| PAMULASARAN JENAZAH
| No Dokumen Halaman
rr |
| RS EMANUEL RSEIRISPO.031 115
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
17 September 2020 ssno W., Sp.An, M.Sc)
PENGERTIAN | Sekumpulan cara. yang térSiruktur untuk melakukan |
| kegiatan pengelolaan jenazah kasus COVID-19 mulai dari
| | ruangan perawatan, pengelolaan jenazah, serah terima |
kepada keluarga dan pemakaman jenazah.
Yang termasuk kasus COVID-19 adalah : Suspek,
Probable, Konfirmasi, Kontak Erat
TUJUAN ‘Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk :
1. Penanganan jenazah kasus COVID-19 di Rumah Sakit
Emanuel.
2, Mencegah terjadinya transmisi/ penularan penyakit dari
jenazah ke petugas kamar jenazah.
3. Mencegah terjadinya penularan penyakit dari jenazah
[ ke lingkungan dan pengunjung
KEBIUAKAN Program Pencegahan dan Pengendalian infeksi dan
kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan secara
menyeluruh untuk mengurangi risiko tertular infeksi yang
berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada pasien, staf
| Klinis dan nonkiinis.
| (Kebijakan Rumah Sakit Emanuel Tim Pencegahan dan
Pengendalikan —Infeksi_ SK —Direktur. Nomor
359.5/RSE MJM/X/2019 Poin 4)
PERALATAN ‘APD (Alat Pelindung Diri ) lengkap:
a. Tutup kepala
b. Masker bedah atau masker N95
. Kacamata pelindung /Goggles atau petindung wajah
4d. Gaun pelindung atau cover ail
e. Sarung tangan
f. Sarung kaki
g. Sepatu pelindung/boots dan atau shoe cover
| |. Kantong Jenazah
| i Peti jenazah dengan ketebalan kayu > 3cm
j. Cairan desinfektan
‘PROSEDUR -
1. Perawat ruangan/ MPP menghubungi Petugas
Pamulasaran Jenazah
2. Dokter! MPP/ Petugas Pamulasaran jenazah
memberikan_penjelasan kepada pihak_keluarga |
310PAMULASARAN JENAZAH
KASUS COVID-19
No Dokumen Revisi Halaman
PAK
RSEMANUEL | RSEIRLSPO.031 000 22. |
tentang penanganan khusus bagi jenazah dengan
kasus COVID-19,
3. Sensifitas agama, adat istiadat dan budaya harus
diperhatikan ketika seorang dengan kasus COVID-
19 meninggal dunia
4, Petugas Kesehatan —_harus__—_-menjalankan
kewaspadaan standar ketika menangani pasien
yang meninggal dengan kasus COVID-19
5. Jika keluarga pasien ingin melihat jenazah,
difjinkan untuk melakukannya sebelum jenazah
| dimasukkan ke dalam kantong jenazah dengan
‘menggunakan APD lengkap
6. Pengambilan sampel dilakukan sebelum jenazah
dimasukkan ke dalam kantung jenazah |
7. Jenazah ditutyp lubang hidung dan mulut |
menggunakan kapas yang telah dibasahi cairan |
Natrium-hipoklorit 1:10, hingga dipastikan tidak ada
cairan yang keluar. Luka-luka akibat tindakan
medis ditutup dengan plester kedap air. Saat
menutup lubang hidung dan mulut petugas
menggunakan masker N95 (satu-dua orang).
8. Jenazan dilakuken pemulasaraan di ruangan
pasien.
9. Pemulasaraan jenazah dengan kasus COVID-19
atau sepatutnya harus dilakukan desinfeksi terlebih
dahulu.
10. Desinfeksi —jenazah_—dilakukan_—_ dengan
menggunakan APD lengkap : Topi pelindung,
masker bedah atau N95, goggle atau pelindung
walah, apron gaun, sarung tangan non steril 2
lapis, sepatu boots atau shoe cover
11. Bahan desinfeksi jenazah dengan mengunakan
klorin dengan pengenceran 1:9 atau 1:10 untuk
| seluruh permukaan tubuh dengan paparan minimal
30 menit dengan mengucurkan dan pengelapan.
12. Pastikan tidak ada cairan yang menetes atau
keluar dari lubang-lubang tubuh, serta luka-luka
akibat tindakan medis sudah tertutup plester kedap
air
13, Setelah jenazah dimandikan dan dikafankan /
| diberi_pakaian, jenazah dimasukkan kedalam
kantong jenazah atau dibungkus dengan plastik
dan ikat rapat. Kantong jenazah /plastik harus
tertutup sempuma, Lakukan disinfeksi bagian luar
kantong jenazah menggunakan cairan desinfektan
khlorin 0,5% atau alkohol 70%.PAMULASARAN JENAZAH
KASUS COVID-19
No Dokumen Revisi Halaman
vaRKo® |
RS EMANUEL RSE.IRISPO.031 000 315
14. Jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah dan
ditutup rapat, bagian pinggir peti disegel dengan
sealantisilicon; dan dipakuldiskrup sebanyak 4-6
titk dengan jarak masing-masing 20 om. Peti
jenazah yang terbuat dari kayu harus kuat, rapat,
dan ketebalan minimal 2.cm.
15.Peti_jenazah dibungkus kembali dengan bahan
plastik lalu didesinfeksi_ dengan cairan desinfektan
khlorin 0,5% atau alkohol 70% sebelum masuk
jenazah.
16. Perawal/MPP menghubungi bagian Humas untuk
proses pengantaran jenazah/ pemakaman.
17.Perawat menghubungi Petugas Adminstrasi
Keuangan bahwa proses pemulasaraan jenazah
sudah selesai
18, Pelugas adminstrasi keuangan menghubungi driver
untuk —pengantaran jenazah ke ~—_ tempat
emakamam,
19, Perawal/ MPP dan humas melakukan serah terima
jenazah kepada keluarga disaksikan oleh
erangkat desa dan kepolisian
20. Surat keterangan kematian dibuat oleh dokter yang
merawat dengan mengisi penyakit penyebab
kematian sebagai kasus COVID-19
21, Jenazah disemayamkan sesegera mungkin tidak
lebin dari 4 (empat) jam
22, Setiap peralatan dan ruang tindakan dilakukan
desinfeksi setiap setelah selesai tindakan sesuai
prosedur_ desinfeksi. Cairan yang digunakan
alkohol 70% untuk pemukaan kecil atau kiorin
pengenceran 1:49.
Surat keterangan kematian dibuat oleh dokter yang
merawat dengan mengisi penyakit penyebab
| kematian sebagai kasus COVID-19
B, TRANSPORTASI JENAZAH |
1. Jenazah dapat ditransportasikan keluar daerah |
dengan menggunakan jalur darat maupun udara, |
2. Jenazah yang akan ditransportasikan dengan jalur
darat harus menggunakan mobil jenazah
3. Jenazah yang akan _ditransportasikan _sudah
menjalani prosedur desinfeksi dan telah dimasukkan
ke dalam kantong jenazah atau dibungkus dengan
palstik yag dikat rapat, serta ditutup semua lubang-
lubang tubuhnya,
=|
atsPAMULASARAN JENAZAH
KASUS COVID-19
No Dokumen | Revisi_ Halaman
Pane |
RS EMANUEL, RSE.IRLSPO.031 000 415
4. Persyaratan transportasi menggunakan jalur udara |
‘mengikuti peraturan argo udara yang telah |
ditetapkan. |
5. Untuk transportasi jenazah dari ruang isolasi menuju |
| bestmen. |
| 6. Dekontaminasi mobil jenazah dilakukan di tujuan
pengantaran setelah jenazah diturunkan
C. LAYANAN KEDUKAAN
1. Setiap orang diharapkan dapat melakukan ibadah
sesuai dengan agama dan kepercayaan yang
dianutnya.
2. Persemayaman jenazah _dilakukan_sesegera
mungkin untuk mencegah penularan penyakit.
3. Setelah diberangkatkan dari rumah sakit, jenazah
langsung —menuju lokasi penguburan untuk
dimakamkan, Tidak dianjurkan untuk disemayamkan
lagi dirumah atau tempat ibadah lainnya.
| 4, Memastikan penguburan tanpa membuka peti
jenazah.
5. Penguburan dapat dilaksanakan di tempat
pemakaman yang sudah ditentukan
6. Pada saat pemakaman untuk penganut agama
muslim: petugas memastikan posisi tubuh jenazah
ke arah kiblat kanan tubuhnya, sholat jenazah |
dilakukan di pemakaman sebelum dimasukkan ke |
dalam kubur. |
|
|
D. PEMULASARAAN JENAZAH OLEH PIHAK KETIGA
| 1. Perawat ruangan memberi penielasan kepada
keluarga bahwa pemulasaran akan dilakukan oleh
pihak ketiga.
2. Jika keluarga sudan memberikan persetujuan, maka
perawat ruangan menghubungi pihak ketiga untuk
melakukan pemulasaran jenazah.
3. Perawat ruangan atau MPP menghubungi HUMAS
Rumah Sakit
4, HUMAS RS berkoordinasi dengan pihak Kepolisian
dan perangkat desa setempat untuk menyiapkan
keamanan dan tempat pemakaman pasien kasus
COVvID-19,
5. Pemulasaraan kasus COVID-19 dilakukan di ruang
perawatan pasien oleh pihak ketiga sesuai protokol
perawatan jenazah kasus COVID-19 dengan
pendampingan Perawat Isolasi kasus COVID-19/
Kepala Ruang/ MPP _
feRe
RS EMANUEL
PAMULASARAN JENAZAH
KASUS COVID-19
No Dokumen Revisi ~ Halaman |
RSE.IRISPO.031 000 515
6.
Setelah proses pamulasaran jenazah kasus COVID-
19 selesai_dilakukan, perawat, MPP, HUMAS.
melakukan penandatanganan serah terima jenazah
kepada keluarga dengan disaksikan oleh pihak
Kepolisian dan atau perangkat desa setempat dan
pihak ketiga
Setelah proses serah terima jenazah selesai dan
terdokumentasi, Bagian Humas mengecek kembali
kelengkapan dokumen
Jika proses sudah selesai Bagian Humas
menyerahkan proses pemakaman kepada pihak
ketiga dan Kepolisian
UNIT TERKAIT
Nogaena
instalasi Gawat Darurat
Instalasi Rawat Inap
Komite Medis
Bagian Pemelinaraan Sarana, Sanitasi dan Laundry
Bagian Keuangan
Bagian Humas, UPKM, Pemasaran dan Litbang
Instalasi Rekam Medis