Professional Documents
Culture Documents
Makalah Gaya Antar Molekul
Makalah Gaya Antar Molekul
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
CC.. TTUUJJUUAANN
$$.. ((nnttuukk mmeennggeettaahhuuii ddaann mmeemmaahhaammii ppeennggeerrttiiaann
ddaarrii ggaayyaa aannttaarr mmoolleekkuull..
BAB II
1
PEMBAHASAN
ari gambar di atas dapat dilihat bahwa pada senyawa ion, molekul terbagi
bisa juga dikatakan terbelah1 menjadi dua bagian. 3adi ion positi# dan ion negati#
sebenarnya terpisah. 4ereka bersatu hanya karena adanya gaya tarik-menarik antar
ion positi# dan negati# gaya coulomb1.Pada senyawa polar, tidak terjadi
pemisahan.4olekul merupakan satu kesatuan. anya saja pada satu sisi2tepi
terdapat kutub positi# / 01 dan di sisi yang lain terdapat kutubnegati# / -1.(ntuk
senyawa non polar, sama sekali tidak ada muatan listrik yang terkandung. (ntuk
2
mempelajari bagaimana dipol terbentuk, silakan tengok kembali materi ikatan
kovalen polar di kelas 5.
3
B. MACAM-MACAM GAYA ANTARMOLEKUL
4
dipol dan gaya london masuk ke dalam macam-macam gaya van der "alls. ;api akan
dijabarkan agar lebih jelas.
5
+. I(a'a Hi!#o,"
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom hidrogen pada
satu molekul dengan atom nitrogen <1, oksigen =1, atu #luor >1 pada
molekul yang lain. Gaya tarik dipol yang kuat terjadi antara molekul-molekul
tersebut. Gaya tarik antar molekul yang terjadi memiliki kekuatan ? sampai $7:
dari ikatan kovalen. . Ikatan
idrogen juga dapat dide#enisikan sebagai sejenis gaya tarik antarmolekul yang
terjadi antara dua muatan listrik parsial dengan polaritas yang berlawanan.
"alaupun lebih kuat dari kebanyakan gaya antarmolekul, ikatan hidrogen jauh
lebih lemah dari ikatan kovalen dan ikatan ion. Ikatan hidrogen seperti interaksi
dipol-dipol dari +an der "aals. Perbedaannya adalah muatan parsial positi#nya
berasal dari sebuah atom hidrogen dalam sebuah molekul. )edangkan muatan
parsial negati#nya berasal dari sebuah molekul yang dibangun oleh atom yang
memiliki elektronegati#itas yang besar, seperti
atom >lor >1, =ksigen =1, <itrogen <1. 4uatan parsial negati# tersebut berasal dari
pasangan elektron bebas yang dimilikinya.
Gambaran ikatan hidrogen dapat dilihat pada gambar berikut*
6
Bang harus diperhatikan bahwa*
a1 idrogen tertarik secara langsung pada salah satu yang unsur yang paling
elektro negati#, menyababkan hidrogen memperoleh jumlah muatan
positi# yang signi#ikan.
b1 ;iap-tiap unsur yang mana hidrogen tertarik padanya tidak hanya negati# secara
signi#ikan, tetapi juga memiliki satu-satunya pasangan elektron bebas yang
akti#.
• )ecara #isika titik didih suatu molekul seharusnya bergantung pada berat
molekulnya, yakni semakin berat molekul suatu senyawa maka makin sulit menguap
maka semakin tinggi titik didihnya. <amun #akta eksperimen titik didih senyawa
hidrida unsur-unsur golongan +, +I, +II menunjukkan adanya penyimpangan.
7
>aktor->aktor Bang 4empengaruhi ikatan
hidrogen
a1 El"('#o",a'ii'a% , adalah suatu ukuran kecenderungan atom untuk
menarik pasangan elektron ikatan. 3ika atom-atom memiliki elektronegati#itas
yang setara, keduanya memiliki kecenderungan yang sama untuk menarik
pasangan elektron ikatan, dan karena itu akan ditemukan setengah rata-rata
antara kedua atom, sebagai contoh, pada molekul & atau 9l&. Fsemakin besar
perbedaan keelektronegati#an atom dalam suatu molekul atau antarmolekul, maka
semakin kuat ikatan hidrogen
b1 Pola#i'a%, adalah kepolaran suatu unsur yang berikatan dengan unsur lain dan
masih
ikatan hidrogen
terdapat pasangan elektron bebas pada pusat molekulnya. F)emakin banyak
pasangan elektron bebas pasangan elektron tak berikatan1, maka semakin
. Gayamudah membentuk
Lo!o
Gaya ini merupakan gaya tarik menarik antarmolekul nonpolar akibat
adanya dipol terimbas yang ditimbulkan oleh perpindahan elektron dari suatu orbital
ke orbital yang lain membentuk dipol sesaat. Gaya !ondon mengakibatkan
molekul nonpolar bersi#at agak polar. Kemudahan suatu molekul menghasilkan
dipol sesaat yang dapat ke mengimbas ke molekul di sekitarnya disebut
polarisabilitas. Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relati# 4r1 dan
bentuk molekul. H3ika 4r semakin besar, molekul semakin mudah mengalami
polarisasi sehingga gaya !ondon semakin kuatH. )emakin mudah molekul
mengalami polarisasi, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnnya. =leh karena itu
semakin besar 4r semakin besar titik didih dan titik lelehnya.
K"'"#a,a*
<amun Gaya !ondon relati# lemah sehingga apabila suatu zat yang
molekulnya hanya mengalami tarik-menarik berdasarkan Gaya !ondon saja maka
titik didih dan titik lelehnya lebih rendah dibandingkan dengan zat lain yang
mengalami tarik-menarik tidak hanya berdasarkan Gaya !ondon saja 4r hampir
sama1
Ikatan +an der "aals juga ditemukan pada polymer dan plastik. )enyawa ini
setiap untaian rantai merupakan ikatan +an der "aals. al ini diketahui dari
pengamatan terhadap polietilen, polietilen memiliki pola yang sama dengan gas mulia,
etilen berbentuk bentuk gas menjadi cairan dan mengkristal atau memadat sesuai
dengan pertambahan jumlah atom atau rantai molekulnya. ispersi muatan terjadi
dari sebuah molekul etilen,
9&@, yang menyebabkan terjadinya dipol temporer serta terjadi interaksi +an der
"aals.
alam kasus ini molekul &969 &, selanjutnya melepaskan satu pasangan
elektronnya dan terjadi ikatan yang membentuk rantai panjang atau polietilen.
8
Pembentukan rantai yang panjang dari molekul sederhana dikenal dengan istilah
polimerisasi.
Ketika dipol sesat terjadi, akan timbul pula gaya london garis biru putis-
putus1.
Ketika dipol hilang, gaya london pun hilang. Kekuatan Gaya london bergantung
pada berbagai #aktor*
a1 Kerumitan
4olekul
9
4akin rumit molekul 4r makin besar1 4r disebut juga 4assa atom relati#, maka
gaya london makin kuat.
b1 (kuran 4olekul
4akin besar ukuran molekul, gaya london juga makin kuat. hal ini
dikarenakan molekul besar lebih mudah terpolarisasi, sehingga dipol sesaat lebih
mudah terjadi.
c1 3umlah atom didalam molekul
)emakin banyak jumlah atom didalam molekul maka akan semakin besar
kekuatan gaya londonnya.
Perhatikan baik-baik titik didih senyawa unsure hidrida golongan I+, +, +I,
+II, dan +III pada gra#ik diatas yang mempengaruhi titik didih senyawa
unsure hidrida golongan I+, +, +I, +II, dan +III adalah Gaya +an der
"aals.
alam satu golongan, dari atas kebawah, unsure memiliki Gaya +an der "alls
yang semakin bertambah sebanding dengan bertambah besarnya 4r. )ebagai
akibat yang seharusnya, titik didih dari atas kebawah dalam satu golongan
semakin bertambah. <amun kenyataannya tidaklah demikian.
Perhatikan titik didih &=, > dan <'.Ketiganya memiliki titik didih
yang berbeda jauh dengan senyawa hidrida yang lain. al ini karena ikatan
hydrogen lebih kuat dibandingkan gaya +an er "aals.
1
+. P",a#2 Gaya Lo!o '"#2a!ap Ti'i( Di!i2!a Ti'i( L"l"2
1
)eperti ikatan hidrogen, kekuatangaya !ondon berbanding lurus dengan t
itik didih dan titik leleh. 3umlah elektron yang dimiliki suatu molekul akan
berbanding lurus dengan massa molekul relati#nya (Mr). )elain itu,
struktur molekul mempengaruhi kekuatangaya !ondon. S"3a(i la%
p"#3(aa %"'24 a#'iya
%"3a(i %"!i(i' 5a6a,4 ,aya Lo!o a(a %"3a(i (a'.
9l dibandingkan dengan I Pada senyawa polar 9l dibandingkan I,
9l memiliki gaya tarik dipole lebih besar dibandingkan dengan I, tetapi gaya
!ondon pada 9l akan lebih kecil dibandingkan dengan I, seperti di
tunjukkan pada table berikut ini*
;abel perbandingan antara 9l dan I
ari table terlihat bahwa titik didih pada I lebih besar dibandingkan dengan
9l, yang berartigaya +an der "aals pada 9l lebih kecil dibandingkan dengan I.
al ini disebabkan pada I gaya !ondon memberikan pengaruh yang sangat
besar dibandingkan gaya tarik dipole pada 9l
CCl4 dibandingkan dengan CHCl3. 99l' termasuk senyawa polar sehingga gaya
+an der "aals-nya dipengaruhi oleh gaya !ondon dan gaya tarik dipol-
dipol, sedangkan pada 99l@ termasuk senyawa non polar yang berarti gaya +an
der "aals hanya dipengaruhi oleh gaya !ondon saja.
ari hasil pengukuran ternyata titik didh 99l' lebih kecil dibandingkan
99l@.
)ehingga Gaya !ondon sangat mempengaruhi besarnya titik didih pada
senyawa.
)truktur 99l@ yang mempunyai 4r lebih besar dari 99l', mempunyai titik
didih lebih tinggi. al tersebut dipengaruhi oleh gaya !ondon yang bekerja
pada 99l@ yang non polar.
1
'. P",a#2 Gaya A'a#3ol"(l '"#2a!ap $7! Ga%
Pada suhu rendah, gas nitrogen berwujud cair dan pada suhu tinggi berwujud gas.
al ini dikarenakan pada suhu rendah, atom-atom < pada molekul <&
berikatan kovalen intramolekul1 yang sangat kuat dan gaya antar molekulnya
lemah, sehingga berbentuk cair. <amun pada suhu tinggi, gaya antar
molekul <& tidak mampu mempertahankan jarak sehingga merenggang dan
mengubahnya menjadi gas.
1
10