You are on page 1of 8
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN ‘ALUR PELAYANAN STERILISASI : Prtayenan akes ana iteril& Linen |produksi ster + + + Kassa Steril freuen PolKn, —_ fstumen OK, Faayananyes Lid Weten \UGD VKICU Peinatologi| Fuang Rawat nap onerasi Hardscoen ste | | \ Dieta Fang Dieria dim Prodisi- kondis ekertaminas ondsi Repackng bers bere —_| | | tte Packing, Packing, Packing, | sian seting, | sang seting | Seng” | iaelng tang | L_tabeiag | ae : 1 Selkan Sahar [Beaten Stan [Simpan di [Simpan di [Simpan di | {Simpan dh huang fueng fuang fang lenyinpanan penyimpanan nympanan ymnanan T | | , Ee ' Pendarbusen Preaitibasan Pendistbusian Pedoman Peynan Seis ALUR PELAYANAN STERILISASI Pelayanan sterilisasi adalah kegiatan yang memproses semua bahan, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelayanan medik di Rumah Sakit, mulai dari perencanaan, pengadaan, dekontaminasi/pencucian, pengemasan, pemberian tanda, proses sterilisasi, penyimpanan, pemantuan kualitas dan distribusi di rumah sakit. A. PERENCANAAN Perencanaan yaitu kegiatan merencanakan semua kebutuhan mesin, alat inventaris, bahan dan perlengkapan yang dibutuhkan oleh Sterilisasi yang direncanakan dalam APB RSUCP. B. PENGADAAN Pengadaan sarana dan prasarana yang sudah direncanakan dalam APB RSIJCP serta pengadaan alat, bahan dan kebutuhan rutin yang dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan sterilisasi alat dan memproduksi barang steril guna memenuhi kebutuhan pasien di rumah sakit. Unit Sterilisasi mengajukan permintaan kepada logistik kemudian logistik akan memproses pengadaannya. C._PENERIMAAN BARANG NON STERIL Kegiatan penerimaan barang non steril dicatat dalam buku penerimaan alat non steril yang berisi tanggal, nama alat, jumlah alat, nama ruangan, waktu/jam dan nama petugas. D. DEKONTAMINASI Dekontaminasi adalah proses fisik atau kimia untuk membersihkan benda-benda yang mungkin terkontaminasi oleh mikroba yang berbahaya bagi kehidupan,sehingga aman untuk proses-proses selanjutnya. Pembersihan peralatan yang terkontaminasi harus dimulai sesegera mungkin setelah dipakai se en ence anna een aeenannnen nnd Fedaman Pelyanan Seria n Tujuan : 1. Melindungi petugas yang bersentuhan langsung dengan instrumen pada proses selanjutnya. 2. Menghilangkan kotoran yang terlihat dan tidak terlihat 3. Meningkatkan efektifitas proses cleaning, desinfeksi dan sterilisasi Prabilas (Pre-Cleaning) adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk ditangani oleh petugas sebelum dibersihkan, mengurangi jumlah mikroorganisme yang mengkontaminasi, mengaktifasi virus HBV, HCV dan HIV. Pre-Cleaning dilakukan di unit kerja yang melakukan tindakan, Pre-Cleaning dilakukan dengan cara: 1. Peralatan dipisahkan dari ibah/buangan dan kotoran di tempat pemakaian oleh pekerja yang mengetahui potensi terjadinya infeksi dari benda benda tersebut 2. Peralatan dapat dibilas dengan air atau dengan kasa bekas pakai. 3. Peralatan di bawa dengan menggunakan box/container khusus. Pembersihan (Cleaning) adalah proses secara fisik membuang semua kotoran sejumlah mikroorganisme dari alat kesehatan untuk mengurangi risiko bagi petugas selanjutnya. Mencuci adalah proses menghilangkan semua partikel yang kelihatan dan hampir semua partikel yang tidak kelihatan, dan menyiapkan permukaan dari semua alat-alat agar aman untuk proses disinfeksi dan sterilisasi. Mencuci dapat dilakukan secara manual atau mekanikal atau kombinasi keduanya. Untuk memastikan kebersihan dan tidak merusak alat serta keamanan pekerja,alat- alat harus : 1. Dibongkar (disassemble), jika dirakit lebih dari satu komponen dan semua sambungan harus dibuka untuk memastikan seluruh permukaan alat tercuci bersih. 2. Dimulai dengan merendam dalam air hangat atau cairan enzimatic yang dapat melepaskan darah dan zat-zat protein lainnya. 3. Dicuci di dalam air dengan menggunakan sikat dan deterjen 4. Dibilas dengan air keran yang mengalir,kemudian dikeringkan. Disinfeksi adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sistem termal (panas) atau kimia. lakukan untuk alat alat ser infeksi Tingkat Tinggi ritikal seperti endoskopi. Sebelum didisinfeksi alat dicuci terlebih dahulu kemudian direndam dalam cairan DTT kemudian dibilas dengan air steril atau air suling. E. PENGEMASAN Pengemasan adalah kegiatan membungkus alat kesehatan yang sudah bersih dan kering untuk dilakukan proses sterilisasi. Tujuan: 1. Menjamin sterilitas instrument dalam kemasan 2. Keamanan dan efektifitas perawatan 3. Mengetahui batas kedaluwarsa alat yang disterilkan. Syarat Bahan Pengemas 1. Harus mampu mempertahankan sterilitas isinya hingga kemasan dibuka dan harusm mudah dibuka tanpa menyebabkan kontaminasi 2. Harus sesuai dengan metoda sterilisasi yang dipakai antara lain tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban dan tekanan pada proses sterilisasi. 3. Dipilih berdasarkan lama kadaluarsa proses penyimpanan instrumen, misalnya bahan pengemas linen dan kertas perkamen masa kedaluwarsa 7 hari, bahan pengemas wrapping paper masa kedaluwarsa 3 bulan dan bahan pengemas pouches untuk instrument masa kedaluwarsa tiga bulan untuk 6 bulan kasa masa kedaluarsa. Bahan pengemas yang digunakan 1. Kertas perkamen (untuk kassa, sarung tangan,lidi wotten) 2. Kain tenun rangkap 2 (untuk laken operasi,set alat besar) 3. Pouches/Film Plastik (untuk instrument, kasa,lidi wotten dan lain-lain) 4. Wrapping paper (untuk instrumen set alat besar) F. PENANDAAN ( PEMBERIAN TANDA / LABELLING) Penandaan adalah kegiatan pemberian label/etiket atau catatan yang dilakukan tethadap masing-masing kemasan dari instrumen yang akan melalui proses sterilisasi. Pedaman Paya Seria) Tujuan : 1. Mengetahui batas kedaluwarsa alat yang disterilkan 2. Memudahkan dalam penelusuran atau penarikan kembali Penandaan mencantumkan Nama Alat (untuk Set Instrument/laken/jas operasi) Nama Ruangan/Unit Kerja selain OK (Kamar Bedah) Tanggal sterilisasi Tanggal kadaluarsa Inisial nama pengemas Nama/Inisial mesin sterilisasi Nomor Load/siklus STERILISAS! Sterilisasi adalah proses menghilangkan/memusnahkan semua __bentuk mikroorganisme pada instrument atau alat kesehatan termasuk endospora yang dapat dilakukan secara fisika atau kimia meggunakan alat sterilisator. Tyjuan : 1, Membunuh semua mikroorganisme pada instrumen termasuk endospora 2. Menghasilkan instrumen steril untuk digunakan. 1. Metode Sterilisasi suhu tinggi/panas Metode Sterilisasi suhu tinggi digunakan untuk alat/bahan yang tahan terhadap Pemanasan yaitu linen dan instrument/alat yang terbuat dari logam. Metode ini menggunakan steam/uap (Autoclave) dengan suhu 121°C dan 134°C. 2. Metode Sterilisasi suhu rendah Metode Sterilisasi suhu rendah digunakan untuk alat yang tidak tahan terhadap pemanasan yaitu dengan menggunakan : a. _Sterilisasi Gas yaitu dengan menggunakan gas etilen oksida b. Sterilisasi dengan Plasma HO; Pedoman Pelinan Seri i 3. Secara kimia dengan cairan DTT, digunakan untuk instrument atau alat kesehatan yang akan langsung digunakan tanpa distribusi dan penyimpanan. H. PENYIMPANAN Penyimpanan instrumen steril dan bahan medis habis pakai ste adalah proses penempatan dan pengaturan instrument dan bahan medis habis pakai steril sesuai persyaratan. Tujuan: 1. Menjaga sterilitas instrument dan bahan yang sudah disterilkan 2. Memudahkan dalam pencarian sehingga mempercepat pelayanan Persyaratan 1. Ruangan dengan penerangan memadai, suhu 18%-22°C, kelembaban 35-75%, ventilasi ventilasi dengan tekanan positif. 2. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang halus dan mudah dibersihkan. 3, Penyimpanan menggunakan rak yang mudah dibersihkan, disimpan pada jarak 19-24 cm dari lantai dan minimum 43 cm dari langit-langit serta 5 cm dari dinding. |. PENDISTRIBUSIAN Pendistribusian barang steril adalah kegiatan menyerahkan instrumen dan barang produksi steril kepada unit kerja pengguna sesuai aturan yang berlaku. Tujuan : Memenuhi kebutuhan unit kerja terhadap instrument dan alat kesehatan steril. Persyaratan : a, Menggunakan container tertutup khusus barang bersih b. Pada saat serah terima kedua belah pihak harus meneliti dan memeriksa Instrumen yang diserah terimakan berdasarkan jumlah dan kondisi_ fisik instrument. c. Petugas mengisi buku Pengambilan alat steril 4d. Permintaan produksi barang ster dilakukan dengan membuat PO melalui sistem komputer, PedonanPeyamn Seas 1 J. PEMANTAUAN KUALITAS STERILISASI PENGAWASAN MUTU STERILISASI Pengawasan mutu proses sterilisasi_ merupakan kegiatan monitoring mutu disetiap tahap proses sterilisasi 1. Persyaratan pengawasan mutu : a. Dilakukan secara visual b. Menggunakan alat bantu (indikator) c. Melihat hasil kerja alat (mekanik). 4d. Dilakukan oleh petugas yang terlatih 2. Tujuan: a, Memastikan semua proses sterilisasi berjalan sesuai standar. b, Memberikan jaminan mutu terhadap barang steril yang dihasilkan Monitoring Pelaksanaan Proses Sterilisasi 3. Pelaksanaan a. Uji visual terhadap instrumen untuk mengetahui instrumen layak atau tidak layak diproses yang dilakukan setiap 1) Pada saat penerimaan instrument bekas pakai dari unit kerja 2). Selesai proses pembersihan (cleaning) 3). Selesai proses sterilisasi 4) Sebelum instrumen didistribusikan b. Uji Mekanik tethadap mesin yang digunakan untuk proses sterilisasi sebelum Penggunaan agar diketahui kelayakan mesin dilakukan pada autoclave yaitu Uji Bowie Dick. Uji Bowie Dick dilakukan sebelum proses sterilisasi untuk mengetahui kemampuan daya vakum dan tekanan mesin yang dilakukan setiap satu minggu sekali. ¢. Uji Biologi terhadap mesin sterilisasi dilakukan setiap satu minggu sekali dan setiap loading sterilisasi alat implantasi, dilakukan pada : 1) Mesin sterilisasi autoclave 2) Mesin sterilisasi plasma 3) Mesin sterilisasi etilen oksida Pedanan Pelyaran Seria 1 Uji mikrobiologi terhadap produk sterilisasi sesuai jenis kemasan dilakukan untuk: 1) Menentukan dan memastikan masa kedaluwarsa produk pada : a) Hasil sterilisasi dengan pengemas linen b) _Hasil sterilisasi dengan pengemas pouches ) _Hasil sterilisasi dengan pengemas kertas (wrapping paper) d) Hasil sterilisasi dengan pengemas kertas perkamen 2) Monitoring kualitas mutu hasil sterilisasi 3) Pelaksanaan uji kultur mikrobiologi oleh laboratorium dilakukan setiap tiga bulan sekali K. PRODUKSI BARANG STERIL Unit Sterilisasi juga memproduksi barang steril untuk melayani kebutuhan seluruh unit kerja di rumah sakit. Barang/alkes yang diproduksi adalah kassa steril no.1 (ukuran 10 cm isi 10 lembar) kassa steril no.2 (ukuran 6 cm isi 10 lembar) kKassa st 10.3 (ukuran 6 cm 5 bungkus) Kassa steril n0.4 (kasa infus isi 2 lembar) Kassa steril no.6 (kasa infus isi 1 lembar) Kassa X-Ray (isi 10 lembar) Kassa GV Besar Kassa Spinal Penanewen pe Lidi Watten (isi 5 dan 3 batang) 10. Handscoon 11. Big Gauze 12. Big Gauze X Ray 13. Roll Gauze 14. Roll Gauze X Ray 15. Wrapping Paper ukuran 100 cm 16. Wrapping Paper ukuran 50 cm 17. Steritulle Pedanas Pelyanan Sess 0

You might also like