Professional Documents
Culture Documents
254–260
Terakreditasi SK. No. 64a/DIKTI/Kep/2010
Abstract
The condition of Indonesian banking was going to collapse because of financial crisis. The impact of monetary
crisis automatically hit the banking sector. One effect of the monetary crisis in Indonesia about the end of the
20th century was the collapse of a number of banks, because the banks were considered no longer feasible to
continue the business. This research was conducted to examine the influence of NIITA, NIATTA, TETA,
CDTD against bank insolvency probability. This study used a sample period of 2007 and 2008 at national
banking company listed at Indonesian Stock Exchange. The sampling technique in this study used purposive
sampling technique, and obtained 50 companies. Regression model and overall model fit used in this study
had the right model (at the level of significant 100%) to estimate the function of dummy variable (the probabil-
ity of bank insolvency.) Or in other words the independent variable (NIITA, NIATTA, TETA, CDTD) jointly
had a significant effect on the dependent variable (dummy variable bankrupt or not bankrupt although the
results showed that partially all independent variables had no significant influence.
Key words: NIITA (net interest income/total assets), NIATTA (net interest after tax/total asset), TETA (total
equity/total assets), CDTD (certificate of deposit/total deposit)
Suatu peryataan dari Basel Committee on Banking saat ini sangat memprihatinkan akibat adanya kri-
Supervision (1999), dikatakan bahwa, akhir sistem sis moneter yang imbasnya juga melanda sektor
keuangan dunia telah menunjukkan adanya turbu- perbankan. Salah satu dampak dari krisis moneter
lensi ekonomi. Dalam lingkungan yang makin tur- yang melanda Indonesia di sekitar penghujung
bulen, sistem dan subsistem organisasi menjadi abad 20 ini adalah kolapsnya sejumlah bank-bank
makin terbuka dan tingkat persaingan semakin karena dianggap tidak layak lagi untuk menerus-
ketat dan tajam, bahkan semakin tidak menentu kan bisnisnya.
arah perubahannya. Secara eksplisit turbulensi da- Keputusan pemerintah untuk mengurangi
lam sistem keuangan dapat menciptakan berbagai jumlah bank-bank yang bermasalah terus berlanjut,
ancaman yang dapat melemahkan daya saing bank. pada tanggal 31 Desember 2002 sebanyak 52 bank
Bahkan, mungkin dapat menyingkirkannya dari yang dibekukan operasi atau kegiatan usahanya
industri perbankan. Kondisi Perbankan Indonesia dan sebanyak 6 bank yang diambil oleh Badan
| 254 |
Liabilitas, Kapitalisasi, dan Profitabilitas Terhadap Probabilitas Kebangkrutan Bank
St. Dwiarso Utomo & Yulita Setiawanta
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Bank- leksi 28 rasio keuangan menjadi 4 rasio keuangan.
bank dimaksud terpaksa dilikuidasi oleh pemerin- Tujuan yang ingin dicapai dengan hanya menggu-
tah dan otoritas perbankan, karena bank-bank itu nakan 4 rasio keuangan dari 28 rasio keuangan
sudah tidak mampu lagi mempertahankan going adalah dikarenakan rasio NIITA, rasio NIATTA,
concern-nya (Imron Rosyadi, 2006). rasio TETA, rasio CDTD sudah mampu mewakili
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup dalam mengetahui, dan menguji probabilitas ke-
dalam sistem keuangan yang turbulen, suatu bank bangkrutan bank pada industri perbankan swasta
harus dapat berkompetisi dengan bank lainnya se- di Indonesia.
bagai kompetitor dan sebagai mitra unit lainnya Rosyadi (2006) menyatakan jika probabilitas
yang juga memberikan produk/layanan yang sa- kebangkrutan bank yang signifikan. Dalam peneli-
ma. Suatu bank berhasil memenangkan kompetisi tiannya ini untuk mengestimasi fungsi variabel
bisnisnya jika ia mampu memberikan produk/jasa dummy (probabilitas kebangkrutan bank), atau
layanan lebih baik daripada kompetitornya, sekali- dengan kalimat lain variabel independen (NIITA,
gus mampu beradaptasi dengan setiap perubahan NIAATA, TETA, CDTD) secara bersama-sama
lingkungan. Manajemen bank yang kreatif-inovatif mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel
selalu berusaha menciptakan berbagai produk/ dependen (variabel bangkrut atau tidak bangkrut).
layanan yang prospektif dan menguntungkan tan- Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
pa mengabaikan prinsip asset liability management Kolari (2002) alat analisis yang digunakan dalam
(ALMA), yaitu menyelaraskan antara profitabilitas penelitiannya adalah regresi logit dengan variabel
dan risiko (Hadad et. al., 2004). dependenya adalah variabel dummy (gagal dan
Salah satu area penelitian telah menghasilkan tidak gagal) dan variabel independenya adalah 28
kajian atas asosiasi informasi laporan keuangan rasio keuangan, kemudian diperoleh empat rasio
terhadap kemungkinan perusahaan mampu mem- yang signifikan untuk satu tahun sebelum kebang-
pertahankan bisnisnya atau harus dinyatakan krutan yang kemudian di dapat empat rasio
bermasalah karena gagal secara ekonomi dan ke- keuangan yang signifikan berpengaruh terhadap
uangan. Tradisi penilaian ini diawali oleh Beaver kebangkrutan bank yaitu pendapatan bunga
(1996), kemudian diteruskan antara lain oleh bersih/total asset, laba bersih setelah pajak/total
Altman (2001) dan Gilbert et, al. (1990). Penelitian asset, total modal sendiri. Tujuan dari penelitian
mengenai kebangkrutan bank di Indonesia, antara adalah, mengetahui, menguji dan membuktikan se-
lain dilakukan oleh: Muliaman, dkk. (2004), Rahmat cara empiris pengaruh variabel profitabilitas, kapi-
(2002), Luciana & Winny (2005), dan Wilopo (2001). talisasi, dan liabilitas terhadap kebangkrutan bank.
Muliaman, et al. (2004) mengenai prediksi ke-
pailitan bank umum di Indonesia, sementara itu HIPOTESIS
Rahmat (2002) mengenai penerapan Z-skor untuk Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
memprediksi kesulitan dan kebangkrutan pada adalah, diduga NIITA (net interest income/total as-
perbankan Indonesia (Rosyadi, 2006). sets) sebagai proksi profitabilitas, NIATTA (net
Kolari, et al. (2000) menemukan sebuah mo- interest after tax/total asset) sebagai proksi profitabi-
del analisis yang dapat digunakan untuk mempre- litas, TETA (total equity/total assets) sebagai proksi
diksi kebangkrutan suatu perbankan. Model ini kapitalisasi, CDTD (certificate of deposit/total deposit)
menggunakan analisis logistic regression yang bertu- sebagai proksi liabilitas berpengaruh terhadap pro-
juan untuk melihat perbedaan antara perusahaan babilitas kebangkrutan bank.
yang bangkrut dan tidak bangkrut, dengan menye-
| 255 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol.15, No.2, Mei 2011: 254–260
| 256 |
Liabilitas, Kapitalisasi, dan Profitabilitas Terhadap Probabilitas Kebangkrutan Bank
St. Dwiarso Utomo & Yulita Setiawanta
standar deviasinya, hal ini menunjukan bahwa block 0 dan block 1 sebesar 27,877–0,000= 27,877 dan
sampel data relatif tidak sama atau heterogen. mempunyai signifikansi 0,000 < 0,05 yang signifi-
kan (Tabel 3). Artinya bahwa secara keseluruhan
Tabel 2. Frekuensi Probabilitas Kebangkrutan Bank model regresi logistik yang digunakan merupakan
Valid Kumulatif model yang baik. Langkah untuk mengetahui bah-
Frek. %
(%) (%) wa suatu model regresi logistik merupakan sebuah
Valid 1 4 8.0 8.0 8.0
model yang tepat, terlebih dahulu akan dilihat ben-
2 46 92.0 92.0 100.0
tuk kecocokan atau kelayakan model. Uji kelayakan
Total 50 100.0 100.0
model diperlukan untuk menguji hipotesis bahwa
Bank yang mengalami kebangkrutan dika- data empiris cocok atau tidak dengan model, peng-
tegorikan dengan angka 1 sebanyak 4 observasi ujian ini dilakukan dengan uji Hosmer and Lameshow
atau 8%. Sedangkan bank yang tidak mengalami Goodness of Fit Test dengan pendekatan chi square.
kebangkrutan yang dikategorikan dengan angka Hasil pengujian Hosmer and Lameshow Test dapat
2 sebanyak 46 data atau 92% (Tabel 2). dilihat pada Tabel 4.
Tabel 3. Uji Overall Model Fit Tabel 4. Hasil Hosmer and Lemeshow Test
Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant
Step Chi-square df Sig.
1 30.530 1.680
1 ,000 4 1,000
2 28.003 2.262
3 27.878 2.430 Hasil pengujian kesamaan model prediksi
4 27.877 2.442 dengan observasi diperoleh nilai chi square 0,000
5 27.877 2.442 dengan signifikansi sebesar 1,000 (Tabel 4). Dengan
a Constant is included in the model. nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05 maka
b Initial -2 Log Likelihood: 27.877 hipotesis nol diterima dan model ini mampu mem-
prediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan
c Estimation terminated at iteration number 5
bahwa model dapat diterima karena cocok dengan
Because parameter estimates changed by less data observasinya.
than.001.
Uji Hipotesis
Uji kelayakan dengan memperhatikan angka
pada awal -2 log likelihood (LL) block number = 0, Berikut adalah hasil tabulasi data penelitian
sebesar 27,877 dan angka pada -2 log likelihood (LL) melalui proses statistik untuk melakukan pengujian
block number = 1, sebesar 0,000. Hal ini menunjuk- terhadap hipotesis yang dibangun atau diinginkan
kan terjadinya penurunan nilai -2 log likelihood di dalam penelitian ini sebagaimana dalam Tabel 5.
| 257 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol.15, No.2, Mei 2011: 254–260
Hasil pengujian regresi logistik pada Tabel bahwa secara keseluruhan tingkat prediksi
5 menunjukkan bahwa rasio profitabilitas NIITA variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian
tidak berpengaruh terhadap probabilitas ini tinggi. Tetapi dilihat dari tipe kesalahan yang
kebangkrutan bank. Hal ini dapat terlihat dari uji terjadi tampak bahwa kekuatan prediksi untuk
hipotesis dimana nilai NIITA tidak signifikan pada bank yang terlikuidasi 0% karena dari sampel bank
0,988 dan nilai koefisien regresi senilai 1116,179. yang dilikuidasi, semuanya diprediksikan tidak
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada terlikuidasi. Hal ini sesuai dengan penelitian dari
level kesalahan 5%, berarti nilai 0,988 < 0,05. Wilopo (2001). Namun hal ini bertolak belakang
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kolari
bahwa rasio profitabilitas NIATTA tidak (2002), Nugroho (2004), Almilia (2006), Rosyadi
berpengaruh terhadap probabilitas kebangkrutan (2006), dan Purnomo (2001) sama-sama
bank. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis mengemukakan jika NIITA signifikan berpengaruh
dimana nilai NIATTA (X2) tidak signifikan pada terhadap kebangkrutan bank.
0,985 dan nilai koefisien regresi senilai 3763,151. Berdasarkan hasil regresi logistik pengaruh
Tingkat signifikansi yang digunakan adalah pada TETA terhadap probabilitas kebangkrutan bank
level kesalahan 5% (0,05), berarti nilai 0,985 < 0,05. tidak signifikan. Ketidak signifikan karena semakin
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan besar nilai TETA berarti permodalan bank semakin
bahwa rasio profitabilitas TETA tidak berpengaruh baik, sehingga kemampuan bank untuk menyerap
terhadap probabilitas kebangkrutan bank. Hal ini kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindarkan
dapat terlihat dari uji hipotesis dimana nilai TETA juga semakin baik. Hal ini tidak sesuai dengan
tidak signifikan pada 0,998 dan nilai koefisien penelitian yang dilakukan oleh Martin (1997),
regresi senilai 8,245. Tingkat signifikan yang Kolari (2002) yang menyatakan bahwa rasio ini
digunakan adalah pada level kesalahan 5% (0,05), berpengaruh terhadap probabilitas kebangkrutan
berarti nilai 0,998 < 0,05. bank. Hal ini justru sesuai dengan penelitian
Rosyadi (2006) yang mengemukakan jika TETA
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan
tidak signifikan berpengaruh terhadap
bahwa rasio profitabilitas CDTD tidak
kebangkrutan bank, karena bank-bank go-public
berpengaruh terhadap probabilitas kebangkrutan
pada tahun sekarang hanya sedikit yang mengalami
bank. Hal ini dapat terlihat dari uji hipotesis
kebangkrutan.
dimana nilai CDTD tidak signifikan pada nilai
CDTD 0,997 dan nilai koefisien regresi 24,046. Berdasarkan hasil regresi logistik CDTD
Tingkat signifikan yang digunakan adalah pada tidak berpengaruh signifikan terhadap probabilitas
level kesalahan 5% (0,05), berarti nilai 0,997 < 0,05. kebangkrutan bank. Semakin besar rasio CDTD
maka manajemen memanfaatkan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan total deposit dalam
PEMBAHASAN pembayaran utang pada deposan sehingga hal
tersebut dapat digunakan untuk mengukur
Hasil pengujian regresi logistik menunjukkan
liabilitas. Selanjutnya karena bank memperoleh
bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan
dana yang sebagian besar berupa deposito
NIITA dan NIATTA tidak berpengaruh terhadap
berjangka dan dana-dana mahal lainnya, maka akan
probabilitas kebangkrutan bank. Variabel ini tidak
menimbulkan biaya dana yang tinggi dan sangat
signifikan berpengaruh terhadap kegagalan suatu
menguntungkan perbankan tersebut. Perbankan
bank, karena berdasarkan pengujian baik pada
ternyata mampu menutup biaya dana ini dari
sampel estimasi maupun sampel validasi tampak
| 258 |
Liabilitas, Kapitalisasi, dan Profitabilitas Terhadap Probabilitas Kebangkrutan Bank
St. Dwiarso Utomo & Yulita Setiawanta
penghasilan operasional dari bank yang bersang- indikator NIITA, NIATTA, TETA, dan CDTD per-
kutan, maka untuk kerugian tersebut tidak akan bankan tersebut untuk mencapai return yang dha-
diserap oleh modal yang dimiliki, sehingga bank rapkan, namun perlu menelusuri faktor lain seperti
yang bersangkutan tidak terjadi kekurangan mo- kinerja keuangan lainya. Meskipun hasil penelitian
dal. Hal ini justru sesuai dengan penelitian Rosyadi ini belum dapat mendukung teori yang dibangun
(2006) yang mengemukakan jika CDTD tidak signi- namun hal tersebut patut diduga disebabkan
fikan berpengaruh terhadap kebangkrutan bank, karakteristik internal perusahaan sampel yang
karena bank-bank go-public pada tahun sekarang memberikan kontribusi ketidaksignifikanan hasil
hanya sedikit yang mengalami kebangkrutan. Hal ini.
ini bertolak belakang dengan penelitian yang dila- Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan pene-
kukan oleh Martin (1997), sedangkan Kolari (2002) litian yang akan dilakukan menggunakan lebih
yang dalam hasil penelitianya rasio ini dapat ber- banyak kurun waktu penelitian agar jumlah bank-
pengaruh secara signifikan terhadap probabilitas bank yang bangkrut dan yang tidak mengalami
kebangkrutan bank. jumlah perbandingan yang memadai.
| 259 |
Jurnal Keuangan dan Perbankan | PERBANKAN
Vol.15, No.2, Mei 2011: 254–260
Sawir A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Nugroho, T.A. 2006. Kegagalan Usaha Bank di Indone-
Keuangan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama. sia dengan Rasio yang Terdapat dalam CAMEL.
Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Auditing.
Sunarsip. 2003. Analisis Deregulasi, Krisis, dan Wilopo. 2001. Prediksi Kebangkrutan Bank. Jurnal Riset
Restrukturisasi Perbankan di Indonesia. Jurnal Akuntansi Indonesia, 4(2): 184-198.
Keuangan Publik, 1(1).
| 260 |