Professional Documents
Culture Documents
Hendra Lie
STIE Madani Balikpapan
ABSTRACT
This research aims to analyze one of the financial ratios that measure the
company financial performance, including Real Estate and Property Company, is
Return On Equity (ROE), which is presented how far the company abilities to
manage the growth effectively and to measure the profitability of the investment
of the owner or the shareholders.
The formulation of this research is: Do the independent variables consist of
Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Debt Ratio and Earnings per Share
significantly influence to the Return on Equity (ROE) of the Companies of Real
Estate and Property listed in Indonesia Stock Exchange. The Hypothesis of this
research is the assumption that Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Debt
Ratio and Earnings Per Share simultaneously and partially influence to the Return
on Equity.
In this research the writer took twenty companies as a sample and we took
the data from the year of 2012, 2013, 2014, 2015 dan 2016 simultaneously for 5
years. To measure the influence of Total Assets Turnover, Net Profit Margin,
Debt Ratio and Earnings per Share to Return on Equity (ROE), we do Analysis of
Multiple Regression using SPSS version 22.
To test the hypothesis we used F test and t test with significance at 95%.
From F test we know that counted F is 65.710 higher than F table 2.47 and t test
showed us that all independent variables are higher than t table 1.66
For overall, the correlation coefficient is 0.857 and determination coefficient
is 73.5%, it means that the independent variables (Total Assets Turnover, Net
Profit Margin Debt Ratio and Earnings per Share) has significant influence to the
dependent variable Return on Equity.
And the most important thing is from this research the writer also found that
Net Profit Margin (NPM) variable influence dominantly to the Return on Equity
(ROE) of the company. It showed from beta standard coeffisien of Net Profit
Margin and it is represented by the highest counted t among the others variables.
Keywords : Real Estate, Property, Return On Equity, Total Assets Turnover, Net
Profit Margin, Debt Ratio, Earnings Per Share.
64
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
PENDAHULUAN
Salah satu bisnis yang mempunyai prospek bagus pada zaman modern ini
adalah perusahaan real estate dan property. Investasi di properti walaupun
mengalami pasang surut tetapi masih menjadi pilihan utama kebanyakan orang
sebab para investor beranggapan bahwa investasi properti merupakan salah satu
cara terbaik untuk mengembangkan uang. Secara umum investasi properti
dianggap lebih aman daripada jenis investasi lainnya karena investor sendiri yang
menguasai atau mengelola investasinya.
Banyak produk investasi yang dipengaruhi oleh faktor luar. Misalnya
harga-harga di bursa saham bisa naik turun dengan cepat bahkan signifikan karena
isu atau gosip seputar politik, kebijakan pemerintah, keamanan Negara dan
kondisi ekonomi. Demikian juga halnya seperti obligasi yang harganya turun saat
angka suku bunga naik.
Perusahaan yang bergerak pada bidang real estate dan property dalam
beberapa tahun terakhir ini mengalami perubahan dan perkembangan cepat seiring
dengan kebutuhan masyarakat yang semakin banyak dan juga gaya hidup
masyarakat yang serba modern yang diikuti perkembangan dunia usaha yang
semakin kompetitif.
Perusahaan dalam kegiatan operasionalnya memerlukan evaluasi secara
periodik terhadap fungsi-fungsi operasionalnya terutama fungsi keuangan dengan
maksud agar misi atau tujuannya dapat tercapai secara optimal. Selain misi yang
telah diutarakan maka memberikan kepuasan bagi investor yang telah
menanamkan modalnya dalam jumlah yang relatif besar menjadi sangat perlu
diperhatikan dan dipertahankan. Hal ini dapat terjadi apabila perusahaan mampu
meningkatkan nilai ekonomis perusahaan sehingga investor tetap yakin dengan
perusahaan dan selain itu dapat menarik perhatian investor lainnya.
Evaluasi terhadap kinerja keuangan perusahaan yang dilakukan secara
periodik akan memberikan informasi tentang adanya keberhasilan perusahaan atau
sebaliknya. Evaluasi seperti ini dapat memberikan umpan balik bagi manajemen
guna membenahi apabila ada kegagalan dan bila berhasil dapat lebih ditingkatkan.
Berdasarkan evaluasi kinerja keuangan, perusahaan dapat dinilai memiliki nilai
ekonomis yang tinggi atau sebaliknya.
Dalam mengevaluasi kinerja keuangan dapat menggunakan berbagai
peralatan analisis untuk menganalisis berbagai laporan keuangan yang disajikan
dimana hasilnya dapat dijadikan tolok ukur dalam menilai perusahaan. Hasil
analisis dapat menunjukkan kondisi keuangan perusahaan misalnya kemampuan
membayar hutang, kemampuan membayar bunga pinjaman, kemampuan
menjamin hutang, kemampuan untuk memperoleh keuntungan dan lain-lain.
Salah satu Rasio keuangan yang dapat mengukur kinerja keuangan dari
suatu perusahaan termasuk perusahaan real estate dan property adalah Return
On Equity (ROE). Populernya ROE dijadikan indikator utama rasio profitabilitas
karena apabila ROE baik maka rasio profitabilitas yang lain juga akan baik.
65
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
KERANGKA TEORI
Perusahaan Real Estate dan Property
Real estate dan property memiliki berbagai aktivitas dalam
operasionalnya. Secara umum, kegiatan usaha pada real estate dan property
adalah sebagai berikut:
1. Bertindak atas nama pemilik dalam segala hal mengenai pemeliharaan dan
pengelolaan baik rumah tinggal, kondominium apartment, dan bangunan
lainnya.
2. Real estate dan property bertindak untuk mengelola proyek-proyek
66
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
67
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
METODE PENELITIAN
Penelitian meliputi seluruh perusahaan di sektor real estate dan property
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan menerbitkan Laporan Keuangan secara
konstan dan berkelanjutan dari tahun 2012 sampai dengan 2016. Peneliti tidak
mendatangi atau mengamati langsung ke perusahaan-perusahaan bersangkutan
tetapi peneliti menganalisa Laporan Keuangan yang dipublikasikan oleh Bursa
Efek Indonesia dengan data sekunder yaitu Laporan Keuangan perusahaan di
sektor real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2012 sampai dengan 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh laporan
keuangan perusahaan real estate dan property yang telah mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data Indonesian Capital Market
Directory, sekor real estate dan property pada tahun 2016 adalah berjumlah 46
perusahaan. Sedangkan yang menjadi sampel penelitian adalah 20
perusahaan.dengan mengunduh secara langsung di website www.idx.co.id.
68
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
X3 = Debt Ratio
X4 = Earnings Per Share
e = Koefisien error
Mengingat data yang digunakan adalah data sekunder maka untuk menentukan
ketepatan model perlu dilakukan pengujian atas beberapa asumsi klasik. Asumsi
klasik yang akan diperiksa yaitu uji normalitas, multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
Ghozali (2009 :13) menyebutkan bahwa model regresi yang baik harus tidak
terjadi multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah error dari model regresi
berdistribusi normal atau tidak. Error dari model regresi yang terbentuk harus
memenuhi asumsi normalitas ini. Jika error model regresi tidak berdistribusi
secara normal, maka statistik uji, apakah itu uji-t maupun uji-F tidak bisa
diterapkan. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah error model regresi
berdistribusi atau tidak adalah dengan memperhatikan probability plot
residual. Jika probability plot residual berada di sekitar garis horizontal,
maka error dari model tersebut dikatakan berdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2009:25), uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
terdapat korelasi diantara variabel-variabel independen dalam model regresi
tersebut. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di
antara variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen
maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel
independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen adalah nol.
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat
dilihat dari tolerance value atau Variance Inflation Factor (VIF). Sebagai
dasar acuan dapat disimpulkan:
1) Jika nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam
persamaan regresi.
2) Jika nilai tolerance < 0,1 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan
bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam persamaan
regresi.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2009 :35).
69
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
70
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
sampai dengan tahun 2016. Data yang diperoleh kemudian diolah dalam bentuk
format standar untuk menghitung formulasi-formulasi rasio keuangan yang akan
diolah lebih lanjut ke dalam software SPSS versi 22. Variabel-variabel tersebut
dapat disajikan dalam bentuk deskripsi untuk masing-masing variabel penelitian
yang dapat diuraikan sebagai berikut:
71
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
tahun dicapai oleh PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yaitu sebesar 19,41%,
sedangkan rata-rata Return On Equity (ROE) terendah terjadi pada PT Suryamas
Dutamakmur Tbk yaitu sebesar minus 4,01%. Secara umum ROE untuk
keseluruhan perusahaan yang diteliti berada pada angka 8,96% yang berada di
bawah standar rata-rata sebesar 15%.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata total assets turnover secara
keseluruhan adalah tidak begitu baik yakni 0,25 artinya perputaran total assets
sebanyak 0,25 kali dalam menghasilkan penjualan Ini menunjukkan pihak
manajemen belum efisien didalam penggunaan keseluruhan aktiva didalam
menghasilkan penjualan. Diantara keduapuluh perusahaan diatas yang mempunyai
nilai rata-rata total assets turnover yang sangat bagus adalah PT Duta Graha Indah
Tbk yakni 0,78 kali dan posisi terendah terjadi pada PT Suryamas Dutamakmur
Tbk yaitu sebesar 0,06 kali.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan perusahaan sektor
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki rasio net
profit margin yang sangat baik sampai mencapai rata-rata 14,05%, hal ini
menunjukkan efesiensi operasi perusahaan dan penjualan yang baik sehingga
dapat menghasilkan laba yang sangat tinggi. Rata-rata Net Profit Margin (NPM)
73
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
untuk perusahaan sample yang tertinggi adalah dicapai oleh PT Ciputra Property
Tbk dengan rata-rata sebesar 38,02% dan yang terendah adalah sebesar minus
9,14% yang diperoleh oleh PT Suryamas Dutamakmur Tbk.
74
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa secara keseluruhan perusahaan sektor
real estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki
Earnings Per Share yang semakin baik, ini terlihat dari perkembangan 2 tahun
terakhir yakni tahun 2015 ke 2016 terjadi peningkatan dari rata-rata 33.81 menjadi
41.23. Dari sekelompok data sampel yang diteliti rata-rata Earnings Per Share
75
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
dari keduapuluh perusahaan sample adalah 29,24 dan EPS tertinggi dicapai oleh
PT Duta Pertiwi Tbk dengan rata-rata sebesar 92,30 dan yang terendah adalah
sebesar minus 2,36 yang diperoleh oleh PT Suryamas Dutamakmur Tbk.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Roe Perusahaan Real Estate dan
Property
Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan maka
model analisis yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dapat
dilihat dari hasil analisis regresi berganda menggunakan SPSS versi 22 yang
hasilnya disajikan pada tabel model summary seperti berikut:
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant),
X1 = Total Asset Turnover,
X2 = Net Profit Margin
X3 = Debt Asset Ratio,
X4 = Earnings Per Share,
b. Dependent Variable:
Y = Return On Equity
Coefficientsa
76
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
77
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
14,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Terbukti dengan uji F dengan
signifikansi lebih kecil dari alpha 0.05, yang menyatakan bahwa secara simultan
variabel Assets Turnover, Net Profit Margin, Debt to Total Assets, dan Earnings
Per Share berpengaruh terhadap Return On Equity (ROE). Keadaan ini
mengindikasikan bahwa asset, hutang, laba yang dikelola perusahaan serta
Earnings Per Share yang dihasilkan telah mampu menciptakan peningkatan
ROE perusahaan. Artinya perputaran asset, laba, hutang serta Earnings Per Share
yang dikelola perusahaan mempunyai hubungan yang berdampak positif dan
signifikan pengaruhnya terhadap ROE. Hasil penelitian ini sejalan dengan
Syamsuddin (2009:65) bahwa Return On Equity (ROE) dipengaruhi oleh Total
Assets Turnover, Debt To Total Assets dan Net Profit Margin. Sama halnya
dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mujiono (2009)
menyimpulkan bahwa secara simultan ada hubungan yang signifikan antara
variabel bebas Total Asset Turn Over, Net Profit Margin, dan Leverage.
Pembahasan secara parsial dapat dijelas seperti berikut:
1. Total Assets Turnover (X1) berpengaruh signifikan terhadap Return on
Equity. Hasil analisis regresi liner memperlihatkan bahwa β sebesar 0,135
positif dan standart koefisien beta 0,319 positif serta nilai signifikansi t
sebesar 0.000 < dari 0.05 (Alpha). Keadaan ini membuktikan bahwa variabel
Total Assets Turnover yang digunakan dalam operasional perusahaan mampu
menghasilkan volume penjualan tertentu yang diharapkan perusahaan.
Dengan demikian aktiva yang digunakan sebagai modal usaha perusahaan
telah mampu memberikan kontribusi yang berdampak positif terhadap
peningkatan Return on Equity. Walaupun total asset turn over rata-rata yang
dicapai perusahaan secara keseluruhan masih 0,25 kali atau lebih kecil dari
rata-rata 2 kali, bukti empirik menunjukkan ada hubungan yang berdampak
positif atas asset turn over terhadap ROE yang dicapai perusahaan. Hal ini
menunjukkan bahwa asset yang dikelola dikatakan belum efisien dalam
menghasilkan penjualan. Oleh karena itu manajemen perusahaan perlu
memperhatikan strategi pengelolaan aset yang mampu meningkatkan
perputaran aset perusahaan dalam menghasilkan penjualan dengan volume
tertentu. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Syamsuddin (2009:65)
bahwa Total Assets Turnover yaitu rasio yang menunjukkan tingkat efisien
penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan di dalam menghasilkan volume
penjualan tertentu.
2. Net Profit Margin (X2) berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity.
Hasil analisis regresi linier memperlihatkan bahwa nilai koefisien β sebesar
0,338 positif dan standart koefisien beta 0,617 positif. Hal ini
mengindikasikan bahwa Net Profit Margin yang dihasilkan perusahaan
telah mampu memberikan kontribusi yang berdampak positif terhadap
peningkatan Return on Equity. Keadaan tersebut dapat terjadi karena nilai
NPM yang dicapai digunakan untuk menambah modal perusahaan akibatnya
modal semakin meningkat, sehingga tambahan modal telah menghasilkan
earning yang berdampak pada ROE yang dicapai perusahaan. Artinya
perusahaan dapat meningkatkan ROE dengan meningkatkan pendapatan
78
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
bersih yang dapat dilihat dalam rasio net profit margin yang dicapai
perusahaan. Dari hasil analisis net profit margin untuk keduapuluh sampel
penelitian maka diperoleh rata-rata selama periode 2012 sampai dengan 2016
sebesar 14,50% lebih tinggi dari rata-rata secara normal. Ini menunjukkan
efisien dari manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya dan peningkatan
penjualan. Hal ini sejalan dengan pendapat Sutojo (1997:57), ROE
memberikan gambaran tentang seberapa besar perusahaan telah mampu
menghasilkan keuntungan dari jumlah dana yang telah mereka investasikan
dalam perusahaan tersebut bahkan Net Profit Margin berpengaruh dominan
terhadap ROE.
3. Debt to Total Asset (X3 ) berpengaruh signifikan terhadap terhadap Return on
Equity Hasil analisis regresi linier memperlihatkan bahwa nilai koefisien β
sebesar 0,122 positif dan standart koefisien beta 0,250 positif. Hal ini
mengindikasikan bahwa Debt to Total Asset yang digunakan perusahaan
telah mampu memberikan kontribusi yang berdampak dan pengaruh positif
terhadap peningkatan Return on Equity. Keadaan ini terjadi karena hutang
pinjaman modal digunakan untuk penambahan aktiva usaha perusahaan
tersebut telah mampu menghasilkan peningkatan pendapatan dan
keuntungan perusahaan. Dengan demikian pinjaman yang digunakan untuk
penambahan aktiva tersebut telah memberikan pengaruh yang berdampak
positif dan signifikan terhadap peningkatan ROE.
4. Earnings Per Share (X4) berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity
Hasil analisis regresi liner memperlihatkan bahwa nilai koefisien β sebesar
0,001 positif dan standart koefisien beta 0,278 positif. Hal ini
mengindikasikan bahwa Earnings Per Share telah mampu memberikan
kontribusi yang berdampak dan pengaruh signifikan terhadap Return on
Equity. Keadaan ini terjadi karena Earnings Per Share mempunyai persepsi
nilai yang positif di masyarakat sehingga cenderung menginvestasikan
modalnya ke perusahaan karena dapat menghasilkan earning yang mampu
menciptakan ROE perusahaan. Hal ini terlihat dari hasil analisis bahwa
secara keseluruhan perusahaan sektor real estate dan property yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia memiliki Earnings Per Share yang semakin baik, ini
terlihat dari tahun 2015 ke 2016 terjadi peningkatan dari rata-rata 33.81
menjadi 41.23. Dari sekelompok data sampel yang diteliti rata-rata Earnings
Per Share dari keduapuluh perusahaan sample adalah 29,24. Artinya
manajemen telah mampu menciptakan nilai perusahaan dengan baik. Hasil
penelitian ini sejalan dengan pendapat Untung Haryono (2015:199) bahwa
Earnings Per Share mengukur seberapa jauh perusahaan melalui para
eksekutifnya mampu menciptakan nilai pasar (market value) yang lebih besar
atas investasi yang ditanamkannya.
PENUTUP
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa:
79
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
1. Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Debt Ratio dan Earnings Per
Share terhadap ROE, terbukti dengan uji F dengan tingkat signifikansi 0,000
(p<0,05), maka Hipotesis pertama yang menyatakan Total Assets Turnover,
Net Profit Margin dan Leverage atau secara bersama-sama terbukti benar atau
hipotesis pertama diterima.
2. Secara parsial Total Assets Turnover (X1), Net Profit Margin (X2), Debt
Asset Ratio (X3) dan Earnings Per Share (X4) menunjukkan adanya
hubungan yang berdampak positif dan signifikan terhadap Return On Equity
(ROE), terbukti dengan hasil uji t atas keempat variabel tersebut yang
memperlihatkan signifikansi < dari alpha 0.05, sehingga disimpulkan bahwa
Total Assets Turnover (X1), Net Profit Margin (X2), Debt Asset Ratio (X3) dan
Earnings Per Share (X4) mempunyai pengaruh terhadap ROE.
3. Variabel Net Profit Margin (X2) berpengaruh dominan terhadap ROE
perusahaan, terlihat dari nilai 0,617 koefisien standart beta terbesar pada
NPM yang dibuktikan dengan nilai t hitung terbesar dari variabel-variabel
lainnya jika dibandingkan dengan variabel Total Assets Turnover (X1), Debt
Asset Ratio (X3) dan Earnings Per Share (X4) .
4. Variabel Total Assets Turnover, Net Profit Margin, Debt Ratio dan Earnings
Per Share dapat digunakan estimasi untuk terhadap ROE terbukti dengan
hasil evaluasi asumsi klasik tidak adanya multikolinearitas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi.
5. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Syamsuddin
(2009;65) yang mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi Return
On Equity yaitu efisiensi penggunaan aktiva atau Total Assets Turnover, Net
Profit Margin serta penggunaan leverage atau Debt Ratio.
80
Jurnal Akuntansi Manajemen Madani Vol. 1, No. 3, Oktober 2017
DAFTAR PUSTAKA
Algifari. 2000. Analisis Regresi, Teori, Kasus dan Solusi. Edisi 2. Yogyakarta:
BPFE.
Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting. Edisi Delapan, Yogyakarta:
BPFE.
Bodie, ZVL, Kane, Alex. and Marcus, Alan J. 2005. Investment. 6th Edition,
New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Brealey, Richard A., Myers, Steward C. 1996. Principle of Corporate Finance.
International Edition. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Brealey, Richard A., Myers, Steward C. and Marcus, Alan J. 1995. Fundamental
Of Corporate Finance. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Brigham, Eugene F and Gapensky, Louis C. 1996. Intermediate Financial
Management. 5th Edition, Florida: The Dryden Press.
Brigham & Houston. 2006. Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 10, Jakarta:
Salemba Empat.
Damodara,Aswath. Primer On Financial Statements. Damodaran online.
http//pages.stern.nyu.edu/adamodar.
Diyah Sekar M, Annisa. 2008. Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham
Perusahaan Sebelum dan Setelah Penurunan Tarif PPh. Tesis. Samarinda:
Program Pascasarjana Universitas Mulawarman.
Eiteman David. 2004. Manajemen Keuangan Multinasional, Jakarta: PT. Indeks.
Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. New Jersey: Prentice Hall
Englewood.
Ghozali, I, 2009. Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gujarati, D, 1995. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hanafi, Mamduh M & Halim, Abdul. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Haryono, Untung, 2015.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Pertambangan Batubara Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Tesis. Samarinda: Program Pascasarjana Universitas
Mulawarman.
Hasibuan, N, 1997. Ekonomi Industri, Persaingan, Monopoli dan Regulasi.
Jakarta: LP3ES.
81
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Return On Equity Perusahaan Real Estate Dan Property
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Hendra Lie)
82