You are on page 1of 13

e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma


website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan,


Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(Studi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Blended Kuliner dan Fashion di
Kabupaten Malang)

Oleh:
Anil Hidayati Rohmah*)
Jeni Susyanti**)
Arini Fitria Mustapita***)
E-mail: anilhidayati01@gmail.com
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang

Abstract
The purpose of this study was to determine the effect of understanding tax regulations, tax
socialization, and tax sanctions on individual taxpayer compliance with creative economy
actors in the blended culinary and fashion sub-sector in Malang Regency. Determination of
the sample in this study using purposive sampling technique, so that the number of samples
can be determined as many as 40 respondents who meet the criteria. The analytical tool
used in this research is multiple linear regression analysis. The results showed that the
understanding of tax regulations, tax socialization, and tax sanctions simultaneously had a
significant effect on taxpayer compliance with the mixed creative economy actors of the
fashion and culinary sub-sectors in Malang district. The variable of understanding tax
regulations has a significant and positive effect on individual taxpayer compliance of
creative economy actors in the blended culinary and fashion sub-sector in Malang
Regency. The tax socialization variable has a significant and positive effect on individual
taxpayer compliance of creative economy actors in the blended culinary and fashion sub-
sector in Malang Regency. The variable of tax sanctions has no effect on taxpayer
compliance on the creative economy actors in the blended culinary and fashion sub-sector
in Malang Regency.

Keywords: Creative Economy in Blended Culinary and Fashion Sub-Sector in Malang


Regency, Understanding of Tax Regulations, Tax Socialization, Tax
Sanctions, Taxpayer Compliance.

Pendahuluan
Latar Belakang
Sebagai negara yang berkembang Indonesia selalu melakukan pembangunan di
segala bidang. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan
mewujudkan kepentingan nasional melalui perpajakan sehingga terciptanya pertumbuhan
ekonomi. Pajak adalah pungutan terhadap masyarakat oleh negara berdasarkan undang-
undang yang bersifat memaksa, dan terutang yang wajib dibayarkan dengan tidak

85
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

mendapatkan imbalan secara langsung (Ilhamsyah, 2016). Namun, dengan adanya kondisi
saat ini yang tidak menentu karena ketidakstabilan perekonomian maka pemerintah dalam
hal ini membuat suatu konsep penggabungan beberapa peraturan perundang-undangan
menjadi satu bentuk undang-undang yang baru secara resmi yang bertujuan untuk
menyederhanakan peraturan dan mengatasi adanya regulasi yang dapat menghambat
kebijakan atau biasa disebut dengan omnibuslaw.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak diantaranya yaitu
pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak. Pemahaman
peraturan perpajakan merupakan segala hal yang berkaitan dengan peraturan perpajakan
yang telah ditetapkan oleh dirjen pajak. Faktor kedua yaitu sosialisasi perpajakan
merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan informasi mengenai perpajakan agar
seseorang atau suatu kelompok paham tentang perpajakan. Faktor ketiga yaitu sanksi pajak
yang menjadi sebuah jaminan agar peraturan perundang-undangan akan dipatuhi.
Ekonomi kreatif dapat dikatakan sebagai blending antara kreativitas, inovasi,
budaya, ilmu ekonomi, informasi dan teknologi untuk menciptakan produk sebagai
kekayaan intelektual. Ekonomi kreatif menjadi bagian terpenting bagi pertumbuhan
ekonomi suatu daerah dan juga negara melalui pajak dan retribusi daerah. Tetapi dengan
semakin meningkatnya ekonomi kreatif masih banyak UMKM yang kurang memahami
dalam perhitungan laba yang diperoleh dari usahanya (Suryana, 2013). Faktanya semakin
meningkat jumlah pengusaha dalam bidang ekonomi kreatif tidak menjamin perubahan
dalam kontribusi pajak, pasalnya pemahaman pelaku ekonomi kreatif masih kurang dalam
hal kewajiban pajak. Selain itu terdapat problematic yang menjadi penyebab pelaku
ekonomi kreatif tidak membayar pajak (Susyanti, 2014).
Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengangkat judul “Pengaruh Pemahaman
Peraturan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, dan Sanksi Pajak Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Studi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor Blended
Kuliner dan Fashion di Kabupaten Malang”

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka terdapat beberapa rumusan masalah
diantaranya, yaitu: 1. Apakah pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan
sanksi pajak berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku ekonomi
kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang? 2. Apakah
pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak berpengaruh
secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended
kuliner dan fashion di Kabupaten Malang?

Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial pemahaman peraturan
perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pelaku
ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang.

86
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai
pengembangan ilmu dan referensi terkait bidang pemahaman peraturan perpajakan,
sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak terhadap kepatuhan wajib pajak pada pelaku
ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di kabupaten Malang. Dapat
dijadikan sebagai acuan serta referensi, informasi, dan rujukan dalam melakukan
pengembangan sebuah penelitian.

Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Mustofa (2016) dengan judul “Pengaruh
Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak, Dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan
Pajak Pada Wajib Pajak UMKM Yang Berada Di Wilayah KPP Batu Setelah Berlakunya
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013”. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa
variabel pemahaman peraturan perpajakan dan asas keadilan secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan tarif pajak berpengaruh tidak
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian secara simultan semua variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Penelitian yang dilakukan oleh Lazuardini (2018) dengan judul “Pengaruh
Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak, dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan
Wajib Pajak UMKM (Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar Di KPP
Pratama Malang Selatan)”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pemahaman
peraturan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak
orang pribadi UMKM, tarif pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan
wajib pajak orang pribadi UMKM, dan sanksi pajak berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi UMKM.
Penelitian yang dilakukan oleh Khotimah (2020) dengan judul “Pengaruh Sikap
Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan
Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor
Fashion Di Kota Batu”. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa sikap wajib pajak
secara parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak secara
parsial tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, pengetahuan perpajakan secara
parsial berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, dan sanksi perpajakan secara parsial
tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. dan secara bersama-sama sikap wajib
pajak, kesadaran wajib pajak, pengetahuan perpajakan, dan sanksi perpajakan secara
simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Pemahaman Peraturan Perpajakan


Pemahaman (comprehension) menurut Arikunto (2009) adalah bagaimana
seseorang mempertahankan, menduga, membedakan, memperluas, menyimpulkan,
menggeneralisasikan, dan memperkirakan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pemahaman
peraturan perpajakan adalah segala hal yang berkaitan dengan peraturan perpajakan yang

87
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

telah ditetapkan oleh dirjen pajak yang mengerti dengan benar dan dapat melaksanakan apa
yang telah dipahaminya sesuai dengan ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Sosialisasi Perpajakan
Menurut Ananda (2015) sosialisasi perpajakan berarti suatu upaya yang dilakukan
untuk memberikan informasi mengenai perpajakan yang bertujuan agar seseorang ataupun
kelompok paham tentang perpajakan sehingga kepatuhan wajib pajak akan meningkat.
Dirjen pajak memberikan beberapa point penting terkait indikator sosialisasi, diharapkan
dengan adanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat
melalui pengembangan program pelayanan perpajakan.

Kepatuhan Wajib Pajak


Kepatuhan wajib pajak adalah suatu tindakan wajib pajak dalam memenuhi
kewajiban pajaknya. Nurmantu (2005) menjelaskan bahwa kepatuhan pajak merupakan
kondisi terpenuhinya semua kewajiban perpajakan dan hak perpajakan. Wajib pajak
dikatakan taat (Tax Complaiment) apabila pendapatan yang dilaporkan sesuai dengan
seharusnya, surat pemberitahuan (SPT) dilaporkan dan besarnya sesuai dengan pajak yang
terutang dibayarkan tepat waktu.

Ekonomi Kreatif
Ekonomi kreatif yang ada di Indonesia pertama kali dipopulerkan pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ekonomi kreatif dapat diartikan
sebagai kreativitas dan inovasi dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber
daya manusia sebagai faktor utama pelaku produksi. Menurut Susyanti & Askandar (2017)
ekonomi kreatif adalah konsep ekonomi yang mengutamakan informasi dan kekreatifitasan
dengan mengandalkan ide serta stock of knowledge dari sumber daya manusia dalam
kegiatan ekonominya. Industri kreatif dikendalikan oleh hukum kekayaan intelektual,
seperti paten, hak cipta, merek, royalti, dan desain.

Kerangka Konseptual
Gambar 1. Kerangka Konseptual

Pemahaman
Peraturan
Perpajakan
Kepatuhan Wajib
Sosialisasi
Pajak
Perpajakan

Sanksi Pajak

88
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Keterangan:
: Pengaruh secara simultan
: Pengaruh secara parsial

Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
H1 : Pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak
berpengaruh secara simultan terhadap kepatuhan wajib pajak.
H2 : Pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh secara parsial terhadap
kepatuhan wajib pajak.
H3 : Sosialisasi Perpajakan berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib
pajak.
H4 : Sanksi pajak berpengaruh secara parsial terhadap kepatuhan wajib pajak.

Metode Penelitian
Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode explanatory research dengan pendekatan
kuantitatif berupa data primer yang didominasi data berupa angka. Lokasi dalam penelitian
ini adalah pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di Kabupaten
Malang, Jawa Timur, Indonesia. Dan dilaksanakan pada bulan Desember-Januari 2021.

Populasi dan Sampel


Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu semua pelaku ekonomi kreatif
yang mempunyai dua usaha secara bersamaan kuliner dan fashion di Kabupaten Malang,
yang mana berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi Kabupaten Malang,
diperoleh jumlah populasi dalam penelitian ini yaitu 85 pelaku ekonomi kreatif sub sektor
blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang. Metode yang digunakan dalam
pengambilan sampel yaitu menggunkan teknik purposive sampling dnegan beberapa
kriteria sampel seperti berikut:
1. Pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion yang terdaftar
sebagai wajib pajak di Kabupaten Malang yang dikenakan tarif PPH Final sesuai
dengan UU No.23 Tahun 2018 dengan tarif 0,5% dengan keuntungan <4,8 milyar.
2. Pelaku ekonomi kreatif yang usahanya masih beroperasi sampai dengan waktu
penelitian.
Menurut Sugiyono (2014) menyarankan ukuran sampel sebagai berikut:
1. Jika sampel terbagi ke dalam beberapa kategori, maka jumlah sampel setiap
kategori minimal 50.
2. Ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian yaitu antara 30 sampai
dengan 500.

89
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

3. Pada penelitian eksperimen sederhana, yang mana menggunakan kelompok


eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah sampel masing-masing antara 10
sampai dengan 20.
4. Jika dalam penelitian akan dilakukan analisis multivariate (korelasi atau regresi
berganda), maka jumlah sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang akan
diteliti. Misalnya, terdapat 5 variabel penelitian (variabel bebas dan terikat), maka
jumlah sampel yaitu 10 x 5 = 50.
Mengacu pada teori dan kriteria sampel yang telah dijelaskan di atas, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 40 responden.

Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (variabel
independen) yang terdiri dari pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan dan
sanksi pajak. Variabel terikat (variabel dependen) dalam penelitian ini adalah kepatuhan
wajib pajak.

Definisi Operasional Variabel


1. Pemahaman peraturan perpajakan merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan
peraturan perpajakan yang telah ditetapkan oleh dirjen pajak yang mengerti dengan
benar dan dapat melaksanakan apa yang telah dipahaminya sesuai dengan ketentuan
umum dan tata cara perpajakan.
2. Sosialisasi perpajakan adalah upaya yang dilakukan oleh dirjen pajak untuk
memberikan sebuah pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran kepada masyarakat
dan khususnya wajib pajak terkait masalah perpajakan sehingga dapat
meminimalisir adanya tindakan ketidakpatuhan dalam pembayaran.
3. Sanksi pajak merupakan jaminan bahwa ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti, ditaati, dan dipatuhi. Sanksi yang
diberikan kepada pelanggar wajib pajak dimaksudkan dapat memberikan efek jera
bagi para pelanggarnya sehingga wajib pajak takut untuk menunda-nunda
pembayaran pajak karena takut akan adanya sanksi pembayaran pajak.
4. Kepatuhan wajib pajak merupakan pemenuhan kewajiban perpajakan yang
dilakukan oleh pembayar pajak dalam rangka memberikan kontribusi bagi negara.

Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari responden yaitu para
pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang.

Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
kuisioner. Pengukuran yang digunakan untuk mengukur tanggapan responden dari
kuisioner, yaitu dengan menggunakan skala likert.

90
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan
analisis regresi linier berganda.

Hasil Analisis
Uji Validitas
Uji validitas adalah pengujian yang berfungsi untuk memeriksa apakah item
kuesioner yang digunakan pada penelitian sudah sah atau tidak (Ghozali, 2018). Uji
validitas dalam penelitian menggunakan program SPSS 25. Semua instrumen telah diuji
dan menghasilkan nilai r hitung > r tabel, maka dari itu semua instrumen yang digunakan
dikatakan valid.

Uji Reliabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengukur kuisioner penelitian apakah sudah konsisten
dari waktu ke waktu. Cara mengetahui realibel atau tidaknya suatu instrumen yaitu dengan
membandingkan nilai Alpha Conbach’s dengan nilai 0,70 apabila nilai Alpha Conbach’s >
0,70, maka instrumen dikatakan reliabel. Semua instrumen telah diuji dan menghasilkan
nilai Alpha Conbach’s > 0,70 maka semua variabel yang digunakan dalam penelitian
reliabel.

Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Mean .0000000
Parametersa Std. Deviation 3,05050226
Most Extreme Absolute ,084
Differences Positive ,081
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,084
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution is Normal.

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh hasil Asymp.Sig (2-tailed) yaitu sebesar 0,200 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dan model regresi dapat
digunakan.

91
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Uji Asumsi Klasik


Uji Multikolinearitas
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Nilai
No Variabel Bebas
Tolerance VIF
1 Pemahaman Peraturan Perpajakan 0.559 1.788
(X1)

2 Sosialisasi Perpajakan (X2) 0.531 1.884


3 Sanksi Pajak (X3) 0.853 1.172
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa semua variabel bebas yang
digunakan dalam penelitian terbebas dari gejala multikolinearitas. Terbukti dengan nilai
Tolerance dan VIF dari semua variabel bebas tidak melanggar asumsi multikolinearitas.
Nilai Tolerance X1 0,559 > 0,1, nilai X2 0,531 > 0,1, dan nilai X3 0,853 > 0,1. Begitupun
dengan nilai VIF X1 1,788 < 10, nilai X2 1,884 < 10, serta nilai X3 1,172 < 10.

Uji Heteroskedastisitas
Tabel 3. Hasil Uji Heteroskedastsitas
No Variabel Bebas Sig.
1 Pemahaman Peraturan Perpajakan (X1) .644
2 Sosialisasi Perpajakan (X2) .920
3 Sanksi Pajak (X3) .251

Berdasarkan tabel tersebut diperoleh hasil bahwa nilai signifikansi variabel X1, X2,
dan X3 > 0,05. Dengan nilai sig. X1 sebesar 0,644, nilai sig. X2 sebesar 0,920, dan nilai
sig. X3 sebesar 0,251. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ketiga variabel bebas di atas terbebas
dari gejala heterokedastisitas.

Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk menjelaskan hubungan antara dua
atau lebih variabel bebas dengan variabel terikatnya. Persamaaan regresi linier berganda
dalam penelitian ini adalah:

Berdasarkan model persamaan regresi linier berganda di atas, dapat dijelaskan


sebagai berikut:
1. Konstanta sebesar 7,029, hal ini menunjukkan bahwa nilai variabel Kepatuhan

92
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Wajib Pajak (Y) akan sebesar konstanta dan positif, saat nilai koefisien variabel
Pemahaman Peraturan Perpajakan (X1), Sosialisasi Perpajakan (X2), dan Sanksi
Pajak (X3) sebesar 0.
2. Koefisien regresi pemahaman peraturan perpajakan sebesar 0,496, artinya hal ini
menunjukkan apabila pemahaman peraturan perpajakan naik, maka kepatuhan wajib
pajak akan meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.
3. Koefisien regresi sosialisasi perpajakan sebesar 0,587, artinya dalam hal ini
menunjukkan apabila sosialisasi perpajakan naik, maka kepatuhan wajib pajak akan
meningkat dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Koefisien regresi sanksi pajak sebesar -0,353, artinya apabila sanksi pajak naik
sebesar 1%, maka Kepatuhan Wajib Pajak akan menurun dengan asumsi variabel
lain tetap.

Uji Hipotesis
Uji F
Tabel 4. Hasil Uji F
ANOVAb
Model Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 525.083 3 175.028 17.362 .000a
Residual 362.917 36 10.081
Total 888.000 39
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan hasil dalam tabel 4.15 di atas, diperoleh F hitung sebesar 17,362
dengan tingkat signfikansi 0,000 atau < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Pemahaman
Peraturan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan, dan Sanksi Pajak secara simultan
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.

Uji t
Tabel 5. Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 7.029 4.725 1.488 .146
X1 .469 .175 .383 2.687 .011
X2 .587 .187 .460 3.144 .003
X3 -.353 .181 -.225 -1.954 .058
a. Dependent Variable: Y

93
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Variabel bebas dinyatakan mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat jika


memiliki nilai signifikan < 0,05. Dengan bersumber dari pengujian uji t diperoleh hasil
sebagai berikut:
1. Variabel pemahaman peraturan perpajakan memperoleh nilai signifikansi sebesar
0,011 < 0,005 yang berarti H1 diterima. Maka dari itu, pemahaman peraturan
perpajakan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
2. Variabel sosialisasi perpajakan memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,003 <
0,005 yang berarti H1 diterima. Maka dari itu, sosialisasi perpajakan berpengaruh
signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
3. Variabel sanksi pajak memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,058 > 0,005 yang
berarti H1 ditolak. Maka dari itu, sanksi pajak tidak berpengaruh terhadap
kepatuhan wajib pajak.

Koefisien Determinasi (R2)


Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the
Square Estimate
1 .769a .591 .557 3.17506
a. Predictors: (Constant), X3, X1, X2
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai koefisien determinasi (Adj.R2) sebesar 0,557
yang menunjukkan bahwa kemampuan variabel pemahaman peraturan perpajakam,
sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak dalam menjelaskan variabel kepatuhan wajib pajak
sebesar 55,7%. Sedangkan sisanya sebesar 44,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini.

Implikasi Hasil Penelitian


Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Sosialisasi Perpajakan dan Sanksi
Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pemahaman peraturan perpajakan,
sosialisasi perpajakan dan sanksi pajak dengan menggunakan uji F (uji simutltan)
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak pada pelaku ekonomi kreatif sub
sektor blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang. Maka dari itu, variabel
pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan dan sanksi pajak secara bersama-
sama memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian ini dapat
dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di lapangan yang mana
menunjukkan rata-rata responden dalam menjawab semua variabel penelitian mayoritas
menjawab setuju.

94
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Hasil yang didapat dalam penelitian menunjukkan bahwa variabel pemahaman
peraturan perpajakan berpengaruh signifikan dan positif terhadap kepatuhan wajib pajak
dengan menggunakan uji t (uji parsial). Pemahaman peraturan perpajakan sendiri
digunakan untuk mengukur seberapa paham pelaku usaha terkait kewajiban pajaknya. Hasil
dari penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Mustofa (2016)
dan Lazuardini (2018) yang menjelaskan bahwa Pemahaman Peraturan Perpajakan
berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan apabila wajib pajak
lebih mengerti dan paham mengenai peraturan perpajakan, maka akan membuat wajib
pajak semakin patuh dalam membayar pajaknya.

Pengaruh Sosialisasi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah variabel sosialisasi perpajakan
dengan menggunakan uji t (uji parsial) berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kepatuhan wajib pajak. Dengan adanya sosialisasi perpajakan, wajib pajak akan diberikan
pengetahuan tentang seluruh peraturan perpajakan yang berlaku sehingga wajib pajak akan
termotivasi untuk patuh dalam membayar pajak karena mereka sadar pentingnya membayar
pajak. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Ananda (2015) yang menjelaskan bahwa Sosialisasi Perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan
menjadi lebih baik terhadap perpajakan yang berlaku, dan membuat kepatuhan dalam
membayar pajak oleh pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion dapat
meningkat.

Pengaruh Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak


Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah variabel sanksi pajak dengan
menggunakan uji t (uji parsial) tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Dalam
artian, peningkatan ataupun penurunan sanksi pajak tidak dapat berdampak pada naik
turunnya kepatuhan wajib pajak. Tidak berpengaruhnya sanksi perpajakan terjadi saat
sanksi pajak dikenakan bagi wajib pajak yang melakukan pelanggaran peraturan pajak yang
berlaku, namun wajib pajak itu sendiri acuh, tidak takut, ataupun terbebani dengan sanksi
pajak tersebut. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Lazuardini (2018) dan Khotimah (2020) yang menjelaskan bahwa Sanksi
Pajak tidak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.

Simpulan dan Saran


Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data menggunakan program SPSS dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman peraturan perpajakan, sosialisasi perpajakan, dan sanksi pajak pelaku
ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di kabupaten Malang secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal

95
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

ini menunjukkan apabila wajib pajak paham akan peraturan perpajakan serta
diimbangi dengan mengikuti sosialisasi dan juga takut akan adanya sanksi pajak,
maka dapat meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
2. Pemahaman peraturan perpajakan pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended
kuliner dan fashion di kabupaten Malang berpengaruh secara signifikan dan bersifat
positif terhadap kepatuhan wajib pajak. Dari hasil penelitian kepada pelaku
ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di kabupaten Malang dapat
dikatakan bahwa mereka mempunyai pemahaman peraturan perpajakan cukup baik,
karena mereka telah mengetahui fungsi pajak serta kewajiban perpajakannya.
3. Sosialisasi perpajakan pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan
fashion di kabupaten Malang berpengaruh secara signifikan dan bersifat positif
terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa sosialisasi perpajakan
menjadi lebih baik terhadap perpajakan yang berlaku, dan membuat kepatuhan
dalam membayar pajak oleh pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan
fashion di kabupaten Malang dapat meningkat. Berdasarkan hal tersebut dapat
disimpulkan apabila semakin tinggi sosialisasi dilakukan maka kepatuhan wajib
pajak juga akan meningkat.
4. Sanksi pajak pelaku ekonomi kreatif sub sektor blended kuliner dan fashion di
kabupaten Malang tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Tidak
berpengaruhnya sanksi pajak terjadi saat sanksi pajak dikenakan bagi wajib pajak
yang melakukan pelanggaran peraturan perpajakan yang berlaku, namun wajib
pajak itu sendiri acuh, tidak takut, ataupun terbebani dengan sanksi pajak tersebut.
Dengan demikian, penerapan sanksi pajak bukanlah sebuah jaminan yang dapat
meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.

Keterbatasan
Keterbatasan yang ditemui oleh peneliti dalam proses penyelesaian penelitian ini adalah:
1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini terbatas hanya sebesar 40
responden dikarenakan belum begitu banyak pelaku ekonomi kreatif yang memiliki
usaha blended kuliner dan fashion di Kabupaten Malang.
2. Waktu penelitian yang tidak sesuai dengan rencana dikarenakan adanya dampak
dari pandemi Covid-19 yang membuat proses dan prosedur perizinan menjadi lebih
lama dari biasanya.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan yang telah dijelaskan di atas, maka saran
yang dapat diberikan dan menjadi harapan bagi peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi pelaku ekonomi kreatif diharapkan bagi pelaku ekonomi kreatif agar lebih
peduli kepada negara dengan cara menjadi wajib pajak yang patuh pada peraturan
perpajakan.
2. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan untuk menambah variabel penelitian, agar
penelitian selanjutnya bisa lebih baik lagi dan juga diharapkan dapat menambah
sampel penelitian agar cakupan responden dapat lebih luas lagi.

96
e – Jurnal Riset Manajemen PRODI MANAJEMEN
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma
website : www.fe.unisma.ac.id (email : e.jrm.feunisma@gmail.com)

3. Dimasa pandemi terdapat beberapa fasilitas untuk UMKM yang disediakan


pemerintah, peneliti selanjutnya diharapkan untuk meneliti pengaruhnya terhadap
kepatuhan wajib pajak.

Daftar Pustaka
Ananda, P. R. D., Kumadji, S., & Husaini, A. 2015. Pengaruh Sosialisasi Perpajakan, Tarif
Pajak, Dan Pemahaman Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Pada
UMKM yang Terdaftar Sebagai Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama
Batu). 6(2), 1–9.
Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara.
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivarate Dengan Program IBM SPSS 25 (9th ed.).
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ilhamsyah, R., & dkk. 2016. Pengaruh Pemahaman dan Pengetahuan Wajib Pajak Tentang
Peraturan Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, dan Sanksi
Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor. Journal of
Chemical Information and Modeling, 8, 1–9.
Khotimah, I. M. K., Susyanti, J., & Mustapita, A. F. 2020. Pengaruh Sikap Wajib Pajak,
Kesadaran Wajib Pajak, Pengetahuan Perpajakan, Dan Sanksi Perpajakan Terhadap
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Pelaku Ekonomi Kreatif Sub Sektor
Fashion Di Kota Batu. Jurnal Riset Manajemen, 1–16.
Lazuardini, E, R, Susyanti, J., & Priyono, A. A. 2018. Pengaruh Pemahaman Peraturan
Perpajakan, Tarif Pajak Dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM
(Studi Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Terdaftar di KPP Pratama Malang
Selatan). E – Jurnal Riset Manajemen Prodi Manajemen, 77–97.
Mustofa, & Achmad, F. 2016. Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Tarif Pajak
Dan Asas Keadilan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi pada Wajib Pajak
Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang Berada Di Wilayah Kerja Kantor Pelayanan
Pajak Pratama Batu Setelah Diberlakukannya Peratu. Jurnal Mahasiswa
Perpajakan, 8(1).
Nurmantu, S. 2005. Pengantar Perpajakan. Granit.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. alfabeta.
Suryana. 2013. Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru : Mengubah Ide Dan Menciptakan
Peluang. Salemba Empat.
Susyanti, J. 2014. Problems Identification of Creative Economy Business Actors of Tourism
Sector in Malang City in Effort To Meet Tax Obligations. 14(February), 13–19.
Susyanti, J., & Askandar, N. S. 2017. Menuju Indonesia Mandiri. Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi.

Anil Hidayati Rohmah *) Adalah Alumni FEB Unisma


Jeni Susyanti **) Adalah Dosen Tetap di FEB Unisma
Arini Fitria Mustapita ***) Adalah Dosen Tetap di FEB Unisma

97

You might also like