You are on page 1of 62
1 er EKONOMI TEKNIK LANJUT Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD Departemen Teknik Industri @ 2000 Fakultas Teknik — Universitas Indonesia 2 oD EKONOMI TEKNIK LANJUT)* Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD BAGIAN PERTAMA: MENEJEMEN KEUANGAN INDUSTRI 4. Pendahuluan: Sistim Keuangan 2. Neraca Keuangan dalam Industri 3. Pengertian Cash Flow 4, Perencanaan Keuangan dalam Industri BAGIAN KE DUA: NILAI UANG TERHADAP WAKTU 5. Nilai Uang dalam Waktu 6. Kasus-kasus Compounding dan Discounting 7. Present, Future dan Annual Worth 8. Internal Rate of Return BAGIAN KE TIGA: STRUKTUR CASH FLOW 9. Depresiasi dan Deplesi 10. Pasar Saham dan Obligasi 11. Cost of Capital dan MARR 42. Rencana Investasi BAGIAN KE EMPAT: KELAYAKAN INVESTASI! 13. Macam-macam Investasi 14, Neraca Sumber dan Pemakaian Dana 15. Kelayakan investasi Proyek-proyek Industri 46. Inflasi dan Risiko Investasi BUKU ACUAN: 1. Brigham, Eugene F. 1977. Financial Management: Theory & Practice. Dinsdale: The Dryden Press . Bussey, Lynn Bussey. 1978. The Econopmic Analysis of Industrial Projects. Englewood Cliffs: Prentice Hall White, John A, Kenneth E. Case, dan David B. Pratt. 2010. Principles of Engineering Economic Analysis. Hoboken: John Wiley & Sons . Handout Papers dan Tugas-tugas BON )* Untuk Mahasiswa S2, Matakuliah ini dapat disesuaikan dengan Matakuliah Matrikulasi Ekonomi Teknik (yaitu bagi mereka yang berijasah S1 bukan Teknik Industri; atau yang belumj pernah mendapatkan Matakuliah Ekonomi Teknik); sedang untuk Mahasiswa S1 disebut Matakuliah Ekonomi Teknik Lanjut @ 2000 - Soke, Ve I. SISTIM KEUANGAN DAN PERANAN MENEJEMEN KEUANGAN Oleh Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD Dalam sistim keuangan di setiap Negara dikenal déa sektor peserta kegiatan keuangan, yaitu Sektor Keuangan Utama dan Lembaga Keuangan. Sektor Keuangan Utama terdiri dari mereka yang ikutserta dalam kegiatan produksi, investasi, dan konsumsi atas barang-barang dan jasa iil. Kegiatan mereka ini mengakibatkan munculnya kebutuhan akan keuangan, dan mereka ini sekaligus adalah penyedia dan peminta dana. Lembage Keuangan, di lain pinak, adalah perantara bagi tersalurkannya dana di antara para penyedia dan peminta dana di Sektor:Keuangan Utama. Di lain pihak menejer keuangan suatu perusahaan mengeiola keuangen perusahean dengan mempethatikan situasi pasar uang dan berbagai kebijakan keuangan yang terjadi sebagai akibat perilaku kegiatan para pelaku dalam sistim keuangan. i 1. Pelaku-pelaku Sistim Keuangan Tiga pelaku Sektor Keuangan Utama yang terpenting dalam ekonomi domestik adalah perusahaan atau korporasi, orang-orang pribadi atau keluarga, dan pemerintah. Perusahaan menjaiansan fungsi investasi, produksi dan distribusi. Oleh karena itu, perusahaan adalah peminta dana terbesar dan paling aktif. Perusahaan _ ~ juga penyedia dana yang sangat potensill. Pérorangan atau keluarga mérupakan pelaku ke dua yang terpenting. Dia tidak saja peminta dana yang besar, tetapi juga sekaligus penyedia dana terbesar dalam pasar uang. Keluarga menjalankan fungsi konsumsi, sehingga dana yang dibutuhkan juga besar, yaitu untuk mencukupi sandang, papan, pangan dan kebutuhan-kebutuhan konsumsi atas barang-barang tahan lama (durable) lainnya. ‘Termasuk keluarga adalah para pengusaha, buruh, pegawai negeri, dan lain- yang mempunyai pendapatan tetap dan yang tidak tetap, Oleh karena itu, mereka adalah penyedia dana yang besar pula. Pengeluaran pemerintah, baik yang di pusat maupun yang di daerah, sefingkali melebihi pendapatannya dari pajak. Kegiatan-kegiatan sector ‘pemerintah ini, dengan demikian, harus didanai pula pasar uang. Oleh karena itu, sector pemerintah juga merupakan peminta dana yang besar..Akan tetapi pemerintah juga menguasai berbagai kekayaan (asset) yang bisa disediakan dalam bentuk uang. Untuk melengkapi, seringkali pula dalam analisis sistim keuangan ditambahkan sector luar negeri, Transaksi keuangan yang terjadi dalam perdagangan luar negeri mengakibatkan muncuinya aliran uang ke luar dari dan masuk ke dalam pasar uang. Hal ini kelihatan sekali khususnya untuk matauang Dollar, misalnya, yang merupakan matauang 6yang berlaku di dunia internasional. Akan tetapi, matauang Rupiah pun bisa ke luar dan masuk batas Negara, dinyatakan dalam Dollar atau matauang internasional lainnya. Suatu realita dalam pasar uang adalah banyaknya para penyedia dan peminta dana yang ada, Apabila tiap orang atau badan harus melakukan kontak langsung i 1 AM antara peminta dan penyedia dana dalam pasar uang, maka akan begitu sulitnya ‘mengelola jumlah uang yang begitu besar. Sel;ain itu, terma yang berlaku di antara peminta dan penyedia dana belum tentu sama dan serasi satu sama lain. Oleh sebab itu, keberadaan Lembaga-lembaga Keuangan sebagai perantara (perantara keuangan atau financial intermediary) antara penyedia dan peminta dana merupakan jawaban atas persoalan tersebut. Para perantara ini menghimpun dana dari para penyedia dana dan sekaligus membuat penyaluran atas dana tersebut kepada para peminta dana. Perantara keuangan remberikan berbagai macam kredit dan pinjaman dengan terma yang bermacam-macam kepada berbagai peminjam yang potensiil. Sebaliknya, perantara keuangan ini bersaing-Satu-sama-lain untuk memperoleh sumber keuangan. Mereka menjanjikan bermacam-macam asset dalam bentuk surat berharga (security paper, ‘semisal bukti pinjaman) kepada para penyedia dana. Berbagai lembaga atau perantara keuangan ini, antara lain, adalah perusahaan bank, perusahaan perkreditan, perusahaan asuransi, yayasan dana pensiun. Dan perusdhaan simpan-pinjam, Hubungan antara penyedia dana dan peminta dana serta para perantara dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut: i ‘ Suppliers of Funds Demanders of Funds Financial Market Financial | Intermediary Skema 1. Pola Aliran Dana Dalam Pasar Uang 2. Menejemen Keuangan dalam Organisasi Perubahan masa telah meningkatkan peran dan arti pentingnya Menejemen Keuangan. Pada masa lalu, menejer pemasaran bertugas memproyeksikan renjualan; orang-orang teknik dan produksi berusaha memeroleh mesin-mesin dan set_perusahaan lainnya untuk memenuhi permintaan produk; dan menejer vangan cukup mencari dana untuk membeli peralatan, pabrik, dan persediaan. ‘@ operasi semacam itu tidak lagi berlangsung dewasa ini. Keputusan diambil yan lebih terkoordinasi, di mana menejer keuangan secara langsung nggungjawab dalam proses pengendalian an para eksekutif yang menduduki bagian teknik, operasi, produksi dan sedikit-demi_ sedikit menurun, sementara ahli-ahli keuangan semakin ‘at_ peranannya. Semakin besar perusahaan dan semakin pelik sinya, serta ditambah pula dengan semakin luas wilayah operasinya di 2 be luaregeri, telah. menambah pentingnya arti perencanaan dan pengendalian keuangan. Trend semacam itu terjadi pula pada perusahaan-perusahan yang menengah dan kecil sekalipun. Termasuk pula lembaga-lembaga non-profit serta lembaga-lembaga pemerintahan. Lebih lanjut, semakin dirasakan pentingnya pula orang-orang pemasaran, akunting, produksi, personalia, dan orang-orang di bagian lain untuk mengerti perihal keuangan agar lebih berhasil dalam pekerjaannya. Struktur organisasi memang berbeda-beda antara perusahaan yang satu dan perusahaan yang lain. Tetapi ada semacam kesepakatan dalam organisasi, bahwa seorang direktur atau menejer keuangan langsung berada di bawah direktur utama (di samping direktur penjualan dan direktur produksi). Pada umumnya, ada dua bagian yang berada si bawah direktur keuangan, yaitu bendahara (treasurer) dan pengawas keuangan (controller). Seorang bendahara bertanggungjawab mengelola uang tunai (cash) dan surat-surat berharga (securities), merencanakan struktur keuangan, dan menjual saham dan obligasi untuk mencari tambahan dana. Tanggungjawab seorang pengawas keuangan adalah menghitung biaya dan penghasilan, menghitung dan membayar pajak, dan memeriksa keuangan perusahaan. 3. Tujuan Menejemen Keuangan Maksud dan tujuan dari menejemen. keuangan yang terutama tidak lain adalah meningjkatkan harta kekayaandari pemilik’ perusahaan melalui peningkatan harga sahamnya. Memang perusahaan mempunyai tanggungjawab sosial yang juga perlu diperhitungkan, baik kepada karyawan, para pemasok, pemberi kredit, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat. Mereka adalah para ‘konstituen perusahaan atau sfeakholders. Banyak pendapat mengatakan, bahwa apabila para peserta yang menyusun kehidupan perusahaan itu diperhatikan kesejahteraannya, maka dengan sendirinya saham akan dapat dipertahankan pada harga yang pantas. . Akan tetapi pihak menejemen diambil dan digaji oleh pemilik perusahaan (pemegang saham, stockholders) hanya untuk memuasi keinginan para pemilik itu, yaitu meningkatkan kekayaannya. Apabila para pemilik perusahaan ini merasa tujuannya i perusahaan itu gagal, maka mereka akan mencari orang lain untuk mengelola keuangan perusahaan’ (Pengertian pemegang saham ini dikaitkan dengan perusahaan yang telah go-public, tidak hanya segelintir orang atau sebuah keluarga; tetapi betul-betul masyarakat.) Selain itu, pada umumnya para pemilik perusahaan ini (pemegang saham) menanamkan modal (saham)-nya pada berbagai tempat usaha, sehingga mereka terlindung dari risiko kegagalan investasi, dibanding apabila seluruh dananya ditanamnya di satu tempat yang merugi. Sedang pilihan semacam itu tidak ada pada menejemen yang hanya bisa bekerja di satu tempat; di situ dia harus berprestasi untuk memuasi para pemegang sahamnya. Apabila di situ dia gagal, maka dia akan kehilangan pekerjaannya. Bagaimana menejemen keuangan membantu meningkatkan harga saham? Untuk melakukan pekerjaan itu, pihak menejemen keuangan harus dibantu oleh menejer- menejer yang lain, seperti menejer pemasaran dan penjualan, menejer personalia, dan menejer akunting. Menejer keuangan mempunyai tiga fungsi yang karakteristik, yaitu: ke satu, dia harus dapat mencari dana cukup untuk mengembangkan 3 perusahaannya sesuai dengan rencana; ke dua, dia harus ikut membantu merancang dasar rencana-kerja perusahaan beberapa tahun ke depan; dank e tiga, dia harus menciptakan sistim pengawasan dan pengendalian agar pihak menejemen bisa membuat koreksi seandainya rencana yang dibuat tidak terlaksana dengan baik Dalam setiap rencana-kerja dan pelaksanaannya, maka tujuan yang selalu dipikirkan oleh pihak menejemen keuangan adalah meningkatkan harga saham perusahaan. Ambillah contoch usaha memaksimalkan keuntungan melalui peningkatan harga saham, Apakah memaksimalkan keuntungan selalu akan diikuti oleh naiknya harga saham? Misalkan untuk meningkatkan volum penjualannya, pengusaha harus menambah mesin baru yang dibeli dari dana yang diperoleh dari menjual saham baru. Maka di satu pihak keuntungan meningkat, tetapi pada saat yang sama jumlah saham yang beredar juga semakin banyak. Maka keuntungan tiap saham bisa saja menurun, yang selanjutnya mengakibatkan harganya menurun pula. Selain itu perlu diingat pula, bahwa harga saham perusahaan sangat dipengaruhi oleh: 1. Proyeksi EPS (earning per share, atau keuntungan perusahaan tiap saham; bukan total profit!) 2, Tingkat risiko untuk memeroleh proyeksi keuntungan (risiko investasi proyek- proyek perusahaan) 3. Cara atau pola pembiayaan perusahaan berikut proyek-proyeknya (berhubungan dengan hutang-hutang perusahaan dan penyertaan) 4, Saat (timing) munculnya aliran uang (cash-flow) dan keuntungan yang masuk 5. Kebijakan pembayaran dividen (dibanding dengan berapa bagian keuntungan yang diinvestasikan kembali atau retained earnings) Dari sini bisa dilinat, bahwa aktivitas meningkatkan harga. saham sangatlah bergantung pada keberhasilan menejemen keuangan. Bacaan: (1) Brigham, Eugene F. 1977. Financial Management: Theory and Practice. Hinsdale: Dryden Press (2) Light, JO and White, William L. 1979. The Financial System. Homewood: Richard Irwin, Ine Edisi Pertama : 8 Juni 1990 Edisi KeDua : 8 September 2008 7 Seer Cre reese ome ‘i T.Sisnim KeUpler) DAY IST TUS! KEvAReAA) beh in levab ten. “eu le ean UNTVK Vie Rinne, Pe PELs wear: (1) VERS of ChEDIT Te MENA hile, Salen ae. ° Lage ips ERAYIT CY str 2 peu MEN mee (SUPaT 2 nee Pie pret Per Agude Dana: 6. a 7 Seen ‘SoumaVacyly in « leMons a-Letite a 7 G) pe RIG ry (STITUTION aan Woh ER ae - HR aea CoP ope-Pimy ave (fans Lonws Ac) JaMk—parle fen a cal ar a @) wien an sts @) pails fey in oe Serene Testo evby HEE @) Pee | iA Siro LMS ee “Revere Snlones CHET MEN CIES 2 PRALY RINAWCIR-L IECTORS qth] (DUETS CoRPOLAT (Ons (lettin Pawn) wi Change ivy (NSH GEN YEDIR IA) erVorn HEPTS (fen K LEYYEn A Daa ste eR aid fe ) is - & FG (D VePosir WT: BAW kohensiAL = 9 SUMGERLEUIMG AN DIPEYO LEH Dae DEMAND NEPoSTT(Chetkinle bec)» DASA DR. MOMEY SUPPLY TERG ELAR» TIME DEPOSITS: Dit SAV DEPIITS > CEBACIAN TERBESHA BELASAL JR HooteHalp QUTMBOSI ASET AgALAH JA TULe Pray abay (Lops) kPD PENS, MORTEASE, CONSUMER CLEViT, facmirns PEHEIUNTy (Qusat’ gad ed Pay Aged LPO. PE RiUYy tetirAN 4 UNTUK JANE lea CODE, DEPOSIT wists ENGAGE SIMEu-fra a's (Saviulss & Lonas IW sz.) ATER DCN VE NUa SETE LAM Banks MINECALA Md. VEPO6y~ Cee Dre TINE LUE Depa Sir Pre WOU I DU(HOUSE: 0) « ASET WERAR UUTUL Petar AR Petuneca/ii QU IpU, SELI- REAL ESTATE CMUCTt Rani Ly) DEPOSIT INST, MUPUAL SAVINGS DAAK, © duea. MENPEKS Len DANA ppt WeLUAt EA 16, MENALAR eae! TIMEX LAVING DEPOSIT o RSET OUEGAL Tou DIA UTU Rut Dave Anise), TET AP) WEA UCAST DAY SATI Ht PELUCARAAAL, © (ERLEA AN ASURAISL, ASUMWS) JWACLUEE WcuRAves) OANA DERASAL PAL PERORAKC I Dir) Lele sy * DANA. LE AUD mM! OM AAIAL PrpA PROPERT) OBLIGE REHUSHH AR DAP NA AHEN SANCIA RAYNE PERL RHIAN ASULANSL: ASURAUS) Datnnl /eokaYnAW) Dia BE ASH Dae Leluatée feropaver DAW PEtusgt Aan ¥ MEMIYWA ksET, COVER ESE MEL PUTT PROPERTY DANASE, NEUMAN, UECELE AAW LECE ATA, Va NANA TEM THRE fron FIJIUCIAL RESETS SER READAGAL JASe LPO VONSUNEN Ye. geneaiTin U6. KEKnrpAN. D bala VENsiun: Ore OEWSIUN) Seimsra-C PRAVATE) "Dida TE RKUeUL DAM DE DEMIR USAHA Daw leat ypiAd te VENA kA SEyUH Lay VAS PEI UhiCLET BE hour DOME » GEUAW DHA. DICUNAUAD UNT UK MEMZA SAR PALE PEN S1UH and OVER OITA AY DI BANYAN SoRAT BERHARSA 6 LIKUD. Dane PEWSUM: Onde RENIN NECRM (PUBLIC) oe SAMA Db. SiASTP, TET SAHA INI OE LOLA OLEH (ELEM ATI WSAT (Dire RH * 7 i ” i @ PRY atm UNYSTRS) 2 HuT UAL Puaprcotev) on) cLasep-prup. Daw DPROLEH Oaty PEryuplanOhitynsign Cen) UF Ala, «DANA PITH DAD, oe eosnne a“ peril gl v Kk pp SANs POVTN A Duy. HENE}ENEN /lesnOALL; ppd 8¢ Lamia) SENT. Pehonaen tet nen a Smee » 096U-ENy; Poxavnnas Sati fRCARA leonraye Chisen_enp : Sever) Bab hopes) Rervalan canal, 10 Sor eRe | CunNMENT J oncobep CREOIT ACen ANE DIPERO IE per menus vi SekaetT Hy EW TARBIT kp pseali cant ui Lapcacne st Chireen, keen? PERreVAN Dp PERUM AAD RAIL TAT BANK KOMERSIAL- Hf aan Papa (BISNIS) Bank Pebsins Eirias PURCHASE OF CON.SECURITIES. vePosiry 7 ieee exe ee ae CORTE, . ae DEPOSITS 3 oes Beth out a ier hateran yon SWS Rane Komen lial Grn ALanaa) Hawa ont oan ws —ees 10 of GY Il. NERACA KEUANGAN Oleh Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD Adalah ‘kewajiban dari menejer sebuah korporasi ‘untuk menyampaikan laporan yang menunjukken perkembangan perusahaan kepada para pemegang saham sebagai sebuah pertanggungjawaban. Ada dua jenis laporan, yaitu pertama laporan yang disampaikan secara lisan tentang apa yang sudah berlangsung ~° selama setahun yang baru lewat dan perkiraan-perkiraan yang akan terjadi di kemudian hari. Yang ke. dua adalah laporan tertulis, khususnya tentang keuangan perusahaan. Laporan ini disampaikan, pada umumnya setahun sekali, dan oleh karenanya disebut Laporan Tahunan (Annual Report). Tahun yang. dimaksud biasanya adalah tahun kalender Masehi. Sesuatu perusahaan tentu bebas membuat Japoran keuangan setiap tiga bulan atau enam bulen, untuk tujuan tertentu. 4. Neraca Keuangan sebagai Alat Pelaporan ‘Tentang laporan keuangan yang tertulis, dikenal 3 (tiga) buah laporan yang sangat mendasar, yaitu: Neraca Laba-Rugi (Profit & Loss Statement, atau Income ‘Statemeni), Neraca Kekayaan-Kewajiban (seringkali disebut Neraca Aktiva-Pasiva; atau yang terkenal adalah Balance Sheet, atau Statement of Assets and Claims an ‘Assets; yang dimaksud asset adalah kekayaan perusahaan, baik yang bergerak atau tak-bergerak) dan Neraca Sumber dan Penggunaan Dana (Sources and Uses of Funds Statement), Orang banyak menambahkan beberapa Neraca keuangan yang lain, seperti Statement of Retained Earnings (Neraca Keuntungan yang Ditanam Kembali) dan Cash Fiow Statement (Neraca Allran Uang). E Neraca-Neraca keuangan ini, untuk beberapa tahun, memperlihatkan gambaran perhitungan uang (akunting) yang berlangsung dalam operasi-operasi perusahaan, serta gambaran posisi keuangannya. Laporan keuangan menunjukkan apa yang sesungguhnya terjadi dengan kekayaan dan hutang-hutang perusahaan, pendapatan atau keuntungan dan keuntungan yang dibagikan kepada para pemegang saham selama beberapa tahun belakangan. Laporan lisan yang sering menyertainya menjelaskan lebih Janjut kenapa dan bagaimana itu bisa terjadi. 2, Neraca Laba-Rugi Neraca Laba-rugi menyatakan keadaan keuangan tentang taba dan rugi perusahaan selama atau sepanjang satu tahun (during the year). Neraca ini, dengan demikian memperlihatkan jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran selama satu tahun. Penerimaan diperoleh dari hasil penjualan (sales). produk (dan jasa) perusahaan, Sedang pengeluaran adalah biaya-biaya (costs) perusahaan untuk kegiatan operasi menghasilkan produk (dan jasa). Sebuah Neraca Laba-Rugi untuk tahun 1975 dan 1976 ditunjukkan oleh Tabel-1 pada Lampiran, yaitu dari Carter Chemical Company. Neraca Lab: mengikuti konsep aliran (flow), di mana angka-angka keuangan yang menunjukkan aliran dana, yang masuk dan yang ke luar, selama satu tahun. 1 M of Net Sates, atav trasil penjualan bersih, biasanya ditulis pada baris paling atas dan menunjukkan aliran’ dana masuk (cash-in). Yang dimaksud dengan “nef” atau *bersih” di sini adalaly. setelah dikurangi dengan berbagai bentuk “rabat" atau *diskon (discount)’, sehingga benar-benar mencerminkan uang masuk yang bersih sebagai hasil penjualan, Tentu saja hasil penjualen barang atau produk perusahaan bukan satu-satunya pendapatan. Selain ada banyak produk lain (bukan hanya satu produk utama) hasil perusahaan, juga ada produk sampingan, dan pendapatan dari lain-lain. ‘Sesudah itu disusul dengan pengeluaran-pengeluaran (cash-oul) atau biaya-biaya . (costs). Beberapa kelompok biaya perusahaan dibedakan berikut ini: (1) Cost of Good Sold, yaitu komponen utama pembentuk biaya, yang béidsal dari: a. Biaya buruh langsung (direct labor} b. ‘Bahan tatu dan bahan terpakai fangsung (ainnya (wirect material) c. Factory Expenses, termasuk di dalamnya adalah biaya administrasi dan supervise di dalam pabrik, serta biaya penyusutan atau depreciation atas berbgai peralatan dan bangunan pabrik d. Perubahan persediaan atau inventory, atau stok dari bahan-bahan yang habis. Ketiga Komponen biaya yang pertama tersebut, biasanya disebut dengan total factory cost. (2) Biaya-biaya Iain, atau yang dikenal dengan operating expenses, yang melipu 4-Blaya-blaya pemasaran dan penjualan, atau selfing expenses b. Biaya-biaya administrasi, iermasuk perkantoran, dan Jain-lain, yang disebut dengan general and administrative expanses. 7 (2) Bunga atau interest atas hutang dan pinjaman, termasuk yang bérjangka Panjang dan pendek (@) Pajak atau tax atas keuntungan perusahaan, Hasil dari net-sales dikurangi cost of good sold dan operating expenses disebut operating income, atau earning before interest and tex (EBIT). EBIT dikurangi interest disebut earning before fax (EAT), atau income after tax (JAT), atau cukup disebut earning atau income saja. EAT atau IAT inilah yang disebut dengan untung {kalau positif) atau rug) (kalau negatif)-nya perusahaan. Keuntungan perusahsan kemudian dibagi menjadi: (1) dividen, yaitu bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada para pemegang saham (stockholders), dan (2) cadangan (atau retained earning), yaitu bagian dari keuntungan perusdahaan yang tidak dibagikan kkepada para pemegang saham, melainkan ditanam kembali (reinvestment) ke dalam perusahaan, Para pemegang saham istimewa (preferred stockholder), sesuai dengan perjanjian yang ada (di dalam Akta Pendirian) adaiah yang diutamakan memeroleh dividen; sedang pemegang saham biasa (common stockholder) biasanya dinomorduakan. Menarik dan tidaknya suatu perusahaan di mata pemegang saham (baik calon maupun yang sudah) sering dinilai dari keuntungan per saham (earning per share, EPS) dan dividen per saham (dividen per share, atau DPS) 1d of 6 Kiranya perlu dijelaskan lebih lanjut tentang blaya penyusutan (depreciation cost, atau disingkat depreciation saja). Biaya -penyusutan berbeda dari biaya-biaya lain yang pada umumnya berpindah tangan dari perusahaan kepada pihak lain. Tetapi >biaya penyusutan hanya sebuah perhitungan akunting yang tidak berpindah tangan, sehingga masih merupakan milik perusahaan yang nantinya akan ditambahkan Kembali (added back) sebagai cash-in. Dia hanya biaya berupa dana yang “disisihkan’. Penyisihan biaya atau dana itu memunyai tiga arti penting: (1) Menunjukkan beban biaya mesin-mesin dan peralatan (kekayaan atau assef) yang diinvestasikan sebelum mulai bekerja, dan yang telah bekerja keras melaksanakan proses produksi selama setahun, yang juga harus diperhitungkan seperti halnya “cucuran keringat” buruh (asset hidup) dan pekerjc ‘ain. Biaya invastasl itu kemudian disebarkan dalam masa operasi dan dibebankan kepada tiap unit produk yang dibuat oleh mesin-mesin dan peralatan tersebut setiap tahun; (2) Menunjukkan hasil kerja mesin-mesin dan peralatan itu selama satu tahun harus “dibayar’ dengan keausan mesin-mesin dan peralatan tersebut, Keausan mana mengakibatkan umurnya menjadi lebih pendek satu tahun dari perkiraan umur- ekonomisnya. Dengan -habisnya umur-ekonomis, jumiah kumulatif dari biaya penyusutan dianggap “bisa menutup" selurun harga mesin-mesin dan poralatan tersebut, sehingga jumlah kumulatif dana yang disisihkan itu bisa dipakai kembali untuk membefl mesin-mesin dan peralatan yang baru, untuk menggantikan (replacement) mesin-mesin dan peralatan tama yang umur-ekonomisnya sudah habis. Demikian pula, sekalipun mesin atau peralatan tersebut masih memunyal nilai sisa (salvage value; laku dijual), tetap saja biaya penyusutan dihitung tanpa menghitung nitai sisa pada akhir tahun ekonomis; dan (3) Menunjukkan Jumlah dana yang disisihkan dari tahun ke tahun dengan harapan jumlah kumulatifnya sampai dengan usia ekonomis mesin-mesin dan peralatan itu cukup untuk membeli mesin baru sebagai penggantinya (replacement; replacement cost). Bahkan sekalipun umur ekonomis yang diperkirakan tidak tercapai, jumlah dana kumuiatif yang ada bisa digunakan untuk mengganti mesin-mesin dan peralatan yang rusak (break-down); atau sudah tidak ekonomis lagi, kerena ada mesin-mesin dan peralatan dengan teknologi baru. Meskipun mesin-mesin dan peralatan baru yang harus menggantikan mesin-mesin dah péralatan lama lebih mahal harganya (replacement cost) dibanding dengan yang lama, tetapi menurut perjanjian (yang berlaku internasional), harga mesin- mesin dan peralatan lama itulah yang digunakan untuk menghitung biaya penyusutan. Beberapa metode untuk menghitung biaya penyusutan yang berbeda diperkenankan (Direktorat Pajak), tetapi sekeli dipilih, maka metode itulah yang dipakaf sampai perfode penyusutan habis untuk suatu jenis asset. Antara metode yang satu dan yang lain, berdasarken time value of money, tidak ada perbedaan (present value-nya samal). Salahsatu metode sederhana adalah straight-line method di mana biaya penyusutan tiap tahun adalah sama sebesar harga asset dikurangi dengan salvage valunya, lalu dibagi dengan umur ekonomisnya. Berbicara mengenai assel, dikenal berbagai macam jenis atau kelompok asset. Khususnya pengelompokan jenis-jenis asset dilakukan berdasarkan rmacam dan umurnya. Misainya mesin-mesin yang umurnya sepuluh tahunan dengan mesin- mesin atau sukucadang yang umurnya setahun-dua tahun masuk di dalam kelompok yang berbeda. Biaya penyusutan sudah memperhitungkan semua macam, kelompok tersebut. Yang ke dua adalah retained earnings (sering disebut dana cadangan) atau bagian keuntungan yang tidak dibagikan kepada para pemegang saham sebagai 3 1% of o> Givkery, tetapt dilnivestasikan:keribali, Dengart demikian, retained earings adatah hiasit jnvestasi para. investéraiau pemegang seham untuk menambahkan investasi (penyertaan; equity) sebelumnya. Setiap. tahun, sekiranya keuntungan tidak dibagikan’ semuanya sebagai dividen, maka sélalu akan ada refained sarnitigs yang ,iitambahkan menjadi cumufative retained eamings. Retained earings iniiah yang Yerutama menjadi bagian dana yang digunakan untuk pertumbuhan (growdA},amtara Jain, untuk pengembangan usaha, membuat produk-produk baru dengan merambah mesin-mesin kelompok jalur produksi (line of production) baru, menambah luas pabrik, membeli teknoldgi baru, dan sebagainya. Tentu saja sebagian retained eamings lainnya digunakan untuk menambah kekurangan biaya penyusutan yang Sisisibkan yang tidak cukup untuk membeli mesin-mesin dan ‘peralatan baru menggantikan (replacement) mesin-mesin dan peralatan lama. Sehingga ada rumusan: retained earnings+ depreciation cost = growth+replacement cost. Tanpa adanya retained earnings, perusahaan akan mengalami stagnasi, tidak bertumbuh: dan bisa bangkrut. Cash-Flow Statement. Orang seringkali membuat Neraca Keuangan tarnbahan yang disebut Neraca Aliran Uang Tunai atau Cash-Fiow Statement sebagai kelanjutan dari Neraca Laba-Rugi. Karena didapat dari Neraca Laba-Rugi, maka Cash-Flow Statement juga mendasarkan pada konsep flow. Dalam Neraca ini ditunjukkan uang masuk bersih ke dalam perusahaan berupa EAT (Earnings After Tax; keuntungan bersih sésudah pembayaran pajak; atau Net Income) ditambah dengan Penyusutan (add back depreciation): : OF = EAT + Dep Sebagai misal, Casf-Flow untuk Perusahaan Carter Chemical, sepanjang tahun 4976 dapat dihitung sebagai berikut, pada Tabel-1A: GF=EAT + Dep = 120 + 100 = USD 220. 3. Neraca Kekayaan-Kewajiban Berbeda dari Neéraca Laba-Rugi, Neraca Kekayaan-Kewajiban menggunakan konsep stok (stock), di mana angka-angka keuangan di dalamnya menunjukkan posisi (stok) uang pada akhir periode/akhir tahun, yaitu 31 Desember (bukan aliran uang selama satu tahun!). Contch Neraca Kekayaan-Kewajiban untuk Carter Chemical Company ditunjukkan iewat Tabel-2 dalam Lampiran, yaitu untuk akhir tahun (31 Desember) 1975 dan 1976. Tentu saja Neraca Keuangan Kekayaan- Kewajiban ini angka-angkanya berkaitan dengan angka-angka pada Neraca Laba- Rugi. Dan sesungguhnyalah semua neraca keuangan untuk suatu perusahaan berkaitan satu-sama-lain (interrelated) dan dengan begitu harus disusun secara simultan, tidak bisa sendiri-sendiri. Dan kalau tidak disusun secara simultan pastilah salah. Kesalahan ini dengan mudah bisa dilihat oleh seorang yang ahi dalam menyusun faporan keuangan suatu perusahaan. Sebagai contoh, -angka “piaya penyusutan” dalam Neraca Laba-Rugi harus sama dengan angka “biaya penyusutan” dalam Neraca Kekayaan-Kewajiban (dan harus sama pula dengan Neraca Sumber dan Penggunaan Dana). Konstruksi Neraca Kekayaan-Kewajiban berbeda dari Neraca Laba-Rugi. Neraca Kekayaan-Kewajiban terbagi alas empat bagian, yaitu bagian Kiri dan Kanan serta ‘Atas dan bawah, Bagian Kiri memuat posisi Kekayaan (atau Aset), dan bagian 4 of Ge Kanan posisi Kewajiban (sering kali disebut Hutang). Bagian Atas Aset memuat Aset Lancar (Tidak Tetap) dan bagian Bawah Aset memuat Aset Tetap. Bagian Atas Hutang memuat Hutang Perusahaan kepada Pihak Luar Perusahaan atau kepada bukan Pemilik Perusahaan, dan bagian Bawah Hutang memuat Hutang kepada Pihak Dalam Perusahaan atau Pemilik Perusahaan (yaitu para pemegang saham; yang tentu saja termasuk di dalamnya adalah para pendirinya). Bagian Atas Hutang juga terbagi atas Hutang Lancar atau Hutang Jangka Pendek (umumnya kurang dari satu tahun) dan Hutang Jangka Panjang (menengah: lebih dari satu tahun; dan panjang: lebih dari lima tahun). Istilah Lancar atau Jangka Pendek atau Tidak Tetap diberikan Karena dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun) situasinya bisa becubah; serta dalam jangka pendek itu mudah diuangkan (menjadi uang tunai) atau dicairkan. Aset-aset Lancar, sebagai contoh, termasuk di daiamnya adalah uang tunai (cash) itu sendiri; barang- barang persediaan (inventory; bahan mentah/bahan baku, barang/produk Setengah jadi, barang/produk jadi); dan segala piutang (receivables); surat-surat berharga Jangka pendek (marketable securities, surat tanah, BPKS, bukti order, saham perusahaan lain). Aset-aset Tetap biasanya adalah berupa bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lain serta mesin-mesin dan peralatan proses produksi. Disebut Tetap, karena tidak mudah dibawa-bawa atau diperjual-belikan atau tidak mudah pula untuk diuangkan {djjual dan dijadikan wang). Yang dicatat dalam Neraca Kekayaan-Kewajiban tentu saja asset-aset tetap yang bersih, yaitu setelah dikurangi dengan penyusutan kumulatif, sehingga mencerminkan nilai asset yang sesungguhnya, setelah dipakai dan menjadi aus sekian lamanya. Sedang Hutang Lancar adalah surat tanda hutang (note payables); hutang dagang (trade payables); dan sisa kewajiban yang belum dibayarkan (accruals), seperti sisa upah yang belum dibayarkan (accrued wages) dan sisa pajak yang belum dibayarkan (actrued taxes). Hutang yang berjangka panjang (debt) biasanya dibuat lewat Jembaga-lembaga keuangan, seperti bank, perusahaan asuransi, dana pension, perusahaan lain, atau pemerintah, berupa obligasi (bonds; surat tanda hutang yang dikeluarkan oleh Perusahaan). Ada dua macam hutang jangka panjang, yalu yang tanpa agunan (debentures) dan yang menggunakan agunan (mortgage bonds).. Yang tanpa agunan biasanya bersukubunga lebih tinggi. Hutang kepada Pihak Dalam Perusshaan adalah ‘hutang perusahaan kepada Pemilik Perusahaan, Pemilik Perusahaan adalah para pemegang saham, yang tentu saja termasuk pendiri perusahaan yang masih ada (masih memegang saham). Pemilikan saham perusahaan dibedakan atas: (1) Nilai nominal (face value atau par value) lembar saham yang beredar (outstanding); (2) Additional paid-in capital (di Indonesia disebut agio), yaitu nilai kelebihan’ harga jual saham dari harga nominainya; dan (3) Cummulative retained earnings. Jumiah dari nilal-nilat uang tetrsebut, disebut Nilai Penyertaan (total equity) Pemegang Saham (shareholders equity). Statement of Retained Earnings: Orang juga banyak yang secara khusus membuat Neraca Cadangan atau Neraca tentang Retained Eamings (jumlah keuntungan yang merupakan hak pemegang saham, tetapi yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan). Yang dimaksud dalam Neraca ini adalah kumulatif dari seluruh retained earnings dari tahun ke tahun. Neraca ini menunjukkan posisi kumulatif daripada retained earnings per 31 Desember, yaitu jumlah investasi yang dilakukan oleh kekuatan internal sendiri atau lewat keuntungan yang diciptakan 5 oleh intemal perusahaan. Cumulative Retained Earnings untuk Perusahaan Carter Chemical pada 31 Desember 1976: Cum. Retained Earnings, 31 Desember 1975 USO 730 = Ditambah Net income (EAT) 1976 .. . 120 ~ Dikurangi Dividen kepada Pemegang Saham 19: (100) USD 750 Cum. Retained Earnings, 31 Desember 1976 ... 4, Sources and Uses of Funds Statement Neraca Keuangan Sumber dan Penggunaan ini ditzmpilkan untuk menunjukkan dari mana dana-dana diperoleh perusahaan dan digunakan untuk apa saja_Misalnya untuk menjawab pertanyaan semacam ini: Apakeh program pengembangan perusahaan dibiayai dengan hutang baru atau lewat penjualan saham baru. Apakah perusahaan dibangun di atas aset-aset lancar yang semakin besar atau semakin sedikit. Selaln penyortaan dan hutang sebagai modal awal perusahaan, sesudah operaci produksi berjalan dan perusahaan mampu menjual produk-produknya, maka net income (EAT) merupakan salahsatu sumber dana (cash-in). Dalam hal ini perlu diingat tentang peranan blaya penyusutan yang juga merupakan sumber dana. Artinya, setelah segala biaya operasi dan administrasi, bunga dan pajek--kecuali penyusutan--sudah dibayar, berapa sisa usng tunai (cash) yang bisa dipakai untuk membayar dividen kepada pemegang saham dan hutang (pokok pinjamar)) kepada pember! hutang (semisal bank). Tabel3 memperlihatkan contoh Neraca Sumber. dan Penggunaan Dana Perusahaan Carter Chemical yang berlangsung pada operasi produksi tahun 1976. Neraca. Sumber dan Penggunaan Dana yang lengkap, termasuk tahun-tahun yang diprediksi, bisa itunjukkan sejak perusahaan didirikan sampai operasi berjalan sekian tahun. Dari gambaran Sumber dan Penggunaan yang lengkap ini dapat diperlinatkan, bagaimana dana diperoleh dari sumbernya, seperti dari penyertaan pemegang saham (equity) atau dari meminjam ke bank (debt; loan). Di sisi penggunaannya, dapat dilihat bagaimana dana tersebut digunakan untuk melakukan investasi sebelum berproduksi, seperti membayar harga tanah dan mendikan bangunan, membeli mesin-mesin dan berbagai fasilitas perusahaan ‘sampai dimutainya produksi percobaan (start-up; trial-run), disusul dengan produkst untuk komersial dar! bekerja dengan separuh kapasitas sampai mencapai kapasitas maksimal. Dalam Neraca ini, pada umumnya orang ingin melihat pula, apkah pada tiap akhir tahun ada dana’ yang cukup untuk mengawali kegiatan produksi pada tahun berikutnya. Jadi, kalau pada operas! sesuatu tahun tertentu ada dana surplus (minus), maka pada akhir tahun (end of the year balance) akan ada dana sebanyak dana pada awal tahun (beginning of the year balance) ditambah (dikurangi) dengan dana surplus (minus). Bacaan: Brigham, Eugene F. 1977. Financial Menagement: Theory and Practice. Hinsdale: Dryden Press Edisi Pertama : 8 Juni 1990 Edisike Dua : 9 September 2008 te fbr TABLE ~4 Carter Chemical Company Income Statement (nilion of doliars, except per share data) 1976 4975 ‘Net Sales $3,000 $3,402 Costs and Expenses: cae Labor and Materials $2,544 $ 2,843 Depreciation 100 90 Selling 22 a General and Administrative 40 45 Lease Payment on Office Building 28 2B Total Costs $2,734 $3,033 Net Operating income, or Eamings Before Interest and Taxes (EBM) $ 266 $ 369 Less Interest Expense: Interest on Notes Payable $8 $9 - Interest on First Mortgage Bonds 40 42 Jnterest on Debentures 18 20 Total Interest 66 $71 Earnings Before Tax 200 $298 Federal Income Tax (at 40%) 80 119 Net Income Alter Taxes Available to Common Stockholders $ 120 $ 179 Disposition of Net Income: Dividends to Commen tocxholders $ 100 $ 100 Addition to Retained Earnings $ 20 $ 79 Per Share of Common Stock: Eamings per Share (EPS) $2.40 $ 3.58 Dividends per Share (DPS) $2.00 $ 200 50 milion shares are outstanding: see Table 6-2. Calculations of EPS and DPS for 1976 are as follows: EPS = Net income After Tax/Shares Outstanding = $ 120,000,000/50,000,000 = $ 2.40 DPS = Dividends Paid to Common Stockholders/Shares Outstanding = $ 100,000,000/ 50,000,000 =$2.00 ‘Brigham, Eugene F. 1976. Financial Management: Theory & Practioe. Hinsdale: Dryden Press ty foe TABEL-4 Carter Chemical Company ‘Cash Flow StatementiNeraca Aliran Uang (million of dollars) 1976 1975 Net Sales $3,000 _ $3,402 Costs and Expenses: _ . Labor and Materials $2,544 $2,843 Depreciation 100 90 Selling 2 7 General and Administrative 40 45 Lease Payment on Office Building 28 28 Total Costs $2,734 $ 3,033 Net Operating Income, or Earnings Before Interest and Taxes (EBIT) $ 266 $ 369 Loss Interest Expensa: Interest on Notes Payable $ 8 $ 9 Interest on First Mortgage Bonds 40 42 Interest on Debentures 18 - 20 Total Interest $ 66 $ 74 Eamings Before Tax (EBT) . $ 200 $ 298 Federal Income Tax (at 40%) 80 119 Net Income After Taxes (EAT) Available to Common Stockholders $ 120 $ 179 ‘Add Back Depreciation $ 100 $ 9 Cash Flow {EAT + Depreciation) § 220 $ 269 TABEL-5 Carter Chemical Company ‘Statement of Retained Earnings/Neraca Keuntungan yang Ditahan Posisi 31 Desember 1976 (million of dollars) Balance of Retained Earnings, December 31, 1975 $ 730 Add: Net Income (EAT), 1976 120 Less: Dividend to Stockholders, 1976 (100) Balance of Retained Earnings, December 31, 1976 750 Brigham, Eugene F. 1978. Financial Management: Theory & Practice. Hinsdale: Dryden Press ; Gee CUR “BALANCE SHEET tayanar wg quhac Di Leak, fetus Quan And HD PIRAK Nitta tetocynaen (temetr) 5 sanéy zB anath), eR i s Sate rato 2 PaO I TARTTAL-CADITIONAL) Scapmlsa= RETAINED FAANNES TABLE-2 Carter Chemical Gompany Balance Sheet (milion of dollars) Assets Claims on Assets 12139 12138 12134 12/34 1976 1975 1976 1975 Cash $ 5 $ 52 Trade Account Payable $ 60 $ 87 Markeiable Securities 150 475 Notes Payable, 8% 100 110 Receivables 200 250 Accred Wages 10 10 Inventories 300 355 Acorued Federal Income Tax 130 135 ‘Total Current Total Current Assi $700 $ 832 Liabilities $ 300 $ 342 Gross Plant and First Mortgage Bonds, Equipment $1,800 $1,610 8% $ 500 §$ 520 Less atic 500 400 Debentures, 9%. 200 200 Net Plant and Eq’ment Total Long-Term (=Total Fixed Assets) $1,300 $1,210 Debt $ 700 $ 720 Stockholdérs Equity: Common Stock (60,000,000 shares, $1 par) $ 50 $ 50 Additional Paidin Capital 200 200 Retained Earnings 750 730 Total Stockholders Equity $4,000 $ $80 Total Assets $2,000 = $2,042 Total Claims on Assets $2,006 $2,042 Brigham, Eugene F. 1976. Financial Management, Theory &Prectice, Hinsdale: The Oryden Press 20 of & TABLE-3 Carter Chemical Company Sources and Uses of Funds Statement (million of dollars) 1976 Sources of Funds: Net Income After Tax (EAT) $120 De iat tt 100 Total Sources $220 Uses of Funds: ‘Expansion (increase) of Fixed Assefs $190 Payment to (Decrease in) Long-Term Debt 20 Payment fo (Decrease in) Current Liabilities: ‘Account Payable a Notes Payable 10 Accrued Taxes 5 increase in Current Assets: Cash 2) Marketable Securities (25) Receivables (60) Inventories (65) Dividends to Common Stockholders 100 Total Uses $220 Current Surplus $0 Analysis of Change in Net Working Capital: ‘Working Capital= Current Assets ~ Current Liabifties Decrease in Working Capital = Decrease in (Curent Assets ~ Current Liabilities) = $ (2+ 25 +50 + 56)-$ (27 + 1045) =$ 132-$ 42=$ 90 Another way to write the Statement: Sources of Funds: Net lncome After Tax $120 Depreciation 100 Decrease in Working Capital 90 Total Sources $310 Uses of Funds: ‘Expansion of Fixed Assels $ 190 ‘Payment ioLong-Term Debt 20 t 100 Total Uses $310 Curent Surplus $0 Brigham, Eugene F. 1976. Financial Management Theory & Practice, Hinsdale: Dryden Press / ' aM of Ge Contoh tain: Income Statement for the year ending December 31, 1977 be essses $5,000,000 180,000 Gross SaleS ..sseeeeeeeeeeeee Less, Returns and allowances Net sales seseeeeeseees ee pected eeeseeeeeees 4,850,000 Less, Cost of goods sold: Finishad-goods inventory, January 1, 1976 $ 260,000 Cost of goods manufactured 2,950,000 3,210,000 Less, Finished goods inventory, December ‘31, 1977 . 310,000 2,900,000 Gross Profit .... sesee $1,950,000 Operating expenses: Selling expenses: | Sales salaries and commissions . $390,000 Sales office. ...... +++ 40,000 Shipping ...eeeee 60,000 Advertizing ..... 753000 tg ~ Depréciation of Sales equipment. 10,000 Social security ond other sales department taxes ... ++ 5,000 7 Other selling; expenses’ ...... 20,000 600,000 Provision for doubtful account .. 10,000 General and administrative expenses: Officer salaries > -210,000-———""- Office salaries .... : 260,000 + Insurance . wtttgereeesessees 15,000 Depreciation (gen. and admin. — - facil.) . teeteeetereeseece 10,000 TaNGS, ties se aie ee ot estes 20,000 Stationary, ‘postage, telephone . 25,000 Other gen. and admin. expenses . 30,000 --=-+--- 560,000 Total operating expenses .....6.eeeeceeeneeeeeee teers Net operating profit (EBIT) ......s.seeseevecsseessees $ 780,000 Other income: Income from investments .......... 8,000 Interest on note receivables, etc. 3,000 11,000 Other expense Interest on bonded debt . é 94,000 . Interest on note payable q 38,000 132,000 Net non-operating income ..-..+e.ceseereeeceeeeeereres “121,000 Net profit before income tax (EBT) ....esseceeeeereere $ 659,000 Estimated Income taxes ....+.1.eeeeceeeeeeerectecseree 342, 000 Net profit after income taxes (EAT) ...c.seeeeeeeseeee $ 316,320 22 Menejemen Keuangan Korporasi Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD STUDI KASUS: PENJUALAN SAHAM BARU Perlunya investasi baru untuk ekspansi perusahaan menuntut penjualan saham baru sebanyak 2000 lembar (par value USD 1.000) dengan harga USD 4.000 (Price/Eaming Ratio = 8). Transaksi menghasilkan USD 3.00 kelebihan harga, sehingga memberikan tambahan modal sebesar USD 3x2000 = USD 6000 Situasi Sebelum Penjualan Saham: Saham Biasa (Outstanding, ‘Sebesar 5000 lembar @ USD 1.00) USD 5.000 Cum. Additional Paid-in Capital 0 Cum. Retained Eamings 10.000 + Total Modal (Stockholders’ Equity) USD 15.000 Nilai Buku (Book Value) = USD 15.000/5000 lembar = USD 3.00 per saham Sit sudah Penjualan Saham: Saham Biasa (Outstanding; Sebesar 7000 lembar @ USD 1.00) USD 7.000 Cum. Additional Pain-in Capital 6.000 Cum. Retained Eamings 10.000 + Total Modal (Stockholders’ Equity) USD 23.000 Nilai Buku (Book Value) = USD 23.000/7000 lembar = USD 3.29 per saham | 93 of Se Ill. PERFORMA DAN PERBANDINGAN KEUANGAN Oleh Ir. Sri-Bintang Pamungkas, MSISE, PhD Laporan Keuangan memuat posisi perusahaan pada suatu saat dan keadaan operasi perusahaan selama suatu periode pada masa lalu. Akan tetapi Laporan Keuangan juga mestinya dipakai untuk membuat prediksi-prediksi ke depan, seperti besarnya keuntungan perusahaan dan dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Dengan demikian Laporan Keuangan harus bisa digunakan untuk membuat prediksi-presdiksi atas situasi dan menjadi dasar bagi sesuatu yang harus dilakukan dalam menghadapi situasi masa depan tersebut. Untuk itu, dari bentuk-bentuk Laporan Keuangan tersebut, disusunlah beberapa beseran yang menunjukkan performa kevengan perusahaan yang tidak bisa dilihat dari sekedar melihat angka-angka dari Laporan Keuangan. Besaran-besaran tersebut termasuk dalam beberapa Kriteria Kuangan berupa angka-angka Perbandingan Keuangan (financial ratios). 1. Sistim Du Pont sebagai Alat Analisa Karena sulitnya memeroleh keterangan dari sekedar melihat angka-angka di dalam Japoran Neraca Keuangan, maka suatu prosedur dengan langkah-langkah tertentu dibuat sebagai alat untuk membuat analisis terhadap sebuah Neraca Keuangan. Gambar berikut (lihat Lampiran!) adalah “Bagan du Pont" yang memperlihatkan bagaimana income statement dan balance sheet berinteraksi untuk mendapatkan “laju keuntungan modal penyertaan” (rate of return on equity) perusahaan sebagai salafisetu’kriteria keuangan yang penting. Di bagian Kiri bagan menghasilkan profit margin on sales (biasanya disebut profit margin saja; menunjukkan ‘tingkat keuntungan pemegang saham"). Berbagai pengeluaran diperlihatkan di sisi Kiri itu, lalu dijumlahkan untuk menghasilkan Jumlah biaya (total costs). ‘Jumlah biaya" ini dikurangkan dari jumlah “nilai penjualan bersih” (net sales) menghasilkan “keuntungan bersih" (net incom selanjutnya, dibagi dengan “nilai penjualan bersih” menghasilkan profit margin, yang menunjukkan berapa keuntungan bagi pemegang saham dari setiap dollar hhasil penjuaian Sedang di bagian kanan diperlihatkan berbagai unsur kekayaan (assets). Apabila ‘nilai penjualan bersih’ (net sales) kemudian dibagi dengan “jumlah seluruh kekayaan” (ota! assets), maka akan dinasilkan nilai penjualan untuk setiap unit aset (disebut fofal assets turnover atau sekedar turnover). Profit Margin dikalikan dengan Total assets Turnover menghasilkan “laju keuntungan aset’, atau rate of return on assets. Perkalian tersebut disebut “persamaan du Pont" (the du Pont equation): Rate of Return on Assets = Profit Margin x Total Assets Turnover = (Net Profit After Tax/NetSales) x (Net Sales/Total Assets) 1 24 of Angka-angka di dalam Bagen du Pont menunjukkan angka-angka besaran yang diperoleh dari perusahaan Carter Chemical. Dari rumusan di atas, diperoleh bahwa Carter Chemical memeroleh 4 sen dollar keuntungan untuk setiap satu dollar penjualan; dan apabila keuntungan ini dikonversikan ke aset, di mana setiap unit aset mampu menghasilkan nilai penjualan 1.5 kalinya, maka akan dihasilkan keuntungan setiap unit asset (rate of return on assets) sebesar (4% x 1.5) = 6%. Selanjutnya, apabila dalam pengeloiaan keuangannya Carter Chemical hanya menggunakan modal penyertaan saja (artinya seluruh total assets dibiayai hanya oleh equity saja), maka-laju keuntungan penyertaan (rate of return on equity) besarnya juga 6%. Akan tetapi, kalau hanya sebagian saja dari aset dibiayai oleh equity, dan sebagian yang lain oleh hutang (atau pinjaman; debf), maka laju keuntungan penyertaan akan lebih besar daripada 6%. Jelasnya, angkla 6% harus dibagi dengan angka perbandingan antara penyertaan dan jumlah aset (equity/assets; equity-assets ratio; sering pula disebut equity ratio saja). Dalam hal ini: Rate of Retun on Equity = Rate of Return on Assets: (Equity/Assets) = 6% : (1 milyar/2 milyar) = 6% : 0.5 = 12%. 2. Berbagai Macam Angka Perbandingan Keuangan Perbandingan Keuangan meliputi: (1) Profitability Ratios, mengukur keberhasilan menejemen menghasilkan keuntungan investasi bagi para pemegang sahamnya; (2) Assets Utilization Ratios, mengukur keberhasilan menejemen mengelola asset- aset dalam menyelenggarakan operasi produksi; (3) Liquidity (Risk Measures) Ratios, mengukur keberhasilan menejemen dalam mengelola hutang jangka pendek; (4) Leverage (Risk Measures) Ratios, mengukur keberhasilan menejemen mengelola utang jangka panjang; dan (5) Market “Price Ratios, mengukur keberhasilan menejemen dalam membuat keseimbangan antara harga saham dan keuntungan perusahaan. Selain ke lima macam Perbandingan Keuangan itu, banyak macam yang lain dibuat orang. ‘Angka-angka Perbandingan Keuangan yang standar disusun untuk berbagai kelompok industri (seperti industri mesin dan logam, industri kimia, industri pertanian, industri bangunan dan industri minyak) menjadi Angka-angka Perbandingan Keuangan yang Rata-rata (industry average). Yaitu hasil dari berbagai perusahaan dalam satu kelompok industri yang sama yang dikategorikan “berhasil" dalam menjalankan bisnisnya untuk jangka waktu yang relatif panjang. Untuk melakukan analisis terhadap performa keuangan suatu perusahaan, Angka- angka perbandingan keuangan dari perusahaan tersebut diperbandingkan dengan Angka-angka Rata-rata ini untuk mengetahui apakah situasi keuangan perusahaan tersebut relatif ‘lebih baik’, “kurang baik" atau “buruk" dibanding dengan rata-rata industri. Contoh Angka-angka Perbandingan Keuangan Rate-rata industri (untuk industri kimia) untuk membuat analisis keuangan terhadap Perusahaan Carter Chemical dapat dilihat pada Tabel Angka Perbandingan Keuangan (lihat Lampiran). 35 of Ge 3. Analisa Perbandingan Keuangan Analisa berikut ini dibuat berdasarkan Tabel Angka Perbandingan Keuangan tersebut untuk Carter Chemical dibanding dengan Industry Average; serta situasi keuangan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu sejarah sepuluh tahun terakhir: 1. Angka ROE (Rate of Return on Equity) dari Carter Chemical pada tahun 1976 menunjukkan angka 12% yang lebih kecil dari Industry Average sebesar 15%. Akan tetapi pada tahun-tahun sebelumnya, angka ROE tersebut naik-turun di sekitar angka Industry Average. 2. Angka ROA (Rate of Return on Assets) menunjukkan angka 6% yang juga lebih rendah dari Industry Average sebesar 10%. ROA sebesar 6% tersebut diperoleh karena seluryuh asset Carter Chomical dibiayai 50% dengan Equity; sedang 50% ayang lain dengan Debt (hutang). Dilihat dari perbandingan Debt-Equity (disebut Dobt-Equity Ratio), Carter Chemical menunjukkan angka yang cukup besar juga dibanding dengan Industry Average yang hanya sekitar 33%. Jumlah hutang yang relatif besar itulah yang membesarkan angka ROE menjadi 12%; sekalipun itu tidak cukup besar dibanding dengan Industry Average yang 15%. 3. Angka Profit Margin on Seles sebesar 4% juga lebih rendah dari Industry Average sebesar 5%. Hal yang sama terjadi pada Total Assets Turnover, yaitu sebesar 1.5 dibanding 2. Kedua macam angka perbandingan itulah yang kemudian membawa rendahnya ROA di atas, yaitu 6% dibanding dengan 10%. 4. Sedang dilihat dari Fixed Assets Turnover, angka Carter Chemical, bahkan jauh lebih rendah dibanding dengan angka industry Average. Hal ini berarti Carter Chemical relatif terlalu banyak melakukan investasi pada Fixed Assets; investasi mana tidak cukup mendongkrak hasil penjuaian (Net Sales); dan bahkan memperkecil ROA. Akan tetapi, ditinjau dari jumlah Net Sales, Carter Chemical menghasilkan angka yang lebih tinggi daripada Industri Average; bahkan itu terjadi hamper selam sepuluh tahun terakhir. Situasi ini menyimpulkan, bahwa Carter Chemical telah dibebani dengan biaya-biaya dan pengeluaran yang relatif “terlalu besar” daripada yang seharusnya. Biaya tersebut, antara lain, adalah depresiasi sebagai akibat jumlah Fixed Assets yang ‘terlalu besar” tadi, serta biaya Pemeliharaan (maintenance) terhadap Fixed Assets. Yang tain adalah biaya bunga atas hutang (Debt) yang juga “terlalu besar* tadi (lihat butir 2), hutang mana digunakan untuk membiayai (baca: membeli) Fixed Assets yang terlalu besar tadi. 5, Sebagai akibat dari “terlalu besar*-nya biaya-biaya dan pengeluaran tadi, maka Profit Margin pun menjadi relatif lebih kecil. Akan tetapi fenomena ini terjadi hanya sekitar dua tahun terakhir. Keadaan beberapa tahun sebelumnya kelihatannya cukup baik, artinya tidak terlalu jauh dari Industry Average. Maka apa yang menyebabkan terjadinya “kesalahan’ pada tahun-tahun terakhir ini perlu dilihat Jebih lanjut. 6. Hasil penyelidikan membuktikan suatu temuan: Didorong oleh kenyataan bahwa hasil penjualan meningkat pesat, maka direncanakan pada 1974 untuk menambah kapasitas perusahaan dengan cara menambah Fixed Assets. Penambahan Fixed Assets ini dilakukan (baca: dibiayai) dengan menambah Debt. Akan tetapi sesuatu yang tak terduga terjadi, yaitu pemogokan buruh pada tahun berikutnya, sebab dengan penambahan assof tersebut banyak buruh harus bekerja lebih keras. 3 \ me Kor 7. Gambaran dan kesimpulan di atas bisa dijadikan bahan untuk merancang kembali proyeksi keuangan pada tahun-tahun berikutnya. Carter Chemical harus mampu membuat rencana penyelesaian (settlement!) segera terhadap masalah dengan para buruhnya untuk mencegah terjadinya *kerusakan" yang lebih besar. 8. Selain masalah buruh, Carter Chemical juga perlu melihat lebih lanjut terhadap angka Debl/Assets Ratio (dan juga Debt/Equity Ratio!) yang “terlalu besar’. Sekalipun masalah buruh bisa diselesaikan, dan hasil dari penambahan Fixed Assets bisa mendorong penjualan lebih besar, akan tetapi tetap saja angka Debi/Assots Ratio (dan juga Debl/Equity Ratio!) tersebut hanya bisa diperkecil dengan membayar kembali hutang yang relatif “terlalu besar” tersebut. Pembayaran tersebut berarti akan mengurangi besarnya deviden bagi para pemegang saham. Sepakatkah mereka? Bacaan: Brigham, Eugene F. 1977. Financial Management: Theory and Practice. Hinsdale: Dryden Press Edisi Pertama : 14 Desember 1992 Edisi Ke Dua: 27 September 2008 a} of Gy uy odesone up UL Se Any Se poz ‘Bujoq Jou syesse Bu ‘eBexone mojeq ‘K1019e)5 eu quewysonul yosse + pexy ono eBesn ysnous Bupyed jou soye9 faBerene mojag 12 iojDeysREsUN, aBeione ‘yy sul uy AropejseS uyog 20 “ysIy 003 53809 ‘mo} 00} saad fBesane mojaq UfareLY ‘1004 10g 40 ‘08Le] 005 quaunsenyy 40'‘MO} 00} SyyOId feBerene mojoq yonwu Hood anges, * eBezane Ansnpuy mojaq 's004 xe 5 xsT xs xEz x6 xOr ws |b Por 9 %st Ber ooo'es ozts 00's ozs Sasse 180 —syasse Suny ain {12 JO sares, vopeZiian seunseay (syesse poxy uy uaunsonuy eaysseoxe Saze0}pUI syesse = oyj21 40} v) PexU IN syasse pax sores, quayxe oi saunseay ‘Aroquenut sono winz SeYOIUBAU] JeBk YORD ‘sau, ABU MOY SMOYS sel! Caryn Va ye gered 42 Lat # Jenouiny yasse (e101 “9 senoum, jesse pox “S s@nouiny Asoquanut “i (sopey serous, 40 ,,Aunpoy,,)uOHEZTIN Wssy, ‘s@xe} pur 53509 ES ye soye surewes eur S0XE} JOYE sa1as jo seilop yDea 40 qwyoad 39N aBequaoied oy smOYS. Sasse 1201 uOUNySANU! 1230} Sexe) Wye SLY au UO Lua qyord yy fo 8921 at saunseeWy Aynbs: wowwog yoOS — queufsanuy stapjoyyoors. wowuos uo suinyey Bujurea 0} ejqeyene, uj ueeq sey quaweBeuew ‘ewooul oN —IMJSseoNS MOY) sMOUS sejes uo UBew yyoIg a ‘S38SSE [e}0) UO ume Jo ey “Z Aynbe uownto> uo uini jo sey t 8 Angered tS squowtoy aBeioay - Ansnpur projet 40} uopejnoye souey Bynu0g oney oy2 yo asoding 9161 ‘Atedurogy yeormeyD se1E9 307 soneY BOUEME Aoy jo Fup (sreqjop jo ae Lo TTYL swio}qo1d Aypinby) jeRUsjod pur ones igep yay sAued -uioo ou anoge sskjeue ‘ose ‘s0u 40 Jouunsai0} @ Ss} SBupUsee 9Z6T SHeUED PIEYE oR 46 x aue sysfjeue AiN0es {MOT ids ysorenuy Kod 04 Ay eUI XL. wi yeojwoyp aBesone mn UE ee yap 910 sey 20120 “IH xo't oaeione ueyy ened Apusii xgz eBerone YM ou UL 3noge tAro}0eSNES XLT = xo'b %og = xET xeT ws 9928 ooo'es ooo'rs goes oops oes 00s sda ‘oud we ‘seBieyo ysouoqu! 12201 aga syesse 12101, 299 12104, ‘seuowUeAU = syasse queuing 01 quoning syesse quening 40ysej '203U0.3S) ‘sBujusee quesino 40 2e\}0p & 40} Ked 0} Buy oxe 8209500 ones Ul Yoru oy sMoUg ———SAUNLBD-09He

You might also like