You are on page 1of 5

Radical Mastectomy

(Unilateral Radical Maastectomy ICD 9: 85.45)

1. Pengertian (Definisi)
Tindakan pembedahan onkologis pada keganasan payudara dengan mengangkat
seluruh jaringan payudara yang terdiri dari seluruh stroma dan parenkhim payudara
yang terdiri dari selulruh stroma dan parenkhim payudara areola dan puting susu serta
kulit diatas tumor disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral level I/II/III
secara en bloc tanpa mengangkat m.pectoralis mayor dan minor.

2. Indikasi
2.1 Kanker payudara stadium dini (I/II)
2.2 Kanker payudara stadium lanjut local dengan persyaratan tertentu
2.3 Keganasan jaringan lunak pada payudara

3. Kontra Indikasi
3.1 Tumor melekat pada dinding dada
3.2 Edema lengan
3.3 Nodul satelit yang luas
3.4 Mastitis Inflamatoar
3.5 Didapatkan metastase

4. Persiapan
4.1 Laboratorium DL, FH, SE, Albumin, Ur, Cr
4.2 Thorax x-ray ( maksimal 3 bulan terakhir) untuk pasien dengan usia > 40 tahun
4.3 EKG untuk pasien dengan usia > 40 tahun atau dengan komorbid cardiologi
4.4 Konsul cardiologi untuk pasien dengan usia > 40 tahun atau dengan komorbid
cardiologi
4.5 Puasa 6 jam sebelum operasi
4.6 Izin operasi (surat persetujuan dan site mark tindakan)
4.7 Antibiotik profilaksis i.v. cefazolin 2 gram
4.8 Persiapan alat
4.8.1 Alat habis pakai
4.8.1.1 Sabun chlorhexidine 4% (50 cc)
4.8.1.2 Scrub brush steril 5 buah
4.8.1.3 Savlon solution (200 cc)
4.8.1.4 Hand scoen steril (5 pasang)
4.8.1.5 Nurse cap 5 buah
4.8.1.6 Masker 5 buah
4.8.1.7 Spidol marker steril 1 buah
4.8.1.8 Pensil cauter 1 buah
4.8.1.9 Ground cauter 1 buah
4.8.1.10 Selang suction steril 1 buah
4.8.1.11 Apron plastic 5 buah
4.8.1.12 Cairan NaCl 0,9% (500 cc)
4.8.1.13 Mess No.11 (1 buah)
4.8.1.14 Kassa deppers kecil (5 buah)
4.8.1.15 Kassa steril besar (10 buah)
4.8.1.16 Benang vikril 4-0 (3 buah)
4.8.1.17 Benang silk 3-0 (1 buah)
4.8.1.18 Benang silk 2-0 (1buah)
4.8.1.19 Elastic verban 6 inchi (1 buah)
4.8.1.20 Hipafix (1 buah)
4.8.1.21 Polivac drain 12 Fr (1 buah)
4.8.1.22 Daryantule (1 buah)
4.8.2 Alat tidak habis pakai
4.8.2.1 Doek besar (3 buah)
4.8.2.2 Doek sedang (2 buah)
4.8.2.3 Jas operasi (5 buah)
4.8.2.4 Handuk (5 buah)
4.8.2.5 Doek meja mayo (1 buah)
4.8.2.6 Sponge holder forceps (3 buah)
4.8.2.7 Kidney tray (3 buah)
4.8.2.8 Bowl (kom) (3 buah)
4.8.2.9 Hemostatic forceps (4 buah)
4.8.2.10 Kocher forceps (4 buah)
4.8.2.11 Neddle holder (2 buah)
4.8.2.12 Dressing forceps (4 buah)
4.8.2.13 Handle mess (1 buah)
4.8.2.14 Metzenboum (1 buah)
4.8.2.15 Gunting benang (1 buah)
4.8.2.16 Pinset anatomis (2 buah)
4.8.2.17 Pinset cirugis (2 buah)
4.8.2.18 Canul suction (1 buah)
4.8.2.19 Langen beck (2 buah)

5. Prosedur Tindakan
5.1 Sign in
5.1.1. Dalam general anastesia
5.1.2. Pasien posisi supine
5.1.3. Lengan ipsilateral dengan posisi abduksi 90 derajat, pundak ipsilateral
dengan yang dioperasi diganjal bantal tipis.
5.1.4. Pasang pad diathermi
5.1.5. Desinfeksi lapangan operasi dengan savlon, bagian atas sampai
pertengahan leher, bagian medial ampai pertengahan mamma
kontralateral, bagian alteral sampai tepi lateral scapula . lengan atas
didesinfeksi melingkar sampai dengan siku kemudian dibungkus dengan
doek steril dilanjutkan dengan mempersempit lapangan operasi dengan
doek steril.
5.1.6. Bila didapatkan ulkus pada tumor payudara maka ulkus harus ditutup
dengan kassa steril tebal dan dijahit melingkar
5.1.7. Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril
5.1.8. Gambar desain incise dengan spidol marker steril
5.2. Time out
5.2.1. Dilakukan incise dimana garis incisi paling tidak berjarak 2 cm dari tumor
kemudian dibuat flap
5.2.2. Flap atas sampai dibawah klavikula, flap medial sampai parasternal
ipsilateral, flap bawah samapi inframamary fold, falp lateral samapi tepi
anterior m latissismus dorsi dan mengidentifikasi vasa dan N thoracalis
dorsalis
5.2.3. Mastektomi dimulai dari bagian medial menuju lateral sambil merawat
perdarahan, teruatama cabang pembuluh darah intercostal di daerah
parasternal. Pada saat sampai pada tepi lateral m pektoralis mayor
dengan bantuan haak jaringan mamma dilepaskan dari m pektoralis
minor dan serratus anterior.
5.2.4. Diseksi aksila dimulai dengna mencari adanya pembesaran KGB aksila
level I (lateral m pektoralis mayor), level II ( dibelakang pectoralis minor)
dan level III (medial mpektoralis minor). Diseksi jangan lebih tinggi pada
daerah vasa aksilaris karena dapat mengakibatkan edema lengan. Vena
vena yang menuju ke jaringan mamma diligasi , selanjutnya
mengidentifikasi vasa dan n thoracalis longus dan thoracalis dorsalis,
interkostobrachialis . KGB interneural selanjutnya didiseksi dan akhirnya
jaringan mamma dan KGB aksila terlepas sebagai satu kesatuan.
5.2.5 Cuci lapangan operasi dengan cairan NaCl 0,9%
5.2.6. Semua alat yang terpakai dicuci
5.2.7. Evaluasi ulang perdarahan
5.2.8. Pasang drain 2 buah (polivac 12 Fr), drain diletakkan di bawah vasa
aksilaris, satu lagi diarahkan ke medial.
5.2.9. Fiksasi selang drain dengan benang silk 2-0
5.2.10. Jahit subkutis luka operasi dengan benang vikril 4-0
5.2.11. Luka operasi dibersihkan dengan cairan NaCl 0,9% dan ditutup dengan
daryantule 1 buah, kassa steril, hipavix kemudian dibalut dengan elastic
verban
5.3. Sign Out
Operasi selesai

6. Pasca Prosedur Tindakan


6.1. Mempersiapkan kelengkapan data untuk peralihan pasien ke ruangan (laporan
operasi, lembar PA, intruksi post operasi di status rekam medis pasien, lembar
transfer)
6.2. Pasien diperbolehkan pulang jika :
6.2.1 Keadaan umum dan tanda vital stabil
6.2.2. Tanda nyeri minimal (VAS 1/10)
6.2.3. Drain dipertahankan sampai produksi < 30 cc/24 jam (drain dibawakan saat
pasien KRS)
7. Tingkat Evidens: I
8. Tingkat Rekomendasi: A
9. Indikator Prosedur Tindakan
Mastectomy pada keganasan payudara tanpa komplikasi dan factor komorbid, pasien
membutuhkan waktu rawat inap 3 hari
10. Kepustakaan
10.1. The MD Anderson Surgical Oncology Handbook 5th Ed. Wolters Kluwer Lippincott
Williams & Wilkins. Philadelphia 2012
10.2. Cancer, Principles & Practice of Oncology 8 th Ed. De Vita, V.T, Lawrence, T.S
Rosenberg,S.A Wolters Kluwer – Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia 2012
10.3. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid PERABOI 2010. Editor: Mamaba, I.B.T.W.
Sagung Seto 2010
10.4. The Bethesda Handbook of Clinical Oncology 3rd Ed. Abraham,J. Gulley, J.L,
Allegra, C.J. Wolters Kluwer – Lippincott Williams & Wilkins. Philadelphia 2012
10.5. Diseases of the Breast 3rd Ed. Jay R Harris, M.D, Marc E Lippman M.D, Monica
Morrow M.D, C.Kent Osborne M.D, Wolters Kluwer – Lippincott Williams & Wilkins.
Philadelphia 2012

You might also like