Professional Documents
Culture Documents
a)E-mail : muhammadalfarozy@gmail.com
ABSTRACT
The problem in this study is the lack of speed in the ability to dribble in the muara musu soccer
union players, this is due to a lack of dribbling practice and also the lack of awareness of players
to maintain ideal body weight and inadequate facilities and infrastructure and coaches also often
not present at practice.
This research is a correlational study that aims to determine the relationship between Body Mass
Index and Dribbling Ability. This study uses two variables. The independent variable is Body
Mass Index while the dependent variable is Dribbling Ability. The population in this study was
the Players of the Musu Football Association around Muara Musu Village, which amounted to
15 people. The sample in this study consisted of 15 people and the data taken in this study was
the Total Sampling technique. This research was conducted on Tuesday, June 22, 2021 in the
Ismail field, Muara Musu Village. The data analysis technique used is normality test analysis and
hypothesis testing.
From the results of this study it can be understood that Body Mass Index has a relationship with
Dribbling Ability, this occurs because the higher the Body Mass Index of a player, the slower the
dribbling ability and vice versa, the lower the Body Mass Index of a player, the faster the
dribbling ability. . There is a relationship between Body Mass Index and the ability to dribble in
Muara Musu Football Association Players, as evidenced by the value of rcount = 0.950 > rtable
= 0.514.
In conclusion, there is a significant relationship between Body Mass Index and Dribbling Ability
in estuary soccer union players (has a significant relationship).
182
Journal of Sport Education and Training
Vol.2 No.2 Page 182-190
sebanyak 15,4% mengalami obesitas club ini dari tahun ke tahun mengalami
(IMT >27). Sementara pada anak usia naik turun dan saat ini prestasi Club
5-12 tahun sebanyak 18,8% kelebihan sangat menurun. Menurunnya prestasi
berat badan dan 10,8% mengalami club PSMS dikarenakan adanya faktor
obesitas. Hasil Riset Kesehatan Dasar permasalahan diantaranya faktor internal
(Riskesda) 2018, prevalensi gemuk yaitu kurangnya latihan rutin pada saat
pada anak laki-laki sebesar 10,4% dan latihan pemain hanya melakukan lari
perempuan 11,2%. Anak laki-laki yang keliling lapangan untuk pemanasan tanpa
obesitas, prevalensinya lebih tinggi melakukan latihan fisik terlebih dahulu,
daripada anak laki-laki yang gemuk, dan juga pemain sudah banyak memasuki
yaitu mencapai 10,7%, sedangkan pada usia lanjut serta berat badannya sudah
anak perempuan hanya sebesar 7,7%, tidak ideal sehingga kemampuan
dimana prevalensinya lebih rendah dari menggiring bola sudah berkurang.
prevalensi anak perempuan gemuk. Selanjutnya faktor eksternal yaitu
Persatuan Sepak Bola Muara sarana dan prasarananya kurang memadai
Musu (PSMS) merupakan suatu club seperti cones tidak ada sehingga untuk
yang berada di Desa Muara Musu latihan menggiring bola tidak dilakukan
Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten dan pemain langsung bermain sepak bola.
Rokan Hulu, Propinsi Riau yang berdiri Faktor eksternal kedua yaitu pada saat
pada tahun 1995 dan juga sejarah asal latihan pelatih sering tidak hadir sehingga
club tersebut adalah sebuah nama Desa untuk latihan teknik menggiring bola
Muara Musu. Club PSMS awal karirnya jarang dilakukan.
pernah menjuarai open turnamen sepak Oleh karena itu sesuai dengan
bola Muara Musu CUP se- Kabupaten pengamatan peneliti agar dapat
Rokan Hulu pada tahun 2005, dan pada menunjang berbagai macam kebutuhan
tahun 2017 juga menjuarai open kondisi fisik dalam bermain sepakbola
turnamen mini soccer di Desa Suka agar dapat menghasilkan kualitas bermain
Maju Kecamatan Tambusai. yang baik dan hasil pertandingan yang
Seorang pemain sepak bola harus optimal maka pemain sepak bola harus
mempunyai Indeks Massa Tubuh yang memiliki indeks massa tubuh yang ideal,
ideal karena Indeks Massa Tubuh untuk mendapatkan hasil tersebut karena
merupakan bagian yang tidak dapat indeks massa tubuh merupakan
dipisahkan dari kemampuan seorang komponen penting yang harus
pemain sepak bola, semakin tinggi diperhatikan setiap atlet guna menjaga
indeks massa tubuh seseorang maka kondisi fisiknya agar tidak berada pada
kemampuan bermain semakin rendah, angka indeks massa tubuh yang kurus
begitupun sebaliknya semakin rendah atau gemuk karena itu dapat mengurangi
indeks massa tubuh seseorang maka performa atlet di dalam lapangan saat
kemampuan bermain akan semakin berlatih maupun saat bertanding serta agar
bagus. Kemampuan menggiring bola atlet dapat menerima dan melaksanakan
sangat penting pada saat bermain sepak program–program latihan yang diberikan
bola untuk meraih kemenangan di suatu pelatih serta menyelesaikan pertandingan
pertandingan, karena semakin bagus dengan sebaik mungkin dan mendapatkan
kemampuan menggiring bola maka hasil yang optimal.
lawan akan susah untuk merebut bola
dari kita. METODOLOGI
Berdasarkan hasil studi yang Penelitian ini merupakan penelitian
peneliti lakukan pada tanggal 14 korelasional yang bertujuan untuk
Februari 2021 pada pemain Persatuan mengetahui hubungan antara Indeks
Sepakbola Muara Musu. Masa kejayaan Massa Tubuh dan Kemampuan
184
Journal of Sport Education and Training
Vol.2 No.2 Page 182-190
nilai tertinggi 23.7, nilai terendah 17.0, berulang-ulang sambil berlari yang
rata-rata (mean) 19.43, median atau dinamakan dengan teknik menggiring bola
nilai tengah 19.49, standard deviasi sehingga tak heran jika teknik dasar dalam
sebesar 1.54. permainan sepak bola yang sangat
Data Kemampuan Menggiring menguras tenaga adalah menggiring bola
Bola dapat dilihat sebaran data T- dan apabila Indeks Massa Tubuh pemain
Skorenya pada 6 kelas interval dengan
ideal dan tidak terlalu berat maka
panjang interval kelas sebanyak 0.84.
menggiring bola akan semakin mudah.
Pada kelas pertama dengan rentang
kelas interval 17.30-18.14 terdapat Manfaat seorang pemain melakukan
frekuensi absolut sebanyak 3 orang, menggiring bola adalah memudahkan
pada kelas kedua dengan rentang kelas proses mencetak gol serta mengganggu
interval 18.15-18.99 terdapat frekuensi strategi pertahanan lawan. Indeks Massa
absolut sebanyak 3 orang, pada kelas Tubuh sangat berpengaruh bagi
ketiga dengan rentang kelas interval kemampuan menggiring bola, selain
19.00-19.84 terdapat frekuensi absolut memiliki teknik sepak bola yang baik,
sebanyak 3 orang, pada kelas keempat memiliki kecepatan adalah hal yang
dengan rentang kelas interval 19.85- penting untuk bisa menjadi pemain yang
20.69 terdapat frekuensi absolut handal dalam tim
sebanyak 2 orang, pada kelas kelima
dengan rentang kelas interval 20.70-
KESIMPULAN
21.54 terdapat frekuensi absolut
sebanyak 3 orang, pada kelas keenam Kesimpulan
dengan rentang kelas interval 21.55- Berdasarkan hasil analisis data dan
22.39 terdapat frekuensi absolut pengujian hipotesis yang diperoleh dapat
sebanyak 1 orang. disimpulkan bahwa terdapat Hubungan
Adanya kaitan dari Indeks Massa Indeks Massa Tubuh dengan Kemampuan
Tubuh terhadap kemampuan Menggiring Bola pada Pemain Persatuan
Menggiring Bola pada Pemain Sepak Bola Muara Musu dengan rhitung =
Persatuan Sepakbola Muara Musu, 0.950 > rtabel = 0.514 dimana
dibuktikan dengan besarnya nilai rhitung keberartiannya ini menunjukkan terdapat
= 0,950 > rtabel = 0,514 dimana hubungan yang signifikan (mempunyai
keberartiannya ini menunjukkan hubungan yang berarti).
terdapat hubungan yang signifikan Saran
(mempunyai hubungan yang berarti). Berdasarkan pada kesimpulan di
Dari hasil analisa di atas, dapat atas, maka peneliti dapat memberikan
dipahami bahwa Indeks Massa Tubuh saran-saran sebagai berikut:
mempunyai kaitan dengan Kemampuan 1. Untuk Club Persatuan Sepakbola
Menggiring Bola, ini terjadi karena Muara Musu agar lebih menjaga
semakin tinggi Indeks Massa Tubuh Indeks Massa Tubuh nya dan juga
seorang pemain maka kemampuan meningkatkan latihan menggiring bola.
menggiring bola semakin lambat dan 2. Kepada peneliti yang lain sebaiknya
begitupun sebaliknya semakin rendah dapat meneliti faktor-faktor yang lain
Indeks Massa Tubuh seorang pemain yang mempengaruhi Indeks Massa
maka kemampuan menggiring bola Tubuh dengan kemampuan menggiring
akan semakin cepat. bola.
Pada permainan sepak bola, terdiri dari
beberapa teknik dasar. Salah satu teknik DAFTAR PUSTAKA
1Sarwono
dasar yang sering dilakukan adalah kaki (2006). Metode Penelitian
mendorong bola yang dilakukan Kuantitatif dan Kualitatif.
188
Journal of Sport Education and Training
Vol.2 No.2 Page 182-190
Tindakan Komprehensif.
Bandung: Alfabeta. ISBN: 978-
602-289-189-5.
4Widiastuti (2011). Tes dan Pengukuran
189
Journal of Sport Education and Training
Vol.2 No.2 Page 182-190
190