Professional Documents
Culture Documents
the use of skin allografts represents a lifesaving strategy for severe burn patients, but their
ultimate rejection limits their potential efficacy and utility. IL-6 is a major pleiotropic
cytokine which critically links innate and adaptive immune responses.
Hur, J. et al. Inflammatory cytokines and their prognostic ability in cases of major
burn injury. Ann Lab Med 35, 105–
110, https://doi.org/10.3343/alm.2015.35.1.105 (2015).
IL-6 and TNF-α synergistically impair the efficacy of therapies that promote allograft
acceptance.
Our previous work demonstrated that DCs produce both IL-6 and TNF-α during acute
allograft rejection
We next performed experiments to examine the role of either IL-6 or TNF-α on the T cell
alloimmune-promoting effects of the conditioned medium in our in vitro culture system.
Treatment of T cells with either an inhibitory anti–IL-6 mAb or an anti–TNF-α mAb reduced
T cell responses during allostimulation (Figure 2, A and B)
Shen Hua and Goldstein Daniel R (2009). IL-6 and TNF-α Synergistically Inhibit Allograft
Acceptance, JASN, 20 (5) 1032-1040; DOI: https://doi.org/10.1681/ASN.2008070778
Samoilova EB, Horton JL, Hilliard B, Liu, T-ST, Chen Y: IL-6-deficient mice are resistant to
experimental autoimmune encephalomyelitis: Roles of IL-6 in the activation and
differentiation of autoreactive T cells. J Immunol 161 : 6480– 6486, 1998
Whether cytokines are also elevated in the skin graft at the protein level remains to be
confirmed, but some of the cytokines identified, such as IL-6, are known to enhance T cell
proliferation [(13) and our in vitro results], suggesting that they may enhance the effector
function
of alloreactive T cells when they enter the skin graft
Skin-restricted commensal colonization
accelerates skin graft rejection
Lei Yuk Man, Yasmine Belkaid, Maria-Luisa Alegre
JCI Insight. 2019.
Penggunaan skin allografts merupakan strategi yang dapat menyelamatkan nyawa pasien luka
bakar parah, tapi reaksi penolakan yang terjadi dapat membatasi kemanjuran dan efikasi dari
skin allografts itu (Calota et al., 2012). IL-6 adalah sitokin pleiotropik utama yang
menghubungkan respon imun bawaan dan adaptif (Uehara et al., 2019; Nicolas et al.,2017).
IL-6, diketahui meningkatkan sel T proliferasi, menunjukkan bahwa IL-6 dapat
meningkatkan fungsi efektor sel T alloreaktif ketika memasuki cangkok kulit (Lei et al.,
2019; Benghiat et al. 2005).
IL-6 dan TNF-α secara sinergis menganggu efikasi terapi yang mendukung penerimaan
allograft (Eric et al., 2019. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa Dendritic Cell (DC)
menghasilkan IL-6 dan TNF-α selama penolakan allograft akut (Balta et al., 2014; Shen dan
Goldstein, 2009; Hata et al., 2004; Samoilova et al., 1998, Kelso et al., 1994)
Sel T CD4 + dibagi menjadi dua jenis: sel Th1 dan Th2. Sel-sel Th1 terutama mengeluarkan
IL-2, IFN-γ, TNF dan GM-CSF, sedangkan sel-sel Th2 terutama mensekresi IL-4, IL-5, IL-6,
IL-10 dan IL-13. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa sitokin tipe Th1
menghambat ekspresi sitokin tipe Th2, dan sebaliknya (Karim et al., 2019). Pada penelitian
(Minwang, 2018) mengungkapkan bahwa ketika reaksi penolakan terjadi pada kulit yang
dicangkokkan, ekspresi sitokin tipe-Th2 (IL-4, IL-6, IL-10) meningkat dan ekspresi sitokin
tipe-Th1 (IFN-γ) menurun (Murphy et al., 2011). Oleh karena itu, peneliti berspekulasi
bahwa perubahan ekspresi sitokin tipe Th1 dan Th2 penting dalam proses toleransi imun pada
kulit yang dicangkokkan (Ellis et al., 2018; Wu et al., 2001).
Penjelasan mekanisme yang mungkin adalah bahwa graft yang memproduksi IL-6
menyebabkan aktivasi perifer Sel T menghasilkan peningkatan produksi IFN oleh CD8 dan
peningkatan proliferasi sel T CD4 (Zelenika et al., 2001). Laporan terbaru menunjukkan
bahwa ekspresi IL-6 dapat mengatasi supresi imun yang dimediasi oleh sel-sel TReg dengan
aktivasi langsung sel T. Hasil ini mendukung hipotesis bahwa defisiensi IL-6 memperpanjang
kelangsungan hidup graft yang karena gagalnya pengaktifan Sel T dengan adanya penekanan
imun dimediasi oleh sel Treg (Yurong et al., 2007; Ford et al., 1991).
Yurong Liang,1,5 Kenneth Christopher,2 Patricia W. Finn,1 Yolonda L. Colson,3 and David
L. Perkins1,4,6 Graft Produced Interleukin-6 Functions as a Danger
Signal and Promotes Rejection After Transplantation Transplantation 2007;84: 771–777)
Pada penelitian Uehara et al., 2019 dirancang sebuah biomaterial gelatin methacryloyl
(GelMA) yang mengandung anti-IL-6 reseptor (GelMA / anti-IL-6), yang ditanamkan pada
permukaan antara lapisan luka dan allograft kulit. Menggunakan model transplantasi kulit
yang sangat ketat, GelMA / anti-IL-6 dapat melipatgandakan kelangsungan hidup allografts
kulit. Penggunaan GelMA / anti-IL-6 IMB jauh lebih unggul daripada pengobatan reseptor
anti-IL-6 sistemik dalam memperpanjang kelangsungan hidup allograft kulit. Dibandingkan
dengan kelompok kontrol yang tidak diobati, kulit dari kelompok IMMA GelMA / anti-IL-6
mengandung lebih sedikit sel T alloreactive dan makrofag. Skin allograft pada kelompok
GelMA / anti-IL-6 tampak lebih sehat daripada graft pada tikus yang diobati secara sistemik
dengan anti-IL-6 ( Solhjou et al., 2017)