Professional Documents
Culture Documents
Diterima: 7 Februari 2017; Selesai Direvisi: 6 April 2017; Disetujui: 7 April 2017
ABSTRACT
ABSTRAK
61 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)
Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai E-ISSN: 2579-5511/ P-ISSN: 2579-6097
(Journal of Watershed Management Research)
Vol. 1 No. 1 April 2017 : 61-71
(Diodato & Grauso, 2009). Nilai SDR yang Prediksi hasil sedimen menggunakan
hanya mempertimbangkan luas DAS akan formulasi erosivitas hujan Lenvain
lebih besar dibandingkan dengan menghasilkan nilai yang paling mendekati
penentuan SDR dengan pendugaan laju hasil pengukuran langsung, yaitu dengan
erosi menggunakan USLE dan hasil penyimpangan 196%. Hasil yang sama
pengukuran muatan sedimen (Tunas, juga diperoleh dalam penelitian di Sub
2008). DAS Merawu Kabupaten Banjarnegara
dengan kondisi penutupan hutan pinus
Berdasarkan pengukuran langsung,
dan semak belukar sebesar 33% (Sulistyo,
jumlah sedimen terbesar terjadi pada
2011). Dalam penelitian tersebut,
Bulan April, yaitu 0,31 ton/ha. Nilai
penggunaan formulasi Lenvain
tersebut berbeda dengan prediksi
menghasilkan korelasi yang sedikit lebih
sedimentasi menggunakan tiga formulasi
tinggi (r= 0,94) daripada formulasi Bols (r=
erosivitas hujan yang menghasilkan nilai
0,89) (Sulistyo, 2011). Formulasi Lenvain
terbesar pada Bulan Desember. Pada
juga efektif digunakan untuk prediksi erosi
pengukuran langsung, besarnya jumlah
pada lahan kering palawija di
sedimen yang dihitung tidak bergantung
Banjarnegara (Harjadi, 2004). Sebaliknya,
pada curah hujan melainkan pada debit
prediksi erosi di Sub DAS Keduang
sungainya. Tidak semua curah hujan yang
(pertanian lahan kering 87%, sisanya
masuk ke dalam DAS diperhitungkan
kawasan permukiman dan hutan jati)
menjadi aliran permukaan. Dengan curah
dengan formulasi erosivitas hujan Utomo
hujan yang sama, aliran permukaan akan
dan Mahmud menghasilkan nilai yang
lebih besar pada akhir musim hujan
paling mendekati hasil pengukuran
daripada awal musim hujan, karena
langsung (7,5% lebih tinggi) (Basuki &
kondisi tanah sudah jenuh air, sehingga
Wijaya, 2016).
erosi yang terjadi juga akan lebih besar
(Harjadi, 2004). Sementara pada
perhitungan sedimentasi menggunakan IV. KESIMPULAN
pendekatan USLE, erosi yang terjadi
berbanding lurus dengan curah hujan. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
Semakin tinggi curah hujan maka potensi bahwa prediksi hasil sedimen di Sub DAS
erosi yang terjadi juga akan semakin Lowereng melalui pendekatan erosi USLE
besar. menghasilkan nilai yang lebih besar
daripada hasil pengukuran langsung.
Curah hujan yang paling tinggi di bulan
Prediksi sedimentasi menggunakan
Desember menyebabkan nilai erosivitas
formulasi erosivitas hujan Lenvain adalah
curah hujannya pun menjadi paling besar.
3,49 ton/ha (196%), merupakan nilai yang
Apabila faktor yang lainnya sama, maka
paling mendekati hasil pengukuran
curah hujan sangat mempengaruhi
langsung (1,18 ton/ha). Dari penelitian ini
besarnya prediksi erosi yang terjadi dan
dapat dilakukan penelitian sejenis pada
tingginya sedimentasi dalam pengukuran
Sub DAS dengan persentase luas hutan
menggunakan pendekatan USLE.
yang berbeda dengan menggunakan nilai
69 PERBANDINGAN PREDIKSI HASIL SEDIMEN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL USLE DENGAN PENGUKURAN LANGSUNG
(Comparasion of sediment yield from prediction using universal soil loss equation with direct measurement)