You are on page 1of 9
wit. ALUR PELAYANAN | PASIEN KASUS COVID-19 = No Dokumen Revisi Halaman L RSE.PPISPO.042 | vir 1/9 Tanggal Terbit." ] S | STANDAR | PROSEDUR OPERASIONAL 4 April 2020__ ‘resno W., Sp.An, M,Sc ) | PENGERTIAN ‘Sekumpulan cara“ yarig“terstruktur untuk melakukan Penanganan pada pasien yang dicurigai COVID-19 2. APD (Alat Pelindung Diri) iengkap Tutup kepala Masker bedah atau masker N95 Kacamata pelindung /Goggles atau pelindung wajah Gaun pelindung atau cover al! Sarung tangan Sarung kaki g. Sepatu pelindung/boots dan atau shoe cover Yang termasuk kasus COVID-19 : kasus suspek, kasus probable, kasus konfirmasi, kontak erat, discarded, kematian meaege 4. ISPA yaitu demam (2 38°C) atau riwayat demam; dan | disertai salah satu gejalaftanda penyakit pemafasan seperti batuk/sesek nafas/sakit tenggorokan/pilek/pneumonia ringan hingga berat 5. Kasus Suspek Seseorang yang met salah satu kriteria berikut: a. Orang dengan Infeksi Saluran Pemafasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala_memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negaraiwilayah Indonesia yang melaporkan transmisi | lokal. b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* Dan | pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memilki kontak dengan kasus konfirmasilprobable COVID-19. | . Orang dengan ISPA beratipneumonia berat yang membutuhkan perawatan di Rumah Sakit DAN tidak ‘ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang ‘menyakinkan. Kasus Probable Kasus suspek dengan SPA beraVARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang menyakinkan COVID-19 DAN belum ada hasil pemeriksaan laboratorium RT- PCR. Kasus Konfirmasi Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19 yang _dibuktikan dengan _pemeriksaan VALID ak errs ALUR PELAYANAN | PASIEN KASUS COVID-19 No Dokumen Revi Halaman RSE.PPLSPO.042 00 219 laboratorium RT-PCR. Kasus konfirmasi dibagi 2: a. Kasus konfirmasi dengan gejala (simtomatik) b. Kasus konfirmasi tanpa gejala (asimtomatik) 8. Kontak Erat Orang yang memilki riwayat kontak erat dengan kasus | probable atau konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak | yang dimaksud antara lain | a. Kontak tatap muka/berdekatan dengan kasus probable atau konfirmasi dalam radius 1 meter dan dalam jangka waktu 15 menit atau lebih b. Sentuhan fisik langsung dengan kasus probable atau konfirmasi (seperti bersalaman, berpegangan tangan, dan lain-lain), . Orang yang memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable atau konfirmasi tanpa menggunakan APD yang sesuai standar. 4. Situasi lainnya yang mengindikasikan adanya kontak berdasarkan penilaian risiko lokal yang ditetapkan ‘oleh tim penyelidikan epidemiologi setempat. 9. Discarded Discarded apabila memenuhi salah satu kriteria berikut: ‘a. Seseorang dengan status kasus suspek dengan hasil pemeriksaan RT-PCR 2 kali negatif berturut-turut dengan selang waktu > 24 jam. b. Seseorang dengan status Kontak erat yang telah ‘menyelesaikan masa karantina selama 14 hari. 10. Kematian Kematian COVID-19 untuk kepentingan _surveilans adalah kasus konfirmasijprobable COVID-19 yang meninggal.. 11. Petugas dan PPA (profesional pemberi asuhan) yang dapat melakukan alur penanganan pasien yang dicurigai COVID-19 adalah: Security Customer Service Petugas TPPRJ Perawat Dokter Umum Dokter Spesialis, Radiografer ‘Analis Laboratorium Driver Ambulan | j._Housekeeping | | rzereacse TUJUAN ‘Sebagai acuan penerapan langkah-langkah alur proses, penanganan pasien COVID-19 { I ARR KEBIJAKAN | | | | PROSEDUR ALUR PELAYANAN | PASIEN KASUS COVID-19 No Dokumen isi ‘Halaman RSE.PPLSPO.042 00 | 3/9 Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan kesehatan dan. keselamatan kerja dilakukan secara_ menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf kiinis dan nonklinis, (Kebijakan Rumah Sakit Emanuel Tim Pencegahan dan Pengendalikan Infeksi SK Direktur Nomor 359,5/RSE.MJM/IX/2019 Poin 4) 1. Petugas dan PPA melakukan salam dan identifikasi 2. Petugas dan PPA melakukan kebersihan tangan 3. Petugas dan PPA menjaga privasi pasien 4, Skrining rawat jalan (Poliklinik) | a. Secutity / Customer Service/Petugas TPPRJ/Perawat melakukan skrining 1) Menanyakan tujuan poliklinik dan menanyakan adakah keluhan: a) Demam/riwayat demam b) Batuk/pilek/ nyeri tenggorokan ©) Sesak nafas a, Menanyakan apakah dalam 14 hari sebelum timbul gejala 1) Memilki riwayat perjalanan atau tinggal di luar | negeri yang melaporkan transmisi lokal atau | 2) Memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di area transmisi lokal di Indonesia atau 3) Memiliki riwayat Kontak dengan kasus konfirmasi atau probable COVID-18 b. Bila ada kemungkinan kearah COVID-19 1) Petugas memberikan masker dan mewajibkan pasien menggunakan masker 2) Kriteria pasien dengan kasus suspek/probable pasien diarahkan ke rang dekontaminasi !GD dengan sebelumnya memberikan informasi ke Perawat IGD | 5. Ruang Dekontaminasi IGD a. Perawat ruang IGD menggunakan APD (penutup | kepala, masker bedah, goggle/pelindung wajah, gaun | pelindung, sarung tangan dan sepatu pelindung) dan melakukan asesmen keperawatan dan skrining dengan form skrining deteksi dini COVID-19 | b. Dokter menggunakan APD (penutup kepala, makser bedah, goggle/pelindung wajah, gaun_ pelindung sarung tangan dan sepatu pelindung) dan melakukan assesmen medis. c. Perawat_memberikan form skrining deteksi dini COVID-19, jika ada kecurigaan COVID-19, maka: __ titi ALUR PELAYANAN PASIEN KASUS COVID-19 eee No Dokumen Halaman RSE.PPISPO.042 00 419 1) Dokter dan Perawat memberikan informasi dan edukasi terkait tatalaksana kewaspadaan COVID- 19 dan di dokumentasikan di form informasi dan edukasi 2) Dokter dan perawat melakukan tindakan Primary survey (Airway, Breathing, Circulation, Disability) dan Secondary survey (pengambilan sampel darah lengkap) 3) Jika pasien akan dilakukan _pemeriksaan penunjang thorak foto, Perawat IGD_memberi Tahu kepada petugas Radiografer untuk mempersiapkan diri dan ruangan 4) Radiografer -melakukan——_pemeriksaan radiodiagnostk _(thorak foto). dengan menggunakan APD (masker, penutup kepala, pelindung wajah/goggle, gaun pelindung, sarung tangan) 5) Ruang Radiologi setelah digunakan untuk pasien suspek covid-19 segera dilakukan_pembersihan dengan chiorin 0,5 % (sesuai SPO) dan | ‘menunggu 60 menit untuk bisa digunakan lagi. | 6) Setelan dilakukan thorak foto pasien kembali ke | ruang dekontaminasi GD 7) Hasil penunjang laborat dan thorak fol | | dilaporkan ke DPJP 8) Jika dalam waktu 2 jam dari pasien masuk ruang dekontaminasi belum ada jawaban dari DPJP maka Dokter Jaga IGD yang akan menentukan apakah pasien akan dimasukkan ke Ruang Isolasi COVID-19 d. Bila hasil pemeriksaan didapatkan kasus suspek | gejala ringan (sakit ringan tanpa komplikasi) 1) Tatalaksana sesuai kondisi pasien 2) Jika hasil Laboratorium darah lengkap normal dan hhasil thorak foto tidak ada pneumonia pasien bisa dipulangkan dengan diberi_ materi edukasi COVID-18 : panduan pengawasan dan isolasi di rumah, serta Surat Keterangan Kesehatan dan pada catatan hasil pemeriksaan di tulisan: = Telah dilakukan pemeriksaan dengan hasil = Keluhan saat ini -..raesse | | = Hasil laboratorium dalam batas normal atau hasil rontgen thorak tidak ada pneumonia - Pasien dilakukan karantinafisolasi rumah selama 14 hari sejak tanggal ...... S/d «0 oe ALUR PELAYANAN PASIEN KASUS COVID-19 = No Dokumen Revisi. [Halaman RSE.PPLSPO.042 _| 00 5/9 - Pasien diberi edukasi jika kondisi menurun segera berobat kembali = Pasien diberi surat rujuk balk ke Puskesmas tempat domisili untuk pemantauan mandiri 3) Pasien melakukan isolasi diri di rumah tetapi tetap dalam pemantauan petugas Kesehatan puskesmas berkoordinasi_ dengan Dinkes setempat 4) Perawat segera melaporkan data pasien dan form skrining dalam waktu = 24 jam ke Rekam Medis melalui register COVID-19 RSE untuk dilaporkan kepada Direktur dan Dinkes 5) Dalam hal pasien dengan kasus suspek gejala fingan tetapi ada kasus komorbid dan hasil pemeriksaan darah lengkap abnormal pasien bisa di dilakukan rawat inap isolasi sadewa e. Bila hasil pemeriksaan didapatkan kasus suspek | gejala sedang (pneumonia ringan), —_hasil laboratorium: leukopenia, pasien dilakukan rawat Inap isolasi permata. f. Bila hasil pemeriksaan didapatkan kasus suspek gejala sedang (pneumonia ringan), _hasil laboratorium: leukopenia, pasien dilakukan rawat Inap di ruang isolasi permata 3 & 4. @. Bila hasil pemeriksaan didapatkan kasus suspek gejala berat (pneumonia berat/ISPA berat)/probable, hasil laboratorium : leukopenia, pasien dilakukan | rawat Inap diruang isolasi permata 1 & 2 /dirujuk ke RS Rujukan’ 1) RSU Margono 2) RSUD Banyumas 3) RSUD Hj. Anna Lasmanah Banjamegara Sebelum melakukan rujukan, Dokter segera melaporkan kasus suspek COVID-19 ke Dinkes sebagai koordinasi untuk melakukan rujukan. h. Perawat IGD memberitahu kepada Perawat ruang isolasi jika mau menambah pasien dan saat akan ‘mengantar pasien ke ruang isolasi i. Perawat IGD saat mengantar pasien kasus suspek menggunakan APD lengkap dan membawa form skrining pasien. j. Pasien diantar ke ruang isolasi melalui _jalur basement, jika memungkinkan —menggunakan | ambulan. k. Setelah mengantar pasien di ruang isolasi APD Perawat IGD dilepas di ruang isolasi dan melakukan | (hin = ] ait | ALUR PELAYANAN PASIEN KASUS COVID-19 = No Dokur Revisi Halai RSE.PPLSPO.042_| 00 619 kebersinan di 6 PPA merapikan pasien dan melakukan kebersihan tangan 7. PPAmengucapkan salam 8 PPAmendokumentasikan di rekam medis pasien 9. Perawat isolasi melaporkan ke Instalasi Rekam Medis dengan melampirkan hasil skrining infeksi COVID-19 Iep: 1. Pasien datang ke IGD masuk ruang triase |2. Perawat melakukan asesmen keperawatan & skrining menggunakan form skrining deteksi dini COVID -19, 3. Dokter melakukan asesmen medis 4. Bila hasil pengkajian dan pemeriksaan ada kecurigaan kasus suspek COVID-19 dilakukan tata laksana pasien kasus suspek COVID-19 5. Pasien dan keluarga diberi masker bedah 6. Pasien dipindahkan ke ruang dekontaminasi di GD Poliklinik: | 1. Perawat melakukan asesmen keperawatan & skrining | menggunakan form skrining deteksi dini COVID -19 2. Dokter melakukan asesemen medis 3. Bila hasil pengkajian dan pemeriksaan ada kecurigaan kasus suspek COVID-19 pasien diberi masker bedah dan pindahkan pasien ke ruang dekontaminasi IGD dengan sebelumnya memberi tahu Petugas IGD Perawatan isolasi Dokter dan Perawat melakukan kebersihan tangan | Dokter/Perawat yang akan masuk ke Ruang Isolasi menggunakan APD di ruang transit (masker bedah, | Apronicover all, pelindung mata/pelindung, sarung tangan, topi, sepatu pelindung). Masker N95 digunakan | jika melakukan_ tindakan yang menimbulkan aerosol seperti: suction, intubasi dan RIP. | Perawat dan Dokter melakukan pemantauan dengan formulir pemantauan selama pasien dirawat. Jika perlu dilakukan penyeledikan epidemiologi. Jika memungkinkanperalatan_kesehatan yang digunakan terpisah dengan pasien lainnya. Jika: memungkinkan pasien ditempatkan dalam ruangan tersendiri sambil menunggu hasil swab PCR keluar. Perawat melaporkan kebagian Rekam Medis melalui register COVID-19 RSE untuk pelaporan kepada Dinas Kesehatan dan Direktur. iia aim ae ALUR PELAYANAN PASIEN KASUS COVID-19 No Dokumen Revisi Halaman RSE.PPISPO.042 00 7/9 7. 10. " 12, 13, 16. asien dilakukan pengambilan swab hari ke-1 dan hari ke-2 dengan selisin waktu minimal 24 jam (jika hasil swab hari ke-1 positif maka untuk swab hari ke-2 tidak dilakukan) dengan sebelumnya memberi tahu kepada Dinkes. Pasien dengan gejala ringan yang di rawat di ruang isolasi sadewa setelah hasil swab PCR keluar positif, maka pasien dipindahkan ke ruang isolasi permata 3 & 4. Pasien terkonfirmasi dilakukan evaluasi swab pada hari ke-7 setelah swab pertama. Selanjutnya Pasien dilakukan evalusi ulang pada hari ke-7 setelah hasil swab evaluasi pertama masih posit. Jika hasil swab dua kali berturutturut negatif maka pasien di keluarkan dari ruang isolasi Jika dalam pemantauan pasien mengalami_ perburukan kondisi segera lakukan rujukan pasien ke Rumah Sakit Rujukan, sebelum melakukan rujukan harus melaporkan ke direktur dan kepada dinas kesehatan, Perawat dan Dokter melepas APD di ruang anteroom dan melakukan kebersihan diri setelah kontak dengan pasien Petugas kebersinan saat _membersihkan ruangan menggunakan masker bedah, pelindung mata, baju pelindung/apron, sarung tangan, dan sepatu pelindung Peralatan untuk membersihkan ruang isolasi harus tersendiri Petugas gizi saat akan memberikan diet menghubungi Perawat yang bertugas. Jika selama perawatan kondisi pasien membaik maka pasien bisa dipulangkan (sesuai SPO pemulangan pasien COVID-19). Jika pasien dalam perawatan meninggal dunia dan hasil swab belum keluar maka pemulasaraan jenazah dilakukan secara protokol COVID-19. Prone rapitan ‘Sebelum merujuk melakukan koordinasi dengan Dinkes. Perawat segera melapor kepada driver ambulan yang bertugas apabila pasien telah siap untuk dirujuk, Perawat yang merujuk menggunakan APD lengkap (topi, | masker bedahimasker N95, gaun pelindung/apron/cover | all, sarung tangan, pelindung mata, pelindung kaki) | Pengemudi ambulans harus terpisah dari kasus (aga | jarak minimal satu meter bisa dipertahankan) maka | etugas ambulan hanya menggunakan masker bedah.. | Bila_pengemudi juga harus_membantu_memindahkan | ak. ALUR PELAYANAN PASIEN KASUS COVID-19 = No Dokumen Revisi Halaman RSE.PPILSPO.042 00 | 8/9 pasien ke ambulans, maka pengemudi _harus menggunakan APD lengkap (masker bedah, kacamata pelindung, gaun pelindung, sepatu pelindung) 5. Ambulance dilengkapi dengan —peralatan yang dibutuhkan. 6. Pasien tetap menggunakan masker bedah. 7. Keluarga yang mendampingi menggunakan APD (masker bedah, topi, gaun pelindung, sarung tangan, | sepatu pelindung). 8 Saat pasien akan berangkat —rujuk, —_perawat memberitahukan ke Rumah Sakit Rujukan 9. Setelah melakukan rujukan segera lakukan pembersihan dengan proses desinfeksi sesuai SPO pada ruangan yang disinggahi pasien dan ambulance. Proses menerima Rujukan 1. Perawat IGD menerima telepon dari fasyankes yang mau merujuk, 2. Perawat IGD menanyakan untuk skrining pasien (gejala dan faktor resiko), hasil pemeriksaan laboratorium dan RO Thorak (jika ada). Perawat IGD menyampaikan 15 - 30 menit untuk menelepon kembali. Jika ada hasil RO thorak dengan pneumonia berat disarankan rujuk ke RS lini 4 3. Perawat menyampaikan hasil skrining kepada dokter jaga IGD dan menanyakan ke rang isolasi apakah ada tempat untuk merawat pasien suspek COVID-19, Jika ruang dekontaminasi kosong dan ruang isolasi ada tempat pasien bisa diterima, 5. Saat perawat yang akan merujuk menelepon kembali Perawat IGD memberitahu saat merujuk, pasien di kenakan masker bedah, petugas yang merujuk menggunakan APD lengkap 6. Ketika pasien datang, perawat IGD melihat kondisi Pasien di dalam ambulan untuk memastikan kondisi Pasien sesuai skiming awal, jika sesuai pasien langsung ditempatkan di ruang dekontaminasi 7. Perawat dan Dokter yang masuk ke ruang dekontaminasi ‘menggunakan APD lengkap (Topi, Apronicover all, masker bedah, goggle/pelindung wajah, sarung tangan, sepatu pelindung) 8. Selanjutnya pasien dikelola sesuai kondisi pasien. Pembersihan ruangan 1, Petugas kebersihan menggunakan APD lengkap (Topi, goggle, masker, apron, sarung tangan rumah tanga, | tiny fh ALUR PELAYANAN Bagian PSSL Komite Medis | | 10. instalasi Rekam medi PASIEN KASUS COVID-19 =. | No Dokumen R Hal RSE.PPLSPO.042 | __00 9/9 sepatu pelindung/boots) saat_membersihan ruangan isolasi atau ruangan setelah ditempati pasien. 2, Pembersinan ruang diawali dengan general cleaning (pembersinan permukaan dengan air sabun/ air detergen termasuk AC, lantai, meja, gagang pintu dil 3. Setelah general cleaning, lakukan desinfeksi dengan chlorin 0,5 % (peralatan bukan dari logam) atau alkohol 70% untuk peralatan dari logam dan alat yang tidak tahan dengan chlorin) dengan sprayerihand sprayer dengan Pemaparan 30 menit kemudian dilakukan pengelapan dengan kain mikrofiber. 4. Petugas kebersihan melepas APD di anteroom dan melakukan kebersihan tangan dengan air mengalir dan sabun, keluar lewat ruang transit/ kamar mandi | UNIT TERKAIT 7. Instalasi Gawat Darurat (|GD) 2. Instalasi Rawat Jalan 3. Insalasi Rawat Inap 4, TPPRI 5. Instalasi Radiologi 6. Instalasi Laboratorium 7. Instalasi Farmasi 8. 9. 1

You might also like