaitan
dengan rectum dan canalis analis.
u0705 j Vena sacralis mediana menyatu untuk membentuk serta cabang-cabangnya yang terkait (Gambar 5.43), yang
sebuah vena tunggal yang bergabung dengan vena ili- bermuara ke dalam nodi lymphatici yang berkaitan dengan
aca communis sinistra atau pertemuan dua vena iliaca arteria iliaca communis (nodi lymphatici iliaci communes)
communis untuk membentuk vena cava inferior. dan kemudian menuju nodi lymphatici aortici laterales
u0710 j Vena ovarica mengikuti aliran arteria yang sesuai; di atau lumbales, yang berkaitan dengan permukaan lateral
sebelah kiri, vena ovarica sinistra bergabung dengan aorta abdominalis. Pada akhirnya, nodi lymphatici aortici
vena renalis sinistra dan, di sebelah kanan, vena ovar- laterales atau lumbales mengalir menuju truncus lum-
ica dextra bergabung dengan vena cava inferior pada baris, yang berlanjut menuju pangkal ductus thoracicus di
abdomen. sekitar vertebra level TXII.
Aliran lymphaticus dari ovarium dan bagian-bagian p1855
st0450 Drainase lymphatici yang terkait dengan uterus dan tuba uterina mening-
p1850 Cairan lymphaticus dari sebagian besar viscera pelvis teru- galkan cavitas pelvis ke superior dan mengalir, melalui
tama mengalir menuju nodi lymphatici yang terdistribusi vasa lymphatica yang menyertai arteria ovarica, secara
di sepanjang arteria iliaca interna dan arteria iliaca externa langsung menuju nodi lymphatici aortici laterales atau 243
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ductus thoracicus
Nodi lymphatici T12
pre-aortici
Nodi lymphatici
aortici laterales
atau lumbales
Lymphaticus
ovarium Arteria ovarica
Nodi lymphatici
iliaci interni
Nodi lymphatici
iliaci externi
Lymphaticus dari
viscera pelvis
lumbales dan, pada beberapa kasus, menuju nodi lym- Perineum dibagi menjadi sebuah trigonum urogenitale p1875
phatici pre-aortici pada permukaan anterior dari aorta. di anterior dan sebuah trigonum anale di posterior.
p1860 Selain untuk bermuaranya cairan lymphaticus viscera j Trigonum urogenitale berkaitan dengan lubang-lubang u0715
pelvis, nodi lymphatici iliaci interni juga menerima aliran systema urinarium dan systema genitale dan berfungsi
dari regio glutealis extremitas inferior dan daerah bagian untuk menambat genitalia externa.
dalam dari perineum. j Trigonum anale berisi anus dan musculus sphincter ani u0720
externus.
b0140 Aplikasi klinis Nervus pudendus (S2 sampai S4) dan arteria pudenda p1890
interna merupakan nervus dan arteria utama daerah
Hemorrhoid tersebut.
p1865 Hemorrhoid adalah sebuah pembengkakan vena yang
berkaitan dengan musculus sphincter ani. Hemorrhoid
memiliki sedikit predisposisi genetik; namun, mengejan Batas-batas dan atap st0460
saat buang air besar, obesitas, dan gaya hidup sedikit Tepi perineum ditandai dengan batas inferior symphysis p1895
gerak dapat juga menyebabkan hemorrhoid, begitu pubica di titik anteriornya, ujung coccyx di titik posteriornya,
juga dengan hipertensi portal. Gejala-gejala hemorrhoid dan tuber ischiadicum di setiap titik-titik lateralnya (Gam-
meliputi iritasi, nyeri, dan pembengkakan. Hemorrhoid bar 5.44A). Tepi lateral dibentuk oleh rami ischiopubica di
interna berasal dari plexus venosus rectalis internus yang anterior dan oleh ligamenta sacrotuberale di posterior.
berada di dalam rectum dan memiliki suatu kecenderun- Perineum dibagi menjadi dua trigonum oleh sebuah garis p1900
gan untuk berdarah. Hemorrhoid yang prolaps adalah imajiner di antara kedua tuber ischiadicum (Gambar 5.44A).
hemorrhoid interna yang keluar dari canalis analis dan Anterior dari garis tersebut adalah trigonum urogenitale dan
membentuk benjolan, yang dapat mengalami trombosis posterior dari garis tersebut adalah trigonum anale. Secara
dan menyebabkan rasa nyeri. Hemorrhoid externa ber- bermakna, kedua trigonum tersebut tidak terletak pada
asal dari plexus venosus rectalis externus dan terdapat di bidang yang sama. Pada posisi anatomis, trigonum urogeni-
batas distal canalis analis. tale terletak pada bidang horisontal, sedangkan trigonum
anale miring ke atas di linea transtuberculare, sehingga tri-
gonum tersebut menghadap lebih ke posterior.
st0455 PERINEUM Atap perineum terutama dibentuk oleh musculi levator p1905
ani yang memisahkan cavitas pelvis, di atas, dari perineum,
p1870 Perineum adalah suatu daerah berbentuk belah ketupat di bawah. Musculi levator ani, satu pada setiap sisi, mem-
yang terletak di inferior dari dasar pelvis, di antara kedua bentuk sebuah diaphragma pelvis yang berbentuk kerucut
regio femoralis. Batas perifernya adalah apertura pelvis atau corong, dengan lubang anus di apex inferiornya pada
inferior; atapnya adalah diaphragma pelvis (musculus leva- trigonum anale.
tor ani dan musculus coccygeus); dan dinding lateralnya Di anterior, pada trigonum urogenitale, suatu defek p1910
yang sempit dibentuk oleh dinding-dinding cavitas pelvis di yang berbentuk U pada otot-otot, hiatus urogenitalis,
244 bawah perlekatan musculus levator ani (Gambar 5.44A). memungkinkan saluran urethra dan vagina.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Tuber
ischiadicum
Ligamentum
sacrotuberale
Trigonum
A Coccyx anale
Corpus
perinealis
Lubang
anus
Pars profunda
Musculus Musculus
sphincter Pars superficialis sphincter ani
ani externus externus
B Pars subcutanea
f0225 Gambar 5.44 Batas-batas dan atap perineum. A. Batas-batas perineum. B. Membrana perinei.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
p1935 Garis imajiner yang menyatukan tuber ischiadicum menjadi dua trigonum, trigonum urogenitale di ante-
dengan symphysis pubica di depan, dan dengan ujung rior dan trigonum anale di posterior. Garis tersebut juga
coccyx di belakang, merupakan gambaran perineum mendekati posisi tepi posterior membrana perinei. Titik
yang berbentuk belah ketupat. Sebuah garis tamba- tengah garis tersebut menandai lokasi corpus perinea-
han di antara tuber ischiadicum membagi perineum lis atau centrum tendineum perinei.
culus obturator internus, dan ligamentum sacrotuberale. Trigonum anale perineum menghadap ke posteroinferior p1970
Dinding medialnya adalah musculus levator ani. Dinding dan dibatasi di lateral oleh tepi medial ligamenta sacro-
medial dan dinding lateral bertemu di superior, di tempat tuberale, di anterior oleh suatu garis horisontal di antara
musculus levator ani melekat pada fascia yang melapisi kedua tuber ischiadicum dan di posterior oleh coccyx. Atap
musculus obturator internus. Fossa ischioanalis memung- trigonum anale adalah diaphragma pelvis, yang dibentuk
kinkan pergerakan diaphragma pelvis dan perluasan oleh musculus levator ani dan musculus coccygeus. Lubang
canalis analis selama defekasi. anus terbentuk di tengah trigonum anale dan dihubungkan
p1960 Fossa ischioanalis trigonum anale berlanjut ke anterior pada kedua sisi menuju fossa ischioanalis. Otot utama pada
dengan recessus yang mengarah pada trigonum urogenitale, trigonum anale adalah musculus sphincter ani externus.
di superior dari spatium perinei profundum. Fossa ischioana- Musculus sphincter ani externus, yang mengelilingi p1975
lis dan recessus anteriornya biasanya berisi lemak. canalis analis, dibentuk oleh otot rangka dan terdiri dari
tiga bagian—pars profunda, pars superficialis, dan pars
subcutanea—yang tersusun secara berurutan di sepanjang
b0150 Aplikasi klinis canalis analis dari superior ke inferior (Tabel 5.5, lihat Gam-
Abses pada fossa ischioanalis bar 5.44B). Musculus sphincter ani externus dipersarafi
p1965 Mucosa anus sangat rentan terhadap cedera dan dapat oleh nervi rectales inferiores cabang nervus pudendus dan
dengan mudah robek oleh feces yang keras. Kadang-kadang, oleh cabang-cabang langsung ramus anterior dari S4.
pasien mengalami inflamasi dan infeksi canalis analis (sinus
atau kripta), yang dapat menyebar ke lateral menuju fossa Trigonum urogenitale st0480
ischioanalis atau ke superior menuju cavitas pelvis. Trigonum urogenitale perineum adalah 1/2 bagian ante- p1980
246 rior dari perineum dan berada pada bidang horisontal.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Pars superficialis Mengelilingi bagian bawah canalis analis Di anterior tertambat pada
corpus perinealis dan di posterior
pada corpus annococcygeum
Trigonum urogenitale berisi radix-radix genitalia externa Perangkat yang kedua dari jaringan erektil mengelilingi p2055
(Gambar 5.47) dan lubang-lubang systema urogenitale. lubang-lubang systema urogenitale.
p1985 Trigonum urogenitale dibatasi (lihat Gambar 5.44A): j Pada wanita, sepasang struktur erektil, disebut bul- u0765
u0740 j di lateral oleh rami ischiopubica, bus vestibuli, terletak satu pada setiap sisi ostium
u0745 j di posterior oleh suatu garis imajiner di antara tuber vaginae dan melekat erat pada membrana perinei
ischiadicum, dan (Gambar 5.47A). Pita-pita kecil jaringan erektil men-
u0750 j di anterior oleh tepi inferior symphysis pubica. ghubungkan ujung anterior bulbus vestibuli menuju
sebuah massa erektil yang berukuran kecil dan berben-
p2005 Sebagaimana dengan trigonum anale, atap atau langit- tuk kacang, glans clitoridis, yang terletak pada garis
langit trigonum urogenitale adalah musculus levator ani. tengah di ujung dari corpus clitoridis dan anterior dari
p2010 Berbeda dengan trigonum anale, trigonum urogenitale ostium urethrae externum.
berisi suatu penyangga fibromusculorum yang kuat, yaitu j Pada pria, sebuah massa erektil yang besar, corpus u0770
membrana perinei, dan spatium perinei profundum, yang spongiosum penis, adalah struktur yang ekuivalen
melekat pada arcus pubis. dengan bulbus vestibuli, glans clitoridis, dan pita-pita
p2015 Perluasan ke anterior (recessus anterior) fossa ischioa- jaringan erektil yang saling berhubungan pada wanita
nalis terbentuk di antara spatium perinei profundum dan (Gambar 5.47B). Corpus spongiosum penis melekat di
musculus levator ani pada setiap sisi.
p2020 Di antara membrana perinei dan lapisan membrano- Corpus clitoridis
sum fascia superficialis terdapat spatium perinei super- (potongan
melintang)
ficiale. Struktur utama pada spatium perinei superficiale
Crus clitoridis
adalah jaringan erektil penis dan clitoris serta otot-otot Kulit (bagian yang
rangka yang terkait. melekat dari
Corpora cavernosa clitoridis corpus
st0485 Struktur-struktur pada spatium perinei cavernosum
Glans clitoridis clitoridis)
superficiale
p2025 Spatium perinei superficiale berisi (Gambar 5.47, 5.48):
u0755 j struktur-struktur erektil yang bergabung bersama untuk
Bulbus
membentuk penis pada pria dan clitoris pada wanita; dan vestibuli
u0760 j otot-otot rangka yang terutama berkaitan dengan
bagian struktur-struktur erektil yang melekat pada Glandula vestibularis major
membrana perinei dan tulang yang berdekatan. A pada spatium perinei superficiale
Corpus penis
(potongan
p2040 Setiap struktur erektil terdiri dari unsur utama jaringan Corpora cavernosa penis melintang)
vaskuler di tengah, yang dapat mengembang dan capsula Corpus spongiosum Glans penis
jaringan ikat yang mengelilinginya. penis berisi urethra
Glandula Ostium
bulbour- urethrae
st0490 Jaringan erektil ethralis externum
p2045 Dua perangkat struktur erektil bergabung untuk memben- di dalam
spatium
tuk penis dan clitoris. perinei
Fossa
navicularis
p2050 Sepasang corpora cavernosa penis yang berbentuk profundum urethrae
silindris, satu pada setiap sisi trigonum urogenitale, ter-
tambat oleh ujung proximalnya pada arcus pubis (Gam- Bulbus penis (bagian Crus penis (bagian yang
bar 5.47). Bagian yang melekat ini sering disebut dengan B yang melekat dari melekat dari corpus
crura (dari bahasa Latin yang berarti “kaki”) clitoridis corpus spongiosum penis) cavernosum penis)
atau penis. Ujung distal corpora cavernosa, yang tidak
Gambar 5.47 Jaringan erektil dari clitoris dan penis. A. Clitoris. f0240
melekat pada tulang, membentuk corpus clitoridis pada B. Penis.
wanita dan bagian dorsal corpus penis pada pria. 247
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Musculus
Ligamentum suspensorium liki bagian yang melekat (radix penis) dan bagian yang
bulbospongiosus bebas (corpus penis):
Musculus clitoridis
ischiocavernosus j Radix penis terdiri dari dua crura penis, yang meru- u0785
pakan bagian proximal corpora cavernosa melekat
pada arcus pubis, dan bulbus penis, yang merupakan
bagian proximal corpus spongiosum penis melekat pada
membrana perinei.
j Corpus penis, yang seluruhnya ditutupi oleh kulit, u0790
dibentuk oleh penambatan dua bagian proximal cor-
Corpus perinealis Musculus transversus pora cavernosa penis yang bebas dan bagian bebas cor-
A perinei superficialis pus spongiosum penis yang terkait.
Ligamentum fundiforme penis
Musculus Ligamentum
Basis corpus penis ditopang oleh dua ligamenta: liga- p2105
bulbospongiosus suspensorium penis mentum suspensorium penis (melekat ke superior pada
Musculus symphysis pubica), dan yeng terletak lebih superficial liga-
ischiocavernosus mentum fundiforme penis (melekat di atas pada linea
alba dinding anterior abdomen dan di bawah terbelah
menjadi dua pita yang berjalan pada setiap sisi penis dan
Raphe
garis bersatu di inferior) (Gambar 5.48B).
tengah Karena posisi anatomis penis adalah tegak, sepasang p2110
corpora cavernosa ditetapkan sebagai bagian dorsal cor-
Corpus perinealis pus penis dan sebuah corpus spongiosum sebagai bagian
Musculus transversus
ventral, meskipun posisi tersebut terbalik pada penis yang
B perinei superficialis
tidak ereksi (lemas).
f0245 Gambar 5.48 Musculi pada spatium perinei superficiale. A. Pada Corpus spongiosum penis membesar untuk membentuk p2115
wanita. B. Pada pria. kepala penis (glans penis) di atas ujung distal dari corpora
cavernosa penis (Gambar 5.47B).
dapat diraba melalui kulit. Spatium perinei superficiale berisi tiga pasang musculi: p2140
musculus ischiocavernosus, musculus bulbospon-
st0500 Penis giosus, musculus transversus perinei superficialis
p2090 Penis terutama terdiri dari dua corpora cavernosa penis (Tabel 5.6, Gambar 5.48). Dua dari tiga pasang musculi
dan sebuah corpus spongiosum penis, yang berisi urethra tersebut berkaitan dengan radix penis dan radix clitoridis;
248 (Gambar 5.47B). Sebagaimana pada clitoris, penis memi- pasangan lainnya berkaitan dengan corpus perinealis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Ischiocavernosus Tuber ischiadicum Crus penis dan crus clitoridis Nervus Mengalirkan darah dari crura
dan ramus ossis ischii pudendus menuju corpus penis dan clitoris
(S2-S4) yang ereksi
Bulbospongiosus Pada wanita: corpus Pada wanita: bulbus vestibuli, Nervus Mengalirkan darah dari bagian yang
perinealis membrana perinei, corpus pudendus melekat clitoris dan penis menuju
Pada pria: corpus clitoridis, dan corpus (S2-S4) glans clitoridis dan glans penis
perinealis, raphe cavernosum clitoridis Pada pria:
garis tengah Pada pria: bulbospongiosus, Membuang sisa urin dari urethra
membrana perinei, corpus setelah berkemih; pancaran pulsatil
cavernosum penis semen selama ejakulasi
Transversus perinei Tuber ischiadicum Corpus perinealis Nervus Menstabilkan corpus perinealis
superficialis dan ramus ossis ischii pudendus
(S2-S4)
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Kulit yang
menutupi
corpus Preputium (kerudung) clitoridis
clitoridis Glans Glans
Glans clitoridis clitoridis
clitoridis
Ostium
Labium Frenulum urethrae
minus clitoridis externum
pudendi
Labium Ostium
Vestibulum vaginae
minus
vaginae
pudendi
Labium Sisa-sisa hymen
majus (carunculae
pudendi hymenales)
Commisura B Frenulum
labiorum C labiorum
posterior Ostium vaginae Ostium pudendi/
A (menutupi (introitus vaginae) urethrae externum fourchette
corpus
perinealis)
Crus clitoridis
Kulit yang menutupi
(bagian corpus Corpus clitoridis
corpus clitoridis Mons pubis
cavernosum (bagian corpora
clitoridis cavernosa clitoridis
Fornix yang melekat) yang tidak melekat)
vaginae
pars
Area muara
anterior
ductus glandula Glans
paraurethralis Cervix clitoridis
uteri
Fornix
F
D vaginae
pars
E posterior Glandula vestibularis Bulbus
major vestibuli
f0250 Gambar 5.49 Struktur-struktur pada trigonum urogenitale seorang wanita. A. Pandangan inferior trigonum urogenitale seorang wanita dengan
memperlihatkan gambaran-gambaran utama. B. Pandangan inferior vestibulum vaginae. Labia minora pudendi disingkap untuk membuka
vestibulum. Juga memperlihatkan glans clitoridis, preputium clitoridis, dan frenulum clitoridis. C. Pandangan inferior vestibulum vaginae yang
memperlihatkan ostium urethrae externum dan ostium vaginae serta hymen. Labia minora pudendi disingkap lebih lanjut dibandingkan dengan
Gambar. 5.49B D. Pandangan inferior vestibulum vaginae dengan labium minus pudendi sinistra disingkap ke samping untuk memperlihatkan
daerah-daerah vestibulum vaginae yang di dalamnya glandula vestibularis major dan glandula paraurethralis bermuara E. Pandangan cervix uteri
melewati saluran vagina. F. Pandangan inferior trigonum urogenitale seorang wanita bersama jaringan erektil clitoris dan vestibulum vaginae
dan glandulae vestibulares majores ditunjukkan dengan lapis penutupnya.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Glans
Corpus penis
Glans penis
penis Frenulum
Testis
preputii
Epididymis, Permukaan
ductus deferens, ventralis
pembuluh-pembuluh corpus
darah, nervi, penis
dan vasa lymphatica
Raphe penis
Posisi corpus dan raphe
perinealis Tuber scroti
A ischiadicum
Testis
B
Permukaan dorsalis
corpus penis
Ostium urethrae
externum
Collum glandis
Corona glandis
Preputium penis
Glans penis
Bulbus penis
(bagian corpus spongiosum
penis yang melekat)
E
f0255 Gambar 5.50 Struktur-struktur pada trigonum urogenitale seorang pria. A. Pandangan inferior. B. Permukaan ventralis corpus penis. C. Pandangan
anterior glans penis memperlihatkan ostium urethrae externum. D. Pandangan lateral corpus penis dan glans penis. E. Pandangan inferior
trigonum urogenitale seorang pria dengan jaringan erektil penis ditunjukkan dengan lapis penutupnya. 251
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
st0520 Fascia superficialis trigonum urogenitale terinfeksi yang terakumulasi pada spatium perinei super-
p2225 Fascia superficialis trigonum urogenitale berlanjut dengan ficiale dapat menjalar keluar dari perineum dan menuju
fascia yang serupa pada dinding anterior abdomen (Gam- dinding abdomen bagian bawah. Bahan tersebut tidak
bar 5.51). akan menjalar menuju trigonum anale atau regio femora-
p2230 Seperti dengan fascia superficialis dinding abdomen, lis karena fascia tersebut menyatu dengan jaringan sebe-
fascia perinei superficialis memiliki lapisan membranosum lah dalam di perbatasan daerah-daerah tersebut.
pada permukaan dalamnya. Lapisan membranosum terse-
but (fascia Colles) (Gambar 5.51), melekat:
u0795 j ke posterior pada membrana perinei dan karenanya
perinei superficiale, melapisi scrotum atau labia, dan proximal urethra pars spongiosa di bawah membrana
meluas ke seluruh corpus penis dan corpus clitoridis (Gam- perinei. Biasanya urethra robek ketika struktur-struktur
bar 5.51A). perineum terbentur di antara suatu benda keras (misal-
p2250 Ke anterior, lapisan membranosum fascia tersebut ber- nya, balok baja atau batang sepeda yang menyilang) dan
lanjut dengan lapisan membranosum fascia pada dinding arcus pubis inferior. Urin keluar melewati ruptur urethra
anterior abdomen di atas symphysis pubica dan tulang menuju spatium perinei superficiale dan turun menuju
pubis. Pada dinding lateral abdomen bagian bawah, scrotum dan memasuki dinding anterior abdomen di
lapisan membranosum fascia abdominalis melekat pada sebelah dalam dari fascia superficialis.
fascia profundus regio femoralis tepat di inferior dari liga- Berkaitan dengan patah tulang pelvicum yang parah, p2270
mentum inguinale (Gambar 5.51). ruptur urethra dapat terjadi di perbatasan antara urethra
p2255 Karena lapisan membranosum fascia perinei superfi- pars prostatica dan pars membranacea di atas spatium
cialis menutupi spatium perinei superficiale dan berlan- perinei profundum. Urin akan merembes ke dalam pelvis
jut ke atas dinding anterior abdomen, cairan atau bahan minor.
Ruptur urethra yang paling buruk dan paling parah p2275
berkaitan dengan cedera pelvis yang berat dengan
robekan total ligamenta puboprostaticum. Prostata berge-
ser ke superior tidak hanya karena robekan ligamenta,
tetapi juga karena hematoma luas yang terbentuk di
dalam pelvis minor. Diagnosis dapat ditegakkan dengan
meraba prostata yang terelevasi selama pemeriksaan digi-
tal rectum.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
S2
S3
Nervus S4B
pudendus
Musculus
obturator Musculus
internus coccygeus
Canalis Ligamentum
pudendalis di sacrospinale
dalam fascia Musculus
musculus levator ani
obturator
internus
Nervus perinealis
Nervus rectalis
inferior Nervus Nervus Nervus Nervus
Nervus dorsalis Cabang-cabang motorium B labialis rectalis perinealis pudendus
untuk otot rangka pada posterior inferior
penis
trigonum urogenitale
u0810 j Nervus perinealis berjalan menuju trigonum uro- Nervi viscerales st0540
genitale dan memberikan cabang-cabang motorium Nervi viscerales memasuki perineum melalui dua jalur: p2310
dan cutaneus. Cabang-cabang motorium menyuplai j Nervi viscerales menuju kulit, yang terutama mengand- u0820
otot-otot rangka pada spatium perinei superficiale dan ung serabut-serabut sympathicum postganglionares,
spatium perinei profundum. Cabang-cabang sensorium dihantarkan ke daerah di sepanjang nervus pudendus
terbesar adalah nervus scrotalis posterior pada pria dan (lihat Gambar 5.37). Serabut-serabut tersebut bergabung
nervus labialis posterior pada wanita. dengan nervus pudendus dari rami communicans gri-
u0815 j Nervus dorsalis penis dan nervus dorsalis clitoridis
seus yang menghubungkan bagian pelvis trunci sym-
memasuki spatium perinei profundum (Gambar 5.52). pathici pada rami anteriores dari nervi spinales sacrales.
Nervus tersebut berjalan di sepanjang tepi lateral spatium j Nervi viscerales dari plexus hypogastricus inferior u0825
perinei profundum dan kemudian keluar dengan berja- pada cavitas pelvis memasuki daerah jaringan erektil
lan ke inferior melewati membrana perinei pada suatu terutama dengan berjalan melewati spatium peri-
posisi tepat di inferior dari symphysis pubica, di sini ner- nei profundum (lihat Gambar 5.38). Serabut-serabut
vus tersebut bertemu corpus clitoridis atau corpus penis. yang menstimulasi ereksi adalah serabut-serabut para-
Nervus tersebut berjalan di sepanjang permukaan dorsal sympathicum, yang memasuki plexus hypogastricus
corpus clitoridis atau corpus penis untuk mencapai glans inferior melalui nervi splanchnici pelvici dari medulla
clitoridis atau glans penis. Nervus dorsalis penis dan ner- spinalis setinggi S2 sampai S4.
vus dorsalis clitoridis merupakan sensorium penis dan
clitoris, terutama untuk glans penis dan glans clitoridis.
Pembuluh-pembuluh darah st0545
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
st0555 Arteria pudenda interna labialis posterior untuk jaringan dan kulit sekitar (lihat
p2330 Arteria pudenda interna berasal sebagai cabang Gambar 5.53).
truncus anterior arteria iliaca interna di dalam pelvis
(Gambar 5.53) dan menyertai nervus pudendus di dalam Cabang akhir arteria pudenda interna st0570
canalis pudendalis pada dinding lateral fossa ischioanalis. Bagian akhir arteria pudenda interna menyertai nervus p2350
p2335 Cabang-cabang arteria pudenda interna serupa den- dorsalis penis atau nervus dorsalis clitoridis menuju spa-
gan nervus pudendus di dalam perineum dan meli- tium perinei profundum dan menyuplai cabang-cabang
puti arteria rectalis inferior dan arteria perinealis, serta untuk jaringan di dalam spatium perinei profundum dan
cabang-cabang untuk jaringan erektil penis dan clitoris jaringan erektil.
(Gambar 5.53). Cabang-cabang yang menyuplai jaringan erektil pada p2355
pria meliputi arteria bulbi penis, arteria urethralis, arte-
st0560 Arteria rectalis inferior ria profunda penis, dan arteria dorsalis penis (lihat Gam-
p2340 Satu atau lebih arteria rectalis inferior berasal dari arte- bar 5.53).
ria pudenda interna di dalam trigonum anale dan menyilang j Arteria bulbi penis memiliki sebuah cabang yang u0830
fossa ischioanalis ke medial untuk bercabang dan menyu- menyuplai glandula bulbourethralis dan kemudian
plai otot dan kulit yang terkait (Gambar 5.53). Arteriae menembus membrana perinei untuk menyuplai corpus
tersebut beranastomosis dengan arteria rectalis media dan spongiosum penis.
arteria rectalis superior, secara berturut-turut, cabang dari j Sebuah arteria urethralis juga menembus membrana u0835
arteria iliaca interna dan arteria mesenterica inferior, untuk perinei dan menyuplai urethra pars spongiosa dan jar-
membentuk suatu anyaman pembuluh-pembuluh darah ingan erektil di sekitar glans penis.
yang menyuplai rectum dan canalis analis. j Di dekat tepi anterior spatium perinei profundum, arte- u0840
ria pudenda interna bercabang menjadi dua cabang
st0565 Arteria perinealis akhir. Sebuah arteria profunda penis menembus
p2345 Arteria perinealis berasal di dekat ujung anterior cana- membrana perinei untuk memasuki crus penis dan
lis pudendalis dan memberikan sebuah ramus transversa menyuplai crus penis dan corpus cavernosum penis.
perinei dan sebuah ramus scrotalis posterior atau ramus Arteria dorsalis penis menembus tepi anterior
254
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
profundum, dan berhubungan dengan plexus venosus nodi lymphatici inguinales superficiales, seb-
prostaticus pada pria atau plexus venosus vesicalis pada agaimana saluran-saluran lymphaticus dari scrotum
wanita. atau labia majora pudendi (Gambar 5.55). Glans penis,
p2415 Venae pudendae externa, yang mengalirkan darah glans clitoridis, labia majora pudendi dan ujung infe-
bagian anterior labia majora pudendi atau scro- rior akhir vagina bermuara ke dalam nodi lymphatici
tum dan tumpang tindih dengan area drainase vena inguinales profundi dan nodi lymphatici iliaci
pudenda interna, berhubungan dengan vena femora- externi.
lis pada regio femoralis. Venae dorsales superficiales Aliran lymphaticus dari testis bermuara melalui p2430
penis atau venae dorsales superficiales clitoridis yang saluran-saluran yang berjalan ke atas pada funiculus
mengalirkan darah kulit merupakan cabang venae spermaticus, berjalan melewati canalis inguinalis, dan
pudendae externae. berjalan ke atas dinding posterior abdomen untuk ber-
hubungan secara langsung dengan nodi lymphatici
st0590 Lymphatici aortici laterales atau nodi lymphatici lumbales dan
p2420 Vasa lymphatica dari bagian dalam perineum menyertai nodi lymphatici pre-aortici di sekitar aorta, kira-kira
vasa pudenda interna dan terutama bermuara ke dalam sekitar vertebra LI dan LII. Oleh karena itu, penyakit
nodi liymphatici iliaci interni pada pelvis. dari testis melintas ke superior menuju nodi lymphatici
p2425 Saluran-saluran lymphaticus dari jaringan super- level atas pada dinding posterior abdomen dan tidak
ficial penis atau clioridis menyertai vasa pudenda menuju nodi lymphatici inguinales atau nodi lym-
externa superficialis dan terutama bermuara ke dalam phatici iliaci interni.
Ductus thoracicus
Nodi lymphatici L1
pre-aortici
Nodi lymphatici
aortici laterales
Lymphe dari testis (lumbales)
Nodi lymphatici
iliaci externi
Ligamentum inguinale
Nodi lymphatici
inguinales profundi
Nodi lymphatici
inguinales superficiales
Testis
256
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Corpora cavernosa
Corpus spongiosum
penis
Tulang femur
Corpora cavernosa
Corpus spongiosum
penis
Tulang femur
Corpora
cavernosa penis
dan crura penis
Corpus spongiosum
penis dan bulbus
penis
Tulang femur
Anus
f0285 Gambar 5.56 A sampai C Serangkaian pencitraan penampang axialis melalui cavitas pelvis dan perineum dari inferior ke superior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang axialis.)
257
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Corpora cavernosa
penis
Urethra pars
spongiosa Crus penis
Bulbus penis
Ramus Tulang femur
ischiopubicum
Canalis analis
Ramus Urethra
ischiopubicum Bulbus penis
Tulang femur
Canalis analis
Symphysis pubica
Gambar 5.56 D sampai F Serangkaian pencitraan penampang axialis melalui cavitas pelvis dan perineum dari inferior ke superior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang axialis.)
258
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Symphysis pubica
Musculus obturator
internus
Prostata
Canalis analis
Tulang femur
Canalis pudendalis
Tuber ischiadicum (canalis Alcock)
Fossa ischioanalis
Musculus gluteus
maximus
G
Musculus
obturator
Prostata internus
Musculus gluteus
H maximus
I J
Ischium Rectum Ischium Rectum
Gambar 5.56 G sampai J. Serangkaian pencitraan penampang axialis melalui cavitas pelvis dan perineum dari inferior ke superior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang axialis.)
259
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Sacrum
Intestinum
tenue
Uterus Rectum
Vesica
urinaria
Pubis
Sacrum
Intestinum
tenue
Uterus Rectum
Vesica
urinaria
Vagina
Pubis
Promontorium
Sacrum
Intestinum
tenue
Uterus Rectum
Vesica Vagina
urinaria
Pubis Canalis
analis
f0290 Gambar 5.57 A sampai C. Serangkaian pencitraan penampang sagittalis melalui cavitas pelvis dan perineum wanita, memperlihatkan berbagai
struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang sagittalis.)
260
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Promontorium
Sacrum
Intestinum tenue
Uterus Rectum
Symphysis pubica
Canalis
Urethra
analis
Promontorium
Sacrum
Cervix
Uterus uteri
Vesica urinaria
Vagina
Pubis
Sacrum
Rectum
Intestinum tenue
Vesica urinaria
Pubis
Gambar 5.57 D sampai F. Serangkaian pencitraan penampang sagittalis melalui cavitas pelvis dan perineum wanita, memperlihatkan berbagai
struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang sagittalis.)
261
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
A B
Intestinum Musculus
Uterus tenue iliacus Ilium Acetabulum Intestinum tenue Uterus Ilium
C D
Vesica urinaria Caput ossis femoris Collum ossis femoris Vesica urinaria Caput ossis femoris Collum ossis femoris
f0295 Gambar 5.58 A sampai D. Serangkaian pencitraan penampang coronalis melalui cavitas pelvis dan perineum dari anterior ke posterior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (Gambar T2-weighted MR pada bidang coronalis.)
262
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
A B
Fossa Anus Ramus ossis Musculus gluteus Musculus obturator
Anus Tuber Musculus gluteus
ischioanalis ischii maximus Internus (berjalan
ischiadicum maximus
melewati foramen
ischiadicum minus)
Vagina Vesica urinaria Caput ossis femoris Vagina Vesica urinaria Acetabulum Caput ossis femoris
C D
Musculus obturator Canalis Tuber Musculus gluteus Musculus obturator Rectum Ischium Musculus gluteus
Internus analis ischiadicum maximus Internus maximus
f0300 Gambar 5.59 A sampai D. Serangkaian pencitraan penampang axialis melalui cavitas pelvis dan perineum dari inferior ke superior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang axialis.)
263
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
Vesica urinaria Uterus Caput ossis femoris Acetabulum Uterus Cervix uteri Caput ossis femoris
E F
Ischium Rectum Musculus gluteus maximus Ischium Rectum Musculus gluteus maximus
G H
Rectum Ilium
Rectum Ilium
Gambar 5.59 E sampai H. Serangkaian pencitraan penampang axialis melalui cavitas pelvis dan perineum dari inferior ke superior
memperlihatkan berbagai struktur dan hubungannya satu dengan yang lainnya (gambar T2-weighted MR pada bidang axialis.)
264
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00005-X; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00005; Chapter ID: c0025
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
6
c0030 Regiones Membri
Inferioris/
Extremitas Inferior
Anatomi regional 266 Fossa poplitea 305 u0140
u0010
p0235
st0010 ADDITIONAL LEARNING Regio cruralis/Tungkai u0145
RESOURCES FOR CHAPTER 6, Pelvis/Panggul 267 bawah 307 u0015
LOWER LIMB, ON STUDENT Tulang pelvicum 267 Tulang 308 u0020
u0150
CONSULT (www.studentconsult.com): Femur bagian proximal 270 Sendi 309 u0025
u0155
u0235
p0240 j Self-Assessment (scored)—National Board Sendi/Articulatio Kompartemen posterior u0030
u0160
style multiple-choice questions, Chapter 6 coxae 272 regio cruralis 310
u0240 j Short Questions (not scored)—These Gerbang menuju extremitas Kompartemen lateralis regio u0035
u0165
are questions requiring short responses, inferior 274 cruralis 313
Chapter 6 Persarafan 276 Kompartemen anterior regio u0040
u0170
u0245 j PT Case Studies
Suplai arterial 276 cruralis 314 u0045
u0250 Plantar fasciitis Drainase vena 276 Pes (Pedis)/Kaki 316 u0050
u0175
u0255 Achilles tendinitis and tendinosis Drainase lymphatici 279 Tulang 316 u0055
u0180
u0260 Eversion ankle sprain
Fascia profundus dan hiatus Sendi 320 u0060
u0185
u0265 High ankle sprain
u0270 Patellofemoral pain syndrome saphenus 279 Canalis tarsi, retinaculum, u0190
u0275 Anterior lateral shin splints Trigonum femorale 280 dan susunan struktur- u0065
u0280 See more PT Case Studies online Regio glutealis/Bokong 281 struktur utama pada regio u0070
u0285 j Medical Clinical Case Studies Musculi 282 talocruralis/pergelangan u0075
u0290 Femoral hernia Persarafan 284 kaki 325 u0080
u0295 Groin injury Suplai arterial 286 Arcus pedis 327 u0085
u0195
u0300 Iliopsoas tendinitis Drainase vena 286 Aponeurosis plantaris 327 u0090
u0200
u0305 Iliotibial band syndrome Drainase lymphatici 286 Vaginae fibrosae digitorum u0095
u0205
u0310 Nerve entrapment syndrome Regio femoralis/Paha 287 pedis 328 u0100
u0315 Pes cavus Tulang 288
j Clinical Cases
Vaginae tendinum u0105
u0210
u0320
Musculi 291 musculorum u0110
u0325 Varicose veins
u0330 Knee joint injury Suplai arterial 295 extensorum 329 u0115
u0335 Fracture of neck of femur Drainase vena 298 Musculi intrinsik 329 u0120
u0215
u0340 Deep vein thrombosis Persarafan 298 Suplai arterial 332 u0125
u0220
u0345 See more Clinical Cases online Sendi genus 300 Drainase vena 334 u0130
u0225
Sendi tibiofibularis 305 Persarafan 334 u0135
u0230
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Fibula
p0400 Ketika berdiri tegak, garis pusat gravitasi berada sedikit
di posterior dari sendi coxae, anterior dari sendi genus dan Gambar 6.2 Tulang dan sendi f0015
pada extremitas inferior.
talocruralis, dan secara langsung melewati dasar penyangga
yang hampir melingkar, yang dibentuk oleh kedua pedis di
Malleolus
atas tanah. Susunan ligamenta pada sendi coxae dan genus, Malleolus
medialis
bersama dengan bentuk facies articularis, khususnya pada lateralis
genus, memfasilitasi “penguncian” sendi-sendi tersebut ke Sendi
talocruralis
Dinding anterior abdomen Regiones dorsales
Sendi genus
/ lutut
Regio
cruralis
Sendi
talocruralis
Pedis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Abduksi
Ekstensi Fleksi
Adduksi
A B
Ekstensi
Abduksi
C
D Adduksi FleksiEkstensi
A PELVIS/PANGGUL st0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
dari tulang-tulang tersebut dan pada permukaan dalam Tuber ischiadicum st0035
vertebrae lumbales, di atasnya. Tuber ischiadicum terletak posteroinferior terhadap ace- p0465
p0430 Tiap tulang pelvicum dibentuk oleh tiga tulang (ilium, tabulum dan terutama berhubungan dengan musculi ham-
ischium, dan pubis), yang menyatu saat masa anak-anak. string pada regio femoralis posterior (Gambar 6.6). Terbagi
Ilium terletak di superior serta pubis dan ischium, secara menjadi area atas dan bawah oleh suatu garis transversal.
berturut-turut, terletak anteroinferior dan posteroinferior Area bagian atas tuber ischiadicum berorientasi verti- p0470
(Gambar 6.5). kalvertikal dan terbagi lagi menjadi dua bagian oleh suatu
st0030 Ilium garis serong, yang berjalan turun, dari medial ke lateral,
p0435 Bagian atas ilium yang berbentuk seperti kipas, sisi dalam- melintasi permukaannya.
nya berhubungan dengan abdomen dan sisi luarnya dengan Area bagian bawah tuber ischiadicum berorientasi hor- p0475
extremitas inferior. Puncak daerah tersebut adalah crista isontal dan terbagi menjadi daerah medial dan lateral oleh
iliaca, yang berakhir di anterior sebagai spina iliaca ante- suatu rigi tulang.
rior superior/SIAS dan di posterior sebagai spina iliaca Ketika sedang duduk, bagian medial tersebut menyangga p0480
di inferior SIAS, adalah tuberculum iliacum. tajam pada tepi medial tuber ischiadicum.
p0440 Spina iliaca anterior inferior/SIAI terletak pada tepi Ramus ischiopubicum dan tulang pubis st0040
anterior ilium, dan di bawahnya, di tempat ilium menyatu Permukaan eksternal ramus ischiopubicum di anterior p0490
dengan pubis, terdapat daerah peninggian tulang (emi- dari tuber ischiadicum dan corpus ossis pubis menye-
nentia iliopubica [Gambar 6.5]). diakan tempat perlekatan bagi otot-otot pada komparte-
p0445 Facies glutea dari ilium menghadap ke arah posterolat- men medial regio femoralis (Gambar 6.6).
eral, terletak di bawah crista iliaca, dan menyediakan tem-
pat perlekatan bagi otot-otot regio glutealis. Facies glutea Acetabulum st0045
ditandai oleh tiga garis melengkung (linea glutea inferior, Acetabulum berbentuk mangkok besar untuk bersendi p0495
anterior, dan posterior (Gambar 6.5): dengan caput ossis femoris terletak pada permukaan lat-
u0380 j Linea glutea inferior berawal tepat di superior dari eral tulang pelvicum, pada daerah penyatuan ilium, pubis,
SIAI dan melengkung ke arah inferior, melintasi tulang dan ischium (Gambar 6.7).
untuk berakhir di dekat tepi posterior acetabulum. Limbus/margo acetabuli ditandai di inferiornya oleh p0500
u0385 j Linea glutea anterior berawal dari tepi lateral crista iliaca cekungan yang prominen (incisura acetabuli).
di antara SIAS dan tuberculum iliacum, dan melengkung Dinding acetabulum terdiri dari bagian nonarticulare p0505
ke arah inferior, melintasi ilium untuk menghilang tepat di dan articulare:
superior dari batas atas foramen ischiadicum majus. j Bagian nonarticulare kasar dan membentuk lekukan u0395
u0390 j Linea glutea posterior berjalan turun hampir secara sirkular yang dangkal (fossa acetabuli) di bagian ten-
vertikalvertikal dari crista iliaca sampai pada posisi di gah dan inferior dari dasar acetabulum; incisura acetabuli
dekat spina iliaca posterior inferior/SIPI. bersinambungan dengan fossa acetabuli (Gambar 6.7).w
Tuberculum iliacum
Bidang horisontalis melalui
puncak crista iliaca
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Acetabulum
Spina ischiadica
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
st0050 Femur bagian proximal permukaan medialnya sangat melekuk membentuk fossa
p0570 Femur adalah tulang regio femoralis dan merupakan tulang trochanterica. Dinding lateral fossa trochanterica memi-
terpanjang pada tubuh. Ujung proximalnya ditandai oleh liki depresi oval yang jelas sebagai tempat perlekatan mus-
suatu caput dan collum, dan dua penonjolan besar (trochan- culus obturator externus.
ter major dan minor) pada bagian atas corpus (Gambar 6.8). Trochanter major memiliki suatu rigi memanjang pada p0595
p0575 Caput ossis femoris berbentuk bola dan bersendi permukaan anterolateralnya sebagai tempat perlekatan
dengan acetabulum tulang pelvicum. Caput ossis femo- musculus gluteus minimus dan suatu rigi serupa yang ter-
ris ditandai oleh cekungan nonarticulare (fovea capitis) letak lebih ke posterior pada permukaan lateralnya sebagai
pada permukaan medialnya sebagai tempat perlekatan tempat perlekatan musculus gluteus medius. Di antara
ligamentum capitis femoris. kedua titik tersebut, dapat teraba trochanter major.
p0580 Collum ossis femoris merupakan penyangga tulang Pada sisi medial dari aspectus superior trochanter major p0600
berbentuk silindris yang menghubungkan caput dengan cor- dan tepat di atas fossa trochanterica terdapat suatu impresi
pus ossis femoris. Collum ossis femoris berproyeksi ke arah kecil sebagai tempat perlekatan musculus obturator inter-
superomedial dari corpus dengan sudut sekitar 125°, dan nus dan musculi gemelli terkait, dan tepat di atas dan
berproyeksi agak ke arah depan. Orientasi collum relatif ter- belakangnya terdapat suatu impresi pada tepi trochanter
hadap corpus dapat meningkatkan ruang gerak sendi coxae. sebagai tempat perlekatan musculus piriformis.
p0585 Bagian atas corpus ossis femoris memiliki trochanter Trochanter minor berukuran lebih kecil daripada tro- p0605
major dan minor, yang merupakan tempat perlekatan bagi chanter major dan memiliki bentuk kerucut yang tumpul.
otot-otot yang menggerakkan sendi coxae. Trochanter minor berproyeksi ke arah posteromedial dari
corpus ossis femoris, tepat di inferior dari pertemuan den-
gan collum (Gambar 6.8). Trochanter minor merupakan
st0055 Trochanter major dan minor tempat perlekatan bagi tendo gabungan musculus psoas
p0590 Trochanter major menonjol ke arah superior dari corpus major dan iliacus.
ossis femoris tepat di lateral terhadap daerah bergabung- Membentang di antara kedua trochanter dan memisah- p0610
nya corpus dengan collum ossis femoris (Gambar 6.8). kan corpus dari collum ossis femoris adalah linea intertro-
Trochanter major berlanjut ke arah posterior di mana chanterica dan crista intertrochanterica.
Collum
Fossa trochanterica Musculus piriformis
Tempat perlekatan Fovea Trochanter major
musculus piriformis Caput capitis Perlekatan musculus
Trochanter major Tuberculum gluteus medius
Tempat Linea Collum Musculus obturator
perlekatan intertrochanterica Depresi oval internus
musculus untuk musculus Fossa trochanterica
gluteus minimus Trochanter obturator externus
minor Tuberculum quadratum
Akhir dari linea Trochanter minor
intertrochanterica
A B
Collum Musculus gluteus
Trochanter minimus
Fovea capitis major Musculus gluteus
medius
Tempat perlekatan
Tuberculum musculus gluteus medius
quadratum
Crista intertrochanterica
Trochanter
minor Trochanter minor
Tuberositas glutea
Linea pectinea
(garis spiral)
Labium mediale
linea aspera
Labium laterale linea aspera
Linea aspera
C D
f0045 Gambar 6.8 Ujung proximal femur kanan. A. Pandangan anterior. B. Pandangan medial. C. Pandangan posterior. D. Pandangan lateral.
270
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Anterior
Permukaan anterior Crista
Tepi medial intertrochanterica
Tepi lateral Permukaan posterior
Medial Lateral femur bagian proximal
Linea aspera
f0050 Gambar 6.9 Corpus ossis femoris. Di sebelah kanan adalah pandangan posterior dari bagian proximal corpus ossis femoris dextra.
st0060 Linea intertrochanterica Linea aspera merupakan tempat utama bagi perlekatan p0635
p0615 Linea intertrochanterica merupakan sebuah rigi tulang otot pada regio femoralis. Pada 1/3 proximal femur, labium
pada permukaan anterior tepi atas corpus yang turun ke mediale dan labium laterale linea aspera berpencar dan
arah medial, dimulai dari suatu tuberculum di permukaan berlanjut ke superior, secara berturut-turut, sebagai linea
anterior dari pangkal trochanter major menuju posisi tepat pectinea dan tuberositas glutea (Gambar 6.9):
di anterior dari pangkal trochanter minor (Gambar 6.8). j Linea pectinea melengkung ke arah anterior di bawah u0425
Linea intertrochanterica bersinambungan dengan linea trochanter minor dan bergabung dengan linea intertro-
pectinea (garis spiral), yang melengkung ke arah medial chanterica.
di bawah trochanter minor dan di sekitar corpus ossis fem- j Tuberositas glutea merupakan sebuah garis kasar yang u0430
oris untuk kemudian bergabung dengan labium mediale lebar, yang melengkung ke arah lateral menuju pangkal
linea aspera pada aspectus posterior femur. trochanter major.
st0065 Crista intertrochanterica Musculus gluteus maximus melekat pada tuberositas p0650
p0620 Crista intertrochanterica terletak di permukaan posterior glutea.
femur dan turun ke arah medial melintasi tulang dari tepi Daerah segitiga yang dilingkupi oleh linea pectinea, tuber- p0655
posterior trochanter major sampai ke pangkal trochanter ositas glutea, dan crista intertrochanterica merupakan per-
minor (Gambar 6.8). Crista intertrochanterica merupakan mukaan posterior dari ujung proximal femur (Gambar 6.9).
rigi tulang yang halus dan luas dengan suatu tuberculum
yang prominen (tuberculum quadratum) pada pertenga-
han atas crista intertrochanterica, yang menyediakan tem-
pat perlekatan bagi musculus quadratus femoris. Aplikasi klinis b0020
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
dan bervariasi. Patah tulang collum ossis femoris mungkin Aplikasi klinis b0030
dapat mengganggu pembuluh-pembuluh darah terkait Patah tulang corpus ossis femoris
dan menyebabkan nekrosis caput ossis femoris. Dibutuhkan sejumlah energi yang cukup besar pada p0670
patah tulang corpus ossis femoris. Oleh karena itu cedera
jenis ini disertai dengan kerusakan jaringan lunak di seki-
tarnya, termasuk kompartemen-kompartemen otot dan
struktur-struktur di dalamnya.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Labrum acetabulare
Fossa acetabuli Facies lunata Selubung synoviales
di sekeliling ligamentum
Arteria
obturatoria
Tuberculum
pubicum
Pubis
Foramen Ramus acetabularis
acetabulare arteria obturatoria
Arteria pada ligamentum Gambar 6.12 Sendi coxae. A. f0065
Ligamentum Ligamentum transversum acetabuli.
capitis femoris
transversum acetabuli
Ligamentum capitis femoris B. Ligamentum capitis femoris. Caput
A Foramen obturatum/ ossis femoris telah dirotasikan ke
obturatorium Membrana obturatoria lateral, keluar dari acetabulum untuk
B
Tuber ischiadicum memperlihatkan ligamentum.
fovea capitis ossis femoris dan ujung yang lain pada fossa bergabung dengan membrana fibrosum dan dengan
acetabuli, ligamentum transversum acetabuli, dan tepi inci- permukaan dalam ligamentum iliofemorale.
sura acetabuli (Gambar 6.12B). Ligamentum capitis femoris j Ligamentum ischiofemorale memperkuat aspectus u0455
membawa cabang kecil arteria obturatoria, yang berkontri- posterior membrana fibrosum (Gambar 6.14C). Liga-
busi terhadap suplai darah bagi caput ossis femoris. mentum ischiofemorale ke arah medial melekat pada
p0720 Membrana synovialis melekat pada tepi permukaan ischium, tepat di posteroinferior dari acetabulum, dan
sendi femur dan acetabulum, membentuk suatu pem- ke arah lateral pada trochanter major di profundus dari
bungkus tubuler di sekitar ligamentum capitis femoris, dan ligamentum iliofemorale.
melapisi membrana fibrosum sendi (Gambar 6.12B, 6.13).
Mulai dari tempat perlekatannya sampai pada tepi caput Serat-serat dari ketiga ligamenta ini berorientasi seperti p0750
ossis femoris, membrana synovialis membungkus collum spiral di sekitar sendi coxae, sehingga serat-serattersebut
ossis femoris sebelum berrefleksi ke atas membrana fibro- menegang ketika posisi sendi ekstensi. Hal ini mensta-
sum (Gambar 6.13). bilkan sendi dan mengurangi sejumlah energi otot yang
p0725 Membrana fibrosum yang menutupi sendi coxae kuat diperlukan untuk mempertahankan posisi berdiri tegak.
dan pada umumnya tebal. Ke arah medial, membrana
fibrosum melekat pada tepi acetabulum, ligamentum
transversum acetabuli, dan tepi foramen obturatum/obtu-
ratorium di dekatnya (Gambar 6.14A). Ke arah lateral,
membrana fibrosum melekat pada linea intertrochan-
terica pada aspectus anterior femur dan pada collum ossis
femoris tepat di proximal terhadap crista intertrochan-
terica pada permukaan posterior.
st0080 Ligamenta
p0730 Tiga ligamenta memperkuat permukaan eksternal mem-
brana fibrosum dan menstabilkan sendi: ligamenta ilio-
Membrana synovialis
femorale, pubofemorale, dan ischiofemorale.
u0445 j Ligamentum iliofemorale terletak di anterior terha- Garis perlekatan
dap sendi coxae dan berbentuk segitiga (Gambar 6.14B). di sekitar caput
Apexnya melekat pada ilium di antara SIAI dan tepi ace- ossis femoris
tabulum dan basisnya melekat di sepanjang linea inter-
trochanterica ossis femoris. Bagian-bagian ligamentum
yang melekat di atas dan di bawah linea intertrochan-
terica lebih tebal daripada yang melekat pada bagian Membrana berbelok
tengah linea intertrochanterica. Hasilnya ligamentum ke belakang untuk
iliofemorale memiliki bentuk seperti huruf-Y. melekat pada margo/
u0450 j Ligamentum pubofemorale terletak anteroinferior limbus acetabuli
terhadap sendi coxae (Gambar 6.14B). Bentuknya juga
segitiga, dengan basis melekat di medial dari eminentia
iliopubica, tulang di dekatnya, dan membrana obtu- Gambar 6.13 Membrana synovialis sendi coxae. f0070
ratoria. Ke arah lateral, ligamentum pubofemorale 273
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
SIAI
Eminentia
iliopubica Ligamentum
iliofemorale
Linea
Ligamentum Ligamentum
intertrochanterica
pubofemorale ischiofemorale
A B C
f0075 Gambar 6.14 Membrana fibrosum dan ligamenta sendi coxae. A. Membrana fibrosum dari capsula articularis. Pandangan anterior. B. Ligamenta
iliofemorale dan pubofemorale. Pandangan anterior. C. Ligamentum ischiofemorale. Pandangan posterior.
f0080 Gambar 6.15 Suplai darah pada sendi coxae. Arteria circumflexa
femoris lateralis
Arteria circumflexa
femoris medialis
Arteria profunda femoris
Arteria obturatoria
Arteria perforantes I Arteria femoralis
st0085 Suplai darah dan persarafan j Foramen ischiadicum majus—terletak pada dind- u0465
p0755 Suplai vaskuler bagi sendi coxae didominasi melalui ing posterlolateral pelvis dan merupakan rute utama
cabang-cabang arteria obturatoria, arteriae circum- bagi struktur-struktur untuk lewat di antara pelvis dan
flexa femoris medialis dan lateralis, arteriae glutea regio glutealis extremitas inferior (Gambar 6.17). Mus-
superior dan inferior, serta arteria perforans per- culus piriformis berjalan keluar dari pelvis ke dalam
tama dari arteria profunda femoris. Cabang articularis regio glutealis melalui foramen ischiadicum majus dan
pembuluh-pembuluh darah ini membentuk anyaman di memisahkan foramen ini menjadi dua bagian, satu
sekitar sendi (Gambar 6.15). bagian di atas musculus dan satu bagian di bawah.
j Foramen ischiadicum minus—terletak di inferior u0470
p0760 Sendi coxae dipersarafi oleh cabang-cabang articularis
nervi femoralis, obturatorius, dan gluteus superior, dan dari foramen ischiadicum majus pada dinding postero-
nervus untuk musculus quadratus femoris. lateral pelvis (Gambar 6.17). Foramen ischiadicum
minus juga terletak di inferior dari perlekatan lateral
st0090 Gerbang menuju extremitas inferior otot dasar panggul (musculi levator ani dan coccygeus)
p0770 Terdapat empat rute utama yang dapat dilewati oleh struk- pada dinding pelvis dan oleh karena itu menghubung-
tur-struktur dari abdomen dan pelvis masuk dan keluar kan regio glutealis dengan perineum.
dari extremitas inferior (Gambar 6.17): j Celah di antara ligamentum inguinale dan tulang pelvi- u0475
u0460 j Canalis obturatorius—suatu jalan masuk yang ber- cum—suatu celah besar berbentuk bulan sabit di antara
orientasi hampir vertikal terletak pada tepi anterosu- ligamentum inguinale pada bagian atas, dan tepi anter-
perior dari foramen obturatum. Canalis obturatorius osuperior tulang pelvicum pada bagian bawah, meru-
274 menghubungkan regio abdominopelvis dengan kom- pakan rute komunikasi utama antara abdomen dan
partemen medialis regio femoralis. aspectus anteromedialis regio femoralis (Gambar 6.17).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Corpus
Caput ossis femoris Acetabulum vertebrae LIV
Sacrum Ilium
Pubis
Linea Trochanter
Caput ossis
intertrochantrica major
femoris
Foramen obturatum/
obturatorium Trochanter
Ischium Collum ossis minor
femoris
Trochanter minor B
A Tuber ischiadicum
Trochanter major
f0085 Gambar 6.16 Sendi coxae. A. Sendi coxae normal. Radiograf, pandangan AP. B. Sendi coxae. Gambar CT pada bidang coronalis.
Cavitas abdominalis
Musculus piriformis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Ramus anterior L1
Ramus anterior L2
Ramus anterior L3
Truncus lumbosacralis
Nervus gluteus
Nervus ilioinguinalis
superior
Nervus femoralis
Nervus Nervus
Nervus
obturatorius ischiadicus
cutaneus perforans
Nervus cutaneus
femoris posterior
f0095
276 Gambar 6.18 Cabang-cabang plexus lumbosacralis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Aorta
LI
Arteria iliaca
LII communis
LIII Arteria iliaca
Arteria glutea interna
superior Arteria iliaca
externa
Musculus
piriformis Arteria glutea
superior
Arteria glutea
inferior Arteria
obturatoria
Ligamentum
Arteria glutea
sacrotuberale
inferior
Vena
femoralis
Foramen
obturatum dan
membrana Canalis Arteria
obturatoria obturatorius femoralis
Ligamentum
sacrospinale
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ran lymphe dari regio glutealis, dinding abdomen bagian bentuk suatu membrana tebal “seperti stocking”, yang mem-
bawah, perineum, dan regiones superficiales extremitas bungkus extremitas dan terletak di bawah fascia superficialis
inferior. Nodi lymphatici inguinales superficiales mengalir- (Gambar 6.22A). Fascia profundus secara khusus tebal pada
kan lymphe, ke pembuluh-pembuluh yang menyertai vasa regio femoralis dan regio glutealis dan disebut fascia lata.
femoralis, menuju nodi lymphatici iliaci externi yang ter- Ke arah superior fascia lata melekat pada tulang dan p0925
kait dengan arteria iliaca externa di dalam abdomen. jaringan lunak di sepanjang garis perlekatan yang menjadi
tepi atas extremitas inferior.
st0130 Nodi lymphatici inguinales profundi Di inferior, fascia lata bersinambungan dengan fascia p0930
p0905 Nodi lymphatici inguinales profundi, berjumlah sam- profundus regio cruralis.
pai tiga, terletak di sebelah medial terhadap vena femoralis Tractus iliotibialis st0150
(Gambar 6.21).
p0910 Nodi lymphatici inguinales profundi menerima lymphe Ke lateral fascia lata menebal menjadi suatu pita longitudinalis p0935
dari vas lymphaticum profundum yang terkait dengan vasa (tractus iliotibialis), yang berjalan turun di sepanjang tepi
femoralis dan dari glans penis (atau clitoris) pada perineum. lateral extremitas mulai dari tuberculum iliacum sampai ke
Nodi lymphatici inguinales profundi berhubungan dengan suatu perlekatan tulang tepat di bawah genus (Gambar 6.22B).
nodi lymphatici inguinales superficiales dan mengalirkan SIAS
lymphe menuju nodi lymphatici iliaci externi melalui pem-
buluh-pembuluh yang berjalan di sepanjang sisi medial
vena femoralis ketika lewat di bawah ligamentum inguinale. Ligamentum inguinale
Ruangan yang dilalui vasa lymphatica di bawah ligamen- Tuberculum
tum inguinale adalah canalis femoralis. iliacum
Tuberculum
pubicum
Musculus
Nodi Hiatus saphenus gluteus
lymphatici maximus
iliaci externi
SIAS
Ligamentum
Nodi lymphatici inguinale Ligamentum
inguinales inguinale
superficiales Nodi
lymphatici Tuberculum pubicum
inguinales
profundi Fascia lata
Fascia lata
Vena saphena
magna Musculus
Fascia cruris profunda tensor
fasciae
latae
Tractus iliotibialis
Nodi
lymphatici
popliteales
(profundi)
(di belakang
genus)
A B
Gambar 6.22 Fascia lata. A. Extremitas inferior dextra. Pandangan f0115
f0110 Gambar 6.21 Drainase lymphatici pada extremitas inferior. anterior. B. Extremitas inferior sinistra. Pandangan lateral. 279
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Arteria poplitea di
belakang genus
jaringan ikat yang terkait dengan pembuluh-pembuluh Akses vaskuler pada extremitas inferior
tersebut. Masing-masing dari ketiga struktur yang dikel- Arteria dan vena femoralis dapat diakses dengan p1015
ilingi oleh sarung terletak di dalam suatu kompartemen mudah di dalam trigonum femorale.
fascia yang terpisah di dalam sarung tersebut. Komparte- Banyak prosedur radiologis melibatkan kateterisasi p1020
men yang paling medial (canalis femoralis) berisi vasa arteria femoralis atau vena femoralis untuk memberi-
lymphatica dan bentuknya kerucut. Lubang canalis fem- kan akses menuju extremitas inferior sisi kontralateral,
oralis (annulus femoralis) ke arah superior secara poten- extremitas inferior sisi ipsilateral, pembuluh-pembuluh di
sial merupakan suatu titik lemah pada abdomen bagian thorax dan abdomen, dan bahkan pembuluh-pembuluh
bawah dan merupakan tempat terjadinya hernia femora- darah cerebrum.
lis. Nervus femoralis terletak di lateral dan tidak berada di Para ahli jantung juga dapat menggunakan arteria p1025
dalam sarung femoralis. femoralis untuk meletakkan kateter di dalam pembuluh-
pembuluh sekitar arcus aortae dan di dalam arteriae
coronariae untuk melakukan angiografi dan angioplasti
koroner.
b0055 Anatomi permukaan
Posisi arteria femoralis di dalam trigonum femorale
p1010 Arteria femoralis berjalan turun dari abdomen menuju
regio femoralis dengan melintas di bawah ligamen-
REGIO GLUTEALIS/BOKONG st0170
tum inguinale dan masuk ke dalam trigonum femorale Regio glutealis berada di posterolateral dari tulang pelvi- p1030
(Gambar 6.26). Di dalam trigonum femorale, pulsasi cum dan ujung proximal femur (Gambar 6.27). Otot-otot
arteria femoralis mudah teraba tepat di inferior dari liga- pada regio ini terutama melakukan abduksi, ekstensi,
mentum inguinale pada pertengahan antara symphysis dan rotasi femur ke arah lateral relatif terhadap tulang
pubica dan SIAS. Di medial dari arteria ada vena femoralis pelvicum.
dan di medial dari vena ada canalis femoralis, yang berisi Ke anteromedial regio glutealis berhubungan dengan p1035
lymphatici dan terletak langsung di lateral dari tuber- cavitas pelvis dan perineum melalui, secara berturut-turut,
culum pubicum. Nervus femoralis terletak di lateral dari foramen ischiadicum majus dan minus (Gambar 6.27).
arteria femoralis. Ke arah inferior, regio glutealis bersinambungan dengan
regio femoralis posterior. 281
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Ligamentum j kelompok otot-otot yang lebih besar dan lebih super- u0530
sacrotuberale ficial, terutama mengabduksikan dan mengekstensi-
kan pelvis dan meliputi gluteus minimus, gluteus
medius, dan gluteus maximus. Sebuah otot lain pada
kelompok ini, tensor fasciae latae, menstabilkan
genus dalam posisi ekstensi dengan bekerja pada suatu
pita longitudinal khusus dari fascia profundus (tractus
iliotibialis) yang berjalan menuruni sisi lateral regio
femoralis untuk melekat pada ujung proximal tibia di
Foramen ischiadicum regio cruralis.
majus
Ligamentum Musculus piriformis merupakan otot yang terletak p1055
sacrospinale
paling superior dari kelompok otot-otot bagian pro-
fundus (Gambar 6.28A) dan merupakan otot dinding
pelvis dan regio glutealis. Musculus piriformis berawal
dari daerah di antara foramina sacralia anteriora pada
Tuberculum permukaan anterolateral sacrum dan berjalan ke
quadratum arah lateral dan inferior melalui foramen ischiadicum
majus. Piriformis merupakan suatu penanda penting
karena membagi foramen ischiadicum majus menjadi
Foramen ischiadicum dua daerah, satu di atas dan satu di bawah musculus
minus Tuberositas glutea
piriformis.
Musculus obturator internus, seperti musculus piri- p1060
formis, merupakan otot dinding pelvis dan regio glu-
tealis (Gambar 6.28A). Sabut-sabut otot obturator
internus berkumpul untuk membentuk sebuah tendo,
yang melengkung 90° di sekitar ischium, di antara
f0140 Gambar 6.27 Regio glutealis. Pandangan posterior. spina ischiadica dan tuber ischiadicum, dan berjalan
melalui foramen ischiadicum minus untuk memasuki
regio glutealis. Gemellus superior dan inferior (gemelli
merupakan bahasa Latin untuk “kembar”) merupakan
st0175 Musculi sepasang otot berbentuk segitiga yang terkait den-
p1040 otot-otot pada regio glutealis (Tabel 6.2, Gambar 6.28) gan tepi-tepi atas dan bawah tendo obturator internus
terutama terdiri dari dua kelompok: (Gambar 6.28A).
u0525 j kelompok otot-otot kecil di sebelah profundus, yang Musculi gluteus medius dan gluteus minimus p1065
merupakan rotator lateral utama femur pada sendi mengabduksikan pelvis pada posisi tegak extremitas
coxae dan meliputi piriformis, obturator internus, di sendi coxae dan mengurangi jatuhnya pelvis pada
gemellus superior, gemellus inferior, dan quadra- extremitas berlawanan yang mengayun saat berjalan
tus femoris; (Gambar 6.28B).
t0015 Tabel 6.2 Otot pada regio glutealis (segmen medulla spinalis yang dicetak tebal merupakan segmen utama yang mempersarafi otot)
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Piriformis Permukaan anterior tulang Sisi medial tepi superior trochanter Cabang dari S1, Rotasi lateral femur yang ekstensi
sacrum di antara foramina sacralia major femoris S2 pada sendi coxae; abduksi femur
anteriora yang fleksi pada sendi coxae
Obturator Dinding anterolateral pelvis minor; Sisi medial trochanter major femoris Nervus Rotasi lateral femur yang ekstensi
internus permukaan dalam membrana obturatorius pada sendi coxae; abduksi femur
obturatoria dan tulang di internus (L5, S1) yang fleksi pada sendi coxae
sekelilingnya
Gemellus Permukaan luar spina ischiadica Di sepanjang permukaan superior Nervus Rotasi lateral femur yang ekstensi
superior tendo musculus obturator internus obturatorius pada sendi coxae; abduksi femur
dan pada sisi medial trochanter internus (L5, S1) yang fleksi pada sendi coxae
major femoris bersama dengan
tendo musculus obturator internus
Gemellus Bagian atas tuber ischiadicum Di sepanjang permukaan inferior Nervus musculus Rotasi lateral femur yang ekstensi
inferior tendo musculus obturator internus quadrati femoris pada sendi coxae; abduksi femur
dan pada sisi medial trochanter (L5, S1) yang fleksi pada sendi coxae
major femoris bersama dengan
tendo musculus obturator internus
282
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Quadratus Aspectus lateralis tulang ischium Tuberculum quadratum pada crista Nervus musculus Rotasi lateral femur pada sendi
femoris tepat di anterior dari tuber intertrochanterica tulang femur quadrati femoris coxae
ischiadicum bagian proximal (L5, S1)
Gluteus Permukaan luar tulang ilium di Facies linear pada aspectus Nervus gluteus Abduksi femur pada sendi coxae;
minimus antara linea glutea inferior dan anterolateralis trochanter major superior (L4, L5, menjaga posisi aman pelvis pada
anterior S1) tungkai dalam sikap tegak dan
mencegah turunnya pelvis pada
sisi berlawanan yang mengayun
saat berjalan; rotasi medial dari
femur
Gluteus Permukaan luar tulang ilium di Facies yang memanjang pada Nervus gluteus Abduksi femur pada sendi coxae;
medius antara linea glutea anterior dan permukaan lateralis trochanter superior (L4, L5, menjaga posisi aman pelvis pada
posterior major S1) tungkai dalam sikap tegak dan
mencegah turunnya pelvis pada
sisi berlawanan yang mengayun
saat berjalan; rotasi medial femur
Gluteus Fascia yang menutupi gluteus Aspectus posterior tractus iliotibialis Nervus gluteus Extensor kuat femur yang fleksi
maximus medius, permukaan luar tulang fascia lata dan tuberositas glutea Inferior (L5, S1, pada sendi coxae; stabilisator
ilium di belakang linea glutea tulang femur bagian proximal S2) lateral sendi coxae dan sendi
posterior, fascia erector spinae, genus; rotasi lateral dan abduksi
permukaan dorsal tulang sacrum femur
bagian bawah, tepi lateral
tulang coccyx, permukaan luar
ligamentum sacrotuberale
Tensor Aspectus lateralis crista iliaca Tractus iliotibialis fascia lata Nervus gluteus Menstabilkan sendi genus dalam
fasciae latae di antara SIAS dan tuberculum superior posisi ekstensi
iliacum (L4, L5, S1)
Gluteus medius
Gluteus minimus
Foramen ischiadicum
majus di atas musculus
piriformis Kontraksi gluteus
minimus dan gluteus
medius pada posisi
Musculus piriformis
tegak mencegah kemiringan
Gemellus pelvis yang berlebihan
superior selama fase mengayun
pada sisi yang berlawanan
Gemellus inferior
Obturator
internus Quadratus femoris B
Foramen ischiadicum
majus di bawah musculus
piriformis
A
f0145 Gambar 6.28 Otot-otot profundus pada regio glutealis. A. Pandangan posterior. B. Fungsi.
283
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Musculus tensor
fasciae latae
Nervus pudendus
Musculus piriformis
Nervus obturatorius internus
Nervus musculus quadrati Nervus gluteus inferior
femoris (di profundus dari
musculi gemelli, musculus
obturator internus, dan
musculus quadratus femoris)
Nervus ischiadicus
Tractus iliotibialis
st0205 Nervus cutaneus femoris posterior musculus piriformis dan berada di sepanjang permu-
p1125 Nervus cutaneus femoris posterior memasuki regio kaan posterior nervus ischiadicus (Gambar 6.30). Saraf
glutealis melalui foramen ischiadicum majus di inferior dari ini menembus dan mempersarafi musculus gluteus
musculus piriformis tepat di medial dari nervus ischiadicus maximus.
(Gambar 6.30). Saraf ini berjalan turun melalui regio glu-
tealis tepat di profundus dari gluteus maximus dan mema- Nervus cutaneus perforantes st0220
suki regio femoralis posterior. Nervus cutaneus perforantes merupakan satu-satunya p1150
p1130 Nervus cutaneus femoris posterior memiliki beberapa saraf pada regio glutealis yang tidak memasuki daerah
rami gluteales, yang mengelilingi tepi bawah musculus tersebut melalui foramen ischiadicum majus. Saraf ini
gluteus maximus untuk mempersarafi kulit di atas lipa- merupakan saraf kecil yang meninggalkan plexus sacralis
tan bokong. Sebuah ramus perinealis yang kecil berjalan pada cavitas pelvis dengan menembus ligamentum sacro-
ke medial untuk berkontribusi pada persarafan kulit scro- tuberale. Saraf ini kemudian berputar mengitari batas
tum atau labium majus pudendi pada perineum. Badan bawah gluteus maximus untuk mempersarafi kulit di atas
utama nervus cutaneus femoris posterior berjalan ke arah aspectus medialis gluteus maximus (Gambar 6.30).
inferior, mengeluarkan cabang-cabang yang memper-
sarafi kulit pada regio femoralis posterior dan cruralis.
Aplikasi klinis b0070
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Cabang superficialis
Titik tertinggi
Garis vertikal
pada crista iliaca
Cabang
profundus
Tempat injeksi
yang aman
f0160 Gambar 6.31 Tempat untuk injeksi intramusculare. Arteria perforantes pertama dari
arteria profunda femoris
p1170 Garis yang lain berjalan secara horisontal melalui Gambar 6.32 Suplai arterial pada regio glutealis. f0165
pertengahan garis pertama, di antara titik tertinggi crista
iliaca dan bidang horisontal melalui tuber ischiadicum.
p1175 Merupakan hal yang penting untuk diingat bahwa memberikan sebuah cabang menuju nervus ischiadicus
regio glutealis meluas ke depan sejauh SIAS. Nervus (arteria comitans nervi ischiadici).
ischiadicus melengkung melalui sudut lateral atas dari
Arteria glutea superior st0235
kuadran medial bawah dan berjalan turun di sepanjang
tepi medial dari kuadran lateral bawah. Arteria glutea superior berawal dari truncus poste- p1205
p1180 Terkadang, nervus ischiadicus bercabang dua (bifur- rior arteria iliaca interna di dalam cavitas pelvis. Arte-
catio) menjadi nervus tibialis dan nervus peroneus com- ria glutea superior meninggalkan cavitas pelvis melalui
munis/fibularis communis di dalam pelvis, pada kasus foramen ischiadicum majus di atas musculus piriformis
demikian nervus fibularis communis berjalan menuju regio (Gambar 6.32). Pada regio glutealis, arteria ini terbagi
glutealis melalui, atau mungkin di atas, musculus piriformis. menjadi sebuah ramus superficialis dan sebuah ramus
p1185 Nervus gluteus superior dan vasa glutea superior profundus:
j Ramus superficialis berjalan pada permukaan bagian u0535
secara normal memasuki regio glutealis di atas piriformis
dan berjalan ke arah superior dan depan. dalam musculus gluteus maximus.
j Ramus profundus berjalan di antara musculus gluteus u0540
p1190 Sudut anterior kuadran lateral atas secara normal digu-
nakan untuk lokasi injeksi, guna menghindari cedera seba- medius dan musculus gluteus minimus.
gian nervus ischiadicus atau saraf dan pembuluh-pembuluh
darah lainnya pada regio glutealis. Sebuah jarum ditem- Selain untuk otot-otot di dekatnya, arteria glutea supe- p1220
patkan pada daerah tersebut memasuki gluteus medius di rior berkontribusi untuk menyuplai sendi coxae. Cabang-
anterosuperior terhadap tepi gluteus maximus. cabang arteria glutea superior juga beranastomosis
dengan arteriae circumflexa femoris lateralis dan medialis
dari arteria profunda femoris pada regio femoralis, dan
dengan arteria glutea inferior (Gambar 6.33).
st0225 Suplai arterial Drainase vena st0240
st0230 Arteria glutea inferior Venae glutea inferior dan superior mengikuti arteriae glutea p1225
p1195 Arteria glutea inferior berawal dari truncus anterior inferior dan superior menuju pelvis untuk bergabung den-
arteria iliaca interna di dalam cavitas pelvis. Arteria ini gan plexus venosus di dalam pelvis. Ke arah perifer, venae
meninggalkan cavitas pelvis melalui foramen ischiadicum beranastomosis dengan venae glutea superficiales, yang
majus di inferior dari musculus piriformis (Gambar 6.32). akhirnya bermuara ke anterior menuju vena femoralis.
p1200 Arteria glutea inferior menyuplai otot-otot di dekatnya
dan berjalan turun melalui regio glutealis serta menuju Drainase lymphatici st0245
regio femoralis posterior untuk menyuplai struktur-struk- Vas lymphaticum profundum regio glutealis menyertai p1230
tur di dekatnya dan beranastomosis dengan cabang-cabang pembuluh-pembuluh darah menuju cavitas pelvis dan ber-
286 perforantes arteria femoralis. Arteria glutea inferior juga hubungan dengan nodi lymphatici iliaci interni.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
SIAS
Kompartemen
medialis Kompartemen
posterior
Fossa poplitea C Posterior
Fossa poplitea
(posterior terhadap genus)
A
B
f0175 Gambar 6.34 Regio femoralis. A. Pandangan posterior. B. Pandangan anterior. C. Penampang lintang melalui pertengahan regio femoralis.
287
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
p1275 Regio femoralis terbagi menjadi tiga kompartemen (ante- tambahan. Pada ujung distal femur, permukaan posterior
rior, medialis, dan posterior) oleh septum intermusculare membentuk lantai fossa poplitea dan tepi-tepinya, yang ke
di antara aspectus posterior femur dan fascia lata (lapisan arah atas bersinambungan dengan linea aspera, memben-
tebal fascia profundus yang mengelilingi atau menyelimuti tuk linea supracondylaris medialis dan lateralis. Linea
regio femoralis dengan sempurna; Gambar 6.34C). supracondylaris medialis berakhir pada tuberculum yang
prominen (tuberculum adductorium) pada aspectus
st0255 Tulang superior dari condylus medialis ujung distal femur. Tepat
p1280 Tulang yang menopang regio femoralis adalah femur di lateral dari ujung bawah linea supracondylaris medialis
(Gambar 6.35). Sebagian besar otot-otot besar pada regio terdapat suatu daerah tulang yang kasar dan memanjang
femoralis berinsertio pada ujung-ujung proximal kedua untuk perlekatan bagian proximal caput mediale muscu-
tulang pada regio cruralis (tibia dan fibula), dan melaku- lus gastrocnemius (Gambar 6.35).
kan fleksi dan ekstensi cruris pada sendi genus. Ujung Ujung distal femur ditandai oleh dua condylus besar, p1300
distal femur menyediakan origo bagi musculus gastrocne- yang bersendi dengan bagian proximal caput tibiae
mius, yang dominan pada kompartemen posterior regio (Gambar 6.35). Condyli dipisahkan di posterior oleh fossa
cruralis dan melakukan plantarfleksi pedis. intercondylaris dan di anterior kedua condylus ber-
gabung untuk bersendi dengan patella.
st0260 Corpus dan ujung distal femur Permukaan-permukaan condyli yang bersendi dengan p1305
p1285 Corpus ossis femoris membungkuk ke depan dan memiliki tibia membulat di posterior dan menjadi datar di inferior. Pada
arah obliq mulai dari collum ossis femoris hingga ke ujung tiap condylus, suatu sulcus serong yang dangkal memisahkan
distal (Gambar 6.35A,B). Sebagai konsekuensi orientasi permukaan yang bersendi dengan tibia dari permukaan yang
obliq tersebut, genus berada dekat dengan garis tengah di lebih anterior, yang bersendi dengan patella. Permukaan-per-
bawah pusat gravitasi tubuh. mukaan condylus medialis dan condylus lateralis yang ber-
p1290 Bagian tengah corpus ossis femoris berbentuk segitiga pada sendi dengan patella menyusun suatu parit berbentuk huruf
penampang lintang (Gambar 6.35D). Pada bagian tengah V, yang menghadap ke anterior. Permukaan lateral parit lebih
corpus, femur memiliki permukaan-permukaan medial (pos- besar dan curam dibandingkan permukaan medialnya.
teromedial), lateral (posterolateral), dan anterior yang halus Dinding-dinding fossa intercondylaris memiliki dua facies p1310
dan tepi-tepi medial, lateral, dan posterior. Tepi-tepi medial dan sebagai tempat perlekatan bagian superior ligamenta cruci-
lateral membulat, sedangkan tepi posterior membentuk crista ata genus, yang menstabilkan sendi genus (Gambar 6.35C).
yang kasar dan luas—yakni linea aspera (Gambar 6.35C). Epicondyli, sebagai perlekatan ligamenta collaterale dari p1315
p1295 Pada daerah proximal dan distal femur, linea aspera sendi genus, merupakan peninggian tulang pada permukaan-
melebar untuk membentuk suatu permukaan posterior permukaan nonarticulare bagian luar condyli (Gambar 6.35).
Permukaan posterior
Permukaan
anterior
Tepi Tepi
lateral medial Linea aspera
f0180 Gambar 6.35 Corpus ossis femoris dan ujung distal femur. A. Pandangan lateral. B. Pandangan anterior. C. Pandangan posterior. D. Penampang
lintang melalui corpus ossis femoris.
288
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Tendo
musculus
quadriceps
Patella
Ujung distal
Lateral Medial Lateral femur
Lateral Medial
Ligamentum
patellae
A B C
f0185 Gambar 6.36 Patella. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posterior. C. Pandangan superior.
289
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Area intercondylaris
Tempat perlekatan ligamentum cruciatum posterius Tempat perlekatan bagian posterior meniscus medialis
Facies lateralis
Facies
medialis
Margo
interosseus Margo
B medialis C
Facies posterior
D Posterior
f0190 Gambar 6.37 Ujung proximal tibia. A. Pandangan superior, dataran tibia. B. Pandangan anterior. C. Pandangan posterior. D. Penampang lintang
melalui corpus tibiae.
st0280 Tuberositas tibiae j Margo medialis tidak terlihat jelas di sebelah superior, tem- u0595
p1405 Tuberositas tibiae merupakan suatu daerah berbentuk pat di mana margo medialis bermula pada ujung anterior
segitiga terbalik yang dapat diraba pada aspectus anterior dari sulcus di permukaan posterior condylus medialis tib-
tibia di bawah tempat pertemuan antara kedua condyli iae, namun menjadi tajam di pertengahan corpus.
(Gambar 6.37A,B). Tuberositas tibiae berperan sebagai
tempat perlekatan bagi ligamentum patellae, yang Facies medialis corpus tibiae yang luas, di antara p1430
merupakan suatu kelanjutan tendo musculus quadriceps margo anterior dan margo medialis, permukaannya
femoris di bawah patella. halus dan terletak subcutaneus, dan dapat diraba hampir
pada keseluruhan luasnya. Di medial dan agak inferior
st0285 Corpus tibiae dari tuberositas tibiae, facies medialis tersebut memi-
p1410 Corpus tibiae berbentuk segitiga pada penampang melint- liki suatu peninggian memanjang yang halus, dan agak
ang dan memiliki tiga facies (posterior, medialis, dan late- kasar. Peninggian tersebut merupakan tempat perleka-
ralis) dan tiga margo (anterior, interosseus, dan medialis) tan gabungan tiga musculi (sartorius, gracilis, dan semi-
(Gambar 6.37D): tendinosus), yang berjalan turun dari regio femoralis
u0585 j Margo anterior tajam dan berjalan turun dari tuber- (Gambar 6.37B).
ositas tibiae, dan berlanjut ke arah superior dengan rigi Facies posterior corpus tibiae, di antara margo inter- p1435
yang berjalan di sepanjang tepi lateral tuberositas dan osseus dan margo medialis, berukuran paling luas ke
menuju condylus lateralis. arah superior di mana facies posterior dilewati suatu garis
u0590 j Margo interosseus merupakan suatu rigi vertikalver- serong yang kasar (linea musculi solei) (Gambar 6.37C).
tikal halus yang berjalan turun di sepanjang aspectus Facies lateralis, di antara margo anterior dan margo p1440
lateralis tibia dari daerah tulang di anterior dan inferior interosseus, permukaannya halus dan tidak memiliki
290 terhadap facies articularis fibularis untuk caput fibula. tanda khusus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Psoas major Dinding posterior abdomen (processus Trochanter minor femoris Rami anteriores Fleksi femur pada sendi
transversus vertebrae lumbales, disci (L1, L2, L3) coxae
intervertebrales, dan corpus vertebrae yang
berdekatan mulai dari TXII sampai LV dan
arcus tendineus di antara titik-titik tersebut)
Iliacus Dinding posterior abdomen (fossa iliaca) Trochanter minor femoris Nervus femoralis Fleksi femur pada sendi
(L2, L3) coxae
Vastus Tulang femur—bagian medial linea Tendo musculus quadriceps femoris Nervus femoralis Ekstensi cruris pada sendi
medialis intertrochanterica, linea pectinea, labium dan tepi medial tulang patella (L2, L3, L4) genus
mediale linea aspera, linea supracondylaris
medialis
Vastus Tulang femur—2/3 bagian atas dari Tendo musculus quadriceps femoris Nervus femoralis Ekstensi cruris pada sendi
intermedius permukaan anterior dan lateral dan tepi lateral tulang patella (L2, L3, L4) genus
Vastus Tulang femur—bagian lateral linea Tendo musculus quadriceps femoris Nervus femoralis Ekstensi cruris pada sendi
lateralis intertrochanterica, tepi trochanter major, dan tepi lateral tulang patella (L2, L3, L4) genus
tepi lateral tuberositas glutea, labium
laterale linea aspera
Rectus Caput rectum berorigo pada SIAI; caput Tendo musculus quadriceps femoris Nervus femoralis Fleksi femur pada sendi
femoris reflexum berorigo pada tulang ilium tepat (L2, L3, L4) coxae dan ekstensi cruris
di superior dari acetabulum pada sendi genus
Sartorius SIAS Facies medialis tibia tepat di Nervus femoralis Fleksi femur pada sendi
inferomedial dari tuberositas tibiae (L2, L3) coxae dan fleksi cruris pada
sendi genus
Sartorius
Caput reflexum musculus
rectus femoris
Caput rectum musculus
rectus femoris
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
dan genus.
u0625 j Musculi vastus bekerja pada sendi genus.
Trochanter minor
b0080 Aplikasi klinis
Cedera musculus quadriceps femoris
p1530 Cedera musculus quadriceps femoris meliputi avulsi Gambar 6.41 Musculus psoas major dan musculus iliacus. f0210
caput rectum dan caput reflexum musculus rectus femoris,
robekan musculotendinosus bagian proximal dan disrupsi adductor brevis, adductor magnus, dan obturator
tendo quadriceps. Cedera bagian proximal caput rectum externus). Seluruhnya dipersarafi oleh nervus obturato-
dan caput reflexum musculus rectus femoris jarang terjadi. rius, kecuali pectineus yang dipersarafi oleh nervus femo-
Namun, pada remaja memungkinkan terjadinya avulsi pada ralis, dan sebagian adductor magnus yang dipersarafi oleh
daerah tersebut akibat suatu fragmen kecil tulang. Hal terse- nervus ischiadicus. Secara bersamaan, seluruh musculus
but dapat menyebabkan nyeri hebat dan dapat mengakibat- tersebut, kecuali obturator externus, terutama bekerja
kan tumbuhnya suatu penonjolan tulang yang prominen. mengadduksikan femur pada sendi coxae; adductor lon-
p1535 Cedera bagian proximal musculus rectus femoris ter- gus dan adductor magnus juga dapat merotasikan femur
jadi sangat sering pada olahragawan profesional dan ke arah medial. Obturator externus merupakan rotator
merupakan cedera regio femoris tersering kedua. lateral femur pada sendi coxae dan gracilis juga memfleksi-
p1540 Disrupsi tendo quadriceps merupakan cedera yang kan cruris pada sendi genus.
merusak. Riwayat yang umum adalah “tendangan-luput” Adductor magnus merupakan otot pada komparte- p1555
pada bola sehingga menghantam tanah, mengakibatkan men medialis regio femoralis yang paling besar dan pal-
suatu perlambatan mendadak dan menghasilkan robekan ing profundus (Gambar 6.43). Otot tersebut membentuk
pada tendo quadriceps. Pemeriksaan fisik menunjukkan dinding posterior bagian distal dari canalis adductorius.
bahwa pasien tidak dapat mengekstensikan genus melawan Musculus adductor magnus berbentuk segitiga atau kipas
tahanan dan pada sebagian besar kasus dapat teraba suatu yang dilekatkan oleh apexnya pada pelvis dan dilekatkan
celah pada tendo. Pada sebagian besar kasus, pembedahan oleh perluasan basisnya pada femur. Bagian medial adduc-
dibutuhkan untuk melekatkan kembali tendo pada patella. tor magnus, sering disebut “pars hamstring”, berorigo mulai
dari tuber ischiadicum tulang pelvicum dan berjalan turun
hampir vertikal di sepanjang regio femoralis untuk berin-
st0305 Ligamentum patellae sertio melalui tendo yang bulat menuju tuberculum adduc-
p1545 Ligamentum patellae secara fungsional merupakan kelan- torium pada condylus medialis ujung distal femur. Bagian
jutan tendo quadriceps femoris di bawah patella dan lateral atau pars adductor dari musculus adductor magnus
melekat pada tepi-tepi dan apex patellae ke arah atas dan berinsertio melalui suatu aponeurosis ke arah atas menuju
pada tuberositas tibiae ke arah bawah (Gambar 6.40). linea supracondylaris medialis. Suatu celah bulat yang
Sabut-sabut superficial tendo quadriceps femoris dan liga- besar di antara pars hamstring dan pars adductor musculus
mentum patellae bersinambungan di atas facies anterior adductor magnus ke arah inferior, adalah hiatus adducto-
patella, dan sabut-sabut lateral dan medial bersinambun- rius (Gambar 6.43), yang memungkinkan arteria femora-
gan dengan ligamentum di sisi tepi-tepi patella. lis dan venae terkait melintas di antara canalis adductorius
pada aspectus anteromedialis regio femoralis dan fossa pop-
st0310 Kompartemen medialis (Tabel 6.4, Gambar 6.42) litea pada posterior genus. Pars adductor musculus adduc-
p1550 Kompartemen medialis regio femoralis terdiri dari tor magnus dipersarafi oleh nervus obturatorius dan pars
enam musculus (gracilis, pectineus, adductor longus, hamstring dipersarafi oleh pars tibialis nervus ischiadicus. 293
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Obturator externus
Obturator
externus
Adductor
magnus
Pectineus
Gracilis Adductor magnus
Kompartemen Adductor (pars adductor)
posterior regio Adductor
magnus brevis
femoralis
Adductor
Adductor longus Perforasi untuk
longus cabang-cabang arteria
Kompartemen profunda femoris
anterior regio
femoralis
Canalis adductorius Ujung terminal dari arteria
Hiatus adductorius profunda femoris
Adductor magnus
(pars hamstring)
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Biceps Caput longum—bagian Capitulum fibulae Nervus Fleksi cruris pada sendi genus;
femoris inferomedialis daerah atas tuber ischiadicus ekstensi dan rotasi lateral femur
ischiadicum; caput breve— (L5, S1, S2) pada sendi coxae dan rotasi lateral
labium laterale linea aspera cruris pada sendi genus
Semitendinosus Bagian inferomedialis daerah Facies medialis tulang tibia Nervus Fleksi cruris pada sendi genus dan
atas tuber ischiadicum bagian proximal ischiadicus ekstensi femur pada sendi coxae;
(L5, S1, S2) rotasi medial femur pada sendi
coxae dan cruris pada sendi genus
Semimem Impresi superolateralis tuber Sulcus dan tulang yang Nervus Fleksi cruris pada sendi genus dan
branosus ischiadicum berdekatan pada permukaan ischiadicus ekstensi femur pada sendi coxae;
medial dan posterior condylus (L5, S1, S2) rotasi medial femur pada sendi
medialis tibiae coxae dan cruris pada sendi genus
Sindroma kompartemen
Quadratus femoris Sindroma kompartemen terjadi apabila terdapat pem- p1570
bengkakan di dalam kompartemen otot yang terbungkus
Tuber ischiadicum fascia pada extremitas. Penyebab umumnya meliputi
Adductor magnus trauma extremitas, perdarahan intra-kompartemen, dan
Caput longum musculus kompresi pada extremitas. Seiring naiknya tekanan di
biceps femoris dalam kompartemen, aliran darah kapiler dan perfusi jar-
Adductor magnus ingan terpengaruh, yang akhirnya dapat mengarah pada
pars hamstring kerusakan neuromusculare bila tidak diatasi.
Semitendinosus
Semimembranosus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Musculus sartorius
asal di bagian proximal dari sisi lateral arteria profunda
Arteria iliaca femoris, namun dapat langsung berasal dari arteria femo-
Arteria circumflexa externa ralis (Gambar 6.46). Arteria tersebut berjalan di profun-
iliaca superficialis
Arteria pudenda dus dari sartorius dan rectus femoris dan terbagi menjadi
Arteria femoralis
pada pertengahan
externa superficialis tiga cabang terminal:
j Satu pembuluh darah (ramus ascendens) berjalan u0640
antara SIAS Symphysis pubica
dan symphysis naik ke lateral di profundus dari musculus tensor fasciae
pubica di inferior Arteria pudenda latae dan berhubungan dengan cabang arteria circum-
dari ligamentum externa profundus flexa femoris medialis untuk membentuk suatu saluran,
inguinale
Arteria profunda yang melingkari collum ossis femoris dan menyuplai
Musculus vastus femoris collum dan caput ossis femoris.
medialis j Satu pembuluh darah (ramus descendens) berjalan u0645
Musculus gracilis
turun di profundus dari rectus femoris, menembus mus-
Arteria pada culus vastus lateralis dan berhubungan dengan cabang
canalis femoralis Arteria berjalan dari arteria poplitea di dekat genus.
Musculus rectus ke posterior j Satu pembuluh darah (ramus transversus) berja- u0650
femoris melalui hiatus
adductorius dan lan ke arah lateral untuk menembus vastus lateralis
Musculus vastus
lateralis menjadi arteria dan kemudian melingkar di sekitar corpus ossis femoris
poplitea bagian proximal untuk beranatomosis dengan cabang-
Musculus vastus cabang dari arteria circumflexa femoris medialis, arteria
medialis glutea inferior, dan arteria perforantes pertama untuk
Musculus membentuk anastomosis cruciatum di sekitar pelvis
sartorius (Gambar 6.46).
Arteria circumflexa femoris medialis st0340
Arteria circumflexa femoris medialis normalnya p1635
berasal di bagian proximal dari aspectus posterome-
dialis arteria profunda femoris, namun dapat berasal
f0230 Gambar 6.45 Arteria femoralis.
dari arteria femoralis (Gambar 6.46). Arteria tersebut
berjalan ke medial di sekitar corpus ossis femoris, per-
p1585 Arteria femoralis berjalan secara vertikalvertikal tama-tama di antara musculi pectineus dan iliopsoas
melalui trigonum femorale dan kemudian berjalan menu- dan kemudian di antara musculi obturator externus dan
runi regio femoralis pada canalis adductorius. Arteria fem- adductor brevis. Di dekat tepi adductor brevis, pembu-
oralis meninggalkan canalis melalui hiatus adductorius luh darah tersebut mengeluarkan sebuah cabang kecil,
pada musculus adductor magnus dan menjadi arteria pop- yang memasuki sendi coxae melalui incisura acetabuli
litea di belakang genus (Gambar 6.45). dan beranastomosis dengan ramus acetabularis arteria
p1590 Suatu kelompok empat cabang kecil—arteria epigas- obturatoria.
trica superficialis, arteria circumflexa iliaca super- Badan utama arteria circumflexa femoris medialis p1640
ficialis, arteria pudenda externa superficialis, dan berjalan di atas tepi superior dari adductor magnus dan
arteria pudenda externa profundus—berasal dari terbagi menjadi dua cabang utama di profundus dari mus-
arteria femoralis di dalam trigonum femorale dan menyup- culus quadratus femoris.
lai daerah kulit pada regio femoralis bagian atas, abdomen j Satu cabang berjalan naik menuju fossa trochanterica u0655
bagian bawah, dan perineum (Gambar 6.45). dan berhubungan dengan cabang-cabang arteria glu-
tealis dan arteria circumflexa femoris lateralis.
st0330 Arteria profunda femoris j Cabang yang lainnya berjalan ke lateral untuk ber- u0660
p1595 Cabang terbesar arteria femoralis pada regio femoralis gabung dengan cabang-cabang arteria circumflexa
adalah arteria profunda femoris, yang berasal dari sisi femoris lateralis, arteria glutea inferior, dan arteria
lateral arteria femoralis di dalam trigonum femorale dan perforantes pertama dalam membentuk suatu jalinan
merupakan sumber suplai darah utama untuk regio femora- anastomosis pembuluh-pembuluh darah di sekitar
lis (Gambar 6.46). Arteria profunda femoris segera berjalan: pelvis.
u0630 j ke posterior di antara musculi pectineus dan adductor
longus dan kemudian di antara musculi adductor lon- Arteriae perforantes st0345
gus dan adductor brevis; dan Tiga arteriae perforantes keluar dari arteria profunda p1655
u0635 j kemudian berjalan ke inferior di antara adductor longus femoris (Gambar 6.46) ketika arteria profunda femoris
dan adductor magnus, akhirnya menembus adductor berjalan turun di anterior dari musculus adductor bre-
magnus untuk berhubungan dengan cabang-cabang vis—cabang pertama berpangkal di atas musculus, cabang
arteria poplitea di belakang genus. kedua berpangkal di anterior musculus, dan cabang
ketiga berpangkal di bawah musculus. Ketiganya menem-
p1610 Arteria profunda femoris memiliki cabang-cabang yaitu bus adductor magnus di dekat perlekatannya pada linea
arteria circumflexa femoris lateralis dan medialis dan tiga aspera untuk memasuki dan menyuplai kompartemen
296 arteriae perforantes. posterior regio femoralis. Di sini, pembuluh-pembuluh
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Musculus gracilis
Ujung akhir arteria Arteria perforantes III
profunda femoris
Musculus vastus intermedius Musculus adductor magnus
Ujung akhir arteria
Musculus adductor magnus profunda femoris
Musculus vastus lateralis
Hiatus adductorius
Musculus vastus
lateralis yang terpotong
Tendo musculus
quadriceps femoris
Musculus Sartorius
Arteria poplitea
A B
f0235 Gambar 6.46 Arteria profunda femoris. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posterior.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Musculus sartorius
Pes anserinus
Nervus saphenus
Gambar 6.49 Nervus obturatorius. f0250
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Nervus ischiadicus
Sendi genus st0400
Sendi genus merupakan sendi synovialis terbesar pada tubuh p1845
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Datar Ligamentum
Patella transversum
genus
Meniscus
Tibia Meniscus
lateralis
A B Tendo
musculus
popliteus
Facies Patella
untuk bersendi
dengan patella
Permukaan datar Meniscus medialis
Area untuk bersendi
intercondylaris dengan tibia ketika Gambar 6.53 Menisci sendi genus. Pandangan superior. f0270
Ligamentum ekstensi
cruciatum Ligamentum
anterius
sendi, yakni permukaan-permukaan condyli femur yang
cruciatum
posterius
bersendi dengan dataran tibia berubah dari permukaan
Meniscus
yang melengkung kecil pada fleksi menjadi pemukaan
Permukaan bulat yang datar dan luas pada ekstensi (Gambar 6.52).
untuk bersendi
dengan tibia ketika Membrana synovialis st0415
fleksi
Membrana synovialis sendi genus melekat pada tepi-tepi p1905
facies articularis dan pada tepi-tepi luar bagian superior
dan inferior menisci (Gambar 6.54A). Kedua ligamentum
cruciatum, yang melekat pada area intercondylaris tibia di
bawah dan fossa intercondylaris femoris di atas, terletak
di luar cavitas articularis, namun tertutup di dalam mem-
C
brana fibrosum sendi genus.
f0265 Gambar 6.52 Facies articularis sendi genus. A. Diekstensikan. B. Ke arah anterior, membrana synovialis dipisahkan dari p1910
Difleksikan. C. Pandangan anterior (difleksikan). ligamentum patellae oleh bantalan lemak corpus adipo-
sum infrapatellare (Gambar 6.54). Pada tiap sisi ban-
p1880 Facies articularis di antara femur dan patella merupakan talan tersebut, membrana synovialis membentuk suatu
parit yang berbentuk huruf-V pada permukaan anterior pinggiran (suatu plica alaris), yang menonjol ke dalam
ujung distal femur di mana kedua condylus bertemu dan cavitas articularis. Selain itu, membrana synovialis yang
kedua permukaan tulang tersebut berhadapan pada aspec- menutupi bagian bawah corpus adiposum infrapatellare
tus posterior patella. Permukaan-permukaan sendi seluruh- terangkat menjadi suatu lipatan tajam pada garis tengah
nya tertutup di dalam sebuah cavitas articularis tunggal, dan mengarah ke posterior (plica synovialis infrapa-
seperti halnya menisci yang terletak intraarticulare di tellaris), yang melekat pada tepi fossa intercondylaris
antara condyli femur dan condyli tibiae (Gambar 6.52C). femoris.
Membrana synovialis sendi genus membentuk lipatan- p1915
st0410 Menisci lipatan kantung pada dua lokasi untuk menyediakan per-
p1885 Terdapat dua meniscus, yang merupakan tulang rawan mukaan-permukaan dengan gesekan yang rendah bagi
fibrosa berbentuk huruf-C, pada sendi genus, satu di medial gerak tendo yang berkaitan dengan sendi:
(meniscus medialis) dan yang lain di lateral (meniscus j recessus subpopliteus yang kecil (Gambar 6.54A), u0745
lateralis) (Gambar 6.53). Keduanya terlekat pada mas- yang membentang di antara meniscus lateralis dan
ing-masing ujungnya menuju facies pada area intercondy- tendo musculus popliteus, dan
laris dataran tibia. j bursa suprapatellaris yang besar (Gambar 6.54B) u0750
p1890 Meniscus medialis terlekat di sekeliling tepinya pada merupakan kelanjutan cavitas articularis ke arah supe-
capsula articularis sendi genus dan pada ligamentum col- rior di antara ujung distal corpus ossis femoris dan mus-
laterale tibiale, sedangkan meniscus lateralis tidak terlekat culus quadriceps femoris beserta tendonya. Apex bursa
pada capsula. Sehingga, meniscus lateralis lebih mudah suprapatellaris dilekatkan pada musculus articularis
bergerak (mobile) dibandingkan meniscus medialis. genus yang kecil, yang menarik bursa menjauhi sendi
p1895 Kedua meniscus saling terhubung ke arah anterior oleh selama ekstensi genus.
ligamentum transversum genus (Gambar 6.53). Meniscus
lateralis juga terhubung pada tendo musculus popliteus, Bursae lain yang berkaitan dengan genus, namun nor- p1930
yang berjalan ke arah superolateral di antara meniscus malnya tidak berhubungan dengan cavitas articularis,
lateralis dan capsula articularis untuk berinsertio pada meliputi bursa subcutanea prepatellaris, bursa infrapatel-
femur (Gambar 6.53). laris profunda dan bursa subcutanea infrapatellaris, dan
p1900 Kedua meniscus meningkatkan kongruensi antara con- sejumlah bursae lain yang berkaitan dengan tendo dan
dyli femur dan condyli tibiae selama terjadi pergerakan ligamentum di sekitar sendi (Gambar 6.54B). 301
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Anterior Posterior
Fibula
A B
f0275 Gambar 6.54 Membrana synovialis dari sendi genus dan bursae terkait. A. Pandangan superolateral; patella dan femur tidak diperlihatkan.
B. Potongan sagittalis paramedian melalui genus.
Musculus vastus
medialis
Musculus vastus
lateralis Tendo musculus
Tendo musculus
quadriceps femoris
semimembranosus
Tractus iliotibialis
Ligamentum Ligamentum
collaterale tibiale popliteum obliquum
Ligamentum
collaterale fibulare Tendo musculus
Ligamentum semitendinosus
patellae
Tendo musculus
gracilis Musculus popliteus
Tendo musculus
sartorius
A B
f0280 Gambar 6.55 Membrana fibrosum capsula sendi genus. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posterior.
p1935 Bursa prepatellaris terletak subcutaneus dan anterior j Ke arah lateral, permukaan luar membrana fibro- u0760
dari patella. Bursa infrapatellaris profunda dan bursa sum dipisahkan oleh suatu ruangan dari ligamentum
subcutanea infrapatellaris, secara berturut-turut, terletak collaterale fibulare dan permukaan dalam membrana
pada sisi profundus dan subcutaneus ligamentum patellae. fibrosum tidak melekat pada meniscus lateralis.
j Ke arah anterior, membrana fibrosum melekat pada tepi- u0765
st0420 Membrana fibrosum tepi patella yang diperkuat oleh perluasan tendo dari
p1940 Membrana fibrosum sendi genus sangat luas dan sebagian musculi vastus lateralis dan vastus medialis, yang juga
terbentuk dan diperkuat oleh perpanjangan tendo otot- bergabung ke arah atas dengan tendo quadriceps femoris
otot yang mengelilinginya (Gambar 6.55). Pada umum- dan ke arah bawah dengan ligamentum patellae.
nya, membrana fibrosum menutupi cavitas articularis dan
area intercondylaris (Gambar 6.55): Membrana fibrosum diperkuat ke arah anterolateral p1960
u0755 j Pada sisi medial sendi genus, membrana fibrosum oleh perpanjangan fibrosa dari tractus iliotibialis dan ke
menyatu dengan ligamentum collaterale tibiale dan arah posteromedial oleh suatu perpanjangan dari tendo
302 permukaan dalamnya terlekat pada meniscus medialis. musculus semimembranosus (ligamentum popliteum
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ketika tendo musculus popliteus berjalan mengelilingi Dua ligamentum cruciatum genus terletak pada area inter- p1995
sendi untuk berinsertio ke dalam aspectus lateralis dari condylaris genus dan saling menghubungkan femur dan
condylus lateralis femoris (Gambar 6.55B). tibia (Gambar 6.57). Dinamakan “cruciatum” (Bahasa Latin
untuk “berbentuk seperti silang”) karena kedua ligamentum
st0425 Ligamenta tersebut saling menyilang pada bidang sagittalis di antara
p1970 Ligamenta utama yang berkaitan dengan sendi genus perlekatannya pada femur dan tibia:
adalah ligamentum patellae, ligamentum collaterale tib- j Ligamentum cruciatum anterius melekat pada u0770
iale (mediale) dan ligamentum collaterale fibulare (later- facies di bagian anterior area intercondylaris tibiae dan
ale), dan ligamentum cruciatum anterius dan ligamentum berjalan naik ke arah posterior untuk melekat pada
cruciatum posterius. facies di bagian belakang dinding lateral fossa intercon-
dylaris femoris (Gambar 6.57).
st0430 Ligamentum patellae j Ligamentum cruciatum posterius melekat pada u0775
p1975 Pada dasarnya ligamentum patellae merupakan kelan- aspectus posterior area intercondylaris tibiae dan berja-
jutan tendo musculus quadriceps femoris di inferior dari lan naik untuk melekat pada dinding medial fossa inter-
patella (Gambar 6.55A). Ke arah atas ligamentum patellae condylaris femoris (Gambar 6.57).
melekat pada tepi-tepi dan apex patella dan ke arah bawah
pada tuberositas tibiae. Ligamentum cruciatum anterius menyilang di lateral p2010
dari ligamentum cruciatum posterius ketika kedua liga-
st0435 Ligamenta collaterale mentum tersebut berjalan melalui area intercondylaris.
p1980 Ligamenta collaterale, satu pada setiap sisi sendi, mensta- Ligamentum cruciatum anterius mencegah pergeseran p2015
bilkan gerak engsel genus (Gambar 6.56). tibia ke anterior relatif terhadap femur dan ligamentum
p1985 Ke arah superior, ligamentum collaterale fibulare cruciatum posterius mencegah pergeseran ke posterior
yang berbentuk seperti tali terlekat pada epicondylus late- (Gambar 6.57).
ralis femoris, tepat di atas sulcus untuk tendo musculus
popliteus (Gambar 6.56A). Ke arah inferior, ligamentum
collaterale fibulare terlekat pada suatu lekukan di permu- Mekanisme penguncian/locking mechanism st0445
kaan lateral capitulum fibulae. Ligamentum collaterale fibu- Ketika berdiri tegak, sendi genus terkunci pada posisinya, p2020
lare dipisahkan dari membrana fibrosum oleh suatu bursa. sehingga mengurangi sejumlah kinerja otot yang dibutuhkan
p1990 Ligamentum collaterale tibiale yang luas dan datar untuk mempertahankan posisi berdiri tegak (Gambar 6.58).
(Gambar 6.56B), sebagian besar permukaan profundusnya Salah satu komponen mekanisme penguncian adalah p2025
terlekat pada membrana fibrosum yang mendasarinya. Ke perubahan bentuk dan ukuran dari permukaan-permukaan
arah superior ligamentum collaterale tibiale terlekat pada femur yang bersendi dengan tibia (lihat Gambar 6.52A,B):
epicondylus medialis femoris, tepat di bawah tuberculum
A B
f0285 Gambar 6.56 Ligamenta collaterale sendi genus. A. Pandangan lateral. B. Pandangan medial.
303
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Ligamentum Posterior
cruciatum
anterius
Rotasi femur ke
medial pada tibia
mengencangkan
Anterior ligamenta
Pergeseran Permukaan
tibia ke anterior datar dari condyli
pada femur femoris berkontak
yang terfiksasi dengan tibia dan
dihambat oleh menstabilkan sendi
ligamentum
cruciatum
anterius
p2060 Ligamentum
cruciatum Condylus
Ligamentum Condylus posterius lateralis Condylus
collaterale medialis Femur
femoris medialis
tibiale femoris
Patella Femur femoris
Epicondylus
lateralis
Epicondylus
Condylus medialis
lateralis
femoris Condylus
medialis
Condylus femoris
lateralis Condylus Condylus
tibiae medialis lateralis
tibiae femoris
Capitulum
fibulae Eminentia
Tibia
Collum intercondylaris
A fibulae Tibia Fibula
Meniscus Ligamentum Meniscus B Fibula C
medialis cruciatum Tibia lateralis
anterius
f0300 Gambar 6.59 Sendi genus normal. A. Sendi genus normal memperlihatkan ligamentum collaterale tibiale, menisci medialis dan lateralis, dan
ligamenta cruciata anterius dan posterius. T1-weighted MRI pada bidang coronalis. B. Radiograf, pandangan AP. C. Radiograf, pandangan lateral.
304
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Vena
Linea Arteria femoralis Nervus
Musculusa aspera femoralis ischiadicus
dductor Musculus
magnus biceps femoris
(caput breve) Nervus
Musculus cutaneus
semimembranosus Musculus
biceps femoris femoris
(caput longum) posterior
Hiatus
adductorius
Musculus
semitendinosus Fossa
Nervus tibialis
poplitea
Vena poplitea
Musculus Nervus
Caput mediale Arteria cutaneus
plantaris
musculus poplitea femoris
Caput laterale
gastrocnemius Nervus posterior
musculus
fibularis Vena
gastrocnemius
communis saphena
Musculus Vena parva
popliteus saphena
parva
A B C
f0315 Gambar 6.62 Fossa poplitea. A. Batas-batas. B. Saraf dan pembuluh darah. C. Struktur-struktur superficialis.
306
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
p2215 Regio cruralis terbagi ke dalam kompartemen-kom- j Margo interosseus tibia terhubung, oleh membrana u0845
partemen anterior (extensor), posterior (flexor), dan late- interossea cruris, di seluruh panjangnya kepada margo
ralis (fibular) (Gambar 6.64) oleh: interosseus fibula.
u0830 j sebuah membrana interossea cruris, dan j Facies posterior ditandai oleh suatu linea obliqua (linea u0850
u0835 j dua septum intermusculare cruris, yang berjalan di antara musculi solei).
fibula dan fascia profundus yang mengelilingi extremitas.
Linea musculi solei berjalan turun melintasi tulang p2255
p2230 Otot-otot pada kompartemen anterior regio cruralis mulai dari sisi lateral menuju sisi medial, yang selanjutnya
melakukan dorsofleksi regio talocruralis, ekstensi digiti linea musculi solei menyatu dengan margo medialis. Selain
pedis, dan inversi pedis. Musculi pada kompartemen poste- itu, suatu garis vertikal berjalan menuruni bagian atas
rior melakukan plantarfleksi regio talocruralis, fleksi digiti facies posterior mulai dari titik tengah linea musculi solei.
pedis, dan inversi pedis. Musculi pada kompartemen late- Garis vertikal ini menghilang pada 1/3 bagian bawah tibia.
ralis melakukan eversi pedis. Saraf dan pembuluh-pembu- Corpus tibiae meluas pada kedua ujung atas dan bawah p2260
luh darah utama menyuplai atau berjalan melalui setiap untuk menopang berat tubuh pada sendi genus dan sendi
kompartemen. talocruralis.
Ujung distal tibia berbentuk seperti kotak persegi pan- p2265
jang dengan penonjolan tulang pada sisi medial (malleo-
st0480 Tulang lus medialis; Gambar 6.65). Bagian atas kotak tersebut
st0485 Corpus tibiae dan ujung distal tibia bersinambungan dengan corpus tibiae, sedangkan permu-
p2235 Corpus tibiae (Gambar 6.65A,B) berbentuk segitiga pada kaan bawahnya dan malleolus medialis bersendi dengan
penampang lintang dan memiliki margo anterior, margo salah satu tulang tarsale (talus) untuk membentuk seba-
interosseus, dan margo medialis serta facies medialis, gian besar dari sendi talocruralis.
facies lateralis, dan facies posterior (Gambar 6.65C): Permukaan posterior ujung distal tibia yang berben- p2270
u0840 j Margo anterior dan margo medialis, dan keseluruhan tuk seperti kotak ditandai oleh suatu sulcus verticalis
facies medialis terletak subcutaneus dan dapat diraba (sulcus malleolaris), yang berlanjut ke inferior dan medial
dengan mudah. menuju permukaan posterior malleolus medialis. Sulcus
Membrana
interossea cruris
Margo Facies Linea musculi solei
interosseus lateralis Margo
Margo Facies anterior
anterior medialis
Margo Margo Tibia
interosseus anterior Facies Area kasar berbentuk
medialis segitiga yang sesuai
dengan incisura fibularis
Facies dari tibiae
Margo
lateralis
medialis Incisura fibularis
Fibula
pada tibia
C Facies
Margo posterior
Crista Margo
posterior
medialis interosseus D
Facies
posterior Facies articularis bagi talus
Malleolus medialis
Malleolus
Malleolus lateralis
A lateralis B
Sulcus untuk tendo
Fossa malleoli musculus fibularis
lateralis longus dan musculus
fibularis brevis
f0330 Gambar 6.65 Tibia dan fibula. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posterior. C. Penampang lintang melalui kedua corpus. D. Pandangan
posteromedial dari kedua ujung distal.
308
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
fibulae menghadap dan dilekatkan pada margo interosseus Membrana interossea cruris merupakan lembaran fibro- p2315
tibiae oleh membrana interossea cruris. Septum intermus- sum jaringan ikat yang kuat dan membentang di sepanjang
culare cruris melekat pada margo anterior dan posterior. jarak antara kedua margo interosseus dari corpus tibiae
Otot-otot melekat pada ketiga facies. dan fibulae yang saling berhadapan (Gambar 6.66A).
p2290 Facies medialis yang sempit menghadap ke komparte- Terdapat dua apertura pada membrana interossea cruris, p2320
men anterior regio cruralis, facies lateralis menghadap satu di bagian atas dan yang lainnya di bagian bawah, untuk
ke kompartemen lateralis regio cruralis, dan facies poste- lewatnya pembuluh-pembuluh darah di antara komparte-
rior menghadap ke kompartemen posterior regio cruralis. men anterior dan posterior regio cruralis (Gambar 6.66A).
p2295 Facies posterior ditandai oleh suatu crista verticalis Membrana interossea cruris tidak hanya menghubung- p2325
(crista medialis), yang membagi facies posterior menjadi kan tibia dan fibula, namun juga menyediakan suatu per-
dua bagian, yang masing-masing dilekatkan pada sebuah luasan area permukaan bagi perlekatan otot.
musculus flexorum profundus yang berbeda. Ujung distal fibula dan tibia disatukan oleh aspectus p2330
p2300 Ujung distal fibula meluas untuk membentuk malleo- inferior dari membrana interossea cruris, yang memben-
lus lateralis yang berbentuk seperti sekop (Gambar 6.65). tang pada ruangan sempit di antara incisura fibularis pada
p2305 Permukaan medial malleolus lateralis memiliki sebuah permukaan lateral dari ujung distal tibia dan permukaan
facies (facies articularis malleoli) untuk bersendi dengan yang sesuai pada ujung distal fibula (Gambar 6.66A,B).
permukaan lateral talus, sehingga membentuk bagian lat- Perluasan pada ujung membrana interossea cruris terse-
eral sendi talocruralis. Tepat di superior dari facies articu- but diperkuat oleh ligamenta tibiofibulare anterius dan
Membrana interossea
cruris
Membrana interossea
cruris
Ligamentum tibiofibulare
posterius
B
Ligamentum tibiofibulare
anterius
A
f0335 Gambar 6.66 Membrana interossea cruris. A. Pandangan anterior. B. Pandangan posteromedial.
309
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Gastrocnemius Caput mediale—permukaan posterior tulang femur bagian Melalui tendo calcaneus, Nervus tibialis Plantarfleksi
distal tepat di superior dari condylus medialis; caput laterale— ke permukaan posterior (S1, S2) pedis dan
permukaan posterolateralis bagian atas condylus lateralis femur tulang calcaneus fleksi genus
Plantaris Bagian inferior linea supracondylaris lateralis tulang femur dan Melalui tendo calcaneus, Nervus tibialis Plantarfleksi
ligamentum popliteum obliquum genus ke permukaan posterior (S1, S2) pedis dan
tulang calcaneus fleksi genus
Soleus Linea musculi solei dan margo medialis tulang tibia; aspectus Melalui tendo calcaneus, Nervus tibialis Plantarfleksi
posterior capitulum fibulae dan permukaan yang berdampingan ke permukaan posterior (S1, S2) pedis
pada collum dan corpus ossis femoris bagian proximal; arcus tulang calcaneus
tendineus di antara perlekatan pada tibia dan fibula
posterius. Hubungan kuat ujung-ujung distal tibia dan Kelompok superficialis st0515
fibula tersebut merupakan hal yang penting dalam mem- Kelompok musculi superficialis pada kompartemen poste- p2340
bentuk kerangka tulang untuk persendian dengan pedis rior regio cruralis terdiri dari tiga otot—gastrocnemius,
pada sendi talocruralis. plantaris, dan soleus (Tabel 6.6, Gambar 6.67)—yang
seluruhnya berinsertio pada regio calcanea/tumit (calca-
st0505 Kompartemen posterior regio cruralis neus) pedis dan bekerja untuk plantarfleksi pedis pada sendi
st0510 Musculi talocruralis (Gambar 6.67). Sebagai satu kesatuan, otot-
p2335 Otot-otot pada kompartemen posterior (flexor) regio cru- otot tersebut besar dan kuat karena bekerja menggerakkan
ralis tersusun atas dua kelompok, superficialis dan profun- tubuh ke depan pada saat pedis menapak/menjejak ketika
dus, dipisahkan oleh satu lapisan fascia profundus. Secara berjalan dan dapat mengelevasi/mengangkat tubuh ke atas
umum, otot-otot bekerja terutama untuk plantarfleksi dan dengan tumpuan digiti pedis ketika berdiri (berjinjit). Dua
inversi pedis dan fleksi digiti pedis. Seluruhnya dipersarafi otot tersebut (gastrosnemius dan plantaris) berorigo pada
oleh nervus tibialis. ujung distal femur dan dapat juga untuk fleksi genus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Popliteus Condylus lateralis femur Permukaan posterior Nervus tibialis Menstabilkan sendi genus (menahan rotasi lateral tibia
tulang tibia bagian (L4 to S1) pada femur) Membuka penguncian sendi genus (rotasi
proximal lateral femur pada tibia yang terfiksasi)
Flexor Facies posterior fibulae dan Permukaan planta phalanx Nervus tibialis Fleksi hallux. Secara khusus aktif selama fase toe-off
hallucis membrana interossea cruris distalis hallux (S2, S3) pada siklus berjalan ketika tubuh terdorong ke depan
longus di dekatnya terhadap tungkai sikap tegak dan hallux merupakan
bagian terakhir pedis yang beranjak dari pijakan
Flexor Sisi medialis facies posterior Permukaan planta basis Nervus tibialis Fleksi 4 digiti pedis paling lateral
digitorum tibiae phalangis distalis pada 4 (S2, S3)
longus digiti pedis lateral
Tibialis Permukaan posterior Terutama pada tuberositas Nervus tibialis Inversi dan plantarfleksi pedis; menopang arcus
posterior membrana interossea cruris ossis navicularis dan (L4, L5) medialis pedis selama berjalan
dan daerah-daerah yang daerah yang berdekatan
dekat tulang tibia dan fibula tulang cuneiforme mediale
Musculus
adductor magnus
Arteria poplitea
Arteria superior
medialis genus Arteria superior
lateralis genus
Caput mediale Arteriae surales
Linea musculi
solei musculus
Popliteus Origo musculus gastrocnemius Arteria circumflexa
flexor digitorum fibularis
longus
Linea/ Musculus popliteus
verticalis
Arteria tibialis anterior
Tibialis Origo musculus
garis Arteria (berjalan melalui apertura
posterior tibialis posterior
tibialis posterior pada membrana
Origo musculus interossea cruris)
Flexor flexor hallucis
digitorum longus
longus Arteria fibularis
f0345 Gambar 6.68 Otot kelompok profundus pada kompartemen Gambar 6.69 Suplai arterial pada kompartemen posterior regio f0350
posterior regio cruralis. cruralis.
311
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
st0535 Arteria tibialis anterior posterior regio cruralis, di permukaan musculus tibialis
p2365 Arteria tibialis anterior berjalan ke arah depan melalui posterior bersama vasa tibialis posterior.
apertura di bagian atas membrana interossea cruris yang Nervus tibialis meninggalkan kompartemen posterior p2425
memasuki dan menyuplai kompartemen anterior regio regio cruralis pada regio talocruralis dengan berjalan
cruralis (Gambar 6.69). Arteria tibialis anterior berlanjut melalui canalis tarsi di belakang malleolus medialis. Ner-
ke arah inferior menuju regio dorsalis pedis. vus tibialis memasuki pedis untuk menyuplai sebagian
besar otot-otot intrinsik dan kulit.
st0540 Arteria tibialis posterior Pada regio cruralis, nervus tibialis mengeluarkan: p2430
p2370 Arteria tibialis posterior menyuplai kompartemen pos- j cabang-cabang yang menyuplai seluruh otot pada kom- u0865
terior dan lateralis regio cruralis dan berlanjut menuju partemen posterior regio cruralis, dan
regio plantaris pedis (Gambar 6.69). j dua cabang cutaneus, nervus suralis dan nervus u0870
p2375 Arteria tibialis posterior berjalan turun melalui daerah calcaneus medialis/rami calcanei mediales (Gam-
profundus dari kompartemen posterior regio cruralis pada bar 6.70A,B).
permukaan superficialis musculi tibialis posterior dan
flexor digitorum longus. Arteria tibialis posterior berjalan
melalui canalis tarsi di belakang malleolus medialis dan
memasuki regio plantaris pedis. Nervus ischiadicus
p2380 Pada regio cruralis, arteria tibialis posterior menyup-
lai otot dan tulang di dekatnya dan memiliki dua cabang
utama, arteria circumflexa fibularis (ramus circumflexus
fibularis) dan arteria fibularis/peronea.
u0855 j Arteria circumflexa fibularis berjalan ke arah lat-
Hiatus
eral melalui musculus soleus dan di sekitar collum fib- adductorius
ulae untuk berhubungan dengan jalinan anastomosis
pembuluh-pembuluh darah yang mengelilingi genus
(Gambar 6.69; lihat juga Gambar 6.60).
u0860 j Arteria fibularis berjalan sejajar dengan arah arte-
ria tibialis, namun berjalan turun di sepanjang sisi lat- Nervus suralis
eral kompartemen posterior berdekatan dengan crista
medialis pada facies posterior fibula, yang memisahkan
perlekatan musculi tibialis posterior dan flexor hallucis
longus (Gambar 6.69).
Nervus fibularis
communis
p2395 Arteria fibularis menyuplai otot dan tulang di dekat-
nya pada kompartemen posterior regio cruralis dan
juga memiliki cabang-cabang yang berjalan ke arah
lateral melalui septum intermusculare cruris untuk
menyuplai musculi fibulares pada kompartemen latera-
lis regio cruralis.
p2400 Sebuah ramus perforans yang berasal dari arteria
fibularis bagian distal pada regio cruralis berjalan ke arah
anterior melalui apertura inferior pada membrana inter-
ossea cruris untuk beranastomosis dengan sebuah cabang
dari arteria tibialis anterior. Nervus
p2405 Arteria fibularis berjalan di belakang perlekatan antara tibialis Nervus
ujung-ujung distal tibia dan fibula dan berakhir pada suralis
suatu jalinan pembuluh-pembuluh darah di atas permu-
kaan lateral calcaneus.
st0545 Drainase vena Menembus
p2410 Venae profundae pada kompartemen posterior umumnya fascia
menyertai arteriae. profundus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Fibularis Facies lateralis fibulae Permukaan bawah sisi-sisi lateralis Nervus fibularis Eversi dan plantarfleksi
longus bagian atas, capitulum ujung distal tulang cuneiforme superficialis pedis; menyangga terutama
fibulae, dan terkadang mediale dan basis metatarsalis I (L5, S1, S2) arcus lateralis pedis dan
condylus lateralis tibiae arcus transversus pedis
Fibularis 2/3 bagian bawah facies Tuberositas pada basis Nervus fibularis eversi pedis
brevis lateralis fibulae metatarsalis V superficialis (L5, S1, S2)
313
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Nervus fibularis Nervus fibularis superficialis berjalan turun pada kom- p2510
communis
partemen lateralis di profundus dari musculus fibularis
Nervus suralis longus dan mempersarafi musculus fibularis longus dan fib-
Nervus cutaneus ularis brevis (Gambar 6.72B). Kemudian saraf ini menem-
surae lateralis bus fascia profundus pada regio cruralis bagian bawah dan
Ramus memasuki pedis setelah nervus fibularis superficialis terbagi
communicans menjadi cabang-cabang medial dan lateral, yang menyuplai
fibularis area-area dorsal pedis dan digiti pedis kecuali untuk:
Menembus j selaput jari di antara hallux/digitus primus dan digitus u0885
fascia
rofundus Nervus fibularis secundus, yang dipersarafi oleh nervus fibularis profun-
profundus dus, dan
j sisi lateral digitus minimus, yang dipersarafi oleh ner- u0890
Ramus perforans vus suralis cabang dari nervus tibialis.
arteria fibularis pada
kompartemen posterior Nervus fibularis profundus berjalan ke arah anterome- p2525
(pembuluh-pembuluh dial, melalui septum intermusculare cruris menuju kom-
darah pada dan di
sekitar fibula) partemen anterior regio cruralis, yang disuplainya.
Nervus fibularis
A superficialis Kompartemen anterior regio cruralis st0600
Tibialis Facies lateralis tibiae dan membrana Permukaan medialis dan inferior tulang Nervus fibularis Dorsofleksi pedis pada sendi
anterior interossea cruris di dekatnya cuneiforme mediale dan permukaan yang profundus (L4, L5) talocruralis; inversi pedis;
berdekatan pada basis metatarsalis I penopang dinamik arcus
medialis pedis
Extensor 1/2 bagian tengah facies medialis Permukaan dorsal basis phalangis distalis Nervus fibularis Ekstensi hallux dan
hallucis fibulae dan permukaan membrana hallux profundus (L5, S1) dorsofleksi pedis
longus interossea cruris di dekatnya
Extensor 1/2 bagian proximal facies medialis Melalui perluasan digitalis dorsal Nervus fibularis Ekstensi 4 digiti pedis paling
digitorum fibulae dan permukan yang terkait menuju basis phalangis distalis dan basis profundus (L5, S1) lateral dan dorsofleksi pes
longus condylus lateralis tibiae phalangis media 4 digiti pedis paling
lateral
Fibularis Bagian distalis facies medialis Permukaan dorsomedialis basis Nervus fibularis Dorsofleksi dan eversi pedis
tertius fibulae metatarsalis V profundus (L5, S1)
314
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Origo musculus
tibialis anterior
Extensor
digitorum Facies lateralis
longus fibula
Nervus fibularis profundus
Origo
musculus extensor
Extensor digitorum longus Arteria tibialis anterior
Ramus perforans
hallucis Origo dari arteria fibularis
longus musculus extensor
hallucis longus
Fibularis
tertius
Arteria dorsalis pedis
Perlekatan pada
permukaan inferior
dari tulang cuneiforme
mediale dan
metatarsale I B
A
Gambar 6.74 Arteria tibialis anterior dan nervus fibularis profundus. f0375
f0370 Gambar 6.73 Otot pada kompartemen anterior regio cruralis.
A. Otot. B. Perlekatan bagian proximal.
Drainase vena st0615
Venae profundae menyertai arteriae dan memiliki nama p2560
tibialis anterior berada di antara tendo musculus tibialis yang serupa.
anterior dan musculus extensor hallucis longus. Arteria
tibialis meninggalkan regio cruralis dengan berjalan di
anterior dari ujung distal tibia dan sendi talocruralis, dan Persarafan st0620
berlanjut menuju aspectus dorsalis pedis sebagai arteria Nervus fibularis profundus st0625
dorsalis pedis. Saraf yang berkaitan dengan kompartemen anterior regio p2565
p2545 Pada regio cruralis bagian proximal, arteria tibialis cruralis adalah nervus fibularis profundus (Gambar 6.74).
anterior memiliki sebuah cabang arteria recurrens tibialis Saraf tersebut berasal dari kompartemen lateralis regio
anterior, yang berhubungan dengan jalinan anastomosis cruralis sebagai salah satu dari dua cabang nervus fibu-
pembuluh-pembuluh darah di sekitar sendi genus (lihat laris communis.
Gambar 6.60). Nervus fibularis profundus berjalan melalui septum inter- p2570
p2550 Di sepanjang perjalanannya, arteria tibialis anterior musculare cruris yang memisahkan kompartemen lateralis
mengeluarkan sejumlah cabang untuk otot-otot di dekat- dari kompartemen anterior regio cruralis dan kemudian
nya dan dihubungkan oleh ramus perforans arteria fibu- berjalan di profundus dari musculus extensor digitorum
laris, yang berjalan ke depan melalui aspectus bawah longus. Nervus fibularis profundus mencapai membrana
membrana interossea cruris dari kompartemen posterior interossea cruris bagian anterior; di sini saraf tersebut ber-
regio cruralis. temu dan berjalan turun bersama arteria tibialis anterior.
p2555 Ke arah distal, arteria tibialis anterior mengeluarkan Nervus fibularis profundus: p2575
cabang arteria malleolaris anterior medialis dan j mempersarafi seluruh otot pada kompartemen ante- u0895
arteria malleolaris anterior lateralis, yang berjalan rior;
ke arah posterior, secara berturut-turut, di sekitar ujung- j kemudian berlanjut menuju aspectus dorsalis pedis u0900
ujung distal tibia dan fibula, dan berhubungan dengan dan mempersarafi musculus extensor digitorum bre-
pembuluh-pembuluh darah dari arteria tibialis posterior vis, berkontribusi pada persarafan musculi interossei
dan arteria fibularis untuk membentuk suatu jalinan dorsales I dan II, dan menyuplai kulit di antara hallux
anastomosis di sekitar regio talocruralis. dan digitus secundus. 315
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
dengan foot drop memiliki karakteristik gaya langkah Terdapat tiga kelompok tulang pada pedis (Gambar 6.76): p2615
“berjingkat”/“steppage” gait. Ketika pasien berjalan, genus j tujuh tulang tarsi/tarsalia, yang membentuk u0905
pada extremitas yang sakit terangkat sampai pada tinggi kerangka tulang pada regio talocruralis,
j metatarsi/metatarsalia (I-V), yang merupakan u0910
yang abnormal selama fase mengayun untuk mence-
gah terseretnya pedis. Pada akhir fase mengayun, pedis tulang pada metatarsus, dan
j phalanges/digitorum, yang merupakan tulang pada u0915
“menampar” tanah. Selain itu, extremitas yang sehat
seringkali memerlukan pola gaya langkah berjinjit yang digiti pedis—tiap digitus pedis memiliki tiga phalanges,
khas selama fase berdiri tegak. Penyebab umum foot drop kecuali hallux, yang memiliki dua phalanges.
adalah kerusakan nervus fibularis communis. Penyebab
lainnya meliputi protrusi discus yang menekan radix nervus Tulang tarsi st0640
L5, gangguan nervus ischiadicus dan plexus lumbosacralis, Tulang tarsi tersusun dalam kelompok proximal dan kelom- p2635
dan keadaan patologis medulla spinalis dan encephalon. pok distal dengan sebuah tulang intermedius di antara
kedua kelompok pada sisi medial pedis (Gambar 6.76A).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
anterior mengalami deviasi ke lateral dari garis tengah (Gam- lare sebagai bagian ligamentum collaterale laterale pada
bar 6.78). sendi talocruralis.
p2735 Calcaneus menonjol di belakang sendi talocruralis untuk Permukaan medial calcaneus berbentuk cekung dan p2765
membentuk kerangka tulang regio calcanea. Permukaan memiliki sebuah bentuk menonjol pada tepi atasnya (sus-
posterior regio calcanea tersebut berbentuk bulat dan ter- tentaculum tali; Gambar 6.78A), yang merupakan suatu
bagi menjadi bagian atas, medius, dan bawah. Tendo calca- tonjolan tulang yang mengarah ke medial dan menyangga
neus (tendo Achilles) melekat pada bagian medius: bagian caput tali yang lebih posterior.
u0955 j Bagian atas dipisahkan dari tendo calcaneus oleh suatu Sisi bawah sustentaculum tali memiliki suatu sulcus p2770
bursa. yang jelas dan berjalan dari posterior ke anterior pada
u0960 j Bagian bawah melengkung ke depan, ditutupi oleh jar- sepanjang tendo musculus flexor hallucis longus melintas
ingan subcutaneus, merupakan regio calcanea yang di dalam regio plantaris pedis (Gambar 6.78B).
menahan berat tubuh, dan berlanjut menuju facies Permukaan superior sustentaculum tali memiliki suatu p2775
plantaris/permukaan planta calcaneus yang disebut facies (facies articularis talaris media) untuk bersendi
tuber calcanei. dengan facies articularis calcanea media yang sesuai pada
caput tali (Gambar 6.78A,C).
p2750 Tuber calcanei menonjol ke depan pada permukaan Facies articularis talaris anterior dan posterior p2780
planta sebagai processus medialis yang besar dan pro- terletak pada permukaan superior calcaneus itu sendiri
cessus lateralis yang kecil, yang terpisah satu sama (Gambar 6.78A):
lain oleh incisura berbentuk huruf-V (Gambar 6.78B). j Facies articularis talaris anterior berukuran kecil dan u0965
Pada ujung anterior permukaan planta terdapat sebuah bersendi dengan facies articularis calcanea anterior
tuberculum (tuberculum calcanei) sebagai tempat yang sesuai pada caput tali.
perlekatan posterior ligamentum plantare brevis pada j Facies articularis talaris posterior berukuran besar dan u0970
regio plantaris pedis. terletak di sekitar pertengahan permukaan superior cal-
p2755 Permukaan lateral calcaneus memiliki kontur yang caneus.
halus kecuali pada dua daerah yang mengalami sedikit
peninggian (Gambar 6.78C). Salah satu dari daerah yang Di antara facies articularis talaris posterior, yang p2795
mengalami peninggian tersebut—trochlea fibularis (tro- bersendi dengan corpus tali dan kedua facies articu-
clea peronealis)—terletak di anterior terhadap pertengahan laris lainnya, yang bersendi dengan caput tali, ter-
permukaan tersebut dan seringkali memiliki dua sulcus dapat suatu alur yang dalam (sulcus calcanei;
dangkal, yang berjalan, satu di atas yang lainnya, secara Gambar 6.78A,C).
serong melintasi permukaannya. Tendo musculi fibularis Sulcus calcanei pada permukaan superior calcaneus p2800
brevis dan longus terikat pada trochlea fibularis ketika dan sulcus tali pada permukaan inferior talus bersama-
tendo tersebut berjalan melalui sisi lateral calcaneus. sama membentuk sinus tarsi, yang merupakan suatu
p2760 Di superior dan posterior terhadap trochlea fibularis celah besar di antara ujung-ujung anterior calcaneus dan
terdapat suatu daerah peninggian kedua atau tuberculum talus yang tampak apabila tulang pedis dilihat dari aspec-
sebagai tempat perlekatan bagi ligamentum calcaneofibu- tus lateralis (Gambar 6.79).
Sustentaculum tali
f0395 Gambar 6.78 Calcaneus. A. Pandangan superior. B. Pandangan inferior. C. Pandangan lateral.
318
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
p2875 Pada setiap digitus pedis, panjang total keseluruhan j Sisi medial rongga sendi dibentuk oleh malleolus media- u1000
phalanges lebih pendek dibandingkan panjang metatarsal lis tibiae.
terkait. j Sisi lateral rongga sendi yang lebih panjang dibentuk u1005
oleh malleolus lateralis fibulae.
b0140 Aplikasi pencitraan
Facies articularis dibungkus oleh tulang rawan hyalin. p2915
Gambaran tulang-tulang pedis Bagian articulare talus berbentuk seperti separuh sil- p2920
Cuneiforme inder pendek dan dibalikkan pada sisi datarnya dengan
p2880 Metatarsi mediale Naviculare Talus Tibia Fibula salah satu ujung menghadap ke lateral dan ujung yang
lain menghadap ke medial. Lengkung pada permukaan
bagian atas separuh silinder tersebut dan kedua ujungnya
tertutup oleh tulang rawan hyalin dan masuk ke dalam
gabungan rongga sendi yang dibentuk oleh ujung-ujung
distal tibia dan fibula (Gambar 6.82C).
Apabila dilihat dari atas, facies articularis talus lebih luas p2925
ke arah anterior dibandingkan yang ke arah posterior. Aki-
batnya, tulang melekat kuat ke dalam rongga sendi ketika
pedis digerakkan dorsofleksi dan facies articularis talus
Phalanges Tulang Tuberositas Cuboideum Calcaneus yang lebih luas bergeser ke dalam sendi talocruralis diband-
sesamoidea ossis Sustentaculum
metatarsalis
ingkan ketika pedis digerakkan plantarfleksi dan bagian
tali
quinti (V) talus yang lebih sempit terletak di dalam sendi. Karena itu,
sendi menjadi lebih stabil ketika pedis dorsifleksi.
f0410 Gambar 6.81 Tulang-tulang pedis. Radiograf, pandangan lateral.
Cavitas articularis tertutupi oleh membrana synovialis, p2930
yang melekat di sekitar tepi-tepi facies articularis, dan oleh
st0680 Sendi membrana fibrosum, yang menutupi membrana synovia-
st0685 Sendi talocruralis lis dan juga terlekat ke tulang-tulang di dekatnya.
Sendi talocruralis distabilkan oleh ligamentum medi- p2935
p2885 Sendi talocruralis merupakan tipe synovialis dan melibat- ale (deltoideum) dan ligamentum laterale (Gambar 6.83
kan talus pedis serta tibia dan fibula pada regio cruralis dan 6.84).
(Gambar 6.82; lihat juga Gambar 6.86).
p2890 Sendi talocruralis terutama memungkinkan gerakan eng- Ligamentum mediale (ligamentum deltoideum) st0690
sel dorsofleksi dan plantarfleksi pedis terhadap regio cruralis. Ligamentum mediale (deltoideum) berukuran besar, kuat p2940
p2895 Ujung distal fibula tertambat kuat pada ujung distal tibia (Gambar 6.83), dan berbentuk segitiga. Apexnya terlekat
yang lebih besar oleh ligamenta yang kuat. Bersama-sama, fib- ke arah atas pada malleolus medialis dan basisnya yang
ula dan tibia membentuk suatu gabungan rongga sendi yang luas terlekat ke arah bawah pada suatu garis yang mem-
dalam sebagai tempat bagi perluasan corpus tali bagian atas: bentang dari tuberositas ossis navicularis di bagian depan
u0995 j Atap rongga sendi terbentuk oleh permukaan inferior
ke tuberculum mediale talus di bagian belakang.
dari ujung distal tibia.
Tibia
Ligamentum
interosseus Fibula
Tibia
Facies articularis talus
Malleolus menyempit ke posterior
Fibula
medialis Posterior
Malleolus Malleolus
lateralis medialis
Talus
Malleolus lateralis
Anterior
f0415 Gambar 6.82 Sendi talocruralis. A. Pandangan anterior dengan plantarfleksi pedis. B. Gambaran skematik sendi. C. Pandangan superior talus
untuk memperlihatkan bentuk dari facies articularis.
320
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Sendi
subtalaris
f0420 Gambar 6.83 Ligamentum mediale pada sendi talocruralis. Gambar 6.85 Sendi intertarsales. f0430
321
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Tibia
Fibula
Malleolus medialis
Talus
Malleolus lateralis
A Calcaneus B
Fibula
Tibia
Talus
Malleolus lateralis
Ligamentum
Talus talofibulare
posterior
Ligamentum mediale
sendi talocruralis
(ligamentum deltoideum)
Ligamentum
calcaneofibulare
Calcaneus
C D
f0435 Gambar 6.86 Sendi talocruralis normal. A. Radiograf, pandangan lateral. B. Radiograf, pandangan AP. C. Pandangan coronal dari sendi
talocruralis memperlihatkan ligamentum mediale (ligamentum deltoideum). T2-weighted MRI pada bidang coronalis. D. Pandangan coronal
dari sendi talocruralis memperlihatkan ligamenta talofibulare posterius dan calcaneofibulare. T2-weighted MRI pada bidang coronalis.
u1045 j Inversi dan eversi adalah memutar seluruh regio Pronasi dan supinasi memungkinkan pedis memper- p3010
plantaris pedis, berturut-turut, ke dalam dan ke tahankan kontak normal dengan tanah apabila berdiri
luar. dengan posisi yang berbeda atau apabila berdiri pada per-
u1050 j Pronasi adalah melakukan rotasi bagian depan pedis ke mukaan yang tidak beraturan.
arah lateral relatif terhadap bagian belakang kaki, dan Sendi-sendi utama terjadinya gerak ini meliputi sendi p3015
322 supinasi adalah gerak sebaliknya. subtalaris, talocalcaneonavicularis, dan calcaneocuboidea
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
talofibulare anterius dan ligamentum calcaneofibulare naviculare plantare (spring ligament) adalah di antara liga-
dari ligamentum laterale mengalami disrupsi. Struktur- mentum dan facies pada permukaan inferior caput tali.
struktur tersebut, sekali mengalami disrupsi, mengaki- Sendi di antara naviculare dan talus merupakan bagian p3110
batkan regio talocruralis menjadi inversi yang seringkali terbesar dari sendi talocalcaneonavicularis dan terletak di
menyebabkan patah tulang pada malleolus medialis atau antara ujung anterior caput tali yang berbentuk ovoid dan
robekan parsial pada ligamentum mediale (deltoideum). permukaan posterior berbentuk cekung yang sesuai pada
naviculare.
mukaan superior calcaneus. berjalan di antara collum tali dan daerah-daerah yang
berdekatan pada naviculare, dan
j di inferior oleh ligamentum calcaneonaviculare plan- u1085
p3070 Cavitas articularis dilingkupi oleh membrana synovia-
lis, yang tertutup oleh membrana fibrosum. tare (spring ligament).
p3075 Sendi subtalaris memungkinkan gerak meluncur dan
rotasi, yang terlibat dalam inversi dan eversi pedis. Liga- Bagian lateral sendi talocalcaneonavicularis diperkuat p3135
menta talocalcaneare laterale, mediale, posterior, dan oleh ligamentum calcaneonaviculare sebagai bagian dari
interosseum menstabilkan sendi. Ligamentum talocalca- ligamentum bifurcatum, yang merupakan ligamentum
neare interosseum terletak pada sinus tarsi (Gambar 6.87). berbentuk huruf Y di superior dari sendi (Gambar 6.88D).
Basis ligamentum bifurcatum terlekat pada aspectus
st0710 Sendi talocalcaneonavicularis anterior permukaan superior calcaneus dan lengan-len-
p3080 Sendi talocalcaneonavicularis (Gambar 6.88) meru- gannya terlekat pada:
pakan sendi yang kompleks, yakni caput tali bersendi j permukaan dorsomedial cuboideum (ligamentum u1090
dengan calcaneus dan ligamentum calcaneonaviculare calcaneocuboideum), dan
plantare (spring ligament) di sebelah bawah serta navicu- j bagian dorsolateral naviculare (ligamentum calca- u1095
lare di sebelah depan (Gambar 6.88A). neonaviculare). 323
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
p3150 Ligamentum calcaneonaviculare plantare (spring Ligamentum plantare longum merupakan ligamen- p3185
ligament) merupakan ligamentum yang luas dan tebal, tum terpanjang pada regio plantaris pedis dan terletak di
yang membentang sepanjang jarak di antara susten- inferior dari ligamentum calcaneocuboideum plantare
taculum tali di belakang dan tulang naviculare di depan (Gambar 6.89B):
(Gambar 6.88B,C). Ligamentum tersebut menyangga j Di posterior, ligamentum plantare longum melekat pada u1110
caput tali, ikut serta membentuk sendi talocalcaneona- permukaan inferior calcaneus di antara tuber calcanei
vicularis, dan melawan penurunan arcus medialis pedis. dan tuberculum calcanei.
j Di anterior, ligamentum plantare longum melekat pada u1115
st0720 Sendi calcaneocuboidea rigi yang luas dan pada tuberculum di permukaan infe-
p3155 Sendi calcaneocuboidea merupakan sendi synovialis di rior dari tulang cuboideum, di belakang sulcus tendinis
antara: musculi peronei longi.
u1100 j facies pada permukaan anterior calcaneus, dan
Ligamentum talonaviculare
Navicular
Ligamentum
calcaneonaviculare
plantare
C Ligamentum calcaneonaviculare Facies articularis
plantare talaris media pada
sustentaculum tali
Ligamentum talonaviculare
Naviculare
Ligamentum
bifurcatum B Calcaneus Gambar 6.88 Sendi talocalcaneonavicularis. f0445
A. Pandangan medial, pedis dextra. B. Pandangan
Cuboideum
superior, pedis dextra, talus disingkirkan.
C. Ligamenta, pandangan medial, pedis dextra.
324 D Ligamentum talocalcaneare interosseum D. Ligamenta, pandangan lateral, pedis dextra.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Bunion
Secara klinis, bunion merupakan suatu penonjolan p3235
tulang yang signifikan yang dapat mempengaruhi jarin-
gan lunak di sekitar aspectus medialis sendi matatarso-
Ligamentum
calcaneonaviculare phalangea I. Daerah tersebut merupakan daerah pada
plantare pedis yang sangat penting karena dilintasi oleh tendo dan
ligamenta, yang menyalurkan dan mendistribusikan berat
Sendi tubuh selama bergerak. Dikemukakan bahwa tegangan/
calcaneocuboidea Tuberculum
calcanei Ligamentum plantare stres abnormal pada daerah sendi tersebut dapat men-
A B longum gakibatkan deformitas bunion. Seiring berkembangnya
bunion, hallux tampak bergerak ke arah digitus yang lebih
f0450 Gambar 6.89 Ligamenta tarsi plantaria. A. Ligamentum
kecil, mengakibatkan kesesakan pada digiti. Gejala umum
calcaneocuboideum plantare (ligamentum plantare brevis).
B. Ligamentum plantare longum. pasien adalah nyeri, bengkak, dan inflamasi.
Ligamenta
Sendi interphalangeales pedis merupakan ginglymus/ p3250
plantaria sendi engsel yang memungkinkan gerak terutama fleksi
dan ekstensi. Sendi interphalangeae pedis diperkuat oleh
Ligamentum
metatarsale
ligamenta collateralia mediale dan laterale serta oleh
transversum profundum ligamenta plantaria (Gambar 6.90).
Sendi
tarsometatarsales Canalis tarsi, retinaculum, dan susunan st0750
struktur-struktur utama pada regio
talocruralis/pergelangan kaki
Canalis tarsi/tarsal tunnel terbentuk pada sisi posterome- p3255
dial regiones talocruralis oleh (Gambar 6.91):
j suatu depresi yang dibentuk oleh malleolus medialis tib- u1120
iae, permukaan medial dan posterior talus, permukaan
f0455 Gambar 6.90 Sendi tarsometatarsales, metatarsophalangeales, medial calcaneus, dan permukaan inferior sustentacu-
dan interphalangeales pedis, dan ligamentum metatarsale
transversum profundum.
lum tali calcaneus; dan
j suatu retinaculum musculorum flexorum diatasnya. 325
u1125
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Nervus tibialis
Canalis Tendo
tarsi musculus flexor
hallucis longus
A Calcaneus B
f0460 Gambar 6.91 Canalis tarsi dan retinaculum musculorum flexorum. Pandangan posteromedial. A. Tulang. B. Canalis tarsi dan retinaculum
musculorum flexorum.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Ligamentum
metatarsale
transversum
superficiale
Lengan anterior
retinaculum
musculorum
extensorum inferius
Aponeurosis plantaris
Processus medialis
tuberis calcanei
B Arcus transversus
f0480 Gambar 6.95 Arcus pedis. A. Arcus longitudinalis, pedis dextra. Gambar 6.97 Aponeurosis plantaris. f0490
B. Arcus transversus, pedis sinistra.
Tendo musculus
tibialis anterior dan
tendo musculus
tibialis posterior
Ligamentum calcaneonaviculare plantare
Ligamentum plantare brevis
Tendo
musculus
fibularis longus
f0485 Gambar 6.96 Penyangga arcus pedis. A. Ligamenta. Pandangan medial, pedis dextra. B. Penampang lintang melalui pedis untuk memperlihatkan
tendo musculi yang menyangga arcus pedis.
pita tebal dari sabut-sabut jaringan ikat yang tersusun lon- Aponeurosis plantaris menyangga arcus longitudinalis p3400
gitudinal. Sabut-sabut tersebut berpencar saat melintas pedis dan melindungi struktur-struktur yang lebih dalam
ke arah anterior dan membentuk pita-pita digitalis, yang pada regio plantaris pedis.
memasuki digiti pedis dan berhubungan dengan tulang,
ligamenta, dan lapisan dermis kulit. Vaginae fibrosae digitorum pedis st0790
p3395 Di distal dari sendi metatarsophalangeales, pita-pita Tendo musculus flexor digitorum longus, flexor digitorum p3405
digitalis dari aponeurosis plantaris saling dihubungkan brevis, dan flexor hallucis longus memasuki vaginae fibro-
oleh fasciculi transversi, yang membentuk ligamentum sae digitorum pedis atau saluran pada aspectus plantaris
328 metatarsale transversum superficiale. digiti (Gambar 6.98). Vaginae fibrosae digitorum pedis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Vaginae fibrosae
digitorum pedis Musculus interosseus dorsalis I
Tendo musculi extensores
Vagina synovialis Vagina tendinum musculorum
digitorum pedis extensorum
Tendo musculus
flexor hallucis longus
Tendo musculus
flexor digitorum brevis
Tendo musculus Tendo musculus
fexor digitorum longus fexor digitorum Ligamentum
Musculi lumbricales
longus metatarsale
Tendo musculus transversum profundum
tibialis anterior
Tendo
musculus Ekstensi dari sendi p/p
fibularis mencegah fleksi berlebih
longus Tendo musculus
tibialis posterior
Tendo musculus fexor
digitorum longus
Tendo musculus flexor Fleksi dari sendi m/p mencegah
hallucis longus ekstensi berlebih
berawal di anterior dari sendi metatarsophalangeales dan Sebagian besar otot-otot intrinsik pedis berinsertio pada p3425
meluas sampai phalanx distalis. Vaginae fibrosae digito- tepi bebas vaginae tendinum pada tiap sisi. Perlekatan otot-
rum pedis dibentuk oleh ligamentum arcus fibrosum dan otot tersebut pada vaginae tendinum musculorum exten-
ligamentum cruciatum (berbentuk silang) yang terlekat sorum memungkinkan gaya dari otot didistribusikan pada
di posterior pada tepi-tepi phalanges dan pada ligamenta digiti pedis yang menyebabkan fleksi sendi metatarsopha-
plantaria yang berkaitan dengan sendi metatarsophalan- langeales sementara pada saat yang sama terjadi ekstensi
geales dan interphalangeales pedis. sendi interphalangeales (Gambar 6.99). Fungsi gerakan
p3410 Vaginae fibrosae digitorum pedis mengikat tendo pada pada pedis tersebut masih belum jelas, namun gerakan
permukaan tulang dan mencegah tendo melekuk ketika tersebut mungkin dapat mencegah ekstensi berlebih sendi
fleksi digiti pedis. Di dalam setiap vagina fibrosa, tendo metatarsophalangeales dan fleksi sendi interphalangeales
dikelilingi oleh suatu vagina synovialis tendinis. ketika tumit diangkat terhadap tanah dan digiti pedis men-
cengkeram tanah selama berjalan.
st0795 Vaginae tendinum musculorum extensorum
p3415 Tendo musculus extensor digitorum longus, extensor digi- Musculi intrinsik st0800
torum brevis, dan extensor hallucis longus berjalan di Otot intrinsik pedis berorigo dan berinsertio pada pedis: p3430
dalam aspestus dorsalis digiti dan meluas di atas phalanx j extensor digitorum brevis dan extensor hallu- u1160
proximalis untuk membentuk perluasan digitalis yang cis brevis pada aspectus dorsalis pedis (Tabel 6.10,
kompleks ke arah dorsal (“vaginae tendinum musculorum Gambar 6.100);
extensorum/extensor hoods”) (Gambar 6.99). j seluruh otot intrinsik lainnya terletak pada sisi planta u1165
p3420 Masing-masing vagina tendinum musculorum extenso- pedis, dan otot tersebut tersusun ke dalam empat lapisan.
rum berbentuk segitiga dengan apex terlekat pada phalanx
distalis, daerah tengahnya terlekat pada phalanx media (digiti Otot intrinsik terutama memodifikasi aksi tendo yang pan- p3445
II-V) atau phalanx proximalis (digitus I), dan setiap sudut jang dan menghasilkan gerakan-gerakan halus digiti pedis.
basisnya terbungkus di sekeliling sisi-sisi sendi metatarsopha- Seluruh otot intrinsik pedis dipersarafi oleh nervus p3450
langea. Sudut-sudut vaginae tendinum melekat terutama plantaris medialis dan lateralis cabang dari nervus tibialis;
pada ligamentum metatarsale transversum profundum. kecuali untuk musculus extensor digitorum brevis, yang
Extensor hallucis Permukaan Basis phalangis proximalis hallux Nervus fibularis Ekstensi sendi
brevis dan extensor superolateralis dan sisi-sisi lateral tendo musculus profundus (S1, S2) metatarsophalangealis hallux
digitorum brevis tulang calcaneus extensor digitorum longus II-IV dan ekstensi digiti pedis II-IV
329
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Abductor Processus medialis tuber calcanei Sisi medialis basis Nervus plantaris Abduksi dan fleksi hallux pada
hallucis phalangis proximalis medialis dari nervus sendi metatarsophalangea
hallux tibialis (S1, S2, S3)
Flexor Processus medialis tuber calcanei dan Sisi-sisi permukaan planta Nervus plantaris Fleksi 4 digiti pedis
digitorum aponeurosis plantaris phalanges media 4 digiti medialis dari nervus paling lateral pada sendi
brevis pedis paling lateral tibialis (S1, S2, S3) interphalangeales proximales
Abductor Processus lateralis dan medialis tuber Sisi lateral basis phalangis Nervus plantaris Abduksi digitus minimus pada
digiti minimi calcanei, dan pita jaringan ikat yang proximalis digitus lateralis dari nervus sendi metatarsophalangea
menghubungkan tulang calcaneus minimus tibialis (S1, S2, S3)
dengan basis metatarsalis V
Quadratus Permukaan medialis tulang Sisi lateral tendo musculus Nervus plantaris Membantu tendo musculus flexor digitorum
plantae calcaneus dan processus flexor digitorum longus lateralis dari nervus longus dalam gerak fleksi digiti pedis II-V
lateralis tuber calcanei pada regio plantaris pedis tibialis (S1, S2, S3)
bagian proximal
Lumbricales Lumbricalis I—sisi medial Tepi-tepi bebas bagian Lumbricalis I—nervus Fleksi sendi metatarsophalangea dan ekstensi
tendo musculus flexor medialis vaginae plantaris medialis sendi interphalangeales. Bekerja melalui
digitorum longus terkait tendinum musculorum dari nervus tibialis; vaginae tendinum musculorum extensorum
dengan digitus II; lumbricales extensorum digiti pedis lumbricales II, III, dan untuk menahan ekstensi berlebihan sendi
II, III, dan IV—permukaan yang II-V IV—nervus plantaris metatarsophalangeales dan fleksi sendi
berdekatan tendo musculus lateralis dari nervus interphalangeales ketika tumit beranjak dari
flexor digitorum longus tibialis (S2, S3) tempat pijakan selama proses berjalan.
330
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Tendo musculus
flexor hallucis
longus
Tendo musculus
Abductor flexor digitorum
hallucis longus
Abductor
digiti minimi Flexor digitorum Quadratus
brevis plantae
Aponeurosis plantaris
Perlekatan ligamentum yang terpotong
di antara tulang
calcaneus dan Tuber calcanei
metatarsal V
f0510 Gambar 6.101 Otot-otot lapisan pertama pada regio plantaris pedis. Gambar 6.102 Otot-otot lapisan kedua pada regio plantaris pedis. f0515
Flexor hallucis Permukaan planta tulang cuboideum dan Sisi-sisi lateral dan Nervus plantaris Fleksi sendi
brevis cuneiforme laterale; tendo musculus tibialis medial basis phalangis medialis dari nervus metatarsophalangealis
posterior proximalis hallux tibialis (S1, S2) hallux
Adductor Caput transversum—ligamenta terkait Sisi lateral basis Nervus plantaris Adduksi hallux pada sendi
hallucis sendi metatarsophalangeales dari 3 digiti phalangis proximalis lateralis dari nervus metatarsophalangealis
pedis paling lateral; caput obliquum— hallux tibialis (S2, S3)
basis metatarsales II-IV dan dari selubung
pembungkus musculus fibularis longus
Flexor digiti Basis metatarsalis V dan selubung terkait Sisi lateral basis Nervus plantaris Fleksi digitus
minimi brevis tendo musculus fibularis longus phalangis proximalis lateralis dari nervus minimus pada sendi
digitus minimus tibialis (S2, S3) metatarsophalangealis
Interossei Sisi-sisi tulang metatarsi Vaginae tendinum Nervus plantaris lateralis Abduksi digiti pedis II-IV pada sendi
dorsales yang berdampingan musculorum extensorum dari nervus tibialis; metatarsophalangeales; bekerja
dan basis phalangis interossei dorsales I melalui vaginae tendinum musculorum
proximalis digiti pedis II-IV dan II juga dipersarafi extensorum untuk menahan ekstensi
oleh nervus fibularis sendi metatarsophalangeales dan fleksi
profundus (S2, S3) sendi interphalangeales
Interossei Sisi-sisi medial tulang Vaginae tendinum Nervus plantaris lateralis Adduksi digiti pedis III-V pada sendi
plantares metatarsi III-V musculorum extensorum dari nervus tibialis (S2, metatarsophalangeales; bekerja
dan basis phalangis S3) melalui vaginae tendinum musculorum
proximalis digiti pedis III-V extensorum untuk menahan ekstensi
sendi metatarsophalangeales dan fleksi
sendi interphalangeales
331
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Ligamenta
plantaria
Musculus Arteria plantaris
interosseus profundus: cabang
Musculus dorsalis I terminal arteria
interosseus Rami dorsalis pedis
plantaris III perforantes
Arcus plantaris
profundus
Arteria
Arteria plantaris
plantaris
medialis
lateralis
Arteria tibialis
posterior
f0525 Gambar 6.104 Otot-otot lapisan keempat pada regio plantaris pedis. Gambar 6.105 Suplai arterial pada regio plantaris pedis. f0530
332
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Arteria malleolaris
anterior medialis
Arteria malleolaris
anterior lateralis Rami tarsales
laterales dan
ramus tarsalis
medialis
Arteria dorsalis Tendo musculus
pedis extensor hallucis
longus
Tendo musculus
Arteria arcuata extensor hallucis Arteria dorsalis
longus pedis
Tendo musculus
Arteria metatarsalis
extensor digitorum
dorsalis I
longus untuk
digitus secundus Arteria plantaris Tendo musculus
profundus extensor digitorum
Musculus
interosseus Vagina tendinum longus untuk
dorsalis I musculorum digitus secundus
extensorum
Dorsal digital
arteries
f0535 Gambar 6.106 Arteria dorsalis pedis. Gambar 6.107 Lokasi arteria dorsalis pedis. f0540
333
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
st0850 Drainase vena dan regio calcanea, nervus tibialis bercabang dua bersama
p3575 Terdapat jalinan venae superficiales dan venae profundae arteria tibialis posterior menjadi (Gambar 6.109):
j nervus plantaris medialis yang besar, dan u1235
yang saling berhubungan pada pedis. Venae profundae
j nervus plantaris lateralis yang lebih kecil. u1240
menyertai arterianya. Venae superficiales bermuara ke
dalam arcus venosus dorsalis pedis pada permukaan dor-
sum pedis, di atas metatarsi (Gambar 6.108): Nervi plantares medialis dan lateralis berada bersama- p3625
u1215 j Vena saphena parva berasal dari sisi lateral arcus dan
Nervus plantaris medialis merupakan nervus sensorium p3630
berjalan di posterior dari malleolus lateralis dan menuju utama pada regio plantaris pedis (Gambar 6.109B). Nervus
sisi belakang regio cruralis. plantaris medialis mempersarafi kulit lebih dari 2/3 ante-
rior planta dan permukaan-permukaan yang berdekatan
st0855 Persarafan dari 3½ digiti pedis paling medial, termasuk hallux. Selain
p3590 Pedis dipersarafi oleh nervi tibialis, fibularis profundus,
fibularis superficialis, suralis, dan saphenus:
u1220 j Kelima saraf tersebut berkontribusi pada persarafan
Nervus Nervus
plantaris plantaris
Vena saphena lateralis medialis
Vena saphena magna
parva
Nervus
tibialis
Malleolus
Malleolus medialis
lateralis A
Nervus plantaris
Arcus venosus medialis
dorsalis pedis Nervus plantaris
lateralis
Nervus saphenus
Nervus suralis
Nervus tibialis
B
Gambar 6.109 Nervus plantaris lateralis dan nervus plantaris f0550
f0545 Gambar 6.108 Venae superficiales pedis. medialis. A. Regio plantaris pedis dextra. B. Distribusi cutaneus.
334
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
di profundus dari tendo musculi flexorum longus dan mus- Nervus fibularis superficialis bersifat sensorium menuju p3700
culus adductor hallucis. Ramus profundus memberikan sebagian besar kulit pada aspectus dorsalis pedis dan digiti
cabang-cabang menuju musculi lumbricales II-IV, muscu- pedis kecuali untuk kulit pada sisi-sisi yang berdampingan
lus adductor hallucis, dan seluruh musculus interosseus dari digiti pedis I dan II (yang dipersarafi oleh nervus fibularis
kecuali yang terletak di antara tulang metatarsi IV dan V, profundus) dan kulit pada sisi lateral pedis dan digitus mini-
yang dipersarafi oleh ramus superficialis. mus (yang dipersarafi oleh nervus suralis; Gambar 6.110).
Nervus fibularis superficialis menembus fascia profundus p3705
pada sisi anterolateral regio cruralis dan memasuki aspec-
b0170 Aplikasi klinis tus dorsalis pedis dalam fascia superficialis. Nervus fibularis
superficialis mengeluarkan cabang-cabang cutaneus dan
Neuroma Morton nervi digitales dorsales pedis di sepanjang perjalanannya.
p3670 Neuroma Morton merupakan suatu pembesaran ner-
vus plantaris communis, sering terdapat pada ruangan Nervus suralis st0885
interdigiti ketiga di antara digiti pedis III dan IV. Pada Nervus suralis merupakan cabang cutaneus dari nervus p3710
tibialis yang berasal dari regio cruralis bagian atas. Nervus 335
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
parva. Cabang-cabang terminalnya mempersarafi kulit Dermatom dan myotom pada extremitas inferior
pada sisi lateral pedis dan permukaan dorsolateral digitus Persarafan sensorium umum dan motorium somati- p3720
minimus (Gambar 6.110B). cae extremitas inferior diberikan oleh saraf perifer yang
berasal dari plexus lumbalis dan sacralis pada dinding
st0890 Nervus saphenus posterior abdomen dan pelvis. Plexus tersebut dibentuk
p3715 Nervus saphenus merupakan cabang cutaneus nervus oleh rami anteriores L1-L3 dan sebagian besar L4 (plexus
femoralis yang berasal dari regio femoralis. Cabang-cabang lumbalis) dan L4-S5 (plexus sacralis).
terminalnya memasuki pedis dalam fascia superficialis Saraf yang berasal dari plexus lumbalis dan plexus sacralis p3725
pada sisi medial regio talocruralis dan menyuplai kulit dan memasuki extremitas inferior membawa serabut-sera-
pada sisi medial pedis bagian proximal (Gambar 6.110B). but dari level medulla spinalis L1-S3. Sebagai konsekuensi
persarafan tersebut, nervi lumbales dan nervi sacrales bagian
atas dapat diuji secara klinis dengan melakukan pemeriksaan
pada extremitas inferior. Selain itu, tanda-tanda klinis (seperti
nyeri, pins and needles, kesemutan/parestesia, dan kedutan
otot fasikuler/fascicular muscle twitching) yang diakibatkan
Nervus sesuatu gangguan yang mempengaruhi nervi spinales terse-
fibularis but (misalnya, herniasi discus intervertebralis pada daerah
profundus lumbalis) terjadi pada extremitas inferior.
Dermatom st0895
Nervus fibularis
superficialis Dermatom pada extremitas inferior diperlihatkan p3730
dalam Gambar 6.111. Daerah-daerah yang dapat diuji
untuk sensasi dan cukup bersifat otonomi (memiliki tum-
pang tindih minimal) adalah:
Musculus extensor S4
digitorum brevis
L2
L2
L3
S2
L3
S2 L3
L4 L4
L5
A L5
Cabang-cabang untuk musculi
interossei dorsales I dan II
Nervus saphenus
Nervus fibularis
superficialis
S1
Nervus S1
suralis
L4 S1
L5
Nervus fibularis profundus
L4
B L5
f0555 Gambar 6.110 A. Cabang-cabang terminal nervus fibularis Gambar 6.111 Dermatom extremitas inferior. Titik-titik f0560
superficialis dan nervus fibularis profundus pada pedis B. Distribusi menandakan zona otonomi (yaitu, dengan daerah tumpang
336 cutaneus. tindih yang minimal).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
st0900 Myotom
p3775 Gerakan sendi tertentu digunakan untuk menguji L1, L2
myotom (Gambar 6.112). Contohnya:
u1285 j Fleksi pelvis dikendalikan terutama oleh L1 dan L2.
S1, S2
f0565 Gambar 6.112 Gerakan yang dihasilkan oleh myotom.
f0570 Gambar 6.113 Daerah-daerah kulit yang dipersarafi oleh saraf perifer.
337
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
Pergeseran vertikal
dari pusat gravitasi
Rotasi pelvis dalam bidang transversalis Gerakan kedua genus mendekati garis
meminimalkan turunnya pusat gravitasi tengah (adduksi sendi coxae)
dengan pemanjangan extremitas meminimalkan pergeseran pusat
yang efektif gravitasi ke lateral
Dengan adduksi
sendi coxae (genus
bergerak mendekati
garis tengah)
Fleksi
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
f0580 Gambar 6.115 Tempat untuk meraba pulsasi arteria perifer pada extremitas inferior.
339
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00006-1; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00006; Chapter ID: c0030
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
7
c0035 Regiones Membri
Superioris/
Extremitas Superior
Anatomi regional 342 Tulang 382 u0140
u0010
st0010
p0245 ADDITIONAL LEARNING Sendi 384 u0145
RESOURCES FOR CHAPTER 7, UPPER Regio deltoidea/Bahu 343 Kompartemen anterior u0015
u0150
LIMB, ON STUDENT CONSULT Tulang 343
Sendi 346
antebrachium 385 u0020
u0025
(www.studentconsult.com): Musculi 385 u0155
Musculi 351 Suplai arterial dan u0030
u0160
u0245
p0250 j Image Library—illustrations of upper limb anat- Regio scapularis drainase vena 385 u0035
omy, Chapter 7 posterior 351 Persarafan 388 u0165
u0250 j Self-Assessment (scored)—National Board style Gerbang regio scapularis Kompartemen posterior u0040
u0170
multiple-choice questions, Chapter 7 posterior 351 antebrachium 389
u0255 j Short Questions (not scored)—National Board Persarafan 354 Musculi 389 u0045
u0175
style multiple-choice questions, Chapter 7 Suplai arterial dan drainase Suplai arterial dan u0050
u0180
u0260 j Interactive Surface Anatomy—interactive surface vena 354 drainase vena 390
animations, Chapter 7 Regio axillaris 355 Persarafan 392 u0055
u0185
u0265 j PT Case Studies Axillary inlet 355 u0060
Manus 393 u0190
u0270 Upper quarter screening examination Dinding anterior 356 Tulang 394 u0065
u0195
u0275 Thoracic outlet syndrome Dinding medial 357 Sendi 395 u0070
u0200
u0280 Rotator cuff tendinitis Dinding lateral 358 Canalis carpi dan u0075
u0205
u0285 Adhesive capsulitis Dinding posterior 358 struktur-struktur u0080
u0290 Subacromialis impingement Gerbang dinding pada carpus 398 u0085
u0295 See more PT Case Studies online posterior 359 Aponeurosis palmaris 399
u0210
u0300 j Medical Clinical Case Studies Dasar 359 u0090
Anatomical snuffbox/
u0305 Pancoast tumor Isi fossa axillaris 359 Foveola radialis 399 u0095
u0215
u0310 Clavicular fracture Brachium 370 Vaginae fibrosae u0100
u0315 Extensor tendon injury of the hand Tulang 370 digitorum manus 400 u0105
u0220
u0320 Hand infection Musculi 372 Vaginae tendinum u0110
u0325 High median nerve palsy Persarafan 373 musculorum u0115
u0225
u0330 See more Medical Clinical Case Studies online Suplai arterial dan drainase extensorum 401 u0120
u0335 j Clinical Cases vena 375 Musculi 402
u0340 Winged scapula Sendi cubiti/articulatio Suplai arterial dan u0125
u0230
u0345 Brachial plexus nerve block cubiti 376 drainase vena 404 u0235
u0350 Complication of a fractured first rib Fossa cubitalis 379 Persarafan 406 u0130
u0355 Carpal tunnel syndrome Antebrachium 381 u0240
u0135
u0360 See more Clinical Cases online
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Fleksi
Brachium
Antebrachium
Dinding cavitas thoracis
Adduksi
Rotasi lateral Sirkumduksi
Sendi cubiti
Sendi radiocarpea
Gerak utama pada sendi cubiti adalah fleksi dan eks- p0410
tensi antebrachium (Gambar 7.4A). Pada ujung lain
Manus
antebrachium, ujung distal tulang yang di lateral, radius,
dapat berbalik melintasi caput tulang yang di medial,
ulna. Karena manus bersendi dengan radius, maka manus
f0010 Gambar 7.1 Pandangan anterior extremitas superior.
dapat berpindah dari posisi palma menghadap anterior
342 menjadi menghadap posterior secara efisien hanya dengan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Ekstensi Fleksi
Ulna
Radius
Fleksi
Pronasi Supinasi
Ekstensi
A A
B Palma Palma Palma
Abduksi
menghadap menghadap menghadap
anterior posterior anterior
f0025 Gambar 7.4 Gerak antebrachium. A. Fleksi dan ekstensi pada sendi Adduksi
cubiti. B. Pronasi dan supinasi.
Abduksi Adduksi
B
Oposisi
pollex
C
Ekstensi Fleksi Gambar 7.6 A-C. Gerak pollex. f0035
Abduksi
Fleksi dap palma manus. Hanya dengan rotasi minimal pollex
Adduksi akan membawanya pada posisi langsung berhadapan den-
gan digiti lainnya (Gambar 7.6C). Oposisi pollex ini penting
untuk fungsi normal manus.
Ekstensi
REGIO DELTOIDEA/BAHU st0020
f0030 Gambar 7.5 Gerak manus pada sendi radiocarpea. (gelang bahu), dan
j ujung proximal humerus. u0390
menyilangkan ujung distal radius di atas ulna (Gam- Kelompok musculi superficialis bahu terdiri atas trape- p0445
bar 7.4B). Gerak ini, dinamakan pronasi, hanya terjadi zius dan deltoideus, yang bersama-sama membentuk kon-
di antebrachium. Supinasi mengembalikan manus pada tur halus musculus bagian lateral bahu atas. Musculi ini
posisi anatomis. menghubungkan scapula dan clavicula, masing-masing
p0415 Pada sendi radiocarpea, manus dapat diabduksi, pada truncus dan lengan atas.
adduksi, fleksi, ekstensi, dan sirkumduksi (Gambar 7.5).
Gerak ini, dikombinasikan dengan gerak bahu, brachium, Tulang st0025
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
u0410 j tiga processus (acromion, spina, dan processus coracoi- Gambar 7.7 Clavicula dextra. f0040
deus)
p0500 Angulus lateralis scapula ditandai dengan cavitas Margo lateralis scapula kuat dan tebal karena untuk p0535
glenoidalis yang berbentuk seperti koma, dangkal, yang perlekatan musculus, sedangkan margo medialis dan bah-
bersendi dengan caput humeri untuk membentuk sendi kan superiornya bentuknya tipis dan tajam.
glenohumeralia (Gambar 7.8B,C). Margo superior ditandai pada ujung lateralnya oleh: p0540
p0505 Sebuah bentuk segitiga yang kasar (tuberculum j processus coracoideus (Gambar 7.8B,C), struk- u0415
infraglenoidale), berada inferior dari cavitas glenoidalis, tur yang seperti kait, mengarah ke anterolateral, dan
adalah tempat perlekatan caput longum musculus triceps posisinya inferior terhadap bagian lateral clavicula; dan
brachii (Gambar 7.8B,C). j incisura suprascapularis (Gambar 7.8A) yang kecil u0420
p0510 Tuberculum supraglenoidale, yang tidak terlalu namun cukup jelas, berada tepat di medial dari pangkal
jelas, berada di superior dari cavitas glenoidalis, adalah processus coracoideus.
tempat perlekatan caput longum musculus biceps brachii
(Gambar 7.8B,C). Spina dan acromion dapat diraba pada pasien, sama p0555
p0515 Spina yang menonjol membagi permukaan posterior halnya dengan processus coracoideus, angulus inferior,
scapula menjadi fossa supraspinata yang kecil di supe- dan sebagian besar margo medialis scapula.
rior dan fossa infraspinata yang lebih besar di inferior
(Gambar 7.8A). Humerus bagian proximal st0040
p0520 Acromion, yang merupakan proyeksi anterolateral Ujung proximal humerus terdiri atas caput, collum ana- p0560
spina, melengkung di atas sendi glenohumeralia dan ber- tomicum, tuberculum majus, dan tuberculum minus,
sendi, melalui facies ovalis kecil pada ujung distalnya, den- collum chirurgicum, dan separuh bagian superior corpus
gan clavicula (Gambar 7.8B). humeri (Gambar 7.9).
p0525 Regio antara angulus lateralis scapula dan tempat Caput humeri berbentuk separuh bola, mengarah ke p0565
perlekatan spina ke permukaan posterior scapula adalah superomedial untuk bersendi dengan cavitas glenoidalis
incisura scapulae major (incisura spinoglenoidalis) scapula yang lebih kecil.
(Gambar 7.8A). Collum anatomicum sangat pendek dan diben- p0570
p0530 Tidak seperti facies posterior, facies costalis scapula tuk oleh penyempitan dangkal tepat di distal dari caput.
biasa saja, dicirikan dengan adanya fossa subscapularis Struktur ini di sebelah lateral berada di antara caput dan
yang dangkal dan cekung di sebagian besar permukaan- tuberculum majus serta tuberculum minus, sedangkan di
nya (Gambar 7.8B). Facies costalis dan tepi-tepi scapula sebelah medial berada di antara caput dan corpus.
merupakan tempat perlekatan musculus, dan facies cos-
talis, bersama dengan musculus yang terkait (subscapu- Tuberculum majus dan tuberculum minus st0045
laris), bergerak bebas di atas dinding cavitas thoracis yang Tuberculum majus dan tuberculum minus adalah pen- p0575
344 mendasarinya. anda yang menonjol pada ujung proximal humerus dan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Cavitas glenoidalis
Fossa
infraspinata Tuberculum
infraglenoidale
Processus
coracoideus
A Angulus inferior
Processus spinosus Cavitas glenoidalis
C Angulus inferior
Margo lateralis
B Angulus inferior
f0045 Gambar 7.8 Scapula. A. Pandangan posterior scapula dextra. B. Pandangan anterior facies costalis. C. Pandangan lateral.
merupakan tempat perlekatan keempat musculi manset Tuberculum minus berada di anterior dan permukaan- p0600
rotator/rotator cuff sendi glenohumeralia (Gambar 7.9). nya ditandai oleh cetakan/impressio besar yang halus
p0580 Tuberculum majus berada di lateral. Permukaan supe- untuk perlekatan musculus subscapularis.
rior dan posteriornya ditandai oleh tiga facies halus yang Sulcus intertubercularis (sulcus bicipitis) yang p0605
besar untuk perlekatan tendo musculus (Gambar 7.9): dalam, memisahkan tuberculum minus dan tuberculum
u0425 j Facies superior untuk perlekatan musculus supraspinatus. majus kemudian berlanjut ke inferior menuju ke bagian
u0430 j Facies medius untuk perlekatan musculus infraspinatus. proximal corpus humeri (Gambar 7.9). Tendo caput
u0435 j Facies inferior untuk perlekatan musculus teres minor. longum biceps brachii melewati sulcus ini. 345
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
superior pada Ada tiga sendi pada kompleks bahu yaitu sendi sternocla- p0635
tuberculum majus vicularis, sendi acromioclavicularis, dan sendi glenohu-
(supraspinatus) meralia.
Tuberculum Sendi sternoclavicularis dan sendi acromioclavicularis p0640
majus
menghubungkan kedua tulang gelang bahu satu sama
Facies superior lain dan pada truncus. Kombinasi gerakan pada kedua
(supraspinatus) sendi ini memungkinkan scapula ditempatkan dalam ber-
Collum bagai posisi terhadap dinding cavitas thoracis, yang secara
Facies medius
anatomicum substansial dapat meningkatkan jangkauan extremitas
(infraspinatus)
Collum superior.
chirurgicum Facies inferior Sendi glenohumeralia (sendi bahu) adalah persendian p0645
(teres minor) antara humerus lengan atas dan scapula.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Acromion
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Labrum glenoidale
Bursa subtendinea
Cavitas glenoidalis musculi subscapularis
Ligamentum
coracohumerale
Tendo caput longum Tendo caput longum
musculus biceps brachii musculus biceps
brachii
Caput Membrana
humeri fibrosum
capsula articularis
Vagina
synovialis
Membrana
synovialis
Ligamentum
transversum
humeri Tendo caput
longum musculus
biceps brachii
Kelebihan membrana
f0075 Gambar 7.14 Facies articularis sendi glenohumerale dextra. synovialis saat adduksi
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Supraspinatus
Membrana
fibrosum
Cavitas Vagina
glenoidalis synovialis
Membrana Tendo
synovialis caput
Infraspinatus longum
Labrum musculus
glenoidale biceps
brachii
Teres minor
Teres major Ligamentum
glenohumeralia
Pectoralis major inferior
Caput brevis musculus
biceps brachii dan
coracobrachialis Capsula yang berlebih
Latissimus dorsi
Subscapularis Gambar 7.18 Capsula sendi glenohumeralia dextra. f0095
Caput longum musculus
triceps brachii
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
scapularis, nervus axillaris, dan nervus pectoralis lateralis. Dislokasi sendi glenohumeralia
Sendi glenohumeralia sangat mobil, jangkauan p0835
geraknya/range of movement luas, meski dapat memba-
b0040 Aplikasi klinis hayakan stabilitas sendi. Cavitas glenoidalis yang relatif
Patah tulang clavicula dan dislokasi sendi kecil, dibantu oleh jaringan fibrocartilago labrum gle-
noidalis dan penyangga ligamentum yang kurang kokoh,
acromioclavicularis dan sternoclavicularis
menyebabkan struktur ini mudah mengalami dislokasi.
p0820 Clavicula sering mengalami patah tulang karena uku-
Dislokasi anteroinferior (Gambar 7.22) lebih sering p0840
rannya kecil dan gaya yang besar yang sering disalurkan
terjadi, dan biasanya dikaitkan dengan kejadian trauma
dari extremitas superior ke truncus. Biasanya lokasi patah
yang terjadi tanpa disertai gangguan lainnya (secara kli-
tulang di sepertiga tengah (Gambar 7.20), proximal dari
nis, semua dislokasi anterior adalah anteroinferior). Pada
perlekatan ligamentum coracoclavicularis.
beberapa kasus, labrum glenoidalis sisi anteroinferior
p0825 Ujung acromial clavicula sering mengalami dislokasi
robek dengan atau tanpa fragmen kecil tulang. Bila cap-
pada sendi acromioclavicularis saat terjadi trauma (Gam-
sula articularis dan tulang rawan sudah pernah terganggu
bar 7.21). Sebuah trauma kecil dapat merobek capsula
maka sendi menjadi rawan untuk mengalami dislokasi
articularis fibrosa dan ligamentum sendi acromiocla-
lagi (berulang). Ketika terjadi dislokasi anteroinferior,
vicularis, menyebabkan terpisahnya acromioclavicularis
nervus axillaris dapat terluka karena kompresi langsung
pada radiograf foto polos. Trauma yang lebih berat dapat
caput humeri pada nervus di sebelah inferior, saat nervus
memutus ligamentum conoideum dan ligamentum
tersebut melewati spatium quadrangularis. Lebih jauh
trapezoideum dari ligamentum coracoclavicularis, yang
lagi, efek “pemanjangan” humerus dapat meregangkan
menyebabkan clavicula mengalami elevasi dan subluk-
nervus radialis yang melekat kuat di dalam sulcus nervi
sasi ke atas.
radialis, dan menyebabkan kelumpuhan nervus radialis.
p0830 Trauma khusus pada ujung medial clavicula adalah
Kadang-kadang dislokasi anteroinferior terjadi bersama
dislokasi sendi sternoclavicularis ke anterior atau poste-
patah tulang. Dislokasi posterior sangat jarang terjadi.
rior. Penting untuk diingat, dislokasi clavicula ke posterior
dapat mengenai pembuluh-pembuluh darah besar dan Cavitas glenoidalis
menekan atau memutuskan pembuluh-pembuluh darah Clavicula Acromion
tersebut.
Patah tulang clavicula
f0105 Gambar 7.20 Radiograf menunjukkan patah tulang serong 1/3 Gambar 7.22 Radiograf menunjukkan dislokasi anteroinferior f0115
tengah clavicula dextra. sendi glenohumeralia.
350
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
st0075 Musculi minor dan teres major, dan bersama kedua musculus ini
p0860 Dua musculi paling superfisial di bahu adalah musculus dan humerus, membentuk ruangan yang dilewati nervi
trapezius dan musculus deltoideus (Tabel 7.1, Gam- dan pembuluh-pembuluh darah di antara regio-regio dis-
bar 7.24). Bersama-sama, keduanya membentuk kontur ekitarnya.
khas pada bahu: Musculi supraspinatus, infraspinatus, dan teres minor p0895
u0500 j Trapezius melekatkan scapula dan clavicula ke truncus. adalah tiga diantara empat komponen rotator cuff, yang
u0505 j Deltoideus melekatkan scapula dan clavicula ke berfungsi menstabilkan sendi glenohumeralia. Komponen
humerus. lainnya adalah subscapularis yang berada pada aspectus
anterior scapula.
p0875 Trapezius dan deltoideus sama-sama melekat ke per- Gerbang regio scapularis posterior st0085
mukaan dan tepi spina scapulae, acromion, dan clavicula
yang berlawanan dan struktur ini dapat diraba di antara Foramen suprascapularis st0090
perlekatan trapezius dan deltoideus. Foramen suprascapularis adalah jalur yang dilewati p0900
p0880 Profundus dari trapezius, terdapat tiga musculus yang oleh struktur-struktur mellintas di antara pangkal leher
melekatkan scapula pada columna vertebralis yaitu leva- dan regio scapularis posterior. Foramen ini dibentuk oleh
tor scapulae, rhomboideus minor, dan rhomboi- incisura suprascapularis scapulae dan ligamentum
deus major (Tabel 7.1, Gambar 7.24). Ketiga musculi ini transversum scapulae superius (suprascapularis),
bekerja bersama musculus trapezius (dan dengan musculi yang mengubah incisura menjadi foramen (Gambar 7.26).
di anterior) untuk memposisikan scapula pada truncus. Nervus suprascapularis berjalan melalui foramen p0905
suprascapularis; arteria suprascapularis dan vena supra-
st0080 REGIO SCAPULARIS POSTERIOR scapularis mengikuti arah yang sama sesuai nervusnya,
namun normal lewat langsung di superior dari ligamen-
p0885 Regio scapularis posterior menempati aspectus posterior tum scapularis transversum superior tersebut dan tidak
scapula dan berada di profundusdari musculus trapezius melalui foramen (Gambar 7.26).
dan musculus deltoideus. Ada empat musculus dalam
regio ini, yang berjalan di antara scapula dan ujung proxi- Spatium quadrangularis (dari posterior) st0095
mal humerus: supraspinatus, infraspinatus, teres Spatium quadrangularis menyediakan jalan untuk nervi p0910
minor, dan teres major (Tabel 7.2, Gambar 7.25). dan pembuluh-pembuluh darah yang berjalan di antara
p0890 Regio scapularis posterior juga memiliki satu musculus daerah yang lebih anterior (axilla) dan regio scapularis
tambahan, caput longum triceps brachii, yang berja- posterior (Gambar 7.25, 7.26). Di regio scapularis poste-
lan di antara scapula dan ujung proximal lengan bawah rior, batas-batasnya dibentuk oleh:
(Gambar 7.25). Musculus ini penting pada regio scapularis j tepi inferior teres minor, u0510
posterior, karena arah vertikalnya di antara musculi teres j collum chirurgicum humeri 351
u0515
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Trapezius Linea nuchae superior, Margo superior spina Motorius: nervus Elevator kuat scapula; rotasi
protuberantia occipitalis scapulae, acromion, accessorius scapula saat abduksi humerus
externa, tepi medial tepi posterior 1/3 lateral [XI]. Sensorius diatas bidang horisontal;
ligamentum nuchae, clavicula (proprioseptif) rami sabut-sabut medius membuat
processus spinosus CVII anteriores dari C3 retraksi scapula; sabut-sabut
sampai TXII dan ligamenta dan C4 inferior membuat depresi
supraspinalia yang terkait scapula
Deltoideus Margo inferior crista spina Tuberositas deltoidea Nervus axillaris [C5, Abduktor utama brachium
scapulae, margo lateralis humeri C6] (abduksi brachium pada
acromion, tepi anterior 1/3 awal 15° dilakukan oleh
lateral clavicula supraspinatus); sabut-sabut
claviculare membantu fleksi
brachium; sabut-sabut
posterior membantu ekstensi
brachium
Levator scapulae Processus transversus Facies posterior margo Cabang langsung Elevasi scapula
vertebrae CI dan CII dan medialis scapulae dari dari rami anteriores
tuberculum posterius angulus superior sampai nervi spinales C3
processus transversus pangkal spina scapulae dan C4 dan oleh
vertebrae CIII dan CIV rami [C5] dari nervus
dorsalis scapulae
Rhomboideus minor Tepi bawah ligamentum Facies posterior margo Nervus dorsalis Elevasi dan retraksi scapula
nuchae dan processus medialis scapulae pada scapulae [C4, C5]
spinosus CVII sampai TI pangkal spina scapulae
Rhomboideus major Processus spinosus vertebrae Facies posterior margo Nervus dorsalis Elevasi dan retraksi scapula
TII sampai TV dan ligamenta medialis scapulae dari scapulae [C4, C5]
supraspinalia yang ada pangkal spina scapulae
diantaranya sampai angulus inferior
Supraspinatus 2/3 medial fossa supraspinata Sisi paling superior pada Nervus Musculus rotator cuff; inisiasi
scapulae dan fascia tuberculum majus humeri suprascapularis abduksi brachium sampai 15°
profundus yang menutupi [C5, C6] pada sendi glenohumeralia
musculus
Infraspinatus 2/3 medial fossa infraspinata Sisi medius pada facies Nervus Musculus rotator cuff; rotasi
scapulae dan fascia posterior tuberculum majus suprascapularis lateral brachium pada sendi
profundus yang menutupi humeri [C5, C6] glenohumeralia
musculus
Teres minor 2/3 superior jalur mendatar Sisi Inferior pada facies Nervus axillaris Musculus rotator cuff; rotasi
tulang pada facies posterior posterior tuberculum majus [C5, C6] lateral brachium pada sendi
scapulae yang langsung humeri glenohumeralia
berdekatan dengan margo
lateralis scapulae
Teres major Area oval yang memanjang Crista tuberculi minoris pada Nervus Rotasi medial dan ekstensi
pada facies posterior angulus facies anterior humeri subscapularis brachium pada sendi
inferior scapulae inferior [C5, C6, C7] glenohumeralia
Caput longum Tuberculum infraglenoidale Tendo insertio bersama Nervus radialis [C6, Ekstensi antebrachium
musculus triceps scapulae dengan caput mediale dan C7, C8] pada sendi cubiti; adduktor
brachii laterale pada olecranon ulnae dan extensor tambahan
brachium pada sendi
glenohumeralia
352
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Protuberantia
Linea nuchae superior
occipitalis externa
Processus mastoideus
Ligamentum nuchae
Levator scapulae
Trapezius Nervus accessorius [XI]
Garis perlekatan
Deltoideus trapezius
Clavicula
Acromion
Garis perlekatam
deltoideus
Spina scapulae
Arteria circumflexa
posterior humeri
Nervus axillaris
Tuberositas
deltoidea humeri
Rhomboideus minor
Rhomboideus major
Processus spinosus dan ligamenta Gambar 7.24 Perlekatan dan suplai neurovaskuler f0125
interspinalia pada TXII musculi trapezius dan deltoideus.
Nervus suprascapularis
Arteria Ligamentum transversum
suprascapularis scapulae superius
Incisura (foramen)
scapulae Untuk deltoideus
Supraspinatus
Tepi potongan dari Untuk kulit pada
deltoideus bagian lateral
deltoideus
Tepi potongan Teres minor
trapezius Collum Nervus axillaris
chirurgicum Arteria circumflexa
Infraspinatus humeri posterior humeri
Spatium Arteria profunda
triangularis Crista tuberculi brachii
minoris
Arteria
circumflexa Nervus radialis
Spatium Interval scapulae
quadrangularis triangularis
Teres major
Tepi potongan
caput laterale
Caput longum musculus musculus triceps
triceps brachii Tepi potongan brachii
caput laterale
musculus
triceps brachii
Olecranon
Gambar 7.26 Arteriae dan nervi yang terkait dengan gerbang regio f0135
f0130 Gambar 7.25 Regio scapularis posterior dextra. scapularis posterior.
353
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
u0520 j tepi superior teres major, dan Umumnya, nervus suprascapularis tidak memiliki rami p1010
u0525 j tepi lateral caput longum triceps brachii. cutanei.
p0935 Nervus axillaris beserta arteria dan vena circumflexa Nervus axillaris st0120
posterior humeri berjalan melalui spatium ini (Gam- Nervus axillaris berasal dari fasciculus posterior plexus p1015
bar 7.26). brachialis. Nervus ini keluar dari regio axillaris melalui
spatium quadrangularis di dinding posterior regio axil-
laris, dan memasuki regio scapularis posterior (lihat Gam-
b0055 Aplikasi klinis bar 7.26). Bersama dengan arteria dan vena circumflexa
Sindroma spatium quadrangularis posterior humeri nervus ini langsung dihubungkan den-
p0940 Hipertrofi musculi di sekeliling spatium quadrangula- gan permukaan posterior collum chirurgicum humeri.
ris atau fibrosis tepi musculus dapat menekan nervus axil- Nervus axillaris mempersarafi musculus deltoideus p1020
laris. Hal ini dapat melemahkan musculus deltoideus. Hal dan musculus teres minor. Selain itu, nervus ini memiliki
ini juga dapat menyebabkan atrofi musculus teres minor, cabang kulit, nervus cutaneus brachii lateralis superior,
yang dapat mempengaruhi pengendalian musculi rota- yang membawa sensasi umum dari kulit bagian inferior
tor cuff dalam mengarahkan gerak bahu. musculus deltoideus.
Suplai arterial dan drainase vena st0125
st0100 Spatium triangularis Ada tiga arteria utama di regio scapularis posterior: arteria p1025
suprascapularis, arteria circumflexa posterior humeri, dan
p0945 Spatium triangularis adalah daerah penghubung antara
arteria circumflexa scapulae. Arteriae ini berkontribusi
regio axillaris dan regio scapularis posterior (lihat Gam-
pada anyaman vaskuler yang saling berhubungan di seki-
bar 7.25). Dipandang dari regio scapularis posterior, spa-
tar scapula (Gambar 7.27).
tium triangularis dibentuk oleh:
u0530 j tepi medial caput longum musculus triceps brachii,
Arteria suprascapularis st0130
u0535 j tepi superior musculus teres major, dan
j tepi inferior musculus teres minor.
Arteria suprascapularis berawal di pangkal leher seb- p1030
u0540
agai cabang truncus thyrocervicalis, yang merupakan
cabang arteria subclavia (Gambar 7.27). Pembuluh darah
p0965 Arteria dan vena circumflexa scapulae berjalan melalui
ini juga bisa berasal langsung dari bagian ketiga arteria
celah ini (lihat Gambar 7.26).
subclavia.
st0105 Interval triangularis Normalnya, arteria suprascapularis masuk ke regio p1035
scapularis posterior di sebelah superior dari foramen
p0970 Interval triangularis dibentuk oleh (lihat Gambar 7.25):
j tepi lateral caput longum musculus triceps brachii,
suprascapularis, sedangkan nervusnya melalui foramen
u0545
u0550 j corpus humeri, dan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Kulit brachium
A C
f0145 Gambar 7.28 Regio axillaris A. Dinding-dinding dan peralihan antara regio cervicalis dan brachium. B. Batas-batas. C. Kesinambungan dengan
brachium.
origo musculus teres minor, dan membentuk anastomosis Axillary inlet diorientasikan pada bidang horisontal ber- p1095
dengan arteriae lain di regio ini. bentuk segitiga, dengan apex mengarah ke lateral (Gam-
bar 7.28). Dengan sempurna tepi inlet dibentuk oleh
st0145 Drainase vena tulang:
p1060 Umumnya venae di regio scapularis posterior mengikuti j Tepi medial adalah margo lateral costa I. u0575
arteriaenya dan berhubungan dengan pembuluh-pembu- j Tepi anterior adalah facies posterior clavicula. u0580
luh darah di regio cervicalis, regio dorsales, brachium, dan j Tepi posterior adalah margo superior scapulae sampai u0585
regio axillaris. dengan processus coracoideus. 355
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Pectoralis Pars clavicularis—facies anterior Crista tuberculi majoris Nervus pectoralis Fleksi, adduksi, dan rotasi
major bagian separuh medial clavicula; pars humeri medialis dan Nervus medial brachium pada
sternocostalis—facies anterior sternum; pectoralis lateralis; sendi glenohumeralia;
7 tulang rawan costae yang pertama; pars clavicularis pars clavicularis—fleksi
ujung sternal costa 6; aponeurosis [C5, C6]; pars brachium yang ekstensi; pars
obliquus externus abdominis sternocostalis [C6, C7, sternocostalis— ekstensi
C8, T1] brachium yang fleksi
Subclavius Costa I pada batas antara costa dan Sulcus pada facies Nervus subclavius Mendorong ujung bahu ke
tulang rawan costa inferior 1/3 tengah [C5, C6] bawah; mendorong clavicula
clavicula ke medial untuk stabilisasi
sendi sternoclavicularis
Pectoralis Facies anterior dan margo superior Processus coracoideus Nervus pectoralis Mendorong ujung bahu ke
minor costae III-V; dan dari fascia profundus di scapulae (margo medialis medialis [C5, C6, C7, bawah; protraksi scapula
atas spatia intercostales yang terkait dan facies superior) C8, T1]
p1115 Apex axillary inlet yang berbentuk segitiga ini posisinya juga dengan arteria dan vena subclavia. Saat semua struk-
di lateral dan dibentuk oleh aspectus medialis processus tur ini lewat di atas costa I, arteria dan vena dipisahkan
coracoideus. oleh insertio musculus scalenus anterior (Gambar 7.28,A).
p1120 Pembuluh-pembuluh darah dan nervi utama lewat di
antara regio cervicalis dan regio axillaris dengan melint- Dinding anterior st0160
asi margo lateral costa I dan melalui axillary inlet (Gam- Dinding anterior regio axillaris dibentuk oleh bagian lat- p1140
bar 7.28,A). eral musculus pectoralis major, musculus pecto-
p1125 Arteria subclavia, pembuluh darah utama yang menyu- ralis minor dan musculus subclavius yang berada
plai extremitas superior, menjadi arteria axillaris ketika dibawahnya, dan fascia clavipectoralis (Tabel 7.3, Gam-
struktur ini melintasi margo lateral costa I dan memasuki bar 7.28B, 7.29).
regio axillaris. Sama halnya dengan vena axillaris yang
menjadi vena subclavia ketika struktur ini melintasi margo
Fascia clavipectoralis st0165
lateral costa I dan meninggalkan regio axillaris untuk Fascia clavipectoralis adalah lembaran jaringan ikat yang p1145
memasuki regio cervicalis. tebal yang menghubungkan clavicula ke dasar regio axil-
p1130 Pada axillary inlet, vena axillaris berada di anterior dari laris (Gambar 7.30). Struktur ini membungkus musculi
arteria axillaris, yang akhirnya juga berada di anterior dari
trunci plexus brachialis (Gambar 7.28,A). Ramus Vena cephalica
Di regio cervicalis, truncus inferior (truncus bawah) pectoralis arteria
p1135 Subclavius
thoracoacromialis
plexus brachialis berada langsung di atas costa I, begitu
Nervus pectoralis
lateralis
Pars clavicularis Pectoralis
Trigonum clavipectorale minor
Fascia
Vena cephalica
clavipectorale
I Pectoralis major
Deltoideus
Nervi pectoralis
II medialis
Pectoralis III
major Perlekatan
IV Pars fascia ke dasar
sternocostalis regio axillaris
V
VI
VII
Pectoralis major
Gambar 7.30 Musculi pectoralis minor dan subclavius dan fascia f0155
f0150 Gambar 7.29 Musculus pectoralis major. clavipectorale.
356
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Serratus anterior Facies lateralis 8-9 Facies costalis Nervus thoracicus Protraksi and rotasi scapula; menjaga
costae teratas dan fascia margo medialis longus [C5, C6, C7] margo medialis dan angulus inferior
profundus di atas spatia scapulae scapulae yang berhadapan dengan dinding
intercostales yang terkait cavitas thoracis
I
Serratus anterior
II
III
Serratus anterior
IV
A
Nervus thoracicus longus
V
VI
f0160 Gambar 7.31 Dinding medial regio axillaris. A. Pandangan lateral. B. Pandangan lateral dengan angulus lateralis scapula ditarik ke posterior.
C. Pandangan anterior. 357
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Subscapularis 2/3 medial fossa subscapularis Tuberculum minus Nervus subscapularis Musculi rotator cuff; rotasi
humeri inferior dan nervus medial brachium pada
subscapularis sendi glenohumeralia
superior [C5, C6, (C7)]
Teres major Area oval yang memanjang pada facies Crista tuberculi Nervus subscapularis Rotasi medial dan ekstensi
posterior angulus inferior scapula minoris pada facies inferior [C5, C6, C7] brachium pada sendi
anterior humeri glenohumeralia
Latissimus dorsi Processus spinosus 6 vertebrae thoracicae Dasar sulcus Nervus Adduksi, rotasi
terbawah dan ligamenta interspinalia yang intertubercularis thoracodorsalis [C6, medial, dan ekstensi
terkait; melalui fascia thoracolumbalis C7, C8] brachium pada sendi
menuju processus spinosus vertebrae glenohumeralia
lumbales, ligamenta interspinalia yang
terkait, dan crista iliaca; 3-4 costae terbawah
Caput longum Tuberculum infraglenoidale scapulae Tendo insertio Nervus radialis [C6, Ekstensi antebrachium
musculus bersama dengan C7, C8] pada sendi cubiti;
triceps brachii caput mediale adduktor dan extensor
dan laterale pada tambahan brachium pada
olecranon ulnae sendi glenohumeralia
358
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Caput longum
musculus
triceps brachii
f0170 Gambar 7.33 Dinding posterior regio axillaris. Gambar 7.34 Dasar regio axillaris. f0175
minor), musculus subscapularis adalah anggota musculi Arteria dan vena circumflexa scapulae lewat di dalam p1295
rotator cuff, yang menstabilkan sendi glenohumeralia. spatium ini (lihat Gambar 7.26).
p1220 Caput longum triceps brachii melintas vertikal
melalui dinding posterior axilla, dan, bersama dengan mus- Interval triangularis st0200
culi di sekelilingnya dan tulang-tulang yang berdekatan, Interval triangularis dibentuk oleh (Gambar 7.33): p1300
menyebabkan terbentuknya tiga celah yang dilalui struktur- j tepi lateral caput longum musculus triceps brachii, u0655
struktur yang melintasi dinding posterior (Gambar 7.33): j corpus humeri, dan u0660
u0605 j spatium quadrangularis, j tepi inferior musculus teres major. u0665
u0610 j spatium triangularis, dan
u0615 j interval triangularis. Nervus radialis berjalan keluar dari regio axillaris p1320
melalui interval ini untuk mencapai kompartemen poste-
st0185 Gerbang dinding posterior rior brachium (lihat Gambar 7.26).
p1240 (Lihat juga “Gerbang regio scapularis posterior,” hal.355,
dan Gambar 7.25.) Dasar st0205
Dasar regio axillaris (Gambar 7.34; lihat juga Gam- p1325
st0190 Spatium quadrangularis bar 7.28B) dibentuk oleh fascia dan kubah dari kulit yang
p1245 Spatium quadrangularis menyediakan jalur untuk membentangi jarak di antara tepi inferior dinding-dinding.
nervi dan pembuluh-pembuluh darah melintas di antara Struktur ini ditopang oleh fascia clavipectoralis.
regio axillaris dan regio scapularis yang lebih posterior Di inferior, struktur-struktur masuk dan keluar dari p1330
serta regio deltoidea (Gambar 7.33). Bila dipandang dari regio axillaris tepat di lateral dari dasar, di tempat dinding
anterior, batas-batasnya dibentuk oleh: anterior dan posterior regio axillaris menyatu dan regio
u0620 j tepi inferior musculus subscapularis; axillaris berkelanjutan dengan kompartemen anterior
u0625 j collum chirurgicum humeri; regio brachii.
u0630 j tepi superior musculus teres major; dan
u0635 j tepi lateral caput longum musculus triceps brachii. Isi fossa axillaris st0210
Pembuluh-pembuluh darah utama, nervi, dan vasa lym- p1335
p1270 Yang lewat melalui spatium quadrangularis adalah phatica extremitas superior melewati regio axillaris. Ruan-
nervus axillaris beserta arteria dan vena circumflexa pos- gan ini juga mengandung bagian proximal dua musculus
terior humeri (lihat Gambar 7.26). (musculus biceps brachii dan musculus coracobra-
chialis; Tabel 7.6) brachium, processus axillaris glandula
st0195 Spatium triangularis mammaria, dan kumpulan nodi lymphatici, yang mener-
p1275 Spatium triangularis adalah daerah penghubung di antara ima aliran dari extremitas superior dan dinding cavitas
regio axillaris dan regio scapularis posterior (Gambar 7.33). thoracis.
Bila dipandang dari anterior, struktur ini dibentuk oleh:
u0640 j tepi medial musculus caput longum triceps brachii, Arteria axillaris st0215
u0645 j tepi superior musculus teres major, dan Arteria axillaris menyuplai dinding-dinding regio axillaris p1340
u0650 j tepi inferior musculus subscapularis. dan daerah-daerah yang terkait, dan berlanjut sebagai 359
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Biceps brachii Caput longum— Tuberositas radii Nervus Flexor kuat antebrachium
tuberculum musculocutaneous pada sendi cubiti dan
supraglenoidale scapulae; [C5, C6] supinator antebrachium; flexor
caput breve—apex dari tambahan brachium pada sendi
processus coracoideus glenohumeralia
Coracobrachialis Apex dari processus Daerah kasar berbentuk Nervus Flexor brachium pada sendi
coracoideus garis pada sisi medial musculocutaneous glenohumeralia; adduksi
pertengahan corpus humeri [C5, C6, C7] brachium
suplai darah utama untuk bagian extremitas superior j Dua cabang, arteria thoracoacromialis, dan arteria u0690
yang lebih distal (Gambar 7.35). thoracica lateralis/thoracalis lateralis, berasal dari
p1345 Arteria subclavia di regio cervicalis menjadi arteria bagian kedua.
axillaris pada margo lateral costa I dan melintasi regio axil- j Tiga cabang, arteria subscapularis, arteria circum- u0695
laris, menjadi arteria brachialis pada tepi inferior muscu- flexa anterior humeri, dan arteria circumflexa
lus teres major. posterior humeri, berasal dari bagian ketiga.
p1350 Arteria axillaris dibagi menjadi 3 bagian oleh musculus
pectoralis minor, yang melintas di anterior dari pembuluh Arteria thoracica superior st0220
darah ini (Gambar 7.35): Arteria thoracica superior berukuran kecil dan berasal p1390
u0670 j Bagian pertama terletak proximal dari pectoralis minor. dari permukaan anterior bagian pertama arteria axillaris
u0675 j Bagian kedua terletak posterior dari pectoralis minor. (Gambar 7.36). Arteria ini menyuplai daerah bagian atas
u0680 j Bagian ketiga terletak distal dari pectoralis minor. dinding medial dan anterior regio axillaris.
p1370 Umumnya, enam cabang muncul dari arteria axillaris Arteria thoracoacromialis st0225
(Gambar 7.36): Arteria thoracoacromialis pendek dan berasal dari per- p1395
u0685 j Satu cabang, arteria thoracica superior/thoracalis mukaan anterior bagian kedua arteria axillaris tepat di
suprema, berasal dari bagian pertama. posterior dari tepi medial (superior) musculus pectoralis
minor (Gambar 7.36). Arteria ini melengkung di sekitar
tepi superior musculus, menembus fascia clavipectoralis,
Margo lateralis costa I dan langsung terbagi menjadi 4 cabang-ramus pectoralis,
Subclavius
ramus deltoideus, ramus clavicularis, dan ramus acromia-
Bagian pertama
Arteria lis, yang menyuplai dinding anterior regio axillaris dan
Arteria axillaris subclavia regio-regio yang terkait.
Bagian kedua Selain itu, ramus pectoralis berperan dalam suplai p1400
darah untuk mamma, dan ramus deltoideus melintas ke
dalam trigonum clavipectorale untuk berjalan bersama
vena cephalica dan menyuplai struktur-struktur di dekat-
Bagian ketiga nya (lihat Gambar 7.30).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
p1420 Arteria circumflexa scapulae melintasi spatium trian- Arteria circumflexa posterior humeri st0245
gularis, antara musculi subscapularis, teres major, dan Arteria circumflexa posterior humeri berasal dari per- p1440
caput longum triceps brachii. Ke posterior, arteria ini lewat mukaan lateral bagian ketiga arteria axillaris, langsung
di inferior dari, atau menembus, origo musculus teres di posterior dari tempat keluarnya arteria circumflexa
minor untuk masuk ke fossa infraspinatus. Arteria ini ber- anterior humeri (Gambar 7.36). Bersama dengan nervus
anastomosis dengan arteria suprascapularis dan ramus axillaris, arteria ini meninggalkan regio axillaris melewati
profundus (arteria dorsalis scapulae) arteria cervica- spatium quadrangularis di antara musculi teres major,
lis transversa, sehingga memberikan kontribusi pada any- teres minor, dan caput longum triceps brachii serta collum
aman anastomosis vaskuler di sekitar scapula. chirurgicum humeri (lihat Gambar 7.26).
p1425 Arteria thoracodorsalis kurang lebih mengikuti margo Arteria circumflexa posterior humeri melengkung p1445
lateralis scapulae menuju ke angulus inferior. Arteria ini mengelilingi collum chirurgicum humeri dan menyuplai
berkontribusi pada suplai vaskuler dinding posterior dan musculi di sekitarnya dan sendi glenohumeralia. Arteria
medial regio axillaris. ini beranastomosis dengan arteria circumflexa anterior
humeri, dan dengan cabang-cabang dari arteria profunda
st0240 Arteria circumflexa anterior humeri brachii, arteria suprascapularis, dan arteria thoracoacro-
p1430 Arteria circumflexa anterior humeri lebih kecil mialis.
bila dibandingkan dengan arteria circumflexa posterior
humeri, dan berasal dari sisi lateral bagian ketiga arteria Vena axillaris st0250
axillaris (Gambar 7.36). Arteria ini lewat di anterior dari Vena axillaris berawal dari tepi bawah musculus teres p1450
collum chirurgicum humeri dan beranastomosis dengan major dan merupakan lanjutan vena basilica (Gam-
arteria circumflexa posterior humeri. bar 7.37), yang merupakan vena superficialis yang mener-
p1435 Arteria circumflexa anterior humeri mengeluarkan ima aliran dari permukaan posteromedial manus dan
cabang-cabang untuk menyuplai jarinagn sekitarnya, ter- antebrachium dan menembus fascia profundus di perten-
masuk sendi glenohumeralia dan caput humeri. gahan brachium. 361
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Divisi st0270
Masing-masing truncus plexus brachialis terbagi menjadi p1505
divisi anterior dan divisi posterior (Gambar 7.38):
j Tiga divisi anterior membentuk bagian plexus brachia- u0715
f0190 Gambar 7.37 Vena axillaris. lis yang akhirnya memberi cabang nervi perifer yang
terkait dengan kompartemen anterior brachium dan
antebrachium.
p1455 Vena axillaris melewati regio axillaris pada sisi medial j Tiga divisi posterior bergabung untuk membentuk u0720
dan anterior dari arteria axillaris dan menjadi vena sub- plexus brachialis yang memberi cabang nervi yang ter-
clavia saat vena ini melintasi margo lateral costa I pada kait dengan kompartemen posterior.
axillary inlet. Umumnya cabang-cabang vena axillaris
mengikuti cabang-cabang arteria axillaris. Cabang lain
meliputi venae brachiales yang mengikuti arteria brachia- Aplikasi klinis b0065
lis, dan vena cephalica (Gambar 7.37).
Trauma arteria di dalam dan di sekitar regio axillaris
p1460 Vena cephalica adalah vena superficialis yang mengalir-
kan darah bagian lateral dan posterior manus, antebra-
chium, dan brachium. Di daerah bahu, struktur ini lewat Patah tulang costa I st0275
ke dalam celah berbentuk segitiga terbalik (trigonum cla- Arteria subclavia melintas keluar dari regio cervica- p1520
vipectorale) di antara musculus deltoideus, musculus pec- lis dan masuk ke regio axillaris, posisinya difiksasi oleh
toralis major, dan clavicula. Pada bagian superior trigonum musculi di sekitarnya ke fascies superior costa I. Cedera
clavipectorale, vena cephalica lewat di profundus dari caput dengan kecepatan tinggi yang kemudian melambat/
clavicularis musculus pectoralis major dan menembus fas- deselerasi secara tiba-tiba dan melibatkan trauma tho-
cia clavipectoralis untuk bergabung dengan vena axillaris. rax bagian atas dapat menyebabkan patah tulang costa
I, yang secara signifikan dapat mengganggu arteria sub-
st0255 Plexus brachialis clavia bagian distal atau arteria axillaris bagian pertama.
p1465 Plexus brachialis adalah plexus somaticae yang dibentuk Untungnya, ada hubungan anastomosis antara cabang-
oleh rami anteriores C5-C8, dan sebagian besar ramus cabang arteria subclavia dan arteria axillaris, yang mem-
anterior T1 (Gambar 7.38). Plexus ini berawal di regio cer- bentuk jalinan di sekitar scapula dan ujung proximal
vicalis, melintas ke lateral dan inferior di atas costa I, dan humerus; dengan demikian, walaupun ada transeksi total
masuk ke regio axillaris. pembuluh darah, pada brachium/lengan atas jarang ter-
p1470 Bagian-bagian plexus brachialis, dari medial ke lateral, jadi ischemia total (ischemia adalah keadaan dengan sup-
adalah radices, trunci, divisi, dan fasciculi. Semua nervi lai darah yang buruk pada organ atau extremitas).
utama yang mempersarafi extremitas superior berasal dari Dislokasi anterior caput humeri st0280
plexus brachialis, kebanyakan dari fasciculinya. Di regio Dislokasi anterior caput humeri dapat menekan arteria p1525
cervicalis, bagian proximal plexus brachialis terletak di axillaris dan menyebabkan oklusi pembuluh darah. Hal ini
posterior dari arteria subclavia, sedangkan bagian yang tidak jarang menyebabkan ischemia total pada extremi-
lebih distal dari plexus mengelilingi arteria axillaris. tas superior, namun mungkin diperlukan pembedahan
untuk merekonstruksi arteria axillaris agar bisa tetap ber-
st0260 Radices fungsi tanpa rasa sakit. Yang penting, arteria axillaris erat
p1475 Radices plexus brachialis adalah rami anteriores C5 sam- kaitannya dengan plexus brachialis, yang juga bisa men-
pai C8, dan sebagian besar T1. Dekat dengan asalnya, radi- galami kerusakan saat terjadi dislokasi anterior.
362 ces menerima rami communicans griseus dari truncus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
laris bagian kedua dan merupakan kelanjutan dari divisi Aplikasi klinis b0075
anterior truncus inferior; fasciculus medius mendapat
kontribusi dari C8 dan T1. Kerusakan nervus thoracicus longus
u0735 j Fasciculus posterior muncul di posterior dari arte- Mastektomi (pengangkatan payudara dengan pem- p1605
ria axillaris bagian kedua dan berasal dari gabungan bedahan) melibatkan eksisi jaringan payudara sampai
tiga divisi posterior; fasciculus posterior mendapat musculus pectoralis major dan fascianya. Di dalam regio
kontribusi dari semua radix plexus brachialis (C5 axillaris, jaringan payudara harus diambil dari dinding
sampai T1). medial regio axillaris. Yang dekat kedudukannya dengan
dinding medial regio axillaris adalah nervus thoracicus
p1555 Nervi perifer utama extremitas superior kebanyakan longus. Kerusakan pada nervus ini dapat menyebabkan
berasal dari fasciculi plexus brachialis. Umumnya, nervi kelumpuhan musculus serratus anterior, menghasilkan
yang terkait dengan kompartemen anterior extremitas “winging” scapula/scapula alata yang khas. Nervus ini
superior muncul dari fasciculi medialis dan lateralis, dan juga bisa mengalami kerusakan saat pemasangan selang/
nervi yang terkait dengan kompartemen posterior berasal pipa dada atau karena trauma pada dinding lateral tubuh.
dari fasciculus posterior.
Ramus communicans
griseus
Ganglion cervicale
Musculus scalenus medius superius
Radices
(rami anterior dari C5
sampai T1) C5
Ganglion cervicale Nervi Fasciculi Divisiones Trunci Radices
C6 medium
Trunci terminale (rami anterior)
(superior, medius, inferior) C7
C5
Divisiones C8
(anterior, posterior) Ganglion Lateralis Anterior Superior
T1
cervicothoracicum An
te C6
rio
ri or r
e
st
Po
Fasciculi Tendo scalenus Posterior Posterior Medius C7
(medialis, anterior Po
ste
lateralis, rio
r C8
posterior) Medialis Anterior Inferior
Tersusun
di sekitar T1
bagian ke-
dua arteria
axillaris
A B
f0195 Gambar 7.38 Plexus brachialis. A. Komponen-komponen utama di regio cervicalis dan regio axillaris. B. Skema menunjukkan bagian-bagian
plexus brachialis.
363
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
f0545
f0550
f0555
f0560
f0565
f0570
f0580
364
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
f0585
f0600
f0610
365
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Nervus dorsalis
Musculocutaneous Nervus pectoralis lateralis Nervus scapulae
suprascapularis
C5
Kontribusi
Lateralis Anterior Superior pada nervus
phrenicus
Medianus An
Axillaris t
r erio
C6
Nervus dorsalis
ter
io r
Nervus subclavius
scapulae C5
Pos
Radialis Posterior Posterior Medius C7
Nervus
subscapularis superior
Nervus thoracodorsalisPos
C8
C6
Nervus subscapularis inferior teri
or
Medialis Anterior Inferior
Ulnaris C7
T1
Pectoralis medialis
Nervus
Nervus cutaneus brachii medialis
Nervus cutaneus antebrachii medialis
thoracicus C8
A longus
T1
Nervus suprascapularis
Bagian kedua Nervus
arteria axillaris subclavius
f0200 Gambar 7.39 Plexus brachialis. A. Skema menunjukkan cabang-cabang plexus brachialis. B. Hubungan dengan arteria axillaris.
st0300 Cabang-cabang trunci Nervus pectoralis lateralis adalah cabang paling p1665
p1610 Cabang satu-satunya dari truncus plexus brachialis adalah proximal dari fasciculus lateralis. Nervus ini lewat di ante-
dua nervus yang berasal dari truncus superior: nervus rior, bersama dengan arteria thoracoacromialis, untuk
suprascapularis dan nervus untuk musculus subclavius menembus fascia clavipectorale yang membentang pada
(Gambar 7.39, 7.40). celah di antara musculus subclavius dan musculus pecto-
p1615 Nervus suprascapularis (C5 dan C6): ralis minor, dan mempersarafi musculus pectoralis major.
u0770 j berasal dari truncus superior plexus brachialis. Nervus musculocutaneous adalah cabang termi- p1670
u0775 j lewat di lateral melalui trigonum cervicale posterius nal besar fasciculus lateralis. Nervus ini lewat ke lateral
dan melalui foramen suprascapularis untuk masuk ke untuk menembus musculus coracobrachalis dan lewat di
regio scapularis posterior. antara musculus biceps brachii dan musculus brachialis
u0780 j mempersarafi musculus supraspinatus dan musculus di brachium, dan mempersarafi tiga musculus flexorum
infraspinatus, dan di kompartemen anterior brachium, dan berakhir sebagai
u0785 j berjalan bersama arteria suprascapularis di bagian lat- nervus cutaneus antebrachii lateralis.
eral regio cervicalis dan di regio scapularis posterior. Radix lateralis nervus medianus adalah cabang p1675
terminal terbesar fasciculus lateralis dan lewat ke medial
untuk bergabung dengan cabang yang serupa dari fascicu-
p1640 Nervus subclavius (C5 dan C6) adalah nervus kecil lus medialis untuk membentuk nervus medianus.
yang:
u0790 j berasal dari truncus superior plexus brachialis,
Cabang-cabang fasciculus medialis st0310
u0795 j melintas ke arah anteroinferior di atas arteria dan vena
Fasciculus medialis memiliki lima cabang (Gam- p1680
subclavia, dan bar 7.39, 7.41).
u0800 j mempersarafi musculus subclavius.
Nervus pectoralis medialis adalah cabang paling p1685
proximal. Nervus ini menerima ramus communicans dari
st0305 Cabang-cabang fasciculus lateralis nervus pectoralis lateralis dan kemudian lewat di anterior
p1660 Tiga nervus berasal seluruhnya atau sebagian dari fascicu- antara arteria dan vena axillaris. Cabang-cabang nervus
366 lus lateralis (Gambar 7.39, 7.41). ini menembus dan meyuplai musculus pectoralis minor.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Nervus thoracicus
longus
Serratus anterior
Beberapa cabang nervus ini menembus musculus untuk lateralis untuk membentuk nervus medianus di anterior
mencapai dan menyuplai musculus pectoralis major. dari bagian ketiga arteria axillaris.
Kadangkala cabang-cabang lain lewat di sekitar tepi infe- Nervus ulnaris adalah cabang terminal besar fascicu- p1705
rior atau lateral musculus pectoralis minor untuk menca- lus medialis. Namun, di dekat tempat keluarnya, nervus ini
pai musculus pectoralis major. sering menerima ramus communicans dari radix lateralis
p1690 Nervus cutaneus brachii medialis melintasi regio nervus medianus yang berasal dari fasciculus lateralis dan
axillaris dan masuk ke brachium, selanjutnya nervus membawa serat-serat dari C7 (lihat Gambar 7.39B). Ner-
ini menembus fascia profundus dan menyuplai kulit sisi vus ulnaris melintasi brachium dan antebrachium sampai
medial sepertiga distal brachium. Di regio axillaris, nervus manus, untuk mempersarafi semua musculus intrinsik
ini berhubungan dengan nervus intercostobrachialis manus (kecuali tiga musculus thenar dan dua musculus
T2. Serabut-serabut nervus cutaneous brachii medialis lumbricales yang lateral). Saat melewati antebrachium,
mempersarafi bagian atas permukaan medial brachium cabang-cabang nervus ulnaris mem-persarafi musculus
dan dasar regio axillaris. flexor carpi ulnaris dan bagian separuh medial musculus
p1695 Nervus cutaneus antebrachii medialis berawal flexor digitorum profundus. Nervus ulnaris mempersarafi
di distal dari pangkal nervus cutaneus brachii medialis. kulit permukaan palmaris digitus minimus, bagian sepa-
Nervus ini lewat keluar dari regio axillaris dan masuk ke ruh medial digitus annularis, dan palmaris yang terkait
brachium serta memberikan cabang untuk kulit di atas dan carpus, dan kulit permukaan dorsal bagian medial
musculus biceps brachii, dan kemudian berlanjut menu- manus.
runi brachium untuk menembus fascia profundus ber- Nervus medianus. Nervus medianus dibentuk di p1710
sama vena basilica, tetap ke inferior untuk menyuplai anterior dari arteria axillaris bagian ketiga oleh gabun-
kulit di atas permukaan anterior antebrachium. Nervus gan radices lateralis dan medialis yang berasal dari
ini mempersarafi kulit permukaan medial antebrachium fasciculi lateralis dan medialis plexus brachialis (Gam-
sampai carpus/sendi radiocarpalis. bar 7.39, 7.41). Nervus ini masuk ke brachium di anterior
p1700 Radix medialis nervus medianus melintas ke lateral dari arteria brachialis, melalui brachium ke antebrachium
untuk bergabung dengan radix yang serupa dari fasciculus yang cabang-cabangnya mempersarafi sebagian besar 367
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Fasciculus medialis
Fasciculus lateralis
Nervus musculocutaneous
Nervus pectoralis medialis
f0210 Gambar 7.41 Cabang-cabang fasciculi lateralis dan medialis plexus brachialis.
musculus di kompartemen anterior antebrachium (kecuali Semua nervus ini kecuali nervus radialis mempersarafi p1770
musculus flexor carpi ulnaris dan bagian separuh medial musculi yang terkait dengan dinding posterior regio axil-
musculus flexor digitorum profundus, yang dipersarafi laris; nervus radialis masuk ke brachium dan antebra-
oleh nervus ulnaris). chium.
p1715 Nervus medianus berlanjut ke dalam manus untuk Nervus subscapularis superior, nervus thoracodor- p1775
mempersarafi: salis, dan nervus subscapularis inferior secara bertu-
u0805 j tiga musculus thenar yang terkait dengan pollex, rut-turut berasal dari fasciculus posterior dan melintas
u0810 j dua musculus lumbricalis yang lateral yang terkait den- langsung ke dalam musculi yang terkait dengan dinding
gan gerak index dan digitus medius, dan posterior regio axillaris (Gambar 7.42). Nervus subscap-
u0815 j kulit permukaan palmaris 3 1/2 digiti yang lateral dan ularis superior pendek dan masuk ke, dan menyuplai
sisi lateral palmaris dan pertengahan carpus. musculus subscapularis. Nervus thoracodorsalis adalah
yang terpanjang diantara tiga nervus ini dan lewat secara
p1735 Nervus musculocutaneous, radix lateralis nervus medi- vertikal sepanjang dinding posterior axilla. Nervus ini
anus, nervus medianus, radix medialis nervus medianus, menembus dan mempersarafi musculus latissimus dorsi.
dan nervus ulnaris membentuk huruf-M di atas arteria Nervus subscapularis inferior juga lewat ke inferior
axillaris bagian ketiga (Gambar 7.41). Ciri ini, bersama sepanjang dinding posterior regio axillaris dan memper-
dengan penetrasi musculus coracobrachialis oleh nervus sarafi musculus subscapularis dan musculus teres major.
musculocutaneous, dapat digunakan untuk mengidentifi- Nervus axillaris berasal dari fasciculus posterior dan p1780
kasi komponen-komponen plexus brachialis di axilla. melintas ke inferior dan lateral sepanjang dinding poste-
rior untuk keluar dari regio axillaris melalui spatium quad-
st0315 Cabang-cabang fasciculus posterior rangularis (Gambar 7.42). Nervus ini melintas ke posterior
p1740 Lima nervus berasal dari fasciculus posterior plexus bra- di sekitar collum chirurgicum humeri dan mempersarafi
chialis (Gambar 7.39, 7.42): musculus deltoideus dan musculus teres minor. Nervus
u0820 j nervus subscapularis superior, cutaneus brachii lateralis superior berasal dari ner-
u0825 j nervus thoracodorsalis, vus axillaris setelah melalui spatium quadrangularis dan
u0830 j nervus subscapularis inferior, membelok di sekitar tepi posterior musculus deltoideus
u0835 j nervus axillaris, untuk mempersarafi kulit di regio ini. Nervus axillaris
368
u0840 j nervus radialis. disertai oleh arteria circumflexa posterior humeri.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Sebagian
besar dari
extremitas
superior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
dinding posterior regio axillaris dan menerima dari regio Processus axillaris glandula mammaria st0325
dorsales, regio deltoidea, dan regio cervicalis. Walaupun glandula mammaria berada di fascia superficia- p1865
p1845 Nodi lymphatici centralis tertanam di lemak regio lis yang menutupi dinding thorax, regio superolateralnya
axillaris dan menerima cabang-cabang dari nodi lym- meluas sepanjang tepi inferior musculus pectoralis major
phatici brachiales, subscapularis, dan pectoralis. sampai ke regio axillaris. Pada beberapa kasus, struktur ini
p1850 Nodi lymphatici apicales adalah kelompok yang bisa lewat di sekitar tepi musculus untuk menembus fas-
letaknya paling superior di regio axillaris dan menerima cia profundus dan masuk ke regio axillaris (Gambar 7.44).
drainase dari kelompok nodi lymphatici yang lain dalam Processus axillaris jarang menjangkau sampai setinggi
regio ini. Selain itu, kelompok ini menerima vasa lymphat- apex regio axillaris.
ica yang berjalan bersama vena cephalica serta drainase
vasa dari regio superior glandula mammaria.
p1855 Pembuluh-pembuluh efferentes dari kelompok apicales
bertemu membentuk truncus subclavius, yang biasanya BRACHIUM st0330
bergabung dengan sistem vena pada pertemuan antara Brachium adalah regio extremitas superior antara p1870
vena subclavia dextra dan vena jugularis interna dextra regio deltoidea dan cubitus (Gambar 7.45A). Di sebelah
di regio cervicalis. Di sisi kiri, biasanya truncus subclavius medial aspectus superior brachium berhubungan den-
bergabung dengan ductus thoracicus di dasar regio cervi- gan regio axillaris. Di inferior, beberapa struktur pent-
calis. ing lewat di antara brachium dan antebrachium melalui
fossa cubitalis, yang posisinya di sebelah anterior dari
sendi cubiti.
b0085 Aplikasi klinis Brachium dibagi menjadi dua kompartemen oleh sep- p1875
tum intermusculare brachii mediale dan septum inter-
Drainase lymphatici dan karsinoma payudara musculare brachii laterale, yang melintas dari tiap sisi
p1860 Drainase lymphatici dari bagian lateral payudara mele- humerus menuju selubung bagian luar fascia profundus
wati nodi lymphatici di regio axillaris. Pemutusan signifi- yang mengelilingi extremitas (Gambar 7.45B).
kan pada drainase lymphatici yang normal extremitas Kompartemen anterior brachium berisi musculi yang p1880
superior bisa terjadi bila mastektomi atau pembersihan terutama berfungsi untuk fleksi sendi cubiti; komparte-
nodi lymphatici axillaris dengan pembedahan, seperti men posterior berisi musculi yang berfungsi untuk eks-
yang dilakukan pada kanker payudara. Lebih jauh lagi, tensi sendi. Nervi dan pembuluh-pembuluh darah utama
beberapa pasien mendapat radioterapi pada regio axil- menyuplai dan lewat melalui tiap kompartemen.
laris untuk mencegah penyebaran penyakit metastasis,
namun efek samping tindakan ini adalah hancurnya jar- Tulang st0335
ingan lymphaticus yang sangat kecil serta sel-sel kanker. Penyangga skeletal untuk brachium adalah humerus p1885
Bila drainase lymphatici extremitas superior rusak, bra- (Gambar 7.46). Namun demikian, sebagian besar muscu-
chium dapat mengalami pembengkakan (lymphedema). lus brachium yang berukuran besar berinsertio di ujung
proximal dua tulang antebrachium, radius dan ulna,
dan berfungsi untuk fleksi dan ekstensi antebrachium
Processus axillaris Glandula mammaria pada sendi cubiti. Selain itu, sebagian besar musculus di
antebrachium yang menggerakkan manus berorigo pada
ujung distal humerus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Pandangan posterior
Antebrachium
Fossa
A cubitalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Septum Septum
intermusculare intermusculare
Pandangan anterior
brachii laterale brachii mediale Capitulum
Kompartemen Kompartemen
anterior posterior
Collum
Fossa Crista
radialis supraepicondylaris
Epicondylus medialis
lateralis Linea obliqua
Fossa coronoidea
Epicondylus
Capitulum Trochlea medialis
A Condylus
Lateral Medial
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Olecranon Incisura
trochlearis Facies
subcutan
Incisura
radialis
Daerah kasar
Processus untuk anconeus
Processus coronoideus
Crista
coronoideus
musculi
supinatoris Crista musculi Tuberositas
supinatoris ulnae
f0250 Gambar 7.49 Pandangan lateral, anterior, medial, dan posterior ujung proximal ulna.
Coracobrachialis Apex processus Daerah kasar berbentuk Nervus Flexor brachium pada
coracoideus garis pada sisi medial musculocutaneous sendi glenohumeralia;
pertengahan corpus [C5, C6, C7]
humeri
Biceps brachii Caput longum— Tuberositas radii Nervus Flexor kuat antebrachium
tuberculum musculocutaneous pada sendi cubiti dan
supraglenoidale [C5, C6] supinator antebrachium;
scapulae; caput flexor tambahan
breve—apex processus brachium pada sendi
coracoideus glenohumeralia
Brachialis Aspectus anterior humeri Tuberositas ulnae Nervus Flexor kuat antebrachium
(facies medialis dan musculocutaneous [C5, pada sendi cubiti
lateralis) dan septum C6]; (kontribusi kecil oleh
intermusculare di nervus radialis [C7] untuk
dekatnya bagian lateral musculus)
373
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Fasciculus lateralis
Interval triangularis
Fasciculus medialis
Triceps brachii Caput longum— tuberculum Olecranon Nervus radialis [C6, C7, C8] Ekstensi antebrachium pada
infraglenoidale scapulae; caput sendi cubiti. Caput longum juga
mediale—facies posterior humeri; dapat melakukan ekstensi dan
caput laterale—facies posterior adduksi brachium pada sendi
humeri glenohumeralia
p2075 Nervus medianus tidak memiliki cabang utama di bra- Nervus ulnaris st0390
chium, tapi satu ramus menuju salah satu musculus di Nervus ulnaris memasuki brachium bersama nervus p2085
antebrachium, musculus pronator teres, bisa keluar dari medianus dan arteria axillaris (Gambar 7.50). Nervus ini
nervus, tepat di sebelah proximal dari sendi cubiti. lewat melalui daerah yang proximal di sebelah medial dari
arteria axillaris. Di pertengahan brachium, nervus ulnaris
menembus septum intermusculare mediale dan memasuki
b0090 Aplikasi klinis kompartemen posterior dan nervus ini berada anterior dari
Cedera nervus medianus di brachium caput mediale musculus triceps brachii. Nervus ini lewat di
p2080 Biasanya di brachium dan antebrachium nervus media- posterior dari epicondylus medialis humeri dan kemudian
nus tidak mengalami cedera saat trauma karena posisinya memasuki kompartemen anterior antebrachium.
yang relatif dalam. Pada kejadian yang sangat jarang, Nervus ulnaris tidak memiliki cabang utama di brachium. p2090
sebuah pita fibrosa dapat muncul dari aspectus ante-
rior humerus di bawah tempat nervus medianus lewat. Aplikasi klinis b0095
Struktur ini adalah sisa embryologis musculus coracobra-
chialis dan kadang-kadang disebut sebagai ligamentum Cedera nervus radialis di brachium
dari Struthers; kadang kala, bisa mengalami kalsifikasi. Nervus radialis terikat erat dengan arteria profunda p2095
Pita ini dapat menekan nervus medianus, menyebabkan brachii di antara caput mediale dan laterale musculus
kelemahan musculi flexorum di antebrachium dan mus- triceps brachii pada sulcus nervi radialis. Bila humerus
culi thenar manus. Studi terhadap konduksi nervus dapat mengalami patah tulang (gambar 7.52), Nervus radi-
menunjukkan lokasi penekanan nervus medianus. alis bisa teregang atau terputus di regio ini yang
374
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
fungsi. Nervus harus selalu diperiksa pada setiap adanya ke lateral, melalui kompartemen posterior, nervus ini
dugaan patah tulang corpus humeri. Biasanya gejala- berada di sulcus nervi radialis langsung pada tulang. Pada
gejala pada pasien termasuk kelemahan carpus/sendi sisi lateral brachium, nervus ini melintas di anterior men-
radiocarpea (wrist drop, akibat hilangnya persarafan embus septum intermusculare laterale dan memasuki
untuk musculi extensorum) dan perubahan sensorium kompartemen anterior dan berada di antara musculus
pada kulit dorsum manus. brachialis dan satu musculus di kompartemen posterior
antebrachium—yakni musculus brachioradialis, yang
melekat pada crista supraepicondylaris humeri. Nervus
Humerus radialis masuk ke antebrachium di anterior dari epicon-
dylus lateralis humeri, tepat di profundus dari musculus
brachioradialis.
Di brachium, nervus radialis memiliki rami musculares p2115
dan rami cutanei (Gambar 7.51).
Rami musculares termasuk yang menuju musculus p2120
triceps brachii, musculus brachioradialis, dan musculus
extensor carpi radialis longus. Selain itu, nervus radia-
lis berkontribusi pada persarafan musculus brachialis
bagian lateral. Salah satu rami menuju caput mediale
musculus triceps brachii muncul sebelum masuknya ner-
vus radialis ke dalam kompartemen posterior dan lewat
vertikal menuruni brachium dalam kaitannya dengan
nervus ulnaris.
Rami cutanei nervus radialis yang muncul di kom- p2125
partemen posterior brachium adalah nervus cutaneus
brachii lateralis inferior dan nervus cutaneus ante-
brachii posterior, yang keduanya menembus caput
laterale musculus triceps brachii, berada di atas fascia pro-
fundus dan terletak subcutaneus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Arteria subclavia
Anatomi permukaan b0105
Arteria brachialis
Nervus medianus
Arteria
brachialis
A
Nervus ulnaris
Arteria axillaris
Arteria circumflexa anterior humeri
Arteria circumflexa posterior humeri
Gambar 7.54 Lokasi arteria brachialis di brachium (pandangan f0275
medial brachium bersama arteria brachialis, nervus medianus,
nervus ulnaris).
Arteria profunda brachii
(dalam sulcus nervi radialis) Arteria
nutriciae humeri
Arteria brachialis
Drainase vena st0415
Collateralis ulnaris
Arteria collateralis radialis superior Sepasang vena brachialis lewat di sepanjang sisi medial p2160
dan lateral arteria brachialis, menerima aliran dari venae
Arteria collateralis media
yang menyertai cabang-cabang arteria brachialis (Gam-
Collateralis ulnaris bar 7.55).
Arteria interossea
inferior
recurrens Selain venae profundi ini, dua vena subcutaneus yang p2165
Arteria recurrens ulnaris
Arteria recurrens radialis anterior besar, vena basilica dan vena cephalica, berada di bra-
Arteria recurrens ulnaris chium (Gambar 7.55).
Arteria radialis posterior
Arteria interossea
Vena basilica melintas vertikal di separuh bagian distal p2170
Arteria interossea communis brachium, menembus fascia profundus untuk berada di
posterior
Arteria interossea anterior medial dari arteria brachialis, dan kemudian menjadi vena
B Arteria ulnaris
axillaris pada tepi bawah musculus teres major. Venae
f0270 Gambar 7.53 Arteria brachialis. A. Arteria brachialis B. Cabang- brachiales bergabung dengan vena basilica, atau vena
cabang. axillaris.
Vena cephalica melintas ke superior pada aspectus p2175
anterolateralis brachium dan melalui dinding anterior
bersama-sama kedua struktur ini melalui interval trian- regio axillaris untuk mencapai vena axillaris.
gularis, yang dibentuk oleh corpus humeri, tepi inferior
musculus teres major, tepi lateral caput longum muscu-
lus triceps brachii. Kemudian kedua struktur ini lewat SENDI CUBITI/ARTICULATIO CUBITI st0420
di sepanjang sulcus nervi radialis pada facies posterior
humeri, di profundus dari caput laterale musculus triceps Sendi cubiti adalah sendi kompleks yang melibatkan tiga p2180
brachii. sendi yang terpisah, yang memiliki suatu cavitas synovia-
p2150 Cabang-cabang arteria profunda brachii menyuplai lis bersama (Gambar 7.56; lihat juga Gambar 7.60).
musculi di dekatnya dan beranastomosis dengan arteria Sendi-sendi antara incisura trochlearis ulnae dan p2185
circumflexa posterior humeri. Arteria ini berakhir sebagai trochlea humeri dan antara capitulum radii dan capitu-
dua vasa collateralis, yang berperan dalam jaringan anas- lum humeri adalah yang terutama terlibat dalam fleksi
376 tomosis arteriae di sekitar sendi cubiti. dan ekstensi antebrachium pada brachium, seperti engsel,
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Vena axillaris
Coracobrachialis
Vena basilica
(vena superficialis subcutaneus)
Venae profundi yang menyertai
arteriae
A
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Bantalan lemak
Ligamentum
collaterale
Membrana radiale Ligamentum
synovialis collaterale
Ligamentum Ligamentum
ulnare
anulare radii anulare radii
Gambar 7.58 Capsula articularis dan ligamenta sendi cubiti dextra. f0295
f0290 Gambar 7.57 Membrana synovialis sendi cubiti (pandangan
anterior).
sacciformis) menonjol keluar dari tepi bebas inferior cap- lis, arteria profunda brachii, arteria radialis, dan arteria
sula articularis dan memfasilitasi rotasi caput radii saat ulnaris.
pronasi dan supinasi (Gambar 7.58). Sendi cubiti dipersarafi terutama oleh cabang-cabang p2235
p2230 Suplai vaskuler sendi cubiti didapat melalui jaringan nervus radialis dan nervus musculocutaneous, tapi bisa
anastomosis pembuluh-pembuluh darah yang berasal dari juga mendapat persarafan oleh cabang-cabang nervus
cabang-cabang collateralis dan recurrens arteria brachia- ulnaris dan nervus medianus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Triceps brachii
Arteria
Septum intermusculare
(brachialis)
brachii mediale
Brachialis Nervus
Biceps brachii
(medianus)
Fossa cubitalis
B
A Extensorum antebrachium
Nervus medianus
Nervus radialis Nervus ulnaris
Nervus musculocutaneous Vena basilica
Nervus ulnaris
Supinator
Arteria radialis
f0310 Gambar 7.61 Fossa cubitalis. A. Batas-batas. B. Isi. C. Posisi nervus radialis. D. Struktur-struktur superficial.
p2340 Normalnya, arteria brachialis bercabang menjadi Nervus radialis berada tepat dibawah tepi musculus p2355
arteria radialis dan arteria ulnaris di apex fossa, meski- brachioradialis, yang membentuk tepi lateral fossa (Gam-
pun percabangan ini bisa terjadi lebih proximal pada bar 7.61C). Pada posisi ini, nervus radialis terbagi menjadi
brachium, bahkan di regio axillaris (Gambar 7.61C). rami superficialis dan profundus:
Saat mengukur tekanan darah dari pasien, klinisi men- j Ramus superficialis berlanjut ke dalam antebrachium u0940
empatkan stetoskop di atas arteria brachialis pada fossa tepat di profundus dari musculus brachioradialis.
cubitalis. j Ramus profundus lewat di antara dua caput musculus u0945
p2345 Nervus medianus berada langsung di medial dari arte- supinator (Gambar 7.62) untuk mencapai komparte-
ria brachialis dan meninggalkan fossa dengan melintas men posterior antebrachium.
di antara caput ulnare dan humerale musculus pronator
teres (Gambar 7.61C). Nervus ulnaris tidak melewati fossa cubitalis. Sebaliknya, p2370
p2350 Pada bagian distal fossa cubitalis, arteria brachialis nervus ini lewat di posterior dari epicondylus medialis.
dan nervus medianus ditutupi dan dilindungi di anterior Atap fossa cubitalis dibentuk oleh fascia superficialis p2375
oleh aponeurosis bicipitalis (Gambar 7.61B). Membrana dan kulit. Struktur paling penting dalam atap adalah vena
jaringan ikat yang datar ini lewat di antara sisi medial mediana cubiti (Gambar 7.61D), yang lewat secara diago-
tendo musculus biceps brachii dan fascia profundus ante- nal melintasi atap dan menghubungkan vena cephalica
brachium. Tepi medial aponeurosis bicipitalis yang tajam pada sisi lateral extremitas superior dengan vena basilica
380 seringkali dapat dirasakan. pada sisi medialnya. Aponeurosis bicipitalis memisahkan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Membrana interossea
vena mediana cubiti dari arteria brachialis dan nervus Sendi cubiti
medianus. Struktur-struktur lain dalam atap adalah nervi
cutaneus—nervus cutaneus antebrachii medialis dan ner- Fossa cubitalis
vus cutaneus antebrachii lateralis.
Antebrachium
b0135 Aplikasi klinis
Siku pemain tenis/“Tennis elbow” dan siku Radius
pemain golf/“golfer’s elbow” (epicondylitis)
p2380 Sudah umum bagi orang yang terlibat dalam olah- Ulna
Sendi
raga seperti golf dan tenis untuk mengalami ketegangan radiocarpea Nervus medianus
berlebihan pada origo musculi flexorum dan extenso- Tendines flexorum
rum antebrachium. Secara khas nyeri dirasakan di sekitar longum digiti
epicondyli dan biasanya berkurang setelah istirahat. Bila
nyeri dan inflamasi menetap, pembedahan pemisahan
origo extensorum atau flexorum dari tulang mungkin Canalis carpi
diperlukan. Istimewanya, pada pemain tenis nyeri terjadi Manus
pada epicondylus lateralis dan pada origo bersama mus-
culi extensorum (siku pemain tenis/tennis elbow), sedan-
gkan pada pemain golf nyeri terjadi pada epicondylus
A
medialis dan pada origo bersama musculi flexorum (siku
pemain golf/golfer’s elbow). Septum intermusculare laterale
Kompartemen
Fascia profundus anterior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
p2405 Ulna berada di medial pada antebrachium, dan ukuran j tiga margo (anterior, posterior, dan interossea), dan u0965
proximal dan distalnya berkebalikan dengan radius: ulna j tiga facies (anterior, posterior, dan lateralis). u0970
besar di sebelah proximal dan kecil di distal. Sendi proxi-
mal dan distal antara radius dan ulna memungkinkan
ujung distal radius berayun di atas ujung ulna di dekatnya, Aplikasi klinis b0145
menghasilkan pronasi dan supinasi manus.
p2410 Seperti brachium, antebrachium dibagi menjadi kom- Konstruksi fistula dialisis
partemen anterior dan posterior (Gambar 7.63B). Di ante- Banyak pasien di seluruh dunia memerlukan dialisis p2455
brachium, kompartemen-kompartemen ini dipisahkan oleh: renalis karena gagal ginjal. Darah pasien disaring dan
u0950 j septum intermusculare laterale, yang lewat dari margo dibersihkan oleh mesin dialisis. Oleh karena itu darah
anterior radius ke fascia profundus yang mengelilingi harus diambil dari pasien untuk dimasukkan ke alat
extremitas; penyaringan dan kemudian dikembalikan ke dalam tubuh
u0955 j membrana interossea, yang menghubungkan tepi-tepi pasien. Proses dialisis terjadi berjam-jam dan memerlu-
radius dan ulna yang berdekatan di hampir sebagian kan aliran dengan kecepatan 250-500 mL/menit. Untuk
besar panjangnya; dan memungkinkan volume darah yang sedemikian besar
u0960 j perlekatan fascia profundus di sepanjang margo poste- dikeluarkan dari dan dikembalikan ke dalam tubuh, darah
rior ulna. diambil dari pembuluh-pembuluh darah yang memiliki
aliran dengan kecepatan tinggi. Karena tidak ada venae
p2430 Musculi di kompartemen anterior antebrachium di extremitas dengan kecepatan tinggi, prosedur pem-
melakukan fleksi carpus dan digiti dan pronasi manus. Mus- bedahan diperlukan untuk menciptakan suatu sistem
culi di kompartemen posterior melakukan ekstensi carpus demikian. Pada sebagian besar pasien, arteria brachialis
dan supinasi manus. Nervi dan pembuluh-pembuluh darah dibuatkan anastomosis (digabungkan) ke vena cephalica
utama menyuplai atau melewati setiap kompartemen. pada cubitus, atau arteria radialis dibuatkan anastomosis
dengan vena cephalica pada carpus. Beberapa dokter
st0435 Tulang bedah menempatkan cangkok arteria di antara pembu-
st0440 Corpus dan ujung distal radius luh-pembuluh darah ini. Setelah 6 minggu, venae bert-
p2435 Corpus radii sempit di proximal; struktur ini bersinambun- ambah ukurannya sebagai respon terhadap aliran darah
gan dengan tuberositas dan collum radii, dan lebih lebar di arteria-nya dan mudah menerima kanulasi langsung atau
distal, dan meluas untuk membentuk ujung distal (Gam- dialisis.
bar 7.64).
p2440 Di hampir seluruh panjangnya, corpus radii berben-
tuk segitiga pada penampang lintangnya, dengan (Gam-
bar 7.64): Aplikasi klinis b0150
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Facies anterior
Facies
anterior Margo Margo anterior
interossea (membulat)
Facies
medialis
Margo posterior
Margo (tajam)
interossea Facies posterior
Margo anterior
Daerah kasar
Radius untuk perlekatan
pronator quadratus
Ulna
Processus styloideus
ulnae
Perlekatan
untuk discus Pandangan distal
articularis
f0330 Gambar 7.65 Radiograf antebrachium (pandangan
anteroposterior). Gambar 7.66 Corpus dan ujung distal ulna dextra. f0335
383
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
st0460 Membrana interossea ularis dan ligamentum anulare radii di dekatnya. Pada
p2555 Membrana interossea adalah lembaran fibrosum tipis sendi radioulnaris distalis, incisura ulnaris radii melun-
yang menghubungkan margo medialis radii dan margo cur ke anterior di atas permukaan cembung pada caput
lateralis ulnae (Gambar 7.67). Serabut-serabut kolagen ulnae. Selama gerak ini, tulang-tulang dijaga agar tetap
dalam lembaran ini sebagian besar melintas ke inferior bersama oleh:
dari radius ke ulna. j ligamentum anulare radii pada sendi radioulnaris prox- u0985
p2560 Membrana interossea memiliki tepi atas yang bebas, imalis,
yang berlokasi tepat di inferior dari tuberositas radii, dan j membrana interossea di keseluruhan panjang tulang u0990
celah melingkar kecil di 1/3 distalnya. Pembuluh-pem- radius dan ulna, dan
buluh darah lewat di antara kompartemen anterior dan j discus articularis pada sendi radioulnaris distalis. u0995
kompartemen posterior, superior dari tepi atas dan melalui
celah di inferior. Karena sebagian besar manus bersendi dengan radius, p2595
p2565 Membrana interossea menghubungkan radius dan ulna perpindahan ujung distal radius ke medial di atas ulna
tanpa membatasi pronasi dan supinasi dan merupakan menggerakkan manus dari posisi palma-anterior (supi-
tempat perlekatan musculi di kompartemen anterior dan nasi) menjadi posisi palma-posterior (pronasi).
kompartemen posterior. Arah serabut-serabut pada mem- Dua musculus (biceps brachii dan supinator) melaku- p2600
brana juga konsisten dengan fungsinya menyalurkan gaya kan supinasi dan dua musculus (pronator teres and
dari radius ke ulna dan, dengan demikian, pada akhirnya pronator quadratus) melakukan pronasi manus (Gam-
dari manus ke humerus. bar 7.68).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Supinator
Pronator teres
Axis gerakan
f0345 Gambar 7.68 Pronasi dan supinasi. Posisi supinasi Posisi pronasi Posisi supinasi
Abduksi ulna
Keempat musculus di lapisan superficialis—flexor carpi p2635
oleh anconeus ulnaris, palmaris longus, flexor carpi radialis, dan
saat pronasi pronator teres—memiliki origo bersama di epicondylus
medialis humeri, dan, kecuali pronator teres, meluas ke
distal dari antebrachium masuk ke manus (Tabel 7.10,
Gambar 7.70).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
t0055 Tabel 7.10 L apisan superficialis musculi pada kompartemen anterior antebrachium (segmen-segmen medulla spinalis yang dicetak
tebal adalah segmen utama yang mempersarafi musculus)
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Flexor carpi Caput humerale— Tulang pisiforme, dan kemudian Nervus ulnaris Fleksi dan adduksi sendi
ulnaris epicondylus medialis humeri; melalui ligamentum pisohamatum [C7, C8, T1] radiocarpea
caput ulnare—olecranon dan dan ligamentum pisometacarpeum
margo posterior ulnae ke dalam hamatum dan basis
metacarpalis V
Palmaris longus Epicondylus medialis humeri Aponeurosis palmaris manus Nervus medianus Fleksi sendi radiocarpea; karena
(tidak muncul [C7, C8] aponeurosis palmaris melekatkan
pada 15% dari kulit manus, kontraksi musculus
populasi) akan melawan gaya robekan saat
menggenggam
Flexor carpi Epicondylus medialis humeri Basis metacarpalis II dan III Nervus medianus Fleksi dan abduksi carpus
radialis [C6, C7]
Pronator teres Caput humerale— Daerah kasar pada facies lateralis, Nervus medianus Pronasi
epicondylus medialis humeri pertengahan corpus radii [C6, C7]
dan crista supraepicondylaris
di dekatnya; caput ulnare—sisi
medial processus coronoideus
t0060 Tabel 7.11 L apisan antara/intermedia musculi pada kompartemen anterior antebrachium (segmen-segmen medulla spinalis yang
dicetak tebal adalah segmen utama yang mempersarafi musculus)
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Flexor Caput humeroulnare— Empat tendo, yang Nervus medianus Fleksi sendi interphalangeae proximales
digitorum epicondylus medialis melekat pada facies [C8, T1] dari index, digitus medius, digitus
superficialis humeri dan tepi processus palmaris phalanx media annularis, dan digitus minimus;
coronoideus di dekatnya; index, digitus medius, juga dapat melakukan fleksi sendi
caput radiale— linea digitus annularis, dan metacarpopha langeales digiti yang
obliqua radii digitus minimus sama dan sendi radiocarpea
Nervus ulnaris
Caput Nervus
humerale ulnaris
pronator
Arteria teres Caput Caput humeroulnare
Caput ulnare humerale flexor digitorum
brachialis superficialis
pronator flexor carpi
teres ulnaris
Arteria
ulnaris Nervus Arteria ulnaris Nervus medianus
Caput ulnare
medianus flexor carpi
Arteria Flexor carpi ulnaris Caput radiale flexor
radialis radialis digitorum superficialis
Flexor digitorum
Flexor carpi superficialis
Pronator ulnaris
teres
Palmaris
(dipotong)
longus
Ligamentum Pisiforme Nervus ulnaris
pisohamatum Ligamentum Arteria ulnaris
pisometacarpeum Nervus medianus
Aponeurosis
palmaris Retinaculum flexorum
Hamulus ossis
hamati
A B
f0355 Gambar 7.70 Lapisan superficialis musculi antebrachium.
A. Musculi superficialis (retinaculum flexorum tidak ditampakkan).
B. Musculus flexor carpi ulnaris. Gambar 7.71 Lapisan antara/intermedia musculi antebrachium. f0360
386
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Flexor Facies anterior dan medialis Keempat rendines, Bagian separuh lateral oleh Fleksi sendi inter-phalangeales
digitorum ulnae dan bagian separuh yang melekat ke facies nervus medianus (nervus distalis dari index, digitus medius,
profundus medial dari membrana palmaris phalanx inter-osseus anterior); bagian digitus annularis, dan digitus
interossea distalis dari index, separuh medial oleh nervus minimus; juga dapat memfleksi
digitus medius, digitus ulnaris [C8, T1] kan sendi metacarpopha
annularis, dan digitus langeales pada digiti yang sama
minimus dan sendi radiocarpalis
Flexor pollicis Facies anterior radii dan Facies palmaris basis Nervus medianus (nervus Fleksi sendi interphalange
longus separuh radialis dari phalangis distalis dari interosseous anterior) [C7, C8] ales pollex; juga dapat memfleksi
membrana interossea pollex kan sendi metacarpopha
langeales dari pollex
Pronator Crista linier pada facies Facies anterior bagian Nervus medianus (nervus Pronasi
quadratus anterior bagian distal dari ulna distal dari radius interosseous anterior) [C7, C8]
Nervus ulnaris
Nervus ulnaris
Arteria brachialis
Caput humerale
pronator teres
Flexor carpi
Supinator ulnaris (dipotong)
Membrana interossea Arteria radialis Arteria ulnaris
Ramus superficialis Arteria interossea
Flexor digitorum profundus nervus radialis communis
Flexor digitorum
Arteria
superficialis
interossea
Flexor pollicis longus (dipotong)
posterior
Arteria
Pronator teres interossea
(dipotong) posterior
Pronator quadratus
Rami Flexor digitorum
Retinaculum flexorum perforantes arteria profundus
interossea anterior
Tendo musculus
brachioradialis Membrana
(dipotong) interossea
Nervus ulnaris
f0365 Gambar 7.72 Lapisan profundus musculi antebrachium.
Ramus palmaris
superficialis Arcus palmaris
arteria radialis profundus
p2655 Arteria brachialis memasuki antebrachium dari bra-
Arcus palmaris
chium melalui fossa cubitalis. Pada apex fossa cubitalis, superficialis
arteria ini terbagi menjadi dua cabang utama, yakni arte-
ria radialis dan arteria ulnaris.
Gambar 7.73 Suplai arterial kompartemen anterior antebrachium. f0370
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
p2680 Pada bagian distal antebrachium, arteria radialis berada banyak cabang, yang menembus membrana interossea
langsung di lateral dari tendo besar musculus flexor carpi untuk menyuplai musculi lapis profundus kompartemen
radialis dan langsung di anterior dari musculus pronator posterior; arteria ini juga memiliki cabang kecil, yang
quadratus dan ujung distal radius (Gambar 7.73). berkontribusi untuk anyaman vaskuler di sekitar tulang-
p2685 Arteria radialis meninggalkan antebrachium, lewat di tulang carpalia dan sendi-sendi. Arteria interossea ante-
sekitar sisi lateral carpus, dan menembus aspectus postero- rior menembus membrana interossea di bagian distal
lateralis manus di antara basis metacarpalia I dan II (Gam- antebrachium, kemudian berakhir dengan menyatu ber-
bar 7.73). Cabang-cabang arteria radialis pada manus sama arteria interossea posterior.
sering merupakan suplai darah utama untuk pollex dan
sisi lateral index. Drainase vena st0515
p2690 Cabang-cabang arteria radialis berawal di antebra- Pada umumnya venae profundi kompartemen anterior p2765
chium termasuk: menyertai arteriae dan akhirnya bermuara ke venae bra-
u1030 j arteria recurrens radialis, yang berkontribusi pada chiales yang berkaitan dengan arteria brachialis di fossa
anyaman anastomosis di sekitar sendi cubiti dan untuk cubitalis.
banyak pembuluh darah yang menyuplai musculi pada
sisi lateral antebrachium (lihat Gambar 7.53B); Persarafan st0520
u1035 j ramus carpalis palmaris, yang berkontribusi untuk Nervi di kompartemen anterior antebrachium adalah ner- p2770
anyaman anastomosis pembuluh-pembuluh darah yang vus medianus dan nervus ulnaris, dan ramus superficialis
menyuplai tulang-tulang carpalia dan sendi-sendi; nervus radialis (Gambar 7.74).
u1040 j cabang yang agak besar, ramus palmaris superfi-
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
carpus, nervus ini berpindah mengitari sisi lateral muscu- Nervus radialis bercabang dua menjadi rami profundus p2830
lus dan letaknya menjadi lebih superficial, berada di antara dan superficialis di bawah tepi musculus brachioradialis, di
tendo musculus palmaris longus dan musculus flexor carpi margo lateralis fossa cubitalis (Gambar 7.74).
radialis. Nervus ini meninggalkan antebrachium dan Ramus profundus lebih banyak bersifat motorium p2835
masuk palma manus dengan melalui canalis carpi di pro- dan lewat di antara lapisan superficial dan profundus dari
fundus dari retinaculum flexorum (Gambar 7.74). musculus supinator untuk menuju dan menyuplai mus-
p2785 Banyak ramus muscularis di lapisan superficialis dan culi di kompartemen posterior antebrachium.
intermedia antebrachium berpangkal di medial dari ner- Ramus superficialis nervus radialis sifatnya senso- p2840
vus medianus tepat di distal terhadap sendi cubiti (Gam- rium. Nervus ini menuruni aspectus anterolateralis ante-
bar 7.74): brachium di profundus dari musculus brachioradialis dan
p2790 Cabang terbesar nervus medianus di antebrachium bersama-sama dengan arteria radialis. Kira-kira pada 2/3
adalah nervus interosseus anterior, yang berawal di perjalanan menuruni antebrachium, ramus superficialis
antara kedua caput pronator teres. Nervus ini lewat ke nervus radialis lewat ke lateral dan posterior di sekitar sisi
distal menuruni antebrachium bersama arteria interos- radialis antebrachium, profundus dari tendo brachioradia-
sea anterior, mempersarafi musculi di lapisan profundus lis. Nervus ini berlanjut ke dalam manus untuk memper-
(flexor pollicis longus, bagian separuh lateral flexor digi- sarafi kulit pada permukaan posterolateralis.
torum profundus, dan pronator quadratus) dan berakhir
sebagai rami articulares untuk sendi-sendi di antebra-
chium bagian distal dan carpus. KOMPARTEMEN POSTERIOR ANTEBRACHIUM st0540
p2795 Ramus palmaris yang kecil berasal dari nervus media-
nus di bagian distal antebrachium langsung di proximal Musculi st0545
dari retinaculum flexorum, lewat di superficial dari reti- Musculi di kompartemen posterior antebrachium terbagi p2845
naculum flexorum carpus ke dalam manus, dan memper- dalam dua lapisan: lapisan superficialis dan profundus.
sarafi kulit pangkal dan bagian tengah palmar. Musculi di kompartemen ini terkait dengan:
j gerak sendi radiocarpea, u1075
st0530 Nervus ulnaris j ekstensi digiti dan pollex, dan u1080
p2800 Nervus ulnaris melintasi antebrachium dan masuk ke j supinasi. u1085
manus, yang sebagian besar ramus utamanya berasal. Di
antebrachium, nervus ulnaris hanya mempersarafi mus- Semua musculus di kompartemen posterior antebra- p2865
culus flexor carpi ulnaris dan bagian medial (digiti annu- chium dipersarafi oleh nervus radialis.
laris dan minimus) musculus flexor digitorum profundus
(Gambar 7.74). Lapisan superficialis st0550
p2805 Nervus ulnaris memasuki kompartemen anterior ante- Tujuh musculus lapisan superficialis adalah brachio- p2870
brachium dengan melintas di posterior, di sekitar epicon- radialis, extensor carpi radialis longus, extensor
dylus medialis humeri, dan di antara caput humerale dan carpi radialis brevis, extensor digitorum, extensor
ulnare musculus flexor carpi ulnaris. Setelah menuruni sisi digiti minimi, extensor carpi ulnaris, dan anconeus
medial antebrachium pada bidang antara musculus flexor (Tabel 7.13, Gambar 7.75). Semuanya memiliki origo ber-
carpi ulnaris dan musculus flexor digitorum profundus, sama dari crista supraepicondylaris dan epicondylus late-
nervus ini berada di bawah sisi lateral tendo flexor carpi ralis humeri dan, kecuali brachioradialis dan anconeus,
ulnaris proximal dari carpus. meluas sebagai tendo dan masuk ke manus.
p2810 Arteria ulnaris berada di lateral dari nervus ulnaris
pada bagian 2/3 distal antebrachium, dan arteria mau- Lapisan profundus st0555
pun nervus ulnaris memasuki manus dengan melintas di Lapisan profundus kompartemen posterior antebrachium p2875
superficial dari retinaculum flexorum dan tepat di lateral terdiri atas lima musculus: supinator, abductor pollicis
dari tulang pisiforme (Gambar 7.74). longus, extensor pollicis brevis, extensor pollicis lon-
p2815 Di antebrachium nervus ulnaris mengeluarkan cabang: gus, dan extensor indicis (Tabel 7.14, Gambar 7.76).
u1065 j rami musculares untuk flexor carpi ulnaris dan untuk Kecuali musculus supinator, semua musculus lapisan p2880
bagian separuh medial flexor digitorum profundus yang profundus berasal dari facies posterior radius, ulna, dan
muncul segera setelah nervus ulnaris memasuki ante- membrana interossea dan melintas ke dalam pollex dan
brachium; dan digiti. 389
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
t0070 Tabel 7.13 L apisan superficialis musculi pada kompartemen posterior antebrachium (segmen-segmen medulla spinalis yang dicetak
tebal adalah segmen utama yang mempersarafi musculus)
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Brachioradialis Bagian proximal crista Facies lateralis ujung distal radius Nervus radialis [C5, C6] Flexor tambahan
supraepicondylaris lateralis sebelum bercabang sendi cubiti saat
humeri dan septum menjadi ramus superficialis antebrachium dalam
intermusculare di dekatnya dan ramus profundus posisi setengah pronasi
Extensor carpi Bagian distal crista Facies dorsalis basis metacarpalis II Nervus radialis [C6, C7] Ekstensi dan abduksi
radialis longus supraepicondylaris lateralis sebelum bercabang carpus
humeri dan septum menjadi ramus superficialis
intermusculare di dekatnya dan ramus profundus
Extensor carpi Epicondylus lateralis humeri Facies dorsalis basis metacarpalis II Ramus profundus nervus Ekstensi dan abduksi
radialis brevis dan septum intermusculare dan basis metacarpalis III radialis [C7, C8] sebelum carpus
di dekatnya menembus musculus
supinator
Extensor Epicondylus lateralis humeri Empat tendines, yang berinsertio Nervus interosseous Ekstensi index, digitus
digitorum dan septum intermusculare melalui vaginae tendinum posterior [C7, C8] medius, digitus
di dekatnya dan fascia musculorum extensorum menuju annularis, dan digitus
profundus aspectus dorsalis basis phalangis minimus; juga dapat
medius dan basis phalangis distalis ekstensi carpus
index, digitus medius, digitus
annularis, dan digitus minimus
Extensor digiti Epicondylus lateralis humeri Vagina tendo musculorum Nervus interosseous Ekstensi digitus
minimi dan septum intermusculare extensorum digitus minimus posterior [C7, C8] minimus
di dekatnya bersama
dengan extensor digitorum
Extensor carpi Epicondylus lateralis humeri Tuberculum pada sisi medial basis Nervus interosseous Ekstensi dan adduksi
ulnaris dan margo posterior ulnae metacarpalis V posterior [C7, C8] carpus
Anconeus Epicondylus lateralis humeri Olecranon dan bagian proximal Nervus radialis [C6, C7, C8] Abduksi ulna saat
facies posterior ulnae (melalui ramus musculares pronasi; extensor
untuk caput mediale tambahan sendi cubiti
musculus triceps brachii)
p2885 Tiga dari musculi ini--abductor pollicis longus, extensor lewat di antara musculi supinator dan abductor pollicis
pollicis brevis, dan extensor pollicis longus— muncul di longus untuk menyuplai extensorum superficialis (Gam-
antara tendo extensor digitorum dan extensor carpi radia- bar 7.77). Setelah menerima ujung terminal arteria inter-
lis brevis pada lapisan superficialis dan menuju pollex. ossea anterior, arteria interossea posterior berakhir dengan
p2890 Dua dari tiga musculus yang “muncul ke permukaan” bergabung bersama arcus carpalis dorsalis carpus.
ini (abductor pollicis longus dan extensor pollicis brevis)
membentuk tonjolan muscular yang khas di bagian distal Arteria interossea anterior st0570
permukaan posterolateralis antebrachium. Arteria interossea anterior, juga merupakan cabang arte- p2910
p2895 Semua musculus lapisan profundus dipersarafi oleh ria interossea communis, cabang arteria ulnaris (lihat
nervus interosseus posterior yang merupakan lanjutan Gambar 7.73), berada di kompartemen anterior ante-
ramus profundus nervus radialis. brachium pada membrana interossea. Arteria ini memi-
liki banyak rami perforantes, yang langsung menembus
st0560 Suplai arterial dan drainase vena membrana interossea untuk menyuplai musculi pro-
p2900 Sebagian besar suplai darah untuk kompartemen posterior fundus kompartemen posterior. Ujung terminal arteria
antebrachium didapat dari cabang-cabang arteriae radia- interossea anterior menuju ke posterior melalui celah di
lis, interossea posterior, dan interossea anterior. (Gam- membrana interossea pada daerah distal antebrachium
bar 7.77; lihat juga Gambar 7.73). untuk bergabung dengan arteria interossea posterior
(Gambar 7.77).
st0565 Arteria interossea posterior
p2905 Di kompartemen anterior berpangkal arteria interossea Arteria radialis st0575
posterior yang berasal dari arteria interossea commu- Arteria radialis memiliki rami musculares, yang berperan p2915
nis, cabang arteria ulnaris, dan lewat ke posterior di atas dalam suplai musculi extensorum pada sisi radialis ante-
tepi proximal membrana interossea dan memasuki kom- brachium.
partemen posterior antebrachium (lihat Gambar 7.73).
Arteria ini memberikan satu cabang, arteria interossea Drainase vena st0580
recurrens (lihat Gambar 7.53B) yang berperan dalam Umumnya venae profundus kompartemen posterior meny- p2920
390 anyaman vaskuler di sekitar sendi cubiti dan kemudian ertai arteriaenya. Akhirnya venae ini bermuara ke dalam
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Extensor Supinator
carpi Supinator (caput profundus)
radialis (caput
longus superficialis)
Brachioradialis Anconeus
Extensor Membrana
carpi interossea
radialis Extensor
brevis Abductor
Extensor pollicis
pollicis
carpi ulnaris longus
longus
Extensor Extensor
digiti minimi indicis Extensor
pollicis
Extensor brevis
digitorum
A B Pandangan
posterior
f0380 Gambar 7.75 Lapisan superficialis musculi pada kompartemen
posterior antebrachium. A. Musculus brachioradialis (pandangan Gambar 7.76 Lapisan profundus musculi pada kompartemen f0385
anterior). B. Musculi superficialis (pandangan posterior). posterior antebrachium.
t0075 Tabel 7.14 L apisan profundus musculi pada kompartemen posterior antebrachium (segmen-segmen medulla spinalis yang dicetak
tebal adalah segmen utama yang mempersarafi musculus)
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Supinator Bagian superficialis— epicondylus lateralis Facies lateralis radii, Nervus Supinasi
humeri, ligamentum collaterale radiale dan superior dari linea interosseous
ligamentum anulare; bagian profundus— crista obliqua radii yang posterior [C6, C7]
musculi supinatoris ulnae terletak di anterior
Abductor Facies posterior ulnae dan facies posterior radii Sisi lateral basis Nervus Abduksi sendi
pollicis (distal dari perlekatan supinator dan anconeus), metacarpalis I interosseous carpometacarpales pollex;
longus dan membrana interossea yang terkait posterior [C7, C8] extensor tambahan pollex
Extensor Facies posterior radii (distal dari abductor Facies dorsalis basis Nervus Ekstensi sendi
pollicis pollicis longus) dan membrana interossea di phalangis proximalis interosseous metacarpophalangea pollex;
brevis dekatnya pollex posterior [C7, C8] juga dapat ekstensi sendi
carpometacarpales pollex
Extensor Facies posterior ulnae (distal dari abductor Facies dorsalis basis Nervus Ekstensi sendi
pollicis pollicis longus) dan membrana interossea di phalangis distalis pollex interosseous interphalangea pollex;
longus dekatnya posterior [C7, C8] juga dapat ekstensi sendi
carpometacarpales dan
sendi metacarpophalangea
pollex
Extensor Facies posterior ulnae (distal dari extensor Vagina tendo Nervus Ekstensi index
indicis pollicis longus) dan membrana interossea di musculorum interosseous
dekatnya extensorum index posterior [C7, C8]
391
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Eminentia thenaris
Tendo musculus
flexor carpi radialis Tendo musculus Arteria radialis
palmaris longus Arteria ulnaris
Tendo musculus
extensor Tendo musculus extensor
digitorum pollicis brevis Tendo musculus
C extensor pollicis longus
Anatomical
Tendo musculus snuffbox
extensor pollicis longus
Vena cephalica
Arteria radialis
Tendo musculus
abductor pollicis longus
B Tendo musculus extensor
D pollicis brevis
f0395 Gambar 7.78 Mengenali tendines, lokasi pembuluh-pembuluh darah utama, dan nervi di antebrachium bagian distal. A. Antebrachium anterior
bagian distal dan carpus. B. Antebrachium posterior bagian distal dan carpus. C. Pandangan lateral carpus dan antebrachium bagian posterior.
D. Anatomical snuffbox.
st0595 MANUS Pada posisi normal saat istirahat, digiti membentuk p2970
lengkung yang fleksi, dengan digitus minimus yang paling
p2945 Manus (Gambar 7.79) adalah regio extremitas superior fleksi dan index yang paling sedikit fleksinya. Pada posisi
di distal dari sendi radiocarpea dan merupakan piranti anatomis, digiti dalam keadaan ekstensi.
mekanik dan sensorium. Manus dibagi menjadi tiga bagian: Manus memiliki permukaan anterior (palma manus/ p3025
u1090 j pergelangan tangan (carpus), telapak tangan) dan permukaan dorsalis (dorsum
u1095 j metacarpus, dan manus/punggung tangan).
u1100 j digiti (lima jari tangan termasuk ibu jari). Batasan abduksi dan adduksi digiti adalah dengan p3030
patokan digitus medius sebagai sumbu panjangnya
p2965 Kelima digitus terdiri atas pollex di lateral; empat digitus (Gambar 7.79). Pada posisi anatomis, sumbu panjang pol-
lainnya di medial dari pollex—index, digitus medius, digi- lex dirotasikan 90° terhadap digiti lainnya, sehingga ban-
tus annularis, dan digitus minimus. talan pollex mengarah ke medial; akibatnya, batasan gerak 393
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
pollex adalah tegak lurus terhadap gerak digiti manus Facies articularis st0620
yang lainnya. Tulang-tulang carpalia memiliki banyak facies articularis p3140
(Gambar 7.80). Kesemuanya saling bersendi, dan tulang-
tulang carpalia di baris distal bersendi dengan metacarpi
st0600 Tulang digiti. Dengan perkecualian untuk metacarpale pollex,
p3035 Ada tiga kelompok tulang pada manus (Gam- semua gerak tulang-tulang metacarpalia pada tulang-
bar. 7.80; 7.81A): tulang carpalia sifatnya terbatas.
u1105 j Delapan tulang carpalia adalah tulang-tulang dari Facies proximalis scaphoideum dan lunatum yang luas p3145
carpus; bersendi dengan radius untuk membentuk sendi radiocar-
u1110 j Lima metacarpalia (I sampai V) adalah tulang-tulang pea (Gambar 7.80, 7.81B).
dari metacarpus;
u1115 j Phalanges adalah tulang-tulang digiti—pollex hanya Sulcus/arcus carpi st0625
memiliki dua, digiti lainnya memiliki tiga (Gam- Tulang-tulang carpalia tidak berada pada sebuah bidang p3150
bar 7.80). datar; melainkan agak membentuk arcus yang dasarnya
mengarah ke anterior (Gambar 7.80). Sisi lateral dasar
p3055 Tulang-tulang carpalia dan metacarpale index, digitus ini dibentuk oleh tuberculi scaphoideum dan trapezium.
medius, digitus annularis, dan digitus minimus (meta- Sisi medial dibentuk oleh pisiforme dan hamulus ossis
carpi II sampai V) cenderung berfungsi sebagai satu unit hamati.
dan membentuk sebagian besar kerangka tulang pal- Retinaculum flexorum melekat ke, dan memben- p3155
maris. Tulang metacarpalia pollex berfungsi secara bebas tangi jarak antara, sisi medial dan lateral dasar untuk
dan memiliki fleksibilitas yang meningkat pada sendi membentuk dinding anterior canalis carpi. Sisi-sisi dan
carpometacarpales untuk memungkinkan oposisi pollex atap canalis carpi dibentuk oleh arcus tulang-tulang
terhadap digiti. carpalia.
st0605 Tulang-tulang carpalia Metacarpi st0630
p3060 Tulang-tulang kecil carpalia disusun dalam dua baris, Masing-masing dari kelima tulang metacarpalia ter- p3160
baris proximal dan distal, tiap baris terdiri atas empat hubung dengan satu digitus (Gambar 7.80, 7.81A):
394 tulang (Gambar 7.80). j Metacarpalia I terhubung dengan pollex. u1160
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Distalis
Media
Proximalis
Phalanges
Distalis
Proximalis
III II
IV
Metacarpi V
Capitatum I
Hamulus
ossis hamati Trapezoideum
Hamatum Tuberculum ossis trapezii
Tulang-tulang
carpalia Pisiforme Trapezium Tulang-tulang
Triquetrum Tuberculum ossis scaphoidei carpi
Scaphoideum
Lunatum
Sendi radiocarpalis
Ulna Radius
Pisiforme Tuberculum
Triquetrum Trapezium
Trapezoideum
Hamatum Capitatum Sulcus carpi
Sulcus carpi
u1165 j Metacarpi II sampai V secara berturut-turut terhubung Masing-masing basis phalangis proximalis bersendi p3210
dengan index, digitus medius, digitus annularis, dan dengan caput tulang metacarpalia yang terhubung den-
digitus minimus. gannya.
Caput phalangis distalis tidak bersendi dengan tulang p3215
p3175 Tiap metacarpalia terdiri atas basis, corpus, dan lain dan mendatar menjadi tuberositas phalangis distalis
caput di distal. yang berbentuk bulan sabit, yang berada di bawah banta-
p3180 Semua basis metacarpalis bersendi dengan tulang- lan palmaris pada ujung digiti.
tulang carpalia; selain itu, basis metacarpalis digiti saling
bersendi.
p3185 Semua caput metacarpalis bersendi dengan phalanx Sendi st0640
proximalis digiti. Caput membentuk buku-buku jari pada Sendi radiocarpea st0645
permukaan dorsum manus saat digiti difleksikan. Sendi radiocarpea adalah sendi synovialis antara ujung p3220
distal radius dan discus articularis yang menutupi ujung
st0635 Phalanges distal ulna, dengan scaphoideum, lunatum, dan trique-
p3190 Phalanges adalah tulang-tulang digiti (Gambar 7.80, trum (Gambar 7.81B; lihat juga Gambar 7.80). Bersama-
7.81A): sama, facies articularis carpi membentuk bentukan oval
u1170 j Pollex memiliki dua—phalanx proximalis dan distalis dengan kontur cembung, yang bersendi dengan per-
u1175 j Digiti lainnya memiliki tiga-- phalanx proximalis, mukaan cekung radius dan discus articularis yang ber-
media, dan distalis. sesuaian.
Sendi radiocarpea memungkinkan gerak di sekitar dua p3225
p3205 Tiap phalanx memiliki basis, corpus, dan caput di axis/sumbu. Manus dapat abduksi, adduksi, fleksi, dan
distal. ekstensi pada sendi radiocarpea ini. 395
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Phalanges
Metacarpi
Tulang-
tulang
carpalia
Ulna Radius
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Retinaculum flexorum
Sulcus carpi
Canalis carpi
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
jadi pada ibu-ibu muda yang sering mengangkat anak- Aponeurosis palmaris adalah pemadatan fascia profun- p3385
anaknya. Penyebab lain termasuk kelainan inflamasi dus berbentuk segitiga yang menutupi palma dan melekat
seperti arthritis rheumatoid. pada kulit di regio distalnya (Gambar 7.86).
Apex segitiga tersebut bersinambungan dengan tendo p3390
palmaris longus, bila ada; jika tidak, struktur ini melekat
pada retinaculum flexorum. Dari titik ini, sabut-sabut
b0185 Aplikasi klinis menyebar untuk meluas pada basis digiti yang mengarah
masuk ke masing-masing index, digitus medius, digitus
Sindroma canalis carpi/Carpal tunnel syndrome annularis, dan digitus minimus dan, beberapa, sampai ke
p3375 Sindroma canalis carpi adalah sindroma jeratan disebab- pollex.
kan oleh penekanan nervus medianus dalam canalis carpi. Sabut-sabut transversus berhubungan dengan berkas p3395
p3380 Secara khas pasien melaporkan adanya nyeri seperti yang tersusun lebih longitudinal, yang berlanjut ke dalam
ditusuk-tusuk jarum di distribusi nervus medianus pada digiti.
manus. Kelemahan dan hilangnya massa otot dari mus- Pembuluh-pembuluh darah, nervi, dan tendines flexo- p3400
culi thenaris juga bisa terjadi. Ketukan halus di atas ner- rum longus berada di profundus dari aponeurosis palmaris
vus, medianus (pada regio retinaculum flexorum) akan palma manus.
menimbulkan gejala ini (Tanda dari Tinel/Tinel’s sign).
Anatomical snuffbox/Foveola radialis st0695
Anatomical snuffbox adalah istilah yang diberikan p3405
untuk cekungan berbentuk segitiga yang dibentuk pada
b0190 Anatomi permukaan sisi posterolateralis carpus dan metacarpalia I oleh ten-
dines extensorum yang memasuki pollex (Gambar 7.87).
Posisi retinaculum flexorum dan ramus recurrens Sejarahnya, rokok tembakau linting (hirup) ditempatkan
nervi mediani di cekungan ini sebelum dihirup masuk ke hidung. Basis
p3460 Tepi proximal retinaculum flexorum dapat ditentukan segitiga adalah pada carpus dan apexnya mengarah masuk
menggunakan dua pedoman tulang (Gambar 7.85). ke pollex. Cekungan ini paling nampak saat pollex ekstensi:
p3465 Tulang pisiforme dapat diraba pada ujung distal tendo j Tepi lateral dibentuk oleh tendines abductor pollicis lon- u1195
flexor carpi ulnaris. gus dan extensor pollicis brevis.
p3470 Tuberculum ossis scaphoidei dapat diraba pada ujung j Tepi medial dibentuk oleh tendo extensor pollicis longus. u1200
distal tendo flexor carpi radialis saat struktur ini masuk ke j Dasar cekungan dibentuk oleh scaphoideum dan trape- u1205
carpus. zium, dan ujung distal tendines extensor carpi radialis
longus and extensor carpi radialis brevis. 399
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Vagina
synovialis
tendo musculus
flexor pollicis
Musculus palmaris Vagina synovialis longus
brevis Retinaculum flexorum
b0195 Aplikasi klinis ikat patologis. Bila inflamasi memberat dan menimbul-
kan fibrosis, tendo menjadi tidak bergerak lancar dalam
Tenosynovitis vagina tendo dan khususnya dalam digiti. Tendo dapat
p3485 Tenosynovitis adalah inflamasi tendo dan vaginanya. melekat atau mungkin memerlukan kekuatan lebih
Kondisi ini bisa disebabkan oleh pemakaian berlebihan; agar bisa ekstensi dan fleksi penuh, yang menyebabkan
meskipun demikian hal ini bisa juga terkait dengan fenomena “triggering/jari-jari dalam posisi memicu pis-
kelainan lain seperti arthritis rheumatoid dan jaringan tol”.
400
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Musculus interosseus
Tendo musculus Vagina tendo musculorum
dorsalis
extensor digitorum extensorum
Digitus medius
Ligamentum metacarpeum
Tendo musculus transversum profundum
flexor digitorum
Ligamentum palmaria
profundus
Musculus lumbricalis
Fleksi sendi
metacarpophalangeales
Ekstensi sendi
Kontraksi interphalangeales
musculi intrinsik (musculi
lumbricales dan interossei)
Fleksi Ekstensi
Gerakan ke atas
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
abductor digiti minimi melekat ke vaginae tendinum mus- bekerja melalui vaginae tendinum musculorum extenso-
culorum extensorum. Di pollex, musculi adductor pollicis rum. Jenis gerakan tepat ini digunakan dalam gerakan ke
dan abductor pollicis brevis berinsertio dan menambatkan atas saat menulis sebuah huruf-T (Gambar 7.89).
vaginae tendinum musculorum extensorum.
p3530 Karena gaya dari musculi intrinsik manus yang kecil Musculi st0710
disalurkan ke vaginae tendinum musculorum extensorum Musculi intrinsik manus adalah musculi palmaris brevis, p3535
di distal dari titik tumpu sendi metacarpophalangeales, interossei, adductor pollicis, thenar, hypothenar, dan lum-
musculi ini membuat fleksi sendi-sendi metacarpophalan- bricales (Tabel 7.15, Gambar 7.90 sampai 7.94). Tidak
geales (Gambar 7.89). Dengan serentak, gaya disalurkan seperti musculi ekstrinsik yang berorigo di antebrachium,
ke dorsal melalui vagina untuk melakukan ekstensi sendi berinsertio di manus, dan berfungsi saat manus dipaksa
interphalangeales manus. Kemampuan untuk melakukan menggenggam kuat (“power grip”), musculi intrinsik
fleksi sendi metacarpophalangeales, dan pada saat yang sepenuhnya berada di manus dan terutama melakukan
bersamaan melakukan ekstensi sendi interphalangeales gerakan dengan ketepatan (“precision grip”) oleh digiti dan
manus, sepenuhnya karena musculi intrinsik manus yang pollex.
Palmaris brevis Aponeurosis palmaris dan Dermis kulit pada tepi medial Ramus superficialis nervus Meningkatkan daya
retinaculum flexorum manus ulnaris [C8, T1] genggaman
Interossei Sisi-sisi matacarpi yang Vaginae tendinum musculorum Ramus profundus nervus Abduksi index, digitus
dorsales (empat berdekatan extensorum dan basis phalangis ulnaris [C8, T1] medius, dan digitus
musculus) proximalis index, digitus medius, annularis pada sendi
dan digitus annularis metacarpophalangeales
Interossei Sisi-sisi metacarpi Vaginae tendinum musculorum Ramus profundus nervus Adduksi pollex,
palmares (empat extensorum pollex, index, ulnaris [C8, T1] index, digitus
musculus) digitus annularis, dan digitus annularis, dan digitus
minimus dan phalanx proximalis minimus pada sendi
pollex metacarpophalangeales
Adductor pollicis Caput transversum— Basis phalangis proximalis dan Ramus profundus nervus Adduksi pollex
metacarpale III; caput vagina tendo musculorum ulnaris [C8, T1]
obliquum—capitatum dan extensorum pollex
basis metacarpalis II dan III
Lumbricales Tendines flexor digitorum Vaginae tendinum musculorum Dua bagian medial oleh Fleksi sendi
(empat profundus extensorum index, digitus ramus profundus nervus metacarpophalangeales
musculus) medius, digitus annularis, dan ulnaris; dua bagian di lateral sambil ekstensi sendi
digitus minimus oleh nervi digitales palmares interphalangeales
communes nervus medianus
Musculi thenar
Opponens Tuberculum ossis trapezii Tepi lateral dan facies palmaris Ramus recurrens nervi Rotasi pollex ke medial
pollicis dan retinaculum flexorum metacarpale I di dekatnya mediani [C8, T1]
Abductor pollicis Tuberculum ossis scaphoidei Phalanx proximalis dan vagina Ramus recurrens nervi Abduksi pollex
brevis dan tuberculum ossis tendo musculorum extensorum mediani [C8, T1] pada sendi
trapezii dan retinaculum pollex metacarpophalangeales
flexorum di dekatnya
Flexor pollicis Tuberculum ossis trapezii Phalanx proximalis pollex Ramus recurrens nervi Fleksi pollex pada sendi
brevis dan retinaculum flexorum mediani [C8, T1] metacarpophalangeales
Musculi hypothenar
Opponens digiti Hamulus ossis hamati dan Aspectus medialis metacarpale V Ramus profundus nervus Rotasi metacarpale V ke
minimi retinaculum flexorum ulnaris [C8, T1] lateral
Abductor digiti Pisiforme, ligamentum Phalanx proximalis digitus Ramus profundus nervus Abduksi digitus
minimi pisohamatum, dan tendo minimus ulnaris [C8, T1] minimus pada sendi
flexor carpi ulnaris metacarpophalangeales
Flexor digiti Hamulus ossis hamati dan Phalanx proximalis digitus Ramus profundus nervus Fleksi digitus
minimi brevis retinaculum flexorum minimus ulnaris [C8, T1] minimus pada sendi
metacarpophalangeales
402
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Interosseus
dorsalis I Interosseus palmaris I
(rudimenter: bila ada
Arteria radialis sering dianggap sebagai
bagian adductor pollicis
atau flexor pollicis
brevis)
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Vagina tendo
musculorum
extensorum
Opponens digiti minimi Flexor pollicis brevis dan abductor
pollicis brevis berinsertio pada sisi
lateral dari vagina tendo musculorum
Abductor digiti minimi extensorum
Opponens pollicis
Ramus profundus Ramus recurrens nervi mediani
nervus ulnaris dan ramus
palmaris profundus arteria ulnaris Abductor pollicis brevis
Flexor carpi ulnaris
Nervus medianus
Retinaculum flexorum
st0725 Musculi hypothenar Arteria ulnaris dan arcus palmaris superficialis st0740
p3565 Musculi hypothenar (opponens digiti minimi, abduc- Arteria ulnaris dan nervus ulnaris memasuki manus p3590
tor digiti minimi, dan flexor digiti minimi brevis) pada sisi medial carpus (Gambar 7.95, 7.96). Pembuluh
berperan dalam tonjol (eminentia hypothenaris) di darah berada di antara palmaris brevis dan retinaculum
sisi medial palma pada basis digitus minimus (Tabel 7.15, flexorum, dan di lateral dari nervus ulnaris dan tulang
Gambar 7.93). Musculi hypothenar mirip dengan musculi pisiforme. Di distal, arteria ulnaris berada di medial dari
thenar dalam hal nama dan susunannya. hamulus ossis hamati dan kemudian membelok ke lateral
melintasi palma, membentuk arcus palmaris superficia-
lis (Gambar 7.96), yang berada di superficial dari tendines
st0730 Musculi lumbricales flexor digitorum longus dan tepat di profundus dari aponeu-
p3570 Ada empat musculus lumbricalis (seperti cacing), tiap rosis palmaris. Pada sisi lateral palma, arcus berhubungan
musculus terkait dengan satu digitus (Gambar 7.94). dengan ramus palmaris superficialis arteria radialis.
Musculi ini berorigo di tendines flexor digitorum profun- Satu cabang arteria ulnaris pada manus adalah ramus p3595
dus pada palma dan berinsertio ke vaginae tendinum palmaris profundus (Gambar 7.96, 7.97), yang berasal
musculorum extensorum. Lumbricales unik karena dari aspectus medialis arteria ulnaris, tepat di distal dari
musculi ini menghubungkan tendines flexorum den- tulang pisiforme, dan menembus origo musculi hypothe-
gan tendines extensorum. Melalui insertionya di dalam nar. Arcus ini membelok ke medial di sekitar hamulus ossis
vaginae tendinum musculorum extensorum, musculi ini hamati untuk mencapai bidang palma profundus dan ber-
berperan dalam melakukan fleksi sendi metacarpopha- anastomosis dengan arcus palmaris profundus yang ber-
langeales dan ekstensi sendi interphalangeales. asal dari arteria radialis.
Cabang-cabang dari arcus palmaris superficialis adalah p3600
st0735 Suplai arterial dan drainase vena (Gambar 7.96):
p3575 Suplai darah untuk manus oleh arteria radialis dan arte- j satu arteria digitalis palmaris ke sisi medial digitus u1250
ria ulnaris, membentuk dua arcus palmaris (superficialis minimus; dan
dan profundus) yang saling terhubung (Gambar 7.95). j tiga arteria digitalis palmaris communis yang besar, u1255
Pembuluh-pembuluh darah menuju digiti, musculi, yang akhirnya menyediakan suplai darah utama untuk
dan sendi-sendi berasal dari dua arcus dan arteriae sisi lateral digitus minimus, kedua sisi digiti annularis
induk: dan medius, dan sisi medial index; arteriae ini diga-
u1240 j Arteria radialis berperan penting untuk suplai pollex bungkan dengan arteriae metacarpales palmares dari
dan sisi lateral index. arcus palmaris profundus sebelum struktur ini berca-
u1245 j Digiti lainnya dan sisi medial index disuplai terutama bang menjadi arteriae digitales palmares propriae,
404 oleh arteria ulnaris. yang memasuki digiti.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Tendo musculus
flexor digitorum
superficialis
(dipotong)
Tendo Arcus palmaris
musculus flexor superficialis
digitorum
profundus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Tendines
musculi
extensorum
Arteriae Arteria digitorum
metacarpeae Arteria metacarpalis (dipotong)
palmares princeps dorsalis
pollicis pertama Arteriae
Arteria Extensor carpi metacarpales
perforans Musculus radialis longus dorsales
Ramus palmaris adductor Arteria radialis Rete carpale
profundus pollicis
pada anatomical dorsale
arteria ulnaris
snuffbox Ramus carpalis
Arteria ulnaris Extensor carpi dorsalis arteria
Nervus ulnaris Arteria radialis radialis brevis ulnaris
Retinaculum extensorum
Extensor pollicis longus
Abductor pollicis longus
Arcus palmaris profundus Extensor pollicis brevis
f0490 Gambar 7.97 Arcus palmaris profundus. Gambar 7.98 Arteriae pada dorsum manus. f0495
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Ramus profundus
(nervus ulnaris) Ramus superficialis
(nervus ulnaris)
Nervus ulnaris
Arteria ulnaris
Ramus dorsalis nervus
ulnaris dari antebrachium
Pandangan dorsalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
p3760 Bentuk cakar ini sering terjadi di digiti yang medial annularis (Gambar 7.102). Systema nervosum ini, dengan
karena fungsi semua musculus intrinsik digiti ini hilang, menggunakan sentuhan, mengumpulkan informasi ten-
sedangkan pada dua digiti di lateral, lumbricalesnya tang lingkungan dari daerah ini, terutama dari kulit pada
dipersarafi oleh nervus medianus. Fungsi musculus pollex dan index. Selain itu, informasi sensorium dari 3½
adductor pollicis juga hilang. digiti paling lateral memungkinkan digiti diposisikan den-
p3765 Pada lesi nervus ulnaris di cubitus, fungsi musculus gan jumlah kekuatan yang sesuai ketika digunakan untuk
flexor carpi ulnaris dan flexor digitorum profundus pada menggenggam dengan tepat.
dua digiti yang medial juga hilang. Manus berbentuk cakar, Juga nervus medianus mempersarafi musculi thenar p3710
khususnya pada digiti minimus dan annularis, menjadi yang bertanggung jawab untuk oposisi pollex ke digiti
lebih buruk dengan adanya lesi nervus ulnaris pada car- lainnya.
pus daripada lesi pada cubitus, karena gangguan nervus di Nervus medianus memasuki manus dengan melalui p3715
cubitus melumpuhkan separuh ulnar/medial flexor digito- canalis carpi dan bercabang menjadi ramus recurrens dan
rum profundus, yang menyebabkan hilangnya fleksi pada nervi digitales palmares communes (Gambar 7.102).
sendi interphalangeales distalis pada digiti ini. Ramus recurrens nervi mediani mempersarafi tiga p3720
p3770 Lesi nervus ulnaris di cubitus dan carpus menyebab- musculus thenar. Berasal dari sisi lateral nervus media-
kan persarafan sensorium terganggu pada aspectus pal- nus di dekat tepi distal retinaculum flexorum, nervus ini
maris 1½digiti yang paling medial. membelok mengelilingi tepi retinaculum dan lewat ke
p3775 Kerusakan nervus ulnaris di carpus atau pada lokasi proximal di atas musculus flexor pollicis brevis. Kemu-
di proximal dari carpus dapat dibedakan dengan cara dian ramus recurrens lewat di antara flexor pollicis brevis
memeriksa fungsi ramus dorsalis (cutaneus) nervus ulna- dan abductor pollicis brevis untuk berakhir di opponens
ris, yang berasal dari regio antebrachium distalis. Ramus ini policis.
mempersarafi kulit di atas sisi medial dorsum manus. Nervi digitales palmares communes melintasi p3725
palma di profundus dari aponeurosis palmaris dan arcus
palmaris superficialis dan memasuki digiti. Nervi ini
mempersarafi kulit pada facies palmaris 31/2 digiti yang
st0765 Nervus medianus lateral dan regio cutaneus di atas aspectus dorsalis pha-
p3705 Nervus medianus adalah nervus sensorius paling pent- lanx distalis (palung kuku/nail bed) pada digiti yang sama.
ing di manus karena nervus ini mempersarafi kulit pada Selain kulit, nervi digitales menyuplai dua musculus lum-
pollex, index, dan digitus medius, dan sisi lateral digitus bricalis paling lateral.
Ramus
palmaris nervi mediani
dari antebrachium
Pandangan palmaris
Dua musculi
lumbricales sisi
lateral
Nervi digitales
palmares
communes
Pandangan dorsalis
f0515 Gambar 7.102 Nervus medianus pada manus.
408
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Anatomical snuffbox
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
level C6 C(6)7(8)
u1290 j bantalan index untuk medulla spinalis level C7
Fleksi
digiti
u1295 j bantalan digitus minimus untuk medulla spinalis
C8
level C8
u1300 j kulit pada aspectus medialis cubitus untuk medulla
410
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
Anterior Posterior
Nervus radialis
• Nervus cutaneus brachii
Nervus radialis
lateralis inferior
• Nervus cutaneus
• Nervus cutaneus
brachii lateralis
brachii posterior
inferior T2
T2 • Nervus cutaneus
antebrachii posterior
Nervus musculocutaneous
• Nervus cutaneus
antebrachii lateralis
Nervus musculocutaneous T1
T1 • Nervus cutaneus
antebrachii lateralis
Nervus radialis
• Ramus
superficialis Nervus radialis
• Ramus supercialis
Nervus ulnaris
Nervus ulnaris
Nervus
medianus
Nervus medianus
f0535 Gambar 7.106 Daerah-daerah anterior dan posterior kulit yang dipersarafi oleh nervi perifer utama di brachium dan antebrachium.
411
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
B
f0540 Gambar 7.107 Tempat memeriksa pulsasi arteria perifer pada extremitas superior. A. Titik-titik denyut nadi/pulsasi. B. Penempatan manset
tekanan darah dan stetoskop.
412
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00007-3; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00007; Chapter ID: c0035
These proofs may contain colour figures. Those figures may print black and white in the final printed book if a colour print product has not been planned. The colour
figures will appear in colour in all electronic versions of this book.
8
c0040 Regiones Capitis
dan Cervicales/
Kepala dan Leher
Anatomi regional 415 u0010
st0010
p0565 ADDITIONAL LEARNING
RESOURCES FOR CHAPTER 8, HEAD Regiones capitis dan faciales 416 u0015
AND NECK, ON STUDENT CONSULT Regio cervicalis 416 u0020
(www.studentconsult.com): Cranium 416 u0025
Pandangan anterior 416 u0030
p0570
u0565 j Image Library—illustrations of head and neck
anatomy, Chapter 8 Pandangan lateral 418 u0035
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Anatomi regional 8
st0015 Anatomi regional Anterior
Kompartemen visceralis
p0695 Regiones capitis dan cervicalis adalah area tubuh yang kom- Kompartemen
vasculare
pleks secara anatomis. Regio capitis tersusun dari serang-
kaian kompartemen, yang dibentuk oleh jaringan tulang dan Lamina superficialis
jaringan lunak (Gambar 8.1). Struktur-struktur itu adalah:
u0685 j cavitas cranii,
u0690 j dua auris,
Cavitas cranii
Orbita Auris
Choanae
Clavicula
Scapula
Inlet axilla
f0010 Gambar 8.1 Rancangan keseluruhan dari regiones capitis dan cervicales.
415
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st0020 REGIONES CAPITIS DAN FACIALES tulang-tulang cranium dilekatkan satu sama lain oleh
sutura, yang tidak bergerak, dan membentuk cranium.
u0725
p0745 j Sebagai rumah dan melindungi encephalon beserta Cranium dapat dibagi menjadi: p0785
seluruh sistem reseptor yang terkait dengan indera khu- j bagian kubah di superior (calvaria), yang menutupi u0745
sus—cavitas nasi yang berkaitan dengan penciuman, cavitas cranii yang berisi encephalon;
orbita dengan penglihatan, auris dengan pendengaran j basis yang terdiri dari dasar cavitas cranii; dan u0750
dan keseimbangan, dan cavitas oris dengan pengecapan. j bagian anterior di inferior—tulang-tulang facialis u0755
u0730 j Berisi bagian superior systema respiratorium dan sys- (viscerocranium).
tema digestorium—cavitas nasi dan cavitas oris—yang
memiliki ciri struktural untuk memodifikasi udara atau Tulang-tulang yang membentuk calvaria terutama p0805
makanan yang melintas ke dalam tiap sistem. adalah tulang-tulang yang berpasangan: tulang tempo-
rale dan tulang parietale, dan bagian-bagian yang tidak
st0025 REGIO CERVICALIS berpasangan: tulang frontale, tulang sphenoidale, dan
tulang occipitale.
u0735
p0760 j Menyangga dan memposisikan regio capitis. Yang ter- Tulang-tulang yang membentuk basis cranii terutama p0810
penting, leher memungkinkan seseorang untuk mem- adalah bagian tulang sphenoidale, tulang temporale, dan
posisikan systema sensorium pada regio capitis relatif tulang occipitale.
terhadap isyarat lingkungan tanpa menggerakkan kes- Tulang-tulang yang membentuk rangka facialis adalah p0815
eluruhan tubuh. tulang-tulang yang berpasangan: tulang nasale, tulang
u0740 j Berisi struktur-struktur khusus (pharynx dan larynx) yang
palatinum, tulang lacrimale, tulang zygomaticum, tulang
menghubungkan bagian atas tractus digestivus dan tractus maxilla, tulang concha nasalis inferior, dan tulang vomer
respiratorius (cavitas nasi dan cavitas oris) pada regio capi- yang tidak berpasangan.
tis, dengan esophagus dan trachea, yang berawal relatif di Mandibula bukan bagian dari cranium maupun rangka p0820
bawah pada regio cervicalis dan memasuki cavitas thoracis. facialis.
p0775 Regiones capitis dan cervicalis sama-sama berfungsi Pandangan anterior st0035
dalam komunikasi. Bunyi dihasilkan oleh larynx dan
dimodifikasi pada pharynx dan cavitas oris untuk meng- Pandangan anterior cranium meliputi tuber frontale/dahi p0825
hasilkan nada bicara. Selain itu, musculi ekspresi wajah di superior, dan, di inferior, orbitae, regio nasalis, bagian dari
menyesuaikan kontur wajah untuk menampilkan sinyal- regio facialis di antara orbita dan rahang atas, rahang atas,
sinyal nonverbal. dan rahang bawah (Gambar 8.3; lihat juga Gambar 8.4).
Arcus superciliaris
Tulang frontale
Incisura supraorbitalis/
foramen supraorbitale
Glabella
Processus zygomaticus
Nasion (dari tulang frontale)
Tulang nasale
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p0910 Di inferior, tiap maxilla berakhir sebagai processus alve- Pandangan lateral st0060
olaris, yang berisi dentes dan membentuk rahang atas. Pandangan lateral cranium terdiri dari dinding lateral cra- p0945
nium, yang termasuk bagian lateral calvaria dan tulang-
st0055 Mandibula
tulang facialis, dan separuh rahang bawah (Gambar 8.5;
p0915 Rahang bawah (mandibula) adalah struktur paling infe- lihat juga Gambar 8.6):
rior pada pandangan anterior cranium (lihat Gambar 8.3). j Tulang-tulang yang membentuk bagian lateral cal- u0770
Struktur ini terdiri dari corpus mandibulae di anterior varia termasuk tulang frontale, tulang parietale, tulang
dan ramus mandibulae di posterior. Kedua struktur ini occipitale, tulang sphenoidale, dan tulang temporale.
bertemu di posterior pada angulus mandibulae. Seluruh j Tulang-tulang yang tampak membentuk bagian tulang u0775
bagian mandibula tersebut dapat dilihat, walaupun ada facialis adalah tulang nasale, tulang maxilla, dan tulang
yang tampak sedikit, pada pandangan anterior. zygomaticum.
p0920 Corpus mandibulae dapat dibagi secara bebas menjadi j Mandibula tampak membentuk bagian rahang bawah. u0780
dua bagian:
u0760 j Bagian inferior adalah basis mandibulae.
st0065
u0765 j Bagian superior adalah pars alveolaris mandibulae. Bagian lateral calvaria
p0965
Bagian lateral calvaria berawal di anterior dengan tulang
p0935 Pars alveolaris mandibulae berisi dentes dan akan dir- frontale. Pada regio yang lebih superior, tulang frontale
esorbsi ketika dentes dicabut. Basis mandibulae memiliki berartikulasi dengan tulang parietale pada sutura coro-
penonjolan pada garis tengah (protuberantia mentalis) nalis (Gambar 8.5). Kemudian tulang parietale berartiku-
di facies anterior pertemuan kedua sisi mandibula. Tepat lasi dengan tulang occipitale pada sutura lambdoidea. p0970
di lateral dari protuberantia mentalis, pada tiap sisi, ter- Pada sisi inferior bagian lateral calvaria, tulang fron-
dapat penonjolan yang sedikit lebih jelas (tuberculum tale berartikulasi dengan ala major ossis sphenoidale
mentale). (Gambar 8.5), yang kemudian berartikulasi dengan tulang
p0940 Di lateral, sebuah foramen mentale (lihat Tabel 8.1) parietale pada sutura sphenoparietalis, dan dengan tepi
tampak di pertengahan antara margo superior pars alveo- anterior tulang temporale pada sutura sphenosquamosa.
laris mandibulae dan margo inferior basis mandibulae. Tempat pertemuan tulang frontale, tulang parietale, p0975
Foramen ini adalah lanjutan sebuah crista (linea obli- tulang sphenoidale, dan tulang temporale yang sangat
qua) yang lewat dari depan ramus mandibulae menuju berdekatan adalah pterion (Gambar 8.5). Konsekuensi
corpus mandibulae. Linea obliqua adalah tempat perleka- klinis patah tulang cranium pada daerah ini bisa sangat
tan musculi yang menarik labium inferius ke bawah. serius. Tulang pada daerah ini tipis dan menutupi divisi
Sutura sphenosquamosa
Sutura coronalis Sutura squamosa
Pterion
Tulang parietale
Tulang frontale
Ala magna
Sutura
(tulang sphenoidale)
parietomastoidea
Foramen
zygomaticotemporale
Sutura
(pada facies internal
lambdoidea
(tulang zygomaticum)
Tulang nasale Asterion
Tulang lacrimale
Foramen Tulang occipitale
zygomaticofaciale
Sutura
Tulang zygomaticum occipitomastoidea
Maxilla Pars mastoidea (tulang temporale)
Processus mastoideus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Posisi anatomis regio capitis dan membentuk penonjolan tulang di lateral dari margo infe-
penanda-penanda utama rior lubang anterior orbita.
p1050 Regiones capitis berada pada posisi anatomis ketika Processus mastoideus adalah penonjolan tulang yang p1070
margo inferior tulang orbita dan margo superior meatus besar, yang dapat diraba dengan mudah di posterior dari
acusticus externus berada pada bidang horisontal yang aspectus inferior meatus acusticus externus. Ujung supe-
sama (bidang Frankfort). rior musculus sternocleidomastoideus melekat pada pro-
p1055 Selain itu, meatus acusticus externus dan bagian cessus mastoideus.
tulang margo orbita, ciri-ciri lain yang dapat diraba ter- Protuberantia occipitalis externa diraba di posterior p1075
masuk capitulum mandibulae, arcus zygomaticus, tulang pada garis tengah, saat kontur cranium melengkung ke
zygomaticum, processus mastoideus, dan protuberantia depan secara tajam. Ciri ini menandai titik superficial saat
occipitalis externa (Gambar 8.7). bagian tengkuk regio cervicalis bergabung dengan regio
p1060 Capitulum mandibulae berada di anterior dari auris capitis.
externa dan di belakang dan inferior dari ujung posterior Ciri klinis lain yang berguna dari regio capitis adalah p1080
arcus zygomaticus. Struktur ini paling baik ditemukan vertex. Struktur ini adalah titik tertinggi regio capitis
dengan cara membuka dan menutup rahang dan meraba pada posisi anatomis dan menandai titik perkiraan pada
capitulum mandibulae saat struktur ini secara berturut- scalp, yakni peralihan persarafan scalp dari cervicalis
turut maju ke depan menuju tuberculum articulare dan ke cranialis. Anterior dari vertex, scalp dan regio facia-
kemudian masuk kembali ke fossa mandibularis. lis dipersarafi oleh nervus trigeminus [V]. Posterior dari
p1065 Arcus zygomaticus meluas ke depan dari daerah sendi vertex, scalp dipersarafi oleh cabang-cabang dari nervi
temporomandibularis ke tulang zygomaticum, yang cervicales
Vertex
Nervi cervicales
[V1]
Tulang zygomaticum
Protuberantia
occipitalis externa
Garis Frankfort
[V2]
Meatus acusticus externus Margo infraorbitalis
Processus mastoideus
Musculus
sternocleidomastoideus [V3] Posisi arcus zygomaticus
Angulus mandibulae
Posisi capitulum mandibulae
f0040 Gambar 8.7 Posisi anatomis regio capitis dan penanda-penanda utama. Regiones capitis dan cervicalis seorang pria dilihat dari lateral.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Tulang
Tulang parietale Tulang frontale
parietale
Sutura
Sutura coronalis Bregma
lambdoidea Pars
squamosa
tulang
occipitale Sutura
Tulang sagittalis
Incisura parietale
mastoidea
Sutura
Processus occipitomastoidea
mastoideus Foramen
parietale
Linea nuchae Linea nuchae Sutura
inferior superior lambdoidea
Inion Lambda
Crista occipitalis externa
Tulang occipitale
f0045 Gambar 8.8 Pandangan posterior cranium. Gambar 8.9 Pandangan superior cranium. f0050
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
pada sutura palatomaxillaris, dan sepasang lamina j Sebuah proyeksi mengarah ke garis tengah (spina u0865
horizontalis tiap tulang palatinum bertemu di garis tengah nasalis posterior) pada tepi bebas posterior palatum
pada sutura palatina mediana/interpalatina. durum.
p1215 Beberapa ciri tambahan juga tampak ketika palatum
durum diperiksa: Bagian media st0115
u0850 j Fossa incisiva pada bagian anterior garis tengah, lang- Bagian media basis cranii sangat kompleks: p1240
sung di posterior dari dentes, yang dinding-dindingnya j Separuh anterior dibentuk oleh tulang vomer dan u0870
yang berisi foramina incisiva (lubang canalis incisi- tulang sphenoidale.
vus, yang merupakan lorong di antara palatum durum j Separuh posterior dibentuk oleh tulang occipitale dan u0875
dan cavitas nasi). sepasang tulang temporale.
u0855 j Foramen palatinum majus dekat tepi posterolateral
palatum durum pada tiap sisi, yang mengarah pada Separuh anterior st0120
canalis palatinus major. Vomer st0125
u0860 j Tepat di posterior dari foramen palatinum majus, Di anterior, vomer yang kecil berada di garis tengah, ber- p1255
foramina palatina minora pada processus pyrami- sandar pada tulang sphenoidale (Gambar 8.11). Vomer
dalis tiap tulang palatinum, yang mengarah ke cana- berperan dalam pembentukan septum nasi pars ossea
les palatini minores. yang memisahkan kedua choanae.
Pars squamosa
Processus mastoideus
tulang temporale
Incisura mastoidea
Pars basilaris
Canalis hypoglossi tulang occipitale
Tuberculum
Condylus occipitalis pharyngeum
Foramen magnum
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
posterior dari tiap condylus ada canalis hypoglossi yang Sutura yang tampak dari dalam meliputi: p1420
besar. Lateral dari tiap canalis hypoglossi ada foramen j sutura coronalis, di antara tulang frontale dan tulang u0880
jugulare yang besar dan tidak beraturan, yang dibentuk parietale;
oleh incisura jugularis tulang occipitale dan incisura j sutura sagittalis, di antara sepasang tulang parietale; dan u0885
jugularis tulang temporale yang saling berhadapan. j sutura lambdoidea, di antara tulang parietale dan u0890
tulang occipitale.
st0175 Tulang temporale
p1390 Di lateral pada bagian posterior basis cranii ada tulang Pertemuan sutura-sutura ini yang tampak adalah p1440
temporale. Bagian-bagian tulang temporale yang tampak bregma, yakni pertemuan sutura coronalis dan sutura
pada lokasi ini adalah pars mastoidea dari pars petromas- sagittalis, dan lambda, pertemuan sutura sagittalis dan
toidea dan processus styloideus (lihat Gambar 8.11). sutura lambdoidea.
p1395 Tepi lateral pars mastoidea diidentifikasi oleh processus Penanda lain pada facies interna calva meliputi crista- p1445
mastoideus yang berbentuk kerucut besar yang menonjol crista tulang, dan banyak sulcus dan lubang (Gam-
dari facies inferiornya. Struktur tulang yang menonjol ini bar 8.12).
adalah titik perlekatan beberapa musculus. Pada aspectus Dari anterior ke posterior, ciri-ciri yang tampak pada p1450
medialis dari processus mastoideus terdapat incisura mas- atap tulang cavitas cranii adalah (Gambar 8.12):
j crista tulang di garis tengah, yang memanjang dari
toidea yang dalam, yang juga merupakan titik perlekatan u0895
untuk satu musculus. permukaan tulang frontale (crista frontalis), yang
p1400 Anteromedial dari processus mastoideus ada processus merupakan titik perlekatan untuk falx cerebri (suatu
styloideus yang berbentuk seperti jarum, yang menonjol kekhususan dura mater yang memisahkan sebagian
dari margo inferior tulang temporale. Processus styloideus dari kedua hemispherium cerebri);
j pada titik superior akhir crista frontalis terdapat permu-
juga merupakan titik perlekatan banyak musculus dan u0900
ligamentum. laan sulcus sinus sagittalis superioris, yang melebar
p1405 Terakhir, di antara processus styloideus dan processus dan menjadi dalam di posterior dan menandai posisi
mastoideus ada foramen stylomastoideum. sinus sagittalis superioris (sebuah struktur venosus
intradurale);
j pada kedua sisi sulcus sinus sagittalis superioris di
st0180 CAVITAS CRANII u0905
sepanjang perjalanannya, sejumlah kecil cekungan
p1410 Cavitas cranii adalah ruangan di dalam cranium yang dan lubang (foveolae granulares), yang menandai
berisi encephalon, meninges, bagian proximal nervi crani- lokasi granulationes arachnoidales (struktur-struktur
ales, pembuluh-pembuluh darah, dan sinus durae matris. yang menonjol yang langsung dapat diidentifikasi
ketika encephalon dengan pembungkus meningesnya
st0185 Atap diperiksa; granulationes arachnoidales terlibat dalam
p1415 Calvaria adalah atap berbentuk kubah yang melindungi reabsorbsi liquor cerebrospinalis); dan
aspectus posterior encephalon. Terutama atap tersusun j pada aspectus lateralis atap cavitas cranii, sulci yang u0910
dari tulang frontale di anterior, sepasang tulang parietale di lebih kecil dibentuk oleh bermacam-macam pembuluh
tengah, dan tulang occipitale di posterior (Gambar 8.12). darah meningeales.
Crista frontalis
Tulang frontale
Foveolae granulares
Sulci arteriosi
meningea media
Sutura sagittalis
Tulang parietale
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Lamina cribrosa
st0190 Dasar Fossa cranii anterior berada di atas cavitas nasi dan p1500
p1475 Dasar cavitas cranii dibagi menjadi fossa cranii anterior, orbita, dan diisi oleh lobus frontalis hemispherium cerebri.
fossa cranii media, dan fossa cranii posterior. Di anterior, crista tulang kecil di garis tengah, berben- p1505
tuk baji (crista frontalis) menonjol dari tulang frontale.
st0195 Fossa cranii anterior Struktur ini adalah titik perlekatan untuk falx cerebri.
p1480 Bagian-bagian tulang frontale, tulang ethmoidale, dan Tepat di posterior dari crista frontalis ada foramen cae-
tulang sphenoidale membentuk fossa cranii anterior cum (Tabel 8.2). Foramen ini di antara tulang frontale
(Gambar 8.13). Dasarnya disusun dari: dan ethmoidale dapat meneruskan venae emissariae yang
u0915 j tulang frontale pada arah anterior dan lateral; menghubungkan cavitas nasi dengan sinus sagittalis
u0920 j tulang ethmoidale pada garis tengah; dan superioris.
u0925 j dua bagian tulang sphenoidale di posterior, corpus Posterior dari crista frontalis ada tulang berbentuk p1510
(garis tengah), dan ala minor (di lateral). baji yang menonjol ke superior dari ethmoidale (crista
Fissura orbitalis superior Nervus oculomotorius [III]; nervus trochlearis [IV]; divisi ophtalmicus nervus
trigeminus [V2]; nervus abducens [VI]; venae ophthalmicae
Foramen ovale Divisi mandibularis nervus trigeminus [V2], nervus petrosus minor
Meatus acusticus internus Nervus facialis [VII]; nervus vestibulocochlearis [VIII]; arteria labyrinthi
Foramen jugulare Nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]; nervus accessorius [XI];
sinus petrosus inferior, sinus sigmoideus (membentuk vena jugularis interna)
Canalis hypoglossi Nervus hypoglossus [XII]; ramus meningeus arteria pharyngea ascendens
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
galli). Struktur ini adalah titik perlekatan lain falx cerebri, cerebelli, yang merupakan lembaran dura yang
yang merupakan perpanjangan vertikal dura mater yang memisahkan bagian posterior hemispherium cerebri. dari
memisahkan sebagian dari dua hemispherium cerebri. cerebellum. Tepat di anterior dari setiap processus clinoi-
p1515 Lateral dari crista galli ada lamina cribrosa tulang deus anterior terdapat lubang melingkar pada ala minor
ethmoidale (lihat Gambar 8.13). Ini adalah struktur sphenoidale (canalis opticus), yang dilalui arteria oph-
seperti saringan, yang memungkinkan serabut-serabut talmica dan nervus opticus [II] saat keduanya keluar dari
nervus olfactorius yang kecil untuk melalui foraminanya cavitas cranii untuk memasuki orbita. Biasanya canalis
dari mucosa nasi menuju bulbus olfactorius. Secara kole- opticus berada di fossa cranii media.
ktif nervi olfactorii sering disebut sebagai nervus olfac-
torius [I]. Fossa cranii media st0205
p1520 Pada tiap sisi ethmoidale, dasar fossa cranii anterior Fossa cranii media terdiri dari bagian-bagian tulang sphe- p1545
dibentuk oleh lempeng-lempeng yang relatif tipis dari noidale dan tulang temporale (Gambar 8.14).
tulang frontale (pars orbitalis tulang frontale), yang juga Batas antara fossa cranii anterior dan fossa cranii media p1550
membentuk atap orbita di bawahnya. Posterior dari kedua pada garis tengah adalah tepi anterior sulcus chiasmatis,
tulang frontale dan ethmoidale, dasar fossa cranii anterior yang merupakan sebuah sulcus kecil yang membentang di
selebihnya dibentuk oleh corpus dan ala minor sphenoidale. antara canalis opticus melintasi corpus sphenoidale.
Pada garis tengah, corpus meluas ke anterior di antara pars Batas-batas posterior fossa cranii media pada setiap p1555
orbitalis tulang frontale untuk mencapai tulang ethmo- sisinya dibentuk oleh facies anterior, setinggi margo supe-
idale dan di posterior meluas masuk ke fossa cranii media. rior partis petrosae dari pars petromastoidea tulang tem-
p1525 Batas antara fossa cranii anterior dan fossa cranii media porale.
pada garis tengah adalah tepi anterior sulcus chiasmatis,
sebuah sulcus kecil yang membentang di antara canalis Sphenoidale st0210
opticus melintasi corpus sphenoidale. Pada garis tengah dasar fossa cranii media meninggi dan p1560
dibentuk oleh corpus sphenoidale. Lateral dari struktur ini
st0200 Ala minor sphenoidale terdapat cekungan besar yang dibentuk pada setiap sisinya
p1530 Kedua ala minor sphenoidale mengarah ke lateral dari cor- oleh ala major sphenoidale dan pars squamosa tulang tem-
pus sphenoidale dan membentuk batas yang jelas antara porale. Cekungan ini berisi lobus temporalis encephalon.
bagian lateral fossa cranii anterior dan fossa cranii media
(lihat Gambar 8.13). Sella turcica st0215
p1535 Menggantung di atas bagian anterior fossa cranii media, Tepat di posterior dari sulcus chiasmatis terdapat corpus p1565
tiap ala minor berakhir di lateral sebagai titik tajam pada sphenoidaleselebihnya (sella turcica) yang dimodifikasi
pertemuan tulang frontale dan ala major sphenoidale, di secara unik, yang terdiri dari daerah tengah yang dalam
dekat bagian superior tepi lateral fissura orbitalis superior (fossa hypophysialis), yang berisi glandula pituitaria
yang terbentuk di antara ala major dan ala minor. dengan dinding-dinding tulang yang vertikal di anterior
p1540 Bagian medial tiap ala minor meluas, membelok ke dan posterior (Gambar 8.14).
posterior, dan berakhir sebagai processus clinoideus Dinding anterior sella posisinya vertikal dengan perlua- p1570
anterior (lihat Gambar 8.13). Processus ini berperan san ke superior yang tampak sebagai sedikit peninggian
sebagai titik di anterior untuk perlekatan tentorium (tuberculum sellae) pada tepi posterior sulcus chiasmatis.
Eminentia arcuata
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
yang dilalui oleh nervus maxillaris [V2] yang lewat dari Sebagian besar fossa cranii posterior terdiri dari bagian- p1640
fossa cranii media menuju fossa pterygopalatina (Gam- bagian tulang temporale dan tulang occipitale, dengan
bar 8.14; lihat juga Tabel 8.2). sedikit kontribusi dari tulang sphenoidale dan tulang
p1595 Posterolateral dari foramen rotundum terdapat parietale (Gambar 8.15). Fossa ini adalah yang paling
lubang besar berbentuk oval (foramen ovale), yang besar dan dalam dari ketiga fossa cranii dan berisi trun-
memungkinkan struktur-struktur lewat di antara fossa cus encephali/batang otak (mesencephalon, pons, dan
infratemporalis di extracraniale dan fossa cranii media medulla oblongata) dan cerebellum.
(Gambar 8.14; lihat juga Tabel 8.2). Nervus mandibularis
[V3], nervus petrosus minor (yang membawa serabut- Batas-batas st0235
serabut dari plexus tympanicus yang berasal dari nervus Batas-batas anterior sossa cranii posterior pada garis ten- p1645
glossopharyngeus [IX]), dan kadang-kadang satu pem- gah adalah dorsum sellae dan clivus (Gambar 8.15). Cli-
buluh darah kecil (arteria meningea media accessoria) vus adalah suatu kemiringan tulang yang meluas ke atas
melalui foramen ini. dari foramen magnum. Struktur ini dibentuk oleh kontri-
p1600 Posterolateral dari foramen ovale terdapat foramen busi dari corpus sphenoidale dan dari pars basilaris tulang
spinosum yang kecil (Gambar 8.14). Lubang ini juga occipitale.
menghubungkan fossa infratemporalis dengan fossa cra- Di lateral batas-batas anterior fossa cranii posterior p1650
nii media. Arteria meningea media dan venae yang ter- adalah margo superior pars petrosa dari pars petromastoi-
kait melalui foramen ini dan saat di dalam, sulcus untuk dea tulang temporale.
arteria meningea media melintasi dasar dan dinding lat- Di posterior pars squamosa tulang occipitale sampai set- p1655
eral fossa cranii media, secara jelas menandai perjalanan inggi sulcus transversus adalah batas utama, sedangkan di
struktur-struktur ini. lateral pars petromastoidea tulang temporale dan bagian-
p1605 Posteromedial dari foramen ovale terdapat lubang cana- bagian kecil tulang occipitale dan tulang parietale mem-
lis caroticus membulat di intracraniale. Langsung di infe- batasi fossa ini.
rior dari lubang ini terdapat foramen yang tidak beraturan
(foramen lacerum) (Gambar 8.14; lihat juga Tabel 8.2). Foramen magnum st0240
Jelas dapat terlihat pada pandangan inferior cranium, Di bagian tengah, bagian terdalam fossa cranii posterior, p1660
sewaktu hidup foramen lacerum tertutup oleh suatu sum- terdapat foramen terbesar pada cranium, foramen mag-
bat cartilaginosa dan tidak ada struktur yang melalui fora- num (Gambar 8.15; lihat juga Tabel 8.2). Foramen ini
men ini secara keseluruhan. dikelilingi oleh pars basilaris tulang occipitale di anterior,
pars lateralis tulang occipitale di setiap sisi, dan pars squa-
st0225 Tulang temporale mosa tulang occipitale di posterior.
p1610 Batas posterior fossa cranii media dibentuk oleh facies Medulla spinalis lewat ke superior melalui foramen p1665
anterior pars petrosa dari pars petromastoidea tulang tem- magnum untuk berlanjut sebagai truncus encephali.
porale. Juga arteriae vertebrales, meninges, dan radices spina- p1670
p1615 Di medial, didapatkan sedikit cekungan (impressio les nervus accessorius [XI] melalui foramen magnum ini.
trigeminalis) pada pars petrosa tulang temporale (Gam-
bar 8.14), yang menandai lokasi ganglion sensorius untuk Sulcus dan foramina st0245
nervus trigeminus [V]. Clivus miring ke atas dari foramen magnum. Lateral dari p1675
p1620 Lateral dari impressio trigeminalis dan pada permukaan clivus terdapat sulcus sinus petrosi inferioris di antara
anterior pars petrosa tulang temporale terdapat sulcus pars basilaris tulang occipitale dan pars petrosa dari pars
kecil berbentuk garis yang lewat dalam jurusan supero- petromastoidea tulang temporale (Gambar 8.15). 427
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Clivus
Tuberculum jugulare
Meatus acusticus
Sulcus sinus petrosi inferioris internus
Margo superior partis Foramen jugulare
petrosae tulang temporale
Sulcus sinus sigmoidei Canalis hypoglossi
p1680 Di lateral, sebuah foramen berbentuk oval (meatus yang berlanjut ke lateral, pada akhirnya bergabung
acusticus internus) melintasi separuh bagian superior dengan tiap sulcus sinus sigmoidei; kemudian tiap sul-
facies posterior partis petrosae tulang temporale (Gam- cus berbalik ke inferior menuju foramen jugulare.
bar 8.15; lihat juga Tabel 8.2). Nervus facialis [VII] dan
nervus vestibulocochlearis [VIII], dan arteria labyrinthi Sinus transversus dan sinus sigmoideus adalah sinus p1725
melalui struktur ini. durae matris/sinus venosus intradurale. Foramina dan
p1685 Inferior dari meatus acusticus internus, tulang tempo- fissura-fissura yang dilalui struktur-struktur penting dian-
rale dipisahkan dari tulang occipitale oleh foramen jugulare tara cavitas cranii dan regio lain terangkum dalam Gam-
yang besar (Gambar 8.15). Sulcus sinus petrosi inferioris bar 8.15.1.
dari sisi medial dan sulcus sinus sigmoidei dari sisi lateral
mengarah pada foramen ini. Sinus sigmoideus memasuki Aplikasi klinis b0030
foramen jugulare, dan bersinambungan dengan vena jugu-
laris interna, sedangkan sinus petrosus inferior bermuara Pecitraan medis regio capitis
ke vena jugularis interna pada daerah foramen jugulare.
Nervus glossopharyngeus [IX], nervus vagus [X], dan ner- Radiograf st0255
vus accessorius [XI] juga melalui foramen jugulare ini. Sampai tiga dekade lalu metode standar pecitraan p1730
p1690 Medial dari foramen jugulare terdapat tonjolan besar yang regio capitis adalah radiograf foto polos. Radiograf diam-
membulat dari tulang occipitale (tuberculum jugulare). bil dalam tiga proyeksi standar—yaitu pandangan pos-
Tepat di inferior dari struktur ini, dan superior dari foramen teroanterior, pandangan lateral, dan pandangan Towne.
magnum, terdapat canalis hypoglossi, yang dilalui nervus Computed tomography st0260
hypoglossus [XII] meninggalkan fossa cranii posterior, dan Sejak perkembangan pemindaian computed tomog- p1735
arteria meningea posterior cabang arteria pharyngea ascen- raphy (CT) scanner yang pertama, CT cerebralis telah
dens memasuki fossa cranii posterior (Gambar 8.15). menjadi “tunggangan” pemeriksaan neuroradiologis
p1695 Tepat di posterolateral dari canalis hypoglossi terdapat yang penting. Secara ideal CT digunakan pada cedera
canalis condylaris yang kecil, yang bila ada, dilalui vena regio capitis karena encephalon dan pembungkusnya
emissaria. dapat diperiksa secara mudah dan cepat, dan darah
dapat terdeteksi dengan mudah.
st0250 Pars squamosa tulang occipitale Dengan kontras intravena, CT angiografi dapat digu- p1740
p1700 Pars squamosa tulang occipitale memiliki beberapa ciri nakan untuk menunjukkan posisi dan ukuran aneurisma
yang menonjol (Gambar 8.15): intracerebrale sebelum dilakukan terapi endovaskuler.
u0930 j Crista occipitalis interna yang melintas ke atas pada
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Foramen jugulare:
• [IX] Nervus glossopharyngeus
• [X] Nervus vagus
• [XI] Nervus accessorius
• Vena jugularis interna
Foramen magnum:
• Medulla spinalis
• Arteriae vertebralis
• Radices dari Nervus accessories [XI]
lewat dari bagian atas medulla spinalis
melalui foramen magnum menuju cavitas
cranii dan kemudian meninggalkan cavitas
cranii melalui foramen jugulare
B
f0085 Gambar 8.15.1 Ringkasan foramina dan fissura tempat keluar masuknya struktur-struktur besar dari dan menuju cavitas cranii. A. Dasar cavitas
cranii. B. A spectus inferior cranii.
429
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p1750 Magnetic resonance angiography sudah sangat ber- Anatomi permukaan b0040
guna sekali dalam menentukan kesempurnaan vasku-
larisasi intracraniale (circulus arteriosus dari Willis), yang Memperkirakan posisi arteria meningea media
penting dalam beberapa kondisi pembedahan. Arteria meningea media (Gambar 8.16) adalah cabang p1780
st0270 Ultrasonography arteria maxillaris pada fossa infratemporalis. Arteria
p1755 Pada masa awal ultrasound digunakan untuk menilai ini memasuki cranium melalui foramen spinosum dan
encephalon tidak menghasilkan apa-apa, tetapi den- berada di dalam dura mater yang melapisi cavitas cranii.
gan meningkatnya teknologi pemindai, saat ini studi Pada cedera regio capitis dari lateral, arteria menin- p1785
Doppler intracraniale sudah dapat dilakukan, sehingga gea media dapat ruptur, dan menyebabkan perdarahan
memungkinkan dokter bedah untuk mendeteksi apakah extradurale bahkan mungkin kematian bila tidak diterapi.
pasien menderita embolisasi cerebralis sebagai akibat Ramus anterior arteria meningea media adalah bagian p1790
dari plak carotis. pembuluh darah yang paling sering robek. Ramus ini
berada pada daerah pelipis regio capitis, kira-kira di
pertengahan antara margo supraorbitalis dan bagian
superior auris externa, dalam daerah yang disebut pterion.
Cedera regio capitis dari lateral dapat menyebabkan p1795
patah tulang tabula interna cranium dan merobek arte-
ria meningea media pada lapisan luar dura mater yang
menyatu dengan cranium. Darah merembes dari pembuluh
b0035 Aplikasi klinis darah karena adanya tekanan arterialyang berdenyut dan
secara bertahap memisahkan dura dari tulang, membentuk
Patah tulang calvaria hematoma extradurale yang secara progresif membesar.
p1760 Calvaria adalah struktur yang sangat kuat karena struk-
tur ini melindungi organ kita yang paling vital, encepha-
lon. Dari sudut pandang klinis, patah tulang cranium
menjadikan klinisi waspada terhadap sifat dan kekuatan
Pterion
cedera beserta komplikasi yang dapat terjadi. Kunci pent-
ingnya adalah perlunya meminimalisasi perluasan cedera Margo
primer otak dan menanggulangi komplikasi sekunder Auris supraorbitalis
yang potensial terjadi daripada memfokuskan pada patah externa
Garis
tulang cranium. Patah tulang cranium yang memiliki arti Meatus Frankfort
khusus meliputi patah tulang cranium dengan depresi, acusticus Margo
patah tulang campuran, dan patah tulang pterion. externus infraorbitalis
st0275 Patah tulang cranium dengan depresi
p1765 Pada patah tulang cranium dengan depresi, frag-
men tulang mengalami depresi di bawah kecembun-
gan cranium yang normal. Hal ini dapat mengarah pada
Gambar 8.16 Memperkirakan posisi arteria meningea media. f0090
kerusakan sekunder arteri dan vena disertai dengan Regiones capitis dan cervicales seorang pria dilihat dari lateral.
pembentukan hematoma. Lebih jauh lagi, cedera primer
encephalon dapat juga disebabkan oleh patah tulang
jenis ini.
st0280 Patah tulang campuran MENINGES st0290
p1770 Dalam patah tulang campuran didapatkan patah
tulang bersama-sama dengan robeknya kulit, yang Encephalon, seperti juga medulla spinalis, dikelilingi oleh p1800
memungkinkan masuknya infeksi. Dengan khas patah tiga lapis membrana: yakni, meninges(Gambar 8.17A).
tulang jenis ini dikaitkan dengan lacerasi scalp dan dapat Suatu lapisan luar yang kuat; dura mater, lapisan tengah
diterapi dengan antibiotika. yang halus (arachnoid mater); dan lapisan dalam yang
melekat kuat ke permukaan encephalon—pia mater.
st0285 Patah tulang pterion Meninges encephali bersinambungan dengan, dan p1805
p1775 Pterion adalah daerah melingkar yang penting pada serupa dengan, meninges spinalis melalui foramen mag-
aspectus lateralis cranium, tempat tulang frontale, pari- num, dengan satu perbedaan penting—dura mater
etale, sphenoidale, dan temporale bertemu. Yang pent- encephali terdiri dari dua lapisan, dan hanya satu dari
ing, profundus dari pterion terdapat arteria meningea lapisan tersebut yang berlanjut melalui foramen magnum
media. Cedera pada titik cranium ini dapat sangat serius, (Gambar 8.17B).
karena kerusakan arteria ini dapat mengakibatkan ter-
bentuknya suatu hematoma extradurale yang cukup Dura mater encephali st0295
berarti, yang dapat berakibat fatal. Dura mater encephali tebal, kuat, penutup terluar p1810
encephalon. Struktur ini terdiri dari lamina externa/lapis
430
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Spatium extradurale
Periosteum spinalis
Vertebra CI
Dura mater spinalis
B
f0095 Gambar 8.17 Meninges encephali. A. Pandangan coronalis superior. B. Bersinambungan dengan meninges spinalis.
431
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st0310 Tentorium cerebelli j arteria meningea media dan arteria meningea u0975
p1850 Tentorium cerebelli (Gambar 8.18) adalah proyeksi accessoria pada fossa cranii media, dan
horisontal lamina interna dura mater yang menu- j arteria meningea posterior dan rami meningei lain- u0980
tupi dan memisahkan cerebellum dari bagian pos- nya pada fossa cranii posterior
terior hemispherium cerebridi fossa cranii posterior.
Di posterior struktur ini melekat ke tulang occipitale Semuanya adalah arteria kecil kecuali arteria menin- p1890
pada sepanjang sulcus sinus transversi. Di lateral, ten- gea media, yang jauh lebih besar dan menyuplai sebagian
torium cerebelli melekat pada margo superior partis besar dura.
petrosae tulang temporale, berakhir di anterior pada Arteriae meningea anterior merupakan cabang arte- p1895
processus clinoideus anterior dan processus clinoideus riae ethmoidales (Gambar 8.19).
posterior. Arteria meningea media merupakan cabang arteria p1900
p1855 Tepi anterior dan medial tentorium cerebelli bebas, maxillaris (Gambar 8.19). arteria ini memasuki fossa cra-
membentuk lubang oval pada garis tengah (incisura ten- nii media melalui foramen spinosum dan bercabang men-
torii), yang dilalui oleh diencephalon. jadi ramus anterior dan ramus posterior:
j Ramus anterior melintas dalam jurusan hampir verti- u0985
kal untuk mencapai vertex cranium, melintasi pterion
st0315 Falx cerebelli
selama perjalanannya.
p1860 Falx cerebelli (Gambar 8.18) adalah proyeksi kecil lamina j Ramus posterior melintas dalam jurusan posterosupe- u0990
interna dura mater di garis tengah pada fossa cranii pos-
rior, menyuplai regio fossa cranii media.
terior. Struktur ini melekat pada crista occipitalis interna
tulang occipitale di posterior dan pada tentorium cerebelli
Biasanya arteria meningea accessoria merupakan p1915
di superior. Tepi anteriornya bebas dan terletak di antara
cabang arteria maxillaris yang memasuki fossa cranii
dua hemispherium cerebri.
media melalui foramen ovale dan menyuplai daerah-dae-
rah di medial dari foramen ini.
st0320 Diaphragma sellae Arteria meningea posterior dan rami meningei lainnya p1920
p1865 Proyeksi terakhir dura mater adalah diaphragma sel- yang menyuplai dura mater pada fossa cranii posterior ber-
lae (Gambar 8.18). Struktur ini berupa lapisan horison- asal dari berbagai sumber (Gambar 8.19):
tal kecil lamina interna dura mater yang menutupi fossa j Arteria meningea posterior, cabang terminal arteria u0995
hypophysialis pada sella turcica tulang sphenoidale. Ter- pharyngea ascendens, memasuki fossa cranii poste-
dapat lubang pada pusat diaphragma sellae yang dilalui rior melalui foramen jugulare.
oleh infundibulum, yang menghubungkan glandula j Satu ramus meningeus dari arteria pharyngea ascen- u1000
pituitaria dengan basis encephalon, dan pembuluh-pem- dens memasuki fossa cranii posterior melalui canalis
buluh darah yang bersamanya. hypoglossi.
j Rami meningei dari arteria occipitalis memasuki u1005
st0325 Suplai arterial fossa cranii posterior melalui foramen jugulare dan
p1870 Suplai arterial untuk dura mater (Gambar 8.19) berjalan foramen mastoideum.
pada lamina externa dura mater dan terdiri dari: j Satu ramus meningeus dari arteria vertebralis mun- u1010
u0970 j arteriae meningea anterior pada fossa cranii ante- cul saat arteria vertebralis memasuki fossa cranii poste-
rior. rior melalui foramen magnum.
Ramus meningeus
(dari arteria occipitalis)
Ramus meningeus
Arteria maxillaris
(dari arteria vertebralis)
Arteria pharyngea ascendens
Arteria occipitalis
Arteria carotis externa
432
f0105 Gambar 8.19 Suplai arterial dura mater.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Lamina externa
Diploë Cranium
Dura mater Lamina interna
Arachnoid mater Spatium extradurale
(ruang potensial)
Arteria cerebri
Cavitas subarachnoidea
Pia mater
Vena cerebri
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria
Arteria carotis interna st0400
basilaris Dua arteria carotis interna muncul sebagai salah satu dari p2160
dua cabang terminal arteria carotis communis (lihat Gam-
bar 8.24, Gambar 8.25). Arteria ini berjalan terus ke supe-
rior menuju basis cranii dan keduanya memasuki canalis
caroticus.
Saat masuk ke cavitas cranii, tiap arteria carotis interna p2165
Arteria memberi cabang arteria ophthalmica, arteria commu-
Arteria carotis nicans posterior, arteria cerebri media, dan arteria
carotis interna cerebri anterior (Gambar 8.26).
interna sinistra
dextra Circulus arteriosus cerebri st0405
Arteria
vertebralis Circulus arteriosus cerebri (dari Willis) dibentuk pada basis p2170
sinistra encephalon oleh sistem arteria vertebrobasilaris dan sistem
Arteria arteria carotis interna yang saling berhubungan (lihat
carotis Gambar 8.24). Hubungan anastomosis ini dibentuk oleh:
Arteria communis j satu arteria communicans anterior yang saling meng- u1055
vertebralis sinistra
dextra hubungkan arteria cerebri anterior dextra dan arteria
cerebri anterior sinistra (Gambar 8.26; lihat juga Gam-
Arteria
carotis
bar 8.24);
j dua arteria communicans posterior, satu pada setiap u1060
communis
dextra sisi, menghubungkan arteria carotis interna dengan
arteria cerebri posterior (Gambar 8.26; lihat juga Gam-
bar 8.24).
Drainase vena st0410
Drainase vena encephalon dimulai di dalam sebagai jarin- p2190
f0135 Gambar 8.25 Magnetic resonance angiogram memperlihatkan gan saluran-saluran vena kecil yang mengarah pada venae
arteria carotis interna dan arteria vertebralis yang normal. cerebri yang lebih besar, venae cerebelli, dan venae yang
mengalirkan darah truncus encephali, yang akhirnya
Lobus frontalis
Arteria cerebri
anterior
Lobus temporalis Arteria communicans
anterior
Arteria cerebri anterior
Arteria cerebri media
Arteria communicans Mesencephalon
posterior Arteria cerebelli superior
Arteria cerebri Arteria basilaris
posterior
Arteria cerebelli
Pons inferior anterior
Arteria spinalis
anterior Arteria cerebelli inferior
Arteria vertebralis posterior
f0140 Gambar 8.26 Arteria pada Arteria spinalis
Cerebellum posterior
basis encephali.Frontal
lobe= Lobus frontalis.
436
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Sagittalis superior Tepi superior falx cerebri Vena-vena cerebri superior, diploica, dan emissaria dan CSF
Sagittalis inferior Tepi inferior falx cerebri Beberapa vena cerebri dan venae dari falx cerebri
Rectus Pertemuan antara falx cerebri dan tentorium Sinus sagittalis inferior, vena cerebri magna, vena cerebri
cerebelli posterior, venae cerebelli superiores, dan venae dari falx cerebri
Occipitalis Di falx cerebelli berhadapan dengan tulang Berhubungan di inferior dengan plexus venosus vertebralis
occipitale
Confluens sinuum Spatium yang melebar pada protuberantia Sinus sagittalis superior,sinus rectus, dan sinus occipitalis
occipitalis interna
Transversus (dextra dan Perluasan horisontal dari confluens sinuum Drainase dari confluens sinuum (dextra—sinus transversus dan
sinistra) di sepanjang perlekatan posterior dan lateral biasanya sinus sagittalis superior; sinistra—sinus transversus dan
tentorium cerebelli biasanya sinus rectus); juga sinus petrosus superior, dan venae
cerebri inferior, venae cerebelli, venae diploicae, dan venae
emissariae
Sigmoideus (dextra dan Lanjutan sinus transversus menuju vena Sinus transversus, dan venae cerebri, venae cerebelli, venae
sinistra) jugularis interna; sulcus tulang parietale, diploicae, dan venae emissariae
temporale, dan occipitale
Cavernosus (sepasang) Aspectus lateralis corpus sphenoidale Venae cerebri dan venae ophthalmica, sinus sphenoparietalis,
dan venae emissariae dari plexus venosus pterygoideus
Sphenoparietalis Facies inferior ala parva sphenoidale Venae diploicae dan venae meningeales
(sepasang)
Petrosus superior Margo superior partis petrosa tulang Sinus cavernosus, dan venae cerebri, dan venae cerebelli,
(sepasang) temporale
Petrosus inferior Sulcus di antara pars petrosa tulang Sinus cavernosus, venae cerebelli, dan venae dari auris interna
(sepasang) temporale dan tulang occipitale dan berakhir dan truncus encephali
di vena jugularis interna
Basilaris Clivus, tepat di posterior dari sella turcica Menghubungkan sinus petrosus inferior bilateral dan
sphenoidale berhubungan dengan plexus venosus vertebralis
437
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Sinus petrosus
inferior
Vena cerebri magna
Confluens sinuum
Sinus
sphenoparietalis
Sinus
intercavernosus
Sinus sigmoideus
Sinus petrosus superior
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Terhubung sebagai
satu unit struktural
Sinus sagittalis superior
Jaringan ikat: Vena emissaria: dapat menyebarkan
berisi nervi utama Venae diploicae infeksi dari scalp ke dalam cavitas cranii
dan vasa dari scalp
Jurai neurovascular
3
Aponeurosis Kulit
Hematoma subdurale
1
Periosteum
Hematoma
extradurale
Fraktur
III
IV Diploë Lamina
externa
V1 Lamina
VI interna
V2
Arachnoid Tulang
mater
Spatium lamina externa/
Pia
subarachnoidea lapis periosteale Dura
mater Sinus cavernosus Arteria carotis mater
Arteria cerebri anterior lamina interna/
interna 4
Tractus opticus lapis meningeale
1 Jaringan ikat longgar (daerah berbahaya)
• Pada trauma scalp, terbentuk celah pada lapisan ini
• Infeksi dapat menyebar dengan mudah pada lapisan ini
• Trauma tumpul dapat menyebabkan perdarahan pada lapisan ini (darah dapat
menyebar ke depan menuju regio facei, menyebabkan lingkaran hitam di sekeliling area mata)
2 Ruptur dari cabang arteria meningea media disebabkan fraktur dari lamina interna tulang menyebabkan
hematoma extradurale. Karena efek tekanan aliran darah secara progresif memisahkan dura dari tulang cranium.
3 Ruptur aneurisma pembuluh darah pada circulus arteriosus cerebri menyebabkan perdarahan langsung menuju spatium
subarachnoidea dan liquor cerebrospinalis. Robekan pada vena cerebri yang melintasi dura mater saat masuk ke sinus
venosus dapat menyebabkan hematoma subdurale. Robekan akan memisahkan lapisan tipis dari dura mater yang tetap
melekat pada lapis periosteale. Akibatnya, hematoma akan terbungkus oleh membran bagian dalam yang terbatas yang
berasal dari dura mater.
4 Aneurisma
f1290 • Ruptured aneurysms of vessels of the cerebral arterial circle hemorrhage directly into the subarachnoid space and CSF.
440
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
441
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Afferentes somaticae umum/ GSA Persepsi raba, nyeri, dan suhu Nervus trigeminus [V]; nervus facialis [VII];
general somatic afferent nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]
Afferentes viscerales umum GVA Input sensorium dari viscera Nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]
/general visceral afferent
Afferentes spesial/special SA Penghidu, pengecapan, penglihatan, Nervus olfactorius [I]; nervus opticus [II]; nervus
afferent * pendengaran, dan keseimbangan facialis [VII]; nervus vestibulocochlearis [VIII];
nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]
Efferentes somaticae umum/ GSE Persarafan motorium menuju otot rangka Nervus oculomotorius [III]; nervus trochlearis
general somatic efferent (volunter) [IV]; nervus abducens [VI]; nervus accessorius
[XI]; nervus hypoglossus [XII]
Efferentes viscerales umum/ GVE Persarafan motorium menuju otot polos, Nervus oculomotorius [III]; nervus facialis [VII];
general visceral efferent otot jantung, dan glandulae nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]
Efferentes viscerales umum/ BE Persarafan motorium menuju otot rangka yang Nervus trigeminus [V]; nervus facialis [VII];
general visceral efferent † berasal dari mesoderma branchiomericum nervus glossopharyngeus [IX]; nervus vagus [X]
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
t0030
KOMPONEN
C0040_web.indd 443
Nervus Afferent Efferent Keluar dari cranium Fungsi
Nervus olfactorius [I] SA Lamina cribrosa tulang ethmoidale Penghidu
Nervus opticus [II] SA Canalis opticus Penglihatan
Nervus oculomotorius SA GSE, Fissura orbitalis superior GSE—mempersarafi musculi levator palpebrae superioris, rectus superior, rectus inferior, rectus
[III] GVE medialis, dan obliquus inferior
GVE—mempersarafi musculus sphincter pupillae untuk konstriksi pupil; musculus ciliaris guna
akomodasi lensa untuk penglihatan dekat
Nervus trochlearis [IV] GSE Fissura orbitalis superior Mempersarafi musculus obliquus superior
Nervus trigeminus [V] GSA BE Fissura orbitalis superior—divisi GSA—sensorium dari: divisi ophthalmicus [V1]—oculi, conjunctiva, isi orbita, cavitas nasi, sinus
ophthalmicus [V1] frontalis, cellulae ethmoidales, palpebra superior, dorsum nasi, bagian anterior scalp, dura pada fossa
Foramen rotundum—nervus maxillaris [V2] cranii anterior, bagian superior tentorium cerebelli; nervus maxillaris [V2]—dura pada fossa cranii
Foramen ovale—divisi mandibularis [V3] media, nasopharynx/pars nasalis pharyngis, palatinum, cavitas nasi, dentes superior, sinus maxillaris,
kulit yang menutupi sisi nares, palpebra inferior, bucca, labium superius; divisi mandibularis [V3]—
kulit regio facialis bagian inferior, bucca, labium inferius, bagian anterior auris externa, sebagian
meatus acusticus externus, fossa temporalis, 2/3 anterior lingua, dentes inferior, cellulae mastoidea,
membrana mucosa bucca, mandibula, dura pada fossa cranii media
BE—mempersarafi musculi temporalis, masseter, pterygoideus medialis dan pterygoideus lateralis,
tensor tympani, tensor veli palatini, digastricus venter anterior, dan mylohyoideus
Nervus abducens [VI] GSE Fissura orbitalis superior Mempersarafi musculus rectus lateralis
Nervus facialis [VII] GSA, SA GVE, BE Foramen stylomastoideum [nervus GSA—sensorium dari bagian meatus acusticus externus dan bagian profundus auricula
meninggalkan cavitas cranii melalui meatus SA—pengecapan dari 2/3 anterior lingua
acusticus internus dan memberi cabang pada GVE—mempersarafi glandula lacrimale, glandula submandibularis dan glandula sublingualis, dan
canalis facialis tulang temporale sebelum membrana mucosa cavitas nasi, palatum durum dan palatum molle
keluar melalui foramen stylomastoideum. BE—mempersarafi musculi faciales (untuk ekspresi wajah) dan fissura orbitalis superior yang berasal
Cabang-cabang ini meninggalkan cranium dari arcus pharynx secundi, dan musculi stapedius, digastricus venter posterior, stylohyoideus
melalui fissura dan canalis yang lain.]
Nervus SA [Nervus meninggalkan cavitas cranii melalui Divisi vestibularis—keseimbangan
vestibulocochlearis [VIII] meatus acusticus internus] Divisi cochlearis—pendengaran
Nervus GVA, SA, GVE, BE Foramen jugulare GVA—sensorium dari glomus caroticum dan sinus caroticus
glossopharyngeus [IX] GSA GSA—1/3 posterior lingua, tonsilla palatina, pars oralis pharyngis, mucosa auris media, tuba
pharyngotympa-nica, dan cellulae mastoidea
SA—pengecapan dari 1/3 posterior lingua
GVE—mempersarafi glandula parotidea
BE—mempersarafi musculus stylopharyngeus
Nervus vagus [X] GSA, GVE, BE Foramen jugulare GSA—sensorium dari larynx, laryngopharynx/pars laryngis pharyngis, bagian profundus auricula,
GVA, SA bagian meatus acusticus externus, dan dura pada fossa cranii posterior
GVA—sensorium dari kemoreseptor di glomus aorticus dan baroreseptor di arcus aortae, esophagus,
bronchi, pulmones, cor, dan viscera abdomen pre-enteron dan mesenteron
SA—pengecapan dari epiglottis dan pharynx
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
GVE—mempersarafi otot polos dan glandulae pada pharynx, larynx, viscera thoracis, dan viscera
abdomen pre-enteron dan mesenteron
BE—mempersarafi satu musculus lingua (palatoglossus), musculi palatum molle (kecuali tensor veli
palatini), pharynx (kecuali stylopharyngeus), dan larynx
Anatomi regional • Nervi craniales
Nervus accessorius [XI] GSE Foramen jugulare Mempersarafi musculi sternocleidomastoideus dan trapezius
Nervus hypoglossus [XII] GSE Canalis hypoglossi Mempersarafi musculi hyoglossus, genioglossus, dan styloglossus dan semua musculus intrinsik lingua
8
typesetter Thomson Digital. It is not allowed to publish this proof online or in print. This proof copy is the copyright property of the publisher and is confidential until formal publication.
15/01/19 5:33 PM
vier and To protect the rights of the author(s) and publisher we inform you that this PDF is an uncorrected proof for internal business use only by the author(s), editor(s), reviewer(s), Elsevier and
To protect the rights of the author(s) and publisher we inform you that this PDF is an uncorrected proof for internal business use only by the author(s), editor(s), reviewer(s), Elsevier and
typesetter Thomson Digital. It is not allowed to publish this proof online or in print. This proof copy is the copyright property of the publisher and is confidential until formal publication.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Bulbus olfactorius
Lobus temporalis
menggerakkan rahang bawah. Nervus ini membawa sera- meninggalkan cavitas cranii, dan memasuki orbita melalui
but-serabut afferentes somaticae umum/general somatic fissura orbitalis superior.
afferent (GSA) dan branchial efferent (BE). Nervus ophthalmicus [V1] membawa cabang-cabang p2565
u1150 j Serabut-serabut GSA membawa input/masukan senso- sensorium dari oculus, conjunctiva, dan isi orbita, ter-
rium dari regio facialis, bagian sepertiga anterior scalp, masuk glandula lacrimalis. Nervus ini juga menerima
membrana mucosa cavitas nasi dan cavitas oris dan sinus cabang-cabang sensorium dari cavitas nasi, sinus fronta-
paranasales, nasopharynx, bagian auris dan meatus lis, cellulae mastoidea, falx cerebri, dura pada fossa cranii
acusticus externus, bagian membrana tympani, isi orbita anterior dan bagian superior tentorium cerebelli, palpebra
dan conjunctiva, dura mater pada fossa cranii anterior superior, dorsum nasi, dan bagian anterior scalp.
dan media, dan kemungkinan cellulae mastoidea.
u1155 j Serabut-serabut BE mempersarafi musculi mastica-
Nervus maxillaris [V2] st0480
tores, tensor tympani, tensor veli palatini, mylohyoid, Nervus maxillaris [V2] melintas ke depan pada dura mater p2570
dan digastricus venter anterior. dinding lateral sinus cavernosus, tepat di inferior dari ner-
vus ophthalmicus [V1] (lihat Gambar 8.32), meninggalkan
p2530 Nervus trigeminus keluar dari permukaan anterolat- cavitas cranii melalui foramen rotundum, dan memasuki
eral pons sebagai radix sensoria besar dan radix motoria fossa pterygopalatina.
yang kecil (Gambar 8.34). Fila radicularia ini berlanjut Nervus maxillaris [V2] menerima cabang-cabang sen- p2575
ke depan, keluar dari fossa cranii posterior dan masuk ke sorium dari dura pada fossa cranii media, nasopharynx,
fossa cranii media dengan melintas di atas ujung medial palatum, cavitas nasi, dentes rahang atas, sinus maxillaris,
pars petrosa tulang temporale (Gambar 8.33). dan kulit yang menutupi sisi hidung, palpebra inferior,
p2535 Pada fossa cranii media radix sensoria meluas ke dalam bucca, dan labium superius.
ganglion trigeminale (Gambar 8.33), yang berisi soma
neuron untuk neuron sensorius pada nervus trigeminus Nervus mandibularis [V3] st0485
dan setara dengan ganglion spinalis. Ganglion berada pada Nervus mandibularis [V3] meninggalkan tepi inferior gan- p2580
cekungan (impressio trigeminalis) pada facies anterior par- glion trigeminale dan meninggalkan cranium melalui
tis petrosae tulang temporale dalam suatu cavum durale foramen ovale, kemudian memasuki fossa infratemporalis.
(cavum trigeminale). Radix motoria berada di bawah Radix motoria dari nervus trigeminus juga lewat p2585
dan terpisah sempurna dari radix sensoria pada titik ini. melalui foramen ovale dan bersatu dengan komponen sen-
p2540 Tiga divisi terminal dari nervus trigeminus keluar dari sorium nervus mandibularis [V3] di luar cranium. Dengan
tepi anterior ganglion trigeminale, dengan urutan dari demikian nervus mandibularis [V3] adalah satu-satunya
atas ke bawah adalah: divisi nervus trigeminus yang berisi komponen motorium.
u1160 j nervus ophthalmicus (divisi ophthalmicus [V1]], Di luar cranium, serabut-serabut motorium memper- p2590
u1165 j nervus maxillaris (divisi maxillaris [V2]), dan sarafi empat musculus masticatores (temporalis, masse-
u1170 j nervus mandibularis (divisi mandibularis [V3]). ter, dan pterygoideus medialis dan pterygoideus lateralis),
serta musculi tensor tympani, tensor veli palatini, digastri-
st0475 Nervus ophthalmicus [V1] cus venter anterior, dan mylohyoideus.
p2560 Nervus ophthalmicus [V1] melintas ke depan pada dura Nervus mandibularis [V3] juga menerima cabang- p2595
dinding lateral sinus cavernosus (lihat Gambar 8.32), cabang sensorium dari kulit regio facialis bagian bawah, 445
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
bucca, labium inferius, auris externa bagian anterior, acusticus internus (lihat Gambar 8.33). Setelah memasuki
bagian meatus acusticus externus, dan regio temporalis, canalis facialis pada pars petrosa tulang temporale, kedua
2/3 anterior lingua, dentes inferior/rahang bawah, cellu- radix bergabung dan membentuk nervus facialis [VII].
lae mastoidea, membrana mucosa bucca, mandibula, dan Dekat dengan titik ini nervus membesar menjadi ganglion
dura pada fossa cranii media. geniculatum, yang serupa dengan ganglion spinale yang
berisi soma neuron sensorius.
st0490 Nervus abducens [VI] Pada ganglion geniculatum, nervus facialis [VII] berbe- p2650
p2600 Nervus abducens [VI] membawa serabut-serabut GSE lok dan mengeluarkan cabang nervus petrosus major,
untuk mempersarafi musculus rectus lateralis pada orbita. yang membawa sebagian besar serabut-serabut parasym-
Nervus ini keluar dari truncus encephali di antara pons pathicum preganglionares (GVE) (Tabel 8.6).
dan medulla dan lewat ke depan, menembus dura yang Nervus facialis [VII] berlanjut di sepanjang canalis p2655
menutupi clivus (lihat Gambar 8.33, 8.34). Saat berlanjut facialis, memberi cabang nervus stapedius dan chorda
ke atas dalam canalis duralis, nervus ini melintasi margo tympani, sebelum keluar dari cranium melalui foramen
superior partis petrosae tulang temporale, masuk dan stylomastoideum.
melintasi sinus cavernosus (lihat Gambar 8.32) tepat di Chorda tympani membawa serabut-serabut pengeca- p2660
inferolateral dari arteria carotis interna, dan memasuki pan (SA) dari 2/3 anterior lingua dan serabut-serabut
orbita melalui fissura orbitalis superior. parasympathicum preganglionaresnya (GVE) ditujukan
untuk ganglion submandibularis (Tabel 8.6).
st0495 Nervus facialis [VII] Nervus vestibulocochlearis [VIII] st0500
p2605 Nervus facialis [VII] membawa serabut-serabut GSA, SA, Nervus vestibulocochlearis [VIII] membawa serabut-sera- p2665
GVE, dan BE: but SA untuk pendengaran dan keseimbangan, dan terdiri
u1175 j Serabut-serabut GSA menyediakan masukan senso- dari dua divisi:
rium dari bagian meatus acusticus externus dan bagian j komponen vestibularis untuk keseimbangan, dan u1205
profundus auricula. j komponen cochlearis untuk pendengaran u1210
u1180 j Serabut-serabut SA adalah untuk pengecapan dari 2/3
Nervus vestibulocochlearis [VIII] melekat ke permu- p2680
anterior lingua. kaan lateral truncus encephali, di antara pons dan medulla,
u1185 j Serabut-serabut GVE adalah bagian parasympathica
setelah keluar dari meatus acusticus internus dan melintasi
pars autonomica SST dan merangsang aktivitas secre- fossa cranii posterior (lihat Gambar 8.33, 8.34). Kedua divisi
tomotorium pada glandula lacrimalis, submandibularis, bersatu menjadi satu nervus yang tampak pada fossa cranii
dan sublingualis, glandulae pada membrana mucosa posterior di dalam substantia pars petrosa tulang temporale.
cavitas nasi, dan palatum durum dan palatum molle.
u1190 j Serabut-serabut BE mempersarafi musculi faciales (muscu- Nervus glossopharyngeus [IX] st0505
lus untuk ekspresi wajah) dan scalp yang berasal dari arcus Nervus glossopharyngeus [IX] membawa serabut-serabut p2685
pharyngealis secundi, dan musculus stapedius, musculus GVA, GSA, SA, GVE, dan BE:
digastricus venter posterior, dan musculus stylohyoideus. j Serabut-serabut GVA menerima input sensorium dari u1215
p2630 Nervus facialis [VII] melekat pada permukaan lateral glomus caroticum dan sinus caroticus.
j Serabut-serabut GSA menerima input sensorium dari u1220
truncus encephali, di antara pons dan medulla oblongata
(lihat Gambar 8.34). Nervus ini terdiri dari radix motoria 1/3 posterior lingua, tonsilla palatina, oropharynx/pars
yang besar dan radix sensoria yang lebih kecil (nervus oralis pharyngis, dan mucosa auris media, cellulae mas-
intermedius): toidea, dan tuba pharyngotympanica.
j Serabut-serabut SA adalah untuk pengecapan dari 1/3 u1225
u1195 j Nervus intermedius berisi serabut-serabut SA untuk
Ciliaris Nervus oculomotorius [III] Nervus oculomotorius [III] Mempersarafi musculus sphincter pupillae untuk
konstriksi pupil, dan musculus cilliaris untuk
akomodasi lensa bagi penglihatan dekat
Pterygopalatina Nervus petrosus major Nervus facialis [VII] Mempersarafi glandula lacrimale, dan glandulae
mucosa cavitas nasi, sinus maxillaris, dan palatinum
Oticum Nervus petrosus minor Nervus glossopharyngeus [IX] Persarafan glandula parotidea
Submandibularis Chorda tympani kepada Nervus facialis [VII] Persarafan glandulae submandibularis dan
446 lingualis sublingualis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
V1
V3
Serabut-serabut efferentes
(motorium)
Serabut-serabut afferentes
(sensorium)
448
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
449
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st0510 Nervus tympanicus Nervus accessorius [XI] tetap melalui fossa cranii pos-
p2780 Nervus tympanicus adalah cabang dari nervus glosso- terior dan keluar melalui foramen jugulare (lihat
pharyngeus [IX] yang keluar di dalam atau tepat di luar Gambar 8.33). Kemudian nervus ini turun pada regio
foramen jugulare. Cabang ini masuk kembali ke tulang cervicalis untuk mempersarafi musculus sternocleido-
temporale, memasuki cavitas auris media, dan berperan mastoideus dan musculus trapezius dari permukaan
dalam pembentukan plexus tympanicus. Di dalam cavi- dalamnya.
tas auris media nervus ini berperan dalam persarafan sen-
sorium untuk mucosa cavitas, tuba pharyngotympanica/ Radix cranialis nervus accessorius st0525
auditiva, dan cellulae mastoidea. Beberapa deskripsi nervus accessorius [XI] mengacu pada p2830
p2785 Nervus tympanicus juga berkontribusi untuk serabut- beberapa fila radicularia yang keluar dari bagian caudal
serabut GVE, yang meninggalkan plexus tympanicus pada medulla oblongata pada permukaan anterolateral, tepat di
nervus petrosus minor—nervus kecil yang keluar dari inferior dari fila radicularia yang keluar untuk membentuk
tulang temporale, memasuki fossa cranii media, dan turun nervus vagus [X], sebagai radix “cranialis” nervus acces-
melalui foramen ovale untuk keluar dari cavitas cranii; sorius (lihat Gambar 8.34). Saat meninggalkan medulla,
membawa serabut-serabut parasympathicum pregangli- radices craniales berjalan bersama radices “spinales” ner-
onares menuju ganglion oticum (lihat Tabel 8.6). vus accessorius [XI] menuju foramen jugulare, di sini radi-
ces craniales bergabung dengan nervus vagus [X]. Sebagai
st0515 Nervus vagus [X] bagian nervus vagus [X], radices tersebut didistribusikan
p2790 Nervus vagus [X] membawa serabut-serabut GSA, GVA, ke musculature pharynx yang dipersarafi oleh nervus
SA, GVE, dan BE: vagus [X] dan oleh karena itu digambarkan sebagai bagian
u1270 j Serabut-serabut GSA membawa input sensorium dari nervus vagus [X].
larynx, pars laryngea pharyngis/laryngopharynx,
bagian profundus auricula, bagian meatus acusticus Nervus hypoglossus [XII] st0530
externus, dan dura mater pada fossa cranii posterior. Nervus hypoglossus membawa serabut-serabut GSE untuk p2835
u1275 j Serabut-serabut GVA membawa input sensorium dari mempersarafi semua musculus intrinsik dan sebagian
kemoreseptor glomus caroticum dan baroreseptor arcus besar musculus ekstrinsik lingua. Nervus ini keluar seb-
aortae, dan esophagus, bronchi, pulmones, cor, dan vis- agai beberapa fila radicularia dari permukaan anterior
cera abdomen pada pre-enteron dan mesenteron. medulla oblongata, ke lateral melintasi fossa cranii pos-
u1280 j Serabut-serabut SA adalah untuk pengecapan di sekitar terior dan keluar melalui canalis nervi hypoglossi (lihat
epiglottis dan pharynx. Gambar 8.33, 8.34). Nervus ini mempersarafi musculi
u1285 j Serabut-serabut GVE adalah bagian parasympathica hyoglossus, styloglossus, dan genioglossus dan semua
pars autonomica SST dan merangsang otot polos dan musculus instrinsik lingua.
glandulae pada pharynx, larynx, viscera thoracica, dan
viscera abdomen pre-enteron dan mesenteron. REGIONES FACIALES/WAJAH st0535
u1290 j Serabut-serabut BE mempersarafi satu musculus lingua
(palatoglossus), musculi palatum molle (kecuali tensor Tatap muka merupakan hal yang penting dalam perte- p2840
veli palatini), pharynx (kecuali stylopharyngeus), dan muan pertama antar individu. Sebagian dari proses ini
larynx. menggunakan ekspresi wajah untuk menyampaikan
emosi. Melalui pengamatan wajah, seorang dokter dapat
p2820 Nervus vagus keluar sebagai kumpulan fila radicu- memperoleh informasi yang penting tentang kondisi kes-
laria pada permukaan anterolateral medulla oblongata, ehatan umum seorang penderita.
tepat di inferior dari fila radicularia yang muncul untuk Oleh karena itu, pemahaman tentang susunan unik p2845
membentuk nervus glossopharyngeus [IX] (lihat Gam- berbagai struktur yang terdapat di antara arcus supercili-
bar 8.34). Fila radicularia menyeberangi fossa cranii aris di superior, margo inferior mandibula di sisi inferior,
posterior dan memasuki foramen jugulare (lihat Gam- dan ke belakang sejauh auris/telinga di kedua sisi—area
bar 8.33). Di dalam foramen ini, dan sebelum keluar yang disebut sebagai regio facialis (wajah)—sangat ber-
darinya, fila radicularia bergabung untuk membentuk guna khususnya dalam praktek kedokteran.
nervus vagus [X]. Di dalam atau tepat di luar foramen
jugulare terdapat dua ganglion, ganglion superius dan Musculi st0540
ganglion inferius, yang berisi soma neuron sensorius Musculi faciales (Tabel 8.7, Gambar 8.35) berkembang p2850
nervus vagus [X]. dari arcus pharyngeus kedua dan dipersarafi oleh cabang-
cabang nervus facialis [VII]. Musculi ini berada dalam fas-
st0520 Nervus accessorius [XI] cia superficialis, dengan origo pada tulang atau fascia, dan
p2825 Nervus accessorius adalah nervus cranialis yang mem- berinsertio pada kulit.
bawa serabut-serabut BE untuk mempersarafi musculus Oleh karena musculi tersebut mengontrol ekspresi p2855
sternocleidomastoideus dan musculus trapezius. Meru- wajah, maka musculi ini disebut juga musculi “ekspresi
pakan nervus cranialis yang unik karena radicesnya wajah”. Musculi tersebut juga berfungsi sebagai sphincter
berasal dari neuron motorius pada 5 segmentum tera- dan dilator bagi orificium/lubang-lubang yang berada di
tas medulla spinalis pars cervicalis. Serabut-serabutnya regio facialis (yakni, orbita/rongga mata, nasus externus/
meninggalkan permukaan lateral medulla spinalis dan, hidung, dan cavitas oris/rongga mulut). Pengaturan susu-
bergabung bersama saat naik ke atas, memasuki cavitas nan ini ke dalam kelompok fungsinya akan memudahkan
450 cranii melalui foramen magnum (lihat Gambar 8.34). dalam memahami musculi tersebut.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Orbicularis oculi Ligamentum palpebrale mediale Raphe palpebrale laterale Nervus facialis Menutup palpebra dengan
—Pars palpebralis [VII] halus
—Pars orbitalis Pars nasalis tulang frontale; Sabut-sabutnya membentuk Nervus facialis Menutup palpebrae secara
processus frontalis tulang maxilla; elips yang tidak terputus di [VII] paksa
ligamentum palpebrale mediale sekeliling orbita
Corrugator Ujung medial arcus superciliaris Kulit separuh medial alis Nervus facialis Menggerakkan alis mata ke
supercilii mata [VII] medial dan ke bawah
Kelompok nasalis
Nasalis Maxilla tepat di lateral nasus Aponeurosis menyilang Nervus facialis Kompresi/menekan apertura
—Pars transversa dorsum nasi dengan sabut- [VII] nasi
sabut otot dari sisi lainnya
—Pars alaris Maxilla di atas dentes incisivi Cartilago alaris nasi Nervus facialis Menggerakkan tulang
lateral [VII] rawan ke bawah dan lateral,
membuka nostril/nares
Procerus Tulang nasale dan bagian atas Kulit dahi bagian bawah di Nervus facialis Menggerakkan sudut
cartilago lateralis nasi antara alis mata [VII] medial alis mata ke bawah,
menyebabkan kerutan
transversal di atas pangkal
hidung
Depressor septi Maxilla di atas dentes incisivus Pars mobilis septum nasi Nervus facialis Menarik nasus ke inferior
nasi medial [VII]
Kelompok oralis
Depressor anguli Linea obliqua mandibulae di Kulit pada angulus oris dan Nervus facialis Menarik angulus oris ke bawah
oris bawah dentes canini, premolares, menyatu dengan orbicularis [VII] dan lateral
dan molar pertama oris
Depressor labii Pars anterior linea obliqua Labium inferius pada Nervus facialis Menggerakkan labium inferius
inferioris mandibulae garis tengah; menyatu [VII] ke bawah dan lateral
dengan musculus dari sisi
berlawanan
Mentalis Mandibula di inferior dari dentes Kulit regio mentalis Nervus facialis Mengangkat dan
incisivi [VII] memprotrusikan labium
inferius saat mengkerutkan
kulit pada regio mentalis
Risorius Fascia di atas musculus masseter Kulit pada angulus oris Nervus facialis Retraksi angulus oris
[VII]
Zygomaticus Bagian posterior facies lateralis Kulit pada angulus oris Nervus facialis Menarik angulus oris ke atas
major tulang zygomaticum [VII] dan ke lateral
Zygomaticus Pars anterior facies lateralis tulang Labium superius tepat di Nervus facialis Menggerakkan labium
minor zygomaticum medial angulus oris [VII] superius ke atas
Levator labii Margo infraorbitalis maxillae Kulit bagian separuh lateral Nervus facialis Mengangkat labium superius;
superioris labium superius [VII] membantu membentuk sulcus
nasolabialis
Levator labii Processus frontalis tulang maxilla Cartilago alaris nasi dan Nervus facialis Mengangkat labium superius
superioris labium superius [VII] dan membuka nares
alaeque nasi
Levator anguli Maxilla di bawah foramen Kulit pada angulus oris Nervus facialis Mengangkat angulus oris;
oris infraorbitale [VII] membantu membentuk sulcus
nasolabialis
Orbicularis oris Dari musculi dalam daerah; Membentuk elips di Nervus facialis Menutup labii; membuat
maxillaris dan mandibularis pada sekeliling oris [VII] protrusi labii
garis tengah
(Lanjutan) 451
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Buccinator Bagian posterior maxilla Menyatu dengan orbicularis Nervus facialis Menekan bucca terhadap
dan mandibula; raphe oris dan ke dalam labii [VII] dentes; mengkompresi bucca
pterygomandibularis yang distensi
Kelompok musculi lain
Auricularis Bagian anterior fascia temporalis Menuju helix auricula Nervus facialis Menggerakkan auricula ke atas
anterior [VII] dan ke depan
Auricularis Aponeurosis epicranialis pada sisi Bagian atas auricula Nervus facialis Elevasi auricula
superior regio capitis [VII]
Auricularis Processus matoideus tulang Konveksitas concha auris Nervus facialis Menggerakkan auricula ke atas
posterior temporale [VII] dan bawah
Occipitofrontalis Kulit alis mata Menuju galea aponeurotica Nervus facialis Mengerutkan dahi;
—Venter frontalis [VII] mengangkat alis mata
—Venter Pars lateralis linea nucahe superior Menuju galea aponeurotica Nervus facialis Menggerakkan scalp ke
occipitalis tulang occipitale dan processus [VII] belakang
mastoideus tulang temporal
Platysma Di bawah clavicula pada bagian Berjalan naik melalui leher Nervus facialis Menegangkan kulit regio
atas thorax menuju mandibula. Sabut- [VII] cervicalis dan menggerakkan
sabut yang lebih medial labium inferius dan angulus
berinsertio pada mandibula, oris ke bawah
sabut-sabut yang lebih
lateral bergabung dengan
musculi di sekitar oris
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Venter frontalis
occipitofrontalis
Orbicularis oculi
Procerus
Nasalis
Levator labii
superioris
Zygomaticus mino
Venter occipitalis
Zygomaticus major occipitofrontalis
Orbicularis oris
Auricularis
Depressor posterior
labii inferioris
Mentalis
Risorius
Buccinator
Depressor anguli oris
Platysma
Corrugator supercilii
Orbitalis
Orbicularis oculi
Palpebralis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ductus
parotideus
(dipotong)
Procerus
Pars
transversa
Nasalis
Pars alaris
Musculus
buccinator
Raphe
Depressor septi nasi pterygomandibularis
f0195 Gambar 8.37 Kelompok nasalis musculi faciales.
Musculus constrictor
pharyngis superior
Zygomaticus minor
Zygomaticus major
Buccinator
Modiolus
Risorius
Platysma
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria dan
Arteria dan vena vena maxillaris Arteria dan vena
transversa facialis temporalis superficialis
Rami temporales
Rami zygomatici
Nervus facialis [VII]
Arteria auricularis
posterior
Ductus parotideus Vena
retromandibularis
Rami buccales
Glandula parotidea
Buccinator
Arteria carotis externa
Masseter Vena jugularis externa
Rami marginalis mandibulae
A Rami colli
Vena retromandibula
Musculus pterygoideus medialis
Arteria carotis externa
Mandibula Processus
styloideus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
makanan, pencernaan oral, dan mempermudah perjala- dula parotidea saat vena temporalis superficialis dan
nan bolus makanan menuju tractus digestorium superior. vena maxillaris bergabung bersama (lihat Gambar 8.41),
dan berjalan ke inferior di dalam jaringan glandula paroti-
st0595 Tumor glandula parotidea dea. Biasanya vena ini akan terbagi menjadi cabang ante-
p2985 Tumor yang paling sering terjadi pada glandula parot- rior dan posterior di tepi inferior glandula parotidea.
idea (Gambar 8.42) adalah tumor jinak terutama pada
glandula superficialis. Yang termasuk jenis tumor terse- Suplai arterial st0610
but adalah adenoma pleiomorfik dan sebagian adenolim- Glandula parotidea menerima suplai arterial dari beberapa p3000
foma. Pentingnya tumor-tumor tersebut berhubungan arteria yang berjalan melewati jaringan parotidea (lihat
456 atas).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ramus/Nervus
zygomaticotemporalis
Nervus
supraorbitalis
Nervus
supratrochlearis
Nervus
lacrimalis
Nervus
infratrochlearis
Ramus/nervus
nasalis externus
Nervus
infraorbitalis
Nervus
auriculotemporalis
Nervus buccalis
Nervus
mandibularis [V3 ]
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nervus
supratrochlearis
Nervus supraorbitalis
Nervus
Nervus
infratrochlearis
auriculotemporalis
Nervus
maxillaris [V2]
Ramus/ nervus
nasalis externus
Occipitalis tertius
Nervus
(dari ramus posterior C3)
infraorbitalis
Nervus Nervus occipitalis minor
zygomaticofacialis
Occipitalis minor dan
auricularis magnus
(dari plexus cervicalis)
Nervus auricularis magnus
Nervus mentalis (dari rami anteriores C2
dan C3)
Nervus buccalis
Transversus colli (dari rami
Nervus mandibularis [V3] anteriores C2 dan C3)
Transversus colli
st0635 Nervus maxillaris [V2] telinga), dan sebagian besar daerah regio temporalis/
p3070 Nervus maxillaris [V2] keluar dari cranium melalui fora- pelipis;
j nervus buccalis, yang berada di permukaan musculus u1365
men rotundum. Cabang-cabangnya (lihat Gambar 8.43)
yang mempersarafi regio facialis meliputi (Gambar 8.44): buccinator mempersarafi regio buccalis; dan
j cabang kecil ramus zygomaticotemporalis, keluar j nervus mentalis, yang keluar dari mandibula melalui u1370
u1345
dari tulang zygomaticum dan menyuplai daerah kecil foramen mentale dan segera bercabang menjadi beber-
bagian anterior regio temporalis/pelipis di atas arcus apa cabang yang mempersarafi kulit dan membrana
zygomaticus; mucosa labium inferius dan kulit regio mentalis/dagu.
u1350 j cabang kecil ramus zygomaticofacialis, yang keluar
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Rami temporales
Nervus auricularis
posterior
Glandula parotidea
A Rami colli
Ramus digastricus
Ramus cervicofacialis
Musculus digastricus
Mandibula
B
f0235 Gambar 8.45 Nervus facialis [VII] pada regio facialis. A. Cabang-cabang terminal. B. Cabang-cabang sebelum masuk glandula parotidea.
musculus digastricus dan musculus stylohyoideus. Pada j Rami zygomatici keluar dari tepi anterosuperior glan- u1380
titik ini, nervus facialis [VII] akan memasuki permukaan dula parotidea untuk mempersarafi musculi daerah
profundus glandula parotidea (Gambar 8.45B). infraorbitalis, daerah nasalis lateralis, dan labium
p3125 Dalam glandula parotidea, biasanya batang utama superius.
j Rami buccales keluar dari tepi anterior glandula paroti-
nervus facialis [VII] bercabang menjadi trunkus atau u1385
cabang atas (temporofacialis) dan bawah (cervicofacialis). dea untuk mempersarafi musculi regio buccalis, labium
Cabang-cabang tersebut berjalan melalui jaringan glan- superius, dan angulus oris.
j Ramus marginalis mandibulae keluar dari tepi antero-
dula parotidea, cabang-cabang tersebut dapat bercabang u1390
lebih kecil lagi atau ikut membentuk jejaring anastomosis inferior glandula parotidea untuk mempersarafi mus-
(plexus parotideus). culi labium inferius dan regio mentalis/dagu.
j Ramus colli keluar dari tepi inferior glandula parotidea
p3130 Apapun bentuk antar hubungan yang terjadi, u1395
kelima cabang terminal nervus facialis [VII]—rami untuk mempersarafi musculus platysma.
temporales,rami zygomatici, rami buccales, ramus margi-
nalis mandibulae, dan ramus colli—keluar dari glandula
Pembuluh-pembuluh darah st0650
parotidea (Gambar 8.45A). Suplai arterial ke regio facialis terutama berasal dari p3165
p3135 Walaupun terdapat variasi pola distribusi kelima kelom- cabang-cabang arteria carotis externa, walaupun seba-
pok percabangan terminal, pola dasarnya adalah sebagai gian kecil juga berasal dari cabang arteria carotis interna.
berikut: Hal yang sama, sebagian besar aliran balik dikemba- p3170
u1375 j Rami temporales keluar dari tepi superior glandula likan menuju vena jugularis interna, meskipun beberapa
parotidea untuk mempersarafi musculi daerah regio hubungan penting dari wajah mengakibatkan aliran balik
temporalis/pelipis, regio frontalis, dan daerah supraor- melalui jalur intracranial yang melibatkan sinus caverno-
bitalis. sus, yang relevan secara klinis. 459
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria occipitalis
Vena jugularis
Arteria dan vena externa
labialis inferior
Arteria facialis
Vena facialis
A Arteria carotis externa Vena jugularis interna
Arteria temporalis
superficialis
Arteria maxillaris
Arteria infraorbitalis
Arteria buccalis
Arteria lingualis
Ramus/Arteria
mentalis
B Arteria facialis
f0240 Gambar 8.46 Vaskularisasi regio facialis. A. Pandangan lateral. B. Cabang-cabang arteria maxillaris.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
dan juga memberi cabang ke septum nasi. Kelumpuhan nervus facialis [VII] (Bell’s palsy)
Kompleksnya nervus facialis [VII] ditunjukkan oleh p3265
p3205 Di dekat garis tengah, cabang-cabang arteria labialis proses-proses patologis yang berbeda dan lokasi proses-
superior dan arteria labialis inferior beranastomosis den- proses tersebut terjadi.
gan arteria pasangannya dari sisi kontralateral regio facia-
lis. Hal ini memberikan hubungan penting antara arteria Lesi-lesi centralis st0680
Lesi primer truncus encephali/batang otak mempen- p3270
facialis dan arteria carotis externa sisi yang berlawanan.
garuhi nucleus motorius nervus facialis (VII) akan menye-
p3210 Ramus lateralis nasi merupakan cabang kecil yang
babkan kelemahan ipsilateral seluruh regio facialis. Namun,
berasal dari arteria facialis dan berjalan sepanjang sisi
oleh karena bagian atas nucleus menerima input motorium
nasus externus/hidung. Cabang ini akan menyuplai per-
dari hemisphere cerebri sinistra dan dextra, lesi yang terjadi
mukaan lateral dan dorsum nasi.
di atas nucleus ini akan menyebabkan kelemahan sisi kon-
tralateral regio facialis bagian bawah. Pada contoh ini, per-
st0665 Arteria transversa facialis sarafan motorium bagian atas sisi kontralateral regio facialis
p3215 Kontributor suplai vaskuler yang lain pada regio facialis masih terjaga karena bagian atas nucleus menerima input
adalah arteria transversa facialis (Gambar 8.46A,B), yang dari kedua hemisphere. Terpelihara atau hilangnya fungsi-
merupakan cabang dari arteria temporalis superficialis fungsi khusus ditentukan oleh luasnya lesi.
(cabang yang lebih kecil dari dua cabang terminal arteria
carotis externa). Lesi-lesi pada dan di sekitar ganglion geniculatum st0685
p3220 Arteria transversa facialis berasal dari arteria tempo- Dengan khas lesi-lesi pada dan di sekitar ganglion p3275
ralis superficialis yang berada di dalam jaringan glandula geniculatum diikuti oleh hilangnya fungsi motorium
parotidea, berjalan melewati glandula dan menyeberangi seluruh regio facialis sisi ipsilateral. Pengecapan pada 2/3
regio facialis dalam arah transversalis. Arteria ini berada anterior lingua, produksi air mata, dan sebagian penge-
pada permukaan superficial musculus masseter, diantara luaran air liur tampaknya juga terpengaruh, karena lesi
arcus zygomaticus dan ductus parotideus. terletak proximal dari nervus petrosus major dan chorda
tympani cabang dari nervus ini.
st0670 Cabang-cabang arteria maxillaris Lesi-lesi pada dan di sekitar foramen st0690
p3225 Arteria maxillaris, cabang yang lebih besar dari dua stylomastoideum
cabang terminal arteria carotis externa, memberikan Lesi-lesi pada dan di sekitar foramen stylomastoi- p3280
beberapa cabang kecil yang berkontribusi terhadap suplai deum merupakan kelainan nervus facialis [VII] yang pal-
arterial regio facialis (Gambar 8.46): ing sering dan biasanya disebabkan oleh inflamasi akibat
u1410 j Arteria infraorbitalis masuk ke regio facialis melalui
virus pada nervus di dalam saluran tulang sebelum kel-
foramen infraorbitale dan menyuplai palpebra inferior, uar melalui foramen stylomastoideum. Penderita teru-
labium superius, dan daerah di antara kedua struktur tama kehilangan fungsi motorium seluruh regio facialis
tersebut. ipsilateral yang ditunjukkan dengan penampilan yang
u1415 j Arteria buccalis memasuki regio facialis di permu-
tidak biasa, satu sisi wajah nampak normal, dan sisi yang
kaan superficial musculus buccinator dan menyuplai terkena mengendur dan mengalami penurunn tonus.
struktur-struktur di area tersebut. Pengeluaran air mata/lakrimasi dan pengecapan mung-
u1420 j Arteria mentalis memasuki regio facialis melalui fora-
kin tidak terpengaruh jika lesi terletak distal dari cabang-
men mentale dan menyuplai regio mentalis. cabang nervus petrosus major dan chorda tympani yang
berpangkal dalam di tulang temporale.
st0675 Cabang-cabang arteria ophthalmica
p3245 Tiga arteria kecil yang berasal dari arteria carotis interna Neuralgia trigeminus st0695
juga berkontribusi terhadap suplai arterial di regio facia- Neuralgia trigeminus (tic douloureux) merupakan p3285
lis. Pembuluh-pembuluh darah yang berasal dari arte- kelainan kompleks sensorium radix sensorius nervus tri-
ria ophthalmica, cabang arteria carotis interna, setelah geminus. Dengan khas nyeri terjadi pada daerah yang
arteria ophthalmica memasuki orbita: dipersarafi nervus mandibularis [V3] dan nervus maxillaris
u1425 j Arteria zygomaticofacialis dan arteria zygomati- [V2]. Biasanya nyeri terjadi mendadak, yang memberat
cotemporalis berasal dari arteria lacrimalis cabang dalam perjalanannya, dan dapat dipicu oleh sentuhan
arteria ophthalmica (Gambar 8.46A), masuk ke daerah kulit yang sensitif.
regio facialis melalui foramina zygomaticofacialis dan 461
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nodi lymphatici
submentales
Vena infraorbitalis
Plexus venosus Nodi lymphatici
Vena facialis pterygoideus submandibulares
Vena profunda faciei
Nodi lymphatici preauriculares dan parotidei
f0245 Gambar 8.47 Hubungan vena intracraniale.
Gambar 8.48 Drainase lymphatici regio facialis. f0250
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ciri-ciri utama regio facialis Scalp merupakan bagian regio capitis yang terbentang dari p3380
p3290 Ciri-ciri utama regio facialis berhubungan dengan arcus superciliaris di anterior hingga protuberantia occipitalis
lubang-lubang orbita, cavitas nasi, dan cavitas oris di externa dan linea nuchae superior di sisi posterior. Di lateral,
anterior (Gambar 8.49). scalp akan berlanjut hingga arcus zygomaticus di inferior.
p3295 Fissura palpebralis/rima palpebrarum terletak di Scalp merupakan struktur berlapis dengan lapisan- p3385
antara palpebra superior dan inferior yang dapat dibuka lapisan yang dapat didefinisikan sesuai kata sebagai beri-
dan ditutup. Fissura oralis/rima oris merupakan celah kut (Gambar 8.50):
j S—kulit (skin), u1465
di antara labium superius dan labium inferius dan juga
j C—jaringan ikat padat (connective tissue-dense), u1470
dapat dibuka dan ditutup.
j A—lapisan aponeurosis (aponeurotic layer), u1475
p3300 Musculi sphincter fissura oralis dan palpebralis, mas-
j L—jaringan ikat kendor (loose connective tissue), u1480
ing-masing adalah musculi orbicularis oris dan orbicularis
j P—pericranium. u1485
oculi. Musculi ini dipersarafi oleh nervus facialis [VII].
p3305 Nares merupakan apertura anterior cavitas nasi dan
selalu terbuka.
Lapisan-lapisan st0730
p3310 Sulcus vertikal pada garis tengah di antara nasus exter- Pemeriksaan lapisan-lapisan scalp menunjukkan bahwa p3415
nus dan labium superius adalah philtrum. tiga lapisan pertama terikat erat bersama-sama, memben-
p3315 Persarafan sensorium regio facialis dibawa oleh nervus tuk unit tunggal. Unit ini kadang disebut scalp sesungguh-
trigeminus [V]. Ketiga divisi nervus tersebut direpresenta- nya (scalp proprius) dan merupakan jaringan yang robek
sikan pada regio facialis dan dapat diperiksa dengan sen- selama terjadi “trauma scalp” serius.
tuhan di regio frontalis (nervus ophthalmicus [V1]), regio
buccalis anterior (nervus maxillaris [V2]), dan kulit di atas cor- Kulit st0735
pus mandibulae bagian anterior (nervus mandibularis [V3]). Kulit merupakan lapisan terluar scalp (Gambar 8.50). Kulit p3420
disini mempunyai struktur yang sama dengan kulit di selu-
ruh tubuh, kecuali rambut yang terdapat dalam jumlah
Daerah pemeriksaan [V1] yang banyak.
[V1] Orbicularis
oculi Kulit Jaringan ikat (padat)
Rima
Lapisan aponeurosis
palpebrarum/
Fissura
palpebralis S
[V2] C
Daerah A
pemeriksaan
Nostril [V2]
Rima oris/ [V3] Daerah L
Fissura oralis pemeriksaan
sensorium [V3]
P
Philtrum
Orbicularis oris
Pericranium
f0255 Gambar 8.49 Ciri-ciri utama regio facialis. Regio capitis anterior
dan regio cervicalis anterior pada wanita.
Jaringan ikat kendor
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Jaringan ikat
Kulit padat Lapisan aponeurosis
Venter
frontalis
occipito-
frontalis
Aponeurosis
epicraniale Orbicularis oculi
Tulang Pericranium Jaringan ikat kendor
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ramus/Nervus
zygomaticotemporalis
Nervus
supratrochlearis
Nervus
supraorbitalis
Nervus auricularis
magnus
Nervus
Nervus occipitalis tertius
auriculotemporalis
Nervus ocipitalis minor
C4
Nervus occipitalis major
hampir mencapai vertex regio capitis, dan menyuplai semispinalis capitis dan trapezius, dan menyuplai dae-
scalp di atas regio temporalis dan di anterior auris sam- rah kecil di scalp bagian bawah.
pai dekat vertex.
st0770 Posterior dari auris dan vertex Aplikasi klinis b0135
p3490 Posterior dari auris dan vertex, persarafan sensorium
scalp oleh nervi cervicales, terutama cabang-cabang Laserasi scalp
dari medulla spinalis setinggi C2 dan C3 (Gambar 8.53). Scalp sangat kaya dengan aliran darah dari arteria p3515
Cabang-cabang ini adalah nervus auricularis magnus, carotis externa, sehingga laserasi scalp cenderung akan
nervus occipitalis minor, nervus occipitalis major, dan ner- mengalami perdarahan hebat/profus. Perdarahan scalp
vus occipitalis tertius: didominasi perdarahan arterial, oleh karena dua sebab.
u1510 j Nervus auricularis magnus merupakan cabang
Yang pertama, pada posisi berdiri, tekanan vena sangat
plexus cervicalis, yang berasal dari rami anteriores ner- rendah. Yang kedua, pembuluh-pembuluh darah tidak
vus spinalis C2 dan C3, berjalan naik di permukaan mengalami retraksi ketika mengalami laserasi, karena
musculus sternocleidomastoideus dan mempersarafi lapisan jaringan ikat padat yang mencegah terjadinya
daerah kecil dari scalp, tepat di posterior dari auris. retraksi.
u1515 j Nervus occipitalis minor juga merupakan cabang
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Vena occipitalis
Arteria occipitalis
melalui orbita, dan keluar di dahi bersama dengan ner- Drainase vena st0795
vus supratrochlearis dan nervus supraorbitalis. Seperti Venae yang mengalirkan darah dari scalp mengikuti pola p3550
halnya nervi, arteriae tersebut berjalan naik dan menye- yang sama dengan arteriae (Gambar 8.54):
berangi dahi untuk menyuplai scalp ke arah posterior j Vena supratrochlearis dan vena supra-orbitalis u1545
hingga mencapai vertex. mengalirkan darah dari bagian anterior scalp mulai dari
arcus superciliaris hingga vertex regio capitis, kemudian
st0790 Cabang-cabang dari arteri carotis externa berjalan inferior dari arcus superciliaris, berhubungan
p3530 Tiga cabang arteria carotis externa menyuplai bagian ter- dengan venae ophthalmica di orbita dan melanjutkan
besar scalp—arteria temporalis superficialis, arteria auric- diri ke inferior untuk ikut membentuk vena angularis
ularis posterior, dan arteria occipitalis menyuplai aspectus yang merupakan percabangan atas dari vena facialis.
lateralis dan posterior scalp (Gambar 8.54): j Vena temporalis superficialis mengalirkan darah u1550
u1530 j Cabang terkecil (arteria auricularis posterior)
dari daerah lateral scalp sebelum berjalan ke inferior
keluar dari aspectus posterior arteria carotis externa, untuk bergabung membentuk vena retromandibularis.
berjalan melalui struktur-struktur dalam, dan j Vena auricularis posterior mengalirkan darah dari u1555
keluar untuk menyuplai daerah scalp di posterior dari daerah scalp di posterior dari auris dan akhirnya ber-
auris. muara di percabangan dari vena retromandibularis.
u1535 j Juga keluar dari aspectus posterior arteria carotis j Vena occipitalis mengalirkan darah sisi posterior u1560
externa adalah arteria occipitalis, yang berjalan naik scalp mulai dari protuberantia occipitalis externa dan
dalam arah posterior, berjalan melalui beberapa lapisan linea nuchae superior hingga vertex regio capitis; lebih
musculi dorsi, dan keluar untuk menyuplai sebagian dalam, vena ini berjalan melalui bangunan otot di
besar sisi posterior scalp. regio cervicalis posterior, untuk bergabung membentuk
u1540 j Cabang arteria ketiga yang menyuplai scalp adalah
plexus venosus di trigonum suboccipitale.
arteria temporalis superficialis, yang merupakan
cabang terminal arteria carotis externa yang berjalan
ke superior, di anterior auris, bercabang menjadi ramus Drainase lymphatici st0800
anterior dan ramus posterior, dan menyuplai hampir Secara umum drainase lymphatici scalp mengikuti pola p3575
466 semua aspectus lateral scalp. distribusi arterial.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p3660 Di posterior, ala minor tulang sphenoidale menyempur- tur. Pada kasus ini, penderita mungkin mengalami kega-
nakan paries superior orbita. galan melirik ke atas (diplopia/pandangan ganda ketika
st0820 Paries medialis melirik ke atas) pada oculus/mata yang terkena. Secara
karakteristik fraktur paries medialis menunjukkan gam-
p3665 Paries medialis sepasang bangunan tulang orbita meru- baran udara dalam radiograf orbita. Hal ini menunjuk-
pakan dinding yang paralel satu sama lain dan masing- kan adanya patah tulang labyrinthus ethmoidalis yang
masing terdiri dari empat tulang--maxilla, lacrimale, memungkinkan hubungan langsung antara orbita dan
ethmoidale dan sphenoidale (Gambar 8.56). sinus paranasalis ethmoidalis. Kadang, penderita-pend-
p3670 Penyumbang terbesar paries medialis adalah tulang erita merasa sensasi penuh dalam orbita saat menghem-
ethmoidale. Bagian tulang ethmoidale ini mengandung buskan nafas.
sekumpulan cellulae ethmoidales, yang dapat jelas terlihat
pada cranium yang dikeringkan.
p3675 Yang juga dapat terlihat pada batas antara paries supe-
rior dan paries medialis, biasanya berhubungan dengan Paries lateralis st0830
sutura frontoethmoidalis, adalah foramen ethmoidalis Paries lateralis bangunan tulang orbita terdiri dari p3710
anterius dan foramen ethmoidalis posterius. Nervi kontribusi dua tulang—di anterior, terdapat tulang zygo-
dan vasa ethmoidalis anterior dan posterior keluar dari maticum dan di posterior, terdapat ala major tulang sphe-
orbita melalui lubang-lubang tersebut. noidale (lihat Gambar 8.56).
p3680 Anterior dari tulang ethmoidale ada tulang lacrimale
yang kecil, dan melengkapi bagian anterior paries medialis Palpebrae/Kelopak mata st0835
adalah processus frontalis tulang maxilla. Kedua tulang Palpebra superior dan palpebra inferior merupakan struk- p3715
ini berpartisipasi dalam pembentukan sulcus lacrima- tur-struktur anterior, yang saat menutup, akan melind-
lis, yang mengandung saccus lacrimalis dan dibatasi oleh ungi permukaan bulbus oculi.
crista lacrimalis posterior (bagian dari tulang lacri- Celah antara kedua palpebrae, saat terbuka, disebut p3720
male) dan crista lacrimalis anterior (bagian dari tulang rima palpebrarum/fissura palpebralis.
maxilla). Lapisan-lapisan palpebrae, dari anterior ke posterior, p3725
p3685 Posterior terhadap tulang ethmoidale, paries medialis terdiri dari kulit, jaringan subcutaneus, musculus vol-
disempurnakan oleh satu bagian kecil tulang sphenoidale, unter, septum orbitale, tarsus, dan tunica conjunctiva
yang membentuk bagian dinding medial canalis opticus. (Gambar 8.57).
Pada dasarnya, palpebra superior dan palpebra inferior p3730
st0825 Dasar sama dalam struktur, kecuali adanya tambahan dua mus-
p3690 Dasar (paries inferior) bangunan tulang orbita, yang culus (levator palpebrae superioris and tarsalis superior)
juga merupakan atap sinus maxillaris, terutama terdiri pada palpebra superior.
dari facies orbitalis tulang maxilla (lihat Gambar 8.56),
dengan sedikit bagian dari tulang zygomaticum dan palati- Kulit dan jaringan subcutaneus st0840
num. Kulit palpebrae bukan substansi utama dan hanya meru- p3735
p3695 Dimulai dari posterior dan berlanjut sepanjang tepi pakan selapis tipis jaringan ikat yang memisahkan
lateral paries inferior bangunan tulang orbita terdapat fis- kulit dengan lapisan musculus volunter di bawahnya
sura orbitalis inferior. Di luar ujung anterior fissura, ter- (Gambar 8.57).
dapat tulang zygomaticum yang melengkapi paries inferior
tulang orbita. Musculus levator
p3700 Di posterior, processus orbitalis tulang palatinum turut Periosteum palpebrae superioris
membentuk paries inferior bangunan tulang orbita di
dekat batas antara tulang-tulang maxilla, ethmoidale, dan Musculus
sphenoidale. orbicularis oculi
Septum orbitale
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Septum orbitale
Tendo
musculus levator
palpebrae superioris
Ligamentum
palpebrale
laterale
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Levator Ala minor tulang sphenoidale di Facies anterior lamina tarsalis; Nervus oculomotorius Elevasi palpebra
palpebrae anterior dari canalis opticus sedikit sabut menuju kulit dan [III]—ramus superior superior
superioris fornix conjunctivalis superior
Rectus Bagian superior annulus tendineus Separuh anterior bulbus oculi Nervus oculomotorius Elevasi, adduksi, rotasi
superior communis bagian superior [III]—ramus superior medial bulbus oculi
Rectus inferior Bagian inferior annulus tendineus Separuh anterior bulbus oculi Nervus oculomotorius Depresi, adduksi, rotasi
communis bagian inferior [III]—ramus inferior lateral bulbus oculi
Rectus Bagian medialis annulus tendineus Separuh anterior bulbus oculi Nervus oculomotorius Adduksi bulbus oculi
medialis communis bagian medial [III]—ramus inferior
Rectus lateralis Bagian lateral annulus tendineus Separuh anterior bulbus oculi Nervus abducens [VI] Abduksi bulbus oculi
communis bagian lateral
Obliquus Corpus sphenoidale, superior dan Bagian luar kuadran posterior Nervus trochlearis [IV] Depresi, abduksi, rotasi
superior medial dari canalis opticus bulbus oculi (facies superior) medial bulbus oculi
Obliquus Bagian medial dasar orbita Bagian luar kuadran posterior Nervus oculomotorius Elevasi, abduksi, rotasi
inferior posterior dari margo orbitalis; luar bulbus oculi (facies [III]—ramus inferior lateral bulbus oculi
maxilla di lateral dari sulcus inferior)
nasolacrimalis
menyertai musculus levator palpebrae superioris adalah j arteria supratrochlearis, arteria supraorbitalis, arteria u1605
kumpulan sabut-sabut otot polos yang berjalan dari per- lacrimalis, dan arteria dorsalis nasi yang berasal dari
mukaan inferior levator menuju tepi atas tarsus superior arteria ophthalmica,
j arteria angularis dari arteria facialis,
(Gambar 8.57). Dipersarafi oleh serabut-serabut sympathi- u1610
j arteria transversa facialis dari arteria temporalis super-
cum postganglionares dari ganglion cervicale superius, u1615
musculus ini disebut musculus tarsalis superior. ficialis, dan
j cabang-cabang dari arteria temporalis superficialis
u1620
st0860 Tunica conjunctiva sendiri.
p3765 Struktur palpebrae dilengkapi oleh membran tipis (tunica
conjunctiva), yang menutup permukaan posterior tiap Drainase vena mengikuti pola eksternal melalui venae p3805
palpebrae (Gambar 8.57) dan kemudian berefleksi ke per- yang terkait dengan berbagai arteriae dan pola internal
mukaan luar (sclera) bulbus oculi. Membran ini meluas yang mengalirkan darah ke dalam orbita melalui hubun-
pada bulbus oculi hingga pertemuan antara sclera dan gan-hubungannya dengan venae ophthalmica.
cornea. Dengan adanya membrana di daerah ini, saccus
conjunctivalis dibentuk saat palpebrae tertutup, dan
perluasan atas dan bawah saccus tersebut disebut fornix
conjunctivae superior dan fornix conjunctivae infe- Arteria supratrochlearis dan venae supratrochleares
rior (Gambar 8.57).
Arteria dan vena supraorbitalis
st0865 Glandulae Arteria lacrimalis
p3770 Terbenam oleh lempeng tarsus adalah glandulae tarsales,
yang bermuara di tepi bebas tiap palpebrae (Gambar 8.57).
Glandulae ini modifikasi glandula sebacea dan mensekresi
bahan minyak yang meningkatkan kekentalan air mata
dan menurunkan kecepatan penguapan air mata dari Arteria
permukaan bulbus oculi. Blokade dan inflamasi glandu- dan vena
lae tarsales disebut chalazion dan terdapat di permukaan temporalis
dalam palpebrae. supercialis
p3775 Glandulae tarsales bukan merupakan satu-satunya
glandulae yang berhubungan dengan palpebrae (lihat
Gambar 8.57). Yang berhubungan dengan folliculli bulu Arteria
mata adalah glandula sebacea dan glandula sudorifera. transversa
facialis
Blokade dan inflamasi keduanya disebut stye/bintitan
dan terdapat pada tepi palpebrae.
st0870 Pembuluh-pembuluh darah Arteria infraorbitalis
p3780 Suplai arterial palpebrae berasal dari beberapa pembu- Arteria dan vena angularis
luh darah di daerah tersebut. Yang termasuk di dalamnya
Gambar 8.61 Vaskularisasi palpebrae. f0315
470 (Gambar 8.61):
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Medial
Canaliculi
Nervus lacrimalis lacrimalis
Saccus
lacrimalis
Nervus infraorbitalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Persarafan st0885
Persarafan glandula lacrimalis meliputi komponen-kom- p3950
ponen yang berbeda (Gambar 8.68).
Persarafan sensorium st0890
B Neuron-neuron sensorius dari glandula lacrimalis kembali p3955
ke sistem saraf pusat melalui nervus lacrimalis cabang
Papilla lacrimalis Punctum lacrimale nervus ophthalmicus [V1].
Glandula lacrimalis Aliran air mata Saccus lacrimalis Persarafan sekretomotorium st0895
(parasympathicum)
Serabut-serabut sekretomotorium dari pars parasympathi- p3960
cum divisi autonomicae sistem saraf tepi merangsang
sekresi cairan dari glandula lacrimalis. Neuron-neuron
parasympathicum preganglionares keluar dari sistem
saraf pusat pada nervus facialis [VII], memasuki nervus
petrosus major (cabang nervus facialis [VII]), dan ber-
sinambungan dengan nervus tersebut hingga menjadi
nervus canalis pterygoidei (Gambar 8.68).
Akhirnya nervus canalis pterygoidei bergabung dengan p3965
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Glandula lacrimalis
Serabut-serabut sensorium
Nervus Plexus sympathicus
Serabut-serabut sympathicum
canalis
Serabut-serabut parasympathicum preganglionares
pterygoidei
Serabut-serabut parasympathicum postganglionares
st0900 Persarafan sympathicum nervus lacrimalis, nervus frontalis, dan nervus nasociliaris
p3970 Persarafan sympathicum glandula lacrimalis mengikuti cabang nervus ophthalmicus [V1], dan vena ophthalmica
perjalanan yang serupa dengan persarafan parasympathi- superior (Gambar 8.70).
cum. Serabut-serabut sympathicum postganglionares
berasal dari ganglion cervicale superius yang berjalan Fissura orbitalis inferior st0925
sepanjang plexus yang mengelilingi arteria carotis interna Yang memisahkan paries lateralis orbita dari paries infe- p4045
(Gambar 8.68). Serabut-serabut ini keluar dari plexus seb- rior orbita adalah celah longitudinal, fissura orbitalis infe-
agai nervus petrosus profundus dan bergabung dengan rior (lihat Gambar 8.69). Batas-batasnya adalah ala major
serabut-serabut parasympathicum dalam nervus canalis tulang sphenoidale dan maxilla, palatinum, dan zygomati-
pterygoidei. Berjalan melalui ganglion pterygopalatinum, cum. Fissura panjang ini memungkinkan adanya hubun-
serabut-serabut sympathicum dari titik ini selanjutnya gan antara:
mengikuti jalur yang serupa dengan serabut-serabut para- j orbita dan fossa pterygopalatina di posterior, u1685
sympathicum menuju glandula lacrimalis. j orbita dan fossa infratemporalis di medial, dan u1690
j orbita dan fossa temporalis di posterolateral. u1695
st0905 Pembuluh-pembuluh darah
p4020 Suplai arterial menuju glandula lacrimalis oleh cabang- Berjalan melalui fissura orbitalis inferior adalah nervus p4065
cabang dari arteria ophthalmica dan drainase vena melalui maxillaris [V2] dan nervus zygomaticus, vasa infraorbitalis,
venae ophthalmicae.
st0910 Fissura dan foramina Tulang frontale
Ala major Ala minor tulang Canalis
p4025 Beberapa struktur masuk dan keluar orbita melalui beber- tulang sphenoidale opticus
apa lubang (Gambar 8.69). sphenoidale Fissura Foramina
orbitalis ethmoidales
superior Tulang
st0915 Canalis opticus ethmoidale
p4030 Ketika bangunan tulang orbita dilihat dari posisi antero-
lateral, lubang bulat pada apex orbita berbentuk piramida Tulang
lacrimale
orbita adalah canalis opticus, yang membuka ke dalam
fossa cranii media dan dibatasi di medial oleh corpus
tulang sphenoidale dan di lateral oleh ala minor tulang
sphenoidale. Yang melewati canalis opticus adalah nervus
opticus dan arteria ophthalmica (Gambar 8.70).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria ophthalmica
Vena ophthalmica superior
Lateral Medial
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Septum
orbitale
Saccus
Ligamentum lacrimalis
Lacertus
suspensorium Musculus rectus inferior Lacertus musculi recti
Musculus obliquus inferior musculi lateralis
recti
f0370 Gambar 8.72 Selubung fascialis bulbus oculi/vagina bulbi. medialis Selubung
fascia
Selubung Periorbita
fascia
Medial rectus
muscle Musculus rectus
pada margo orbitalis dengan perisoteum pada permukaan lateralis
luar cranium dan memberikan perpanjangannya ke palpe- B
bra superior dan inferior (septum orbitale).
p4100 Pada beberapa lubang yang menghubungkan orbita Gambar 8.73 Lacertus musculi recti/check ligaments. f0375
dengan cavitas cranii, periorbita berlanjut dengan lapisan A. Pandangan anterior. B. Pandangan superior.
periosteale dura mater. Pada bagian posterior orbita, peri-
orbita menebal di sekitar canalis opticus dan pars centra-
lis fissura orbitalis superior. Ini adalah tempat origo empat
musculus rectus dan disebut annulus tendineus com-
munis (Gambar 8.71B).
st0950 Selubung fascia bulbus oculi/vagina bulbi Struktur ini merupakan perluasan fascia yang menyeli-
p4105 Selubung fascia bulbus oculi/vagina bulbi (selubung muti musculi rectus medialis dan lateralis, yang melekat
bulbi) merupakan selapis fascia yang menutupi bagian pada paries medialis dan lateralis bangunan tulang orbita
utama bulbus oculi (Gambar 8.72, 8.73): dan dapat membantu dalam mempertahankan posisi nor-
j Di posterior, selubung fascia ini melekat erat ke sclera
u1700 mal bulbus oculi.
(bagian putih bulbus oculi) di sekeliling titik masuk ner- j Check ligament medial (lacertus musculus recti medialis) u1715
vus opticus ke dalam bulbus oculi. melekat tepat di posterior dari crista lacrimalis posterior
j Di anterior, selubung fascia ini melekat erat ke sclera di
u1705 tulang lacrimale.
dekat limbus cornea (bagian bening bulbus oculi). j Check ligament lateral (lacertus musculi recti lateralis) u1720
j Selain itu, saat musculi mendekati bulbus oculi, fascia
u1710 melekat pada eminentia/tuberculum orbitalis tulang
muscularis di sekeliling tiap musculus bergabung den- zygomaticum.
gan selubung fascia bulbus oculi saat musculi melintasi
dan berlanjut ke tempat perlekatannya. Musculi st0960
Terdapat dua kelompok musculi dalam orbita: p4145
p4125 Bagian bawah yang khusus dari selubung fascia bul- j Musculi ekstrinsik bulbus oculi (musculi extra- u1725
bus oculi adalah ligamentum suspensorium (Gam- oculare) yang terlibat dalam gerak bulbus oculi atau
bar 8.72, 8.73A), yang menyangga bulbus oculi. Struktur mengangkat palpebrae,
“seperti ambin” ini terbuat dari selubung fasciabulbus j Musculi intrinsik dalam bulbus oculi, yang mengon- u1730
oculi dan merupakan kontribusi dari dua musculus ocu- trol bentuk lensa dan ukuran pupil.
laris inferior dan musculi ocularis medialis dan lateralis.
Musculi ekstrinsik termasuk levator palpebrae superi- p4160
st0955 Lacertus musculi recti (check ligaments musculi oris, rectus superior, rectus inferior, rectus medialis, rectus
recti medialis dan lateralis) lateralis, obliquus superior, dan obliquus inferior.
p4130 Kekhususan fascia yang lain di orbita adalah check liga- Musculi intrinsik termasuk musculi ciliaris, sphincter p4165
476 ments (lacertus musculi recti) (lihat Gambar 8.73B). pupillae, dan dilator pupillae.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Elevasi
Rotasi external Rotasi internal
Medial
A A
b d
d d
Lateral u u Medial
k k
s s Sumbu bulbus
i i oculi
Sumbu orbita
Depresi Gambar 8.75 Sumbu-sumbu bulbus oculi dan orbita. f0385
Inferior
Obliquus superior
Trochlea Levator palpebrae superioris
Rectus superior
Rectus medialis
Obliquus superior
Rectus medialis
Rectus superior
Rectus lateralis
Obliquus inferior
f0390 Gambar 8.76 Musculi bulbus oculi. A. Pandangan superior. B. Pandangan lateral.
477
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p4225
Rectus superior
Obliquus
superior
Nervus opticus
Rectus lateralis
Rectus medialis
Rectus inferior
f0395 Gambar 8.77 Magnetic resonance imaging penampang coronalis melalui oculus.
Lateral Medial Gambar 8.79 Gerak musculi bulbus oculi. A. Gerak masing- f0405
masing otot (gerakan anatomis). B. Gerak oculus ketika memeriksa
f0400 Gambar 8.78 Origo musculi bulbus oculi, pandangan coronalis. musculus tertentu (pemeriksaan klinis).
478
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
u1790 j arteria ethmoidalis posterior, keluar dari orbita Vena ophthalmica inferior keluar dari orbita di posterior p4375
melalui foramen ethmoidale posterius untuk menyuplai dengan:
cellulae ethmoidales dan cavitas nasi; j bergabung dengan vena ophthalmica superior, u1815
u1795 j arteria ethmoidalis anterior, keluar dari orbita j berjalan sendiri melalui fissura orbitalis superior untuk u1820
melalui foramen ethmoidale anterius, memasuki cavi- bergabung dengan sinus cavernosus, atau
tas cranii memberikan cabang ramus meningeus ante- j berjalan melewati fissura orbitalis inferior untuk ber- u1825
rior, dan berlanjut ke cavitas nasi menyuplai septum gabung dengan plexus venosus pterygoideus dalam
dan dinding lateral, dan berakhir sebagai arteria dorsa- fossa infratemporalis.
lis nasi;
u1800 j arteriae palpebrae mediales, merupakan cabang- Karena venae ophthalmicae berhubungan dengan p4395
cabang kecil yang menyuplai daerah medial palpebra sinus cavernosus, venae ini merupakan jalur penyebaran
superior dan inferior; infeksi dari luar ke dalam cavitas cranii.
u1805 j arteria dorsalis nasi, merupakan satu dari dua
Vena supraorbitalis
Nervus lacrimalis cabang nervus ophthalmicus [V1]
Vena ophthalmica superior Vena ophthalmica superior
Sinus cavernosus Nervus frontalis cabang nervus ophthalmicus [V1]
Nervus trochlearis [IV]
Nervus opticus
Canalis opticus
Arteria ophthalmica
Ramus superior nervus
oculomotorius [III]
Nervus nasociliaris
cabang nervus
ophthalmicus [V1]
Annulus tendineus
communis
Plexus
Vena venosus Ramus inferior nervus
angularis pterygoideus oculomotorius [III]
Nervus abducens [VI]
Vena infraorbitalis
Vena ophthalmica inferior
Vena Vena ophthalmica
ophthalmica inferior inferior Lateral Medial
f0415 Gambar 8.81 Drainase vena orbita dan bulbus oculi. Gambar 8.82 Persarafan orbita dan bulbus oculi. f0420
480
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ganglion ciliare
Rectus superior
Ramus inferior
Nervus Lateral
oculomotorius Obliquus inferior
[III]
Nervus
Rectus inferior trochlearis
[IV]
f0425 Gambar 8.83 Nervus oculomotorius [III] dan divisi-divisinya.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p4625 Serabut-serabut sympathicum menuju ke bulbus oculi Arteriae ciliares posteriores Camera vitrea bulbi (vitreum)
mungkin tidak masuk ganglion, sebagai radix sympathi- longae Ora serrata
Arteriae ciliares Camera
cum yang terpisah. Serabut-serabut sympathicum post- posteriores breves posterior bulbi
ganglionares dapat keluar dari plexus yang berhubungan
Camera
dengan arteria carotis interna dalam sinus cavernosus, anterior
bergabung dengan nervus ophthalmicus (V1), dan berja- Nervus
bulbi
opticus
lan ke ganglion ciliare dalam radix sensorius dari nervus Cornea
nasociliaris. Lebih lanjut, serabut-serabut sympathicum
yang dibawa nervus nasociliaris mungkin tidak masuk Discus
nervi optici
ganglion sama sekali dan berjalan langsung ke dalam bul-
bus oculi di dalam nervi ciliares longi (Gambar 8.88).
p4630 Apapun perjalanannya, serabut-serabut sympathicum Fovea Lensa
postganglionares mencapai bulbus oculi dan memper- centralis Iris
sarafi musculus dilator pupillae.
Sinus venosus
Sclera
st1060 Bulbus oculi sclerae
p4635 Bentuk bulat bulbus oculi menempati bagian anterior Choroidea Retina Corpus ciliare
orbita. Bentuknya yang membulat terputus di anterior, Arteria ciliaris anterior
dengan adanya tonjolan keluar. Proyeksi keluar ini sesuai
dengan 1/6 dari seluruh area bulbus oculi dan merupakan Gambar 8.89 Bulbus oculi. f0455
cornea yang transparan (Gambar 8.89).
p4640 Posterior dari cornea dan dalam urutan dari depan
ke belakang adalah camera anterior bulbi, iris dan pupil,
camera posterior bulbi, lensa, camera vitrea bulbi (camera
postrema), dan retina. Dinding bulbus oculi st1075
Mengelilingi komponen internal bulbus oculi adalah p4670
st1065 Camera anterior dan posterior bulbi dinding bulbus oculi. Dinding ini terdiri dari tiga lapisan:
p4645 Camera anterior bulbi merupakan daerah langsung di lapisan luar tunica fibrosa, lapisan tengah tunica vas-
posterior dari cornea dan anterior dari bagian berwarna culosa, dan lapisan dalam tunica interna retina (lihat
oculus (iris) (Gambar 8.89). Lubang central pada iris Gambar 8.89).
adalah pupil. Posterior dari iris dan anterior dari lensa ada j Lapisan luar tunica fibrosa terdiri dari sclera di poste- u1895
camera posterior bulbi yang lebih kecil. rior dan cornea di anterior.
p4650 Camera anterior dan posterior bulbi saling berkelanju- j Lapisan tengah tunica vasculosa terdiri dari choroidea u1900
tan melalui lubang pupil. Camera ini dipenuhi oleh cairan di posterior dan berlanjut dengan corpus ciliare dan iris
(humor aquosus), yang disekresikan ke dalam camera di anterior.
posterior bulbi, mengalir ke camera anterior bulbi melalui j Lapisan dalam tunica interna terdiri dari pars optica u1905
pupil, dan diserap ke dalam sinus venosus sclerae (cana- retina di posterior dan retina nonvisual yang menu-
lis dari Schlemm), yang merupakan saluran vena sirkuler tupi permukaan internal corpus ciliare dan iris di
pada pertemuan antara cornea dan iris (lihat Gam- anterior.
bar 8.89).
p4655 Humor aquosus menyuplai nutrisi pada cornea dan Pembuluh-pembuluh darah st1080
lensa yang avaskuler, dan mempertahankan tekanan Suplai arterial st1085
intraoculare. Jika siklus produksi dan absorbsinya yang Suplai arterial bulbus oculi berasal dari beberapa sumber p4690
normal ini terganggu, sehingga jumlah cairan meningkat, (lihat Gambar 8.89):
maka tekanan intraoculare akan meningkat. j Arteriae ciliares posteriores breves merupakan u1910
cabang-cabang dari arteria ophthalmica yang menem-
st1070 Lensa dan humor vitreus bus sclera di sekeliling nervus opticus dan memasuki
p4660 Lensa memisahkan 1/5 anterior bulbus oculi dari 4/5 lapisan choroidea (lihat Gambar 8.89).
bagian posterior (lihat Gambar 8.89). Lensa tersebut j Arteriae ciliares posteriores longae, biasanya dua, u1915
transparan, merupakan cakram elastis bikonveks yang memasuki sclera pada sisi medial dan lateral nervus
melekat secara melingkar pada musculi yang berhubun- opticus dan berjalan ke anterior pada lapisan choroidea
gan dengan dinding luar bulbus oculi. Perlekatan lateral untuk beranastomosis dengan arteriae ciliares anteri-
ini menyebabkan lensa mampu mengubah kemampuan ores (lihat Gambar 8.89).
refraksinya dalam mempertahankan ketajaman peng- j Arteriae ciliares anteriores merupakan cabang- u1920
lihatan. Istilah klinik untuk kekeruhan lensa adalah cabang arteria yang menyuplai musculi (lihat Gam-
katarak. bar 8.89); karena musculi tersebut melekat pada sclera,
p4665 Empat-perlima bagian posterior bulbus oculi, dari lensa arteriae tersebut menembus sclera untuk beranasto-
hingga retina, ditempati oleh camera vitrea bulbi (camera mosis dengan arteriae ciliares posteriores longae dalam
postrema) (lihat Gambar 8.89). Segmen ini dipenuhi oleh lapisan choroidea.
bahan seperti gelatin yang transparan—corpus vitreum j Arteri centralis retinae yang melalui nervus opticus u1925
(humor vitreus). Bahan ini, tidak seperti humor aquosus, dan memasuki daerah retina pada discus nervi optici
484 tidak dapat digantikan. (Gambar 8.90).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteriola dan
venula nasalis
retinae superior Arteriola dan
venula
macularis
Arteria centralis superior dan
retinae inferior
5HZHSPZ ;LTWVYHS
Discus nervi
optici Macula dengan
Vena centralis fovea centralis
retinae
f0460 Gambar 8.90 Pandangan oftalmoskopik camera posterior bulbi oculus dextra.
485
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st1110 Tunica vasculosa bulbus oculi dan secara kolektif membentuk ligamentum suspen-
p4765 Tunica vasculosa bulbus oculi terdiri dari tiga bagian yang sorium lentis.
berkelanjutan—choroidea, corpus ciliare, dan iris, dari Kontraksi musculus ciliaris memperkecil ukuran cincin p4790
posterior ke anterior (lihat Gambar 8.89). yang dibentuk corpus ciliare. Hal ini mengurangi tegan-
gan pada ligamentum suspensorium lentis. Sehingga lensa
st1115 Choroidea menjadi lebih bulat (relaksasi) yang menyebabkan akomo-
p4770 Choroidea berada di posterior dan mewakili sekitar 2/3 dasi lensa untuk penglihatan dekat.
tunica vasculosa (lihat Gambar 8.89). Lapisan ini tipis, Processus ciliares juga berkontribusi pada pembentu- p4795
sangat vaskuler, merupakan lapisan berpigmen yang ter- kan humor aquesus.
diri dari pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil di
dekat retina dan pembuluh-pembuluh darah yang lebih Iris st1125
besar di tepi. Lapisan ini melekat erat pada retina di sisi Melengkapi tunica vasculosa bulbus oculi di anterior p4800
internal dan terikat secara longgar pada sclera di sisi adalah iris (lihat Gambar 8.91). Struktur sirkuler ini, ter-
eksternal. proyeksi keluar dari corpus ciliare, dan merupakan bagian
yang berwarna pada oculus dengan celah centralis (pupil).
st1120 Corpus ciliare Pengaturan ukuran pupil dilakukan oleh sabut-sabut otot
p4775 Membentang dari tepi anterior choroidea adalah corpus polos dalam iris (lihat Gambar 8.91):
ciliare (Gambar 8.89, 8.91). Struktur berbentuk segi- j Sabut-sabut dalam pola sirkuler menyusun musculus u1930
tiga ini, terletak di antara choroidea dan iris, membentuk sphincter pupillae (Tabel 8.9), yang dipersarafi oleh
cincin sempurna di sekeliling bulbus oculi. Komponen- parasympathicum—kontraksi sabut-sabut tersebut
komponennya termasuk musculus ciliaris dan processus memperkecil atau menyebabkan konstriksi celah pupil.
ciliares (lihat Gambar 8.91). j Sabut-sabut yang tersusun dalam pola radial mem- u1935
p4780 Musculus ciliaris terdiri dari sabut-sabut otot polos bentuk musculus dilator pupillae (Tabel 8.9), yang
yang tersusun longitudinal, sirkuler, dan radial. Dikendal- dipersarafi oleh sympathicum—kontraksi sabut-sabut
ikan oleh parasympathicum yang berjalan ke orbita dalam tersebut memperlebar atau menyebabkan dilatasi
nervus oculomotorius [III], sabut-sabut otot ini, saat kon- lubang pupil.
traksi, memperkecil ukuran cincin yang dibentuk oleh cor-
pus ciliare (Tabel 8.9, lihat Gambar 8.91). Tunica interna bulbus oculi st1130
p4785 Processus ciliares merupakan rigi longitudinal Tunica interna bulbus oculi adalah retina (lihat Gam- p4815
yang berproyeksi dari permukaan dalam corpus cili- bar 8.89). Lapisan ini terdiri dari dua bagian. Di posterior
are (lihat Gambar 8.91). Membentang dari struktur ini dan lateral adalah pars optica retinae, yang sensitif ter-
adalah fibrae zonulares yang melekat pada lensa bul- hadap cahaya, dan di anterior adalah bagian nonvisual,
486 bus oculi, yang menahan lensa pada posisi yang sesuai yang menutupi permukaan internal corpus ciliare dan iris.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ciliaris Sabut-sabut musculus pada corpus Parasympathicum dari nervus Konstriksi corpus ciliare, membuat
ciliare oculomotorius [III] relaksasi tegangan lensa, lensa menjadi
lebih membulat
Sphincter pupillae Sabut-sabut yang tersusun melingkar Parasympathicum dari nervus Konstriksi pupil
pada iris oculomotorius [III]
Dilator pupillae Sabut-sabut tersusun radial pada iris Sympathicum dari ganglion Dilatasi pupil
cervical superius (T1)
Pertemuan antara bagian-bagian ini berupa garis yang titik ini keluar untuk menyuplai retina. Karena tidak ada
tidak teratur (ora serrata). sel reseptor yang sensitif cahaya dalam discus nervi optici,
struktur ini disebut juga bintik buta pada retina.
st1135 Pars optica retinae Lateral dari discus nervi optici, terdapat daerah kecil p4850
p4820 Pars optica retinae terdiri dari dua lapisan, lapisan luar yang berwarna kekuningan disebut macula dengan
pars pigmentosa dan lapisan dalam pars nervosa: cekungan di tengahnya, disebut fovea centralis (lihat
u1940 j Pars pigmentosa melekat erat pada choroidea dan Gambar 8.90). Tempat ini merupakan daerah tertipis pada
berlanjut ke anterior di atas permukaan internal corpus retina dan sensitivitas penglihatan disini lebih tinggi dari-
ciliare dan iris. pada tempat lain di retina karena memiliki lebih sedikit sel
u1945 j Pars nervosa, lebih lanjut dapat dibagi menjadi ber- batang/epitheliocyti bacilliferi (sel reseptor yang sen-
bagai komponen neuralis, hanya melekat pada lapisan sitif-cahaya, yang berfungsi pada keadaan cahaya redup
berpigmen di sekeliling nervus opticus dan ora serrata. dan tidak sensitif terhadap warna) dan lebih banyak sel
kerucut/epitheliocyti coniferi (sel reseptor yang sensi-
p4835 Pada kasus terlepasnya retina, yang terpisah adalah tif terhadap cahaya yang bereaksi pada cahaya terang dan
pars nervosa. sensitif terhadap warna).
p4840 Beberapa struktur jelas dapat dilihat pada permukaan
posterior pars optica retinae.
p4845 Discus nervi optici adalah tempat nervus opticus AURIS/TELINGA st1140
keluar dari retina (lihat Gambar 8.90). Tempat ini lebih
terang dibanding daerah retina di sekelilingnya dan Auris merupakan organ pendengaran dan keseimbangan. p4855
cabang-cabang arteria centralis retinae menyebar dari Telinga memiliki tiga bagian (Gambar 8.92):
Meatus acusticus
internus
Auricula
Tulang rawan
Pharynx
Membrana tympani
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fossa triangularis
Cekungan
Cymba conchae
Helix
Concha Tragus
Antihelix Incisura
intertragica
Meatus
acusticus
externus Antitragus
Lobulus
auriculae
u1950 j Bagian pertama adalah auris externa terdiri dari (tragus). Berlawanan dengan tragus, dan di atas lobulus
bagian yang melekat pada aspectus lateralis regio capi- auriculae yang lunak, terdapat peninggian lain (antitra-
tis dan saluran yang berada di dalamnya. gus). Tepi melingkar yang lebih kecil, paralel dan anterior
u1955 j Bagian kedua adalah auris media—sebuah ruangan dari helix, adalah antihelix.
dalam pars petrosa tulang temporale yang dibatasi di
lateral, dan dipisahkan dari saluran luar, oleh suatu Musculi st1155
membrana dan di sebelah dalamdihubungkan dengan Sejumlah musculus intrinsik dan ekstrinsik yang ber- p4905
pharynx oleh sebuah pipa sempit. hubungan dengan auricula:
u1960 j Bagian ketiga adalah auris interna yang terdiri dari j Musculi intrinsik berjalan di antara cartilago auriculae u1965
serangkaian ruangan dalam pars petrosa tulang tempo- dan dapat mengubah bentuk auricula.
rale, terletak antara auris media di lateral dan meatus j Musculi ekstrinsik, musculi auriculares anterior, supe- u1970
acusticus internus di medial. rior, dan posterior, berjalan dari scalp atau cranium ke
auricula dan dapat juga berperan dalam memposisikan
p4875 Auris interna mengubah sinyal mekanik yang diterima auricula.
dari auris media, yang berawal sebagai suara yang ditang-
kap oleh auris externa, menjadi sinyal listrik untuk dikirim Kedua kelompok musculus tersebut dipersarafi oleh p4920
sebagai informasi ke encephalon. Auris interna juga men- nervus facialis [VII].
gandung reseptor-reseptor untuk mendeteksi gerak dan
posisi. Persarafan st1160
Persarafan sensorium auricula berasal dari beberapa sum- p4925
st1145 Auris externa ber (Gambar 8.94):
p4880 Auris externa terdiri dari dua bagian (Gambar 8.92). j Permukaan luar auricula yang lebih superficial diper- u1975
Bagian yang berproyeksi dari sisi regio capitis adalah sarafi oleh nervus auricularis magnus (bagian anterior
auricula (pinna) dan saluran yang mengarah ke dalam dan posterior inferior) dan nervus occipitalis minor
adalah meatus acusticus externus. (bagian posterior superior) dari plexus cervicalis dan
ramus auriculotemporalis nervus mandibularis [V3]
st1150 Auricula (bagian anterior superior).
p4885 Auricula berada di sisi regio capitis dan membantu menang- j Bagian auricula yang lebih dalam dipersarafi oleh ner- u1980
kap suara. Auricula terdiri dari tulang rawan yang tertutup vus vagus [X] (cabang auricularis) dan nervus facialis
oleh kulit dan tersusun dalam satu bentuk banyak elevasi/ [VII] (yang mengirim cabang ke ramus auricularis ner-
peninggian dan depresi/cekungan (Gambar 8.93). vus vagus [X]).
p4890 Tepi luar yang besar pada auricula adalah helix. Helix
berakhir di inferior pada lobulus auriculae yang lunak, Pembuluh-pembuluh darah st1165
merupakan satu-satunya bagian auricula yang tidak dito- Suplai arterial untuk auricula berasal dari beberapa sum- p4940
pang oleh tulang rawan. ber. Arteria carotis externa menyuplai arteri auricula-
p4895 Cekungan di tengah auricula adalah concha auricu- ris posterior, arteria temporalis superficialis menyuplai
lae. Meatus acusticus externus keluar dari kedalaman dae- cabang-cabang auricularis anterior, dan arteria occipitalis
rah tersebut. menyuplai satu cabang.
p4900 Tepat di anterior dari liang meatus acusticus externus, Drainase vena melalui pembuluh-pembuluh darah p4945
488 di depan concha auriculae, terdapat elevasi/peninggian yang mengikuti arteriae.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nervus auricularis
magnus (C2, C3)
Aplikasi klinis b0185
Nervus vagus [X]
Nervus facialis [VII] Telinga peselancar/Surfer’s ear
Telinga peselancar/surfer’s ear, sering terjadi pada p4970
f0480 Gambar 8.94 Persarafan sensorium auricular.
seseorang yang berselancar atau berenang dalam air din-
gin, sebagai akibat dari terbentuknya “benjolan tulang”
p4950 Drainase lymphatici auricula berjalan ke anterior dalam meatus acusticus externus. Pertumbuhan benjolan
menuju nodi lymphatici parotidei dan ke posterior menuju ini dapat memperkecil diameter meatus dan mengurangi
nodi lymphatici mastoidei, dan dapat menuju ke nodi lym- pendengaran auris yang terkena.
phatici cervicales profundi superior.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Plica
mallearis
anterior
Manubrium
mallei
Umbo
Kerucut
membranae
A tympani
cahaya
brana tympani;
u2000 j recessus epitympanicus di superior. Cavitas tympani
Membrana tympani Tuba auditiva
p5035 Auris media berhubungan dengan daerah mastoid di
Gambar 8.98 Bagian-bagian auris media. f0500
490 posterior (melalui aditus ke antrum mastoideum) dan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Aditus ad antrum
mastoideum
Tuba auditiva
Fenestra vestibuli
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st1215 Atap (dinding tegmenti) tipis tulang yang memisahkan cavitas tympani dari arte-
p5075 paries tegmentalis) auris media terdiri dari selapis tipis tulang, ria carotis interna. Di superior, dindingnya tidak menutup
yang memisahkan auris media dari fossa cranii media. penuh karena adanya (Gambar 8.99):
Lapisan tulang ini adalah tegmen tympani pada permukaan j sebuah lubang/celah besar untuk masuknya tuba pha- u2015
anterior pars petrosa tulang temporale (Gambar 8.99). ryngotympanica/tuba auditiva ke dalam auris media;
dan
st1220 Dasar (dinding jugulare) j sebuah celah yang lebih kecil untuk saluran yang berisi u2020
p5080 aries jugularis auris media terdiri dari selapis tipis tulang musculus tensor tympani.
yang memisahkannya dari vena jugularis interna (Gam-
bar 8.99). Kadang-kadang, dasarnya menebal oleh adanya Foramen untuk keluarnya nervus chorda tympani dari p5130
cellulae mastoideae. auris media juga berhubungan dengan dinding paries
p5085 Di dekat tepi medial dasarnya terdapat apertura/lubang anterior ini (Gambar 8.99).
kecil, yang dilewati ramus tympanicus dari nervus glosso-
pharyngeus [IX] memasuki auris media. Dinding medial st1240
Dinding medial (paries labyrinthicus) auris media juga p5135
st1225 Dinding lateral (dinding membranosa) merupakan dinding lateral auris interna. Struktur utama
p5090 Dinding membranosa auris media hampir seluruhnya ter- pada dinding ini adalah pembuncitan membulat (prom-
diri dari membrana tympani (Gambar 8.99), tapi karena ontorium) yang dihasilkan oleh lilitan dasar cochlea,
membrana tympani tidak meluas ke superior hingga yang merupakan struktur auris interna yang terlibat
recessus epitympanicus, maka bagian atas paries mem- dalam fungsi pendengaran (lihat Gambar 8.99).
branaceus auris media merupakan dinding lateral tulang Yang berhubungan dengan membrana mucosa yang p5140
recessus epitympanicus. menutup promontorium adalah plexus nervorum (plexus
tympanicus), yang terutama terdiri dari ramus tympani-
st1230 Dinding posterior (dinding mastoidea) cus/nervus tympanicus dari nervus glossopharyngeal [IX]
p5095 Dinding posterior (paries mastoideus) auris media hanya dan cabang-cabang dari plexus carotis internus. Struktur
tertutup sebagian. Bagian bawah dinding ini terdiri dari ini menyuplai membrana mucosa auris media, daerah
dinding tulang pemisah antara cavitas tympani dan cel- mastoideus, dan tuba pharyngotympanica/tuba audi-
lulae mastoideae. Di superior, recessus epitympanicus tiva, dan memberi cabang ke nervus petrosus minor yang
berlanjut dengan aditus ad antrum mastoidea (Gam- memasuki fossa cranii media. Struktur-struktur lain ber-
bar 8.99, 8.100). hubungan dengan paries labyrinthicus adalah dua celah,
p5100 Yang berhubungan dengan paries mastoideus adalah fenestra vestibuli/jendela oval dan fenestra cochlea/jen-
(Gambar 8.99): dela bulat, dan dua peninggian yang prominen/menonjol
u2005 j eminentia pyramidalis, peninggian/tonjolan kecil yang (lihat Gambar 8.99):
dilewati tendo musculus stapedius untuk masuk ke j Fenestra vestibuli terletak di posterosuperior dari u2025
auris media; dan promontorium, merupakan titik perlekatan untuk
u2010 j lubang/celah yang dilewati nervus chorda tympani basis stapedis (lempeng dasar), dan merupakan
lewat, sebuah cabang nervus facialis [VII], masuk ke ujung rangkaian ossiculae auditus yang mengirim
auris media. getaran yang diawali oleh membrana tympani menuju
cochlea auris interna.
st1235 Dinding anterior j Fenestra cochleae berada di posteroinferior dari u2030
p5115 Dinding anterior (paries caroticus) auris media tidak promontorium.
sepenuhnya tertutup. Bagian bawah terdiri dari selapis j Posterior dan superior dari fenestra vestibuli pada paries u2035
labyrinthicus/dinding medial ada prominentia cana-
lis facialis, yang merupakan rigi tulang yang dihasil-
Aditus ad antrum masyoideum kan oleh nervus facialis [VII] dalam salurannya, saat
Antrum mastoideum Tegmen tympani nervus tersebut berjalan melalui tulang temporale.
j Tepat di atas dan posterior dari prominentia canalis u2040
Recessus
epitympanicus facialis terdapat rigi tulang yang lebih luas (prominen-
tia canalis semicircularis lateralis) yang disebabkan
adanya canalis semicircularis lateralis, yang meru-
pakan sebuah struktur yang terlibat untuk mendeteksi
gerak.
st1245
Daerah mastoidea
p5165
Tuba auditiva Posterior terhadap recessus epitympanicus auris media
terdapat aditus ad antrum mastoideum, yang merupakan
Auris media lubang/celah menuju antrum mastoidea (lihat Gam-
bar 8.100).
p5170
Processus mastoideus Antrum mastoideum merupakan sebuah cavi-
Cellulae mastoidea tas yang berlanjut ke kumpulan ruang yang dipenuhi
udara (cellulae mastoideae), pada seluruh pars mas-
f0510 Gambar 8.100 Antrum mastoideum dan tulang di sekelilingnya.
492 toidea tulang temporale, termasuk processus mastoideus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Persarafan st1260
Persarafan membrana mucosa yang membatasi tuba p5215
pharyngotympanica/tuba auditiva terutama berasal dari
plexus tympanicus karena struktur ini berlanjut dengan
Membrana tympani Tuba auditiva/
pharyngotympanica
membrana mucosa yang melapisi cavitas tympani, permu-
kaan dalam membrana tympani, dan antrum mastoideum
Tulang rawan dan cellulae mastoideae. Plexus ini menerima sebagian
besar komponennya dari nervus tympanicus, cabang ner-
vus glossopharyngeus [IX].
Ossiculae auditus st1265
Nasopharynx
Tulang-tulang auris media terdiri dari malleus, incus, dan p5220
f0515 Gambar 8.101 Tuba auditiva/tuba pharyngotympanica. stapes. Tulang-tulang ini membentuk sebuah rantai tulang
yang menyeberangi auris media, dari membrana tympani
ke fenestra vestibuli auris interna (Gambar 8.102).
Musculi yang berhubungan dengan ossiculae auditus p5225
Antrum mastoideum dipisahkan dari fossa cranii media di memodulasi gerak selama transmisi getaran.
atasnya hanya oleh tegmen tympani yang tipis.
p5175 Membrana mucosa yang melapisi cellulae mastoideae Malleus st1270
berlanjut dengan membrana mucosa seluruh auris media. Malleus merupakan ossiculae auditus yang terbesar dan p5230
Karena itu infeksi dalam auris media dapat menyebar ke melekat pada membrana tympani. Bagian-bagian yang
dalam daerah mastoid dengan mudah. dapat diidentifikasi termauk caput mallei, collum mal-
lei, processus anterior dan lateralis, dan manubrium
st1250 Tuba pharyngotympanica/tuba auditiva mallei (Gambar 8.102). Caput mallei merupakan bagian
p5180 Tubae pharyngotympanica/tuba auditiva menghubung- atas yang bulat dari malleus dalam recessus epitympani-
kan auris media dengan nasopharinx (Gambar 8.101) dan cus. Permukaan posteriornya bersendi dengan incus.
menyamakan tekanan di kedua sisi membrana tympani.
Lubangnya dalam auris media berada pada dinding ante-
rior, dan dari sini meluas ke depan, medial, dan ke bawah Persendian incus
memasuki nasopharinx, tepat di posterior dari meatus
inferior cavitas nasi. Struktur ini terdiri dari: Persendian malleus
j pars osseae tubae auditivae/bagian tulang (1/3
Caput mallei
u2045
bagian yang dekat dengan auris media), dan Crus breve
u2050 j pars cartilaginea tubae auditivae/bagian tulang
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p5235 Inferior dari caput mallei terdapat collum mallei yang Malleus Incus
menyempit, dan di bawah daerah ini terdapat processus
anterior dan lateralis: Musculus tensor
u2055 j Processus anterior melekat pada dinding anterior auris tympani
media oleh sebuah ligamentum. Eminentia
u2060 j Processus lateralis melekat pada plicae mallearis ante- pyramidalis
rior dan posterior membrana tympani. Tendo
musculus
p5250 Perpanjangan ke bawah malleus, di bawah processus stapedius
anterior dan lateral, ada manubrium mallei, yang melekat Basis
pada membrana tympani. stapedis
st1275 Incus
p5255 Tulang kedua yang terdapat dalam serial ossiculae auditus Tuba auditiva/
pharyngotympanica
adalah incus. Tulang ini terdiri dari corpus incudis dan
Membrana tympani
crus longum dan crus breve (Gambar 8.102):
u2065 j Corpus incudis yang membesar bersendi dengan caput
mallei dan berada dalam recessus epitympanicus. Gambar 8.103 Musculi yang terkait dengan ossicula auditus. f0525
u2070 j Crus longum meluas ke bawah dari corpus, paralel den-
Tensor tympani Pars cartilaginea tubae Bagian atas Cabang dari nervus Kontraksi menarik manubrium
auditivae, ala magna tulang manubrium mallei mandibularis [V3] mallei ke medial, menegangkan
sphenoidale, saluran tulangnya membrana tympani
sendiri
Stapedius Melekat pada bagian dalam Collum stapedis Cabang nervus facialis Kontraksi menarik stapes ke
eminentia pyramidalis [VII] posterior, mencegah getaran yang
berlebihan
494
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ganglion
Foramen ovale vestibulare
Membrana
tympani Nervus
Sulcus dan hiatus cochlearis
nervi petrosi majoris Ductus
cochlearis
f0535 Gambar 8.105 Sulcus dan hiatus untuk nervus petrosus major dan
nervus petrosus minor. Gambar 8.107 Auris interna. f0545
495
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p5380 Vestibulum, yang berisi fenestra vestibuli pada dinding cochlearis membentuk dua canalis (scala vestibuli dan
lateralnya, merupakan bagian pusat labyrinthus osseus scala tympani) (Gambar 8.109, 8.110), yang meluas di
(Gambar 8.108). Di anterior vestibulum ini berhubungan seluruh cochlea dan berhubungan satu dengan yang lain
dengan cochlea dan di posterosuperior dengan canalis pada apex melalui suatu celah sempit (helicotrema).
j Scala vestibuli berlanjut dengan vestibulum. u2115
semicirculares.
j Scala tympani dipisahkan dari auris media oleh mem- u2120
p5385 Sebuah saluran sempit (aqueductus vestibuli) keluar
dari vestibulum, dan berjalan melalui tulang temporale brana tympani secundaria yang menutup fenestra
untuk bermuara pada permukaan posterior pars petrosa cochleae (Gambar 8.110).
tulang temporale.
Akhirnya, di dekat fenestra cochleae ada suatu saluran p5420
kecil (canaliculus cochlearis), yang berjalan melalui
st1310 Canalis semicirculares tulang temporale dan bermuara pada permukaan infe-
p5390 Berproyeksi ke jurusan posterosuperior dari vestibulum riornya ke dalam fossa cranii posterior. Hal ini memung-
adalah canalis semicirculares anterior, posterior, kinkan adanya hubungan antara cochlea yang berisi
dan lateralis (Gambar 8.108). Setiap canalis memben- perilympha dan cavitas subarachnoidea (Gambar 8.110).
tuk 2/3 lingkaran yang pada kedua ujungnya berhubun-
gan dengan vestibulum dan dengan salah satu ujungnya Labyrinthus membranaceus st1320
melebar membentuk ampulla. Canalis-canalis ini terarah Labyrinthus membranaceus merupakan sistem berkelan- p5425
sedemikian rupa sehingga setiap canalis berada pada sudut jutan dari ductus dan saccus di dalam labyrinthus osseus.
tegak lurus terhadap kedua canalis lainnya. Struktur ini diisi oleh endolympha dan dipisahkan dari
periosteum yang menutupi dinding labyrinthus osseus
oleh perilympha (Gambar 8.110).
Canalis dan
Canalis dan ductus semicircularis lateralis ductus
Canalis dan ductus semicircularis Helicotrema
semicircularis posterior anterior
Aquaductus Modiolus
Ampullae vestibuli
membra- Dura mater Scala vestibuli
naceaez
Sacculus Ductus
Utriculus cochlearis
Helicot-
Stapes rema
pada Scala
Scala
Cochlea
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Dura mater
Sacculus
Utriculus
Ductus utriculosaccularis
Fenestra cochleae Scala vestibuli
Ductus
Lubang canaliculus cochlearis
cochlearis
Scala tympani
p5430 Terdiri dari dua saccus (utriculus dan sacculus) dan Sacculus merupakan saccus bulat lebih kecil yang p5480
empat ductus (tiga ductus semicircularis dan ductus berada di bagian anteroinferior vestibulum labyrinthus
cochlearis), labyrinthus membranaceus mempunyai osseus (Gambar 8.110). Ductus cochlearis bermuara ke
fungsi yang unik yang berkaitan dengan dan pendengaran dalamnya.
(Gambar 8.110): Ductus utriculosaccularis membangun kesinambungan p5485
u2125 j Utriculus, sacculus, dan tiga ductus semicircularis antara semua komponen labyrinthus membranaceus dan
merupakan bagian dari apparatus vestibularis (yakni, menghubungkan utriculus dan sacculus (Gambar 8.110).
organ-organ keseimbangan). Bercabang dari ductus kecil ini adalah ductus endolym-
u2130 j Ductus cochlearis merupakan organ pendengaran. phaticus, yang memasuki aqueductus vestibuli (sebuah
saluran melalui tulang temporale) untuk muncul pada
p5445 Organisasi umum bagian-bagian labyrinthus membra- permukaan posterior pars petrosa tulang temporale dalam
naceus (Gambar 8.110) menempatkan: fossa cranii posterior. Di sini ductus endolymphaticus mel-
u2135 j ductus cochlearis di dalam cochlea labyrinthus osseus, uas menjadi saccus endolymphaticus, yang merupakan
di anterior; kantung extradurale yang berfungsi untuk resorpsi endo-
u2140 j tiga ductus semicircularis di dalam canalis semicircu- lympha.
laris labyrinthus osseus, di posterior; dan
u2145 j sacculus dan utriculus di dalam vestibulum labyrinthus Reseptor-reseptor sensorium st1335
osseus, di tengah. Secara fungsional, reseptor sensorium untuk keseimban- p5490
gan disusun ke dalam struktur-struktur unik yang terletak
st1325 Organ-organ keseimbangan dalam tiap komponen apparatus vestibularis. Dalam utric-
p5465 Lima dari enam komponen labyrinthus membranaceus ulus dan sacculus, organ penginderanya, masing-masing
berhubungan dengan keseimbangan. Struktur-struktur adalah macula utriculi dan macula sacculi, dan dalam
tersebut adalah dua saccus (uticulus dan sacculus) dan ampulla masing-masing dari ketiga ductus semicircularis
tiga ductus (ductus semicirculares anterior, posterior, dan ada crista ampullaris.
lateralis). Utriculus merespon percepatan sentrifugal dan vertikal, p5495
sementara sacculus merespon percepatan linear/lurus.
st1330 Utriculus, sacculus, dan ductus endolymphaticus Sebaliknya, reseptor-reseptor pada ketiga ductus semicir-
p5470 Utriculus merupakan saccus yang lebih besar diband- cularis merespon terhadap gerak dalam suatu jurusan.
ingkan sacculus (Gambar 8.110). Struktur ini berben-
tuk oval, memanjang, dan tidak beraturan serta berada Organ pendengaran st1340
di dalam bagian posterosuperior vestibulum labyrinthus Ductus cochlearis st1345
osseus. Ductus cochlearis mempunyai posisi centralis dalam p5500
p5475 Tiga ductus semicircularis bermuara ke dalam utricu- cochlea labyrinthus osseus yang terbagi menjadi dua sal-
lus (Gambar 8.110). Setiap ductus semicircularis memiliki uran (scala vestibuli dan scala tympani). Posisi ductus
bentuk serupa, termasuk ujungnya yang melebar mem- cochlearis tersebut -dipertahankan oleh perlekatan di
bentuk ampulla, untuk mengimbangi bagian tulang dari pusat dengan lamina modioli, yang merupakan lempeng
canalis semicirculares, hanya berukuran lebih kecil. tipis perluasan tulang dari modiolus (bagian pusat inti 497
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
tulang cochlea), dan di perifer dengan dinding luar cochlea Scala vestibuli Modiolus
(Gambar 8.110, 8.111). Membrana vestibulare
p5505 Dengan demikian, bentuk segitiga ductus cochlearis
mempunyai (Gambar 8.111):
u2150 j dinding luar berhadapan dengan tulang cochlea yang
p5525
Organum spirale merupakan organ pendengaran,
bersandar pada membrana/lamina basilaris, dan ber-
proyeksi ke dalam ductus cochlearis yang tertutup, terisi
endolympha (Gambar 8.111).
Pembuluh-pembuluh darah Organum
st1350 spirale Lamina modioli
p5530
Suplai arterial menuju auris interna terbagi antara pem-
buluh-pembuluh darah yang menyuplai labyrinthus Membrana basilaris Scala tympani
osseus dan labyrinthus membranaceus. Gambar 8.111 Labyrinthus membranaceus, irisan melintang. f0565
p5535
Labyrinthus osseus disuplai oleh arteriae yang sama
yang menyuplai sekeliling tulang temporale—termasuk
arteria tympanica anterior cabang dari arteria maxillaris, Nervus vestibularis membesar untuk membentuk
arteria stylomastoidea cabang dari arteria auricularis pos- ganglion vestibulare, sebelum terbagi menjadi pars
terior, dan ramus petrosus dari arteria meningea media. superior/rostralis dan inferior/caudalis, yang didis- p5580
Labyrinthus membranaceus disuplai oleh arteria laby- tribusikan ke tiga ductus semicircularis dan utriculus dan
p5540
rinthi, yang berasal dari arteria cerebelli inferior anterior sacculus (lihat Gambar 8.107).
atau merupakan cabang langsung arteria basilaris—apa- Nervus cochlearis memasuki basis cochlea dan berjalan
pun asalnya, arteria ini masuk ke meatus acusticus inter- ke atas melalui modiolus. Sel-sel ganglion nervus cochle-
nus bersama dengan nervus facialis [VII] dan nervus aris berada di dalam ganglion spirale pada basis lamina p5585
vestibulocochlearis [VIII] dan akhirnya terbagi menjadi: modioli yang berputar mengelilingi modiolus (lihat Gam-
j ramus cochlearis, yang berjalan melalui modiolus bar 8.109). Cabang-cabang nervus cochlearis berjalan
u2165
dan menyuplai ductus cochlearis; dan melalui lamina modioli untuk mempersarafi reseptor-rese-
j satu atau dua ramus vestibularis, yang menyuplai ptor dalam organum spirale.
u2170
apparatus vestibularis.
Nervus facialis [VII] dalam tulang temporale
Drainase vena dari labyrinthus membranaceus melalui Nervus facialis [VII] berkaitan erat dengan nervus ves-
p5555
venae vestibulares dan venae cochleares, yang mengikuti tibulocochlearis [VIII] ketika memasuki meatus acusticus st1360
arteriaenya. Venae tersebut bergabung untuk membentuk internus dalam tulang temporale. Berjalan melalui tulang p5590
vena labyrinthi, yang akhirnya bermuara ke dalam sinus temporale, jalur dan juga beberapa cabangnya langsung
petrosus inferior atau sinus sigmoideus. berhubungan dengan auris interna dan media.
Nervus facialis [VII] masuk ke meatus acusticus internus
st1355
Persarafan dalam pars petrosa tulang temporale (Gambar 8.112A).
Nervus vestibulocochlearis [VIII] membawa serabut- Perjalanannya disertai nervus vestibulocochlearis dan p5595
p5560
serabut afferent khusus untuk pendengaran (komponen arteria labyrinthi.
cochlearis) dan keseimbangan (komponen vestibularis). Pada ujung distal meatus acusticus internus, nervus
Nervus ini memasuki permukaan lateral truncus enceph- facialis [VII] memasuki canalis facialis dan berlanjut ke
ali/batang otak, di antara pons dan medulla oblongata, lateral di antara auris interna dan media. Pada titik ini ner- p5600
setelah keluar dari tulang temporale melalui meatus acus- vus facialis [VII] membesar dan melengkung ke posterior
ticus internus dan menyeberangi fossa cranii posterior. dan lateral. Pembesarannya disebut ganglion geniculi/
Di dalam tulang temporale, pada ujung distal meatus geniculatum yang bersifat sensoris. Ketika canalis facialis
p5565
acusticus internus, nervus vestibulocochlearis terbagi berlanjut, nervus facialis [VII] membelok tajam ke bawah
membentuk: dan berjalan dalam arah yang hampir vertikal, nervus ini
u2175 j nervus cochlearis, dan keluar dari cranium melalui foramen stylomastoideum
498
u2180 j nervus vestibularis. (Gambar 8.112A).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fossa mandibularis Fossa temporalis Pars tympanica tulang temporale membentuk sudut p5685
Tuberculum articulare posteromedial atap fossa infratemporalis, dan juga ber-
sendi dengan capitulum mandibulae untuk membentuk
Arcus Sulcus arteriae
zygomaticus temporalis mediae
sendi temporomandibularis.
Permukaan lateral pars squamosa tulang temporale p5690
ditandai oleh adanya 2 struktur permukaan pada dinding
medial fossa temporalis (Gambar 8.115):
j crista supramastoidea yang mengarah transversal, u2185
meluas ke posterior dari basis processus zygomaticus
dan menandai tepi posteroinferior dari fossa temporalis;
j sulcus arteriae temporalis mediae, cabang arteria u2190
temporalis superficialis, yang mengarah vertikal.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
f0585 Gambar 8.115 Struktur-struktur tulang yang terkait fossa temporalis dan fossa infratemporalis.
Margo superior Processus condylaris Lamina lateralis processus pterygoidei merupakan p5745
selapis tulang yang mengarah vertikal, yang berproyeksi
ke arah posterolateral dari processus pterygoideus (Gam-
bar 8.115). Permukaan lateral dan medialnya, masing-
masing merupakan tempat perlekatan musculi pterygoidei
Margo anterior lateralis dan medialis.
Linea obliqua Ramus Maxilla st1405
Corpus mandibulae
mandibulae Permukaan posterior maxilla berkontribusi pada dind- p5750
ing anterior fossa infratemporalis (Gambar 8.115). Per-
mukaan tersebut ditandai oleh foramen untuk nervi dan
Angulus vasa alveolares superiores posteriores. Margo superiornya
mandibulae membentuk batas inferior fissura orbitalis inferior.
Margo inferior
Tulang zygomaticum st1410
A Foramen mentale Tulang zygomaticum merupakan tulang berbentuk segi- p5755
Capitulum empat yang membentuk penonjolan tulang yang dapat
mandibulae Fovea pterygoidea
diraba pada regio buccalis (Gambar 8.115):
Incisura mandibulae j Processus maxillaris meluas ke anteromedial untuk u2195
Processus coronoideus bersendi dengan processus zygomaticus tulang maxilla.
j Processus frontalis meluas ke superior untuk ber- u2200
Lingula mandibulae
sendi dengan processus zygomaticus tulang frontale.
Collum Foramen mandibulare j Processus temporalis meluas ke posterior untuk ber- u2205
mandi- Sulcus mylohyoideus sendi dengan processus zygomaticus tulang temporale
bulae
Linea mylohyoidea
untuk melengkapi arcus zygomaticus.
Angulus
Foramen zygomaticofacialis yang kecil pada facies p5775
mandibulae lateralis tulang zygomaticum menghantarkan ner-
vus dan vasa zygomaticofacialis menuju regio buccalis
Daerah kasar untuk (Gambar 8.115).
perlekatan musculus Suatu lempeng tipis tulang meluas ke posteromedial p5780
B pterygoideus medialis
dari processus frontalis dan berkontribusi terhadap dind-
ing lateral orbita pada satu sisi dan dinding anterior fossa
f0590 Gambar 8.116 Mandibula. A. Pandangan lateral pada sisi kiri. temporalis pada sisi lainnya. Foramen zygomaticotempo-
B. Pandangan medial pada sisi kiri.
ralis pada lempeng permukaan fossa temporalis dengan 501
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
lempengnya melekat pada processus frontalis adalah Tepat di anterosuperior dari foramen mandibulare p5825
lokasi untuk nervus zygomaticotemporalis. terdapat peninggian berbentuk segitiga (lingula man-
dibulae) untuk perlekatan ujung mandibula ligamentum
st1415 Ramus mandibulae sphenomandibulare (lihat Gambar 8.116).
p5785 Ramus mandibulae mempunyai bentuk segiempat dan Sulcus yang memanjang (sulcus mylohyoideus) mel- p5830
mempunyai permukaan medial dan lateral dan processus uas ke anteroinferior dari foramen mandibulare (lihat Gam-
condylaris dan coronoideus (Gambar 8.116). bar 8.116). Nervus mylohyoideus berada dalam sulcus ini.
p5790 Secara umum permukaan lateral ramus mandibulae Posteroinferior dari sulcus mylohyoideus dan foramen p5835
halus, kecuali adanya beberapa rigi dengan arah obliq. mandibulare, permukaan medial ramus mandibulae mem-
Hampir semua permukaan lateral merupakan tempat per- punyai permukaan yang kasar untuk perlekatan musculus
lekatan untuk musculus masseter. pterygoideus medialis.
p5795 Batas posterior dan inferior dari ramus saling bertemu
untuk membentuk angulus mandibulae, sedangkan tepi Sendi temporomandibularis/Articulatio st1420
superiornya bertakik untuk membentuk incisura man- temporomandibularis
dibulae (Gambar 8.116). Tepi anteriornya tajam dan di Sendi temporomandibularis, satu pada tiap sisinya, memung- p5840
bawah bersinambungan dengan linea obliqua pada cor- kinkan mulut membuka dan menutup dan gerak kompleks
pus mandibulae. mengunyah atau gerak dari sisi ke sisi rahang bawah.
p5800 Processus coronoideus meluas ke superior dari perte- Setiap sendi merupakan sendi synovialis dan dibentuk p5845
muan tepi anterior dan superior ramus mandibulae. Struktur antara capitulum mandibulae dan fossa articulare/man-
ini merupakan processus triangularis pipih, sebagai tempat dibularis dan tuberculum articulare tulang temporale
perlekatan untuk musculus temporalis (Gambar 8.116). (lihat Gambar 8.117A).
p5805 Processus condylaris meluas ke superior dari tepi-tepi Tidak seperti sebagian besar sendi synoviales yang lain, p5850
posterior dan superior ramus (Gambar 8.116). Struktur ini yaitu permukaan articulare tulang tertutup oleh lapisan
terdiri dari: tulang rawan hyalin, tulang-tulang sendi temporomandib-
j capitulum mandibulae, yang terbentang ke medial
u2210 ularis tertutup oleh fibrocartilago. Selain itu, sendi terse-
dan berpartisipasi dalam pembentukan sendi temporo- but terbagi secara utuh oleh suatu discus articularis
mandibularis; dan fibrosum menjadi 2 bagian:
u2215 j collum mandibulae, yang membentuk cekungan j Bagian bawah sendi terutama memungkinkan gerak u2220
dangkal (fovea pterygoidea) pada permukaan ante- mandibula untuk depresi dan elevasi, seperti sendi gin-
rior untuk perlekatan musculus pterygoideus lateralis. glymus.
j Bagian atas sendi memungkinkan capitulum mandibu- u2225
p5820 Permukaan medial dari ramus mandibulae adalah dind- lae untuk berpindah ke depan (protrusi) pada tubercu-
ing lateral fossa infratemporalis (Gambar 8.116B). Ciri lum articulare dan ke belakang (retraksi) ke dalam fossa
yang paling tampak jelas adalah foramen mandibulare, mandibulae.
yang merupakan lubang superior canalis mandibulae.
Nervus dan vasa alveolaris inferior berjalan melalui fora- Membukanya mulut melibatkan depresi dan protrusi p5865
men tersebut. (lihat Gambar 8.117B).
Membrana
synovialis Gerak engsel/
ginglymus pada
Capsula
sendi bagian
articularis Protrusi
bawah
Depresi
A Tuberculum articulare Cavitas articulare inferior B
f0595 Gambar 8.117 Sendi temporomandibularis. A. Mulut tertutup. B. Mulut terbuka.
502
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
mandibularis;
u2240 j posterior ke daerah sutura tympanosquamosa; dan
dengan sendi, tepat di lateral dari capsularia, dan berja- Gerakan mandibula st1435
lan diagonal ke belakang dari margo tuberculum artic- Gerak mengunyah atau menggerus terjadi saat gerak sendi p5930
ulare ke collum mandibulae. temporomandibularis pada satu sisi dikoordinasikan den-
u2255 j Ligamentum sphenomandibulare berada di medial
gan serangkaian gerak timbal balik pada sendi sisi yang
dari sendi temporomandibularis, berjalan dari spina lain. Otot – otot yang menggerakkan gerak ini ada empat
ossis sphenoidalis pada basis cranii menuju ke lingula musculus masticator (masseter, temporalis, pterygoideus
mandibulae pada sisi medial ri ramus mandibulae. medialis, dan pterygoideus lateralis) (Tabel 8.11), dan
Massseter Pars superficialis: processus Pars superficialis: angulus Nervus massetericus Elevasi mandibula
maxillaris tulang zygomaticum mandibulae dan bagian posterior dari truncus anterior
dan bagian 2/3 anterior processus yang terkait facies lateralis ramus nervus mandibularis
zygomaticus tulang maxilla mandibulae [V3]
Pars profundus: aspectus medialis Pars profundus: bagian tengah dan
arcus zygomaticus dan bagian atas ramus mandibulae setinggi
posterior margo inferiornya processus coronoideus
Temporalis Tulang fossa temporalis dan fascia Processus coronoideus mandibula Nervi temporales Elevasi dan retraksi
temporalis dan margo anterior ramus profundi dari truncus mandibula. Juga
mandibulae hampir sejauh dentes anterior nervus berpartisipasi dalam
molares terakhir mandibularis [V3] gerak dari sisi ke sisi
Pterygoideus Caput profundus—facies medialis Permukaan medial mandibula dekat Nervus pterygoidei Elevasi dan gerak
medialis lamina lateralis processus angulus mandibulae medialis dari nervus dari sisi ke sisi
pterygoidei dan processus mandibularis [V3] mandibula
pyramidalis tulang palatinum;
caput superficialis—tuberositas
maxillae dan processus
pyramidalis tulang palatinum
Pterygoideus Caput superior—atap fossa Capsula sendi temporomandibularis Nervus pterygoidei Protrusi dan gerak
lateralis infratemporalis; caput inferior— pada daerah perlekatan discus lateralis dari truncus dari sisi ke sisi
facies lateralis lamina lateralis articularis dan fovea pterygoidea anterior nervus mandibula
processus pterygoidei pada collum mandibulae mandibularis [V3] atau
dari ramus buccalis
503
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Protrusi
• Pterygoideus
lateralis dibantu
oleh pterygoideus
medialis Pars profundus
Pars superficialis
Retraksi
• Sabut-sabut posterior
temporalis, bagian dalam
masseter, dan geniohyoideus dan
venter anterior digastricus Nervus
massetericus
Elevasi
• Temporalis, masseter, Arteria
Depresi pterygoideus medialis masseterica
• Gravitasi
• Musculi venter anterior digastricus, Incisura
geniohyoideus, dan mylohyoideus mandibularis
sejumlah musculus yang berkaitan dengan dasar cavitas Gambar 8.120 Musculus masseter. f0610
oris (geniohyoideus, mylohyoideus) dan trigonum cervi-
cale anterius (venter anterior musculus digastricus). Gerak
mandibula meliputi depresi, elevasi, protrusi, dan retraksi j Tepi atasnya dibentuk oleh sepasang linea temporalis u2265
(Gambar 8.119). yang melengkung menyeberangi cranium dari proces-
sus zygomaticus tulang frontale menuju ke crista supra-
mastoidea tulang temporale.
b0200 Aplikasi klinis j Di lateral ruangan ini dibatasi oleh fascia temporalis, u2270
Kelainan-kelainan sendi temporomandibularis yang merupakan aponeurosis yang kuat, berbentuk
p5935 Terminologi kelainan sendi temporomandibularis kipas, yang menutupi musculus temporalis dan melekat
merujuk pada sejumlah masalah pada dan di sekitar sendi di tepi luarnya pada linea temporalis superior dan di tepi
temporomandibularis. Seperti sendi-sendi synoviales inferiornya pada arcus zygomaticus.
j Di anterior, struktur ini dibatasi oleh permukaan poste- u2275
lain, sendi temporomandibularis merupakan lokasi ter-
jadinya arthritis, penyatuan/fusi tulang trauma, dislokasi rior processus frontalis tulang zygomaticum dan permu-
dan patah tulang dan juga kelainan perkembangan. Kelu- kaan posterior processus zygomaticus tulang frontale,
han-keluhan utama yang berkaitan dengan permasala- yang memisahkan fossa temporalis di belakang dari
han sendi temporomandibularis termasuk—kesulitan orbita di sisi depannya.
j Tepi inferiornya ditandai oleh arcus zygomaticus di lat- u2280
makan, bunyi klik dan meletus, nyeri, nyeri telinga, dan
nyeri kepala. Sendi dan hampir semua musculus yang eral dan oleh crista infratemporalis ala major tulang
menggerakkan sendi dipersarafi oleh nervus trigeminus. sphenoidale di medial (Gambar 8.121B)—di antara
Inflamasi sendi atau jaringan di sekitarnya dapat menye- 2 struktur tersebut, dasar fossa temporalis terbuka di
babkan refleks spasme musculus yang membatasi gerak. medial ke fossa infratemporalis dan di lateral menuju
“Gesekan antar gigi” dan ketidakselarasan permukaan regio yang berisi musculus masseter.
occlusal gigi-geligi dapat juga menyebabkan permasala-
han sendi temporomandibularis. Isi st1450
Struktur utama dalam fossa temporalis adalah musculus p5970
temporalis (Gambar 8.122).
Yang juga berjalan melalui fossa tersebut adalah ramus p5975
st1440 Musculus masseter zygomaticotemporalis nervus maxillaris [V2], yang mema-
p5940 Musculus masseter merupakan salah satu muscu- suki daerah tersebut melalui foramen zygomaticotempora-
lus masticator yang kuat, yang mengelevasi mandibula lis pada permukaan fossa temporalis tulang zygomaticum
(Tabel 8.11, Gambar 8.120). Musculus ini berada di atas (Gambar 8.123).
permukaan lateral ramus mandibulae.
Musculus temporalis st1455
st1445 Fossa temporalis Musculus temporalis adalah musculus berukuran besar, p5980
p5945 Fossa temporalis merupakan ruangan sempit berbentuk pipih, yang mengisi fossa temporalis (Tabel 8.11, Gam-
kipas yang menutupi permukaan lateral cranium (Gam- bar 8.122). Sabut-sabut yang lebih anterior mengarah ver-
504 bar 8.121A): tikal, sedangkan yang lebih posterior mengarah horisontal.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Processus frontalis Fossa infratemporalis yang berbentuk baji berada di infe- p6020
tulang zygomaticum Arcus Fossa
rior dari fossa temporalis dan di antara ramus mandibu-
A zygomaticus B infratemporalis lae di lateral dan dinding pharynx di medial. Struktur ini
mempunyai atap, dinding lateral, dan dinding medial, dan
f0615 Gambar 8.121 Fossa temporalis. A. Pandangan lateral. B. Pandangan terbuka ke arah regio cervicalis di posteroinferior (Gam-
lateral menunjukkan fossa infratemporalis.
bar 8.124):
Fascia temporalis
Musculus temporalis
Nervus zygomaticotemporalis
(cabang nervus maxilaris [V2])
Linea temporalis
Linea
superior
Fascia temporalis
temporalis inferior
dipotong Arteria
temporalis
media
Arteria
Nervus temporalis
zygomaticofacialis superficialis
Arteriae
temporales
Nervi temporales profundi
profundi
Nervus
mandibularis
Musculus temporalis [V3]
Arteria carotis
externa
Processus coronoideus Arteria maxillaris dalam
Crista infratemporalis fossa infratemporalis
f0620 Gambar 8.122 Musculus temporalis. Pandangan lateral. Gambar 8.123 Nervi dan arteriae pada fossa temporalis. f0625
505
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ganglion trigeminale
Truncus anterior
Nervi Truncus posterior
temporales
profundi Ramus/ nervus
meningeus
Caput superior
pterygoideus Nervus musculi tensoris
lateralis tympani
(dipotong) Nervus musculi tensoris
veli palatini
Nervus Nervus pterygoideus
pterygoideus medialis
lateralis
Nervus massetericus
Nervus buccalis (anterior)
Caput inferior pterygoideus
lateralis (dipotong)
Caput profundus
pterygoideus medialis
f0645 Gambar 8.127 Nervus mandibularis [V3]—nervus meningeus, nervus pterygoideus medialis, dan cabang-cabang truncus anterior.
507
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
kemudian terbagi menjadi trunci anterior dan posterior bar 8.127). Nervi ini berjalan di lateral, diatas muscu-
(Gambar 8.127): lus pterygoideus lateralis dan membelok di sekitar crista
u2315 j Cabang-cabang dari truncus anterior adalah nervus infratemporalis untuk naik dalam fossa temporalis dan
buccalis, nervus massetericus, dan nervi temporales menyuplai musculus temporalis dari permukaan dalam-
profundi, dan nervus pterygoideus lateralis, semuanya, nya (Gambar 8.127; lihat juga 8.123).
kecuali nervus buccalis (yang terutama merupakan
sensorius) adalah nervi motorius. Nervus pterygoideus lateralis st1535
u2320 j Cabang-cabang dari truncus posterior adalah nervus Nervus pterygoideus lateralis dapat berasal langsung seb- p6170
auriculotemporalis, rami linguales, dan nervus alveo- agai sebuah cabang truncus anterior nervus mandibularis
laris inferior, semuanya, kecuali sebuah nervus kecil [V3] atau dari cabang buccalisnya/nervus buccalis (Gam-
(nervus mylohyoideus) yang merupakan percabangan bar 8.127). Dari tempat asalnya, nervus ini berjalan lang-
dari nervus alveolaris inferior, adalah nervus sensorius. sung menuju ke permukaan dalam musculus pterygoideus
lateralis.
st1510 Ramus meningeus
p6130 Ramus meningeus berasal dari sisi medial nervus mandib- Nervus auriculotemporalis st1540
ularis [V3] dan berjalan naik untuk keluar dari fossa infra- Nervus auriculotemporalis merupakan cabang pertama p6175
temporalis bersama dengan arteria meningea media, dan truncus posterior nervus mandibularis [V3] dan berasal dari
masuk kembali ke cavitas cranii melalui foramen spino- 2 radix, yang berjalan ke posterior, dan keduanya meling-
sum (Gambar 8.127). Cabang ini merupakan sensorium kungi arteri meningea media yang berjalan naik dari arteria
untuk dura mater, terutama pada fossa cranii media, dan maxillaris menuju foramen spinosum (Gambar 8.128A).
juga menyuplai cellulae mastoideae yang berhubungan Setelah kedua radix bergabung, nervus auriculotem- p6180
dengan auris media. poralis mula-mula berjalan di antara musculus tensor veli
palatini dan caput superior musculus pterygoideus late-
st1515 Nervus pterygoideus medialis ralis, dan kemudian di antara ligamentum sphenoman-
p6135 Nervus pterygoideus medialis juga berasal di sebelah dibulare dan collum mandibulae. Nervus ini membelok
medial dari nervus mandibularis [V3] (Gambar 8.127). ke lateral mengelilingi collum mandibulae dan kemudian
Nervus ini berjalan turun untuk masuk dan menyuplai berjalan naik di sebelah dalam dari glandula parotidea, di
permukaaan dalam musculus pterygoideus medialis. Di antara sendi temporomandibularis dan auris/telinga.
dekat tempat asalnya dari nervus mandibularis [V3], ner- Cabang-cabang terminal nervus auriculotemporalis p6185
vus ini mempunyai 2 cabang kecil: membawa sensasi umum dari kulit di atas daerah regio
u2325 j Salah satunya menyuplai tensor veli palatini. temporalis/pelipis yang luas. Selain itu, nervus auriculo-
u2330 j Yang lain berjalan naik untuk menyuplai musculus temporalis berkontribusi untuk persarafan sensorium auris
tensor tympani, yang berada pada saluran tulang kecil externa, meatus acusticus externus, membrana tympani,
di atas dan parallel dengan tuba pharyngotympanica/ sendi temporomandibularis. Nervus ini juga menghantar-
tuba auditiva dalam tulang temporale. kan nervus parasympathicum postganglionares dari ner-
vus glossopharyngeus [IX] untuk glandula parotidea.
st1520 Nervus buccalis
p6150 Nervus buccalis merupakan sebuah cabang truncus ante- Nervus lingualis st1545
rior nervus mandibularis [V3] (Gambar 8.127). Nervus ini Nervus lingualis merupakan cabang sensorium utama p6190
terutama merupakan nervus sensorius, namun juga mem- truncus posterior nervus mandibularis [V3] (Gam-
bawa persarafan motorium untuk musculus pterygoideus bar 8.128). Nervus ini membawa sensasi umum dari 2/3
lateralis dan sebagian musculus temporalis. anterior lingua, mukosa oris pada dasar cavitas oris, dan
p6155 Nervus buccalis berjalan di lateral, di antara caput gingivae lingualis yang berkaitan dengan dentes inferior.
superior dan inferior pterygoideus lateralis dan kemu- Nervus lingualis bergabung dengan chorda tympani p6195
dian turun di sekitar margo anterior insertio musculus cabang nervus facialis [VII] di dalam fossa infratemporalis
temporalis hingga ke margo anterior ramus mandibulae, (Gambar 8.128A,C), yang membawa:
seringkali menyusup melalui tendo temporalis. Nervus j pengecapan dari 2/3 anterior lingua, dan u2335
ini berlanjut ke regio buccalis, di sebelah lateral terhadap j serabut-serabut parasympathicum untuk seluruh glan- u2340
musculus buccinator guna menyuplai nervus sensorius dula salivaria di bawah rima oris/fissura oralis.
umum untuk kulit yang berdekatan dan mukosa oris dan
gingivae buccalis molar bawah. Pertama-tama nervus lingualis berjalan turun di p6210
antara musculus tensor veli palatini dan musculus ptery-
st1525 Nervus massetericus goideus lateralis, dan nervus ini bergabung dengan nervus
p6160 Nervus massetericus merupakan sebuah cabang truncus chorda tympani, dan kemudian turun melintasi permu-
anterior nervus mandibularis [V3]. Nervus ini berjalan di kaan lateral musculus pterygoideus medialis untuk masuk
lateral, di atas musculus pterygoideus lateralis dan melalui ke dalam cavitas oris (Gambar 8.128A).
incisura mandibularis, untuk menembus dan menyup- Nervus lingualis masuk cavitas oris di antara perleka- p6215
lai musculus masseter (Gambar 8.127; lihat juga Gam- tan posterior musculus mylohyoideus ke linea mylohyoidea
bar 8.120). dan perlekatan musculus constrictor pharyngis superior ke
raphe pterygomandibularis. Saat nervus lingualis mema-
st1530 Nervi temporales profundi suki dasar cavitas oris, nervus ini berada dalam sulcus dan-
p6165 Nervi temporales profundi, biasanya berjumlah 2, berasal gkal pada permukaan medial mandibula, tepat di inferior
508 dari truncus anterior nervus mandibularis [V3] (Gam- dari dentes molar terakhir (Gambar 8.128B,C). Pada posisi
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fissura petrotympanica
Nervus mylohyoideus
Nervus incisivus
Nervus mentalis
A
Nervus trigeminus [V]
Nervus
mandibularis Nervus facialis
[V3] [VII]
Nervus alveolaris inferior
Nervus buccalis (cabang
truncus anterior)
Chorda tympani
Tendo temporalis Musculus constrictor
pharyngis
superior
Ligamentum
sphenomandibulare
Raphe
pterygomandibularis
(dipotong)
Ligamentum
sphenomandibulare Nervus
Nervus mylohyoideus
alveolaris inferior
Ganglion
Lingula submandibulare
mandibulae
Nervus lingualis
Musculus
pterygoideus Musculus
medialis hyoglossus
Musculus
geniohyoideus
Cornu majus
tulang hyoideum
B C
f0650 Gambar 8.128 Nervus mandibularis [V3]—truncus posterior. A. Pandangan lateral. B. Pandangan anterior. C. Pandangan anteromedial.
ini, nervus lingualis dapat diraba melalui mukosa oris dan ganglion submandibulare (Gambar 8.128C), yang berisi
berbahaya pada pembedahan dentes molares dan gingivae. soma sel-sel neuron sekunder untuk nervus parasympathi-
p6220 Nervus lingualis berjalan ke dalam lingua pada permu- cum chorda tympani yang dibawa dari fossa infratempora-
kaan lateral dari musculus hyoglossus untuk melekat pada lis menuju dasar cavitas oris pada nervus lingualis. 509
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st1550 Nervus alveolaris inferior nervus petrosus minor, sebuah cabang plexus tympanicus
p6225 Nervus alveolaris inferior, seperti nervus lingualis, dalam auris media, yang pangkalnya berasal dari cabang
merupakan cabang sensorium utama truncus posterior nervus glossopharyngeus [IX] (lihat Gambar 8.99).
nervus mandibularis [V3] (Gambar 8.128). Selain mem-
persarafi semua dens inferior dan sebagian besar gingivae Chorda tympani st1560
yang berkaitan, nervus ini juga menyuplai mukosa dan Chorda tympani (Gambar 8.129) membawa pengecapan p6270
kulit labium inferius dan kulit regio mentalis. Nervus ini dari 2/3 anterior lingua dan persarafan parasympathicum
mempunyai satu cabang motorium, yang mempersarafi untuk seluruh glandula salivariae di bawah rima oris/fis-
musculus mylohyoideus dan venter anterior musculus sura oralis.
digastricus. Chorda tympani berasal dari nervus facialis [VII] dalam p6275
p6230 Nervus alveolaris inferior berpangkal di sebelah dalam tulang temporale dan terkait dengan paries mastoidea
dari musculus pterygoideus lateralis truncus posterior ner- auris media, berjalan ke anterior melalui saluran kecil, dan
vus mandibularis [V3] yang berkaitan dengan nervus lin- masuk ke aspectus lateralis auris media. Saat berlanjut ke
gualis. Nervus ini berjalan turun pada permukaan lateral anterosuperior melintasi auris media, nervus ini terpisah
musculus pterygoideus medialis, berjalan di antara liga- dari membrana tympani oleh manubrium mallei. Nervus
mentum sphenomandibulare dan ramus mandibulae, dan ini keluar dari auris media melalui ujung medial fissura
kemudian memasuki canalis mandibulae melalui foramen petrotympanica, memasuki fossa infratemporalis, berjalan
mandibulare. Sesaat sebelum masuk foramen mandibu- turun di medial dari spina ossis sphenoidalis dan kemudian
lare ini, nervus ini mengeluarkan cabang nervus mylo- menuju musculus pterygoideus lateralis, dan bergabung
hyoideus (Gambar 8.128A,C), yang berada dalam sulcus dengan nervus lingualis.
mylohyoideus, di inferior dari foramen dan berlanjut ke Serabut-serabut parasympathicum preganglionares p6280
anterior di bawah dasar cavitas oris untuk mempersarafi yang dibawa chorda tympani bersinaps dengan serabut-
musculus mylohyoideus dan venter anterior musculus serabut parasympathicum postganglionares dalam gan-
digastricus. glion submandibulare, yang “menggantung dari” nervus
p6235 Nervus alveolaris inferior berjalan ke anterior di dalam lingualis dalam dasar cavitas oris (Gambar 8.129).
canalis mandibulae rahang bawah (Gambar 8.128A,B). Serabut-serabut parasympathicum postganglionares p6285
Canalis mandibulae dan isinya terdapat di inferior dari keluar dari ganglion submandibulare dan juga (Gam-
radices dentes molar, dan kadangkala radices dapat bar 8.129):
melengkung di sekitar canalis mandibulae, yang menye- j masuk kembali ke nervus lingualis untuk berjalan den- u2355
babkan extraksi dentes tersebut menjadi sulit. gan cabang-cabang terminalnya untuk mencapai jarin-
p6240 Nervus alveolaris inferior menyuplai cabang-cabang gan sasarannya; atau
untuk ketiga dentes molar dan dentis premolar kedua dan j berjalan langsung dari ganglion submandibulare ke u2360
gingivae labialis yang terkait, dan kemudian terbagi men- dalam glandulae.
jadi 2 cabang terminal (Gambar 8.128A):
u2345 j nervus incisivus, yang berlanjut di dalam canalis man-
Serabut-serabut pengecap special afferens (SA/afferentes p6300
dibulae untuk menyuplai dentes premolaris pertama, spesial) tidak berjalan melalui ganglion dan didistribusi-
incisivi, dan canini, dan gingivae yang berkaitan; dan kan bersama dengan cabang-cabang terminal nervus lin-
u2350 j nervus mentalis, yang keluar dari mandibula melalui
gualis.
foramen mentale dan menyuplai labium inferius dan
dagu. Nervus mentalis dapat diraba dan kadang tam- Nervus petrosus minor st1565
pak melalui mukosa oris yang berdekatan dengan radix Nervus petrosus minor membawa terutama serabut-sera- p6305
dentes premolares. but parasympathicum yang menuju glandula parotidea
(Gambar 8.129B). Serabut-serabut parasympathicum
preganglionares terletak pada nervus glossopharyngeus
b0205 Aplikasi klinis [IX] yang keluar dari foramen jugulare pada basis cranii
Cedera nervus lingualis (Gambar 8.129B). Nervus tympanicus bercabang dari
p6255 Cedera nervus lingualis di proximal dari tempat ber- nervus glossopharyngeus [IX] di dalam atau tepat di luar
gabungnya chorda tympani dalam fossa infratemporalis dari foramen jugulare.
akan menyebabkan hilangnya sensasi umum dari 2/3 ante- Nervus tympanicus masuk kembali ke dalam tulang p6310
rior lingua, mukosa oris, gingivae, labium inferius, dan dagu. temporale melalui suatu foramen/lubang kecil pada rigi
p6260 Jika lesi nervus lingualis berada di distal dari tem- tulang yang memisahkan foramen jugulare dari canalis
pat bergabungnya chorda tympani, maka sekresi dari caroticus dan berjalan naik melalui suatu saluran kecil
glandula salivariae di bawah rima oris/fissura oralis dan tulang (canaliculus tympanicus inferior) menuju ke prom-
pengecapan dari 2/3 anterior lingua juga akan hilang. ontorium yang terletak pada paries labyrinthicus (dinding
medial) auris media. Di sini nervus ini berpartisipasi dalam
pembentukan plexus tympanicus. Nervus petrosus minor
merupakan sebuah cabang plexus tersebut.
st1555 Chorda tympani dan nervus petrosus minor Nervus petrosus minor terutama terdiri dari serabut- p6315
p6265 Cabang-cabang dari dua nervus cranialis bergabung serabut parasympathicum preganglionares. Nervus
dengan cabang-cabang nervus mandibularis [V3] dalam ini keluar dari auris media dan masuk ke fossa cranii
fossa infratemporalis (Gambar 8.129). Cabang-cabang ini media melalui suatu lubang kecil pada permukaan ante-
510 adalah chorda tympani cabang nervus facialis [VII] dan rior pars petrosa tulang temporale, tepat di lateral dan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nervus
auriculotemporalis
Puncak glandula parotidea
Fissura
Nervus petrotympanica
lingualis
Nervus auriculotemporalis
Chorda tympani dari [VII]
Lingua Nervus lingualis
Ganglion submandibulare
Glandula
sublingualis Serabut-serabut parasympathicum
preganglionares dari nervus
glossopharyngeus [IX]
Serabut-serabut parasympathicum
Glandula postganglionares dari ganglion oticum
Mylohyoideus
submandibularis Serabut-serabut parasympathicum
preganglionares dari nervus facialis [VII]
A Serabut-serabut parasympathicum
postganglionares dari ganglion
submandibulare
Glandula parotidea
Chorda tympani
membawa persarafan
parasympathicum
untuk semua glandulae
di bawah rima oris Serabut-serabut parasympathicum
preganglionares dari nervus glossopharyngeus [IX]
Ganglion Serabut-serabut parasympathicum
submandibulare postganglionares dari ganglion oticum
Glandula Serabut-serabut parasympathicum
Glandula sublingualis preganglionares dari nervus facialis [VII]
submandibularis
Serabut-serabut parasympathicum
B postganglionares dari ganglion submandibulare
f0655 Gambar 8.129 Chorda tympani dan nervi petrosus minores. A. Lintasan setelah keluar dari cranium. B. Lintasan serabut-serabut parasympathicum.
inferior dari lubang untuk nervus petrosus major, sebuah Pada fossa infratemporalis, serabut-serabut parasym- p6320
cabang nervus facialis [VII]. Kemudian nervus petrosus pathicum preganglionares ini bersinaps dengan sel-sel
minor berjalan ke medial dan turun melalui foramen neuron serabut-serabut parasympathicum postganglion-
ovale bersama dengan nervus mandibularis [V3]. ares dalam ganglion oticum yang terletak pada sisi medial 511
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
nervus mandibularis [V3], di sekitar tempat keluar nervus serong naik melalui fossa infratemporalis untuk mema-
untuk musculus pterygoideus medialis (Gambar 8.129). suki fossa pterygopalatina dengan melewati fissura ptery-
Serabut-serabut parasympathicum postganglionares kel- gomaxillaris. Bagian pembuluh darah ini dapat berjalan
uar dari ganglion oticum dan bergabung dengan nervus di lateral atau medial terhadap caput inferior pterygoideus
auriculotemporalis, yang membawa serabut-serabut terse- lateralis. Jika arteri ini berjalan di sebelah medial dari
but ke glandula parotidea. caput inferior, arteria maxillaris kemudian membelok ke
lateral di antara caput superior dan inferior pterygoideus
lateralis, untuk mencapai fissura pterygomaxillaris.
b0210 Aplikasi klinis
Cabang-cabang st1575
Anestesi nervus alveolaris inferior
Cabang-cabang arteria maxillaris adalah sebagai berikut p6340
p6325 Anestesi nervus alveolaris inferior dilakukan secara
(Gambar 8.130):
luas oleh banyak dokter gigi. Untuk melakukaan anestesi j Bagian pertama arteria maxillaris (bagian di antara col- u2365
nervus ini, jarum diletakkan lateral dari arcus palatoglos-
lum mandibulae dan ligamentum sphenomandibulare)
sus dalam cavitas oris dan ditembuskan sepanjang per-
memberikan 2 cabang utama (arteria meningea media
mukaan medial 1/3 inferior ramus mandibulae, sehingga
dan arteria alveolaris inferior) dan sejumlah cabang
obat anestesi dapat tersimpan di dalam daerah foramen
kecil (arteria auricularis profunda, arteria tympanica
mandibulare.
anterior dan arteria meningea accessoria).
j Bagian kedua arteria maxillaris (bagian yang berhubun- u2370
gan dengan musculus pterygoideus lateralis) memberikan
st1570 Arteria maxillaris cabang arteria temporalis profunda, arteria masseterica,
p6330 Arteria maxillaris merupakan cabang terbesar arteria arteria buccalis, dan rami pterygoidei, yang berjalan ber-
carotis externa pada regio cervicalis/leher dan merupakan sama cabang-cabang nervus mandibularis [V3].
suplai darah utama untuk cavitas nasi, dinding lateral dan j Bagian ketiga dari arteria maxillaris berada di dalam u2375
atap cavitas oris, semua dentes, dan dura mater dalam fossa pterygopalatina (Lihat hal XXX).
cavitas cranii. Arteria ini melintasi dan menyuplai fossa
infratemporalis dan kemudian memasuki fossa pterygopa- Arteria meningea media st1580
latina, untuk memberikan cabang-cabang terminal (Gam- Arteria meningea media berjalan naik secara vertikal dari p6360
bar 8.130). arteria maxillaris dan melalui foramen spinosum untuk
p6335 Arteria maxillaris berawal dalam jaringan glandula memasuki cavitas cranii (Gambar 8.130). Di dalam fossa
parotidea dan kemudian berjalan ke depan, di antara col- infratemporalis, arteria ini berjalan ke superior di antara
lum mandibulae dan ligamentum sphenomandibulare, ligamentum sphenomandibulare pada sisi medial dan
menuju fossa infratemporalis. Arteria ini berjalan obliq/ musculus pterygoideus lateralis pada sisi lateral. Tepat
Cabang-cabang meningea
media dalam cavitas cranii
Arteriae
temporales profundi
Arteria temporalis
Caput superior superficialis
pterygoideus lateralis Arteria meningea media
Fossa pterygopalatina Nervus auriculotemporalis
Arteria maxillaris
Caput
inferior pterygoideus Arteria masseterica
lateralis (dipotong)
Rami pterygoidei
Arteria buccalis
Arteria alveolaris inferior
Carotis externa
Arteria mentalis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Venae emissariae
Vena ophthalmica inferior (terhubung dengan sinus cavernosus)
Vena temporalis
superficialis
Vena maxillaris
Vena Vena
profunda retromandibularis
faciei Vena alveolaris inferior
Vena auricularis
posterior
Vena
facialis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
infratemporalis dan fossa pterygopalatina, berhubungan Walaupun berukuran kecil, fossa pterygopalatina ber- p6450
dengan plexus pterygoideus. Percabangan venae tersebut hubungan melalui fissura dan foramina pada dindingnya
meliputi venae yang merngalirkan darah cavitas nasi, atap dengan:
dan dinding lateral cavitas oris, seluruh dens, musculi fossa j fossa cranii media, u2390
infratemporalis, sinus paranasales, dan nasopharynx. Selain j fossa infratemporalis, u2395
itu, vena ophthalmica inferior dari orbita dapat bermuara j dasar orbita, u2400
melalui fissura orbitalis inferior menuju plexus pterygoideus. j dinding lateral cavitas nasi, u2405
p6425 Plexus pterygoideus berhubungan (Gambar 8.131): j oropharynx, dan u2410
u2380 j ke posterior, melalui vena maxillaris yang pendek, den- j atap cavitas oris. u2415
gan vena retromandibularis di regio cervicalis/leher; dan
u2385 j ke anterior, melalui vena profunda faciei, dengan vena Karena lokasinya yang strategis, fossa pterygopalatina p6485
facialis pada wajah. merupakan tempat utama untuk distribusi nervus maxil-
laris [V2] dan untuk bagian terminal arteria maxillaris. Juga
fossa ini berisi ganglion pterygopalatinum yang serabut-
b0220 Aplikasi klinis serabut parasympathicum preganglionaresnya berpangkal
pada nervus facialis [VII] bersinaps dengan serabut-serabut
Penyebaran infeksi dari plexus pterygoideus ke parasympathicum postganglionares dan serabut-serabut
dalam cavitas cranii tersebut, bersama dengan serabut-serabut sympathicum
p6440 Venae emissariae yang kecil sering berhubungan den- yang berasal dari medulla spinalis setinggi level T1 ber-
gan plexus pterygoideus di dalam fossa infratemporalis, gabung dengan cabang-cabang nervus maxillaris [V2].
menuju sinus cavernosus dalam cavitas cranii. Venae Semua dentes superior menerima persarafan dan sup- p6490
emissariae tersebut berjalan melalui foramen ovale, car- lai darah, berturut-turut dari nervus maxillaris [V2] dan
tilago yang mengisi foramen lacerum, dan foramen kecil bagian terminal arteria maxillaris, yang berjalan melalui
pada sisi medial lamina lateralis processus pterygoidei fossa pterygopalatina.
tulang sphenoidale pada basis cranii. Jalur-jalur tersebut
merupakan rute penyebaran infeksi ke dalam cavitas cra- Kerangka tulang st1610
nii dari struktur-struktur, seperti dentes, yang dialiri oleh Dinding-dinding fossa pterygopalatina dibentuk oleh p6495
plexus pterygoideus. Juga, karena tidak terdapat katup bagian-bagian tulang palatinum, maxilla, dan sphenoi-
di dalam venae di regio capitis dan regio cervicalis, maka dale (Gambar 8.132):
anestesi yang tanpa sengaja diinjeksikan dengan tekanan j Dinding anterior dibentuk oleh permukaan posterior u2420
ke dalam venae plexus pterygoideus dapat masuk kem- maxilla.
bali ke jaringan atau masuk ke dalam cavitas cranii. j Dinding medial dibentuk oleh permukaan lateral tulang u2425
palatinum.
j Dinding posterior dan atapnya dibentuk oleh bagian- u2430
bagian tulang sphenoidale.
st1605 FOSSA PTERYGOPALATINA
p6445 Fossa pterygopalatina merupakan sebuah ruangan yang Tulang sphenoidale st1615
berbentuk tetesan air mata terbalik di antara tulang- Sebagian tulang sphenoidale yang berkontribusi terhadap p6515
tulang pada sisi lateral cranium tepat di posterior maxilla pembentukan fossa pterygopalatina adalah permukaan
(Gambar 8.132). anterosuperior processus pterygoideus (Gambar 8.133).
Foramen
rotundum
Tulang
sphenoidale Canalis
pterygoideus
Canalis
palatovaginalis
Tulang Canalis
palatinum palatinus
Maxilla
Foramina alveolaria
A B
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Foramen
rotundum
A Sulcus palatovaginalis
Ala major
Foramen
Foramen rotundum
sphenopalatinum Cavitas cranii
Cavitas nasi (fossa cranii media)
Fissura orbitalis inferior
Canalis
Dasar orbita
pterygoideus
Fissura pterygomaxillaris Cavitas cranii
Fossa infratemporalis (fossa cranii media)
Canalis palatovaginalis
Nasopharynx
Canalis palatinus
Atap cavitas oris (palatum)
f0680 Gambar 8.134 Gerbang fossa pterygopalatina.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st1630 Isi sebagai rami orbitales, nervi palatini, rami nasales, dan
p6570 Nervus maxillaris [V2] dan bagian terminal arteria maxi- ramus pharyngeus.
laris memasuki dan bercabang di dalam fossa pterygopa- Cabang-cabang nervus maxillaris [V2] atau ganglion st1640
latina. Selain itu, nervus canalis pterygoidei masuk fossa pterygopalatinum
ini membawa: Rami orbitales. Rami orbitales merupakan cabang st1645
u2475 j serabut-serabut parasympathicum preganglionares dari
kecil dan berjalan melalui fissura orbitalis inferior untuk
nervus petrosus major cabang nervus facialis [VII], dan berkontribusi menyuplai dinding orbita dan sinus sphenoi-
u2480 j serabut-serabut sympathicum postganglionares dari
dales dan ethmoidales.
nervus petrosus profundus cabang plexus caroticus.
Nervus palatinus major dan nervi palatini minores. Ner- st1650
p6585 Serabut-serabut parasympathicum preganglionares vus palatinus major dan nervi palatini minores
bersinaps dalam ganglion pterygopalatinum dan serabut- (Gambar 8.135) berjalan ke inferior dari ganglion ptery-
serabut sympathicum dan parasympathicum postgangli- gopalatinum, memasuki dan melewati canalis palatinus,
onares berjalan bersama cabang-cabang nervus maxillaris dan masuk ke permukaan oris/maxillaris palatum melalui
[V2] keluar dari fossa pterygopalatina dan menuju ke dalam foramen palatinum majus dan foramina palatina minora.
daerah-daerah yang berdekatan. Nervus palatinus major berjalan ke depan pada atap p6620
p6590 Selain nervi dan arteriae, venae dan lymphatici juga cavitas oris untuk mepersarafi mukosa dan glandulae
berjalan melalui fossa pterygopalatina. palatum durum dan gingivae yang berdekatan, ke depan
hampir sejauh dentes incisivi.
st1635 Nervus maxillaris [V2] Di dalam sulcus/canalis palatinus major, nervus palati- p6625
p6595 Nervus maxillaris [V2] bersifat murni sensorium. Ner- nus major memberi cabang nervi/rami nasales posteri-
vus ini berasal dari ganglion trigeminale di dalam cavi- ores inferiores, yang berjalan ke medial melalui foramina
tas cranii, keluar dari fossa cranii media, dan memasuki kecil pada lamina perpendicularis tulang palatinum dan
fossa pterygopalatina melalui foramen rotundum (Gam- berkontribusi pada persarafan dinding lateral nasi.
bar 8.135). Nervus ini berjalan ke anterior melalui fossa Setelah berjalan melalui foramina palatina minora, p6630
pterygopalatina dan keluar sebagai nervus infraorbitalis nervi palatini minores berjalan ke posterior untuk menyu-
melalui fissura orbitalis inferior. pai palatum molle.
p6600 Ketika melewati fossa pterygopalatina, nervus maxillaris Nervi/rami nasales. Nervi/rami nasales (Gambar 8.135), st1655
[V2] memberikan cabang nervus zygomaticus, nervi/rami kurang lebih berjumlah 7, berjalan ke medial melalui fora-
alveolares superiores posteriores, dan 2 cabang ganglion- men sphenopalatinum untuk masuk ke dalam cavitas nasi.
ares. Kedua cabang ganglionares ini berasal dari permukaan Hampir semua ramus ini berjalan ke anterior menyuplai
inferiornya dan menuju ke ganglion pterygopalatinum. dinding lateral cavitas nasi, sedangkan yang lain berjalan
p6605 Serabut-serabut parasympathicum postganglionares, melintasi atap untuk menyuplai dinding medial.
berasal dari ganglion pterygopalatinum, bergabung den- Satu diantara nervi/rami yang berjalan melintasi atap p6640
gan cabang-cabang sensorium umum nervus maxillaris untuk menyuplai dinding medial cavitas nasi (nervus
[V2] di dalam ganglion pterygopalatinum, seperti hal- nasoplatinus) merupakan nervus nasalis terbesar dan
nya serabut-serabut sympathicum postganglionares dari berjalan ke anterior menuruni septum nasi, melalui canalis
plexus caroticus, dan 3 jenis serabut keluar dari ganglion incisivus dan fossa pada palatum durum untuk memasuki
Nervus Zygomaticum
Zygomaticotemporalis Ramus/ Foramen
nervus pharyngeus sphenopalatinum
Zygomaticofacialis Rami nasales Foramen rotundum
Rami orbitales Canalis
Infraorbitalis pterygoideus
Nervus
zygomaticus
V1
V2 V2
Nervus
V3
infraorbitalis
Alveolares superior
posteriores
Nasopharynx
Palatini minores Canalis
Alveolares palatovaginalis
Palatum molle superiores Ganglion
Palatinus major posteriores pterygopalatinum
Nervi palatini
Alveolaris superior Rami
Alveolares superiores medius ganglionares Ramus/
A anteriores
B Nervus pharyngeus
f0685 Gambar 8.135 Nervus maxillaris [V2]. A. Cabang-cabang terminal. B. Dalam hubungan dengan ganglion pterygopalatinum.
516
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
membuka melalui sejumlah foramen kecil pada permu- melalui foramen infraorbitale di inferior dari margo orbit-
kaan anterolateral tulang zygomaticum, dan percaban- alis dan terbagi menjadi rami nasales, rami palpebrales
gannya menyuplai kulit yang berdekatan. (inferiores), dan rami labiales superiores:
j Rami nasales menyuplai kulit aspectus lateralis nasus u2505
st1670 Nervi/rami alveolares superiores posteriores. Nervi/rami externus dan bagian septum nasi.
alveolares superiores posteriores (Gambar 8.135) ber- j Rami palpebrales (inferiores) menyuplai kulit palpebra u2510
asal dari nervus maxillaris [V2] di dalam fossa pterygopala- inferior.
tina dan berjalan ke lateral keluar dari fossa melalui fissura j Rami labiales superiores menyuplai kulit regio buccalis u2515
pterygomaxillaris untuk masuk ke dalam fossa infratem- dan labium superius, dan mucosa oris yang berkaitan
poralis. Struktur ini berlanjut ke lateral dan inferior untuk (Gambar 8.135).
memasuki permukaan posterior maxilla melalui foramen
alveolaris yang kecil, kurang lebih pada pertengahan
Nervus canalis pterygoidei dan ganglion st1680
antara dens molar terakhir dan fissura orbitalis inferior.
Kemudian nervus ini berjalan ke inferior di sebelah dalam pterygopalatinum
dari mucosa sinus maxillaris untuk bergabung dengan Nervus canalis pterygoidei (Gambar 8.136) dibentuk di p6715
plexus dentalis superior. dalam fossa cranii media oleh gabungan dari:
f0690 Gambar 8.136 Nervus canalis pterygoideus. A. Pandangan selintas. B. Hubungan sekitar ganglion pterygopalatinum.
517
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
u2520 j nervus petrosus major (sebuah cabang nervus facialis regio cervicalis dan keluar dari ganglion sebagai nervus
[VII]), dan caroticus internus (Gambar 8.136A).
u2525 j nervus petrosus profundus (sebuah cabang plexus Serabut-serabut sympathicum preganglionares yang p6775
caroticus internus). bersynaps di dalam ganglion tersebut berasal dari nervus
spinalis T1.
p6730 Nervus canalis pterygoidei berjalan ke dalam fossa pter- Nervus caroticus internus membentuk plexus caroticus p6780
ygopalatina dan bergabung dengan ganglion pterygopal- internus mengelilingi arteria carotis interna ketika arteria
atinum. Nervus ini terutama membawa serabut-serabut carotis interna berjalan melalui cranium dan masuk ke
parasympathicum preganglionares dan sympathicum dalam cavitas cranii. Beberapa serabut dari plexus caroti-
postganglionares. cus internus bergabung untuk membentuk nervus petro-
sus profundus, yang keluar dari plexus caroticus internus
st1685 di dalam fossa cranii media dan bergabung dengan nervus
p6735 Nervus petrosus major petrosus major, cabang nervus facialis [VII].
Nervus petrosus major, yang berasal dari ganglion genic- Nervus petrosus profundus membawa serabut-serabut p6785
ulatum nervus facialis [VII] (Gambar 8.136A) di dalam sympathicum postganglionares yang terutama memper-
tulang temporale, keluar dari tulang temporale melalui sarafi pembuluh-pembuluh darah.
suatu saluran kecil yang membuka melalui fissura pada
permukaan anterior pars petrosa tulang temporale. Ner- Ganglion pterygopalatinum st1695
vus ini berjalan ke anteromedial di sepanjang margo pos- Nervus canalis pterygoidei (serabut-serabut parasympathi- p6790
terior fossa cranii media dan kemudian di bawah arteria cum preganglionares dan serabut-serabut sympathicum
carotis interna untuk mencapai permukaan superior car- postganglionares) masuk ke permukaan superior cartilago
p6740 tilago yang mengisi foramen lacerum. yang mengisi foramen lacerum dan berjalan ke anterior
Ketika nervus petrosus major berjalan di bawah arte- menembus cartilago tersebut untuk masuk ke dalam cana-
ria carotis interna, nervus ini digabungkan dengan ner- lis pterygoideus pada radix processus pterygoideus tulang
vus petrosus profundus untuk membentuk nervus canalis sphenoidale. Nervus ini berjalan melalui canalis dan masuk
p6745 pterygoidei (Gambar 8.136A). ke dalam fossa pterygopalatina, untuk bergabung dengan
Nervus petrosus major membawa persarafan parasym- ganglion pterygopalatinum yang terbentuk di sekitar perca-
pathicum untuk seluruh glandula di atas rima oris/fissura bangan nervus maxillaris [V2] (lihat Gambar 8.136).
u2530
oralis, termasuk: Ganglion pterygopalatinum merupakan ganglion p6795
j glandulae mucosa di dalam cavitas nasi;
u2535 terbesar dari 4 ganglion parasympathicum di dalam regio
j glandulae salivariae di dalam pertengahan atas cavitas
capitis dan dibentuk oleh soma sel neuron-neuron postgan-
u2540
oris; dan glionares yang berkaitan dengan serabut-serabut parasym-
j glandula lacrimalis di dalam orbita.
pathicum preganglionares nervus facialis [VII] yang dibawa
p6765 oleh nervus petrosus major dan nervus canalis pterygoidei.
Nervus petrosus major juga membawa beberapa sera- Serabut-serabut parasympathicum postganglionares p6800
but pengecapan special afferens (SA/afferens spesial) dari yang berasal dari dalam ganglion pterygopalatinum,
palatum molle di dalam nervi palatini minores. bersama dengan serabut-serabut sympathicum postgan-
glionares yang melewati ganglion, bergabung dengan
st1690 Nervus petrosus profundus serabut-serabut dari cabang-cabang ganglionares nervus
p6770
Nervus petrosus profundus dibentuk oleh serabut- maxillaris [V2] untuk membentuk rami orbitales, rami
serabut sympathicum postganglionares yang berasal dari palatini, rami nasales, dan ramus pharyngeus, yang keluar
ganglion sympathicum cervicale superior di dalam dari ganglion (Gambar 8.137).
Arteria infraorbitalis
Arteria sphenopalatina
Arteria alveolaris
superior anterior Ramus pharyngeus
Arteria canalis pterygoidei
Tulang rawan yang
mengisi foramen lacerum
Arteria alveolaris superior posterior
Nasopharynx
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Superficialis
Vagina Vasculare
carotica
bagian systema digestorium dan systema respiratorium, j Batas-batas trigonum cervicale anterius adalah tepi u2580
dan beberapa glandula endocrinae. anterior musculus sternocleidomastoideus, margo infe-
u2570 j Kompartemen vertebrale terletak di posterior dan berisi
rior mandibulae, dan garis tengah regio cervicalis.
vertebrae cervicales, medulla spinalis, nervi cervicales, j Batas-batas trigonum cervicale posterius adalah u2585
dan musculi yang berhubungan dengan columna verte- tepi posterior musculus sternocleidomastoideus, tepi
bralis. anterior musculus trapezius, dan 1/3 tengah clavicula.
u2575 j Dua kompartemen vasculare, satu pada tiap sisi, ter-
p6935 Semua kompartemen tersebut berada dalam lapisan- Cara menentukan batas trigonum cervicale
lapisan unik fascia cervicalis. anterius dan trigonum cervicale posterius
p6940 Untuk tujuan deskriptif regio cervicalis dibagi men- Batas-batas trigonum anterius dan trigonum posterius p6955
jadi trigonum cervicale anterius dan posterius (Gam- pada tiap sisi regio cervicalis dapat ditentukan dengan
520 bar 8.140):
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Musculi infrahyoidei
Trachea
Thyroidea Esophagus
Lamina pretrachealis Vena jugularis interna
Musculus
sternocleidomastoideus
Arteria carotis communis
Vagina carotica Nervus vagus
Lamina superficialis
Lamina prevertebralis
Musculus trapezius
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
st1765 Lamina prevertebralis tepat di posterior dari musculi infrahyoidei, dan menu-
p7050 Lamina prevertebralis merupakan lapisan silindris fascia tupi trachea dan glandula thyroidea. Fascia pretrachealis
yang mengeliling columna vertebralis dan musculi yang dimulai di superior pada tulang hyoideum dan berakhir di
berkaitan (Gambar 8.142). Musculi dalam kelompok ini inferior dalam cavitas thoracis superior. Di lateral, fascia
termasuk musculi prevertebralis, musculi scaleni anterior, ini berlanjut dan menutupi glandula thyroidea dan esoph-
medius, dan posterior, dan musculi dorsi profundi/bagian agus.
dalam belakang leher. Di posterior, lamina pretrachealis disebut sebagai fascia p7095
p7055 Fascia/lamina prevertebralis melekat di posterior sepan- buccopharyngealis dan memisahkan pharynx dan esoph-
jang ligamentum nuchae, dan di superior membentuk agus dari lamina prevertebralis (Gambar 8.143).
garis lingkar bersinambungan yang melekat pada basis Fascia buccopharyngea dimulai di superior pada basis p7100
cranii. Lingkar tersebut dimulai: cranii dan berakhir di inferior di dalam cavitas thoracis.
u2625 j di anterior sebagai fascia yang melekat pada pars basi-
laris tulang occipitale, daerah foramen jugulare, dan Vagina carotica/selubung carotis st1775
canalis caroticus; Setiap vagina carotica merupakan sebuah kolom fascia p7105
u2630 j berlanjut ke lateral, melekat pada processus mastoi- yang mengelilingi arteria carotis communis, arteria caro-
deus; dan tis interna, vena jugularis interna, dan nervus vagus saat
u2635 j berlanjut ke posterior sepanjang linea nuchae superior, struktur-struktur tersebut berjalan melalui regio cervicalis
yang berakhir di protuberantia occipitalis externa, dan (Gambar 8.142).
lingkar tersebut berhubungan dengan pasangannya Vagina carotica menerima kontribusi dari laminae p7110
dari sisi yang berlawanan. superficialis, prevertebralis, dan pretrachealis, meskipun
besaran kontribusi tiap komponen bervariasi.
p7075 Di anterior, fascia/lamina prevertebralis melekat pada
permukaan anterior processus transversus dan corpus ver- Kompartemen-kompartemen fascialis st1780
tebrae CI sampai CVII. Susunan berbagai lapisan fascia cervicalis membentuk p7115
p7080 Fascia/lamina prevertebralis yang melintas di antara 4 kompartemen longitudinal pada regio cervicalis (lihat
titik perlekatan pada processus transversus merupakan Gambar 8.139):
j Kompartemen pertama merupakan yang terbesar, ter-
hal yang unik. Pada lokasi tersebut, fascia ini terbagi men- u2640
jadi 2 lembar, membentuk ruang fascia longitudinalis yang masuk di dalamnya tiga kompartemen lainnya, dan
mengandung jaringan ikat longgar, yang meluas dari basis terdiri dari daerah yang dikelilingi oleh lamina superfi-
cranii menuju thorax (Gambar 8.142, 8.143). cialis.
j Kompartemen kedua (kompartemen vertebrale) terdiri
p7085 Terdapat sebuah tambahan kekhususan fascia/lamina u2645
prevertebralis dalam regio cervicalis bagian bawah. Pada dari columna vertebralis, musculi bagian dalam yang
posisi anterolateral, fascia prevertebralis meluas dari mus- berkaitan dengan struktur tersebut, dan merupakan
culi scaleni anterior dan medius untuk mengelilingi plexus daerah yang terdapat dalam lamina prevertebralis.
j Kompartemen ketiga (kompartemen viscerale) terdapat
brachialis dan arteria subclavia, saat struktur-struktur u2650
tersebut berjalan ke dalam regio axillaris. Perluasan fascia pharynx, trachea, esophagus, dan glandula thyroidea
tersebut disebut selubung axillaris/axillary sheath. dan glandula parathyroidea, yang dikelilingi oleh lam-
ina pretrachealis.
st1770 Lamina pretrachealis j Akhirnya, terdapat kompartemen (vagina carotica) u2655
p7090 Lamina pretrachealis terdiri dari sekumpulan fascia yang terdiri dari struktur-struktur neurovaskuler yang
yang mengelilingi trachea, esophagus, dan glandula thy- berjalan dari basis cranii menuju cavitas thoracis, dan
roidea (Gambar 8.142). Di anterior, fascia ini terdiri dari selubung yang menutup struktur-struktur tersebut
fascia pretrachealis yang menyeberangi regio cervicalis, mendapat kontribusi dari lapisan-lapisan fascia lainnya.
Fascia
buccopharyngea
(bagian posterior
lamina pretrachealis)
Lamina superficialis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Venter posterior
pemberian obat-obat dan cairan intravena dan pengam- Trigonum Musculus stylohyoideus musculus digastricus
bilan darah untuk analisis. Dalam keadaan tertentu diper- submandibulare
lukan untuk memasukkan kateter yang berukuran lebih
besar di dalam vena centralis, sebagai contoh untuk diali-
sis, nutrisi parenteral, atau pemberian obat yang mempu-
nyai tendensi menyebabkan phlebitis. Venter Musculus
p7220 “Pungsi random/blind puncture” vena subclavia dan anterior sternocleido-
vena jugularis untuk memperoleh akses menuju vena musculus mastoieus
digastricus
centralis biasa digunakan dalam praktik standar. Namun, Trigonum
pungsi vena subclavia bukanlah tanpa komplikasi. Saat Trigonum caroticum
submentale
vena subclavia berjalan ke inferior, di posterior dari cla- Trigonum
vicula, vena ini berjalan di atas apex pulmo. Adanya kes- Tulang hyoideum cervicale
alahan penempatan jarum melalui atau ke dalam struktur posterius
Trigonum musculare
tersebut dapat menusuk pleura apicalis/cupula pleurae, Musculus
Venter superior trapezius
menyebakan pneumothorax. Penusukan arteria yang musculus omohyoideus
tidak sengaja dan laserasi vena dapat juga menyebabkan
hemopneumothorax.
p7225 Penempatan kateter di dalam vena jugularis interna Gambar 8.146 Batas-batas dan subdivisi-subdivisi trigonum f0740
(Gambar 8.145) menyebabkan resiko yang lebih sedikit, cervicale anterius.
namun hematoma lokal dan kerusakan pada arteria caro-
tis sekali lagi merupakan komplikasi yang penting.
p7230 Praktik terkini adalah mengidentifikasi pembu- tepi anterior musculus sternocleidomastoideus di lat-
luh-pembuluh darah utama menggunakan USG dan eral, dan garis tengah.
mendapatkan akses vena centralis di bawah pengamatan j Trigonum caroticum dibatasi oleh venter superior u2700
langsung untuk menghindari komplikasi yang signifikan. musculus omohyoideus di anteroinferior, musculus sty-
lohyoideus dan venter posterior digastricus di superior,
Vena jugularis interna Clavicula dan tepi anterior musculus sternocleidomastoideus di
Regio capitis Thorax posterior.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Stylohyoideus Basis processus styloideus Daerah lateral corpus Nervus facialis [VII] Menarik tulang hyoideum
tulang hyoideum ke atas dalam arah postero-
superior
Digastricus— Fossa digastricus pada Perlekatan tendo di antara Nervus mylohyoideus dari Membuka mulut dengan
venter anterior permukaan dalam bagian 2 venter menuju corpus nervus alveolaris cabang menurunkan mandibula;
bawah mandibula tulang hyoideum nervus mandibularis [V3] mengangkat tulang hyoideum
Digastricus— Incisura mastoidea pada sisi Perlekatan tendo di antara Nervus facialis [VII] Menarik tulang hyoideum ke
venter posterior medial processus mastoideus 2 venter menuju corpus atas dan belakang
tulang temporale tulang hyoideum
Mylohyoideus Linea mylohyoidea pada Corpus tulang hyoideum Nervus mylohyoideus Menyangga dan elevasi dasar
mandibula dan sabut-sabut dari dari ramus alveolaris cavitas oris; elevasi hyoideum
musculus pada sisi yang inferior cabang nervus
berlawanan mandibularis [V3]
Geniohyoideus Spina mentalis inferior Permukaan anterior corpus Cabang ramus anterior C1 Mengelevasi mandibula yang
pada permukaan dalam tulang hyoideum (dibawa bersama nervus terfiksasi dan menarik tulang
mandibula hypoglossus [XII]) hyoideum ke depan; tulang
hyoideum terfiksasi menarik
mandibula ke bawah dan ke
arah dalam
Sternohyoideus Aspectus posterior sendi Corpus tulang hyoideum, Rami anteriores C1-C3 Depresi tulang hyoideum
sternoclavicularis dan medial dari perlekatan melalui ansa cervicalis setelah menelan
manubrium sterni yang musculus omohyoideus
berdekatan
Omohyoideus Margo superior scapulae Tepi bawah corpus tulang Rami anteriores C1-C3 Depresi dan menahan tulang
di medial dari incisura hyoideum, tepat di lateral melalui ansa cervicalis hyoideum
suprascapularis perlekatan sternohyoideus
Thyrohyoideus Linea obliqua pada lamina Cornu majus dan aspectus Serabut-serabut dari Depresi tulang hyoideum,
cartilago thyroidea corpus tulang hyoideum ramus anterior C1 yang tapi ketika tulang hyoideum
yang berdekatan dibawa bersama nervus difiksasi, mengangkat larynx
hypoglossus [XII]
Sternothyroideus Facies posterior manubrium Linea obliqua pada lamina Rami anteriores C1-C3 Menarik larynx (cartilago
sterni cartilago thyroidea melalui ansa cervicalis thyroidea) ke inferior
daerah lateral dari corpus tulang hyoideum (Tabel 8.12, mylohyoideus. Musculi dari tiap sisi saling berdampingan
Gambar 8.147). pada garis tengah.
p7295 Musculus digastricus mempunyai venter anterior
dan posterior yang dihubungkan oleh suatu tendo, yang Musculi infrahyoidei st1815
melekat pada corpus tulang hyoideum (Tabel 8.12, Gam- Musculi infrahyoidei berada dalam trigonum musculare p7310
bar 8.147). Karena susunan ini, musculus tersebut mem- (Tabel 8.12, Gambar 8.142). Musculi ini melekatkan
punyai berbagai gerak, tergantung pada tulang tulang tulang hyoideum pada struktur-struktur di inferiornya
mana yang difiksasi. Persarafan venter posterior musculus dan mendepresi tulang hyoideum. Musculi ini juga menye-
digastricus adalah oleh nervus facialis [VII], sementara diakan titik perlekatan yang stabil untuk musculus supra-
venter anterior musculus ini dipersarafi oleh divisi man- hyoidei. Karena bentuknya, musculi ini kadang dirujuk
dibularis [V3] dari nervus trigeminus [V]. sebagai “sabuk otot”.
p7300 Musculus mylohyoideus berada di superior dari ven- Musculus sternohyoideus merupakan musculus p7315
ter anterior digastricus dan, dengan pasangannya dari yang panjang, tipis yang mendepresi tulang hyoideum
sisi yang berlawanan, membentuk dasar oris (Tabel 8.12, (Tabel 8.12, Gambar 8.149).
Gambar 8.147). Musculus myohyoideus menyangga dan Lateral dari musculus sternohyoideus terdapat muscu- p7320
elevasi dasar oris, dan elevasi tulang hyoideum. lus omohyoideus (Tabel 8.12, Gambar 8.148). Musculus
p7305 Musculus geniohyoideus berada di superior dari tersebut terdiri dari 2 venter dengan sebuah tendo dan
dasar cavitas oris, dan umumnya tidak dianggap sebagai terletak pada trigonum cervicale posterius dan anterius.
suatu musculus pada trigonum cervicale anterior; akan Omohyoideus mendepresi dan memfiksasi tulang hyoi-
tetapi musculus ini dapat dikelompokkan sebagai musculi deum. Musculus omohyoideus dipersarafi oleh rami ante-
suprahyoidei. Musculus geniohyoideus merupakan mus- riores C1 sampai C3 melalui ansa cervicalis.
culus terakhir dalam kelompok suprahyoidei (Tabel 8.12, Musculus throhyoideus berada di sebelah dalam p7325
Gambar 8.147). Musculus ini merupakan sebuah otot dari bagian superior omohyoideus dan sternohyoideus
sempit yang terletak superior dari bagian medial musculus (Tabel 8.12, Gambar 8.148). Musculus thyrohyoideus 525
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Processus
Processus styloideus mastoideus
Tulang
hyoideum
Vena jugularis
Cartilago
Musculus interna
thyroidea
stylohyoideus Musculus
Musculus
Venter posterior omohyoideus thyrohyoideus
musculus digastricus Arteria carotis
Tulang hyoideum Cartilago
cricoidea communis
Venter anterior
musculus digastricus Musculus Musculus
A Musculus mylohyoideus sternoh- sternothyroideus
yoideus
Musculus
geniohyoideus Venter posterior externa dan arteria carotis interna. Pembuluh-pembuluh
Venter anterior musculus digastricus darah ini menyuplai semua struktur regio capitis dan cer-
musculus digastricus vicalis.
B Musculus stylohyoideus Berkaitan dengan sistem arterial tersebut adalah vena p7340
f0745 Gambar 8.147 Musculi suprahyoidei. A. Pandangan lateral. jugularis interna beserta percabangannya. Pembuluh-
B. Pandangan inferior. pembuluh ini menerima darah dari semua struktur dari
regio capitis dan cervicalis.
Vena subclavia
dextra Vena subclavia
sinistra
Vena
brachiocephalica Vena brachiocephalica
dextra sinistra
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p7360 Arteria carotis communis dextra dan arteria carotis Arteria carotis interna menyuplai hemispherium cere- p7390
communis sinistra berjalan naik melalui regio cervicalis, bri, oculus/bola mata dan isi orbita, dan regio frontalis.
tepat di lateral dari trachea dan esophagus, dalam kom-
partemen fascialis (vagina carotica). Arteria tersebut Arteria carotis externa st1840
tidak memberikan cabang selama melintasi regio cervi- Arteria carotis externa mulai memberikan cabang- p7395
calis. cabangnya segera setelah bifurcatio carotidis arteria caro-
p7365 Di dekat tepi superior cartilago thyroidea setiap arteria tis communis (Tabel 8.13, Gambar 8.150) sebagai berikut:
carotis communis terbagi menjadi 2 cabang terminal— j Arteria thyroidea superior merupakan cabang per- u2725
arteria carotis externa dan arteria carotis interna tama, berawal dari permukaan anterior di dekat atau
(Gambar 8.150). pada bifurcatio carotidis, dan berjalan ke arah bawah
p7370 Bagian superior setiap arteria carotis communis dan dan depan untuk mencapai polus superior glandula
percabangannya menjadi arteria carotis externa dan arte- thyroidea.
ria carotis interna berada di dalam trigonum caroticum, j Arteria pharyngea ascendens merupakan cabang u2730
yang merupakan subdivisi trigonum cervicale anterius kedua dan terkecil—berawal dari aspectus posterior
(lihat Gambar 8.146). arteria carotis externa dan berjalan naik di antara arte-
p7375 Pada percabangannya (bifurcatio carotidis), arteria ria carotis interna dan pharynx.
carotis communis dan awal arteria carotis interna melebar. j Arteria lingualis berawal dari permukaan anterior u2735
Pelebaran ini adalah sinus caroticus dan berisi reseptor- arteria carotis externa tepat di atas arteria thyroidea
reseptor yang memonitor perubahan-perubahan tekanan superior, setinggi tulang hyoideum, berjalan di sebe-
darah dan dipersarafi oleh cabang nervus glossopharyn- lah dalam dari nervus hypoglossus [XII], dan di antara
geus [IX]. musculi constrictor pharyngis medius dan hyoglossus.
p7380 Akumulasi reseptor-reseptor lain pada daerah bifurcatio j Arteria facialis merupakan cabang anterior ketiga u2740
carotidis tersebut bertanggung jawab dalam mendeteksi arteria carotis externa, berawal tepat di atas arteria
perubahan-perubahan kimia darah, terutama kadar oksi- lingualis, berjalan di sebelah dalam dari musculus sty-
gen. Struktur tersebut disebut glomus caroticus/carotid lohyoideus dan venter posterior musculus digastricus,
body dan dipersarafi oleh cabang-cabang nervus glosso- berlanjut dalam di antara glandula submandibularis
pharyngeus [IX] dan nervus vagus [X]. dan mandibula, dan keluar di atas tepi mandibula tepat
di anterior dari musculus masseter, untuk memasuki
st1835 Arteria carotis interna regio facialis.
p7385 Setelah keluar dari percabangannya, arteria carotis interna j Arteria occipitalis berawal dari permukaan posterior u2745
berjalan naik menuju basis cranii (Gambar 8.150). Arte- arteria carotis externa, kira-kira hampir setinggi arteria
ria ini tidak memberikan cabang pada regio cervicalis dan facialis, berjalan ke atas dan posterior serta di sebelah
masuk cavitas cranii melalui canalis caroticus pada pars dalam dari venter posterior musculus digastricus, dan
petrosa tulang temporale. keluar pada aspectus posterior scalp. 527
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria thyroidea Musculus thyrohyoideus, struktur-struktur internal larynx, musculi sternocleidomastoideus dan cricothyroideus, glandula
superior thyroidea
Arteria pharyngea Musculi constrictores pharyngis dan stylopharyngeus, palatum, tonsilla, tuba auditiva, meninges pada fossa cranii posterior
ascendens
Arteria lingualis Musculi linguales, tonsilla palatina, palatum molle, epiglottis, dasar cavitas oris, glandula sublingualis
Arteria facialis Semua struktur pada regio facialis dari margo inferior mandibulae, anterior dari musculus masseter menuju angulus oculi
medialis, palatum molle, tonsilla palatina, tuba auditiva, glandula submandibularis
Arteria occipitalis Musculus sternocleidomastoideus, meninges pada fossa cranii posterior, cellulae mastoidea, musculi dorsi profundi/bagian
dalam belakang leher, scalp bagian posterior
Arteria auricularis Glandula parotidea dan musculi yang berdekatan, auris externa dan scalp bagian posterior terhadap auris, struktur-struktur
posterior auris media dan interna
Arteria temporalis Glandula parotidea dan ductus parotidicus, musculus masseter, regio facialis bagian lateral, bagian anterior auris externa,
superficialis musculus temporalis, fossa parietalis dan fossa temporalis
Arteria maxillaris Meatus acusticus externus, permukaan lateralis dan medialis membrana tympani, sendi temporomandibularis, dura mater
dinding lateral cranium dan tabula interna tulang-tulang cranium, ganglion trigeminale dan dura mater di sekitarnya,
musculus mylohyoideus, dentes mandibularis, kulit regio mentalis, musculus temporalis, tabula externa tulang-tulang
cranium pada fossa temporalis, struktur- struktur dalam fossa infratemporalis, sinus maxillaris, dentes superior dan
gingivae, kulit daerah infra orbitalis, palatum, atap pharynx, cavitas nasi
u2750 j Arteria auricularis posterior merupakan sebuah tetap terletak lateral dari arteria carotis communis bersama
cabang kecil yang berasal dari permukaan posterior dengan nervus vagus [X] di posterior dan di antara vena
arteria carotis externa; arteri ini berjalan ke atas dan jugularis interna dan arteria carotis communis.
posterior. Sepasang vena jugularis interna bergabung dengan p7450
u2755 j Arteria temporalis superficialis merupakan sebuah venae subclavia di posterior dari ujung sternalis clavicula
cabang terminal dan terlihat sebagai lanjutan ke atas untuk membentuk venae brachiocephalica dextra dan
arteria carotis externa; berawal di posterior dari col- sinistra (lihat Gambar 8.149).
lum mandibulae, arteria ini berjalan anterior dari auris, Percabangan menuju tiap vena jugularis interna meli- p7455
menyilang processus zygomaticus tulang temporale, puti sinus petrosus inferior, dan vena facialis, vena lin-
dan di atas titik tersebut arteria ini terbagi menjadi rami gualis, vena pharyngealis, vena occipitalis, vena
anteriores dan rami posteriores. thyroidea superior, dan vena thyroidea media.
u2760 j Arteria maxillaris merupakan cabang yang lebih
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ramus
pharyngeus
Ramus pharyngeus
Nervus vagus [X]
Arteria carotis
externa
Ramus glomus
caroticus
Ramus cardiacus
musculus platysma yang berada di atas trigonum cervicale pharynx, cabang ke glomus caroticus/carotid body, nervus
anterius dan sebagian trigonum cervicale posterius. laryngeus superior (yang terbagi menjadi rami laryngeus
externus dan internus), dan kemungkinan ramus cardia-
st1860 Nervus glossopharyngeus [IX] cus. (Gambar 8.152)
p7495 Nervus glossopharyngeus [IX] keluar dari cavitas cra-
nii melalui foramen jugulare. Nervus ini mulai turun di Nervus accessorius [XI] st1870
antara arteria carotis interna dan vena jugularis interna, Nervus accessorius [XI] terletak paling posterior dari ketiga p7520
berada di sebelah dalam dari processus styloideus dan nervus cranialis yang keluar dari cavitas cranii melalui
musculi yang berkaitan dengan processus tersebut. Saat foramen jugulare. Nervus ini mulai turun di medial dari
nervus glossopharyngeus [IX] telah turun sempurna, ner- vena jugularis interna, keluar di antara vena jugularis
vus ini berjalan ke depan di antara arteria carotis interna interna dan arteria carotis interna untuk menyilang per-
dan arteria carotis externa, dan melengkung di sekitar tepi mukaan lateral vena jugularis interna saat nervus ini ber-
lateral musculus stylopharyngeus (Gambar 8.151). Pada jalan turun dan ke belakang untuk menghilang ke dalam
titik ini, nervus ini berlanjut ke arah anterior, di sebelah atau di bawah tepi anterior musculus sternocleidomastoi-
dalam dari musculus hyoglossus, untuk mencapai basis eus (Gambar 8.153).
lingua dan daerah tonsilla palatina.
p7500 Saat nervus glossopharyngeus [IX] berjalan melalui Arteria carotis interna Vena jugularis interna
daerah trigonum cervicale anterius, nervus tersebut
mempersarafi musculus stylopharyngeus, mengeluarkan
sebuah cabang menuju sinus caroticus, dan menyuplai
cabang-cabang sensorium menuju pharynx.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Vena
jugularis
interna
Venter
posterior
musculus
digastricus
(dipotong)
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
C1
C2
C3
Musculus thyrohyoideus
Musculus omohyoideus
(venter superior) Radix inferior ansa cervicalis
Lobus
Musculus
pyramidalis
thyrohyoideus
Arteria carotis
communis
Nervus
Cartilago vagus
thyroidea Glandula
thyroidea
Cartilago B
cricoidea
Arteria carotis
Esophagus
Nervus laryngeus communis
recurrens dextra Corpus vertebrae
A
f0795 Gambar 8.157 Glandula thyroidea pada trigonum cervicale anterius. A. Pandangan anterior. B. Pandangan transversalis menunjukkan trachea
dan esophagus di bawah level vertebrae CVI.
531
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Musculus
mengaliri sisa bagian dari glandula thyroidea.
Arteria dan vena
thyrohyoideus thyroidea superior
Vena thyroidea superior dan vena thyroidea media men- p7715
Ramus galir ke dalam vena jugularis interna, dan berturut-turut,
Arteria glandularis
thyroidea anterior
venae thyroidea inferior bermuara ke dalam vena brachio-
inferior cephalica dextra dan vena brachiocephalica sinistra.
Vena thyroidea Drainase lymphatici glandula thyroidea adalah menuju p7720
media
Nervus laryngeus nodi di samping trachea (nodi lymphatici paratrachealis)
reccurrens dan nodi lymphatici cervicales profundi di inferior dari mus-
dextra culus omohyoideus di sepanjang vena jugularis interna.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Trigonum submentale Symphisis mandibulae; venter anterior Nodi lymphatici submentales, percabangan yang dibentuk vena
(tidak berpasangan) musculus digastricus, corpus tulang hyoideum jugularis anterior
Trigonum Margo inferior mandibulae, venter anterior Glandula submandibularis, nodi lymphatici submandibulares,
submandibulare musculus digastricus, venter posterior nervus hypoglossus [XII]; nervus mylohyoideus; arteria dan vena
(berpasangan) musculus digastricus facialis
Trigonum caroticum Venter posterior musculus digastrcius; venter Percabangan vena facialis communis; ramus colli nervus facialis
(berpasangan) superior musculus omohyoideus; tepi anterior [VII]; arteria carotis communis; arteria carotis externa dan interna;
musculus sternocleidomastoideus arteriae thyroidea superior, pharyngea ascendens, lingualis,
facialis, dan occipitalis; vena jugularis interna; nervus vagus
[X], nervus accessorius [XI], dan nervus hypoglossus [XII]; radix
superior dan radix inferior ansa cervicalis; nervus transversus colli
Trigonum musculare/ Garis tengah regio cervicalis; venter superior Musculi sternohyoideus, omohyoideus, sternothyroideus, dan
omotracheale musculus omohyoideus; tepi anterior thyrohyoideus; glandula thyroidea dan parathyroidea; pharynx
(berpasangan) musculus sternocleidomastoideus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
t0080 Tabel 8.15 Musculi yang terkait trigonum cervicale posterius. Tanda kurung menunjukkan kemungkinan keterlibatan
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Sternocleidomastoideus— Bagian superior facies Separuh lateral linea Nervus Tersendiri—akan me-miringkan regio
caput sternalis anterior manubrium sterni nuchae superior accessorius [XI] capitis menuju bahu pada sisi yang
dan cabang- sama dengan rotasi kepala untuk
cabang dari rami menggerakkan regiones faciales ke sisi
anteriores C2-C3 yang berlawanan; bergerak bersama
(C4) menggerakkan regio capitis/kepala ke
depan
Trapezius Linea nuchae superior; 1/3 lateral clavicula; Motorius— Membantu dalam rotasi scapula
protuberantia occipitalis acromion; spina nervus selama abduksi humerus di atas
externa; ligamentum scapulae accessorius [XI]; garis horisontal; sabut-sabut
nuchae; processus spinosus propriosepsi— superior—elevasi scapula, sabut-sabut
vertebrae CVII-TXII C3 dan C4 medial—adduksi scapula, sabut-sabut
inferior—depresi scapula
Splenius capitis Separuh bawah Processus mastoideus, Rami posteriores Bersama-sama, menarik kepala ke
ligamentum nuchae; cranium di bawah 1/3 nervi cervicales belakang; sendiri, menggerakkan
processus spinosus lateral linea nuchae medius dan merotasi kepala ke satu sisi
vertebrae CVII-TIV superior (menghadapkan regiones faciales ke sisi
yang sama)
Levator scapulae Processus transversus Bagian atas margo C3, C4, dan Elevasi scapula
CI-CIV medialis scapulae nervus dorsalis
scapulae (C4,C5)
Scalenus posterior Tuberculum posterius Facies superior costa II Rami anteriores Elevasi costa II
processus transversus C5-C7
vertebrae CIV-CVI
Scalenus medius Processus transversus Facies superior costa Rami anteriores Elevasi costa I
vertebrae CII-CVI I posterior dari sulcus C3-C7
arteria subclavia
Scalenus anterior Tuberculum anterius Tuberculum scaleni Rami anteriores Elevasi costa I
processus transversus dan facies superior C4-C7
vertebrae CIII-CVI costa I
Omohyoideus Margo superior scapulae di Tepi inferior corpus Ansa cervicalis; Depresi tulang hyoideum
medial incisura scapulae tulang hyoideum rami anteriores
C1-C3
Musculus
sternocleidomastoideus
Vena auricularis posterior
Vena
Musculus splenius retromandibularis
capitis Vena jugularis
externa
Musculus levator
scapulae Vena jugularis
Musculus externa posterior
scalenus Musculus Vena
scalenus jugularis Musculus
anterior trapezius
posterior anterior
Musculus
scalenus Musculus Vena transversae
medius trapezius cervicis
Clavicula
Acromion Musculus
dari scapula sternocleidomastoideus
Venter inferior musculus omohyoideus
Gambar 8.163 Vena jugularis externa pada trigonum cervicale f0825
f0820 Gambar 8.162 Musculi trigonum cervicale posterius. posterius.
536
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Persarafan st1990
p7890 Bagian ketiga arteria subclavia keluar di antara Suatu variasi nervus melintas melalui atau berada di p7940
musculi scalenus anterior dan medius untuk menyilang dalam trigonum cervicale posterius (Gambar 8.165). Yang
basis trigonum cervicale posterius (lihat Gambar 8.164). termasuk di sini adalah nervus accessorius [XI], cabang-
Bagian ketiga ini meluas dari tepi lateral musculus sca- cabang plexus cervicalis, komponen-komponen yang
lenus anterior hingga tepi lateral costa I, di mana arteria membentuk plexus brachialis, dan cabang-cabang plexus
ini menjadi arteria axillaris dan berlanjut hingga ke brachialis.
extremitas superior.
p7895 Suatu cabang tunggal (arteria dorsalis scapulae) Nervus accessorius st1995
dapat berasal dari bagian ketiga arteria subclavia. Cabang Nervus accessorius [XI] keluar dari cavitas cranii melalui p7945
ini berjalan ke posterolateral untuk mencapai angulus foramen jugulare. Nervus ini berjalan turun melalui regio
superior scapulae di mana arteria ini berjalan turun di cervicalis dalam arah posterior untuk mencapai tepi ante-
sepanjang margo medialis scapulae di posterior dari mus- rior musculus sternocleidomastoideus. Berjalan baik di
culi rhomboidei. profundus dari atau melalui dan mempersarafi musculus
sternocleidomastoideus, nervus accesorius [XI] berlan-
st1980 Arteria transversa cervicis dan arteria jut turun dan masuk trigonum cervicale posterius (Gam-
suprascapularis bar 8.165). Nervus ini menyilang trigonum cervicale
p7900 Dua arteria kecil juga menyilang basis trigonum cervicale posterius, masih dalam arah obliq/serong ke bawah, dalam
posterius. Arteria ini adalah arteria transversa cervicis dan lamina superficialis fascia cervicalis saat fascia tersebut
arteria suprascapularis (lihat Gambar 8.164). Keduanya menyilang di antara musculi sternocleidomastoideus dan
merupakan cabang truncus thyrocervicalis, yang keluar trapezius. Ketika nervus accessorius [XI] mencapai tepi
dari bagian pertama arteria subclavia. anterior musculus trapezius, nervus ini berlanjut pada
p7905 Setelah bercabang dari truncus thyrocervicalis, arteria permukaan profundus trapezius dan mempersarafinya.
transversa cervicis berjalan ke lateral dan sedikit ke pos- Lokasi superficial dari nervus accessorius saat menyilang
terior melintasi basis trigonum cervicale posterius di ante- trigonum cervicale posterius membuatnya rentan terha-
rior dari musculus scalenus anterior dan plexus brachialis. dap cedera.
Mencapai permukaan profundus dari musculus trapezius,
arteria ini terbagi menjadi ramus superficialis dan ramus Plexus cervicalis st2000
profundus: Plexus cervicalis dibentuk oleh rami anteriores nervi cervi- p7950
u2855 j Ramus superficialis berlanjut pada permukaan pro- cales C1 sampai C4 (Gambar 8.165, 8.166).
fundus dari musculus trapezius. Plexus cervicalis terbentuk dalam jaringan musculi p7955
u2860 j Ramus profundus berlanjut pada permukaan profun- yang membentuk dasar trigonum cervicale posterius di
dus musculi rhomboidei di dekat margo medialis scapu- dalam lamina prevertebralis fascia cervicalis, dan terdiri
lae. dari rami musculares (atau profundus) dan cutanei (atau
superficialis).
p7920 Arteria suprascapularis, juga merupakan sebuah
cabang truncus thyrocervicalis, berjalan ke lateral, dalam Rami musculares st2005
arah sedikit ke bawah melintasi bagian terbawah trigonum Rami musculares (profundus) dari plexus cervicalis didis- p7960
cervicale posterius, dan berakhir di posterior dari clavicula tribusikan ke beberapa kelompok musculi. Sebuah cabang
(lihat Gambar 8.164). Mendekati scapula, arteria ini berja- utama adalah nervus phrenicus, yang menyuplai dia-
lan di atas ligamentum transversum scapulae superius dan phragma sebagai persarafan sensorium dan motorium 537
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Musculus trapezius
Musculus sternocleidomastoideus
Nervi supraclaviculares
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Rectus capitis Facies anterior bagian Facies inferior pars basilaris Cabang-cabang rami Fleksi regio capitis pada sendi
anterior lateralis atlas dan processus tulang occipitale anteriores C1,C2 atlanto-occipitalis
transversusnya
Rectus capitis Facies superior processus Facies inferior processus Cabang-cabang rami Fleksi regio capitis ke lateral
lateralis transversus atlas jugularis tulang occipitale anteriores C1,C2 pada sisi yang sama
Longus colli—pars Tuberculum anterius processus Tuberculum arcus anterior Cabang-cabang rami Fleksi regio cervicalis ke anterior
obliquus superior transverses vertebrae CIII-CV atlas anteriores C2-C6 dan lateral dan sedikit rotasi
pada sisi yang berlawanan
Longus capitis Tendonya terselip ke processus Facies inferior pars basilaris Cabang-cabang dari Fleksi regio capitis
transversus vertebrae CIII-CVI tulang occipitale rami anteriores C1-C3
f0845 Gambar 8.167 Musculi prevertebrales dan vertebrales yang disuplai oleh plexus cervicalis.
u2890 j nervus thoracalis longus menuju musculus serratus Pangkal leher berisi struktur-struktur di antara regio p8045
anterior, cervicalis, thorax, dan extremitas superior. Terdapat
u2895 j nervus subclavius menuju musculus subclavius, dan juga perluasan cavitas thoracis yang berada dalam pan-
u2900 j nervus suprascapularis menuju musculi supraspina- gkal leher. Di pangkal leher ini, terdapat proyeksi ke atas
tus dan infraspinatus. dari cavitas pleura, pada kedua sisi, dan termasuk pars 539
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria vertebralis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
tebrales, menyuplai musculi tersebut dan mengeluarkan Sejumlah vena berjalan melalui pangkal leher. Venae kecil p8175
rami spinales/cabang-cabang ke medulla spinalis. menyertai tiap arteria yang dijelaskan di atas, dan vena
besar membentuk saluran-saluran drainase utama.
st2050 Arteria transversa cervicis. Cabang medial dari truncus Vena subclavia di mulai dari tepi lateral costa I seb- p8180
thyrocervicalis adalah arteria transversa cervicis (lihat agai kelanjutan vena axillaris. Berjalan ke medial pada
Gambar 8.169). Cabang tersebut berjalan ke lateral, melint- tiap sisi, tepat di anterior dari musculus scalenus anterior,
asi permukaan anterior musculus scalenus anterior dan tiap vena subclavia digabung oleh vena jugularis interna
nervus phrenicus, dan masuk serta menyilang basis trigo- untuk membentuk vena brachiocephalica.
num cervicale posterius. Arteria ini berlanjut ke permukaan Aliran vena satu-satunya ke vena subclavia adalah dari p8185
profundus musculus trapezius, di mana arteri ini bercabang vena jugularis externa.
menjadi ramus superficialis/arteria cervicalis superficialis Venae yang menyertai sejumlah arteria pada daerah p8190
dan ramus profundus/arteria dorsalis scapulae: tersebut bermuara ke dalam venae lain.
u2930 j Ramus superficialis berjalan terus pada permukaan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Cartilago thyroidea
Arteria carotis communis
Vena subclavia
p8210 Pada bagian bawah regio cervicalis, nervus vagus [X] laryngeus recurrens dapat terjadi dari gangguan nervi
memberikan cabang rami cardiaci thoracici, berlanjut ke di manapun di sepanjang perjalanannya. Lebih lanjut,
bawah dan medial, berjalan ke posterior dari arteria sub- gangguan nervus vagus sebelum keluarnya cabang ner-
clavia untuk menghilang ke dalam thorax. vus laryngeus recurrens juga dapat menyebabkan gang-
p8215 Pada pangkal leher, tiap nervus vagus [X] berjalan ante- guan produksi suara.
rior dari arteria subclavia dan posterior dari vena subclavia Karsinoma pulmo pada apex pulmo dexter dapat p8240
saat memasuki thorax (Gambar 8.170). mempengaruhi nervus laryngeus recurrens, sedangkan
karsinoma yang menginfiltrasi daerah di antara arteria
st2090 Nervus laryngeus recurrens pulmonalis dan aorta, sebuah daerah yang diketahui seb-
p8220 Nervus laryngeus recurrens dextra dan nervus laryngeus agai “celah aortopulmonaris,” dapat mempengaruhi ner-
recurrens sinistra dapat dilihat pada tempat asalnya (ner- vus laryngeus recurrens sinistra.
vus laryngeus recurrens dextra), atau berjalan melalui Pemeriksaan plica vocalis diperlukan sebelum dan p8245
(nervus laryngeus recurens sinistra), pangkal leher. sesudah pembedahan glandula thyroidea karena nervus
p8225 Nervus laryngeus recurrens dextra merupakan laryngeus recurrens berhubungan erat dengan ligamenta
cabang dari nervus vagus [X] dextra saat nervus tersebut yang mengikat glandula ke larynx dan dapat dengan
mencapai tepi bawah bagian pertama arteria subclavia mudah tercederai selama prosedur bedah.
di dalam pangkal leher. Nervus tersebut berjalan di seki-
tar arteria subclavia dan ke atas dan ke medial di dalam
sebuah cekungan di antara trachea dan esophagus saat
berjalan menuju larynx.
p8230 Nervus laryngeus recurrens sinistra merupakan Systema nervosum sympathicum st2095
sebuah cabang nervus vagus sinistra [X] saat nervus terse- Berbagai komponen systema nervosum sympathicum p8250
but menyilang arcus aortae di dalam mediastinum superius. dapat dilihat saat komponen tersebut berjalan melalui
Nervus tersebut berjalan ke bawah dan di belakang arcus pangkal leher (Gambar 8.171). Komponennya meliputi:
aortae dan berjalan naik di samping trachea menuju larynx. j pars cervicalis truncus sympathicus, u2960
j ganglia yang berhubungan dengan pars cervicalis trun- u2965
cus sympathicus, dan
j nervi cardiaci yang berasal dari pars cervicalis truncus u2970
b0275 Aplikasi klinis
sympathicus (Gambar 8.171).
Kelumpuhan nervus laryngeus recurrens
p8235 Kerusakan baik pada nervus laryngeus recurrens Truncus sympathicus merupakan 2 buah utas parallel p8270
dextra atau nervus laryngeus recurrens sinistra dapat yang berjalan dari basis cranii menuju coccyx. Di sepan-
menyebabkan suara parau pada awalnya dan pada akh- jang perjalanan truncus tersebut terdapat bintil-bintil/
irnya ketidakmampuan berbicara. Kelumpuhan nervus punktum dari ganglia, yang merupakan sekumpulan sel-
542 sel soma neuronal di luar SSP.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
C2
Menuju glomus
C1 Ganglion
caroticum dan Rami
cervicale
C2 sinus caroticus griseus
superius
C3 Truncus Menuju plexus C3
sympathicus caroticus externus
C4
Ganglion Nervus cardiacus C4
C5 cervicale cervicalis superior
Nervus medius
phrenicus C5
Ganglion Ramus communicans
Arteria griseus
cervicale
subclavia
inferius Ganglion cervicale C6
Vena medium
subclavia
Ganglion cervicale C7
inferius
C8
Nervus cardiacus
cervicalis medius
Plexus
brachialis Vena brachiocephalica Nervus vagus
Nervus cardiacus
sinistra sinistra
cervicalis inferior
f0865 Gambar 8.171 Pars cervicalis truncus sympathicus.
Ansa subclavia
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Choanae (lubang
Lamina medialis processus posterior cavitas nasi)
pterygoidei tulang sphenoidale
Fossa scaphoidea Hamulus pterygoideus
tulang sphenoidale
(untuk perlekatan
tensor veli palatini)
Pars petrosa tulang temporale
Posisi pars cartilaginea
Daerah kasar pada pars petrosa tuba auditivae/
tulang temporale untuk pharyngotympanica
perlekatan levator veli palatini
Canalis caroticus
Meatus acusticus externus
Garis perlekatan pharynx
Foramen jugulare
Tuberculum pharyngicum
temporale di mana struktur tersebut berada tepat di medial cornu minus tulang hyoideum. Garis tersebut berlanjut
dari bentukan kasar untuk perlekatan salah satu musculi pada cornu minus dan kemudian membelok ke posterior
(levator veli palatini) dari palatum molle. Dari sini, garis di sepanjang seluruh permukaan atas cornu majus tulang
mengarah ke medial menuju tulang occipitale dan ber- hyoideum di mana struktur tersebut berakhir.
gabung dengan garis dari sisi lain pada penonjolan penting
pada garis tengah (tuberculum pharyngeum). Bagian ketiga st2180
Bagian paling inferior dan bagian ketiga garis perlekatan p8655
st2165 Garis vertikal anterior untuk perlekatan dinding dinding lateral cavitas pharyngis dimulai di superior pada
cavitas pharyngis lateralis
p8635 Garis vertikal sebagai perlekatan dinding lateral cavitas
pharyngis lateralis ke struktur-struktur yang berhubun- Tuba auditiva/
gan cavitas nasi dan cavitas oris dan larynx terputus dan Lamina medialis pharyngotympanica
terbagi menjadi 3 bagian. processus pterygoidei
Tuberculum
Hamulus pterygoideus pharyngicum
st2170 Bagian pertama
p8640 Pada tiap sisi, garis anterior untuk perlekatan dinding lat-
eral cavitas pharyngis di mulai di superior pada tepi poste-
rior lamina medialis pterygoidei tulang sphenoidale tepat di
inferior di mana tuba auditiva berada di atas lamina terse-
but (Gambar 8.178). Garis tersebut berlanjut ke inferior di
sepanjang tepi lamina medialis processus pterygoidei dan Processus
menuju hamulus pterygoideus. Dari titik tersebut, garis styloideus
turun di sepanjang raphe pterygomandibularis menuju Spatium
mandibula di mana bagian garis tersebut berakhir. retrophary-
p8645 Raphe pterygomandibularis merupakan ligamen- ngeum
tum jaringan ikat seperti tali lurus yang terbentang di Raphe
antara ujung hamulus pterygoideus dan sebuah bentukan Raphe pharyngis
segitiga yang kasar tepat di posterior dari molaris tertius pterygomandibularis
pada mandibula (Gambar 8.178). Raphe menggabungkan Ligamentum
sebuah musculus dinding cavitas pharyngis (constrictor stylohyoideum
pharyngis superior) dengan sebuah musculus dinding lat- Linea obliqua
eral cavitas oris lateralis (buccinator). Musculus CVI
cricothyroideus
st2175 Bagian kedua Cartilago cricoidea
p8650 Bagian kedua garis perlekatan dinding lateral cavitas Esophagus
pharyngis berhubungan dengan tulang hyoideum (Gam-
bar 8.178). Struktur tersebut dimulai pada aspectus infe-
rior ligamentum stylohyoideum, yang menghubungkan Gambar 8.178 Perlekatan-perlekatan dinding cavitas pharyngis f0900
lateral.
ujung processus styloideus tulang temporale menuju 547
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Constrictor Raphe pharyngis Raphe pterygomandibularis dan tulang yang berdekatan pada Nervus Konstriksi
pharyngis mandibula dan hamulus pterygoideus vagus [X] pharynx
superior
Constrictor Raphe pharyngis Tepi superior cornu majus tulang hyoideum dan tepi-tepi yang Nervus Konstriksi
pharyngis berdekatan cornu minus dan ligamentum stylohyoideum vagus [X] pharynx
medius
Constrictor Raphe pharyngis Cartilago cricoidea, linea obliqua cartilaginis thyroidei, dan Nervus Konstriksi
pharyngis sebuah ligamentum yang terbentang di antara perlekatan dan vagus [X] pharynx
inferior menyilang musculus cricothyroideus
tuberculum thyroideum superius, dan berjalan turun di terhadap dinding cavitas pharyngis, sedangkan musculi
sepanjang linea obliqua menuju tuberculum thyroideum longitudinalis mempunyai sabut-sabut yang mengarah
inferius. vertikal.
p8660 Dari tuberculum thyroideum inferius, garis perlekatan-
nya berlanjut di atas musculus cricothyroideus di sepan- Musculi constrictores pharyngis st2195
jang penebalan tendineus fascia menuju tulang rawan/ Tiga musculi constrictores pharyngis pada tiap sisi meru- p8680
cartilago cricoidea di mana struktur tersebut berakhir. pakan kontributor utama struktur-struktur dinding
cavitas pharyngis (Tabel 8.17, Gambar 8.179), dan nama-
st2185 Dinding cavitas pharyngis namanya sesuai dengan posisinya—musculi constric-
p8665 Dinding cavitas pharyngis dibentuk oleh otot-otot rangka tores pharyngis superior, medius, dan inferior. Di
dan oleh fascia. Celah di antara musculi diperkuat oleh fas- posterior, musculi dari tiap sisi bergabung bersama pada
cia dan menyediakan jalan bagi struktur-struktur untuk raphe pharyngis(Gambar 8.179B). Di anterior, musculi
berjalan melalui dinding. tersebut melekat pada tulang dan ligamenta yang ber-
hubungan dengan margo lateralis cavitas nasi dan cavitas
st2190 Musculi oris dan larynx.
p8670 Musculi pharynx disusun menjadi 2 kelompok berdasar- Musculi constrictores pharyngis saling tumpang tindih p8685
kan orientasi sabut-sabut musculi. dalam susunan yang membentuk dinding menyerupai 3 pot
p8675 Musculi constrictores pharyngis mempunyai sabut- bunga yang ditumpuk satu sama lain (Gambar 8.179A).
sabut yang mempunyai arah relatif melingkar/circularis Constrictor pharyngis inferior tumpang tindih dengan tepi
Processus styloideus
Constrictor pharyngis
superior Ligamentum stylohyoideum
Constrictor pharyngis Musculus stylopharyngeus
medius
Raphe pharyngis
Constrictor pharyngis
inferior
Esophagus
A B
f0905 Gambar 8.179 Musculi constrictores pharyngis. A. Pandangan lateral. B. Pandangan posterior.
548
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Stylopharyngeus Sisi medialis basis processus Dinding cavitas Nervus Elevasi pharynx
styloideus pharyngis glossopharyngeus [IX]
Salpingopharyngeus Aspectus inferior ujung Dinding cavitas Nervus vagus [X] Elevasi pharynx
pharyngealis tuba auditiva pharyngis
Palatopharyngeus Permukaan superior Dinding cavitas Nervus vagus [X] Elevasi pharynx; penutupan
aponeurosis palatinus pharyngis isthmus faucium
bawah constrictor pharyngis medius, dalam cara sama, Musculi longitudinalis mengangkat dinding cavitas p8710
constrictor pharyngis medius tumpang tindih dengan con- pharyngis, atau selama menelan, menarik dinding cavitas
strictor pharyngis superior. pharyngis ke atas dan selama bolus makanan digerakkan
p8690 Bersama-sama, musculi constrictores pharyngis mem- melalui pharynx dan masuk ke dalam esophagus.
persempit/mengkonstriksi cavitas pharyngis.
p8695 Ketika musculi constrictores pharyngis berkontraksi Fascia st2205
secara berurutan dari atas ke bawah, seperti saat menelan, Fascia pharyngealis dipisahkan menjadi 2 lapisan, yang p8715
musculi tersebut menggerakkan bolus makanan melalui membentuk lapisan dengan tunica muscularis pharyngis:
pharynx dan menuju esophagus. j Selapis tipis (fascia buccopharyngealis) melapisi sisi u3170
p8700 Semua constrictor pharyngis dipersarafi oleh rami pha- luar tunica muscularis pharyngis dinding dan meru-
ryngei nervus vagus [X]. pakan sebuah komponen lamina pretrachealis fascia
cervicalis (lihat hal. XXX).
st2200 Musculi longitudinalis j Lapisan yang lebih tebal (fascia pharyngobasilaris) u3175
p8705 Tiga musculi longitudinalis dinding cavitas pharyngis membatasi permukaan dalam.
(Tabel 8.18, Gambar 8.180) diberi nama sesuai asalnya—
stylopharyngeus, dari processus styloideus tulang tem- Fascia memperkuat dinding cavitas pharyngis di mana p8730
porale; salpingopharyngeus, dari pars cartilaginea lapisan musculorumnya tipis. Hal ini khususnya terdapat
tubae auditivae (salpinx merupakan bahasa Yunani untuk di atas level constrictor pharyngis superior, di mana dinding
“tuba”); dan palatopharyngeus dari palate molle. Dari cavitas pharyngis dibentuk hampir seluruhnya oleh fascia
asalnya, musculi tersebut berjalan turun dan melekat (Gambar 8.181). Bagian dinding tersebut diperkuat di luar
pada dinding cavitas pharyngis. oleh musculi palatum molle (tensor dan levator veli palatini).
Pars cartilaginea
tuba auditivae/
Levator veli palatini pharyngotympanica
Tensor veli palatini
Sphincter
palatopha-
ryngealis
Salpingopharyngeus
Stylopharyngeus
Palatopharyngeus
Stylopharyngeus
Constrictor pharyngis superior
Tonsilla palatina
A B
f0910 Gambar 8.180 Musculi longitudinalis pharynx. A. Musculus stylopharyngeus. B. Pandangan medial.
549
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Torus tubarius
Lingula
Aditus laryngis
Tonsilla lingualis
Vallecula epiglottica
A
Esophagus
Trachea
Recessus
Torus tubarius
pharyngeus
Tonsilla lingualis
Recessus piriformis
Aditus laryngis
Tonsilla lingualis
Vallecula epiglottica
Tonsilla palatina Epiglottis
Esophagus
Recessus piriformis
B C
f0920 Gambar 8.182 Gambaran mucosa pharynx. A. Pandangan lateral. B. Pandangan posterior dengan dinding cavitas pharyngis terbuka.
C. Pandangan superior.
551
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
sepasang kantung mucosa (vallecula epiglottica), pada Sejumlah pembuluh darah menyuplai dinding cavitas p8895
tiap sisi garis tengah, di antara basis lingua dan epiglottis pharyngis (Gambar 8.183).
(lihat Gambar 8.182C). Vallecula epiglottica merupakan Arteriae yang menyuplai bagian atas pharynx termasuk: p8900
j arteria pharyngea ascendens, u3225
cekungan yang dibentuk antara lipatan mucosa pada garis
j arteria palatina ascendens dan ramus tonsillaris arteria u3230
tengah dan 2 lipatan lateral yang menghubungkan lingua
dengan epiglottis. facialis, dan
j sejumlah cabang arteria maxillaris dan arteria lingualis. u3235
p8865 Terdapat sepasang recessus mucosa lainnya (reces-
sus piriformis) di antara bagian centralis larynx dan
Semua pembuluh darah tersebut berasal dari arteria p8920
yang lebih lateral yaitu lamina cartilago thyroidea (lihat
carotis externa.
Gambar 8.182C). Recessus piriformis membentuk saluran
Arteriae yang menyuplai bagian bawah pharynx ter- p8925
yang mengarahkan benda padat dan cairan dari cavitas
masuk rami pharyngeales dari arteria thyroidea inferior,
oris di sekitar aditus laryngis yang terangkat dan menuju
berasal dari truncus thyrocervicalis arteria subclavia.
esophagus.
Suplai darah arterial utama menuju tonsilla palatina p8930
berasal dari ramus tonsillaris arteria facialis, yang menem-
st2230 Tonsilla bus musculus constrictor pharyngis superior.
p8870 Sekumpulan jaringan lymphoid di dalam mucosa phar-
ynx mengelilingi bukaan cavitas nasi dan cavitas oris Drainase vena st2245
merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Yang Venae pharyngealis membentuk plexus, yang bermuara di p8935
terbesar dari kumpulan tersebut membentuk massa ter- superior pada plexus pterygoideus pada fossa infratempo-
tentu (tonsilla). Tonsilla terutama terdapat pada 3 daerah ralis, dan di inferior menuju vena facialis dan vena jugula-
(Gambar 8.182): ris interna (Gambar 8.184).
u3210 j Tonsilla pharyngealis, diketahui sebagai adenoidea saat
membesar, berada pada garis tengah atap nasopharynx. Drainase lymphatici st2250
u3215 j Tonsilla palatina terdapat pada tiap sisi oropharynx di Pembuluh-pembuluh lymphatici dari pharynx bermuara p8940
antara arcus palatoglossus dan arcus palatopharyn- ke dalam nodi lymphatici cervicales profundi dan terma-
geus di posterior dari oropharyngeum; (Tonsilla pala- suk nodi lymphatici retropharyngeales (di antara
tina nampak melalui mulut penderita yang terbuka saat nasopharynx dan columna vertebralis), nodi lymphatici
lingua ditekan ke bawah/depresi.) paratracheales, dan nodi lymphatici infrahyoidei
u3220 j Tonsilla lingualis merujuk secara kolektif pada sejum- (Gambar 8.184).
lah nodi lymphatici pada 1/3 posterior lingua. Tonsilla palatina mengalirkan cairan lymphatici p8945
melalui dinding cavitas pharyngis menuju nodus jugulodi-
p8890 Nodi lymphatici yang kecil juga terdapat di dalam tuba gastricus di dalam daerah di mana vena facialis bermuara
auditiva di dekat ostiumnya ke dalam nasopharynx, dan ke dalam vena jugularis interna (dan inferior dari venter
552 pada permukaan atas palatum molle. posterior musculus digastricus).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nasopharynx-
sensorium [V2]
IX
[IX] Oropharynx-
sensorium [IX]
Nervus
stylopharyngeus
Ganglion (ramus motorius)
inferius [X]
Ramus
pharyngeus [IX] Ramus
pharyngeus [X] Laryngopharynx-
ensorium [X]
Nervus laryngeus
superior
Ramus internus
nervus laryngeus superior [X]
Ramus externus
nervus laryngeus superior [X]
A B
f0935 Gambar 8.185 Persarafan pharynx.
553
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
permukaan posterior musculus stylopharyngeus, berja- Larynx ditahan dari tulang hyoideum di atas dan p9055
lan ke permukaan lateral stylopharyngeus, dan kemudian melekat pada trachea di bawah oleh membrana dan liga-
berjalan ke anterior melalui celah di antara constrictor menta. Struktur tersebut sangat mobil di dalam regio cer-
pharyngis superior dan medius yang akhirnya mencapai vicalis dan dapat digerakkan ke atas dan ke bawah dan ke
aspectus posterior lingua (lihat Gambar 8.185B). depan dan ke belakang oleh aktivitas musculi ekstrinsik
p9015 Saat nervus glossopharyngeus [IX] berjalan di bawah yang melekat baik pada larynx sendiri maupun ke tulang
tepi bebas constrictor pharyngis superior, nervus tersebut hyoideum.
berada di inferior dari tonsilla palatina yang berada di per- Saat menelan, pergerakan dramatis ke atas dan ke p9060
mukaan profundus constrictor pharyngis superior. depan dari larynx memfasilitasi penutupan aditus laryngis
p9020 Rami pharyngei yang menuju plexus pharyngeus dan dan bukaan esophagus.
sebuah rami motorius/ramus musculi stylopharyngei Persarafan motorium dan sensorium larynx diperoleh p9065
menuju musculus stylopharyngeus merupakan diantara dari nervus vagus [X].
cabang-cabang yang keluar dari nervus glossopharyngeus
[IX] di dalam regio cervicalis. Karena persarafan sensorium
oropharynx adalah oleh nervus glossopharyngeus [IX], ner-
vus ini membawa persarafan sensorium dari tonsilla palatina Aplikasi klinis b0285
dan juga serabut afferentes untuk refleks muntah/gag reflex.
Laryngoskopi
st2265 LARYNX Laryngoskopi merupakan prosedur medis yang digu- p9070
nakan untuk menginspeksi larynx. Fungsi laryngoskopi
p9025 Larynx merupakan struktur pipa musculoligamentosa termasuk evaluasi penderita dengan kesulitan menelan,
dengan suatu kerangka tulang rawan yang melindungi pemeriksaan plica vocalis, dan pemeriksaan larynx untuk
systema respiratorium inferior. tumor, massa, dan suara lemah.
p9030 Cavitas laryngis berlanjut ke bawah dengan trachea, Larynx biasanya diperiksa menggunakan 2 metode. p9075
dan di atas membuka ke pharynx segera di posterior dan Laryngoskopi indirecta dilakukan dengan batang
sedikit inferior dari lingua dan bukaan posterior (oropha- kecil yang dilengkapi kaca, (tidak berbeda dengan
ryngeum) dari cavitas oris (Gambar 8.186). kaca dental/dental mirror) ke dalam oropharynx yang
p9035 Larynx merupakan sebuah katup (atau sphincter) memungkinkan penglihatan tidak langsung larynx.
untuk menutup systema respiratorium inferior, dan juga Laryngoskopi directa dapat dilakukan menggunakan
merupakan sebuah instrumen yang menghasilkan suara. sebuah alat dengan ujung logam melengkung yang
Struktur tersebut terdiri dari: menahan lingua dan epiglottis di depan, memungkinkan
u3270 j tiga tulang rawan besar yang tidak berpasangan— inspeksi langsung larynx. Prosedur tersebut hanya dapat
(cricoidea, thyroidea, dan epiglottis), dilakukan pada penderita tidak sadar atau penderita di
u3275 j tiga pasang tulang rawan yang lebih kecil (arytenoidea, mana refleks muntahnya tidak ada. Metode lain inspeksi
corniculata, dan cuneiformis), dan termasuk melalui endoskopi fiberoptik baik melalui cavi-
u3280 j sebuah membrana fibroelastica laryngis dan sejumlah tas oris maupun cavitas nasi.
musculi intrinsik.
Tulang
hyoideum
Pharynx
Larynx
Cartilago thyroidea
Cavitas oris
Larynx
Cartilago cricoidea
Trachea
Esophagus
Trachea
A B
f0940 Gambar 8.186 Larynx. A. Hubungan dengan cavitas lain. B. Pandangan lateral.
554
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Lamina
dextra
Incisura
thyroidea Lamina sinistra
superior Sudut thyroidea
Cornu
superius
Tuberculum 90°-120°
thyroideum
superius
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Facies anterolateralis
Cekungan untuk perlekatan ligamentum
vestibulare
Facies medialis
Tonjolan pada facies anterolateralis
Processus muscularis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Cartilago
triticea
Apertura untuk
ramus internus
nervus laryngeus
superior dan arteria
yang terkait
Membrana
thyrohyoidea
Ligamentum
thyrohyoideum
medianum Ligamentum
vocale
Ligamentum
cricotracheale
Ligamentum
cricothyroideum
(Conus elasticus)
Ligamentum cricothyroideum medianum
f0970 Gambar 8.192 Ligamenta ekstrinsik larynx. Gambar 8.193 Ligamentum cricothyroideum. f0975
557
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
di dalam ruangan yang tertutup oleh cartilago thyroidea. prominentia laryngea dan ke bawah ke permukaan ante-
Pada tiap sisi, tepi bebas atas melekat: rior angulus thyroidea. Saat jari tangan menyilang margo
u3330 j di anterior menuju cartilago thyroidea, dan
inferior cartilago thyroidea pada garis tengah, sebuah
u3335 j di posterior menuju processus vocalis cartilago aryte-
cekungan lembut teraba sebelum jari bergeser menuju
noidea. arcus cartilaginis cricoideae, yang teraba keras.
p9240 Tepi bebas di antara 2 titik tersebut menebal memben- Cekungan lunak di antara tepi bawah cartilago thyroi- p9265
tuk ligamentum vocale, yang berada di bawah plica dea dan arcus cartilaginis cricoideae merupakan posisi
vocalis (pita suara sejati) pada larynx. ligamentum cricothyroideum.
p9245 Conus elasticus juga menebal di anterior pada garis ten- Sebuah pipa dimasukkan melalui ligamentum crico- p9270
gah untuk membentuk ligamentum cricothyroideum thyroideum medianum masuk saluran nafas tepat di infe-
medianum, yang terbentang sejauh di antara arcus car- rior dari posisi plica vocalis pada larynx.
tilaginis cricoideae dan incisura thyroidea inferior dan Struktur-struktur yang dapat berada pada atau meny- p9275
permukaan profundus yang berdekatan dari cartilago thy- ilang garis tengah di antara kulit dan ligamentum crico-
roidea di atas perlekatan ligamentum vocale. thyroideum medianum termasuk berturut-turut lobus
pyramidalis glandula thyroidea dan pembuluh-pembu-
luh darah kecil.
b0290 Aplikasi klinis Di inferior dari cartilago cricoidea, bagian atas carti- p9280
lago trachea kadang dapat dipalpasi di atas level isthmus
Cricothyrotomi glandula thyroidea yang menyilang trachea di anterior.
p9250 Pada keadaan darurat, ketika jalan nafas terbuntu di Penanda-penanda yang digunakan untuk menemu- p9285
atas level plica vocalis, ligamentum cricothyroideum kan ligamentum cricothyroideum medianum serupa
medianum dapat dilubangi dan sebuah pipa kecil dapat pada laki-laki dan perempuan; namun, karena lamina
dimasukkan melalui suatu insisi untuk membuat jalan cartilago thyroidea bertemu dengan sudut lebih tajam
nafas. Kecuali pembuluh-pembuluh kecil dan kadang pada laki-laki, struktur-struktur tersebut lebih jelas pada
adanya lobus pyramidalis glandula thyroidea, secara nor- laki-laki daripada pada perempuan.
mal hanya terdapat sedikit struktur di antara ligamentum
cricothyroideum medianum dan kulit.
Incisura
thyroidea
Prominentia
laryngea
Posisi ligamentum
cricothyroideum
medianum B Membrana
A
Arcus cartilaginis cricoideae quadrangularis (sinistra)
Cartilago cuneiformis
Incisura thyroidea
Prominentia Cartilago corniculata
laryngea
Cartilago arytenoidea
Posisi ligamentum
cricothyroideum
medianum
Arcus cartilaginis
cricoideae
D
C Isthmus glandula thyroidea
f0980 Gambar 8.194 Cara menemukan ligamentum cricothyroideum. A. Pada
pria, pandangan lateral regio capitis dan regio cervicalis. B. Pada wanita,
pandangan lateral region capitis dan region cervicalis. C. Pada pria, regio Ligamentum vestibulare (dipotong)
cervicalis anterior dengan regio mentalis terangkat. D. Pada wanita,
regio cervicalis anterior dengan regio mentalis terangkat. Gambar 8.195 Membrana quadrangularis. f0985
558
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ligamentum
Ligamentum vocale
vestibulare
Ligamentum Processus
Cartilago muscularis Gambar 8.198 Pergerakan-pergerakan sendi cricoarytenoidea. f1000
cricothyroideum corniculata
(conus elasticus) arytenoidea
Processus vocalis Karena ligamentum vocale berjalan di antara aspectus p9310
arytenoidea
posterior angulus thyroidea dan cartilago arytenoidea
f0990 Gambar 8.196 Membrana fibroelastica larynx (pandangan berada pada lamina cartilaginis cricoideae, pergerakan
superior). ke depan dan rotasi ke bawah cartilago thyroidea pada
cartilago cricoidea secara efektif memanjangkan dan
menimbulkan ketegangan pada ligamentum vocale
untuk membentuk ligamentum vestibulare di bawah (Gambar 8.197).
plica vestibularis larynx.
p9300 Pada tiap sisi, ligamentum vestibulare dari membrana Sendi-sendi cricoarytenoidea st2355
quadrangularis dipisahkan dari ligamentum vocale dari Sendi-sendi cricoarytenoidea di antara facies articularis p9315
ligamentum cricothyroideum di bawah oleh sebuah pada permukaan superolateral cartilago cricoidea dan
celah. Karena ligamentum vestibulare melekat pada facies basis cartilago arytenoidea membuat cartilago arytenoi-
anterolateralis cartilago arytenoidea dan ligamentum dea bergeser menjauh atau ke depan satu sama lain dan
vocale melekat pada processus vocalis tulang rawan yang berotasi sehingga processus vocalis memutar baik ke arah
sama, ligamentum vestibulare terletak lateral dari liga- depan atau menjauh dari garis tengah. Pergerakan ini
mentum vocale ketika dilihat dari atas (Gambar 8.196). mengabduksi dan mengadduksi ligamentum vocale (Gam-
bar 8.198).
st2345 Sendi-sendi laryngealis
st2350 Sendi-sendi cricothyroidea Cavitas laryngis st2360
p9305 Sendi-sendi di antara cornu inferius cartilago thyroidea dan Cavitas laryngis centralis (Gambar 8.199) berbentuk p9320
cartilago cricoidea, dan di antara cartilago cricoidea dan car- tabung dan dibatasi oleh mucosa. Dukungan arsitek-
tilago arytenoidea adalah sendi synovialis. Tiap sendi dikel- turnya berasal dari membrana fibroelastica laryngis dan
ilingi oleh capsula articularis dan diperkuat oleh ligamentum oleh cartilagines laryngis menuju tempat melekatnya.
yang terkait. Sendi-sendi cricothyroidea memungkinkan Apertura superior aditus laryngis (laryngeal inlet) mem- p9325
cartilago thyroidea bergerak ke depan dan menggerakan buka pada aspectus anterior pharynx tepat di bawah dan
cartilago cricoidea ke bawah (Gambar 8.197). posterior dari lingua (Gambar 8.199A):
j Tepi anteriornya dibentuk oleh mucosa yang menutup u3340
tepi superior epiglottis.
j Tepi lateralnya dibentuk oleh lipatan-lipatan mucosa u3345
(plica aryepiglottica), yang menutup tepi superior
membrana qudrangularis pharyngis dan jaringan
lunak yang berdekatan, dan dua tuberculum pada tepi
yang lebih posterolateral dari aditus laryngis pada tiap
sisi menandai posisi cartilago cuneiformis dan cartilago
corniculata yang mendasarinya.
j Tepi posteriornya pada garis tengah dibentuk oleh lipa- u3350
tan mucosa yang membentuk suatu depresi/cekungan
(incisura interarytenoidea) di antara kedua tubercu-
lum corniculatum.
Ligamentum
vocale
Sendi Bukaan inferior cavitas laryngis berlanjut dengan p9345
cricothyroidea lumen trachea, yang sepenuhnya dikelilingi oleh cartilago
f0995 Gambar 8.197 Pergerakan-pergerakan sendi cricothyroidea.
cricoidea, dan berada di posisi horisontal tidak seperti adi-
tus laryngis, yang obliq dan mengarah ke posterosuperior 559
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Aditus laryngis
Epiglottis
Plica aryepiglottica
Sacculus
Tepi mucosa yang laryngis
dipotong
Tepi dipotong dari
lamina dextra Bagian tengah
Tuberculum thyroidea cavitas
cuneiforme
Vestibulum laryngis Plica vestibularis
Tuberculum (mucosa yang berada di
Sacculus laryngis
corniculatum atas ligamentum vestibulare)
Ventriculus laryngis
Conus elasticus
(membrana cricovocalis)
Plica vocalis
Incisura Cavitas infraglottica (mucosa yang berada di
interarytenoidea Arcus cartilaginis atas ligamentum vocale)
cricoideae
Trachea
Epiglottis
A
B
Plica vocalis
Plica vestibularis
Plica aryepiglottica
Tuberculum cuneiforme Rima vestibuli
Rima glottidis
C Tuberculum
corniculatum Plica interarytenoidea
Anterior
Lingua
Plica vestibularis
(pita suara palsu)
Epiglottis Aditus laryngis
Plica vocalis
Plica aryepiglottica (pita suara sejati) Vestibulum laryngis
Rima glottidis
Tuberculum cuneiforme Recessus piriformis
(bukaan diantara
Tuberculum corniculatum plika vocalis) Laryngopharynx
(tertutup)
D Posterior
f1005 Gambar 8.199 Cavitas laryngis. A. Pandangan posterolateral. B. Pandangan posterior (dipotong). C. Pandangan superior melalui aditus laryngis.
D. Fotograf berlabel dari larynx, pandangan superior.
menuju pharynx. Lebih lanjut, bukaan inferior terus- j Cavitas infraglottica merupakan ruangan paling u3365
menerus terbuka, sedangkan aditus laryngis dapat tertu- inferior dari cavitas laryngis dan di antara plica vocalis
tup oleh pergerakan ke bawah dari epiglottis. (yang menutup ligamentum vocale dan jaringan lunak
terkait) dan bukaan inferior larynx.
st2365 Pembagian menjadi 3 regio utama
p9350 Dua pasang lipatan mucosa, plica vestibularis dan Ventriculus laryngis dan sacculus laryngis st2370
plica vocalis, yang berada di medial dari dinding lat- Pada tiap sisi, mucosa pada cavitas medius menonjol p9370
eral cavitas laryngis, memendekkan dinding tersebut di lateral melalui celah di antara ligamenta vestibulare
dan membagi tengah menjadi 3 regio utama—vestibu- dan vocale untuk memproduksi sebuah perluasan ruan-
lum laryngis, spatium medius, dan cavitas infraglottica gan berbentuk cekungan (ventriculus laringis) (Gam-
(Gambar 8.199B): bar 8.199A,B). Sebuah perluasan tabung memanjang
u3355 j Vestibulum laryngis merupakan ruangan atas cavitas pada tiap ventriculus (sacculus laryngis) berada di
laryngis di antara aditus laryngis dan plica vestibularis, anterosuperior di antara plica vestibularis dan cartilago
yang menutup ligamentum vestibulare dan jaringan thyroidea dan dapat mencapai setinggi puncak cartilago
lunak yang terkait. thyroidea (Gambar 8.199A). Di dalam dinding sacculus
u3360 j Bagian tengah cavitas laryngis sangat tipis dan terletak laryngis tersebut terdapat sejumlah glandulae mucosa/
di antara plica vestibularis di atas dan plica vocalis di glandulae sacculi laryngis. Cairan mucosus yang disekre-
560 bawah. sikan ke dalam sacculus laryngis melumasi plica vocalis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Cricothyroideus Aspectus anterolateralis Pars obliqua—cornu inferius Ramus externus Rotasi ke depan dan ke bawah
arcus cartilaginis cricoideae cartilago thyroidea; nervus laryngeus cartilago thyroidea pada sendi
pars rectus—tepi inferior superior dari cricothyroidea
cartilago thyroidea nervus vagus [X]
Cricoarythenoideus Depresi oval pada facies Facies posterior processus Nervus laryngeus Abduksi dan rotasi eksternal
posterior posterior lamina cartilaginis muscularis cartilago arytenoidea recurrens cabang cartilago arytenoidea. Musculus
cricoideae nervus vagus [X] cricoarytenoideus posterior
merupakan abduktor utama plica
vocalis. Dalam kata lain, musculus
tersebut merupakan pembuka
utama rima glottidis.
Cricoarytenoideus Facies superior arcus Facies anterior processus Nervus laryngeus Rotasi internal cartilago
lateralis cartilaginis cricoideae muscularis cartilago arytenoidea recurrens cabang arytenoidea dan adduksi plica
nervus vagus [X] vocalis
Arytenoideus Tepi lateral facies posterior Tepi lateral facies posterior Nervus laryngeus Adduksi cartilago arytenoidea
transversus cartilago arytenoidea cartilago arytenoidea sisi recurrens cabang
berlawanan nervus vagus [X]
Arytenoideus Facies posterior processus Facies posterior apex cartilaginis Nervus laryngeus Sphincter aditus laryngis
obliquus muscularis cartilago arytenoideae; meluas ke plica recurrens cabang
arytenoidea aryepiglottica nervus vagus [X]
Thyroarytenoideus Angulus thyroidea Facies anterolateral cartilage Nervus laryngeus Sphincter vestibulum dan aditus
dan ligamentum arytenoidea; beberapa recurrens cabang laryngis
cricothyroideum sabut berlanjut dalam plica nervus vagus [X]
aryepiglottica ke tepi lateral
epiglottis
Vocalis Facies lateral procesus Ligamentum vocale dan angulus Nervus laryngeus Menyesuaikan tegangan pada
vocalis cartilago arytenoidea thyroideae recurrens cabang plica vocalis
nervus vagus [X]
561
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Respirasi st2390
Selama respirasi tenang, aditus laryngis, vestibulum p9425
laryngis, rima vestibuli, dan rima glottidis terbuka.
Cartilago arytenoidea abduksi dan rima glottidis berben-
Musculus tuk triangular (Gambar 8.203). Selama inspirasi paksa
Arytenoideus
transversus vocalis (Gambar 8.203B), cartilago arytenoidea mengalami rotasi
lateral, terutama oleh gerakan musculi cricoarytenoi-
Ligamentum deus posterior. Sebagai hasilnya, plica vocalis, terab-
Arytenoideus cricothyroideum duksi, dan rima glottidis melebar membentuk jajaran
obliquus (Conus elasticus)
genjang/rhomboid shape, yang secara efektif meningkat-
kan diameter jalan nafas laryngealis.
Cricoarytenoideus
posterior Fonasi/Produksi suara st2395
Cricoarytenoideus lateralis Saat fonasi, cartilago arytenoidea dan plica vocalis p9430
teradduksi dan udara didorong melalui rima glottidis yang
f1015 Gambar 8.201 Musculi cricoarytenoideus, arytenoideus obliquus tertutup (Gambar 8.203C). Gerakan ini menyebabkan
dan transversus, dan vocalis. plica vocalis bergetar satu sama lain dan menghasilkan
suara, yang kemudian dimodifikasi oleh saluran nafas
bagian atas dan cavitas oris. Tegangan dalam plica vocalis
u3385 j mendorong jaringan lunak yang berhubungan dengan dapat disesuaikan oleh musculi vocalis dan cricothyroi-
membrana quadrangularis dan ligamentum vestibu- deus.
laris menuju garis tengah.
p9415 Musculus cricothyroideus merupakan satu-sat- Upaya penutupan st2400
unya musculi intrinsik larynx yang dipersarafi oleh Upaya penutupan larynx (Gambar 8.203D) terjadi saat p9435
nervus laryngeus superior nervus vagus [X] (lihat Gam- udara tertahan di dalam cavitas thoracis untuk menstabil-
bar 8.200). Semua musculi intrinsik lainnya dipersarafi kan truncus (misalnya, saat mengangkat beban berat) atau
oleh nervus laryngeus recurrens nervus vagus [X] (Gam- bagian dari mekanisme untuk meningkatkan tekanan
bar 8.201, 8.202). intraabdominalis. Selama upaya penutupan tersebut, rima
glottidis tertutup sepenuhnya, begitu pula rima vestibuli
st2385 Fungsi larynx dan bagian bawah vestibulum laryngis. Hasilnya adalah
p9420 Larynx merupakan sebuah sphincter canggih untuk sys- jalan nafas yang tertutup rapat sepenuhnya.
tema respiratorium inferior dan memberikan mekanisme
untukmenghasilkan suara. Penyesuaian ukuran cavi- Menelan st2405
tas centralis laryngis disebabkan oleh perubahan dalam Saat menelan, rima glotcartilaginis cricoideaeuli, dan p9440
vestibulum laryngis tertutup dan aditus laryngis meny-
empit. Lebih lanjut, larynx bergerak ke atas dan ke depan.
Gerakan ini menyebabkan epiglottis mengayun ke bawah
menuju cartilago arytenoidea dan secara efektif meny-
empitkan atau menutup aditus laryngis (Gambar 8.203).
Pergerakan larynx ke atas dan ke bawah juga membuka
Pars aryepiglottica esophagus, yang melekat pada aspectus posterior lamina
musculus arytenoideus cartilaginis cricoideae. Semua gerakan ini bersama-sama
obliquus mencegah benda padat dan cairan untuk memasuki jalan
nafas dan memfasilitasi pergerakannya melalui recessus
Incisura thyroidea piriformis ke dalam esophagus.
superior
Sacculus laryngis
Pars thyroepiglottica
Aplikasi klinis b0300
musculus
arytenoideus
Tracheostomi
Tracheostomi merupakan prosedur pembedahan di p9445
Musculus mana sebuah lubang dibuat di dalam trachea dan sebuah
thyroarytenoideus pipa dimasukkan untuk memungkinkan ventilasi.
Situasi khusus di mana tracheostomi dilakukan adalah p9450
pada udara dengan atmosfer rendah di dalam ruang oper-
asi. Sebuah insisi transversus kecil pada 1/3 bawah regio
cervicalis di anterior. Sabuk otot diretraksi ke lateral dan
f1020 Gambar 8.202 Musculus thyroarytenoideus. trachea dapat dengan mudah dilihat. Kadang, diperlukan
562
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Plica aryepiglottica
A
Fonasi Epiglottis
Menelan
Epiglottis
Aditus
mengayun ke
laryngis
bawah menuju
menyempit
arytenoidea
E
f1025 Gambar 8.203 Fungsi larynx. A. Respirasi tenang. B. Inspirasi paksa. C. Fonasi. D. Upaya penutupan. E. Menelan.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Membrana thyrohyoidea
Arteria thyroidea superior
Arteria carotis communis
Cartilago thyroidea
Musculus constrictor
pharyngis inferior
Cartilago cricoidea
Arteria laryngea inferior
Arteria thyroidea inferior
Trachea
Truncus thyrocervicalis
Tuberculum scaleni
anterioris pada
Costa I costa I
subclavia di bawah di dalam regio cervicalis dan, bers- j Vena laryngea inferior bermuara ke dalam vena thy- u3405
ama dengan nervus laryngeus recurrens, berjalan naik roidea inferior, yang bermuara ke dalam vena brachio-
di dalam celah di antara esophagus dan trachea—arte- cephalica sinistra.
ria tersebut masuk larynx dengan berjalan profundus
dari tepi musculus constrictor pharyngis inferior. Drainase lymphatici st2425
Drainase lymphatici mengaliri daerah di atas dan di bawah p9495
st2420 Drainase vena plica vocalis:
p9480 Venae yang mengaliri larynx menyertai arterianya (Gam- j Lymphaticus di atas plica vocalis mengikuti arteria u3410
bar 8.205): laryngea superior dan berakhir di dalam nodi cervicales
u3400 j Vena laryngea superior bermuara ke dalam vena profundi yang terkait dengan bifurcatio carotidis arteria
thyroidea superior, yang selanjutnya mengalir menuju carotis communis.
vena jugularis interna. j Lymphaticus di bawah plica vocalis bermuara ke dalam u3415
nodi profundi yang terkait dengan arteria thyroidea
inferior atau dengan nodi yang berkaitan dengan di
Vena jugularis depan ligamentum cricothyroideum atau trachea
interna dextra Tulang hyoideum bagian atas.
Vena thyroidea
superior Membrana Persarafan st2430
thyrohyoidea Persarafan sensorium dan motorium larynx berasal dari 2 p9510
Vena laryngea
superior Ligamentum cabang nervus vagus [X]—nervus laryngeus superior dan
cricothyroideum nervus laryngeus recurrens (Gambar 8.206).
Vena thyroidea
media Glandula thyroidea Nervus laryngeus superior st2435
Vena laryngea Nervus laryngeus superior berasal dari ganglia vagales p9515
inferior
Vena Vena thyroidea
inferiores yang berada tinggi pada regio cervicalis (Gam-
subclavia inferior bar 8.206). Pada tiap sisi, nervus tersebut turun di medial
dextra arteria carotis interna dan membagi ke dalam ramus inter-
nus dan ramus externus tepat di atas level cornu superius
tulang hyoideum.
j Ramus externus (ramus externus nervus laryngeus u3420
Manubrium sterni
superior) berjalan turun di sepanjang dinding lateral
pharynx untuk menyuplai dan menembus constrictor
f1035 Gambar 8.205 Drainase vena-vena larynx, pandangan anterior.
pharyngis dari pharynx dan berakhir dengan menyup-
564 lai musculus cricothyroideus.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria pulmonalis
Arteria sinistra
pulmonalis Gambar 8.207 Cavitas nasi (pandangan anterolateral). Hubungan f1045
dextra Truncus pulmonalis
dengan cavitas lainnya.
Esophagus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Dasar
Palatum
A durum
Concha nasalis
B inferior
Recessus spheno-ethmoidalis
Concha Recessus spheno-ethmoidalis
Meatus
nasalis nasi
superior superior Ductus nasolacrimalis
Meatus
Concha Meatus nasi Sinus maxillaris
nasalis nasi superior
media medius Meatus Gambar 8.209 Sinus paranasales dan ductus nasolacrimalis. f1055
Concha Meatus nasi
nasalis nasi medius
inferior inferior
Meatus Regio olfactoria
C Palatum durum nasi
inferior
D Aliran udara
f1050 Gambar 8.208 Cavitas nasi. A. Dasar, atap, dan dinding lateral.
B. Concha dinding lateral. C. Irisan coronalis. D. Saluran-saluran Regio
udara dalam cavitas nasi dextra. respiratoria
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Tulang nasale
Tulang lacrimale
Canalis nasolacrimalis
Cartilago
alaris major
Sinus frontalis
Sinus
frontalis
Concha nasalis superior
Cellulae Glandula
ethmoidales pituitaria
Lamina orbitalis
tulang ethmoidale
f1075 Gambar 8.213 Sinus paranasales. A. Pandangan anterior. B. Pandangan paramedian cavitas nasi dextra.
berorientasi vertikal di dalam tulang pada garis tengah di anteriores, medii, dan posteriores berdasarkan lokasi
atas pangkal nasus dan apexnya terletak lebih lateral seki- apertura/bukaannya pada dinding lateral cavitas nasi.
tar 1/3 panjang margo superior orbita.
p9760 Tiap sinus frontalis bermuara pada dinding lateral meatus Sinus maxillaris st2490
nasi medius melalui ductus frontonasalis, yang menembus Sinus maxilllaris, satu pada tiap sisi, merupakan sinus p9775
labyrinthus ethmoidalis dan kontinyu dengan infundibu- paranasales terbesar dan sepenuhnya mengisi corpus
lum ethmoidale pada ujung depan hiatus semilunaris. maxillae (Gambar 8.213B, 8.214A,C). Tiap sinus tersebut
mempunyai bentuk pyramidalis dengan apex mengarah
st2485 Cellulae ethmoidales ke lateral dan basis di profundus dari dinding lateral cavi-
p9765 Cellulae ethmoidales pada tiap sisi mengisi labyrinthus tas nasi yang berdekatan. Dinding medial atau basis sinus
ethmoidalis (Gambar 8.213A,B; 8.214A,C). Tiap klus- maxillaris dibentuk oleh maxilla, dan oleh bagian-bagian
ter/kelompok cellulae dipisahkan dari orbita oleh lamina concha nasalis inferior tulang palatinum yang berada di
orbitalis yang tipis dari labyrinthus ethmoidalis, dan dari atas hiatus maxillaris.
cavitas nasi oleh dinding medial labyrinthus ethmoidalis. Bukaan sinus maxillaris berada di dekat puncak basis- p9780
p9770 Cellulae ethmoidales dibentuk oleh sejumlah ruangan nya, di dalam pusat hiatus semilunaris, yang membuat
568 udara tersendiri, yang dibagi menjadi cellulae ethmoidales suatu saluran pada dinding lateral meatus nasi medius.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fossa hypophysialis
Sinus sphenoidalis
B
Sinus frontalis Lamina cribrosa
Orbita
Sinus Cellulae
maxillaris ethmoidales
Septum nasi Sinus
A maxillaris
Cavitas nasi
Foramen Processus zygomaticus
rotundum tulang frontale Cavitas oris
f1080 Gambar 8.214 A. Pandangan anterior (radiograf cranium posteroanterior). B. Pandangan lateral (radiograf cranium). C. Gambaran CT dalam
bidang coronalis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Cartilago
septi nasi
Crista nasalis
tulang maxilla
dan tulang
palatinum Rostrum sphenoidale
(bersendi pada garis
Crista incisiva Vomer Vomer tengah dengan vomer)
f1085 Gambar 8.215 Dinding medial cavitas nasi—septum nasi. Gambar 8.217 Atap cavitas nasi. f1095
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ostium
pharyngotympanicum
Processus frontalis tulang maxilla
tubae auditivae
Tulang lacrimale
Tulang nasale Concha nasalis superior Nasopharynx
f1100 Gambar 8.218 Dinding lateral cavitas nasi. A. Tulang-tulang. B. Tertutup oleh mucosa. C. Concha dipatahkan pada perlekatannya ke dinding
lateral.
ke depan ke dalam nasus externus. Ujung anterior tiap j Sinus frontalis bermuara melalui ductus frontonasalis u3625
concha melengkung ke inferior untuk membentuk sebuah dan infundibulum ethmoidale ke dalam ujung anterior
labium yang menutupi akhiran meatus yang terkait. hiatus semilunaris pada dinding lateral meatus nasi
p9965 Tepat di inferior dari perlekatan concha medius dan medius—cellulae ethmoidales anteriores bermuara ke
tepat di anterior dari titik tengah concha, dinding lateral dalam ductus frontonasalis atau infundibulum ethmo-
meatus nasi medius terangkat membentuk bentukan idale (pada beberapa kasus, sinus frontalis bermuara
kubah bulla ethmoidalis (Gambar 8.218C). Struktur langsung ke dalam ujung anterior meatus nasi medius
tersebut dibentuk oleh cellulae ethmoidales yang men- dan ductus frontonasalis berakhir secara acak ke dalam
dasarinya, yang memperluas dinding medial labyrinthus cellulae ethmoidales anterior).
ethmoidalis. j Cellulae ethmoidales medii membuka ke dalam atau u3630
p9970 Inferior dari bulla ethmoidalis adalah suatu saluran tepat di atas bulla ethmoidalis.
melengkung (hiatus semilunaris), yang dibentuk oleh j Cellulae ethmoidales posteriores biasanya membuka ke u3635
mucosa yang menutupi dinding lateral karena mucosa dalam dinding lateral meatus nasi superior;
tersebut menutupi sebuah defek/celah pada dinding j Sinus maxillaris yang besar membuka ke dalam hiatus u3640
tulang di antara bulla ethmoidalis di atas dan processus semilunaris, biasanya tepat di inferior dari pusat bulla
uncinatus di bawah. ethmoidalis—bukaan tersebut di dekat atap sinus max-
p9975 Ujung anterior hiatus semilunaris membentuk sebuah illaris.
saluran (infundibulum ethmoidale), yang meleng-
kung ke atas dan berlanjut dengan ductus frontonasa- Satu-satunya sinus paranasales yang tidak bermuara p10010
lis melalui bagian anterior labyrinthus ethmoidalis untuk ke dalam dinding lateral cavitas nasi adalah sinus sphenoi-
membuka ke dalam sinus frontalis. dalis, yang biasanya membuka pada kemiringan posterior
p9980 Ductus nasolacrimalis dan sebagian besar sinus atap cavitas nasi.
paranasales membuka ke dalam dinding lateral cavitas
nasi (Gambar 8.218C): Choanae st2525
u3620 j Ductus nasolacrimalis membuka ke dalam dinding lat- Choanae merupakan celah berbentuk oval di antara cavi- p10015
eral dari meatus nasi inferior di bawah labium anterior tas nasi dan nasopharynx (Gambar 8.219). Tidak seperti
concha nasalis inferior—ductus tersebut mengalirkan nares, yang mempunyai tepi fleksibel berupa tulang rawan
air mata dari saccus conjunctivalis oculi ke dalam cavi- dan jaringan lunak, choanae merupakan bukaan kaku
tas nasi dan berawal dari ujung inferior saccus lacrima- yang seluruhnya dikelilingi oleh tulang, dan tepi-tepinya
lis pada dinding anteromedial orbita. dibentuk oleh: 571
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Choanae
Cavitas oris
Lamina horizontalis
Tulang tulang palatinum
Tulang palatinum sphenoidale
Lamina medialis Processus
Vomer
A Maxilla B processus pyramidalis
pterygoidei tulang tulang palatinum
sphenoidale
u3645
j di inferior, oleh tepi posterior lamina horizontalis tulang adalah foramen sphenopalatinum pada dinding postero-
palatinum; lateral meatus nasi superior (Gambar 8.220). Foramen
j di lateral, oleh tepi posterior lamina medialis processus
u3650 tersebut tepat di superior dari perlekatan ujung posterior
pterygoidei; dan concha nasalis medius dan dibentuk oleh incisura sphe-
j di medial, oleh tepi posterior vomer
u3655 nopalatina di dalam tulang palatinum dan corpus tulang
p10035 Atap choanae dibentuk: sphenoidale.
j di anterior, oleh ala vomeris dan processus vaginalis Foramen sphenopalatinum merupakan sebuah rute p10070
u3660
lamina medialis processus pterygoidei; dan komunikasi di antara cavitas nasi dan fossa pterygopala-
j di posterior, oleh corpus tulang sphenoidale.
tina. Struktur-struktu utama yang berjalan melalui fora-
u3665
men tersebut adalah:
st2530 Pintu-pintu gerbang j arteria sphenopalatina cabang arteria maxillaris, u3670
j nervus nasopalatinus cabang nervus maxillaris [V2], dan u3675
p10050 Terdapat sejumlah rute di mana nervi dan pembuluh-
j rami nasales superiores cabang nervus maxillaris [V2].
pembuluh darah masuk dan keluar dari jaringan lunak u3680
yang membatasi tiap cavitas nasi (Gambar 8.220), dan
ini termasuk lamina cribrosa, foramen sphenopalatinum,
canalis incisivus, foramina kecil pada dinding lateral, dan Firamen caecum
di sekitar tepi nares. Lamina cribrosa
Foramen
st2535 Lamina cribrosa sphenopalatinum
p10055 Serabut-serabut nervi olfactorii [I] keluar dari cavitas nasi
dan masuk cavitas cranii melalui lubang-lubang di dalam
lamina cribrosa (Gambar 8.220). Lebih lanjut, foramina
kecil di antara lamina cribrosa dan tulang di sekeliling-
nya memungkinkan nervus ethmoidalis anterior, sebuah
cabang nervus ophthalmicus [V1] dan vasa yang meny-
ertainya berjalan dari orbita menuju cavitas cranii dan
kemudian turun ke dalam cavitas nasi.
p10060 Lebih lanjut, pada beberapa individu terdapat hubun-
gan di antara venae nasales dan sinus sagittalis superior
cavitas cranii melalui sebuah foramen yang menonjol
(foramen caecum) pada garis tengah di antara crista galli Nares Foramina kecil pada
dan tulang frontale. dinding lateral
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
vus, satu pada tiap sisi, keduanya membuka ke dalam fossa Arteria yang menyuplai cavitas nasi termasuk pembuluh- p10125
incisiva yang tunggal tidak berpasangan di dalam atap pembuluh darah yang berasal baik dari arteria carotis
cavitas oris dan menghantarkan: interna dan arteria carotis externa (Gambar 8.221):
j nervus nasopalatinus dari cavitas nasi ke dalam cavitas j Pembuluh-pembuluh darah yang berasal dari cabang- u3705
u3685
oris, dan cabang arteria carotis externa termasuk arteria sphe-
u3690 j ujung terminal arteria palatina major dari cavitas oris nopalatina, arteria palatina major, arteria labialis
ke dalam cavitas nasi. superior, dan ramus lateralis nasi.
j Pembuluh-pembuluh darah yang berasuml dari u3710
cabang-cabang arteria carotis interna adalah arteria
st2550 Foramina kecil pada dinding lateral ethmoidalis anterior dan arteria ethmoidalis posterior.
p10105 Rute lain di mana pembuluh-pembuluh darah dan nervi ber-
jalan masuk dan keluar dari cavitas npalatinusmasuk nares Arteria sphenopalatina st2565
dan foramina kecil pada dinding lateral (Gambar 8.220): Pembuluh darah terbesar yang menyuplai cavitas nasi p10140
j Rami nasales interni dari nervus infraorbitalis cabang
u3695 adalah arteria sphenopalatina (Gambar 8.221), yang
nervus maxillaris [V2] dan rami alares arteria nasalis merupakan cabang terminal arteria maxillaris di dalam
dari arteria facialis yang melengkung di sekeliling tepi fossa pterygopalatina. Arteria tersebut keluar dari fossa
nares untuk mencapai tempat masuk pada dinding lat- pterygopalatina dan masuk cavitas nasi dengan berjalan
eral cavitas nasi dari regiones faciales. ke medial melalui foramen sphenopalatinum dan menuju
j Rami nasales inferiores dari nervus palatinus major
u3700 dinding lateral cavitas nasi.
cabang nervus maxillaris [V2] masuk ke dalam dinding
lateral cavitas nasi dari canalis palatinus dengan berja- Arteria palatina major st2570
lan melalui foramina kecil pada dinding lateral. Ujung terminal arteri palatina major memasuki aspec- p10145
tus anterior dari dasar cavitas nasi dengan berjalan ke
st2555 Pembuluh-pembuluh darah atas melalui canalis incisivus dari atap cavitas oris (Gam-
p10120 bar 8.221).
Cavitas nasi mempunyai sebuah suplai vaskuler yang ban-
yak untuk meningkatkan kelembaban dan suhu udara Seperti arteria sphenopalatina, arteria palatina major p10150
yang dihirup. Kenyataannya, submucosa pada area res- berasal dari dalam fossa pterygopalatina sebagai sebuah
piratoria, terutama yang berhubungan dengan conchae cabang dari arteria maxillaris. Arteria tersebut mula-mula
f1115 Gambar 8.221 Suplai arterial cavitas nasi. A. Dinding lateral cavitas nasi dextra. B. Septum nasi (dinding medial cavitas nasi dextra).
573
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
berjalan ke dalam atap cavitas oris dengan berjalan ke Drainase vena st2585
bawah melalui canalis palatinus dan foramen palatinum Venae yang mengaliri cavitas nasi secara umum mengikuti p10190
majus menuju aspectus posterior palatum, kemudian ber- arteriae (Gambar 8.222):
jalan ke depan pada permukaan di bawah palatum, dan ke j Vena yang berjalan dengan cabang-cabang yangber- u3715
atas melalui fossa incisiva dan canalis incisivus untuk men- asal dari arteria maxillaris bermuara ke dalam plexus
capai dasar cavitas nasi. Arteria palatina major menyuplai venosus pterygoideus di dalam fossa infratemporalis.
regio anterior dinding medial dan dasar yang berdekatan j Venae dari daerah anterior cavitas nasi bergabung den- u3720
dengan cavitas nasi, dan beranastomosis dengan ramus gan vena facialis.
septalis arteria sphenopalatina.
Persarafan st2590
st2575 Arteria labialis superior dan ramus lateralis nasi Nervi yang mempersarafi cavitas nasi adalah (Gam- p10205
p10155 Arteria labialis superior dan ramus lateralis nasi berasal bar 8.223):
dari arteria facialis pada daerah depan regiones faciales j nervus olfactorius [I] untuk penghidu, dan u3725
(Gambar 8.221). j cabang-cabang nervus ophthalmicus [V1] dan nervus u3730
p10160 Arteria labialis superior berasal dari arteria facialis di maxillaris [V2] untuk sensasi umum/general sensation
dekat ujung lateral rima oris dan berjalan ke medial pada
labium, menyuplai labium dan memberikan cabang-cabang Persarafan secretomotorium glandulae mucosa di p10220
yang menyuplai nasus dan cavitas nasi. Sebuah ramus dalam cavitas nasi dan sinus paranasales oleh serabut-
alaris menyuplai daerah di sekitar aspectus lateralis nares serabut parasympathicum dari nervus facialis [VII], yang
dan sebuah ramus septalis/ramus septi nasi ke dalam cavi- terutama merupakan cabang-cabang gabungan dari ner-
tas nasi dan menyuplai daerah anterior septum nasi. vus maxillaris [V2] di dalam fossa pterygopalatina.
p10165 Ramus lateralis nasi berasal dari arteria facialis
dalam hubungannya dengan tepi nasus externus dan Nervus olfactorius [I] st2595
berkontribusi terhadap suplai darah nasus externus. Rami Nervus olfactorius [I] tersusun dari axon-axon dari resep- p10225
alares berjalan di sekitar margo lateralis nares dan menyu- tor-reseptor di dalam epithelium olfactorium pada puncak
plai vestibulum nasi. tiap cavitas nasi. Berkas-berkas axon tersebut berjalan
ke superior melalui lubang-lubang pada lamina cribrosa
st2580 Arteria ethmoidalis anterior dan arteria untuk sinaps dengan neuron-neuron dalam bulbus olfac-
ethmoidalis posterior torius encephalon (Gambar 8.223).
p10170 Arteria ethmoidalis anterior dan arteria ethmoidalis pos-
terior (Gambar 8.221) berasal dari orbita dari arteria Cabang-cabang dari nervus ophthalmicus [V1] st2600
ophthalmica, yang berasal dari dalam cavitas cranii seb- Cabang-cabang dari nervus ophthalmicus [V1] yang mem- p10230
agai sebuah cabang utama arteria carotis interna. Arte- persarafi cavitas nasi adalah nervus ethmoidalis anterior
riae tersebut berjalan melalui saluran-saluran di dalam dan nervus ethmoidalis posterior, yang berasal dari nervus
dinding medial orbita di antara labyrinthus ethmoidalis nasociliaris di dalam orbita (Gambar 8.223).
dan tulang frontale, menyuplai sinus paranasales yang
berdekatan, dan kemudian masuk cavitas cranii tepat di
lateral dan superior dari lamina cribrosa.
p10175 Arteria ethmoidalis posterior berjalan turun ke Vena nasalis dalam
dalam cavitas nasi melalui lamina cribrosa dan mempu- foramen caecum
nyai cabang-cabang menuju bagian atas dinding medial Aliran menuju sinus
dan lateral. cavernosus dalam
p10180 Arteria ethmoidalis anterior berjalan ke depan, den- cavitas cranii
gan nervus ethmodalis anterior yang menyertai, di dalam
sebuah cekungan lamina cribrosa dan masuk cavitas nasi
dengan berjalan turun melalui suatu celah seperti fora-
men tepat di lateral dari crista galli.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Rami/ nervi
nasales
posteriores
superiores
laterales
Rami nasales
interni nervus Rami/ nervi
infraorbitalis nasales posteriores
inferiores laterales
Ramus nasalis nervi
A alveolares superiores B Nervus nasopalatinus
anteriores
f1125 Gambar 8.223 Persarafan cavitas nasi. A. Dinding lateral cavitas nasi dextra. B. Dinding medial cavitas nasi dextra.
st2605 Nervus ethmoidalis anterior dan nervus nasi dengan berjalan di medial melalu foramen spheno-
ethmoidalis posterior palatina:
p10235 Nervus ethmoidalis anterior (Gambar 8.223) berjalan j Sejumlah nervi tersebut (rami/nervi nasales poste- u3735
dengan arteria ethmoidalis anterior dan keluar dari orbita riores superiores laterales) berjalan ke depan dan
melalui sebuah saluran di antara labyrinthus ethmoida- menyuplai dinding lateral cavitas nasi.
lis dan tulang frontale. Nervus tersebut berjalan melalui j Yang lain (rami/nervi nasales posteriores superi- u3740
dan menyuplai cellulae ethmoidales yang berdekatan dan ores mediales) menyilang atap cavitas nasi menuju
sinus frontalis, dan kemudian memasuki cavitas cranii septum nasi dan menyuplai regio tersebut.
tepat di lateral dan superior dari lamina cribrosa. j Yang terbesar dari nervi tersebut adalah nervus naso- u3745
p10240 Nervus ethmoidalis anterior berjalan ke depan di dalam palatinus, yang berjalan ke depan dan turun pada
suatu cekungan pada lamina cribrosa dan kemudian dinding medial cavitas nasi untuk berjalan melalui
masuk cavitas nasi dengan berjalan turun melalui suatu canalis incisivus pada atap cavitas oris, dan berakhir
celah seperti foramen tepat di lateral dari crista galli. Ner- dengan menyuplai mucosa oris di posterior dari dentes
vus tersebut mempunyai cabang-cabang ke dinding medial incisivi.
dan lateral cavitas nasi dan kemudian kontinyu ke depan j Nervi nasalis lainnya (rami/nervi nasales posteri- u3750
pada permukaan di bawah tulang nasale. Nervus tersebut ores inferiores) berasal dari nervus palatinus major,
berjalan ke permukaan eksternal nasus dengan berjalan yang berjalan turun dari fossa pterygopalatina di dalam
di antara tulang nasale dan cartilago nasi lateralis, dan canalis palatinus tepat di lateral dari cavitas nasi, dan
kemudian berakhir sebagai ramus nasalis externus, berjalan melalui foramina kecil pada tulang untuk
yang menyuplai kulit di sekitar nares, di dalam vestibulum mempersarafi dinding lateral cavitas nasi.
nasi, dan pada puncak nasus externus. j Sebuah nervus nasalis kecil juga berasal dari rami alve- u3755
p10245 Seperti nervus ethmoidalis anterior, nervus ethmoidalis olares superiores anteriores dari nervus infraorbitalis
posterior keluar dari orbita melalui sebuah saluran yang dan berjalan ke medial melalui maxilla untuk menyup-
serupa pada dinding medial orbita. Nervus tersebut bera- lai dinding lateral di dekat ujung anterior concha nasa-
khir dengan menyuplai mucosa cellulae ethmoidales dan lis inferior.
sinus sphenoidalis dan normalnya tidak meluas ke dalam
cavitas nasi sendiri. Persarafan parasympathicum st2615
Persarafan secretomotorium glandulae di dalam mucosa p10280
st2610 Cabang-cabang dari nervus maxillaris [V2] cavitas nasi dan sinus paranasales adalah oleh serabut-
p10250 Sejumlah rami nasales dari nervus maxillaris [V2] mem- serabut parasympathicum preganglionares yang dibawa
persarafi cavitas nasi. Banyak dari rami nasales tersebut oleh nervus petrosus major cabang nervus facialis [VII].
(Gambar 8.223) berasal dari dalam fossa pterygopa- Serabut-serabut tersebut masuk fossa pterygopalatina
latina, yang terletak tepat di lateral dari dinding lateral dan bersinaps di dalam ganglion pterygopalatinum (lihat
cavitas nasi, dan keluar dari fossa untuk masuk cavitas Gambar 8.136). Serabut-serabut parasympathicum 575
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Nodi lymphatici retropharyngeales dinding lateral, yang membuka ke regiones faciales melalui
dan cervicales profundi superiores rima oris/fissura oralis, dan kontinyu dengan cavitas phar-
yngis dan isthmus faucium/oropharyngeum.
Atap cavitas oris terdiri dari palatum durum dan pala- p10310
tum molle. Dasarnya dibentuk terutama oleh jaringan
lunak, termasuk diaphragma musculorum dan lingua.
Dinding lateralnya (pipi) terdiri dari otot dan menyatu di
anterior dengan labii yang mengelilingi rima oris/fissura
oralis (celah anterior cavitas oris).
Apertura posterior cavitas oris adalah isthmus faucium/ p10315
oropharyngeum/cavum oris propriums, yang membuka
ke dalam pars oralis pharyngis.
Nodi lymphatici Cavitas oris dipisahkan menjadi 2 daerah oleh arcus p10320
cervicales dentalis superior dan arcus dentalis inferior yang terdiri
profundi
dari dentes dan tulang alveolares yang menyangganya
Nodi lymphatici
submandibulares (Gambar 8.225B):
j Vestibulum oris bagian luar, yang berbentuk tapal u3760
Truncus jugularis kuda, berada di antara arcus dentalis dan permukaan
sinister profundus buccae/pipi dan labii—rima oris membuka
Vena jugularis
ke dalamnya dan dapat dibuka dan ditutup oleh musculi
interna ekspresi wajah, dan oleh pergerakan rahang bawah.
j Cavitas oris propria/cavum oris proprium di dalam u3765
tertutup oleh arcus dentalis.
f1130 Gambar 8.224 Drainase lymphatici cavitas nasi. Derajat pemisahan di antara arcus dentalis superior p10335
dan arcus dentalis inferior diketahui dengan mengelevasi
atau mendepresi rahang bawah (mandibula) pada sendi
temporomandibularis.
postganglionares kemudian bergabung dengan cabang-
Isthmus faucium di bagian belakang cavitas oris propria p10340
cabang nervus maxillaris [V2] untuk keluar dari fossa
dapat dibuka dan ditutup oleh jaringan lunak di sekeliling-
dan pada akhirnya mencapai glandulae tujuan.
nya, termasuk palatum molle dan lingua.
st2620 Perasarafan sympathicum Cavitas oris mempunyai berbagai fungsi: p10345
j Cavitas oris merupakan tempat masuk systema digesto- u3770
p10285 Persarafan sympathicum, yang terutama terlibat dalam
rium yang terlibat dalam proses awal makanan, yang
pengaturan aliran darah di dalam mucosa nasus, berasal
dibantu oleh sekresi dari glandulae salivariae;
dari medulla spinalis setinggi level T1. Serabut-serabut sym- j Cavitas oris memanipulasi suara yang dihasilkan lar- u3775
pathicum preganglionares masuk truncus sympathicus dan
ynx dan sebagai hasilnya adalah berbicara;
berjalan naik untuk bersinaps di dalam ganglion cervicale j Cavitas oris dapat digunakan untuk bernafas karena u3780
superius. Serabut-serabut sympathicum postganglionares
cavitas oris membuka pada pharynx, yang merupakan
berjalan pada arteria carotis interna, masuk cavitas cranii,
jalur bersama untuk makanan dan air.
dan kemudian meninggalkan arteria carotis interna untuk
membentuk nervus petrosus profundus, yang bergabung
dengan nervus petrosus major dari nervus facialis [VII] dan Aplikasi klinis b0325
masuk ke fossa pterygopalatina (lihat Gambar 8.136).
p10290 Seperti serabut-serabut parasympathicum, serabut- Karsinoma oris
serabut sympathicum mengikuti cabang-cabang nervus Karsinoma oris merupakan sebuah subtipe keganasan p10365
maxillaris [V2] ke dalam cavitas nasi. region capitis dan regio cervicalis. Jaringan keganasan
dapat tumbuh di manapun pada cavitas oris termasuk
st2625 Drainase lymphatici labii, lingua, mandibula, dan maxilla. Biasanya, karsinoma
p10295 Lymphe dari daerah anterior cavitas nasi mengalir ke oris adalah squamosa; namun, keganasan dapat juga
depan pada regiones faciales dengan berjalan di sekeliling terjadi di dalam glandula salivariae dan nodi lymphatici.
tepi-tepi nares (Gambar 8.224). Lymphatici tersebut pada Karsinoma oris dapat menyebar relatif cepat ke kelompok
akhirnya berhubungan dengan nodi lymphatici subman- nodi lymphatici local dan ke pulmo. Tanda-tanda awal
dibulares. dan gejala termasuk; perubahan mucosa berupa bercak-
p10300 Aliran lymphaticus dari daerah posterior cavitas nasi bercak putih atau merah di dalam mulut (leukoplakia
dan sinum paranasales mengalir ke dalam nodi lymphatici atau erythroplakia), yang biasanya tidak terasa nyeri.
cervicales profundi superior. Beberapa dari lymphatici mula- Ulserasi dapat terjadi pada bercak-bercak tersebut yang
mula berjalan melalui nodi lymphatici retropharyngeales. memperlihatkan adanya jaringan keganasan. Walau-
pun beberapa penderita dapat mempunyai predisposisi
st2630 CAVITAS ORIS genetik terjadinya karsinoma oris, tiga faktor resiko yang
paling sering termasuk merokok tembakau, penyalahgu-
p10305 Cavitas oris berada di inferior dari cavitas nasi (Gam- naan alkohol, dan virus human papilloma.
576 bar 8.225A). Struktur ini mempunyai atap dan dasar, dan
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Isthmus
pharyngeum
Dinding Oropharynx
lateralis
(buccae) Isthmus faucium/
oropharyngeum
Rima
oris
Pharynx
Cavitas Dasar lantai
oris (lingua dan
Larynx jaringan lunak lainnya)
Esophagus
Trachea
Rima oris Isthmus
faucium
A B
Vestibulum oris
f1135 Gambar 8.225 Cavitas oris. A. Hubungan-hubungan dengan cavitas lain. B. Vestibulum oris dan cavitas oris propria.
st2635 Kerangka tulang Lamina horizontalis berada di medial dari aspectus p10410
p10370 Tulang-tulang yang berkontribusi pada kerangka tulang inferor tulang palapalatinusdan digabung oleh sutura
cavitas oris atau berhubungan dengan anatomi struktur- dengan lamina yang sama pada garis tengah dan, pada sisi
struktur pada cavitas oris termasuk: yang sama, dengan processus palatinus tulang maxilla di
u3785 j sepasang tulang maxilla, mandibula, palatinum dan
anterior.
temporale; dan Spina nasalis posterior tunggal dibentuk pada garis p10415
u3790 j yang tidak berpasangan, tulang mandibula, sphenoi-
tengah di mana 2 lamina horizontalis bergabung dan
dale, dan hyoideum. berproyeksi ke belakang dari tepi palatum durum. Tepi
posterior lamina horizontalis dan spina nasalis posterior
p10385 Selain itu, pars cartilaginea tubae auditivae pada aspec- berhubungan dengan perlekatan palatum molle.
tus inferior basis cranii berhubungan dengan perlekatan Foramen palatinum majus, dibentuk terutama oleh p10420
musculi palatum molle. lamina horizontalis tulang palatinum dan dilengkapi di
lateral oleh bagian maxilla yang berdekatan, membuka
st2640 Maxilla pada aspectus posterolateralis lamina horizontalis (Gam-
p10390 Dua maxilla berkontribusi secara substansial pada ben- bar 8.226A). Foramen tersebut terletak di inferior dari
tukan atap cavitas oris. Bagian-bagiannya yang terlibat bukaan canalis palatinus, yang berlanjut ke superior pada
adalah processus alveolaris dan processus palatinus (Gam- fossa pterygopalatina dan menghantarkan nervus palati-
bar 8.226A). nus major dan vasa palatina major menuju palatum.
p10395 Processus palatinus merupakan sebuah rak horisontal Yang juga membuka pada tulang palatinum adalah p10425
yang berproyeksi dari permukaan medial tiap maxilla. Pro- foramina palatina minora (Gambar 8.226A). Foramen
cessus tersebut berasal tepat di superior dari aspectus medi- tersebut terletak di bukaan inferior dari canales palatini
alis processus alveolaris dan meluas ke garis tengah di mana minores, yang menyabang dari canalis palatinus major
struktur tersebut bergabung, pada sebuah sutura, dengan dan menghantarkan nervi palatini minores dan vasa pala-
processus palatinus dari sisi lainnya. Bersama, kedua pro- tinae minores menuju palatum molle.
cessus palatinus membentuk 2/3 anterior palatum durum. Processus pyramidalis berada di posterior dan mengisi p10430
p10400 Pada garis tengah di permukaan inferior palatum ruangan di antara ujung-ujung inferior lamina medialis
durum dan pada ujung anterior sutura intermaxillaris ter- dan lamina lateralis processus pterygoidei tulang sphenoi-
dapat sebuah lubang kecil tunggal (fossa incisiva) tepat di dale (Gambar 8.226A).
belakang dentes incisivi. Dua canalis incisivus, satu pada
tiap sisi, meluas ke posterosuperior dari atap fossa terse- Tulang sphenoidale st2650
but untuk membuka ke dalam dasar cavitas nasi. Saluran Processus pterygoideus dan spina ossis sphenoidalis ber- p10435
dan fossa tersebut memungkinkan lewatnya vasa palatina hubungan dengan struktur-struktur yang terkait dengan
major dan nervus nasopalatinus. palatum molle, yang membentuk bagian atap cavitas oris
(Gambar 8.226A).
st2645 Tulang palatinum Processus pterygoideus berjalan turun, satu pada tiap p10440
p10405 Bagian-bagian dari tiap bentukan L tulang palatinum sisi, dari aspectus lateralis corpus tulang sphenoidale. Tiap
yang berkontribusi pada atap cavitas oris adalah lamina processus mempunyai sebuah lamina medialis dan lamina
horizontalis dan processus pyramidalis (Gambar 8.226A). lateralis. Kedua lamina tersebut mengarah ke vertikal 577
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Processus styloideus
tulang temporale
Ligamentum stylohyoideum
B
f1140 Gambar 8.226 Basis cranii dan aspectus lateralis cranii. A. Struktur-stuktur pada basis cranii yang berhubungan dengan struktur-struktur yang
terkait cavitas oris. B. Processus styloideus tulang temporale.
berada dari aspectus posterior processus pterygoideus. bergabung bersama dengan musculi constrictor phar-
Bentuk celah seperti huruf-V yang berada di inferior di yngis superior dan buccinator dari pipi.
antara kedua lamina tersebut diisi oleh processus pyrami-
dalis tulang palatinum. Pada radix lamina medialis processus pterygoidei pada p10460
p10445 Berada di posterolateral dari tepi inferior lamina medi- basis cranii terdapat sebuah fossa berbentuk perahu kecil
alis processus pterygoidei adalah sebuah perpanjangan (fossa scaphoidea), yang berawal tepat di medial dari
struktur berbentuk kait (hamulus pterygoideus) (Gam- foramen ovale dan berjalan turun ke anterior dan medial
bar 8.226A). Hamulus tersebut berada tepat di belakang menuju radix lamina medialis processus pterygoidei (Gam-
arcus alveolaris dan di inferior dari tepi posterior palatum bar 8.226A). Fossa tersebut untuk perlekatan satu muscu-
durum. Struktur tersebut merupakan: lus dari palatum molle (tensor veli palatini).
u3795 j sebuah “katrol” untuk satu musculus (tensor veli pala- Spina ossis sphenoidalis, satu pada tiap sisi, berada p10465
tini) dari palatum molle, dan dalam arah vertikal dari facies inferior ala magna tulang
u3800 j tempat perlekatan untuk ujung atas raphe pterygoman- sphenoidale (Gambar 8.226A). Tiap spina berada tepat di
578 dibularis, yang melekat di bawah pada mandibula dan posteromedial dari foramen spinosum.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p10535 Di atas 1/3 anterior linea mylohyoidea terdapat sebuah Terdapat 2 cornu minus yang lebih kecil berbentuk coni-
cekungan dangkal (fovea/fossa sublingualis), dan di cal/kerucut pada permukaan superior di mana cornu yang
bawah 2/3 reposterior linea mylohyoidea terdapat sebuah lebih besar bergabung dengan corpus. Ligamentum stylo-
cekungan lain (fovea/fossa submandibularis). hyoideum melekat pada apex dari setiap cornu minus.
p10540 Di antara dentes molares terakhir dan linea mylohyoi- Tulang hyoideum merupakan tulang utama pada regio p10560
dea terdapat sebuah cekungan dangkal untuk nervus lin- cervicalis karena tulang tersebut menghubungkan dasar
gualis. cavitas oris di depan dengan pharynx di belakang dan lar-
p10545 Tepat di posterior dari dentes molares terakhir pada per- ynx di bawah.
mukaan medial atas corpus mandibulae terdapat sebuah
cekungan kecil berbentuk triangularis/segitiga (trigonum Dinding-dinding buccae/pipi st2675
retromolare) (Gambar 8.227C). Raphe pterygomandibu- Dinding-dinding cavitas oris dibentuk oleh buccae/pipi. p10565
laris melekat tepat di medial dari apex trigonum tersebut Tiap pipi terdiri dari fascia dan selapis otot rangka tera- p10570
dan meluas dari tempat tersebut menuju ujung hamulus pit di antara kulit di luar dan tunica mucosa oris di dalam.
pterygoideus di atas. Lapisan tipis musculi di dalam buccae terutama adalah
p10550 Ramus mandibulae, satu pada tiap sisi, berbentuk segi- musculus buccinator, yang merupakan sebuah musculus
empat dan mengarah dalam bidang sagittalis. Pada per- ekspresi wajah (Tabel 8.20, Gambar 8.229).
mukaan medial ramus mandibulae terdapat foramen
mandibulare yang besar untuk lewatnya nervus alveo- Dasar st2680
laris inferior dan vasa alveolaris inferior (Gambar 8.227C). Dasar cavitas oris propria terutama dibentuk oleh tiga p10575
struktur:
st2670 Tulang hyoideum j sebuah diaphragma musculorum, yang mengisi celah u3805
p10555 Tulang hyoideum merupakan tulang kecil berebentuk berbentuk U di antara sisi kiri dan kanan corpus man-
U pada regio cervicalis di antara larynx dan mandibula. dibulae dan dibentuk oleh sepasang musculi mylohyoi-
Tulang tersebut mempunyai sebuah corpus anterior dan deus (Tabel 8.21, Gambar 8.230A);
2 cornu majus yang besar, 1 pada tiap sisi, yang menga- j dua musculus seperti pita diatas diaphragma muscu- u3810
rah ke posterior dan superior dari corpus (Gambar 8.228). lorum, yang berjalan dari mandibula di depan menuju
tulang hyoideum di belakang (Gambar 8.230B,C);
j lingua, yang berada di superior dari musculus geniohy- u3815
oideus.
A Corpus
Ligamentum Orbicularis
stylohyoideum oris Constrictor
pharyngis
superior
Cornu minus
Perlekatan ke mandibula
B Corpus
Raphe pterygomandibularis
f1150 Gambar 8.228 Tulang hyoideum. A. Pandangan anterior.
B. Pandangan lateral. Gambar 8.229 Musculus buccinator. f1155
t0105 Tabel 8.20 Sensasi umum dari kulit dan mucosa oris pada buccae yang dibawa oleh nervus buccalis cabang nervus mandibularis [V3]
Musculus Origo Insertio Persarafan Fungsi
Buccinator Raphe pterygomandibularis, Menyatu dengan sabut-sabut musculus Rami buccalis Menahan buccae terhadap
pars alveolaris mandibula, orbicularis oris; modiolus (nodul jaringan cabang VII arcus alveolaris; menjaga
processus alveolaris maxilla ikat berbentuk kancing pada pertemuan makanan di antara dentes
di antara musculi labii dan regio buccalis) ketika mengunyah
580
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Mylohyoideus Linea mylohyoidea Raphe fibrosum Nervus Menyokong dan mengelevasi dasar cavitas oris;
mandibulae mediana dan bagian mylohyoideus dari elevasi dan menarik ke depan tulang hyoideum,
yang berdekatan dari nervus alveolaris dan kemudian melekat pada larynx, selama
tulang hyoideum inferior dari nervus fase awal menelan; depresi mandibula ketika
mandibularis [V3] hyoideum terfiksasi.
Geniohyoideus Spina mentalis Corpus tulang C1 Depresi mandibula ketika hyoideum tidak
inferior mandibulae hyoideum bergerak; elevasi dan menarik hyoideum ke
depan ketika mandibula terfiksasi
Raphe
Spina
mentalis
inferior
Mylohyoideus
glandulae tersebut, pada tiap sisi, adalah glandula sublin- presulcalis dan postsulcalis dorsum linguae dipisahkan
gualis dan pars oralis glandula submandibularis. oleh bentuk huruf-V dari sulcus teminalis. Sulcus termi-
nalis tersebut membentuk margo inferior isthmus faucium
st2685 Lingua di antara cavitas oris dan cavitas pharyngis. Pada apex
p10600 Lingua merupakan sebuah struktur musculare yang mem- sulcus yang berbentuk huruf-V terdapat sebuah cekungan
bentuk bagian dasar cavitas oris dan bagian dinding ante- kecil (foramen caecum linguae), yang menandai tem-
rior oropharynx (Gambar 8.231A). Bagian anteriornya pat pada saat embryo di mana epithelium menginvaginasi
(pars presulcalis) berada dalam cavitas oris dan berbentuk untuk membentuk glandula thyroidea. Pada beberapa
seperti segitiga dengan apex tumpul yang disebut apex orang sebuah ductus thyreoglossus tetap ada dan meng-
linguae. Apexnya mengarah ke anterior dan berada tepat hubungkan foramen caecum linguae dengan glandula
di belakang dentes incisivi. Radix linguae melekat pada thyroidea pada regio cervicalis.
tuthyreoglossusla dan hyoideum.
p10605 Dorsum linguae pars presulcalis/facies superior oralis Papillae linguales st2690
atau 2/3 anterior lingua mengarah dalam bidang hor- Dorsum linguae/facies superior atau pars oralis lingua ter- p10615
isontal. tutup oleh ratusan papillae linguales (Gambar 8.231B):
p10610 Dorsum lingua pars postsulcalis/facies pharyngea- j Papillae filiformes merupakan proyeksi-proyeksi kecil u3820
lis atau 1/3 posterior lingua melengkung ke inferior dan mucosa berbentuk kerucut yang berakhir dalam satu
menjadi lebih mengarah dalam bidang vertikal. Pars atau lebih titik-titik. 581
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Labium inferius
Pars presulcalis/oralis
(2/3 anterior)
Foramen caecum dan
sulcus terminalis
Facies Papillae fungiformes Vestibulum
inferior oris
linguae
Pars postsulcalis/
pharyngealis
(1/3 posterior))
Papillae
Radix linguae foliatae
Pars pharyngealis
linguae
Oropharynx
Foramen cecum
B Papillae vallatae
u3825 j Papillae fungiformes berbentuk lebih bulat dan lebih Musculi st2705
besar daripada papillae filiformes, dan cenderung ter- Bentukan besar lingua dibentuk oleh musculi (Tabel 8.22, p10660
konsentrasi di sepanjang margo linguae. Gambar 8.231A).
u3830 j Papillae terbesar adalah papillae vallatae, yang meru-
Lingua selengkapnya dibagi menjadi menjadi separuh p10665
pakan papillae silindris dengan ujung tumpul yang kiri dan kanan oleh septum sagittalis median yang dibentuk
menginvaginasi permukaan lingua—hanya ada sekitar oleh jaringan ikat. Artinya semua musculi linguae berpas-
8-12 papillae vallatae dalam sebuah garis berbentuk angan. Terdapat musculi linguae intrinsik dan ekstrinsik.
huruf-V tepat di anterior dari sulcus terminalis lingua. Musculi intrinsik linguae (Gambar 8.223) berorigo dan p10670
u3835 j Papillae foliatae merupakan lipatan-lipatan mucosa
berinsertio di dalam jaringan lingua. Musculi tersebut dibagi
segaris pada sisi-sisi lingua di dekat sulcus terminalis menjadi musculi longitudinalis superior, longitudina-
lingua. lis inferior, transversus linguae, dan vertikal linguae,
p10640
dan musculi tersebut dapat mengubah bentuk lingua.
Papillae secara umum meningkatkan daerah kontak Musculi ekstrinsik lingua (Tabel 8.22, Gambar 8.233) p10675
di antara permukaan lingua dan isi cavitas oris. Semua berorigo pada struktur-struktur di luar lingua dan ber-
kecuali papillae filiformes mempunyai kuncup-kuncup insertio ke dalam lingua. Terdapat 4 musculi ekstrinsik
kecap/taste buds pada permukaannya. utama pada tiap sisi, musculi genioglossus, hyoglos-
sus, styloglossus, dan palatoglossus. Musculi tersebut
st2695 Facies inferior linguae memprotrusi, meretraksi, mendeespresi, dan mengelevasi
p10645 Facies inferior pars oralis linguae miskin papillae, tapi lingua.
mempunyai sejumlah lipatan mucosa yang segaris (Gam- Kecuali palatoglossus, yang dipersarafi oleh nervus p10680
bar 8.232C,D). Sebuah lipatan medial tunggal (frenulum vagus [X], semua musculi lingua dipersarafi oleh nervus
linguae) berlanjut dengan mucosa yang menutup dasar hypoglossus [XII].
cavitas oris. dan berada di atas margo inferior septum sag-
ittalis median, yang di dalam memisahkan sisi kanan dan
kiri lingua. Pada tiap sisi frenulum linguae terdapat vena Aplikasi klinis b0330
lingualis, dan di lateral dari tiap vena terdapat sebuah Tes untuk nervus cranialis XII
kekasaran disebut plica fimbriata. Meminta penderita untuk “menjulurkan lidah keluar” p10685
dapat digunakan sebagai sebuah tes untuk nervus hypo-
st2700 Facies pharyngealis glossus [XII] (musculus genioglossus). Jika nervi berfungsi
p10650 Mucosa yang menutup facies pharyngealis linguae tidak normal, lingua protrusi secara seimbang pada garis ten-
teratur dalam konturnya karena banyaknya noduli-noduli gah. Jika nervus pada satu sisi tidak sepenuhnya ber-
kecil jaringan lymphoid di dalam submucosa. Noduli terse- fungsi, ujung lingua akan mengarah ke sisi tersebut saat
but secara kolektif disebut tonsilla lingualis. protrusi.
p10655
582 Tidak terdapat papillae pada facies pharyngealis.
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Ductus
submandibularis
Ductus kecil
glandula sublingualis
Nervus lingualis
Musculus
constrictor
pharyngis
superior
Pars Pars
profundus Glandula profundus
Glandula Pars subma- Pars Musculus
A sublingualis superficialis ndibularis superficialis hyoglossus
Musculus genioglossus
B
Vena lingualis
Plica fimbriata
Vena profunda
Frenulum linguae
linguae
Ductus
submandibularis
Lubang ductus
glandula sublingualis
D Carunculae sublingualis
Plica sublingualis di
Lubang ductus
atas glandula sublingualis
submandibularis
Carunculae sublingualis
C
f1170 Gambar 8.232 Glandulae submandibularis dan sublingualis. A. Pandangan medial. B. Pandangan posterior. C. Pandangan anterior. D. Pandangan
anterosuperior.
st2710 Pembuluh-pembuluh darah Vena profunda linguae dapat terlihat melalui mucosa p10715
pada facies inferior linguae. Walaupun vena tersebut
st2715 Suplai arterial
menyertai arteria lingualis pada bagian anterior lingua,
p10690 Arteria utama pada lingua adalah arteria lingualis vena tersebut akan terpisah dari arterianya di posterior
(Gambar 8.234). oleh musculus hyoglossus. Pada tiap sisi, vena profunda
p10695 Pada tiap sisi, arteria lingualis berasal dari arteria caro- linguae berjalan bersama dengan nervus hypoglossus [XII]
tis externa pada regio cervicalis yang berdekatan dengan pada permukaan luar musculus hyoglossus dan berjalan
ujung cornu majus tulang hyoideum. Arteria tersebut keluar dari dasar cavitas oris melalui apertura yang diben-
membentuk lengkungan ke atas dan kemudian membe- tuk oleh tepi-tepi musculi mylohyoideus, constrictores
lok ke bawah dan ke depan untuk berjalan di profundus pharyngis superior dan medius. Vena tersebut bermuara
dari musculus hyoglossus, dan menyertai musculus terse- ke dalam vena jugularis interna pada regio cervicalis.
but melalui apertura yang dibentuk oleh tepi-tepi mus- Venae dorsales linguae mengikuti arteria lingualis di p10720
culi mylohyoideus, constrictores pharyngis superior, dan antara musculi hyoglossus dan genioglossus dan, seperti
medius, dan memasuki dasar cavitas oris. vena profunda linguae, bermuara ke dalam vena jugularis
p10700 Arteria lingualis kemudian berjalan ke depan dalam interna pada regio cervicalis.
bidang di antara musculi hyoglossus dan genioglossus
menuju apex linguae. Persarafan st2725
p10705 Selain lingua, arteria lingualis menyuplai glandula Persarafan lingua merupakan persarafan yang kompleks p10725
sublingualis, gingivae, dan tunica mucosa oris pada dasar dan melibatkan sejumlah nervi (Gambar 8.234 dan 8.235).
cavitas oris.
Nervus glossophaeryngeus [IX] st2730
st2720 Drainase vena Sensasi pengecapan (afferentes spesial/special afferents p10730
p10710 Lingua dialiri oleh venae dorsales linguae dan vena pro- [SA]) dan sensasi umum yang berasal dari pars pharyn-
funda linguae (Gambar 8.234). gealis lingua dibawa oleh nervus glossopharyngeus [IX]. 583
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Longitudinalis superior Jaringan ikat submucosa Sabut-sabut musculus yang Nervus Memendekkan lingua;
(tepat di profundus dari pada dorsum linguae dan berjalan ke depan dan obliq ke hypoglossus [XII] melipat apex dan sisi lingua
permukaan lingua) dari septum median linguae jaringan ikat submucosa dan
mucosa pada tepi-tepi lingua
Longitudinalis inferior (di Radix linguae (beberapa Apex linguae Nervus Memendekkan lingua;
antara musculi genioglossus sabut dari hyoideum) hypoglossus [XII] membuka lipatan apex dan
dan hyoglossus) membengkokkan ke bawah
Transversus linguae Septum median linguae Jaringan ikat submucosa pada Nervus Menyempitkan dan
tepi-tepi lateral lingua hypoglossus [XII] memanjangkan lingua
Vertikal Jaringan ikat submucosa Jaringan ikat pada derah yang Nervus Meratakan dan memperluas
pada dorsum linguae lebih ventral pada linguae hypoglossus [XII] lingua
Ekstrinsik
Genioglossus Spina mentalis superior Corpus hyoideum; sepanjang Nervus Protrusi lingua; depresi
lingua hypoglossus [XII] bagian centralis lingua
Hyoglossus Cornu majus dan bagian Permukaan lateralis lingua Nervus Depresi lingua
berdekatan corpus tulang hypoglossus [XII]
hyoideum
Styloglossus Processus styloideus Permukaan lateralis lingua Nervus Elevasi dan retraksi lingua
(permukaan anterolateralis) hypoglossus [XII]
Palatoglossus Permukaan inferior Tepi lateralis lingua Nervus vagus Depresi palatum;
aponeurosis palatinus [X] (via ramus menggerakkan plica
pharyngeus palatoglossus menuju garis
menuju plexus tengah; elevasi bagian
pharyngeus) belakang lingua
Nervus
Musculi Musculus
glossopharyngeus [IX]
ekstrinsik intrinsik Chorda tympani (dari [VII])
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Constrictor
Ductus pharyngis C1
submandibularis superior
C2
Geniohyoideus
Ramus C3
thyrohyoideus (C1)
Thyrohyoideus
f1190 Gambar 8.236 Nervus lingualis pada dasar cavitas oris (pandangan
medial). Gambar 8.237 Nervus hypoglossus dan serabut-serabut C1. f1195
585
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
p10775 Pada regio cervicalis superior, sebuah cabang ramus Glandula parotidea
anterior C1 bergabung dengan nervus hypoglossus [XII]. Buccinator Masseter Meatus acusticus externua
Hampir semua serabut-serabut C1 keluar dari nervus
hypoglosseus [XII] sebagai radix superior ansa cervicalis
(Gambar 8.237). Di dekat tepi posterior musculus hyoglos-
sus, serabut-serabut yang tersisa keluar dari nervus hypo-
glossus [XII] dan membentuk 2 nervi:
u3840 j ramus thyrohyoideus, yang berada pada regiones cervi-
u3870 j di superior, basis paritnya dibentuk oleh meatus acusti- Ductus submandibularis keluar dari sisi medial pars p10870
cus externus dan aspectus posterior arcus zygomaticus. profundus glandula di dalam cavitas oris dan berjalan ke
depan untuk membuka pada puncak caruncula sublin-
p10840 Glandula secara normal meluas ke anterior di atas mus- gualis yang kecil (papillae) di samping basis frenulum lin-
culus masseter, dan ke inferior di atas venter posterior mus- gua (lihat Gambar 8.232C,D).
culus digastricus. Nervus lingualis melengkung di bawah ductus sub- p10875
p10845 Ductus parotidicus berjalan ke anterior melintasi permu- mandibularis, awalnya menyilang pada sisi lateral dan
586 kaan luar musculus masseter dan kemudian melengkung kemudian sisi medial ductus, saat nervus berjalan turun di
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Glandula [IX]
lacrimalis [V]
Semua glandula di
atas level rima oris [VII]
dipersarafi oleh nervus
petrosus major [VII]
Nervus Chorda
palatinus tympani
Glandula Ganglion
pada oticum Glandula
palatum parotidea
dipersarafi
oleh [IX]
Nervus
Glandula auriculotemporalis
Semua glandula di labialis (dari [V3])
bawah level rima Glandula
oris dipersarafi oleh lingualis Ganglion submandibulare
chorda tympani [VII]
Glandula
sublingualis
Glandula submandibularis
f1205 Gambar 8.239 Persarafan sekretomotorius (parasympathicum) glandulae salivariae dan glandula lacrimalis.
587
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
menuju atap cavitas oris, untuk mencapai glandulae cabang-cabang arteria carotis externa yang secara lang-
tujuannya. sung menuju jaringan targetnya, atau melingkari arteri
tersebut dan cabang-cabang V3 untuk mencapai glandula.
st2795 Chorda tympani
p10935 Semua glandulae di bawah level rima oris, yang termasuk Atap—palatum st2805
glandulae minores yang berada pada dasar cavitas oris, Atap cavitas oris terdiri dari palatum, yang mempunyai 2 p10955
pada labium inferior, dan pada lingua, dan glandulae sub- bagian—palatum durum di anterior dan palatum molle di
mandibularis dan sublingualis yang lebih besar, dipersarafi posterior (Gambar 8.241).
oleh serabut-serabut parasympathicum yang dibawa oleh
chorda tympani cabang dari nervus facialis [VII] (Gam- Palatum durum st2810
bar 8.239). Palatum durum memisahkan cavitas oris dari cavitas nasi. p10960
p10940 Chorda tympani bergabung dengan nervus lingualis Struktur tersebut terdiri dari lempeng tulang yang tertu-
cabang nervus mandibularis [V3] dalam fossa infratempo- tup mucosa di atas dan di bawah (Gambar 8.241):
ralis dan berjalan ke dalam cavitas oris. Pada permukaan j Di atas, palatum durum ditutup oleh mucosa respirato- u3885
luar musculus hyoglossus, serabut-serabut parasym- rium dan membentuk dasar cavitas nasi.
pathicum preganglionares keluar dari aspectus inferior j Di bawah, palatum durum ditutup oleh selapis mucosa u3890
nervus lingualis untuk bersinaps dengan serabut-serabut oris yang melekat erat dan membentuk sebagian besar
parasympathicum postganglionares dalam ganglion sub- atap cavitas oris.
mandibulare, yang tampak menggantung nervus lingua-
lis (Gambar 8.240). Serabut-serabut parasympathicum Processus palatinus maxilla membentuk 3/4 anterior p10975
postganglionares keluar dari ganglion dan berjalan lang- palatum durum. Lamina horizontalis tulang palatinum
sung menuju glandulae submandibularis dan sublingualis membentuk 1/4 bagian posterior. Di dalam cavitas oris,
sedangkan yang lain meloncat ke belakang menuju ner- arcus alveolaris superior membatasi palatum durum di
vus lingualis dan berjalan dengan cabang-cabang nervus anterior dan lateral. Di posterior, palatum durum berlanjut
lingualis menuju glandulae tujuan. dengan palatum molle.
st2800 Sympathicum Mucosa palatum durum pada cavitas oris mempunyai p10980
p10945 Persarafan sympathicum untuk glandulae salivariae di sejumlah plicae palatinae transversae (rugae pala-
atas tingkat rima oris/fissura oralis adalah melalui serabut tinae) dan sebuah penonjolan longitudinalis di median
– serabut symphaticum postganglioniares dari ganglion (raphe palati), yang berakhir di anterior dalam sebuah
sympathicum cervicale superius dibawa ke fossa ptery- peninggian oval kecil (papilla incisiva) (Gambar 8.241).
gopalatina oleh nervus petrosus profundus dari plexus Papilla incisiva berada di atas fossa incisiva yang terbentuk
caroticus internus (lihat hal. XXX). Serabut-serabut terse- di permukaan anterior maxilla tepat di belakang dentes
but kemudian bergabung dan dibawa ke jaringan target- incisivi.
nya di sepanjang cabang V2.
p10950 Persarafan sympathicum untuk glandula di bawah level Palatum molle st2815
rima oris/fissura oralis dan ke glandula parotidea adalah Palatum molle (Gambar 8.241) berlanjut ke posterior dari p10985
melalui cabang-cabang postganglionares dari ganglion palatum durum dan bertindak sebagai sebuah katup yang
sympathicum cervicale superius yang berjalan di sepanjang dapat:
Palatum
durum
Ganglion
submandibulare
Palatum
Pars superficialis molle
glandula
submandibularis
Glandula Mylohyoideus
sublingualis
Uvula palatina
f1210 Gambar 8.240 Perjalanan serabut serabut parasympathicum yang
dibawa dalam nervus chorda tympani. Gambar 8.241 Palatum. f1215
588
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Tensor veli Fossa scaphoidea tulang Aponeurosis Nervus mandibularis [V3] Menegangkan palatum molle;
palatini sphenoidale; pars fibrosum tuba palatinus melalui nervus pterygoidei membuka tuba auditiva
auditiva; spina ossis sphenoidalis medialis
Levator veli Pars petrosa tulang temporale Permukaan superior Nervus vagus [X] melalui Hanya musculus yang mengelevasi
palatini di anterior dari celah canalis aponeurosis ramus pharyngeus menuju palatum molle di atas posisi netral
caroticus palatinus plexus pharyngeus
Palatophary Permukaan superior aponeurosis Dinding cavitas Nervus vagus[X] melalui Depresi palatum molle; menggerakkan
ngeus palatinus pharyngis ramus pharyngeus menuju arcus palatopharyngeus menuju garis
plexus pharyngeus tengah, sehingga membantu menutup
isthmus faucium; elevasi larynx
Palatoglossus Permukaan inferior aponeurosis Tepi lateralis lingua Nervus vagus [X] melalui Depresi palatum; menggerakan arcus
palatinus ramus pharyngeus menuju palatoglossus menuju garis tengah;
plexus pharyngeus sehingga membantu menutup isthmus
faucium; elevasi bagian belakang lingua
Musculus Spina nasalis posterior palatum Jaringan ikat uvula Nervus vagus [X] melalui Elevasi dan retraksi uvula; mempertebal
uvulae durum ramus pharyngeus menuju daerah centralis palatum molle
plexus pharyngeus
j mendepresi untuk membantu menutup isthmus faucium; Pars fibrosa tubae auditivae
u3895
j mengelevasi untuk memisahkan nasopharynx dari oro- Pars muscularis tensor veli palatini
u3900
pharynx. Lamina medialis Pars cartilaginea
processus pterygoidei tubae auditiva
p11000 Palatum molle dibentuk dan digerakkan oleh 4 mus- Cavitas nasi
culi dan ditutup oleh mucosa yang menyambung dengan Septum nasi
mucosa yang membatasi pharynx dan cavitas oris dan Fossa Hamulus
cavitas nasi. pterygopalatina pterygoideus
p11005 Proyeksi musculare kecil yang berbentuk air mata yang Lamina
Aponeurosis
menmusculus palatum tepi bebas posterior palatum molle lateralis
palatina
disebut uvula palatina. processus Posisi
pterygoidei sphincter
Musculi palati/palatum molle palatoph-
st2820 aryngealis
p11010 Lima musculi (Tabel 8.23, Gambar 8.242, 8.243) pada
tiap sisi berkontribusi pada pembentukan dan perger-
akan palatum molle. Dua diantaranya, tensor veli pala-
tini dan levator veli palatini, berjalan turun ke dalam Raphe pharyngis
palatum molle dari basis cranii. Dua lainnya, palato-
glossus dan palatopharyngeus, berjalan naik menuju Musculus buccinator
palatum berturut-turut dari lingua dan pharynx. Tonsilla Constrictor pharyngis superior
palatina terletak pada tiap sisi diantara lipatan mucosa di A Raphe pterygomandibularis
atas musculi palatoglossus dan palatopharyngeus. Mus-
culus terakhir, musculus uvulae, berhubungan dengan
uvula palatina.
p11015 Semua musculus palatum dipersarafi oleh nervus
vagus [X] kecuali tensor veli palatini, yang dipersarafi oleh
nervus mandibularis [V3] (melalui nervus pterygoideus
medialis).
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fossa incisiva
Arteria Nervus
palatina major nasopalatinus
Nervus
palatinus
major
Palatoglossus Foramen
dari sisi bawah palatinum
aponeurosis Arteria majus
palatina
minor Foramina
Tonsilla palatina Musculus uvulae palatina
minora
Nervus
palatinus
f1225 Gambar 8.243 Musculi palatoglossus dan musculus uvulae. minor
Uvula palatina
yang berasal dari regio cervicalis dari arteria carotis Arteria palatina major berasal dari arteria maxil- p11040
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
[V]
[VII]
Ganglion
pterygopalatinum
Nervus petrosus Arteria carotis interna
profundus (sympathicum
postganglionares)
Ganglion sympathicum
Canalis palatinus cervicale superius
Nervus palatinus
minor
Truncus sympathicus
Nervus nasopalatinus Uvula palatina
Sympathicum
preganglionares dari T1
Nervus palatinus major Foramina palatina minora
Foramen palatinum majus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Musculus
orbicularis oris
Vestibulum
Philtrum
Arteria dan vena
Arteria labialis Tepi-tepi
superior dan vermillion
arteria labialis
inferior
Musculus
Arteria facialis buccinator
Glandulae
salivariae
Rima oris labiales
Tepi vermillion labium
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Dentes incisivi
Superior
Dentes
canini
Dentes Radices
premolares berhubungan Sinus maxillaris
dengan
Dentes sinus maxillaris
molares
2 3
1 2 1
Dentes
Dentes Dentes molares
Dentes premolares
incisivi canini
2 3
1 2 1
Dentes Inferior
molares
Dentes
premolares
Dentes
canini
Radices yang berhubungan
dengan canalis mandibulae
A Dentes incisivi
Superior
Inferior
B Dentes molares
f1260 Gambar 8.250 Dentes. A. Dentes permanentes superior dan inferior. B. Dentes decidui (baby).
593
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Arteria maxillaris
Sinus cavernosus Venae emissariae
dalam cavitas cranii Vena maxillaris
Arteria dan vena
infraorbitalis
dan bawah. Dentes tersebut digantikan oleh dentes inci- Arteriae alveolares superiores anteriores berasal p11230
sivi, canini, dan premolares dentes permanentes. Den- dari arteria infraorbitalis, yang berasal dari arteria maxil-
tes molares permanentes erupsi di posterior dari dentes laris di dalam fossa pterygopalatina. Arteria infraorbitalis
molares decidua dan memerlukan pemanjangan rahang keluar dari fossa pterygopalatina melalui fissura orbitalis
ke depan untuk mengakomodasinya. inferior dan masuk ke dalam incisura orbitalis inferior dan
ke saluran di dalam dasar orbita. Arteriae alveolares superi-
st2885 Pembuluh-pembuluh darah ores anteriores berasal dari arteria infraorbitalis pada cana-
st2890 Suplai arterial lis infraorbitalis. Arteria tersebut berjalan melalui tulang
p11210 Semua dentes disuplai oleh pembuluh-pembuluh darah dan bercabang untuk menyuplai dentes incisivi dan canini.
yang bercabang baik langsung atau tidak langsung dari
arteria maxillaris (Gambar 8.251). Suplai gingivae st2905
Gingivae disuplai oleh berbagai pembuluh darah dan asal- p11235
st2895 Arteria alveolaris inferior nya tergantung sisi dari tiap gingivae—sisi yang mengha-
p11215 Semus dentes inferior disuplai oleh arteria alveolaris dap vestibulum oris atau buccae (facies vestibularis atau
inferior (Gambar 8.251), yang berasal dari arteria maxil- buccalis), atau sisi yang menghadap lingua atau palatum
laris di dalam fossa infratemporalis. Pembuluh-pembuluh (facies lingualis atau palatal):
darah masuk ke dalam canalis mandibulae tulang mandib- j Gingivae buccae dari dentes inferior disuplai oleh u3950
ula, berjalan ke anterior dalam tulang menyuplai pembu- cabang-cabang arteria alveolaris inferior, sementara
luh darah dentes yang lebih posterior, dan terbagi di depan facies lingualis disuplai oleh cabang-cabang dari arteria
dentes premolares pertama menjadi rami dentales/ lingualis dari lingua.
ramus incisivus dan ramus mentalis. Ramus mentalis j Gingivae buccae dentes superior disuplai oleh cabang- u3955
keluar dari foramen mentale untuk menyuplai regio men- cabang arteria alveolaris superior posterior dan arteriae
talis, sedangkan ramus incisivus berlanjut dalam tulang alveolares superiores anteriores.
untuk menyuplai dentes anteriores dan struktur yang j Gingivae palatal dentes superior disuplai oleh cabang- u3960
berdekatan. cabang dari arteria nasopalatina (dentes inicisivi dan
canini) dan arteria palatina major (dentes premolares
st2900 Arteriae alveolares superiores anteriores dan arteria dan molares).
alveolaris superior posterior
p11220 Semua dentes superior disuplai oleh arteriae alveolares Drainase vena st2910
superiores anteriores dan arteria alveolaris superior poste- Venae dari dentes superior dan inferior secara umum p11255
rior (Gambar 8.251). mengikuti arterianya (Gambar 8.251).
p11225 Arteria alveolaris superior posterior berasal dari Vena alveolaris inferior dari dentes inferior dan vena p11260
arteria maxillaris tepat setelah arteria maxillaris masuk alveolaris superior dari dentes superior mengalir terutama
fossa pterygopalatina dan arteria tersebut keluar melalui menuju ke plexus venosus pterygoideus pada fossa infra-
fissura pterygomaxillaris. Arteria tersebut berjalan turun temporalis, walaupun beberapa aliran dari dentes anterior
pada permukaan posterolateral maxilla, bercabang, dan dapat melalui percabangan vena facialis.
masuk saluran kecil pada tulang untuk menyuplai dentes Plexus pterygoideus terutama mengalir menuju vena p11265
594 molares dan premolares. maxillaris dan akhirnya ke dalam vena retromandibularis
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Fossa pterygopalatina
Nervus maxillaris [V2] Nervus alveolaris superior posterior
Nervus infraorbitalis
Nervus mentalis
Foramen mentale
Nervus incisivus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
Dentes Gingivae
Nervus alveolaris superior anterior (dari [V2])
Nervus nasopalatinus (dari [V2])
Nervus alveolaris superior anterior (dari [V2])
Nervus alveolaris superior medius (dari [V2])
Nervus alveolaris superior medius (dari [V2])
Superior
Nervus alveolaris
superior posterior (dari [V2]) Nervus alveolaris superior posterior (dari [V2])
u3965 j Ramus incisivus mempersarafi dentes premolaris per- alveolaris superior medius, dan rami alveolares superiores
tama, canini, dan incisivi, bersama dengan gingivae posteriores.
vestibularis (buccae) yang terkait. Ramus alveolaris superior medius dan rami alveolares p11320
u3970 j Nervus mentalis keluar dari mandibula melalui fora- supriores anteriores berasal dari nervus infraorbitalis
men mentale dan mempersarafi regio mentalis dan cabang nervus maxillaris [V2] pada dasar orbita.
labium inferius. j Ramus alveolaris superior medius berasal dari nervus u3975
infraorbitalis di dalam incisura infraorbitalis, berjalan
melalui tulang pada dinding lateral sinus maxillaris,
st2930 Rami/Nervi alveolares superiores anteriores, dan mempersarafi dentes premolares melalui plexus
ramus/nervus alveolaris superior medius, dan alveolaris superior.
rami/nervi alveolares superiores posteriores j Rami alveolares superiores anteriores berasal dari ner- u3980
p11310 Semua dentes superior dipersarafi oleh rami/nervi alveo- vus infraorbitalis pada canalis infraorbitalis, berjalan
lares superiores anteriores, ramus/nervus alveolaris melalui maxilla pada dinding anterior sinus maxillaris,
superior medius, dan rami/nervi alveolares superiores pos- dan melalui plexus alveolaris superior, menyuplai den-
teriores, yang berasal langsung atau tidak langsung dari tes canini dan incisivi.
nervus maxillaris [V2] (Gambar 8.253, 8.254).
p11315 Rami alveolares superiores posteriores berasal langsung Persarafan gingivae st2935
dari nervus maxillaris [V2] di dalam fossa pterygopalatina, Seperti dentes, gingivae dipersarafi oleh nervi yang akh- p11335
keluar dari fossa pterygopalatina melalui fissura pterygo- irnya berasal dari nervus trigeminus [V] (Gambar 8.254):
maxillaris, dan berjalan turun pada permukaan postero- j Gingivae yang terkait dengan dentes superior diper- u3985
lateral maxilla. Nervus tersebut masuk maxilla melalui sarafi oleh cabang-cabang yang berasal dari nervus
sebuah foramen kecil di sekitar pertengahan di antara fis- maxillaris [V2].
sura pterygomaxillaris dan dentes molares tertius, dan ber- j Gingivae yang terkait dengan dentes inferior dipersarafi u3990
jalan melalui tulang pada dinding sinus maxillaris. Rami oleh cabang-cabang nervus mandibularis [V3].
alveolares superiores posteriores kemudian mempersarafi
dentes molaris melalui plexus alveolaris superior yang Gingivae pada facies buccalis pada dentes superior diper- p11350
596 dibentuk oleh rami alveolares superiores anteriores, ramus sarafi oleh rami alveolares superiores anteriores, ramus
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040
f1285 Gambar 8.255 Lokasi untuk meraba pulsasi arteria di daerah kepala dan leher.
597
ISBN: 978-981-4666-61-9; PII: B978-981-4666-61-9.00008-5; Author: DRAKEENGLISH2018; Document ID: 00008; Chapter ID: c0040